bahan press release

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Investor Australia Lirik Kerjasama dengan Kawasan Industri KLIK
Jakarta, 27 Februari 2016 — Langkah pemerintah menetapkan 14 kawasan industri
sebagai kawasan industri yang dapat melakukan fasilitas Kemudahan Investasi
Langsung Konstruksi (KLIK) direspons positif oleh investor. Tercatat dua investor
Australia di bidang fasilitas pelabuhan serta industri pengolahan makanan dari
Australia sudah melakukan penjajakan dengan salah satu kawasan industri KLIK yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani merespons positif minat
aktif yang disampaikan oleh investor Australia yang juga telah memiliki perusahaan
join venture di kawasan Sulawesi Selatan tersebut. “Mereka ingin memiliki fasilitas
kepelabuhanan di Pulau Jawa, oleh karena itu melakukan penjajakan dengan salah
satu pengelola kawasan industri KLIK. BKPM melalui perwakilannya di Sydney
maupun marketing officer untuk wilayah Australia akan mengawal minat tersebut,"
ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Sabtu (27/2).
Menurut Franky, dengan adanya kemudahan layanan investasi langsung konstruksi,
maka fasilitas tersebut akan membuat investor terkait dapat langsung melakukan
proses konstruksi sekaligus secara pararel mengurus izin-izin yang diperlukan. “Ini
merupakan upaya pemerintah untuk melakukan percepatan realisasi investasi di
daerah,” ungkapnya.
Pejabat Promosi Investasi kantor Perwakilan BKPM di Sydney Sri Moertiningroem
menambahkan bahwa pertemuan dengan investor Australia juga dilakukan
bekerjasama dengan kantor perwakilan RI di negara bagian Western Australia dan
Northern Territory. “Kami bersama tim marketing officer BKPM akan terus
berkoordinasi dengan KJRI Perth dan KRI Darwin untuk mengawal minat investasi
investor Australia tersebut,” jelasnya.
Dari data BKPM tahun 2015, realisasi investasi Australia berada di peringkat 12
sebesar US$ 167 juta terdiri atas 443 proyek. Sementara dalam posisi sejak periode
2010-2015, tercatat investasi yang masuk ke Indonesia dari Australia sebesar US$
2,07 miliar.
Sebelumnya, pada tanggal 22 Februari 2016 Presiden Jokowi bersama Kepala BKPM
meluncurkan kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK). Fasilitas ini
merupakan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan yang
1
akan melakukan investasi berlokasi di kawasan industri tertentu. Tercatat 14
kawasan industri di enam provinsi dan 9 kabupaten dan kota telah ditetapkan untuk
mengimplementasikan layanan dengan lahan efektif 10.022 hektar dari total luasan
lahan 17.154 hektar ini.
14 kawasan industri tersebut di antaranya Kawasan Industri Kendal (700 hektar),
Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (40 hektar), Kawasan Industri Wijayakusuma
(100 hektar), Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Port Estate (1.761
hektar) Kawasan Industri Bantaeng (3.000 hektar), Kawasan Industri Modern Cikande
Industrial Estate (1.800 hektar), Kawasan Industri Terpadu Wilmar (800 hektar),
Kawasan Industri Krakatau Industrial Estate Cilegon (570 hektar), Kawasan Industri
Bekasi Fajar Industrial Estate (300 hektar), Kawasan Industri Delta Silicon 8 (158 ha),
Kawasan Industri Karawang Internasional Industrial City (293 hektar), Kawasan
Industri Suryacipta City of Industry (300 hektar), Kawasan Industri GT Tech Park (100
hektar), dan terakhir Kawasan Industri Medan (100 hektar).
--Selesai—
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
E-mail : [email protected]
2
Download