NAMA : ANDRIANA ELA SAPUTRI NPM : 17025010017 KELAS : AGROTEKNOLOGI A RESUME “KARBON STOK” Cadangan karbon (karbon stok) adalah kandungan karbon tersimpan baik itu pada permukaan tanah sebagai biomasa tanaman, sisa tanaman yang sudah mati (nekromasa), maupun dalam tanah sebagai bahan organik tanah. Perubahan wujud karbon ini kemudian menjadi dasar untuk menghitung emisi, dimana sebagian besar unsur karbon (C) yang terurai ke udara biasanya terikat dengan O2 (oksigen) dan menjadi CO2 (karbon dioksida). Itulah sebabnya ketika satu hektar hutan menghilang (pohon-pohonnya mati), maka biomasa pohon-pohon tersebut cepat atau lambat akan terurai dan unsur karbonnya terikat ke udara menjadi emisi. Dan ketika satu lahan kosong ditanami tumbuhan, maka akan terjadi proses pengikatan unsur C dari udara kembali menjadi biomasa tanaman secara bertahap ketika tanaman tersebut tumbuh besar (sekuestrasi). Hutan alami merupakan penyimpan karbon (C) tertinggi bila dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan (SPL) pertanian, dikarenakan keragaman pohonnya yang tinggi, dengan tumbuhan bawah dan seresah di permukaan tanah yang banyak (Hairiah et al., 2007). Pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian baru dapat menyebabkan pelepasan karbon (C) ke atmosfer. Karbon (C) yang pada awalnya tersimpan dalam pepohonan dan tanaman lainnya dilepaskan melalui pembakaran (dalam bentuk asap) atau terdekomposisi diatas ataupun dibawah permukaan tanah sewaktu pembukaan lahan (land clearing) (Hairiah et al., 2011). Ukuran volume tanaman penyusun lahan tersebut kemudian menjadi ukuran jumlah karbon yang tersimpan sebagai biomasa (cadangan karbon). Sehingga efek rumah kaca karena pengaruh unsur CO2 dapat dikurangi, karena kandungan CO2 di udara otomatis menjadi berkurang. Namun sebaliknya, efek rumah kaca akan bertambah jika tanaman tanaman tersebut mati (Kauffman and Donato, 2012). Pada ekosistem daratan, cadangan karbon disimpan dalam 3 komponen pokok, yaitu: 1. Bagian hidup (biomasa): massa dari bagian vegetasi yang masih hidup yaitu batang, ranting dan tajuk pohon (berikut akar atau estimasinya), tumbuhan bawah atau gulma dan tanaman semusim. 2. Bagian mati (nekromasa): massa dari bagian pohon yang telah mati baik yang masih tegak di lahan (batang atau tunggul pohon), kayu tumbang/tergeletak di permukaan tanah, tonggak atau ranting dan daun-daun gugur (seresah) yang belum terlapuk. 3. Tanah (bahan organik tanah): sisa makhluk hidup (tanaman, hewan dan manusia) yang telah mengalami pelapukan baik sebagian maupun seluruhnya dan telah menjadi bagian dari tanah. Ukuran partikel biasanya lebih kecil dari 2 mm. Berdasarkan keberadaannya di alam, ketiga komponen karbon tersebut dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu: a. Karbon di atas permukaan tanah, meliputi: Biomasa pohon, proporsi terbesar cadangan karbon di daratan umumnya terdapat pada komponen pepohonan. Untuk mengurangi tindakan perusakan selama pengukuran, biomasa pohon dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan allometri yang didasarkan pada pengukuran diameter batang (dan tinggi pohon, jika ada). Biomasa tumbuhan bawah, tumbuhan bawah meliputi semak belukar yang berdiameter batang < 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan atau gulma. Estimasi biomasa tumbuhan bawah dilakukan dengan mengambil bagian tanaman (melibatkan perusakan). Nekromasa, batang pohon mati baik yang masih tegak atau telah tumbang dan tergeletak di permukaan tanah, yang merupakan komponen penting dari C dan harus diukur pula agar diperoleh estimasi cadangan karbon yang akurat. Seresah, Seresah meliputi bagian tanaman yang telah gugur berupa daun dan rantingranting yang terletak di permukaan tanah. b. Karbon di dalam tanah, meliputi: Biomasa akar, akar mentransfer karbon dalam jumlah besar langsung ke dalam tanah, dan keberadaannya dalam tanah bisa cukup lama. Pada tanah hutan biomasa akar lebih didominasi oleh akar-akar besar (diameter > 2 mm), sedangkan pada tanah pertanian lebih didominasi oleh akar-akar halus yang lebih pendek daur hidupnya. Biomasa akar dapat pula diestimasi berdasarkan diameter akar (akar utama), sama dengan cara untuk mengestimasi biomasa pohon yang didasarkan pada diameter batang. Bahan organik tanah, sisa tanaman, hewan dan manusia yang ada di permukaan dan di dalam tanah, sebagian atau seluruhnya dirombak oleh organisme tanah sehingga melapuk dan menyatu dengan tanah, dinamakan bahan organik tanah ( Hairiah et al., 2011). Mengukur cadangan karbon di hutan dan lahan pertanian cukup mudah dan dapat dilakukan sendiri, kapan saja dibutuhkan dan peralatan yang digunakan juga sederhana. Ada 4 tahap pengukuran yaitu: 1. Mengenal nama jenis pohon untuk mencari nilai berat jenis (BJ) pohon padadaftar BJ kayu pohon yang telah ada. 2. Mengukur volume dan biomasa semua tanaman dan kayu mati yang adapada suatu luasan lahan 3. Mengukur kadar total karbon tanaman di laboratorium 4. Menaksir kandungan karbon tersimpan pada lahan yang bersangkutan berdasarkan tahap 1 -3 CARA PENGUKURAN STOK KARBON 1. Masukkan data diameter pohon, BJ kayu dan tinggi pohon (bila ada) sesuaidengan rumusrumus yang sesuai, sehingga diperoleh biomasa per pohon(kg/pohon). 2. Jumlahkan data biomasa semua pohon yang diperoleh pada satu lahan, baikyang ukuran besar maupun yang kecil, sehingga diperoleh total biomasapohon per lahan (kg/luasan lahan). 3. Rumus-rumus allometrik untuk menduga biomasa beberapa jenis tanaman yang umum ditanam pada lahan agroforestri penghitungan Coba hitung berapa biomasa pohon dari data berikut ini dengan menggunakanrumus allometrik untuk daerah lembab dari Chave (2005). Penghitungan cadangan karbon per hektar untuk biomassa di atas permukaan Tanah Metoda estimasi stok karbon dari tingkat plot ke tingkat bentang alam berupa model persamaan umum: Y = aX b+ c, dengan Y adalah stok karbon, X adalah karakteristik spektral dan a, b, c adalah konstanta. Penghitungan cadangan karbon per hektar pada tiap plot 𝑪𝒙 𝟏𝟎𝟎𝟎 Cn =𝟏𝟎𝟎𝟎 X 𝒍 𝒑𝒍𝒐𝒕 Keterangan: Cn adalah kandungan karbon per hektar pada masing-masing carbon pool pada tiap plot, dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha) Cx adalah kandungan karbon pada masing-masing carbon pool pada tiap plot, dinyatakan dalam kilogram (kg) lplot adalah luas plot pada masing-masing pool, dinyatakan dalam meter persegi (m2) Penghitungan kandungan karbon organik tanah per hektar Penghitungan kandungan karbon organik tanah per hektar dapat menggunakan persamaan sebagai berikut: Ctanah = Ct x 100 Keterangan: Ctanah adalah kandungan karbon organik tanah per hektar, dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha); Ct adalah kandungan karbon tanah, dinyatakan dalam gram (g/cm2);100 adalah faktor konversi dari g/cm2 ke ton/ha. Penghitungan cadangan karbon total dalam plot Penghitungan cadangan karbon dalam plot pengukuran menggunakan persamaan sebagai berikut: Cplot = (Cbap + Cbbp + Cserasah + Ckm + Cpm + Ctanah) Keterangan: Cplot adalah total kandungan karbon pada plot, dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha); Cbap adalah total kandungan karbon biomassa atas permukaan per hektar pada plot, dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha); Cbbp adalah total kandungan karbon biomassa bawah permukaan per hektar pada plot, dinyatakan dalam ton per hektar(ton/ha); Cserasah adalah total kandungan karbon biomassa serasah per hektar pada plot,dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha); Ckm adalah total kandungan karbon kayu mati per hektar pada plot, dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha); Cpm adalah total kandungan karbon pohon mati per hektar pada plot, dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha); Ctanah adalah total kandungan karbon tanah per hektar pada plot, dinyatakan dalam ton per hektar (ton/ha). Penghitungan cadangan karbon total dalam stratum Penghitungan cadangan karbon dalam suatu stratum hutan menggunakan persamaan sebagai berikut: Cstratum ={ ∑ 𝑪𝒑𝒍𝒐𝒕 𝒏 𝒑𝒍𝒐𝒕 } x Stratum Keterangan: Cstratum adalah total cadangan karbon dalam stratum, dinyatakan dalam ton; nplot adalah jumlah plot dalam stratum; Cplot adalah total kandungan karbon per hektar pada plot dalam stratum; Luas stratum dinyatakan dalam hektar (ha). Penghitungan cadangan karbon total dalam suatu areal Penghitungan cadangan karbon total dalam suatu areal hutan menggunakan persamaan sebagai berikut; Ctotal = ∑ stratum C Keterangan: Ctotal adalah cadangan karbon dalam suatu areal, dinyatakan dalam ton; Cstratum adalah total cadangan karbon dalam stratum, dinyatakan dalam ton. CATATAN Untuk tiap stratum dan total areal hutan, nilai rataan, ragam, selang kepercayaan dan kesalahan pengambilan contoh dapat dihitung sesuai dengan teknik sampling yang diterapkan. DAFTAR PUSTAKA Hairiah K, Ekadinata A, Sari RR, Rahayu S. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon Dari Tingkat Lahan Ke Bentang Lahan Edisi Kedua. Bogor: World Agroforestry Center Kauffman, J.B., Donato, D.C. 2012. Protocols for the measurement, monitoring, and reporting of structure, bimass and carbon stock ing mangrove forest. Working Paper 86. CIFOR. Bogor.