UPAYA PENINGKATAN DAYA TARIK RUMAH MAKAN NIKI ECO DI GRESIK TERHADAP KONSUMEN MELALUI PELAYANAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA Edi Kuswanto Dosen Manajemen Kepariwisataan Sekolah Tinggi Pariwisata Satya Widya Surabaya Jl. Bendul Merisi Utara VIII/23 Surabaya Email : [email protected] Abstract : Niki Eco Restaurant Sidoarjo, is a restaurant that sells various types of food, especially typical food of East Java since 2008 until today. In pengelolahannya, Niki Eco Restaurant has several obstacles. So it is necessary to analyze with SWOT analysis (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) on Internal environment of company and external environment, and can know the factors that can benefit company or harm company. To achieve the desired target company, the company must be very clever to attract as many consumers as possible. There are several ways that can attract consumers, among others: provide services or services that can satisfy the customers. The step taken is to serve the consumer with the best possible, so that consumers can feel the tranquility and satisfaction of what is given the company. In addition, Human Resources (Human Resources) owned companies must be qualified. To get a good human resources, companies must be clever in choosing employees and provide a clear job description, so that the company can run well and can meet the desired target. Key word : Service, Human Resources, SWOT Analysis Abstrak Rumah Makan Niki Eco Sidoarjo, merupakan Rumah Makan yang menjual aneka jenis makanan, khususnya makanan khas daerah Jawa Timur sejak tahun 2008 hingga saat ini. Di dalam pengelolahannya, Rumah Makan Niki Eco memiliki beberapa kendala. Sehingga perlu dilakukan analisa dengan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) pada lingkungan Internal perusahaan dan lingkungan ekstern, serta dapat diketahui faktor-faktor yang dapat menguntungkan perusahaan maupun yang merugikan perusahaan. Untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan, maka perusahaan harus pandaipandai menarik konsumen sebanyak mungkin. Ada beberapa cara yang dapat menarik konsumen, antara lain: memberikan service atau pelayanan yang dapat memuaskan hati para pelanggannya. Langkah yang dilakukan adalah dengan cara melayani konsumen dengan sebaik mungkin, sehingga konsumen bisa merasakan ketenangan dan kepuasan atas apa yang diberikan perusahaan. Selain itu, SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki perusahaan haruslah yang berkualitas. Untuk mendapatkan SDM yang baik, perusahaan harus pandaipandai dalam memilih karyawannya dan memberikan job description yang jelas, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi target yang di inginkan. Kata Kunci: Pelayanan, Sumber Daya Manusia, Analisis SWOT 40 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto PENDAHULUAN Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut kota Surabaya, Ibukota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Gresik memiliki luas 1.191,25 kilometer persegi, berpenduduk sebesar 1.207.351 jiwa di tahun 2011. Kota Gresik terkenal sebagai Kota Wali, hal ini ditandai dengan penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan para Wali yang makamnya berada di Kota Gresik, yaitu: Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim. Di samping itu, Kota Gresik juga bisa disebut dengan Kota Santri, karena keberadaan pondok-pondok pesantren dan sekolah-sekolah yang berbasis Islami. Kota Gresik juga dikenal sebagai Kota Industri, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pabrik-pabrik yang ada seperti Maspion, Mie Sedap, Cocholate, dll. Dalam industri pariwisata, Kabupaten Gresik memiliki beberapa obyek dan daya tarik wisata, diantaranya adalah Pantai Delegan. Selain obyek wisata pantai, Kabupaten Gresik juga memiliki obyek wisata religius, yaitu: makam Sunan Giri, makan Syekh Maulana Malik Ibrahim, dan makam Siti Fatimah. Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan Kota Gresik memiliki beberapa Hotel, dan Rumah Makan. Rumah Makan merupakan tempat yang lebih sering dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan rasa dari pada makanan dan minuman yang disajikan tidak kalah lezatnya dan menarik dengan Restaurant. Selain itu, pelayanan yang diberikan cukup memuaskan dan harga yang terjangkau. Semua itu akan selalu dicari-cari oleh wisatawan maupun penduduk lokal. Salah satu rumah makan yang cukup eksis di tahun 2009 adalah Rumah Makan Niki Eco dimana rumah makan ini memiliki beberapa fariasi menu dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan. Akan tetapi keeksisan itu tidak bertahan lama karena pelayanan yang diberikan belum dapat memuaskan para konsumennya. Untuk menjalin sebuah hubungan yang baik dengan konsumen, maka perusahaan harus memiliki produk-produk yang menarik dan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Pelayanan kepada konsumen atau tamu merupakan kunci utama keberhasilan operasional sebuah perusahaan jasa rumah makan. Oleh karena itu, karyawan yang bekerja di Rumah makan Niki Eco harus memiliki skill yang baik, pengetahuan tentang produk yang dijual, dan memiliki tingkah laku yang baik kepada perusahaan maupun kepada konsumen. Karyawan yang berkualitas, baik dalam skill dan tingkah laku, maka akan dapat menghasilkan kinerja yang baik dan pada akhirnya perusahaan juga akan berkembang dan meningkatkan penjualan produknya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan Pelayanan dapat meningkaktan daya tarik Rumah Makan Niki Eco terhadap konsumen”. Tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengetahui kualitas SDM dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan dapat meningkatkan daya tarik konsumen Rumah Makan Niki Eco. Batasan dari permasalahan adalah penelitian ini adalah tentang pelayanan yang diberikan Rumah Makan Niki Eco dan Sumber Daya Manusia di Rumah Makan Niki Eco. Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah dapat digunakan sebagai masukan atau tambahan pemikiran dalam melakukan penentuan strategi bagi manajemen guna mendapatkan suatu strategi yang lebih efektif dan efisien. KAJIAN PUSTAKA Rumah Makan Rumah makan merupakan suatu tempat bagi para konsumen untuk memenuhi salah satu kebeutuhan hidupnya, yaitu: makan dan minum. Tanpa makan dan minum manusia tidak akan mampu menjalankan aktivitasnya dikarenakan tenaga yang mereka punya mulai melemah dan membutuhkan Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 41 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto energi. Energi yang mereka butuhkan didapatkan dari makan makanan yang bergizi dan meminum minuman yang bernutrisi, sehingga manusia mampu menyelesaikan aktivitas sebagaimana mestinya. Definisi Rumah Makan Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa “Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan hidangan dan minuman untuk umum”. Ddi dalam SK tersebut juga ditegaskan bahwa “setiap Rumah Makan harus memiliki seseorang yang bertindak sebagai pemimpin rumah makan yang sehari-hari mengelola dan bertanggung jawab atas pengusahaan rumah makan tersebut”. Pelayanan Menurut Kotler (2008), pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yanga dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Sedangkan menurut Gronroos dalam Tjiptono (2005), menyatakan bahwa pelayanan merupakan proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasa (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan, jasa dan sumber daya, fisik atau barang, dan sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan. Sementara itu, menurut Lovelock, Petterson & Walker dalam Tjiptono (2005) mengemukakan perspektif pelayanan sebagai sebuah sistem, dimana setiap bisnis jasa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yaitu: (1) operasi jasa, dan (2) penyampaian jasa. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode tertentu yang diberikan kepada orang lain, dalam hal ini adalah kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi sesuai dengan harapan atau keinginan pelanggan dengan tingkat persepsi mereka. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya pelayanan yaitu: (1) Adanya rasa cinta dan kasih sayang, (2) Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya, dan (3 )Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah salah satu bentuk amal. Inisiatif berbuat baik timbul dari orang yang bukan berkepentingan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan, proses ini disebut pelayanan. Keinginan berbuat baik timbul dari orang lain yang membutuhkan pertolongan, hal ini disebut bantuan. Menurut Payne (2000) mengatakan bahwa layanan pelanggan terdapat pengertian-pengertian: (1) Segala kegiatan yang dibutuhkan untuk menerima, memproses, menyampaikan dan memenuhi pesanan pelanggan dan untuk menindak lanjuti setiap kegiatan yang mengandung kekeliruan, (2) Ketepatan waktu dan reabilitas penyampaian produk dan jasa kepada pelanggan sesuai dengan harapan mereka, (3) Serangkaian kegiatan yang meliputi semua bidang bisnis yang terpadu untuk menyampaikkan produk dan jasa tersebut sedemikian rupa sehingga dipersepsikan memuaskan oleh pelanggan dan yang merealisasikan pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, (4) Total pesanan yang masuk dan seluruh komunikasi dengan pelanggan,(5) Penyampaian produk kepada pelanggan tepat waktu dan akurat dengan tidak lanjut tanggapan keterangan yang akurat. Suatu sistem pelayanan yang baik terdiri dari tiga elemen, yaitu: (1) Strategi pelayanan, suatu strategi untuk memberikan layanan dengan mutu yang sebaik mungkin kepada para pelanggan, (2) Sumber daya manusia yang memberikan layanan, dan (3) Sistem pelayanan, prosedur atau tata cara untuk memberikan layanan kepada para pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang memiliki dan seluruh sumber daya manusia yang ada. Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 42 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto Dalam penetapan sistem pelayanan mencakup strategi yang dilakukan, dimana pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat meraka rasakan secara langsung, agar tidak terjadi distorsi tentang suatu kepuasan yang akan mereka terima. Sementara secara spesifik adanya peranan pelayanan yang diberikan secara nyata akan memberikan pengaruh bagi semua pihak terhadap manfaat yang dirasakan pelanggan. Kualitas Pelayanan Bagi perusahaan yang memberikan pelayanan perlu diperhatikan mutu atau kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Menurut Lovelock (2009), “Kualitas adalah tingkat mutu yang diharapkan, dan pengendalian keragaman dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen”. Dengan demikian, kualitas merupakan faktor kunci sukses bagi suatu organisasi atau perusahaan. Hal ini sesuai dengan pengertian kualitas seperti yang dimukakan oleh Kotler (2001), yaitu: “Kualitas merupakan jaminan terbaik kita atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat kita dalam menghadapi persaingan asing, dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langgeng”. Menurut Zeithaml (2006), “Kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka”. Sedangkan menurut Payne (2000) adalah “Kualitas pelayanan berkaitan dengan kemampauan suatu organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan”. Wyckof (2004) memberikan pengertian kualitas layanan sebagai tingkat kesempurnaan yang diharapkan dan pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen. Inti dari penjelasan Wyckof ini adalah bahwa konsep kualitas pelayanan umum terkait dengan upaya untuk memenuhi atau bahkan melebihi harapan yang dituntut atau yang diinginkan oleh pelanggan. Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi harapan pelanggannya. Kualitas pelayanan lebih menekankan kepada aspek kepuasan pelanggan yang diberikan oleh perusahaan yang menawari jasa. Keberhasilan suatu perusahaan yang bergerak di sector jasa tergantung kualitas pelayanan yang ditawarkan. Gronroos dalam Purnama (2006) menyatakan bahwa kualitas layanan meliputi: (1) Kualitas fungsi, (2) Kualitas teknis dengan output yang dirasakan konsumen, dan (3) Reputasi perusahaan, yang dicerminkan oleh citra perusahaan dan reputasi dimata konsumen. Selanjutnya Gronroos mengemukakan bahwa terdapat tiga kriteria pokok dalam menilai kualitas pelayanan, yaitu: (1) Outcome-related Criteria, (2) Process-related Criteria, dan (3) Image-related Criteria. Disamping itu, Fitzsimmons dalam Sedarmayanti (2004) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan sesuatu yang kompleks, sehingga untuk menentukan sejauhmana kualitas dari pelayanan tersebut, dapat dilihat dari lima dimensi, yaitu: (1) Reliability (Handal), (2) Responsiveness (Pertanggungjawaban), (3) Assurance (Jaminan), (4) Empathy (Empati), dan (5) Tangibles (Nyata). Dengan demikian, maka pada dasarnya kualitas pelayanan dapat meliputi beberapa aspek kemampuan, yaitu sebagai berikut: (1) Aspek Sumber Daya Manusia. Kemampuan sumber daya manusia terdiri dari ketrampilan, pengetahuan dan sikap. Bila ketrampilan, pengetahuan, dan sikap ditingkatkan, maka akan menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik; (2) Aspek Sarana dan Prasarana. Apabila pengelolaan atau pemanfaatan sarana dan prasarana dilakukan secara cepat, tepat dan lengkap, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat pelanggan, maka hal tersebut akan menghasilkan kualitas pelayanan yang lebih baik; (3) Aspek Prosedur yang dilaksanakan. Kualitas Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 43 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto pelayanan yang baik dapat diciptakan bila memperhatikan dan menerapkan ketepatan, kecepatan, serta kemudahan prosedur, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan; (4) Aspek Jasa yang diberikan. Aspek jasa yang diberikan untuk peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan cara memberikan kemudahan dalam mendapat informasi, kecepatan dan ketepatan pelayanan. Dalam rangka menyiapkan suatu pelayanan berkualitas yang sesuai dengan yang diharapkan, perlu didasarkan pada sistem kualitas yang memiliki karakteristik tertentu. Beberapa karakteristik kualitas pelayanan menurut Nasir dalam Tjandra (2005) sebagai berikut: (1) Ketepatan waktu pelayanan, (2) Aksebilitas dan kemudahan untuk mendapatkan jasa, (3) Akurasi pendampingan/pelayanan jasa yang diberikan, (4) Sikap sopan santun karyawan yang memberikan pelayanan, (5) Kecukupan informasi yang diberikan kepada pelanggan, (6) Kondisi dan keamanan fasilitas yang digunakan oleh pelanggan, (7) Kepuasan pelanggan terhadap karakteristik atau aspek-aspek tertentu dari jasa publik yang diberikan, dan (8) Kepuasan pelanggan terhadap jasa publik secara keseluruhan. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, memuaskan kebutuhan pelanggan berarti perusahaan harus memberikan pelayanan berkualitas (service quality) kepada pelanggan. Menurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono dan Chandra (2005) mendefinisikan “Kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan”. Berdasarkan defenisi ini, kualitas pelayanan dapat diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Sedangkan menurut Parasuraman di dalam Tjiptono dan Chandra (2005) menyatakan dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu pelayanan yang diharapkan (expected service) dan pelayanan yang dirasakan/dipersepsikan (perceived service). Apabila pelayanan yang dirasakan sesuai dengan pelayanan yang diharapkan, maka kualitas layanan yang bersangkutan akan dipersepsikan baik atau positif. Jika pelayanan yang dirasakan melebihi pelayanan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya apabila perceived service lebih buruk dibandingkan pelayanan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan negative atau buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan pelayanan yang dapat memenuhi keinginan konsumen/pelanggan yang diberikan oleh suatu organisasi. Agar pelayanan memiliki kualitas dan memberikan kepuasan kepada pelanggan, maka perusahaan harus memperhatikan berbagai dimensi yang dapat menciptakan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Banyaknya para ahli yang mengungkapkan tentang dimensi-dimensi kualitas pelayanan. Oleh sebab itu, menurut Zeithaml dalam Tjiptono dan Chandra (2005) para peneliti menyederhanakannya menjadi lima dimensi yang disebut dimensi SERVQUAL, yakni: (1) Bukti Fisik ( tangibles), (2) Keandalan (reability), (3) Daya Tanggap (responsiveness), (4) Jaminan (assurance), serta (5) Empati (empaty). Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) adalah suatu potensi yang ada pada setiap individu untuk mewujudkan peran sebagai makhluk sosial. Sumber daya manusia atau biasa disingkat SDM, juga merupakan sebuah bagian penting yang membentuk integrasi dengan organisasi, sehingga mewujudkan visi dan misi dari organisasi tersebut. SDM bukan saja merupakan suatu sumber daya, namun Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 44 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto lebih penting adalah sebagai modal utama dalam sebuah organisasi atau institusi. SDM yang handal, akan menentukan masa depan yang cerah bagi sebuah organisasi, dan demikian juga sebaliknya. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah, maupun belum memperoleh pekerjaan (lapangan kerja). Secara garis besar, pengertian SDM secara mikro adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja, dll. Jadi, Sumber Daya Manusia atau SDM adalah semua orang yeng terlibat ben bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen SDM dapat dibagi menjadi: (1) Pengusaha, (2) Karyawan, dan (3) Pemimpin. Pengelolaan terhadap SDM merupakan salah satu hal utama dalam organisasi karena organisasi akan berkembang ketika SDM yang menjalankan organisasi tersebut berkembang. Perkembangan SDM adalah perkembangan dalam kualitas dan kuantitas. Dengan demikian, Pengelolaan sumber daya manusia berarti penyiapan dan pelaksanaan suatu rencana yang terkoordinasi untuk menjamin bahwa sumber daya manusia yang ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Secara umum pengelolaan SDM bermula dari rekrutmen SDM berdasarkan kebutuhan organisasi dan dilanjutkan dengan penempatan. Penempatan SDM pada bidang yang sesuai dengan kebutuhan adalah hal yang menjadi tujuan setiap organisasi. Prestasi kerja, dinamika SDM dan jenjang karir merupakan hal-hal yang diperhatikan dalam pengelolaan SDM. Analisa Pekerjaan Aktivitas dalam analisa pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan. Analisa pekerjaan menghasilkan uraian pekerjaan (job description) yang berguna untuk aktivitas pengelolahan SDM selanjutnya. Untuk mendapatkan karyawan yang qualified, maka perusahaan perlu mengadakan penseleksiaan yang meliputi: Umur, Keahlian, Kesehatan fisik, Pendidikan, Jenis kelamin, Tampang, Bakat, Tempramen, Karakter, Pengalaman kerja, Kerja sama, Kejujuran, Kedisiplinan, serta inisiatif dan kreatif. Selain itu, untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas, maka juga diperlukan penilaian prestasi atau kinerja karyawan, yaitu dengan cara membandingkan realisasi nyata dengan standar yang dicapai karyawan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif yaitu melakukan pengkajian dan penjabaran secara deskriptif dengan menggunakan analisis SWOT. Penelitian dilakukan di Rumah Makan Niki Eco di Gresik. Jenis data yang adalah Data Kualitatif dan Data Kuantitatif. Data Kualitatif merupakan data yang berisi deskripsi proses analisis SWOT untuk menentukan strategi pada Rumah Makan Niki Eco, Gresik. Data Kuantitatif dalam penelitian ini diambil melalui kuesioner yang diberikan kepada konsumen dan staff Rumah Makan Niki Eco. Sumber data yang diperlukan pada penelitian ini adalah: Data primer dan Data Skunder. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, (4) Studi kepustakaan. Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 45 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan analisis deskreptif, yaitu dengan cara menjabarkan bahasan masalah dan mendapatkan jawaban dari rumusan masalah secara deskriptif, dengan menggunakan analisis SWOT yang mengacu pada kerangka formulasi strategi. Tahap pertama adalah melakukan identifikasi lingkungan internal dan eksternal untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan. Tahap kedua adalah melakukan analisis SWOT dengan menggunakan matrik SWOT. Tahap ketiga adalah penentuan strategi dengan menggunakan matrik Quantitative Strategi Plannning Matrix (QSPM). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis lingkungan internal merupakan tahap untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi persaingan. Aspek lingkungan internal dapat diamati dengan menggunakan pendekatan fungsional yang terdiri dari produksi dan operasi, sumber daya manusia, keuangan, sistem informasi manajemen dan pemasaran. Analisis terhadap lingkungan eksternal Rumah Makan Niki Eco merupakan tahap untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek eksternal yang dianalisis yaitu lingkungan makro dan lingkungan mikro. Setelah mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang, maka selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga tahapan yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan. Tahap masukan merupakan tahap untuk memasukkan hasil analisis dan identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan akan disusun kedalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi internal dan eksternal berupa peluang dan ancaman akan disusun kedalam matriks EFE. Hasil analisis matriks IFE disajikan pada Tabel 1 dan hasil analisis matriks EFE disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 1, menunjukkan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah Area parkir yang memadai, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.376. Sedangkan kelemahan utama adalah Tenaga kerja tidak terspesialisasi, dengan nilai tertimbang terkecil sebesar 0.069 dan di peroleh total bobot skor sebesar 2.645. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Makan Niki Eco memiliki posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Tabel 1 Hasil Analisis Matrik IFE No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Faktor Internal Lokasi Rumah Makan yang strategis Situasi yang aman dan nyaman Memiliki menu yang bervariasi Kepemilikan lahan usaha Pemberian kartu saran Modal tersedia Area parkir yang memadai Rasa dan kualitas tetap terjaga Pencapaian target penjualan belum stabil Tenaga kerja tidak tersepesialisasi Pelayan konsumen kurang memuaskan Teknologi yang masih sederhana Pemasaran cenderung pasif Tidak memiliki layanan delivery Total Sumber : Rumah Makan Niki Eco Bobot 0.077 0.080 0.068 0.087 0.083 0.073 0.094 0.054 0.050 0.046 0.049 0.084 0.064 0.091 1.000 Rating 3 3 3 3 3 3.5 4 3 2 1.5 2 2.5 1.5 1 37 Bobot Skor 0.231 0.24 0.204 0.261 0.249 0.2555 0.376 0.162 0.1 0.069 0.098 0.21 0.096 0.091 2.6425 Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 46 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung berdasarkan bobot yang diambil kuesioner dari 2 orang yang terdiri dari pesaing Rumah Makan Niki Eco yaitu Rumah Makan Padang sedangkan perwakilan dari Rumah Makan Niki Eco yaitu Manajer Opersional. Perhitungan rating hanya diambil dari kuesioner responden Manajer Operasional Rumah Makan Niki Eco saja. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua responden. Tabel 4.5, menunjukkan matriks EFE yang menganalisis 11 faktor sukses kritis yang terdiri dari enam peluang dan lima ancaman. Tabel 2 Hasil Analisis Matriks EFE No 1 2 3 4 Faktor Eksternal Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat Pertumbuhan jumlah pemduduk Kota Gresik Perkembangan kemajuan teknologi Kemudahan transportasi Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat Kota 5 Gresik 6 Cukup tersedia angkatan kerja 7 Hubungan dengan pelanggan atau konsumen kurang baik 8 Tingkat persaingan dalam industri Rumah Makan tinggi 9 Kenaikan harga bahan baku 10 Banyaknya produk subsitusi 11 Kenaikan biaya hidup Total Sumber : Rumah Makan Niki ECO Bobot Rating 0.093 0.1 0.098 0.107 2.5 3.5 3 3.5 Bobot Skor 0.2325 0.35 0.294 0.3745 0.066 2.5 0.165 0.098 0.057 0.088 0.1 0.098 0.095 1.000 2.5 2.5 3.5 2.5 3 3 32 0.245 0.1425 0.308 0.25 0.294 0.285 2.9405 Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 2 menunjukkan bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah Kemudahan transportasi, dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.3745. sedangkan kelemahan utama adalah Hubungan dengan pelanggan atau konsumen kurang baik, tinggi dengan nilai tertimbang sebesar 0.1425. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, maka dapat diperoleh total bobot skor sebesar 2.9405. hal ini menunjukkan bahwa Rumah Makan Niki Eco telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman. Perumusan strategi adalah dilakukan dengan menggunakan matriks IE (Internal Eksternal) dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threat). Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, di peroleh bobot skor sebesar 2.6425 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks EFE diperolah bobot skor sebesar 2.9405. Hasil pemetaan pada matriks IE dapat dilihat pada Gambar 1. Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 47 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto Gambar 1 Hasil Analisis Matriks IE Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa dalam strategi pemasaran, Rumah Makan Niki eco menempati posisi dalam sel V. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada posisi diam dan mempertahankan strategi. Strategi yang tepat digunakan untuk kuadran ini adalah penetrasi pasar, pengembangan produk, atau dengan kata lain strategi taktis. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan eksternal perusahaan, berupa strategi penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui pemasaran yang lebih gencar. Promosi tersebut dapat berupa promosi melalui media iklan televisi, koran, majalah dan radio. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan dan memodifikasi produk atau jasa yang ada sekarang. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas makanan dan minuman, sehingga tidak terjadi perubahan rasa makanan dan minuman setiap harinya, menciptakan produk baru, dan menambah menu masakan lain agar konsumen tidak merasa bosan terhadap menu yang ada di Rumah Makan Niki Eco. Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh melalui audit internal dan eksternal, dapat diformulasikan alternatif strategi yang diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 48 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto Tabel 3 Hasil Analisis Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Peluang (O) - Kekuatan (S) Situasi yang aman dan nyaman Rasa dan kualitas yang baik Memiliki menu yang bervariasi Kepemilikan lahan usaha Lokasi yang strategis Pemberian kartu saran Modal tersedia Area parkir yang memadai Kelemahan (W) - Teknologi yang masih sederhana - Kegiatan promosi kuarang gencar - Tenaga kerja kurang terspesialisasi - Pelayanan kurang memuaskan - Tidak memiliki layanan delivery - Pencapaian target belum stabil Strategi S-O Strategi W-O - Pertumbuhan jumlah penduduk kota Gresik - Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat kota Gresik - Perkembangan kemajuan teknologi - Cukup tersedia angkatan kerja - Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat - Kemudahan transportasi - meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang di pusat pembelanjaan - (S5,S7,O1,O2,05) - Meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan, media dan website serta meningkatkan Sponsorship even-even atau kegiatan kemahasiswaan serta mengadakan program pemberian diskon pada moment tertentu seperti hari liburan nasional & konsumen yang berulang tahun - (W2,W6,O1,O3) - Memberikan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas kerja - (W3,W5,W6,O3,O4) Ancaman (T) - Tingkat persaingan dalam industri warkop tinggi - Kenaikan harga bahan baku - Banyaknya produk subsitusi - Kenaikan biaya hidup - Hubungan pelanggan kurang baik Strategi S-T - Meningkatkan loyalitas konsumen serta melakukan efisiensi biaya produksi agar dapat menekan biaya seminimal mungkin sehingga berpengaruh terhadap penurunan harga jual - (S2,S3,S6,S7,T1,T2,T3,T4,T5) Strategi W-T - Meningkatkan fasilitas berupa layanan delivery dan merekrut tenaga kerja yang berkualitas - (W3,W5,W6,T1,T3) Berdasarkan kedua hasil analisis di atas, maka manajemen dapat menentukan strategi terbaik yang dapat dijalankan Rumah Makan Niki Eco Gresik berdasarkan alternatif-alternatif strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM). Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif strategi, yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO, Strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke dalam matrik QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score (AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM adalah sebagai berikut: (1) Maningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang di pusat perbelanjaan (TAS = 4.9895); (2) Meningkatkan efektivitas promosi melalui iklan, Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 49 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto media dan website, serta mengadakan program pemberian diskon pada momen tertentu seperti hari liburan nasional & konsumen yang berulang tahun (TAS = 5.2475); (3) Memberikan pelatihan kepada SDM untuk meningkatkan kualitas kerja (TAS = 4.9605); (4) Meningkatkan loyalitas konsumen serta melakukan efisiensi biaya produksi agar dapat menekan biaya seminimal mungkin sehingga berpengaruh terhadap penurunan harga jual. (TAS = 5.5635), dan (5) Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan sarana area parkir yang memadai dan layanan delivery khusus dengan merekrut tenaga kerja yang berkualitas (TAS = 4.8005). Dengan berdasarkan hasil analisis QSPM, maka dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi ST yaitu meningkatkan loyalitas konsumen, serta melakukan efisiensi biaya produksi agar dapat menekan biaya seminimal mungkin. Penurunan biaya produksi akan berpengaruh terhadap penurunan harga jual. Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan omset penjualan yang belum memenuhi target perusahaan. Rumah Makan Niki Eco yang dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat dan harus mampu menghadapi kelemahan yang dimiliki, yaitu berupa tenaga kerja belum terspesialisasi. Dengan memberikan pelatihan dan pengarahan yang baik dan rutin terhadap SDM,tentu hal tersebut dapat memberikan dampak yang positif buat perusahaan dan bisa menjadi kunci utama kesuksesan perusahaan. Dengan demikian kelemahan yang dimiliki Rumah Makan Niki Eco di tuntut untuk menjadikannya sebuah kekuatan bagi perusahaan. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat bahwa Rumah Makan Niki Eco memiliki posisi internal yang kuat. Hal ini berarti rumah makan tersebut telah mampu menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dengan cukup baik. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa Rumah Makan Niki Eco memiliki posisi eksternal yang kuat. Hal ini berarti rumah makan tersebut telah mampu memanfaatkan peluang untuk mengatasi ancaman dengan cukup baik. Berdasarkan total nilai tertimbang pada matriks EFE sebesar 2,9405 dan matriks IFE sebesar 2.6425 di peroleh gambaran posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE menempati posisi dalam sel V. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi diam dan mempertahankan strategi. Strategi yang digunakan dalam kuadran ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk; (2) Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah strategi ST yaitu meningkatkan loyalitas konsumen, serta melakukan efisiensi biaya produksi agar dapat menekan biaya seminimal mungkin dimana hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan harga jual yang pada akhirnya akan meningkatkan omset penjualan sesuai dengan target perusahaan. DAFTAR RUJUKAN Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Lovelock, Christopher. 2009. Service Marketing. London: Prentice Hall International Inc. Payne, Adrian. 2000. The Essence of Services Marketing; Alih Bahasa, Fandy Tjiptono - Edisi II. Yogyakarta: Penerbit Andi Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 50 Upaya Peningkatan Daya Tarik Rumah Makan Niki Eco Di Gresik Terhadap Konsumen Melalui Pelayanan Dan Sumber Daya Manusia | Edi Kuswanto Purnama, Nursya’bani. 2006. Manajemen Kualitas: Perspektif Global. Yogyakarta: Ekonisia Sedarmayanti. 2004. Pengembangan Kepribadian Pegawai. Bandung: Penerbit Mandar Maju SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85, tentang Rumah Makan. Diunduh dari www.wordpress.com Tjandra, Riawan W, dkk. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemda dalam Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Manajemen Kualitas Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi Tjiptono, Fandy dan Wyckof, 2004, “Strategi Pemasaran Edisi Kedua”, Yogyakarta: Penerbit Andi. Zethaml, Valarie, Mary Jo Bitner, Dwayne D Gremler.2006. Service Marketing. McGraw-Hill International Edition. Tourism, Hospitality and Culinary Journal | Vol. 1 No. 2 | 51