125 MINIMALISASI FRAME DROP LIVE STREAM

advertisement
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
MINIMALISASI FRAME DROP LIVE STREAM VIDEO RECORDING PADA
PROTOKOL RTMP (REAL TIME MESSAGING PROTOCOL)
1
Roma Aji Kaloko1, Basuki Rahmat2,Gelar Budiman3
Jurusan Pasca Sarjana Teknik Elektro, Telkom University
Jl. Telekomunikasi No.1 Terusan Buah Batu, Bandung
*
Email: [email protected]
ABSTRAK
Seiring dengan peningkatan teknologi browser, semakin populer berbagai aplikasi berbasis
web. Banyak aplikasi yang sebelumnya hanya bisa diakses lewat aplikasi desktop, kini bisa
dimungkinkan melalui web browser yang digabungkan dengan teknologi cloud server dan
cloud storage. Live stream video recording (LSVR) dalam web messaging mengutamakan
kemudahan dan kecepatan dalam pengiriman video, yaitu melakukan proses perekaman,
pengiriman dan konversi video secara simultan. LSVR tidak seperti pengiriman video
secara konvensional dimana proses pengiriman video dilakukan setelah proses perekaman
video dan atau konversi video dilakukan. File hasil rekaman langsung disimpan di cloud
server. Kualitas video bisa dilihat dari segi rendering quality (framerate). Rendering
quality dari Live stream video recording sangat tergantung dengan throughput yang
tersedia di jaringan[2]. Rendering quality bisa dijaga di beberapa kondisi throughput yang
ada dengan cara menyesuaikan resolusi video yang dikirim. Pada tesis ini dilakukan
automatisasi konfigurasi resolusi video pada LSVR sehingga bisa memaksimalkan
rendering quality berdasar throughput yang tersedia di jaringan.
Kata kunci: RTMP, Video Recording,Web Video Communication
PENDAHULUAN
Teknologi di bidang komunikasi multimedia telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan
teknologi internet. Teknologi berbasis web juga berevolusi yang bermulahan ya berupa text dan gambar,
kini sudah mampu melakukan komunikasi secara real time seperti chat, video chatting dan conference,
dan aplikasi-aplikasilainnya yang sebelumnya hanya bias dijalankan di luar web.
Dengan live stream recording, pengirim bias secara langsung merekam video hanya cukup dengan
menggunakan webcam dan web browser saja. Pengiriman video jadi sangat praktis dan cepat, karena
video akan langsung terekam dan file hasil rekaman langsung tersimpan di server, bukan di computer
pengirim terlebih dahulu.
Live stream video recording memerlukan proses video encoding yang cepat dan low-delay content
transport. RTMP didesain untuk performa tinggi dalam transimisi audio dan video serta data. Pada
penelitian sebelumnya, untuk menjaga low-delay dalam melakukan transmisi RTMP, dilakukan frame
dropping saat throughput di jaringan tidak mencukupi. Frame drop ini menyebabkan rendering quality
(framerate) dari sebuah video menjadi rendah. Hal ini bias menyebabkan video terasa tersendat.
Rendering quality bias dijaga dengan mengatur resolusi video yang akan dikirim. Pada thesis ini akan
dilakukan automatisasi penyesuaian resolusi video yang akan dikirim untuk menjaga rendering quality
berdasarkan throughput yang ada di jaringan.
.
.
HYPHOTHESIS
Berkenaan dengan inti pengerjaan penelitian, hipotesis pada penelitian thesis ini adalah :
Pada pengujian awal, dengan mengujikan pada resolusi video yang bervariasi, frame drop akan
mulai terjadi pada saat titik throughput tertentu. Titik through put tersebut dijadikan patokan untuk untuk
penyesuaian konfigurasi resolusi video, untuk mencegah frame drop terjadi lebih banyak.
125
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
Gambar 1: Analisispenentuantitik throughput darisistem yang lama.
After applying automatitation modifikasi dengan automatisasi penyesuaian resolusi video, maka
berikut hasil grafik yang diharapkan :
Gambar2 :Grafik automatisasi pada sistem yang baru
MODEL SISTEM DAN ANALISA AWAL
Algoritma perancangan system digunakan untuk menyusun tahapan perancangan guna
merealisasikan setiap rangkaian berserta spesifikasi masukan dan keluarannya yang secara garis besar
ditunjukkan seperti gambar berikut.
126
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
Gambar3 : Proses awalanalisa Live stream video recording
Sebelum mengimplementasi ke sistem yang baru, diperlukan analisa terhadap pengaruh throughput
terhadap frame drops yang terjadi saat live stream video recording dilakukan.
Sistem diujikan untuk merekam pada parameter :
1. Framerate
Framerate yang akan di gunakan adalah 30 frame/detik. Framerate ini adalah framerate
standard yang digunakan oleh video dimana jika framerate lebih dari 30 frame/detik, menurut
penelitian mata kita tidak akan bias membedakan lagi.
2. Resolusi Video
Resolusi yang diimplementasika nada 4 yaitu format 420p (420x220), 360p(640x360),
480p(854x480) serta 720p(1280x720). Format resolusi ini adalah format yang dipakai oleh
Youtube dalam membedakan kualitas resolusi video yang dihasilkan dengan resolusi di bawah
1K.
3. Durasi Video
Karena dalam teori durasi hanya berpengaruh pada file size maka dalam pengujianya
menggunakan durasi yang tetap. Durasi video yang akan di uji adalah 60 detik yang merupakan
durasi yang bias mewakili short video message yang diuji.
Setelah dilakukan pengujian didapatkan data berupa table throughput dan framerate untuk masing
masing resolusi video.
Gambar 4: :GrafikFramerate / network speed
127
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
Dengan melakukan pembulatan nilai framerate, kemudian diambil titik dimana nilai throughput
minimum yang memiliki framerate yang sudah konstan. Titik tersebut merupakan titik konstan di mana
besar throughput sudah tidak terlalu berpengaruh terhadap framerate. Titik titik tersebut adalah 70 KBps
untuk resolusi 240P, 130KBps untuk resolusi 360P, 250KBps untuk resolusi 480P dan 290KBps untuk
resolusi 720P.
Setelah diketahui titik-titik konstan pada pengujian di beberapa resolusi video, bias digunakan untuk
membuat aplikasi live stream video recording yang mampu beradaptasi dengan throughput yang ada di
jaringan, dengan memberikan rekomendasi resolusi yang tepat dengan frame lost yang sedikit sesuai
dengan throughputnya.
Berikut adalah range throughput dan rekomendasi resolusi yang berasal dari analisa titik-titik tersebut
:
1.
2.
3.
Resolusi 240P dengan bandwidth<130 KBps
Resolusi 360P dengan bandwidth130 hingga 250 KBps
Resolusi 480P dengan bandwidth>250 KBps
Untuk resolusi 720P, framerate maksimal yang dihasilkan hanya mencapai sekitar 21 frame/detik,
relative terlalu jauh dibandingkan dengan framerate ideal yaitu 30 frame/detik, sehingga tidak menjadi
rekomendasi pada sistem yang baru.
IMPLEMENTASI THROUGHPUT DETECTION PADA SISTEM YANG BARU
Dari rekomendasi konfigurasi resolusi yang didapat pada pengukuran sebelumnya, diimplementasikan
sistem yang baru yang bias melakukan penyesuian resolusi video terhadap throughput di jaringan
sehingga bias memaksimalkan framerate di setiap kondisi throughput yang ada serta memaksimalkan
utilitas di jaringan dengan menyesuaikan resolusi video terhadap throughput yang ada.
Berikut alur process client-server pada implementasi live stream video recording yang baru :
Gambar5 :Alur proses pada Live stream video recording yang baru
128
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
Gambar1: Flow Chart Untuk live stream video recording yang baru
Throughput detection dilakukan di sisi client dengan menggunakan scriptajax yang melakukan test
pengiriman data 600KB ke server. Setelah melakukan throughput detection, berikut hasil dari
pengambilan data terhadap sistem yang baru.
Gambar2: Grafik Frame rate terhadap throughput pada sistem yang baru.
Dari grafik pada sistem yang baru, terlihat framerate terjaga secara maksimum setelah resolusi di atas
70KBps dengan penyesuaian resolusi jaringan berdasarkan throughput. Namun pada grafik terlihat pada
throughput 130KBps terjadi penurunan framerate, hal itu terjadi karena throughput terdeteksi system
masih di atas 130KB (kurang akurat), sehingga yang seharusnya resolusinya diturunkan menjadi 240P,
tapi masih menggunakan 360P.
129
Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Purwokerto, 28 November 2015, ISBN 978-602-14355-0 -2
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis yang dilakukan dari tahap pembangunan system sampai pengambilan data yang
telah dilakukan, maka dapat di simpulakan bahwa:
1. Pada live stream video recording menggunakan RTMP, untuk framerate 30fps, terjadi titik
konstan dimana throughput tidak mempengaruhi lagi framerate dan frame drop pada video yang
dihasilkan, yaitu 70KBps untuk resolusi 240P, 130KBps untuk resolusi 360P, serta 250KB untuk
resolusi 720P.
2. Minimalisasi frame drop pada live stream video recording bias diimplementasikan untuk sistem
yang baru yaitu system yang bias melakukan penyesuaian terhadap throughput dengan
mengkonfiguras iresolusi video sehingga framerate bias terjaga di kondisi throughput yang
berbeda beda.
REFERENCES
[1]
Chang, Qian, Zehong Yang, and Yixu Song. "A scalable mobile live video streaming system based on RTMP
and HTTP transmissions." Advanced Research on Computer Science and Information Engineering. Springer
Berlin Heidelberg, 2011. 113-118
[2]
Dobrian, Florin, et al. "Understanding the impact of video quality on user engagement." ACM SIGCOMM
Computer Communication Review 41.4 (2011): 362-373
[3]
Steven
Gong,
Paul
Gregoire,
Daniel
Rossi.Red5
www.red5.org/downloads/docs/red5-reference-1.0.pdf. 2009
[4]
SAN, Calif. Publishing RTMP Advances Open Screen Project http://www.adobe.com/devnet/rtmp/. 2009
[5]
Rappaort, Theodore S. "Wireless communications: principles and practice." (2002).
130
-
Reference
Documentation.
Download