efektivitas pelaksanaan dokumen lingkungan dalam

advertisement
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN DOKUMEN
LINGKUNGAN DALAM PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
DI KABUPATEN PACITAN TAHUN 2012
Wahyono1, Suntoro2, Sutarno2
1
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan Jawa Timur
2
Pascasarjana Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Abstrak
Kabupaten Pacitan melalui program gerakan membangun ekonomi masyarakat
pacitan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan menumbuh kembangkan
sektor industri. Penelitian ini bertujuan mengidentiikasi dan mengevaluasi pelaksanaan
AMDAL dan UKL-UPL pada perusahaan yang memiliki dokumen lingkungan, keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL, pengawasan oleh instansi
pemerintah daerah dan mengetahui efektivitas pelaksanaannya
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survai terhadap
sampel terpilih. Sumber data meliputi dari data primer berupa data dari responden terhadap perusahaan, instansi pemerintah dan masyarakat serta data sekunder yang berasal
dari dokumen AMDAL dan UKL-UPL dan laporan Semester serta dokumen terkait pada
instansi lingkungan hidup. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan analisa statistika
distribusi frekuensi dan data yang berupa deskripsi narasi, kualitatif akan dikelompokkan
tersendiri sebagai data pendukung dalam penyusunan laporan.
Hasil penelitian : (1) Pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL oleh perusahaan belum
dilihat secara utuh dan belum merupakan kesadaran tetapi karena adanya pengawasan dan
pengaduan masyarakat serta menjadi beban dari segi biaya (2) Keterlibatan masyarakat
terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL relatif masih rendah karena kurangnya
pengetahuan dan akses (3) Pengawasan oleh instansi lingkungan hidup masih bersifat
pasif dan reaktif serta belum optimalnya peran PPLHD, sedangkan pengawasan bersama
instansi belum ada mekanisme yang jelas dan belum adanya Perda yang mengatur terkait
AMDAL dan UKL-UPL.(4) Hasil penelitian efektiitas pelaksanaan AMDAL dan UKLUPL pada perusahaan terpilih berada pada kelompok menengah dengan nilai 34 – 66 %.
Yang berarti pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL masuk katagori cukup efektif.
Kata kunci: Amdal, UKL-UPL , Evaluasi, Usulan pengelolaan pemantauan
PENDAHULUAN
Visi kabupaten Pacitan dalam rencana strategik (renstra) Kabupaten Pacitan
tahun 2011-2016 yang ditetapkan dalam
suatu rumusan visi Kabupaten Pacitan
lima tahun mendatang yaitu: terwujudnya
masyarakat Pacitan yang sejahtera. Sedangkan untuk mewujudkan visi tersebut ditempuh langkah yang sejalan dengan kebijakan
lingkungan diantaranya meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang
bertumpu pada potensi unggulan melalui
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
43
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
Wahyono, Suntoro, Sutarno
perancanaan tata ruang, memberikan arahan pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang sebagai wadah yang
digunakan dalam melaksanakan aktiitas
ekonomi dan pengembangan potensi unggulan wilayah.
Untuk itu pembangunan telah
banyak dilakukan di setiap bidang dengan mengoptimalkan segala potensi yang
dimiliki termasuk pemanfaatan sumber
daya alam dengan tumbuhnya berbagai
macam industri, perhotelan, rumah sakit,
pertambangan dan sektor lainnya terus
mengalami peningkatan. Sebagai contoh
sektor industri, jumlah perusahaan skala
besar, menengah dan kecil telah mencapai
9.939 unit (Pacitan Dalam Angka Tahun
2011 Kabupaten Pacitan sampai dengan
tahun 2011).
Wilayah kabupaten pacitan hampir
21 persen wilayahnya berada di kawasan
karst Gunung Sewu yang membentang
antara Gunung Kidul, Wonogiri hingga
Pacitan. Lahan sepanjang hampir 90 kilometer tersebut merupakan kawasan lindung. Di Pacitan sendiri ada 3 wilayah kecamatan yang masuk kawasan konservasi,
antara lain Kecamatan Donorojo, Pringkuku dan Pacitan. Oleh karena itu, pemerintah
kabupaten Pacitan berusaha melaksanakan
pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pemanfaatan potensi sumber daya
alam (SDA) yang dimiliki harus dikelola
secara professional melalui kegiatan pembangunan yang terpadu dan berkelanjutan
dengan memperhatikan aspek ekonomi,
sosial dan faktor lingkungan sebagai salah
satu pilar pembangunan berwawasan lingkungan sehingga dapat bermanfaat tidak
hanya bagi generasi sekarang tetapi generasi yang akan datang.
Pembangunan di Kabupaten Pacitan
di samping memberikan dampak positif
berupa peningkatan sektor ekonomi, perluasan kesempatan kerja juga memberikan
dampak negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap lingkungan. Hal ini terjadi
karena pembangunan yang kurang memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan setempat, pada akhirnya menyebabkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan tersebut menjadi tanggung
jawab bersama seluruh lapisan masyarakat,
pemerintah dan pihak swasta.
Dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup maka pemerintah menetapkan kebijakan di bidang
lingkungan hidup. Salah satu instrumen
pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang menjadi ruang lingkup perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah AMDAL dan
UKL-UPL. Dengan diberlakukannya kewajiban dalam penyusunan studi kelayakan lingkungan berupa penyusunan AMDAL dan rekomendasi UKL-UPL yang
merupakan bentuk dokumen lingkungan
bagi pemrakarsa maka akan diupayakan
memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif yang timbul dari
suatu kegiatan/usaha. Demikian juga untuk
kegiatan/Usaha yang sudah berjalan juga
diwajibkan untuk menyusun Dokumen
Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) dan
Dokumen Pemantauan Lingkungan Hidup
(DPLH) sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 14
Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan /atau Kegiatan
Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan / atau
Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.
Pada kenyataanya studi kelayakan
lingkungan yang dilakukan oleh para pengusaha baik dalam bentuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
maupun Rekomendasi terhadap Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKLUPL) tidak selalu mendapatkan hasil yang
optimal. Menurut Hermin Rosita (Sambutan Rapat Kerja AMDAL, 2009) bahwa
sampai saat ini masih banyak dokumen
AMDAL yang berkualitas buruk, masih
44
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
Wahyono, Suntoro, Sutarno
tingginya tingkat plagiasi diantara dokumen AMDAL, dan lain sebagainya. Terdapat sekitar 9.000 dokumen AMDAL yang
telah disetujui oleh pemerintah, namun
tidak menjamin dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Penyebabnya selain belum
semua komisi AMDAL berfungsi dengan
baik, juga karena lemahnya penegakan hukum dalam aspek lingkungan hidup.
Pada tahun 2004 pemerintah
melakukan revitalisasi sistem AMDAL
karena dirasakan banyak kekurangan dalam pelaksanaan AMDAL selama ini. Hal
ini diperkuat dengan masukan beberapa
pakar AMDAL. Ada beberapa alasan mengapa program revitalisasi dilakukan :
a. Efektiitas AMDAL perlu ditingkatkan
karena AMDAL belum dilakukan sebagai perangkat pencegahan dampak lingkungan dan cenderung hanya untuk memenuhi persyaratan administrasi saja.
b. Kualitas AMDAL masih sangat rendah.
Hasil evaluasi pada tahun 2004 menunjukan hanya 22 % dari sampel AMDAL
yang dievaluasi memiliki katagori baik
dan sangat baik
c. Pelaksanaan AMDAL belum dilakukan
dengan serius dan konsisten
d. Penaatan dan penegakan hukum AMDAL belum efektif atau persisnya tidak
ada upaya pentaatan hukum.
Sementara itu efektiitas pelaksanaan AMDAL juga perlu ditingkatkan karena beberapa fakta menunjukan bahwa
pada kenyataannya :
a. Pemrakarsa baru menyusun AMDAL
setelah izin mulainya kegiatan dikeluarkan, artinya Amdal tidak berperan
sebagai alat pembantu pengambilan
keputusan
b.Pemrakarsa masih memandang AMDAL
sebagai tambahan biaya ketimbang alat
pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan yang terdapat dalam RKL-RPL belum berorientasi pada
langkah-langkah untuk penurunan biaya
produksi
c. Perencanaan AMDAL sebagai bahan
studi kelayakan masih lemah karena sering kali terlambat dilaksanakan setelah
aspek ekonomi dan teknis dinyatakan
layak. Dengan demikian rendah sekali
kemungkinan bagi hasil studi Amdal
untuk memberikan masukan perbaikan
dan masukan alternatif bagi kegiatan
d. AMDAL disusun dengan kualitas rendah dan cenderung tidak fokus
e. Penilai AMDAL belum mampu mengarahkan agar kualitas AMDAL dapat
ditingkatkan, masih banyak dokumen
yang berkualitas rendah diloloskan juga
dengan berbagai alasan.
Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah: Mengidentiikasi dan mengevaluasi pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL
pada perusahaan yang sudah memiliki
dokumen lingkungan, Mengidentiikasi
dan mengevaluai keterlibatan masyarakat
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan, Mengidentiikasi dan mengevaluasi pelaksanaan pengawasan oleh pemerintah daerah dalam evaluasi pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
di perusahaan, Mengetahui efektivitas
pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL di
suatu perusahaan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui gambaran efektivitas pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL
pada beberapa usaha/kegiatan di Kabupaten Pacitan. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan menggunakan metode survei
terhadap beberapa sampel terpilih Menurut
Riduwan (2004) penelitian evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu
kejadian, kegiatan, produk dengan standard dan pogram yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
(2002), penelitian evaluasi adalah merupakan suatu proses yang dilakukan dalam
rangka menentukan kebijakan, memper-
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
45
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
Wahyono, Suntoro, Sutarno
timbangkan nilai-nilai positif keuntungan
suatu program, serta mempertimbangkan
proses serta teknik yang telah digunakan
untuk melakukan penelitian.
Penelitian ini dibatasi pada jenis usaha/kegiatan yang paling besar yang ada di
Kabupaten Pacitan. Lokasi kegiatan yang
dipilih merupakan kawasan campuran sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Pacitan Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Umum Tata Ruang Wilayah yaitu Kecamatan Pacitan, Kecamatan Arjosari dan
Kecamatan Tulakan. Kurun waktu penelitian adalah selama 5 tahun terakhir, dari
tahun 2007 - 2011.
Tehnik pengumpulan data dengan
memberikan kuesioner kepada responden
pada sampel perusahaan terpilih. Adapun
teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling.
Menurut Bambang Prasetyo (2005), purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel dengan menentukan kriteria khusus
terhadap sampel. Dalam hal ini dipilih usaha / kegiatan yang dianggap mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan termasuk usaha / kegiatan yang mempunyai
potensi menimbulkan gangguan terhadap
lingkungan karena menghasilkan limbah
cair, limbah padat dan gas serta B3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aspek yang dibahas adalah deskripsi kegiatan, pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup, evaluasi
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup oleh Dinas/Instansi terkait, serta
keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Beberapa kegiatan perusahaan
yang terekam dalam penelitian ini meliputi
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan tembaga, industri pengolahan
Tabel 1. Penilaian komponen lingkungan pada perusahaan-perusahaan sampel
No
1
Komponen
lingkungan
Kualitas
udara dan
debu
Perusahaan
sampel 1
Pemagaran
sekitar
lokasi kegiatan
Perusahaan
sampel 2
Perusahaan
sampel 3
Perusahaan
sampel 4
Perusahaan
sampel 5
Pengangkutan bahan
baku dengan
penutup
Penggunaan
incenerator
Penanaman pohon
di sekitar
perusahaan
Penanaman pohon
di sekitar
perusahaan
Pembuatan
taman
Pembuatan
taman
PengangPenanaman
kutan matepohon di
rial tambang
sekitar perudengan
sahaan
penutup
Uji kualitas
terpal
udara belum
Pengaturan
pernah
jadval
dilakukan
kegiatan dan
pemberian
informasi kepada
masyarakat
46
Penggunaan dust
colektor /
penyedot
debu
Perawatan
septictank
Uji laboratorium terhadap udara
ambient
dan udara
ruangan tiap
tahun
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
2
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
Wahyono, Suntoro, Sutarno
bahan tambang, perusahaan yang bermitra
dengan PT. HM Sampoerna Tbk dengan
produk yang dihasilkan rokok, hotel dan
restoran, dan rumah sakit dimana masingmasing jenis usaha memiliki jenis dampak
terhadap lingkungan yang berbeda-beda.
Kebisingan
Penggunaan
bahan peledak
dengan
memperhitungkan
daya ledak
Penggunaan
APD bagi
karyawan
Pemilihan
peralatan
Pemeliharaan alat
dan mesin
secara
berkala
Penanaman pohon
di sekitar
perusahaan
Perawatan
peralatan
dan mesin
genzet secara
Pemilihan
berkala
Pengukuran
peralatan
kebisingan
tiap tahun
Pengaturan
Pengaturan
jadval kegjadval kegiatan
Pembuaiatan
tan rumah
genzet
sekaligus
Pemberian
peredamaninfornya
masi kepada
masyarakat
Mengisolasi sumber
kebisingan
Penggunaan
APD
3
Air tanah
dan permukaan
Pengadaan
sarana IPAL
sejumlah 6
buah
Penbuatan
kolam penampungan
limbah cair
Uji kualitas
air limbah,
air badan
air dan air
sumur tiap
6 bulan
Pembuatan sumur
kontrol
Penghijauan
sekeliling
perusahaan
Pengadaan
septictank
sesuai jumlah tenaga
kerja
Pembuatan sumur
pemantau
Perawatan
genzet
secara
berkala
Pemilihan
alat
Penanaman pohon
di sekitar
rumah
sakit
PemanfaPembuatan
tan sarana
septictank
sanitasi
dan salu(septictank)
ran limbah
kedap air
Pembuatan
saluran
Uji
limbah
kualitas air
yang kedap
limbah tiap
air
semester
Uji laboraUji labotorium air
Belum
ratorium
badan air (air
memiliki
limbah tiap
limbah dan
IPAL
bulan
air sumur
belum)
Uji kualitas
Uji laboair limbah
ratorium
tiap semesair sumur
ter
warga tiap 6
bulan
Belum
memiliki
IPAL
Belum
memiliki
IPAL
Pengadaan
biopori
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
47
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
No
Komponen
lingkungan
Perusahaan
sampel 1
Wahyono, Suntoro, Sutarno
Perusahaan
sampel 2
Limbah pa- Penempa- Pengumpudat dan B3
tan limbah
lan limbah
padat
tercecer unpada lahan
tuk diolah
tertutup
kembali
4
Pewadahan
Untuk
pembuatan jalan
Pewadahan oli pada
drum
5
Biota air
6
Kesempatan kerja
Pewadahan
oli pada
drum
Perusahaan
sampel 3
Dilakukan
reuse dan
recycle
oleh pihak
ketiga
Kerja sama
dengan
dinas
kebersihan
untuk pengelolaan
sampah
Pembakaran
dengan
incenerator
Penerapan
Mengelola
Penproduksi
limbah
gelolaan
bersih
cair dalam
limbah
kolam pepadat dan
nampungan Optimalpengadaan
saja
IPAL
isasi pemanfaatan
septictank
Belum uji
Belum
laboramempunyai
torium
IPAL
terhadap
biota air
Belum uji
laboratorium terhadap biota
air
Penggunaan
tenaga
lokal dan
pemberian
upah sesuai UMR
Hampir
80% dari
adalah
tenaga
lokal
PengPenggugunaan
naan tenaga
tenaga
lokal dan
lokal dan
pemberian
pemberian
upah sesuai
upah sesUMR
uai UMR
Hampir 86
Ham% adalah
pir 99%
tenaga lokal
karyawan
adalah
tenaga
lokal
Perusahaan
sampel 4
Kerja
sama dengan dinas
kebersihan untuk
pengelolaan
sampah
Pemanfaatan
sampah
menjadi
pupuk
organik
Pengelolaan
limbah
domestik
dengan
septictank
Perusahaan
sampel 5
Kerja
sama
dengan
RSD Pacitan dalam
pengelolaan
limbah
medis
Pembuatan TPS
untuk selanjutnya
diangkut
ke TPA
Pengelolaan
limbah
domestik
dengan
septictank
PengPenggugunaan
naan tentenaga
aga lokal
lokal dan
yang mepemberian
menuhi
upah seskualiuai UMR
ikasi
Hampir 87%
adalah
tenaga
lokal
Hampir
78%
adalah
tenaga
lokal
Pembinaan
dan penataan PKL
48
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
Kenyaman- Pengan hidup
gunaan
bahan
peledak
dengan
memperhitungkan
daya ledak
7
Pemboran tidak
diatas perumahan
penduduk
No
8
Komponen
lingkungan
Persepsi
PT. Gemilang Limpah
Internusa
Penjelasan
kepada warga tentang
manfaat,
dampak dan
pengelolaannya dari
kegiatan
pertambangan
Bina lingkungan
9
Kesehatan Penggunaan
masyarakat
APD
Penetapan
SOP
Wahyono, Suntoro, Sutarno
Pembuatan
tanggul
penampungan kolam
penampungan limbah
Pembuatan
akses jalan
masuk
warga desa
setempat
Optimalisasi pemanfaatan
septictank
dan inceneratot
SosialPengiriisasi dan
man
penjelasan
limbah
kepada
medis
warga
ke RSD
tentang
pacitan
dampak
kegiatan
Pelaksanhotel
aan kegia(terutama
tan dengan
sosial
SOP
budaya)
PT. Putera
Pacitan
Indonesia
Sejahtera
PT. Dragon
Fly Mineral
Hotel dan
Restoran
Srikandi
Rumah Sakit
Medical Mandiri
Sosialisasi Penjelasan Pendekatan Pendekatan
kepada warga
kepada warkepada
kepada
sekitar
ga tentang
warga dan
warga
keberadaan
penjelasan
tentang
perusahaan,
tentang
manfaat,
Sosialisasi tendampak
dampak
dampak
tang keberadaan
dan pendan pendan penrumah sakit,
gelolaangelolaan
gelolaandampak dan
nya serta
akibat
nya dari
pengelolaannya
mekanisme
kegiatan
kegiatan
serta mekanisme
pengaduan
hotel
perusapengaduan
haan
Bina lingOptimalBina lingkungan
kungan
isasi kinerja
Bina lingseptictank
kungan
dan incenerator
Pengecekan
kesehatan
karyawan
Penggunaan APD
Penetapan
SOP
Bina lingkungan
Pengadaan
klinik perusahaan
Pengobatan
dan Pemeriksaan rutin
karyawan
Belum
survai
penyakit
dan epidemologi
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
Penggunaan APD
Pemberian keringanan berobat
bagi warga
sekitar
General cek up
pada karyawan
Kordinasi dengan
puskesmas terdekat
49
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
10
Pola lalu
lintas
Perbaikan
jalan
Pengaturan
jadval
keluar
masuknya
kendaraan
dengan
memperhatikan diluar
jam padatnya berlalu
lintas
Wahyono, Suntoro, Sutarno
Pengaturan
jadval
keluar
masuknya
kendaraan
dengan
memperhatikan
diluar
jam padatnya
berlalu
lintas
Penempatan tenaga
satpam
pada pintu
gerbang
masuk
PenyePenempatan
dian lahan
tenaga satpam
parkir yang
pada pintu keluar
luas
masuk kendaraan
Penyediaan halaman parkir
Pemberian
rambu-rambu lalu
lintas di
sekitar perusahaan
Penempatan
kendaraan
sesuai SOP
pada lahan
parkir yang
tersedia
Pembuatan
jembatan
untuk
akses
jalan desa
ke jalan
nasional
Pelatihan
tenaga
satpam
oleh polres
setempat
secara rutin
Berdasarkan hasil analisis statistik
didapatkan kesimpulan efektivitas pelaksanaan dokumen lingkungan pada perusahan-perusahaan sampel sebagai berikut:
tetapi lebih mengarah pada masalah limbah
saja dan belum merupakan kesadaran untuk memberikan perlindungan lingkungan
tetapi lebih karena adanya pengawasan dan
Tabel 2. Efektivitas pelaksanaan dokumen lingkungan
No
Nama Perusahaan
Prosentase
1
PT. Gemilang Limpah Internusa
36.29
2
PT. Dragon Fly Mineral Industri
40,52
3
PT.Putra Pacitan Indonesia Sejahtera
62,09
4
Hotel dan Restoran Srikandi
43,10
5
RS Medical Mandiri
44,83
Sumber: Analisis data, 2012
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan evaluasi
pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL pada
beberapa sampel usaha/kegiatan yang ada
di Kabupaten Pacitan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Pelaksanaan AMDAL dan UKLUPL oleh perusahaan belum secara utuh
sesuai dengan dokumen lingkungan akan
50
pengaduan masyarakat serta belum bisa
dirasakan keuntungannya secara langsung,
justru menjadi beban yang memberatkan
dari segi biaya
Keterlibatan masyarakat di sekitar lokasi kegiatan terhadap pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup relatif masih rendah dan kurang
dapat memiliki pengetahuan dan akses
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
Wahyono, Suntoro, Sutarno
untuk ikut secara aktif sehingga perlu ada
pendampingan oleh lembaga swadaya
masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan lingkungan hidup
Pengawasan pelaksanaan AMDAL
dan UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi pemerintah di Kabupaten Pacitan
melalui Kantor Lingkungan Hidup bersifat
menunggu dan akan ke lokasi apabila ada
laporan pengaduan kasus pencemaran atau
kerusakan lingkungan oleh masyarakat serta belum optimalnya peranan pejabat pengawas lingkungan hidup daerah (PPLHD)
dalam menjalankan tugasnya. Sedangkan
pengawasan bersama-sama antar Dinas/
Instansi belum jelas mekanismenya, sehingga masing-masing instansi belum dapat
menjalankan tugas dan fungsinya secara
baik. Hal ini terkait Komisi amdal dan tim
pengarah UKL-UPL yang sudah tidak relevan lagi dan belum adanya regulasi atau
peraturan daerah yang khusus menangani
pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL di
Kabupaten Pacitan
Dari hasil penelitian di perusahaan
diketahui bahwa kelima sampel berada
pada kelompok menengah dengan nilai 34
– 66 %. Yang berarti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan cukup
efektif.
2008
Dokumen Lingkungan Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya pemantauan Lingkunan
(UKL-UPL)
Hotel dan Restoran Srikandi, 2008
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
.(DPLH) Rumah Sakit Medical
Mandiri, 2008
Environment Conservation Team, (2005).
Environment impact assessment
process in India and The drawbacks.http:// www.freewebs.com/
epgorissa/ ENVIRONMENT%20
IMPACT%20ASSESSMENT%20
PROCESS%20IN%20INDIA%20
A N D % 2 0 T H E % 2 0 D R AW BACKS-1.pdf diunduh tanggal 8
Agustus 2012
FAO UN, (2011). Environmental Impact
Assessment : Guidelines For FAO
Field projects, http://moef.nic.in/
divisions/iass/eia/ diunduh tanggal
8 Agustus 2012
Gunarwan Suratmo, 2002, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta
Hadi, Sudharto P, 2005, Aspek Sosial
AMDAL, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta
Kementrian LH RI, (2012). Peraturan Pemerintah RI no 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan. http://www.
menlh.go.id/DATA/PP-Nomor-27Tahun-2012.pdf diunduh tanggal 8
Agustus 2012
Keraf, Sonny A, 2002, Etika Lingkungan,
penerbit buku kompas, Jakarta.
Keputusan Bupati Pacitan Nomor :
188.45/72/408.21/2008
Tahun
2008 tentang Komisi Penilai Amdal dan tim pengarah UKL UPL
Kabupaten Pacitan
PPLH ITS dan Kementrian Lingkungan
Hidup RI, Bahan Ajar Pelatihan
Penilaian AMDAL, 2009
Peraturan Menteri Negara Lingkungan
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, Suharsiwi, 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,
Rineka Cipta, Yogyakarta.
Dokumen Lingkungan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL)
PT. Dragon Fly Mineral Industri,
2008
Dokumen Lingkungan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL)
PT. Gemilang Limpah Internusa,
2010
Dokumen Lingkungan Upaya Pengelolaan
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) PT. Putera Pacitan Indonesia Sejahtera,
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
51
Efektivitas Pelaksanaan Dokumen Lingkungan
Wahyono, Suntoro, Sutarno
Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No 13 Tahun 2010 tentang
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan (SPPL).
Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No 14 tahun 2010 tentang
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi
Usaha dan /atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan / atau
Kegiatan Tetapi Belum Memiliki
Dokumen Lingkungan Hidup.
Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Pacitan
Pramudianto, bambang dan hamrad hamid,
2007, Pengawasan Industri dalam
Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Granit, Jakarta
Prasetyo, Bambang, 2005, Metode Penelitian Kuantitatif, PT Radja Graindo
Persada, Jakarta
Poerwadarminto, 1990, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Balai
Pustaka
Rangkuti, Sundari 2002. Keterbukaan dan
Peran Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Lingkungan, Majalah
OZON Volume 3 No.5, Januari
2002, hal 59
Soemarwoto, Otto, 1989, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta
52
Soemarwoto, Otto,1992, Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global, PT Gramedia, Jakarta.
Syarif, M 2011, Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan. Bahan Diklat
Penilaian Amdal, ITS dan Kementrian Lingkungan Hidup
Tim Penyusun, 2011, Status Lingkungan
Hidup Daerah Kabupaten Pacitan
Tahun 2011, Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Pacitan
Tim Penyusun, 2011, Kajian Dampak
Lingkungan Terkait Dengan Industri Hasil Tembakau di Kecamatan
Pacitan Kabupaten Pacitan Tahun
2011, Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Pacitan
The World Commission on Environment
and Development, 1987. Our
Common Future, Oxford University Press, New York, http://
www.regjeringen.no/upload/
SMK/Vedlegg/Taler%20og%20
artikler%20av%20tidligere%20
statsministre/Gro%20Harlem%20
Brundtland/1987/Address_at_
Eighth_WCED_Meeting.pdf . Diunduh tanggal 10 Agustus 2012.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Wardhana, Wisnu Arya, 1995. Dampak
Pencemaran Lingkungan, Andi
offset Yogyakarta.
Wibisono, Yusuf, 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Sosial Responbility, Surabaya , CV
ASKHAF Madia Graika
Wijoyo, Suparto, 2011. Peraturan Perundangan Lingkungan Hidup dan
Amdal di Indonesia. Bahan Diklat
Penilaian Amdal,PPLH-LPPMITS
Yuwono, rudi, isna marida, laksmi wardani, 2008 10 Fakta Amdal,Cipra
Galang Kualita PT
Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 2 | Juli 2012
Download