Jurnal EduBio Tropika, Volume 5, Nomor 1, April 2017, hlm. 1-53 Meini Prodi Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Hasanuddin Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Djufri Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Korespondensi: [email protected] PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS LKPD KONSTRUKTIVISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN DI SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK: Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis LKPD konstruktivistik terhadap hasil belajar kognitif pada konsep makanan dan sistem pencernaan telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2015 di SMAN 12 Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN 12 Banda Aceh dengan sampel berjumlah 36 siswa. Parameter yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t (Independent Sample t-Test) dan analisis deskripsi persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis LKPD dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa sebesar 37,2%. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis LKPD konstruktivistik pada konsep makanan dan sistem pencernaan berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif. Kata Kunci: LKPD Konstruktivistik, Hasil Belajar Kognitif, Makanan dan Sistem Pencernaan. THE INFLUENCE OF CONSTRUCTIVISTIC STUDENT WORKSHEET-BASED LEARNING IN COGNITIVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE CONCEPT OF FOOD AND DIGESTIVE SYSTEM IN SMA 12 BANDA ACEH ABSTRACT: Research with the aim to determine the effect of LKPD constructivist-based learning to cognitive learning outcomes of students and determine the increase cognitive affective on the concept of food and the digestive system has been implemented in January to February 2015 in SMAN 12 Banda Aceh. The method used quasi experiment with the design of the research is one group pretest-posttest design. The population in this research were all students of class XI SMAN 12 Banda Aceh. Research sample totaled 36 students. Parameters measured were learning outcomes. The instrument used are a paper and pencil test. Hypothesis test used Independent Sample t-test and percentage descriptive analysis. The results showed that LKPD constructivist-based learning can improve cognitive learning outcomes of 37.2. It can be concluded that LKPD constructivist-based learning on the concept of food and the digestive system affects the cognitive learning outcomes. Keywords: LKPD, Cognitif Learning Outcomes, Food and The Digestive System. PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya (Arifin, 2012). Oleh karena itu, pendidikan perlu dikelola dengan baik agar dapat berhasil dan mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran antara lain silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD) dan instrumen penilaian. Perangkat pembelajaran harus disusun dengan lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif dan dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Lembar kerja peserta didik (LPKD) merupakan salah satu instrumen pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang rencana pelaksanaan pembelajaran (Devi dkk., 2009). 33 34 Meini, dkk. LKPD merupakan salah satu bentuk instrumen yang sering digunakan dalam pembelajaran biologi sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan untuk membantu siswa dalam mengembangkan konsep yang sedang dipelajari sehingga siswa lebih aktif. LKPD yang digunakan guru dalam pembelajaran biologi masih menggunakan LKPD konvensional dengan materi yang sangat minim dan belum dapat mengembangkan aktivitas siswa secara maksimal. Kegiatan belajar yang terdapat dalam LKPD kebanyakan memindahkan jawaban dari materi yang telah ada diawal halaman sehingga siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran dan selama proses pembelajaran tidak melatih siswa untuk berpikir dan tidak dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa untuk mencari informasi-informasi baru yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari. Jones (2000) mengemukakan bahwa teks atau bacaan hanya berupa informasi tanpa ada halhal yang memancing siswa untuk berpikir atau berinteraksi dengan teks. Untuk itu, perlu adanya inovasi berupa format LKPD yang dapat membimbing siswa untuk memahami konsep, meningkatkan motivasi belajar dan membantu siswa dalam mengembangkan konsep yang sedang dipelajari. LKPD berbasis konstruktivisme merupakan pilihan yang tepat untuk pelajaran biologi karena memberi peluang besar kepada siswa untuk belajar lebih inovatif sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan diharapkan dapat menggantikan LKPD konvensional. LKPD konstruktivistik dirancang untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan yang mereka miliki sehingga mendorong siswa untuk memperluas pengetahuannya berkaitan dengan masalah yang diberikan (Baharuddin dan Wahyuni, 2008). Di dalam LKPD konstruktivistik menggalakkan proses inkuiri siswa melalui kajian dan eksperimen. Jadi proses pembelajaran berpusat pada siswa, mereka dituntun untuk mengkonstruksi pengetahuan yang mereka dapat dari hasil pengamatan tersebut sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan sumber belajar. Guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan membiarkan siswa menemukan sendiri sehingga para siswa dapat mencerna dan menerima pelajaran dengan mudah, sebagaimana hasil penelitian yang telah dilakukan Surmilasari (2012) yang menyatakan bahwa hasil belajar siswa dan aktivitas dengan menggunakan LKS berbasis konstruktivisme dikategorikan baik. Bogar dkk., (2012) juga menyatakan bahwa pres- tasi siswa dengan metode pembelajaran konstruktivis lebih tinggi. Berdasarkan studi awal di SMAN 12 Banda Aceh menunjukkan bahwa hasil belajar biologi masih rendah yaitu dibawah kriteria ketuntasan maksimal (KKM). Salah satu materi ajar yang hasil belajar siswa masih sangat rendah adalah materi makanan dan sistem pencernaan. Hasil observasi terhadap LKPD yang digunakan oleh guru pada konsep makanan dan sistem pencernaan makanan, masih menggunakan LKPD yang ada di dalam buku panduan, belum menggunakan LKPD konstruktivistik sehingga siswa tidak aktif untuk belajar dan tidak dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa yang menyebabkan hasil belajar siswa belum maksimal. Mengacu pada masalah tersebut maka dilakukan penelitian tentang, “Pengaruh pembelajaran berbasis LKPD konstruktivistik terhadap hasil belajar kognitif siswa pada konsep makanan dan sistem pencernaan di SMAN 12 Banda Aceh”. METODE Penelitian ini dilakukan di SMAN 12 Banda Aceh. Penelitian berlangsung pada bulan Januari sampai dengan Februari 2015 pada seluruh siswa kelas XI SMAN 12 Banda Aceh terdiri atas 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 126 siswa, yaitu; kelas XI IPA1, kelas XI IPA2, dan kelas XI IPA3 dan kelas XI IPA4 . Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA1 yang berjumlah 36 siswa. Penilaian hasil belajar kognitif dilakukan dengan pemberian tes tertulis berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal dan LKPD digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam kerja kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment, yaitu perlakuan terhadap satu variabel dan tidak ada kelas kontrol (Sukmadinata, 2005:59), dengan “one group pretest-postest design”. Tidak ada kelompok pembanding, kemudian diberikan tes awal, perlakuan dan tes akhir. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Belajar Kognitif Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui hasil belajar kognitif siswa kelas XI SMAN 12 Banda Aceh pada konsep makanan dan sistem pencernaan dengan penerapan pembelajaran berbasis LKPD konstruktivistik yang meliputi pretest, posttest, dan N-gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kog- Pengaruh Pembelajaran Berbasis LKPD Konstruktivistik terhadap Hasil Belajar Kognitif nitif siswa. Berdasarkan hasil skor pretest diperoleh data kemampuan awal siswa yang bertujuan untuk melihat kemampuan awal siswa sebelum berlangsungnya proses pembelajaran menggunakan LKPD berbasis konstruktivistik pada konsep makanan dan sistem pencernaan. Data kemampuan awal siswa berupa pretest yang dilakukan sebelum penggunaan LKPD konstruktivistik memiliki ratarata nilai pretest adalah 47,86, sedangkan nilai posttest sebesar 85,06. Setelah menggunakan LKPD konstruktivistik terjadi peningkatan sebesar 37,2. Jika guru mengetahui kemampuan awal siswa, akan memudahkan guru dalam merancang pembelajaran, karena kemampuan yang dimiliki setiap siswa berbeda-beda. Kemampuan awal siswa berpengaruh terhadap hasil belajar pada konsep yang akan diajarkan oleh guru. Guru perlu memfasilitasi pengetahuan awal siswa agar menjadi konsep yang sesuai dengan konsep ilmiah melalui proses pembelajaran karena pengetahuan awal anak tidak dapat dikatakan salah, melainkan pemahaman mereka masih terbatas. Setelah diberikan pretest, siswa diajarkan konsep makanan dan sistem pencernaan untuk melihat peningkatan hasil belajar kognitif dengan menggunakan LKPD konstruktivistik. Perbedaan selisih nilai tes akhir dan tes awal merupakan hasil pencapaian yang nyata sebagai pengaruh dari proses belajar siswa yang diterapkan oleh guru. Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Peningkatan kemampuan kognitif dari setiap siswa dinyatakan sebagai selisih skor posttest dan pretest yang diperoleh siswa, yang dinamakan dengan gain, kemudian dilakukan normalisasi gain (N-Gain). Nilai rata-rata N-Gain kemampuan kognitif siswa dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan taraf signifikansi dengan nilai uji t yaitu t-hitung 24,69 lebih besar dari t-tabel 1,994 (α 0,05), maka data tersebut signifikan atau berbeda nyata dan Ha diterima. Jadi terdapat perbedaan penggunaan LKPD berbasis konstruktivistik dengan penggunaan LKPD konvensional terhadap peningkatan hasil belajar kognitif siswa. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa ditunjukkan pada Gambar 1. Pada Gambar 1. dapat dilihat nilai posttest kemampuan kognitif siswa lebih tinggi daripada nilai pretest dan rata-rata skor N-Gain yaitu 71,37 dengan kriteria tinggi. Jadi pada kelas yang diuji terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada konsep makanan dan sistem pencernaan. Hal ini karena adanya penggunaan LKPD konstruktivistik. Proses pembelajaran yang diberikan sebelumnya berbeda dengan saat dilakukan penelitian. Pembelajaran dengan penerapan LKPD konstruktivistik lebih efektif karena guru mengkondisikan siswa dalam beberapa kelompok diskusi, dengan didukung oleh LKPD konstruktivistik untuk melatih siswa untuk dapat belajar mandiri dan me- Tabel 1. Hasil Uji Beda Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif Siswa Rata-Rata Pretest 47,86 Posttest 85,06 Normalitas Pretest Normal X2hitung (2,35) < X2tabel(7,815) α(0,05) 35 Posttest Normal X2hitung (4,92) < X2tabel(7,815) α(0,05) Homogenitas Signifikansi Homogen Fhit (1,49) < Ftabel (1,76) α(0,05) Signifikan thit (24,69) > ttabel (1,994) α(0,05) Gambar 1. Nilai Rata-rata Kognitif Siswa 36 Meini, dkk. mahami suatu tugas secara tertulis, sehingga mengarahkan pola pikir siswa untuk menemukan pengetahuan baru. Proses pembelajaran yang berlangsung sebelumnya yaitu dengan penggunaan LKPD konvensional yaitu guru mengkondisikan siswa dalam beberapa kelompok diskusi, dengan didukung oleh LKPD konvensional. Selama proses pembelajaran, siswa tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar kognitifnya yaitu masih rendah. LKPD konvensional merupakan LKPD yang dibuat untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran tanpa mengetahui karakteristik peserta didik secara khusus karena LKPD konvensional dibuat dengan pertimbangan kondisi peserta didik secara umum (Estuningsih dkk., 2013). Pembelajaran dengan menggunakan LKPD berbasis konstruktivistik bertujuan untuk melatih siswa agar dapat belajar secara mandiri dan aktif mengkonstruksi pengetahuan dalam otaknya sehingga aktivitas belajar siswa meningkat. Materi pembelajaran dikemas dalam bentuk LKPD yang memiliki ciri-ciri mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan siswa, selanjutnya siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan yang mereka dapat dari hasil pengamatan tersebut sehingga mereka lebih paham terhadap konsep yang sedang dipelajari. Bhattacharjee (2015) menyatakan bahwa pembelajaran baru dibangun di atas pengetahuan sebelumnya dalam upaya untuk memahami informasi, peserta didik harus membuat hubungan antara pengetahuan lama dan informasi baru dan harus membandingkan dengan bertanya, menantang dan menyelidiki, menerima atau membuang informasi dan keyakinan lama untuk informasi dan keyakinan baru. Tahap restrukturisasi ide, siswa akan berinteraksi dengan teman yang lainnya untuk berdis- kusi dan bertukar ide dengan saling bertanya sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Rahmawati dkk., (2014) menyatakan bahwa pada tahap restrukturisasi ide, siswa mendapatkan ideide dari siswa lain sehingga terangsang untuk mengkonstruksikan ide yang dimiliki dengan yang didapat apakah sesuai atau sebaliknya sehingga menuntut siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Trianto (2007) menyatakan bahwa penerapan konstruktivisme dalam proses belajar mengajar adalah siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi yang baru dengan aturan yang ada serta merevisinya bila perlu. LKPD dapat digunakan untuk menyajikan materi yang kontekstual, yaitu mengasah pengetahuan awal siswa, mengajak siswa lebih aktif (Rusman, 2010). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Ismail dkk., (2015) yang menunjukkan bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar aspek kognitif peserta didik pada pembelajaran yang menerapkan LKPD berbasis Guided Discovery berada pada kategori tinggi. Supiati dkk., (2013) menyatakan bahwa LKS berbasis konstruktivistik membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri dan melatih keterampilan proses sains. Hasil penelitian Alfana dkk., (2015) menyatakan bahwa LKS IPA terpadu berbasis konstruktivisme berpengaruh positif terhadap hasil belajar dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. SIMPULAN Pembelajaran berbasis LKPD konstrukstivistik berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa. Peningkatan kemampuan kognitif siswa sebesar 37,2. DAFTAR RUJUKAN Alfana, M. Dewi, dan Sukaesih. 2015. PengembaLearning An Effective Approach of Teangan Lembar Kerja Siswa IPA Terpadu Berching Learning. International Research basis Konstruktivisme Tema Energi Dalam Journal of Interdisciplinary & MultidisKehidupan Untuk Siswa SMA. Unnes Scienciplinary Studies (IRJIMS). ISSN 1(4): 65ce Education Journal. Vol 4: 720-727. 74. Arifin, Z. 2012. PenelitianPendidikan. Bandung. Bogar, Y., Suna K, and Mustafa S. 2012. The PT. RemajaRosdakarya. Effects of Constructive Learning Method on Baharuddin dan Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Student’ Academic Achievement, Retention Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media of Knowledge, Gender and Attitudes ToGroup. wards Science Course in “Matter of Structure Bhattacharjee, J. 2015. Constructivist Approach to and Characteristics” Unit. Journal of Proce- Pengaruh Pembelajaran Berbasis LKPD Konstruktivistik terhadap Hasil Belajar Kognitif dia-Social and Behavioral Sciences. Vol 46 Hal: 1766-1770. Devi PK, Sofiraeni R & Khairuddin. 2009. Pengembangan LKS Berbasis Konstruktivisme Pada Materi Gaya dan Hukum Newton untuk SMP Kelas VIII. Ju rnal Fisika. Jambi: FKIP Universitas Jambi. Estuningsih, S., Endang S. dan Isnawati. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Untuk meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XII IPA SMA Pada Materi Substansi Genetika. Jurnal BioEdu. Vol 2 (1): Hal 27-30. Ismail, A. K., Subaer dan Muris. 2015. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis Guided Discovery Pada Peserta Didik Kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Prosiding XXIX. Yogyakarta. Jones, K. H. 2000. Analysis of Readability and Interest of Home Economics Textbooks for Special Need Learners. Kertas Kerja American Vocational Association Convention. Nashville, Disember. 37 Rahmawati, E. K., Novita K. I dan Reni A. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Praktikum Berbasis Konstruktivisme Pada Materi Mollusca. Jurnal BioEdu. Vol 3 (1): Hal 398-406. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Sukmadinata. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Supianti, A., Wisanti, dan Widowati B. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Konstruktivis Untuk Melatih Keterampilan Proses Sains. Jurnal BioEdu. Vol 2 (2). Surmilasari, N. 2012. Pengembangan LKS Matematika Berbasis Konstruktivisme Untuk Pembelajaran Materi Perkalian Dua Matriks Di Kelas XII SMA. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.