USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL Retno Fitri Wulandari 36412165 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONDISI SMK3 PADA PT KRAKATAU STEEL PERBAIKAN SMK3 1. Mengidentifikasi potensi bahaya. 2. Mengetahui nilai resiko potensi bahaya kerja dan kategori tingkat keparahan bahaya. 3. Mengetahui potensi bahaya yang memiliki nilai risk rating number terbesar dari perhitungan penilaian resiko. 4. Memberikan rekomendasi perbaikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan PT Krakatau Steel. Identifikasi Masalah Studi Literatur Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi potensi bahaya 2. Mengetahui nilai resiko bahaya kerja dan kategori tingkat keparahan bahaya 3. Mengetahui potensi bahaya yang memiliki nilai risk number tersebesar dari perhitungan penilaian resiko 4. Memberikan rekomendasi perbaikan SMK3 PT Krakatau Steel Pengumpulan Data 1. Aliran proses produksi 2. Aktivitas operator pada setiap stasiun kerja 3. Data kecelakaan kerja tahun 2013 - 2015 Menentukan Metode yang Digunakan : Metode SWIFT (The Structured What If – Analysis) Pengolahan Data 1. Pemilihan stasiun kerja 2. Identifikasi potensi bahaya 3. Penilaian Resiko - Menentukan tingkat keparahan bahaya - Menentukan klasifikasi frekuensi bahaya - Menghitung nilai risk rating number Analisis Rekomendasi Perbaikan No. 1. Proses Pemasukan billet Stasiun Kerja Mesin Conveyor kedalam mesin furnance 2. 3. Pemanasan Pembentukan (reduksi) Mesin furnance Mesin rolling mill Aktivitas Kerja Yang Dilakukan Menyalakan tombol saklar Menekan tombol mesin Mengarahkan benda kerja kedalam mesin furnance Melakukan pembersihan terhadap mesin Menekan tombol non aktif pada mesin Mengatur kecepatan conveyor Mengganti part komponen mesin conveyor yang rusak atau tidak layak No. Proses Stasiun Kerja 4. Pendinginan (transformasi) Mesin stelmor conveyor Menyalakan tombol saklar Menakan tombol mesin Mengatur kestabilan suhu mesin Melakukan pengesetan timer pemanasan Melakukan pembersihan terhadap mesin Mengarahkan benda untuk proses selanjutnya Menekan tombol non aktif pada mesin Menyalakan tombol saklar Menekan tombol mesin Mengarahkan benda kerja agar sesuai dengan alur proses Mengatur kestabilan kecepatan rolling Melakukan pembersihan terhadap mesin Mengganti part komponen mesin rolling mill yang rusak atau tidak layak 5. Pembentukan 1 Diameter Gulungan Mesin two arm mandrel Aktivitas Kerja Yang Dilakukan Menekan tombol mesin Melakukan pembersihan terhadap mesin stelmor conveyor Mengarahkan benda kerja terhadap mesin stelmor conveyor Mengatur kecepatan mesin stelmor conveyor Mengganti part komponen stelmor conveyor yang rusak atau tidak layak Mengarahkan benda untuk masuk kedalam mesin two arm mandrel Mengatur kecepatan blower Menekan tombol non aktif pada mesin Menyalakan tombol saklar Menekan tombol mesin Mengarahkan benda kerja agar sesuai dengan diameter Mengatur kecepatan mesin two arm mandrel Mengganti part komponen two arm mandrel yang rusak atau tidak layak Mengarahkan benda kerja ke mesin C-Hook Melakukan pembersihan terhadap mesin Menekan tombol non aktif pada mesin Menyalakan tombol saklar Menekan tombol saklar Mengarahkan benda kerja agar pass untuk di pack 6. Pengepakan (packing) Mesin Pack Mengatur gerakan mesin pack Mengganti part komponen mesin pack yang rusak atau tidak layak Melakukan pembersihan terhadap mesin pack Memberikan labelling wire rod Menekan tombol non aktif pada mesin DATA KECELAKAAN KERJA TAHUN 2013-2015 DATA KECELAKAAN KERJA PROSES PEMANASAN BILLET Identifikasi Potensi Bahaya No. 1. Kecelakaan Kerja Kaki tergelincir oli Hazard Oli mesin tercecer Kesalahan dalam pengesetan timer pemanasan Checklist Luka bakar pada muka dan tangan Kesalahan dalam perbaikan mesin Kesalahan Operator 2. Mesin menyala pada saat perbaikan 3. 4. Retak tulang tangan Mata terkena percikan material panas 5. Tangan terkena percikan material 6. Luka bakar seluruh badan 7. Tangan tersengat aliran listrik Beban floor pada handtruck Manual handling Material Panas Material Selang gas terputus Mesin terbakar Tangki gas bocor Peralatan dan mesin Kabel terkelupas Instalasi Listrik Checklist Hazard Penyebab Akibat Kategori Manual Handling Beban pada floor handtruck Kesalahan dalam pengesetan timer pemanasan Kesalahan dalam melakukan perbaikan mesin Kesalahan Operator Mesin menyala pada saat melakukan perbaikan Tidak adanya batasan dari perusahaan mengenai beban yang dibawa oleh floor hand truck Tidak terdapat SOP penggunaan mesin Operator baru yang menggunakan mesin furnance Operator hilang konsentrasi pada saat bekerja Operator baru yang memperbaiki mesin Operator kurang ahli dalam melakukan perbaikan Tidak adanya panduan yang jelas dalam memperbaiki mesin Operator tidak memperhatikan prosedur kerja Tidak adanya pengecekan sebelum melakukan perbaikan Aktivitas ketika perbaikan mesin Oli mesin tercecer Aktivitas pergantian oli mesin Cidera otot pada tulang belakang, tangan dan kaki Mesin rusak dan menyebabkan ledakan pada mesin Mesin rusak atau konslet ketika digunakan dan dapat menyebabkan operator hilang fokus Mesin rusak, operator terkena aliran listrik pada saat melakukan perbaikan yang dapat menyebabkan kematian. Oli terkena tangan operator yang menyebabkan iritasi pada kulit dan operator dapat tergelincir oli yang dapat menyebabkan cidera seperti tulang punggung patah, kepala robek IV I II Keparahan (S) Keterangan Cidera luka ringan Ledakan pada mesin yang menyebabkan kehilangan sistem Mesin rusak meyebabkan kerusakan sistem yang berat Nilai Kategori 0.1 C 4 C 3 D Frekuensi (F) Keterangan Operator menarik floor handtruck terjadi kadang-kadanng dalam siklus sistem Kesalahan dalam pengesetan timer pemanasan terjadi kadang-kadang dalam siklus sistem Kesalahan dalam perbaikan mesin tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi pada siklus sistem Nilai Risk Rating Number (S x F) 3 0.3 Prioritas Paling Rendah 3 12 Prioritas Utama 2 6 Prioritas Menengah I Kematian atau kehilangan sistem 4 D Tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi dalam siklus sistem 2 8 III Luka sedamg, hanya membutuhkan perawatan medis 2 C Terjadi kadang-kadang dalam siklus sistem 3 6 Prioritas Prioritas Menengah Prioritas Menengah Checklist Hazard Penyebab Akibat Kategori Material Material panas Selang gas terputus Peralatan dan mesin Mesin terbakar Tangki gas bocor Instalasi Listrik Kabel terkelupas Hasil dari proses pemanasan Selang gas sudah lama, tidak adanya pengecekan rutin, dan selang gas sudah tidak layak pakai Konsleting pada sistem listrik pada mesin Mesin mengalami overheating Tangki gas sudah tidak layak pakai Tangki gas mengalami korosi Bahaya ini disebabkam oleh masa pakai kabel dan kabel listrik terkena udara lembab Tubuh operator terkena percikan material yang dipanaskan dan dapat menyebabkan luka bakar pada tubuh Ledakan besar pada mesin dan mengakibatkan kebakaran pabrik yang menyebabkan kematian operator Operator terkena aliran listrik pada saat pemasangan listrik II I I Keparahan (S) Keterangan Percikan material panas yang mengenai tubuh operator merupakan luka berat dan gangguan mata yang dapat menyebabkan cacat permanen Kebakaran pabrik menyebabkan kehilangan sistem dan kematin Dapat menyebabkan kematian dan kehilangan sistem Nilai Kategori 3 A 4 C 4 C Frekuensi (F) Keterangan Tubuh operator selalu terkena percikan dan operator selalu melihat cahaya pemanasan ketika bekerja Nilai Risk Rating Number (S x F) Prioritas Prioritas Utama 5 15 Terjadi kadangkadang dalam siklus sistem 3 12 Terjadi kadangkadang pada siklus sistem 3 12 Prioritas Utama Prioritas Utama Tingkatan Prioritas Utama No. Hazzard Kategori RRN 1. Material panas 2A 15 Keterangan Percikan material panas yang mengenai tubuh operator merupakan luka berat dan gangguan mata yang dapat menyebabkan cacat permanen. Hal ini sering terjadi dalam siklus sistem. 2. Kesalahan dalam pengesetan timer pemanasan IC 12 Dapat menimbulkan ledakan pada mesin yang menyebabkan kehilangan sistem dan hal ini terjadi kadang-kadang dalam siklus sistem. 3. Selang gas terputus IC 12 Dapat menimbulkan kehilangan sistem dan hal ini terjadi kadang-kadang dalam siklus sistem 4. Mesin terbakar IC 12 Dapat menimbulkan kehilangan sistem dan hal ini terjadi kadang-kadang dalam siklus sistem 5. Tangki gas bocor IC 12 Dapat menimbulkan kehilangan sistem dan hal ini terjadi kadang-kadang dalam siklus sistem 12 Dapat menimbulkan bahaya yang menimbulkan kematian dan kehilangan sistem, hal ini terjadi kadangkadang dalam siklus sistem. 6. Kabel terkelupas IC Kondisi Saat Ini Bahaya Safeguard Ada Tidak Menyediakan baju tahan panas √ Menyediakan alat pelindung mata atau kacamata safety Material panas √ Evaluasi alat pelindung diri √ Membuat dan memasang rambu-rambu K3 mengenai bahaya percikan panas (display) √ Membuat dan memasang rambu-rambu K3 mengenai peringatan menggunakan alat pelindung diri √ Menyediakan kotak P3K √ Pemberian sanksi terhadap pelanggaran alat pelindung diri √ Menyediakan petugas keselamatan dan kesehatan kerja √ - Kesimpulan Pembahasan dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya memberikan beberapa kesimpulan. Kesimpulan yang ada berdasarkan dari tujuan penulisan yang telah dibuat. Berikut ini adalah kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan. 1. Identifikasi potesi bahaya dilakukan pada stasiun kerja pemanasan billet. Identifikasi potensi bahaya kaki tergelincir oli disebabkan oleh oli mesin tercecer, identifikasi potensi bahaya luka bakar pada muka dan tangan disebabkan oleh kesalahan dalam pengesetan timer pemanasan, kesalahan dalam perbaikan mesin, dan mesin menyala pada saat perbaikan, identifikasi potensi bahaya retak tilang tangan disebabkan oleh beban floor pada handtruck, identifikasi potensi bahaya pada mata dan tangan terkena percikan material disebabkan oleh material panas, identifikasi potensi bahaya pada luka bakar seluruh badan disebabkan oleh selang gas terputus, mesin terbakar dan tangki gas bocor, dan identifikasi potensi bahaya pada tangan tersengat aliran listrik disebabkan oleh kabel terkelupas. 2. Nilai resiko potensi bahaya dan ketegori tingkat keparahan bahaya pada beban floor pada handtruck yaitu 4C, kesalahan dalam pengesetan timer pemanasan yaitu IC, kesalahan dalam perbaikan mesin yaitu 2D, mesin menyala pada saat perbaikan yaitu ID, oli mesin tercecer yaitu 3C, material panas yaitu 2A, selang gas terputus yaitu 1C, mesin terbakar yaitu 1C, tangki gas bocor yaitu 1C, kunci mesin jatuh pada saat perbaikan yaitu 4D dan kabel terkelupas yaitu IC. 3. Potensi bahaya yang memiliki nilai risk rating number terbesar yaitu bahaya pada material panas dengan RRN sebesar 15. 4. Rekomendasi atau usulan perbaikan yang diberikan untuk stasiun kerja pemanasan billet yaitu membuat dan memasang rambu-rambu K3, menyediakan kotak P3K, pemberian sanksi terhadap pelanggaran alat pelindung diri dan evaluasi alat pelindung diri. - Saran Saran yang diberikan diharapkan dapat mengevaluasi kekurangan dan memperbaiki penulisan tugas akhir ini. Saran yang diberikan yaitu dalam penulisan selanjutnya sebaiknya dilakukan penelitian mengenai alat pelindung diri yang telah disediakan oleh perusahaan.