SOAL MARKETING PLAN COMPETITION A. Company Profile Sumatera Selatan memiliki beragam makanan tradisional yang menjadi ciri khas daerah. Salah satunya adalah kerupuk dan kemplang. Makanan ini terbuat dari ikan, tepung sagu dan garam. Di Palembang sendiri terdapat banyak industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk, kemplang salah satunya adalah milik Ibu Yustina yang awalnya didirikan pada awal tahun 1995. Usaha kerupuk kemplang ini bukanlah turun temurun, tetapi karena dorongan ibu Nurhayati sendiri. Pada saat krisis tahun 1998, usaha kerupuk kemplang ini tidak terpengaruh dan berjalan seperti biasa. Usaha kerupuk kemplang ini terletak di Kelurahan Tuan Kentang Kertapati. Ibu Yustina sendiri adalah sosok yang sederhana , ulet dan mengaku tidak pernah lulus Sekolah Dasar . Rumahnya di gang kecil sekaligus dijadikan sebagai pusat produksinya. Ibu Yustina saat ini memiliki 10 orang tenaga kerja yang semuanya merupakan keluarga sendiri. Pembagian tugas didasarkan pada proses pembuatan kerupuk kemplang dari pembuatan setengah jadi hingga pemanggangan dan penjemuran dan produk siap dikemas untuk dijual. Ibu Yustina sangat memperhatikan kepuasan pelanggannya, sehingga dia tetap mempertahankan kualitas yang khas yaitu tidak menggunakan pengawet dan pemutih pada produk yang ia jual menjadikan pelanggan dan relasi bisnis Ibu Yustina terus bertambah. Pada tahun 2002 pemasarannya sempat menembus pasar luar kota Palembang seperti Medan bahkan Yogyakarta. Namun 5 tahun terakhir ini Pempek Cek Yut mengalami penurunan penjualan. Penjualan produknya stabil bahkan cenderung menurun, pada awal tahun 2009 terus mengalami penurunan. Rata-rata hanya menggunakan 20 kg Ikan/ hari dari awalnya menggunakan 40 – 50 kg ikan / hari. Selain kerupuk kempang, Ibu Yustina juga membuat tekwan kering. Proses produksinya masih sederhana, dengan menggunakan peralatan tradisional. Inovasinya adalah adonan tekwan dibuat dengan menggunakan alat tradisional berupa sangku yang tidak digunakan oleh industri rumah tangga lain . Perbedaannya biasanya setelah membuat adonan tekwan maka tinggal dimasukkan saja ke dalam panci yang airnya sudah mendidih. Tetapi ini berbeda, ia membuat adonan dengan sistem anyam menyilang yang kemudian dijemur lalu dipotong kecil-kecil sehingga menjadi tekwan kering. Inovasi lainnya ia dapat memanfaatkan sisa potongan dari dua sisi yang dapat dijual dengan separuh harga namun dengan rasa yang sama. B. Gambaran menyeluruh Usaha Kerupuk Kemplang Cek Yut adalah usaha rumah tangga yang memproduksi kerupuk kemplang baik eceran maupun partai besar dengan pelanggannya bukan hanya di kota Palembang, namun sudah merambah ke Jawa. Lini produk : - Kerupuk - Kemplang - Tekwan kering - Kerupuk kering Keunggulan kompetitif : - Kualitas rasa dan produk yang tidak menggunakan bahan pemutih dan pengawet. - Harga yang kompetitif. C. Current Situation : Usaha kerupuk kemplang Ibu Yustina saat ini belum memiliki merek. Meskipun demikian, keunggulan produk Kerupuk dan Kemplang Ibu Yustina membuat banyak permintaan dari dalam kota Palembang maupun luar kota. Saat ini Ibu Yustina memasok permintaan kerupuk kemplang dari beberapa toko pempek sudah ternama di Palembang. Akibatnya masyarakat Palembang memiliki persepsi bahwa kerupuk kemplang yang enak tersebut adalah produksi toko tersebut, justru kerupuk kemplang produksi Ibu Yustina tidak dikenal. Promosi yang dilakukan saat ini sederhana, yaitu pembicaraan dari mulut ke mulut. Permintaan kerupuk kemplang menurut Ibu Yustina awalnya memang mengalami kenaikan, namun beberapa tahun terakhir ini usaha kerupuk kemplang Ibu Yustina mengalami penrunan Omzet. Ibu Yustina sebagai pemilik tidak dapat menghitung secara pasti berapa tren kenaikan ataupun penurunan permintaan kerupuk kemplang. Selama menjadi pengusaha kerupuk kemplang Ibu Yustina juga tidak dapat mengestimasi permintaan untuk periode-periode selanjutnya berdasarkan pada permintaan periode sebelumnya. Jadi Ibu Yustina hanya memproduksi jenis kerupuk kemplang yang bisa ia buat saja berdasarkan pemesanan. Tenaga kerja yang dimiliki sebanyak 10 orang yang merupakan keluarga sendiri juga memiliki keahlian terbatas. Kesulitan saat ini adalah produksi kerupuk, kemplang dan tekwan kering tidak bisa dilakukan secara maksimal karena kurangnya sinar matahari yang dapat menyebabkan produknya berjamur. Dari hasil penjualan selama tahun 2012 Omzet yang diperoleh rata-rata per bulan sebesar Rp 35 juta menurun dari rata-rata Rp. 50 juta – 70 juta per bulan. Dibawah ini tabel harga jual kerupuk kemplang cek yut: Biaya Produksi (Rp) Harga Jual (Rp) Quantity/kg Reseller/ Partai besar 37500 45.000 60 Eceran 37500 50.000 45 Ibu Yustina menginginkan kerupuk kemplangnya akan dapat dikenal masyarakat Palembang bahkan luar pulau Sumatera karena kualitasnya. Namun kondisi saat ini Ibu Yustina hanya menjadi pemasok dan lebih banyak menjual dalam partai besar. Usaha kerupuk kemplang yang bertambah banyak serta keterbatasan informasi pelanggan potensial di luar Palembang maupun di luar Sumatera, menjadikan pengembangan usaha menjadi sulit. Pemasaran adalah hal yang ingin diperbaiki oleh Ibu Nurhayati. Ide-ide kreatif yang out of the box dalam hal ini sangat dibutuhkan. D. Ketentuan Umum Lomba 1. Peserta lomba merupakan mahasiswa akrif minimal duduk di semester 5 dan maksimal semester 7; 2. Setiap peserta wajib menyerahkan : a. Foto 3 x 4 (3 lembar)/anggota; b. Fotocopy KTP dan kartu mahasiswa/anggota; 3. Setelah batas akhir pendaftaran tidak diperkenankan melakukan penggantian anggota tim dengan alasan apapun; 4. Marketing Plan harus merupakan karya asli dan belum pernah diikutsertakan dalam program lain; 5. Marketing Plan yang diusulkan harus berdasarkan kasus yang telah ditetapkan panitia; 6. Hasil ide/kreasi dikirimkan email:[email protected]. dalam bentuk softcopy yang dikirim melalui 7. Selama kegiatan Marketing Plan Competition 2013 berlangsung peserta wajib memakai jaket almamater dan membawa alat tulis masing-masing. E. Kriteria Penulisan Setiap tim wajib mengirimkan 1 (satu) marketing plan yang akan diikut sertakan dalam lomba , Marketing Plan yang diusulkan harus sesuai dengan kasus yang ditentukan oleh Panitia. Dibawah ini akan d ijelaskan isi yang harus ada pada setiap marketing plan yang dikirimkan: 1. Executive Summary Merupakan penjelasan singkat mengenai marketing plan yang akan dilombakan secara garis besar, mencakup poin-poin penting seperti tujuan marketing plan dan bagaiamana mencapai tujuan tersebut. 2. Marketing Objective Menjelaskan tujuan marketing plan (bukan tujuan garis besar) yang ingin dicapai secara detail melalui jasa atau barang yang diajukan. 3. Isi dari marketing plan yang diajukan haruslah lengkap dan detail, dan harus bersifat customized atau spesifik untuk industry tertentu dan juga spesifik untuk merek tertentu. 4. Analisis marketing Market Analysis Mencakup analisa komprehensif mengenai target pasar berdasarkan informasi yang valid; Competitive Analysis Mencakup analisa mengenai competitor di industry yang sama; Analisa SWOT Mencakup analisa SWOT (Strength, Weaknesses. Opportunity dan Threat) mengenai marketing plan yang akan diajukan. 5. Produk dan Target Market Menjelaskan secara detail produk yang diajukan oleh peserta dan target pasar yang ingin diraih untuk produk tersebut. 6. Marketing Strategy Mencakup strategi marketing yang akan digunakan oleh setiap tim peserta dalam mensukseskan marketing plan yang diajukan. Strategi harus dipaparkan secara sistimatis dan dijelaskan secara komprehensif. 7. Action plan dan budgeting Menjelaskan secara general, jadwal pelaksanaan (action plan) dan budgeting yang dibutuhkan agar marketing plan yang diajukan dapat berjalan dengan baik Proposal yang akan diajukan harus sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: Diketik rapi pada kertas A4; Spasi 1; Pont 12, Times New Roman; Batas pengetikan sebelah kiri 4 cm, sedangkan kanan, atas dan bawah 3 cm; Proposal softcopy yang dikirm dalam bentuk.pdf; Maksimal 20 halaman; Dijilid dalam rangkap 5;