“ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” (Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 ) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ADINTYA DWINANDO BINTORO F 1206077 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul : “ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” (Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 ) Surakarta,15 Juli 2010 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing Prof. Dr. Hartono , MS NIP. 19531221 1980031 1 004 LEMBAR PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan manajemen. Penandatanganan berpendapat bahwa Skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, 15 Juli 2010 Tim Penguji Skripsi 1. Ketua Heru Agustanto, SE. ME NIP. 1958081 4198601 1 001 2. Pembimbing Prof. Dr. Hartono M.S NIP. 19531221 1980031 1 004 3. Anggota Drs. Harmadi, MM. NIP. 1958051 319840 3 100 ________________ ________________ ________________ MOTTO *Dalam kesulitan, muncul kekuatan persahabatan dan tangantangan yang berkarya atas kita* -Raine Maria Rilke- *Persahabatan itu seperti rumah tidak perlu besar dan tidak perlu mewah yang penting kita bahagia tinggal didalamnya* -unnamed- *Lebah menghisap madu dari bunga dan mendengungkan syukur ketika mereka pergi meninggalkannya* -R. Tagore, Stray Birds- *Arahkan Pikiranku Kepada-Mu Ketika aku Kesepian* -Mazmur 24- *Hari yang paling disia-siakan adalah hari di mana kita tidak pernah tertawa* -Chamford, Maximes at Pensees- HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini dipersembahkan untuk : 1. Kedua orang tua ku 2. Kakak ku (mas Didit) 3. Almamater 4. Sahabat-sahabatku.... KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan Rahmat – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ” ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” studi pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2000 – 2007 . Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih derajat Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bp. Prof. Dr. Hartono, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta masukan-masukan yang berguna demi terselesainya skripsi ini. 2. Ibu Dra. Endang Suhari, M.Si selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bp. Karsono S.E, MS selaku pembimbing akademik yang telah membimbing dan memberikan masukan selama masa perkuliahan. 4. Kedua Orang Tua, Kakakku serta keluarga lainnya, atas dukungan dan doa kalian juga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini. 5. Prof.Dr. Bambang Sutopo, M. Com, AK selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 6. Teman-teman manajemen 06 (non reguler) dan terutama tim PSM Excellio Motor Company untuk kenangan terindah yang tak terlupakan dan persahabatan kalian. 7. Dosen-dosen lainnya yang telah memberikan masukan serta saran yang membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. 8. Serta pihak-pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah men-support dan memberikan pengarahan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini, baik bentuk maupun isinya masih jauh dari sempurna, maka dengan kerendahan hati pula penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya skrripsi ini. Harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, kalangan mahasiswa, dosen, perusahaan maupun pembaca dan semua pihak yang memerlukan. Surakarta,15 Juli 2010 Penulis Adintya Dwinando Bintoro DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii HALAMAN MOTTO........................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................... v KATA PENGANTAR ...................................................................... vi DAFTAR ISI ..................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................. x DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xi ABSTRAKSI...................................................................................... xii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 9 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 9 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 10 BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka.................................................................. 11 1. Pasar Modal……………………………………………... 11 a. Pengertian Pasar Modal……………………………….. 11 b. Instrumen Pasar Modal………………………………... 12 2. Right issue ………………………………………………. 14 a. Pengertian right issue…………………………………. 14 b. Dampak right issue……………………………………. 17 3. Volatilitas harga saham…………………………………. 19 4. Volume perdagangan saham…………………………….. 20 5. Event study……………………………………………… 21 B. Penelitian Terdahulu............................................................ 22 C. Kerangka Pemikiran............................................................. 25 D. Hipotesis............................................................................... 26 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……............................................................. 28 B. Periode Pengamatan.............................................................. 29 C Populasi dan Sampel............................................................. 30 D. Sumber Data......................................................................... 32 E. Definisi operasional dan perhitungan................................... 33 F. Metode analisis data............................................................. 37 BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis deskriptif................................................................. 42 1. Statistik Deskriptif............................................................. 44 2. Analisis perilaku harga saham dan volume perdagangan.. 46 B. Pengujian Normalitas data ................................................... 52 C. Pengujian Hipotesis.............................................................. 54 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan.............................................................................. 61 B. Keterbatasan......................................................................... 62 C. Saran..................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL TABEL Halaman III.1. Hasil pemilihan sampel…………………………………………. 7 IV.1. Daftar perusahaan sampel............................................................. 43 IV.2. Statistik deskriptif......................................................................... 44 IV.3. Residual return dan volume perdagangan sekitar pengumuman.. 47 IV.4. Residual return dan volume perdagangan sekitar expiration....... 48 IV.5. Hasil pengujian normalitas varians return................................... 49 IV.6. Hasil pengujian normalitas average relative volume................... 49 IV.7. Mean dan median varians return.................................................. 54 IV.8. Mean dan Median volume perdagangan saham............................ 54 IV.9. Hasil uji wilcoxon signed rank pada varians return..................... 56 IV.10. Hasil uji wilcoxon signed rank pada average relative volume.... 59 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Residual return 61 hari di sekitar pengumuman right issue Lampiran 2. Residual return 61 hari di sekitar tanggal kadaluwarsa right issue Lampiran 3. Residual volume perdagangan 61 hari di sekitar pengumuman right issue Lampiran 4. Residual volume perdagangan 61 hari di sekitar tanggal kadaluwarsa right issue Lampiran 5. Rata-rata Varians return Lampiran 6. Rata-rata relative volume Lampiran 7. Uji normalitas data ” ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” studi pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2000 – 2007 ABSTRAKSI Penelitian bertujuan untuk menjelaskan apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan menyebabkan perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan saham yang beredar di pasar. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 53 perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia yang melakukan kebijakan right issue pada periode 2000 sampai dengan 2007. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah average varians return sebagai proksi yang digunakan untuk mengukur perubahan volatilitas harga saham dan average relative volume sebagai proksi perubahan volume perdagangan saham. Metode pengujian menggunakan wilcoxon signed rank karena data tidak berdistribusi dengan normal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak ditemukannya perbedaan yang secara statistik signifikan terhadap average varians return saham kecuali pada perbanding varians return saham antara periode I dengan periode III yang signifikan pada level 10%. Sedangkan average relative volume selama periode pengamatan yaitu antara periode sebelum pengumuman, periode saat masa berlaku right issue hingga periode sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiration date) tidak menunjukan adanya perbedaan yang signfikan. Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengujian menggunakan wilcoxon signed rank dari perbandingan ketiga periode diatas (periode sebelum pengumuman, periode masa berlaku right issue, dan periode sesudah masa berlaku right issue berakhir). Semua nilai hasil pengujian memiliki nilai lebih besar dari α = 5% atau 0,05 kecuali nilai hasil perbandingan varians return antara periode I dengan periode III. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengumuman right issue memberikan pengaruh terhadap volatilitas harga saham namun tidak berpengaruh terhadap perubahan volume perdagangan. Kata kunci : informasi, volatilitas harga saham, Volume perdagangan, Right offerings BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peran pasar modal saat ini menjadi semakin penting di tengah perkembangan pesat perekonomian. Pasar modal berperan penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat. Pasar modal berperan juga sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional. Pasar modal diharapkan juga menjadi alternatif investasi selain sistem perbankan sehingga memungkinkan juga bagi pemodal mempunyai berbagai alternatif investasi yang sesuai dengan preferensi mereka. Secara sederhana investasi adalah komitmen atas sejumlah dana / sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang (Tandelilin, 2001: 3). Perusahaan yang telah go public dalam perjalanan usaha pasti akan membutuhkan sumber dana tambahan untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk menghimpun dana yaitu menggunakan instrumen-instrumen yang ada di pasar modal. Instrumen pasar modal merupakan sekuritas atau surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal (Tandelilin, 2001). Pengertian sekuritas pada dasarnya adalah setiap surat pengakuan hutang, surat berharga komersiil, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti hutang, rights, opsi atau derivative dari efek atau setiap instrumen yang ditetapkan oleh BAPEPAM sebagai efek. Pilihan yang umum digunakan perusahaan yang telah go public sebagai alternatif menghimpun dana adalah melalui penawaran kembali saham kepada investor, baik melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas. Pada penawaran umum, saham ditawarkan kepada para investor secara keseluruhan, sedangkan penawaran terbatas yaitu saham ditawarkan kepada para pemegang saham lama dengan harga yang umumnya lebih murah dari harga pasar sehingga investror tertarik untuk membelinya. Penawaran terbatas ini sering disebut dengan right issue. Kebijakan penerbitan right di pasar modal Indonesia juga disebut sebagi penawaran terbatas dengan hak membeli efek terlebih dahulu. Biasanya perusahaan menetapkan bahwa setiap pemegang saham lama di beri hak untuk membeli sejumlah saham baru dengan suatu perbandingan yang ditentukan. Beberapa alasan yang umumnya mendasari perusahaan menerbitkan right issue antara lain : 1. Biaya melakukan right issue lebih murah dibandingkan harus mengeluarkan saham baru karena perusahaan yang melakukan right issue tidak harus menggunakan jasa underwriter . 2. Right issue lebih aman dibandingkan pinjaman langsung atau dengan penerbitan surat hutang, karena dengan right issue perusahaan tidak perlu menanggung beban bunga. 3. Pemegang saham lama dapat mempertahanakn proporsi kepemilikan saham nya dengan diprioritaskan dalam pembelian saham baru. 4. Right issue akan menambah jumlah lembar saham sehingga akan dapat meningkatkan likuiditas saham baru. Alasan lain yang juga melandasi perusahaan melakukan right issue karena dengan melakukan right issue, kebutuhan akan tambahan modal dapat terpenuhi dan pemegang saham lama dapat membeli saham yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar (Budiarto dalam Rivai, 2007). Pengumuman kebijakan right issue yang dilakukan oleh perusahaan akan menimbulkan reaksi yang beragam terhadap pasar (invastor), karena pengumuman right issue disinyalir memiliki kandungan informasi didalamnya yang dapat menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi. Hal ini karena pengumuman right issue akan mempengaruhi tren harga saham di pasar modal. Investor akan merespon positif pengumuman right issue, bila dana yang terhimpun melalui right issue yang dilakukan oleh perusahaan akan digunakan untuk melakukan investasi yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan atau memiliki nilai NPV lebih dari satu. Pengumuman right issue akan direspon negatif oleh investor bila dana yang terkumpul melalui right issue akan digunakan untuk melunasi hutang perusahaan. Reaksi pasar (investor) yang muncul akibat dari adanya suatu pengumuman right issue dapat tercermin melalui perbedaan volatilitas harga saham dan tingkat perdagangan saham. Pada penelitian-penelitian terdahulu yang memusatkan perhatiannya pada kesamaan antara reaksi harga dan volume atas informasi yang dipublikasikan, maka cenderung menyebabkan para peneliti memandang harga dan volume sebagai ukuran yang substitusi tentang ”reaksi pasar”. Hal ini disebabkan banyaknya penelitian menemukan bahwa informasi yang dipublikasikan oleh emiten dapat mengakibatkan reaksi harga dan volume perdagangan. Informasi yang dipublikasikan oleh emiten antara lain laporan keuangan perusahaan, pengumuman besarnya deviden, stock split, right issue, dll. Harga saham yang berfluktuasi merupakan pertanda meningkatnya jumlah investasi yang dilakukan oleh investor terhadap saham perusahaan yang melakukan right issue. Perubahan harga saham merefleksikan revisi kepercayaan dalam pasar agregat yang merupakan akibat dari adanya informasi tersebut. Volume perdagangan juga dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat reaksi investor terhadap suatu pengumuman karena volume perdagangan yang tinggi mengindikasikan adanya peningkatan jumlah transaksi terhadap suatu saham. Volume perdagangan secara umum merupakan proksi yang dapat diinterpretasikan sebagai suatu aliran informasi (Karpof, 1987). Suatu laporan yang dipublikasikan memiliki kandungan informasi, maka jumlah lembar saham yang diperdagangkan akan menjadi lebih besar pada saat earning tersebut diumumkan dari pada sebelumnya selama tahun tersebut (Beaver, 1986). Tiga hipotesis yang muncul dari perilaku return atau harga saham di sekitar tanggal pengumuman right issue (Arif Budiarto dan Zaki Baridwan, 1999), yaitu : 1. Hipotesis Price pressure : Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa dengan adanya sinyal informasi right issue, harga saham akan turun secara permanen untuk jangka waktu tertentu setelah pengumuman, karena investor menyerap informasi yang buruk dari sinyal tersebut. Setelah jangka waktu tertentu, harga saham akan cenderung naik ke posisi semula. 2. Hipotesisi kandungan informasi Dalam hipotesis ini diasumsikan bahwa informasi right issue mempunyai kandungan informasi yang dapat mempengaruhi preferensi investor dalam pengambilan keputusan investasi, maka semestinya terjadi perbedaan dalam harga saham sebelum dan sesudah pengumuman. Jika kandungan informasi right issue di respon negatif maka akan menyebabkan perbedaan dalam harga atau return saham sebelum dan sesudah pengumuman yang menunjukan perbedaan negatif dan juga sebaliknya. 3. Hipotesis short selling Hipotesis ini mengasumsikan bahwa harga saham akan turun dengan segera sebelum hari pengumuman karena para spekulator berusaha untuk menaikan penjualan saham secara besar-besaran karena mereka percaya bahwa harga saham setelah pengumuman akan turun, sehingga reaksi tersebut menyebabkan harga saham turun sebelum pengumuman. Diasumsikan pula bahwa penurunan harga tersebut bersifat temporer. Sejumlah penelitian terdahulu telah banyak dilakukan untuk meneliti mengenai right issue, antara lain penelitian yang dilakukan oleh sheehan et all (1997) yang menguji dampak pengumuman right issue terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada NYSE, AMEX, dan NASDAQ selam periode 1980-1986 dan periode 1989-1991. Sheehan et all menemukan bukti bahwa sebelum tanggal pengumuman, harga saham mengalami penurunan sedangkan volume perdagangan saham justru mengalami peningkatan. Budiarto dan Zaki (1999) menguji pengaruh pengumuman harga saham right issue terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham pada 50 perusahaan selama tahun 1994-1996. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa tidak ada perbedaan pada return, abnormal return, dan trading volume activity di seputar tanggal pengumuman right issue. Penelitian mengenai right issue dilakukan juga oleh Bae dan Joe (1999) yang meneliti mengenai damapak pengumuman right issue terhadap volatilitas harga saham dan perubahan volume perdagangan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bae dan Joe mengindikasikan pemanfaatan informasi pengumuman right issue yang dibuktikan dengan volume perdagangan yang lebih besar pada tanggal pengumuman right issue dari pada sebelum pengumuman. Pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa volatilitas harga saham mengalami penurunan dari periode sebelum pengumuman right issue hingga periode setelah expiration date. Penelitian lain yang masih membahas mengenai right issue adalah penelitian yang dilakukan Kurniasari dan Linggar (2003), dengan sampel sebanyak 27 perusahaan selama rentang 1999-2001. Kurniasari dan Linggar (2003) menghitungn abnormal return dengan metode market adjusted model dan memperoleh hasil bahwa pada pengujian hipotesis mengenai reaksi pasar terhadap pengumuman right issue menemukan adanya average abnormal return yang cenderung negatif secara kumulatif pada saat ex-date. Hal ini menunjukan adanya respon pasar yang negatif terhadap harga saham meskipun tidak semua emiten terpengaruh. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang cukup beragam mengenai right issue yang telah dilakukan diatas penulis tertarik untuk menguji kembali mengenai dampak right issue. Selain itu penelitian yang akan dilakukan ini merupakan replikasi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Bae dan Joe (1999) yang meneliti dampak pengumuman right issue terhadap volatilitas harga saham dan volume perdagangan. Penelitian tersebut mengambil sampel sebanyak 168 perusahaan yang melakukan right issue yang terdaftar di NYSE selama rentang tahun 1968-1995. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bae dan joe membuktikan bahwa informasi pengumuman right issue dimanfaatkan oleh investor, yang ditunjukan dengan volume perdagangan yang lebih besar pada tanggal pengumuman right issue dibandingkan selama periode sebelum pengumuman right issue. Bae dan Joe juga mengemukakan bahwa terjadi penurunan volatilitas harga saham selama periode sebelum pengumuman right issue hingga periode sesudah expiration date. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Bae dan Joe adalah pada periode pengamatan, dimana penelitian ini melakukan pengamatan selama rentang tahun 20002007. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas maka penelitian yang akan dilakukan ini diberi judul ” ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN” Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2007. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada penelitian ini, antara lain : 1. Apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan mengakibatkan perbedaan volatilitas harga saham? 2. Apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan mengakibatkan perbedaan volume perdagangan saham? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menguji secara empiris bahwa : 1. Informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan mengakibatkan terjadinya perbedaan volatilitas harga saham pada periode sebelum pengumuman right issue hingga periode sesudah tanggal kadaluwarsa right issue (expiration date) Mengetahui dampak dari adanya informasi. 2. Informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan mengakibatkan terjadinya perbedaan volatilitas volume perdagangan pada periode sebelum pengumuman right issue hingga periode sesudah tanggal kadaluwarsa right issue (expiration date) Mengetahui dampak dari adanya informasi. D. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan : memberikan masukan bagi perusahaan terutama untuk perusahaan yang telah go public yang terdaftar di bursa Efek Indonesia, mengenai kondisi pasar modal di Indonesia. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan kebijakan melakukan right issue 2. Bagi akademisi : memberikan bukti empiris mengenai reaksi pasar yang terjadi setelah perusahaan mengeluarkan pengumuman right issue, sehingga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang mendalam mengenai reaksi pasar yang timbul setelah pengumuman right issue. 3. Bagi Investor : Sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Dengan mengetahui reaksi pasar yang terjadi ketika ada pengumuman right issue. BAB II LANDASAN TEORI E. TINJAUAN PUSTAKA 1. 1. Pasar Modal Pengertian Pasar Modal Pasar modal didefinisikan sebagai sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari satu tahun. UU Pasar modal no. 8 tahun 95 Ps 1 dalam Mohammad Samsul (2006 : 43) mendefiniskan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yan gditerbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Sharpe (1995 : 44) definisi pasar modal merupakan suatu mekanisme untuk membawa bersama aset-aset keuangan pembeli dan penjual agar dapat memfasilitasi perdagangan. Sementara Mishkins dan Eakins (2000 : 16) mendefenisikan pasar modal merupakan pasar dimana hutang jangka panjang (yang jatuh temponya satu tahun atau lebih) dan instrumen modal diperdagangkan. Pasar modal hakikatnya merupakan jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial assets (dan hutang) pada saat yang sama memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar sekunder) (anoraga 2006: 5). Menurut Hartono (1998 : 11) pasar modal bisa didefinisikan sebagai suatu sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana yang bersifat jangka panjang dengan menjual saham dan mengeluarkan obligasi. b. Instrumen Pasar Modal Pada umumnya investasi pada pasar modal bersifat jangka panjang, berbeda dengan pasar uang yang bersifat investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang dapat berwujud surat-surat berharga (securities) yang dapat diklasifikasikan sebagia berikut : 1) Saham (stock) merupakan surat bukti pemilikan bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak atas deviden dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor. Ada 2 macam saham yaitu saham biasa dengan saham preferen, dimana letak perbedaannya terdapat pada hak dalam memperoleh deviden. 2) Obligasi merupakan kontrak jangka panjang bagi peminjam yang setuju untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi . Obligasi dapat diklasifikasikan dalam 4 jenis, antara lain : · Obligasi Treasuri (treasury bond) · Obligasi perusahaan (corporate bond) · Obligasi municipal (municipal bond) · Obligasi asing (foreign bond) Setiap jenis obligasi ini memiliki perbedaan dalam pengembalian yang diharapkan dan tingkat resiko. 3) Derivatif dari efek a) Right Right menunjukkan bukti hak memesan terlebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh emiten, sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain. b) Waran Waran adalah efek yang diterbitkan oleh emiten yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan saham dari emiten yang bersangkutan pada harga tertentu, umumnya untuk 6 bulan hingga 5 tahun. c) Dividen Saham Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun dividen saham. Alasan emiten membagikan dividen saham karena emiten ingin menahan labanya untuk digunakan sebagai modal kerja. d) Sertifikat Reksa Dana Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Sedangkan yang dimaksud sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal atau pasar uang. Ada dua jenis reksa dana yaitu reksa dana open end (terbuka), sertifikat ini bisa dijual kembali pada manajer investasi, dan reksa dana close end (tertutup), sertifikat ini tidak bisa dijual kembali pada manajer investasi tetapi dijual ke pasar sekunder 2. Right Issue a. Pengertian Right Issue Brealy dan Myers (1984) dalam fuad Rahman (2003) menyatakan emiten dapat melakukan 2 cara dalam menawarkan sahamnya ke publik, antara lain : a. Cara pertama adalah menerbitkan atau menjual sahamnya secara umum kepada investor publik, cara ini disebut general cash offer b. Cara kedua yaitu menwarkan sahamnya hanya kepada investor lama yang telah memiliki saham emiten tersebut atau sering disebut right issue. Right issue diterjemahkan sebagai bukti right atau disebut juga disebut preemptive right adalah hak pemegang saham lama mendapatkan tambahan saham baru yang dikeluarkan oleh peruahaan, proporsionil / sebanding dengan saham yang dimilikinya. Apabila ada pihak lain yang ingin sekali membeli saham maka tidak akan boleh sebelum pemegang saham lama menggunakan kesempatannya untuk membeli. Dalam hal ini investor tidak terikat harus membelinya, karena bersifat hak. Tujuan dari diadakannya preemptive right bagi pemegang saham ada 2 yaitu (Brigham, 2001 : 354) : a. Supaya pemegang saham saat ini bisa memperhatikan pengendalian karena apabila tidak ada preemptive right maka manajemen perusahaan dapat menerbitkan sejumlah lembar saham tambaha dan membeli sendiri sahamnya. b. Untuk melindungi para pemegang saham terhadap dilusi nilai saham. Apabila perusahaan menerbitkan tambahan jumlah saham sedangkan pemegang saham lama tidak memiliki preemptive right maka akan menurunkan nilai kekayaan pemilik saham lama, sebaliknya pemlik saham baru akan lebih untung. Alat investasi ini merupakan produk turunan dari saham, kebijakan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar guna menambah modal perusahaan. Right issue di Indonesia lebih dikenal dengan HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Beberapa tujuan perusahaan mengeluarkan kebijakan right issue antara lain untuk menambah modal perusahaan yang digunakan untuk perluasan investasi atau pembayaran hutang. Saham baru yang diterbitkan terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham sekarang (existing shareholders) dengan harga yang biasanya lebih rendah dari harga yang ditawarkan di pasar. Right merupakan salah satau dari jenis opsi derivatif (turunan) dari efek yang sebenarnya dan memiliki masa hidup yang relatif singkat. Proses dan prosedur right issue menurut Ang (1997) dan sumber-sumber lain yang dikutip Marwoto, yaitu : 1) Tanggal pendaftaran ke Bapepam : dilakukan untuk mendapatkan persetujuan Bapepam. 2) Tanggal penyebarluasan prospektus pendahuluan : menyebarluaskan prospektus ringkas pendahuluan di 2 surat kabar. 3) Tanggal pernayataan efektif oleh bapepam : tanggal Bapepam mengeluarkan surat persetujuan right issue kepada emiten. 4) Tanggal RUPSLB : tanggal rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan right issue. 5) Tanggal efektif : tanggal efektif setelah disetujui RUPSLB. 6) Tanggal penyebarluasan prospektus final : tanggal penerbitan prospektus ringkas final di 2 surat kabar sesuai dengan yang disetujui RUPSLB. 7) Tanggal Cum-right : tanggal terakhir perdagangan saham emiten yang didalamnya terdapat hak mendapatkan right. 8) Tanggal ex-right : tanggal pertama perdagangan saham emiten, tanpa adanya hak mendapatkan right. 9) Tanggal terakhir pencatatan (date of record) : tanggal terakhir pencatatan pemegang saham yang berhak mendapatkan right. 10) Periode pengiriman sertifikat right : periode pengiriman sertfikat right kepada pemegang saham yang telah terdaftar. 11) Periode pemecahan sertfikat right : periode pemcahan sertifikat right kedalam surat kolektif yang kecil. Signalling theory : Teori yang paling banyak digunakan sebagai dasar untuk meneliti pengaruh kandungan informasi dalam pengumuman right issue terhadap perkembangan harga saham di pasar modal adalah teori sinyal (signalling theory). Teori ini menjelaskan bahwa untuk membedakan perusahaan berkualitas baik dengan perusahaan berkualitas buruk. Perusahaan yang berkualitas baik akan dengan sengaja memberikan sinyal. Sinyal ini harus efektif sehingga pasar dapat mempersepsikan dengan baik dan tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk. Sinyal ini diperlukan karena dipasar masih terdapat asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan investor. b. Dampak Right Issue : Adanya right issue mengakibatkan jumlah saham yang beredar akan bertambah. Jumlah saham yang semakin banyak akibat kebijakan penerbitan right issue dapat mempengaruhi kepemilikan pemegang saham lama apabila tidak melakukan konversi right – nya. Pemegang saham lama ini akan mengalami apa yang dikenal dengan istilah dilusi (dilution). Dilusi (dilution) yaitu penurunan persentase kepemilikan saham. Umumnya harga saham akan terkoreksi dengan adanya right issue. Dalam mengukur besar koreksi yang timbul harus memperhatikan informasi waktu, harga, dan rasio penerbitan right issue tersebut. Harga saham perusahaan setelah emisi right secara teoritis akan mengalami penurunan, karena harga pelaksanaan emisi right selalu lebih rendah dari pada harga pasar. Hal tersebut mengakibatkan kapitalisasi pasar saham akan naik dalam persentase yang lebih kecil dari pada naiknya persentase jumlah saham yang beredar. Miller dan Majluf dalam Sari (2003) menyatakan pada umumnya harga saham perusahaan yang melakukan penawaran terbatas akan mengalami fluktuasi sejak penawaran terbatas ini dipublikasikan dan pada saat ex-right date. Perubahan ini tergantung pada persepsi modal terhadap penggunaan dana yang dikumpulkan perusahaan lewat penawaran terbatas tersebut. Saifur Rivai (2007:29) menyatakan bahwa dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar akan mengakibatkan jumlah dividen per lembar saham yang akan diterima pemegang saham menjadi lebih kecil atau lebih sedikit, hal itu akan terjadi apabila perolehan laba perusahaan dan persentase pembayaran dividen (deviden pay out ratio) nilainya tetap. Penurunan dividen per lembar saham dapat menimbulkan dampak psikologis yang negatif, karena dividen per lembar saham yang kecil akan mengurangi minat investor untuk membeli saham tersebut, sehingga mengakibatkan harga saham menjadi turun. 3. Volatilitas harga saham : Voaltilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi harga harian suatu saham. Volatilitas tidak hanya terbatas saham namun juga berlaku untuk seluruh instrumen investasi, baik saham, emas, obligasi atau instrumeninstrumen lainnya. Semakin tinggi volatilitasnya, maka kepastian return suatu saham semakin rendah. Volatilitas Harga saham merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan harga-harga saham di pasar. Menurut Acedo (2008) volatilitas merupakan rank maksimum dari variasi harga saham tertentu pada suatu hari perdagangan. Menurut Wang Sutrisno et al, parameter yang digunakan yaitu : a. Harga saham b. Volume perdagangan c. Persentase saham d. Varians saham (volatilitas saham) Dalam mengukur tingkat volatilitas harga saham yang terjadi metode yang sering digunakan adalah varian atau standar deviasi. Standar deviasi berfungsi mengukur perbedaan antara sebuah level harga (high, low, close, atau open) dengan nilai rata-ratanya, dimana semakin besar perbedaan antara masing-masing harga dengan nilai rata-ratanya, maka semakin tinggi nilai standar deviasi, dengan demikian tingkat volatilitas. Pada penelitian ini digunakan varians dari return saham harian sebagai ukuran volatilitas harga saham. 4. Volume perdagangan saham : Bamber dan Cheon (1995) mengenai reaksi pasar menyebutkan banyak penelitian sebelumnya yang memusatkan perhatiannya pada kesamaan antara reaksi harga dan volume atas informasi yang dipublikasikan berdasarkan penemuan tersebut banyak peneliti yang kemudian memusatkan perhatian pada harga dan volume perdagangan sebagai ukuran yang substitusi tentang reaksi pasar. Selain itu ini juga diperkuat dengan berbagi penelitian terdahulu yang menemukan bahwa informasi yang dipublikasikan oleh emiten dapat mengakibatkan reaksi harga maupun reaksi volume perdagangan. Tingkat volume perdagangan konsumen untuk memiliki dapat saham tersebut menggambarkan tinggi minat karena investor menganggap bahwa saham yang memiliki tingkat volume perdagangan (TVA) yang tinggi menunjukan saham tersebut likuid. Saham yang likuid adalah saham yang mudah untuk dijadikan atau ditukarkan dengan uang. Saham yang tidak likuid menyebabkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan (gain). Dan saham yang memiliki likuiditas yang tinggi biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rata-rata volume perdagangan yang bertujuan untuk menjelaskan pola perubahan volume perdagangan yang terjadi akibat dari adanya suatu kejadian yang berpengaruh terhadap pasar modal. Rata-rata volume perdagangan diukur pada tiap periode di tiap perusahaan yang mengeluarkan right issue. 5. Event Study : Pengertian event study menurut Peterson (1989) dalam Ivan Christian yaitu event study adalah suatu metodologi dalam penelitian keuangan yang paling sering digunakan. Tujuan event study adalah untuk menilai apakah terdapat abnormal return atau excess return yang diperoleh oleh pemegang saham berdasarkan kejadian-kejadian tertentu (seperti pengumuman laba, pengumuman merger, stock split, right issue). Abnormal return atau excess return adalah perbedaan antara return yang sesungguhnya terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi, sedangkan return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. (Jogiyanto, 1998 : 433) Menurut Bodie, Keane, Markus (1999 : 339) menyatakan definisi event study yaitu : Event study merupakan suatu teknik empiris dalam penelitian keuangan yang memudahkan peneliti untuk menilai dampak suatu kejadian tertentu terhadap harga saham suatu perusahaan. Event study menurut (Moch Samsul 2006 : 273) yaitu mempelajari pengaruh suatu peristiwa terhadap harga saham di pasar, baik pada saat peristiwa tersebut terjadi maupun beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi. Berdasarkan definsi-definsi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa event study merupakan penelitian keuangan yang menguji secara empiris suatu kejadian yang apabila suatu kejadian tersebut memiliki kandungan informasi, maka akan dapat dilihat reaksi pasar yang terjadi dengan menggunakan perubahan harga dari sekuritas. F. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian mengenai right issue telah banyak dilakukan baik dari dalam negri maupun luar negri, namun kesimpulan yang dihasilkan beragam. Penelitian-penelitian yang dilakukan di luar negri antara lain seperti yang dilakukan oleh Tsangrakis (1996) yang meneliti tentang pengaruh pengumuman right issue terhadap harga saham di pasar modal yunani selama rentang tahun 1981 hingga 1990. Hasil penelitian tersebut yaitu menemukan bukti bahwa pengumuman right issue direspon secara positif oleh investor. Scholes melakukan penelitian dengan menggunakan model pasar untuk menguji 696 sampel perusahaan yang melakukan right issue di New York Stock Echange (NYSE) antara tahun 1926 dan 1966 dengan menggunakan metodologi penelitian studi peristiwa, ditemukan bukti bahwa tingkat keuntungan abnormal (abnormal return) dalam bulan sebelum tanggal pengumuman mencapai rata-rata 0,3% dan satu bulan setelah tanggal pengumuman tidak ditemukan lagi adanya tingkat keuntungan abnormal. Disamping itu juga ditemukan perilaku harga saham diseputar hari pengumuman tidak pada besarnya size dari right issue, sehingga ia berhasil menolak hipotesis “price presure”. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Asquith dan Mullins (1986) serta penelitian yang dilakukan oleh Masulis dan Korwar (1986) yang menemukan hasil bahwa setelah pengumuman right issue terjadi penurunan harga saham, dimana pasar kemudian memberikan respon negatif terhadap pengumuman right issue. Hasil tersebut dimungkinkan karena pengeluaran saham baru ditangkap sebagai sinyal negatif oleh investor. Penelitian tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Gajewski (2002) yang menguji seasoned equity offerings (SEO) di Jerman. Penelitian ini menemukan bukti bahwa reaksi pasar terhadap pengumuman SEO adalah negatif signifikan untuk right issue dan negatif tidak signifikan untuk public offering, dalam kaitannya dengan sertifikasi penjamin (underwriter certification) yang lebih kuat pada public offering. Bae dan Joe (1999) yang meneliti mengenai dampak pengumuman right issue terhadap volatilitas harga saham dan volume perdagangan. Penelitian tersebut mengambil sampel 168 perusahaan yang melakukan right issue dan terdaftar di NYSE selama tahun 1968-1995. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bae dan Joe membuktikan bahwa informasi pengumuman right issue dimanfaatkan oleh investor yang ditunjukan dengan volume perdagangan saham yang lebih besar di sekitar tanggal pengumuman dibandignkan sebelum tanggal pengumuman right issue. Volatilitas harga saham pada penelitian tersebut juga menunjukan trend yang menurun selama periode sebelum pengumuman hingga periode sesudah expiration date. Penelitian mengenai right issue juga telah banyak dilakukan di Indonesia dan menghasilkan beragam kesimpulan. Setyawan (2008) meneliti tentang reaksi pasar (investor) sebelum dan sesudah pengumuman right issue untuk saham-saham LQ 45 dan non LQ 45. Periode penelitian yang digunakan selama tahun 1999-2005. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat reaksi sebelum dan sesudah pengumuman right issue apabila jumlah sampel digabung antara perusahaan LQ 45 dengan non LQ 45, namun ketika sampel dipisah antara LQ 45 dengan non LQ 45 hasil reaksi akan sama saja (tidak ada perbedaan). Menurut Wijanarko yang meneliti 35 perusahaan yang melakukan right issue pada periode 1998-2001 menemukan bukti bahwa terdapat perbedaan secara statitik signifikan antara abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil penelitian yang dirumuskan oleh Wijanarko ternyata berbeda dengan hasil yang didapat oleh Kurniasari dan Linggar (2003 ) yang meneliti 27 perusahaan selama tahun 1999-2001 bahwa perhitungan average abnormal return menunjukan kecenderungan negatif secara kumulatif pada saat ex-date. Hal ini menunjukan adanya respon pasar yang negatif terhadap harga saham meskipun tidak semua emiten terpengaruh. Budiarto dan Zaki (1999) menguji pengaruh pengumuman right issue terhadap tingkat keuntungan dan likuditas saham, pada 50 perusahaan selama tahun 1994-1996. Hasil yang didapat oleh Budiarto dan Zaki yaitu tidak ada perbedaan pada return, abnormal return,dan trading volume di sekitar tanggal pengumuman right issue. G. KERANGKA PEMIKIRAN Berdasarkan landasan teori yang telah dipaparkan oleh peneliti, Average varians return Volatilitas harga saham maka peneliti mecoba untuk menggambarkan kerangka pemikirian penelitian sebagai berikut : Informasi pengumuman right issue Rata-rata volume perdagangan Perubahan volume perdagangan Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Dari gambaran kerangka berpikir diatas menunjukan bahwa penelitian ini menguji apakah informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan perusahaan memberikan perbedaan terhadap average variance return dan rata-rata volume perdagangan suatu saham pada periode pengamatan. Perbedaan Average variance return dan rata-rata volume perdagangan pada periode pengamatan dapat memberikan kesimpulan bahwa terjadi perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan. Perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan terhadap informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat mengindikasikan adanya kandungan informasi dari pengumuman right issue yang kemudian dimanfaatkan oleh investor dalam berinvestasi. H. HIPOTESIS 1. Penelitian yang dilakukan Bae dan Joe (1999) ditemukan bahwa volatilitas harga saham menunjukan tren yang menurun selama periode sebelum pengumuman hingga sesudah tanggal kadaluwarsa. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis : H1 : Terdapat perbedaan average varians return pada periode 30 hari sebelum pengumuman right issue (periode I), periode setelah tanggal pengumuman hingga sebelum masa berlaku right issue berakhir (periode II) dan periode sesudah masa berlaku right issue berakhir (periode III). 2. Pada penelitian yang dilakukan Bae dan Joe (1999) ditemukan bahwa volume perdagangan lebih tinggi pada periode sesudah pengumuman hingga sebelum tanggal kadaluwarsa dibanding sebelum pengumuman right issue dan sesudah tanggal kadaluwarsa. Berdasarkan hasil temuan diatas, maka dapat disimpulkan hipotesis : H2 : Terdapat perbedaan rata-rata volume perdagangan pada periode 30 hari sebelum pengumuman right issue (periode I), periode setelah tanggal pengumuman hingga sebelum masa berlaku right issue berakhir (periode II) dan periode sesudah masa berlaku right issue berakhir (periode III). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui dampak informasi pengumuman right issue yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan sehingga dapat diketahui apakah ada pemanfaatan informasi tersebut bagi investor dalam berinvestasi, maka jenis penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah event study. Event study yaitu studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu pengumuman (Jogiyanto, 2003). Penelitian event study bertujuan mengetahui pengaruh suatu peristiwa yang terjadi dan digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima pasar. Tahapan – tahapan metodologi dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap pertama ingin mengetahui apakah terjadi perbedaan volatilitas harga saham dari periode sebelum pengumuman right issue hingga sesudah tanggal kadaluwarsa (expiration date) right. Dan tahap kedua ingin mengetahui apakah terjadi perbedaan Volatilitas volume perdagangan saham dari periode sebelum pengumuman right issue hingga sesudah tanggal kadaluwarsa (expiration date) right. B. Periode Pengamatan Pada penelitian ini dilakukan pembagian menjadi 3 periode waktu dari periode sebelum pengumuman (announcement date) right issue hingga periode sesudah tanggal kadaluwarsa (expiration date) right. Pembagian periode pengamatan dalam penelitian ini, meliputi : 1. Periode I terletak pada 30 hari sebelum announcement date. 2. periode II terletak antara announcement date hingga expiration date yang berkisar antara 10 hari – 62 hari dengan rata-rata 30 hari. 3. Periode III terletak pada 30 hari sesudah expiration date. Gambar III.1 Periode Pengamatan pre-announcement date -30 post-announcement announcement date pre-expiration +30 ex-rights post-expiration expiration date +30 10-62 hari dengan rata-rata 30 hari C. Populasi dan Sampel Populasi menurut Emory dan Cooper (1996 : 214) adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Menurut Suharsimi (1998 : 103) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Singarimbun dan Effendi (1987 : 105) sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diselidiki dan dianggap telah mewakili atau representatif dan mencerminkan ciri dari populasi. Sampel menurut Soeratno dan Arsyad (2003 : 105) merupakan bagian yang menjadi objek yang sesungguhnya dari suatu penilaian. Menurut Sudjana 2002 : 6) sampel adalah bagian yang diambil dari populasi yang dianggap mewakili karakteristik atau representatif dari populasi, sedangkan menurut Widayat dan Amirullah (2002 : 52) sampel merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampel yang menurut Suharsimi (1983 : 127) dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Menurut Widayat dan Amirullah (2002 : 54) purposive sampling atau disebut juga judgement sampling adalah pengambilan sampel; yang dipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Pada penelitian ini populasi yang dipilih yaitu perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2003-2008, sedangkan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan atau emiten yang mengeluarkan kebijakan right issue selama periode 2000-2007 dan memenuhi beberapa kriteria. Adapun kriteria penentuan sampel yang diterapkan, antara lain : 1. perusahaan yang melakukan right issue dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2000-2007. 2. Perusahaan yang mengeluarkan informasi lainnya (seperti stock split, pembagian deviden, dan saham bonus dll) selama rentang periode 30 hari sebelum pengumuman right issue hingga 30 hari hingga sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiraion) tidak dianggap. 3. Perusahaan yang menunda dan membatalkan right issue tidak dimasukan sebagai sampel. 4. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 30 hari sebelum pengumuman (announcement date) right issue hingga 30 hari sesudah expiration date. 5. Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data lengkap untuk digunakan dalam penelitian yang mencakup stock return dan volume perdagangan secara harian selama periode 30 hari sebelum pengumuman (announcement date) right issue hingga 30 hari sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiration date). Tabel III.1 Hasil Pemilihan Sampel Tahun Emiten yang mengumumkan right issue Emiten yang memiliki data tidak lengkap Emiten yang melakukan kebijakan lain Sampel 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 14 12 13 10 14 12 16 20 4 8 7 5 11 5 5 9 1 2 4 1 7 11 12 1 9 4 6 Total Sampel 53 Sumber : BEI D. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder (secondary data) yang dapat diperoleh dari berbagai literatur, artikel, text book, media massa serta sumber lainnya yang dapat mendukung penelitian. Menurut Inrianto dan Supomo (1999:147) data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, diperoleh, dan dicatat oleh pihak lain. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : 1. Data saham perusahaan manufaktur yang melakukan rights issue antara tahun 2000 – 2007 yang diperoleh dari JSX Statistic dan ICMD . 2. Tanggal pengumuman, ex-right, penentuan tanggal kadaluwarsa (expiration date) dan jumlah lembar saham keseluruhan yang dimiliki perusahaan yang melakukan rights issue dari masingmasing perusahaan sampel diperoleh dari prospektus, JSX Statistic, Pojok BEI UKDW, dan Pusat Data Bisnis dan ekonomi FE UGM 3. Data volume perdagangan saham dan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terdapat di PDBE FEB UGM, diberbagai media masa nasional . 4. Data harga saham (closing price) sampel yang melakukan right issue dan IHSG tahun 2000 sampai dengan 2007 diperoleh dari database PDBE UGM, BEI UNS dan http://finance.yahoo.com. 5. Jumlah saham beredar masing-masing perusahaan yang diperoleh dari JSX monthly Statistic dan MM UNS. E. Definisi Operasional dan Perhitungan Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel penelitian yang digunakan antara lain : variabel independen adalah peristiwa pengumuman right issue dan untuk variabel dependen adalah volatilitas harga saham dan volatilitas volume perdagangan saham. 1. Tanggal pengumuman : hari atau tanggal perusahaan mengumumkan right issue yang menggunakan tanggal dalam prospektus yang dikeluarkan oleh laporan resmi Bapepam atau Bursa Efek Indonesia 2. Tanggal Cum-right : tanggal terakhir perdagangan saham emiten yang didalamnya terdapat hak mendapatkan right. 3. Tanggal ex-right : tanggal pertama perdagangan saham emiten, tanpa adanya hak mendapatkan right. 4. Expiration date : tanggal dimana suatu option, right atau warant telah berakhir dan menjadi tidak berguna jika tidak dieksekusi. 5. Harga saham : harga penutupan (closing price) saham perusahaan. Pada hari tersebut. 6. Return harian saham : Keuntungan yang dapat diterima atas investasi suatu saham pada periode tertentu karena telah melakukan investasi serta berani menanggung resiko. Return saham dihasilkan dari selisih antara harga penutupan hari ini dengan harga penutupan hari sebelumnya, dibagi dengan harga penutupan hari sebelumnya. Rumus menghitung Return saham : Rit = Pi , t - Pi (t - 1) Pi (t - 1) Dimana : Ø Rit = Return atau actual return saham perusahaan i pada Waktu t . Ø Pi.t = Harga saham perusahaan i pada waktu t Ø Pi(t-1) = Harga saham perusahaan i sebelum waktu t 8. Return indeks pasar (market return) adalah selisih antara indeks pasar penutupan hari ini dengan penutupan hari sebelumnya dibagi dengan indeks pasar penutupan hari sebelumnya. RM . j = IHSGj - IHSG ( j - 1) IHSG ( j - 1) Dimana : Ø RM.j = Return indeks pasar (market return) pada periode estimasi j . Ø IHSGj = Indeks harga saham gabungan pada periode Estimasi ke j . Ø IHSG (j-1) = Indeks harga saham gabungan pada periode estimasi sebelum j . Berdasarkan hasil perhitungan return harian saham dan return pasar, kemudian diubah kedalam bentuk nilai residual melalui regresi return masing-masing saham terhadap indeks pasar, yang bertujuan untuk melihat perilaku harga saham pada 30 hari sebelum pengumuman hingga 30 hari sesudah pengumuman right issue dan periode 30 hari sebelum expiration date hingga 30 hari sesudah expiration date dengan persamaan sebagai berikut : Rj , x = a j + b j Rm , x + u j , x Dimana : Rj,x = return saham harian untuk perusahaan j pada hari ke t Rm,x = Indeks return pasar Uj,t = return residual untuk perusahaan j pada hari ke t 9. Volume perdagangan relatif emiten adalah saham yang diperdagangkan dibagi dengan saham yang beredar untuk perusahaan yang mengeluarkan kebijakan right issue pada hari tersebut. RTVj , x = SahamPerusahaan( j ) yangDiperdagangkanPadaWaktu(t ) SahamPerusahaan( j)YangBeredar (listing) PadaWaktu(t ) 10. Volume perdagangan relatif IHSG adalah hasil pembagian antara saham yang diperdagangkan dibagi dengan saham yang beredar di bursa pada hari tersebut. RTVm, x = SahamYangDiperdagangkanDiBursaPadaWaktu(t ) SahamYangBeredarDiBursaPadaWaktu(t ) Berdasarkan hasil perhitungan RTV harian saham dan RTV pasar, kemudian diubah menjadi nilai residual melalui regresi RTV masing-masing saham terhadap RTV pasar, yang bertujuan untuk melihat perilaku volume perdagangan pada 30 hari sebelum pengumuman hingga 30 hari sesudah pengumuman right issue dan periode 30 hari sebelum expiration date hingga 30 hari sesudah expiration date, dengan persamaan sebagai berikut : RTVj , x = Cj + d j RTVm , x + Vj , x Dimana : RTV j,x = volume perdagangan relatif saham perusahaan RTVm,x = volume perdagangan relatif pasar Vj,x F. = Volume residual untuk perusahaan j pada hari ke t. Metode Analisis Data 1. Melakukan perhitungan, antara lain : · Menghitung return harian saham emiten selama periode pengamatan. · Menghitung return harian IHSG selama periode pengamatan. · Menghitung relative trading volume harian saham emiten selama periode pengamatan. · Menghitung relative trading volume harian IHSG selama periode pengamatan. 2. Mengubah return harian saham emiten, return harian IHSG, relative trading volume emiten dan relative trading volume menjadi nilai residual melalui model regresi : Rj , x = a j + b j Rm , x + u j , x untuk residual return dan perdagangan. RTVj , x = Cj + d j RTVm , x + Vj , x untuk residual volume 3. Melakukan pengujian one sample t-test terhadap nilai residual return dan volume perdagangan untuk menarik kesimpulan awal mengenai perilaku harga saham dan volume perdagangan selama periode pengamatan. 4. Membagi periode pengamatan dari periode 30 hari sebelum pengumuman right issue hingga periode 30 hari sesudah masa berlaku right issue berakhir menjadi 3 periode, yaitu : · Periode I (pertama) yaitu periode 30 hari sebelum pengumuman right issue. · Periode II (kedua) yaitu periode antara sesudah announcement date hingga sebelum masa berlaku right issue berakhir (expiration date). · Periode III (Ketiga) yaitu periode 30 hari sesudah masa berlaku right issue berakhir (expiration period). 5. Melakukan perhitungan, antara lain : · Menghitung variance return harian saham, dengan menggunakan rumus (Brown, Harlow dan Tinic/BHT :1993) : n Var ( Rt ) = å ( R - E ( R )) i =1 t t n 2 Dimana : Var (Rt) = Varians return E(Rt) = Return ekspektasi Rt = Actual return saham n = Jumlah periode selama transaksi · Menghitung relative volume harian, dengan rumus (Bae dan Joe, 1999) : RV j ,t = RTV j ,t RTVm ,t Dimana : RV j ,t = Relative volume emiten j pada hari ke t RTV j ,t = Re lativeTradingVolume j ,t RTVm ,t = Re lativeTradingVolumem ,t 6. Uji normalitas data Uji normalitas data merupakan salah satu dari asumsi klasik yang harus dipenuhi sebagai prasyarat dalam melakukan analisis statistik parametik. Pengujian normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui bahwa variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal ataukah tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai atau mendekati distribusi normal. Dalam melakukan uji normalitas data bisa dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan data disebut berdistribusi normal apabila besarnya nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (pvalue>0,05). Jika variabel atau data tidak berdistribusi normal maka digunakan analisis statistik nonparametrik. 7. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan Volatilitas harga saham (variance return harian saham) dan perubahan volume perdagangan (average relative volume) saham sebelum pengumuman, saat masa berlaku right issue hingga setelah masa berlaku right issue berakhir dengan derajat signifikansi 10%. Alat analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : - Jika data terdistribusi normal maka menggunakan uji paired sample t test - Jika data tidak terdistribusi normal maka menggunakan uji wilcoxon signed rank test. 8. Menyimpulkan analisis data yang telah dilakukan dengan dasar pengambilan kesimpulan hipotesis adalah bahwa hipotesis akan diterima apabila : - -t tabel ≥ t hitung ≤ +t tabel - sig ( 2 tailed ) ≤ 0.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pengumuman right issue terhadap perubahan volatilitas harga saham dan volume perdagangan saham periode tahun 2000-2007. Pengumuman right issue yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumuman pada prospektus yang diterbitkan secara resmi oleh BEI atau Bapepam. Pengujian dilakukan dengan menguji varians dari return harian saham dan menguji average relative volume dari tiga puluh hari sebelum pengumuman right issue, selama masa berlakunya right issue hingga tiga puluh hari sesudah masa berlaku right issue berakhir. Dimana varians dari return saham harian merupakan proksi dari volatilitas harga saham, sedangkan average relative volume merupakan proksi dari volatilitas volume perdagangan harga saham. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 53 perusahaan. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata (t-test paired two sample for means) bila data berdistribusi dan uji wilcoxon signed rank test bila data berdistribusi tidak normal. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata sebelum dan setelah pengumuman right issue berdasarkan tujuan penggunaan dananya. Pengujian data dengan menggunakan software SPSS release 16.0 dan Microsoft Excel 2003. Tabel IV.1 Daftar Perusahaan Sampel