BAB III PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU PAI DALAM MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI DI SMK NEGERI 01 PEKALONGAN A. Gambaran Umum SMK Negeri 01 Pekalongan 1. Letak SMK Negeri 01 Pekalongan SMK Negeri 01 Pekalongan terletak di Jalan Angkatan 66 No. 90 RT. 01/RW. 02 Kramatsari Pekalongan Barat Provinsi Jawa Tengah Telp. (0285) 422115.SMK Negeri 01 Pekalongan ini didirikan pada tanggal 1 Agustus 1965 oleh tokoh-tokoh wanita Kota Madya Pekalongan yang dipimpin oleh Ibu R. Suwondo merintis sebuah sekolah yang dulunya bernama SKKA Persiapan Negeri Pekalongan. Dulu SKKA persiapan ini berlokasi di Jalan Kartini Pekalongan. Kemudian seiring berjalannya waktu SKKA Persiapan dianggap oleh pemerintah telah memenuhi persyaratan untuk dijadikan sekolah Negeri, dan pada tahun 1977 Dra. Srijati Soetrisno SKKA Negeri Pekalongan berubah nama menjadi SMKK Negeri Pekalongan. SMK Negeri 01 Pekalongan mendapatkan ISO pada tahun 2011 dengan nomor sertifikasi ISO 9001-2008. Sekolah ini menempati tanah seluas 8750 m2, dan mempuanyai luas bangunan 14720 m2. 54 55 2. Visi dan Misi SMK Negeri 01 Pekalongan a. Visi SMK Negeri 01 Pekalongan Terwujudnya SMK Negeri 1 Kota Pekalongan yang mampu menyiapkan tamatan yang Kompeten, Kompetitif, Profesional, Inovatif dan berakhlak mulia. b. Misi SMK Negeri 01 Pekalongan 1) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standar sarana dan prasarana sekolah kejuruan. 2) Mengelola pendidikan lebih bermutu dan bermartabat melalui peningkatan kompeten si pendidik dan tenaga kependidikan. 3) Meningkatkan keefektifan penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2008 secara sungguh-sungguh dan terus-menerus. 4) Memotivasi tenaga pendidik dan kependidikan akan tanggung jawab, disiplin dan profesional. 5) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak di luar sekolah demi suksesnya proses pendidikan sekolah.1 3. Data Siswa SMK Negeri 01 Pekalongan Berikut ini adalah data jumlah siswa SMK Negeri 01 Pekalongan pada tahun 2015/2016. 1 WIB. Dokumentasi Data SMK Negeri 01 Pekalongan, dikutip 16Maret 2016 Pukul 11.15 56 Tabel 3.1 Data SiswaTahun 2015/20162 Program Keahlian Tingkat I Akrd L Tingkat II L P P Jmlh Tingkat III L P L P Jml Tot Jasa Boga A 7 91 9 82 11 76 27 249 276 Busana Butik Kecantikan Rambut Kecantikan Kulit Akomodasi Perhotelan Jumlah Total A - 96 1 78 - 88 1 262 263 A - 62 - 62 - 31 - 150 150 Blm - 33 - 33 - 28 - 90 90 A 7 29 9 26 4 28 20 83 103 14 311 19 325 15 291 48 834 882 4. Data Guru Mata Pelajaran Guru sangat bermanfaat untuk kepentingan dalam pengembangan keilmuan atau dalam bidang teoritik akademik. Agar dapat menunjang penyelenggaran pendidikan dengan baik,maka di SMK Negeri 01 Pekalongan ini dibuatkan tenaga pendidikan atau guru sesuai bidang keahlian masing-masing agar bisa mengajar dan mendidik siswa dengan baik. Adapun daftar nama tenaga pendidik atau guru di SMK Negeri 01 Pekalongan ini sebagai berikut: 2 WIB. Dokumentasi Data SMK Negeri 01 Pekalongan, dikutip 16 Maret 2016 Pukul 11.15 57 Tabel 3.2 Data Guru Mata Pelajaran3 Keterangan Nama Mata Pelajaran A. Normatif 1. Agama 2. PKn 3. Bahasa dan Sastra Indonesia 4. Penjaskes 5. Seni Budaya B. Adaptif 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. KKPI 6. Kewirausahaan C. Produktif 1. Jasa Boga 2. Busana Butik 3. Kecantikan Rambut 4. Kecantikan Kulit 5. Akomkodasi Perhotelan D. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2. Batik E. BP/BK Jumlah 3 WIB. Total PNS Non 3 2 4 4 2 3 2 2 2 1 1 2 1 4 4 3 2 2 1 4 4 3 2 2 1 - 11 12 7 4 4 10 12 7 4 3 1 2 2 - 1 - 1 - 3 2 1 74 64 10 Dokumentasi Data SMK Negeri 01 Pekalongan, dikutip 16 Maret 2016 Pukul 11.15 58 5 Struktur Organisasi dan Personalia SMK Negeri 01 Pekalongan Dalam sebuah sekolah pastinya sangat dibutuhkan personalia yang kuat agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab sekolah. Adapun struktur organisasi dan personalia di SMK Negeri 01 Pekalongan ini sebagai berikut: Tabel 3.3 Daftar Struktur Organisasi dan Personalia SMK Negeri 01 Pekalongan No. Nama Jabatan 01 02 03 04 05 06 07 08 Dra. Sukowati, M.Si. Luthfi Tobing, SH. Moh. Syamsul Falah, S.Pd. Galuh Muntiara, S.Pd. Ziaul Haq, S.Pd. Dra. Dewi Endar D Drs. M. Budiyanto Karsiti, S.Pd. Kepala KA. Tata Usaha QMR Waka. Kurikulum Waka.Kesiswaan Waka. SARPRAS Waka Humas KA. Paket Keahlian Jasa Boga 09 Indah Budhy I, S. Pd. 10 Emi Purwanti, S.Pd. 11 Trismini Ekowati, S.Pd. 12 Walidi, S.ST. 13 Kunto Priyadi, S.Pd. KA. Paket Keahlian Busana Butik KA. Paket Keahlian Kecantikan Rambut KA. Paket Keahlian Kecantikan Kulit KA. Paket Keahlian Akomodasi Perhotelan KA. Normatif/Adaptif 6. Daftar Guru Bimbingan Konseling (Bk) Banyaknya siswa yang kadang mengalami kesulitan dalam belajar ataupun kedisiplinan tentunya menjadi alasan diperlukanya guru bimbingan konseling. Adapun daftar guru bimbingan konseling ini sebagai berikut: 59 Tabel 3.4 Daftar Guru Bimbingan Konseling (Bk) No 1 2 3. Nama Guru Kelas Bimbngan Dra. Lestari Widiastuti Evie Yulia, S.Psi Habib Fauzi, S. Pd X XI XII Jumlah Siswa 325 344 306 7. Daftar Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa yang terlalu banyak di dalam kelas maka pembelajaran tidak akan menjadi efektif dan efisien dan tidak dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa sehingga diperlukan guru yang sesuai dengan kapasitas siswa. Adapun daftar guru Pendidikan Agama Islam ini sebagai berikut: Tabel 3.5 Daftar Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) 4 No Nama Guru Kelas 1 Haniah, S.Ag X dan XI Semua Jurusan Jumlah Siswa 669 2 Mamdukillah, S.Ag X dan XII Semua Jurusan 631 3 Dedi Mulyana, S. Pd.I XI dan XII Semua Jurusan 650 Jurusan 8. Data Sarana Prasarana Proses kegiatan belajar mengajar akan mencapai tujuan yang ditetapkan, ketika didukung oleh adanya sarana prasarana yang cukup memadai. Sebagai kelengkapan yang berperan langsung maupun tidak langsung. Sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan perlu 4 Dokumentasi Data SMK Negeri 01 Pekalongan, dikutip 16 Maret 2016 Pukul 11.15 WIB. 60 diperhatikan, sekalipun bukan merupakan faktor pertama dan utama sebagai penentu terealisasinya tujuan yang diinginkan. Tabel 3.6 Sarana Prasarana No Ruangan Jumlah Luas (m2) 1 Kepala Sekolah dan Wakil 1 Ruang 42 2 Guru 1 Ruang 133 3 Pelayanan Administrasi 1 Ruang 56 4 Teori 18 Ruang 1224 5 Praktek Akomodasi Perhotelan 4 Ruang 496 6 Praktek Jasa Boga 5 Ruang 720 7 Praktek Kecantika 5 Ruang 750 8 Praktek Busana Butik 5 Ruang 675 9 Lab.Komputer 2 Ruang 144 10 Perpustakaan 1 Ruang 144 11 Lab. IPA 1 Ruang 144 12 Unit Produksi 1 Ruang 65 13 Ibadah 1 Ruang 100 14 Bersama 1 Ruang 500 15 Kantin Sekolah 1 Ruang 120 16 Toilet 6 Ruang 24 17 Gudang 1 Ruang 35 61 Tabel 3.6 Sarana Prasarana 18 BP/BK 1 Ruang 24 19 OSIS 1 Ruang 26 20 Koperasi 1 Ruang 60 21 UKS 1 Ruang 18 22 Penjaga Sekolah 1 Ruang 12 Kondisi Ruangan yang ada: 5 Ruang 5 WIB. Kondisi Kepala Sekolah dan Wakil Baik Guru Baik Pelayanan Administrasi Baik Teori Baik Praktek Akomodasi Perhotelan Baik Praktek Jasa Boga Baik Praktek Kecantika Baik Praktek Busana Butik Baik Lab.Komputer Baik Perpustakaan Baik Lab. IPA Baik Unit Produksi Baik Ibadah Baik Bersama Baik Kantin Sekolah Baik Dokumentasi Data SMK Negeri 01 Pekalongan, dikutip 16 Maret 2016 Pukul 11.15 62 9. Data Buku Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana prasana untuk menunjang kegiatan pembelajan dan buku-buku yang ada ada diperpus akan digunakan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu kelengkapan buku yang ada diperpus harus selalu diperhatikan oleh sekolahan. Diantaranya buku-buku perpustakaan: Tabel. 3.7 Buku Perpustakaan6 No 6 WIB. Mata Pelajaran Jumlah Judul Jumlah Ekslempar 1 Pendidikan Agama Islam 6 95 2 PKN dan Sejarah 6 635 3 B.Indonesia 6 80 4 5 Penjaskes Seni & Budaya 10 6 10 6 6 Matematika 10 300 7 B.Inggris 6 300 8 B.Jerman 3 60 9 KKPI 15 15 10 Akomodasi Perhotelan 5 15 11 Patiseri 2 25 12 Jasa Boga 3 30 13 Kecantikan Rambut 6 10 14 Kecantikan Kulit 3 6 15 Busana Butik 12 36 Dokumentasi Data SMK Negeri 01 Pekalongan, dikutip 16Maret 2016 Pukul 11.15 63 B. Peran Komunikasi Interpersonal Guru PAI dalam Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI kelas XI di SMK Negeri 01 Pekalongan Sebagaimana untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara guru PAI dengan siswa di SMK Negeri 01 Pekalongan, peneliti melakukan pengamatan terkait dengan peran komunikasi interpersonal dan wawancara terhadap guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Berdasarkan penelitian, komunikasi interpersonal telah dilaksanakan oleh Guru PAI dengan siswa di SMK Negeri 01 Pekalongan, bentuk-bentuk komunikasi interpersonal terwujud dalam pembelajaran seperti cara guru ketika memulai pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa, tadarus bersama, membaca Asmaul Husna bersama, menanyakan kabar siswa, dan memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian ketika selesai memberikan apersepsi kepada siswa pada pertengahan pembelajaran guru menerangkan materi yang diajarkan, selanjutnya guru mengadakan tanya jawab dengan siswa yang bertujuan untuk siswa ikut berperan aktif ke dalam proses pembelajaran dengan menggunakan komunikasi dua arah. Kemudian pada tahap akhir guru memberikan tugas yang berkaitan tentang materi yang tadi dijelaskan dan memotivasi untuk selalu walaupun tidak sedang di sekolah.7 7 Hasil Observasi ke 4, 28 Maret 2016. 64 1. Pengertian Komunikasi Interpersonal Sebelum kepada peran komunikasi interpersonal guru PAI dalam memotivasi, saya ingin memberikan gambaran apakah Bapak Ibu guru sudah tahu tentang pengertian komunikasi interpersonal. Ternyata Bapak ibu guru sudah mengetahui tentang arti komunikasi interpersonal, seperti penjelasan dari Ibu Haniah: “Tentang komunikasi interpersonal itu antara guru dengan personal, personalnya itu disini objeknya yaitu siswa, antara guru dengan siswa itu harus ada hubungan yang dekat dengan siswa sehingga dalam pembelajaran mata pelajaran PAI itu lebih mengena dan komunikatif....”8 Gambar I. Pada saat wawancara dengan Ibu Haniah, S.Ag di Musholla SMK Negeri 01 Pekalongan Gambar di atas adalah foto saat melakukan wawancara dengan Ibu Haniah, S.Ag. Berkaitan dengan hal tersebut, yang telah dipaparkan kepada Ibu Haniah terlihat jelas bahwa komunikasi interpersonal sangat 8 Haniah, (Guru Kelas XI), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 09.30 WIB. 65 diperlukan pada mata pelajaran PAI karena lebih mengena dan komunikatif, maksudnya mengena dan komunikatif tersebut siswa lebih terbuka kepada beliau dengan bertujuan supaya siswa lebih mudah menerima peajaran PAI. Selanjutnya, sejalan dengan Ibu Haniah juga dikatakan oleh Bapak Dedi mengenai arti dari komunikasi interpersonal, ujarnya: “Komunikasi interpersonal itu menurut saya komunikasi yang dibangun oleh guru dan siswa untuk menciptakan suatu hubungan di dalam pembelajaran.”9 Gambar II. Pada saat wawancara dengan Bapak Dedi Mulyana, S.Pd.I di Musholla SMK Negeri 01 Pekalongan Dari penjelasan yang dipaparkan oleh Bapak Dedi juga terlihat jelas bahwa komunikasi interpersonal itu dibangun oleh guru dan siswa untuk menciptakan suatu hubungan di dalam pembelajaran. Jadi dari 9 Dedi Mulyana, (Guru Kelas XI), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11.45 WIB. 66 wawancara tersebut sudah kelihatan bahwasanya Bapak Dedi mengetahui apa itu komunikasi interpersonal. Kesimpulan dari pemaparan Ibu Haniah dan Bapak Dedi yang berkaitan dengan perngertian komunikasi interpersonal bahwasanya komunikasi interpersonal sangat diperlukan pada mata pelajaran PAI karena komunikasi interpersonal tersebut dibangun oleh guru dan siswa itu sendiri untuk menciptakan suatu hubungan di dalam pembelajaran, dan berdampak paa motivasi belajar siswa yang tinggi Pertanyaan mengenai pengertian komunikasi interpersonal tersebut menjadi sangat penting karena untuk pemahaman guru terhadap pengertian komunikasi interpersonal akan mempengaruhi apakah beliau mengajar menggunakan komunikasi interpersonal yang baik dengan siswa dalam pembelajaran dan nanti bisa mempengaruhi motivasi belajar siswa. 2. Pelaksanaan Komunikasi Interpersonal Setelah memberikan pertanyaan tentang komunikasi interpersonal kepadaIbu Haniah dan Bapak Dedi selaku guru mata pelajaran PAI, selanjutnya peneliti memberikan pertanyaan tentang pelaksanaan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal telah dilaksanakan Ibu Bapak guru di SMK Negeri 01 Pekalongan, tercermin dalam pelaksanaan pembelajaran dengan komuniksi interpersonal yaitu bagaimana memulai dan memberikan tanya jawab. Seperti yang dituturkan oleh Ibu Haniah: “Saya memulai pembelajaran dengan salam itu wajib, dan kebetulan di setiap kelas terdapat buku tadarus yang berisi ayat- 67 ayat Al-Qur’an yang dirangkum yang mencakup materi yang akan di pelajari selama satu semester, selain itu juga membaca Asmaul Husna, setelah semua selesai kemudian saya memberikan motivasi yang saya anjurkan sebelum pembelajaran dimulai....” Gambar III. Ibu Haniah, S.Ag sedang memotivasi siswanya pada awal pembelajaran kelas XI Jurusan AP di Musholla SMK Negeri 01 Pekalongan Penjelasan di atas menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Ibu Haniah pada saat awal pembelajaran. Pembukaan diawal pembelajaran menjadi sangat penting menurut beliau karena diawal pembelajaran siswa masih semangat dalam mengikuti pembelajaran, dan sangat pas untuk memotivasi siswa supaya serius dalam belajarnya. Selanjutnya, Ibu Haniah pada saat pembelajaran melaksanakan proses tanya jawab, seperti yang dituturkan oleh Ibu Haniah: “Jelas ada mba, terkadang ketika saya mengajar anak-anak bertanya di luar materi, 68 karena mungkin usia remaja lebih aktif dan kritis dalm pembelajaranya, jadi mereka bertanya dengan aplikasi yang nyata....”10 Gambar IV. Ibu Haniah, S.Ag sedang melakukan tanya jawab kepada siswanya dalam proses pembelajaran PAI di kelas XI Jurusan AP di Musholla SMK Negeri 01 Pekalongan Dari hasil observasi ketika saya berada di kelas XI jurusan Akomodasi Perhotelan lebih tepatnya kelasnya Ibu Haniah, beliau memulai pelajaran dengan tadarus bersama dan membaca Asmaul Husna, setelah semua itu selesai Ibu Haniah memberikan motivasi kepada siswanya seperti ini “Semangat dalam belajar, kamu disini diamanati oleh orang tua untuk sekolah, jadi disini jangan main-main, jangan cuma jajan 10 Haniah, (Guru Kelas XI), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 09.30 WIB. 69 saja, apalagi bergaul yang tidak jelas, kasihan orang tua kamu yang sudah bersusah payah memberikan segalanya untuk kamu dan jangan lupa belajar”11 Berkaitan dengan pelaksanaan komunikasi interpersonal saat pembelajaran yang dilakukan di kelas. Saya juga menanyakan kepada siswa dan siswi Ibu Haniah kelas XI jurusan Akomodasi Perhotelan. Sheilla namanya, seperti ini ujarnya: “Pertama mengucapkan salam, setelah itu tadarus bersama, dan membaca Asmaul Husna ketika jam pertama, mengabsensi kita semua dan menanyakan kabar kita”12 Gambar V. Wawancara dengan salah satu siswa kelas XI Jurusan AP Bernama Muhammad Rifki di Musholla SMK Negeri 01 Pekalongan Berkaitan dengan hal tersebut dijelaskan oleh Muhammad Rifki: “Yang pastinya mengucapkan salam, kemudian tadarus bersama dan 11 Hasil Observasi ke 4, Musholla SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016. Sheila Ainurrahma, (Siswa kelas XI Jurusan Akomodasi Perhotelan), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 09.10 WIB. 12 70 Asmaul Husna ketika mata pelajaran PAI ada pada jam pertama, mengabsensi kita semua dan menanyakan kabar kita.”13 Selain itu, komunikasi interpersonal juga dilakukan dipertengahan pembelajaran yaitu dengan adanya tanya jawab di dalam pembelajaran. Berkaitan dengan adanya tanya jawab atau tidak di kelas Ibu Haniah seperti dikatakan Sheilla: “Iya, Bu Haniah selalu menanyakan kembali apakah sudah paham atau belum setelah memberikan pelajaran. Jadi dengan begitu kelas pun aktif.”14 Gambar VI. Wawancara dengan salah satu siswi kelas XI Jurusan AP Bernama Sheila Ainurrahma di Musholla SMK Negeri 01 Pekalongan 13 Muhammad Rifki, (Siswa kelas XI Jurusan Akomodasi Perhotelan), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 09.05 WIB. 14 Sheila Ainurrahma, (Siswa kelas XI Jurusan Akomodasi Perhotelan), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 09.10 WIB. 71 Muhammad Rifki: “Selalu ada, soalnya kan kita semua tidak hanya sekali tangkap langsung paham tetapi mesti bertanya kepada Bu Haniah juga.”15 Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh Ibu Haniah dan dua orang siswanya, apa yang dikatakan Rifki dan Sheilla memang benar. Dari hasil observasi ketika saya mengikuti kelas Ibu Haniah disitu terlihat jelas semuanya berhubungan, semuanya ikut berperan aktif dalam kelasnya beliau. Ibu Haniah juga sangat aktif dalam memotivasi semua siswanya dan selalu berkomunikasi aktif dengan siswanya, jadi di kelas tersebut tidak membosankan.16 Selain mewawancarai Ibu Haniah, saya juga mewawancarai Bapak Dedi selaku guru PAI juga di SMK Negeri 01 Pekalongan. Saya menanyakan tentang pelaksanaan komunikasi interpersonal saat pembelajaran dimulai seperti yang dilakukan oleh Bapak Dedi: “Pembelajaran dimulai dengan cara apersepsi terlebih dahulu, setelah itu membaca buku tadarus yang berisi ayat-ayat Al-Qur’an, selain itu juga membaca Asmaul Husna setelah itu saya berikan motivasi sedikit yang berkaitan dengan materi, setelah itu menjelaskan sedikit tentang materi yang akan diajarkan.” 15 Muhammad Rifki, (Siswa kelas XI Jurusan Akomodasi Perhotelan), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 09.05 WIB. 16 Hasil Observasi ke 4, Musholla SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016. 72 Gambar VII. Bapak Dedi Mulyana, S.Pd.I sedang memotivasi siswanya pada awal pembelajaran kelas XI Jurusan KK di Ruang Teori Penjelasan di atas menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Bapak Dedi pada saat awal pembelajaran. Pembukaan diawal pembelajaran menjadi sangat penting menurut beliau karena siswa menerima segala bentuk motivasi di awal pembelajaran.17 Selanjutnya, Bapak Dedi pada saat pembelajaran melaksanakan proses tanya jawab, seperti yang dituturkan oleh Bapak Dedi: “Sangat ada tanya jawab mba, seperti tadi yang mba nya lihat di dalam kelas, siswa di kelas saya aktif bertanya kepada saya, ketika siswa sudah tidak ada lagi 17 Dedi Mulyana, (Guru Kelas XI), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11.45 WIB. 73 yang bertanya guru yang akan mengukur tingkat penerimaan pelajaran oleh siswa.”18 Gambar VIII. Dedi Mulyana, S.Pd.I sedang melakukan tanya jawab kepada siswanya dalam proses pembelajaran PAI di kelas XI Jurusan KK Dari hasil observasi ketika saya berada di kelas XI jurusan Kecantikan Kulit lebih tepatnya kelasnya Bapak Dedi, beliau sangat ramah dan humoris terhadap siswanya, kalau Bapak Dedi ketika pertama masuk langsung menanyakan materi yang diajarkan minggu lalu sampai mana, dan ketika Bapak Dedi menerangkan pembelajaran setelah satu point berhenti untuk memberikan peluang kepada siswanya bertanya. Di kelas Kecantikan Kulit mayoritas siswanya perempuan semua, jadi berasa aktif 18 Dedi Mulyana, (Guru Kelas XI), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11.45 WIB. 74 di dalam kelas, mereka semua merespon apa yang Bapak Dedi terangkan.19 Berkaitan dengan pelaksanaan komunikasi interpersonal saat pembelajaran yang dilakukan di kelas. Saya juga menanyakan kepada dua siswi Bapak Dedi kelas XI jurusan Kecantikan Kulit. Dari hasil wawancara dengan Riski Bunga mendapatkan penjelasan mengenai proses pembelajaran di kelas Bapak Dedi, ujarnya: “Pertama kalau memulai pembelajaran kan otomatis salam, kemudian bertadarus bersama dan membca Asmaul Husna, kedua menanyakan sampai mana pembelajaran kemarin, setelah itu melanjutkan pembelajaran kemarin, sambil diselingi cerita-cerita dari Pak Dedi yang membuat kita semua termotivasi.”20 Gambar IX. Wawancara dengan salah satu siswi kelas XI Jurusan KK Bernama Riski Bunga R di Ruang Teori SMK Negeri 01 Pekalongan 19 Hasil Observasi ke 4, Ruang Teori Kecantikan Kulit, tanggal 28 Maret 2016. Riski Bunga Ramayani, (Siswa kelas XI Jurusan Kecantikan Kulit), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11:22 WIB. 20 75 Selanjutnya seperti apa yang dikatakan Indah: “Pertama mengucapkan salam, kemudian bertadarus bersama dan membca Asmaul Husna, memberikan sapaan kepada kita semua, menanyakan materi yang sudah berika sampai mana, memberikan motivasi, Pak Dedi itu asik orang nya, selalu bercanda”.21 Selain itu, komunikasi interpersonal juga dilakukan dipertengahan pembelajaran yaitu dengan adanya tanya jawab di dalam pembelajaran. Berkaitan dengan adanya tanya jawab atau tidak di kelas Bapak Dedi seperti dikatakan Riski Bunga: “Iya ada mba. Di kelasnya Pak Dedi kita semua selalu aktif dalam bertanya begitu pun sebaliknya, Pak Dedi aktif juga terhadap kita”.22 Ujar Indah: “Selalu ada mba, karena jika ada yang belum paham tentang materi yang dijelaskan, Pak Dedi selalu menanyakannya”.23 21 Nur Indah Laras, (Siswa kelas XI Jurusan Kecantikan Kulit), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11:25 WIB. 22 Riski Bunga Ramayani, (Siswa kelas XI Jurusan Kecantikan Kulit), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11:22 WIB. 23 Nur Indah Laras, (Siswa kelas XI Jurusan Kecantikan Kulit), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11:25 WIB. 76 Gambar X. Wawancara dengan salah satu siswi kelas XI Jurusan KK Bernama Nur Indah L di Musholla SMK Negeri 01 Pekalongan Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh dua orang siswa Bapak Dedi memang benar apa yang diakatakan mereka, ketika saya berada di kelas Bapak Dedi saya juga merasakan apa yang mereka katakan bahwa Bapak Dedi itu orangnya asik, suka bercanda. Ketika saya di kelas saya juga merasa terhibur dengan cara mengajar bapak Dedi kepada siswanya, siswa kelas XI jurusan kecantikan kulit pun sangat aktif dalam hal bertanya, mereka bertanya yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan oleh Bapak Dedi namun mereka mengkaitkan dengan persoalan dunia nyata yang sering mereka jumpai. Menurut saya Bapak Dedi berhasil 77 menerapkan komunikasi interpersonal untuk membangun semangat belajar mereka pada mata pelajaran PAI.24 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Interpersonal Guru PAI Pada Mata Pelajaran PAI Kelas XI di SMK Negeri 01 Pekalongan. Terdapat dalam pembelajaran komunikasi interpersonal antara guru dan siswa terdapat faktor pendukung dan penghambat. Adapun faktor pendukung dan penghambat seperti dijelaskan oleh Ibu Haniah: ”Kalau faktor pendukung di SMKN 01 ini kan mayoritas siswanya perempuan ya mba, jadi lebih enak, lebih dekat, lebih mudah untuk saling berkomunikasi, duduk-duduk berdua itu juga lebih enak, di dalam kelas atau di luar kelas, bahkan di luar lingkup sekolah” Faktor penghambat dalam berkomunikasi seperti apa yang dikatakan Ibu Haniah, berikut ini: “Kalau faktor penghambatnya itu terhadap anak-anak yang temperamental, karena ada juga anak yang ketika dinasehati malah marah-marah mba, tetapi ya itu mba kembali lagi harus sabar, dikasih kelembutan terhadap anak-anak yang seperti itu.”25 Dari hasil observasi ketika saya di SMK Negeri 01 Pekalongan, yang menjadi faktor pendukung dalam berkomunikasi dengan siswa adalah salah satunya yaitu mayoritas siswa SMK Negeri 01 Pekalongan mayoritas perempuan. Di SMK Negeri 01 Pekalongan terdapat lima jurusan yaitu Akomodasi Perhotelan, Kecantikan Rambut, Kecantikan Kulit, Jasa Boga, dan Busana Butik, itu alasan yang kuat mengapa siswa SMK Negeri 01 Pekalongan mayoritas perempuan karena tidak mungkin ada anak laki-laki 24 Hasil Observasi ke 4, Ruang Teori Kecantikan Kulit, tanggal 28 Maret 2016. Haniah, (Guru Kelas XI), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 09.35 WIB. 25 78 yang mengambil jurusan Kecantikan Kulit dan Kecantikan Rambut. Bukan berarti di SMK Negeri 01 Pekalongan tidak ada siswa laki-laki melainkan lebih banyak siswa perempuannya, biasanya siswa laki-laki terdapat di Jurusan Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga dan Busana Butik namun tetap saja sedikit. Namanya juga anak-anak SMK mereka mnginjak kepada umur remaja, dan umur remaja anak-anak lebih sensitif dan temperamental. Tidak semua anak mudah didekati, menurut saya harus pandai-pandai dalam menghadapi anak seusia mereka dan menggunakan metode yang tepat.26 Apa yang dikatakan Ibu Haniah dengan apa yang dilihat saya memang benar, komunikasi yang efektif menjadi keinginan semua orang, dengan komunikasi efektif tersebut, pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi itu sangat penting. Dan itu jelas sangat tampak Ibu Haniah sebagai guru PAI dan beliau adalah perempuan sangat mudah untuk mendekati siswa dalam berkomunikasi karena siswa disitu mayoritas perempuan. Yang jadi faktor penghambat dalam berkomunikasi menurut Ibu Haniah adalah anak-anak yang temperamental, seperti yang tadi saya katakan anak-anak SMK masuk ke dalam kategori usia remaja pada usia seperti memang emosi anak-anak labil, jadi benar apa yang dikatakan Ibu Haniah harus sabar, didekati dengan kelembutan, pandai-pandai guru dalam mendekati. Selanjutnya seperti apa yang dikatakan Bapak Dedy: 26 Hasil Observasi ke 2, SMK Negeri 01 Pekalongan, tanggal 16 Maret 2016. 79 “Kalau faktor pendukungnya menurut saya karena ini pelajaran PAI lebih banyak waktu untuk melakukan sharing dengan siswa yang berkaitan dengan pelajaran PAI. Waktu istirahat di SMKN 01 ini pun 2x jadi lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan siswa”. Faktor penghambat dalam berkomunikasi seperti apa yang dikatakan Bapak Dedi, berikut ini: “....Kemudian kebanyakan murid di SMKN 01 ini kan mayoritas perempuan, menurut saya perempuan jika didekati dengan guru yang perempuan akan lebih mudah sedangkan saya guru laki-laki”.27 Dari hasil observasi ketika saya di SMK Negeri 01 Pekalongan, namanya juga SMK kejuruan, kebanyakan praktiknya, banyak waktu luangnya juga, jadi ketika pembelajaran PAI juga mempunyai waktu yang luas, proses belajar mengajar juga tidak selalu monoton dilakukan di dalam ruang teori, melainkan terkadang juga di Mushoola sekolah atau ruang praktik masing-masing jurusan. Dan siswa SMK Negeri 01 Pekalongan mayoritas terdiri oleh siswa perempuan, siswa laki-laki hanya sedikit dibandingkan dengan siswa perempuannya, karena di SMK Negeri 01 Pekalogan tersebut menyediakan kebanyakan talenta yang dimiliki oleh anak perempuan seperti halnya Kecantikan Rambut dan Kecantikan Kulit, di dua jurusan tersebut tidak terdapat sama sekali siswa laki-laki, yang terdapat siswa laki-laki yaitu jurusan Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga dan Busana Butik.28 27 Dedi Mulyana, (Guru Kelas XI), Wawancara Pribadi, SMKN 01 Pekalongan, tanggal 28 Maret 2016 Pukul 11.50 WIB 28 Hasil Observasi ke 2, SMK Negeri 01 Pekalongan, tanggal 16 Maret 2016. 80 Dari penjelasan di atas, apa yang dikatakan oleh Bapak Dedi itu sangat benar sekali, Bapak Dedi adalah seorang figur guru PAI dan beliau adalah guru laki-laki di sekolah tersebut. Tentunya menurut Bapak Dedi faktor penghambat dalam berkomunikasi dengan siswa adalah karena mayoritas siswa SMK Negeri 01 Pekalongan tersebut kebanyakan perempuan, karena seorang siswa perempuan tidak akan dengan mudahnya terbuka dengan Guru PAI yang laki-laki, mereka lebih memilih terbuka dengan Guru PAI yang perempuan.