FAKTOR PENENTU KESUKSESAN PROYEK RANCANG-BANGUN Bambang E. Yuwono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa, Grogol, Jakarta, E-mail : [email protected] Abstract: Key Success Factors have been recognized in the management of design-build project and the factors are usually gained through results of analysis on questionnaires collected from conducted surveys. However, so far such factors have not been justified through modeling of interactions from various factors that influence the success of design-build projects. Factors assumed to affect the success were then put into models and examined using SEM (Structural Equation Modeling) methodology to describe, quantify and demonstrate the interaction influences of various factors on the success of design-build projects. The results of modeling and examination showed the existence of direct and indirect factors as well as dominant and less dominant factors. From the research, it could be revealed that the determinant success factors of design-build projects were the direct and predominant factors of the projects including management capabilities of the projects’ owners, management capabilities of design-build team, symbiosis between projects’ owners and the design-build team. The symbiosis was dominated by defining the scope of project. Keywords: design-build, key factors, interaction, success, symbiosis Abstrak: Faktor kunci kesuksesan (Key Success Factors) telah dikenal dalam pengelolaan proyek konstruksi rancang-bangun dan faktor kunci kesuksesan tersebut biasanya didapatkan melalui hasil analisis terhadap kuesioner yang diterima dari survai yang telah dilakukan, namun sejauh ini belum pernah dilakukan pembuktian melalui pemodelan interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun kemudian dimodelkan dan diuji menggunakan metodologi SEM (Structural Equation Modeling) untuk mendeskripsikan, mengkuantifikasikan dan mendemonstrasikan pengaruh interaksi berbagai faktor-faktor terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun. Hasil dari pemodelan dan pengujian pengaruh interaksi berbagai faktor terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun adalah adanya faktor yang langsung mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun dan ada yang berpengaruh tidak langsung, terdapat pula faktor yang dominan dan faktor yang kurang dominan. Dari hasil penelitian ini dapat diungkap bahwa faktor penentu kesuksesan proyek rancang-bangun adalah faktor yang berpengaruh langsung dan dominan terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun yaitu kemampuan manajemen pemilik proyek, kemampuan manajemen tim rancang-bangun, simbiosis antara pemilik proyek dan tim rancang bangun. Simbiosis antara pemilik proyek dengan tim rancang-bangun didominasi oleh pendefinsian lingkup proyek. Kata Kunci : rancang-bangun, faktor-penentu, interaksi, kesuksesan, simbiosis PENDAHULUAN dan Sistem rancang-bangun (design-build) masyarakat menghendaki spesialisasi (Potter dan Sanvido 1994). Kompleksitas suatu sebenarnya bukanlah hal baru, pada abad proyek pertengahan telah dikenal konsep serupa yaitu tunggal, akhirnya individu tunggal digantikan master builder (Potter dan Sanvido 1994). organisasi. Mekanisme organisasi lambat laun Master builder menguasai pengetahuan yang mencoba dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tahapan pengalaman proyek bangunan. Rancang-bangun (design-build : D/B) bangunan dari konsep sampai melampaui kemampuan memaksimasi semua individu kecakapan pelaku dalam dan proyek pengoperasiannya. Konsep master builder tidak adalah berlangsung lama, bangunan menjadi kompleks konstruksi yang lambat laun menjadi satu sistem Faktor Penentu Kesuksesan Proyek Rancang-Bangun – Bambang E. Yuwono contoh kolaborasi rancangan dan pengadaan. Sistem rancang-bangun dapat Kok (1995) dan Ho (1996) menemukan didefinisikan sebagai suatu sistem pengadaan bahwa kepercayaan timbal balik dan saling dengan satu kontrak antara antara pemilik menghormati antar proyek (owner) dengan sebuah tim pelaksana penting kesuksesan konstruksi yang bertanggungjawab melaksa- bangun. Untuk menjamin kesuksesan proyek nakan proses perancangan dan konstruksi rancang-bangun, sekaligus secara efisien (Molenaar et al., 1999). dalam Rancang-bangun (design-build : D/B) bagi adalah ramuan proyek pihak-pihak proyek mempunyai pihak rancang- yang terlibat rancang-bangun harus pemahaman bersama tentang adalah terminologi yang memayungi istilah finansial dan kinerja teknis yang diperlukan kontrak paket pekerjaan (package contracting), (Songer dan Molenaar, 1997), terdapat saluran pelayanan lengkap / komplit (all-in service), komunikasi yang cukup (Mohsini dan Davidson, pengembangan dan pembangunan (develop 1992), kerjasama yang erat (Cheng, 1995) dan and construct) dan kontrak putar-kunci (turnkey tujuan yang disepakati bersama serta dapat contracting) (Turner, 1995). Di Indonesia dikenal mengembangkan juga pola EPC (Engineering, Procurement and konflik secara cepat (Ashley et al., 1987). Chan Construction) sebagai bentuk lain dari sistem et al. (2001) cenderung melihat faktor-faktor rancang-bangun. yang berkontribusi terhadap kesuksesan proyek Faktor kunci kesuksesan kemampuan memecahkan dapat rancang-bangun dari sudut pandang elemen / didefinisikan sebagai suatu faktor yang dapat pihak yang terlibat dalam proyek rancang- digunakan secara cepat untuk memprediksi bangun. kesuksesan proyek (Sanvido et al., 1992). membuat model hubungan antara berbagai Penelitian tentang faktor kunci kesuksesan telah elemen / unsur-unsur terhadap kesuksesan banyak dilakukan. Songer dan Molenaar (1997) proyek telah karakteristik adalah Proyek, Pemilik Proyek, Pasar dan kesuksesan proyek rancang-bangun. Mo dan Relasi, masing-masing elemen dipecah menjadi Ng (1997) telah meneliti faktor-faktor kunci komponen-komponen yang lebih kecil (disebut kesuksesan di variabel indikator) sehingga lebih mudah diukur. Hongkong. Chan et al. (2001) telah melakukan Pada model yang dikembangkan Molenaar dan studi dan wawancara dengan para praktisi Songer rancang-bangun dan menghasilkan faktor-faktor masing-masing elemen dengan kesuksesan yang berupa mengindikasikan proyek rancang-bangun berkontribusi proyek-rancang 15 terhadap bangun. kesuksesan Sumbangan para Molenaar dan Songer (1998) telah rancang-bangun. (1998) tersebut hubungan Elemen tersebut hubungan langsung. antara Hal ini menimbulkan pertanyaan : benarkah faktor / penelti tersebut sangat berharga, namun belum elemen dapat menjawab pertanyaan apakah faktor- berpengaruh langsung terhadap kesuksesan faktor proyek rancang-bangun ?, apakah faktor / tersebut kesuksesan proyek dalam mempengaruhi rancang-bangun / unsur tersebut masing-masing berdiri elemen / unsur tersebut berinteraksi terlebih berinteraksi terlebih dahulu sebelum mempengaruhi kesuksesan dahulu sebelum mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun ?. Apabila memang proyek rancang-bangun. faktor / elemen / unsur berinteraksi terlebih sendiri ataukah saling JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: – dahulu dalam proyek rancang-bangun, lanjutan : mempengaruhi faktor-faktor timbul apa kesuksesan Manajemen Owner), begitu pula dengan Tim pertanyaan Rancang-Bangun sajakah yang Kemampuan merupakan fungsi Manajemennya dari (KMT : menjadi faktor penentu kesuksesan proyek Kemampuan Manajemen Tim Rancang-Bangun) rancang-bangun ?. Paper ini bertujuan untuk (Molenaar dan Songer, 1998). Karakteristik menjawab berbagai pertanyaan tersebut. proyek dapat dipecah menjadi Pendefinisian Lingkup Proyek (PLP) dan Kompleksitas Proyek METODE PENELITIAN (KP) (Molenaar dan Songer, 1998). Masing- Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas, masing faktor diukur melalui beberapa variabel metodologi yang digunakan adalah : indikator. Variabel indikator untuk mengukur Menemukan elemen-elemen (faktor-faktor) faktor-faktor tersebut diukur sebagian besar yang terhadap menggunakan kuesioner yang dikembangkan kesuksesan proyek rancang-bangun dan oleh Molenaar dan Songer (1998) dan sebagian kriteria kesuksesan proyek rancang-bangun kecil dikembangkan sendiri dalam penelitian ini melalui studi pustaka. yaitu untuk faktor FEP. Faktor-faktor inilah yang Memodelkan interaksi antar elemen (berupa akan menjadi bagian dari model interaksi antar hubungan kausalitas antar elemen) dalam faktor dalam mempengaruhi kesuksesan proyek mempengaruhi kesuksesan proyek rancang- rancang-bangun yang diwujudkan dalam faktor bangun Simbiosis diduga berpengaruh menggunakan metodologi SEM (IOT) antara KMO dan KMT. (Structural Equation Modeling). Simbiosis diukur berdasarkan variabel indikator Mengkaji hasil pemodelan interaksi antar yang digunakan oleh Pocock et al. (1997). elemen dalam mempengaruhi kesuksesan Kesuksesan telah faktor penentu kesuksesan proyek rancang- keseragaman dalam mengartikan kesuksesan bangun. karena (faktor-faktor) diduga berpengaruh terhadap proyek rancang-bangun didapat diteliti, rancang-bangun proyek rancang-bangun untuk menemukan Elemen-elemen banyak proyek bervariasinya namun belum persepsi ada tentang yang kesuksesan oleh berbagai pihak yang terlibat kesuksesan dalam proyek konstruksi. Namun semua peneliti dari studi cenderung mengukur melalui Bangun dan Karakteristik Proyek (Sanvido et al., kriteria kesuksesan telah dilakukan oleh Chan et 1992; Palaneeswaran Kumuraswamy, al. (2002). Studi yang dilakukan oleh Chan et al. 2000; Chan Molenaar (2002) et al., 2001; dan kesuksesan. menghasilkan (M) dan Relasi (M) (Molenaar dan Songer, termasuk untuk proyek rancang-bangun. Kriteria 1998) serta Faktor Eksternal Proyek (FEP) kesuksesan yang digunakan dalam penelitian ini (Pribadi dan Yuwono, 2003). Pemilik Proyek diadopsi dari kriteria yang digunakan oleh punya andil dalam kesuksesan proyek dan Molenaar dan Songer (1998), yaitu (a) tingkat merupakan (KMO peneliti yang digunakan Manajemennya para kriteria-kriteria tentang Gransberg, 2001). Elemen lainnya adalah Pasar fungsi oleh Studi proyek pustaka yaitu : Pemilik Proyek, Tim Rancang- dan kriteria kesuksesan sebelumnya dari Kemampuan kesesuaian antara anggaran dengan biaya : Kemampuan aktual, (b) tingkat ketepatan waktu antara Faktor Penentu Kesuksesan Proyek Rancang-Bangun – Bambang E. Yuwono rencana waktu pelaksanaan dengan waktu (16 data). pelaksanaan aktual, (c) tingkat kesesuaian mengungkap produk dengan harapan pemakai, (d) tingkat mempengaruhi kesuksesan proyek konstruksi kesesuaian hasil proyek dengan spesifikasi khususnya pada saat pelaksanaan proyek. yang telah ditentukan dan (e) tingkat kepuasan pihak-pihak yang antar faktor yang Hasil yang didapatkan dari pemodelan menggunakan SEM tersebut kemudian dikaji Kuesioner yang dikembangkan oleh Molenaar untuk dapat ditemukan faktor apa sajakah yang dan berpengaruh langsung terhadap kesuksesan (1998) dalam interaksi proyek. Songer terlibat Penelitian difokuskan untuk juga diadopsi untuk digunakan dalam penelitian ini. Pemodelan proyek rancang-bangun dan faktor apa sajakah interaksi elemen yang tidak berpengaruh langsung. Berdasarkan (berupa hubungan kausalitas antar elemen) hasil pemodelan tersebut juga dikaji faktor apa dalam saja yang berpengaruh dominan (penentu) mempengaruhi antar kesuksesan proyek rancang-bangun digunakan metodologi SEM terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun. (Structural Equation Modeling) melalui tahapan : (a) Pengembangan model berbasis teori, (b) HASIL DAN DISKUSI Penyusunan diagram-jalur (pathdiagram) untuk Pemodelan menyatakan hubungan SEM (c) menghasilkan model pengaruh interaksi faktor- Penerjemahan diagram-jalur (pathdiagram) ke faktor: Pemilik Proyek(KMO = Kemampuan dalam persamaan-persamaan spesifikasi model Manajemen pengukuran dan model struktural, (d) Pemilihan (KMT = Kemampuan Manajemen Tim Rancang- matriks input, (e) Penilaian problem identifikasi, Bangun), (f) Evaluasi kriteria kriteria kecocokan model Pendefinisian (goodness-of-fit) Kompleksitas Proyek (KP)), Pasar (M), Relasi dan (g) kasualitas, menggunakan Interpretasi dan modifikasi model (Hair et al., 1998). Lingkup pada penelitian Owner), Tim Proyek Rancang-Bangun (dipecah Lingkup Proyek menjadi (PLP) dan (R = pertimbangan proyek dalam memilih tim ini adalah rancang-bangun), rancang-bangun (design-build) di Indonesia baik beberapa dengan pemilik proyek (owner) swasta maupun kesuksesan pemerintah. Proyek rancang-bangun (design- (Gambar build) yang diteliti adalah proyek yang telah yang berpengaruh langsung maupun yang tidak selesai, berpengaruh langsung terhadap kesuksesan dimaksudkan masukan-proses-keluaran dari agar data pelaksanaan faktor) proyek (IOT dalam = Proyek (FEP) ini Simbiosis Eksternal pelaksanaan proyek yang menggunakan sistem hal dan Faktor keterkaitan mempengaruhi rancang-bangun (KSS) Pada gambar 1 terlihat faktor-faktor proyek rancang-bangun. proyek dapat diungkap secara lengkap. Karena Pertanyaan yang ingin dijawab adalah : mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dalam benarkah faktor / elemen / unsur tersebut pengumpulan data, maka proses pengambilan masing-masing berpengaruh langsung terhadap data pada penelitian ini didasarkan pada teknik kesuksesan proyek rancang-bangun ?, apakah bola-salju (snowball sampling) (Sugiyono, 2001) faktor / elemen / unsur tersebut berinteraksi dan mendapatkan data pada proyek energi terlebih listrik (113 data) dan mall (32 data) serta hotel kesuksesan proyek rancang-bangun ?. Apabila JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume dahulu – Januari 200 , hal: sebelum – mempengaruhi memang faktor / elemen / unsur berinteraksi terlebih terlebih kesuksesan proyek rancang-bangun. Model ini dahulu kesuksesan mempengaruhi rancang-bangun, sebelum mempengaruhi timbul menunjukkan adanya pengaruh berantai yaitu pertanyaan lanjutan faktor-faktor apa sajakah suatu faktor akan mempengaruhi faktor lainnya yang menjadi faktor penentu kesuksesan proyek dan akhirnya mempengaruhi kesuksesan proyek rancang-bangun. Berdasarkan hasil pemodelan rancang-bangun. Perubahan suatu faktor akan yang hasilnya dapat dilihat pada gambar 1, mempengaruhi faktor lainnya dan interaksi terbukti bahwa tidak semua faktor berpengaruh tersebut langsung terhadap kesuksesan proyek rancang- proyek rancang-bangun. bangun, proyek dalam dahulu masing-masing faktor akan mempengaruhi berinteraksi PLP KMO KSS KP M IOT KMT R - FEP Gambar 1. Hasil Model Interaksi antar faktor terhadap kesuksesan proyek rancang-bangun Faktor Penentu Kesuksesan Proyek Rancang-Bangun – Bambang E. Yuwono kesuksesan Pada model interaksi antar faktor yang 2001), bahkan dalam penelitian ini terungkap dihasilkan pada penelitian ini (Gambar 1) lebih rinci yaitu pengaruh KMT terhadap KSS terbukti bahwa kemampuan manajemen tim adalah pengaruh langsung dan terbesar di rancang-bangun (KMT) peran antara faktor-faktor yang lain. Dengan demikian terbesar mempengaruhi kesuksesan faktor terpenting dalam kesuksesan proyek kemampuan manajemen rancang-bangun adalah Tim Rancang-Bangun. secara dalam langsung, mempunyai pemilik proyek (KMO) menduduki peringkat KMO (Kemampuan Manajemen Pemilik kedua dalam mempengaruhi kesuksesan proyek Proyek) terbukti dalam penelitian ini mempunyai rancang-bangun secara langsung, selanjutnya pengaruh terhadap kesuksesan proyek rancang- simbiosis (IOT) yang merupakan hasil dari bangun (KSS), hal ini sesuai dengan pendapat keterkaitan antar faktor (kemampuan peneliti sebelumnya (Sanvido et al., 1992; manajemen pemilik proyek, kemampuan Molenaar dan Songer, 1998) bahkan pada manajemen tim rancang-bangun, pendefinisian penelitian lingkup proyek, kompleksitas proyek dan relasi) pengaruh KMO terhadap KSS adalah pengaruh juga langsung mempengaruhi kesuksesan secara ini terungkap dan menduduki lebih rinci peringkat yaitu kedua langsung. Faktor-faktor inilah yang merupakan setelah KMT. Dengan demikian faktor penting faktor penentu kesuksesan proyek rancang- kedua dalam kesuksesan proyek rancang- bangun. bangun adalah Pemilik Proyek. Komponen yang digunakan sebagai IOT (Simbiosis, dalam penelitian lain ukuran simbiosis (IOT) adalah tingkat intensitas disebut interaksi) terbukti dalam penelitian ini komunikasi antara pemilik proyek dengan tim mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan rancang-bangun, tingkat kontrak proyek rancang-bangun (KSS), hal ini sesuai selama berlangsung persen dengan pendapat peneliti sebelumnya (Chua et proyek al., 1999; Pocock et al., 1997). Dalam penelitian berlangsung. Dengan demikian semakin tinggi Pocock et al. (1997) telah membuktikan bahwa tingkat intensitas komunikasi antara pemilik derajad interaksi (degree of interaction) yang proyek diukur proyek modifikasi rancangan dengan tim modifikasi dan selama rancang-bangun yang melalui jam-orang menghasilkan tingkat modifikasi kontrak dan berpengaruh persen modifikasi rancangan selama proyek namun belum terungkap faktor-faktor apa saja berlangsung yang tinggi justru menurunkan yang berpengaruh terhadap derajad interaksi ini. potensi kesuksesan proyek rancang-bangun. Chua et al. (1999) mengungkapkan bahwa KMT terhadap (manhour) kesuksesan proyek, (Kemampuan Manajemen Tim kesuksesan proyek merupakan interaksi dari Rancang-Bangun) terbukti dalam penelitian ini berbagai pihak yang terlibat pada proyek, mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan susunan kontrak dan karakteristik proyek namun proyek rancang-bangun (KSS), hal ini sesuai belum dapat mengungkap bagaimana model dengan interaksinya. Pada penelitian ini terungkap lebih pendapat (Palaneeswaran dan peneliti sebelumnya Kumuraswamy, 2000; Chan et al., 2001; Molenaar dan Gransberg, JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume rinci yaitu langsung simbiosis dipengaruhi (berdasarkan urutan – Januari 200 , hal: – secara pengaruh terbesar ke terkecil) oleh PLP (Pendefinisian rancang-bangun dan dapat disebut sebagai Lingkup faktor penentu, sedangkan M (Market : yang Proyek), Manajemen Tim KMT (Kemampuan Rancang-Bangun), KMO mencerminkan industri konstruksi) (Kamampuan Manajemen Pemilik Proyek), R berpengaruh (Relasi), FEP (Faktor Ekternal Proyek) dan kesuksesan proyek rancang-bangun. terakhir KP (Kompleksitas Proyek). Faktor pasar Interaksi antar faktor pada intinya adalah yang pengaruh berantai mencerminkan berpengaruh tidak industri konstruksi langsung terhadap faktor kesuksesan proyek rancang-bangun. langsung tidak lainnya. terhadap suatu faktor terhadap Suatu faktor akan mempengaruhi faktor lainnya dan pada Interaksi (dalam penelitian ini disebut akhirnya akan mempengaruhi kesuksesan simbiosis) yang oleh Pocok et al. (1997) diukur proyek rancang-bangun. Perubahan suatu hanya melalui satu variabel indikator berupa faktor derajad interaksi, dalam penelitian ini telah lainnya dan interaksi tersebut pada akhirnya berkembang dan terbukti dapat diukur melalui akan mempengaruhi kesuksesan proyek tingkat intensitas komunikasi antara pemilik rancang-bangun. juga akan mempengaruhi faktor proyek dengan tim rancang-bangun, jumlah modifikasi kontrak dan tingkat (persen) modifikasi rancangan selama interaksi (proyek) berlangsung. Hal ini bermakna bahwa simbiosis DAFTAR PUSTAKA Ashley, D.B., Lurie, C.S. dan Jaselskis, E.J.. . Determinants of Construction Projects Success, Proj. Mgmt. J. - antara pemilik proyek dengan tim rancangbangun tidak selalu mulus, timbulnya modifikasi kontrak menandakan adanya masalah selama proyek berlangsung, modifikasi rancangan sedangkan tingkat menandakan ukuran kualitas rancangan. PENUTUP Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Chan, A.P.C., Ho, D.C.K. dan Tam, C.M.. . Design/Build Project Success Factors : Multivariate Analysis, J. Constr. Eng. Manage Chan, A.P.C., Scott, D. dan Lam, W.M. (2002), Framework of Success Criteria for Design/Build Projects, Journal of Management in Engineering, ASCE, 18(3), 120Cheng, R.T.L.. . Design and Build – Contractor’s Role Proc., Des. and Build Projects – Int. Experiences, Int. Congr. On Constr. - Tidak semua faktor berpengaruh langsung terhadap kesuksesan bangun. Faktor proyek KMO rancang- (Kemampuan Manajemen Owner), KMT (Kemampuan Chua, D.K.H., Kog, Y.C. dan Loh, P.K.. . Critical Success Factors for Different Project Objectives, Journal of Management in Engineering, ASCE, - Manajemen Tim Rancang-Bangun) dan IOT (Simbiosis : interaksi berbagai faktor yaitu PLP (Pendefinsian Lingkup Proyek), KP (Kompleksitas Proyek), R (Relasi) dan FEP (Faktor Eksternal Proyek)) berpengaruh langsung terhadap kesuksesan proyek Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. dan Black, W.C. 1998. Multivariate Data Analysis, Prentice-Hall, Inc, 577Ho, T. 1996. Design and Build : Challenge & Response, Proc., Des. and Build Procurement Symp. - Faktor Penentu Kesuksesan Proyek Rancang-Bangun – Bambang E. Yuwono Kok, S.H. 1995. Design and Build – The Local Experience (With Public Client), Proc., Des. and Build Projects – Int. Experiences, Int. Congr. On Constr. - Turner, D.F. 1995. Design and Build Contract Practice, Longman Scientific & Technical - Mo, J.K. dan Ng, L.Y. 1997. Design and Build Procurement Method in Hong Kong – An Overview, Proc., CIB W92 Procurement – A Key to Innovation, Procurement Sys. Symp. Mohsini, R.A. dan Davidson, C.H. . Determinants of Performance in the Traditional Building Process, Constr. Mgmt. and Economics Molenaar, K.R. dan Gransberg, D.D. 2001. Design-Builder Selection For Small Highway Projects, Journal of Management in Engineering, ASCE, 17( Molenaar, K.R. dan Songer, A.D. 1998. Model for Public Sector Design-Build Project Selection, J. Constr. Eng. Manage. Molenaar, K.R., Songer, A.D. dan Barash, M. . Public-sector design/build evolution and performance, Journal of Management in Engineering, ASCE, 15(2). Potter, K.J. dan Sanvido, V. 1994. Design/Build Prequalification System, Journal of Management in Engineering, ASCE, Pribadi, K.S. dan Yuwono, B.E. 2003. Application of Design-Build Contract in Infrastructure Projects : Lessons Learned from Energy Project in Indonesia, The ninth East Asia-Pacific Conference on Structural Engineering and Construction, Bali – Indonesia. Sanvido, V., Grobler, F., Parfitt, K., Guvenis, M. dan Coyle, M. 1992. Critical Success Factors for Construction Projects, J. Constr. Eng. Manage. Songer, A.D. dan Molenaar, K.R. 1997. Project Characteristics for Successful Publicsector Design-Build, J. Constr. Eng. Manage. Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabeta Bandung JURNAL TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume – Januari 200 , hal: –