DE MORGAN http://eviandrianimosy.blogspot.com/2010/06/hukum-de-morgan.html DI AKSES PADA 10 SEPTEMBER 2013 Dua persamaan berikut dikenal dengan nama Hukum De Morgan: Untuk membuktikan Persamaan (1-1) perlu di perhatikan, bahwa jikalau semua masukan 1, masingmasing ruas persamaan akan memberikan suatu hasil yang sama dengan 0. Di pihak lain, kalau satu (atau lebih dari satu) masukan sama dengan 0, maka masing-masing ruas persamaan akan memberikan suatu hasil yang sama dengan 1. Sehingga, untuk semua kemungkinan masukan dari ruas sebelah kanan persamaan sama dengan ruas sebelah kiri. Persamaan (1-2) dibuktikan dengan cara yang sama. Hukum De Morgan memperlengkap daftar identitas Boole dasar. Untuk masing-masing acuan selanjutnya, semua hubungan-hubungan tersebut di ringkas dalam tabel 1a. Contoh penggunaan aljabar boole hukum-hukum De Morgan pada ekuivalensi rangkaian EXCLUSIVE OR adalah Diketahui suatu fungsi logika boole EXCLUSIVE OR boole sebagai berikut: dan ekuivalen dengan fungsi logika , buktikan bahwa memang kedua persamaan tersebut ekuivalen. Maka dua persamaan tersebut dapat dibuktikan dengan penjabaran dengan pertolongan aljabar boole sebagai berikut: Dari Jadi ketiga persamaan jelas logika dua boole tersebut, persamaan menghasilkan diatas Tabel kebenaran memang yang sama ekuivalen. Dari hukum De Morgan dapat disimpulkan, bahwa untuk mendapatkan komplemen (pelengkap) dari suatu fungsi boole adalah dengan mengubah semua operasi OR menjadi operasi AND, ataupun sebaliknya mengubah semua operasi AND menjadi operasi OR, dan melakukan penolakan masingmasing simbol binernya. Dan dengan pertolongan hukum De Morgan dapat kita tunjukkan bahwa suatu rangkaian AND untuk logika positif juga bekerja seperti halnya suatu gerbang OR untuk logika negatif. Misalkan Y adalah keluaran dan A, B, ... , N adalah masukan-masukan ke AND positif, sehingga Kalau keluaran dan semua masukan dari rangkaian dikomplemenkan sedemikian hingga 1 menjadi 0 dan sebaliknya, maka logika positif berubah menjadi logika negatif. Karena Y dan menggambarkan terminal keluaran yang sama, A dan menggambarkan terminal masukan yang sama, dan lain sebagainya. Rangkaian yang melaksanakan logika AND positif dalam persamaan (1-3) juga bekerja sebagai gerbang logika OR negatif pada persamaan (1-4). Alasan yang sama digunakan untuk membuktikan, bahwa rangkaian yang sama mungkin berlaku sebagai AND negatif atau OR positif, tergantung kepada bagaimana tingkat biner didefinisikan. Hal ini telah dibuktikan untuk logika dioda. Untuk lebih jelasnya berikut ditampilkan aplikasi teorema De Morgan dalam diagram blok fungsi logika boole pada gambar 11c. Suatu OR yang diubah ke AND dengan membalikkan semua masukan dan keluarannya, gambar 11d. Suatu AND menjadi OR, kalau semua masukan dan keluaran komplemen. Sekarang jelas bahwa sebenarnya tidak perlu menggunakan semua gerbang logika, yakni cukup adanya OR dan NOT atau AND dan NOT saja, karena dari hukum De Morgan persamaan (1-1) AND dapat diperoleh dari OR dan NOT, seperti ditunjukkan dalam gambar 1-1c. Dan dengan cara yang sama, AND dan NOT dapat dipilih sebagai rangkaian gerbang logika dasar, dan dari hukum De Morgan persamaan (1-2), OR mungkin dapat dibangun seperti ditunjukkan dalam gambar 1-1d. Gambar ini akan menjelaskan lagi, bahwa OR (AND) dibalikkan pada masukan dan keluaran membentuk logika AND (OR) Daftar Pustaka Nelson, V.P., et.all., “Digital Logic Circuit Analysis & Design”, Prentice Hall, New Jersey, 1995 Richard F.Tinder. “Digital Engineering Design” Pretince-Hall International Editions.1991 Hill, F.J., et.all., “Introduction to Switching Theory & Logical Design”, Third Ed., John Wiley & Sons, 1981 Malvino, A.P, et.all. “Digital Computer Electronics”, Third Edition, McGraw Hill, 1993 http://www.wilkipedia.com/digitallogic/De%25Morgan$/%2$%^@$% http://rangkaianlogica.blogspot.com/2012/04/hukum-de-morgan-dalil-1menyatakan-ab.html DI AKSES PADA 10 SEPTEMBER 2013 Pembuktian HK. de morgan,assosiatif,distributi f Sabtu, 14 April 2012 berikut adalah beberapa pembuktian tentang hukum pada rangkaian digital 1.Hukum De Morgan Dalil 1 hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil penjumlahan akan sama dengan hasil perkalian dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan gerbang NOR dan AND.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut : Dari pernyataan tersebut maka rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah ini: - Gambar (a) menunjukan gerbang NOR 2-bit. Persamaan boole : - Gambar (b) menunjukkan gerbang dengan dua masukan terinversi.Persamaan boole: Dari pembuktian maka akan didapat Tabel kebenaran dari persamaan boolean tersebut : Dalil II hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil perkalian akan sama dengan hasil penjumlahan dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan gerbang NAND dan OR.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut : Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah ini: -Gambar (a) menunjukkan persamaan : -Gambar (b) menunjukkan persamaan : Berikut tabel pembuktian dari pernyataan hukum de morgan : 2.HUKUM ASOSIATIF Hk.Asosiatif I menyatakan hasil penjumlahan dari 3 komplemen,jika diubah letak komplemennya maka hasilnya akan tetap sama.Teori ini melibatkan gerbang OR.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut: A+(B+C)=(A+B)+C keluarannya sama dengan Y=A+B+C jadi, A+(B+C)=(A+B)+C=A+B+C Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah ini: (a) (b) -Gambar (a) menyatakan persamaan boolean : Y=(A+B)+C -Gambar (b) menyatakan persamaan boolean : Y=(B+A)+C Berikut tabel pembuktian dari pernyataan A+(B+C)=(A+B)+C=A+B+C : Hk.Asosiatif II menyatakan hasil perkalian dari 3 komplemen,jika diubah letak komplemennya maka hasilnya akan tetap sama.Teori ini melibatkan gerbang AND.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut: Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah ini: -Gambar (a) menunjukkan persamaan : Y=(A•B)•C -Gambar (b) menunjukkan persamaan : Y= A•(B•C) Berikut ini tabel pembuktian dari pernyataan (A•B)•C=A•(B•C)=A•B•C 3.HUKUM DISTRIBUTIF Hk.distributif I melibatkan gerbang OR dan AND . menyatakan : (A•B)+(A•C)=A•(B+C) maka keluarannya akan sama dengan Y=(A•B)+(A•C) Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah ini: (a) (b) -Gambar (a) menunjukkan persamaan : A•(B+C) -Gambar (b) menunjukkan persamaan : (A•B)+(A•C) Berikut ini tabel pembuktian dari pernyataan (A•B)+(A•C)=A•(B+C) Hk.Distributif II menyatakan : (A+B)•(A+C)=A+(B•C) maka keluarannya akan sama dengan : Y=(A+B) •(A+C) Berikut ini tabel pembuktian dari pernyataan (A+B)•(A+C)=A+(B•C)