UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA DALAM PEMIKATAN

advertisement
UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA
DALAM PEMIKATAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio )
Oleh :
YATNA PRIATNA
C54101030
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA
DALAM PEMIKATAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio )
Oleh :
YATNA PRIATNA
C54101030
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
RINGKASAN
YATNA PRIATNA. C54101030. Uji Coba Penentuan Frekuensi Suara Dalam
Pemikatan Ikan Mas ( Cyprinus carpio ). Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir Mulyono S
Baskoro. M.Sc.
Perkembangan alat-alat elektonik didalam dunia perikanan akhir-akhir ini
menunjukan tingkat kemajuan yang cukup baik. Penggunaan alat tersebut sebagai
alat bantu didalam dunia perikanan menjadikan salah satu solusi. Salah satunya
didalam perikanan tangkap, sangat penting adanya guna mencapai sistem operasi
penangkapan ikan yang maksimal. Salah satu contoh alat yang dapat dijadikan
alat bantu di perikanan tangkap yaitu Alat Pemanggil Ikan, dengan metode
pengoprasian yang sederhana dengan menggunakan frekuensi suara, dimana
ketika suara dipancarkan dari sebuah sumber, mencoba untuk menarik perhatian
ikan untuk menghampiri sumber suara berada. Bentuk suara yang dipancarkan
tersebut bisa berupa sebuah pinangan, penghindaran terhadap musuh, atau
mengenai keadaan bahaya yang mengancam.
Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan alat pemanggil ikan
sederhana serta menguji coba penentuan frekuensi suara terhadap pemikatan ikan
mas ( Cyprinus carpio ) yang bertujuan untuk mengestimasi frekuensi suara yang
sesuai untuk memikat ikan mas dan mengetahui tingkah lakunya terhadap suara
yang diberikan tersebut. Penelitian dilakukan di laboratorium instrumentasi fisika,
Departemen Fisika, Institute Pertanian Bogor sebagai tempat pengambilan data
dengan menggunakan Digital Storage Oscilloscop dan di Desa Cemplang
Kecamatan Cibungbulang Bogor sebagai tempat pengambilan data dilapangan.
Pengambilan data dilakukan dengan mempersiapkan alat pemicu suara yang telah
di persiapkan, ujung hydrospeaker dimasukan kedalam air lalu berikan suara
dengan frekuensi tertentu dan selang tertentu secara acak, lihat di alat ukur
Frekuensi Counter untuk melihat nilai dari frekuensi yang diberikan, setelah itu
hitung ikan yang menghampiri sumber suara. Ikan akan terhitung menghampiri
sumber suara jika telah melewati batas lingkaran yang telah dibuat sejauh 15 cm
dari sumber suara. Data yang telah didapat dari lapangan kemudian di bawa ke
laboratorium fisika untuk dilakukan pengambilan data dengan menggunakan alat
ukur lain yaitu Digital Storage Oscilloscop untuk melihat bentuk gelombang dari
data yang telah didapat.
Hasil yang didapat dari pengambilan data menunjukan selang frekuensi ke
empat menjadikan selang frekuensi yang paling banyak menghampiri sumber
suara, selang frekuensi ini bernilai antara 901 Hz sampai 1200 Hz. Dari data yang
didapat, tercatat pada ulangan ke sepuluh ikan yang menghampiri sumber suara
sebanyak tiga belas ekor yang merupakan jumlah ikan yang paling banyak
menghampiri sumber suara dibandingkan dengan ulangan yang lain, frekuensi
yang tercatat pada ulangan ini sebesar 1000 Hz. Adapun tingkah laku ikan yang
terjadi saat diberikan suara, kecenderungan ikan mas sebelumnya mengumpul
atau mengelompok pada sekitar jatuhnya air, kemudian ketika suara dibunyikan
ikan melakukan pergerakan secara normal menuju sumber suara berada,
kenormalan terlihat dari pergerakan ikan yang bergerak seperti biasanya yang
menandakan tidak ada ancaman dari luar.
UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA
DALAM PEMIKATAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio )
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
YATNA PRIATNA
C54101030
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
SKRIPSI
Judul
: UJI COBA PENENTUAN FREKUENSI SUARA DALAM
PEMIKATAN IKAN MAS ( Cyprinus carpio )
Nama
: Yatna Priatna
NIM
: C54101030
Menyetujui ,
Komisi Pembimbing
Ketua
Prof.Dr.Ir. Mulyono S. Baskoro M.Sc
NIP. 131 788 591
Mengetahui,
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Prof.Dr.Ir. Indra Jaya, M.Sc
NIP. 131 578 799
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ” Uji Coba
Penentuan Frekuensi Suara Dalam Pemikatan Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) “
adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Yatna Priatna
C54101030
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 24 juni 1982 di Bogor, Jawa
Barat. Penulis adalah anak ketiga dari lima bersaudara, dari
pasangan Bapak Ahmad dan Ibu Iti. Pendidikan formal penulis
dimulai pada sekolah dasar di SD Negeri Cemplang 4
Cibungbulang Bogor tahun 1989. Pada tahun 1995, penulis melanjutkan
pendidikan di SLTP Negeri 1 Cibungbulang Bogor. Pada tahun 1998, melanjutkan
pendidikan di SMU Negeri 1 Jasinga kabupaten Bogor. Pada tahun 2001 penulis
diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Program
Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
Selama menjalani Studi di Institut Pertanian Bogor penulis aktif
organisasi
Himpunan
Mahasiswa
Pemanfaatan
Sumberdaya
di
Perikanan
(HIMAFARIN) (2002 – 2003). Selama kuliah penulis pernah mendapatkan
beasiswa Himpunan Alumni Institute Pertanian Bogor, beasiswa kerja konseling
untuk para pedagang dan Safety Net Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan.
Pada tahun 2003, penulis pernah mengikuti PKM penelitian Institut
Pertanian Bogor. Mengikuti seminar Nasional Trawl Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan dan
Seminar Internasional Revitalisasi Pelabuhan
Perikanan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Institut Pertanian
Bogor.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Uji Coba Penentuan Frekuensi Suara Dalam Pemikatan Ikan
Mas (Cyprinus carpio)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan
sarjana pada program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih yang sebesar
– besarnya kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Ir. Mulyono S. Baskoro M.Si selaku komisi pembimbing
yang telah memberikan nasihat, masukan dan pengarahan dalam proses
penelitian dan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Ir. Wazir Mawardi, M.Si dan Bapak Ir. Ronny Irawan Wahyu,
M.Phil selaku dosen penguji atas arahan dan saran dalam perbaikan
skripsi.
3. Bapak Akhirudin selaku kepala laboratorium fisika, Departemen Fisika
yang telah membantu meminjamkan alat Frekuensi Counter dan Digital
Storage Oscilloscop.
4. Ibu Ir. Diniah selaku dosen yang begitu baik dan sabar membantu dalam
kemajaun penulis.
5. Bapak Dr.Ir. Budhi H. Iskandar, M.Si dan Ibu Ir.Yopi Novita selaku dosen
yang menjadi penyemangat dan penyelamat studi penulis.
6. Semua Dosen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang baik secara
langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam mencapai
studinya.
7. Bpk. Akhirudin yang telah membimbing selama penulis mengambil data
di laboratorium Fisika, Departemen Fisika IPB.
8. Bapak dan Umi atas doa, harapan, kesabaran dan
dukungan yang
diberikan dalam menjalani hidup serta semangat agar terus berusaha
menjadi yang terbaik.
9. Teh Ita serta A Yanto dan adik-adiku tercinta Wanti serta Dade sebagai
suaminya dan Ira yang telah bersabar dan terus mendukung serta terus
menyemangati penulis.
10. Mas Moh yang telah memberikan nasehat serta semangat dalam
menyelesaikan tugas akhir ini dan dalam mengenal hidup yang
sebenarnya.
11. Mamah Hilma serta adinda tercinta Hilma yang telah menjadi inspirasi
baru dalam penyelesaian pendidikan ini.
12. Semua teman dan kerabat yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
yang telah berperan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membacanya.
Bogor, Agustus 2008
Yatna Priatna
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......... …………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan ………………………………………………………………….. 3
1.3 Manfaat ………………………………………………………………… 3
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Ikan Mas……………………………………………………. 4
2.1.1 Deskripsi Ikan Mas ………………………………………………. 4
2.1.2 Morfologi Ikan …………………………………………………....
5
2.2 Suara dalam Air ………………………………………………………... 6
2.2.1 Fungsi Suara ……………………………………………………...
6
2.2.2 Organ Pendengaran ………………………………………………
7
2.2.2.1 Gelembung Renang …………………………………….... 8
2.2.2.2 Gurat Sisi ………………………………………………… 9
2.3 Tingkah Laku Ikan Terhadap Suara …………………………………… 11
3 METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………. 14
3.2 Alat dan Bahan ………………………………………………………… 14
3.3 Metode Penelitian ……………………………………………………… 16
3.3.1 Penelitian Pendahuluan …………………………………………..
17
1. Pembuatan Alat Pemicu Suara ………………………………...
17
2. Pengujian Alat ………………………………………………… 18
3.3.2 Pengambilan Data ………………………………………………..
20
3.4 Klasifikasi Alat Ukur ………………………………………………….. 21
3.4.1 Universal Counter ………………………………………………..
21
3.4.2 Digital Storage Oscilloscop ……………………………………...
23
3.5 Rancangan Percobaan dan Analisis Data ……………………………… 25
3.5.1 Uji Kenormalan ………………………………………………….. 25
3.5.2 Analisis Ragam ………………………………………………….
25
3.5.3 Uji T ( Uji Lanjutan ) ……………………………………………
26
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil ………………………………………………………… 28
4.2 Respon Ikan ……………………………………………………………. 30
4.3 Tingkah Laku Ikan Pada Saat Pemberian Suara ……………………….. 42
4.4 Frekuensi Yang Menjadi Ketertarikan Ikan ……………………………. 44
4.5 Selang Dominasi Frekuensi Dari Uji Coba Tukey …………………….. 48
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 50
5.2 Saran ……………………………………………………………………. 51
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 52
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 54
DAFTAR TABEL
No
Teks
Hal
1.
Hasil uji kenormalan………………………………………………… 27
2.
Ringkasan Anova ...............................................................................
28
DAFTAR GAMBAR
No
Teks
Hal
1.
Ikan Mas (Cyprinus carpio)..............................................................
4
2.
Gurat Sisi ...........................................................................................
10
3.
Mekanisme Metode Penelitian ...........................................................
16
4.
Universal Counter .............................................................................
22
5.
Tingkah laku ikan .............................................................................
30
6.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-1 ) ...............
30
7.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-2 ) ...............
31
8.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-3 ) ...............
32
9.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-4 ) ...............
33
10.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-5 ) ...............
34
11.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-6 ) ...............
35
12.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-7 ) ...............
36
13.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-8 ) ...............
37
14.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-9 ) ...............
38
15.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-10 ) .............
38
16.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-11 ) .............
39
17.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-12 ) .............
40
18.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-13 ) .............
41
19.
Hubungan frekuensi dengan jumlah ikan ( ulangan ke-14 ) .............
41
20.
Pergerakan renang ikan .....................................................................
43
21.
Grafik selang jumlah ikan yang terbanyak .......................................
45
22.
Dominasi frekuensi pada selang ke-4 ...............................................
45
23.
Gelombang frekuensi 1000 Hz .........................................................
46
24.
Gelombang frekuensi 1010 Hz .........................................................
47
DAFTAR LAMPIRAN
No
Teks
Hal
1.
Data Frekuensi 1000 Hz …....…………………………………….
54
2.
Data Frekuensi 2000 Hz …………………………………………….
59
3.
Hasil plot data dengan menggunakan uji tukey .................................
64
4.
Data Penelitian ....................................................................................
66
5.
Plot frekuensi wave star oscilloscop ………………………………...
69
6.
Foto-foto penelitian ………………………………………………….
70
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan alat - alat elektronik didalam dunia perikanan akhir - akhir
ini menunjukan tingkat kemajuan yang cukup baik. Penggunaan alat tersebut
sebagai alat bantu didunia perikanan cukup menjadikan solusi didalam
perkembangan dunia perikanan. Contohnya alat bantu didalam perikanan tangkap,
sangat penting adanya, guna mencapai sistem operasi penangkapan ikan yang
maksimal.
Sekarang ini banyak kerusakan yang diakibatkan oleh aktifitas
penangkapan ikan, seperti dengan menggunakan bom dan racun, tujuannya tidak
lain yaitu untuk memaksimalkan hasil tangkapan tanpa memperdulikan
kelestarian sumberdaya perikanan yang ada. Akhirnya efek yang ditimbulkan
tidak hanya menghancurkan fisik luarnya saja melainkan sampai ke biota lain
yang ada di lingkungan sekitarnya, dan yang lebih berbahaya, dampak lain yang
dirasakan dari penggunaan bom dan racun ialah keselamatan bagi nelayan itu
sendiri.
Diharapkan sekarang ini bisa bermunculan alat-alat yang praktis dan lebih
efisien guna membantu didalam dunia perikanan. Salah satu contoh yang ada
mengenai alat ini adalah alat pemanggil ikan, dewasa ini sangat dibutuhkan alat
yang
mampu
membantu
didalam
operasi
penangkapan
ikan.
Selain
pengoperasiannya sederhana, juga mengefisienkan kerja didalam penangkapan
ikan yang biasa ini dilakukan. Alat pemanggil ikan sekarang ini menjadikan
inovasi baru yang cukup baik untuk memberikan pencerahan terhadap kemajuan
teknologi pendukung alat tangkap.
Metode pengoperasian alat pemanggil ikan ini, menggunakan frekuensi
suara. Dimana ketika suara dipancarkan dari sebuah sumber, mencoba untuk
menarik perhatian ikan untuk menghampiri dimana sumber suara tersebut berada.
Pemanggilan tersebut bisa berupa sebuah pinangan, penghidaran terhadap musuh
atau mengenai keadaan bahaya yang mengancam.
Media terbaik dalam komunikasi bawah air adalah suara, komunikasi ini
terjalin melalui pencaritahuan gejala apa yang terjadi dari getaran atau suara yang
ditimbulkan hewan tertentu dan selanjutnya akan digunakan sebagai metode untuk
penyembuhan, sinyal adanya bahaya baik alam maupun gangguan makhluk
lainnya, penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berwawasan konservasi,
penentuan potensi setiap jenis ikan tertentu dilaut, atau juga migrasi hewan pada
musim-musim tertentu untuk melestarikan kelanjutan kehidupan satwa .
Penelitian mengenai uji coba pemikatan terhadap ikan jarang sekali
dilakukan, apalagi untuk perairan tawar. Penelitian terakhir mengenai suara ini
ialah “ Studi Bioakustik Suara Stridulatory pada Tingkah Laku Makan (Feeding
Behavior) Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis)”. Dalam penelitian tersebut
mempelajari suara yang direkam yang dikeluarkan oleh ikan pada saat cara
makannya, pada ikan kerapu. Ada juga yang meneliti ALPIN di daerah terumbu
karang.
Penelitian uji coba pemberian suara terhadap pemikatan ikan penting
dilakukan, termasuk untuk perairan tawar. Untuk itu coba diterapkan karena
melihat kondisi perairan yang berbeda. Banyak hal yang perlu dipelajari dalam
penelitian ini. Masih kurangnya informasi yang berkaitan dengan penelitian ini
menjadikan penelitian uji coba diharapkan menjadi informasi yang berguna untuk
kemajuan selanjutnya.
Penelitian ini menggunakan objek ikan air tawar yaitu ikan mas (Cyprinus
carpio). Pemilihan ikan mas sebagai objek dikarenakan ikan mas memiliki
gelembung renang besar, yang merupakan salah satu faktor dalam merespon
suara. Selain itu ikan mas juga merupakan ikan ekonomis tinggi yang banyak
dibudidayakan
serta
mudah
dalam
pemeliharaan
dan
mudah
dalam
mendapatkannya.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan :
1.
Untuk mengestimasi frekuensi suara yang sesuai untuk memikat ikan
mas (Cyprinus carpio).
2.
Mengetahui tingkah laku ikan mas terhadap pemberian suara.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini ialah diharapkan dapat memberikan informasi
bagi pengembangan dunia perikanan.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Ikan Mas
2.1.1 Deskripsi Ikan Mas
Gambar 1. Ikan Mas ( Cyprinus carpio )
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan darat yang hidup di
perairan dangkal yang mengalir tenang dengan suhu sejuk. Sifatnya sangat aditif
(membuat kecanduan) terhadap lingkungan baru, menjadikan ikan mas dengan
berbagai strain-nya tersebar hampir diseluruh penjuru dunia.
Klasifikasi
ikan
mas
berdasarkan
ilmu
taksonomi
hewan
(sitem
pengelompokan hewan berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya) sebagai
berikut.
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Super- kelas
: Pisces
Kelas
: Osteichthyes
Sub Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Cypriniformes
Sub Ordo
: Cyprinoidea
Famili
: Cyprinidae
Genus
: Cyprinus
Species
: Cyprinus carpio
2.1.2 Morfologi Ikan Mas
Ciri-ciri morfologi adalah ciri-ciri yang menunjukan bentuk dan struktur
suatu organisme. Secara umum, karakteristik ikan mas memiliki bentuk tubuh
yang agak memanjang dan sedikit memipih ke samping (compressed). Sebagian
besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali beberapa strain yang memiliki
sedikit sisik. Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan (protaktil). Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut dan
tidak bergerigi.
Sirip punggung ikan mas memanjang dan bagian permukaannya terletak
bersebrangan dengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip punggungnya berjarijari keras, sedang di bagian akhir bergerigi. Seperti halnya sirip punggung, bagian
belakang sirip dubur (anal) ikan mas ini pun berjari-jari keras dan bergerigi pada
ujungnya. Sirip ekornya menyerupai cagak memanjang simetris hingga
kebelakang tutup insang. Sisik ikan mas relatif besar dengan tipe sisik lingkaran
(cycloid) yang terletak beraturan. Garis rusuk atau gurat sisi (linea lateralis) yang
lengkap terletak ditengah tubuh dengan posisi melintang dari tutup insang sampai
ke ujung belakang pangkal ekor.
2.2 Suara dalam Air
2.2.1 Fungsi Suara
Suara ialah suatu gelombang mekanis bujur (longitudinal) yang merambat
melalui udara, air, dan perantara bermateri lainnya. Sedangkan gelombang
mekanis bujur yaitu suatu gelombang dengan titik - titik perantara bergerak sejajar
dengan arah perambatan gelombang (Alan H. Crom, 1994).
Suara merupakan salah satu faktor terpenting bagi hewan tingkat tinggi
yang mempunyai organ - organ terspesialisasi untuk menghasilkan dan mengamati
gelombang-gelombang tersebut. Dengan menggunakan gelombang bunyi, hewanhewan tersebut mampu berkomunikasi satu dengan yang lainnya dan untuk
memperoleh informasi tentang lingkungannya termasuk yang hidup dalam air
sebagai media komunikasi diantara individu. (Alan H. Crom.1994).
Ada beberapa jenis ikan yang menjadikan suara sebagai alat komunikasi
dari lingkungan sekitar dan dengan individu yang lain. Fungsi suara erat kaitannya
dengan organ pendengaran yang dapat merespon suara dari luar, baik yang
mendekati sumber maupun yang menjauhi sumber. Ikan yang mendekati sumber
suara dikategorikan acoustictaksis positive, sedangkan bagi ikan yang menjauhi
sumber suara dikategorikan acoustictaksis negative.
Bagi beberapa ikan menjadikan media terbaik untuk komunikasi bawah air
adalah suara, gelombang suara dalam kaitannya sebagai alat komunikasi ikan
memiliki beberapa keunggulan, antara lain dapat merambat hingga jarak yang
cukup jauh tanpa dipengaruhi oleh keberadaan terumbu karang atau batu karang.
Gelombang suara juga tidak dipengaruhi oleh kecerahan perairan sehingga species
ikan tertentu mampu berkomunikasi dengan menggunakan suara dalam keadaan
gelap (Tavolga, 1971), mudah untuk dihasilkan dan komposisi frekuensi suara
dapat menyampaikan informasi yang berguna dari pengirim kepada penerima.
2.2.2 Organ Pendengaran
Ada tiga kelompok hewan yang diketahui merespon suara dari lingkungan,
yaitu: beberapa jenis crustacea atau udang-udangan, ikan telestei yang memiliki
gelembung renang, dan mamalia laut.
Kemampuan untuk mendengarkan suara dengan baik yang dihasilkan dari
lingkungan dimiliki oleh mamalia laut melalui organ cluclea. Begitupun dengan
organ
ikan,
sensitivitas
pendengarannya
terdapat
dalam
saluran
yang
menghubungkan otolith dengan gelembung renang dan sistem cardiac.
Organ pendengaran pada mamalia laut seperti lumba-lumba, telinga
memiliki konstruksi yang prinsipnya sama dengan kerabat mereka didaratan.
Sumber suara dari luar ditransmisikan kedalam cochlea melalui membrane tifani
dan mekanisme ossicular pendengaran.
Pada gelembung renang yang merupakan organ penting untuk merespon
suara yang dimiliki oleh ikan letaknya terhimpit oleh tulang rusuk kiri dan kanan
dibagian tengah antara kepala dengan ekor. Tidak semua jenis ikan memiliki
gelembung renang seperti halnya pada ikan pelagis. Keluar masuknya udara
dikendalikan oleh gelmbung renang ini.
Gerakan dinding gelembung renang juga mempunyai peranan dalam merespon
suara dari luar yang selanjutnya dialirkan ke organ khusus. Fungsi organ ini
menyerupai tulang telinga (otolith) pada mamalia, tetapi pada manusia otolith
tidak saling berhubungan seperti pada ikan. Jika melihat sepintas, organ ini masih
merupakan bagian dari gelembung renang. Pada kenyataanya organ ini merupakan
organ yang menghubungkan gelembung renang dengan organ yang memiliki sel
rambut. Organ ini disebut organ penghubung.
Selain ini ada organ yang mempunyai fungsi sebagai organ pendengaran, yaitu
lateral line dan struktur labirin. Kedua organ ini mampu memberi respon suara
dari luar melalui gerakan relative fluida disekitar tubuh ikan.
2.2.2.1 Gelembung Renang
Gelembung renang merupakan organ penting yang dimiliki oleh ikan yang
letaknya terhimpit oleh tulang rusuk kiri dan kanan dibagian tengah antara kepala
dengan ekor. Tidak semua jenis ikan memiliki gelembung renang ini. Oleh sebab
itu ketika ikan bergerak menuju perairan yang dalam, gelembung renang ini akan
mengecil sebagai kompensasi untuk menyesuaikan tekanan yang ditimbulkan oleh
perairan tersebut. Selain sebagai organ pengatur hidrodinamik, gerakan dinding
gelembung renang juga mempunyai peranan dalam respon suara dari luar yang
selanjutnya dialirkan ke organ khusus.
Menurut Stevens (1981), selain gelembung renang sebagai pengatur
hidrodinamika, organ ini pun dapat berfungsi sebagai reflector dan resonator
gelombang suara yang mengenainya. Ikan itu tidak membutuhkan telinga tengah
karena gelombang suara cukup mudah menempuh air dan tubuh ikan yang
setengah padat itu sendiri. Tetapi penerimaan bunyi di dalam air secara baik
menuntut adanya pengubah yang terdiri dari bahan yang berbeda dengan bahan
yang mengelilinginya. Pada ikan yang baik pendengarannya gelembung renang
yang berisi udara digunakan untuk tujuan ini. Gelombang suara yang dihantarkan
oleh air, yang mengenai gelembung renang menimbulkan getaran yang
dipancarkan melalui selaput organ bagian tengah dan dengan begitu memperbaiki
efisiensi pendengaran. Gelembung tersusun atas selaput yang mampu bergetar
pada satu sisi terhadap udara, yang dapat dimanfaatkan dengan mudah, dan di sisi
lain terhadap cairan, yang hampir tidak dimanfaatkan. Gas lebih mudah digerakan
dari pada cairan.
Menurut Stevens (1981), jika organ - organ bagian tengah tidak ada,
gelombang tekanan dari luar akan memantul kembali ke luar, mengikuti jalan
yang terkecil hambatannya. Dengan kata lain energi suara yang masuk akan
dipantulkan kembali ke selaput yang kaku di pintu masuk organ bagian dalam,
kebanyakan dari energi ini sama sekali tidak mencapai organ bagian dalam.
Menurut para ahli fisiologi ikan, perubahan gas yang sangat mudah dimanfaatkan
ke cairan yang hampir tidak dapat dimanfaatkan, akan mengakibatkan perbedaan
impedansi. Impedansi merupakan faktor perkalian antara kecepatan di suatu
medium dengan berat jenis medium itu sendiri.
2.2.2.2 Gurat Sisi (Linea lateralis)
Selain organ penghubung, ada organ lain yang mempunyai fungsi sebagai
organ pendengaran, yaitu Linea lateris (gurat sisi) dan struktur labirin. Organ ini
mampu memberi respon suara dari luar melalui gerakan relative fluida di sekitar
tubuh ikan gurat sisi peka terhadap gerakan air yang lemah. Gurat sisi tersebut
tidak hanya dapat mengindera gerakan halus arus yang di pantulkan oleh
penghalang tak terlihat seperti karang, tetapi juga dapat menemukan gangguan
yang ditimbulkan oleh mangsa yang tersembunyi atau musuh yang akan
menyerang. Gurat sisi juga membantu sekelompok ikan supaya tetap berada
dalam formasinya, karena masing-masing ikan merasakan gelombang yang
ditimbulkan oleh yang lain.
Gambar 2. Gurat Sisi (Linea lateralis)
Konstruksi gurat sisi menunjukan adanya hubungan yang berarti dengan
organ penerimaan getaran. Gurat sisi ini mempunyai sel rambut dan syaraf yang
sama dengan yang ada di telinga manusia.
Dalam sistem gurat sisi, dua syaraf yang terlentang di bawah kulit
menempel pada organ indera di permukaan. Satu organ memiliki empat atau lebih
bukit yang peka terhadap sentuhan. Di antara bukit-bukit itu terdapat tiang-tiang
serupa agar-agar yang di namakan kupula. Kupula bereaksi terhadap aliran air
yang bergerak menyilang organ-organ tersebut. Tampaklah bagaimana rambut
getar dan sel indera dihubungkan dengan kedua syaraf itu. Struktur sel-sel rambut
tersebut adalah serupa dengan struktur sel yang mengubah getaran menjadi
impulsa - impulsa syaraf di telinga dalam mamalia.
Menurut Tujaya (1999), kisaran frekuensi respon dari sistem gurat sisi
berada pada kisaran yang lebih rendah dari tekanan gelombang suara dan
spektrum. Output nilai rangsangan dari organ neuromast berkisar antara 100 – 200
Hz, tergantung species. Batas respon frekuensi terendah sulit diukur namun
diduga di bawah 1 Hz. Dibandingkan dengan pendengaran manusia yang memiliki
kisaran frekuensinya diantara 20 Hz sampai 20 KHz, ikan memiliki kisaran yang
lebih rendah. Menurut Stevens (1981) kisaran frekuensi ikan rata-rata di bawah
100 Hz. Namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa spesies ikan yang
mampu merespon frekuensi sampai dengan 5 KHz.
Sensitivitas ikan dan biota lainnya terhadap suara telah menjadi subjek
bagi banyak eksperimen yang dikemukakan oleh Propper, dkk (1988). Teknik
pengkondisian klasik umumnya telah digunakan, dimana pada awalnya ikan
dilatih untuk bereaksi terhadap suara yang dibunyikan secara tiba-tiba dengan
intensitas tinggi agar mudah dideteksi. Intensitas suara selanjutnya dikurangi
sampai tidak terjadi lagi reaksi. Ambang pendengaran adalah level di mana hewan
memberikan 50% dari uji coba percobaan. Respon-respon tersebut kemungkinan
disebabkan oleh adanya makanan yang diberikan bersamaan dengan stimulus.
2.3 Tingkah Laku Ikan Terhadap Suara
Suara merupakan hal yang sangat penting terhadap tingkah laku saat
berkomunikasi untuk beberapa jenis ikan. Ikan dapat mengeluarkan beragam
amplitude suara untuk melakukan komunikasi dalam pertukaran informasi (Winn,
1972). Informasi yang dibawa dari sinyal-sinyal suara menjelaskan mengenai
keadaan bahaya yang mengancam, keadaan agresif untuk menakuti musuh, atau
panggilan peminangan (Pratt, 1975). Suara juga dihasilkan dari dampak tingkah
laku lainnya seperti saat makan, bergerak, menghindari musuh, dan reproduksi
(seksualitas dan fase pembesaran) (Popper dan Plat, 1993). Ikan dapat merespon
secara sensitif suara-suara yang bersifat infrasonic, sonic, maupun ultrasonic
(Nikolsky, 1963).
Secara garis besar pengunaan akustik bawah air dalam kelautan dan
perikanan dapat dikelompokkan menjadi lima yakni untuk survei, budidaya
perairan, penelitian tingkah laku ikan, mempelajari penampilan dan selektifitas
alat-alat penangkapan ikan dan lain-lain. Dalam penelitian tingkah laku ikan dapat
digunakan untuk pergerakan/migrasi ikan (vertical dan horizontal) dan orientasi
ikan (tilt angel), reaksi menghindar (avoidance) terhadap gerak kapal dan alat
penangkapan ikan, respon terhadap rangsangan (stimuli) cahaya, suara, listrik,
hydrodinamika, kimia, mekanik dan sebagainya.
Dengan adanya indera pendengar maupun pembangkit sumber suara, ikan
dalam melakukan proses perkawinan akan membangkitkan getaran-getaran suara
tertentu yang dimengerti oleh ikan lawan jenisnya. Getaran suara yang
ditimbulkan mulai dari saat mengejar , bercumbu dan sampai terjadinya
perkawinan. Pada saat ikan jantan mendekati, ikan jantan akan membangkitkan
getaran suara halus. Demikian seterusnya sampai pasangan ikan melakukan
hubungan frekuensi yang dibangkitkan si jantan makin tinggi. (Pitcher 1986)
Setiap species ikan memiliki perbedaan dalam hal frekuensi suara,
amplitude, durasi, banyak pulsa tiap sinyal, dan jumlah rataan ulangan pulsa yang
dipancarkan (Popper dan Plat, 1993; Fine et al., 1977 dalam Moyle dan Cech,
1988). Hasil studi tingkah laku menunjukan bahwa masing-masing species
mampu membedakan jenis suara antar species yang sama (Schultz, 1948) dan
yang tidak sama berdasarkan jumlah rataan impuls yang dipancarkan (Popper dan
Platt, 1993).
3 METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
laboratorium
Instrumentasi
Fisika,
Departement Fisika, Institut Pertanian Bogor, dan di desa Cemplang kecamatan
Cibungbulang Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan
Maret 2006 sampai April 2006. Kegiatannya mulai dari tahapan persiapan sampai
dengan uji coba alat di lapangan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Alat pemicu suara atau alatpemanggil ikan (dengan rancangan sederhana)
yang terdiri dari komponen - komponen sebagai berikut :
a). Sumber tegangan listrik (ACCU 12 Volt)
b). IT type 191
c). Resistor
d). Electrolit Condensator
e). Transistor dan Transistor Variabel
f). Hydrospeaker
g). Kabel
2. Alat pengukur frekuensi suara
a) Universal Counter
b) Digital Storage Oscilloscope
3. Bak percobaan berukuran panjang 163 cm, lebar 100 cm dan tinggi 50 cm,
yang berfungsi sebagai tempat pengamatan.
4. Aerator untuk membantu proses sirkulasi
5. Thermometer, untuk mengukur suhu air dalam kolam.
6. Alat dokumentasi
7. Ikan mas usia konsumsi (umur 3 – 5 bulan).
Dalam penelitian ini alat dan bahan yang digunakan adalah kolam yang
berukuran panjang 163 cm, lebar 100 cm dan tinggi 50 cm, yang befungsi sebagai
tempat pengamatan. Kolam ini terbentuk dari papan yang dibuat menjadi persegi
panjang yang dilapisi oleh karpet pelastik sebagai penyanggah air, aerator untuk
membantu proses sirkulasi udara di dalam air, aerator yang
digunakan
mempunyai dua lubang pengeluaran di mana hanya satu lubang yang dipakai dan
di hubungkan ke sebuah alat yang menyerupai pancuran air.
Alat lain yang digunakan yaitu sebuah alat pemicu suara (alat pemanggil
ikan) dengan rancangan sederhana yang terdiri dari komponen – komponen
seperti : IT type 191, Resistor, Elektrolit Condensator, Transistor, Variable
resistor, kabel, Earphone yang berfungsi sebagai hidrospeaker, dan sumber
tegangan listrik dalam hal ini yang di pakai ACCU yang memiliki tegangan 12
Volt dan arus 5 ampere.
Untuk hidrospeaker terbuat dari twiter yang di rancang khusus agar kedap
terhadap air, pemilihan twiter sebagai output suara dikarenakan ikan lebih
merespon dengan menggunakan alat ini sesui dengan penelitian pendahuluan yang
sebelumnya telah di uji cobakan.
Untuk mengukur frekuensi suara dalam penelitian ini, digunakan dua alat
pengukur. Untuk alat pertama yaitu Universal Counter atau disebut dengan
Frekuensi Counter, dan alat ukur yang kedua yaitu Digital Storage Oscilloscop.
Bahan yang digunakan adalah 15 ekor ikan mas ( Cyprinus carpio ) sebagai
objek pengamatan. Ukuran ikan yang digunakan memiliki panjang 10 – 20 cm,
dan berusia 3 – 5 bulan. Setiap ekor ikan mas diberikan ciri dengan menggunakan
benang jahit, hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam menghitung jumlah ikan
dalam pengamatan.
3.3 Metode Penelitian
Frekuensi Counter (Frekuensi counter)
APS
Tegangan Listrik
Aerator
ACCU 12V
Hydro Speaker
Bak Pengamatan
Pancuran
Gambar 3. Mekanisme metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode experimental fishing. Sebelumnya telah dilakukan uji coba
pendahuluan yang bertujuan untuk meminimalkan kesalahan – kesalahan yang
dilakukan pada saat penelitian sebenarnya serta memudahkan dalam tahap – tahap
pelaksanaan uji coba.
Selama penelitian ini berlangsung pelaksanaannya dibagi ke dalam dua
lokasi kerja, yaitu di lapangan dan di laboratorium. Lokasi kerja di lapangan
meliputi kegiatan penentuan nilai dari frekuensi gelombang suara, sedangkan
untuk di laboratorium meliputi kegiatan penggunaan alat ukur Digital Storage
Oscilloscop sebagai alat tambahan yang digunakan dalam penentuan dan
pengukuran gelombang suara.
Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian diuraikan dibawah ini.
3.3.1 Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan penting dilakukan sebelum memulai penelitian
ujicoba yang sesungguhnya. Penelitian dengan menggunakan experiment biasanya
memiliki kendala yang cukup besar didalam pelaksanaan proses penelitian.
Kurangnya informasi atau literatur yang sulit didapat menjadikan hambatan yang
menjadikan penelitian tidak berjalan dengan sempurna. Namun bukan berarti
penelitian yang telah di ujicobakan terlebih dahulu akan menghasilkan hasil yang
sempurna, termasuk dalam penelitian ini, masih banyak kekurangan yang
menghambat dalam proses pelaksanaannya.
Penelitian pendahuluan ini dibagi atas beberapa tahapan uji coba
diantaranya :
1. Pembuatan alat pemicu suara
Pembuatan alat pemicu suara atau alat pemanggil ikan, dibuat dengan
memodifikasi atau merubah alat yang telah ada. Perubahan itu tidak menjadikan
komposisi awal alat yang sudah ada tidak berfungsi,atau alat tidak bekerja sesuai
dengan tujuan kerja alat tersebut. Contoh alat yang ada menggunakan tegangan 3
volt dan alat dirubah menjadi alat yang memiliki tegangan 12 volt. Hal ini
dilakukan berkaitan dengan radius dan pancaran suara yang merambat di dalam
air, dimana semakin besar tegangan yang diberikan maka semakin luas daya
rambatan suara di dalam air .
Tidak banyak yang berubah dari alat yang sekarang, perubahan yang
terjadi yaitu meningginya tekanan suara yang terdengar dan lebih tahan lama
untuk dipakai berjam-jam. perubahan lain yang terjadi terlihat dari out put alat,
yang sebelumnya menggunakan earphone diganti dengan menggunakan
hydrospeaker yang terbuat dari twiter, twiter ini dibuat sedemikian rupa agar
kedap terhadap air, namun menghasilkan suara sesuai dengan kemampuan twiter.
2. Pengujian alat
Pengujian alat dilakukan beberapa kali dan dilakukan diberbagai tempat,
pengujian. pengujian inipun terbagi menjadi beberapa tahap diantaranya :
1. Pengujian alat dengan menggunakan objek ikan nila.
Uji coba yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui respon ikan nila
terhadap suara yang dipancarkan oleh sumber suara. Ikan nila yang digunakan
berukuran 15 cm dengan luas bak yang digunakan yaitu berukuran 1 x 1meter.
Penempatan sumber suara ditempatkan diberbagai sudut kolam dan
dengan berbagai besaran frekuensi. Namun setelah diamati yang terjadi pada
objek tersebut yaitu kurangnya respon ikan untuk mendekati atau menjauhi
sumber suara, objek terlihat kurang memperdulikan dengan perlakuan yang
diberikan. Dari tingkah lakunya terlihat objek tidak menghiraukan suara yang
diberikan oleh alat, objek bergerak sesuai dengan sebelum diberikan perlakuan
tanpa ada reaksi yang berlebihan.
2. Pengujian alat dengan menggunakan objek ikan mas.
Karena dari uji coba yang sebelumnya tidak mendapatkan hasil yang baik,
maka diganti objek menjadi ikan mas. Ikan yang dijadikan objek diambil secara
acak tanpa menghiraukan ukuran, berat dan umur ikan, namun sebelumnya ikan
yang dijadikan objek disimpan dulu selama seharian dikolam yang sama.
Setelah objek terlihat tenang dan bergerak sesuai dengan pergerakannya,
maka dilakukan perlakuan dengan memberikan suara dalam air. Semula dilakukan
perlakuan dengan frekuensi yang rendah. Setelah diamati kurang dari 2 menit ikan
menghampiri sumber suara. Arah ikan berhadapan langsung dengan muka depan
hidrospeaker yang menjadi output dari sumber, bahkan objek sempat bersentuhan
dengan hidrospeaker berkali-kali.
Perlakuan dilakukan disudut yang lain pada frekuensi yang sama, dan yang
terlihat tidak jauh berbeda dengan perlakuan sebelumnya. Melihat respon seperti
itu maka diubah frekuensi yang semula dengan menaikan sedikit frekuensinya.
Pengaturan besaran frekuensi dilakukan dengan memutar variable, namun belum
diketahui berapa nilai dari frekuensi yang tertera atau yang diberikan ketika
perlakuan tersebut dilakukan, karena pada saat itu belum adanya alat pengukur
frekuensi. Kami hanya ingin mengetahui respon ikan pada saat diberikan suara,
dan yang terjadi ialah ikan tersebut sedikit demi sedikit mulai menjauhi sumber
suara.
3.3.2 Pengambilan Data
Proses pengambilan data dari penelitian uji coba ini dilakukan selama dua
puluh hari. Dimulai dari pengadaptasian objek (ikan mas) yang telah didiamkan
dengan lingkungan barunya selama empat hari, tujuannya agar ikan tidak
mengalami stress saat dilakukan pengambilan data. Proses pengadaptasian
dilakukan sesuai dengan ketentuan standar, seperti pemberian pakan sebanyak tiga
kali sehari, suhu air yang disesuaikan dengan lingkungan aslinya dan lain
sebagainya.
Setelah terlihat ikan sudah teradaptasi maka dimulai pengambilan data
dengan mempersiapkan segala keperluan proses uji coba. Settingan alat dilakukan
sebelumnya, setelah siap semuanya baru dimasukan hydrospeaker ke dalam bak
percobaan tersebut di mana alat dalam keadaan mati, baru dinyalakan alat
pengukur frekuensi (Universal Counter). Posisi nilai dalam keadaan nol, setelah
itu baru dinyalakan alat pemicu suaranya, settingan frekuensi dilakukan sesuai
dengan rencana yang sebelumnya telah disusun, setelah itu amati tingkah laku
ikan tersebut lalu perhatikan berapa ikan yang menghampiri sumber suara selama
waktu sepuluh menit, lalu hitung jumlah ikan yang menghampiri. Ketentuan
penghitungan ikan yang menghampiri sumber suara bila ikan berenang melewati
batas jarak dari sumber suara ke garis, dimana jarak dari sumber suara ke garis
pembatas sejauh 10 cm.
Ikan yang telah menghampiri sumber suara lalu menjauhi sumber dan
menghampiri kembali sumber tidak dihitung lagi, penghitungan hanya dilakukan
satu kali dalam satu kali perlakuan pada frekuensi tertentu.setelah itu alat
dimatikan selama 10 menit hingga objek tersebut menjauhi sumber suara. Alat
dinyalakan kembali dengan frekuensi yang berbeda lalu hitung kembali berapa
ikan yang menghampiri sumber suara selama waktu 10 menit, kemudian matikan
kembali sumber suara selama 10 menit dan nyalakan kembali alat pemicu untuk
pengambilan data selanjutnya. Begitu seterusnya pengambilan data di
lakukan,setiap satu hari pengambilan data di lakukan lima kali perlakuan di mana
dalam satu kali perlakuan diberikan dua kali pengambilan data frekuensi yang
berbeda.
3.4 Klasifikasi Alat Ukur
3.4.1
Universal Counter
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu universal counter atau
sering disebut juga dengan frekuensi counter, dimana alat tersebut memiliki
spesifikasi sebagai berikut :
-
Alat ini memiliki tipe ESCORT EUC – 3200
-
Tegangan listrik 220 volt
-
Frekuensi maksimum 175 MHz
-
Terdiri dari 2 chanel, dimana untuk chanel pertama berasal dari fungsi
generator dan untuk chanel kedua untuk input dari alat yang akan
dideteksi besaran frekuensinya.
-
Input maksimum 42 Vpk
-
Trig level
-
Reset
: mengubah nilai kembali ke nol atau untuk kembali
memulai.
-
Hold
: untuk mengunci atau menentukan frekuensi yang
akan dicari agar tidak berubah
-
Frekuensi level : untuk mengatur satuan skala yang di inginkan baik
ke MHz atau ke KHz.
-
Func
: untuk menentukan posisi input yang digunakan pada
salah satu chanel yang dihubungkan ke alat peraga.
-
Gate
: untuk menentukan kelipatan bilangan desimal.
-
Tombol Power : untuk menghidupkan atau mematikan alat ukur.
Gambar 4. Universal Counter
Fungsi universal counter dalam penelitian ini yaitu sebagai alat untuk
menentukan nilai dari frekuensi yang dihasilkan dari alat peraga, dimana nilai itu
akan berubah sesuai pengaturan skala pemberian suara.
Alat ini menampilkan gambaran nilai secara digital sehingga memudahkan dalam
penentuan pembulatan nilai yang terkadang menjadi kendala.
Proses dari pengukuran frekuensi dengan alat ini, pertama menghubungkan
alat peraga ke chanel 2. Adapun yang dihubungkan ke chanel 2 yaitu output dari
alat peraga sehingga terdapat 2 cabang kabel penghubung yang terhubung secara
paralel. Kabel pertama untuk dihubungkan ke alat pengukur sedang kabel yang
kedua dihubungkan ke hidrospeaker.
3.4.2
Digital Storage Oscilloscop
Alat ukur lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Digital Storage
Oscilloscop. Alat ukur ini digunakan di laboratorium. Hasil data yang diperoleh
dari universal counter diplotkan kembali ke digital storage oscilloscope, tujuannya
ialah untuk mengetahui tampilan dari gelombang yang telah diketahui nilai
frekuensinya.
Spesifikasi dari alat ini :
-
Seri TDS 1000 dan TDS 2000
-
Countext – sensitive help system
-
Monocrome LCD display
-
wave maksimum 20 MHz.
-
Automatic set menu
-
Probe chekk wijard
-
Cursor with readouts
-
Frekuensi trigger readouts
-
Eleven outomatic measurements
-
Wave form averaging and peak detection
-
Dual time base
-
Math fast Fourier transform
-
Pulse width trigger capability
-
External Trigger
-
Set up and wave form storage
Spesifikasi Umum Oscilloscope
Display
Display Type
5,7 in (145 mm) Diagonal Liquitd Cristal
Display Resolution
320 horizontal by 240 vertical pixels
Display Contrast
Adjustable, temperature Compensated
Black Ligh Intensity
65 cd/m2
Typical
Probe Compensator Out put
Out
put
Voltage 5 V into > 1M ohm Load
Typical
Frequency
1 KHz
Power Source
Source Voltage
100 – 120 VAC rms ( 10 % ) from 45 Hz Throght
120 – 240 VAC
Power Consumtion
Less Than 30 W
Fuse
1A
Environmental
Temperatur
Operating
0O C – 50 O C
Non Operating
- 40 O C – 71 O C
3.5 Rancangan Percobaan dan Analisa Data
3.5.1 Uji Kenormalan
Untuk melihat kenormalan data hasil uji coba pemikatan ikan yang didapat
dilakukan uji kenormalan. Uji kenormalan pada program SPSS ini menggunakan
uji kolmogorov – smirnov yang telah disamakan dengan uji kenormalan liliefors.
Pedoman untuk pengambilan keputusan untuk hasil output yang didapat :
-
Jika nilai sig. atau signifikan < 0,05 maka distribusi adalah tidak
normal
-
Jika nilai sig. atau signifikan > 0,05 maka distribusi adalah normal
3.5.2 Analisis Ragam (Anova )
Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam dengan menggunakan
Rancangn Acak Lengkap ( RAL ) sebagai rancangan percobaan yang dibantu
dengan program SPSS.12 ( Statistical Product and Service Solution ). Selanjutnya
dilakukan uji F untuk mengaplikasi perbandingan frekuensi suara memberikan
pengaruh yang nyata terhadap koefisien hasil tangkap. Analisis ragam digunakan
untuk pengujian hipotesis yang dilambangkan dengan F. Setelah uji F dilakukan,
barulah digunakan uji lanjutan yaitu dengan menggunakan uji Tukey HSD untuk
mengetahui nilai frekuensi mana yang terbaik dalam pemikatan. Rancangan dasar
RAL adalah sebagai berikut :
Yij = µ + τi + εij
Di mana :
Yij : nilai komposisi ikan yang terpikat pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.
µ
: nilai rata – rata komposisi
τi
: Pengaruh besaran frekuensi terhadap pemberian suara
εij
: Galat percobaan pada perlakuan ke- i ulangan ke-j
Hipotesis yang akan diujikan melalui penelitian ini ialah :
H0 : τi = 0 yang berarti tidak ada perbedaan respon besaran frekuensi terhadp
pemikatan
H1 : τi ≠ 0 yang berarti terdapat perbedaan respon besaran frekuensi terhadap
pemikatan.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji F dengan Anova ialah :
Jika Fhit > Ftab maka Ho ditolak pada taraf nyata.
Jika Fhit < Ftab maka Ho diterima pada taraf nyata.
Jika nilai signifikan < 0.05 maka tolak Ho
Jika nilai signifikan > 0.05 maka terima Ho
F tabel dilihat dari tabel nilai-nilai F
3.5.3 Uji T (uji lanjutan )
Bila hasil percobaan yang digunakan memberikan pengaruh yang nyata, uji
diteruskan dengan uji lanjut. Dalam hal ini uji lanjut yang digunakan yaitu uji
Tukey. Uji lanjutan Tukey digunakan untuk menentukan ukuran frekuensi yang
terbaik dari beberapa ukuran frekuensi yang dicobakan.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil
Ikan mas (Cyprinus carpio) yang menjadi objek pengamatan mempunyai
ukuran panjang 15 – 20 cm dengan bobot lebih kurang 250 – 300 gram.
Pengamatan dilakukan selama 15 hari dengan waktu pengadaptasian dalam kolam
pengamatan selama 4 hari, diasumsikan bahwa selama waktu tersebut ikan sudah
dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, hal ini terlihat dari tingkah laku
makan dan pergerakan ikan yang normal.
Parameter fisik perairan yang terukur dalam pengamatan ini adalah suhu.
Kisaran suhu setiap harinya berkisar antara 190c – 300c sedangkan suhu optimum
dari perairan ikan mas yaitu 220c – 280c. dilihat dari hasil pengukuran parameter
tersebut beserta pengamatan tingkah lakunya yang dilakukan dapat diasumsikan
bahwa ikan mas yang menjadi objek pengamatan telah dapat hidup normal pada
kolam pengamatan.
Dari hasil penelitian uji coba pemberian frekuensi suara didapat hasil
sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil uji kenormalan
Kolmogorov-Smirnov
FREK
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
Statistic
,175
,290
,129
,193
,246
,180
,225
,168
,225
,206
Shapiro-Wilk
df
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
Sig.
,200
,002
,200
,168
,022
,200
,052
,200
,053
,109
Statistic
,878
,803
,949
,897
,935
,928
,925
,907
,896
,870
df
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
Sig.
,055
,006
,551
,101
,355
,282
,257
,142
,099
,042
Menurut kolmogorov-smirnov, data di atas terbilang normal karena data nilai
signifikan lebih dari 0.05 hanya ada satu data yang menunjukan hasil yang di
bawah nilai normal, namun hasil tersebut tidak menyimpulkan bahwa data yang
ada menunjukan tidak normal. Namun jika mengacu pada Shapiro-wilk data
tersebut menunjukan nilai normal karena nilai signifikan semuanya di atas 0.05,
hanya terdapat perbedaan sedikit saja dengan kolmogorov-smirnov. Dengan
demikian nilai kenormalan data tersebut dianggap normal.
Setelah mengetahui nilai kenormalan dari data-data tersebut maka
selanjutnya yaitu mengetahui nilai statistik yang terjadi dari data-data hasil
penelitian ini.
Tabel 2. Ringkasan Anova
Jumlah kuadrat
Db
Kuadrat tengah
F Hit
F tab
Perlakuan
355,007
9
39,445
7,542
1,88
Sisa
679,929
130
5,230
Total
1034,936
139
Dari tabel di atas menunjukan bahwa pada taraf nyata 95 %, nilai F hitung yang
didapat sebesar 7,542 sedangkan untuk nilai dari F tabelnya didapat sebesar 1,88,
artinya nilai F hitung lebih besar dari nilai nilai F tabel, maka terdapat pengaruh
yang nyata dari pemberian frekuensi terhadap pemikatan atau ketertarikan ikan
terhadap suara tersebut.
Untuk lebih mengetahui nilai frekuensi yang tepat maka perlu diuji lanjut yaitu
dengan menggunakan uji tukey.
4.2 Respon Ikan
Gambar 5. Tingkah laku ikan
Dari hasil penelitian yang telah diujikan respon ikan terhadap suara
memiliki keragaman frekuensi, namun ada selang frekuensi yang mendominasi
terhadap ketertarikan ikan, itu semua bisa terlihat dari jumlah ikan yang datang
menghampiri sumber suara pada frekuensi tersebut, untuk lebih jelasnya bisa
dilihat dari grafik berikut ini :
10
jmlh ikan
8
6
4
2
25
00
29
73
10
00
13
00
16
00
20
43
22
55
81
2
50
0
19
3
0
frekuensi
Gambar 6. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah ikan (Ulangan ke - 1)
Pada grafik di atas untuk ulangan yang pertama terlihat frekuensi 500 Hz lebih
banyak jumlah ikan yang menghampiri sumber suara sebanyak 9 ekor dan jumlah
ikan mas yang datang sedikit menghampiri sumber suara yaitu pada frekuensi
2500 Hz. Namun dilihat dari selang frekuensi tersebut jumlah ikan yang banyak
menghampiri sumber suara terdapat pada frekuensi 193 Hz sampai 1000 Hz, atau
pada selang 1 sampai 4. Sedangkan untuk jumlah ikan yang paling sedikit
menghampiri sumber suara terdapat pada frekuensi 2500 Hz atau pada selang 9,
dan pada frekuensi 2973 Hz jumlah ikan yang menghampiri sumber suara
bertambah lagi menjadi 7 ekor.
12
jmlh ikan
10
8
6
4
2
10
25
14
00
16
00
19
43
23
00
26
17
86
0
27
94
41
0
10
5
0
frekuensi
Gambar 7. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 2)
Untuk ulangan ke 2 dari uji coba penelitian ini terlihat dari grafik pada frekuensi
105 Hz jumlah ikan yang menghampiri yaitu 8 ekor, frekuensi 410 Hz menurun
lagi menjadi 3 ekor. Jumlah ikan yang paling banyak menghampiri sumber suara
yaitu pada frekuensi 860 Hz atau selang ke 3 sebanyak 11 ekor, sedangkan untuk
jumlah ikan yang paling sedikit menghampiri sumber suara yaitu pada frekuensi
2617 Hz atau selang ke 9.
8
7
jmlh ikan
6
5
4
3
2
1
45
0
20
50
22
5
17
90
11
78
25
00
77
8
23
20
11
00
15
00
0
f rekuensi
Gambar 8. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 3)
Pada grafik ini terlihat frekuensi yang memiliki jumlah ikan yang paling banyak
menghampiri terdapat pada dua frekuensi yang berbeda yaitu pada frekuensi 1500
Hz atau selang ke 5 dan frekuensi 1790 Hz atau pada selang ke 6. Sedangkan
untuk jumlah ikan yang sedikit menghampiri sumber suara terdapat pada
frekuensi 2320 Hz atau selang ke 8 dan pada frekuensi 2900 Hz atau selang ke 10.
Hal ini dimungkinkan karena pengaruh suhu yang besar, karena pengambilan data
dengan frekuensi 1500 Hz dilakukan pada pukul 7 pagi dan pengambilan data
untuk frekuensi 1790 Hz dilakukan pada pukul tujuh malam. Suhu yang tercatat
dalam pengambilan data tersebut sekitar 220c, sedangkan untuk suhu yang tercatat
pada saat jumlah ikan yang menghampiri sumber suara sedikit tercatat pada suhu
280c.
jmlh ikan
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
8
64
7
26
0
1
0
9
0
0
0
0
31 120 180 193 220 251 280 140
frekuensi
Gambar 9. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 4)
Perbedaan suhu yang terjadi pada ulangan sebelumnya yang menjadikan jumlah
ikan yang menghampiri sumber suara sedikit berpengaruh, ternyata tidak begitu
berpengaruh pada ulangan ke 4 ini. Pasalnya pada ulangan ini jumlah ikan yang
paling banyak menghampiri sumber suara tercatat pada frekuensi 1200 Hz atau
pada selang ke 4 dan pengambilan data dilaksanakan pada perlakuan ke 2 atau
pada pukul 10, namun suhu yang tercatat pada waktu itu tidak sesuai dengan suhu
normal yang biasa terjadi pada siang hari pada perairan kolam tersebut. Hal ini
dimungkinkan karena faktor hujan yang menjadikan penurunan suhu yang tidak
biasanya sehingga mempengaruhi suhu lingkungan perairan kolam tersebut. Dan
jumlah ikan yang sedikit menghampiri sumber suara terdapat pada frekuensi 2800
Hz atau pada selang ke 10 serta pengambilan data tercatat pada perlakuan ke 5
atau sekitar pukul 7 malam, pada frekuensi ini tidak satu pun ikan yang
menghampiri sumber suara.
12
jmlh ikan
10
8
6
4
2
47
0
26
2
29
35
22
75
25
65
13
00
16
00
20
00
86
4
11
00
0
frekuensi
Gambar 10. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 5)
Selang ke 4 tercatat menjadi jumlah ikan yang paling banyak menghampiri
sumber suara pada ulangan ke 5 ini. Pengambilan data dilakukan pada perlakuan
pertama atau sekitar pukul 7 pagi. Frekuensi pada selang tersebut yaitu 1100 Hz
dan jumlah ikan yang menghampiri sebanyak 10 ekor. Kondisi ini dimungkinkan
kesejukan lingkungan sekitar dengan asumsi cuaca masih pagi, serta masih
segarnya ikan. Untuk perlakuan ke 3 dari pengambilan data dilakukan selang ke 7
dan 8, namun jumlah ikan yang menghampiri tetap ada yaitu berjumlah 3 dan 2
ekor. Sedangkan untuk selang pertama dilakukan pada perlakuan ke 5 pada
ulangan ini, terlihat jumlah ikan yang menghampiri sumber suara sebanyak 2
ekor.
12
jmlh ikan
10
8
6
4
2
18
3
28
50
25
30
83
8
23
00
19
50
16
00
13
70
11
10
35
0
0
f rekuensi
Gambar 11. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 6)
Pada ulangan ke 6 ini masih terlihat jumlah ikan yang paling banyak menghampiri
sumber suara terdapat pada frekuensi 1110 Hz atau pada selang ke 4 sebanyak 10
ekor, hal ini dimungkinkan karena suhu yang masih sejuk.
Ada hal yang berbeda pada ulangan ini, karena ketika pengambilan data pada
perlakuan ke 3 dilakukan yaitu frekuensi 1950 Hz atau selang ke 7 jumlah ikan
yang menghampiri sebanyak 5 ekor, namun dari kelima ekor ikan tersebut 3
diantaranya terus menempelkan mulutnya kesumber suara hingga waktu yang
ditentukan berakhir atau sekitar selama 10 menit. Hal ini dimungkinkan karena
ketiga ikan tersebut mengalami kelaparan sebab terjadi keterlambatan dalam
pemberian makan ikan, pemberian pakan pada saat itu dilakukan setelah
pengambilan perlakuan ke 3 dilakukan.
10
jum ikan
8
6
4
2
10
23
14
00
15
40
19
90
21
70
25
80
28
80
89
0
39
5
17
5
0
frekuensi
Gambar 12. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 7)
Posisi jumlah ikan yang paling abanyak menghampiri pada pengambilan data
untuk ulangan ke 7 ini adalah frekuensi 1023 Hz atau selang ke 4. Jumlah ikan
yang menghampiri pada ulangan kali ini menunjukan tingkat yang lebih baik,
dalam arti kata bahwa pada tiap – tiap tahap dan selang jumlah ikan yang
menghampiri sumber suara paling sedikit berjumlah 3 ekor dan itu hanya terlihat
dari frekuensi 1400 Hz dan 2650 Hz sedangkan untuk selang 1 sampai 4 masih
mendominasi dari jumlah ikan yang banyak menghampisi sumber suara. Suhu
kolam yang terjadi pada pengambilan data untuk ulangan ini masih tergolong
normal,
namun ada
kejadian yang sedikit
mempengaruhi
pelaksanaan
pengambilan data ini, yaitu pada perlakuan ke 3, sebelumnya terjadi pemadaman
listrik sehingga aerator yang digunakan tidak berfungsi, namun pengambilan data
harus tetap dilaksanakan. Terlihat pada kondisi ini pada frekuensi 1400 Hz
tercatat jumlah ikan yang menghampiri sebanyak 3 ekor, dan pada frekuensi 1540
Hz jumlah ikan yang menghampiri sumber suara sebanyak 5 ekor, hal ini masih
tergolong normal, artinya tidak begitu terpengaruh besar akibat dari padamnya
listrik tersebut.
12
jum ikan
10
8
6
4
2
12
30
17
85
19
25
22
60
25
60
28
90
86
0
32
0
27
7
11
00
0
frekuensi
Gambar 13. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 8)
Pada selang ke 9 dalam ulangan ini menunjukan sesuatu yang agak berbeda
dengan biasanya, pada frekuensi 2560 Hz ini jumlah ikan yang menghampiri
sumber suara tergolong cukup banyak yaitu sebanyak 7 ekor. kejadian ini
dimungkinkan karena pada saat itu tepatnya ketika pengambilan data perlakuan ke
5 terjadi hujan yang cukup deras, sehingga suara bising yang terjadi disekitar
sedikit banyak mempengaruhi suara disekitar termasuk di dalam kolam tersebut.
Sedangkan untuk jumlah ikan yang paling banyak menghampiri sumber suara
terlihat pada frekuensi 1100 Hz atau pada selang ke 4.
10
jum ikan
8
6
4
2
20
0
34
0
80
0
29
30
26
70
23
00
19
60
15
20
12
70
10
80
0
frekuensi
Gambar 14. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 9)
Grafik untuk ulangan ke 9 menunjukkan jumlah ikan yang paling banyak
menghampiri sumber suara terdapat pada frekuensi 1270 Hz atau pada selang ke
5. Kondisi suhu 250c, yang merupakan kondisi suhu yang optimum untuk
lingkungan objek, walaupun jika dilihat dari perlakuan pengambilan data terjadi
pada perlakuan yang ke 3 atau pengambilan dilakukan sekitar pukul 1 siang,
namun kondisi suhu dalam kolam tetap optimum. Sedangkan yang sedikit
jum ikan
menghampiri sumber suara terlihat pada frekuensi 2670 Hz atau pada selang ke 9.
14
12
10
8
6
4
2
0
6
18
0
44
0
0
0
5
0
0
0
0
85 101 123 164 196 232 260 293
frekuensi
Gambar 15. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 10)
Terdapat variasi jumlah ikan yang menghampiri sumber suara pada tiap –
tiap perlakuan dan selang frekuensi. Untuk perlakuan pertama frekuensi suara
yang diujikan yaitu pada selang ke 1 dan ke 2 yaitu frekuensi 186 Hz dengan hasil
objek yang menghampiri sumber suara sebanyak 7 ekor dan frekuensi 440 Hz
dengan hasil objek yang menghampiri sumber suara sebanyak 4 ekor. Sedangkan
untuk jumlah ikan yang paling banyak menghampiri sumber suara terdapat pada
selang ke 4 dengan jumlah ikan yang menghampiri sumber suara sebanyak 13
ekor. Pengambilan data untuk selang ke 4 ini terjadi pada perlakuan ke 2. Untuk
jumlah ikan yang paling banyak menghampiri suara pada posisi ke 2 terdapat pada
17
50
42
0
77
0
23
20
28
20
26
60
19
0
12
10
8
6
4
2
0
19
40
13
30
10
00
jum ikan
tahap ke 3 dengan frekuensi 1230 Hz sebanyak 10 ekor.
frekuensi
Gambar 16. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 11)
Selang ke 9 dan 10 menjadikan selang yang paling sedikit ikan
menghampiri sumber suara, yaitu sebanyak 1 ekor ikan, masing – masing terdapat
pada frekuensi 2660 Hz dan 2820 Hz. Jika dilihat dari tahap pengambilan datanya,
masing – masing selang frekuensi terjadi pada perlakuan ke 3 dan ke 4.
Sedangkan untuk jumlah ikan yang paling banyak menghampiri sumber suara
terjadi pada frekuensi 1000 Hz atau terdapat pada selang ke 3 dimana pada
perlakuan ini suhu yang tercatat mencapai 24 0C yang termasuk suhu optimum
16
50
19
70
15
0
10
10
13
60
23
00
26
60
28
70
82
0
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
35
0
jum ikan
untuk lingkungan objek.
frekuensi
Gambar 17. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 12)
Ada hal yang membedakan data yang dihasilkan pada ulangan ini dengan
ulangan yang sebelumnya. Terlihat data yang ada menunjukan kurang normalnya
data, yaitu dengan tercatatnya data pada frekuensi dimana ikan yang paling
banyak menghampiri sumber suara memberikan jarak yang begitu jauh dengan
besar frekuensi yang lainnya. Frekuensi 820 Hz menjadi frekuensi yang paling
banyak menghampiri sumber suara, yaitu sebanyak 8 ekor, dan pengambilan data
dilakukan pada perlakuan pertama. Sedangkan jumlah ikan yang paling sedikit
menghampiri sumber suara tercatat pada frekuensi 2300 Hz dan 2870 Hz, atau
pada selang ke 8 dan ke 10.
6
jum ikan
5
4
3
2
1
19
30
25
40
22
00
17
40
13
00
29
50
10
10
72
0
38
0
12
0
0
frekuensi
Gambar 18. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 13)
Pada perlakuan ke 2, terlihat jumlah ikan yang mengampiri sumber suara
yaitu sebanyak 3 ekor dan 5 ekor, masing – masing pada frekuensi 720 Hz dan
1010 Hz. Pada ulang ke 13 ini jumlah ikan yang menghampiri sumber suara
semakin sedikit, bahkan ada frekuensi yang tidak terdapat objek yang
menghampiri sumber suara, yaitu pada frekuensi 2950 Hz atau pada selang ke 10
dan frekuensi 2540 Hz atau pada selang ke 9. Sedangkan untuk suhu yang tercatat
pada tahap kedua yaitu 25 0C yang merupakan suhu yang optimum untuk
lingkungan objek.
6
jum ikan
5
4
3
2
1
28
30
24
10
22
30
19
60
16
60
12
80
54
0
20
0
10
30
72
0
0
frekuensi
Gambar 19. Hubungan Frekuensi Dengan Jumlah Ikan (Ulangan ke – 14)
Jumlah ikan yang paling banyak menghampiri sumber suara pada frekuensi
720 Hz atau selang ke 3, dilanjutkan dengan frekuensi 1030 Hz atau pada selang
ke 4. Untuk jumlah ikan yang paling banyak menghampiri sumber suara yang ke 3
terdapat 4 frekuensi yang berbeda, masing – masing pada frekuensi 200 Hz atau
selang ke 1, 540 Hz atau selang ke 2, 1960 Hz atau selang ke 7 dan frekuensi 2230
Hz atau selang ke 8.
Untuk frekuensi 2410 Hz dan 2830 Hz tidak terdapat ikan yang menghampiri
sumber suara. Namun pada frekuensi 1280 Hz atau selang ke 5 dan frekuensi
1660 Hz atau selang ke 6 jumlah ikan yang menghampiri sumber suara sebanyak
2 ekor.
4.3 Tingkah Laku Ikan Pada Saat Pemberian Suara.
Selain dilakukan pengambilan data terhadap besaran frekuensi gelombang
suara terhadap jumlah ikan yang menghampiri sumber suara, yang perlu
diperhatikan dalam penelitian ini ialah tingkah laku ikan terhadap suara atau
besaran frekuensi yang diberikan pada saat pengambilan data tersebut. Ada
bermacam karakteristik tingkah laku ikan dalam hal ini. Kecenderungan ikan mas
yang menjadi objek penelitian ini yaitu bahwa ikan sebelum diberikan perlakuan
pemberian suara, ikan selalu mengumpul atau mengelompok pada sekitar jatuhnya
air, karena pada penelitian ini dibuat konsep semacam air mancur yang diletakkan
pada sisi yang berlawanan dari penempatan sumber suara ketika akan dilakukan
pengambilan data. Tujuannya tidak lain yaitu memindahkan pikatan melalui suara
agar pindah dari satu tempat ke sumber suara yang telah diatur besaran
frekuensinya. Cara perpindahan ikan ini yang perlu diamati dalam kaitannya
mengenai tingkah laku ikan. Ketika suara dibunyikan pada suatu frekuensi
tertentu respon ikan yang terlihat ialah kecenderungan ikan atau objek merasa
bingung dengan bunyi suara tersebut, objek akan berenang ke sana kemari untuk
memastikan bunyi yang terdengar itu berasal dari mana, pencarian suara menurut
pengamatan yang dilakukan bahwa objek tidak semuanya mencari sumber suara
asing tersebut, hanya beberapa ekor ikan saja, dan ikan yang lainnya masih
menunggu dilingkungan tempat jatuhnya air mancur tersebut. Setelah itu ikan
yang menghampiri sumber suara berenang lagi dan tidak lama kemudian ikan
berkelompok menuju sumber suara. Objek tidak langsung mendekati sumber
suara, dari sekelompok ikan itu ada yang kesana kemari berenang, namun terlihat
dari pengamatan pergerakan renang ikan dalam keadaan normal, artinya
pergerakan ikan tidak begitu agresif apabila objek menemukan sesuatu yang
dianggap mengganggunya. Ketenangan pergerakan ikan tersebut bisa terlihat dari
keteraturan pergerakan ikan pada satu kelompoknya seperti terlihat pada gambar
berikut ini :
Gambar 20. Pergerakan Renang Ikan
Setelah ikan yang mengelompok tersebut merasa ada sesuatu hal yang tidak
mengganggu dirinya maka dari situ mulai menghitung berapa jumlah ikan yang
menghampiri sumber suara tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat,
yaitu ikan dianggap menghampiri sumber suara jika ikan barada pada lingkar garis
dari sumber suara atau melewati garis lingkar tersebut yang berjarak 15 cm.
namun tidak semua ikan yang berenang sampai batas garis tersebut.
Dari pengamatan yang dilakukan , ikan biasanya ketika telah melewati garis
tersebut akan diam beberapa saat lalu pergi berenang keluar dari batas, namun
ikan tersebut biasanya akan kembali lagi ketempat sumber suara. Untuk hal
seperti ini, ikan tersebut hanya dihitung sekali. Keberadaan ikan dilingkungan
batas garis tersebut ada juga yang pergi berenang keluar tidak sesuai dengan
lamanya waktu yang telah ditentukan yaitu sekitar 10 menit. Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan diduga ketertarikan ikan dikarenakan suara yang
didengar berupa suara keterpikatan objek karena menganggap suara itu berasal
dari mangsanya, kecenderungan ini di buktikan dengan adanya objek yang
melumati sumber suara yang terjadi beberapa kali yang menandakan bahwa objek
menganggap sumber suara tersebut berupa suara dari mangsanya.
4.4 Frekuensi Yang Menjadi Ketertarikan Ikan
Jika melihat dari grafik di atas bisa terlihat dominasi selang frekuensi yang
begitu besar dan dapat dengan mudah menentukan selang frekuensi yang
menjadikan jumlah ikan yang paling banyak menghampiri sumber suara. Pada
penelitian ini terlihat jumlah ikan yang paling banyak menghampiri gelombang
suara yaitu pada selang frekuensi ke empat yaitu frekuensi antara 901 Hz sampai
1200 Hz. Dari 14 kali ulangan tercatat jumlah ikan yang banyak menghampiri
pada selang frekuensi ini sebanyak delapan kali ulangan, itu artinya lebih dari
setengah dari keseluruhan ulangan uji coba ini, selebihnya dominasi terlihat pada
selang ke tiga sebanyak tiga kali, selang ke lima sebanyak dua kali dan selang ke
dua sebanyak satu kali. Dominasi ini bisa terlihat pada grafik di bawah ini :
14
J u m la h ik a n
12
10
8
6
4
2
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Selang Frekuensi
Gambar 21. Grafik Selang Jumlah Ikan Yang Terbanyak
Untuk ketepatan frekuensi yang terjadi pada penelitian uji coba kali ini adalah
bisa terlihat pada grafik selang ke empat di bawah ini :
14
jumlah ikan
12
10
8
6
4
2
0
10
00
10
25
11
00
12
00
11
00
11
10
10
23
11
00
10
80
10
10
10
00
10
10
10
10
10
30
frekuensi
Gambar 22. Dominasi Frekuensi Pada Selang Ke - 4
Pada grafik terlihat frekuensi yang paling banyak muncul pada selang ke empat
ini, terlihat besaran frekuensi 1000 Hz sampai 1100 Hz. Itu artinya pada kisaran
frekuensi ini terlihat ikan paling banyak menghampiri sumber suara, bisa pula
disimpulkan bahwa dalam selang besaran frekuensi antara 1000 Hz sampai 1100
Hz adalah besaran yang paling tepat untuk memikat atau menarik perhatian ikan
mas di dalam penelitian uji coba ini. Hal ini dikondisikan dengan asumsi keadaan
lingkungan perairan ikan normal ditambah dengan adanya suara gemericik air
yang terpasang pada salah satu sisi kolam yang sedikit banyak mempengaruhi
besaran frekuensi, namun keadaan itu dianggap normal karena melihat kondisi
keberadaan dan gerak renang serta pemberian pakan ikan yang terlihat normal
pula. Adapun gambar gelombang frekuensi pada selang ini bisa terlihat pada
gambar di bawah ini :
Gambar 23. Gelombang Frekuensi 1000 Hz
Gambar gelombang di atas merupakan hasil dari plot data yang telah tercatat di
dalam salah satu alat ukur yang digunakan pada penelitian uji coba ini. Alat ukur
yang digunakan ialah Digital Storage Oscilloscop. Perolehan data didapat dengan
menggunakan program wave star dari oscilloscop. Untuk melihat data seutuhnya
terdapat pada lampiran tabel data frekuensi 1000 Hz.
Selain frekuensi 1000 Hz, yang menjadi selang dominasi frekuensi ini
adalah frekuensi 1010 Hz, data ini pun didapat dari program wave star
oscilloscop. Jika melihat perbedaan gambar gelombang dari data frekuensi 1000
Hz dengan 1010 Hz terlihat dari panjang gelombang pada masing – masing
frekuensi tersebut, namun tidak begitu besar perbedaan panjang gelombang
tersebut. Panjang gelombang ini berpengaruh pada rambatan getaran suara yang
dikeluarkan oleh sumber suara, termasuk untuk perambatan pada dimensi air.
Gambar 24. Gelombang Frekuensi 1010 Hz
4.5 Selang Dominasi Frekuensi Dari Uji Coba Tukey
Selain penilaian dominasi selang frekuensi terlihat dari tabel, ada juga
penilain dominasi selang frekuensi dari uji coba tukey. Penggunaan uji coba tukey
ini yaitu dengan cara membandingkan satu selang frekuensi dengan berbagai
selang frekuensi yang lainnya untuk melihat perbedaan yang ada pada
perbandingan selang – selang tersebut. Adapun adanya perbedaan dari
perbandingan selang tersebut ditandai dengan adanya tanda bintang yang ada pada
beda nyata pada masing- masing selang tersebut atau adanya perbedaan bisa
terlihat dari nilai signifikan yang harus kurang dari 0.05.
Jika nilai beda nyata berupa negative artinya selang dominasi frekuensi
yang dibandingkan lebih besar dari pada selang frekuensi si pembanding, namun
jika nilai beda nyata bernilai positive artinya selang dominasi frekuensi si
pembanding lebih besar dari pada selang frekuensi yang dibandingkan.
Dari hasil perhitungan uji tukey ini terlihat bahwa dominasi perbedaan
frekuensi adalah: untuk selang satu mendapatkan satu, untuk selang kedua
mendapatkan satu, untuk selang ketiga mendapatkan dua, untuk selang keempat
mendapatkan tujuh, untuk selang kelima mendapatkan dua untuk selang keenam
mendapatkan satu, untuk selang ketujuh mendapatkan satu, untuk selang
kedelapan mendapatkan satu, untuk selang kesembilan mendapatkan tiga, dan
untuk selang kesepuluh mendapatkan tiga. Untuk lebih jelasnya bisa melihat tabel
data uji tukey ini pada lampiran.
Dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa selang frekuensi yang mendominasi yaitu
pada selang keempat, artinya pada selang frekuensi keempat antara 901 Hz
sampai 1200 Hz merupakan frekuensi yang memikat ikan mas dengan jumlah
yang paling banyak dari hasil penelitian uji coba ini.
5 KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diamati, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan, antara lain :
Pada penelitian uji coba ini ikan mas yang dapat menghampiri suara
kecenderungan pada selang frekuensi rendah, yaitu pada selang frekuensi satu
sampai selang frekuensi ke lima, namun pada penelitian ini selang frekuensi yang
paling banyak menghampiri sumber suara yaitu pada selang frekuensi ke empat.
Dimana pada selang frekuensi ini besaran frekuensi yang tercatat antara frekuensi
900 Hz sampai 1200 Hz.
Adapun tingkah laku ikan yang terjadi pada ikan mas saat diberikan suara
adalah kecenderungan ikan mas sebelum diberikan perlakuan pemberian suara,
ikan selalu mengumpul atau mengelompok pada sekitar jatuhnya air, ketika suara
dibunyikan ikan melakukan pergerakan yang membuktikan bahwa ikan merespon
dengan diberikannya suara. Ketika pemberian suara dengan frekuensi pada selang
keempat terlihat awalnya objek merasa bingung dengan suara yang diberikan,
objek berenang kesana-kemari, setelah itu baru ikan secara berkelompok
menghampiri sumber suara, namun dari sekelompok ikan tersebut tidak semuanya
mengikuti pergerakan dengan kelompoknya, mereka hanya terdiam dekat jatuhnya
air. Pergerakan ikan terlihat normal terbukti dari pergerakan ikan yang tidak
begitu agresif apabila objek diberikan suara, ketenangan pergerakan ikan tersebut
terlihat dari keteraturan pergerakan ikan pada suatu kelompoknya.
5.2 Saran
Penelitian “Uji Coba Penentuan Frekuensi Suara Dalam Pemikatan Ikan
Mas (Cyprinus carpio)” jauh dalam kesempurnaan, penulis menyarankan untuk
ada penelitian lanjutan dalam rangka mencoba mendekati dalam penyempurnaan
informasi, salah satunya perlu ada lanjutan penelitian ini dengan menentukan
faktor waktu pada saat pemberian suara, menggunakan ikan yang memiliki
tingkah laku hidup secara soliter, hal lain yaitu perlu dicobakan dengan
menggunakan ikan air laut namun dalam skala labolatorium.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia G. 2004. Studi Awal Karakteristik Suara Siulan (Wistle) dan Lengkingan
(Burst) Pada Lumba – lumba Hidung Botol (Tursiops truncates)
Kelompok Usia SUBADULT (6 – 12 tahun) dan Kelompok Usia
ADULT (> 12 tahun). Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Skripsi (tidak
dipublikasikan).
Cromer Alan H. 1994. Fisika Untuk Ilmu – ilmu Hayati, Penerjemah Sumartono
Prawiro Susanto ed. Ke 2.Jogyakarta: Gajah Mada University Press.
Hartono, C. 2004. Studi Bioakustik Berdasarkan Tipe Suara Lumba-lumba
Hidung Botol (Tursiops truncatus) di Gelanggang Samudera,
PT.Pembangunan Jaya Ancol. Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Skripsi
(tidak dipublikasikan).
Irawati, R. 2002. Studi tingkah Laku Pelolosan Kerapu Macan (Epinephelus
fuscoguttatus) Pada Bubu Yang Dilengkapi Dengan Celah Pelolosan
(Escaping Gaps). Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut pertanian Bogor. Bogor.
Skripsi (tidak dipublikasikan).
Lentera, Tim. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam air Deras. Agro Media
Pustaka. Bogor. Jawa Barat.
Moyle. Peter B. 1988. Fishes : An Introduction To Ichthyology / Peter B. Moyle
and Joseph J. Cech -2rd ed. – Englewood Cliffs : Prentice – Hall. New
Jersey.
Nikolsky. G.V. 1963. The Ecology Of Fishes. Translet From Russian. L Birket.
Academic Press. Inc. London.
Pitcher, T.J. 1986. The Behavior Of Teleost Fishes 1st ed. London : Croom Helm
England.
Pitcher, T.J. 1993. Behavior Of Teleost Fishes. 2nd ed. Clays Ltd. St Ives Plc.
England.
Pratt, Mary M. 1975. Better Angling With Simple Science: The White Friars
Press. London.
Popper, A.N. dan C.Plat. 1993. Inner Ear and Lateral Line P. 116 – 117. In David
H. Evans. (ed). The Physiology Of Fishes. CRC Press. Boca Raton.
Rismanto. 2002. Studi Pendeteksian dan Karakteristik Suara Udang Windu
(Peneus monodon). Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan
dan ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Skripsi (Tidak
Dipublikasikan).
Schultz, L.P. 1984. The Ways Of Fishes. D. Van Nostrand Company, Inc.
Princeton. New Jersey. United States Of America.
Stevens, R. 1981. Malting and Brewing Science : Malt and Sweet Wort. Chapman
and Hall. London. England.
Tavolga, W.N. 1971. Sound Production and Detection. P. 135 – 205 In W.S.
Hoar., dan D.J. Randall. (ed). Fish Physiology. Vol 5: Sensory System
and Electric Organic. Academic Press, Inc. New York.
Waristriatmaja. 2004. Studi Karakteristik Suara Stridulasi Pada Tingkah Laku
Makan Ikan Kerapu Macan (Ephinephalus fuscoguttatus) Dalam Kondisi
Terkontrol. Program Studi Ilmu Kelautan . Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Skripsi (tidak
dipublikasikan).
Winn, H.E. 1972. Acoustic Discrimination By The Road FishWith Comments On
Signal System. P 361 – 381. In Howard E. Winn. Dan Bori J. Olla. (ed)
Behavior Of Marine Animals Vol 2: Vertebrates. Plenum Press. New
york.
Wirawanto S. 2002. Studi Bioakustik Suara Stridulatory Terhadap Tingkah Laku
Makan (Feeding Behavior) Ikan kerapu Tikus (Cromileptes altivelis)
Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.Skripsi (tidak dipublikasikan).
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data frekuensi 1000 Hz
Detik
Volts
-0.00125, 2.4000001
-0.001249, 2.4000001
-0.001248, 2.4000001
-0.001247, 2.4000001
-0.001246,
2
-0.001245, 2.4000001
-0.001244,
2
-0.001243, 2.4000001
-0.001242, 2.4000001
-0.001241,
2
-0.00124,
2
-0.001239, 2.4000001
-0.001238,
2
-0.001237, 2.4000001
-0.001236, 2.4000001
-0.001235, 2.4000001
-0.001234, 2.4000001
-0.001233, 2.4000001
-0.001232, 2.4000001
-0.001231, 2.4000001
-0.00123, 2.4000001
-0.001229,
2
-0.001228, 2.4000001
-0.001227, 2.4000001
-0.001226, 2.4000001
-0.001225, 2.4000001
-0.001224,
2
-0.001223,
2
-0.001222, 2.4000001
-0.001221,
2
-0.00122, 2.4000001
-0.001219,
2
-0.001218,
2
-0.001217,
2
-0.001216, 2.4000001
-0.001215,
2
-0.001214,
2
-0.001213, 2.4000001
-0.001212,
2
-0.001211,
2
-0.00121, 2.4000001
-0.001209, 2.4000001
-0.001208,
2
-0.001207,
2
-0.001206,
2
-0.001205,
2
-0.001204,
2
-0.001203,
2
-0.001202,
2
-0.001201,
2
-0.0012, 2.4000001
-0.001199,
2
-0.001198,
2
-0.001197,
2
-0.001196,
2
-0.001195,
2
-0.001194,
2
-0.001193, 2.4000001
-0.001192,
2
-0.001191,
2
-0.00119,
2
-0.001189,
2
-0.001188,
2
-0.001187,
2
-0.001186,
2
-0.001185,
2
-0.001184,
2
-0.001183,
2
-0.001182,
2
-0.001181,
2
-0.00118,
2
-0.001179,
2
-0.001178,
2
-0.001177,
2
-0.001176,
2
-0.001175, 2.4000001
-0.001174,
2
-0.001173,
2
-0.001172,
2
-0.001171,
2
-0.00117,
2
-0.001169,
2
-0.001168,
2
-0.001167,
2
-0.001166,
2
-0.001165,
2
-0.001164,
2
-0.001163,
2
-0.001162,
2
-0.001161,
2
-0.00116,
2
-0.001159,
2
-0.001158,
2
-0.001157,
2
-0.001156,
2
-0.001155,
2
-0.001154,
2
-0.001153,
-0.001152,
2
-0.001151,
2
-0.00115,
2
-0.001149,
2
-0.001148,
2
-0.001147,
2
-0.001146,
2
-0.001145,
2
-0.001144,
2
-0.001143,
2
-0.001142,
2
-0.001141,
2
-0.00114,
2
-0.001139,
2
-0.001138,
2
-0.001137,
2
-0.001136,
2
-0.001135,
2
-0.001134,
2
-0.001133,
2
-0.001132,
2
-0.001131,
2
-0.00113,
2
-0.001129,
2
-0.001128,
2
-0.001127, 1.60000002
-0.001126, 1.60000002
-0.001125,
2
-0.001124,
2
-0.001123,
2
-0.001122,
2
-0.001121,
2
-0.00112,
2
-0.001119,
2
-0.001118,
2
-0.001117,
2
-0.001116,
2
-0.001115,
2
-0.001114,
2
-0.001113,
2
-0.001112,
2
-0.001111,
2
-0.00111,
2
-0.001109,
2
-0.001108,
2
-0.001107,
2
-0.001106,
2
-0.001105,
2
-0.001104,
2
-0.001103,
2
-0.001102,
2
-0.001101,
2
-0.0011,
2
-0.001099,
2
-0.001098,
2
-0.001097,
2
-0.001096, 1.60000002
-0.001095,
2
-0.001094,
2
-0.001093,
2
-0.001092, 1.60000002
-0.001091,
2
-0.00109, 1.60000002
-0.001089,
2
-0.001088, 1.60000002
-0.001087,
2
-0.001086, 1.60000002
-0.001085, 1.60000002
-0.001084, 1.60000002
-0.001083,
2
-0.001082, 1.60000002
-0.001081, 1.60000002
-0.00108, 1.60000002
-0.001079,
2
-0.001078, 1.60000002
-0.001077, 1.60000002
-0.001076, 1.60000002
-0.001075, 1.60000002
-0.001074,
2
-0.001073, 1.60000002
-0.001072, 1.60000002
-0.001071,
2
-0.00107, 1.60000002
-0.001069, 1.60000002
-0.001068, 1.60000002
-0.001067, 1.60000002
-0.001066,
2
-0.001065, 1.60000002
-0.001064, 1.60000002
-0.001063, 1.60000002
-0.001062,
2
-0.001061, 1.60000002
-0.00106,
2
-0.001059, 1.60000002
-0.001058, 1.60000002
-0.001057, 1.60000002
-0.001056, 1.60000002
-0.001055, 1.60000002
-0.001054, 1.60000002
-0.001053, 1.60000002
-0.001052, 1.60000002
-0.001051, 1.60000002
-0.00105, 1.60000002
-0.001049, 1.60000002
-0.001048, 1.60000002
-0.001047, 1.60000002
-0.001046, 1.60000002
-0.001045, 1.60000002
-0.001044, 1.60000002
-0.001043, 1.60000002
-0.001042, 1.60000002
-0.001041, 1.60000002
-0.00104, 1.60000002
-0.001039, 1.60000002
-0.001038, 1.60000002
-0.001037, 1.60000002
-0.001036, 1.60000002
-0.001035, 1.60000002
-0.001034, 1.60000002
-0.001033, 1.60000002
-0.001032, 1.60000002
-0.001031, 1.60000002
-0.00103, 1.60000002
-0.001029, 1.20000005
-0.001028, 1.60000002
-0.001027, 1.60000002
-0.001026, 1.60000002
-0.001025, 1.60000002
-0.001024, 1.60000002
-0.001023, 1.20000005
-0.001022, 1.60000002
-0.001021, 1.60000002
-0.00102, 1.20000005
-0.001019, 1.20000005
-0.001018, 1.60000002
-0.001017, 1.60000002
-0.001016, 1.20000005
-0.001015, 1.20000005
-0.001014, 1.20000005
-0.001013, 1.20000005
-0.001012, 1.20000005
-0.001011, 0.800000012
-0.00101, 1.20000005
-0.001009, 0.800000012
-0.001008, 0.800000012
-0.001007, 0.800000012
-0.001006, 0.800000012
-0.001005, 0.800000012
-0.001004, 0.800000012
-0.001003, 0.400000006
-0.001002, 0.400000006
-0.001001, 0.400000006
-0.001,
0
-0.000999,
0
-0.000998,
0
-0.000997,
0
-0.000996,-0.400000006
-0.000995,-0.400000006
-0.000994,-0.400000006
-0.000993,-0.400000006
-0.000992,-0.400000006
-0.000991,-0.800000012
-0.00099, -1.60000002
-0.000989, -4.4000001
-0.000988, -15.1999998
-0.000987, -22.3999996
-0.000986, -17.6000004
-0.000985,
-20
-0.000984, -18.7999992
-0.000983, -19.2000008
-0.000982, -19.2000008
-0.000981, -19.2000008
-0.00098, -19.2000008
-0.000979, -19.2000008
-0.000978, -19.2000008
-0.000977, -19.2000008
-0.000976, -19.2000008
-0.000975, -19.2000008
-0.000974, -19.2000008
-0.000973, -19.2000008
-0.000972, -19.2000008
-0.000971, -19.2000008
-0.00097, -19.2000008
-0.000969, -18.7999992
-0.000968, -18.7999992
-0.000967, -18.7999992
-0.000966, -19.2000008
-0.000965, -19.2000008
-0.000964, -19.2000008
-0.000963, -18.7999992
-0.000962, -18.7999992
-0.000961, -18.7999992
-0.00096, -18.7999992
-0.000959, -18.7999992
-0.000958, -19.2000008
-0.000957, -18.7999992
-0.000956, -18.7999992
-0.000955, -18.7999992
-0.000954, -18.7999992
-0.000953, -18.7999992
-0.000952, -18.7999992
-0.000951, -18.7999992
-0.00095, -18.7999992
-0.000949, -18.3999996
-0.000948, -18.3999996
-0.000947,
-18
-0.000946, -17.6000004
-0.000945, -17.2000008
-0.000944, -16.3999996
-0.000943,
-12
-0.000942, 7.5999999
-0.000941, 6.4000001
-0.00094, 5.5999999
-0.000939,
6
-0.000938, 5.5999999
-0.000937, 5.5999999
-0.000936, 5.5999999
-0.000935, 5.19999981
-0.000934, 5.19999981
-0.000933, 4.80000019
-0.000932, 4.80000019
-0.000931, 4.80000019
-0.00093, 4.80000019
-0.000929, 4.4000001
-0.000928, 4.4000001
-0.000927, 4.4000001
-0.000926, 4.4000001
-0.000925, 4.4000001
-0.000924, 4.4000001
-0.000923,
4
-0.000922,
4
-0.000921,
4
-0.00092,
4
-0.000919,
4
-0.000918, 3.5999999
-0.000917,
4
-0.000916,
4
-0.000915, 3.5999999
-0.000914, 3.5999999
-0.000913, 3.5999999
-0.000912, 3.5999999
-0.000911, 3.5999999
-0.00091, 3.5999999
-0.000909, 3.5999999
-0.000908, 3.5999999
-0.000907, 3.5999999
-0.000906, 3.20000005
-0.000905, 3.20000005
-0.000904, 3.20000005
-0.000903, 3.5999999
-0.000902, 3.20000005
-0.000901, 3.20000005
-0.0009, 3.20000005
-0.000899, 3.20000005
-0.000898, 3.20000005
-0.000897, 3.20000005
-0.000896, 3.20000005
-0.000895, 3.20000005
-0.000894, 3.20000005
-0.000893, 3.20000005
-0.000892, 2.79999995
-0.000891, 3.20000005
-0.00089, 2.79999995
-0.000889, 3.20000005
-0.000888, 3.20000005
-0.000887, 3.20000005
-0.000886, 3.20000005
-0.000885, 2.79999995
-0.000884, 3.20000005
-0.000883, 2.79999995
-0.000882, 2.79999995
-0.000881, 2.79999995
-0.00088, 2.79999995
-0.000879, 2.79999995
-0.000878, 2.79999995
-0.000877, 2.79999995
-0.000876, 3.20000005
-0.000875, 3.20000005
-0.000874, 2.79999995
-0.000873, 2.79999995
-0.000872, 2.79999995
-0.000871, 2.79999995
-0.00087, 2.79999995
-0.000869, 2.79999995
-0.000868, 2.79999995
-0.000867, 2.4000001
-0.000866, 2.4000001
-0.000865, 2.79999995
-0.000864, 2.79999995
-0.000863, 2.79999995
-0.000862, 2.4000001
-0.000861, 2.79999995
-0.00086, 2.79999995
-0.000859, 2.79999995
-0.000858, 3.20000005
-0.000857, 2.79999995
-0.000856, 2.79999995
-0.000855, 2.4000001
-0.000854, 2.79999995
-0.000853, 2.79999995
-0.000852, 2.79999995
-0.000851, 2.79999995
-0.00085, 2.4000001
-0.000849, 2.79999995
-0.000848, 2.4000001
-0.000847, 2.79999995
-0.000846, 2.4000001
-0.000845, 2.79999995
-0.000844, 2.4000001
-0.000843, 2.79999995
-0.000842, 2.4000001
-0.000841, 2.4000001
-0.00084, 2.4000001
-0.000839, 2.4000001
-0.000838, 2.4000001
-0.000837, 2.4000001
-0.000836, 2.4000001
-0.000835, 2.4000001
-0.000834, 2.4000001
-0.000833, 2.4000001
-0.000832, 2.4000001
-0.000831, 2.4000001
-0.00083, 2.4000001
-0.000829, 2.4000001
-0.000828, 2.4000001
-0.000827, 2.4000001
-0.000826, 2.4000001
-0.000825, 2.4000001
-0.000824, 2.4000001
-0.000823, 2.4000001
-0.000822, 2.4000001
-0.000821, 2.4000001
-0.00082, 2.4000001
-0.000819, 2.4000001
-0.000818, 2.4000001
-0.000817, 2.4000001
-0.000816, 2.4000001
-0.000815, 2.4000001
-0.000814, 2.4000001
-0.000813, 2.4000001
-0.000812, 2.4000001
-0.000811, 2.4000001
-0.00081, 2.4000001
-0.000809, 2.4000001
-0.000808, 2.4000001
-0.000807, 2.4000001
-0.000806, 2.4000001
-0.000805, 2.4000001
-0.000804, 2.4000001
-0.000803, 2.4000001
-0.000802, 2.4000001
-0.000801, 2.4000001
-0.0008, 2.4000001
-0.000799, 2.4000001
-0.000798, 2.4000001
-0.000797, 2.4000001
-0.000796, 2.4000001
-0.000795, 2.4000001
-0.000794, 2.4000001
-0.000793,
2
-0.000792, 2.4000001
-0.000791, 2.4000001
-0.00079, 2.4000001
-0.000789, 2.4000001
-0.000788, 2.4000001
-0.000787, 2.4000001
-0.000786, 2.4000001
-0.000785, 2.4000001
-0.000784, 2.4000001
-0.000783, 2.4000001
-0.000782, 2.4000001
-0.000781,
2
-0.00078, 2.4000001
-0.000779, 2.4000001
-0.000778,
2
-0.000777, 2.4000001
-0.000776, 2.4000001
-0.000775, 2.4000001
-0.000774, 2.4000001
-0.000773, 2.4000001
-0.000772, 2.4000001
-0.000771, 2.4000001
-0.00077, 2.4000001
-0.000769, 2.4000001
-0.000768, 2.4000001
-0.000767, 2.4000001
-0.000766,
2
-0.000765, 2.4000001
-0.000764,
2
-0.000763, 2.4000001
-0.000762, 2.4000001
-0.000761, 2.4000001
-0.00076,
2
-0.000759, 2.4000001
-0.000758, 2.4000001
-0.000757, 2.4000001
-0.000756, 2.4000001
-0.000755, 2.4000001
-0.000754, 2.4000001
-0.000753,
2
-0.000752,
2
Lampiran 2
Data Frekuensi 2000 Hz
Detik
Volts
-0.00125,
2
-0.001249,
2
-0.001248, 1.60000002
-0.001247, 1.60000002
-0.001246, 1.60000002
-0.001245,
2
-0.001244, 1.60000002
-0.001243, 1.60000002
-0.001242, 1.60000002
-0.001241,
2
-0.00124, 1.60000002
-0.001239, 1.60000002
-0.001238, 1.60000002
-0.001237, 1.60000002
-0.001236, 1.60000002
-0.001235, 1.60000002
-0.001234, 1.60000002
-0.001233, 1.60000002
-0.001232, 1.60000002
-0.001231, 1.60000002
-0.00123, 1.60000002
-0.001229, 1.60000002
-0.001228,
2
-0.001227, 1.60000002
-0.001226, 1.60000002
-0.001225, 1.60000002
-0.001224, 1.60000002
-0.001223, 1.60000002
-0.001222, 1.60000002
-0.001221, 1.60000002
-0.00122, 1.60000002
-0.001219, 1.60000002
-0.001218, 1.60000002
-0.001217, 1.60000002
-0.001216, 1.60000002
-0.001215, 1.60000002
-0.001214, 1.60000002
-0.001213, 1.60000002
-0.001212, 1.60000002
-0.001211, 1.60000002
-0.00121, 1.60000002
-0.001209, 1.60000002
-0.001208, 1.60000002
-0.001207, 1.60000002
-0.001206, 1.60000002
-0.001205, 1.60000002
-0.001204, 1.60000002
-0.001203, 1.60000002
-0.001202, 1.60000002
-0.001201, 1.60000002
-0.0012, 1.60000002
-0.001199, 1.60000002
-0.001198, 1.60000002
-0.001197, 1.60000002
-0.001196, 1.60000002
-0.001195, 1.60000002
-0.001194, 1.20000005
-0.001193, 1.60000002
-0.001192, 1.60000002
-0.001191, 1.60000002
-0.00119, 1.60000002
-0.001189, 1.20000005
-0.001188, 1.60000002
-0.001187, 1.60000002
-0.001186, 1.20000005
-0.001185, 1.60000002
-0.001184, 1.60000002
-0.001183, 1.20000005
-0.001182, 1.20000005
-0.001181, 1.60000002
-0.00118, 1.20000005
-0.001179, 1.60000002
-0.001178, 1.60000002
-0.001177, 1.20000005
-0.001176, 1.60000002
-0.001175, 1.60000002
-0.001174, 1.20000005
-0.001173, 1.60000002
-0.001172, 1.20000005
-0.001171, 1.60000002
-0.00117, 1.20000005
-0.001169, 1.60000002
-0.001168, 1.20000005
-0.001167, 1.20000005
-0.001166, 1.20000005
-0.001165, 1.20000005
-0.001164, 1.20000005
-0.001163, 1.20000005
-0.001162, 0.800000012
-0.001161, 0.800000012
-0.00116, 0.800000012
-0.001159, 0.800000012
-0.001158, 0.800000012
-0.001157, 0.800000012
-0.001156, 0.800000012
-0.001155, 0.800000012
-0.001154, 0.400000006
-0.001153, 0.400000006
-0.001152, 0.400000006
-0.001151, 0.400000006
-0.00115, 0.400000006
-0.001149, 0.400000006
-0.001148,
0
-0.001147,
0
-0.001146,
0
-0.001145,
0
-0.001144,
0
-0.001143,
0
-0.001142,
0
-0.001141,
0
-0.00114,
0
-0.001139,
0
-0.001138,
0
-0.001137,
0
-0.001136,
0
-0.001135,-0.400000006
-0.001134,
0
-0.001133,
0
-0.001132,
0
-0.001131,-0.400000006
-0.00113,
0
-0.001129,
0
-0.001128,-0.400000006
-0.001127,
0
-0.001126,
0
-0.001125,
0
-0.001124,
0
-0.001123,
0
-0.001122,
0
-0.001121, 0.400000006
-0.00112, 0.400000006
-0.001119, 0.400000006
-0.001118,
0
-0.001117,
0
-0.001116, 0.400000006
-0.001115,
0
-0.001114, 0.400000006
-0.001113,
0
-0.001112, 0.400000006
-0.001111, 0.400000006
-0.00111, 0.400000006
-0.001109, 0.400000006
-0.001108, 0.400000006
-0.001107, 0.400000006
-0.001106, 0.400000006
-0.001105, 0.400000006
-0.001104, 0.400000006
-0.001103, 0.400000006
-0.001102, 0.400000006
-0.001101, 0.400000006
-0.0011, 0.400000006
-0.001099, 0.400000006
-0.001098, 0.400000006
-0.001097,
0
-0.001096, 0.400000006
-0.001095, 0.400000006
-0.001094, 0.400000006
-0.001093, 0.400000006
-0.001092, 0.400000006
-0.001091,
0
-0.00109, 0.400000006
-0.001089,
0
-0.001088, 0.400000006
-0.001087, 0.400000006
-0.001086, 0.400000006
-0.001085, 0.400000006
-0.001084,
0
-0.001083,
0
-0.001082,
0
-0.001081,
0
-0.00108,
0
-0.001079,
0
-0.001078,
0
-0.001077,
0
-0.001076,-0.400000006
-0.001075,
0
-0.001074,
0
-0.001073,
0
-0.001072,
0
-0.001071,
0
-0.00107,
0
-0.001069,
0
-0.001068,
0
-0.001067,
0
-0.001066,
0
-0.001065,
0
-0.001064, 0.400000006
-0.001063, 0.400000006
-0.001062, 0.400000006
-0.001061, 0.400000006
-0.00106, 0.400000006
-0.001059, 0.400000006
-0.001058, 0.400000006
-0.001057, 0.400000006
-0.001056, 0.800000012
-0.001055, 0.400000006
-0.001054, 0.800000012
-0.001053, 0.800000012
-0.001052, 0.400000006
-0.001051, 0.400000006
-0.00105, 0.400000006
-0.001049, 0.400000006
-0.001048, 0.400000006
-0.001047, 0.400000006
-0.001046, 0.400000006
-0.001045,
0
-0.001044,
0
-0.001043,
0
-0.001042,
0
-0.001041,
0
-0.00104,
0
-0.001039,
0
-0.001038,
0
-0.001037,
0
-0.001036,-0.400000006
-0.001035,-0.400000006
-0.001034,-0.400000006
-0.001033,-0.800000012
-0.001032, -1.20000005
-0.001031, -1.60000002
-0.00103, -3.5999999
-0.001029, -8.80000019
-0.001028,
-18
-0.001027, -20.3999996
-0.001026, -18.3999996
-0.001025, -19.6000004
-0.001024, -18.7999992
-0.001023, -19.2000008
-0.001022, -19.2000008
-0.001021, -18.7999992
-0.00102, -19.2000008
-0.001019, -19.2000008
-0.001018, -19.2000008
-0.001017, -19.2000008
-0.001016, -18.7999992
-0.001015, -19.2000008
-0.001014, -19.2000008
-0.001013, -19.2000008
-0.001012, -19.2000008
-0.001011, -18.7999992
-0.00101, -19.2000008
-0.001009, -18.7999992
-0.001008, -18.7999992
-0.001007, -18.7999992
-0.001006, -19.2000008
-0.001005, -18.7999992
-0.001004, -18.7999992
-0.001003, -18.7999992
-0.001002, -19.2000008
-0.001001, -19.2000008
-0.001, -18.7999992
-0.000999, -18.3999996
-0.000998, -18.7999992
-0.000997, -18.7999992
-0.000996, -18.7999992
-0.000995, -18.7999992
-0.000994, -18.3999996
-0.000993, -18.7999992
-0.000992, -18.3999996
-0.000991, -18.3999996
-0.00099, -18.3999996
-0.000989, -18.3999996
-0.000988,
-18
-0.000987, -17.6000004
-0.000986,
-16
-0.000985, -5.19999981
-0.000984, 6.80000019
-0.000983, 7.5999999
-0.000982, 6.80000019
-0.000981, 6.80000019
-0.00098, 6.80000019
-0.000979, 6.4000001
-0.000978, 6.4000001
-0.000977,
6
-0.000976,
6
-0.000975, 5.5999999
-0.000974, 5.19999981
-0.000973, 5.19999981
-0.000972, 5.19999981
-0.000971, 4.80000019
-0.00097, 4.80000019
-0.000969, 4.80000019
-0.000968, 4.80000019
-0.000967, 4.80000019
-0.000966, 4.4000001
-0.000965, 4.4000001
-0.000964, 4.4000001
-0.000963,
4
-0.000962, 4.4000001
-0.000961,
4
-0.00096,
4
-0.000959,
4
-0.000958,
4
-0.000957,
4
-0.000956,
4
-0.000955,
4
-0.000954,
4
-0.000953,
4
-0.000952, 3.5999999
-0.000951, 3.5999999
-0.00095, 3.5999999
-0.000949, 3.5999999
-0.000948,
4
-0.000947, 3.5999999
-0.000946, 3.5999999
-0.000945, 3.5999999
-0.000944, 3.5999999
-0.000943, 3.5999999
-0.000942, 3.5999999
-0.000941, 3.5999999
-0.00094, 3.5999999
-0.000939, 3.20000005
-0.000938, 3.20000005
-0.000937, 3.5999999
-0.000936, 3.20000005
-0.000935, 3.20000005
-0.000934, 3.20000005
-0.000933, 3.20000005
-0.000932, 3.20000005
-0.000931, 3.20000005
-0.00093, 3.20000005
-0.000929, 3.20000005
-0.000928, 3.20000005
-0.000927, 3.20000005
-0.000926, 3.20000005
-0.000925, 3.20000005
-0.000924, 3.20000005
-0.000923, 3.20000005
-0.000922, 3.20000005
-0.000921, 3.20000005
-0.00092, 3.20000005
-0.000919, 3.20000005
-0.000918, 2.79999995
-0.000917, 3.20000005
-0.000916, 3.20000005
-0.000915, 3.20000005
-0.000914, 3.20000005
-0.000913, 3.20000005
-0.000912, 2.79999995
-0.000911, 3.20000005
-0.00091, 2.79999995
-0.000909, 2.79999995
-0.000908, 2.79999995
-0.000907, 3.20000005
-0.000906, 2.79999995
-0.000905, 2.79999995
-0.000904, 2.79999995
-0.000903, 2.79999995
-0.000902, 2.79999995
-0.000901, 2.79999995
-0.0009, 2.79999995
-0.000899, 3.20000005
-0.000898, 2.79999995
-0.000897, 2.79999995
-0.000896, 2.79999995
-0.000895, 2.79999995
-0.000894, 2.79999995
-0.000893, 2.4000001
-0.000892, 2.79999995
-0.000891, 2.79999995
-0.00089, 2.79999995
-0.000889, 2.79999995
-0.000888, 2.79999995
-0.000887, 2.79999995
-0.000886, 2.79999995
-0.000885, 2.79999995
-0.000884,
-0.000883,
-0.000882,
-0.000881,
-0.00088,
-0.000879,
-0.000878,
-0.000877,
-0.000876,
-0.000875,
-0.000874,
-0.000873,
-0.000872,
-0.000871,
-0.00087,
-0.000869,
-0.000868,
-0.000867,
-0.000866,
-0.000865,
-0.000864,
-0.000863,
-0.000862,
-0.000861,
-0.00086,
-0.000859,
-0.000858,
-0.000857,
-0.000856,
-0.000855,
-0.000854,
-0.000853,
-0.000852,
-0.000851,
-0.00085,
-0.000849,
-0.000848,
-0.000847,
-0.000846,
-0.000845,
-0.000844,
-0.000843,
-0.000842,
-0.000841,
-0.00084,
-0.000839,
-0.000838,
-0.000837,
-0.000836,
-0.000835,
-0.000834,
-0.000833,
-0.000832,
-0.000831,
-0.00083,
2.79999995
2.79999995
2.79999995
2.79999995
2.4000001
2.79999995
2.79999995
2.4000001
2.79999995
2.79999995
2.4000001
2.4000001
2.79999995
2.79999995
2.4000001
2.79999995
2.4000001
2.79999995
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
2.4000001
-0.000829, 2.4000001
-0.000828, 2.4000001
-0.000827, 2.4000001
-0.000826, 2.4000001
-0.000825, 2.4000001
-0.000824, 2.4000001
-0.000823, 2.4000001
-0.000822, 2.4000001
-0.000821, 2.4000001
-0.00082,
2
-0.000819, 2.4000001
-0.000818, 2.4000001
-0.000817, 2.4000001
-0.000816, 2.4000001
-0.000815,
2
-0.000814, 2.4000001
-0.000813,
2
-0.000812,
2
-0.000811, 2.4000001
-0.00081,
2
-0.000809, 2.4000001
-0.000808, 2.4000001
-0.000807, 2.4000001
-0.000806,
2
-0.000805, 2.4000001
-0.000804, 2.4000001
-0.000803, 2.4000001
-0.000802,
2
-0.000801, 2.4000001
-0.0008,
2
-0.000799, 2.4000001
-0.000798, 2.4000001
-0.000797, 2.4000001
-0.000796, 2.4000001
-0.000795, 2.4000001
-0.000794,
2
-0.000793,
2
-0.000792,
2
-0.000791,
2
-0.00079, 2.4000001
-0.000789, 2.4000001
-0.000788,
2
-0.000787, 2.4000001
-0.000786,
2
-0.000785,
2
-0.000784,
2
-0.000783, 2.4000001
-0.000782,
2
-0.000781, 2.4000001
-0.00078,
2
-0.000779,
2
-0.000778,
2
-0.000777,
2
-0.000776,
2
-0.000775,
2
-0.000774,
2
-0.000773, 2.4000001
-0.000772,
2
-0.000771,
2
-0.00077,
2
-0.000769,
2
-0.000768,
2
-0.000767,
2
Lampiran 3. Hasil plot data dengan menggunakan uji tukey
(I) Perlakuan
0-300 Hz
(J) Perlakuan
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
301-600 Hz
0-300 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
601-900 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
901-1200 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
1201-1500 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
1501-1800 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
Beda Nyata (I-J) Std. Error
,50
-1,93
-3,43
-1,43
-,36
,64
,64
1,79
1,93
-,50
-2,43
-3,93
-1,93
-,86
,14
,14
1,29
1,43
1,93
2,43
-1,50
,50
1,57
2,57
2,57
3,71
3,86
3,43
3,93
1,50
2,00
3,07
4,07
4,07
5,21
5,36
1,43
1,93
-,50
-2,00
1,07
2,07
2,07
3,21
3,36
,36
,86
-1,57
-3,07
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
P<0,05
1,000
,441
,005
,819
1,000
,999
,999
,555
,441
1,000
,144
,001
,441
,992
1,000
1,000
,895
,819
,441
,144
,773
1,000
,723
,096
,096
,001
,001
,005
,001
,773
,387
,018
,000
,000
,000
,000
,819
,441
1,000
,387
,964
,337
,337
,011
,006
1,000
,992
,723
,018
Selang Kepercayaan 95%
Batas Bawah
Batas Atas
-2,28
3,28
-4,71
,85
-6,21
-,65
-4,21
1,35
-3,14
2,43
-2,14
3,43
-2,14
3,43
-1,00
4,57
-,85
4,71
-3,28
2,28
-5,21
,35
-6,71
-1,15
-4,71
,85
-3,64
1,93
-2,64
2,93
-2,64
2,93
-1,50
4,07
-1,35
4,21
-,85
4,71
-,35
5,21
-4,28
1,28
-2,28
3,28
-1,21
4,35
-,21
5,35
-,21
5,35
,93
6,50
1,07
6,64
,65
6,21
1,15
6,71
-1,28
4,28
-,78
4,78
,29
5,85
1,29
6,85
1,29
6,85
2,43
8,00
2,57
8,14
-1,35
4,21
-,85
4,71
-3,28
2,28
-4,78
,78
-1,71
3,85
-,71
4,85
-,71
4,85
,43
6,00
,57
6,14
-2,43
3,14
-1,93
3,64
-4,35
1,21
-5,85
-,29
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
1201-1500 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2401-2700 Hz
2701-3000 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2701-3000 Hz
0-300 Hz
301-600 Hz
601-900 Hz
901-1200 Hz
1201-1500 Hz
1501-1800 Hz
1801-2100 Hz
2101-2400 Hz
2401-2700 Hz
-1,07
1,00
1,00
2,14
2,29
-,64
-,14
-2,57
-4,07
-2,07
-1,00
,00
1,14
1,29
-,64
-,14
-2,57
-4,07
-2,07
-1,00
,00
1,14
1,29
-1,79
-1,29
-3,71
-5,21
-3,21
-2,14
-1,14
-1,14
,14
-1,93
-1,43
-3,86
-5,36
-3,36
-2,29
-1,29
-1,29
-,14
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,864
,964
,977
,977
,290
,208
,999
1,000
,096
,000
,337
,977
1,000
,947
,895
,999
1,000
,096
,000
,337
,977
1,000
,947
,895
,555
,895
,001
,000
,011
,290
,947
,947
1,000
,441
,819
,001
,000
,006
,208
,895
,895
1,000
-3,85
-1,78
-1,78
-,64
-,50
-3,43
-2,93
-5,35
-6,85
-4,85
-3,78
-2,78
-1,64
-1,50
-3,43
-2,93
-5,35
-6,85
-4,85
-3,78
-2,78
-1,64
-1,50
-4,57
-4,07
-6,50
-8,00
-6,00
-4,93
-3,93
-3,93
-2,64
-4,71
-4,21
-6,64
-8,14
-6,14
-5,07
-4,07
-4,07
-2,93
1,71
3,78
3,78
4,93
5,07
2,14
2,64
,21
-1,29
,71
1,78
2,78
3,93
4,07
2,14
2,64
,21
-1,29
,71
1,78
2,78
3,93
4,07
1,00
1,50
-,93
-2,43
-,43
,64
1,64
1,64
2,93
,85
1,35
-1,07
-2,57
-,57
,50
1,50
1,50
2,64
Lampiran 4.
Data Penelitian
Ulangan
Frekuensi (Hz)
Jmlh ikan
Yang menetap
1
193
500
812
1000
1300
1600
2043
2255
2500
2973
105
410
2794
860
1025
1400
1600
1943
2300
2617
1500
1100
778
2320
2500
1178
1790
225
450
2050
648
267
310
1200
1800
1931
2200
2519
5
9
7
8
4
4
3
4
2
7
8
3
6
11
8
7
6
4
2
0
7
4
3
2
2
5
7
2
3
2
5
1
3
8
5
4
6
2
2
3
4
6
2
2
1
0
0
0
0
1
0
6
5
2
3
1
0
0
2
1
1
1
1
1
4
2
3
2
2
0
0
3
2
0
2
0
2
3
4
5
6
7
8
9
2800
1400
1100
864
1300
1600
2000
2275
2565
2935
262
470
350
1110
1370
1600
1950
2300
838
2530
2850
183
175
395
890
1023
1400
1540
1990
2170
2580
2880
1100
277
320
860
1230
1785
1925
2260
2560
2890
2930
2670
2300
1960
1520
1270
1080
800
0
5
10
8
7
5
3
2
5
2
2
3
5
10
7
4
5
6
6
5
2
2
5
6
7
8
3
5
5
4
3
5
10
3
4
6
8
5
4
5
7
3
4
2
6
6
7
9
5
4
0
5
7
6
3
2
0
0
0
0
0
0
3
6
3
2
3
2
3
0
0
0
3
4
4
6
0
1
4
3
1
3
5
2
3
4
3
2
0
0
2
1
0
0
3
2
5
6
3
2
10
11
12
13
14
340
200
186
440
850
1010
1230
1640
1960
2320
2600
2935
1940
1330
1000
190
2320
2820
2660
770
420
1750
350
820
1010
1360
2300
2660
2870
150
1650
1970
120
380
720
1010
2950
1300
1740
2200
2540
1930
720
1030
200
540
1280
1660
1960
2230
3
2
7
4
8
13
10
5
3
4
2
1
6
8
10
4
4
1
1
5
3
4
3
8
4
5
1
3
1
2
3
3
4
3
3
5
0
2
2
1
0
1
5
4
3
3
2
2
3
3
3
2
4
3
4
5
6
3
0
0
0
0
3
6
4
2
0
0
0
2
1
2
0
4
0
1
0
1
0
1
2
1
1
1
0
2
0
0
0
0
0
0
3
3
0
1
0
0
0
0
2410
2830
0
0
0
0
Lampiran 5. Plot frekuensi wave star oscilloscop
Frekuensi 2830 Hz
Frekuensi 1400 Hz
Frekuensi 1000 Hz
Frekuensi 200 Hz
Frekuensi 2300 Hz
Lampiran 6. Foto-foto Penelitian
Frekuensi 2500 Hz
Download