Tribun Timur – 05/03/2017, Hal. 3 Masyarakat Kian Melek

advertisement
 Tribun Timur – 05/03/2017, Hal. 3 Masyarakat Kian Melek Asuransi 03/03/2017 Pruprime, Prudential Sasar Segmen Menengah Atas di Makassar http://finansial.bisnis.com/read/20170303/215/633770/luncurkan‐pruprime‐prudential‐sasar‐segmen‐
menengah‐atas‐di‐makassar Bisnis.com, MAKASSAR ‐ Prudential Indonesia menyasar segmen menengah atas Kota Makassar sebagai pemegang polis produk premium anyar perusahaan, Pruprime healthcare sebagai solusi komprehensif perlindungan kesehatan bagi nasabah. Luskito Hambali, Managing Director Value Creation and Innovation Prudential Indonesia, mengemukakan Makassar merupakan kota kelima di Tanah Air yang menjadi sasaran untuk pemasaran produk Pruprime seiring dengan potensi yang besar ditunjang perekonomian yang relatif stabil. "Tidak hanya nasabah eksisting dari produk Prulink, tetapi kami juga membidik pemegang polis baru di Makassar. Pasarnya sangat potensial di sini," katanya di sela‐sela Peluncuran PRUprime healthcare di Makassar, Jumat (3/3/2017). Kendati demikian, Luskito enggan menyebutkan besaran target penghimpunan premi melalui penetrasi produk premium tersebut di Makassar, namun optimistis mampu mengokohkan posisi kota tersebut sebagai kontributor terbesar di wilayah timur terhadap kinerja Prudential secara nasional. Adapun Pruprime merupakan produk asuransi tambahan dari produk asuransi dasar yaitu Prulink assurance account yang merupakan produk asuransi jiwa berbasis investasi (unit‐linked) dengan premi berkala, di mana nasabah bisa mendapatkan solusi biaya rawat inap dengan beberapa keunggulan yaitu komprehensif, global, dan manfaat yang berkembang. Lebih lanjut, Luskito menguraikan terdapat dua pilihan batas manfaat tahunan dalam produk Pruprime healthcare yaitu Pruprime limit booster dan Pruprime saver. Untuk Pruprime limit booster, terdapat dana tambahan hingga Rp35 miliar yang diberikan di awal, apabila seluruh batas manfaat tahunan telah terpakai. Selain itu, terdapat juga fitur no claim bonus yaitu penambahan sebesar 10% sampai dengan maksimal 50% dari batas manfaat tahunan awal, jika tidak ada klaim yang dilakukan selama satu tahun polis berjalan. Keunggulan lainnya yang bisa didapatkan nasabah dari keikutsertaan dalam program tersebut antara lain ialah adanya pilihan berobat keluar negeri serta kemudahan bertransaksi dengan menggunakan sistem cashless khusus di jaringan rumah sakit di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Amri Nur Rahmat Harian Kontan – 06/03/2017, Hal. 24 Central Asia Raya Targetka Premi Tumbuh 30% 03/03/2017 Allianz Gandeng Standard Chartered Bank dan Artajasa Sediakan Pembayaran Premi Asuransi Jiwa http://finansial.bisnis.com/read/20170304/215/633956/allianz‐gandeng‐standard‐chartered‐bank‐dan‐
artajasa‐sediakan‐pembayaran‐premi‐asuransi‐jiwa Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) bersinergi dengan Standard Chartered Bank, Indomaret, dan Artajasa memperkenalkan layanan pembayaran premi asuransi jiwa individu Allianz Life melalui kasir Indomaret. Layanan pembayaran premi melalui kasir Indomaret ini memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah asuransi jiwa individu Allianz Life karena nasabah dapat melakukan pembayaran premi untuk perpanjangan polis di lebih dari 14.150 gerai Indomaret yang ada di seluruh Indonesia. “Pemegang polis asuransi jiwa perlu memastikan agar polisnya selalu dalam keadaan aktif, yang artinya ia perlu memperhatikan agar pembayaran premi tidak melewati jatuh tempo. Dari sisi perusahaan asuransi, penting bagi kami untuk menyediakan berbagai cara pembayaran premi yang nyaman, aman dan memudahkan nasabah,” kata Meylindawati, Direktur Allianz Life Indonesia, mengutip keterangan resminya, Sabtu (4/3). Pembayaran premi melalui gerai Indomaret hadir untuk melengkapi berbagai metode pembayaran yang sudah ada sebelumnya, antara lain transfer melalui ATM, internet banking, mobile banking, setor tunai di teller bank, virtual account, dan. Layanan ini juga didukung oleh sistem layanan transaksi elektronik yang disediakan oleh Artajasa yakni transaksi akan dilakukan secara seketika (real time) dan aman. Selain itu, premi yang dibayarkan juga akan segera dibukukan ke rekening Allianz Life di Standard Chartered Bank pada hari yang sama. Country Head of Transaction Banking Standard Chartered Bank Indonesia Michael Sugirin mengatakan Standard Chartered memiliki pengalaman hingga lebih dari 150 tahun dalam melayani nasabah perbankan di seluruh dunia. Menurutnya, Standard Chartered Bank Indonesia akan terus memberikan layanan perbankan terbaik bagi para klien di Indonesia melalui peningkatan produk dan layanan, termasuk dalam menyediakan ragam pilihan pembayaran dan fasilitas collection melalui transaksi perbankan yang aman dan nyaman. “Tambahan layanan pembayaran premi asuransi jiwa individu Allianz Life memberikan kemudahan bagi nasabah Allianz Life dan konsumen Indomaret. Fasilitas mesin i‐Kios yang terdapat di sebagian besar gerai dan petugas kasir kami selalu siap memberikan layanan pembayaran premi Allianz Life, dimanapun gerai kami berada di seluruh Indonesia, baik di daerah perumahan, gedung perkantoran maupun fasilitas umum,” kata Gondo Sudjoni, Marketing Communication Executive Director PT Indomarco Prismatama. Oleh :Amanda Kusumawardhani 05/03/2017 BRI Life Bakal Luncurkan Asuransi Mikro, Cuma Rp 50.000 Setahun https://finance.detik.com/moneter/d‐3438893/bri‐life‐bakal‐luncurkan‐asuransi‐mikro‐cuma‐rp‐50000‐setahun Jakarta ‐ PT Asuransi BRI Life tengah fokus untuk penjualan produk asuransi melalui bank atau in branch sales bancassurance. Perusahaan pun berencana akan menambah jumlah tenaga pemasaran hingga 3 ribu orang dalam waktu 2 tahun kedepan. Untuk memaksimalkan tenaga pekerja tersebut, Asuransi BRI Life juga berencana akan menambah jenis produk asuransinya. Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) itu berencana akan meluncurkan produk asuransi mikro. "BRI itu kan rajanya ekonomi mikro, kenapa kita enggak main asuransi mikro di BRI," kata Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi dalam acara BRI Life Bancassurance Award Night 2017 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu (5/3/2017). Rianto menjelaskan, nanti produk asuransi mikro tersebut akan dijual seharga Rp 50 ribu dengan masa jaminan selama 1 tahun. Nasabah asuransi mikro akan mendapatkan proteksi meningkat dunia karena kecelakaan ataupun karena sakit. Menurutnya, produk asuransi mikro memiliki peluang yang besar. Selain BRI dikenal sebagai rajanya bank mikro, sang induk usaha juga memiliki layanan keuangan tanpa kantor (nirkantor) yang bernama BRILink serta Teras BRI dengan jumlah yang sangat banyak. "Produk mikro itu akan dijual di agen‐agen BRILink. Selain itu bayangin di BRI ada Teras BRI sekitar 10 ribu titik penjualan. Kalau jual 3 polis sehari saja dari masing‐masing titik. Harganya memang Rp 50 ribu setahun. Tapi bisa 10 juta polis dalam setahun, preminya bisa Rp 500 miliar, fee base income Rp 500 miliar," imbuhnya. Sayangnya pihaknya belum menyatakan kapan produk tersebut akan diluncurkan. Namun Rianto mengatakan hal itu akan terealisasi dalam waktu dekat, sebab induk usaha sudah menunjukan restunya. "Kesuksesan bancassurance itu lebih tergantung pada faktor di bank‐nya bukan pada perusahan asuransinya. Terus terang saya lihat pengembangan ini sinerginya luar biasa, komitmen BRI‐nya luar biasa, ini patut disyukuri," pungkasnya. (mkj/mkj) 05/03/2017 Strategi BRI Life Bersaing di Tengah Ramainya Perusahaan Asuransi https://finance.detik.com/moneter/d‐3438892/strategi‐bri‐life‐bersaing‐di‐tengah‐ramainya‐
perusahaan‐asuransi PT Asuransi BRI Life terbilang pemain pemula untuk penjualan produk asuransi melalui bank atau in branch sales bancassurance. Namun perusahaan ini optimis bisa melampaui kompetitornya yang sudah hadir terlebih dahulu. Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengatakan, pihaknya menargetkan bisa memperoleh premi dari penjualan bancassurance sebesar Rp 3 triliun. Target tersebut diyakini bisa tercapai dalam waktu dua tahun kedepan. "Di in branch, kita ingin volume penjualan di BRI Life bisa lebih tinggi dari pada apa yang bisa mereka dapatkan di warung sebelah," tuturnya dalam acara BRI Life Bancassurance Award Night 2017 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu (5/3/2017). Rianto mengakui, memang saat ini pihaknya cukup tertinggal dari kompetitor lainnya. Dia menyebut seperti Axa Mandiri telah memiliki premi hingga Rp 2 triliun dari tenaga pemasaran sebanyak 2.300 orang. "Sedangkan BNI Life tenaga kerjanya 2.000‐2.500, preminya masih dibawah Axa Mandiri, tapi sudah mendekati. Tapi saya yakin BRI Life bisa melebih itu," tambahnya. Saat ini jumlah tenaga pemasar di bancassurance Asuransi BRI Life mencapai 596 orang dengan jumlah premi sebesar Rp 233 miliar. Menurut Rianto jika tenaga pemasar bisa ditambah 3 ribu orang maka jumlah premi bisa mencapai Rp 3 triliun. "Itu kita bisa 3 ribu orang dalam 2 tahun. Karena dengan jumlah orang 7,5 kali lipatnya dan double produktifitas saya yakin bisa sampai Rp 3 triliun. Itu impian saya," tukasnya. Menurutnya jumlah tenaga pemasar tersebut masih sejalan dengan jumlah jaringan yang dimiliki oleh induk usaha yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Rianto ingin agar tenaga pemasarnya bisa hadir bukan hanya di kantor cabang BRI, tapi juga cabang pembantu dan unit. (mkj/mkj) 05/03/2017 Beri Apresiasi, BRI Life Terbangkan Sales ke Jepang https://finance.detik.com/moneter/d‐3438891/beri‐apresiasi‐bri‐life‐terbangkan‐sales‐ke‐jepang Jakarta ‐ PT Asuransi BRI Life hari ini menyelenggarakan acara Bancassurance Award Night 2017. Acara tersebut sebagai pemberian penghargaan bagi karyawannya yang berprestasi. Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengatakan, kinerja Asuransi BRI Life yang semakin membaik di 2016 didukung oleh kinerja jalur distribusi in branch sales bancassurance. Sehingga perusahaan tergerak untuk memberikan apresiasi. "Kami ingin me‐recognize teman BRI Life yang berhasil. Ini bentuk apresiasi," tuturnya di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu (5/3/2017). Ada tiga kategori penghargaan yang diberikan pada acara kali ini. Antara lain kategori best premi, best polis dan fee based income. Untuk kategogri best premi dan best polis bukan hanya diberikan untuk tenaga pemasaran Asuransi BRI Life, tapi juga tenaga pemasar berprestasi bancassurance dari karyawan BRI mulai dari level wilayah, cabang hingga pekerja. Acara ini juga dihadiri sekitar 250 orang tenaga pemasar berprestasi. Adapun bentuk penghargaan yang diberikan dengan menyediakan paket wisata ke Jepang. "Tentu ini akan menjadi penyemangat bagi semua tenaga pemasar lainnya agar meningkatkan kinerjanya," pungkasnya. Tercatat saat ini jumlah tenaga pemasar di bancassurance Asuransi BRI Life mencarap 596 orang. Mereka tersebar di lebih dari 475 unit kerja Bank BRI di seluruh Indonesia. (mkj/mkj) 06/03/2017 Ambisi BRI Life Rajai Industri Asuransi Jiwa https://finance.detik.com/moneter/d‐3439051/ambisi‐bri‐life‐rajai‐industri‐asuransi‐jiwa Jakarta ‐ PT Asuransi BRI Life yakin bisa meningkatkan eksistensi di industri asuransi jiwa di tanah air. Meskipun anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) itu terbilang masih berkembang. Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi mengungkapkan, saat ini total aset per Desember 2016 baru mencapai sekitar Rp 6,1‐6,2 triliun. Sementara untuk total aset pengelolaan atau Asset Under Management (AUM) sekitar Rp 5,5 triliun. "Untuk tahun ini kami targetkan meningkat menjadi Rp 8,2 triliun (meningkat 32,2%). Sementara AUM proporsional mengikuti," tuturnya saat berbingan dengan beberapa media usai acara BRI Life Bancassurance Award Night 2017 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu (5/3/2017). Sementara untuk raihan premi untuk penjualan produk asuransi melalui bank atau in branch sales bancassurance hingga Desember 2016 sekitar Rp 233 miliar. Namun raihan tersebut ternyata sudah meningkat 237% dari tahun sebelumnya. "Di tahun sebelumnya itu cuma Rp 69 miliar, jadi kenaikannya lebih dari 3 kali lipat. Sementara untuk penjualan di agency premi kita masih di bawah Rp 100 miliar. Ada juga portofolio yang besar itu asuransi jiwa kredit, tapi itu kan premi tunggal. Cara hitung ukuran volume bisnis barunya kali 10%. Premi kita tahun lalu antar Rp 2‐2,5 triliun kali 10% saja," imbuhnya. Perseroan berencana akan menambah jumlah tenaga pemasar yang akan di tempatkan di seluruh jaringan induk BRI. Rianto memperkirakan dalam 2 tahun ke depan 3 ribu orang. Sementara saat ini jumlah tenaga pemasar in branch BRI Life sebanyak 596 orang. Menurut Rianto, jika tenaga pemasar in branch sale bancassurance bisa meningkat hingga 3 ribu dalam 2 tahun, dia yakin bisa memperoleh premi dari penjualan bancassurance sebesar Rp 3 triliun. "Kalau premi baru kita ambisius, di in branch kita mau naik berkali‐kali. Tapi kuncinya bagaimana kita deploy orang, karena unit kerjanya BRI banyak sekali. Tapi filosofi kita bukan hanya taruh orang, sambil taruh orang produktivitasnya dinaikan. Harus berorientasi seperti itu," imbuhnya. Dirinya sangat yakin premi penjualan dari in branch bancassurance akan sangat meningkat. Sebab BRI Life memiliki induk usaha yang memiliki jaringan terbesar. "Saat ini saja bancassurance sudah 80%, tahun depan akan lebih besar lagi. Kalau perusahaan pemiliknya bukan bank, pasti perusahaan asuransi itu akan cari bank lain ke sana ke sini. Tapi kalau kita BRI saja sudah besar sekali, bancassurance kita tidak ambil pusing," pungkasnya. (ang/ang) 06/03/2017 BRI Life yakin Produk Asuransi Mikro Bakal Jadi Andalan di Masa Depan https://finance.detik.com/moneter/d‐3439033/bri‐life‐yakin‐produk‐asuransi‐mikro‐bakal‐jadi‐andalan‐
di‐masa‐depan Jakarta ‐ PT Asuransi BRI Life berencana meluncurkan produk asuransi mikro. Asuransi jiwa baru tersebut menargetkan pangsa pasar masyarakat kecil. Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) itu yakin, produk asuransi jiwa mikro bisa menjadi salah satu pemasukan andalan di masa depan. Sebab sebagai pembawa nama besar BRI penjualan produk berbau mikro akan lebih mudah. "Tapi BRI itu untuk diperbankan kan rajanya mikro. Jadi kita perlu memanfaatkan itu, jadi produk asuransi mikro akan kita jual juga memanfaatkan jaringannya BRI," kata Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi saat berbingan dengan beberapa media usai acara BRI Life Bancassurance Award Night 2017 di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Minggu (5/3/2017). Rianto mengatakan, sebenarnya produk asuransi mikro tersebut sebelumnya sudah pernah ada dalam penjualan BRI secara utuh. Namun produk asuransi tersebut masuk ke dalam portofolio kredit BRI, sebab sebagai program bundling untuk penyaluran kredit. "Harganya Rp 50.000 untuk proteksi setahun. Ada proteksi kematian karena kecelakaan dan proteksi kalau masuk rumah sakit, tapi sifatnya cash allowance. Itu sudah dijual diportofolio kredit BRI, salah satu yang terbesar di BRI. Walaupun sifatnya optional, jadi teman‐teman yang jual kredit akan dikasih itu. Tapi ini akan dikembangkan, plus nanti kita buat produk asuransi serupa tapi berbeda untuk dijual di seluruh network penjualan BRI," imbuhnya. Untuk produk asuransi mikro yang lama itu, lanjut Rianto, memiliki 3 macam manfaat. Pertama jika meninggal karena sebab apapun dapat satunan Rp 2 juta. Tapi kalau meninggal karena kecelakaan santunannya sebesar Rp 19 juta. "Kemudian kalau masuk rumah sakit karena sebab apapun, satu hari di opname ada cash allowance Rp 100.000, jadi kalau 10 hari Rp 1 juta. Tapi kita lagi siapkan untuk versi kedua ini. Tipenya sedikit lain, tapi sama proteksi selama 1 tahun, preminya tetap Rp 50.000," terangnya. Nantinya produk tersebut akan dijual menggunakan seluruh jaringan milik BRI, baik itu kantor cabang, cabang pembantu, sampai unit terkecil seperti Teras BRI. Dengan jaringan yang besar perusahaan yakin produk asuransi jiwa mikro seharga Rp 50.000 per tahun itu akan laris manis. Pihaknya menargetkan bisa meluncurkan produk tersebut dalam waktu dekat. "Wah kalau targetnya seperti mimpi. Di BRI itu unit kerjanya ada kantor cabang, kantor cabang pembantu, ada unit, ada Teras BRI, itu kalau dijumlahkan lebih dari 10.000. Nasabah mikronya lebih dari 8 jutaan. Tapi produk mikro ini yang kita targetkan bukan hanya dijual ke nasabah mikro tapi seluruh nasabah, produk ini kan produk yang handy, gampang buat nambah‐nambah proteksi," terangnya. Menurut Rianto jika dari 1 jaringan BRI terjual 3 polis dalam sehari. Maka dalam satu tahun penjualan produk asuransi jiwa mikro di seluruh unit kerja. Akan mencapai Rp 500 miliar "Bayangkan kalau 1 unit kerja jual 3 aja sehari, dalam setahun sudah 900an, katakanlah 1.000. Kalau 1.000 dari satu unit kerja kemudian ada 10.000, bisa 10 juta. Kemudian dikalikan Rp 50 ribu sudah Rp 500 miliar. Lumayan kan," tegasnya. (ang/ang) 06/03/2017 Panin Dai‐ichi Life Luncurkan Optima Crisis Cover Plus https://mediaasuransinews.co.id/2017/03/06/panin‐dai‐ichi‐life‐luncurkan‐optima‐crisis‐cover‐plus/ Panin Dai‐ichi Life meluncurkan Optima Crisis Cover Plus, guna memberikan solusi proteksi terhadap penyakit kritis untuk masyarakat Indonesia. Peluncuran produk tersebut diadakan di kantor pusat Panin Dai‐ichi Life, Jakarta pada 2 Maret 2017, dihadiri oleh selaku Wakil Presiden Direktur Panin Dai‐ichi Life Simon Imanto, Wakil Presiden Direktur Panin Dai‐ichi Life Masayuki Tanaka, dan Direktur Panin Dai‐ichi Life Kenichi Fukuda. Simon Imanto mengatakan bahwa keunggulan utama dari produk ini adalah perlindungan dari tahap awal (early stage) terhadap 150 kondisi penyakit kritis dengan rentang usia masuk mulai satu bulan hingga 70 tahun. Adapun total manfaat yang dapat diperoleh nasabah untuk produk ini mencapai hingga 180 persen dari Uang Pertanggungan, beserta manfaat tambahan lain. “Sesuai kebutuhan masyarakat yang unik dan beragam, kami terus berinovasi untuk menghadirkan solusi proteksi sesuai kebutuhan di setiap tahap kehidupan. Nasabah harus memahami berbagai risiko kehidupan dan cara mengantisipasinya, termasuk risiko terhadap penyakit kritis,” ujarnya dalam keterangan pers. Optima Crisis Cover Plus merupakan manfaat asuransi tambahan (riders) yang dapat ditambahkan dipolis asuransi unitlink utama. Produk ini dipasarkan melalui para agen Panin Dai‐ichi Life yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. “Dari waktu ke waktu, Panin Dai‐ichi Life terus berkomitmen untuk melayani dan memenuhi janji kepada nasabah, termasuk dalam hal klaim untuk penyakit kritis. Berdasarkan data klaim Panin Dai‐ichi Life, pada periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2016, kami telah membayarkan klaim sebanyak 227 klaim penyakit kritis dengan nilai lebih dari Rp 26 miliar,” tutup Simon. Wik Bisnis Indonesia – 06/03/2017, Hal. 22 (Berita Photo) Asuransi Rawat Inap dari Prudential Bisnis Indonesia – 06/03/2017, Hal. 22 (Berita Photo) Indonesia RE‐PGAI Match Play 2017 03/03/2017 (Berita Photo) Peluncuran Produk Optima Crisis dari Panin Dai‐Ichi Life http://www.antarafoto.com/korporasi/v1488450901/peluncuran‐optima‐crisis‐cover‐plus Editor: Audy Mirza Alwi Wakil Presiden Direktur PT Panin Dai‐ichi Life Simon Imanto (kiri), Wakil Presiden Direktur Masayuki Tanaka (tengah) dan Direktur Kenichi Fukuda, meluncurkan produk Optima Crisis Cover Plus di Jakarta, Kamis (2/3). Keunggulan utama dari Optima Crisis Cover Plus yaitu perlindungan dari tahap awal (early stage) terhadap 150 kondisi pengakit kritis dengan rentang usia masuk 1 bulan hingga 70 tahun. ANTARA FOTO/HO/Erwin/ama/17. 06/03/2017 Susun Aturan Asuransi Berbentuk Koperasi, Ini Langkah OJK http://finansial.bisnis.com/read/20170306/215/634241/susun‐aturan‐asuransi‐berbentuk‐koperasi‐ini‐
langkah‐ojk Bisnis.com, JAKARTA ‐ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera melakukan public hearing dalam penyusunan regulasi terkait asuransi dan asuransi syariah berbentuk koperasi dan usaha bersama. Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) I A OJK Yusman menjelaskan setelah meminta tanggapan dan masukan dari masyarakat sejak pertengahan bulan lalu, otoritas akan melaksanakan public hearing pada Senin (6/3/2017). Setelah itu, jelasnya, pihaknya akan membahas kembali rumusan Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) tersebut. Dia memperkirakan dalam waktu dua bulan ke depan regulasi tersebut akan rampung. “Setelah itu [hearing] kami tabulasi tanggapan dan dibahas lagi di internal. Mungkin dua bulan lagi deh [POJK rampung],” jelasnya kepada Bisnis pada Minggu (5/3/2017). Menurutnya, otoritas mendorong penyusunan ketentuan tersebut karena merupakan amanah Undang‐undang No. 40/2014 tentang Perasuransian. Regulasi tersebut, khususnya Pasal 35, Ayat Lima, menyatakan perlunya penetapatn POJK tentang Persyaratan Keuangan untuk Menjadi Anggota, Pemanfaatan Keuntungan oleh Anggota dan Pembebanan Kerugian di antara Anggota pada Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Asuransi Syariah yang Berbentuk Koperasi dan Usaha Bersama. Seperti diketahui, draf RPOJK tersebut telah dipublikasikan di laman resmi otoritas pada 14 Februari 2017 untuk meminta tanggapan masyarakat. Tanggapan dan masukan masyarakat itu ditenggat paling lambat pada 28 Februari 2017. Beleid tersebut menyebutkan perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi syariah berbentuk koperasi dinyatakan mengalami keuntungan apabila sisa hasil usaha lebih besar dari nol rupiah atau positif. Sebaliknya, perusahaan dinyatakan mengalami kerugian apabila sisa hasil usaha kurang nol rupiah atau negatif. Pada bentuk usaha perasuransian tersebut, pemanfaatan keuntungan yang berasal dari sisa hasil usaha wajib didistribusikan untuk dana cadangan paling sedikit sebesar 20%. Pemanfaatan itu dapat dibagikan kepada anggota dan digunakan untuk keperluan pendidikan serta keperluan lain sesuai dengan keputusan rapat anggota. Namun, jika mengalami kerugian, maka sisa hasil usaha negatif itu dapat ditutup dengan dana cadangan, simpanan pokok anggota, simpanan wajib anggota, dan mekanisme lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar. Sementara itu, keuntungan yang berasal dari laba asuransi berbentuk usaha bersama dapat dimanfaatkan kepada anggota dan wajib untuk dana cadangan umum, paling sedikit sebesar 20%. Pemanfaatan keuntungan tersebut dilakukan setelah dikurangi bagian laba untuk anggota yang mempunyai Hak Partisipasi. “Hak Partisipasi adalah hak anggota usaha bersama sebagai pemilik dan pengguna jasa usaha bersama yang dibuktikan dengan memiliki polis asuransi,” demikian tertulis dalam RPOJK tersebut. Pemanfaatan keuntungan tersebut dimungkinkan apabila, baik sebelum maupun seduah pemanfaatan, perusahaan memenuhi ketentuan terkait ekuitas dan tingkat solvabilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebaliknya, jika mengalami kerugian, maka kerugian dapat ditutup dengan dana cadangan umum dan mekanisme lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar perusahaan asuransi berbentuk usaha bersama sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang‐undangan yang berlaku. Oleh :Oktaviano DB Hana 
Download