Kopi Luwak

advertisement
NS. 01.004.10
Gambar 4. Hasil
Pengumpulan Kopi
Luwak Liar.
Gambar 5.Kopi Luwak
Asli yang sudah
kering.
Gambar 6. Kopi Luwak
berkulit tanduk kering
yang sudah bersih.
Gambar 9. Kemasan Kopi Luwak siap dikirim ke pembeli.
Gambar 7. Biji Kopi
Luwak sebelum
disangrai
Gambar 8. Kopi Luwak
Sangrai sedang
(Medium Roast).
ekor luwak diberi pakan pagi sekitar 300
Satu
gram pisang atau pepaya atau buah lainnnya,
kemudian pakan siang dan malam adalah buah kopi masak 1 sampai 1,2 kg. Untuk memaksimalkan produksi kopi
luwak, kadang-kadang diberikan sampai 3 kg buah kopi
segar untuk setiap ekor, namun biasanya hanya dimakan
separohnya saja. Pemberian kopi yang lebih banyak dari
porsinya tersebut sebenarnya sangat baik, karena memberi peluang luwak untuk memilih buah kopi yang sesuai
dengan seleranya saja. Paling tidak setiap 10 hari diberi
tambahan ransum potongan ayam segar, dan/atau ikan
asin. Dari seekor luwak dapat diperoleh 300 – 400 gram
kopi berkulit tanduk basah tiap hari, atau setara dengan
200 gram kopi kering.
opi Luwak yang masih berkulit tanduk ini kemudian direndam dan dicuci dengan air mengalir
K
sampai bersih-suci, kemudian dijemur sampai kering. Kopi
berkulit tanduk kering kemudian dihuller, dan disortasi
untuk mendapatkan fisik biji kopi luwak bermutu satu.
Kopi Luwak Kandang biasanya punya Fragrance, Aroma,
Flavor dan Aftertaste yang sangat kuat, Acidity sedang,
body sangat kuat, dan tingkat balance yang sangat baik.
Karena pemanenan ”Kopi Luwak segar” dapat dikontrol
maka tidak ada rasa earthy yang biasa ada pada Kopi
Luwak Liar.
KOPI LUWAK
Penjualan
eberapa konsumen Kopi Luwak saat ini berasal
B
dari Korea Selatan, Jepang, Jerman, Amerika
Serikat, bahkan beberapa negara konsumen kopi baru
lainnya. Di Amerika, kopi luwak mentah dijual dengan
harga US$ 110 setiap pound, dan kopi sangrainya US $
175 per pound. Menakjubkan. Di tempat lain harga biji
kopi luwak dapat mencapai US $ 300 sampai US $ 600
setiap kilogram. Biji mentah Kopi Luwak Arabika Jawa
umumnya dijual antara US$ 40 hingga US$ 175 tiap kg
(Gambar 7). Penjualan dalam bentuk sangrai, harganya
lebih dari US$ 125/kg (Gambar 8). Kopi Luwak biasanya
dijual dalam jumlah terbatas, sehingga pengemasannya
dilakukan dengan baik, aman dan spesial (Gambar 9).
Namun untuk mempertahankan kepercayaan pembeli,
maka penjualan kopi luwak harus disertai dengan sertifikat keaslian, dan kemampuan telusur. Bahkan, beberapa
pembeli minta kopi luwak dalam bentuk aslinya, yang
masih menggumpal.
nilah sebagian komentar dari pembeli luar negeri tentang kopi Luwak. UNROASTED KOPI
I
LUWAK BEANS HAVE LESS TOTAL PROTEIN AND
LESS BACTERIAL COUNT. LUWAK ARABICA COFFEE
HAVE VERY GOOD AROMA, FLAVOR, BODY, ACIDITY,
AFTER-TASTE, AND SPECIAL TASTE, THOSE ARE LESS
BITTER, RATHER EARTHY, MUSTY, SYRUPY, SMOOTH
AND RICH, WITH BOTH JUNGLE AND CHOCOLATE
UNDERTONES.
Yusianto, Surip Mawardi, Cahya Ismayadi
dan Agus Saryono
Design by Sujiwo
PENELITIAN
KOPI
DANINDONESIA
KAKAO
PUSATPUSAT
PENELITIAN
KOPI DAN
KAKAO
INDONESIA
Indonesian Coffee and
Cocoa Research Institute
Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute
Terakreditasi
4
5
KNAPPP
Jl. P.B. Sudirman No. 90, Jember 68118
No.: PLM 015-INA-2008
Telp. (0331) 757130, 757132
Fax.
(0331) 757131
e-mail
: [email protected]
Website : www.iccri.net
Terakreditasi KNAPPP
Sertifikat No.: PLM 015-INA-2008
KOPI LUWAK
opi luwak dikenal sebagai kopi yang paling
K
mahal dan khas (unik), yang sampai sekarang
diproduksi dalam jumlah sangat terbatas. Keistimewaan
kopi luwak karena sebelum menjadi kering, biji kopi telah
melewati pencernaan perut luwak jenis Paradoxorus hermaphroditus, salah satu jenis luwak Indonesia. Luwak
adalah hewan menyusui (mamalia) yang termasuk suku
musang dan garangan (Viverridae). Hewan ini juga disebut
dengan berbagai nama lain, seperti musang (nama umum,
Betawi), careuh (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta
common palm civet, common musang, house musang,
civet cat atau toddy cat dalam bahasa Inggris. Luwak
punya tubuh sedang, dengan panjang total sekitar 90 cm
termasuk ekornya, berwarna abu-abu kecoklatan dengan
ekor hitam mulus. Hewan betinanya memiliki tiga pasang
puting susu. Luwak dapat melahirkan 2 – 4 anak untuk
sekali melahirkan, yang diasuh oleh induk betinanya sampai
dapat mencari makan sendiri.
L
uwak amat pandai memanjat dan bersifat arboreal, lebih kerap berkeliaran di atas pepohonan,
meskipun tidak segan pula turun ke tanah. Luwak bersifat
nokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan.
Luwak hidup di atas plafon rumah-rumah, dan juga hutanhutan sekunder. Luwak lebih sering memakan buah-buah
seperti pepaya, pisang, mangga, melon, buah pohon
Afrika (Maesopsis eminii), daripada memakan ayam. Pakan
lainnya adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah,
kadal, tikus, dan hewan kecil lainnya. Di tempat-tempat
yang biasa dilewati luwak seringkali ditemui tumpukan
kotoran luwak dengan aneka biji-bijian yang tidak tercerna
di dalamnya. Agaknya pencernaan luwak begitu singkat
dan sederhana, sehingga biji-biji itu keluar utuh. Karena
itulah, konon luwak memilih buah yang betul betul masak
untuk menjadi makanannya (Gambar 1a dan 1b.). Maka
dikenal istilah kopi luwak dari Jawa, yang menurut ceritera
dari mulut ke mulut diperoleh dari biji kopi hasil pilihan
luwak, dan telah mengalami proses melalui pencernaannya.
Akan tetapi, sesungguhnya ada implikasi ekologis yang
penting dari kejadian tersebut, yaitu luwak dikenal sebagai
pemencar biji yang baik dan sangat penting peranannya
dalam ekosistem hutan.
ada siang hari, luwak tidur di lubang-lubang kayu.
Luwak mengeluarkan bau dari kelenjar dekat
P
anusnya. Baunya samar-samar menyerupai harum daun
pandan, namun dapat pula menjadi pekat memualkan.
Kemungkinan, bau ini digunakan untuk menandai batasbatas teritorialnya, dan pada fihak lain untuk mengetahui
kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya. Ada
empat spesies luwak dari marga Paradoxorus, yaitu
Paradoxorus hermaphroditus, Paradoxorus zeylonensis,
Paradoxorus jerdoni, Paradoxorus lignicolor.
i perkebunan kopi, hanya buah kopi yang masak
D
optimum, yang dipilih luwak. Buah kopi dikelupas
oleh gigi luwak, pulpnya dikeluarkan, dan biji tanpa pulp
tetapi masih berlendir ditelan. Setelah melewati pencernaan
perut, biji akan keluar sudah dalam bentuk gumpalan kopi
berkulit tanduk. Selama melewati lorong pencernaan, terjadi
proses biokimia yang memberikan karakteristik citarasa
kopi khas dan bagus, yang berbeda dengan proses kopi
olah basah biasa. Luwak tidak dianggap sebagai hama,
karena pencernaan luwak hanya menghancurkan lendir
kopi, sehingga kotorannya adalah berupa kopi berkulit
tanduk. Luwak membuang kotoran pada tempat yang
hampir selalu sama, sehingga mudah dikumpulkan.
amun demikian, sekarang kopi luwak ini diangN
gap hanya sebuah mithos oleh sebagian orang.
Padahal bukan suatu yang tidak mungkin untuk menjadikan
kopi luwak sebagai suatu bisnis yang besar. Sekarang ada
dua jenis kopi luwak, yaitu kopi luwak hasil pengumpulan
kotoran luwak liar (Kopi Luwak Liar), dan kopi luwak hasil
budidaya luwak kandang (Kopi Luwak Kandang).
beberapa gumpalan kopi luwak dengan tingkat kesegaran
berbeda-beda (Gambar 2 dan Gambar 3). Kopi Luwak yang
berhasil dikumpulkan (Gambar 4.), kemudian direndam dan
dicuci dengan air mengalir sampai bersih-suci, kemudian
dijemur sampai kering. Kopi Luwak berkulit tanduk kering
ini (Gambar 6.) dapat disimpan untuk menunggu saat
penjualan.
opi Luwak Liar berkulit tanduk ini kemudian
K
dihuller untuk menghilangkan kulit tanduknya,
kemudian disortasi untuk mendapatkan Biji Kopi Luwak Liar
bermutu satu, tanpa cacat fisik. Kopi Luwak Liar biasanya
punya Fragrance, Aroma, Flavor dan Aftertaste yang kuat,
Acidity sedang, Body sedang, dan tingkat balance yang
baik. Namun kadang-kadang disertai oleh rasa tanah
(earthy) yang kuat, terutama jika kopi luwak ditemukan
dalam kondisi yang sudah berjamur.
Kopi Luwak Kandang
engandangan luwak untuk produksi kopi merupakan cara baru. Pengandangan luwak dilakukan
P
untuk mengatasi kesulitan dalam pengumpulan Kopi Luwak
Liar, baik dari segi keberlangsungan produksi maupun
konsistensi mutu fisik dan citarasa kopi yang dihasilkan.
Pengandangan luwak harus dilakukan dengan sistem satu
kandang untuk seekor luwak. Pencampuran beberapa ekor
luwak dalam satu kandang menyebabkan luwak saling
bunuh. Dalam kandang, selain diberi buah kopi masak,
luwak diberi pakan buah pisang, pepaya, dan kadangkadang diberi daging ayam, ikan asin campur nasi. Pakan
luwak tersebut harus segar, tidak boleh sampai rusak,
karena sangat berpengaruh terhadap kesehatannya. Jadi
setiap hari harus diganti pakan baru.
Kopi Luwak Liar
uatu perkebunan kopi yang berada di dekat hutan
S
memungkinkan untuk memproduksi Kopi Luwak
Liar, karena masih banyaknya populasi luwak di wilayah
Gambar 1a. L u w a k ( P a r a d o x o r u s
hermaphroditus)
sedang makan buah
kopi.
Gambar 1b. Luwak (Paradoxorus
hermaphroditus)
sedang makan buah
kopi.
1
hutan. Untuk mengantisipasi penurunan mutu kopi, maka
kopi luwak harus dikumpulkan setiap hari dengan cara
mencari dari tempat-tempat yang biasa digunakan luwak
untuk buang kotoran. Tempat-tempat yang biasa ditemukan Kopi Luwak Liar adalah rerumputan di bawah pohon
kopi, di atas kayu kering, di atas onggokan ranting-ranting
kering, di atas batu atau tanah yang keras, di atas plafon
rumah. Di tempat-tempat tersebut, kadangkala ditemukan
2
Gambar 2.
Kopi Luwak Liar, sebagian Gambar 3.
sudah kering, sebagian yang
lain masih baru (Sebelum
dikumpulkan).
3
Pe n g u m p u l a n
Kopi Luwak Liar.
Download