ISSN 1693 - 7309 JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN VOL. XIII NO. 1, APRIL 2015 PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI DESA PAMIJEN, SOKARAJA, BANYUMAS Diyah Yuistika Handayani, Happy Dwi Aprilina EFEKTIFITAS KONSELING LAKTASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Happy Dwi Aprilina, Kris Linggardini PIJAT OKSITOSIN DAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS Hotmaria Julia Dolok Saribu, Wasis Pujiati EFEKTIFITAS PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG SESUAI TAHAPAN USIA ANAK TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU DALAM MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA Ima Syamrotul Muflihah EVALUASI PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL KABUPATEN PEKALONGAN Isrofah, Endah Sumaningrum P DETEKSI DINI DIABETUS MELLITUS MELALUI PENGECEKAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU DAN INDEKS MASA TUBUH WARGA AISYIAH RANTING KARANG TALUN KIDUL Kris Linggardini, Nur Isnaini UPAYA PREVENTIF PEMBERIAN EDUKASI DIABETUS MELLITUS PENGARUHNYA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU – IBU AISYIAH Nur Isnaini, Isna Hikmawati PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR Wasis Pujiati, Ernawati, Daratullaila DI PUSKESMAS SIWALAN TINGKAT Penerbit : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto ISSN 1693 - 7309 JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN VOL. XIII NO. 1, APRIL 2015 Daftar Isi ARTIKEL PENELITIAN 1. PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PROGRAM EKSKLUSIF DI DESA PAMIJEN, SOKARAJA, BANYUMAS Diyah Yuistika Handayani, Happy Dwi Aprilina ASI 1–4 2. EFEKTIFITAS KONSELING LAKTASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Happy Dwi Aprilina, Kris Linggardini 5 – 10 3. PIJAT OKSITOSIN DAN PERAWATAN PAYUDARA KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS Hotmaria Julia Dolok Saribu, Wasis Pujiati TERHADAP 11 – 19 4. EFEKTIFITAS PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG SESUAI TAHAPAN USIA ANAK TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU DALAM MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA Ima Syamrotul Muflihah 20 – 28 5. EVALUASI PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL SIWALAN KABUPATEN PEKALONGAN Isrofah, Endah Sumaningrum P DI PUSKESMAS 29 – 37 6. DETEKSI DINI DIABETUS MELLITUS MELALUI PENGECEKAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU DAN INDEKS MASA TUBUH WARGA AISYIAH RANTING KARANG TALUN KIDUL Kris Linggardini, Nur Isnaini 38 – 42 7. UPAYA PREVENTIF PEMBERIAN EDUKASI DIABETUS MELLITUS PENGARUHNYA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU – IBU AISYIAH Nur Isnaini, Isna Hikmawati 43 – 49 8. PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI SEKOLAH DASAR Wasis Pujiati, Ernawati, Daratullaila 50 – 58 MENSTRUASI TERHADAP MENARCHE PADA SISWI MEDISAINS JURNAL ILMIAH ILMU-ILMU KESEHATAN ISSN : 1693-7309 Pelindung: Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Penasehat: Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Pemimpin Umum: Dedy Purwito Pemimpin Redaksi: Ragil Setiyabudi Redaktur Pelaksana: Sodikin, Siti Nurjanah, Agus S, Jebul Suroso, Diyah YH, Endiyono, Wilis DP. Sekretariat: Meida Laely Ramdani Inggar Ratna Kusuma Keuangan: Alfi Noviyana Periklanan dan Promosi: Bunyamin Muchtasjar Distribusi dan Pemasaran: Devita Elsanti Rr. Dewi Rahmawati AP Alamat Redaksi: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Let. Jend. Suparjo Rustam KM. 7 Sokaraja 53181 Telp. 0281-6844052, 6844053 Fax.(0281) 6844052 Editorial Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah SWT Jurnal Medisains Vol 13, No 1, April 2015 dapat terbit. Pada terbitan ini kami mempublikasikan judul dan penulis sebagai berikut; Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Program ASI Eksklusif Di Desa Pamijen, Sokaraja, Banyumas Aprilina), (Diyah Yuistika Efektifitas Handayani, Konseling Happy Laktasi Dwi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pada Ibu Hamil Trimester III (Happy Dwi Aprilina, Kris Linggardini), Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu Nifas (Hotmaria Julia Dolok Saribu, Wasis Pujiati), Kembang Efektifitas Pelatihan Deteksi Sesuai Tahapan Usia Dini Anak Tumbuh Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Dalam Menstimulasi Tumbuh Kembang Balita (Ima Syamrotul Muflihah), Evaluasi Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Di Puskesmas Siwalan Kabupaten Pekalongan (Isrofah, Endah Sumaningrum P), Deteksi Dini Diabetus Mellitus Melalui Pengecekan Glukosa Darah Sewaktu Dan Indeks Masa Tubuh Warga Aisyiah Ranting Karang Talun Kidul (Kris Linggardini, Nur Isnaini), Upaya Preventif Edukasi Diabetus Mellitus Pengaruhnya Pemberian Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu – Ibu Aisyiah (Nur Isnaini, Isna Hikmawati), Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Siswi Sekolah Dasar (Wasis Pujiati, Ernawati, Daratullaila) Redaksi Web & E-mail: http://jurnalnasional.ump.ac.id/ index.php/medisains [email protected] MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam setahun (April, Agustus dan Desember) oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jurnal ini merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan pengabdian masyarakat serta pemikiran ilmiah dalam bidang kedokteran, keperawatan, kebidanan, analis kesehatan dan kesehatan masyarakat. PIJAT OKSITOSIN DAN PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP KELANCARAN PENGELUARAN ASI PADA IBU NIFAS 1 Hotmaria Julia Dolok Saribu , Wasis Pujiati 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau Email : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Pada masa nifas ibu terjadi pengeluaran ASI, merupakan suatu proses perlepasan hormon oksitosin untuk mengalirkan air susu yang sudah diproduksi melalui saluran dalam payudara. Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara merupakan organ esensial penghasil ASI pada bayi. Faktor kelancaran ASI selain diberikannya perawatan payudara yang berkembang salah satunya dalam memicu pengeluaran hormon oksitosin yaitu melalui pijat oksitosin yang dilakukan pada ibu masa nifas dan menyusui. Tujuan: Mengetahui efektifitas pijat oksitosin dengan perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI. Metode:Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra-eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest yaitu rancangan tanpa kelompok pembanding (kontrol) tetapi sudah dilakukan observasi pertama (Pretest) yang memungkinkan menguji perubahan – perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas di RB Kasih Murni Kelurahan Batu IX Kota Tanjungpinang yang berjumlah 36 orang. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara Non Random dengan cara Consecutive Sampling. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon Test. Hasil : Uji Wilcoxon pada perawatan payudara menunjukkan bahwa p value < α (0,001 <0,05), sedangkan pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu nifas memiliki nilai p value 0,000. Kesimpulan : Pijat Oksitosin lebih efektif terhadap kelancaran pengeluaran ASI. Kata Kunci : Perawatan Payudara, Pijat Oksitosin, Masa Nifas, ASI PENDAHULUAN nifas terbagi atas empat, yaitu lochea rubra/ Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, perlahan organ akan reproduksi mengalami secara kruenta, lochea sanguinolenta, lochea serosa, lochea alba (Maritalia, 2012). Data ibu post partum normal yang di dapat dari Dinas Kesehatan Kota perubahan Tanjungpinang pada Tahun 2014 berjumlah seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan 5.733 dengan persentasi 90,44 % dan organ reproduksi ini disebut involusi. Pada Tahun 2015 dari Januari sampai Juni masa nifas terdapat tiga tahapan yaitu berjumlah 2.754 dengan persentasi 41,3 %. puerperium, masa puerperium intermedial, Data ibu post partum normal di Rumkital Dr. masa remote puerperium (Martalia, 2012). Midiyato S pada Tahun 2014 pada bulan Perubahan fisiologis yang khas pada masa Januari berjumlah 59 Jiwa. Data ibu post nifas ini yaitu pada vagina karena pada partum normal di RSUD Tanjungpinang vagina berfungsi sebagai saluran tempat tahun 2014 berjumlah 362 jiwa. Data ibu keluarnya sekret yang berasal daari cavum post partum normal di RSUD Provinsi Kepri uteri selama masa nifas yang disebut Tanjungpinang berjumlah 267 jiwa. lochea. Karakteristik lochea dalam masa MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 11 HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas Pada masa nifas ibu terjadi pengeluaran ASI merupakan suatu proses perlepasan hormon mengalirkan air oksitosin susu uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca melahirkan. untuk yang sudah Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari) diproduksi melalui saluran dalam payudara. menjadi penting karena kematian neonatal Menurut eksklusif memberi kontribusi terhadap 56% kematian dikatakan sebagai pemberian ASI secara bayi. Hasil Riskesdas 2013 menyatakan eksklusif saja, tanpa tambahan cairan bahwa persentase proses mulai mendapat seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, ASI kurang dari satu jam, IMD (insiasi air putih, dan tanpa tambahan makanan menyusu dini) pada anak umur 0-23 bulan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, di Indonesia pada tahun 2013 sebesar biscuit, 34,5%. Persentase proses mulai mendapat Utami bubur (2005), nasi ASI dan tim. Manfaat pemberian ASI adalah untuk melindungi ASI bayi persentase proses mulai mendapat ASI dari antibody, infeksi karena makanan mengandung dengan gizi antara 1–6 jam sebesar 35,2%, yang antara 7-23 jam sebesar 3,7%, sedangkan komplit dan sempurna bagi bayi, bayi tidak persentase proses mulai mendapat ASI mudah terkena diare, kolik, alergi dan antara 24-47 jam sebesar 13,0% dan eksim, murah dan ekonomis, sebagai KB persentase proses mulai mendapat ASI alamiah bagi ibunya, mempercepat involusi lebih dari 47 jam sebesar 13,7%. uterus, menumbuhkan rasa kasih sayang Berdasarkan data yang diperoleh dari antara ibu dan anak, mencegah kanker Dinas Kesehatan Provinsi Kota payudara. Tanjungpinang, pada tahun 2013 jumlah Persentase pemberian ASI eksklusif ibu hamil 64. 389 jiwa. Dengan jumlah pada bayi 0-6 bulan di Indonesia pada kunjungan pertama ibu hamil (K1) 62.138 tahun sedikit jiwa (96,5%). Kunjungan ke empat ibu meningkat bila dibandingkan dengan tahun hamil (K4) 58.743 jiwa (91,23%). Pada 2012 yang sebesar 48,6%. Menyusu sejak tahun 2012 bayi yang mendapatkan ASI dini mempunyai dampak yang positif baik eksklusif berjumlah 42,51 % dan terjadi bagi peningkatan pada tahun 2013 menjadi 48, 2013 ibu sebesar maupun 54,3%, bayinya, bagi bayi kehangatan saat menyusu dapat menurunkan risiko kematian karena hipothermi (kedinginan). Selain itu, 81%. Perawat seharusnya tidak hanya bisa berperan memberikan pelayanan menjadikan bayi lebih kebal dari bakteri lain kesehatan di mereka juga dituntut memberdayakan ibu lingkungan kolostrum karena yang memperoleh penting untuk dalam yang bersifat kuratif, tetapi usaha yang bersifat preventif. kelangsungan hidupnya. Sedangkan bagi Perawatan payudara merupakan salah satu ibu, manfaat menyusui dapat mengurangi bagian penting yang harus diperhatikan morbiditas dan mortalitas karena proses sebagai menyusui nantinya, hal ini dikarenakan payudara akan merangsang kontraksi persiapan untuk menyusui MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 12 HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas merupakan organ esensial penghasil ASI merangsang pada bayi. oksitosin juga memilki manfaat lain, yaitu Riksani (2012) keberlangsungan mengatakan proses demi menyusui, mengurangi refleks oksitosin, pembengkakan pijat payudara (engorgement), mengurangi sumbatan ASI payudara harus dirawat dengan baik dan (plugged/ tepat agar terhindar dari gangguan serta mempertahankan produksi ASI ketika ibu penyakit yang mungkin akan menimpa ibu dan bayi sakit. selama proses METODE menyusui. Selain akan membuat payudara perawatan yang indah kembali, dan dilakukan benar milk duct), dan membantu Penelitian ini menggunakan metode penelitian pra-eksperimen dengan secara teratur akan memudahkan bayi saat rancangan one group pretest posttest yaitu menyusu, merangsang produksi ASI, dan rancangan tanpa kelompok pembanding mencegah payudara terluka selama proses (kontrol) tetapi sudah dilakukan observasi menyusui. Perawatan payudara selama pertama (Pretest) kehamilan adalah suatu bagian yang harus menguji perubahan – perubahan yang diperhatikan terjadi dan dilakukan sebagai setelah yang memungkinkan adanya persiapan para wanita/ ibu hamil untuk (Notoatmodjo, menyusui dengan penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas di RB melakukan perawatan payudara saat hamil Kasih Murni Kelurahan Batu IX Kota maka ASI akan keluar dengan lancar Tanjungpinang yang berjumlah 36 orang. (Fagus, 2012). Pada penelitian ini menggunakan teknik nantinya. Karena 2010). eksperimen Populasi pada yang pengambilan sampel secara Non Random berkembang salah satunya dalam memicu dengan cara Consecutive Sampling dengan pengeluaran hormon oksitosin melalui pijat jumlah sampel 32 orang. oksitosin yang dilakukan pada ibu masa HASIL Faktor nifas dan merupakan perawatan payudara menyusui. salah satu Pijat oksitosin solusi untuk Pada bagian ini akan disajikan hasil dari penelitian tentang “Analisis mengetahui mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. keefektifitasan Pijat Perawatan Payudara terhadap kelancaran oksitosin adalah pemijatan pada Pijat Oksitosin sepanjang kedua sisi tulang belakang. pengeluaran ASI pada ibu nifas”. Pijatan ini dilakukan untuk merangsang 1. Analisis Univariat refleks oksitosin atau refleks pengeluaran a. Distribusi ASI. Ibu yang menerima pijat oksitosin akan Pengeluaran merasa lebih rileks (F.B Monika, 2014). Perawatan Menurut Depkes RI (2007) Selain memberikan kenyamanan pada ibu dan Sesudah Payudara Frekuensi ASI Diberikan di RB Kelancaran Pada Payudara dan Kelompok Sebelum dan Perawatan Kasih MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 13 Murni HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas 14 87,5% 75% 12 10 8 LEBIH LANCAR 6 25% 18,75% 4 KURANG LANCAR 2 0 PRE TEST POST TEST Gambar 1. Distribusi Frekuensi Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Kelompok Perawatan Payudara Sebelum dan Sesudah Diberikan Perawatan Payudara Gambar 1 menunjukkan bahwa sebagian b. Distribusi Frekuensi Kelancaran besar pengeluaran ASI responden kurang Pengeluaran ASI Pada Kelompok Pijat lancar yaitu sebanyak 12 responden (75%). Oksitosin Sesudah diberikan perawatan payudara Diberikan Pijat Oksitosin di RB Kasih diketahui bahwa sebagian besar responden Murni Sebelum dan Sesudah dengan kelancaran pengeluaran ASI yang lebih lancar berjumlah sebanyak 14 responden (87,5%). Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kelancaran Pengeluaran ASI Pre Test dan Post Test Pada Kelompok Pijat Oksitosin Pengeluaran ASI Pre Test Frekuensi Persentase 16 100 0 0 16 100 Tidak Lancar Lancar Jumlah Pada tabel 1 didapatkan hasil pada independen) Post Test Frekuensi Persentase 4 25,0 12 75,0 16 100 terhadap kelancaran kelompok perlakuan pijat oksitosin pre test pengeluaran ASI pada ibu nifas (variabel semua pengeluaran ASI tidak lancar 16 dependen). Analisis Pengaruh Sebelum responden (100%), post test mayoritas dan Sesudah diberikan Pijat Oksitosin dan responden Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran pengeluaran ASI lancar sebanyak 12 responden (75,0%). Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas. 2. Analisis Bivariat a. Analisis Analisis bivariat Sebelum dan untuk Sesudah diberikan Perawatan Payudara melihat adanya pengaruh pijat okstitosin Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI dan pada Ibu Nifas di RB Kasih Murni perawatan dilakukan Pengaruh payudara (variabel MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 14 HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas 15 87,5% 75% 10 LEBIH LANCAR 18,75% 25% 5 KURANG LANCAR 0 PRE TEST POST TEST Gambar 2. Analisis Pengaruh Sebelum dan Sesudah diberikan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas Gambar 2 menunjukkan bahwa ada peningkatan kelancaran pengeluaran ASI pengeluaran ASI pada ibu nifas (Ho Pengaruh Sebelum dan diberikan Pijat ditolak). setelah diberi perawatan payudara. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa p value < α b. Analisis Sesudah (0,001 < 0,05), sehingga disimpulkan ada pengaruh yang bermakna Oksitosin Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI pemberian pada Ibu Nifas di RB Kasih Murni perawatan payudara terhadap kelancaran Tabel 2. Analisis Kelancaran Pengeluaran ASI pada Ibu Nifas Pre Test dan Post Test Kelompok Pijat Oksitosin p value Pre Test kelompok Pijat Oksitosin Post Test Kelompok Pijat Oksitosin 0,000 Tabel 2 didapatkan hasil adanya pengaruh Dari hasil penelitian yang telah pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI dilakukan pada tanggal 01 Desember 2014 pada ibu nifas dengan p value 0,000. sampai 08 April 2014. Jumlah responden Jumlah pengeluaran ASI yang dikeluarkan dalam penelitian ini adalah 32 orang ibu oleh ibu nifas yang dilakukan pijat oksitosin nifas. Yang dibagi menjadi dua kelompok saat pre test adalah 42,31 mL dan post test yaitu kelompok perlakuan Pijat Oksitosin meningkat menjadi 50,81 mL. dan Karena terdapat perbedaan antara nilai pre Payudara. test dan post test maka pijat oksitosin lebih 1. Karakteristik Responden efektif terhadap kelancaran pengeluaran a. Karakteristik Responden berdasarkan ASI dengan Uji Wilcoxon diperoleh ρ Value kelompok perlakuan Perawatan Usia 0,000 < 0,05 ( value < α 0,05 ). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan PEMBAHASAN 62,5% ibu nifas di RB Kasih Murni memiliki usia antara 17-25 tahun. Hal MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 15 ini HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas menunjukkan bahwa ibu nifas di RB Kasih pengetahuan Murni berada pada usia reproduksi yang perawatan payudara. baik untuk hamil. Eni (2011), menyatakan Namun dikarenakan sulitnya peluang kerja kemampuan untuk hamil yang tinggi terjadi di masa kini, sehingga sebagian besar pada tahun. reponden lebih memilih mengurusi hal Rendahnya kemampuan untuk hamil pada rumah tangga dibandingkan bekerja di luar usia lanjut berhubungan penurunan aktifitas rumah. hubungan seksual. c. Karakteristik Responden berdasarkan rentang usia wanita 20 nya tentang Penurunan tersebut juga dimulai pada usia Tingkat Pendidikan di atas 30 tahun, faktor kualitas sel telur, Berdasarkan kapasitas serviks, kondisi hormonal responden tingkat didapati manfaat pendidikan sebagian besar menjadi faktor yang dapat menurunkan responden memiliki tingkat pendidikan SMA kemampuan untuk hamil pada wanita. Hal yaitu sebesar 46,875%. Hal ini sejalan ini sesuai dengan penelitian Rahmawati, dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuraini & Resti Agustina Setyaningrum Wulandari, Vika & Sulastri (2012) yang (2009), menyatakan bahwa dari 32 responden menyatakan bahwa dari 32 responden paling banyak pada kelompok didapati umur 20-35 tahun (83,3%), yaitu berada SMA. Tingkat pendidikan SMA sudah dapat dalam kurun waktu reproduksi sehat (80%). diasumsikan dapat menerima informasi b. Karakteristik Responden berdasarkan penting Pekerjaan Data sebagian besar termasuk berpendidikan informasi kesehatan payudara selama kehamilan. penelitian dari pekerjaan Tingkat pendidikan SMA di RB Kasih diketahui 59,375% responden berstatus Murni sudah dianggap tinggi, walaupun tidak bekerja. Hal ini sejalan dengan pada saat ini sudah banyak ditemukan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, penduduk Vika & Sulastri (2012) yang menyatakan pergurun tinggi. Responden dengan tingkat bahwa dari 32 responden didapati sebagian pendidikan SMA sudah dapat menerima besar informasi responden status sebagai ibu rumah dengan dari tingkat pihak yang pendidikan dianggap tangga. Pada masa sekarang bekerja berpengaruh dalam hal kesehatan seperti merupakan individu. petugas kesehatan. Pendidikan kesehatan mampu dapat diberikan oleh petugas kesehatan Melalui kebutuhan bekerja, setiap keluarga memenuhi kebutuhan keluarga seperti pada kebutuhan pangan, sandang, papan pemeriksaan kehamilan sehingga melalui maupun kebutuhan sosial. Oleh karena itu pendidikan kesehatan yang diterima oleh responden dengan status bekerja dapat ibu dapat meningkatkan pengetahuan nya menggunakan tentang kesehatan terutama dalam hal penghasilannya Sebagai saat ibu modal untuk membeli buku mengenai perawatan perawatan payudara untuk meningkatkan pengeluaran ASI. melakukan payudara untuk kunjungan kelancaran MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 16 HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas 2. Kelancaran Pengeluaran ASI Sebelum dan Sesudah diberikan membuktikan bahwa Payudara Pada Responden Ibu Nifas di peneluaran ASI RB Kasih Murni. perawatan payudara. Berdasarkan Perawatan yang dilakukan oleh Fagus (2012) yang hasil penelitian Penelitian ini ada peningkatan setelah sejalan diberikan juga dengan sebelumnya di bab ini, sebelum dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Astari & perawatan payudara terdapat 12 responden Djuminah (2008) dengan judul penelitian (75%) pada kelompok ini yang memiliki hubungan kelancaran pengeluaran ASI yang kurang antenatal dengan kecepatan sekresi ASI lancar post partum primipara. berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan self report dengan total pertanyaan berjumlah 20 soal. ASI adalah susu yang perawatan 3. Distribusi payudara Frekuensi masa Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Kelompok Pijat diproduksi Oksitosin Sebelum dan Sesudah seorang ibu untuk konsumsi bayi dan Diberikan Pijat Oksitosin di RB Kasih merupakan sumber gizi utama bayi yang Murni belum bisa mencerna makanan padat Berdasarkan penelitian didapatkan hasil (Nirwana, 2014). Setelah persalinan p value < 0,05. Dengan didapatkannya selesai, setiap ibu harus segera bersiap hasil menjalani tugas lain, yaitu menyusui bayi terhadap pengeluaran ASI pada ibu nifas di yang meskipun RB Kasih Murni. Jumlah pengeluaran ASI merasa sangat letih, susuilah bayi sesegera yang dikeluarkan oleh ibu nifas yang mungkin. Pada persalinan normal, ibu dilakukan pijat oksitosin rata-rata saat pre dapat test dan post test menjadi meningkat. Hasil baru saja dilahirkan, langsung melakukan inisiasi adanya pengaruh pijat oksitosin menyusui dini segera setelah bayi lahir. penelitian Namun pada persalinan melalui operasi pengeluaran ASI pada kelompok Pijat Caesar, dapat Oksitosin pada saat pre test didapatkan menjalani semua tidak lancar 16 responden dan post inisiasi dilakukan satu menyusu jam setelah dini menunjukkan rata-rata test yang lancar sebanyak 12 responden. operasi (Riksani, 2011). Sesudah diberikan perawatan payudara Hasil Analisa Bivariat yang dilakukan seperti yang dapat dilihat di atas, 14 orang antara kelompok perlakuan Pijat Oksitosin responden dan perawatan dalam kelompok kelompok perlakuan Payudara peningkatan kelancaran pengeluaran ASI efektifitas dari kurang lancar menjadi lebih lancar Perawatan Payudara dengan nilai P value (87,5%). < α Sehingga perawatan dapat disimpulkan payudara dapat menunjukkan Perawatan mengalami bahwa payudara perlakuan yang bahwa bermakna ada antara (0,001 < 0,05) dan Pijat Oksitosin dengan nilai dengan p value 0,000 meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada dengan baik. Hal ini berkelanjutan juga ibu nifas di RB Kasih Murni. dengan hasil dari penelitian sebelumnya MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 17 HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas Dapat dilihat Perbedaan Analisa Nilai Perawatan payudara dapat meningkatkan Pre Test dan Post Test pada masing- kelancaran pengeluaran ASI dengan baik. masing dan Setelah dilakukan pijat oksitosin rata-rata Perawatan Payudara. Dapat disimpulkan saat pre test dan post test menjadi maka Pijat Oksitosin lebih efektif terhadap meningkat. Hasil penelitian menunjukkan kelancaran pengeluaran ASI dengan Uji rata-rata pengeluaran ASI pada kelompok Wilcoxon diperoleh ρ Value 0,000 < 0,05 (ρ Pijat value < α 0,05 ). Hal ini dikarenakan pijat didapatkan oksitosin responden dan post test yang lancar kelompok Pijat merupakan Oksitosin pemijatan pada sepanjang kedua sisi belakang. Pijatan ini dilakukan untuk merangsang Oksitosin pada semua saat tidak pre lancar test 16 sebanyak 12 responden. hormon Ada efektifitas yang bermakna antara oksitosin atau refleks pengeluaran ASI. Ibu Perawatan Payudara dengan nilai P value yang menerima pijat oksitosin akan merasa < α lebih rileks (F.B Monika, 2014). dengan Pijat oksitosin yang dilakukan akan memberikan kenyamanan pada ibu (0,001 < 0,05) dan Pijat Oksitosin nilai dengan p value 0,000 terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu nifas di RB Kasih Murni. sehingga akan memberikan kenyamanan Pijat Oksitosin lebih efektif terhadap pada bayi yang disusui. Secara fisiologis kelancaran pengeluaran ASI dengan Uji hal hormon Wilcoxon diperoleh ρ Value 0,000 < 0,05 (ρ oksitosin yang dikirimkan ke otak sehingga value < α 0,05). Hal ini dikarenakan Pijat hormon oksitosin dikeluarkan dan mengalir Oksitosin ke dalam darah, kemudian masuk ke sepanjang kedua sisi belakang. Pijatan ini payudara dilakukan tersebut meningkatkan ibu menyebabkan otot-otot merupakan untuk pemijatan merangsang pada hormon disekitar alveoli berkontraksi dan membuat oksitosin atau refleks pengeluaran ASI. Ibu ASI mengalir di saluran ASI (milk ducts). yang menerima pijat oksitosin akan merasa KESIMPULAN lebih rileks (F.B Monika, 2014). Sebagian besar ibu nifas di RB Kasih SARAN Murni berusia 17-25 tahun dengan status Karena telah terbukti terdapat tidak bekerja serta mempunyai tingkat efektifitas Pijat Oksitosin dan Perawatan pendidikan SMA. Sebagian besar ibu nifas Payudara di RB Kasih Murni memiliki kelancaran pengeluaran ASI maka diharapkan kepada pengeluaran ibu sebelum ASI yang diberikan pijat kurang lancar oksitosin dan nifas terhadap maupun menggunakan Pijat kelancaran pembaca Oksitosin dapat dan perawatan payudara. Sesudah diberikan Perawatan Payudara sebagai terapi pilihan perawatan payudara, 14 orang responden dalam kelancaran pengeluaran ASI. dalam kelompok payudara perlakuan mengalami perawatan peningkatan Selain diharapkan sasarannya kepada petugas kesehatan individu dapat kelancaran pengeluaran ASI dari kurang mengembangkan memberikan pendidikan lancar kesehatan mengenai Pijat Oksitosin dan menjadi lebih lancar (87,5%). MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 18 HJD Saribu | Pijat Oksitosin Dan Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas Perawatan Payudara melakukan pada kunjungan saat ibu pemeriksaan antenatal. Diharapkan bagi peneliti lain agar terus mengembangkan penelitian tentang Pijat Oksitosin dan Perawatan Payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu nifas dengan membandingkan efektivitas Pijat Oksitosin dan Perawatan Payudara dengan intervensi lain yang bisa mempengaruhi kelancaran pengeluaran ASI. DAFTAR PUSTAKA Astari, Asti Melani & Djuminah. 2008. Hubungan Perawatan Payudara Masa Antenatal dengan Kecepatan Sekresi ASI Post Partum Primipara. Artikel ilmiah. Bobak et al. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC Cadwell, Karin & Cindy Turner-Maffei. 2011. Manajemen Laktasi : Buku Saku. Jakarta : EGC Dahlan, M. Sopiyudin. (2009). Statistik Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika Depkes. 2013. Profil Kesehatan Indonesia.Jakarta:Depkes Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan (Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta : CV. Trans Info Media DINKES Kota Tanjungpinang. 2012-2013. Data tidak dipublikasikan DINKES Provinsi Kepulauan Riau. 20122013. Data tidak dipublikasikan Dokter Anakku. 2013. Ayah ASI.www. Dokteranakku.net.Diakses : 29 Februari 2015 Erviyanti, Dina. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Breast Care Terhadap Perilaku Pencegahan Bendungan ASI pada Ibu Nifas di RB Kasih Murni Tanjungpinang Tahun 2014. Skripsi tidak diterbitkan. Tanjungpinang, STIKES Hang Tuah Fagus, Delva. 2012. Hubungan Perawatan Payudara dengan Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum di Rumah Bersalin Kasih Murni Tanjungpinang Tahun 2012. Skripsi tidak diterbitkan. Tanjungpinang, STIKES Hang Tuah Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Kusmiran, Eni. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta : Salemba Medika Murkoff, Heidi et al .2006. Kehamilan : Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan. Jakarta : Arcan Nirwana, Ade Benih. 2014. ASI dan Susu Formula (Kandungan dan Manfaat ASI dan Susu Formula. Yogyakarta : Nuha Medika Notoatmodjo, Prof.Dr.Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Prof.Dr.Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Rahmawati, Nuraini & Resti Agustina Setyaningrum.2009. Stimulasi Refleks Oksitosin Terhadap Kejadian Bendungan ASI pada Post Partum Primipara di Bidan Praktek Swasta Benis Jayanto Ngentak Kujon, Ceper, Kabupaten Klaten. Artikel Ilmiah Riksani, Ria. 2012. Keajaiban ASI ( Air Susu Ibu). Jakarta : Dunia Sehat Rohmah, Nikmatur. 2009. Pendidikan Prenatal : Upaya Promosi Kesehatan bagi Ibu Hamil. Jakarta : Gramata Publishing Sari, Eka Puspita & Kurnia Dwi Rimandini. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas (Post Natal Care) Wulandari, Vika & Sulastri. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida dengan Perilaku Perawatan Payudara pada Saat Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten. Artikel Ilmiah. MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, Vol 13 No 1, APRIL 2015 | Halaman 19