Desain Pembelajaran IPA Terpadu dengan Topik Sistem Kapilaritas

advertisement
DESAIN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN TOPIK
SISTEM KAPILARITAS MEMBANTU PROSES FOTOSINTESIS
PADA TUMBUHAN
Oleh,
Angellina Christy
NIM : 192009007
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
 Tuhan
takkan
berikan
cobaan
melebihi
kemampuanmu. Ketika putus asa, ingatlah jika
Tuhan
memberinya
padamu,
Dia
akan
membantumu melewatinya.
 Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk
berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha
takkan menjadi seorang pemenang.
 Setiap
orang
merasakan
sukses
betapa
pasti
sulitnya
mereka
mereka
dulunya
melewati
rintangan-rintangan dalam proses belajar.
 Tetap
semangat.
Dan
senyuman 
v
hadapi
semua
dengan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi. Dengan selesainya
skripsi ini maka terbayar semua jernih payah dan perjuangan yang telah penulis lakukan selama
ini.
Perjuangan yang dilakukan penulis dapat berjalan lancar atas bantuan dan dukungan
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua dan adik tercinta yang selalu memberikan semangat, mendoakan, dan
perhatian, serta membiayai dan memfasilitasi semua keperluan selama kuliah sampai
penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Dra. Marmi Sudarmi, M.Si selaku pembimbing utama. Terima kasih atas waktu, tenaga,
kritik, dan saran, serta masukan-masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
3. Ibu Debora Natalia S. S.Pd., M.Ps.Ed. selaku pembimbing pendamping. Terimakasih atas
arahan dan bimbingannya selama proses penyelesaian skripsi.
4. Dosen – dosen Fisika dan Pendidikan Fisika (Ibu Made Rai Suci Shanti N.A. S.Si., M.Pd,
Ibu Diane Noviandini, S.Pd, Bapak Adita Sutresno, S.Si., M.Sc, Bapak Andreas Setiawan,
S.Si, MT, Bapak Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc, Bapak Prof. Ferdy S. Rondonuwu,
Bapak Nur Aji Wibowo, S.Si., M.Si, Bapak Wahyu Hari Kristiyanto S.Pd., M.Pd, dan Kak
Alva, terima kasih atas ilmu yang sangat berguna bagi penulis.
5. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM
UKSW. Terimakasih untuk bantuannya.
6. Semua saudara/i penulis yang sudah mendoakan dan memberikan semangat.
7. Teman seperjuangan (bitha, anti, kak marga, devi alin, dll) terimakasih sudah berjuang
bersama selama bimbingan sampai akhirnya selesai juga skripsinya, hehe.
8. Seseorang yang istimewa, yang selalu menemani, mendo’akan, membantu, dan
menyemangati. Makasih yaa 
9. Anak-anak geng (bitha, sendi, ihsan, martha) terimakasih atas kebersamaanya selama
kuliah.
10. Teman-teman Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2009 (dwex, yanti, pretty, idem,
nopex, cintya, tesar, tian, sahidah, dkk).
11. Seluruh mahasiswa Pendidikan Fisika dan Fisika baik kakak atau adik angkatan yang
terlah memberi dukungan, terima kasih.
12. Semua pihak yang penulis tidak sebutkan satu persatu namanya yang turut dan terlibat
vi
dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan
dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak
lainnya.
Salatiga, 20 Mei 2015
Penulis,
Angellina Christy
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... iii
LEMBAR HAK BEBAS ROYALTI DAN PUBLIKASI ............................................................iv
MOTTO ........................................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................................................vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. viii
JUDUL SKRIPSI……………………………………………………………………..………….9
ABSTRAK………………………………………………………………………………..……...9
I.
Pendahuluan……………………………………………………………………..……..9
II.
Landasan Teori…………………………………………………………………..……10
III.
Metode Penelitian………………………………………………………………..…...11
IV.
Hasil dan Pembahasan………………………………………………………….…….12
V.
Kesimpulan………………………………………………………………………..….22
SARAN………………………………………………………………………………………....22
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………………………..…..22
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..…22
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………24
viii
Desain Pembelajaran IPA Terpadu Dengan Topik Sistem
Kapilaritas Membantu Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan
Angellina Christy, Marmi Sudarmi, Debora Natalia Sudjito
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Sains dan Matematika - Universitas Kristen Satya Wacana
Jln. Diponegoro No. 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah – Indonesia
[email protected]
Intisari – Ada banyak kendala yang dialami guru akibat diberlakukannya pembelajaran IPA Terpadu
pada kurikulum 2013, diantaranya yaitu guru harus menguasai bidang lain yang selama ini tidak
dipelajari, dan guru harus memadukan ketiga mata pelajaran menjadi satu topik yang terpadu.
Penelitian bertujuan membuat contoh RPP IPA Terpadu “Sistem Kapilaritas Membantu Proses
Fotosintesis Pada Tumbuhan” dan mengetahui hasil pembelajaran IPA pada siswa jika disampaikan
dengan pembelajaran IPA Terpadu. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas tipe guru
sebagai peneliti, dengan sampel sebanyak 24 siswa kelas VII. Setelah instrumen yaitu RPP, soal evaluasi,
lembar observasi, dan kuisioner dibuat, kemudian dijalankan dalam pembelajaran di kelas, dan dibantu
oleh seorang observer untuk mengisi lembar observasi. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa
diberi soal evaluasi dan kuisioner untuk diisi. Lembar observasi dan kuisioner dianalisa secara deskriptif
kualitatif, sedangkan hasil tes evaluasi siswa dianalisa secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan data
yang diperoleh, desain pembelajaran IPA Terpadu dengan topik Sistem Kapilaritas Membantu Proses
Fotosintesis Tumbuhan yang dibuat dapat dijalankan dalam pembelajaran di kelas dan berhasil
membantu siswa memahami materi pembelajaran cukup baik. Sebanyak 83% siswa mendapat nilai
minimal 70 dan lebih dari 70% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu juga antara
materi fisika, kimia dan biologinya benar-benar terpadu, sehingga pergantian antar mata pelajaran pun
tidak membuat siswa kesulitan.
Kata kunci: IPA Terpadu, kapilaritas, fotosintesis
Abstract – There are many obstacles for teachers because the implementation of integrated science
subject in curriculum 2013, such as teacher must teach other subject that they don’t master, and combine
physics, biology, and chemistry subject become integrated topic. The aims of this research is to create a
sample science integrated lesson plan “Capillarity System Helps The Process Of Photosyntesis In
Plants” and to know the result of science subject if taught with integrated science subject. This research
use classroom action research, teacher as a researcher type, with 24 students of 7th grade of Junior High
School in Salatiga as the sample. After the instruments likes science integrated lesson plan, evaluation
test, observation sheet, and questionnaire sheet were made, and then practiced it in the classroom, and
observation sheet was filled by other observer. After those activities completed, students were given
evaluation test and questionnaire to be filled out. Observation sheet and questionnaire were analyzed by
qualitative description analysis technique, and the results of evaluation test were analyzed by quantitative
description analysis technique. Based on the data obtained, science integrated lesson plan about
“Capillarity System Helps The Process Of Photosyntesis In Plants” is able to be implemented in class
and helps students to understand the learning material well. 83% of students got at least 70 score and
more than 70% of students were actively involved in the learning process. The material of physics,
chemistry, and biology were integrated clearly, so the switch among those subjects didn’t make any
difficulties for students.
Key words: science integrated, capillarity, photosyntesis
IPA Terpadu di SMP merupakan suatu
hal yang baru, sehingga dalam
pelaksanaannya para guru mengalami
kendala [1].
Kendala yang dihadapi oleh guru
dalam penerapan IPA terpadu antara
lain: 1) guru IPA di SMP yang
I. PENDAHULUAN
Diberlakukannya
kurikulum
2013 berdampak pada pembelajaran
IPA di SMP. Pelajaran fisika, kimia,
biologi yang biasanya diajarkan
terpisah, sekarang diajarkan secara
terpadu. Oleh karena itu, pembelajaran
9
berlatarbelakang pendidikan yang
spesifik misalkan fisika saja, atau
biologi saja, maupun kimia saja,
mengalami
kesulitan
mengajar
pelajaran lain yang tidak dikuasainya,
2) jika mengikuti kurikulum yang
sudah ditentukan dari pemerintah, guru
mengalami kesulitan untuk mencari
contoh materi yang cocok untuk
dipadukan antara pelajaran fisika,
kimia, maupun biologinya. Sehingga
materi-materi antar pelajaran tersebut
terpaksa dibuat terpadu. Terkadang
dalam pembelajarannya pun guru
mengajar fisika saja, biologi saja, lalu
kimia saja, setelah itu guru mengaitkan
keterpaduan antar pelajaran dibagian
akhir atau konsolidasi dengan memberi
contoh yang terpadu antar pelajaran
[2], [3].
Penelitian ini, diharapkan dapat
membantu guru dalam melaksanakan
pembelajaran IPA Terpadu dimana guru
dapat mencari contoh peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari yang kemudian
dapat diselesaikan dengan memadukan
pelajaran fisika, biologi, kimia.
Penelitian ini bertujuan (1) membantu
guru dalam membuat contoh RPP IPA
yang terpadu berdasarkan peristiwa
disekitar, sehingga dapat mempermudah
guru dalam melaksanakan pembelajaran
IPA Terpadu, (2) mengetahui hasil
belajar
IPA
pada
siswa
jika
pembelajaran disampaikan dengan
model pembelajaran IPA Terpadu.
perlu dibahas berulangkali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga
penggunaan waktunya dapat lebih
efisien
dan
pencapaian
tujuan
pembelajaran diharapkan agar lebih
efektif [4].
B. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pembelajaran di kelas merupakan
proses yang sangat berpengaruh dalam
menentukan keberhasilan peningkatan
mutu pembelajaran. Salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran ialah melalui PTK.
Penelitian tindakan kelas, bertujuan
untuk meningkatkan atau memperbaiki
praktik pembelajaran yang seharusnya
dilakukan oleh guru secara profesional
[5].
C. Fotosintesis
Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan
dalam
fotosintesis.
Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis
dikenal sebagai suatu proses sintesis
makanan yang dimiliki oleh tumbuhan
hijau dan beberapa mikroorganisme
fotosintetik. Organisme yang mampu
mensintesis
makanannya
sendiri
disebut sebagai organisme autotrof [6].
Hasil akhir dari fotosintesis berupa
karbohidrat yang akan digunakan
sebagai sumber makanan dan oksigen
yang terlepas ke udara bebas sehingga
orang yang berada di sekitarnya dapat
menghirup udara segar. Oksigen yang
dihasilkan
tumbuhan
diperlukan
manusia dan hewan untuk bernapas [7].
II. LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran IPA Terpadu
IPA terpadu merupakan suatu
konsep atau tema yang dibahas dari
berbagai aspek bidang kajian IPA,
yaitu fisika, biologi, dan kimia.
Pembelajaran IPA terpadu dibedakan
berdasarkan pengintegrasian materi
atau tema. Dalam pembelajaran IPA
terpadu beberapa konsep yang relevan
dapat dijadikan satu tema yang tidak
D. Kapilaritas
Pengangkutan zat secara fasikuler
terjadi melalui pembuluh kayu (xilem)
dan
pembuluh
kulit
(floem).
Pengangkutan air dari akar ke batang
terjadi melalui pembuluh kayu. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi
pengangutan air atau larutan tanah
dalam xilem. Faktor tersebut meliputi
10
faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi tekanan akar, daya
kapilaritas dan daya hisap daun. Salah
satu yang dibahas pada materi ini adalah
tentang kapilaritas atau dalam biologi
disebut dengan daya kapilaritas.
Diameter xylem sangat kecil sehingga
menghasilkan daya kapilaritas air di
dalam xilem. Dengan demikian, pada
buluh yang semakin kecil akan
menghasilkan daya kapilaritas semakin
besar [8].
Pembuluh xylem yang terdapat pada
tumbuhan dianggap sebagai pipa
kapiler. Air akan naik melalui pembuluh
kayu sebagai akibat dari gaya adhesi
antara dinding pembuluh kayu dengan
molekul air [9].
Peristiwa naiknya air pada pipa
kapiler disebut kapilaritas. Sedangkan
pipa yang dapat menaikkan air disebut
pipa kapiler.
sudah dilakukan.
2. Lembar kuisioner
Lembar kuisioner dianalisa secara
deskriptif kualitatif. Jika minimal
50% siswa mengatakan bahwa
mereka
tidak
mengalami
kesulitan/kendala dalam mengikuti
proses
pembelajaran;
materi
pelajaran yang diajarkan mudah
dipahami; pembelajaran IPA yang
telah dilakukan menarik karena
melakukan percobaan langsung; dan
memperoleh hal baru setelah
mengikuti proses pembelajaran ini,
maka
pembelajaran
dikatakan
berhasil
dijalankan
dalam
pembelajaran
di
kelas
dan
pemaduan antar mata pelajarannya
tidak mengalami kendala.
3. Lembar observasi dan kuisioner
dianalisa secara deskriptif kualitatif
untuk
mengetahui
apakah
pembelajaran yang dilakukan sudah
tercapai atau belum. Jika 70% siswa
memberikan respon baik terhadap
pembelajaran, berarti langkahlangkah yang dibuat dalam RPP
berhasil
membantu
siswa
memahami materi pembelajaran
yang disampaikan guru. Jika kurang
dari 70%, maka RPP perlu
diperbaiki dan penelitian harus
diulang.
III.METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
penelitian tindakan kelas tipe guru
sebagai peneliti dimana guru berperan
sebagai
peneliti.
Sampel
yang
digunakan adalah 24 siswa kelas VII.
Prosedur penelitian diawali dengan
membuat (1) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) IPA Terpadu, (2)
lembar soal evaluasi, (3) lembar
observasi, dan (4) kuisioner.
Kegiatan
belajar
mengajar
dilaksanakan sesuai dengan RPP yang
sudah dibuat. Lembar observasi diisi
oleh observer. Setelah kegiatan belajar
mengajar selesai, siswa diberi lembar
soal evaluasi dan kuisioner untuk diisi.
Teknik Analisa Data
1. Lembar observasi
Lembar observasi dianalisa secara
deskriptif kualitatif. Jika minimal 16
siswa merespon setiap kegiatan
(langkah 5M) dalam pembelajaran,
maka
pembelajaran
dikatakan
berhasil membuat siswa aktif dan
memahami pembelajaran yang
4. Untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan siswa, 70% siswa
harus mendapat nilai minimal 70.
70
Tingkat keberhasilan
×jumlah siswa
100
70
×24 siswa 16 siswa
100
Dengan jumlah sampel sebanyak 24
siswa, penelitian dikatakan berhasil
jika 16 siswa mendapat nilai
minimal 70. Jika siswa yang
mendapat nilai 70 kurang dari 16
siswa, maka penelitian diulang
sampai berhasil.
11
fotosintesis. Siswa diberi pertanyaan
merancang percobaan : (1) apa saja
yang diperlukan untuk melakukan
percobaan ini?, (2) apa yang dibuat
beda?, (3) apa yang diamati?, dan (4)
apa yang dibuat sama?. Siswa diminta
untuk memperhatikan dua buah
tanaman cabai yang dibawa guru, yang
satu disiram dengan air dan yang
satunya lagi tidak disiram. Kemudian
siswa diberi pertanyaan penggiring
mengamati : bagaimana pertumbuhan
tanaman yang disiram dengan air dan
yang tidak disiram dengan air? Setelah
diberi pertanyaan tadi, semua siswa
menjawab tanaman yang disiram akan
tumbuh subur (daun hijau), sedangkan
tanaman yang tidak disiram akan mati
(daun kering). Selanjutnya akan
diselidiki apakah daun hijau dan daun
kering melakukan fotosintesis, akan
dilakukan uji amilum. Sebelum
dilakukan uji amilum, siswa diberi
penjelasan awal : “ jika iodium yang
diteteskan pada suatu bahan berubah
warna dari cokelat menjadi ungu tua
berarti bahan mengandung amilum,
sedangkan jika iodium yang diteteskan
pada suatu bahan tidak berubah warna
(tetap cokelat) berarti bahan tidak
mengandung amilum. Untuk menguji
apakah terjadi fotosintesis pada daun
tersebut atau tidak, kita harus
memastikan bahan-bahan lain yang ada
di dalam daun hilang. Untuk mematikan
sel yang ada di daun, daun direbus
dengan
air
mendidih.
Untuk
menghilangkan klorofil di daun, daun
direbus dengan alkohol.” Setelah siswa
diberi penjelasan awal tersebut, siswa
diberi pertanyaan merancang percobaan
: (1) apa saja yang diperlukan untuk
melakukan percobaan uji amilum?, (2)
apa langkah-langkah yang harus kita
lakukan?. Kemudian siswa diberi
pertanyaan menggiring mengamati :
apakah terjadi perubahan warna pada
iodium yang diteteskan pada daun hijau
dan daun kering? Salah seorang siswa
diminta maju untuk memperhatikan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap 1 : Yang dibutuhkan
tumbuhan dalam proses fotosintesis
 Mengamati
Kegiatan belajar mengajar diawali
dengan mengamati. Pada kegiatan ini
siswa diberi penjelasan awal bahwa
“makhluk hidup memerlukan makanan
untuk kelangsungan hidup. Manusia
memperoleh makanan dari tumbuhan
dan
hewan,
sedangkan
hewan
memperoleh makanan dari tumbuhan
atau dari hewan itu sendiri.” Siswa
diminta untuk menyebutkan bagaimana
tumbuhan
memperoleh
makanan.
Sebanyak 21 anak menjawab tumbuhan
memperoleh
makanan
melalui
fotosintesis. Dari kegiatan ini dapat
disimpulkan bahwa langkah mengamati
pada RPP dapat dimengerti siswa
karena arahan yang diberikan membuat
siswa tertarik/antusias untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
 Menanya
Dari
kegiatan
mengamati,
dimunculkan perumusan masalah yaitu
“apa saja yang dibutuhkan tumbuhan
dalam proses fotosintesis?” Semua
siswa menjawab yaitu air, cahaya,
klorofil, dan karbondioksida. Guru
menjelaskan bahwa untuk mengetahui
apakah jawaban tersebut benar atau
tidak, siswa diajak untuk menyelidiki
jawaban tersebut dengan melakukan
percobaan. Pada kegiatan menanya ini
semua siswa dapat menjawab dengan
benar, akan tetapi itu bukan jaminan
bahwa
mereka
sudah
pernah
menyelidiki sendiri tentang apa saja
yang dibutuhkan tumbuhan dalam
proses fotosintesis. Karena hipotesa
siswa harus diuji, maka pada
pembelajaran selanjutnya dilakukan
percobaan sesuai dengan yang sudah
direncanakan dalam RPP, yaitu kegiatan
mencoba 1 sampai seterusnya.
 Mencoba 1
Siswa digiring untuk merancang
percobaan untuk menyelidiki apakah
tumbuhan memerlukan air dalam proses
12
perubahan warna pada kedua daun
tersebut, kemudian menceritakan pada
teman-temannya yang lain. Setelah itu,
guru keliling untuk memperlihatkan
perubahan warna pada kedua daun
tersebut pada masing-masing siswa.
Semua siswa setuju bahwa iodium
berubah warna ketika diteteskan pada
daun hijau, dan iodium tidak berubah
warna ketika diteteskan pada daun
kering. Ada beberapa siswa bingung
dengan maksud dari pertanyaan
merancang percobaan yang diberikan
guru, kemudian guru menjelaskan
maksud pertanyaan tersebut lebih jelas
sehingga siswa dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Setelah
diberikan penjelasan, siswa dapat
menjawab pertanyaan dari guru.
Dengan pertanyaan merancang tersebut,
diharapkan
mampu
memberikan
gambaran percobaan dan membantu
siswa melakukan percobaan. Pada
kegiatan mencoba ini semua siswa
dapat menjawab pertanyaan merancang
percobaan. Mereka dapat menentukan
variabel mana yang termasuk variabel
kontrol, bebas, dan terikat. Setelah
menjawab
pertanyaan
merancang
percobaan, siswa dapat melakukan
percobaan untuk menyelidiki apakah
tumbuhan memerlukan air dalam proses
fotosintesis. Ini menunjukkan bahwa
secara tidak langsung siswa sudah
belajar langkah kerja ilmiah. Pertanyaan
menggiring mengamati pun dapat
dijawab siswa sesuai dengan hasil
pengamatan yang jujur tanpa rekayasa.
Pada saat dilakukan uji amilum,
ternyata ada beberapa siswa yang baru
mengetahui wujud iodium. Ketika
membaca dari buku pegangan siswa,
ternyata tidak ada percobaan mengenai
uji amilum. Pembelajaran yang
dilakukan guru membantu siswa belajar
bahwa amilum dapat dideteksi dengan
iodium. Dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah merancang percobaan
dan mengamati dalam RPP sudah jelas,
sehingga dapat diikuti siswa dengan
baik.
 Menalar 1
Setelah melakukan uji amilum,
siswa menyimpulkan bahwa daun hijau
mengandung amilum dan daun kering
tidak mengandung amilum. Siswa
ditanya : “jika amilum dihasilkan dari
proses fotosintesis dan akibat disiram,
apakah air diperlukan dalam proses
fotosintesis?” Siswa menjawab, iya.
Dari
percobaan
tersebut,
dapat
disimpulkan
bahwa
tanaman
memerlukan
air
dalam
proses
fotosintesis.
Berdasarkan
lembar
kuisioner, siswa merasa tertarik untuk
mengikuti pembelajaran karena dengan
praktek langsung, mereka merasa lebih
paham dengan materi pembelajarannya,
sehingga siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik. Pada
kegiatan menalar ini, siswa dapat
menginterpretasikan data hasil uji
amilum yaitu jika tumbuhan disiram
dengan air, maka tumbuhan akan
berfotosintesis
dan
menghasilkan
amilum.
Semua
siswa
dapat
menginterpretasikan data sesuai hasil
pengamatan. Dan dari pertanyaan
menggiring
menarik
kesimpulan
membantu siswa menginterpretasikan
data bahwa air diperlukan dalam proses
fotosintesis jika tidak ada air, maka
fotosintesis tidak akan terjadi walaupun
ada
cahaya,
klorofil,
dan
Dapat
karbondioksida
(CO2).
disimpulkan bahwa langkah-langkah
menggiring menyimpulkan dalam RPP
dapat
membantu
siswa
menginterpretasikan data, kemudian
menganalisis data, sehingga dapat
membuat kesimpulan.
 Mencoba 2
Siswa digiring untuk merancang
percobaan untuk menyelidiki apakah
tumbuhan memerlukan cahaya dalam
proses fotosintesis. Siswa diberi
pertanyaan merancang percobaan : (1)
apa saja yang diperlukan untuk
melakukan percobaan ini?, (2) apa yang
dibuat beda?, (3) apa yang diamati?, dan
13
(4) apa yang dibuat sama Siswa diminta
untuk memperhatikan dua buah
tanaman cabai yang dibawa guru, yang
satu diletakkan di ruang terang/terkena
cahaya matahari dan yang satunya lagi
sudah diletakkan di ruang gelap/tidak
terkena cahaya matahari selama kurang
lebih seminggu. Kemudian siswa diberi
pertanyaan menggiring mengamati :
“bagaimana perubahan warna pada
iodium yang diteteskan pada daun yang
terkena cahaya matahari dan daun yang
tidak terkena cahaya matahari?” Salah
satu siswa ditunjuk untuk melakukan
percobaan uji amilum pada daun yang
di ruang terang dan daun yang di ruang
gelap. Setelah melakukan percobaan,
guru berkeliling untuk memperlihatkan
perubahan warna pada kedua daun
tersebut pada masing-masing siswa.
Semua siswa setuju bahwa iodium
berubah warna ketika diteteskan pada
daun yang di ruang terang/terkena
cahaya matahari, dan iodium tidak
berubah warna (tetap) ketika diteteskan
pada daun yang di ruang gelap/tidak
terkena cahaya matahari?. Siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan
dengan benar karena pertanyaannya
sama dengan pertanyaan sebelumnya.
Pada kegiatan mencoba ini, semua
siswa dapat menjawab pertanyaan
merancang percobaan. Mereka dapat
menentukan variabel mana yang
termasuk variabel kontrol, bebas, dan
terikat.
Pertanyaan
menggiring
merancang percobaan mengajak siswa
untuk tidak hanya mengikuti prosedur
saja,
tetapi
mengembangkan
kemampuan berpikir ilmiah juga.
Setelah
menjawab
pertanyaan
merancang percobaan, siswa dapat
melakukan
percobaan
untuk
menyelidiki
apakah
tumbuhan
memerlukan cahaya dalam proses
fotosintesis dengan dilakukan uji
amilum. Uji amilum dilakukan untuk
mengetahui bahwa terjadi perubahan
warna pada iodium yang menunjukkan
adanya kandungan amilum pada suatu
bahan. Setelah percobaan selesai
dilakukan, siswa dapat menuliskan hasil
pengamatan dengan tepat. Dapat
disimpulkan bahwa langkah-langkah
menggiring mengamati dalam RPP
membantu siswa memahami bahwa
hasil pengamatan adalah data yang
diperoleh dari pengamatan panca
indera.
 Menalar 2
Setelah melakukan uji amilum,
siswa menyimpulkan bahwa daun yang
terkena cahaya matahari mengandung
amilum dan daun yang tidak terkena
cahaya matahari tidak mengandung
amilum. Lalu guru bertanya : “jika
amilum
dihasilkan
dari
proses
fotosintesis dan akibat terkena cahaya
matahari, apakah cahaya diperlukan
dalam proses fotosintesis?” Siswa
menjawab, iya. Dari percobaan tersebut,
dapat disimpulkan bahwa tanaman
memerlukan cahaya dalam proses
fotosintesis. Pada kegiatan menalar ini,
siswa dapat menginterpretasikan data
hasil uji amilum yaitu jika tumbuhan
terkena
cahaya
matahari,
maka
tumbuhan akan berfotosintesis dan
menghasilkan amilum. Semua siswa
dapat
menginterpretasikan
data
berdasarkan
hasil
pengamatan.
Pertanyaan
menggiring
menarik
kesimpulan
membantu
siswa
menginterpretasikan data bahwa cahaya
diperlukan dalam proses fotosintesis :
jika tidak terkena cahaya, maka
fotosintesis tidak akan terjadi walaupun
ada air, klorofil, dan karbondioksida
(CO2). Dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah
menggiring
menyimpulkan dalam RPP dapat
membantu siswa menginterpretasikan
data, kemudian menganalisis data,
sehingga dapat membuat kesimpulan.
 Mencoba 3
Siswa digiring untuk merancang
percobaan untuk menyelidiki apakah
tumbuhan memerlukan klorofil dalam
proses fotosintesis. Siswa diberi
pertanyaan merancang percobaan : (1)
14
apa saja yang diperlukan untuk
melakukan percobaan ini?, (2) apa yang
dibuat beda?, (3) apa yang diamati?, dan
(4) apa yang dibuat sama? Siswa
diminta untuk memperhatikan dua buah
tanaman cabai yang dibawa guru, yang
satu sudah dihilangkan klorofilnya dan
yang satunya lagi tidak dihilangkan.
Sebelum melakukan percobaan, guru
menginfokan
bahwa:
“untuk
mengetahui
apakah
tumbuhan
memerlukan klorofil dalam proses
fotosintesis, kita dapat melakukan
percobaan dengan daun berklorofil dan
daun tidak berklorofil. Salah satu daun
dari tanaman hidup direbus dengan
alkohol
untuk
menghilangkan
klorofilnya. Setelah itu didiamkan
selama 1 hari.” Kemudian daun yang
sudah dihilangkan klorofilnya dan daun
yang masih memiliki klorofil dipetik.
Lalu dilakukan uji amilum. Kemudian
siswa diberi pertanyaan menggiring
mengamati : “apakah terjadi perubahan
warna pada iodium yang diteteskan
pada daun berklorofil dan daun tidak
berklorofil?” Hampir semua siswa
menjawab iodium berubah warna pada
daun yang tidak berklorofil. Kemudian
guru
berkeliling
kelas
untuk
menunjukkan perubahan warna iodium
yang diteteskan pada daun yang
berklorofil dan daun yang tidak
berklorofil. Hal ini dilakukan agar siswa
bisa mengetahui dengan jelas pada daun
mana iodium berubah warna. Setelah itu
semua siswa sepakat bahwa iodium
berubah warna ketika diteteskan pada
daun berklorofil dan iodium tidak
berubah warna (warnanya tetap) ketika
diteteskan pada daun yang tidak
berklorofil. Pada kegiatan mencoba ini,
semua
siswa
dapat
menjawab
pertanyaan
merancang
percobaan.
Mereka dapat menentukan variabel
mana yang termasuk variabel kontrol,
bebas, dan terikat. Sempat terjadi
kendala dengan pengamatan siswa.
Siswa tidak mengamati warna daun
dengan
seksama sehingga hasil
pengamatan tidak
valid. Mereka
mengatakan bahwa iodium berubah
warna pada daun yang tidak berklorofil,
padahal
tidak
demikian.
Untuk
mengoreksi hasil pengamatan siswa,
guru
berkeliling
kelas
untuk
menunjukkan hasil uji amilum pada
siswa, supaya siswa dapat mengamati
lebih
seksama.
Setelah
guru
menunjukkan daunnya secara lebih
dekat dan jelas, siswa langsung sepakat
dengan perubahan warna iodium terjadi
pada daun yang berklorofil. Dengan
demikian tindakan yang dilakukan guru
tersebut efektif untuk memperjelas
pengamatan siswa, sehingga siswa
dapat menuliskan hasil pengamatan
dengan tepat. Dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah mengamati dalam RPP
sudah jelas, sehingga siswa dapat
melakukan pengamatan dengan benar.
 Menalar 3
Setelah uji amilum dilakukan, siswa
dapat menyimpulkan bahwa daun
berklorofil mengandung amilum dan
daun
tidak
berklorofil
tidak
mengandung amilum. Siswa ditanya :
“jika amilum dihasilkan dari proses
fotosintesis dan akibat tidak direbus
dengan alkohol, apakah klorofil
diperlukan dalam proses fotosintesis?”
Siswa menjawab, iya. Dari percobaan
tersebut, siswa dapat menyimpulkan
bahwa tanaman memerlukan klorofil
dalam proses fotosintesis. Walaupun
pada saat melakukan uji amilum
mengalami kendala (siswa menganggap
iodium berubah warna pada daun yang
tidak berklorofil), tapi guru mampu
mengatasi
hal
tersebut
(dengan
berkeliling kelas untuk menunjukkan
perubahan
warna
iodium
yang
diteteskan pada daun yang berklorofil
dan daun yang tidak berklorofil, supaya
siswa bisa lebih teliti lagi melihat
perubahan warnanya). Pada kegiatan
menalar
ini,
siswa
dapat
menginterpretasikan data hasil uji
amilum yaitu jika tumbuhan memiliki
klorofil,
maka
tumbuhan
akan
15
berfotosintesis
dan
menghasilkan
amilum.
Semua
siswa
dapat
menginterpretasikan data berdasarkan
hasil
pengamatan.
Pertanyaan
menggiring
menarik
kesimpulan
membantu siswa menginterpretasikan
data bahwa klorofil diperlukan dalam
proses fotosintesis : jika tidak ada
klorofil, maka fotosintesis tidak akan
terjadi walaupun ada air, cahaya, dan
Dapat
karbondioksida
(CO2).
disimpulkan bahwa langkah-langkah
menggiring menyimpulkan dalam RPP
dapat
membantu
siswa
menginterpretasikan data, kemudian
menganalisis data, sehingga dapat
membuat kesimpulan.
 Mencoba 4
Untuk
menyelidiki
bahwa
tumbuhan memerlukan karbondioksida
dalam proses fotosintesis, siswa diminta
mengisi titik-titik/bagian yang kosong
pada reaksi kimia fotosintesis, … H2O
+ … + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 +
…O2. Siswa diberi pertanyaanpertanyaan menggiring menemukan
karbondioksida, (1) H di sebelah kanan
ada 12, sedangkan H di sebelah kiri ada
2. Supaya sama-sama 12, maka H di
sebelah kiri harus dikali berapa?
(jawaban siswa, 6), (2) O di sebelah kiri
ada 6, sedangkan O di sebelah kanan
juga ada 6. Berarti O di kiri dan kanan
sudah sama? (jawaban siswa, sudah),
(3) di sebelah kanan ada C6 , sedangkan
di sebelah kiri tidak ada C. Supaya kiri
sama dengan kanan, maka di sebelah
kiri harus ada C yang jumlahnya
berapa? (jawaban siswa, 6 (menjadi
6C)), (4) di sebelah kanan ada O2,
sedangkan di sebelah kiri tidak ada O2.
Jadi harus ditambahkan O2 di sebelah
6C, sehingga menjadi 6CO2. Karena
ada koefisien 6, maka O2 di sebelah
kanan harus diberi koefisien berapa
supaya kiri sama dengan kanan?
(jawaban siswa, 6 (menjadi 6O2)). Dari
pertanyaan-pertanyaan
menggiring
tersebut, siswa dapat melengkapi reaksi
kimia fotosintesis. Sebagian besar siswa
dapat menjawab pertanyaan yang guru
berikan dengan melengkapi titiktitik/bagian yang kosong. Kegiatan ini
dapat diikuti oleh 21 siswa. Pada
kegiatan mencoba ini, semua siswa
dapat menjawab pertanyaan menggiring
menemukan.
Berdasakan
lembar
kuisioner, beberapa siswa berpendapat
bahwa mereka bisa belajar lebih
memahami tentang reaksi kimia
fotosintesis. Jadi dapat disimpulkan
bahwa langkah-langkah pertanyaan
menggiring menemukan yang dibuat
dalam
RPP
membantu
siswa
melengkapi reaksi kimia fotosintesis.
 Menalar 4
Setelah melengkapi reaksi kimia
yaitu 6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil)
→ C6H12O6 + 6O2 , siswa dapat
menyimpulkan
bahwa
tanaman
memerlukan karbondioksida dalam
proses fotosintesis. Pada kegiatan
menalar ini, pertanyaan menggiring
menarik kesimpulan membantu siswa
menginterpretasikan
data
bahwa
karbondioksida
diperlukan
dalam
proses fotosintesis : jika tidak ada
maka
karbondioksida
(CO2),
fotosintesis tidak akan terjadi walaupun
ada air, cahaya, dan klorofil.
Berdasarkan lembar kuisioner, reaksi
kimia fotosintesis merupakan hal baru
bagi siswa. Walaupun diawal mereka
tidak tahu bagaimana langkah mengisi
titik-titiknya tetapi setelah guru
menggiring
dengan
memberikan
pertanyaan-pertanyaan, siswa dengan
antusias menjawab dan melengkapi
titik-titik tersebut.
Pada kegiatan
mencoba 4 ini terlihat ada keterpaduan
antara biologi dan kimia, yaitu ketika
menyelidiki
bahwa
tumbuhan
memerlukan karbondioksida dalam
proses fotosintesis melalui reaksi kimia
fotosintesis. Jadi dapat disimpulkan
bahwa lengkah-langkah menggiring
menemukan
dalam
RPP
dapat
membantu siswa menginterpretasikan
data, sehingga akhirnya mereka dapat
membuat kesimpulan.
16
pada pipa yang berdiameter paling
besar. Setelah siswa diminta untuk
memperhatikan lebih teliti lagi, baru
siswa menjawab air paling tinggi ada
pada pipa yang berdiameter paling
kecil. Jika siswa dapat membedakan
tinggi air pada masing-masing pipa, itu
berarti keterampilan mengamati siswa
sudah baik. Jadi dapat disimpulkan
bahwa langkah-langkah menggiring
mengamati dalam RPP membantu siswa
menjawab dan menuliskan hasil
percobaan.
 Menalar 1
Setelah
melakukan
percobaan
menggunakan bejana berhubungan
berpipa kapiler, guru bertanya : “apakah
ukuran diameter pipa mempengaruhi
tingginya air?” Semua siswa menjawab,
iya. Dari pertanyaan tersebut, siswa
dapat menyimpulkan bahwa semakin
kecil diameter pipa, semakin tinggi
kenaikan air. Siswa dengan lancar
menjawab
pertanyaan
menggiring
karena pertanyaan menggiring mudah
dimengerti
dan
terkait
dengan
percobaan.
Siswa
dapat
menginterpretasikan
data
hasil
pengamatan (pipa berdiameter paling
kecil kenaikan airnya paling tinggi)
menjadi kesimpulan (semakin kecil
diameter pipa, semakin tinggi kenaikan
air). Jadi dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah
menggiring
menyimpulkan memudahkan siswa
untuk membuat kesimpulan.
 Menanya 2
Dari kesimpulan mencoba 1 tadi,
guru bertanya : “bagaimana pipa yang
semakin sempit dapat menaikkan air
semakin tinggi?” Siswa diminta untuk
memperhatikan penjelasan guru. Siswa
diberi penjelasan bahwa “air dalam
sebuah wadah permukaannya tidak
datar melainkan melengkung di ujungujungnya, dan semua siswa setuju
dengan hal tersebut. Hal itu terjadi
akibat adanya gaya adhesi (kaca dan air)
yang lebih besar dari gaya kohesi (gaya
tarik antara air dengan air) ke arah garis

Mengkomunikasikan
Setelah
melakukan
kegiatan
pembelajaran dari mengamati sampai
menalar, siswa dapat menyebutkan
kembali bahwa air, cahaya, klorofil, dan
karbondioksida dibutuhkan tumbuhan
dalam proses fotosintesis.
Tahap 2 : Proses naiknya air dari
tanah menuju daun
 Mengamati
Kegiatan
dilanjutkan
dengan
memberi penjelasan bahwa “untuk
fotosintesis yang terjadi di daun,
diperlukan air dari tanah yang harus
diangkut ke daun.” Guru menggali
pengetahuan awal mereka untuk
mengetahui proses naiknya air dari
tanah menuju daun. Dari kegiatan
mengamati ini dapat disimpulkan
bahwa langkah-langkah mengamati
pada RPP dapat dipahami dengan baik
oleh siswa karena instruksi/arahan yang
diberikan jelas.
 Menanya 1
Dari kegiatan mengamati, diperoleh
perumusan masalah yaitu bagaimana
proses naiknya air dari tanah menuju
daun? Dari pertanyaan tersebut, semua
siswa menjawab melalui batang.
Kemudian siswa diberi penjelasan
bahwa untuk mengetahui bagaimana
proses naiknya air dari tanah menuju
daun, akan dilakukan percobaan untuk
mengetahui apakah jawaban mereka
benar atau tidak. Dari kegiatan
menanya, dapat disimpulkan bahwa
perumusan masalah dalam RPP yang
ditanyakan guru direspon siswa dengan
memberikan pendapatnya.
 Mencoba 1
Siswa diminta untuk memperhatikan
sebuah bejana berhubungan dengan 4
pipa yang berbeda ukuran diameternya,
yaitu 12,2 mm; 1,7 mm; 1,5 mm; dan
0,5 mm. Siswa ditanya : “setelah bejana
berhubungan diisi air, bagaimana
dengan ketinggian air di setiap
pipanya?” Dari pertanyaan tersebut,
siswa menjawab air paling tinggi ada
17
lanjutan lengkungan (garis merah).
Karena F miring, maka untuk
mempermudah analisanya, kita uraikan
F ke sumbu x dan sumbu y.
dalam wadah tesebut? Kemana arah
gayanya? (ada, ke arah garis lanjutan
lengkungan/garis merah), (3) pada arah
sumbu x, gaya-gaya Fx saling
meniadakan, sehingga Σ Fx = 0.
Apakah itu berarti ada gerakan air ke
arah sumbu x? (tidak ada), (4) pada
arah sumbu y, gaya-gaya Fy menuju ke
arah atas semua, sehingga Σ Fy 0.
Jadi apa yang menyebabkan air naik ke
atas? (adanya gaya Fy ke arah atas).
Siswa belum mendapatkan materi
tentang kapilaritas, tetapi siswa tetap
berusaha menjawab pertanyaan yang
diberikan guru. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan menggiring dari guru
dalam RPP membantu siswa menjawab
pertanyaan.
 Menalar 2
Setelah
diberi
penjelasan
sebelumnya, guru mengulang lagi
pertanyaan : “bagaimana pipa yang
semakin sempit dapat menaikkan air
semakin tinggi?” Siswa menjawab,
semakin kecil pipa, semakin kecil
massa air dalam pipa. Kemudian guru
melengkapi jawaban siswa yaitu “pipa
yang semakin sempit dapat menaikkan
air semakin tinggi karena semakin kecil
pipa maka massa air dalam pipa juga
semakin kecil, sehingga Fy yang sama
dapat menarik air dengan massa yang
semakin kecil.” Siswa diberi info
bahwa “peristiwa naiknya air pada pipa
kapiler disebut kapilaritas, sedangkan
pipa yang dapat menaikkan air disebut
pipa kapiler.” Pada kegiatan menalar
ini, siswa dapat menjawab pertanyaan
tersebut karena penjelasan dari guru
membantu siswa menjawab pertanyaan
yang diberikan guru. Siswa dapat
menganalisa hubungan antara diameter
pipa, ketinggian air, dan massa air. Jadi
dapat disimpulkan bahwa langkahlangkah menggiring menyimpulkan
dalam
RPP
membantu
siswa
menginterpretasikan data, sehingga
akhirnya siswa dapat menyusun
kesimpulan.
 Pemecahan Masalah
Gambar 1: penguraian F ke sumbu x dan sumbu
y
Jika diamati secara tiga dimensi, gaya
yang bekerja pada pinggiran permukaan
air ke arah sumbu x (gaya-gaya Fx) ini
saling meniadakan, sehingga Σ Fx = 0,
berarti tidak ada gerakan air ke arah
sumbu x.
Gambar 2: permukaan air dilihat dari atas dan gaya-gaya
yang bekerja pada sumbu x
Sedangkan gaya yang bekerja pada
pinggiran permukaan air ke arah sumbu
y, Fy di pinggiran permukaan air semua
ke arah atas, sehingga Σ Fy 0. Jadi
yang menyebabkan air naik ke atas
adalah karena adanya resultan gaya Fy
ke arah atas.”
Gambar 3: permukaan air dilihat dari atas dan gaya-gaya
yang bekerja pada sumbu y
Karena
siswa
belum
pernah
mendapatkan materi tentang kapilaritas,
siswa diminta untuk memperhatikan
penjelasan guru dengan baik dan
tenang. Siswa diberi pertanyaan
spontan oleh guru : (1) ketika air
dimasukkan dalam sebuah wadah
bagaimana permukaannya, rata atau
melengkung?
(melengkung),
(2)
apakah ada gaya yang bekerja pada air
18
Dari kesimpulan-kesimpulan yang
diperoleh dari kegiatan tahap 2, siswa
dapat memecahkan masalah dengan
merangkum
kesimpulan-kesimpulan
dari kegiatan tahap 2 melalui
pertanyaan penggiring yang diberikan
guru. Pertanyaan penggiring tersebut
adalah, 1) Melalui apa air dari tanah
diserap
oleh
tumbuhan?
Siswa
menjawab, akar. 2) Setelah melewati
akar, air akan naik melalui pembuluh
xylem atau pembuluh floem? Jawaban
siswa, pembuluh xylem. 3) Pembuluh
apa yang berperan sebagai pipa kapiler?
Jawaban siswa, pembuluh xylem. Dari
pertanyaan penggiring memecahkan
masalah
tersebut
siswa
dapat
menyimpulkan bahwa “pada tumbuhan,
air dari tanah diserap tumbuhan melalui
akar dan kemudian naik ke pembuluh
xylem sampai pucuk tumbuhan. Air
akan naik melalui pembuluh kayu
(xylem), di mana di dalam pembuluh
kayu (xylem) tersebut terdapat berjutajuta pipa kapiler sehingga air dari tanah
dapat naik menuju daun, tempat
fotosintesis berlangsung.” Sebanyak 21
siswa dapat memberikan jawaban
pemecahan
masalah.
Pertanyaanpertanyaan menggiring pemecahan
masalah membantu siswa untuk
menjelaskan proses kapilaritas dengan
naiknya air dari tanah menuju daun.
Siswa dapat mengaitkan kesimpulankesimpulan
sebelumnya
untuk
memecahkan
masalah,
yaitu
menjelaskan bahwa air dari tanah dapat
naik sampai daun karena adanya proses
kapilaritas pada tumbuhan. Jadi dapat
disimpulkan
bahwa
pertanyaanpertanyaan menggiring pemecahan
masalah dalam RPP dapat dikatakan
berhasil membantu siswa dalam
memecahkan masalah karena semua
siswa dapat menjawab pertanyaan
tersebut dengan tepat dan pergantian
antar mata pelajaran (proses kapilaritas
yang merupakan mata pelajaran fisika
dengan air dari tanah dapat naik ke daun
yang merupakan mata pelajaran biologi)
tidak mempersulit siswa.
Tahap 3 : Hasil dari fotosintesis selain
amilum dan proses fotosintesis
 Mengamati
Sebelum
masuk
kegiatan
selanjutnya,
guru
memberikan
penjelasan awal bahwa “makhluk hidup
memerlukan
makan.
Tumbuhan
memperoleh makanan melalui proses
fotosintesis. Di awal kita sudah tahu
bahwa
fotosintesis
menghasilkan
amilum, bahkan kita sudah melakukan
uji amilum.” Dari kegiatan ini dapat
disimpulkan bahwa langkah mengamati
pada RPP dapat dimengerti siswa
karena arahan yang diberikan membuat
siswa tertarik/antusias untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
 Menanya 1
Dari penjelasan awal, diperoleh
perumusan masalah “apa hasil dari
fotosintesis selain amilum?” Semua
siswa dengan kompak menjawab,
oksigen. Pada kegiatan menanya ini,
semua
siswa
dapat
menjawab
pertanyaan dengan benar. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa perumusan
masalah dalam RPP yang ditanyakan
guru
direspon
siswa
dengan
memberikan pendapatnya.
 Mencoba 1
Untuk mengetahui hasil dari
fotosintesis selain amilum adalah
oksigen, dilakukan dengan melengkapi
titik-titik/bagian kosong reaksi kimia
fotosintesis … H2O + ... CO2 + (cahaya,
klorofil) → C6H12O6 + … Siswa diberi
pertanyaan-pertanyaan
menggiring
menemukan oksigen, (1) H di sebelah
kanan ada 12, sedangkan H di sebelah
kiri ada 2. Supaya sama-sama 12, maka
H di sebelah kiri harus dikali berapa?
(jawaban siswa, 6), (2) O di sebelah kiri
ada 6, sedangkan O di sebelah kanan
juga ada 6. Berarti O di kiri dan kanan
sudah sama? (jawaban siswa, sudah),
(3) C di sebelah kanan ada 6,
sedangkan C di sebelah kiri ada 1.
Supaya sama-sama 6, maka C di
19
sebelah kiri harus dikali berapa?
(jawaban siswa, 6), (4) di sebelah kiri
ada O2, sedangkan di sebelah kanan
tidak ada O2. Jadi harus ditambahkan
O2 di sebelah kanan. Karena ada
koefisien 6 diO2 sebelah kiri, maka O2
di sebelah kanan harus diberi koefisien
berapa supaya kiri sama dengan kanan?
(jawaban siswa, 6 (menjadi 6O2)).
Siswa dapat mengikuti kegiatan ini
dengan baik karena pada kegiatan
sebelumnya sudah diajarkan. Dari
pertanyaan-pertanyaan
menggiring
tersebut, siswa dapat melengkapi reaksi
kimia fotosintesis. Berdasakan lembar
kuisioner, beberapa siswa berpendapat
bahwa mereka bisa belajar lebih
memahami tentang reaksi kimia
fotosintesis. Jadi dapat disimpulkan
bahwa
pertanyaan
menggiring
menemukan dalam RPP membantu
siswa
melengkapi
reaksi
kimia
fotosintesis.
hipotesanya. Ada siswa yang menjawab
air, cahaya, klorofil, dan karbondioksida
menjadi satu di dalam daun. Kemudian
siswa diberi penjelasan bahwa untuk
mengetahui
bagaimana
proses
fotosintesis, guru akan memperlihatkan
video tentang proses fotosintesis untuk
mengetahui apakah jawaban mereka
benar atau tidak. Pada kegiatan
menanya, dapat disimpulkan bahwa
perumusan masalah dalam RPP
direspon siswa dengan baik sehingga
siswa memberikan pendapatnya.
 Mencoba 2
Pada kegiatan ini video proses
fotosintesis diperlihatkan guru kepada
siswa.
Kemudian
siswa
diberi
pertanyaan penggiring apa yang mereka
lihat pada video tersebut. 1) Dari mana
tumbuhan memperoleh air? Siswa
menjawab, tanah. 2) Dari mana air dari
tanah bisa sampai ke daun? Siswa
menjawab, dari proses kapilaritas. 3)
Dari mana tumbuhan memperoleh
karbondioksida? Siswa menjawab,
udara. 4) Melalui apa karbondioksida
masuk ke daun? Siswa menjawab,
stomata. 5) Dari mana tumbuhan
memperoleh cahaya? Siswa menjawab,
matahari. 6) Bagian daun mana yang
digunakan untuk menangkap energi dari
cahaya matahari? Siswa menjawab,
klorofil. Setelah diberi pertanyaan
penggiring,
siswa
mempunyai
gambaran tentang bagaimana proses
fotosintesis terjadi. Pada kegiatan
mencoba ini, siswa dapat menjawab
pertanyaan menggiring dengan benar.
Siswa terlihat antusias memperhatikan
video tentang proses fotosintesis yang
diperlihatkan
guru.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
pertanyaan
menggiring mengamati dalam RPP
berhasil membantu siswa mengamati
apa saja yang diperlukan dalam proses
fotosintesis
dengan serius dan
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
tentang video tersebut.
 Menalar 2
Setelah siswa menjawab pertanyaan

Menalar 1
Setelah melengkapi reaksi kimia
6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil) →
C6H12O6 + 6O2, siswa dapat
menyimpulkan bahwa fotosintesis
menghasilkan oksigen. Pada kegiatan
menalar ini, pertanyaan menggiring
menarik kesimpulan membantu siswa
menginterpretasikan
data
bahwa
oksigen merupakan hasil fotosintesis
selain amilum. Pada kegiatan ini
terlihat ada keterpaduan antara biologi
dan kimia, yaitu ketika menyelidiki
bahwa oksigen merupakan hasil dari
fotosintesis selain amilum. Jadi dapat
disimpulkan bahwa langkah-langkah
menggiring menemukan dalam RPP
dapat
membantu
siswa
menginterpretasikan data, sehingga
akhirnya mereka dapat membuat
kesimpulan.
 Menanya 2
Setelah siswa tahu apa saja yang
dibutuhkan untuk fotosintesis dan hasil
dari fotosintesis, guru bertanya :
“bagaimana proses fotosintesis?” Dari
perumusan masalah, siswa memberikan
20
menggiring tadi, siswa mencocokkan
kembali jawaban-jawaban mereka
dengan
video
tentang
proses
fotosintesis. Siswa tidak menemukan
kendala dalam mencocokkan jawaban
mereka. Kemudian guru bertanya :
“bagaimana proses fotosintesis?” Dari
kegiatan ini diperoleh
kesimpulan
tentang proses fotosintesis yaitu
“tumbuhan membutuhkan air, cahaya,
klorofil, dan CO2 untuk proses
fotosintesis. Tumbuhan memperoleh air
dari tanah, air dari tanah naik ke daun
melalui proses kapilaritas. Lalu CO2
yang berasal dari udara masuk ke daun
melalui stomata. Di dalam daun
terdapat klorofil, klorofil tersebut
digunakan untuk menangkap energi dari
cahaya matahari. Setelah air, cahaya,
klorofil, dan CO2 terkumpul di daun,
terjadi reaksi kimia 6H2O + 6CO2 +
(cahaya, klorofil) → C6H12O6 + 6O2.
Fotosintesis menghasilkan amilum dan
oksigen. Oksigen dikeluarkan oleh
tumbuhan melalui stomata.” Siswa
diminta untuk membuat kesimpulan
berdasarkan data-data yang diperoleh
dari hasil mengamati video yang
diperlihatkan guru. Siswa dapat
mendeskripikan video ke dalam tulisan.
Pada kegiatan menalar ini, pertanyaan
menggiring
menarik
kesimpulan
membantu siswa menginterpretasikan
data tentang proses fotosintesis
berdasarkan
video
yang
sudah
diperlihatkan. Berdasarkan lembar
observasi, siswa juga merasa bahwa
pada pembelajaran ini mereka bisa
lebih mengetahui dan memahami
tentang proses fotosintesis. Jadi dapat
disimpulkan
bahwa
pertanyaan
menggiring
menyimpulkan
pada
kegiatan ini dapat membantu siswa
menginterpretasikan data, sehingga
akhirnya mereka dapat membuat
kesimpulan.
 Mengkomunikasikan
Dari pembelajaran yang telah
dilakukan dari awal sampai akhir,
semua siswa dapat menjelaskan kembali
tentang proses terjadinya fotosintesis.
Hasil Evaluasi
Setelah kegiatan belajar mengajar
selesai dilaksanakan, siswa diberikan
soal evaluasi sebanyak lima soal.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal
evaluasi, lembar soal evaluasi beserta
jawabannya dikumpulkan. Kemudian
lembar jawaban siswa dikoreksi dan
nilai siswa direkap. Dari 24 siswa,
sebanyak 20 siswa berhasil memperoleh
nilai di atas standar kelulusan yaitu
minimal
70.
Dengan
demikian
persentase keberhasilan pembelajaran
tersebut adalah:
20
× 100% = 83%
24
Berdasarkan persentase keberhasilan
yang diperoleh, dapat dilihat bahwa
pembelajaran yang dilakukan berhasil
membuat siswa paham tentang proses
fotosintesis pada tumbuhan.
Tanggapan Siswa
Tanggapan siswa terhadap desain
pembelajaran IPA Terpadu dengan topik
Sistem Kapilaritas Membantu Proses
Fotosintesis Pada Tumbuhan diperoleh
dari kuisioner, adalah :
1. 83% siswa menjawab bahwa materi
pelajaran yang diajarkan mudah
dipahami karena gurunya sudah
menjelaskan dengan jelas dan baik,
dan 17% siswa lainnya menjawab
lumayan susah karena materinya
agak banyak sehingga banyak yang
harus dipelajari.
2. 100% siswa berpendapat bahwa
pembelajaran IPA yang telah
dilakukan menarik karena dapat
menambah pengetahuan mereka
tentang
cara
tumbuhan
berfotosintesis dan melihat secara
langsung percobaan-percobaan yang
ada.
3. 54% dari siswa berpendapat bahwa
mereka
tidak
mengalami
kesulitan/kendala dalam mengikuti
proses pembelajaran, 20% lainnya
21
berpendapat mereka mengalami
kesulitan ketika melengkapi rumus
kimia
fotosintesis,
12,5%
berpendapat mereka mengalami
kesulitan tentang menentukan pipa
mana yang kenaikan airnya paling
tinggi pada percobaan bejana
berhubungan berpipa kapiler, 12,5%
siswa berpendapat bahwa mereka
mengalami kesulitan karena sudah
mengantuk dan suara pengajar
kurang terdengar.
4. 100% siswa berpendapat bahwa
mereka memperoleh hal baru setelah
mengikuti proses pembelajaran
yaitu lebih mengetahui proses
tumbuhan
berfotosintesis;
mengetahui
reaksi
kimia
fotosintesis; cara mengetahui bahwa
tumbuhan memerlukan air, cahaya,
klorofil, dan karbondioksida dalam
proses
fotosintesis;
mendapat
wawasan/ilmu baru dari pengajar
baru; melakukan praktikum bersama
kakak-kakak dari UKSW; cara
mengajarnya;
dan
mengetahui
wujud dari iodium.
baik. Sebanyak 83% siswa mendapat
nilai minimal 70 dan lebih dari 70%
siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Selain itu juga antara
materi fisika, kimia dan biologinya
benar-benar terpadu yaitu mempelajari
proses fotosintesis pada tumbuhan,
reaksi kimia fotosintesis, dan proses
kapilaritas dalam satu pokok bahasan
yang diajarkan dalam satu kali
pertemuan/tatap
muka di kelas.
Pergantian antar mata pelajaran pun
tidak membuat siswa kesulitan. Jadi
tujuan dari penelitian tercapai.
SARAN
Hal-hal yang harus diperhatikan
untuk penelitian berikutnya (masukan
dari guru kelas) yaitu akan lebih baik
jika siswa dibagi dalam kelompok kerja
(4 atau 6 kelompok) dan diberikan
lembar kerja siswa, sehingga setiap
siswa dapat mengamati, mencoba, dan
menyimpulkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ini peneliti
sampaikan kepada Ibu Marmi, dan Ibu
Debora selaku dosen pembimbing, yang
telah memberikan bimbingan hingga
penelitian ini selesai. Terima kasih juga
kepada Siswa kelas VII SMP Salatiga
yang telah bersedia menjadi sampel
penelitian ini. Tak lupa terima kasih
juga kepada teman-teman Bitha, Anti,
dan Kak Marga yang telah membantu
peneliti pada saat pengambilan data.
Beberapa permasalahan yang terjadi di
atas disebabkan karena beberapa siswa
sudah mengantuk sehingga kurang
memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan. Pada intinya semua siswa
mendapat pengalaman baru dari
kegiatan pembelajaran ini. Siswa
merasa senang karena pembelajaran ini
tidak hanya mendengarkan penjelasan
guru saja, tetapi juga melakukan
percobaan sehingga siswa menjadi lebih
mudah memahami.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Listyawati,
Muji.
2012.
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Di SMP.
Journal of Innovative Science
Education, JISE 1 (1)
V. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh,
desain pembelajaran IPA Terpadu
dengan topik Sistem Kapilaritas
Membantu Proses Fotosintesis Pada
Tumbuhan yang dibuat ini dapat
dijalankan dalam pembelajaran di kelas
dan
berhasil
membantu
siswa
memahami materi pembelajaran cukup
2.
22
Afifah, Ni’matul., dkk. 2014.
Efektivitas Penggunaan Herbarium
dan Insektarium Pada Tema
Klasifikasi
Makhluk
Hidup
Sebagai
Suplemen
Media
Pembelajaran IPA Terpadu Kelas
VII MTs. Unnes Science Education
Journal, vol 3 (2)
3.
Dewi,
K.,
dkk.
2013.
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Setting Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep
Dan Kinerja Ilmiah Siswa. Ejournal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesa,
Program Studi Pendidikan IPA vol.
3
4.
Taufiq,
M.,
dkk.
2014.
Pengembangan
Media
Pembelajaran
IPA
Terpadu
Berkarakter Peduli Lingkungan
Tema “Konservasi” Berpendekatan
Science-Edutainment.
Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia, JPII 3
(2) hal. 140-145
5.
Ahmad, Kasina. 2009. Penelitian
Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan
Penabur No.12, Tahun ke-8, Juni
2009
Kementrian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2013.
Ilmu
Pengetahuan Alam:buku guru.
Jakarta: Politeknik Negeri Media
Kreatif
6.
7.
Kistinnah, Idun., Endang Sri
Lestari. 2009. Biologi Makhluk
Hidup dan Lingkungannya Untuk
SMA/Ma. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
8.
Ms., Drs. Suyitno Al. Penyerapan
Zat
dan
Transportasi
Pada
Tumbuhan.
2006.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/fil
es/pengabdian/suyitno-aloysiusdrs-ms/pengayaan-materipenyerapan-pada-tumbuhan-bagisiswa-sma-5.pdf. Diakses tanggal
11 April 2015
9.
23
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
2014.
Ilmu
Pengetahuan Alam:buku guru.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Balitbang, Kemdikbud
24
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Topik
Alokasi Waktu
: Sekolah Menengah Pertama (SMP)
: IPA Terpadu
: VII / 1
: Fotosintesis
: 3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KI
1.
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Mengagumi keteraturan 1.1.1. Selalu mengucap syukur atas keindahan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan
lingkungan sekitar kita yang merupakan
tentang aspek fisik dan kimiawi,
ciptaan Tuhan
kehidupandalam ekosistem, dan 1.1.2. Menjaga dan merawat tanaman agar
peranan
manusia
dalam
dapat berguna bagi kita dan lingkungan
lingkungan
serta
sekitar
mewujudkannya
dalam
pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2.
2.1 Menunjukkan
perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;
objektif; jujur; teliti;cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
3.6 Mengenal konsep energi,
berbagai sumber energi, energi
dari makanan, transformasi
energi,
respirasi,
sistem
pencernaan
makanan,
dan
3.
2.1.1. Dengan penuh rasa ingin tahu melakukan
percobaan untuk menyelidiki proses
terjadinya fotosintesis pada tumbuhan
hijau
2.1.2. Jujur dalam mengamati percobaan pada
proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
3.6.1. Menemukan bahwa air, cahaya, CO2,
klorofil diperlukan tumbuhan untuk
melakukan proses fotosintesis
3.6.2. Menjelaskan proses naiknya air dari tanah
ke daun
25
fotosintesis
4.
4.6
Melakukan
pengamatan/percobaan
sederhana untuk menyelidiki
proses
fotosintesis
pada
tumbuhan
3.6.3. Menemukan hasil fotosintesis adalah O2
dan amilum
3.6.4. Menjelaskan proses fotosintesis
4.6.1. Menemukan bahwa air, cahaya, CO2, dan
klorofil diperlukan tumbuhan untuk
melakukan proses fotosintesis melalui
percobaan
4.6.2. Menjelaskan proses naiknya air dari tanah
ke daun melalui diskusi tanya jawab
4.6.3. Menemukan hasil fotosintesis adalah O2
dan amilum melalui percobaan
4.6.4.Menjelaskan proses fotosintesis melalui
penayangan video
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
Melalui kegiatan percobaan, diskusi, dan tanya jawab, peserta didik dapat :
1. Menemukan bahwa air, cahaya, CO2, dan klorofil diperlukan tumbuhan untuk melakukan
proses fotosintesis melalui percobaan
2. Menjelaskan proses naiknya air dari tanah ke daun melalui diskusi tanya jawab
3. Menemukan hasil fotosintesis adalah O2 dan amilum melalui percobaan
4. Menjelaskan proses fotosintesis melalui penayangan video
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan I
1. Fotosintesis
 Proses fotosintesis
 Hasil fotosintesis
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode
: Diskusi, Tanya jawab
Model
: Discovery Learning
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Mengawali pelajaran dengan berdoa
 Guru mengatakan bahwa “hari ini kita akan belajar tentang fotosintesis”
Kegiatan Inti (40 menit)
Kegiatan 1
Mengamati :
Makhluk hidup memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Manusia memperoleh
26
makanan dari tumbuhan dan hewan. Hewan memperoleh makanan dari tumbuhan atau dari
hewan. Lalu guru bertanya :“Bagaimana tumbuhan memperoleh makanan?”(dengan melakukan
fotosintesis).
Info : tumbuhan memproduksi makanan sendiri melalui proses fotosintesis
Menanya
Apa saja yang dibutuhkan tumbuhan dalam proses fotosintesis?
 Hipotesa : (air, cahaya, klorofil (ada di daun), CO2)
Mencoba I : Apakah tumbuhan memerlukan air dalam proses fotosintesis?
Pertanyaan Merancang Percobaan :
1. Apa saja yang diperlukan untuk melakukan percobaan ini? (2 buah tanaman, air, cahaya,
daun, CO2)
2. Apa yang dibuat beda? (air)
3. Apa yang diamati? (amilum)
Info : Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri.
Kemampuannya dalam menghasilkan makanan sendiri menempatkan tumbuhan sebagai produsen
utama penghasil makanan bagi kehidupan di bumi. Tumbuhan menghasilkan makanan sendiri
melalui fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa oksigen, serta karbohidrat, protein, lemak, mineral,
dan vitamin yang disimpan di dalam akar, batang, daun, dan buah. Sebenarnya kita dapat menguji
semua kandungan tersebut, akan tetapi dalam pembelajaran kali ini kita hanya akan melakukan uji
karbohidrat (amilum) saja.
4. Apa yang dibuat sama? (klorofil (daun), cahaya, CO2)
Pertanyaan Menggiring Mengamati :
1. Bagaimana pertumbuhan tanaman yang disiram dengan air dan yang tidak disiram air?
Hasil Pengamatan :
Tanaman yang disiram air akan tumbuh subur (daunnya hijau), sedangkan tanaman yang tidak
disiram akan mati (daunnya kering)
27
Pertanyaan Menggiring Menarik Kesimpulan :
1. Apakah daun yang hijau melakukan fotosintesis?
2. Apakah daun yang kering melakukan fotosintesis?
Info : dilakukan uji amilum pada daun kering dan daun hijau
 Uji Amilum
Info :
Iodium yang bercampur dengan amilum berubah warna dari cokelat menjadi ungu tua. Jadi
jika ingin menyelidiki apakah suatu bahan mengandung amilum, maka yang harus dilakukan
adalah menetesi bahan tersebut dengan iodium. Jika iodium berubah warna menjadi ungu tua,
berarti bahan tersebut mengandung amilum. Sedangkan jika iodium tidak berubah warna, berarti
bahan tersebut tidak mengandung amilum.
Untuk menguji apakah terjadi fotosintesis pada daun tersebut atau tidak, kita harus
memastikan bahan-bahan lain yang ada di dalam daun hilang. Untuk mematikan sel yang ada di
daun, yaitu dengan merebus daun dengan air mendidih. Untuk menghilangkan klorofil di daun,
yaitu dengan merebus daun dengan alkohol.
Pertanyaan Merancang Percobaan : (Uji Amilum)
 Apa saja yang diperlukan untuk melakukan percobaan ini? (daun (kering dan hijau), iodium,
air, alkohol)
Info : selain yang disebutkan di atas, kita juga membutuhkan beaker glass, tabung reaksi, bunsen,
kaki tiga, pipet, cawan petri. Alat-alat ini digunakan untuk merebus daun-daun, baik
menggunakan air maupun alkohol.




Apa langkah pertama yang harus kita lakukan? (daun direbus dalam air mendidih)
Kemudian, apa langkah berikutnya? (daun direbus dalam alkohol mendidih)
Apa yang kita lakukan setelah itu? (daun disiram dengan air bersih)
Setelah daun disiram dengan air bersih, apa yang dilakukan selanjutnya? (daun ditetesi
iodium)
Pertanyaan Menggiring Mengamati :

Apakah terjadi perubahan warna pada iodium yang diteteskan pada daun kering dan daun
hijau?
Hasil Pengamatan :

Iodium tidak berubah warna ketika diteteskan pada daun kering. Sedangkan iodium berubah
warna menjadi ungu kehitaman ketika diteteskan pada daun hijau.
Pertanyaan Menggiring Menyimpulkan :

Apakah daun kering dan daun hijau mengandung amilum?
Kesimpulan :
Daun kering tidak mengandung amilum, sedangkan daun hijau mengandung amilum.
28
Menalar/mengasosiasi
Pertanyaan Menggiring Menyimpulkan :
1. Daun mana yang mengandung amilum? (daun hijau)
2. Daun hijau ini disiram atau tidak? (disiram)
3. Jika amilum dihasilkan dari fotosintesis dan akibat disiram, apakah air diperlukan dalam
proses fotosintesis?
Kesimpulan :
Tanaman memerlukan air dalam proses fotosintesis.
Mencoba II : Apakah tumbuhan memerlukan cahaya dalam proses fotosintesis?
Pertanyaan Merancang Percobaan :
1. Apa saja yang diperlukan untuk melakukan percobaan ini? (2 buah tanaman, air, cahaya,
daun, CO2)
2. Apa yang dibuat beda? (cahaya)
3. Apa yang diamati? (warna iodium)
4. Apa yang dibuat sama? (daun hijau, air, CO2)
Pertanyaan Menggiring Mengamati :
1. Bagaimana perubahan warna pada iodium yang diteteskan pada daun A dan daun B?
Info : dilakukan uji amilum pada daun A dan daun B
Hasil Pengamatan :
Iodium yang diteteskan pada daun A berubah warna menjadi ungu, sedangkan iodium yang
diteteskan pada daun B tetap berwarna cokelat.
Pertanyaan Menggiring Menyimpulkan :
1. Apakah daun A dan daun B mengandung amilum?
Kesimpulan :
Daun A mengandung amilum, sedangkan daun B tidak mengandung amilum
Menalar/mengasosiasi
Pertanyaan Menggiring Menyimpulkan :
1. Daun mana yang mengandung amilum? (daun A)
2. Daun A ini terkena cahaya matahari atau tidak? (terkena cahaya matahari)
29
3. Jika amilum dihasilkan dari fotosintesis dan akibat terkena cahaya matahari, apakah cahaya
diperlukan dalam proses fotosintesis?
Kesimpulan :
Tanaman memerlukan cahaya dalam proses fotosintesis.
Mencoba III : Apakah tumbuhan memerlukan klorofil dalam proses fotosintesis?
Pertanyaan Merancang Percobaan :
1. Apa saja yang diperlukan untuk melakukan percobaan ini? (tanaman, air, cahaya, daun, CO2)
2. Apa yang dibuat beda? (klorofil)
3. Apa yang diamati? (warna iodium)
4. Apa yang dibuat sama? (cahaya, air, CO2)
Info : untuk mengetahui apakah tumbuhan memerlukan klorofil dalam proses fotosintesis, kita
dapat melakukan percobaan dengan daun berklorofil dan daun tidak berklorofil. Salah satu daun
dari tanaman hidup direbus dengan alkohol untuk menghilangkan klorofilnya. Setelah itu
diamkan selama 1 hari. Kemudian petik daun yang sudah dihilangkan klorofilnya dan daun yang
masih memiliki klorofil. Lalu dilakukan uji amilum.
Pertanyaan Menggiring Mengamati :

Apakah terjadi perubahan warna pada iodium yang diteteskan pada daun A dan daun B?
Hasil Pengamatan :

Iodium berubah warna menjadi ungu kehitaman ketika diteteskan pada daun A. Sedangkan
iodium tidak berubah warna ketika diteteskan pada daun B.
Pertanyaan Menggiring Menyimpulkan :

Apakah daun A dan daun B mengandung amilum?
Kesimpulan :
Daun yang berklorofil mengandung amilum, sedangkan daun yang tidak berklorofil tidak
mengandung amilum.
Menalar/mengasosiasi
Pertanyaan Menggiring Menyimpulkan :
30
1. Daun mana yang mengandung amilum? (daun yang berklorofil)
2. Daun hijau ini direbus dengan alkohol atau tidak? (tidak)
3. Jika amilum dihasilkan dari fotosintesis dan akibat tidak direbus dengan alkohol, apakah
klorofil diperlukan dalam proses fotosintesis?
Kesimpulan :
Tanaman memerlukan klorofil dalam proses fotosintesis.
Mencoba IV : Apakah tumbuhan memerlukan CO2 dalam proses fotosintesis?
… H2O + … + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …O2
Pertanyaan Menggiring menemukan CO2 :
H
: H di sebelah kanan ada 12, sedangkan H di sebelah kiri ada 2. Supaya sama-sama 12,
maka H di sebelah kiri harus dikali berapa? (6)
menjadi, 6H2O + … + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …O2
O
: O di sebelah kiri ada 6, sedangkan O di sebelah kanan juga ada 6.
menjadi, 6H2O + … + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …O2
C
: di sebelah kanan ada C6 , sedangkan di sebelah kiri tidak ada C. Supaya kiri sama
dengan kanan, maka di sebelah kiri harus ada C yang jumlahnya 6. Jadi, di sebelah kiri
harus ada 6C.
menjadi, 6H2O + 6C… + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …O2
O2
: di sebelah kanan ada O2, sedangkan di sebelah kiri tidak ada O2. Jadi harus
ditambahkan O2 di sebelah 6C, sehingga menjadi 6CO2. Karena ada koefisien 6, maka
O2 di sebelah kanan harus diberi koefisien 6 juga, supaya kiri sama dengan kanan.
menjadi, 6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + 6O2
Sehingga,
6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + 6O2
Keterangan :
H2O
: air
CO2
: karbon dioksida
C6H12O6
: glukosa
O2
: oksigen
Kesimpulan :
Tanaman memerlukan CO2 dalam proses fotosintesis.
Info : CO2 didapat dari udara bebas dan hasil pernapasan manusia.
Mengkomunikasikan
Siswa ditugaskan untuk menyebutkan kembali apa saja yang dibutuhkan tumbuhan dalam
proses fotosintesis.
Kegiatan 2
Mengamati :
31
Makhluk hidup membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Untuk fotosintesis yang
terjadi di daun, juga diperlukan air dari tanah yang harus diangkut ke daun.
Menanya :
Bagaimana proses naiknya air dari tanah menuju daun?
 Hipotesa : (…)
Mencoba :
Bejana berhubungan berpipa kapiler diisi air
Pertanyaan Menggiring Mengamati :
1. Setelah bejana berhubungan diisi air, bagaimana dengan ketinggian air di setiap pipanya?
Hasil Pengamatan :
Bejana berhubungan berpipa kapiler setelah diisi air
Urutan kenaikan air paling tinggi ke rendah : C, B, A
Menalar/mengasosiasi
Pertanyaan Menggiring Menyimpulkan :
1. Apakah ukuran diameter pipa mempengaruhi tingginya air? (ya)
Kesimpulan :
Semakin kecil diameter pipa, semakin tinggi kenaikan air.
Menanya :
32
Bagaimana pipa yang semakin sempit dapat menaikkan air semakin tinggi?
 Hipotesa : (…)
Keterangan :
Air membasahi dinding kaca karena adanya gaya kohesi antar partikel air yang lebih kecil
daripada gaya adhesi antara partikel air dan partikel dinding kaca. Gaya adhesi air yang lebih
besar dari kohesinya menyebabkan permukaan air berbentuk cekung.
Kalau diperhatikan, permukaan air di suatu wadah tidak datar tapi sedikit naik di bagian
pinggir wadahnya. Hal itu terjadi karena ada gaya adhesi (kaca menarik air) ke arah garis lanjutan
B C.
Karena F miring, untuk mempermudahnya, kita uraikan ke sumbu x dan sumbu y.
Kemudian kita liat secara tiga dimensi gaya yang bekerja pada pinggiran permukaan air ke arah :

Sumbu x
Gaya-gaya Fx ini saling meniadakan, sehingga Σ Fx = 0. Sehingga tidak ada gerakan air ke arah
sumbu x.
 Sumbu y
Fy di pinggiran permukaan air semua ke arah atas, sehingga Σ Fy 0. Jadi, yang menyebabkan
33
air naik ke atas juga karena adanya resultan gaya Fy ke arah atas.
Kesimpulan :
Pipa yang semakin sempit dapat menaikkan air semakin tinggi karena semakin kecil pipa maka
massa air dalam pipa juga semakin kecil, sehingga Fy yang semakin tinggi dapat menarik air
dengan massa yang semakin kecil.
Info :
Peristiwa naiknya air pada pipa kapiler disebut kapilaritas. Sedangkan pipa yang dapat menaikkan
air disebut pipa kapiler.
Pertanyaan Menggiring Pemecahan Masalah :
1. Melalui apa air dari tanah diserap oleh tumbuhan?
2. Setelah melewati akar, air akan naik melalui pembuluh xylem atau pembuluh floem?
3. Pembuluh apa yang berperan sebagai pipa kapiler?
Pemecahan Masalah :
Pada tumbuhan, air dari tanah diserap tumbuhan melalui akar dan kemudian naik ke
pembuluh xylem sampai pucuk tumbuhan. Air akan naik melalui pembuluh kayu (xylem), di mana
di dalam pembuluh kayu (xylem) tersebut terdapat berjuta-juta pipa kapiler sehingga air dari tanah
dapat naik menuju daun, tempat fotosintesis berlangsung.
Kegiatan 3
Mengamati I:
Makhluk hidup memerlukan makan. Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses
fotosintesis. Di awal kita sudah tahu bahwa fotosintesis menghasilkan amilum, bahkan kita sudah
melakukan uji amilum. Lalu guru bertanya : “Apa hasil dari fotosintesis selain amilum?”
Menanya :
Apa hasil dari fotosintesis selain amilum?
Hipotesa : ( O2)
Mencoba :
… H2O + ... CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …
Pertanyaan Menggiring Menemukan O2 :
H
: H di sebelah kana nada 12, sedangkan H di sebelah kiri ada 2. Supaya sama-sama 12,
maka H di sebelah kiri harus dikali berapa? (6)
menjadi, 6H2O + ... CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …
O
: O di sebelah kiri ada 6, sedangkan O di sebelah kanan juga ada 6
menjadi, 6H2O + ... CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …
C
: C di sebelah kanan ada 6, sedangkan C di sebelah kiri ada 1. Supaya sama-sama 6,
maka C di sebelah kiri harus dikali berapa? (6)
menjadi, 6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + …
34
O2
: di sebelah kiri ada O2, sedangkan di sebelah kanan tidak ada O2. Jadi harus
ditambahkan O2 di sebelah kanan. Karena ada koefisien 6 diO2 sebelah kiri, maka O2 di
sebelah kanan harus diberi koefisien 6 juga, supaya kiri sama dengan kanan sehingga
menjadi 6O2.
menjadi, 6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + 6O2
Sehingga,
6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil) → C6H12O6 + 6O2
Kesimpulan :
Fotosintesis menghasilkan O2.
Mengamati II: (review)
Coba kalian sebutkan lagi “Apa saja yang dibutuhkan tumbuhan dalam proses
fotosintesis?” (air, cahaya, klorofil, CO2). Kemudian “Apa saja hasil dari fotosintesis?” (O2 dan
amilum). Setelah kita tahu yang dibutuhkan dan hasil dari fotosintesis, lalu guru bertanya :
“Bagaimana proses fotosintesis?”
Menanya :
Bagaimana proses fotosintesis ?
Hipotesa : (…)
Mencoba :
(guru menayangkan video tentang proses fotosintesis pada daun)
Pertanyaan menggiring mengamati :
1. Dari mana tumbuhan memperoleh air (H2O)?( tanah)
2. Dari mana air dari tanah bisa sampai ke daun? (proses kapilaritas)
3. Dari mana tumbuhan memperoleh karbon dioksida (CO2)? (udara)
4. Melalui apa karbon dioksida masuk ke daun? (stomata)
5. Dari mana tumbuhan memperoleh cahaya matahari? (matahari)
6. Bagian daun mana yang digunakan untuk menangkap energi dari cahaya matahari? (klorofil)
7. Energi dari cahaya matahari digunakan untuk mengubah air menjadi apa? (hidrogen dan
oksigen)
Hasil Pengamatan :
1. Tumbuhan memperoleh air dari tanah
2. Air dari tanah bisa sampai ke daun melalui proses kapilaritas
3. Tumbuhan memperoleh karbon dioksida (CO2) melalui udara
4. Karbon dioksida masuk ke daun melalui stomata
5. Tumbuhan memperoleh cahaya matahari dari matahari
6. Bagian daun yang digunakan untuk menangkap energi dari cahaya matahari adalah klorofil
7. Energi dari cahaya matahari digunakan untuk mengubah air menjadi hidrogen dan oksigen
Menalar/mengasosiasi :
Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan :
Bagaimana proses fotosintesis?
35
Kesimpulan :
Tumbuhan membutuhkan air, cahaya, klorofil, dan CO2 untuk proses fotosintesis.
Tumbuhan memperoleh air dari tanah, air dari tanah naik ke daun melalui proses kapilaritas. Lalu
CO2 yang berasal dari udara masuk ke daun melalui stomata. Di dalam daun terdapat klorofil,
klorofil tersebut digunakan untuk menangkap energi dari cahaya matahari. Setelah air, cahaya,
klorofil, dan CO2 terkumpul di daun, terjadi reaksi kimia 6H2O + 6CO2 + (cahaya, klorofil) →
C6H12O6 + 6O2. Fotosintesis menghasilkan amilum dan oksigen. Oksigen dikeluarkan oleh
tumbuhan melalui stomata.
Mengkomunikasikan
Siswa ditugaskan menceritakan kembali proses terjadinya fotosintesis.
Kegiatan Penutup
1. Mereview hasil kegiatan pembelajaran
2. Siswa menjawab soal pengetahuan tentang fotosintesis
G. Sumber Belajar
1. Buku guru IPA. Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2014
2. Internet
H. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Papan tulis
4. Spidol
I. Alat dan Bahan
1. Video
36
37
38
39
Download