GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG Ida Fitriya*), Purbowati,S.Gz.,M.Gizi **), dr. H. Adil Zulkarnain, Sp. OG (K)***) *) Alumnus Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran**) Staf Pengajar Program Studi Gizi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran***) Staf Pengajar Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Pelayanan kunjungan bayi adalah pelayanan kesehatan terhadap bayi minimal 4 kali, yaitu pada umur 29 hari – 2 bulan, 3 – 5 bulan, 6 – 8 bulan dan 9 – 12 bulan sesuai standar. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui gambaran pelayanan kunjungan bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan studi deskriptif, dengan menggunakan pendekatan Cross sectional. Variabel yang digunakan adalah pelayanan kunjungan bayi yang meliputi pemantauan pertumbuhan, imunisasi, SDIDTK, dan vitamin A di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi yaitu sebesar 52 responden. Sumber data dalam penelitian ini berupa kohort bayi dan laporan rekapitulasi SDIDTK yang diperoleh berdasarkan laporan dari bidan, dengan teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar penimbangan bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu 43 bayi (82,7%), dan yang dilaksanakan kurang lengkap yaitu 9 bayi (17,3%); Sebagian besar imunisasi bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu 48 bayi (92,3%), dan yang dilaksanakan tidak lengkap yaitu 4 bayi (7,7%); Pemberian vitamin A telah dilaksanakan kepada semua bayi (100,0%). Pelaksanaan SDIDTK, dilaksanakan secara lengkap, yaitu 14 bayi (26,9%), dan sebagian besar pelaksanaan SDIDTK masih kurang lengkap yaitu 38 bayi (73,1%); pelayanan kunjungan bayi sebagian besar dilaksanakan secara kurang tepat, yaitu 39 bayi (75,0%), dan yang sudah tepat yaitu 13 bayi (25,0%). Diharapkan untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) khususnya bidan untuk lebih memperhatikan kegiatan pelaksanaan SDIDTK, secara tepat dan hendaknya meningkatkan lagi penyuluhan kepada kader – kader tentang pentingnya pelayanan kunjungan bayi. Kata kunci : Penimbangan, Imunisasi, Vitamin A, Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), Pelayanan kunjungan bayi Daftar Pustaka : 25 Pustaka (2003 – 2014) 1 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang THE DESCRIPTION OF BABY CARE VISIT AT SUMOWONO HEALTH CENTER SEMARANG DISTRICT ABSTRACT Baby care visit means that a baby care health at least for 4 times, at the age of 29 days until 2 months, 3-5 months, 6-8 months and 9-12 months according to the standards. The purpose of this study was to find the description of baby care visit at Sumowono Health Center Semarang Regency. This was a descriptive study with cross sectional approach. The variables in this study were the baby care visits covering of weighing, immunizations, SDIDTK, and Vitamin A at the working area of Sumowono Health Center Semarang Regency. The source of data in this study was cohort of babies obtained from the report of the midwives. The data collecting used documentation and rekapitulation SDIDTK. The data sampling used total sampling technique by taking all of population as many as 52 respondents and data analysis in this study used the univariate analysis. The results of this study indicated that the weighing of babies were implemented completely in 43 infants (82.7%), and less complete in 9 babies (17.3%); The immunizations of the babies were mostly implemented completely in 48 babies (92.3%), and incompletely in 4 babies (7.7%); The administering of Vitamin A had been implemented to all babies (100.0%). The implementation of SDIDTK was completely implemented in 14 babies (26.9%), and most of babies had less complete SDIDTK in 38 babies (73.1%); baby visits were properly carried in 39 babies (75.0%), and 13 babies (25.0%) had proper visits. For the health workers, especially midwives should improve the activity of SDIDTK and they are expected to improve education to cadres about the importance of baby care visits. Keywords : Weighing, Immunization, Vitamin A, Stimulation Detection and Early Intervention of Growing Development (SDIDTK), Baby care visit Bibliographies : 25 (2003 – 2014) 2 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang PENDAHULUAN bulan, 6 – 8 bulan dan 9 – 12 bulan sesuai standar (KemenKes RI, 2014). Pelayanan ini terdiri dari pelayanan pemantauan pertumbuhan, pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, dan pemberian vitamin A pada bayi (KemenKes RI, 2014). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang didapatkan bahwa cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebesar 87,10% sedangkan pada tahun 2013 sebesar 84,33% mengalami penurunan sebesar 2,77%, hal ini tergolong masih rendah dibandingkan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2013 Kabupaten Semarang yaitu sebesar 98,10%. Kabupaten Semarang terdiri dari 26 Puskesmas dan cakupan kunjungan bayi yang paling rendah yaitu di Puskesmas Sumowono sebesar 52,90%. (Dinkes Kabupaten Semarang, 2013). Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2014. Peneliti mengambil sampel 10 ibu bayi dengan usia bayi 12 bulan, dilihat dari data kunjungan bayi yang meliputi 4 indikator diantaranya yaitu pemantauan pertumbuhan, pemberian imunisasi, pelaksanaan SDIDTK, dan pemberian vitamin A. Data pemantauan pertumbuhan bayi ada 8 bayi sudah lengkap dan 2 bayi belum lengkap. Data pemberian imunisasi ada 9 bayi yang sudah diimunisasi dengan lengkap dan 1 bayi imunisasinya belum lengkap dikarenakan bayi tersebut sedang sakit sehingga imunisasinya ditunda sampai bayinya sehat. Data SDIDTK dari data 10 bayi didapatkan bahwa 2 bayi yang dilakukan pelayanan SDIDTK sedangkan 8 bayi tidak dilakukan pelayanan SDIDTK. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang optimalnya bidan dalam pelaksanaan SDIDTK antara lain, beban kerja bidan yang overload, format penilaian menyebabkan keengganan petugas dalam melaksanakan Angka kematian bayi (infant mortality rate) merupakan salah satu aspek penting dalam menggambarkan tingkat pembangunan sumber daya manusia di sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam menentukan derajat kesehatan suatu daerah. Setiap tahunnya 12 juta anak di dunia meninggal sebelum mencapai usia lima tahun dan seluruh kematian tersebut 70% diantaranya meninggal karena pneumonia, diare, campak dan malnutrisi (Depkes RI, 2009). Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Semarang tahun 2013 sebesar 11,95 per 1000 kelahiran hidup (KH). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi tahun 2012 sebesar 13,20 per 1000 KH. Hal ini disebabkan meningkatnya deteksi dini pada ibu hamil, kompetensi bidan dalam penatalaksanaan bayi resiko tinggi, sistem rujukan dan tindakanya pra rujukan semakin baik yang berpengaruh pada menurunnya AKB tahun 2013. Lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal setiap tahun karena berbagai penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah dengan imunisasi. Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian (KemenKes RI, 2014). Kekurangan Vitamin A telah terjadi secara luas di beberapa negara, dan anak sering meninggal karena diare, dan campak. Diare dan campak dapat menguras vitamin A dari tubuh anak. Cakupan pemberian vitamin A pada balita usia 6-59 bulan di Indonesia tahun 2013 mencapai 83,9% (KemenKes RI, 2014). Pelayanan kesehatan pada bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan minimal 4 kali, yaitu pada 29 hari – 2 bulan, 3 – 5 3 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang SDIDTK. Data vitamin A dari 10 bayi dengan usia 12 bulan semua sudah mendapatkan vitamin A dari pelayanan kesehatan. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang. METODOLOGI PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli, diperlukan beberapa alat bantu pendukung pengamatan ini yaitu Chek list (Arikunto, 2010). Alat pengumpul data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan lembar dokumentasi. Analisis Data Desain Penelitian Jenis dan rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pendekatan menggunakan Cross sectional yaitu peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2012). Populasi dan Sampel Populasi Populasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah data seluruh bayi umur 12 bulan pada bulan Januari 2015 di wilayah kerja Puskesmas Sumowono sejumlah 52 bayi. Sampel dan Teknik Sampling Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi yaitu sebesar 52 (Sugiyono, 2010). Pengumpulan Data Sumber data Sumber data dalam penelitian ini berupa kohort bayi yang didapatkan dari laporan bidan desa, laporan rekapitulasi hasil kegiatan SDIDTK bayi dan wawancara langsung kepada bidan dan ibu bayi. Analisis Univariat (Analisis Deskriptif) Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Variabel yang akan dianalisis adalah data pelayanan kunjungan bayi dalam penelitian ini meliputi data pemantauan pertumbuhan, imunisasi, SDIDTK, dan vitamin A. HASIL PENELITIAN Kunjungan Bayi Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kunjungan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, 2015 Kunjungan Bayi Kurang aktif Aktif Jumlah Frekuensi Persentase (%) 11 41 21,2 78,8 52 100 Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, yang melaksanakan kunjungan bayi secara aktif yaitu sejumlah 41 bayi (78,8%), dan sebagian besar melaksanakan kunjungan secara kurang aktif, yaitu sejumlah 11 bayi (21,2%). 4 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan Bayi Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemantauan Pertumbuhan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, 2015 Penimbangan Bayi Kurang Lengkap Lengkap Jumlah Frekuensi Persentase (%) 9 43 17,3 82,7 52 100 Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, sebagian besar pemantuan pertumbuhan bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu sejumlah 43 bayi (82,7%), sedangkan yang dalam kategori kurang lengkap sejumlah 9 bayi (17,3%). Pelaksanaan Imunisasi Bayi Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelaksanaan Imunisasi Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, 2015 Pelaksanaan Imunisasi Tidak Lengkap Lengkap Jumlah Frekuensi Persentase (%) 4 48 7,7 92,3 52 100 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, sebagian besar imunisasi bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu sejumlah 48 bayi (92,3%), sedangkan yang dilaksanakan secara tidak lengkap sejumlah 4 bayi (7,7%). Pemberian Vitamin A pada Bayi Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian Vitamin A pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Semarang, 2015 Pemberian Vitamin A Belum Diberikan Sudah Diberikan Jumlah Kabupaten Frekuensi Persentase (%) 0 52 0,0 100,0 52 100,0 Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, pemberian vitamin A telah dilaksanakan pada semua bayi (100,0%). Pelaksanaan SDIDTK Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelaksanaan SDIDTK pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, 2015 Pelaksanaan SDIDTK Kurang Lengkap Lengkap Jumlah Frekuensi Persentase (%) 38 14 73,1 26,9 52 100 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, pelaksanaan SDIDTK dilaksanakan secara lengkap hanya sejumlah 14 bayi (26,9%), dan sebagian besar dilaksanakan secara kurang lengkap, yaitu sejumlah 38 bayi (73,1%). Pelayanan Kunjungan Bayi Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelayanan Kunjungan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, 2015 Pelayanan Kunjungan Bayi Kurang Tepat Tepat Jumlah Frekuensi Persentase (%) 39 13 75,0 25,0 52 100 5 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, yang melaksanakan kunjungan bayi secara tepat yaitu sejumlah 13 bayi (25,0%), dan sebagian besar melaksanakan kunjungan secara kurang tepat, yaitu sejumlah 39 bayi (75,0%). PEMBAHASAN Kunjungan Bayi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, sebagian besar melaksanakan kunjungan secara aktif, yaitu sejumlah 41 bayi (78,8%), sedangkan kunjungan bayi yang dilaksanakan kurang aktif, yaitu sejumlah 11 bayi (21,2%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelayanan kunjungan bayi sudah baik, hal tersebut karena dari ibu yang selalu membawa bayinya ke posyandu atau bidan secara rutin tiap bulannya. Selain itu, kurang aktifnya kunjungan bayi ke pelayanan kesehatan terutama untuk bayi yang belum mendapatkan pelayanan seperti penimbangan, imunisasi dan SDIDTK, karena pada saat ada jadwal posyandu yang dilakukan secara rutin tiap bulannya beberapa ibu bayi tidak dapat berkunjung ke posyandu hal itu dikarenakan pada saat ada jadwal posyandu ibu sedang bekerja sehingga bayinya tidak dapat dipantau pertumbuhannya. Sedangkan bayi yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap dikarenakan pada saat jadwal imunisasi bayi tersebut sedang sakit. Pemantauan tumbuh kembang bayi dengan sangat diperlukan bagi bayi untuk mengetahui adanya kelainan tumbuh kembang secara dini, sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Sumowono SDIDTK tidak dilakukan kepada bayi yang datang karena ke pelayanan kesehatan hanya mendapatkan pelayanan yang lain seperti bayi datang hanya ditimbang, diimunisasi, serta mendapatkan vitamin A. Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan Bayi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, sebagian besar penimbangan bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu sejumlah 43 bayi (82,7%), sedangkan yang kurang lengkap sejumlah 9 bayi (17,3%). Sebagian besar penimbangan dilakukan secara lengkap hal ini karena ibu yang tidak bekerja, sedangkan penimbangan bayi yang masih belum lengkap dikarenakan ibu yang bekerja, ibu yang bekerja jarang membawa anaknya ke posyandu maupun ke bidan disebabkan karena jadwal posyandu yang bertepatan dengan jam kerja. Sesuai dengan (DepKes RI, 2009) Pemantauan pertumbuhan balita yang merupakan salah satu kegiatan utama perbaikan gizi, menitik beratkan pada upaya pencegahan dan peningkatan gizi balita. Selain dilakukan penilaian pertumbuhan secara teratur melalui penimbangan juga dilakukan penilaian hasil penimbangan dengan KMS. Walaupun didapatkan sebagian besar sudah baik dalam pelaksanaan penimbangan, tetapi harus selalu memberikan penyuluhan kepada ibu, sesuai dengan hasil pencatatan di buku Kohort bayi/ KMS. Pelaksanaan Imunisasi bayi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, sebagian besar imunisasi bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu sejumlah 48 bayi (92,3%), sedangkan yang dilaksanakan secara tidak lengkap yaitu sejumlah 4 bayi (7,7%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum bayi yang sudah 6 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang melaksanakan imunisasi lengkap dikarenakan petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sumowono yang aktif seperti akrab dengan masyarakat dengan menunjukkan perhatian kepada masyarakat. Ibu bayi juga berperan aktif dalam kegiatan imunisasi, dengan adanya kesadaran ibu bayi untuk membawa bayinya ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan imunisasi sesuai dengan jadwal maka bayi akan mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bayi yang belum mendapatkan imunisasi secara lengkap hal tersebut dikarenakan sewaktu jadwal pelaksanaan imunisasi bayi sedang sakit. Sesuai dengan (Depkes, 2006), bahwa petugas yang memiliki sikap yang baik seperti halnya akrab dengan masyarakat menunjukkan perhatian pada kegiatan masyarakat dan mampu mendekati para tokoh masyarakat, maka akan sangat membantu daya tarik masyarakat berperan serta dalam kegiatan pelaksanaan imunisasi bayi. Pemberian Vitamin A pada Bayi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang dalam pelayanan kunjungan bayi yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian vitamin A pada bayi termasuk kategori baik hal ini dibuktikan dengan 100% bayi yang sudah diberi vitamin A dengan tepat. Pelaksanaan pemberian vitamin A sudah dalam kategori baik hal tersebut dikarenakan partisipasi dari masyarakat dalam mengasuh bayi yang tinggi dan petugas kesehatan serta kader - kader yang aktif dan baik dalam membantu melaksanakan kegiatan pemberian vitamin A, di wilayah kerja Puskesmas Sumowono tersebut kegiatan pemberian vitamin A diberikan pada bayi saat posyandu berlangsung, dari bidan melalui kader – kader disetiap posyandu dan diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Pelaksanaan SDIDTK Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, pelaksanaan SDIDTK sebagian besar dilaksanakan secara kurang lengkap, yaitu sejumlah 38 bayi (73,1%), sedangkan yang dilaksanakan secara lengkap hanya sejumlah 14 bayi (26,9%). Pelaksanaan SDIDTK kurang lengkap karena beberapa faktor yaitu dari tenaga kesehatan yang kurang aktif terhadap pelaksanaan SDIDTK terhadap bayi, di wilayah kerja Puskesmas Sumowono beberapa bidan tidak melakukan pemantauan tumbuh kembang bayi dengan menilai SDIDTK sehingga bayi yang datang untuk mendapatkan pelayanan bayi hanya ditimbang dan mendapatkan imunisasi saja tanpa dilakukan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang bayi. Faktor lain yaitu fasilitas pendukung pelaksanaan SDIDTK di puskesmas yang belum memenuhi standar pelayanan untuk program SDIDTK. Selain itu faktor dari ibu bayi juga mempengaruhi terlaksananya pelaksanaan SDIDTK, hal tersebut dikarenakan karena ibu kurang mengetahui dan memahami akan pentingnya pelaksanaan SDIDTK. Diharapkan petugas kesehatan khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang untuk lebih aktif dalam memberikan asuhan yang bemutu tinggi, komprehensif pada bayi dan balita sehat 1 bulan sampai 5 tahun khususnya pelaksanaan SDIDTK. Upaya pemerintah diharapkan dapat mendukung pelaksanaan kegiatan SDIDTK di wilayah kerja Puskesmas, sehingga seluruh bayi di wilayah kerja Puskesmas dapat terjangkau oleh pelayanan SDIDTK dan diharapkan tumbuh kembang anak menjadi optimal. 7 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang Pelayanan Kunjungan Bayi Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 52 responden bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang, sebagian besar melaksanakan pelayanan kunjungan secara kurang tepat, yaitu sejumlah 39 bayi (75,0%), sedangkan pelayanan kunjungan bayi yang dilaksanakan secara tepat, yaitu sejumlah 13 bayi (25,0). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pelayanan kunjungan bayi di wilayah kerja Puskesmas Sumowono kurang tepat sebagian besar karena faktor dari pelaksanaan SDIDTK pada bayi yang masih kurang aktif dalam pelaksanaanya. Masih kurang aktifnya dalam pelaksanaan kegiatan SDIDTK dipengaruhi oleh faktor dari tenaga kesehatan khususnya bidan, dari beberapa bidan ada yang tidak melaksanakan kegiatan SDIDTK pada bayi, selain itu pelayanan kunjungan bayi dikatakan kurang tepat jika terdapat salah satu dari 4 indikator tersebut tidak dilaksanakan sehingga pelayanan kunjungan bayi tersebut dalam kategori kurang tepat. Diharapkan para petugas kesehatan khususnya bidan di wilayah kerja Puskesmas Sumowono untuk lebih meningkatkan kegiatan pelaksanaan SDIDTK pada bayi. KESIMPULAN Sehingga Sebagian besar kunjungan bayi aktif, yaitu sejumlah 41 bayi (78,8%), dan yang kurang aktif berjumlah 11 bayi (21,2%). Sebagian besar penimbangan bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu sejumlah 43 bayi (82,7%), dan penimbangan yang dilaksanakan secara kurang lengkap sejumlah 9 bayi (17,3%). Sebagian besar imunisasi bayi dilaksanakan secara lengkap, yaitu sejumlah 48 bayi (92,3%), dan yang dilaksanakan tidak lengkap sejumlah 4 bayi (7,7%). Pemberian vitamin A telah dilaksanakan kepada semua bayi (100,0%). Pelaksanaan SDIDTK sebagian besar dilaksanakan secara kurang lengkap, yaitu sejumlah 38 bayi (73,1%), dan yang sudah dilaksanakan secara lengkap hanya berjumlah 14 bayi (26,9%). Sebagian besar bayi mendapatkan pelayanan kunjungan secara kurang tepat, yaitu sejumlah 39 bayi (75,0%), dan yang sudah tepat berjumlah 13 bayi (25,0%). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta DepKes RI. (2006). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Bakti Husada ______ . (2009). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Bakti Husada DinKes Kab. Semarang. (2013). Profil Kesehatan kabupaten Semarang. Ungaran: Dinas kesehatan kabupaten Semarang KemenKes RI. (2014). Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Bakti Husada Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan ke -10. Bandung: Alfabeta 8 Gambaran Pelayanan Kunjungan Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumowono Kabupaten Semarang