PENGARUH EPS, ROE, DER DAN TATO TERHADAP RETURN

advertisement
PENGARUH EPS, ROE, DER DAN TATO TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh :
Kristina *)
Ronny Malavia Mardani **)
Budi Wahono ***)
Email: [email protected]
Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen, Universitas Islam Malang
ABSTRACT
This study aims to determine whether the EPS (Earning Per Share), ROE
(Return On Asset), DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover) has an
effect on stockreturn on insurance companies that listed on indonesia stock exchange.
The variables of this study are: thr dependentvariable (return shares) and the
independent variable EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt
Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover). The study uses multiple linier
regression analysis technique.
Stock returns is an indicator the good or bad a company’s. an effort to increase
the stock return is to pay attention to the company’s analysis or the fundamental factors
that represent it with EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt
Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover). Based on test resultssimultaneously
(Test F) on the real level (α) = 5% can be seen that the variable EPS (Earning Per
Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset
Turnover) that do note have any significant effect on stock returns, while partially (t
Test) can be obtained that variable EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset),
DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover) there was not significant
effecton stock returns on the insurance company that listed on the Indonesia stock
exchange.
Keywod: EPS, ROE, DER, TATO and stock return
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang tergabung dalam pasar modal harus mampu meningkatkan nilai
perusahaannya karena nilai perusahaan yang tinggi tentu memberikan gambaran yang
baik dan peluang return yang besar. Apabila perusahaan menganggap semua investor
adalah investor yang rasional maka dengan return ekspektasi yang tinggi tentu saja akan
semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli sekuritas yang dikeluarkan oleh
perusahaan emiten sehingga tujuan pendanaan yang diinginkan perusahaan melalui
pasar modal juga terpenuhi, dan apabila seorang investor menginginkan return yang
tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya
bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah.
Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan pada
pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk
pengambilan keputusan investasi.
Adapun emiten yang dipilih dalam penelitian ini adalah dari perusahaan asuransi.
Dipilihnya asuransi karena salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 53
dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini
adalah perusahaan asuransi. Bentuk perusahaan asuransi berupa perusahaan perseroan
atau perusahaan bersama. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini banyak sekali
perusahaan asuransi global yang membuka usaha di Indonesia dan meraka cukup sukses
di Indonesia , sebagai contoh Prudential (Inggris ), AIA (Hongkong) dan Manulife
(Hongkong).
Penelitian kali ini hampir sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya, meneliti
pengaruh sebagai variabel independen EPS, ROE, DER, dan TATO terhadap variabel
dependennya yaitu return saham. dimana dalam penelitian kali ini ingin menguji
kembali pengaruh EPS, ROE, DER, dan TATO Terhadap Return Saham yang pada
penelitian sebelumnya terjadi perbedaan hasil antara dari penelitian oleh Kusumo
(2011) yang menyebutkan bahwa TATO berpengaruh positif terhadap return saham,
sedangkan penelitian Naryoto (2012) menyatakan bahwa variabel TATOtidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. maka masih perlu dilakukan pengujian
kembali terhadap Pengaruh EPS, ROE, DER, dan TATO Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah EPS, ROE, DER, dan TATO secara simultan berpengaruh pada return
saham?
2. Apakah EPS, ROE, DER, dan TATO secara parsial berpengaruh pada return
saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh EPS, ROE, DER,dan TATO terhadap return secara
simultan.
2. Untuk menganalisis pengaruh EPS, ROE, DER,dan TATO terhadap return secara
parsial.
1.4 Kontribusi Penelitian
Adapun kontribusi yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini diantaranya
sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dijadikan referensi para investor untuk mengetahui
informasi keuangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi di perusahaan
asuransi yang listing di BEI.
2. Untuk memperdalam wawasan atau ilmu berinvestasi dan memberikan
pembelajaran kelak sebagai manajer investasi atau menjadi investor pemula di BEI
melalui investasi di perusahaan asuransi.
3. Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak-pihak terkait baik untuk
dijadikan referensi atau acuan penelitian kedepannya.
2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Nathaniel (2008) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham
(Studi Pada Saham-saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode
2004-2006) dengan menggunakan teknik analisa Regresi Berganda menyatakan bahwa
1. Debt to Equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
54 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
returnsaham. 2. Earning per Share (EPS) berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap return saham. 3. Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap return saham. 4. Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham.
Penelitian yang dilakukan Arista (2009) Analisis Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Return Saham, dengan menggunakan teknik nalisis model regresi linier
berganda menunjukkan bahwa return on assettidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Debt To
Equity Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Earning PerShare tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Price To Book Value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada
perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEI.
Naryoto (2012) Pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt To
Equity Ratio (DER), Total Assets TurnOver (TATO) Dan Earning Per Share (EPS)
Terhadap Return Saham menyatakan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakam
analisis model regresi linier berganda menunjukkan bahwa 1. Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham pada perusahaan
Properti dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 2. Ada pengaruh yang
signifikan antara Current ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan Properti
dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 3. Tidak ada pengaruh yang signifikan
antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan Properti dan
Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 4. Tidak ada pengaruh yang signifikan
antara Total Assets Turn Over (TATO) terhadap return saham pada perusahaan Properti
dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 5. Ada pengaruh yang signifikan antara
Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham pada perusahaan Properti dan Real
Estate secara parsial (sendiri-sendiri).6. Ada pengaruh secara signifikan antara Return
on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debtto dan Real Estate secara parsial (sendirisendiri). Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO) dan Earning Per Share
(EPS) terhadap return saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara simultan
(bersama-sama).
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut Jogiyanto
(1998: 109), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return)
dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah
terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam
mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa
mendatang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang
dan masih bersifat tidak pasti.
Return merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari investasi selama
periode tertentu, dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Untuk
menghitung return saham dapat menggunakan 2 cara (Asri, 1987: 111), yaitu:
a. Memasukkan unsur dividen
Jika unsur dividen digunakan dalam perhitungan return saham (investor
tidak mengabaikan adanya dividen), maka dapat digunakan rumus:
Ri
=
Keterangan :
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 55
Ri :Returnyang diharapkan
D1 : Dividen yang diharapkan
P1 : Harga pasar saham yang diharapkan
P0 : Harga pasar saham saat penutupan
b. Tanpa memasukkan unsur dividen
Jika unsur dividen tidak digunakan dalam perhitungan (investor
mengabaikan dividen), maka data yang digunakan hanya terdiri dari harga pasar
saham saja. Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut:
Ri =
Keterangan:
P1 : Harga pasar saham yang diharapkan
P0 : Harga pasar saham saat penutupan
2.2.2 Earnings Per Share (EPS/ laba perusahaan) dan pengaruhnya terhadap return
saham
EPS merupakan rasio yang mengukurpertumbuhan dan kinerja perusahaan selama
waktu tertentu dengan cara pendapatan dari Earnings After Tax dengan jumlah saham
yang beredar (Walsh,2003: 150). Perhitungan EPS dapat dirumuskan sebagai berikut:
EPS =
Umumnya calon pemegang saham tertarik dengan Earning PerShare karena
menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa.
Earning Per Share yang besar merupakan salah satu indikator keberhasilan kinerja
suatu perusahaan. Kasmir (2010:116) EPS merupakan rasio untuk mengukur
keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. EPS yang
rendah berarti manajmen belum berhasil memuaskan pemegang para pemegang saham,
begitun sebaliknya dengan EPS yang tinggi akan mensejahterakan pemegang saham
meningkat atau akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi.
2.2.3 Return on equity (ROE) dan pengaruhnya terhadap return saham
Menurut Kasmir (2010:115), Return on equity (ROE) adalah hasil pengembalian
ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan untuk mengukur
laba bersih (net income) sesudah pajak dengan modal sendiri.
ROE =
ROE merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia
bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan dalam perusahaan
(Syamsyudin, 2007:64). Dengan kata lain, ROE merupakan ukuran kemampuan
perusahaan (emiten) dalam menghasilkan keuntungan denganmenggunakan modal
sendiri. Dari sudut pandang investor, ROE merupakansalah satu indikator penting untuk
menilai prospek perusahaan di masa mendatang. Indikator ROE sangat penting
diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasiyang akan dilakukan investor di
suatu perusahaan mampu memberikan return yangsesuai dengan tingkat yang
diharapkan investor. Dalam menentukan pilihannya, investor biasanya akan
mempertimbangkan perusahaan yang mampu memberikankontribusi ROE yang lebih
besar. Semakin tinggi ROE menunjukkan kinerjaperusahaan semakin baik dan
berdampak pada meningkatnya harga sahamperusahaan. Jika harga saham semakin
meningkat maka return saham juga akan meningkat, maka secara teoritis, sangat
dimungkinkan ROE berpengaruh positifterhadap return saham.
56 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
2.2.4 Debt Equity Ratio (DER) dan pengaruhnya terhdap return saham
Menurut kasmir (2010) DER (Debt Equity Ratio)digunakan untuk menilaiutang
dengan ekuitas. Adapun rumusnya yaitu:
Debt to equity ratio adalah rasio yang mengukur sejauhmana besarnya utang
dapat ditutupi oleh modal sendiri. (darmadi, Fakhruddin, 2006: 200). Rasio ini
menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total utang terhadap total modal yang
dimiliki perusahaan. Semakin tinggi debt to equity ratio menunjukkan komposisi total
utang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total modal
sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar
(kreditur) (Ang, 1997: 38).
Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan
perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat.
Tentunya hal ini juga akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentu deviden).
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
modal sendiri dalam menjamin semua utang perusahaan. Penggunaan utang sebagai
struktur modal perusahaan memang berisiko karena semakin besar utang, semakin besar
pula biaya bunga tetap yang harus dibayar tanpa melihat kemampuan perusahaan selain
itu biaya bunga ini akan mengurangi laba perusahaan. Namun tidak selamanya
penggunaan utang berdampak negatif bagi perusahaan, karena penggunaan utang untuk
meningkatkan laba (financial leverage), dengan kondisi perekonomian yang baik,
perusahaan dapat memperoleh laba yang lebih besar dibanding perusahaan yang tidak
menggunakan utang dalam membiayai operasi perusahaan.
2.2.5 Perputaran total aktiva (Total Assets Turn Over)
Menurut Kasmir (2010:114), Total assets turn over merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah.
Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa efisiensi seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan
penjualan.(Van Horne & Wachowicz, 2007). Pengaruh Total Asset Turnover (TATO)
Terhadap Return Saham Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa efisiensi seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang
kegiatan penjualan (Brigham & Houston, 2006). Menurut Sartono (1994) perputaran
total aktiva menunjukan bagaimana efektivias perusahaan menggunakan keseluruhan
aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Semakin
tinggi efektivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk memperoleh penjualan
diharapkan perolehan laba perusahaan semakin baik.Kinerja perusahaan semakin baik.
Kinerja perusahaan yang semakin baik mencerminkan dampak pada harga saham
perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan harga saham yang tinggi
2.3 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1 : EPS, ROE, DER, dan TATO berpengaruh secara simultan terhadap return
saham pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 57
H2 : EPS, ROE, DER, dan TATO berpengaruh secara parsial terhadap return saham
pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar
di BEI selama periode pengamatan tahun 2008 sampai 2012 sebanyak 10 perusahaan
asuransi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling, yaitu sampel yang diambil berdasarkan kreteria yang telah
ditentukan yaitu:
1. Perusahaan asuransi yang go publik.
2. Perusahaan asuransi yang terdaftar di bei yang mencantumkan laporan keuangan
yang lengkap selama periode pengamatan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun
2012
3. Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI
Dalam penelitian ini terdapat 9 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan
sampel.
3.2 Definisi dan Operasional Variable
Guna lebih memahami definisi variabel yang diteliti, berikut ini definisi
operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
1.
Laba Per Lembar Saham(EPS)
Earning Per Share merupakan rasio mengukur pertumbuhan dan kinerja
perusahaan selama waktu tertentu dengan cara pendapatan dari Earning After Tax
dengan jumlah saham yang beredar (Walsh, 2003 :150)
EPS = Laba bersih / Jumlah saham beredar.
2.
ROE (Return On Equity)
Menurut Kasmir (2010) ROE (Return On Equity) adalah rasio rasio untuk
mengukur laba bersih (net income) sesudah pajak dan modal sendiri. Adapun
rumusnya yaitu:
3.
DER (Debt Equity Ratio)
Menurut kasmir (2010) DER (Debt Equity Ratio)digunakan untuk menilaiutang
dengan ekuitas. Adapun rumusnya yaitu:
4.
TATO
Menurut Kasmir (2010:114),Total assets turn over merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah.
5.
Return Saham
(Asri, 1987: 111) Jika unsur dividen tidak digunakan dalam perhitungan
(investormengabaikan dividen), maka data yang digunakan hanya terdiri dari harga
pasar saham saja. Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut:
Ri
58 |
=
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
Keterangan:
P1 : Harga pasar saham yang diharapkan
P0 : Harga pasar saham saat penutupan
3.3 Model Penelitian
EPS (Earning Per Share)
ROE (Return On Equity)
Return Saham
DER (Debt Equity Ratio)
TATO (Total Asset
Turnover)
Gambar 1 Model Penelitian
3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang menggunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh
dan di catat oleh pihak lain), arsip, atau documenter yang dipublikasikan. (Indriantoro
dan Supomo, 1999:147). Sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode dokumentasi.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda. Model persamaan regresi yang digunakan :
R= α + β1EPS + β2ROE + β3DER+ β 4 TATO + e
Dimana:
R= Return saham
α = koefisien konstanta
β 1-4= koefisien regresi masing-masing variabel
EPS = Earning Per Share
ROE= Return On Equity
DER= Debt Equity Ratio
e = Standart Error
Adapun tahap analisis tersebut adalah sebagai berikut: Uji Normalitas, Analisis
Regresi Linier Berganda, Pengujian Asumsi Klasik (Uji Multikolinearitas, Uji
Heteroskedastisitas dan uji autokorelasi), Pengujian Hipotesis (Uji Simultan dan Uji
Parsial)
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sampel Penelitian
Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, populasi pada penelitian ini adalah
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pemilihan sampel
penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, pengambilan sampel dari
populasi berdasarkan pertimbangan (kriteria) tertentu. Adapun kriteria sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan asuransi yang go publik.
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 59
2. Perusahaan asuransi yang terdaftar di bei yang mencantumkan laporan keuangan
yang lengkap selama periode pengamatan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun
2012
3. Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI
Dari seleksi yang dilakukan terhadap 10 perusahaan yang termasuk populasi
terdapat 9 perusahaan yang masuk kedalam kriteria sampel. Berikut tahap seleksi
sampel penelitian:
Tabel 1 Tahap Seleksi Sampel
Kriteria
Jumlah
Perusahaan asuransi yang go publik.
10 Perusahaan
Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI minimal sejak tahun 9 perusahaan
2007-sekarang
Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI yang mencantumkan 9 Perusahaan
laporan keuangan yang lengkap selama periode pengamatan
mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
Perusahaan yang memnuhi kriteria sampel
9 Perusahaan
Sumber : Data diolah 2014
4.1.2 Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2 Descriptive Statistics
N
EPS
ROE
DER
TATO
RETURN
Valid N (listwise)
45
45
45
45
45
45
Minimum
.08
.43
.22
.13
-.99
Maximum
464.49
.30
5.67
27.01
70.70
Mean
73.05
.14
1.46
1.06
1.81
Std. Deviation
117.81
.06
1.09
3.96
10.57
Sumber : Data diolah, 2014
Berdasarkan hasil 2 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata rasio earning per
share (EPS) perusahaan sampel adalah 73.05. Nilai earning per share (EPS) terendah
selama tahun pengamatan adalah earning per share (EPS) emiten PT insurance Tbk
pada tahun 2008 yaitu sebesar 0.08 dan nilai earning per share (EPS) tertinggi adalah
earning per share (EPS) emiten PT Asuransi Ramayana Tbk dan anak perusahaan pada
tahun 2011 yaitu sebesar 464.49329. nilai standar deviasinya sebesar 117.81
menunjukkan bahwa selama tahun pengamatan, kondisi earning per share (EPS)
perusahaan sampel sangat berfluktuasi dan bervariasi rata-rata jarak antara perushaan
yang mempunyai rasio antara laba dengan jumlah saham yang tinggi dan positif.
Rata-rata rasio return on equity (ROE) perusahaan sampel adalah 0.06880808.
Nilai ROE terendah selama tahun pengamatan adalah ROE emiten PT Asuransi
Ramayana Tbk dan anak perusahaan Pada tahun 2012 0.02 dan tertinggi pada tahun
2012 emiten PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk yaitu 0.30 . Nilai standar
deviasinya sebesar 0.06 menunjukkan bahwa selama tahun pengamatan, kondisi ROE
perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang
mempunyai rasio antara laba dan modalnya tinggi dan positif cukup jauh dengan ratarata jarak antara perusahaan yang mempunyai rasio antara laba dan modalnya sangat
rendah. ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa atau mengukur
tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham.Rumus yang dipakai adalah laba
bersih yang tersedia untuk pemegang saham dibagi dengan ekuitas saham.
60 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
Rata-rata Debt To Equity Ratio(DER) selama periode pengamatan adalah 1.46,
yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya jika
menggunakan modal sendiri. Rasio DER tertinggi dicapai olehPT Asuransi Ramayana
Tbk dan anak perusahaan yaitu sebesr 5.67.pada tahun 2012.dimana DER terendah
selama periode pengamatan yaitu sebesar 0.22 dicapai oleh emiten PT Lippo General
Insurance Tbkpada tahun 2008. Nilai standar deviasinya adalah sebesar 1.09.Kondisi
DER perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang
mempunyai rasio antara hutang dengan modal yang tinggi cukup jauh dengan rata-rata
jarak antara perusahaan yang mempunyai rasio antara hutang dengan modal yang sangat
rendah.
Rata-rata Total Assets Turn Over (TATO) selama periode pengamatan adalah.
Rasio Total Assets Turn Over (TATO) tertinggi dicapai olehPT Asuransi Dayin Mitra
Tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar 27.01. Dimana Total Assets Turn Over(TATO)
terendah selama periode pengamatan yaitu dicapai oleh emiten PT insurance Tbk pada
tahun 2009. Nilai standar deviasinya adalah sebesar 3.96 lebih besar dibandingkan
dengan nilai mean 1.06 menunjukkan tingginya fluktuasi variabel Total Assets Turn
Over(TATO).
Return saham terendah (minimum) adalah -0.99 dan return saham tertinggi
(maximum) 70.70. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa return saham secara ratarata (mean) mengalami perubahan sebesar 1.81. Standar deviasi return saham sebesar
10.57 yang melebihi nilai rata-rata return saham sebesar 1.81. Dengan
besarnyasimpangan data menunjukkan tingginya fluktuasi data variabel return saham
selama periode pengamatan.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Uji Normalitas
Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
N
EPS
ROE
DER
TATO
RETURN
Valid N (listwise)
45
45
45
45
45
45
Minimum
.08
.02
.22
.13
-.99
Maximum
464.49
.30
5.67
27.01
70.70
Mean
73.05
.14
1.46
1.06
1.81
Std.
Deviation
117.81
.06
1.09
3.96
10.57
Sumber: Data diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan KolmogorofSmirnov seperti pada tabel 4.9 tersebut maka dapat disimpulkan bahwa EPS, ROE, DER
dan TATO berdistribusi normal karena nilai signifikance masing-masing variabel lebih
kecil dari 0.05.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Autokorelasi
Hasil dari Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Hasil Durbin Waston
Model
1
R
.233(a)
R Square
.054
Adjusted R
Square
-.040
Std. Error of
the Estimate
1.119469540
DurbinWatson
1.996
Sumber: Data diolah, 2014
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 61
Dari hasil analisis pada tabel 4 terlihat bahwa nilai Durbin Waston dari hasil
uji yang dilakukan adalah sebesar 1.2874 dengan nilai n = 45 dan k = 5 maka nilai
DL = 1.7762 dan DU = 1.2874 sehingga ketika dimasukkan dalam persamaan
menjadi 1.2874< 1.996<2.7126 (Du < d <4-Du). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi dalam penelitian terbebas dari gangguan autokorelasi.
b. Uji Multikolinieritas
Hasil dari Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF
EPS
.985
1.016
ROE
.593
1.686
DER
.799
1.251
TATO
.717
1.395
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa keempat
variabel independen tidak terjadi msalah multikolinearitas yang ditunjukakan pada
kolom tabel VIF dari variabel independen yang kurang dari 10, dengan nilai
tolerance yang lebih dari 0,1.
c. Uji Heterokedastisitas
Hasil dari Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berrikut ini :
Tabel 6 Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.434
.361
-.001
.001
-2.648
2.528
-.052
.137
0.917
.682
Model
1
(Constant)
EPS
ROE
DER
TATO
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.201
-.700
-1.047
-.381
1.344
-.105
-.202
-.063
.919
.237
.488
.301
.705
.158
Sumber: Data diolah, 2014
Berdasarkan analisis pada tabel 6 dapat dilihat bahwa keempat variabel
yakni EPS, ROE, DER, dan TATO mempunyai tingkat signifikansi diatas 0.05 yaitu
EPS yaitu sebesar 0.488, ROE sebesar0.301, DER yaitu sebesar 0.705, dan TATO
sebesar 0.158. maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini
tidak terjadi masalah heteroskedastitas.
4.2.3 Analisis Regresi Berganda
Adapun hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7 Hasil Analisis Uji Regresi
Model
1
(Constant)
EPS
ROE
DER
TATO
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.043
.455
.003
.001
1.947
3.185
-.422
.173
1.073
.859
Standardized
Coefficients
Beta
.081
.122
-.075
.227
T
.094
2.523
.611
-2.437
1.249
Sig.
.925
.004
.544
.015
.219
Sumber: Data diolah, 2014
Dari hasil analisis pada tabel 6 dapat dibuat persamaa linier berganda sebagai
berikut:
R= 0.043 + 0.003 EPS + 1.947ROE -0.422 DER +1.073TATO + e
62 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
4.2.4 Uji F (Simultan)
Adapun hasil uji F (Simultan) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7 Uji F
Model
1
Sum of Squares
12.896
50.128
73.024
Regression
Residual
Total
Df
4
40
44
Mean Square
3.224
1.253
F
2.573
Sig.
.008(a)
Sumber: Data diolah, 2014
Dari hasil analisis anova F test pada tabel 7 diperoleh Fhitung sebesar 2.573
sedangkan tingkat signifikansinya 0.008 yang berada dibawah 0.05. yang menunjukkan
bahwa EPS, ROE, DER dan TATO secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap
return. Dengan demikin hipotesis H1 yang menyatakan bahwa secara simultan EPS,
ROE, DER, dan TATO berpengaruh secara simultan terhadap Return saham pada
penelitian ini diterima.
Sementara itu uji koefisien dterminasi tampak pada tabel berikut:
Tabel 8 Koefisien Determinasi
Model
1
R
.527(a)
R Square
.278
Adjusted R Square
-.040
Std. Error of the Estimate
1.119469540
Sumber: Data diolah, 2014
Berdasarkan tabel tersebut bahwa nilai R square sebesar 0,27artinya bahwa
sebesar 27,8% Return saham dipengaruhi oleh EPS, ROE, DER, dan TATO. Sedang
sisanya sebesar 72.2%dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
4.2.5 Uji t (Parsial)
Tabel 9 Hasil Uji t
Model
1
(Constant)
EPS
ROE
DER
TATO
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
.043
.455
.003
.001
1.947
3.185
-.422
.173
1.073
.859
Standardized
Coefficients
Beta
.081
.122
-.075
.227
t
.094
2.523
.611
-2.437
1.249
Sig.
.925
.004
.544
.015
.219
Uji t digunakan untuk pengujian regresi secara parsial atau sendiri-sendiri yang
digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh pasrisal antara variabel independen
tehadap variabel dependen. Dari hasil analisis tabel 9 dapat diketahui bahwa:
a. EPS
EPS memiliki nilai thitung sebesar2.523tingkat signifikansi sebesar 0.004 atau
probabilitas berada dibawah 0.05.Hal ini menunjukkan bahwa EPS berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Hasil ini menunjukkan perubahan EPS akan
diikuti oleh perubahan return dengan arah yang sama. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham
dapat diterima.
b. ROE
ROE memiliki nilai thitung sebesar 0.611 dengantingkat signifikansi sebesar
0.544.Hal ini menunjukkan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham. Hasil ini menunjukkan perubahan ROE tidak akan diikuti oleh
perubahan return dengan arah yang sama. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan secara parsial ROEtidak berpengaruh signifikan terhadap return saham
ditolak.
Semakin tinggi ROE menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik dan
berdampak pada meningkatnya harga sahamperusahaan. Jika harga saham semakin
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 63
meningkat maka return saham juga akan meningkat, maka secara teoritis, sangat
dimungkinkan ROE berpengaruh positif terhadap return saham.
c. DER
DER memiliki nilai thitung sebesar-2.43 dengantingkat signifikansi sebesar
0.015. Hal ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hasil ini menunjukkan perubahan DER akan diikuti oleh perubahan return
dengan arah yang berlawanan. Dengan demikian hipotesis H2c yang menyatakan
secara parsial DER berpengaruh signifikan terhadap return saham dapat diterima.
d. TATO
TATO memiliki nilai thitung sebesar1.249 dengantingkat signifikansi sebesar
0.219.Hal ini menunjukkan bahwa TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan secara parsial TATO
berpengaruh signifikan terhadap return saham ditolak.
Dengan hasil Uji T yang sudah diuraikan, tampak bahwa secara parsial EPS
dan DER berpengaruh signifikan terhadap Return saham.sementara ROE dan TATO
tidak berpengaruh terhadap Return saham.
4.2.6 Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian ini menghasilkan analisis secara statistik bahwa secara parsial
(sendiri-sendiri) EPS dan DER berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedang
ROE dan TATO tidak berpengaruh sig terhadap return saham.Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian Subalno (2009) Total Assets Turn Over (TATO) tidak terbukti
berpengaruh terhadap return saham. Naryoto (2012) bahwa Return On Asset(ROE),
Total Asset Turnover(TATO) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return
saham.Penelitian ini mendukung penelitian Absari dkk (2012) yang menyatakan bahwa
DER dan Earnings Per share berpengaruh terhadap return saham
Penelitian ini menghasilkan hasil analisis secara statistik bahwa secara simultan
(bersama-sama) EPS, ROE, DER dan TATO berpengaruh signifikan terhadap Return
saham.Hasil ini mendukung penelitian dari Naryoto yang menyatakan bahwa Secara
simultan, variabel independen yang terdiri atas likuiditas, ukuranperusahaan, (DER)
Debt To Equity Ratio, (ROE) Return On Equity (EPS) Earnings Per Share, (PER)
PriceEarnings Ratio dan risiko sistematis mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadapreturn saham.
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Secara simultan EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Equity), DER (Debt
Equity Ratio), TATO (Total Asset Turnover) berpengaruh pada return saham
2. Secara parsial EPS (Earning Per Share) berpengaruh terhadap return saham. Secara
parsial ROE (Return On Equity) tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara
parsial DER (Debt Equity Ratio) berpengaruh terhadap return saham pada penelitian.
Secara parsial TATO (Total Asset Turnover) tidak berpengaruh terhadap return
saham pada penelitian ini ditolak.
5.2 Keterbatasan
1. Periode penelitian yang cukup pendek yaitu 5 tahun (2008-2009) sehingga
kemungkinan hasil penelitian kurang mencerminkan fenomena yang sesungguhnya.
64 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
2. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh variabel independen dalam
mempengaruhi variabel dependen, sebesar 27,8% dan sisanya sebesar 72,8%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi,
seperti rasio-rasio keuangan lainnya.
3. Melihat kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen,
makadisarankan perlunya kehati-hatian dalam melakukan generalisasi atas
hasilpenelitian ini.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh
dalam penelitian ini, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1.
Penelitian berikutnya hendaknya menambahkan jumlah periode agar hasil
penelitian tersebut mencerminkan kondisi yang sesungguhnya.
2.
Perusahaan asuransi diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan sehingga dengan demikian rasio ROE, dER akan meningkat. Dengan
meningkatnya rasio tersebut, maka diharapkan minat investor terhadap saham
akan semakin meningkat. Meningkatnya minat investor terhadap saham suatu
perusahaan cenderung akan meningkatkan return saham perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono,2002. Manajemen Keuangan: Aplikasi Dan Teori. BPFE-Yogyakarta;
Yogyakarta.
Arista Desi,2013, Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Kasus
pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 – 2009,
Jurnal, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin Semarang.
Brigham, Eugene F dan Wetson J Fred. 1990. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”.
Jakarta .penerbit Erlangga
Cahyaningrum, Ndaru Hesti. “ Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa
Efek Indonesia
Periode 2005 Sampai Dengan 2010)”.
Skripsi.Dipublikasikan. Universitas diponegoro semarang.
Indriantoro, Supomo, M.Si. Akuntan, 2002.Metedologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta :
Edisi Pertama, Penerbit BPFE.
Gujarati, Damodar N. 2007. “Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga“.Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi II, BPFE – UGM,
Yogyakarta.
Indriantoro dan Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta.Yogyakarta.
Kasmir, 2010.AnalisisLaporanKeuangan, CetakanKetiga. Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Edisi Revisi.
Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada.
Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen keuangan perusahaan.Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Mohamad Samsul.2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:Erlangga.
Nur Fita Sari,2012,Analisis Pengaruh Der, Cr, Roe, Dan Tat Terhadap Return Saham
(Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009 – 2011 Dan Investor Yang
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 65
Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas Di Wilayah Semarang Periode 2012), di
publikasikan Skripsi, Universitas Diponegoro.
Sawir, Agnes.2001.Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suad Husnan. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kelima,
Yogyakarta : BPFE
Suja’i, Yusuf Imam. 2008.” Rasio Keuangan Perusahaan” Modul. Malang: Fakultas
Ekonomi UNISMA
Sugiyono, (2008).Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung
Alfabeta.
Sugiyono. 2000. “statistika untuk penelitian”. Bnadung: Alfabeta
Sunariyah.2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Edisi Dua).Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis nvestasi dan Manajemen Fortopolio,Edisi
Pertama. Yogyakarta BPFE-UGM.
Tjiptono Darmadji.,& Hendy M. Fakhruddin. (2006). Pasar Modal di Indonesia:
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
*) Kristina adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma
**) Ronny Malavia Mardani adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma
***) Budi Wahono adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma
66 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
Download