PENGARUH EPS, ROE, DER DAN TATO TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Kristina *) Ronny Malavia Mardani **) Budi Wahono ***) Email: [email protected] Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen, Universitas Islam Malang ABSTRACT This study aims to determine whether the EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover) has an effect on stockreturn on insurance companies that listed on indonesia stock exchange. The variables of this study are: thr dependentvariable (return shares) and the independent variable EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover). The study uses multiple linier regression analysis technique. Stock returns is an indicator the good or bad a company’s. an effort to increase the stock return is to pay attention to the company’s analysis or the fundamental factors that represent it with EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover). Based on test resultssimultaneously (Test F) on the real level (α) = 5% can be seen that the variable EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover) that do note have any significant effect on stock returns, while partially (t Test) can be obtained that variable EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Asset), DER (Debt Equity Ratio)and TATO (Total Asset Turnover) there was not significant effecton stock returns on the insurance company that listed on the Indonesia stock exchange. Keywod: EPS, ROE, DER, TATO and stock return 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang tergabung dalam pasar modal harus mampu meningkatkan nilai perusahaannya karena nilai perusahaan yang tinggi tentu memberikan gambaran yang baik dan peluang return yang besar. Apabila perusahaan menganggap semua investor adalah investor yang rasional maka dengan return ekspektasi yang tinggi tentu saja akan semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli sekuritas yang dikeluarkan oleh perusahaan emiten sehingga tujuan pendanaan yang diinginkan perusahaan melalui pasar modal juga terpenuhi, dan apabila seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah. Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan pada pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi. Adapun emiten yang dipilih dalam penelitian ini adalah dari perusahaan asuransi. Dipilihnya asuransi karena salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 | 53 dengan cara mengalihkan/transfer risiko dari satu pihak ke pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi. Bentuk perusahaan asuransi berupa perusahaan perseroan atau perusahaan bersama. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini banyak sekali perusahaan asuransi global yang membuka usaha di Indonesia dan meraka cukup sukses di Indonesia , sebagai contoh Prudential (Inggris ), AIA (Hongkong) dan Manulife (Hongkong). Penelitian kali ini hampir sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya, meneliti pengaruh sebagai variabel independen EPS, ROE, DER, dan TATO terhadap variabel dependennya yaitu return saham. dimana dalam penelitian kali ini ingin menguji kembali pengaruh EPS, ROE, DER, dan TATO Terhadap Return Saham yang pada penelitian sebelumnya terjadi perbedaan hasil antara dari penelitian oleh Kusumo (2011) yang menyebutkan bahwa TATO berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan penelitian Naryoto (2012) menyatakan bahwa variabel TATOtidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. maka masih perlu dilakukan pengujian kembali terhadap Pengaruh EPS, ROE, DER, dan TATO Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah EPS, ROE, DER, dan TATO secara simultan berpengaruh pada return saham? 2. Apakah EPS, ROE, DER, dan TATO secara parsial berpengaruh pada return saham? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh EPS, ROE, DER,dan TATO terhadap return secara simultan. 2. Untuk menganalisis pengaruh EPS, ROE, DER,dan TATO terhadap return secara parsial. 1.4 Kontribusi Penelitian Adapun kontribusi yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dijadikan referensi para investor untuk mengetahui informasi keuangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi di perusahaan asuransi yang listing di BEI. 2. Untuk memperdalam wawasan atau ilmu berinvestasi dan memberikan pembelajaran kelak sebagai manajer investasi atau menjadi investor pemula di BEI melalui investasi di perusahaan asuransi. 3. Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak-pihak terkait baik untuk dijadikan referensi atau acuan penelitian kedepannya. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Nathaniel (2008) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Studi Pada Saham-saham Real Estate and Property di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006) dengan menggunakan teknik analisa Regresi Berganda menyatakan bahwa 1. Debt to Equity ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap 54 | JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 returnsaham. 2. Earning per Share (EPS) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. 3. Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. 4. Price to Book Value (PBV) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Arista (2009) Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham, dengan menggunakan teknik nalisis model regresi linier berganda menunjukkan bahwa return on assettidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Debt To Equity Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Earning PerShare tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Price To Book Value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaanmanufaktur yang terdaftar di BEI. Naryoto (2012) Pengaruh Return On Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Total Assets TurnOver (TATO) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham menyatakan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakam analisis model regresi linier berganda menunjukkan bahwa 1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Return On Equity (ROE) terhadap Return Saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 2. Ada pengaruh yang signifikan antara Current ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 3. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 4. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Total Assets Turn Over (TATO) terhadap return saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri). 5. Ada pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share (EPS) terhadap Return saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara parsial (sendiri-sendiri).6. Ada pengaruh secara signifikan antara Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Debtto dan Real Estate secara parsial (sendirisendiri). Equity Ratio (DER), Total Assets Turn Over (TATO) dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara simultan (bersama-sama). 2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Menurut Jogiyanto (1998: 109), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa mendatang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Return merupakan hasil keseluruhan yang diperoleh dari investasi selama periode tertentu, dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Untuk menghitung return saham dapat menggunakan 2 cara (Asri, 1987: 111), yaitu: a. Memasukkan unsur dividen Jika unsur dividen digunakan dalam perhitungan return saham (investor tidak mengabaikan adanya dividen), maka dapat digunakan rumus: Ri = Keterangan : JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 | 55 Ri :Returnyang diharapkan D1 : Dividen yang diharapkan P1 : Harga pasar saham yang diharapkan P0 : Harga pasar saham saat penutupan b. Tanpa memasukkan unsur dividen Jika unsur dividen tidak digunakan dalam perhitungan (investor mengabaikan dividen), maka data yang digunakan hanya terdiri dari harga pasar saham saja. Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut: Ri = Keterangan: P1 : Harga pasar saham yang diharapkan P0 : Harga pasar saham saat penutupan 2.2.2 Earnings Per Share (EPS/ laba perusahaan) dan pengaruhnya terhadap return saham EPS merupakan rasio yang mengukurpertumbuhan dan kinerja perusahaan selama waktu tertentu dengan cara pendapatan dari Earnings After Tax dengan jumlah saham yang beredar (Walsh,2003: 150). Perhitungan EPS dapat dirumuskan sebagai berikut: EPS = Umumnya calon pemegang saham tertarik dengan Earning PerShare karena menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Earning Per Share yang besar merupakan salah satu indikator keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Kasmir (2010:116) EPS merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. EPS yang rendah berarti manajmen belum berhasil memuaskan pemegang para pemegang saham, begitun sebaliknya dengan EPS yang tinggi akan mensejahterakan pemegang saham meningkat atau akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi. 2.2.3 Return on equity (ROE) dan pengaruhnya terhadap return saham Menurut Kasmir (2010:115), Return on equity (ROE) adalah hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan untuk mengukur laba bersih (net income) sesudah pajak dengan modal sendiri. ROE = ROE merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan dalam perusahaan (Syamsyudin, 2007:64). Dengan kata lain, ROE merupakan ukuran kemampuan perusahaan (emiten) dalam menghasilkan keuntungan denganmenggunakan modal sendiri. Dari sudut pandang investor, ROE merupakansalah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang. Indikator ROE sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasiyang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yangsesuai dengan tingkat yang diharapkan investor. Dalam menentukan pilihannya, investor biasanya akan mempertimbangkan perusahaan yang mampu memberikankontribusi ROE yang lebih besar. Semakin tinggi ROE menunjukkan kinerjaperusahaan semakin baik dan berdampak pada meningkatnya harga sahamperusahaan. Jika harga saham semakin meningkat maka return saham juga akan meningkat, maka secara teoritis, sangat dimungkinkan ROE berpengaruh positifterhadap return saham. 56 | JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 2.2.4 Debt Equity Ratio (DER) dan pengaruhnya terhdap return saham Menurut kasmir (2010) DER (Debt Equity Ratio)digunakan untuk menilaiutang dengan ekuitas. Adapun rumusnya yaitu: Debt to equity ratio adalah rasio yang mengukur sejauhmana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri. (darmadi, Fakhruddin, 2006: 200). Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total utang terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi debt to equity ratio menunjukkan komposisi total utang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) (Ang, 1997: 38). Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini juga akan mengurangi hak pemegang saham (dalam bentu deviden). Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menjamin semua utang perusahaan. Penggunaan utang sebagai struktur modal perusahaan memang berisiko karena semakin besar utang, semakin besar pula biaya bunga tetap yang harus dibayar tanpa melihat kemampuan perusahaan selain itu biaya bunga ini akan mengurangi laba perusahaan. Namun tidak selamanya penggunaan utang berdampak negatif bagi perusahaan, karena penggunaan utang untuk meningkatkan laba (financial leverage), dengan kondisi perekonomian yang baik, perusahaan dapat memperoleh laba yang lebih besar dibanding perusahaan yang tidak menggunakan utang dalam membiayai operasi perusahaan. 2.2.5 Perputaran total aktiva (Total Assets Turn Over) Menurut Kasmir (2010:114), Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah. Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiensi seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan.(Van Horne & Wachowicz, 2007). Pengaruh Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Return Saham Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiensi seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan (Brigham & Houston, 2006). Menurut Sartono (1994) perputaran total aktiva menunjukan bagaimana efektivias perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Semakin tinggi efektivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk memperoleh penjualan diharapkan perolehan laba perusahaan semakin baik.Kinerja perusahaan semakin baik. Kinerja perusahaan yang semakin baik mencerminkan dampak pada harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan harga saham yang tinggi 2.3 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : EPS, ROE, DER, dan TATO berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 | 57 H2 : EPS, ROE, DER, dan TATO berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan tahun 2008 sampai 2012 sebanyak 10 perusahaan asuransi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang diambil berdasarkan kreteria yang telah ditentukan yaitu: 1. Perusahaan asuransi yang go publik. 2. Perusahaan asuransi yang terdaftar di bei yang mencantumkan laporan keuangan yang lengkap selama periode pengamatan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 3. Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI Dalam penelitian ini terdapat 9 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. 3.2 Definisi dan Operasional Variable Guna lebih memahami definisi variabel yang diteliti, berikut ini definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Laba Per Lembar Saham(EPS) Earning Per Share merupakan rasio mengukur pertumbuhan dan kinerja perusahaan selama waktu tertentu dengan cara pendapatan dari Earning After Tax dengan jumlah saham yang beredar (Walsh, 2003 :150) EPS = Laba bersih / Jumlah saham beredar. 2. ROE (Return On Equity) Menurut Kasmir (2010) ROE (Return On Equity) adalah rasio rasio untuk mengukur laba bersih (net income) sesudah pajak dan modal sendiri. Adapun rumusnya yaitu: 3. DER (Debt Equity Ratio) Menurut kasmir (2010) DER (Debt Equity Ratio)digunakan untuk menilaiutang dengan ekuitas. Adapun rumusnya yaitu: 4. TATO Menurut Kasmir (2010:114),Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah. 5. Return Saham (Asri, 1987: 111) Jika unsur dividen tidak digunakan dalam perhitungan (investormengabaikan dividen), maka data yang digunakan hanya terdiri dari harga pasar saham saja. Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut: Ri 58 | = JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 Keterangan: P1 : Harga pasar saham yang diharapkan P0 : Harga pasar saham saat penutupan 3.3 Model Penelitian EPS (Earning Per Share) ROE (Return On Equity) Return Saham DER (Debt Equity Ratio) TATO (Total Asset Turnover) Gambar 1 Model Penelitian 3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Adapun data yang menggunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan di catat oleh pihak lain), arsip, atau documenter yang dipublikasikan. (Indriantoro dan Supomo, 1999:147). Sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. 3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Model persamaan regresi yang digunakan : R= α + β1EPS + β2ROE + β3DER+ β 4 TATO + e Dimana: R= Return saham α = koefisien konstanta β 1-4= koefisien regresi masing-masing variabel EPS = Earning Per Share ROE= Return On Equity DER= Debt Equity Ratio e = Standart Error Adapun tahap analisis tersebut adalah sebagai berikut: Uji Normalitas, Analisis Regresi Linier Berganda, Pengujian Asumsi Klasik (Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan uji autokorelasi), Pengujian Hipotesis (Uji Simultan dan Uji Parsial) 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sampel Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, populasi pada penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, pengambilan sampel dari populasi berdasarkan pertimbangan (kriteria) tertentu. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan asuransi yang go publik. JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 | 59 2. Perusahaan asuransi yang terdaftar di bei yang mencantumkan laporan keuangan yang lengkap selama periode pengamatan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 3. Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI Dari seleksi yang dilakukan terhadap 10 perusahaan yang termasuk populasi terdapat 9 perusahaan yang masuk kedalam kriteria sampel. Berikut tahap seleksi sampel penelitian: Tabel 1 Tahap Seleksi Sampel Kriteria Jumlah Perusahaan asuransi yang go publik. 10 Perusahaan Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI minimal sejak tahun 9 perusahaan 2007-sekarang Perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI yang mencantumkan 9 Perusahaan laporan keuangan yang lengkap selama periode pengamatan mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 Perusahaan yang memnuhi kriteria sampel 9 Perusahaan Sumber : Data diolah 2014 4.1.2 Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2 Descriptive Statistics N EPS ROE DER TATO RETURN Valid N (listwise) 45 45 45 45 45 45 Minimum .08 .43 .22 .13 -.99 Maximum 464.49 .30 5.67 27.01 70.70 Mean 73.05 .14 1.46 1.06 1.81 Std. Deviation 117.81 .06 1.09 3.96 10.57 Sumber : Data diolah, 2014 Berdasarkan hasil 2 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata rasio earning per share (EPS) perusahaan sampel adalah 73.05. Nilai earning per share (EPS) terendah selama tahun pengamatan adalah earning per share (EPS) emiten PT insurance Tbk pada tahun 2008 yaitu sebesar 0.08 dan nilai earning per share (EPS) tertinggi adalah earning per share (EPS) emiten PT Asuransi Ramayana Tbk dan anak perusahaan pada tahun 2011 yaitu sebesar 464.49329. nilai standar deviasinya sebesar 117.81 menunjukkan bahwa selama tahun pengamatan, kondisi earning per share (EPS) perusahaan sampel sangat berfluktuasi dan bervariasi rata-rata jarak antara perushaan yang mempunyai rasio antara laba dengan jumlah saham yang tinggi dan positif. Rata-rata rasio return on equity (ROE) perusahaan sampel adalah 0.06880808. Nilai ROE terendah selama tahun pengamatan adalah ROE emiten PT Asuransi Ramayana Tbk dan anak perusahaan Pada tahun 2012 0.02 dan tertinggi pada tahun 2012 emiten PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk yaitu 0.30 . Nilai standar deviasinya sebesar 0.06 menunjukkan bahwa selama tahun pengamatan, kondisi ROE perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang mempunyai rasio antara laba dan modalnya tinggi dan positif cukup jauh dengan ratarata jarak antara perusahaan yang mempunyai rasio antara laba dan modalnya sangat rendah. ROE adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa atau mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham.Rumus yang dipakai adalah laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham dibagi dengan ekuitas saham. 60 | JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 Rata-rata Debt To Equity Ratio(DER) selama periode pengamatan adalah 1.46, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya jika menggunakan modal sendiri. Rasio DER tertinggi dicapai olehPT Asuransi Ramayana Tbk dan anak perusahaan yaitu sebesr 5.67.pada tahun 2012.dimana DER terendah selama periode pengamatan yaitu sebesar 0.22 dicapai oleh emiten PT Lippo General Insurance Tbkpada tahun 2008. Nilai standar deviasinya adalah sebesar 1.09.Kondisi DER perusahaan sampel sangat berfluktuasi, rata-rata jarak antara perusahaan yang mempunyai rasio antara hutang dengan modal yang tinggi cukup jauh dengan rata-rata jarak antara perusahaan yang mempunyai rasio antara hutang dengan modal yang sangat rendah. Rata-rata Total Assets Turn Over (TATO) selama periode pengamatan adalah. Rasio Total Assets Turn Over (TATO) tertinggi dicapai olehPT Asuransi Dayin Mitra Tbk pada tahun 2009 yaitu sebesar 27.01. Dimana Total Assets Turn Over(TATO) terendah selama periode pengamatan yaitu dicapai oleh emiten PT insurance Tbk pada tahun 2009. Nilai standar deviasinya adalah sebesar 3.96 lebih besar dibandingkan dengan nilai mean 1.06 menunjukkan tingginya fluktuasi variabel Total Assets Turn Over(TATO). Return saham terendah (minimum) adalah -0.99 dan return saham tertinggi (maximum) 70.70. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa return saham secara ratarata (mean) mengalami perubahan sebesar 1.81. Standar deviasi return saham sebesar 10.57 yang melebihi nilai rata-rata return saham sebesar 1.81. Dengan besarnyasimpangan data menunjukkan tingginya fluktuasi data variabel return saham selama periode pengamatan. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Uji Normalitas Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Hasil Uji Normalitas N EPS ROE DER TATO RETURN Valid N (listwise) 45 45 45 45 45 45 Minimum .08 .02 .22 .13 -.99 Maximum 464.49 .30 5.67 27.01 70.70 Mean 73.05 .14 1.46 1.06 1.81 Std. Deviation 117.81 .06 1.09 3.96 10.57 Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan KolmogorofSmirnov seperti pada tabel 4.9 tersebut maka dapat disimpulkan bahwa EPS, ROE, DER dan TATO berdistribusi normal karena nilai signifikance masing-masing variabel lebih kecil dari 0.05. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik a. Uji Autokorelasi Hasil dari Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Hasil Durbin Waston Model 1 R .233(a) R Square .054 Adjusted R Square -.040 Std. Error of the Estimate 1.119469540 DurbinWatson 1.996 Sumber: Data diolah, 2014 JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 | 61 Dari hasil analisis pada tabel 4 terlihat bahwa nilai Durbin Waston dari hasil uji yang dilakukan adalah sebesar 1.2874 dengan nilai n = 45 dan k = 5 maka nilai DL = 1.7762 dan DU = 1.2874 sehingga ketika dimasukkan dalam persamaan menjadi 1.2874< 1.996<2.7126 (Du < d <4-Du). Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi dalam penelitian terbebas dari gangguan autokorelasi. b. Uji Multikolinieritas Hasil dari Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF EPS .985 1.016 ROE .593 1.686 DER .799 1.251 TATO .717 1.395 Sumber: data diolah, 2014 Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen tidak terjadi msalah multikolinearitas yang ditunjukakan pada kolom tabel VIF dari variabel independen yang kurang dari 10, dengan nilai tolerance yang lebih dari 0,1. c. Uji Heterokedastisitas Hasil dari Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berrikut ini : Tabel 6 Uji Heteroskedastisitas Unstandardized Coefficients B Std. Error .434 .361 -.001 .001 -2.648 2.528 -.052 .137 0.917 .682 Model 1 (Constant) EPS ROE DER TATO Standardized Coefficients Beta t Sig. 1.201 -.700 -1.047 -.381 1.344 -.105 -.202 -.063 .919 .237 .488 .301 .705 .158 Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan analisis pada tabel 6 dapat dilihat bahwa keempat variabel yakni EPS, ROE, DER, dan TATO mempunyai tingkat signifikansi diatas 0.05 yaitu EPS yaitu sebesar 0.488, ROE sebesar0.301, DER yaitu sebesar 0.705, dan TATO sebesar 0.158. maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi masalah heteroskedastitas. 4.2.3 Analisis Regresi Berganda Adapun hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 7 Hasil Analisis Uji Regresi Model 1 (Constant) EPS ROE DER TATO Unstandardized Coefficients B Std. Error .043 .455 .003 .001 1.947 3.185 -.422 .173 1.073 .859 Standardized Coefficients Beta .081 .122 -.075 .227 T .094 2.523 .611 -2.437 1.249 Sig. .925 .004 .544 .015 .219 Sumber: Data diolah, 2014 Dari hasil analisis pada tabel 6 dapat dibuat persamaa linier berganda sebagai berikut: R= 0.043 + 0.003 EPS + 1.947ROE -0.422 DER +1.073TATO + e 62 | JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 4.2.4 Uji F (Simultan) Adapun hasil uji F (Simultan) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 7 Uji F Model 1 Sum of Squares 12.896 50.128 73.024 Regression Residual Total Df 4 40 44 Mean Square 3.224 1.253 F 2.573 Sig. .008(a) Sumber: Data diolah, 2014 Dari hasil analisis anova F test pada tabel 7 diperoleh Fhitung sebesar 2.573 sedangkan tingkat signifikansinya 0.008 yang berada dibawah 0.05. yang menunjukkan bahwa EPS, ROE, DER dan TATO secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap return. Dengan demikin hipotesis H1 yang menyatakan bahwa secara simultan EPS, ROE, DER, dan TATO berpengaruh secara simultan terhadap Return saham pada penelitian ini diterima. Sementara itu uji koefisien dterminasi tampak pada tabel berikut: Tabel 8 Koefisien Determinasi Model 1 R .527(a) R Square .278 Adjusted R Square -.040 Std. Error of the Estimate 1.119469540 Sumber: Data diolah, 2014 Berdasarkan tabel tersebut bahwa nilai R square sebesar 0,27artinya bahwa sebesar 27,8% Return saham dipengaruhi oleh EPS, ROE, DER, dan TATO. Sedang sisanya sebesar 72.2%dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. 4.2.5 Uji t (Parsial) Tabel 9 Hasil Uji t Model 1 (Constant) EPS ROE DER TATO Unstandardized Coefficients B Std. Error .043 .455 .003 .001 1.947 3.185 -.422 .173 1.073 .859 Standardized Coefficients Beta .081 .122 -.075 .227 t .094 2.523 .611 -2.437 1.249 Sig. .925 .004 .544 .015 .219 Uji t digunakan untuk pengujian regresi secara parsial atau sendiri-sendiri yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh pasrisal antara variabel independen tehadap variabel dependen. Dari hasil analisis tabel 9 dapat diketahui bahwa: a. EPS EPS memiliki nilai thitung sebesar2.523tingkat signifikansi sebesar 0.004 atau probabilitas berada dibawah 0.05.Hal ini menunjukkan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini menunjukkan perubahan EPS akan diikuti oleh perubahan return dengan arah yang sama. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan secara parsial EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham dapat diterima. b. ROE ROE memiliki nilai thitung sebesar 0.611 dengantingkat signifikansi sebesar 0.544.Hal ini menunjukkan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini menunjukkan perubahan ROE tidak akan diikuti oleh perubahan return dengan arah yang sama. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan secara parsial ROEtidak berpengaruh signifikan terhadap return saham ditolak. Semakin tinggi ROE menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik dan berdampak pada meningkatnya harga sahamperusahaan. Jika harga saham semakin JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 | 63 meningkat maka return saham juga akan meningkat, maka secara teoritis, sangat dimungkinkan ROE berpengaruh positif terhadap return saham. c. DER DER memiliki nilai thitung sebesar-2.43 dengantingkat signifikansi sebesar 0.015. Hal ini menunjukkan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini menunjukkan perubahan DER akan diikuti oleh perubahan return dengan arah yang berlawanan. Dengan demikian hipotesis H2c yang menyatakan secara parsial DER berpengaruh signifikan terhadap return saham dapat diterima. d. TATO TATO memiliki nilai thitung sebesar1.249 dengantingkat signifikansi sebesar 0.219.Hal ini menunjukkan bahwa TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan secara parsial TATO berpengaruh signifikan terhadap return saham ditolak. Dengan hasil Uji T yang sudah diuraikan, tampak bahwa secara parsial EPS dan DER berpengaruh signifikan terhadap Return saham.sementara ROE dan TATO tidak berpengaruh terhadap Return saham. 4.2.6 Implikasi Hasil Penelitian Penelitian ini menghasilkan analisis secara statistik bahwa secara parsial (sendiri-sendiri) EPS dan DER berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedang ROE dan TATO tidak berpengaruh sig terhadap return saham.Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Subalno (2009) Total Assets Turn Over (TATO) tidak terbukti berpengaruh terhadap return saham. Naryoto (2012) bahwa Return On Asset(ROE), Total Asset Turnover(TATO) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return saham.Penelitian ini mendukung penelitian Absari dkk (2012) yang menyatakan bahwa DER dan Earnings Per share berpengaruh terhadap return saham Penelitian ini menghasilkan hasil analisis secara statistik bahwa secara simultan (bersama-sama) EPS, ROE, DER dan TATO berpengaruh signifikan terhadap Return saham.Hasil ini mendukung penelitian dari Naryoto yang menyatakan bahwa Secara simultan, variabel independen yang terdiri atas likuiditas, ukuranperusahaan, (DER) Debt To Equity Ratio, (ROE) Return On Equity (EPS) Earnings Per Share, (PER) PriceEarnings Ratio dan risiko sistematis mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapreturn saham. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarakan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Secara simultan EPS (Earning Per Share), ROE (Return On Equity), DER (Debt Equity Ratio), TATO (Total Asset Turnover) berpengaruh pada return saham 2. Secara parsial EPS (Earning Per Share) berpengaruh terhadap return saham. Secara parsial ROE (Return On Equity) tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara parsial DER (Debt Equity Ratio) berpengaruh terhadap return saham pada penelitian. Secara parsial TATO (Total Asset Turnover) tidak berpengaruh terhadap return saham pada penelitian ini ditolak. 5.2 Keterbatasan 1. Periode penelitian yang cukup pendek yaitu 5 tahun (2008-2009) sehingga kemungkinan hasil penelitian kurang mencerminkan fenomena yang sesungguhnya. 64 | JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 2. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen, sebesar 27,8% dan sisanya sebesar 72,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi, seperti rasio-rasio keuangan lainnya. 3. Melihat kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, makadisarankan perlunya kehati-hatian dalam melakukan generalisasi atas hasilpenelitian ini. 5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Penelitian berikutnya hendaknya menambahkan jumlah periode agar hasil penelitian tersebut mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. 2. Perusahaan asuransi diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga dengan demikian rasio ROE, dER akan meningkat. Dengan meningkatnya rasio tersebut, maka diharapkan minat investor terhadap saham akan semakin meningkat. Meningkatnya minat investor terhadap saham suatu perusahaan cenderung akan meningkatkan return saham perusahaan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono,2002. Manajemen Keuangan: Aplikasi Dan Teori. BPFE-Yogyakarta; Yogyakarta. Arista Desi,2013, Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 – 2009, Jurnal, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin Semarang. Brigham, Eugene F dan Wetson J Fred. 1990. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Jakarta .penerbit Erlangga Cahyaningrum, Ndaru Hesti. “ Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 Sampai Dengan 2010)”. Skripsi.Dipublikasikan. Universitas diponegoro semarang. Indriantoro, Supomo, M.Si. Akuntan, 2002.Metedologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : Edisi Pertama, Penerbit BPFE. Gujarati, Damodar N. 2007. “Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga“.Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi II, BPFE – UGM, Yogyakarta. Indriantoro dan Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta.Yogyakarta. Kasmir, 2010.AnalisisLaporanKeuangan, CetakanKetiga. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Edisi Revisi. Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada. Lukman Syamsudin. 2007. Manajemen keuangan perusahaan.Jakarta : Raja Grafindo Persada. Mohamad Samsul.2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:Erlangga. Nur Fita Sari,2012,Analisis Pengaruh Der, Cr, Roe, Dan Tat Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham Indeks LQ45 Periode 2009 – 2011 Dan Investor Yang JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015 | 65 Terdaftar Pada Perusahaan Sekuritas Di Wilayah Semarang Periode 2012), di publikasikan Skripsi, Universitas Diponegoro. Sawir, Agnes.2001.Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Suad Husnan. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kelima, Yogyakarta : BPFE Suja’i, Yusuf Imam. 2008.” Rasio Keuangan Perusahaan” Modul. Malang: Fakultas Ekonomi UNISMA Sugiyono, (2008).Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Sugiyono. 2000. “statistika untuk penelitian”. Bnadung: Alfabeta Sunariyah.2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (Edisi Dua).Yogyakarta. Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis nvestasi dan Manajemen Fortopolio,Edisi Pertama. Yogyakarta BPFE-UGM. Tjiptono Darmadji.,& Hendy M. Fakhruddin. (2006). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. *) Kristina adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) Ronny Malavia Mardani adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) Budi Wahono adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma 66 | JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015