LAPORAN PENELITIAN ILMIAH JUDUL PERANAN NODS DAN SUNEIDESIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI OLEH DR SAMUEL BENY AMIN HAKH DOSEN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI JAKARTA 2012lUTSRPONMLKJIHGFEDBA LEMBAR PENGESAHAN PENELITIANrnkidaEDCA Penelitian: PERANANyutsrponmlkjihgedbaUSPONKIED NOUS DAN SUNEIDESIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMBERANT ASAN (Suatu Kajian Teologis Sosiologis terhadap Korupsi ditinjau Perjanjian Baru). 2. Bidang lImn: Teologi Perjanjian Baru 3. Samuel Benyamin Hakh, D. Th 4. NIDN: 0326095201 s. Perguruan Tinggi Asal: Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. 6. Alamat: 11. Proklamasi 27 Jakarta Pusat, 10320 7. No. telepon: 021-3904237; HP. 08159656240; Fax: 021-3910010 8. E-mail: samuelbenyaminra{ymail.com 9. Lama kegiatan: 7 bulan.SPNI 10.Biaya yang diusulkan: Rp 60.000.000 1. Judul DALAM KORUPSI dari sudut Disahkan oleh: Pengusul Samuel Benyamin Mengetahui Direktur Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama Republik Indonesia DR. Saur Hasugian, M.Th NIP: 19S31010197S03~003 Hakh, D. Th KATAPENGANTAR Puji Syukur saya persembahkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas perkenannya sehingga saya diberikan dukungan dana dari pemerintah untuk melakukan penelitian ilmiah dalam rangka memenuhi salah satu dharma dari Tridharma Perguruan Tinggi yaitu: penelitian. Judul penelitian yang saya angkat adalah:yutsrponmlkjihgedbaUSPONKIED "Peranan Nous dan Suneidesis dalam Pengambilan Keputusan dan Pemberantasan Korupsi", ditinjau dari sudut Perjanjian Baru. Saya mengangkat judul ini dengan pertimbangan bahwa Nous dan Suneidesis memiliki peranan yang sangat besar dan menentukan dalam mendorong seseorang mengambil keputusan, baik itu keputusan politis, hukum maupun etis. Keputusan-keputusan itu bisa dilakukan secara formal dalam persidangan-persidangan atau rapat-rapat yang resmi. Tetapi bisa juga bersifat non formal, misalnya dalam keluarga atau pun berkaitan dengan diri sendiri. Berhubung karen a pokok penelitian ini sangat luas maka saya membatasi ruang lingkup penelitian ini hanya pada korupsi sebagai suatu tindakan kejahatan yang sering dilakukan oleh orang-orang atau kelompok orang tertentu di lembaga-lembaga legislatif, yudikatif, eksekutif maupun di lembaga-lembaga swasta. Dalam perkembangan dewasa ini, tindak kejahatan korupsi _sudah sedemikian menggurita dalam masyarakat sehingga orang tidak segan-segan mengabaikan suara hatinya untuk melakukan tindakan kejahatan korupsi dengan mengorbankan jabatan maupun harkat dan martabat dirinya sendiri. Karena itu, penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu sumbangan bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menghargai bisikan suara hati yang mengingatkan kita mengenai setiap keputusan dan tindakan kita setiap hari. Orang yang suara hatinya masih jernihrnkidaEDCA akan selalu memberikan peringatan mengenai setiap keputusan dan tindakannya entah benar atau salah. Sebab suara hati itu laksana "kompas" yang menunjukkan arah atau laksana "mercusuar" yang selalu memberikan peringatan dan petunjuk dalam kegelapan agar bisa terhindar dari bahaya, Berhubung karena peneliti adalah seorang dosen dalam bidang Biblika Perjanjian Barn maka kajian mengenai korupsi dalam penelitian ini ditinjau dari sudut Perjanjian Barn. Selanjutnya peneliti melakukan refleksi dan diakhiri dengan usul saran dengan maksud agar pembaca bisa secara konkrit mempertimbangkan aksi yang nyata untuk mencegah korupsi di Indonesia Saya menyadari bahwa penelitian ini bukan akhir dari suatu karya ilmiah. Karena itu ke depan saya akan berusaha untuk mengembangkannya lebih jauh lagi. Pada kesempatan ini juga saya mengucapkan terima kasih kepada Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, yang telah memberikan dukungan dana maupun dukungan moril bagi peneliti sehingga penelitian ini bisa diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kepada para Stafbidang Pendidikan Direktorat Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah memberikan dukungan petunjuk dan arahan-arahan demi suksesnya penelitian ini. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberkati semua karya yang kita lakukan untuk memuliakan Tuhan maupun untuk menolong sesama. Sekian, Peneliti. DAFTARlSIyxwutsrponmlkjihgfedcbaZYVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA ABSTRAK 4 BAB 1. PENDAHULUAN 6 A. Latar belakang 6 B. Identifikasi dan perumusan C. Pembatasan Masalah 7rnkidaEDCA masalah 9 D. Hipotesis 9 E. Lokasi Penelitian 10 F. Metode Penelitian 10 G. Tujuan dan Manfaat Penelitian 11 BAB II. NOUS, SUNEIDESIS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN 12 12 A. Nous 1. Arti Nous 12 2. Nous dalam Filsafat dan Agama Yunani 12 3. Nous dalam Perjanjian 14 Bam 15 B. Suneidesis 15 1. Arti Suneidesis 2. Suneidesis a. Yunani b. Romawi dalam Lingkungan .). '> Pemakaiann 4. Fungsi Suneidesis Suneidesis Suneidesis 7. Suneidesis dalam Alkitab sebagai Penuntun dan Saksi 16 18SPNI 20 Suneidesis 22 dan Norma Hukum 35 dan Roh Kudus 40 5. Macam-macam 6. dunia Yunani dan Romawi 8. Beberapa Metafor mengenai suneidesis 41 2 C. KeputusanrnkidaEDCA '.' 1. Arti Keputusan 2. Keputusan-Keputusan dalam Alkitab 43 44 BAB Ill. PERANAN NOUS DAN SUNEIDESIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 47 A. Perjanjian Lama 1. Keputusan Yusufuntuk melindungi Sanak Keluarganya. 47 2. Keputusan Daud membiarkan Saul tetap Hidup 50 3. Daud dan Batsyeba serta Keputusan Daud untuk bertobat 53 4. Keputusan Firaun 56 5. Keputusan Rut untuk tetap Setia kepada Naomi 58SPNI 6. Keputusan Ahasyweros Meluputkan Israel dari Ancaman Haman 60 B. Perjanjian Baru 61 1. Tindakan Belarasa sebagai suatu Keputusan Hati Nurani 61 2. Keputusan Zakheos untuk Mengubah Jalan Hidupnya 65 3. Penyesalan dan Pengakuan Petrus: Suatu gerakan Keputusan Hati nurani Untuk menggembalakan kawanan domba Allah 66 4. Keputusan Para Pemimpin Yahudi untuk Membunuh Yesus 66 5. Kepurusan Pilatus untuk Menyalibkan Yesus 70 6. Keputusan Yudas Iskariot untuk Menggantung Diri 71 BAB IV. TINDAKAN KORUPSI: BUKTI RUSAKNY A NOUS DAN HAT! NURANI. DITINJAU DAR! SUDUT PERJANJIAN BARU 73 A. Arti Korupsi 73 B. Analisis Teks- Teks Perjanjian Baru yang Mengungkap Praktek Korupsi 74 1. Yudas Iskariot 74 2. Feliks 78 3. Penyuapan Para Pemimpin Agama kepada para Prajurit 79 4. Larangan untuk Melakukan Korupsi 79 BAB. V.PERANAN NOUS DAN SUNEIDESIS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI INDONESIA: SUATU REFLEKSI 81 3rnkidaEDCA 81 A. Korupsi di Indonesia ,_- B. Produk UU Anti Korupsi C. Sebab-sebab Meningkatnya Tindak Kejahatan Korupsi 83 83SPNI D. Korupsi dengan Cara Apapun Harus ditolak 87 H. Nindari Penggelembungan 91 BAB VI. KESIMPULAN harga Barang DAN SARAN 93 A. Kesimpulan 93 B. B. Saran 95 DAFT AR PUST AKA 98 4lUTSRPONM ABSTRAK:yxwutsrponmlkjihgfedcbaZYVUTSRPONMLKJIHGFEDCBA Setiap hari manusia diperhadapkan dengan suatu tindakamn pengambilan Baik itu keputusan secara formal (dipengadilan, hukum adat, dalam persidangan) maupun keputusan yang bersifat informal (dalam keluarga, kelompok dan keputusan itu sudah tentu melalui suatu pertimbangan. keputusan. pribadi). Keputusan- Sebagai contoh, seseorang yang hendak melakukan korupsi, sudah tentu telah didahului dengan pertimbangan-pertirnbangan di dalam hatinya sendiri terhadap tindakan yang akan ia Iakukan. Dalam melakukan pertimbangan itu perananyutsrponmlkjihgedbaUSPONKIED nous dan suneidesis sangat besar terhadap keputusannya itu. Kata nous dapat berarti pikiran, keinginan, sikap, perbuatan atau tindakan seseorang (band. Rm. 1:28). Nous itu berada di dalam diri manusia, dan bekerja dari dalam keluar, lalu mewujud dalam sikap dan tindakan manusia setiap hari. Itu berarti bahwa pikiran, sikap, dan tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dilepaskan dari nous nya. Sebab nous merupakan pusat kemauan atau keinginan, pusat pengambilan keputusan yang berlangsung dalam diri setiap orang. Padahal nous pad a dirinya sendiri tidak sempurna (Rm. 7:23,25) dan bukan sumber kebaikan itu sehingga bisa dipengaruhi oleh keserakahan yang mendorong seseorang melakukan korupsi atau tindakan kejahatan lainnya. Karena itu, apabila pusat keinginan dan pengarnbilan keputusan itu tidak dibaharui maka akan berpengaruh terhadap semua keputusan yang diambil dan diberlakukan. Di samping itu rasul Paulus juga berbicara tentang suneidesis (suara hati) yang bertindak sebagai "wasit" yang menilai mana yang baik dan mana yang jahat. Hasil pertimbangan itu dikomunikasikan kepada manusia dalam melakukan pertimbangan dan pengambilan keputusan. Suneidesis juga dapat dibutakan oleh hawa nafsu keinginan daging sehingga orang yang bersangkutan tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Semua serba abu-abu. Akibatnya pengambilan keputusan dan tindakan menyimpang dari kehendak Allah yaitu melakukan yang benar. Sedangkan keputusan adalah istilah bahasa Indonesia yang berarti: seseorang dapat 5 a. sesuatu yang telah ditetapkan sesudah dipertimbangkan atau dipikirkan secara matang, sesuatu yang sudah disetujui dan ditetapkan (oleh rapat, majelis, dsbnya), b. Kesimpulan (pendapat) c. Pertimbangan (ketentuan) yang ditetapkan oIeh hakim, d. Hasil (ujian pemeriksaan) dsbnya. Bertolak dari arti kata "keputusan" ini maka dapat dikatakan bahwa keputusan dapat diambiI oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun ketika ia melakukan suatu tindakan atau aksi yang berdampak terhadap sesama, diri sendiri atau hubungannya dengan Tuhan maka sudah tentu telah didahului oleh suatu keputusan. Keputusan itu merupakan hasil pertimbangan dariyutsrponmlkjihgedb nous dan suneidesis. Oleh sebab itu, perlu ada pembaharuan yang terus menerus terhadap nous dan suneidesis setiap orang. Dalam kekristenan, pembaharuan nous dan suneidesis itu dilakukan oIeh Roh Kudus. Pembaharuan itu terjadi atas kerelaan manusia membuka diri bagi pekerjaan Roh Kudus itu. Pembaharuan itu dilakukan bukan hanya sekali, melainkan secara terus menerus. Bertolak dari pemahaman ini maka landasan teori yang diambil adalah: "Semakin sering dilakukan pembaharuan terhadap nous seseorang maka semakin kuat pula penolakannya terhadap tindakan kejahatan termasuk korupsi: Sebaliknya semakin jarang dilakukan pembaharuan terhadap nous maka semakin rendah komitmen untuk menolak praktek korupsi". Nous itu bisa dibaharui oleh kerelaan seseorang secara terus menerus diubah oIeh Tuhan. Kata kunci dalam penelitianrnkidaEDCA ini adalah: nous, suneidesis dan keputusan.