BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kualitatif merupakan

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kualitatif merupakan pendekatan yang mencoba menempatkan penelitian
langsung sebagai bagian dari konteks lapangan. Sejalan dengan yang dikatan oleh
Shank dalam Qalitative Research (Sonia Ospina 2004:1) “a form of systematic
empirical inquiry into meaning”, dimana meaning merupakan hasil perolehan
langsung dari peneliti di lapangan.
Untuk memperoleh data empirik yang sesuai dengan ruang lingkup
masalah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar
memperoleh jawaban pertanyaan terhadap penelitian, akan digunakan metode
penelitian analisis kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah di mana
peneliti sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
induktif dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Lebih lanjut lagi Lexi J Moelang (1990) menyimpulkan bahwa :
“penelitan kualitatif berakar pada latar belakang sebagai kebutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode
kualitatif, dan mengadakan analisis secara induktif. Sasaran penelitian
bersifat deskriptif, lebih berorientasi pada proses daripada hasil,
membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk
memeriksa keabsahan data, dan hasil penelitian disepakati oleh kedua
belah pihak yakni peneliti dan subjek penelitian”.
Selanjutnya dalam familiy healt international (2009) menegaskan bahwa
“Qualitative methods are also effective in identifying intangible factors, such as
182
183
social norms, socioeconomic status, gender roles, ethnicity, and religion, whose
role in the research issues……….Dari kutipan di atas dapat diungkapkan bahwa
karakteristk menjiwai penelitian ini yaitu : pertama, peneliti sendiri sebagai
instrumen pertama untuk mendatangi secara langsung sumber datanya. Kedua,
implikasi data yang dikumpulkan dalam penelitian ini lebih cenderung dalam
bentuk kata-kata daripada angka-angka. Jadi hasil analisanya berupa uraian.
Ketiga, menjelaskan bahwa hasil penelitian kualitatif lebih menekankan perhatian
pada proses tidak semata-mata pada hasil. Keempat, melalaui analisis induktif di
mana peneliti mengungkapkan makna dan prinsip-prinsip mendasar yang terdapat
pada penelitian.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam penelitian kualitatif analisis
dan interprestasi peneliti sudah dilakukan sejak mengumpulkan data di lapangan
melalui:
1. Penegasan pada fokus dan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan
berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti
2. Mengamati dan mencatat peristiwa-peristiwa yang terkait dengan data-data
yang diperlukan seperti dalam musyawarah, berinteraksi dengan guru-guru
dan siswa, serta proses belajar mengajar di kelas.
3. Mengumpulkan dokumen-dokumen penting seperti peraturan-peraturan
sekolah, pemotretan terhadap peristiwa atau lokasi-lokasi yang dianggap
penting
4. Mengidentifikasi data dan mengklasifikasikannya sesuai dengan sub
permasalahan
184
5. Mengembangkan pertanyaan penelitian untuk mempertajam analisis dan
penafsiran data
6. Membuat penafsiran secara umum terhadap data yang diperoleh sesuai
dengan gagasan yang ada
7. Hasil analisis dan penafsiran data, kemudian dibuat suatu kesimpulan
sebagi temuan hasil penelitian.
A. Sumber Data, dan Lokasi Penelitian
1. Sumber data
Sumber data merupakan populasi penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto
(1993:102), “sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subjek darimana data
diperoleh”. Berdasarkan data dalam penelitian ini meliputi :
a. Sumber data primer yaitu 1) Mandrasah Aliyah sebagai pelaksana program
yang dikembangkan oleh pemerintah melalui Depag dan Diknas, 2) Dinas
Pendidikan Kota dan Propinsi Jambi, 3) Departemen Agama Kota dan
Propinsi Jambi
b. Sumber data sekunder (penunjang) yaitu 1) Dokumen Pengelolaan
Madrasah pada tingkat Pengelola (Depag dan Diknas) dan Madrasah Aliyah,
2) Wawancara dengan guru, siswa, orang tua murid, komite sekolah,dan
masyarakat.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang digunakan yaitu Madrasah Aliyah Negeri di Kota
Jambi yang terdiri dari tiga Madrasah yaitu: 1) Madrasah Olak, 2) Madrasah
185
Model, dan 3) Madrasah Negeri 3, serta sebagai pendukung 4) Dinas Pendidikan
Kota Jambi dan Departemen Agama Kota Jambi
Pertimbangan pemilihan Madrasah Negeri di Kota Jambi dan Instansi
terkait sebagai pengelola menjadi tempat penelitian meliputi:
a. Kota Jambi adalah pusat pemerintahan sehingga memungkinkan memiliki
satu strategi yang baik dalam pengembangan pendidikan yang bermutu.
b. Madrasah aliyah di Kota Jambi menjadi “Centre of Public” yang
meungkinkan analisa keberhasilan pengelolaan madrasah menjadi pusat
perhatian.
c. Model kerjasama antara Departemen Agama dan Dinas Pendidikan Propinsi
Jambi menjadi pusat kebijakan yang memungkinkan daerah untuk menjadi
acuan dalam pelaksanaan pengelolaan madrasah.
d. Manajemen mutu belum menjadi bagian yang terfokus dalam pengelolaan
madrasah di Kota Jambi dibandingkan dengan jalur Sekolah Menengah
Atas.
B. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpul data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan dalam penelitian
digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam
mengambil kesimpulan, data yang dikumpulan haruslah data yang benar,
186
instrumen pengumpulan datanya pun harus baik. Dalam penelitian kualitatif
peniliti sebagai instrumen utama.
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Selanjutnya teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi (pengamatan langsung), wawancara, studi
dokumentasi, dan studi pustaka.
a. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek
penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia, fenomena alam, proses kerja
dan penggunaan responden kecil.
Menurut Suharsimi Arikunto (1993:128) pengertian observasi adalah :
Di dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservasi dapat
dilakukan dengan melalui penglihatan, penciuman, peraba, dan pengecap.
Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Di dalam
artian penelitian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes,
kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara.
Berdasarkan pengertian di atas mengandung arti bahwa observasi
merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan melalui pengamatan langsung
terhadap objek yang akan diteliti baik itu peneliti dapat terlibat langsung atau
hanya sebagai pengamat saja tanpa ada interaksi dengan objek.
187
Observasi atau pengamatan langsung dilakukan untuk mengetahui hal
yang berhubungan dalam penelitian ini yakni, manusia dan nonmanusia.
Kompenen manusia yang diamati meliputi: perilaku anggota madrasah dan
pengelolaa pendidikan pada tingkat kota jambi baik di dinas pendidikan maupun
departemen agama. Hal ini dapat diamati pada saat pengelolaan dan pelaksanaan
program-program yang sudah di buat. Di samping itu pula budaya madrasah yang
diciptakan dalam interaksi antara komponen anggota madrasah, anggota madrasah
dengan pihak lembaga pengelola yaitu dinas pendidikan dan departemen agama
dan masyarakat.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila
ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam. Oleh karena itu observasi tidak
memadai untuk melaksanakan penelitian, harus didukung dengan proses interaksi
dan komunikasi melalui wawancara.
Menurut Mohamad Ali (1987:83), “Wawancara merupakan salah satu cara
tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data”
Sedangkan menurut Nasution (1988:69) menyatakan bahwa : Dalam
wawancara kita dihadapkan kepada dua hal. Pertama, kita harus secara nyata
mengadakan interaksi dengan responden. Kedua, kita menghadapi kenyataan,
adanya pandangan orang lain yang mungkin berbeda dengan pandangan kita
sendiri. Masalah yang kita hadapi ialah bagaimana kita mengolah pandangan yang
mungkin berbeda itu.
188
Tujuan diadakan wawancara adalah untuk mengkonstruksi pendapat, ide,
perasaan, kebulatan untuk memperluas dan melengkapi informasi yang
dibutuhkan dan akurat secara representatif dari seseorang yang terlibat langsung
dalam interaksi didalam pengelolaan madrasah.
Dalam wawancara ini peneliti berusaha mengungkapkan data yang
objektif dan menghindari bias, adapun yang diwawancara oleh peneliti meliputi;
kepala sekolah, guru, masyarakat, dan pihak yang berhubungan langsung dengan
pengelolaan madrasah pada tingkat Kota Jambi yaitu Dinas Pendidikan Kota
Jambi dan Departemen Agama Kota Jambi.
c. Studi Dokumentasi
Selain sumber manusia dalam penelitian kualitatif yang dilakukan dengan
cara observasi dan wawancara, data dan informasi lain yang dibutuhkan dapat
diperoleh melalui studi dokumentasi (data tertulis). Menurut Suharsimi Arikunto
(1993 : 202) menyatakan bahwa : Metoda dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
Studi dokumentasi dilakukan untuk untuk mengungkapkan data yang
bersifat administratif. Dokumen yang diteliti meliputi dokumen-dokumen
pengelolaan madrasah pada tingkat madrasah dan dokumen-dokumen yang
menjadi payung pengelolaan madrasah pada tingkat Dinas Pendidikan dan
Departemen Agama Kota Jambi.
189
d. Studi kepustakaan
Studi pustaka dilakukan erat kaitannya dengan teori-teori yang sesuai
dengan penelitian ini, hasil penelitian terdahulu, konsep-konsep sebagai
pembanding, penguat dan penolak terhadap penelitian.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Peneliti merupakan instrumen yang utama dalam penelitian kualitatif (S.
Nasution, 1993: 34). Peneliti sebagai alat penelitian sangatlah penting dalam
menentukan hasil penelitian. Dalam proses penelitian yang berlangsung ia harus
mampu berinteraksi dan beradaptasi dengan
objek yang sedang diteliti.
Objektivitas dalam pengumpulan data menjadi sangat penting dimana kemampuan
dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan objek atau tempat berlangsungnya
penelitian adalah alat utama, pada akhirnya data primer yang diperlukan dapat
langsung diperoleh peneliti.
C. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1. Metode pengolahan data
Sebelum melakukan analisis terhadap data dan informasi yang telah
terkumpul, maka data maupun informasi terlebih dahulu diseleksi dan
diklasifikasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian. Pelaksanaan kegiatan
dilakukan dengan segera setelah setiap kali mengadakan wawancara, observasi,
dan studi dokumentasi. Hal ini akan memudahkan dalam mengingat kembali
segala hal yang telah kita dapatkan.
190
2. Metode analisis data
Peneliti berusaha menyusun data agar dapat dianalisis dan ditafsirkan
dengan cara mengidentifikasi dan mengklasifikasi data yang dikumpulkan. Data
yang sudah ada ditafsirkan dan dianalisis dengan berbagai konsep yang relevan
agar memberikan makna yang sebenarnya. Kebenaran hasil interpretasi dan
analisis ini akan dinilai dan diuji dalam berbagai situasi.
Menurut Suharsimi Arikunto (1993:205) menyatakan bahwa: “secara
garis besar, pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah yaitu (1) persipan, (2)
tabulasi, (3) penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Lexy J Moleong (1989:88) menyatakan bahwa “analisis data adalah
proses mengorganisasi dan mengurutkan data dalam pola, kategori, dan satu
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
sebagaimana yang disarankan oleh data”.
Menurut Nasution(1988:128) analisis data meliputi kegiatan atau langkahlangkah (1) reduksi data, (2) display data, (3) mengambil kesimpulan dan
verifikasi.
Proses reduksi didata dapat dilakukan segera setelah data diperoleh. Hasil
wawancara dan observasi sesegera mungkin disusun dalam bentuk yang terpola
dan dikelompokkan sesuai dengan pertanyaan penelitian. Cara ini membantu
peneliti dalam melakukan penyusunan secara sistematis dan terfokus. Melalui hal
ini, kekurangan data dan informasi atau kesalahan pemahaman tentang suatu
pernyataan akan segera dapat diluruskan.
191
Kemudian mengenai pokok-pokok penelitian dirangkum dan disajikan
dalam bentuk catatan lengkap yang merupakan deskripsi data yang disebut display
data. Yang selanjutnya dibahas berdasarkan teori dan diperkuat dengan data dan
informasi dari hasil analisis dokumentasi, baru kemudian ditarik kesimpulan
tentang hasil penelitian.
Tingkat kepercayaan hasil penelitian kualitatif berhubungan erat dengan
pemenuhan kriteria kredibilitas (validitas internal), transferabilitas (validitas
eksternal), dependabilitas (reliabilitas), konfirmabilitas (objectif). (Nasution,
1988:144).
1) Kriteria Kredibilitas
Kredibilitas mempermasalahkan seberapa jauh kebenaran hasil penelitian
dapat dipercaya untuk memenuhi kriteria ini dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
a) Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di
lapangan
b) Mengadakan pengamatan terus menerus
c) Mengadakan triangulasi, baik metode dan sumber untuk mencek
kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dari
sumber lain.
d) Menggunakan
bahan
referensi
untuk
meningkatkan
nilai
kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh dalam bentuk
rekaman, tulisan dan copy-an
192
e) Melakukan member check, hal ini dilakukan agar informasi yang
diperoleh dalam penelitian sesuai dengan apa yang dimaksudkan
oleh informan (Nasution : 1988:18)
2) Kriteria Transferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang diperoleh dapat diaplikasikan oleh pemakai
penelitian. Penelitian ini akan memperoleh tingkat yang tinggi bila para
pembaca laporan mendapatkan gambaran dan pemahaman yang jelas
tentang konteks dan fokus penelitian.
3) Kriteria Dependabilitas dan konfirmabilitas
Berkaitan dengan mesalah kebenaran penelitian ini ditunjukkan dengan
proses “audit trail”. Trail artinya jejak yang dapat diikuti atau dilacak.
Sedangkan
audit
artinya
pemeriksaan
terhadap
ketelitian
yang
melahirkan keyakinan. Kegiatan ini berupa komunikasi dengan
pembimbing
dan
membicarakan
dengan
pakar
lain
permasalahan-permasalahan
dalam
yang
bidangnya
guna
dihadapi
dalam
penelitian berkaitan dengan data-data yang harus dikumpulkan.
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap orientasi
Tahap orientasi ini dilakukan untuk mengetahui situasi yang sesungguhnya
pada lokasi penelitian. Pengumpulan data lapangan pada prinsipnya peneliti
berupaya untuk berinteraksi dan beradaptasi langsung ditempat/dilokasi
penelitian.
193
2. Tahap eksplorasi
Untuk mendapatkan informasi atas data yang relevan maka dalam
pelaksanaan observasi, wawancara, dan dokumentasi dilakukan hal-hal yang ada
hubungannya dengan fokus masalah, aspek-aspek yang ada kaitannya dengan
ruang lingkup fokus penelitian, tidak bersifat umum, berstruktur, dan dapat
mendukung serta memberikan sumbangan untuk menjelaskan hasil penelitian
3. Member check
Untuk memperoleh keabsahan dan keyakinan terhadap kelemahan data
yang telah dihimpun terutama melalui wawancara dilakukan member check.
Tahap ini dilakukan setiap mengadakan observasi dan wawancara, yakni dengan
mengkonfirmasikan kembali catatan hasil wawancara kemudian dilakukan koreksi
dari narasumber yang bersangkutan. Untuk lebih memantapkan lagi dilakukan
observasi dan studi dokumentasi serta triangulasi kepada responden maupun
narasumber yang berkompeten.
4. Tahap Triangulasi
Tahap triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. (Lexi j Moeloeng,1988:178). Denzin, (1978)
mengemukakan empat macam cara untuk melakukan triangulasi sebagai teknik
keabsahan data yaitu dengan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori.
(Lexi j Moeloeng,1988:17).
Teknik triangulasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan 1) sumber dan 2) penyidik. Triangulasi dengan menggunakan
194
sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. menurut
Moeloeng, teknik ini dapat dicapai dengan jalan : 1) membandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara, 2) membandingkan apa yang dikatakan
orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, 3)
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang apa yang dikatakan
sepanjang waktu, 4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang rakyat biasa, orang yang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan. 5) membandingkan
hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Sedangkan teknik triangulasi kedua adalah dengan memanfaatkan
penggunaan penyidik. Teknik triangulasi jenis ini yaitu dengan jalan
memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan
kembali dengan derajat kepercayaan data. Cara lain adalah membandingkan hasil
pekerjaan seorang analis dengan analis lain.
Berdasarkan landasan tersebut maka dalam penelitian ini, peneliti
memanfatkan semua narasumber yang dijadikan fokus penelitian sebagai sumber
yang digunakan untuk melakukan pengecekan dari setiap data dan informasi yang
diperoleh di lapangan. Selanjutnya, peneliti pun memanfaatkan peneliti lain
sebagai pembanding untuk mengarahkan arah penelitian terutama yang berkaitan
dengan upaya pengumpulan data yang diperlukan sesuai arah penelitian. Dalam
hal ini peneliti menempatkan promotor, ko promotor dan anggota promotor
sebagai pengamat lain di luar peneliti sendiri.
195
5. Penelusuran audit
Tahap ini merupakan tahap pemantapan, yang dimaksudkan adalah untuk
membuktikan kebenaran data yang disajikan dalam laporan penelitian.
Memudahkan penelusuran terhadap keotentikan data yang ada., maka setiap data
yang diperoleh dan dilaporkan dalam penelitian desertai dengan keterangan yang
menunjukkan sumbernya. Menurut Halpen (Lincoln dan Guba, 1985:319-320),
Moeloeng 1988:184) proses audit trail ini harus meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Data mentah, termasuk bahan yang direkam secara elektronik, catatan
lapangan tertulis, dokumentasi, foto, dan semacamnya, serta hasil survey.
b. Data yang direduksi dan hasil kajian, termasuk di dalamnya penulisan
secara lengkap catatan lapangan, ikhtisar catatan, informasi yang dibuat
persatuan seperti kartu, ikhtisar data kuantitatif, dan catatan teori seperti
hipotesis kerja, konsep, dan semacamnya.
c. Rekontruksi data dan hasil sintesis, termasuk di dalamnya struktur
kategori; tema, definisi, dan hubungan-hubungannya, penemuan dan
kesimpulan: dan laporan akhir dan hubungannya dengan kepustakaan
mutakhir, integrasi-integrasi konsep, hubungan dan penafsirannya.
d. Catatan tentang proses penyelenggaraan, termasuk di dalamnya catatan
metodologi; prosedur, desain, strategi, rasional, catatan tentang keabsahan
data: berkaitan dengan derajat kepercayaan, kebergantungan dan
kepastian: dan penelusuran audit.
196
e. Bahan yang berkaitan dengan maksud dan keinginan, termasuk di
dalamnya usulan penelitian, cacatan pribadi: catatan reflektif dan motivasi;
dan harapan : harapan dan peramalan
f. Informasi tentang pengembangan instrumen, termasuk berbagai formulir
yang
digunakan
untuk
pengamatan, dan survey.
penjagaan,
jadwal
pendahuluan,
formulir
Download