PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI MEDIA PROMOSI ALBUM KEDUA BAND BLASPHEMY DOOM BLACK METAL “LELEMBUT” oleh Sandi Kisworo Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta ABSTRACT Visual Communication Design of Media Campaign For Second Album Band Black Metal Doom Blasphemy "lelembut", Final Visual Communication Design Academy of Art and Design Indonesia Surakarta. At this final duty the writer makes a visual design of a media campaign konunikasi band's second album Doom Black Metal Blasphemy "lelembut". Preparation of this thesis discusses the band's second album promotional media Doom Black Metal Blasphemy "lelembut". The final task is structured as one of the requirements dalamm achieve expert Associate degree in Visual Communication Design Studies Programme, Academy of Art and Design Indonesia Surakarta. Media is divided into two, namely the media above the line and below the line. With the design is expected to increase public awareness of the existence of underground music community that are interested in buying the album Blasphemy Doom band. Black Metal "lelembut". PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Musik adalah universal mampu berbicara dalam berbagai bahasa, mampu menyuarakan isi hati para penciptanya dan mencerminkan kebudayaan dari berbagai macam belahan dunia, belakangan ini music sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat luas. Music dapat mempenngarui seseoran, misalnya dalam hal trend fashion, fenomena peniruan terhadap gaya berdandan musisi favoritnya. Semakin banyak berkembangnya aliran musik di dunia ini semakin maju pula trend fashion yang berkembang. Kini terdapat berbagai macam aliran musik yang ada di masyarakat seperti musik pop, rock, jazz hingga musik underground. Musik indie bermula dari kesulitan grup-grup musik yang memiliki idealism dalam bermusik untuk memasuki dapur rekaman tetapi terbentur dengan kepentingan antara pemilik perusahaan rekaman dan idealisme bermusik dari grup. Pihak perusahaan rekaman beranggapan bahwa aliran musik tersebut tidak dapat dinikmati publik, tidak bermutu, dan tidak mengikuti trend yang ada. Musik underground diciptakan tidak untuk mengikuti trend yang ada di masyarakat. Seandainya musik ini tidak tampak jelas kegiatan dan aktivitasnya bukan berarti musik tersebut mati atau hilang. Tanpa sepengetahuan para pengikut trend tersebut, musik underground tetap hidup di dunianya. Perkembangan komunitas musik underground di Indonesia saat ini sudah mulai menunjukkan kemajuan yang cukup pesat, kualitas grup musik lokal dari berbagai macam jenis musik kini tidak kalah dengan grup musik yang telah memasuki jalur major label, hanya mereka yang masih bergerak di jalur underground tidak memiliki sarana dan prasarana yang tepat untuk menunjukkan kemampuan mereka. Salah satu jalan yang dapat di tempuh oleh grup musik lokal di Solo adalah dengan melakukan promosi secara mandiri yaitu memproduseri dan membiayai sendiri album mereka, atau yang dikenal dengan indie lable. Dana minimal yang dikeluarkan untuk promosi album diharapkan dapat menjadi strategi awal pengenalan atau perkenalan karya kepada masyarakat dan dunia musik. Hadirnya band-band indie dari komunitas underground di Solo, salah satunya adalah band Blasphemy Doom Black Metal “LELEMBUT”. “LELEMBUT” adalah band underground yang memiliki kelebihan dalam bermusik. Agar “LELEMBUT” lebih 42 Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 dikenal oleh komunitas underground, maka di perlukan perancangan media promosinya dalam peluncuran albumnya ini. Dengan promosi yang menark di harapkan “LELEMBUT” lebih dikenal oleh komunitas underground di Indonesia. a. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengkomunikasikan untuk promosi album kedua mereka kepada masyarakat penikmat musik underground di Indonesia? 2. Bagaimana menentukan media yang tepat untuk promosi aliran musik underground? 3. Bagaimana merancang media promo yang efektif, menarik dan tepat bagi segmentasi pasar untuk mempromosikan album kedua band Blasphemy Doom Black Metal “LELEMBUT”? 4. Bagaimana menarik perhatian masyarakat penikmat musik underground di Indonesia untuk menghargai karya seni musisi underground agar musik underground semakin berkembang? b. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan komunikasi visual adalah sebagai berikut : 1. Mengkomunikasikan album “LELEMBUT” pada masyarakat penikmat musik underground di Indonesia. 2. Menentukan media yang tepat untuk promosi aliran musik underground. 3. Merancang media promo yang efektif, menarik dan tepat bagi segmentasi pasar untuk mempromosikan album kedua band Blasphemy Doom Black Metal “LELEMBUT”. 4. Menarik perhatian masyarakat penimat musik underground di Indonesia untuk menghargai karya seni musisi underground agar musik underground semakin berkembang. KONSEP PERANCANGAN Analisis Situasi “LELEMBUT” berdiri di Solo pada tanggal 27 April 2009. “LELEMBUT” beberapa kali mengalami bongkar pasang personil saat ini line up terakhir “LELEMBUT” adalah Tatuk Kurniawan (keyboard), Owin (vocal), Togik (drum), Sandy (bass), Budi (gitar) dan Gaby (gitar). “LELEMBUT” sendiri memilih aliran Blasphemy Doom Black Metal yaitu aliran musik yang berirama cepat dengan karakter vocal scream (jeritan) dan di sertai sound-sound yang melodius agar sesuai dengan idealisme bermusik mereka. Nama “LELEMBUT” digunakan sebagai nama and mereka mewakili unsur dari aliran musik yang mereka bawakan yaitu Blsphemy Doom Black Metal yang berpenampilan gothic. Contoh band dari luar negeri yang beraliran Black Metal adalah Cradle of Filth, Dimmu Borgir, Nightwish, dll. Perbedaan “LELEMBUT” dengan band-banda Black Metal lainnya adalah memadukan antara suasana gothic yaitu tempo musik yang cepat tapi dengan vokal yang keras serta suara instrument yang melodius dengan unsur-unsur suara alat musik etnik Jawa atau gamelan. Hal tersebut yang membedakan “LELEMBUT” dengan grup musik lain untuk lebih menarik dan mendapatkan tempat ditengahtengan masyarakat. Produk yang akan di promosikan adlaa labum kedua “LELEMBUT” yang berjudul DOGMA PENGHITAM LANGIT. Album tersebut berbentuk CD yang berisikan sepuluh buah lagu dengan format mp3. Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 43 Identifikasi Pesaing Sebagai band yang akan mengeluarkan album kedua tentu saja “LELEMBUT” mempunyai pesaing. Kota Solo mempunyai band yang sama-sama mengusung aliran Black Metal yaitu “MAKAM”. Band tersebut sudah lebih dulu mengeluarkan album keduanya. Kelebihan yang dimiliki “MAKAM” adalah mengeluarkan album kedua lebih dulu sehingga namanya sudha lebih dahulu dikenal masyarakat. Selain itu merchandise-nya banyak beredar di pasaran dan musiknya sudah sering didengar oleh komunitas underground di Indonesia. Kelemahan dalam promosi yang dilakukan “MAKAM” adalah kurang gemar dan pemasaran merchandise-nya hanya ditempatkan di tempat-tempat tertentu saja, yang menjadikan hal tersebut sebagai kendala bagi masyarakat penikmat musik underground untuk mendapatkannya. Peran iklan dalam pencitraan produk berhasil jika kita bisa menjadi pioneer dalam pencitraan produk dengan keunggulan-keunggulan yang di miliki. Keunggulan “LELEMBUT” adalah para personilnya yang profesional didukung dengan penampilan gothic membuat band ini mudah dikenal masyarakat. Lagu-lagu yang ditawarkan menjadi mudah untuk dinikmati dengan irama-irama yang melodius. Daya tarik yang paling menonjol adalah attitude dan eksistensi “LELEMBUT” di komunitas underground yaitu sikap yang baik dalam bermusik dan tidak menunjukkan sebagai band yang provokatif sehingga banyak yang mengenal band ini dengan image yang baik. Kelemahannya adalah aliran musik Blasphemy Doom Black Metal yang di bawakan “LELEMBUT” belum begitu dikenal di masyarakat umum. Banyaknya opini yang berkembang di masyarakat bahwa musik Black Metal identik dengan halhal yang berbai mistik, padahal opini seperti itu tidak selalu terbukti secara empiris. Kondisi selera masyarakat cenderung terus berubah dan selalu ingin sesuatu yang baru merupakan kesempatan bagi “LELEMBUT” untuk diminati masyarakat luas, karena musik yang ditawarkan “LELEMBUT” bisa dikatakan sebagai terobosan baru yaitu perpaduan antara harmonisasi instrument gamelan dengan konsep gothic. Ancaman yang di tawarkan adalah munculnya pesaing-pesaing baru yang akan menggeser posisi “LELEMBUT” di benak konsumen ataupenggemarnya, sehingga akan mempengaruhi penjualan album kedua “LELEMBUT”. Unique selling proposition adalah pendekatan yang berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alas an bagi konsumen untuk menggunakan suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter spesifik yang menjadikan merek tersebut unik. 1 Penampilan dari personil “LELEMBUT” pada waktu pertunjukkan selalu menggunakan kostum yang unik. Dengan musik berirama etnik Jawa, kostum yang digunakan pun tidak jauh dari unsur-unsur budaya Jawa yaitu pakaian beskap yang telah di modifikasi dengan aksesoris seperti sepatu boot dan aksesoris pendukung lainnya. Hal tersebut menjadi suatu keunikan tersendiri karena band-band underground yang lain kurang begitu memperhatikan kostum dan penonton pun akan menjadi tertatik untuk melihat setiap tampilan pertunjukkan “LELEMBUT”. Pembagian pasar dari “LELEMBUT” dikhususkan pada mahasiswa, pelajar dan komunitas underground karena mereka lebih dapat menerima dan memahami musik “LELEMBUT”. Meliput : 1 Kotler / Amstrong, 1992, Dasar-Dasar Pemasaran, Intermedia, hal 209 44 Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 Geografis Segmentasi geografis adalah suatu pembagian pasar menjadi unit-unit geografik seperti bangsa, Negara bagian, wilayah propinsi dan kabupaten. Dari segmen geografis, “LELEMBUT” dikelompokkan khusus untuk masyarakat umum dan komunitas underground di Indonesia. Psikografis Dalam segmentasi psikografis, konsumen dibagi menjadi beberapa kelompok menurut kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian. Orang dalam kelompok demografis yang sama saja mempunyai profil psikografis yang berbeda. 2 Dalam hal ini, segmentasi psikografis dari masyarakat Indonesia dibagi menjadi seperti berikut : 1. Masyarakat yang sudah mengetahui keberadaan lelebut dan sudah mengenal lagu-lagu “LELEMBUT” yaitu komunitas underground di Indonesia lewat event musik underground yang pernah diadakan. 2. Masyarakat yang sudah mengetahui keberadaan “LELEMBUT” tetapi belum begitu mengenal seperti apa lagu “LELEMBUT” dan “LELEMBUT” itu sendiri. 3. Masyarakat yang sama sekali belum mengetahuai “LELEMBUT”. 4. Masyarakat penikmat musik underground. 5. Masyarakat penikmat musik yang bisa menerima semua jenis aliran musik. Target Market Target market adalah pengguna potensial dan pembeli dari produk. Denganmenentukan target market akan mudah menentukan positioning. Target market meliputi : Demografi Data mengenai seseorang atau peta market seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, punya anak atau tidak, dimana mereka tinggal, status pekerjaan dan jumlah penghasilan, juga informasi lebih spesifik. Usia 15-30 tahun sasarannya pria dan wanita, Pekerjaan Pelajar dan mahasiswa, Sosial ekonomi Umum. Geografis Segmentasi Geografis adalah suatu pembagian pasar menjadi unit-unit geografik seperti bangsa, Negara bagian, wilayah propinsi, dan kabupaten. Dari segmen geografis, “LELEMBUT” dikelompokkan khusus untuk komunitas underground di Indonesia. Psikografis Market berhubungan dengan orang dalam memilih suatu produk, lainnya, selain itu berhubungan pula dengan pertanyaan-pertanyaan seputar gaya hidup, dan sebagainya. Contoh kata-kata yang bisa menggambakan peta market secara psikografis antara lain; aktif, berorientasi pada nilai uang, berorientasi pada kualitas, feminis, berani mengambil resiko, tanggung jawab kepada 2 Kotler / Amstrong, 1992, Dasar-Dasar Pemasaran, Intermedia, hal 214 Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 45 lingkungannya, penghemat, dan lain sebagainya. Kriteria psikografis merupakan faktor penting dalam menentukan target market. Dalam hal ini, segmentasi psikologis nya adalah seperti berikut: Komunitas underground yang selalu mengikuti perkembangan trend muik underground di Indonesia. Positioning Positioning adalah pendekatan stratgei produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Produk yang telah memiliki posisi yang mapan dalam benak konsumen akan menjadi faktor kuat yang berpengaruh saat konsumen memerlukan solusi. Positioning yang di pakai dalam perancangan media media promosi pada album kedua “LELEMBUT” ini adalah : “LELEMBUT” diposisikan sebagai band yang membawakan aliran Blasphemy Doom Black Metal dalam bermusik yaitu musik metal yang di padukan dengan instrument etnik Jawa. Alasannya adalah sebagai band yang akan meluncurkan album keduanya, tentu saja nama “LELEMBUT” sendiri yang akan ditonjolkan sebagai modal utama sebuah pengenalan produk, untuk mendukung brand tersebut, penulis mengambil kalimat “band yang membawakan aliran Blasphemy Doom Black Metal yang di padukan dengan instrumen etnik Jawa” dengan maksud agar “LELEMBUT” dikenal masyarakat sebagai band yang konsisten mengusung idealisme bermusik dalam setiap lagunya karena aliran tersebut merupakan aliran baru di komunits musik underground. Strategi Kreatif Kreatif mempunyai tujuan yaitu membuat sesuatu yang baru dengan semenarik mungkin agar orang tertarik dengan produk yang ditawarkan. Dalam hal ini strategi kreatif untuk menarik minat konsumen adalah mengacu pada panduan kreatif yaitu isi pesan mencakup penalaran tentang album “LELEMBUT” dengan berbagai kelebihan serta keunggulannya. Semua itu diungkap dalam pesan yang disampaikan pada masyarakat melalui cara-cara persuasi yang dinyatakan dalam headline dan body copy. Oleh karena itu strategi kreatif dalam perancangan promosi ini memfokuskan pada pesan periklanan itu sendiri. Konsep desain yang ditawarkan adalah bernuansa gothic yang menjadi ciir khas musik Black Metal, untuk mendukung dalam penyampaian informasi, agar diharapkan tidak terjadi kesalahan persepsi atau kesalahan penyampaian komunikasi kepada konsumen. Pesan ini membedakan “LELEMBUT” dengan band aliran musik lain. Strategi Visual Sebagai band underground, ciri yag ditonjolkan adalah keunikan jenis musik “LELEMBUT”, yaitu Blasphemy Doom Black Metal. Desain yang akan divisualisasikan untuk promosi album ini adalah warna-warna yang cenderung gelap agar cocok dengan karakter band, dengan maksud untuk menanamkan image yang menarik agar target audience mengenal seperti apa musik “LELEMBUT”. Copywriting Copywriting terdiri dari headline, sub headline, body copy, slogan, serta baseline (keterangan berupa kalimat) yang semuanya saling memperjelas satu 46 Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 sama lain. Penulisan copy harus memiliki strategi untuk dapat mencapai tujuan ide dari suatu iklan.3 Headline Salah satu kunci keberhasilan suatu iklan adalah headline yang cukup menarik perhatian. Khalayak ataupun pembaca dengan cepat dan berusaha menarik keinginan khalayak untuk terus menikmati. Headline yang digunakan pada materi perencanaan ini adalah : “SEBUAH RILISAN PEREDUP BARA” Kalimat “SEBUAH RILISAN PEREDUP BARA” Memberikan shock teraphy bagi yang membaca, karena dengan kalimat tersebut konsumen akan penasaran dengan produk yang ditawarkan. Suatu body copy berfungsi untuk menjelaskan apa yang dituliskan di headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu memahaminya. Body copy menjadi perluasan ide yang disampaikan oleh headline dan ilustrasi.4 Body copy dalam album kedua ”LELEMBUT” adalah : Kolektifitas baru dengan gairah dan darah yang lebih segar dihamparkan secara lugas dalam kegelapan. Ambient horror yang menakutkan serta balutan instrument etnik Jawa yang melodius akan merasuk dalam benak hitammu…” Baseline Baseline merupakan unsur lain yang biasanya ditempatkan di bagian bawah dari bidang keseluruhan (biasanya dicantumkan nama perushaan, brand name atau slogan), dan baseline yang digunakan pada materi iklan ini adalah logo Eastern Gate Record. Gambar no. 1 logo EASTERN GATE RECORD Slogan Slogan sangat dibutuhkan dalam suatu iklan karena dapat melekatkan image suatu produk ataupun jasa yang diiklankan pada konsumen, sehingga dibutuhkan kata-kata yang dapat mengangkat citra produk dan juga mengambil perhatian serta kepercayaan konsumen. Slogan yang dipakai pada materi iklan ini adalah : DOGMA PENGHITAM LANGIT Para penggemar “LELEMBUT” akan segera menangkap makna yang ingin disampaikan melalui lagu-lagu beraliran Blasphemy Doom Black Metal di album kedua. 3 Alec Benn, 1978, The 27 Most Common Mistake In Advertising, USA, hal 77 Alec Benn, 1978, The 27 Most Common Mistake In Advertising, USA, hal 78 Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 4 47 Ilustrasi Perencanaan ilustrasi berdasarkan pada proses awal komunikasi yaitu harus menimbulkan sensasi. Perencanaan ilustrasi harus terkait atau tidak bisa lepas dari fungsi utama ilustrasi yaitu merangsang minat membaca keseluruhan pesan, menonjolkan keistimewaan produk, menjelaskan pesan, menarik perhatian pembaca diantara rentetan pesan lainnya dalam suatu media yang sama, menciptakan suasana khas, mendramatisasi pesan dan mendukung judul iklan. Ilustrasi yang dipakai pada materi iklan ini adalah sebagia berikut : - Ilustrasi dengan tema-tema gothic dan unsur etnik Jawa. - Ilustrasi gambar pendukung dari tema yang diangkat, seperti gambar background gelap dan saran. - Ilustrasi foto personil band. Brand Brand merupakan suatu simbol yang dipakai untuk memudahkan agar dapat mengingat tentang suatu produk. Brand juga dipakai untuk membedakannya dengan produk lain, biasanya atas huruf, kata atau sekelompok kata/huruf. Perancangan media promosi ini menggunakan brand “LELEMBUT” sebagai nama band yang diangkat. Layout Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Logo Logo merupakan simbol ntuk mengidentifikasikan sesuatu dengan divisualisasikan. Logo merupakan cooperate identity. Logo biasanya dibuat semenarik mungkin untuk mencari perhatian dan khalayak umum. Pada perencaan ini logo yang digunakan adalah : a) name only logos, yaitu Gambar no.2 logo “LELEMBUT” Warna Warna merupakan unsur penting dalam promosi yang dilakukan dengan media komunikasi visual, sebab warna mempunyai bahasa komunikasi tersendiri yang disampaikan lewat penglihatan (visual). Penggunaan warna menunjukkan identitas dari produk (identification marks) tersebut yang selanjutnya akan selalu dipakai dalam setiap media visual yang akan digunakan untuk mendukung promosi. 48 Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 Warna yang dipilih adalah warna yang cenderung gelap, seperti warna hitam yang menggambarkan suasana kegelapan. Warna putih sebagai perlambangan kemurnian sebuah tekad dan warna merah melambangkan sebuah keberanian dalam bermusik. Typografi Perencanaan typografi harus didasarkan pada pertimbangan gaya desain dan fungsi, juga karakter huruf yang digunakan. Berdasarkan tema yang diangkat, pemilihan typografi disesuaikan dengan karakter produk tapi tetap mengutamakan kesederhanaan agar mudah di baca, tidak terlalu rumit karena akan merusak layout dan apa yang akan dikomunikasikan tidak akan sampai. Melalui perancangan ini, typografi yang akan digunakan adlaah font impact. Karena sesuai dengan image Black Metal yang ditanamkan dan mudah di baca. Sedangkan baseline dan keterangan font yang digunakan adalah Times New Romance, formal dan dapat dengan mudah di baca. Contoh font Impact ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz Contoh font Times New Romance ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz Strategi Media Target pemilihan media pemasaran adalah menggunakan dua media pemasaran : Media Elektronik, yang meliputi : - CD Interactive (company profile) + packaging. CD Interactive ini merupakan media yang efektif dan tepat sasaran karena dalam company profile interactive ini konsumen dapat mengetahuai profil band secara lengkap. Media cetak offset : - Cover CD + Packaging CD Cover CD merpakan media yang harus ada dalam perencanaan iklan ini, karena merupakan produk nyata yang akan ditawarkan kepada konsumen. Dengan di kemas secara menarik diharapkan penjualan dapat meningkat dan ini adalah salah satu strategi kreatif. - Poster Poster adalah media untuk berkomunikasi yang berisi gambar dan pesan untuk menginformasikan tentang produk kepada khalayak ramai secara obyektif. Poster ditempatkan pada media-media indoor seperti took kasetm studio musik, dan di distro-distro. Pada perencanaan ini poster juga digunakan sebagai merchandise. ditempatkan pada media-media indoor seperti took kasetm studio musik, dan di distro-distro. Pada perencanaan ini poster juga digunakan sebagai merchandise. Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012 49 PENUTUP Simpulan Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, dalam penulisan ini yang menjadi permasalahan pokok adalah kurangnya promosi yang dilakukan “LELEMBUT”, karena sampai saat ini banyak masyarakat awam belum mengetahui keberadaan band ini. Maka perlu adanya perancangan media promosi untuk band “LELEMBUT”. Dalam hal ini promosi album kedua dipilih sebagai sarana promosiyang efektif dan kreatif. Untuk mempromosikan album tersebut perlu kita ketahui target atu sasaran yang akan kita tuju, baik dalam segi demografi, geografi, psikografi. Materi yang dibuat juga harus disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki oleh management band yang dipromosikan. Maka tugas akhir ini membuat perancnagan media promosi album kedua “LELEMBUT” agar masyarakat umum lebih mengenal keberadaan “LELEMBUT” dan tertarik membeli albumnya. Album yang akan diluncurkan akan diberi judul DOGMA PENGHITAM LANGIT. Diharapkan dengan adanya peluncuran album ini akan mampu memperkaya jenis musik di masyarakat. Peluncuran album ini sangat membutuhkan suatu perancangan komunikasi visual untuk promosinya karena merupakan jenis musik baru yang belum terlalu dikenal oleh masyarakat umum, dan nantinya merupakan suatu kombinasi antara dunia musik dan desain komunikasi visual yang pada akhirnya diharapkan saling memberi masukan positif karena peluncuran suatu album yang bagus dan dengan desain yang menarik tidak perlu akan berhasil tanpa adanya promosi yang baik. Hal ini juga sangat terkait dengan suatu perancnagan komunikasi visual, dan yang utama adalah bagaimana melakukan perancangankomunikasi visual dan promosi yang efektif dan kreatif untuk album DOGMA PENGHITAM LANGIT dari band Blasphemy Doom Black Metal “LELEMBUT”. Media above the line dan below the line digunakan sebagai jalan keluar yang efektif dan kreatif dalam usaha pemecahan masalah yang dihadapi band Blasphemy Doom Black Metal “LELEMBUT”. DAFTAR PUSTAKA All a.k.a Ucay. 2004. RIPPLEMagazine. Bandung : Citra Media. Ahmad Kurnia/Edi Subandi. 1985. Desain Komunikasi Visual II. Surakarta: UNS. Alec Benn. 1978. The 27 Most Common Mistake In Advertising. USA: Info Apli. Alexander Hiam. 1994. The Prtable MBA. USA : Info Apli. Kotler/Amstrong. 1992. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : Intermedia. Rhenald Kasali. 1995. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti. 50 Canthing volume 1 Nomor 1 Hal. 1 – 60 Edisi Juni 2012