Bisakah Badai Dahsyat Dihentikan dengan Bom Nuklir?

advertisement
Hal/Kol :
Hari, Tanggal: Selasa, 30 Oktober 2012
http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/363409bisakah-badai-dahsyat-dihentikan-dengan-bomnuklir?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
Sumber: WWW.VIVANEW S.CO.ID
Bisakah Badai Dahsyat Dihentikan dengan Bom Nuklir?
Ibarat menghentikan mobil yang melaju kencang dengan sehelai bulu.
Selasa, 30 Oktober 2012, 14:29 Elin Yunita Kristanti
Topan Sandy mene rjang AS (Reuters/ Lucas Jackson)
VIVAnews -- Topan Sandy berkecepatan ratusan kilometer per jam menerjang wilayah Pantai Timur Amerika
Serikat. Akibatnya sungguh dahsyat, setidaknya 14 orang dinyatakan meninggal dunia, 5,7 juta warga hidup
tanpa listrik. Transportasi lumpuh di New York, tower crane yang rontok diterpa angin menghantui warga,
sejumlah kota terancam banjir.
Meski persiapan telah dilakukan, para ilmuwan berjibaku agar bencana tak merenggut banyak nyawa dan
mengamati pergerakan topan itu bahkan dari luar angkasa, Sandy masih terlalu digdaya untuk AS. Tak
terbendung.
Yang masih jadi pertanyaan, apakah badai mematikan seperti halnya Sandy bisa dihentikan di masa depan?
Demi menyelamatkan nyawa dan mengurangi biaya risiko.
Salah satu yang terbesit di kepala saat adalah dengan cara mengebom topan tersebut dengan nuklir. Teorinya
seperti ini: energi yang dilepaskan bom nuklir yang diledakkan di atas badai dan tepat di depan topan yang
segera menerjang akan memanaskan udara dingin di sana, mengganggu konveksi badai itu.
Sayangnya, ide yang populer di sejak 1960-an itu tidak bakal berhasil.
Chris Landsea, ilmuwan dari National Hurricane Center memberikan penjelasan. "Kesulitan menggunakan
bahan peledak untuk memodifikasi badai adalah menentukan jumlah energi yang dibutuhkan," kata dia.
Untuk diketahui, badai mendapatkan energinya dari air laut yang hangat. Dalam proses kondensasi, uap air
menjadi tetesan embun. Panas yang dilepaskan selama kondensasi berfungsi untuk terus menghangatkan udara
di sekitarnya, yang menyebabkan lebih banyak air laut menguap, mengembun, dan siklus tersebut terus
berlanjut.
Badai yang terbentuk sempurna akan melepaskan energi panas 50 terawatt atau lebih, dan hanya sekitar
1 persennya yang diubah menjadi angin. Menurut Landsea, "Panas yang dilepaskan setara 10 megaton nom
nuklir yang meledak setiap 20 menit."
Atau dengan perbandingan lain, energi yang dihabiskan selama tahun 2011 oleh manusia sedunia hanya
sepertiga dari kekuatan energi badai. Luar biasa.
Jadi mengebom badai niscaya akan sia -sia, ibarat menghentikan mobil yang melaju kencang dengan sehelai
bulu.
Yang fatal, mengebom badai bisa jadi justru menambah panas, yang membuat angin topan justru bertambah
kuat. Risiko lain, alih-alih jadi solusi, upaya ini justru akan menciptakan badai radioaktif, yang akan berakibat
lebih buruk daripada badai normal.
Bagaimana jika kita mengebom depresi tropis (tropical depression) sebelum ia sempat terbentuk menjadi
badai?
Menurut Landsea, ini soal peluang, yang lebih sulit dari judi. Dia menjelaskan, ada 80 gangguan tropis seperti
itu terbentuk tiap tahunnya di cekungan Atlantik, namun hanya 5 di antaranya yang membentuk topan
sempurna. Tak ada teknologi yang bisa menebak, mana yang akan membentuk badai.
Tak hanya itu, meski baru "calon", jangan remehkan gangguan tropis. Meski hanya 10 persen kekuatan badai
utuh, perlu usaha besar untuk menghentikannya.
Sumber: LiveScience, eh
Download