KEGIATAN BERMAIN MATEMATIKA RATIH PERMATA SARI PGPAUD Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Kampus Bumi, Jember. E-mail:[email protected] Abstract: This study aims to describe the implementation of practices in terms of mathematicrelated playing activities, in terms of the locations, the participation of children, games being used, and the principles of early childhood mathematics instruction based on the level of development of children, as practiced in R.A. Kartini Aisyiyah Kindergarten 21, Malang. This type of research is a form of qualitative research case study. The results include: learning activities applied by teachers using the concept of learning by playing, both indoor and outdoor, and either individually or collectively. The games-augmented playing activities are designed along the concept of jovial playful ambiance, corresponds to the developmental characteristics of children aged 4 -5 years. Key words: playing math, case study. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan bermain matematika yang meliputi lokasi, partisipasi anak, permainan yang digunakan, dan prinsip-prinsip pembelajaran matematika anak usia dini berdasarkan tingkat perkembangan anak, seperti yang dilakukan di RA Kartini Aisyiyah TK 21, Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus. Hasil penelitian meliputi: kegiatan belajar yang diterapkan oleh guru menggunakan konsep belajar dengan bermain, baik indoor maupun outdoor dan baik secara individual maupun kolektif. Kegiatan bermain game dirancang sepanjang konsep riang suasana menyenangkan, sesuai dengan karakteristik perkembangan anak usia 4 -5 tahun. Kata kunci: bermain matematika, studi kasus Anak mulai dikenalkan belajar matematika dari benda-benda dengan konsep matematika yang yang ada disekitar anak. Konsep bersifat matematika yang kongkret, maka sederhana dan memanfaatkan objek yang berada kegiatan disekitar anak. Anak usia dini mulai dirancang guru hendaknya dapat mengenal objek dasar matematika divisualisasikan sesuai dengan benda yang bersifat kongkret karena pada nyata dan mudah dipahami anak anak usia 4-5 Tahun berada pada dengan perkembangan kongkret. Karena pada dasarnya anak berfikir pra- pembelajaran melibatkan yang benda-benda operasional kongkret misalnya anak 263 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 belajar dari sesuatu yang kongkret perkembangan menuju sesuatu yang abstrak. dicapai. Pembelajaran berorientasi pada yang perkembangan menulis anak yang Sedangkan harus membaca, dan berhitung hanyalah sebagian dari pencapaian anak (Student Centre) lebih banyak pembelajaran yang langsung bisa memberikan terlihat dari hasilnya. kesempatan kepada anak untuk belajar dengan cara yang Hal ini bertolak belakang tepat, misalnya melalui pengalaman dengan tujuan Peraturan Pemerintah nyata dan riil, melakukan eksplorasi No. 17 Tahun 2010 pasal 69 ayat 5 serta kegiatan-kegiatan lain yang landasan tersebut diperkuat dengan bermakna. diterbitkannya Surat Edaran Direktur Guru harus menghubungkan, menyesuaikan, dan Jenderal mengadaptasi Manajemen Pendidikan Dasar dan kurikulum sesuai Direktorat Jenderal dengan kondisi, kebutuhan, minat, Menengah Nomor: serta kemampuan anak. Akan tetapi, 1839/C.C2/TU/2009 Perihal kebanyakan orang tua menginginkan Penyelenggaraan Pendidikan Taman anak-anaknya yang masih berusia Kanak-Kanak dan Penerimaan Siswa dini tumbuh sebagai anak yang Baru Sekolah Dasar. Dengan adanya pandai berhitung, membaca, dan tuntutan menulis walaupun usia anak anak menginginkan masih Membaca, mengajarkan berhitung kepada anak- menulis dan berhitung menjadi satu- anaknya dengan alasan adanya tes satunya kemampuan membaca, menulis dan sangat hal dini. terpenting dalam pendidikan bagi anak usia dini. orang tua yang sekolah untuk berhitung saat masuk sekolah dasar. Sehingga orang tua menginginkan Para guru Taman Kanak- anaknya bisa membaca, menulis dan Kanak di TK R.A Kartini Aisyiah 21 berhitung (calistung) sebelum masuk Malang sepakat dengan Surat Edaran ke pendidikan sekolah dasar. Orang Pemerintah tua tidak menyadari bahwa ada 1839/C.C2/TU/2009, banyak kemampuan dalam aspek pembelajaran Nomor: di Taman bahwa Kanak264 Kegiatan Bermain… Ratih Permata Sari Kanak dilakukan melalui kegiatan (Developmentally bermain yang menyenangkan bagi Practice), metode yang digunakan anak. bervariasi Undang-Undang Republik Approriate sesuai dengan tujuan Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 kegiatan belajar dan melibatkan anak Pasal 9 Ayat 1 menyatakan setiap secara aktif dan kreatif serta aman anak berhak memperoleh pendidikan dan dan lingkungan bermain yang digunakan pengajaran pengembangan dalam rangka pribadinya dan menyenangkan. harus aman, Media nyaman, dan dan tingkat kecerdasannya sesuai minat menimbulkan ketertarikan bagi anak dan bakatnya. sehingga anak dapat bereksplorasi, Pembelajaran menyenangkan, didesain membuat anak tertarik untuk ikut serta dan tidak dan evaluasi melalui kegiatan observasi yang bermain dilihat, didengar, dan diperbuat oleh anak. merasa terpaksa. Guru memasukkan Model pembelajaran didesain unsur-unsur edukatif dalam kegiatan menggunakan berbagai pendekatan bermain tersebut, sehingga anak yang sesuai dengan pembelajaran secara tidak sadar telah belajar anak usia dini yaitu belajar melalui berbagai hal dan mengembangkan bermain seluruh dikembangkan melalui learning by Hasil aspek perkembangannya. observasi kemudian kegiatan doing, learning by stimulating dan adalah learning by modeling. Di TK R.A strategi Kartini Aisiyah 21 Malang saat pembelajaran yang bervariasi sesuai pembelajaran berlangsung anak-anak dengan kriteria pembelajaran anak tampak begitu antusias dan gembira usia dini yang berorientasi pada: saat anak belajar matematika. Wajah- tujuan pembelajaran sesuai dengan wajah anak tampak ceria, penuh tugas-tugas perkembangan disetiap senyum bahkan tawa dan canda. pembelajaran guru saat yang berlangsung menggunakan rentang usia anak, materi kegiatan Saat Observasi tampak pula bermain sesuai dengan karakteristik interaksi antara guru dengan anak, dan kebutuhan yang sesuai dengan anak dengan teman sebayanya, serta perkembangan anak dengan lingkungan sekitar yang anak DAP 265 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 terjalin secara aktif dan harmonis. adalah sebagai instrumen kunci. Anak belajar matematika melalui Teknik pengumpulan data dilakukan kegiatan secara bermain yang menarik triangulasi, analisis data sehingga anak antusias dan ingin bersifat induktif, dan hasil penelitian selalu mencoba. Pembelajaran yang kualitatif lebih menekankan makna dilakukan oleh guru tidak hanya daripada dilakukan guru 2007: 1-2). Metode kualitatif dapat melakukan pembelajaran di dalam digunakan untuk menemukan dan dan di luar kelas. Ketika guru memahami apa yang tersembunyi mengajukan seputar dibalik fenomena konsep sesuatu yang materi di kelas tetapi pertanyaan pengenalan generalisasi (Sugiyono, atau belum tentang diketahui. matematika, anak tampak berlomba- Metode kualitatif dapat memberikan lomba mengangkat tangan sampai rincian yang lebih kompleks tentang naik-naik ke atas bangku dan berebut fenomena yang sulit diungkapkan ingin menjawab pertanyaan guru. Di oleh metode kuantitatif (Anselm kesempatan lain, anak tampak begitu Strauss dan Juliet Corbin, 1990: 19). senang atau Tempat penelitian adalah TK R.A lembar kerja yang diberikan guru. Kartini Aisiyah 21 yang beralamat di Selama ini, Jl. Kebon Jeruk V No. 7 Malang peneliti tidak mendapati suasana Jawa Timur, pada kelompok A pembelajaran sebanyak 15 anak. Teknik dan mengerjakan kegiatan tugas penelitian matematika yang monoton dan menegangkan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan prosedur pengumpulan penelitian ini melalui data teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan membuat catatan lapangan. rancangan penelitian kualitatif studi kasus. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan kegiatan adalah bermain digunakan untuk meneliti kondisi matematika untuk objek yang alamiah, dimana peneliti mengoptimalkan perkembangan anak 266 Kegiatan Bermain… Ratih Permata Sari secara menyeluruh serta terjadinya Kegiatan inti yang dilakukan di luar komunikasi interaktif. Oleh karena kelas yaitu bermain garis grafik, itu, bermain menyebutkan nama kendaraan di matematika di Taman Kanak-kanak jalan raya, bermain hitung langkah, R.A Kartini Aisiyah 21 Malang bermain dapat pengamatan pada kegiatan berjalan diperlukan dengan strategi baik dimana ikanku perahu. dan Kegiatan pembelajaran bermain matematika yang dilakukan bagi anak usia dini yang berorientasi di dalam kelas yaitu menjiplak pada: tujuan, materi, metode, media bentuk geometri, bermain mobil- atau alat permainan, dan evaluasi mobilan, mengerjakan lembar kerja yang sesuai dengan perkembangan siswa, mengurutkan benda dari yang anak yang diperoleh berdasarkan terbesar hingga hasil pengamatan, wawancara dan melipat bentuk dokumentasi. perahu dan membentuk kereta dari Deskripsi kegiatan bermain yang ikan, terkecil, membuat kepingan geometri. matematika pada kegiatan awal anak Pada melakukan kegiatan berhitung yang matematika guru dilakukan oleh anak dilakukan di pendekatan bermain, luar ruangan sebelum memasuki bercerita, karya wisata, bercakap- kelas dengan tujuan untuk mengingat cakap, tanya jawab dan dramatisasi. urutan angka, membilang angka 1-10 Semua pendekatan yang digunakan dan guru merupakan kegiatan bermain, menyebutkan kendaraan yang macam-macam ada di darat. dimana kegiatan saat bermain menggunakan anak bernyanyi, melakukan Kegiatan bermain matematika di kegiatan bermain anak senang dan dalam gembira. Esensi bermain kelas bertepuk dilakukan tangan meliputi pola, perasaan senang, demokratis, aktif, menyebutkan jumlah temannya yang tidak terpaksa, dan merdeka menjadi tidak hadir di kelas, bercerita tentang jiwa pengalaman pribadi, menyebutkan bermain matematika ditinjau dari nama hari, tanggal, bulan dan tahun, partisipasi anak meliputi kegiatan dan individual dan kelompok. Bermain aktivitas dua dengan kegiatan motorik. setiap kegiatan. Kegiatan 267 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 individual merupakan bermain yang secara individual ini guru memiliki dilakukan oleh seorang anak seperti tujuan kegiatan berhitung sesuai dengan kemampuan masing-masing individu urutan, menghitung dengan jari anak anak sendiri bilangan 1-10, menyebutkan dimiliki kendaraan darat dan bercerita tentang perkembangan hasil belajar anak pengalaman secara individu. pribadi anak. Dari kegiatan ini guru memiliki tujuan untuk mengetahui kemampuan untuk tentang laporan dapat memanipulasi benda yang pengetahuan bereksplorasi, peroleh sebagai yang Belajar melalui bermain anak dilihat anak kemampuan anak masing-masing individu anak tentang yang mengetahui anak dan anak dapat berimajinasi, selama belajar di sekolah maupun berkreasi pengetahuan yang diperoleh anak permainan, sumber belajar dan media sendiri untuk diceritakan kepada yang guru dan teman-temannya. bermain Bermain kelompok sendiri digunakan terhadap dan pada matematika. alat kegiatan Kegiatan bermain matematika ditinjau dari alat merupakan bermain yang dilakukan dan oleh beberapa orang anak seperti: digunakan oleh anak di TK R.A bertepuk tangan 2 pola, menyebut Kartini Aisyiyah 21 Malang. Hasil jumlah teman yang hadir dan tidak wawancara dengan guru kelas, anak- hadir di kelas, dan aktivitas motorik. anak diajarkan konsep matematika Kegiatan tersebut dilakukan secara melalui kegiatan bermain dengan klasikal atau kelompok di dalam menggunakan kelas karena guru bertujuan untuk permainan yang ada di sekitar anak mengetahui antusias anak-anak di dan menggunakan benda kongkret, kelas dengan keikutsertaan anak misalnya dalam mengamati tubuh anak melalui tepuk tangan, perkembangan anak melalui interaksi jumlah keluarga, nomor rumah anak, anak dengan temannya, anak dengan jumlah teman, dan lain sebagainya. gurunya secara harmonis. Kegiatan Oleh karena itu guru mengganggp kelompok, bahan permainan alat dan menggunakan yang bahan anggota 268 Kegiatan Bermain… Ratih Permata Sari bahwa lingkungan anak sekitarnya, dapat mengembangkan terbesar sosialisasi anak, mengenalkan aturan sebagai sumber belajar anak dan sederhana dalam permainan dan melalui linggkungan juga anak dapat menanamkan disiplin anak, serta belajar memberikan merupakan sekitar laboritorium banyak hal, dapat berimajinasi, berksplorasi melalui senang melalui kegiatan bermain. kepada anak untuk menikmati bermainnya. bermain dan yang pastinya anak merasa kesempatan Rancangan kegiatan bermain matematika di TK R.A Kartini Aisyiah 21 Malang, matematika yang Pada kegiatan bermain diajarkan pada kegiatan bermain matematika dengan menggunakan matematika adalah sebagai berikut: benda-benda konkret dan dilakukan isi kegiatan bermain matematika secara langsung oleh anak, dimana harus kaya, bervariasi, berorientasi kelima alat indera anak terlibat pada konsep, dan fokus pada tujuan., secara langsung sehingga anak Untuk mengerti matematika anak pengetahuan dari diajarkan tentang konsep matematika interaksi anak dengan lingkungan melalui kegiatan bermain, kegiatan secara langsung, kegiatan bermain bermain juga memberikan memperoleh disesuaikan dengan tahap matematika kesempatan harus kepada perkembangan anak sesuai dengan anak untuk memecahkan masalah usianya dan diperlukan suasana kelas sederhana, lingkungan fisik harus yang kondusif dan bervariatif agar mencangkup media kongkrit yang anak tidak bosan dan jenuh dalam bisa dimanipulasi (balok, 10 dasar melaksanakan pembelajaran di dalam balok, kelas. bermain macam balok, tangram dan lain sejumlah sebagainya), media simbol (dadu, Prinsip matematika kegiatan memiliki balok domino, mengembangkan aspek program komputer, dan media visual perkembangan anak sesuai dengan lainnya) dan media abstrak (plastik tahapan dapat angka, daftar bahan makanan, 100 mengenalkan anak dengan dunia tabel, rencana bangunan, calculator, perkembangannya, bilangan, berbagai fungsi, diantaranya adalah untuk seluruh garis berpola, grafik, 269 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 computer dan lain sebagainya) dan memungkinkan guru melepaskan perasaan-perasaan dan mempertimbangkan kemampuan anak secara spesifik di emosi-emosinya, kelas. stimulus Rancangan proses kegiatan bermain matematika anak dan pada untuk memberi pembentukan pribadinya (dalam Ismail, 2006: 16). diperlukan Berdasarkan konsep tersebut, perencanaan, interaksi dengan anak, hasil penelitian menunjukkan bahwa menciptakan yang guru di TK R.A. Kartini Aisiyah 21 kondusif (moving class), sekolah Malang telah menggunakan konsep menjalin bermain lingkungan hubungan kerjasama sambil belajar dengan dengan orang tua dan melakukan pendekatan bermain dan bernyanyi. penilaian aspek Pembelajaran untuk menyenangkan, seluruh perkembangan anak dilaporkan kepada orang tua. Bermain disusun dengan menggembirakan, dan demokratis agar menarik anak sebagai untuk terlibat langsung dalam implementasi dari pembelajaran pada kegiatan pembelajaran. Anak tidak anak usia dini memberikan berbagai hanya duduk tenang mendengarkan manfaat mengembangkan ceramah gurunya, tetapi anak aktif semua potensi perkembangan anak. berinteraksi dengan berbagai benda Seperti oleh dan orang dilingkungannya, baik Freeman dan Munandar manfaat secara fisik maupun mental. Untuk yang diperoleh dari bermain yaitu: itu, dalam proses pembelajaran pada sebagai penyalur energi berlebih anak usia dini diperlukan penataan yang dimiliki anak, sebagai sarana lingkungan untuk menyiapkan hidupnya kelak kondusif dewasa, bermain matematika ditinjau dari untuk yang sebagai kemanusiaan, energi dikemukakan yang pelanjut untuk citra membangun hilang, untuk tempat bermain pembelajaran dan variatif, yang kegiatan pelaksanaannya kegiatan matematika dapat memperoleh kompensasi atas hal-hal dilaksanakan di dalam dan di luar yang tidak diperolehnya, bermain ruangan. 270 Kegiatan Bermain… Ratih Permata Sari Hasil pengamatan di TK R.A usia dini antara lain: anak-anak Kartini Aisyiah 21 Malang suasana belajar melalui bermain, anak belajar kelas yang didesain dengan kondusif, dengan perubahan pola dalam kelas yang pembelajaran terstuktur dengan hiasan-hiasan yang kebutuhan anak dan mengajar secara sesuai dengan anak dan peletakan terpadu. Anak-Anak Belajar melalui alat-alat bermainnya juga diletakkan Interaksi yaitu: Anak-anak belajar dengan rapi sehingga anak leluasa melalui saat interaksi melakukan kegiatan teman sebayanya, sesuai alat-alat dengan pemainan dengan dan orang-orang pembelajaran di kelas. Kegiatan disekitar anak. Lingkungan belajar bermain anak usia dini matematika di dalam perlu diperkaya ruangan seperti kegiatan bertepuk dengan tangan, geometri, belajar. Alat-alat permainan dan geometri perlengkapannya hendaknya dipilih menggambar, berdasarkan pada sejumlah kriteria, melipat dan lain sebagainya. Temuan yaitu: sesuai dengan usia dan tingkat penelitian bahwa perkembangan anak, desain bermutu kegiatan bermain matematika dapat dan sesuai dengan karakteristik anak, dilakukan di luar ruang kelas, karena tahan lama, fleksibel dan multifungsi di luar lingkungan kelas anak lebih dalam segi penggunaannya, aman leluasa bagi anak (cat tidak beracun, tidak menjiplak menyusun menjadi kepingan kereta, menunjukkan bermain dengan bebas berekspresi, bereksplorasi berimajinatif berinteraksi lingkungan, teman, dan dan dengan orang tajam bagian sisi dan sudut- sudutnya), dan warna dan bentuknya menarik. disekitar anak. Kegiatan pengalaman-pengalaman Aktif tidaknya anak dalam bermain belajar diawali dengan timbulnya matematika ditinjau dari partisipasi rasa ketertarikan dan minat anak itu anak di TK R.A Kartini Aisyiyah 21 sendiri dalam mengikuti pelajaran. Malang anak dapat bermain secara Ketercapaian tujuan pembelajaran individual bukan maupun berkelompok, sesuai dengan pembelajaran anak dilihat dari terpenuhinya target materi yang harus diberikan, 271 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 melainkan seberapa tertariknya anak adanya unsur untuk mengetahui dan memahami dalamnya. materi ajar, untuk itu diperlukan permainan di Bermain merupakan sebuah suatu pendekatan pembelajaran yang instrumen efektif, menarik dan menyenangkan perkembangan sosial, emosional, dan bagi siswa, salah satunya dengan kognitif anak. selain itu, juga sebagai bermain sambil belajar. sebuah refleksi atas perkembangan Anak belajar melalui bermain anak. penting Bermain bagi juga dapat karena dengan bermain merupakan menumbuhkan daya kreativitas anak. kegiatan yang mengandung rasa Selama bermain, senang dan lebih mementingkan belajar untuk proses daripada hasil akhir. Jenis berinteraksi dengan orang lain, permainan harus disesuaikan dengan mengatasi konflik-konflik, dan tingkat mendapatkan perkembangan, usia dan seorang mengatasi perasaan anak emosi, kompeten. kemampuan anak, sehingga semua Melalui bermain, anak-anak dapat jenis mengembangkan imajinasi-imajinasi dapat permainan berangsur-angsur dikembangkan bermain sambil mulai belajar dari dan kreativitas-kreativitas anak. (unsur Dengan kata lain, bermain menjadi bermain lebih besar) ke tingkat kebutuhan yang penting bagi anak- belajar sambil bermain (unsur belajar anak. lebih besar). Hal ini, sesuai dengan Selain mengemukakan karakteristik anak usia dini yang pentingnya belajar dengan perbuatan senang bermain. Karakteristik ini melalui keterlibatan aktif sebagai menuntut elemen kunci guru TK untuk pembelajaran sesuai melaksanakan kegiatan pembelajaran Developmentaly yang bermuatan permainan, lebih- Practice lebih untuk anak usia dini. Guru TK memperkenalkan seyogyanya model intent atau purpose” yakni bermain pembelajaran yang memungkinkan dengan maksud dan tujuan (Gronlud, merancang (DAP), Appropriate Gronlund ide “play juga with 1997: 78). Pada dasarnya dunia anak 272 Kegiatan Bermain… Ratih Permata Sari adalah dunia yang identik dengan SIMPULAN bermain, terutama pada usia dini. Bermain dapat Kegiatan bermain matematika menunjang di TK R.A. Kartini Aisyiah 21 pertumbuhan aspek kognitif, afektif, Malang menggunakan pendekatan dan psikomotorik siswa. pembelajaran Melalui sambil aktivitas belajar, yang bervariatif bermain dengan beberapa pendekatan belajar konsep-konsep melalui bermain Pada setiap kegiatan matematika yang abstrak dapat lebih pembelajaran mudah dipahami siswa. Oleh karena kegiatan pembelajaran berdasarkan itu, inisiatif dan dukungan guru konsep belajar melalui bermain. dalam merancang dan melaksanakan Sehingga melalui kegiatan bermain pembelajaran yang mengakomodasi anak anak secara tidak sadar telah kebutuhan bermain anak, merupakan belajar komponen esensial dalam praktek mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangannya. Kegiatan bermain tahapan perkembangan anak. dapat dilakukan di dalam maupun di Kegiatan guru berbagai merancang hal dan seluruh aspek Bermain luar kelas, secara individual atau sejumlah kelompok, dan menggunakan alat fungsi, diantaranya adalah untuk atau tidak menggunakan alat. Satu mengembangkan kegiatan Matematika memiliki seluruh aspek dapat menjadi wahana perkembangan anak sesuai dengan belajar berbagai hal bagi anak yaitu tahapan melalui perkembangannya, dapat bermain sambil belajar, mengenalkan anak dengan dunia dimana di dalam esensi bermain sekitarnya, dapat mengembangkan menjiwai sosialisasi anak, mengenalkan aturan pembelajaran amat penting bagi anak sederhana dalam permainan dan usia dini. Esensi bermain pada anak menanamkan disiplin dan usia dini meliputi perasaan senang, memberikan kesempatan kepada demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan anak, anak untuk menikmati bermainnya. merdeka setiap menjadi kegiatan jiwa setiap kegiatan. 273 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 DAFTAR PUSTAKA AhmadSusanto. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana, 2011. Andang Ismail. Education Games. Yogyakarta: Pilar Media, 2006. Bredekamp, Sue. Developmentally Appropriate Practice in Early Childood Programs Serving Children From Birth Trough Age 8. Washington: NAEYC, 1986. Moloeng, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001. _____________. Teori Implikasi Kecerdasan Jamak pada PAUD, disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional PAUD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan UNJ, 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2010. Pengelolahan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas, 2010. Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Basic of Qualitative Reseach: Grounded Theory Procedures and Techniques, Newbury Park: SAGE Publications, 1990. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta, 2007. Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks, 2010. Surat Edaran Dirjen No. 1839/C.C2/TU/2009 ,tentangPenyelenggaraan Pendidikan Taman KanakKanak dan Penerimaan Siswa Baru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas, 2009. Syamsu Yusuf. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. 274 Kegiatan Bermain… Ratih Permata Sari 275