Habar Satunamlapan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Pelaihari Buletin Periodik Edisi III Tahun 2016 Hasil Survei Kepuasan Pengguna Layanan Tahun 2015 Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Tim Peneliti UGM telah menyelenggarakan Survei Kepuasan Pengguna Layanan Kementerian Keuangan Tahun 2015. Hasil survei pada lingkungan Ditjen Perbendaharaan (DJPBN), dapat dirangkum, sbb: Uji Coba CMS Tingkat kepuasan pengguna layanan DJPBN tahun 2015 memperoleh indeks 4,32 jauh diatas target yang ditetapkan yaitu 4,06. Hasil tersebut meningkat dari tahun 2014 sebesar 0,09. Pada tahun 2014 diperoleh indeks 4,23. Indeks survei yang diperoleh DJPBN merupakan indeks tertinggi di lingkungan Kemenkeu. Secara spesifik, survei ini juga menilai kinerja SPAN yang dikelola DJPBN dengan indeks 4,31. Kedepan, CMS ini akan diterapkan pada seluruh rekening Bendahara Pengeluaran Satker K/L Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung mekanisme pembayaran, DJPBN telah mempertimbangkan perlunya penggunaan layanan perbankan secara elektronik untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas dalam mekanisme pelaksanaan APBN. Maka, salah satu program unggulan (quickwins) DJPBN tahun 2016 adalah uji coba penggunaan Cash Management System (CMS)/Internet Banking pada rekening Bendahara Pengeluaran satker lingkup DJPBN. Pelaksanaan uji coba telah diatur dalam Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER18/PB/2016. Uji coba ini dimulai tanggal 2 Mei 2016. CMS adalah sistem aplikasi dan informasi yang menyediakan informasi saldo dan fasilitas-fasilitas lain dalam rangka pelaksanaan transaksi perbankan secara realtime online. Sedangkan Internet Banking adalah salah satu jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui internet. Bersambung di halaman 3 Buletin Periodik Edisi III Tahun 2016 Alternatif Pembuatan Kode Billing Pajak: SSE Generasi Kedua & Billing-Intranet Selama ini, pada umumnya untuk pembuatan kode billing setoran pajak dilakukan melalui aplikasi https://sse.pajak.go.id/ atau yang disebut SSE generasi satu. Salah satu permasalahan dalam penggunaan aplikasi SSE generasi satu adalah banyak wajib pajak (WP) yang lupa password atau PIN. Sebenarnya, kalau mereka masih ingat email yang digunakan pada saat melakukan registrasi, PIN bisa dicari di kotak masuk atau inbox email tersebut. Sayangnya, permasalahan lupa password ini tidak melulu lupa PIN untuk masuk ke aplikasi https://sse.pajak.go.id/ tetapi juga lupa email yang digunakan. Atau, tahu emailnya, tapi lupa password email. Karena barangkali pada saat registrasi, ia dibantu pihak lain, dimana pada saat itu ia belum punya email dan email baru dibuatkan oleh pihak lain. Yang terjadi di instansi pemerintah, kebanyakan adalah karena pergantian petugas tanpa kaderisasi dan serah terima pekerjaan yang tidak diikuti dengan memori jabatan. Riilnya, saat pergantian petugas, PIN untuk portal billing pajak lupa tidak disampaikan kepada penggantinya. Apa solusinya? Pertama, jika memang Anda lupa PIN dan password email, sudahlah ini adalah titik tolak Anda meninggalkan aplikasi https://sse.pajak.go.id/ dan mulailah berpindah ke SSE generasi kedua. DJP telah menyediakan SSE generasi kedua, dengan alamat https://sse2.pajak.go.id. Bila Anda buka alamat tersebut, untuk pertama kalinya akan redirect ke alamat: https://djponline.pajak.go.id/account/login Jadi persis seperti Anda akan masuk ke e-filing untuk laporan SPT. Masukkan NPWP. Sedangkan passwordnya adalah sama dengan password e-filling. Untuk SSE generasi kedua, jika Anda lupa password dan lupa email serta tidak menyimpan EFIN, silakan mencetak ulang EFIN di Kantor Pajak terdekat. Kedua, kabarnya layanan internet banking di beberapa bank ternama tidak hanya bisa digunakan untuk melakukan pembayaran pajak dengan id-billing, tetapi di dalam menu internet banking itu juga disediakan fasilitas pembuatan kode billing. Informasi ini ada pada tampilan dashboard SSE generasi kedua diatas. Ketiga, Anda bisa membuat kode billing melalui SMS. Petunjuknya silakan klik link ini http://www.pajak.go.id/content/article/pembuatan-kode-billing-melalui-sms-ussd . Keempat, bila Anda lupa PIN SSE generasi 1 (https://sse.pajak.go.id) dan juga belum memanfaatkan e-filing, yang itu artinya Anda belum punya password untuk masuk ke https://djponline.pajak.go.id dan SSE generasi 2 (https://sse2.pajak.go.id). Atau Anda sudah punya password djponline tapi lupa, sudah minta efin ke Kantor Pajak, tapi lupa lupa terus. Atau Anda adalah WP yang menurut Anda hanya akan sekali itu membayar pajak dan tidak mau repot-repot punya PIN dan password. Maka, solusinya adalah silakan datang ke Kantor Pajak terdekat, seperti KP2KP Pelaihari. Disana sudah disediakan satu komputer dengan jaringan intranet khusus DJP. Ada alamat portal atau web yang hanya bisa diakses di Kantor Pajak yaitu https://billing-djp.intranet.pajak.go.id. Dengan portal itu, Anda bisa langsung membuat kode billing tanpa perlu registrasi dan login. Anda bisa langsung memasukkan NPWP, pilih jenis pajak, nilainya, dst. Selamat mencoba! 22 Buletin Periodik Edisi III Tahun 2016 Upaya Preventif Retur SP2D Pada tanggal 20 April lalu, KPPN Pelaihari dalam hal ini Seksi Bank menyelenggarakan kegiatan Forum Madrasah: Koordinasi Penyaluran Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) dalam rangka menghindari retur SP2D, dengan mengundang para bendahara Kantor Kemenag dan seluruh Madrasah Negeri di wilayah Tanah Laut. Maka, pembayaran secara elektronik melalui Kegiatan tersebut dilatarbelakangi CMS/Internet Banking merupakan sarana pendebetan untuk pembayaran, penyaluran dana data retur tahun 2015 yang menunjukkan dan penyetoran pajak/PNBP dari rekening penyumbang retur terbesar adalah dari Kemenag dan Madrasah yaitu sebesar pengeluaran secara elektronik. Adapun layanan pembayaran secara 88%, yang sebagian besar berasal dari elektronik melalui CMS/Internet Banking yang pencairan dana BSM. disediakan oleh bank umum, paling sedikit terdiri dari: penyajian informasi saldo dan transaksi; pembayaran yang berasal dari uang persediaan (UP); penyaluran dana yang berasal dari pembayaran secara langsung kepada bendahara pengeluaran termasuk penyaluran dana kepada banyak penerima; penyetoran pajak dan atau PNBP secara elektronik; fasilitas unggah dalam rangka transaksi pembayaran, penyaluran dana dan penyetoran pajak/PNBP secara elektronik; serta fasilitas unduh atas semua transaksi dalam rangka pembukuan bendahara dan akuntansi/ pelaporan. Dengan demikian, pada banyak transaksi pembayaran oleh bendahara akan dilakukan secara non tunai. 3 3 Untuk memperkuat komitmen satker mencegah terjadinya retur, pada akhir acara, KPPN, Kemenag dan seluruh Madrasah sepakat melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan terkait upaya preventif retur SP2D. Bersambung di halaman4 Buletin Periodik Edisi III Tahun 2016 Poin penting dalam Nota Kesepakatan tersebut adalah: Satker akan memastikan para penerima BSM telah memiliki rekening; Satker akan melakukan validasi rekening para penerima BSM sebelum mengajukan SPM kepada KPPN; Satker memastikan proses validasi rekening dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak bank; Satker akan melakukan input data rekening penerima BSM pada aplikasi SPM dengan teliti dan cermat; Setelah penerbitan SPM, Satker akan melakukan verifikasi ulang terhadap kebenaran penulisan nama dan nomor rekening penerima BSM pada SPM dan lampirannya sebelum diajukan kepada KPPN; Upaya pencegahan retur SP2D tidak terbatas pada penyaluran dana BSM tetapi mencakup seluruh pengajuan SPM kepada KPPN. Tidak hanya satker lingkup Kemenag, poin-poin tersebut agar menjadi perhatian dan pedoman seluruh satker dalam upaya mencegah terjadinya retur.