PRO SP EKTUS AWAL PENAWARANUMUMPERDANA

advertisement
PROSPEKTUS AWAL
PROSPEKTUS AWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT. MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION Tbk TAHUN 2012
Head Office:
Senayan City-Boutique Office
Panin Tower Lt. 11
Jl. Asia Afrika Lot.19, Jakarta Pusat 10270
Telp. (021) 7278 1771 - Hunting
Fax. (021) 7278 1772
JADWAL PENAWARAN UMUM
Perkiraan Tanggal Efektif
Perkiraan Masa Penawaran
Perkiraan Tanggal Penjatahan
:
:
:
28 Desember 2012 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik
3 - 9 Januari 2013 Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pesanan
11 Januari 2013 Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia
:
:
:
15 Januari 2013
15 Januari 2013
16 Januari 2013
:
:
12 Juli 2016
14 Juli 2016
JADWAL WARAN SERI I
Perkiraan Tanggal Pencatatan
:
Perkiraan Tanggal Awal Perdagangan :
Perkiraan Periode Pelaksanaan
:
Perkiraan Akhir Masa Berlaku
:
16 Janurai 2013 Perkiraan Tanggal Akhir Perdagangan
16 Janurai 2013 - Pasar Reguler dan Negosiasi
16 Juli 2013 - 15 Juli 2016 - Pasar Tunai
15 Juli 2016
INFORMASI DALAM PROSPEKTUS INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN
PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM-LK NAMUN BELUM MEMPEROLEH
PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM-LK. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA
PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN
PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM-LK MENJADI EFEKTIF . PEMESANAN
PEMBELIAN EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN
MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION Tbk (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI
EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA
MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
Kegiatan Usaha Utama:
Pengembangan dan Pengoperasian Perkebunan Kelapa Sawit, Pengolahan Kelapa Sawit dan Perdagangan
Berkedudukan di Jakarta – Indonesia
Kantor Pusat
6HQD\DQ&LW\±%RXWLTXH2I¿FH3DQLQ7RZHU/DQWDL
-DODQ$VLD$IULND/RW
-DNDUWD,QGRQHVLD
7HOHSRQ
Faksimili (021) 7278 1772
(PDLOLQYHVWRU#PDJSODQWDWLRQVFRLG
KWWSZZZPDJSODQWDWLRQVFRLG
Kantor Perwakilan
-O*XQXQJ6HQXMX1R.HFDPDWDQ3DVLUDQ
Singkawang Barat 79123
.DOLPDQWDQ%DUDW,QGRQHVLD
7HOHSRQ
Faksimili (0562) 633733
Perkebunan Kelapa Sawit
HPSDWSHUNHEXQDQNHODSDVDZLW\DQJWHUOHWDNGL.DEXSDWHQ%HQJND\DQJ.DOLPDQWDQ%DUDW.DEXSDWHQ3RQWLDQDN
.DOLPDQWDQ%DUDW.DEXSDWHQ$FHK-D\D$FHKGDQ.DEXSDWHQ,QGUDJLUL+LOLU5LDX
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sHEDQ\DNHPSDWPLOLDU6DKDP%LDVD$WDV1DPD
DWDX VHEDQ\DN empat puluh empat koma empat puluh empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor
SHQXK GDODP 3HUVHURDQ VHWHODK 3HQDZDUDQ 8PXP GHQJDQ QLODL QRPLQDO 5S VHUDWXV 5XSLDK VHWLDS VDKDP
\DQJGLWDZDUNDQNHSDGDPDV\DUDNDWGHQJDQ+DUJD3HQDZDUDQ5S>Ŷ@setiap saham yang harus dibayar penuh pada
VDDW PHQJDMXNDQ )RUPXOLU 3HPHVDQDQ 3HPEHOLDQ 6DKDP 1LODL VDKDP \DQJ GLWDZDUNDQ GDODP 3HQDZDUDQ 8PXP
secara keseluruhan adalah sebesar Rp>Ŷ@ GDQ VHMXPODK (empat ratus juta) Waran Seri I yang akan
GLWHUELWNDQ PHQ\HUWDL 6DKDP %LDVD $WDV 1DPD KDVLO SHODNVDQDDQ 3HQDZDUDQ 8PXP WHUVHEXW GLPDQD SDGD VHWLDS
10 (sepuluh) saham baru tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif
EDJL SDUD 3HPHJDQJ 6DKDP \DQJ GDSDW GLWXNDUNDQ GHQJDQ VDWX OHPEDU 6DKDP %LDVD $WDV 1DPD SDGD KDUJD
Pelaksanaan Rp>Ŷ@ yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 16 Juli 2013
VDPSDLGHQJDQWDQJJDO-XOL
RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSEROAN MEMILIKI RIWAYAT USAHA YANG
TERBATAS SEBAGAI SEBUAH PERUSAHAAN DAN SEBAGAI PENGELOLA PERKEBUNAN. RISIKO USAHA
PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIP SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI,
TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK
YANG AKAN
DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIP PT KUSTODIAN EFEK INDONESIA (“KSEI“).
PENCATATAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI AKAN
DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN
YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH
SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLAU BESAR. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK
DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN
AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Brent Securities
PT Valbury Asia Securities
PARA PENJAMIN EMISI EFEK
(AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN)
PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PARA PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN SELURUH PENAWARAN
SAHAM PERSEROAN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) SESUAI DENGAN PORSI PENJAMIN
SAHAM MASING-MASING.
Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 13 Desember 2012
37 0XOWL $JUR *HPLODQJ 3ODQWDWLRQ 7EN VHODQMXWQ\D GLVHEXW ³3HUVHURDQ´ WHODK PHQ\DPSDLNDQ
3HUQ\DWDDQ 3HQGDIWDUDQ (PLVL (IHN VHKXEXQJDQ GHQJDQ 3HQDZDUDQ 8PXP NHSDGD .HWXD %DGDQ
3HQJDZDV3DVDU0RGDOGDQ/HPEDJD.HXDQJDQVHODQMXWQ\DGLVHEXW³%$3(3$0'$1/.´GHQJDQ
VXUDW 1R 0$*3([W;, WDQJJDO 1RSHPEHU VHVXDL GHQJDQ SHUV\DUDWDQ \DQJ
GLWHWDSNDQ GDODP 8QGDQJ8QGDQJ 5HSXEOLN ,QGRQHVLD 1R 7DKXQ WDQJJDO 1RSHPEHU
WHQWDQJ 3DVDU 0RGDO OHPEDUDQ 1HJDUD 1R 7DKXQ 7DPEDKDQ /HPEDUDQ 1HJDUD
1R EHVHUWD SHUDWXUDQ SHODNVDQDDQQ\D GDQ SHUXEDKDQSHUXEDKDQQ\D VHODQMXWQ\D GLVHEXW
VHEDJDL³8QGDQJ8QGDQJSDVDU0RGDO´
Saham-saham yang ditawarkan rencana akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan
3HUMDQMLDQ 3HQGDKXOXDQ 3HQFDWDWDQ (IHN 1R 6%(,335 \DQJ WHODK GLEXDW DQWDUD
Perseroan dengan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Nopember 2012 apabila memenuhi persyaratan
pencatatan yang ditetapkan oleh PT Bursa Efek Indonesia antara lain mengenai jumlah Pemegang
Saham baik perorangan maupun lembaga di PT Bursa Efek Indonesia dan masing-masing Pemegang
6DKDPPHPLOLNLVHNXUDQJNXUDQJQ\DVDWXDQSHUGDJDQJDQVDKDP$SDELODV\DUDWV\DUDWSHQFDWDWDQ
VDKDPWHUVHEXWWLGDNWHUSHQXKLPDND3HQDZDUDQ8PXPEDWDOGHPLKXNXPGDQXDQJSHPHVDQDQ\DQJ
telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pasar
Modal
3HUVHURDQ3HPHJDQJ6DKDP3HQGLULSDUD3HQMDPLQ3HODNVDQD(PLVL(IHN3HQMDPLQ(PLVL(IHNGDQ
Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum bertanggung jawab sepenuhnya atas
NHEHQDUDQVHPXDGDWDNHMXMXUDQSHQGDSDWNHWHUDQJDQGDQODSRUDQ\DQJGLVDMLNDQGDODP3URVSHNWXV
ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah
1HJDUD5HSXEOLN,QGRQHVLDGDQNRGHHWLNQRUPDVHUWDVWDQGDUSURIHVLPDVLQJPDVLQJ
6HKXEXQJDQGHQJDQ3HQDZDUDQ8PXPVHWLDSSLKDNWHUD¿OLDVLGLODUDQJPHPEHULNDQNHWHUDQJDQDWDX
membuat pernyataan atau penjelasan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus
LQL WDQSD PHQGDSDWNDQ SHUVHWXMXDQ WHUWXOLV WHUOHELK GDKXOX GDUL 3HUVHURDQ 37 Brent Securities dan
PT Valbury Asia SecuritiesVHODNXSDUD3HQMDPLQ3HODNVDQD(PLVL(IHN
PT Brent Securities dan PT Valbury Asia Securities selaku para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para
3HQMDPLQ(PLVL(IHNVHUWD/HPEDJDGDQ3URIHVL3HQXQMDQJ3DVDU0RGDOGHQJDQWHJDVPHQ\DWDNDQ
WLGDN WHUD¿OLDVL GHQJDQ 3HUVHURDQ EDLN ODQJVXQJ PDXSXQ WLGDN ODQJVXQJ VHEDJDLPDQD GLGH¿QLVLNDQ
GDODP8QGDQJXQGDQJ3DVDU0RGDO
PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
PERATURAN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANGSIAPA DI LUAR WILAYAH
INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT
TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA
PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM-SAHAM BERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU
BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SERTA KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR
INDONESIA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB
DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM
DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
37 0XOWL $JUR *HPLODQJ 3ODQWDWLRQ 7EN VHODQMXWQ\D GLVHEXW ³3HUVHURDQ´ WHODK PHQ\DPSDLNDQ
3HUQ\DWDDQ 3HQGDIWDUDQ (PLVL (IHN VHKXEXQJDQ GHQJDQ 3HQDZDUDQ 8PXP NHSDGD .HWXD %DGDQ
3HQJDZDV3DVDU0RGDOGDQ/HPEDJD.HXDQJDQVHODQMXWQ\DGLVHEXW³%$3(3$0'$1/.´GHQJDQ
VXUDW 1R 0$*3([W;, WDQJJDO 1RSHPEHU VHVXDL GHQJDQ SHUV\DUDWDQ \DQJ
GLWHWDSNDQ GDODP 8QGDQJ8QGDQJ 5HSXEOLN ,QGRQHVLD 1R 7DKXQ WDQJJDO 1RSHPEHU
WHQWDQJ 3DVDU 0RGDO OHPEDUDQ 1HJDUD 1R 7DKXQ 7DPEDKDQ /HPEDUDQ 1HJDUD
1R EHVHUWD SHUDWXUDQ SHODNVDQDDQQ\D GDQ SHUXEDKDQSHUXEDKDQQ\D VHODQMXWQ\D GLVHEXW
VHEDJDL³8QGDQJ8QGDQJSDVDU0RGDO´
Saham-saham yang ditawarkan rencana akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan
3HUMDQMLDQ 3HQGDKXOXDQ 3HQFDWDWDQ (IHN 1R 6%(,335 \DQJ WHODK GLEXDW DQWDUD
Perseroan dengan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Nopember 2012 apabila memenuhi persyaratan
pencatatan yang ditetapkan oleh PT Bursa Efek Indonesia antara lain mengenai jumlah Pemegang
Saham baik perorangan maupun lembaga di PT Bursa Efek Indonesia dan masing-masing Pemegang
6DKDPPHPLOLNLVHNXUDQJNXUDQJQ\DVDWXDQSHUGDJDQJDQVDKDP$SDELODV\DUDWV\DUDWSHQFDWDWDQ
VDKDPWHUVHEXWWLGDNWHUSHQXKLPDND3HQDZDUDQ8PXPEDWDOGHPLKXNXPGDQXDQJSHPHVDQDQ\DQJ
telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Pasar
Modal
3HUVHURDQ3HPHJDQJ6DKDP3HQGLULSDUD3HQMDPLQ3HODNVDQD(PLVL(IHN3HQMDPLQ(PLVL(IHNGDQ
Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum bertanggung jawab sepenuhnya atas
NHEHQDUDQVHPXDGDWDNHMXMXUDQSHQGDSDWNHWHUDQJDQGDQODSRUDQ\DQJGLVDMLNDQGDODP3URVSHNWXV
ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah
1HJDUD5HSXEOLN,QGRQHVLDGDQNRGHHWLNQRUPDVHUWDVWDQGDUSURIHVLPDVLQJPDVLQJ
6HKXEXQJDQGHQJDQ3HQDZDUDQ8PXPVHWLDSSLKDNWHUD¿OLDVLGLODUDQJPHPEHULNDQNHWHUDQJDQDWDX
membuat pernyataan atau penjelasan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus
LQL WDQSD PHQGDSDWNDQ SHUVHWXMXDQ WHUWXOLV WHUOHELK GDKXOX GDUL 3HUVHURDQ 37 Brent Securities dan
PT Valbury Asia SecuritiesVHODNXSDUD3HQMDPLQ3HODNVDQD(PLVL(IHN
PT Brent Securities dan PT Valbury Asia Securities selaku para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para
3HQMDPLQ(PLVL(IHNVHUWD/HPEDJDGDQ3URIHVL3HQXQMDQJ3DVDU0RGDOGHQJDQWHJDVPHQ\DWDNDQ
WLGDN WHUD¿OLDVL GHQJDQ 3HUVHURDQ EDLN ODQJVXQJ PDXSXQ WLGDN ODQJVXQJ VHEDJDLPDQD GLGH¿QLVLNDQ
GDODP8QGDQJXQGDQJ3DVDU0RGDO
PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
PERATURAN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANGSIAPA DI LUAR WILAYAH
INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT
TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA
PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM-SAHAM BERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU
BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SERTA KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR
INDONESIA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB
DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI MATERIAL YANG BELUM
DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN................................................................................................................. iii
RINGKASAN.......................................................................................................................................... xi
I.
PENAWARAN UMUM.................................................................................................................. 1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA PENAWARAN UMUM......................................................... 6
III.
PERNYATAAN HUTANG............................................................................................................. 9
IV.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................. 12
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN........................................................................ 17
1. Gambaran Umum................................................................................................................. 17
2. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan............................................................................... 21
3. Kebijakan-Kebijakan Akuntansi Penting.............................................................................. 22
4. Faktor-faktor Signifikan yang Mempengaruhi Hasil Operasi Konsolidasi Perseroan........... 23
5. Komponen Pokok Laporan Laba Rugi................................................................................. 24
6. Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas............................................................................................. 27
7. Likuiditas dan Sumber-Sumber Modal................................................................................. 34
8. Pengeluaran Modal.............................................................................................................. 35
9. Liabilitas Berdasarkan Kontrak dan Komitmen.................................................................... 35
10. Manajemen Risiko................................................................................................................ 36
VI. RISIKO USAHA.......................................................................................................................... 37
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN................ 40
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN.................. 41
1. Riwayat Singkat Perseroan.................................................................................................. 41
2. Historis Kegiatan Usaha....................................................................................................... 43
3. Perkembangan Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan....................................... 43
4. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum...... 49
5. Keterangan Singkat Mengenai Entitas Anak Perusahaan Berbentuk Badan Hukum.......... 54
6. Struktur Organisasi Perseroan............................................................................................. 65
7. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan........................................................................... 65
8. Sumber Daya Manusia......................................................................................................... 68
9. Skema Kepemilikan Perseroan............................................................................................ 73
10. Hubungan Antara Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Pemegang
Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum dan Entitas Anak Perusahaan...................... 73
11. Keterangan Mengenai Aset Perseroan dan Entitas Anak.................................................... 74
12. Asuransi............................................................................................................................... 74
13. Perjanjian-Perjanjian Penting............................................................................................... 75
14. Transaksi dengan Pihak yang Berelasi................................................................................ 94
15. Perkara yang Sedang Dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan..................................... 94
i
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN................................................................. 95
1. Latar Belakang..................................................................................................................... 95
2. Kegiatan Usaha.................................................................................................................... 97
3. Proses pembebasan dan pengajuan ijin HGU..................................................................... 99
4. Keunggulan Kompetitif....................................................................................................... 100
5. Hasil Produksi.................................................................................................................... 101
6. Areal Perkebunan.............................................................................................................. 103
7. Kepemilikan Lahan............................................................................................................. 106
8. Program Kemitraan............................................................................................................ 108
9. Pengendalian Mutu dan Pengelolaan Perkebunan............................................................ 109
10. Penjualan, Pemasaran dan Distribusi................................................................................ 109
11. Harga................................................................................................................................. 110
12. Persaingan......................................................................................................................... 110
13. Pajak Ekspor dan Pembatasan.......................................................................................... 110
14. Prospek Usaha................................................................................................................... 111
15. Pertimbangan Lingkungan................................................................................................. 111
16. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)............................................................ 112
17. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)............................................................................. 113
18. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)........................... 114
19. Strategi dan Rencana di Masa Mendatang........................................................................ 114
X. INDUSTRI................................................................................................................................. 116
XI.
EKUITAS.................................................................................................................................. 122
XII.
KEBIJAKAN DIVIDEN.............................................................................................................. 123
XIII. PERPAJAKAN......................................................................................................................... 124
XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK..................................................................................................... 126
XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL................................................... 128
XVI. ANGGARAN DASAR............................................................................................................... 132
XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM............................................................................................. 157
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN....................................................................................... 171
XIX. LAPORAN PENILAI................................................................................................................. 257
XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN EFEK.............................................................. 277
XXI. PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENTING MENGENAI WARAN SERI I....................... 283
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN EFEK................................................................................................................... 289
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Di dalam Prospektus ini, kata-kata dibawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya
meyatakan lain:
Afiliasi atau Pihak Berelasi
: Berarti : (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan
sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal ;
(b) hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris
dari pihak tersebut ; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan
dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Dewan
Komisaris yang sama ; (d) hubungan antara perusahaan dengan
pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau
dikendalikan oleh perusahaan tersebut ; (e) hubungan antara
2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun
tidak langsung oleh pihak yang sama ; atau (f) hubungan antara
perusahaan dan pemegang saham utama.
ANDAL
: Berarti Analisis Dampak Lingkungan.
Bagian Penjaminan
: Berarti bagian penjaminan dari masing-masing Penjamin Emisi Efek
dalam Penawaran Umum yang akan ditetapkan dalam Addendum
Perjanjian, berdasarkan mana masing-masing Penjamin Emisi
Efek berjanji dan mengikat diri dengan kesanggupan penuh
(full commitment) untuk menawarkan dan menjual Saham yang
Ditawarkan kepada masyarakat pada Pasar Perdana dan akan
membeli sendiri sisa Saham yang Ditawarkan yang tidak terjual
pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan porsi
yang akan disepakati dalam Addendum Perjanjian.
BAE
: Berarti Biro Administrasi Efek. Pihak yang melaksanakan admistrasi
saham dalam Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Perseroan,
dalam hal ini adalah PT BSR Indonesia.
BJR
: Berat Janjang Rata-rata TBS
Bapepam-LK
: Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam)), sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 UUPM,
dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/
KMK.01/2005, tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
dan penggantinya.
BEI atau Bursa Efek
: Berarti PT Bursa Efek Indonesia.
BNRI
: Berarti Berita Negara Republik Indonesia
Boswa Megalopolis (Boswa)
: PT Boswa Megalopolis, merupakan Entitas Anak Perusahaan
Perseroan, dimana Perseroan memiliki 91,00% kepemilkan saham
di Boswa.
BPHTB
: Berarti Biaya Perolehan Hak Tanah dan Bangunan
iii
Brent Multidaya (Brent)
: PT Brent Multidaya, merupakan Entitas Anak Perusahaan
Perseroan, dimana Perseroan memiliki 99,99% kepemilkan saham
di Brent.
Buah Pasir
: Berarti buah yang BJR nya masih dibawah 4kg yang merupakan
hasil panen tanaman TBM mutasi ke TM.
Bumi Orion Sawit Subur (Subur) : Berarti PT Bumi Orion Sawit Subur, merupakan Entitas Anak
Perusahaan Perseroan, dimana Perseroan memiliki 99,99%
kepemilikan saham di Subur.
CPO
: Berarti Crude Palm Oil atau Minyak Sawit Mentah
DPS
: Berarti Daftar Pemegang Saham Perseroan, sebagaimana diatur
dalam pasal 50 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas dan UUPM.
Emisi
: Berarti penerbitan saham oleh Perseroan untuk ditawarkan dan
dijual kepada masyarakat melalui Penawaran Umum.
Entitas Perusahaan
: Berarti suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki secara
langsung saham-saham yang ditempatkan dan disetor dalam
perusahaan tersebut yang jumlah kepemilikan sahamnya lebih
dari 50%, sehingga laporan keuangannya dikonsolidasikan
dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
di Indonesia. Dalam hal ini Entitas Anak Perusahaan terdiri dari
PT Boswa Megalopolis, PT Brent Multidaya dan PT Bumi Orion
Sawit Subur.
FKPS
: Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham.
Formulir
Konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda
bukti pemilikan atas bagian dari Saham yang Ditawarkan di Pasar
Perdana.
FPPS
: Berarti Formulir Pemesanan Pembelian Saham asli yang dibuat
dalam rangkap 5 (lima) yang masing-masing harus diisi lengkap,
dibubuhi tanda tangan asli pemesan serta diajukan oleh pemesanan
Saham Yang Akan Ditawarkan kepada Penjamin Emisi Efek pada
waktu memesan Saham Yang Akan Ditawarkan.
GAPKI
: Berarti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia.
Grup
: Berarti merupakan gabungan antara Perseroan dengan Entitas
Anak.
Ha
: Berarti Hektar
Harga Penawaran
: Berarti harga setiap Saham yang Akan Ditawarkan melalui
Penawaran Umum yang besarnya akan ditentukan dan disepakati
oleh Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Efek sebagaimana
diatur lebih lanjut dalam Pasal 5 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Hari Bank
: Berarti setiap saat Kantor Bank Indonesia
menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.
iv
di
Jakarta
Hari Bursa
: Berarti hari dimana Bursa Efek atau badan hukum yang
menggantikannya menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut
peraturan perundang-undangan yang beralaku dan ketentuanketentuan bursa efek tersebut.
Hari Kalender
: Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorius
Calender tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur
nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari
kerja biasa.
Hari Kerja
: Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur
nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau
Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan hari kerja
biasa.
HGU
: Berarti Hak Guna Usaha sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan dasar Pokok-Pokok
Agraria.
Ijin Lokasi
: Berarti dokumen yang diberikan sebagai tanda sahnya untuk
melakukan kegiatan usaha perkebunan yang dikeluarkan oleh
pejabat berwenang.
Karyawan
: Berarti orang yang bekerja dan tercatat dalam daftar karyawan
termasuk tetap maupun karyawan kontrak Perseroan berdasarkan
surat ketetapan/perjanjian dengan menerima gaji/imbalan secara
tetap setiap bulan dari Perseroan.
Konfirmasi Tertulis
: Berarti surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang
dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau
Perusahaan Efek (yang dalam hal ini para Penjamin Pelaksana
Emisi Efek atau Penjamin Emisi) untuk kepentingan Pemegang
Rekening di pasar sekunder.
KSEI
: Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Kustodian
: Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima
bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan
mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai
dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek
dan Bank Kustodian.
: Berarti lahan yang sudah dibebaskan dan dibersihkan dari gulma
(land clearing) , dan siap ditanam kelapa sawit.
Lahan Siap Tanam
Manajer Penjatahan
: Berarti PT Brent Securities yang bertanggung jawab atas
penjatahan Saham Yang Akan Ditawarkan menurut syarat-syarat
yang akan ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.A.7 tentang
Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan
Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor Kep-691/BL/2011, tanggal
30 Desember 2011
v
Masa Penawaran
: Berarti jangka waktu dalam mana pemesanan Saham Yang Akan
Ditawarkan dapat dilakukan dan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham dapat diajukan oleh masyarakat kepada para Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek sebagaimana
ditentukan dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham, kecuali jika masa penawaran itu dipersingkat apabila
terjadi jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang
ditawarkan, asalkan tidak kurang dari 1 (satu) hari kerja dan tidak
lebih dari 5 (lima) hari kerja.
Masyarakat
: Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/
Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik
yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang
bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.
Menteri Kehakiman
: Berarti Menteri Kehakiman Hukum dan HAM Republik Indonesia,
yang namanya pernah diubah menjadi “Menteri Hukum dan
Perundang-undangan Republik Indonesia”, dimana saat ini
disebut dengan nama “Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia”.
Oleochemical
: Berarti bahan kimia biologis yang berasal dari minyak atau lemak.
Zat-zat dasar pembentukan oleochemical adalah atty acids,
fatty acid methyl esters (FAME), fatty alcohols, fatty amines dan
glycerols melalui berbagai reaksi kimia dan enzimatik.
Pasar Perdana
: Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Akan Ditawarkan
Emiten kepada masyarakat selama Masa Penawaran sebelum
Saham Yang Akan Ditawarkan tersebut dicatatkan pada BEI.
Pemegang Rekening
: Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek
di KSEI yang meliputi Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang
disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham
: Berarti masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang
disimpan dan diadministrasikan dalam: Daftar Pemegang Saham
Perseroan; Rekening efek pada KSEI; atau rekening efek pada
KSEI melalui Perusahaan Efek.
Pemegang Saham Utama
: Berarti setiap pihak yang baik secara langsung maupun tidak
langsung memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen)
hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang
dikeluarkan oleh Perseroan.
Pemerintah
: Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Pemesan Khusus
: Berarti karyawan dan manajemen Perseroan yang pada tanggal
dimulainya Masa Penawaran dan yang selama Masa Penawaran
mengajukan pemesanan Saham Yang Akan Ditawarkan kepada
para Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Perseroan sebanyakbanyaknya sejumlah 10% (sepuluh persen) dari Saham Yang Akan
Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum.
vi
Penawaran Awal
: Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan Prospektus Awal
dan/atau Info Memo (jika
diperlukan) segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas
di surat kabar, untuk mengetahui minat masyarakat atas Saham
Yang Akan Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Akan
Ditawarkan yang ingin dibeli dan perkiraan Harga Penawaran, tapi
tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan
sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.8 tentang
Prospektus Awal dan Info Memo Nomor Kep-41/PM/2000 tanggal
27 Oktober 2000.
Penawaran Umum Perdana
: Berarti Penawaran Saham Baru oleh Perseroan yang dilakukan
dalam wilayah Indonesia kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Penitipan Kolektif
: Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih
dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian,
sebagaimana dimaksud Undang-Undang Pasar Modal.
Penjamin Emisi Efek
: Berarti Perseroan Terbatas yang mengadakan perjanjian dengan
Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas nama
Perseroan, menjamin penjualan Saham Yang Akan Ditawarkan dan
melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana
kepada Perseroan melalui Penjaminan Pelaksana Emisi Efek
sesuai dengan Bagian Penjaminan. dengan mempertimbangkan
syarat-syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek.
Penjamin Pelaksana
Emisi Efek
: Berarti pihak yang akan bertanggung jawab atas pengelolaan
dan penyelenggaraan, pengendalian dan penjatahan emisi saham
dalam Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT Brent
Securities dan PT Valbury Asia Securities.
Peraturan KSEI
: Berarti peraturan KSEI No. KEP-0013/DIR/KSEI/0612 tanggal
11 Juni 2012 tentang Jasa Kustodian Sentral sebagaimana telah
disetujui oleh Bapepam sesuai dengan surat keputusan Bapepam
No. S-6953/BL/2012 tanggal 06 Juni 2012 perihal Persetujuan
Rancangan Peraturan Jasa Kustodian Sentral PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia.
Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek
Berarti perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan para
: Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dimuat dalam Akta No. 32
tanggal 18 September 2012, yang dibuat dihadapan H. Teddy Anwar
Sarjana Hukum, SpN, Notaris di Jakarta, dan telah diaddendum
berdasarkan Akta No.39 tanggal 7 Desember 2012, yang dibuat di
hadapan H. Teddy Anwar, SH. SpN. di Jakarta
Pernyataan Efektif
: Berarti pernyataan Bapepam-LK yang menyatakan bahwa
Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif yang berarti pada hari ke
45 (empat puluh lima) sejak diterimanya Pernyataan Pendaftaran
secara lengkap atau pada tanggal lain yang ditetapkan oleh Ketua
Bapepam-LK sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya.
vii
Pernyataan Pendaftaran
: Berarti Pernyataan Pendaftaran yang diajukan oleh Perseroan
dalam rangka Penawaran Umum, yang terdiri dari dokumendokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya kepada
Ketua Bapepam-LK termasuk semua perubahan, tambahan serta
pembetulannya yang dibuat dikemudian hari guna memenuhi
persyaratan Bapepam-LK.
Perseroan
: Berarti PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk d/h PT Jo Perkasa
Agro Technologies berkedudukan di Jakarta, suatu Perseroan
Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan
Undang-Undang Negara Republik Indonesia, yang akan melakukan
Penawaran Umum.
Perusahaan Efek
: Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin
Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek atau Manajer Investasi
sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
PKS
: Berarti Pabrik Kelapa Sawit
Prospektus
: Berarti dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan
bersama-sama dengan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang
memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan
mengenai Perseroan dan Saham yang ditawarkan dalam bentuk
dan substansi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.2.
Prospektus Awal
: Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam
Prospektus yang disampaikan kepada Bapepam-LK, sebagai
bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai
jumlah Saham Yang Akan Ditawarkan dan Harga Penawaran,
Penjamin Emisi Efek, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan
persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.
Prospektus Ringkas
: Berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh
Perseroan bersama-sama dengan para Penjamin Pelaksana
Emisi efek dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu)
surat kabar harian yang berbahasa Indonesia yang mempunyai
peredaran nasional dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja setelah diterimanya Pernyataan Bapepam-LK sesuai dengan
Formulir Nomor IX. A.2-9 lampiran 9.
Rendemen
: Berarti tingkat ekstraksi minyak kelapa sawit dari pengolahan TBS.
PSAK
: Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Rekening Efek
: Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau
dana milik pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau
Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening
efek yang ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan
Efek atau Bank Kustodian.
Return on Assets atau ROA
: Berarti tingkat pengembalian yang dihitung dengan membagi laba
sebelum pajak dengan jumlah rata-rata Aset dalam periode yang
sama.
viii
Return on Equity atau ROE
: Berarti tingkat pengembalian yang dihitung dengan membagi laba
setelah pajak dengan jumlah rata-rata ekuitas dalam periode yang
sama.
Rp
: Berarti Rupiah
RUPS
: Berarti Rapat umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para
pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan UndangUndang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.
RUPSLB
: Berarti Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
Perseroan.
Saham
: Saham-saham atas nama yang ditawarkan dan dijual oleh
Perseroan dalam rangka Penawaran Umum yang dilakukan
menurut Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan akan dicatatkan
pada Bursa Efek.
Tanggal Distribusi
: Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu
selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan,
pada tanggal mana Saham yang Ditawarkan didistribusikan secara
Elektronik oleh KSEI kepada Pemegang Rekening.
Tanggal Pembayaran
: Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham yang
Ditawarkan pada Pasar Perdana, yang harus disetor oleh para
Penjamin Pelaksana Efek, berdasarkan dana yang telah diterima
Penjamin Emisi Efek, ke rekening Perseroan selambat-lambatnya
pada 1 (satu) hari Bank sebelum tanggal Pencatatan kepada
Perseroan.
Tanggal Pencatatan
: Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa
Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah
tanggal Distribusi Saham.
Tanggal Pengembalian
: Berarti tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Pembelian
Saham yang ditawarkan oleh para Penjamin Pelaksana Emisi
Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan dan
oleh Perseroan kepada para Pemesan khusus, yang sebagian
atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya
penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum Perdana dibatalkan
atau ditunda, bagaimanapun Tanggal Pengembalian tidak boleh
lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannya
pembatalan atau penundaan Penawaran Umum Perdana.
Tanggal Penjatahan
: Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah
penutupan Masa Penawaran, pada saat mana Manajer Penjatahan
menetapkan penjatahan Saham yang Ditawarkan bagi setiap
pemesan.
TBM
: Berarti Tanaman Belum Menghasilkan
TBS
: Berarti Tandan Buah Segar.
ix
TDP
: Berarti Tanda Daftar Perusahaan.
TM
: Berarti Tanaman Menghasilkan.
UUPM
: Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November
1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608.
UUPT
: Berarti Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus
2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756 .
USD
: Berarti Dolar Amerika Serikat.
WIB
: Berarti singkatan Waktu Indonesia Barat
Waran
: Berarti Waran seri I berarti surat kolektif waran seri I atau bukti
kepemilikan yang merupakan tanda bukti yang memberikan hak
kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan
pemegang saham yang berasal dari saham yag ditawarkan/
dijual melalui penawaran umum, untuk membeli saham hasil
pelaksanaan sesuai dengan penerbitan waran seri I dan dengan
memperhatikan peraturan pasar modal dan ketentuan Kustodian
Sentral Efek Indonesia yang berlaku
x
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih rinci yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat
atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua
informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Prinsip
Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1.UMUM
MAGP
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Pusat, didirikan pada tanggal 13 April 2005 berdasarkan akta
Pendirian Perseroan Terbatas PT JO Perkasa Agro Technologies nomor. 4, tanggal 13 April 2005,
dibuat dihadapan Herlina Pakpahan, S.H. Notaris di Jakarta, disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya di bawah
No. C12513 HT.01.01.TH.2005 Tentang Pengesahaan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, tanggal
10 Mei 2005, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sesuai dengan ketentuan UndangUndang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No.090515151092 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kotdya Jakarta Pusat Nomor: 1297/BH.09.05/V/2005 tanggal 25 Mei 2005,
diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 20 Desember 2005 di bawah No.101, Tambahan No. 13083
(“Akta Pendirian”).
Akta Pendirian Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dalam Anggaran Dasarnya:
Melalui Akta nomor 7 tanggal 6 September 2005, dibuat oleh Herlina Pakpahan S.S. Notaris di Jakarta,
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam
Surat Keputusannya dibawah No.C27217 HT.01.04.TH.2005 Tentang persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yaitu adanya peningkatan Modal Dasar dan Modal Sitempatkan
dan Disetor, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sesuai dengan ketentuan UndangUndang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan no. 090515151092 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat Nomor 2790/RUB.09.05/2005 tanggal 20 Oktober 2005,
diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 20 Desember 2005 No. 101, Tambahan No. 13084.
Perseroan tidak mengalami perubahan Anggaran Dasar pada tahun 2006.
Pada tanggal 2 Januari 2007 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 2 Februari
2007, akta Berita Acara Rapat Notaris Linda Hapsari Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta No.1 tanggal
2 Februari 2007, disetujui penjualan seluruh saham milik tuan Denny Suryadinata Yasmin kepada tuan
Sugito Hendrajaja sejumlah 7.500 saham dan ny. Hanna Isabella Lukminto sejumlah 7.050 saham dan
penjualan seluruh saham milik tuan Erwin Christian Sinulungga kepada Ny. Hanna Isabella Lukminto
jo akta-akta Jual Beli Saham nomor 2, 3 dan 4 semuanya tanggal 2 Januari 2007, Notaris yang sama
dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima
pada tanggal 28 Februari 2007, Surat kepala kantor wilayah DKI Jakarta a/n Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris Linda Hapsari Yuwono, S.H., No.:W7.HT.01.102520 tanggal 26 Februari 2007,
Pada tanggal 11 Mei 2007 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 Mei
2007, akta Berita Acara Rapat Notaris Doktor Irawan Soerodjo, S.H., MSc, Notaris di Jakarta No.146
tanggal 11 Mei 2007, disetujui penjualan saham milik tuan Sugito Hendrajaja sejumlah 7.499 saham
dan penjualan seluruh saham milik ny. Hanna Isabella Lukminto kepada PT. Santika Griya Persada,
akta-akta Jual Beli Saham nomor 147 dan 148 semuanya tanggal 11 Mei 2007, Notaris yang sama dan
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima pada
tanggal 12 Juni 2007, sebagaimana termaktub dalam surat Kepala Kantor Wilayah DKI Jakarta a/n
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris Doktor Irawan Soerodjo,
S.H., MSc, Notaris di Jakarta No.; W7.HT.01.10-8401 tanggal 12 Juni 2007.
xi
Tidak ada perubahan yang material pada Perseroan di tahun 2008
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H., Notaris di Jakarta nomor 43, tanggal 27 April 2009,
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 18 Mei 2009, Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-21337.AH.01.02 Tahun
2009 tanggal 18 Mei 2009 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu
peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor, serta penyesuaian seluruh Anggaran
Dasar sesuai ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Daftar
Perseroan Nomor AHU-0027280.AH.01.09 Tahun 2009 tanggal 18 Mei 2009, Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 09 November 2010 No.90, Tambahan No. 38088.
Nama Perseroan diubah menjadi PT Multi Agro Gemilang Plantation berdasarkan keputusan RUPS
tanggal 1 November 2010, dan ditindaklanjuti dengan Akta Notaris. Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris
di Jakarta nomor. 17, tanggal 8 November 2010, dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 07 Januari 2011, Surat Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-00961.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 07 Januari
2011 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Daftar Perseroan Nomor
AHU-0001617.AH.01.09.
Pada tanggal 18 Maret 2011 melalui Akta No. 70, yang dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum, Perseroan melakukan perubahan Anggaran Dasar Pasal 1, 2, 3,dan 4 ayat 1 dan telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam
surat keputusannya dibawah no. AHU-20254.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 21 April 2011 dan untuk
penyesuaian pasal 4 ayat 2 sampai dengan pasal 29 Anggaran Dasar, dan persetujuan Perusahaan
Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No.: Kep-179/BL/2007 tanggal 14 Mei 2007, dan telah memperoleh Surat Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.10.27230 tanggal 22 Agustus 2011 dan Daftar
Perseroan nomor AHU-0069728.AH.01.09 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Berdasarkan Akta nomor 72 tanggal 29 Mei 2012, dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan perubahan pasal 1, 2, 3, dan 4 ayat 1 Anggaran Dasar
dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
termaktub dalam Surat Keputusannya dibawah No. AHU-20254.AH.01.02 Tahun 2012 Tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu peningkatan Modal Dasar dan peningkatan
Modal ditempatkan dan disetor penuh. Daftar Perusahaan Nomor AHU-0073233.AH.01.09 Tahun 2012
tanggal 10 Agustus 2012, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Berdasarkan Akta No. 39 tanggal 10 Agustus 2012, dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum Notaris di Jakarta, Perseroan merubah status dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan
Tertutup, dan merubah anggaran dasar sesuai dengan standar anggaran dasar Perusahaan Tertutup
sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya dibawah No. AHU-44949.AH.01.02 Tahun 2012
Tentang PersetujuanAkta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 16 Agustus 2012. Daftar
Perusahaan Nomor AHU-007575133.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 16 Agustus 2012, diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 16 Agustus 2012, dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesiasebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya dibawah No. AHU-46149.AH.01.02
Tahun 2012 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 30 Agustus 2012,
yaitu persetujuan atas perubahan status Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan
Terbuka dan penyesuaian nama PT Multi Agro Gemilang Plantation menjadi PT Multi Agro Gemilang
Plantation Tbk, dan penyesuaian Anggaran Dasar mengikuti ketentuan Peraturan No.IX.J.I tentang
xii
Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-179/BL/2007 tanggal 14 Mei
2007. Daftar Perseroan Nomor AHU-0077774.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 30 Agustus 2012, akan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
Boswa
PT Boswa Megalopolis (“BOSWA”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian No. 23 tanggal
3 Pebruari 1982, dihadapan Notaris Husni Usman, S.H., Notaris di Banda Aceh, dan Perubahan No.7,
tanggal 2 Mei 1983, sehubungan dengan perubahan Pasal 19 Ayat 1 dan persetujuan Surat Keputusan
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 8 Nopember 1983 No.; C2-7318.HT.01.01.TH.83,
pendafataran pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tanggal 12 Juli 1984 nomor W1.Da.HT.01.10-76,
Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 Agustus 1984 No.67, Tambahan No.841.
Tahun 1983 s/d Tahun 1989
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
Tahun 1990
Berdasarkan Akta Notaris Refizal, S. H. Notaris di Medan nomor 12, tanggal 5 April 1990, terdapat
perubahan permodalan dan pemegang saham BOSWA.
Tahun 1991 dan Tahun 1992
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
Tahun 1993
Berdasarkan Akta Notaris Ika Azniga Lokman S.H. Notaris di Medan nomor 73 tanggal 26 Oktober 1993,
terdapat perubahan permodalan dan perubahan pemegang saham, dan telah mendapat persetujuan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia nomor C2-4836.HT.01.04.TH.94 tanggal 22 Maret 1994,
pendaftaran pada Pengadilan Negeri Banda Aceh pada tanggal 15 April 1994 dibawah nomor W1.DA.
HT.01.10-03. BOSWA tidak memiliki bukti pengumuman dalam Berita Negara RI.
Tahun 1994 s/d Tahun 1996
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
Tahun 1997
Akta Notaris Sartono Simbolon, S.H., Notaris di Binjai nomor 15 tanggal 25 April 1997, persetujuan
atas peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor serta perubahan
nilai nominal, telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik indonesia tanggal 27 Mei 1999, Surat
Keputusan Menteri Kehakiman Republik indonesia No. C2-9429.HT.01.04.TH.99, tanggal 27 Mei 1999,
Daftar Perusahaan padaKantor pendaftaran Perusahaan Kodya Banda Aceh tanggal 07 Juli 1999
dengan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) nomor 010110100101 dan agenda pendaftaran nomor 032/
BH.01.01/VII/1999, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 September 1999
nomor 76, Tambahan nomor 6006.
Tahun 1998 s/d Tahun 2003
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA, kecuali adanya tsunami di tahun 2004.
xiii
Tahun 2004
Terjadi tsunami yang melanda Aceh, dimana efek tsunami sangat dirasakan pada kegiatan operasional
Perseroan dan hilangnya catatan Perseroan. Kegiatan operasional Perseroan sempat vacuum sampai
dengan diambilalihnya Boswa oleh PT Santika Griya Persada sesuai Akta nomor 21 tanggal 9 April
2008 dibuat oleh Benny Kristianto Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta.
Tahun 2005 s/d Tahun 2007
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA.
Tahun 2008
Akta Notaris Rosida Rajaguguk Siregar, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang nomor 86, tanggal 31 Januari
2008, Merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk menyesuaikan dengan undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tanggal 14 Februari 2008.Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Republik
Indonesia nomor AHU-07220.AH.01.02. Tahun 2008, Daftar Perseroan nomor AHU-0010769.AH.01.09
Tahun 2008, tanggal 14 Februari 2008, Dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.10-4207 tanggal 20 Februari 2008, Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan kota Banda Aceh tanggal 17 Maret 2008 dengan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) nomor
010110100101 dan agenda pendaftaran nomor 588/RUP.01.01/III/2008, Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 15 April 2008 nomor 31, Tambahan nomor 4430.
Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta nomor 21, tanggal 9 April 2008, dan telah
mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 18 Juli
2008, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-42850.
AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008 dan Daftar Perseroan nomor AHU-0061070.AH.01.09Tahun
2008, tanggal 18 Juli 2008, Berita Negara Republik Indonesia tanggal 15 Mei 2009 nomor 39, Tambahan
nomor 12953. Persetujuan atas peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
Tahun 2009
Akta Notaris Teddy Anwar Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta nomor 13, tanggal 12 Juni 2009, tentang
Perubahan seluruh Anggaran Dasar BOSWA sesuai peraturan di bidang Pasar Modal Nomor IX.J.1
tentang persyaratan Penawaran Umum Saham BOSWA, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 23 Juni 2009, Surat Keputusan Menteri hokum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-34740-AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 23 Juni 2009, Daftar
Perseroan Nomor AHU-0045672.AH.01.09 Tahun 2009, tanggal 23 Juni 2009 dan pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Tahun 2010
Berdasarkan Akta Notaris Teddy Anwar Sarjana Hukum Notaris di Jakarta nomor 56 tanggal 16
Desember 2010 tentang perubahan nama BOSWA dan perubahan status BOSWA dari Perusahaan
Terbuka Menjadi Perusahaan Tertutup, Akta tersebut diatas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Maret 2011, Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia republik Indonesia nomor : AHU-14006-AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 21 Maret
2011, Daftar Perseroan Nomor AHU-0022429.AH.01.09 Tahun 2011, tanggal 21 Maret 2011 dan untuk
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia republik Indonesia.
Tahun 2011
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
xiv
Tahun 2012
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor 17, tanggal
07 Februari 2012, tentang Perubahan Nama Perseroan menjadi PT Boswa Megalopolis dan perubahan
susunan Direksi dan Dewan Komisaris, dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia oleh Notaris tanggal 27 Februari 2012, Surat Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia nomor : AHU-10352-AH.01.02.Tahun 2012 Tentang
Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 27 Februari 2012, Daftar Perseroan Nomor
AHU-00017111.AH.01.09 Tahun 2012, tanggal 27 Februari 2012 dan untuk pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor 15, tanggal 08 Juni
2012, tentang peningkatan Modal ditempatkan dan Modal disetor BOSWA, telah mendapat persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 05 Juli 2012, surat Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris tersebut nomor : AHU-01.10-24670 tanggal
05 Juli 2012, Daftar Perseroan nomor AHU-0061324.AH.01.09 Tahun 2012, tanggal 05 Juli 2012 dan
untuk pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
BOSWA berdomisili di Jakarta Pusat. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Senayan City, Panin Tower
Lantai 11, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat – 10270, dengan lokasi kebun di
Desa Lhok Boot, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
Brent
PT Brent Multidaya (Brent) didirikan pada tanggal 25 Juni 2007 berdasarkan akta Pendirian Perseroan
Terbatas PT Brent Multidaya Notaris Budiono Widjaja, S.H. Notaris di Jakarta nomor. 12, tanggal
25 Juni 2007, pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
termaktub dalam Surat Keputusannya di bawah No. C00239 HT.01.01.TH.2007 Tentang Pengesahaan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas, tanggal 04 Oktober 2007, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan tidak tercatat, Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Februari 2008 No.13, Tambahan
No. 1645. Anggaran Dasar Brent telah beberapa kali diubah dan perubahan terakhir sebagaimana
termaktub dalam Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H., SpN, Notaris di Jakarta, nomor. 74, tanggal
29 Mei 2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 13 Juli
2012, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-37722.
AH.01.02 Tahun 2012 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 13 Juli
2012. Daftar Perseroan Nomor AHU-0063262.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 13 Juli 2012, diumumlan
dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia. Brent berdomisili di Jakarta Pusat. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Senayan City, Panin
Tower Lantai 11, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat - 10270.
Subur
PT Bumi Orion Sawit Subur (SUBUR) didirikan pada tanggal 08 Maret 2008 berdasarkan akta Pendirian
Perseroan Terbatas PT Bumi Orion Sawit Subur nomor. 04, tanggal 08 Maret 2008, Pendirian Perseroan
Terbatas PT Bumi Orion Sawit Subur Notaris ESTHER, S.H. MKn, Notaris di Kabupaten Serang nomor.
04, tanggal 08 Maret 2008, pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 14 April 2008,Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-18357.AH.01.01. Tahun 2008 Tentang Pengesahaan Badan Hukum Perseroan, tanggal 14
April 2008, Daftar Perseroan No. AHU.0026981.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 14 April 2008, Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 15 Juni 2012 nomor 48, Tambahan nomor 20432. Anggaran Dasar
SUBUR telah diubah dengan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor 68,
tanggal 29 Mei 2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal
21 Juni 2012, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
xv
AH.34086.AH.01.02 Tahun 2012 Tetang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
tanggal 21 Juni 2012, Daftar Perseroan No. AHU.0056820.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 21 Juni
2012, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia
2. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan
adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
15.000.000.000
1.500.000.000.000
5.000.000.000
500.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Jumlah Saham Dalam Portepel
4.500.000.000
500.000.000
10.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
1.000.000.000.000
%
100,00
90,00
10,00
Semua Direksi dan Komisaris tidak memiliki saham di Perseroan.
3. PENAWARAN UMUM
Berikut merupakan ringkasan struktur Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan:
1. Jumlah Saham yang Ditawarkan
:
2. Nilai Nominal
3. Harga Penawaran
4. Jumlah Saham yang Dicatatkan
:
:
:
5. Jumlah Penawaran Umum
:
Sebanyak-banyaknya sebesar 4.000.000.000 (empat
miliar) Saham Biasa Atas Nama.
Rp. 100,- (seratus Rupiah)
Rp [■] ([■] Rupiah)
Sebanyak-banyaknya sebesar 9.000.000.000 (sembilan
miliar) Saham.
Rp [■] ([■] Rupiah)
Saham yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah Saham Baru yang berasal dari
portepel Perseroan, serta memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor
penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas
pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Hak-hak tersebut sesuai dengan
ketentuan Pasal 52 ayat 1 UUPT.
Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya dalam Penawaran Umum ini,
maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran
Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT. Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
5.000.000.000
Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Nilai
% Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
500.000.000.000 100,00
4.500.000.000
450.000.000.000
500.000.000
50.000.000.000
10.000.000.000 1.000.000.000.000
xvi
90,00
10,00
-
%
9.000.000.000
900.000.000.000 100,00
4.500.000.000
500.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
400.000.000.000
600.000.000.000
50,00
5,56
44,44
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya
4.000.000.000 Saham Baru atau sebanyak-banyaknya 44,44% (empat puluh empat koma empat puluh
empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, maka Perseroan atas nama pemegang
saham pendiri akan mencatatkan seluruh saham yang dimilikinya pada BEI. Dengan demikian jumlah
saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI menjadi 9.000.000.000 (sembilan miliar) saham atau
sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran
Umum ini.
Sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.6 tentang Pembatasan atas saham yang diterbitkan sebelum
Penawaran Umum. Saham yang diperoleh dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum pengajuan
Pernyataan Pendaftaran tidak dapat diperjual belikan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan setelah
efektifnya Pernyataan Pendaftaran (lock-up saham), yakni merupakan pemegang saham pendiri yakni :
•
•
PT Santika Griya Persada, harga perolehan dengan nilai nominal, jumlah 4.500.000.000 saham
biasa atas nama.
PT Multi Karang Intan Permai, harga perolehan dengan nilai nominal, jumlah 500.000.000 saham
biasa atas nama.
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan setelah pelaksanaan konversi Waran Seri I
Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
Sesudah Konversi Waran Seri I
Jumlah Nilai
% Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
%
9.000.000.000
900.000.000.000 100,00
9.400.000.000
940.000.000.000
100,00
4.500.000.000
500.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
400.000.000.000
600.000.000.000
4.500.000.000
500.000.000
4.400.000.000
5.600.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
440.000.000.000
560.000.000.000
47,87
5,32
46,81
40,00
5.56
44,44
Berikut merupakan ringkasan Waran Seri I
1. Jumlah Waran yang Ditawarkan
:
2. Harga Pelaksanaan
3. Rasio Waran Seri I
4. Nilai Waran Seri I
:
:
:
Sebanyak-banyaknya sebesar 400.000.000 (empat
ratus juta) Waran Seri I.
Rp [■] ([■] Rupiah)
10 (sepuluh) saham mendapat 1 (satu) waran Seri I
Rp 60.000.000.000,- (enam puluh milyar Rupiah)
Sejumlah 400.000.000 (empat ratus juta) Waran Seri I yang akan diterbitkan menyertai Saham Biasa
Atas Nama hasil pelaksanaan Penawaran Umum tersebut, dimana pada setiap 10 (sepuluh) saham
baru tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi
para Pemegang Saham, yang dapat ditukarkan dengan 1 (satu) lembar Saham Biasa Atas Nama pada
Harga Pelaksanaan Rp [■] ([■] Rupiah) yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan Waran Seri
I yaitu mulai tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016. Pemegang Waran Seri I tidak
mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran Seri I tersebut
belum dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Apabila setelah lewat periode pelaksanaan, maka
setiap Waran Seri I yang belum dilaksanakan menjadi kadaluwarsa, tidak berlaku dan tidak bernilai.
4. MANDATORY EXCHANGEABLE BOND
Penerbitan MEB adalah kelanjutan dari perjanjian kerjasama (MOU) antara SGP dan Spring Field
Emerging Market Pte.Ltd pada tanggal 20 Desember 2010. Perjanjian tersebut adalah kesepakatan
kerjasama dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit.
xvii
SGP dengan “Spring Field Emerging Market Pte.Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Republik Singapura, mempunyai kantor terdaftar di 10 Anson Road
#03-05, International Plaza, Singapore 079903 telah dibuat dan ditandatangani suatu perjanjian
penerbitan obligasi wajib tukar dengan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam “The
Mandatory Exchangeable Bond Subscription Agreement” (Perjanjian Penerbitan Obligasi Wajib Tukar)
tanggal 16 Desember 2010 kemudian diubah dengan pada tanggal 6 Maret 2012.
Berdasarkan perjanjian tersebut SGP (Issuer) menerbitkan obligasi wajib tukar (“Secured Exchangeable
Bond”) dengan nilai total Rp440.000.000.0000,- dan Spring Field Emerging Market Pte.Ltd (“Subscriber”)
sebagai pihak yang membeli obligasi wajib tukar (“Secured Exchangeable Bond”) dengan nilai total
Rp440.000.000.0000,Saham yang akan ditukarkan (“Exchange Shares”) adalah saham PT Multi Agro Gemilang Platation
(Perseroan) yang dimiliki oleh SGP;
Harga Penukaran (Exchange Price) per saham adalah Rp150,-. Jumlah Saham yang akan ditukarkan
diperhitungkan Jumlah Obligasi Wajib Tukar dibagi dengan Harga Penukaran per saham sehingga
memperoleh jumlah 2.933.333.333 saham atau 31,21%. Periode Penukaran (“Exchange Period”) dimulai
pada 250 hari setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sampai dengan
365 hari setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Periode penukaran
ini lebih lama dari pembatasan atas seluruh saham yang ditebitkan Perseroan yaitu 8 (delapan) bulan
setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif sebagaimana Peraturan Bapepam-LK IX. A.6 tentang
Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
SGP mempunyai hak opsi untuk membeli kembali saham yang telah ditukarkan dari Spring Field
Emerging Market Pte.Ltd dengan persyaratan:
Periode pembelian kembali saham (“Share Buy Back Period”) sejak 260 hari sampai dengan 720 hari
setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Harga pembelian kembali saham selama periode pembelian saham sebesar Rp180,- per saham. Apabila
sampai dengan tanggal 30 Januari 2014, Perseroan tidak dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia, maka SGP berkewajiban untuk membayar kembali kepada Spring Field Emerging Market
Pte.Ltd uang sejumlah Rp440.000.000.000,Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan setelah Obligasi Wajib Tukar dilaksanakan sbb:
Sesudah Konversi Waran Seri I
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT. Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Spring Field Emerging Market Pte Ltd
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah
Jumlah Nilai
Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
Sesudah Pelaksanaan
Obligasi Wajib Tukar*
%
Jumlah
Jumlah Nilai
Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
%
9.400.000.000
940.000.000.000
100,00 9.400.000.000 940.000.000.000
100,00
4.500.000.000
500.000.000
4.400.000.000
5.600.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
440.000.000.000
560.000.000.000
47,87 1.566.666.667 156.666.666.667
5,32 500.000.000
50.000.000.000
- 2.933.333.333 293.333.333.333
46,81 4.400.000.000 440.000.000.000
5.600.000.000 560.000.000.000
16,67
5,32
31,21
46,81
* Jika sudah dieksekusi sesuai jadwal pada 23 September 2013
Jika terjadi perubahan kepemilikan tersebut, maka Perseroan akan mengikuti peraturan dan ketentuan
Pasar Modal.
xviii
Pihak yang terlibat dalam struktur permodalan dan pemegang saham, pengurusan dan pengawasan:
Pihak yang Terlibat (1)
Nama Kegiatan Usaha
Alamat
: PT Santika Griya Persada (SGP)
: Perdagangan
: Panin Tower lantai 11, Jalan Asia Afrika Lot 19 Jakarta Pusat
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Bobby Alianto
Tuan Susanto Sorip
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
400.000
40.000.000.000
100.000
10.000.000.000
80.000
20.000
300.000
%
100,00
8.000.000.000
2.000.000.000
30.000.000.000
80,00
20,00
Pengurusan dan Pengawasan
Komisaris = tuan Susanto Sorip;
Direktur = tuan Bobby Alianto
Pihak yang Terlibat (2)
Nama :
Kegiatan Usaha
:
Alamat
:
Struktur Permodalan :
& Pemegang Saham Direktur
:
Spring Field Emerging Market Pte.Ltd. (Springfield)
Investasi
10 Anson Road #03-05, International Plaza, Singapore 079903
2 Lembar Saham Biasa atas nama Chee Choon Leong
dengan nilai nominal per lembar SGD 1
Chee Choon Leong
Spring Field Emerging Market Pte Ltd tidak terafiliasi.
5. RENCANA PENGGUNAAN DANA
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan Penawaran Umum ini, akan digunakan sebagai berikut:
•
•
•
•
•
Sekitar 48,10% atau ekuivalen Rp 200.000.000.000,- (dua ratus milyar Rupiah) akan digunakan
untuk pembayaran hutang Perseroan kepada PT Bank Panin Tbk;
Sekitar 24,05% atau ekuivalen Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar Rupiah) akan digunakan Perseroan
sebagai penyertaan di Boswa untuk pembayaran hutang Boswa kepada PT Bank Panin Tbk;
Sekitar 15,83% atau ekuivalen Rp 65.800.000.000,- (enam puluh lima milyar delapan ratus juta
Rupiah) akan digunakan untuk pengembangan kebun di Perseroan;
Sekitar 6,01% atau ekuivalen Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar Rupiah) akan digunakan
untuk meningkatkan penyertaan modal Brent guna rencana pengembangan kebun;
Sekitar 6,01% atau ekuivalen Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar Rupiah) akan digunakan
untuk penyertaan modal di PT Bumi Orion Sawit Subur guna rencana pengembangan kebun.
Tabel dibawah ini menunjukkan informasi tentang hutang Perseroan dan Boswa:
Debitur
MAGP
Boswa
Jumlah Hutang
Rp. 200.000.000.000,Rp 150.000.000.000,-
Jangka Waktu
1 Tahun
1 Tahun
xix
Jatuh Tempo
29 Mei 2013
25 Juni 2013
Tingkat Bunga
6,50% p.a – Floating
6,50% p.a - Floating
Penggunaan pinjaman dana tersebut diatas adalah untuk pengembangan kebun di MAGP dan Boswa.
Pembayaran hutang tersebut akan menggunakan dana dari Penawaran Umum Perdana Saham
Perseroan. Perseroan diperbolehkan melakukan pembayaran atau pelunasan dipercepat tanpa syarat.
Mekanisme pembayaran hutang Perseroan akan dibayarkan langsung kepada PT Bank Panin Tbk.
Pembayaran hutang Boswa menggunakan dana Perseroan yang diperoleh dari Penawaran Umum
Perdana saham Perseroan. Mekanismenya adalah Perseroan melakukan penyertaan tambahan di
Boswa dan segera setelah diterimanya dana penyertaan, Boswa akan melakukan pembayaran hutang
sejumlah Rp 100.000.000.000,Komposisi kepemilikan saham setelah penyertaan modal
Perseroan
Pemegang Saham
Boswa
MAGP
Minoritas
MAGP
Minoritas
MAGP
Minoritas
Brent
Subur
Komposisi Kepemilikan
Sebelum Penyertaan Modal
91,00%
9,00%
99,99%
0,01%
99,99%
0,01%
Komposisi Kepemilikan
Setelah Penyertaan Modal
93,57%
6,43%
99,99%
0,01%
99,99%
0,01%
Perseroan saat ini sudah melakukan penanaman seluas 5.675 Ha sampai dengan 30 Juni 2012 dan
ada tambahan 500 Ha di semester II di tahun 2012, keseluruhan berjumlah 6.175 Ha di tahun 2012.
Perseroan membutuhkan pendanaan Rp 65.800.000.000,- untuk pekerjaan perawatan dan pemupukan
sampai dengan tanaman mulai menghasilkan, dan perolehan lahan baru. Selain itu Perseroan juga
merencanakan penanaman baru diatas lahan seluas 1.825 Ha di tahun 2013. Pengembangan kebun
akan difokuskan kepada perawatan dan pemupukan pada tanaman baru TBM tahun 0-3 sampai dengan
tanaman mulai menghasilkan. Tidak ada pihak terafiliasi yang terlibat dalam pengembangan kebun
tersebut.
Untuk mengembangkan jumlah tanaman Perseroan, Perseroan perlu melakukan penanaman baru
di lahan Perseroan maupun di lahan Entitas Anak. Pengembangan kebun Brent dan Subur akan
difokuskan pada penanaman baru te rmasuk pembelian bibit. Tidak ada pihak terafiliasi yang terlibat
dalam pengembangan kebun tersebut.
Kepemilikkan saham selain Perseroan di Entitas Anak adalah kepemilikkan 1 (satu) saham oleh Tuan
Susanto Sorip di masing-masing Brent dan Subur. Dengan demikian, efek dilusi yang ditimbulkan dari
adanya penyertaan tambahan tersebut oleh Perseroan menjadi tidak signifikan untuk Tuan Susanto
Sorip.
Dana Hasil Penawaran Umum akan ditempatkan di rekening penawaran umum perdana saham
Perseroan.
Rencana waktu pelaksanaan untuk masing-masing rencana penggunaan dana dan batas waktu
pelaksanaanya.
• Pembayaran hutang Perseroan sebesar Rp 200.000.000.000,- kepada Bank Panin Tbk akan
dilakukan sekaligus oleh Perseroan setelah diterimanya dana dari Penawaran Umum Perdana
Saham di rekening yang telah ditentukan.
• Pembayaran hutang sebesar Rp 100.000.000.000,- PT Bank Panin Tbk oleh Boswa, akan
dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setalah selesainya Penawaran Umum
Perdana Saham oleh Perseroan.
• Dana sejumlah Rp 65.800.000.000,- akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan kebun.
• Tambahan Penyertaan Perseroan Rp 25.000.000.000,- di Brent akan dilakukan dalam jangka waktu
5 (lima) hari kerja setelah selesainya Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Penggunaan
dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan kebun Brent.
• Tambahan Penyertaan Perseroan Rp 25.000.000.000,- di Subur akan dilakukan dalam jangka waktu
5 (lima) hari kerja setelah selesainya Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Penggunaan
dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan kebun Subur.
xx
Dalam pelaksanaan rencana penggunaan dana tersebut Perseroan akan tunduk pada Peraturan
Bapepam-LK No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan atau
Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Perseroan akan melaporkan hasil realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum secara periodik
kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan No.X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum.
Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil dari
Penawaran Umum tidak seperti yang diungkapkan dalam Prospektus ini, maka Perseroan akan
terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke Bapepam-LK dengan mengemukakan alasan serta
pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari para Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal
29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka
Penawaran Umum Perdana, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 5,50% dari nilai
Penawaran Umum Perdana yang meliputi:
•
Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Efek sekitar 3% dari Penawaran Saham Baru, yang terdiri dari:
- Jasa Penjamin (Underwriting Fee) sekitar 1,00%
- Jasa Penyelenggaraan (Management Fee) sekitar 1,50%
- Jasa Penjualan (Selling Fee) sekitar 0,50%
•
Biaya jasa Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari:
- Auditor Independen sekitar 0,20%
- Biro Administrasi Efek sekitar 0,03%
- Konsultan Hukum sekitar 0,70%
- Notaris sekitar 0,07%
- Penilai Independen sekitar 0,14%
- Jasa Studi Kelayakan sekitar 0,08%
- Biaya Kustodian Efek sekitar 0,006%
•
Biaya lain-lain seperti biaya pencatatan di BEI, biaya penyelenggaraan public expose, due
diligence meeting, pembuatan Prospektus, percetakan Prospektus, formulir-formulir, iklan Koran
dan persiapan RUPSLB dan lain-lain sebesar sekitar 1,27%.
Dana Hasil Penawaran Umum akan ditempatkan di rekening penawaran umum perdana saham
Perseroan dalam bentuk tabungan atau deposito.
Perseroan akan melaporkan hasil realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana
secara periodik kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan No.X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum Perdana.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Perdana ini kepada Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan dan akan melaporkannya kepada
Bapepam-LK secara periodik dan pelaporan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor
X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep 27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana.
Dalam pelaksanaan rencana penggunaan dana tersebut Perseroan akan tunduk pada Peraturan
Bapepam-LK No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan atau
PeraturanBapepam-LK No.IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
xxi
6. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK PERUSAHAAN
Tabel berikut mencantumkan keterangan tentang Entitas Anak Perseroan:
Keterangan
Nama Perusahaan
Kegiatan Usaha
% Kepemilikan Perseroan
Tahun Mulai Penyertaan
Status Operasional per 30 Juni 2012
Tahun Operasi Komersil
Lokasi Kebun
Ijin Lokasi
Masa Berlaku Ijin Lokasi
Boswa
PT Boswa Megalopolis
Perkebunan Kelapa Sawit
91,00%
2008
Sudah menghasilkan TBS
secara komersial
2008
Desa Lhok Boot Kecamatan
Setia Bakti, Kabupaten Aceh
Jaya Propinsi Aceh.
Brent
PT Brent Multidaya
Perkebunan Kelapa Sawit
99,99%
2010
Pembebasan Lahan
Subur
PT Bumi Orion Sawit Subur
Perkebunan Kelapa Sawit
99,99%
2012
Pembebasan Lahan
Belum Beroperasi
Kecamatan Sungai
Kunyit, Mempawah Hilir,
Mempawah Timur dan
Sungai Pinyuh, Kabupaten
Pontianak
HGU 6.343 Ha
31 Desember 2019
10.602 Ha
19 Oktober 2013
Belum Beroperasi
Desa Kuala Lahang,
Desa Lahang Tengah,
Desa Lahang Hulu, Desa
Lahang Baru, Desa Terusan
Kempas dan Desa Sungai
Baru, Kecamatan Gaung,
Kabupaten Indragiri Hilir
18.442 Ha
11 Juni 2013
7. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan memiliki 4 (empat) perkebunan kelapa sawit lainnya yang
berlokasi di Aceh, Riau dan Kalimantan Barat. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah mengembangkan,
menanam dan memanen TBS dari tanaman kelapa sawit.
Tabel dibawah ini menunjukkan luas area kebun yang dimiliki Grup posisi 30 Juni 2012:
Ikhtisar Areal Kebun
Nama Perusahaan
Keterangan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
TOTAL
Lokasi
(a)
Kalbar
Aceh
Kalbar
Riau
Ijin Lokasi (Ha)
(b)
15.000
10.602
18.442
44.044
HGU (Ha)**
(c)
6.343
6.343
Lahan Sudah Dibebaskan (Ha)
(d)
7.517
6.343
3.330
3.198
20.388
Lahan Siap Tanam (Ha)
(e)
1,342
1.624
1.625
Tanaman Menghasilkan (Ha)
(f)
880
880
Tanaman Belum Menghasilkan (Ha)
(g)
5.675
2.543
8.218
Lahan Tertanam Inti (Ha)
(h)=(f) + (g)
5.675
3.423
9.098
Kemitraan (Ha) *
(i)
Catatan:
* 1. Program Kemitraan antara MAGP dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi hasil 70:30 dimana MAGP
mendapat 70 bagian dan masyarakat melalui koperasi mendapat 30 bagian dari hasil penjualan setelah dikurangi
dengan biaya-biaya investasi dan operasional langsung terkait penjualan TBS.
2. Program Kemitraan antara Brent dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi lahan 70:30 dimana Brent mendapat
70 bagian lahan dan masyarakat melalui koperasi mendapat 30 bagian lahan untuk dibangun kebun sawit masyarakat
oleh Brent.
3. Program Kemitraan antara Brent dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi lahan 50:50 dimana Brent mendapat
50 bagian lahan dan masyarakat melalui koperasi mendapat 50 bagian lahan untuk dibangun kebun sawit masyarakat
oleh Subur.
** MAGP sudah mengurus/memproses sertifikasi HGU 3.530,69 Ha. Saat ini permohonan tersebut sedang menunggu
penerbitan surat keptusan HGU dari BPN Pusat. Brent dan Subur direncanakan akan mengurus permohonan Surat
Keputusan HGU di tahun 2013.
xxii
Grup akan memperpanjang ijin lokasi minimal 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya ijin lokasi masingmasing Entitas Anak Perusahaan.
Perusahaan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
Ijin Lokasi (Ha)
15.000
10.602
18.442
Tanggal Jatuh Tempo
14 April 2014
19 Oktober 2013
11 Juni 2013
Saat ini, Perseroan sedang melakukan pengurusan perpanjangan ijin lokasi Subur.
Perseroan sudah membebaskan lebih dari 50% dari luas ijin lokasi 15.000 Ha, dan sudah mengajukan
ijin HGU seluas 3.530 Ha (dalam proses di BPN Pusat). Brent sudah membebaskan sekitar 31% atau
3.330 Ha dan pembebasan akan diupayakan mencapai 50% sebelum Oktober 2013. Subur sudah
membebaskan lahan sekitar 17% atau 3.198 Ha dan pembebasan akan diupayakan mencapai 50%
sebelum Juni 2013.
Mayoritas tanaman Grup masih dalam status TBM karena penanaman baru mulai dilakukan pada
tahun 2008. Luas area tanam sekarang ini mencapai 18% dari luas total ijin lokasi dan HGU yang
dimiliki oleh Grup.
Tabel dibawah ini menunjukkan Tahun Tanam Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan:
Tahun Tanam
1999
2000
2008
2009
2010
2011
2012
Total
Umur Tanaman
13
12
4
3
2
1
0
MAGP
(Ha)
Boswa
(Ha)
186
1.742
1.517
1.531
699
5.675
325
555
430
843
742
528
3.423
Brent
(Ha)
Subur
(ha)
-
TOTAL
(ha)
-
325
555
186
2.172
2.360
2.273
1.227
9.098
Perseroan dan Entitas Anak mulai memanen TBS hanya bila tanaman kelapa sawit telah mencapai
usia TM, yaitu sekitar 4 tahun sejak ditanam. Pada periode usia muda hingga 7 tahun, tingkat produksi
TM masih relatif rendah. Tanaman kelapa sawit mencapai tingkat produksi yang tinggi pada periode
usia prima antara 8-17 tahun. Kemudian tingkat produksi tanaman kelapa sawit mulai menurun setelah
memasuki periode usia tua di atas 17 tahun. Oleh karenanya, area perkebunan dan profil tanaman
perkebunan mempengaruhi secara material jumlah dan tingkat produksi TBS.
Per 30 Juni 2012, perkebunan kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak yang telah ditanami seluas
9.098 Ha dimana 88% berada pada kelompok umur TBM 0-3 tahun. Untuk kelompok umur 12-13 tahun
sebesar 9.7% dari luas tertanam, sisanya sebesar 2,3% merupakan TBM 4 tahun.
Sampai periode 30 Juni 2012 Boswa yang sudah memiliki TM dengan umur tanaman 13 tahun seluas
325 Ha dan umur tanaman 12 tahun seluas 555 Ha.
xxiii
Realisasi dan Rencana Penanaman
Lahan Sudah
Perusahaan Dibebaskan
(Ha)
MAGP
Boswa (HGU)
Brent
Subur
Total
7.517
6.343
3.330
3.198
20.388
Areal Tertanam s/d
30 Juni 2012 (Ha)
TBM
5.675
2.543
8.218
TM
880
880
Total
5.675
3.423
9.099
Rencana Tanam (Ha)
Juli –
Des
2012
500
655
900
2.055
2013
1.825
968
1.750
1.000
5.543
2014
1.850
2.500
4.350
2015
1.500
2.500
4.000
2016
2.000
Total
2.325
1.623
6.000
8.000
15.948
Total
Tanaman
(Ha)
8.000
5.046
6.000
8.000
27.046
Pembebasan lahan tanam sampai dengan saat ini telah mencapai 7.517 ha dan sisanya sebesar 483
ha direncanakan dibebaskan pada tahun 2013. Perseroan merencanakan penanaman kelapa sawit
mencapai 8.000 ha sampai dengan tahun 2013.
MAGP
Kegiatan MAGP saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit. MAGP terletak di Kabupaten
Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat, memiliki ijin lokasi seluas 15.000 Ha, dimana 3.531 Ha saat ini
dalam proses pengurusan HGU dan sisanya seluas 11.500 Ha sudah dilakukan perpanjangan ijin lokasi
sampai dengan tahun 2013. Area sudah tertanam adalah seluas 5.675 Ha dan area sudah siap untuk
ditanam (land clearing) adalah seluas 1.841 Ha. Dari total 15.000 Ha, hanya ±8.000 Ha yang akan
ditanam, sisanya merupakan area yang belum dapat ditanam karena adanya pemukiman penduduk,
daerah sawah dan ladang, area tanah dengan kemiringan tanah diatas 300. Rencana area tanam untuk
posisi Juli-Desember 2012 adalah sebesar 500 Ha dan pada tahun 2013 sebesar 1.825 Ha. Pada tahun
2014 dan 2015 belum ada rencana tanam, hal ini dikarenakan Perseroan masih melakukan pendekatan
dan sosialisasi kepada masyarakat untuk memperoleh lahan tambahan. Lahan yang dalam ijin lokasi
Perseroan merupakan lahan garapan masyarakat walaupun tidak bersertikat. Perusahaan melakukan
pembebasan guna menghindari konflik atau sengketa lahan di kemudian hari.
Dalam melakukan pembebasan lahan, Perseroan harus melakukan pendekatan atau sosialisai kepada
masyarakat untuk menghindari konflik horizontal dengan masyarakat sekitar. Perseroan melakukan
sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat melalui pertemuan rutin bersama perangkat desa dan
koperasi. Perseroan memberikan penejelasan mengenai manfaat dan keuntungan perkebunan kelapa
sawit serta pola kemitraan dengan koperasi.
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan pembaharuan ijin lokasi seluas 11.500 Ha berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Bengkayang No. 178 Tahun 2010 tanggal 14 April 2010 yang jatuh tempo pada
tanggal 14 April 2013. Luas areal perkebunan yang telah ditanam sampai dengan tanggal 30 Juni 2012
seluas 5.675 Ha.
Pembebasan lahan tanam sampai saat ini telah mencapai 7.517 Ha dan sisanya sebesar 483 Ha
direncanakan dibebaskan pada tahun 20132. Perseroan merencanakan penanaman kelapa sawit
mencapai 8.000 Ha pada tahun 2013.
Perseroan akan membangun PKS dengan kapasitas 45 ton per jam pada semester II 2013 dan selesai
pada akhir tahun 2014 untuk menampung TBS hasil tanaman yang dimulai tahun 2013. Sumber dana
pembangunan PKS direncanakan melalui pinjaman perbankan.
Boswa
Boswa terletak di Kabupaten Aceh Jaya Propinsi Aceh , memiliki HGU seluas 6.343 Ha, dengan area
TM seluas 880 Ha dan area TBM seluas 2.543 Ha, sudah tertanam seluas 3.423 Ha. Rencana area
tanam untuk posisi Juli-Desember 2012 adalah sebesar 655 Ha dan pada tahun 2013 seluas 968 Ha.
Setelah tahun 2013, area tanaman Boswa sudah mencapai 5.046 Ha dari kepemilikan lahan seluas
6.343 Ha atau sekitar 80% dari luas HGU.
xxiv
Boswa memiliki perijinan Sertifikat HGU dengan total areal seluas 6.343 Ha yang terletak di Desa Lhok
Boot, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Daerah Istimewa Aceh, yang akan jatuh
tempo pada tanggal 31 Desember 2019.
Boswa merupakan satu-satunya perkebunan sawit di kabupaten Aceh Jaya dan dikelilingi lahan sawit
masyarakat. Dengan kondisi tersebut, Boswa sedang membangun PKS untuk menampung hasil TBS
yang berada di kabupaten Aceh Jaya. Saat ini pembangunan PKS masih dalam tahap konstruksi dan
sekitar 30% sudah mencapai prestasi dari tahapan yang direncanakan. Pembangunan PKS diestimasi
rampung bulan Juni 2013 dan diharapkan telah mulai beroperasi Juli 2013.
Total Project Cost PKS adalah sebesar Rp140miliar, dan telah dibayar sebesar Rp30 miliar (pembayaran
pertama). Sisa sebesar Rp110miliar akan dibiayai dengan pola ‘turn key project’. Pelunasan direncanakan
menggunakan pembiayaan bank maupun non bank.
“turn key project”adalah dalam membangun PKS Perseroan di Aceh, Perseroan menggunakan pola
pembiayaan Turn Key Project yaitu selama pembangunan PKS didanai oleh kontraktor yang ditunjuk
oleh Perseroan yaitu konsorsium PT Primasawit Teknik Berjaya dan Fame Engineering & Construction
Sdn Bhd, Malaysia. Perseroan akan melakukan pelunasan pembelian setelah konstruksi PKS selesai
dan diserahterimakan “kuncinya” kepada Perseroan.
Ada Perjanjian Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit antara Boswa dengan Pihak Kedua
konsorsium PT Primasawit Teknik Berjaya dan Fame Engineering & Construction Sdn Bhd, Malaysia.
Perjanjian ini mensyaratkan Pihak Kedua untuk membangun PKS selama 14 bulan dihitung dari
tanggal pembayaran pertama, 30 April 2012. Pembayaran selanjutnya akan dilakukan sekaligus setelah
menerima kunci (turn key).
Brent
Kegiatan Brent saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Pontianak No. 79 tahun 2012 tanggal 17 Pebruari 2012, Perusahaan memperoleh ijin lokasi usaha
perkebunan kelapa sawit seluas 10.602 Ha yang terletak di Kecamatan Sungai Kunyit, Mempawah
Hilir, Mempawah Timur dan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak yang akan jatuh tempo pada tanggal
19 Oktober 2013.
Rencana area tanam untuk posisi Juli-Desember 2012 adalah sebesar 900 Ha, pada tahun 2013 seluas
1.750 Ha, pada tahun 2014 seluas 1.850 Ha dan pada tahun 2015 seluas 1.500 Ha. Total rencana
tanam seluas 6.000 Ha. Sisa lahan belum bisa ditanami karena adanya perkebunan kelapa hibrida
masyarakat yang relatif masih aktif. Oleh karena itu, Brent masih melakukan pendekatan dan sosialisasi
kepada masyarakat untuk mengkonversi tanaman kelapa hibrida menjadi kebun kelapa sawit.
Jarak lokasi perkebunan milik Brent dan Perseroan berdekatan yaitu sekitar 1 jam melalui perjalanan
darat. Oleh sebab itu Brent tidak berencana melakukan pembangunan PKS. Pengolahan TBS hasil
produksi, direncanakan diolah secara terintegrasi di PKS Perseroan.
Subur
Kegiatan Subur saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Indragiri Hilir No. 240 tahun 2010 tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan memperoleh ijin lokasi
usaha perkebunan kelapa sawit seluas 18.442 Ha yang terletak di Desa Kuala Lahang, Desa Lahang
Tengah, Desa Lahang Hulu, Desa Lahang Baru, Desa Terusan Kempas dan Desa Sungai Baru, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir yang akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2013.
xxv
Subur saat ini telah membebaskan lahan seluas 3.198 Ha dan akan melanjutkan pembebasan lahan
hingga mencapai 8.000 Ha. Rincian pembebasan lahannya adalah sebagai berikut:
Lahan yang dibebaskan (Ha)
2012
2013
2014
2015
2016
3.600
2.000
1.500
900
8.000
Rencana pengembangan Subur dimulai dengan rencana penanaman di tahun 2013 seluas 1.000 Ha
dan 2014 seluas 2.500 Ha, 2015 seluas 2.500 Ha dan 2016 seluas 2.000 Ha. Untuk pembangunan
PKS, Perseroan menargetkan penanaman seluas 6.000 Ha, dengan demikian PKS baru dapat direncanakan pada tahun 2016. Rencana pembesasan lahan sampai dengan Juni 2012 seluas 3.600 Ha,
tahun 2013 seluas 2.000 Ha, tahun 2014 seluas 1.500 Ha, tahun 2015 seluas 900 Ha.
Dari ijin lokasi yang dimiliki yaitu seluas 18.442 Ha, seluas 6.000 Ha akan ditanami sampai tahun 2015.
Sisa lahan seluas 2.000 Ha, akan mulai ditanami kembali mulai tahun 2016.
Proses pembebasan dan pengajuan ijin HGU
1. Pada tahap ini, Perseroan melakukan sosialiasi kepada masyarakat dalam hal pembangunan
perkebunan kelapa sawit di area ijin lokasi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah setempat.
2. Setelah Perseroan memperoleh ijin lokasi dari Pemerintah Daerah setempat, Perseroan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat dalam hal pembangunan perkebunan kelapa sawit yang terletak di
area sesuai ijin lokasi.
3. Sosialisasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan pembebasan lahan dengan masyarakat.
Perseroan melakukan pengukuran lahan keliling dan bidang lahan masyarakat, setelah itu
Perseroan menjadwalkan pembebasan dan ganti rugi kepada masyarakat.
4. Kemudian Perseroan melakukan ANDAL sebagai prasyarat untuk permohonan ijin usaha
perkebunan.
5. Setelah lahan dibebaskan dan diperoleh beserta ijin usaha perkebunan dan ANDAL, Perseroan
mengajukan permohonan Hak Guna Usaha kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan
tembusan kepada Pemerintah Daerah dan otoritas terkait.
6. Setelah diperoleh permohonan HGU dari Perseroan, BPN lewat Panitia B akan membentuk tim
kadastral (pengukuran) yang melibatkan Pemda setempat, untuk menentukan seberapa luas area
yang akan diajukan.
7. Setelah mendapat pengukuran, maka Perseroan akan melanjutkan pengurusan SK HGU BPN
Pusat, dan akan memperoleh sertifikat HGU BPN Kabupaten lalu membayar BPHPT.
Merujuk peraturan Menteri Negara Agraria No.2 Tahun 1999, Perseroan harus mengakuisisi tanah dalam
waktu 1 s/d 3 tahun tergantung ukuran, minimal 50% atau akan kehilangan haknya. Sampai dengan
30 Juni 2002, MAGP sudah membebaskan lebih dari 50% dari luas ijin lokasi 15.000 hektar, dan sudah
mengajukan ijin HGU seluas 3.530 hektar (dalam proses di BPN Pusat). Brent sudah membebaskan
sekitar 31% atau 3.330 hektar dan pembebasan akan diupayakan mencapai 50% sebelum Oktober
2013. Subur sudah membebaskan lahan sekitar 17% atau 3.198 hektar dan pembebasan akan nya
diupayakan mencapai 50% sebelum Juni 2013. Dilihat dari pencapaian Perseraon dan Entitas Anak
Perusahaan, menurut hemat Grup, kecil kemungkinannya ijin lokasi tidak dapat diperpanjang dan
pengajuan ijin HGU tidak dapat disetujui.
xxvi
Produksi
Tabel berikut ini merinci volume produksi untuk tahun-tahun berakhir pada 31 Desember 2010, 2011,
30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Produksi TBS (Ton)
31 Des 2010 31 Des 2011 30 Juni 2012
880
6.553
7.378
4.676
186
206
Luas Area
Panen (Ha)
Boswa
MAGP
Produksi TBS/Ha (Ton/Ha)
31 Des 2010
31 Des 2011 30 Juni 2012
7,45
8,38
5,31
1,10
Pada tahun 2010 dan 2011 tidak ada produksi TBS karena tanaman Perseroan belum menghasilkan
buah.
Dari tabel diatas terlihat bahwa produksi TBS dalam ton per Ha masih sangat kecil, hal ini disebabkan
karena SPH produktif pada area yang dipanen masih dibawah SPH rata-rata umum, dimana rata-rata
SPH umum adalah sebanyak 143 pokok per Ha, sedangkan SPH produktif di Boswa posisi 30 Juni 2012
baru sebanyak 72 pokok per Ha, dan SPH produktif di areal panen MAGP sebanyak 143 per Ha.
Beberapa hal yang menyebabkan SPH produktif di Boswa rendah, adalah sebagai berikut:
1. Banyak tanaman yang mati karena adanya konflik antara Pemerintah Indonesia dengan GAM,
adanya tsunami dan tidak ada perawatan sampai tahun 2008.
2. Terdapat beberapa titik yang tidak bisa ditanam karena adanya kemiringan tanah, adanya sungai
dan parit.
Saat ini, Boswa sedang melakukan program pemenuhan standard SPH, dengan melakukan penyisipan
penanaman kelapa sawit. Posisi 30 Juni 2012, SPH keseluruhan di areal panen Boswa baru mencapai
117 pokok per Ha kondisi sekarang, sisipan tanaman sejumlah 45 pokok per Ha tersebut belum bisa
menambah produktivitas tonase TBS, tanaman sisipan tersebut baru dapat menambah produktivitas
TBS setelah 4 tahun dari mulai dilakukan penyisipan yaitu pada tahun 2011.
Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh KJPP Maulana Andesta & Rekan, diperkirakan lahan
masyarakat mencapai 22.300 Ha di Kabupaten Aceh Jaya. Adapun kapasitas produksi perkebunan dari
masyarakat sekitar pada tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebanyak 246.600 ton, 280.800
ton dan 314.200 ton.
Tabel berikut ini merinci proyeksi volume produksi posisi Juli-Desember 2012 dan untuk tahun-tahun
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Juli-Des
2012
11.660
548
31 Des
2013
24.269
12.382
Perusahaan
Juli-Des
2012
13,25
2,95
Estimasi Produksi TBS/Ha (Ton/Ha)
31 Des
31 Des
31 Des
2013
2014
2015
18,53
14,54
14,04
6,42
9,10
10,71
Boswa
MAGP
Boswa
MAGP
Estimasi Produksi TBS (Ton)
31 Des
31 Des
2014
2015
31.294
40.649
31.358
53.314
Perusahaan
xxvii
31 Des
31 Des 2017
2016
54.153
71.190
77.436
110.746
31 Des
2016
15,82
13,64
31 Des
2017
16,21
19,51
Penjualan
Penjualan TBS di Boswa berasal dari penjualan TBS dari hasil panen sendiri dan dari pembelian TBS
dari kebun masyarakat sekitar.
Tabel berikut ini merinci volume penjualan untuk tahun-tahun berakhir pada 31 Desember 2010, 2011,
30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Boswa
MAGP*
Subur**
*
**
Volume Penjualan TBS
dari Hasil Panen Sendiri (Ton)
31 Des
2010
6.553
-
31 Des
30 Juni 2012
2011
7.378
4.676
-
Volume Penjualan TBS
dari Hasil Pembelian dari Kebun Masyarakat
(Ton)
31 Des
31 Des
30 Juni 2012
2010
2011
12.169
19.314
9.352
-
Perseroan memutuskan untuk tidak menjual hasil produksi panen sendiri semester I 2012 dikarenakan buah tersebut masih merupakan buah
pasir dengan BJR dibawah berat minimum yang dapat diterima di PKS.
Sampai dengan 30 Juni 2012 Subur belum melakukan produksi
Perseroan memutuskan untuk tidak menjual hasil produksi panen sendiri semester I 2012 dikarenakan
buah tersebut masih merupakan buah pasir dengan BJR dibawah berat minimum yang dapat diterima
PKS.
Perusahaan
Boswa
MAGP*
Subur*
*
**
Penjualan TBS
dari Hasil Pembelian dari Kebun Masyarakat
(Jutaan Rp)
31 Des
31 Des
31 Des
30 Juni 2012
30 Juni 2012
2011
2010
2011
10.309
7.022
14.328
27.013
13.778
-
Penjualan TBS
dari Hasil Panen Sendiri (Jutaan Rp)
31 Des
2010
10.479
-
Perseroan memutuskan untuk tidak menjual hasil produksi panen sendiri semester I 2012 dikarenakan buah tersebut masih merupakan buah
pasir dengan BJR dibawah berat minimum yang dapat diterima di PKS.
Sampai dengan 30 Juni 2012 Subur belum melakukan produksi
Beberapa alasan Boswa masih melakukan pembelian hasil TBS dari masyarakat, sebagai berikut:
1. Banyak TBS milik masyarakat disekitar kebun Boswa yang tidak dipanen oleh masyarakat, karena
masyarakat tidak memiliki biaya angkut TBS ke PKS pihak ketiga;
2. Pembelian TBS dari masyarakat merupakan salah satu strategi Boswa untuk mengikat masyarakat
agar pada saat PKS milik Boswa sudah beroperasi, diharapkan TBS masyarakat dijual ke PKS
Boswa.
Umur komersial pohon kelapa sawit biasanya adalah 25 tahun. Secara umum, pohon kelapa sawit
pertama kali mencapai usia tanaman komersialnya dalam tiga tahun sejak ditanam. Panen dimulai
saat pohon kelapa sawit mencapai usia menghasilkannya. Namun, dalam masa awal panen, hasil dari
pohon kelapa sawit relatif masih rendah. Biasanya, hasil dari pohon kelapa sawit yang telah mencapai
puncak komersialnya menghasilkan sekitar enam ton TBS per Ha di tahun pertamanya. Sejalan dengan
usia tanaman pohon kelapa sawit tersebut, hasil tersebut meningkat, pada umumnya mencapai puncak
produksinya sampai dengan 28 ton TBS per Ha per tahun pada tahun ke-7 hingga ke-18. Hasil dari
pohon kelapa sawit biasanya mulai menurun sejak tahun ke-18 dan terus menurun hingga penanaman
kembali di tahun ke- 23.
Grup mengharapkan hasil dari TBS meningkat sejalan dengan persentase pohon kelapa sawit yang
mencapai produksi puncak meningkat.
Saat ini hasil penjualan TBS di Boswa dijual ke Pabrik Kelapa Sawit di kabupaten Aceh Barat. Grup
tidak melakukan kontrak secara khusus dengan PKS-PKS tersebut.
xxviii
8. KEUNGGULAN KOMPETITIF PERSEROAN
Keunggulan kompetitif Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan di masa mendatang sebagai berikut:
•
Boswa yang terletak di Aceh memiliki keunggulan, yaitu lokasi perkebunan kelapa sawit dan PKS
yang letaknya dekat dengan pelabuhan Calang sekitar ± 5km. Pelabuhan Calang merupakan
sebuah pelabuhan nasional dan internasional yang dapat memfasilitasi pengiriman dan penjualan
CPO, hal ini dapat mengurangi biaya transportasi yang cukup signifikan.
•
Usia tanaman kelapa sawit mulai berproduksi pada tahun ke 4 (empat) dan mencapai puncak
produksi pada tahun ke 7 (tujuh), dan mulai mengalami penurunan produksi pada tahun ke 18
(delapan belas). Usia tanaman kelapa sawit di MAGP dan Boswa hingga saat ini, rata-rata masih
berusia 3 (tiga) tahun dan baru mulai memasuki kategori TM. Dengan masih muda nya usia
tanaman kelapa sawit pada saat ini, jumlah produksi TBS akan terus meningkat untuk beberapa
tahun yang akan datang.
•
Saat ini Grup secara total menguasai lahan HGU sebesar 6.343 Ha di lahan Boswa dan ditambah
lagi dengan ijin lokasi sebesar 44.044 Ha yang terdiri dari ijin lokasi Perseroan seluas 15.000
Ha, Brent 10.602 Ha dan Subur 18.442 Ha, , dimana luas yang baru tertanam per 30 Juni 2012
seluas 9.099 Ha. Grup yakin bahwa sebagian besar dari sisa lahan yang belum tertanam siap
dikembangkan sebagai perkebunan kelapa sawit.
•
Untuk mendapatkan hasil TBS yang terbaik, Grup menggunakan bibit yang secara genetik lebih
baik dan telah disertifikasi. Sebelum melakukan penanaman kelapa sawit, Grup melakukan seleksi
ketat kualitas bibit. Seleksi ketat kualitas bibit dimulai dari pemilihan produsen bibit, penjelasan
yang menyeluruh dan jaminan mutu yang diberikan produsen, serta akreditasi yang diperoleh dari
pemerintah. Seleksi ketat juga berarti pengamanan transportasi bibit dari produsen sampai dengan
lokasi kebun sawit perlu di kawal secara bertanggungjawab guna menjamin tidak adanya pemalsuan,
pencemaran dan atau kerusakan bibit. Bibit kelapa sawit yang diterima oleh Perseroan dan Anak
Perusahaan di lokasi kebun, juga akan diseleksi beberapa kali selama masa pembibitan. Hal ini
diterapkan oleh pihak Perseroan dan Anak Perusahaan untuk menjamin kualitas pertumbuhan dan
potensi produktivitas pohon kelapa sawit yang dirawat dan di budidayakan.
•
Grup secara konsisten menerapkan praktek-praktek (industries best practice) dalam melaksanakan
perawatan tanaman kelapa sawit dan panen TBS. Praktek-praktek (industries best practice) adalah
praktek-praktek yang dilakukan dan diakui oleh para pelaku di industry perkebunan kelapa sawit
sebagai praktek terbaik dan terbukti memberikan hasil yang optimal. Dalam hal perawatan kelapa
sawit antara lain Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan pemupukan mengikuti hasil analisa
daun dan tanah, aktivitas pengendalian gulma dilakukan secara mekanis maupun kimiawi. Dalam
melakukan panen TBS, Perseroan dan Anak Perusahaan mengaplikasikan teknik atau metode
panen yang benar dan lazim di industry perkebunan kelapa sawit, sebagai contoh menjaga rotasi
panen maupun kematangan buah agar tidak panen buah mentah atau terlalu masak.
xxix
9. IKHTISAR POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tabel berikut ini menggambarkan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode 6 bulan yang berakhir
pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak
Perusahaan untuk periode 6 bulan posisi 30 Juni 2012 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2011 telah diaudit oleh Akuntan H. Fuad Hasan, Ak. dari Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika
& Rekan, Akuntan Publik Independen yang memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified
opinion). Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
diaudit oleh Akuntan DR. Achmad R K, Ak. CPA. MM dari Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid,
Hisbullah & Jerry, Akuntan Publik Independen, yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Akuntan
Drs. Thalib Daeng Mattemmu, CPA dari Kantor Akuntan Publik Drs. Thalib Daeng Mattemmu. Laporan
keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Akuntan H. Fuad
Hasan, Ak. dari Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Astika & Rekan, Akuntan Publik Independen
yang memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Laporan keuangan Konsolidasi
tahun 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK
38, “Restrukturisasi transaksi entitas dibawah pengendali yang sama”.
Neraca Konsolidasi – Aset
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Investasi jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain Pihak Ketiga
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
Pajak Dibayar Dimuka
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Piutang Pihak Berelasi
Aset Pajak Tangguhan
Penyertaan Saham
Tanaman Perkebunan:
-Tanaman Menghasilkan – Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar Rp. 12.380, Rp. 10.611,
Rp. 7.074, Rp. 3.537, per 30 Juni 2012, 31 Desember 2011,
2010 dan 2009
-Tanaman Belum Menghasilkan
-Pembibitan
Aset Tetap – Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar Rp. 26.955, Rp. 22.207, Rp. 14.728, Rp.
8.154, dan Rp. 2.263 per 30 Juni 2012, 31 Desember 2011,
2010, 2009 2008 dan 2007
Aset Lain-lain:
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Goodwill Positif
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
30 Juni
2012
31 Desember
2011
2010
2009
2008
2007
(Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan
kembali) kembali) kembali) kembali) Kembali)
5.935
555
209
1.654
4.341
48.907
9.890
71.491
3.927
570
1.282
1.445
2.811
50.635
9.737
70.407
28.654
300
2.170
8.554
3.405
18.781
9.221
71.086
3.581
357
976
6.521
3.676
47.765
4.890
67.766
528
150
65
7.544
1.788
28.938
2.559
41.572
1.602
22.912
541
-
27
445
7.999
1
81
7.999
28
-
63
-
6.434
-
58.361
60.129
63.667
67.204
70.741
70.741
296.412
46.274
397.909
232.669
29.665
331.413
136.707
22.326
154.271
54.504
36.520
123.667
5.047
31.931
85.181
1.560
45.211
1.376
169
960
824.914
896.405
572
172
960
664.051
734.458
1.245
20
960
387.277
458.362
325
25
960
283.233
350.999
64
20
960
194.007
235.579
960
124.906
128.302
xxx
771
696
324
3
3.396
Neraca Konsolidasi – Liabilitas dan Ekuitas
Keterangan
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Bank
Hutang Usaha
Hutang Lain-lain kepada pihak ketiga
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Liabilities Jangka Panjang – bagian Jatuh Tempo dalam
Satu Tahun:
Hutang Pembiayaan Konsumen
Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liablitas Jangka Panjang
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja
Liabilitas Jangka Panjang – Setelah dikurangi Bagian Jatuh
Tempo dalam Satu Tahun:
Hutang Pembiayaan Konsumen
Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
Ekuitas
Modal Saham – Nilai Nominal Rp. 100 per saham pada
30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan 2010 dan Rp.
1.000.000 per saham per 31 Desember 2009, 2008,dan
2007. Modal Dasar – 15.000.000.000 per 30 Juni 2012,
6.000.000.000 saham per 31 Desember 2011 dan 2010,
200.000 saham per 31 Desember 2009 40.000 saham
per 31 Desember 2008, dan 15.000 saham per 31
Desember 2007. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
– 5.000.000.000 saham per 30 Juni 2012, 2.000.000.000
saham per 31 Desember 2011 dan 2010, 60.000 saham per
31 Desember 2009 dan 15.000 saham per 31 Desember
2008 dan 2007.
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
Saldo Rugi
Ekuitas Didistribusikan langsung kepada kepemilikan
Ekuitas Induk
Kepentingan Non pengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
30 Juni
2012
31 Desember
2011
2010
2009
2008
2007
(Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan
kembali) kembali) kembali) kembali) Kembali)
350.000
13.309
209
1.624
14.035
116
561
22
1.088
486
865
19
1.052
326
1.069
1.345
199
415
11.591
92
87
33
748
96
365.986
835
94
15.641
233
85
2.779
2.466
1.959
11.803
3.608
914
488.559
2.219
715
230.872
464
135.143
255
66.114
-
90.974
-
663
5.185
371.171
1.006
48
492.547
508.188
560
133
232.029
234.808
135.398
137.864
66.114
68.073
90.974
102.777
500.000
200.000
200.000
60.000
15.000
15.000
-
2.552
3.622
132.143
131.090
12.375
(816)
479
2.494
502.157
(816)
1.196
202.932
(816)
(1.941)
200.865
(816)
(861)
190.466
(816)
-(357)
144.917
(1.035)
25.524
23.077
525.234
896.405
23.338
226.270
734.458
22.689
223.554
458.362
22.669
213.135
350.999
22.589
167.506
235.579
1
25.525
128.302
xxxi
(816)
Laba (Rugi) Konsolidasi
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Bunga Deposito dan Jasa Giro
Bunga Pembiayaan Konsumen
Bunga Pinjaman bank
Bunga Piutang Lain-lain
Bunga Sewa Pembiayaan
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
Laba (Rugi) Investasi Jangka Pendek
Laba Selisih Kurs – Bersih
Laba Penghapusan Hutang Lain-lain
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Lain-lain – Bersih
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
Kini
Tangguhan
Laba (Rugi) Sebelum Dampak Restrukturisasi
Proforma Dampak Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Laba (Rugi) Bersih
Pendapatan Komprehensif Lain
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif
Laba
(Rugi)
Bersih
Komprehensif
Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar
30 Juni
31 Desember
2012
2011
2011
2010
2009
2008
2007
(6 Bulan) (6 Bulan) (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali) Kembali) Kembali) Kembali) Kembali)
20.801
19.860
37.323
24.808
14.848
1.447
(16.598) (14.926) (29.933) (22.140) (13.810)
(1.424)
4.203
4.934
7.390
2.668
1.038
23
(1.802)
(1.471)
(3.199)
(3.998)
(1.675)
(626)
(1.071)
2.401
3.463
4.191
(1.330)
(637)
(603)
(1.071)
81
(90)
(31)
(6)
(45)
(15)
(45)
(151)
2.250
62
(45)
(9)
(16)
45
(110)
1
(72)
3.391
88
(128)
(17)
(53)
270
66
200
(110)
65
381
4.572
54
(44)
(9)
13
(57)
3
106
66
(1.264)
183
1
207
117
232
740
103
83
(297)
1.398
1.184
581
43
(8)
35
(1.035)
(1.293)
957
(743)
2.648
(1.855)
2.717
(300)
81
(1.483)
(74)
29
581
(1.035)
558
1.515
1.515
187
2.835
2.835
1.088
3.805
3.805
423
(1.060)
(1.060)
(453)
(424)
(424)
83
664
664
(1.035)
(1.035)
1.298
217
1.515
0,51
2.382
453
2.835
1,19
3.155
650
3.805
1,58
(1.080)
20
(1.060)
(1,34)
(504)
80
(424)
(1,11)
679
(15)
664
4,43
(1.035)
(1.035)
(6,90)
Laporan Arus Kas Konsolidasi
Keterangan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pembayaran Kas kepada Pemasok
Pembayaran Beban Operasional
Penerimaan (Pembayaran) Lainnya
Kas yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
Pembayaran pajak Penghasilan Badan
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
(dalam Jutaan Rupiah)
2012
2011
2011
2010
2009
2008
2007
(6 Bulan) (6 Bulan) (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali) Kembali) Kembali) Kembali) Kembali)
21.874
(236)
(10.645)
(1.584)
11
9.420
81
(150)
9.351
xxxii
18.080
(671)
(11.075)
(1.099)
(1.292)
3.943
62
4.005
38.101
(1.344)
(21.978)
(2.342)
(3.434)
9.003
88
(568)
8.523
23.614
(2.024)
(10.604)
(2.368)
(13.959)
(5.341)
54
(5.287)
13.396
(73)
(6.309)
(1.165)
(4.706)
1.143
183
1.326
(43)
(188)
(9.137)
(9.368)
83
(9.285)
(472)
(517)
(865)
(1.854)
43
(1.811)
Keterangan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Penjualan Aset Tetap
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Perolehan Pembibitan
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
Perolehan Investasi pada Entitas Anak
Setoran Modal Proforma
Penerimaan Kembali Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
2012
2011
2011
2010
2009
2008
2007
(6 Bulan) (6 Bulan) (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali) Kembali) Kembali) Kembali) Kembali)
(53.940)
(15.161)
93
(39.389)
(52.082)
(804)
(1.998)
40.000
(123.281)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari Pihak Berelasi
1
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
(532.445)
Setoran Modal
300.000
Perolehan Hutang Bank
350.000
Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen
(429)
Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan
(46)
Pembayaran Hutang Bank
Pembayaran Bunga Hutang Pembiayaan Konsumen
(90)
Pembayaran Bunga Hutang Sewa Pembiayaan
(6)
Pembayaran Bunga Hutang Bank
(1.047)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
115.938
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
2.008
SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL PERIODE / TAHUN
3.926
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR PERIODE / TAHUN
5.935
xxxiii
(23.867)
(1.685)
37
(23.911)
(19.823)
(3)
-
(68.979) (28.972)
(25.205) (40.708)
94
260
(31.356)
(54.699) (24.905)
(3)
(920)
- (136.098)
(44.465)
(18.370)
55
(19.632)
(29.664)
(261)
-
(69.252) (180.148) (231.343) (112.338)
40.143
(113)
(31)
147.533
(27)
(387)
(76)
(45)
(9)
39.944
(25.303)
28.654
3.352
(42.205)
(5.047)
(26.202)
(28.190)
(64)
140.000
38.291
(3.526)
(297)
(1.531)
-
6.372
(24.860)
(5.354)
(128)
(17)
146.897
(24.727)
121.756
140.000
(44)
(9)
261.703
25.073
69.094
29
45.000
114.065
3.053
(11.600)
(30.080)
(1.074)
8.767
8.767
1.602
28.654
3.926
3.581
28.654
528
3.581
1.602
528
1.602
Rasio Keuangan
(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
Rasio Keuangan
Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Aset Lancar/Aset
Jumlah Aset Tidak Lancar/Aset
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/Aset
Jumlah Liabilitas/Aset
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/Ekuitas
Jumlah Kas yang Dihasilkan dari Operasi/
Laba Bersih
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan
Beban Pokok
Beban Umum dan Administrasi
Laba Bersih
Laba Usaha
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Rasio Kinerja Usaha
Laba Kotor/Penjualan Bersih
Laba Usaha/Penjualan Bersih
Laba Bersih/Penjualan Bersih
Laba Usaha/Ekuitas
Laba Usaha terhadap Laba Kotor
Laba Bersih/Ekuitas
Laba Usaha/Jumlah Aset
Laba Bersih/Jumlah Aset
Beban Usaha terhadap Laba Usaha
Book Value per Share (Rp)
Rata-rata Jumlah Hari Pembayaran Hutang
Usaha
Rata-rata Jumlah Hari Tertagihnya Piutang
Usaha
Rasio Penjualan Bersih/Jumlah Aset
rasio Efisiensi yakni Beban Usaha/Laba
Usaha
Rasio Modal Kerja Bersih/Penjualan
Rasio Pertumbuhan Penjualan Bersih/
Pertumbuhan Kas yang dihasilkan dari
Operasi
Rasio yang Dipersyaratkan dalam
Perjanjian Kredit
Piutang Usaha/Pinjaman yang Dicairkan
Informasi Keuangan Lainnya
EBITDA (dalam Rupiah)
Belanja Modal (dalam Rupiah)
30 Juni
2012
19,53
7,98
92,02
40,83
41,41
69,68
617,06
4,74
11,20
22,49
(63,87)
(30,65)
19,81
(2,25)
42,54
2011
31 Desember
2009
2010
450,15
9,59
90,41
2,13
69,19
6,91
223,99
2008
2007
2.557,72
15,51
84,49
0,61
51,23
1,24
498,81
2.748,69
19,31
80,69
0,70
39,28
1,16
(312,47)
2.122,09
17,65
82,35
0,83
28,90
1,17
(5.931,52)
28,76
2,65
97,35
9,20
80,11
46,24
174,93
50,45
67,08
35,20
60,32
(19,99)
138,69
(283,20) (5.192,86)
(415,07)
108,72
60,24
30,59
116,43
70,32
1,22
4,89
925,89
869,83
167,41
(60,43)
5,68
48,99
102,52
27,24
(41,49)
(107,11)
(43,67)
83,61
(33,77)
556,24
(0,09)
0,31
(1,68)
439,21
250,91
4,60
0,46
57,13
0,18
0,27
0,11
(75,04)
105,05
(24,88)
271,95
154,22
7,28
1,85
56,71
1,20
0,57
0,37
(76,33)
113,14
215,02
18,83
8,68
(17,57)
(22,41)
(16,29)
-
0,24
(1,10)
0,84
(0,04)
2,19
1,83
18,90
182,77
0,95
-
8,98
(0,04)
0,02
0,19
0,07
0,13
0,03
8,10
-
-
0,06
-
-
-
-
-
4.154,80
8.346,85
2.502,58
92.699,41 115.682,72 77.207,85
3.571,69
68.941,50
43,93
77.624,08
(1.078,06)
5.085,41
xxxiv
(179,89)
3.563,36
31,73
89,68
(2.188,16)
(819,45)
103,42
(5,98)
0,20
5,08
(0,59)
(0,30)
(0,36)
(4,19)
(49,85)
(61,41)
(2.582,87)
(0,66)
0,01
0,04
(4,06)
(0,29)
(0,18)
(0,26)
(0,83)
(0,32)
0,01
0,03
(0,81)
300,59
262,85
103,87
100
111,78 3.552.253,06 11.167.070,72 1.701.668,24
2,14
-
10. RISIKO USAHA
Semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak dalam melaksanakan kegiatan
usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap
kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak dalam Prospektus dimulai dengan risiko utama Perseroan
dan Entitas Anak.
Risiko terkait industri:
•
Risiko Fluktuasi Harga Komoditas
Resiko terkait usaha:
•
•
•
•
•
•
•
•
Perseroan Memiliki Riwayat Usaha yang Terbatas
Risiko Iklim
Risiko Persaingan Usaha
Risiko Pemogokan Tenaga Kerja
Risiko Keamanan Kebun
Risiko Perubahan Regulasi
Risiko Terkait Penolakan dan Tuntutan dari Masyarakat Sekitar
Risiko Hilangnya Ijin Pengelolaan Lahan
Penjelasan lebih lengkap mengenai risiko-risiko tersebut di atas diuraikan pada Bab V dalam Prospektus ini.
11. KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan Hukum Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen dilakukan
melalui keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan atas usulan
Direksi dan telah disetujui sebelumnya oleh Dewan Komisaris. Penetapan jumlah dan pembayaran
dividen pada saham Perseroan di masa depan akan diusulkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan
Komisaris berdasarkan kebijakan mereka dan bergantung pada beberapa faktor, termasuk laba
tahun berjalan, ketersediaan cadangan, kebutuhan belanja modal dan kondisi keuangan Perseroan
secara keseluruhan. Hal ini juga bergantung pada kesuksesan mengimplementasikan strategi serta
kondisi keuangan, persaingan, peraturan perundangan, perekonomian dan faktor-faktor lainnya yang
spesifik terkait Perseroan dan industri Perseroan, dimana sebagian besar merupakan faktor yang
tak dapat dikontrol Perseroan. Perseroan juga dapat melakukan perjanjian terkait fasilitas keuangan
yang mengatur ketentuan mengenai pembayaran dividen. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan
membayar dividen berdasarkan tahun buku saat tertentu.
Dengan memperhatikan ketentuan tersebut diatas dan kondisi laba tahun berjalan, ketersediaan
cadangan, kebutuhan belanja modal dan kondisi keuangan Perseroan secara keseluruhan, Perseroan
merencanakan untuk mengusulkan pembagian dividen kas kepada seluruh pemegang saham
berdasarkan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari laba tahun
berjalan setelah menyisihkan cadangan yang diharuskan, mulai tahun buku 2013, kecuali ditentukan
lain oleh RUPS.
Direksi dapat merubah kebijakan dividen kapanpun, tergantung pada persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham.
Tidak terdapat negative covenant dalam hal pembagian dividen kepada pemegang saham.
12. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN
Saat ini Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha
negara, maupun perkara arbiterase di Badang Arbiterase Nasional Indonesia (BANI), perkara
perburuhan di Panitia Penyelesaian Perselisihan Pusat/Daerah (P4P)/(P4D) dan perpajakan, yang
dapat mempengaruhi keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan.
xxxv
Halaman ini sengaja dikosongkan
I. PENAWARAN UMUM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sebanyak 4.000.000.000 (empat miliar) Saham
Biasa Atas Nama atau sebanyak 44,44% (empat puluh empat koma empat puluh empat persen) dari
modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum dengan nilai nominal
Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran
Rp [■] setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham. Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebesar
Rp [■] dan sejumlah 400.000.000 (empat ratus juta) Waran Seri I yang akan diterbitkan menyertai Saham
Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan Penawaran Umum tersebut, dimana pada setiap 10 (sepuluh)
saham baru tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif
bagi para Pemegang Saham, yang dapat ditukarkan dengan 1 (satu) lembar Saham Biasa Atas Nama
pada harga Pelaksanaan Rp [■] yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu
mulai tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016.
Pencatatan saham dan Waran Seri I Tanpa Warkat akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 16 Januari 2013.
Kegiatan Usaha :
Pengembangan dan Pengoperasian Perkebunan, Pengolahan dan Perdagangan kelapa sawit
Berkedudukan di Jakarta Pusat – Indonesia
Domisili dan Kantor Pusat
Senayan City – Boutique Office Panin Tower Lantai 11
Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jl. Jenderal Sudirman Kavling 28
Jakarta 10270, Indonesia
Telepon : (021) 7278 1771,
Faksimili (021) 7278 1772
Email : [email protected]
http://www.mag-plantations.co.id
Kantor Perwakilan
Jl. Gunung Senuju No. 48, Kecamatan Pasiran Singkawang Barat 79123, Kalimantan Barat, Indonesia
Telepon : (0562) 637173,
Faksimili (0562) 633733
Perkebunan Kelapa Sawit
4 (empat) perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kabupaten Bengkayang (Kalimantan Barat),
Kabupaten Pontianak (Kalimantan Barat), Kabupaten Aceh Jaya (Aceh) dan Kabupaten Indragiri Hilir (Riau)
RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH PERSEROAN MEMILIKI RIWAYAT USAHA
YANG TERBATAS SEBAGAI SEBUAH PERUSAHAAN DAN SEBAGAI PENGELOLA
PERKEBUNAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB
VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran
Umum kepada Ketua BAPEPAM-LK sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam UUPM.
1
Seluruh saham Perseroan termasuk Saham Baru akan dicatatkan di BEI, apabila memenuhi persyaratan
pencatatan yang ditetapkan oleh BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki sekurangkurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut
tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima
dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan UUPM.
Perseroan didirikan pada tanggal 13 April 2005 berdasarkan akta Pendirian Perseroan Terbatas
PT JO Perkasa Agro Technologies nomor. 4, tanggal 13 April 2005, dibuat dihadapan Herlina Pakpahan,
S.H. Notaris di Jakarta, disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya di bawah No. C12513 HT.01.01.TH.2005 Tentang
Pengesahaan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, tanggal 10 Mei 2005, didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan dengan No.090515151092 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotdya Jakarta
Pusat Nomor: 1297/BH.09.05/V/2005 tanggal 25 Mei 2005, diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal
20 Desember 2005 di bawah No.101, Tambahan No. 13083
Nama Perseroan diubah menjadi PT Multi Agro Gemilang Plantation berdasarkan keputusan RUPS
tanggal 1 November 2010 Akta Notaris. Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor. 17,
tanggal 8 November 2010, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 07 Januari 2011, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-00961.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 07 Januari 2011 Tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Daftar Perseroan Nomor AHU-0001617.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal
07 Januari 2011, Berita Negara Republik Indonesia tanggal 10 Juli 2012 No.55, Tambahan No.21702
dan kemudian disesuaikan menjadi PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk berdasarkan keputusan
RUPS tanggal 16 Agustus 2012 Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.SpN, Notaris di Jakarta nomor.
58, tanggal 16 Agustus 2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 30 Agustus 2012, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-46149..AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 30 Agustus 2012 Tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan. Daftar Perseroan Nomor AHU--0077774.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal
30 Agustus 2012, akan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, perubahan untuk peningkatan modal dasar
dari Rp600.000.000.000,- (enam ratus milyar Rupiah) menjadi Rp.1.500.000.000.000,- (satu trilyun
lima ratus miliar Rupiah) sebagaimana termaktub dalam Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H..SpN,
Notaris di Jakarta nomor. 72, tanggal 29 Mei 2012, Notaris Haji Teddy Anwar, S.H..SpNa persetujuan
untuk perubahan pasal 1, 2, 3 dan 4 ayat 1 Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 10 Agustus 2012, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-20254.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 10 Agustus 2012 Tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Daftar Perseroan Nomor AHU-0073233.AH.01.09.
Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012., akan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta perubahan berkaitan
dengan perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup sebagaimana termaktub perubahan terakhir
dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Pasar Modal yang berlaku sebagaimana termaktub
dalam Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.SpN, Notaris di Jakarta nomor. 58, tanggal 16 Agustus
2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 30 Agustus
2012, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-46149.
AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 30 Agustus 2012 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan. Daftar Perseroan Nomor AHU--0077774.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 30 Agustus 2012,
akan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
2
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan pada saat Pernyataan Pendaftaran Penawaran
Umum Menjadi Efektif adalah sebagai berikut:
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
15.000.000.000
1.500.000.000.000
5.000.000.000
500.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Jumlah Saham Dalam Portepel
4.500.000.000
500.000.000
10.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
1.000.000.000.000
%
100,00
90,00
10,00
Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham biasa
atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan
sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor
penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka komposisi
permodalan dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam
Portepel
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Nilai
% Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
%
5.000.000.000
500.000.000.000
100,00
9.000.000.000
900.000.000.000
100,00
4.500.000.000
500.000.000
-
450.000.000.000
50.000.000.000
-
90 ,00
10 ,00
-
4.500.000.000
500.000.000
4.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
400.000.000.000
50,00
5,56
44,44
6.000.000.000
600.000.000.000
10.000.000.000 1.000.000.000.000
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan setelah pelaksanaan konversi Waran Seri I
Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam
Portepel
Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
Sesudah Konversi Waran Seri I
Jumlah Nilai
% Jumlah Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
%
9.000.000.000
900.000.000.000
100,00
9.400.000.000
940.000.000.000
100,00
4.500.000.000
500.000.000
4.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
400.000.000.000
40,00
5.56
44,44
4.500.000.000
500.000.000
4.400.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
440.000.000.000
47,87
5,32
46,81
6.000.000.000
600.000.000.000
5.600.000.000
560.000.000.000
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum sebanyak-banyaknya
4.000.000.000 Saham Baru atau sebanyak-banyaknya 44,44% (empat puluh empat koma empat puluh
empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, maka Perseroan atas nama pemegang
saham pendiri akan mencatatkan seluruh saham yang dimilikinya pada BEI. Dengan demikian jumlah
saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI menjadi 9.000.000.000 (sembilan miliar) saham atau
sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran
Umum ini.
3
Sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.6 tentang Pembatasan atas saham yang diterbitkan sebelum
Penawaran Umum. Saham yang diperoleh dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum pengajuan
Pernyataan Pendaftaran tidak dapat diperjual belikan dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan setelah
efektifnya Pernyataan Pendaftaran (lock-up saham), yakni merupakan pemegang saham pendiri yakni:
• PT Santika Griya Persada, harga perolehan dengan nilai nominal, jumlah 4.500.000.000 saham
biasa atas nama
• PT Multi Karang Intan Permai, harga perolehan dengan nilai nominal, jumlah 500.000.000 saham
biasa atas nama
Waran Seri I
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian
saham biasa atas nama Perseroan yang bernilai Nominal Rp 100,- (Seratus Rupiah) setiap saham
dengan Harga Pelaksanaan Rp [■] yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan Waran Seri I
yaitu mulai tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016 dimana setiap 1 (satu) Waran
Seri I berhak membeli 1 (satu) saham baru Perseroan pada harga pelaksanaannya. Pemegang Waran
Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atas dividen, selama Waran
Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Apabila setelah lewat periode
pelaksanaan, maka setiap Waran Seri I yang belum dilaksanakan menjadi kadaluwarsa, tidak berlaku
dan tidak bernilai.
Pelaksanaan “Mandatory Exchangeable Bond” (Obligasi Wajib Tukar)
SGP dengan “Spring Field Emerging Market Pte.Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Republik Singapura, mempunyai kantor terdaftar di 10 Anson Road
#03-05, International Plaza, Singapore 079903 telah dibuat dan ditandatangani suatu perjanjian
penerbitan obligasi wajib tukar dengan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam “The
Mandatory Exchangeable Bond Subscription Agreement” (Perjanjian Penerbitan Obligasi Wajib Tukar)
tanggal 16 Desember 2010 kemudian diubah dengan pada tanggal 6 Maret 2012.
-Berdasarkan perjanjian tersebut SGP (Issuer) menerbitkan obligasi wajib tukar (“Secured Exchangeable
Bond”) dengan nilai total Rp440.000.000.0000,- dan Spring Field Emerging Market Pte.Ltd (“Subscriber”)
sebagai pihak yang membeli obligasi wajib tukar (“Secured Exchangeable Bond”) dengan nilai total
Rp440.000.000.0000,Saham yang akan ditukarkan (“Exchange Shares”) adalah saham PT Multi Agro Gemilang Platation
(Perseroan) yang dimiliki oleh SGP;
Harga Penukaran (Exchange Price) per saham adalah Rp150,-. Jumlah Saham yang akan ditukarkan
diperhitungkan Jumlah Obligasi Wajib Tukar dibagi dengan Harga Penukaran per saham sehingga
memperoleh jumlah 2.933.333.333 saham atau 31,21%. Periode Penukaran (“Exchange Period”) dimulai
pada 250 hari setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sampai dengan
365 hari setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Periode penukaran
ini lebih lama dari pembatasan atas seluruh saham yang ditebitkan Perseroan yaitu 8 (delapan) bulan
setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif sebagaimana Peraturan Bapepam-LK IX. A.6 tentang
Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
SGP mempunyai hak opsi untuk membeli kembali saham yang telah ditukarkan dari Spring Field
Emerging Market Pte.Ltd dengan persyaratan:
Periode pembelian kembali saham (“Share Buy Back Period”) sejak 260 hari sampai dengan 720 hari
setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
4
Harga pembelian kembali saham selama periode pembelian saham sebesar Rp180,- per saham. Apabila
sampai dengan tanggal 30 Januari 2014, Perseroan tidak dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia, maka SGP berkewajiban untuk membayar kembali kepada Spring Field Emerging Market
Pte.Ltd uang sejumlah Rp440.000.000.000,-;
PERSEROAN TIDAK AKAN MENGELUARKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU
EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSI MENJADI SAHAM DALAM JANGKA WAKTU 12 (DUA
BELAS) BULAN SEJAK TANGGAL PENAWARAN UMUM PERDANA INI MENJADI EFEKTIF,
KECUALI PELAKSANAAN KONVERSI WARAN SERI I YANG DITERBITKAN PERSEROAN
DALAM PENAWARAN UMUM INI. APABILA DI KEMUDIAN HARI PERSEROAN BERMAKSUD
MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN
DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU.
Perseroan telah memperoleh Pernyataan Efektif dari Bapepam-LK berdasarkan Surat Ketua BapepamLK No. ● tanggal ● 2012 dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
5
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan Penawaran Umum ini, akan digunakan sebagai berikut:
•
•
•
•
•
Sekitar 48,10% atau ekuivalen Rp 200.000.000.000,- (dua ratus milyar Rupiah) akan digunakan
untuk pembayaran hutang Perseroan kepada PT Bank Panin Tbk;
Sekitar 24,05% atau ekuivalen Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar Rupiah) akan digunakan
Perseroan sebagai penyertaan di Boswa untuk pembayaran hutang Boswa kepada PT Bank Panin
Tbk;
Sekitar 15,83% atau ekuivalen Rp 65.800.000.000,- (enam puluh lima milyar, delapan ratus juta
Rupiah) akan digunakan untuk pengembangan kebun di Perseroan;
Sekitar 6,01% atau ekuivalen Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar Rupiah) akan digunakan
untuk meningkatkan penyertaan modal Brent guna rencana pengembangan kebun;
Sekitar 6,01% atau ekuivalen Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar Rupiah) akan digunakan
untuk penyertaan modal di PT Bumi Orion Sawit Subur guna rencana pengembangan kebun.
Tabel dibawah ini menunjukkan informasi tentang hutang Perseroan dan Boswa:
Debitur
MAGP
Boswa
Jumlah Hutang
Rp. 200.000.000.000,Rp 150.000.000.000,-
Jangka Waktu
1 Tahun
1 Tahun
Jatuh Tempo
29 Mei 2013
25 Juni 2013
Tingkat Bunga
6,50% p.a – Floating
6,50% p.a - Floating
Penggunaan pinjaman dana tersebut diatas adalah untuk pengembangan kebun di MAGP dan Boswa.
Pembayaran hutang tersebut akan menggunakan dana dari Penawaran Umum Perdana Saham
Perseroan. Perseroan diperbolehkan melakukan pembayaran atau pelunasan dipercepat tanpa syarat.
Mekanisme pembayaran hutang Perseroan akan dibayarkan langsung kepada PT Bank Panin Tbk.
Pembayaran hutang Boswa menggunakan dana Perseroan yang diperoleh dari Penawaran Umum
Perdana saham Perseroan. Mekanismenya adalah Perseroan melakukan penyertaan tambahan di
Boswa dan segera setelah diterimanya dana penyertaan, Boswa akan melakukan pembayaran hutang
sejumlah Rp 100.000.000.000,Komposisi Kepemilikan Saham Setelah Penyertaan Modal
Perseroan
Pemegang Saham
Boswa
MAGP
Minoritas
MAGP
Minoritas
MAGP
Minoritas
Brent
Subur
Komposisi Kepemilikan
Sebelum Penyertaan Modal
91,00%
9,00%
99,99%
0,01%
99,99%
0,01%
Komposisi Kepemilikan
Setelah Penyertaan Modal
93,57%
6,43%
99,99%
0,01%
99,99%
0,01%
Perseroan saat ini sudah melakukan penanaman seluas 5.675 Ha sampai dengan 30 Juni 2012 dan ada
tambahan 500 Ha di semester II di tahun 2012, keseluruhan berjumlah 6.175 Ha di tahun 2012. Perseroan
membutuhkan pendanaan Rp 65.800.000.000,- untuk pekerjaan perawatan dan pemupukan sampai
dengan tanaman mulai menghasilkan, dan perolehan lahan baru. Selain itu Perseroan juga merencanakan
penanaman baru diatas lahan seluas 1.825 Ha di tahun 2013. Pengembangan kebun akan difokuskan
kepada perawatan dan pemupukan pada tanaman baru TBM tahun 0-3 sampai dengan tanaman mulai
menghasilkan. Tidak ada pihak terafiliasi yang terlibat dalam pengembangan kebun tersebut.
Untuk mengembangkan jumlah tanaman Perseroan, Perseroan perlu melakukan penanaman baru
di lahan Perseroan maupun di lahan Entitas Anak. Pengembangan kebun Brent dan Subur akan
difokuskan pada penanaman baru termasuk pembelian bibit. Tidak ada pihak terafiliasi yang terlibat
dalam pengembangan kebun tersebut.
6
Kepemilikan saham selain Perseroan di Entitas Anak adalah kepemilikkan 1 (satu) saham oleh Tuan
Susanto Sorip di masing-masing Brent dan Subur. Dengan demikian, efek dilusi yang ditimbulkan dari
adanya penyertaan tambahan tersebut oleh Perseroan menjadi tidak signifikan untuk Tuan Susanto
Sorip.
Dana Hasil Penawaran Umum akan ditempatkan di rekening penawaran umum perdana saham
Perseroan.
Rencana waktu pelaksanaan untuk masing-masing rencana penggunaan dana dan batas waktu
pelaksanaanya.
• Pembayaran hutang Perseroan sebesar Rp 200.000.000.000,- kepada PT Bank Panin Tbk akan
dilakukan sekaligus oleh Perseroan setelah diterimanya dana dari Penawaran Umum Perdana
Saham di rekening yang telah ditentukan.
• Pembayaran hutang sebesar Rp 100.000.000.000,- PT Bank Panin Tbk oleh Boswa, akan
dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja setalah selesainya Penawaran Umum
Perdana Saham oleh Perseroan.
• Dana sejumlah Rp 65.800.000.000,- akan digunakan oleh Perseroan untuk pengembangan kebun.
• Tambahan Penyertaan Perseroan Rp 25.000.000.000,- di Brent akan dilakukan dalam jangka waktu
5 (lima) hari kerja setelah selesainya Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Penggunaan
dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan kebun Brent.
• Tambahan Penyertaan Perseroan Rp 25.000.000.000,- di Subur akan dilakukan dalam jangka waktu
5 (lima) hari kerja setelah selesainya Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan. Penggunaan
dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan kebun Subur.
Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil dari
Penawaran Umum tidak seperti yang diungkapkan dalam Prospektus ini, maka Perseroan akan
terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke Bapepam-LK dengan mengemukakan alasan serta
pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari para Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam-LK No. SE-05/BL/2006 tanggal
29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka
Penawaran Umum Perdana, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 5,50% dari nilai
Penawaran Umum Perdana yang meliputi:
•
Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Efek sekitar 3% dari Penawaran Saham Baru, yang terdiri dari:
- Jasa Penjamin (Underwriting Fee) sekitar 1,00%
- Jasa Penyelenggaraan (Management Fee) sekitar 1,50%
- Jasa Penjualan (Selling Fee) sekitar 0,50%
•
Biaya jasa Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari:
- Auditor Independen sekitar 0,20%
- Biro Administrasi Efek sekitar 0,03%
- Konsultan Hukum sekitar 0,70%
- Notaris sekitar 0,07%
- Penilai Independen sekitar 0,14%
- Jasa Studi Kelayakan sekitar 0,08%
- Biaya Kustodian Efek sekitar 0,006%
•
Biaya lain-lain seperti biaya pencatatan di BEI, biaya penyelenggaraan public expose, due
diligence meeting, pembuatan Prospektus, percetakan Prospektus, formulir-formulir, iklan Koran
dan persiapan RUPSLB dan lain-lain sebesar sekitar 1,27%.
Dana Hasil Penawaran Umum akan ditempatkan di rekening penawaran umum perdana saham
Perseroan dalam bentuk rekening giro atau deposito.
7
Perseroan akan melaporkan hasil realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana
secara periodik kepada Bapepam-LK sesuai dengan Peraturan No.X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum Perdana.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum
Perdana ini kepada Pemegang Saham dalam RUPS Tahunan dan akan melaporkannya kepada
Bapepam-LK secara periodik dan pelaporan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor
X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep 27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang
Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana.
Dalam pelaksanaan rencana penggunaan dana tersebut Perseroan akan tunduk pada Peraturan
Bapepam-LK No.IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan atau
PeraturanBapepam-LK No.IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
8
III. PERNYATAAN HUTANG
Data Liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2012 yang disajikan berikut ini diambil
dari dan harus dibaca berkaitan dengan Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Dalam Jutaan Rupiah
30 Juni
2012
Keterangan
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Bank
Hutang Usaha
Hutang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Liabilitas Jangka Panjang – Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
- Hutang Pembiayaan Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja
Liabilitas Jangka Panjang – Setelah dikurangi Beban Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
- Hutang Pembiayaan Konsumen
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
350.000
13.309
209
1.623
748
96
365.986
3.608
914
664
5.185
371.172
Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Liabilitas Jangka Pendek
1. Hutang Bank
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Jumlah
350.000
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 215 tanggal 29 Mei 2012 yang dibuat dihadapan Arry Supratno,
SH, Notaris di Jakarta. Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berulang yang bersifat Non Revolving
sebesar Rp. 200.000.000.000 untuk re-financing pinjaman Perseroan, dengan jangka waktu selama 1
tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2013.
Sisa pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000,- adalah pinjaman Boswa kepada PT Bank Pan Indonesia
Tbk yang diperoleh berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 245 tanggal 25 Juni 2012 yang dibuat
dihadapan Arry Supratno, SH, Notaris di Jakarta. Pinjaman tersebut merupakan fasilitas Pinjaman
Berulang yang bersifat Non Revolving untuk re-financing dengan jangka waktu selama 1 tahun dan
akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2013.
Tingkat suku bunga kedua pinjaman tersebut adalah sebesar 6,5% per tahun.
9
2. Hutang Lain-Lain Kepada Pihak Ketiga
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah
9.225
3,214
870
13.309
PT Sinar Karya Agung
PT Primasawit Tehnik Berjaya
Pihak Lainnya
Jumlah
Hutang kepada PT Sinar Karya Agung merupakan hutang kepada kontraktor sehubungan dengan
pengembangan perkebunan kelapa sawit. Hutang kepada PT Primasawit Tehnik Berjaya merupakan
hutang sehubungan dengan pembangunan pabrik kelapa sawit milik Boswa.
3. Hutang Pajak
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2
Jumlah
Jumlah
14
157
25
13
209
4. Beban Masih Harus Dibayar
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Biaya Bunga Hutang Bank
Beban Lainnya
Jumlah
Jumlah
1.130
493
1.623
5. Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Keterangan
Hutang Sewa Pembiayaan
Hutang Pembiayaan Konsumen
Jumlah
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah
96
748
844
Rincian utang, jaminan dan persyaratan keuangan yang harus dipenuhi dapat dilihat pada utang bank
jangka panjang dan sewa pembiayaan.
Liabilitas Jangka Panjang
1. Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 3.608 juta, yang merupakan
perhitungan pajak penghasilan tangguhan atas perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak.
2. Liabilitas Imbalan Kerja
Perseroan menghitung dan mencatat kewajiban imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Liabilitas
imbalan kerja ditentukan berdasarkan aktuaria independen PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria.
Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan liabilitas imbalan kerja tersebut. Pada
tanggal 30 Juni 2012 jumlah karyawan Perseroan yang berhak adalah 223 karyawan dengan jumlah
liabilitas imbalan kerja sebesar Rp 914 juta.
10
3. Hutang Pembiayaan Konsumen
Hutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
pada tanggal 30 Juni 2012 berdasarkan perjanjian pembiayaan konsumen adalah sebesar Rp 664
juta. Hutang tersebut merupakan hutang kepada Bank Mestika Dharma dan PT Dipo Star Finance
untuk pembelian kendaraan opersional Perseroan yang akan jatuh tempo secara berangsur-angsur dan
terakhir pada tanggal 2 Agustus 2014.
Perseroan dan/atau Entitas Anak Perusahaan tidak memiliki pinjaman yang digunakan untuk kepentingan
pihak berelasi.
Sehubungan fasilitas kredit yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk, Perseroan
dibatasi dalam beberapa hal, antara lain menjaminkan, mengalihkan hak atau menyewakan harta selain
dari pada usaha sehari-hari yang dilakukan Perseroan dan Boswa, menerima atau menambah atau
menjadi penjamin pinjaman dari pihak lain, mengadakan perubahan dari sifat usaha.
SELURUH KEWAJIBAN PERSEROAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 TELAH DIUNGKAPKAN
DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI,
PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBAN YANG TELAH JATUH TEMPO.
SETELAH TANGGAL 30 JUNI 2012 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN
TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN KECUALI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI
KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TELAH
DINYATAKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN.
MANAJEMEN BERKEYAKINAN DAN MENYATAKAN AKAN DAPAT MENYELESAIKAN
SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
11
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode 6 bulan yang berakhir
pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak
Perusahaan untuk periode 6 bulan posisi 30 Juni 2012 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2011 telah diaudit oleh Akuntan H. Fuad Hasan, Ak. dari Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika
& Rekan, Akuntan Publik Independen yang memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified
opinion). Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
diaudit oleh Akuntan DR. Achmad R K, Ak. CPA. MM dari Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid,
Hisbullah & Jerry, Akuntan Publik Independen, yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Akuntan
Drs. Thalib Daeng Mattemmu, CPA dari Kantor Akuntan Publik Drs. Thalib Daeng Mattemmu. Laporan
keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Akuntan H. Fuad
Hasan, Ak. dari Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Astika & Rekan, Akuntan Publik Independen
yang memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Laporan keuangan Konsolidasi
tahun 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK
38, “Restrukturisasi transaksi entitas dibawah pengendali yang sama”.
Neraca Konsolidasi – Aset
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Investasi jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain Pihak Ketiga
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
Pajak Dibayar Dimuka
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Piutang Pihak Berelasi
Aset Pajak Tangguhan
Penyertaan Saham
Tanaman Perkebunan:
-Tanaman Menghasilkan – Setelah dikurangi
Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar
Rp. 12.380, Rp. 10.611, Rp. 7.074, Rp. 3.537, per
30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
-Tanaman Belum Menghasilkan
-Pembibitan
Aset Tetap – Setelah dikurangi Akumulasi
Penyusutan masing-masing sebesar Rp. 26.955,
Rp. 22.207, Rp. 14.728, Rp. 8.154, dan Rp. 2.263
per 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009
2008 dan 2007
Aset Lain-lain:
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Goodwill Positif
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
30 Juni
2012
2011
(Disajikan
kembali)
31 Desember
2010
2009
2008
2007
(Disajikan (Disajikan (Disajikan (Disajikan
kembali)
kembali)
kembali) Kembali)
5.935
555
209
1.654
4.341
48.907
9.890
71.491
3.927
570
1.282
1.445
2.811
50.635
9.737
70.407
28.654
300
2.170
8.554
3.405
18.781
9.221
71.086
3.581
357
976
6.521
3.676
47.765
4.890
67.766
528
150
65
7.544
1.788
28.938
2.559
41.572
771
696
324
3
3.396
22.912
541
-
27
445
7.999
1
81
7.999
28
-
63
-
6.434
-
58.361
60.129
63.667
67.204
70.741
70.741
296.412
46.274
397.909
232.669
29.665
331.413
136.707
22.326
154.271
54.504
36.520
123.667
5.047
31.931
85.181
1.560
45.211
1.376
169
960
824.914
896.405
572
172
960
664.051
734.458
1.245
20
960
387.277
458.362
325
25
960
283.233
350.999
64
20
960
194.007
235.579
960
124.906
128.302
12
1.602
Neraca Konsolidasi – Liabilitas dan Ekuitas
Keterangan
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Hutang Bank
Hutang Usaha
Hutang Lain-lain kepada pihak ketiga
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Liabilitas Jangka Panjang – bagian Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun:
Hutang Pembiayaan Konsumen
Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liablitas Jangka Panjang
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja
Liabilitas Jangka Panjang – Setelah dikurangi
Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun:
Hutang Pembiayaan Konsumen
Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
Ekuitas
Modal Saham – Nilai Nominal Rp. 100 per saham
pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan
2010 dan Rp. 1.000.000 per saham per 31
Desember 2009, 2008,dan 2007. Modal Dasar –
15.000.000.000 per 30 Juni 2012, 6.000.000.000
saham per 31 Desember 2011 dan 2010, 200.000
saham per 31 Desember 2009 40.000 saham per
31 Desember 2008, dan 15.000 saham per 31
Desember 2007. Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh – 5.000.000.000 saham per 30 Juni 2012,
2.000.000.000 saham per 31 Desember 2011 dan
2010, 60.000 saham per 31 Desember 2009 dan
15.000 saham per 31 Desember 2008 dan 2007.
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
Saldo Rugi
Ekuitas
Didistribusikan
langsung
kepada
kepemilikan Ekuitas Induk
Kepentingan Non pengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
30 Juni
2012
31 Desember
2009
2008
(Disajikan (Disajikan
kembali)
kembali)
2011
(Disajikan
kembali)
2010
(Disajikan
kembali)
350.000
13.309
209
1.624
14.035
116
561
22
1.088
486
865
19
1.052
326
1.069
1.345
199
415
11.591
92
87
33
748
96
365.986
835
94
15.641
233
85
2.779
2.466
1.959
11.803
3.608
914
488.559
2.219
715
230.872
464
135.143
255
66.114
-
90.974
-
663
5.185
371.171
1.006
48
492.547
508.188
560
133
232.029
234.808
135.398
137.864
66.114
68.073
90.974
102.777
500.000
200.000
200.000
60.000
15.000
15.000
-
2.552
3.622
132.143
131.090
12.375
(816)
(816)
(816)
(816)
(816)
(816)
479
2.494
502.157
1.196
202.932
(1.941)
200.865
(861)
190.466
- (357)
144.917
23.077
525.234
896.405
23.338
226.270
734.458
22.689
223.554
458.362
22.669
213.135
350.999
22.589
167.506
235.579
13
2007
(Disajikan
Kembali)
(1.035)
25.524
1
25.525
128.302
Laba (Rugi) Konsolidasi
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Bunga Deposito dan Jasa Giro
Bunga Pembiayaan Konsumen
Bunga Pinjaman bank
Bunga Piutang Lain-lain
Bunga Sewa Pembiayaan
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
Laba (Rugi) Investasi Jangka Pendek
Laba Selisih Kurs – Bersih
Laba Penghapusan Hutang Lain-lain
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Lain-lain – Bersih
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
Kini
Tangguhan
Laba (Rugi) Sebelum Dampak Restrukturisasi
Proforma Dampak Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Laba (Rugi) Bersih
Pendapatan Komprehensif Lain
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif
Laba
(Rugi)
Bersih
Komprehensif
Diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar
30 Juni
31 Desember
2012
2011
2011
2010
2009
2008
2007
(6 Bulan) (6 Bulan) (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali) Kembali) Kembali) Kembali) Kembali)
20.801
19.860
37.323
24.808
14.848
1.447
(16.598) (14.926) (29.933) (22.140) (13.810)
(1.424)
4.203
4.934
7.390
2.668
1.038
23
(1.802)
(1.471)
(3.199)
(3.998)
(1.675)
(626)
(1.071)
2.401
3.463
4.191
(1.330)
(637)
(603)
(1.071)
81
(90)
(31)
(6)
(45)
(15)
(45)
(151)
2.250
62
(45)
(9)
(16)
45
(110)
1
(72)
3.391
88
(128)
(17)
(53)
270
66
200
(110)
65
381
4.572
54
(44)
(9)
13
(57)
3
106
66
(1.264)
183
1
207
117
232
740
103
83
(297)
1.398
1.184
581
43
(8)
35
(1.035)
(1.293)
957
558
(743)
2.648
187
(1.855)
2.717
1.088
(300)
81
(1.483)
423
(74)
29
(453)
581
83
(1.035)
-
1.515
1.515
2.835
2.835
3.805
3.805
(1.060)
(1.060)
(424)
(424)
664
664
(1.035)
(1.035)
1.298
217
1.515
0,51
2.382
453
2.835
1,19
3.155
650
3.805
1,58
(1.080)
20
(1.060)
(1,34)
(504)
80
(424)
(1,11)
679
(15)
664
4,43
(1.035)
(1.035)
(6,90)
14
Laporan Arus Kas Konsolidasi
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas Komisaris, Direksi dan
Karyawan
Pembayaran Kas kepada Pemasok
Pembayaran Beban Operasional
Penerimaan (Pembayaran) Lainnya
Kas yang Diperoleh dari (digunakan untuk)
Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
Pembayaran pajak Penghasilan Badan
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
2012
2011
2011
2010
2009
2008
2007
(6 Bulan) (6 Bulan) (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun (1 Tahun
Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan Disajikan
Kembali) Kembali) Kembali) Kembali) Kembali)
21.874
(236)
18.080
(671)
38.101
(1.344)
23.614
(2.024)
13.396
(73)
(43)
(472)
(10.645)
(1.584)
11
9.420
(11.075)
(1.099)
(1.292)
3.943
(21.978)
(2.342)
(3.434)
9.003
(10.604)
(2.368)
(13.959)
(5.341)
(6.309)
(1.165)
(4.706)
1.143
(188)
(9.137)
(9.368)
(517)
(865)
(1.854)
81
(150)
9.351
62
4.005
88
(568)
8.523
54
(5.287)
183
1.326
83
(9.285)
43
(1.811)
(42.205)
(5.047)
(3.526)
-
(26.202)
(28.190)
(64)
140.000
-
(297)
(1.531)
-
38.291
(5.354)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
(53.940) (23.867) (68.979) (28.972) (44.465)
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum
(15.161)
(1.685) (25.205) (40.708) (18.370)
Menghasilkan
Penjualan Aset Tetap
93
37
94
260
55
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
(39.389) (23.911) (31.356)
- (19.632)
Perolehan Pembibitan
(52.082) (19.823) (54.699) (24.905) (29.664)
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
(804)
(3)
(3)
(920)
(261)
Perolehan Investasi pada Entitas Anak
(1.998)
- (136.098)
Setoran Modal Proforma
Penerimaan Kembali Uang Muka Pembelian
40.000
Aset Tetap
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas
(123.281) (69.252) (180.148) (231.343) (112.338)
Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari Pihak Berelasi
1
40.143
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
(532.445)
Setoran Modal
300.000
Perolehan Hutang Bank
350.000
Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen
(429)
(113)
Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan
(46)
(31)
Pembayaran Hutang Bank
Pembayaran Bunga Hutang Pembiayaan
(90)
(45)
Konsumen
Pembayaran Bunga Hutang Sewa Pembiayaan
(6)
(9)
Pembayaran Bunga Hutang Bank
(1.047)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas
115.938
39.944
Pendanaan
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
2.008 (25.303)
DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL PERIODE /
3.926
28.654
TAHUN
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR PERIODE /
5.935
3.352
TAHUN
15
147.533
(27)
(387)
(76)
-
69.094
29
45.000
-
6.372
(24.860)
(128)
121.756
140.000
(44)
-
(11.600)
-
8.767
-
(17)
146.897
(9)
261.703
114.065
(30.080)
8.767
(24.727)
25.073
3.053
(1.074)
1.602
28.654
3.581
528
1.602
-
3.926
28.654
3.581
528
1.602
Rasio Keuangan
(dalam persentase, kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
Rasio Keuangan
Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Aset Lancar/Aset
Jumlah Aset Tidak Lancar/Aset
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/Aset
Jumlah Liabilitas/Aset
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/Ekuitas
Jumlah Kas yang Dihasilkan dari Operasi/
Laba Bersih
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan
Beban Pokok
Beban Umum dan Administrasi
Laba Bersih
Laba Usaha
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Rasio Kinerja Usaha
Laba Kotor/Penjualan Bersih
Laba Usaha/Penjualan Bersih
Laba Bersih/Penjualan Bersih
Laba Usaha/Ekuitas
Laba Usaha terhadap Laba Kotor
Laba Bersih/Ekuitas
Laba Usaha/Jumlah Aset
Laba Bersih/Jumlah Aset
Beban Usaha terhadap Laba Usaha
Book Value per Share (Rp)
Rata-rata Jumlah Hari Pembayaran Hutang
Usaha
Rata-rata Jumlah Hari Tertagihnya Piutang
Usaha
Rasio Penjualan Bersih/Jumlah Aset
rasio Efisiensi yakni Beban Usaha/Laba Usaha
Rasio Modal Kerja Bersih/Penjualan
Rasio Pertumbuhan Penjualan Bersih/
Pertumbuhan Kas yang dihasilkan dari
Operasi
Rasio yang Dipersyaratkan dalam
Perjanjian Kredit
Piutang Usaha/Pinjaman yang Dicairkan
Informasi Keuangan Lainnya
EBITDA (dalam Rupiah)
Belanja Modal (dalam Rupiah)
30 Juni
2012
19,53
7,98
92,02
40,83
41,41
69,68
617,06
4,74
11,20
22,49
(63,87)
(30,65)
19,81
(2,25)
42,54
2011
31 Desember
2009
2010
450,15
9,59
90,41
2,13
69,19
6,91
223,99
2008
2007
2.557,72
15,51
84,49
0,61
51,23
1,24
498,81
2.748,69
19,31
80,69
0,70
39,28
1,16
(312,47)
2.122,09
17,65
82,35
0,83
28,90
1,17
(5.931,52)
28,76
2,65
97,35
9,20
80,11
46,24
174,93
50,45
67,08
35,20
60,32
(19,99)
138,69
(283,20) (5.192,86)
(415,07)
108,72
60,24
30,59
116,43
70,32
1,22
4,89
925,89
869,83
167,41
(60,43)
5,68
48,99
102,52
27,24
(41,49)
(107,11)
(43,67)
83,61
(33,77)
556,24
(0,09)
0,31
(1,68)
439,21
250,91
4,60
0,46
57,13
0,18
0,27
0,11
(75,04)
105,05
(24,88)
271,95
154,22
7,28
1,85
56,71
1,20
0,57
0,37
(76,33)
113,14
215,02
18,83
8,68
(17,57)
(22,41)
(16,29)
-
0,24
(1,10)
8,98
(0,04)
0,84
(0,04)
0,02
0,19
2,19
1,83
0,07
0,13
18,90
182,77
0,03
8,10
0,95
-
-
0,06
-
-
-
-
-
4.154,80
8.346,85
2.502,58
92.699,41 115.682,72 77.207,85
3.571,69
68.941,50
43,93
77.624,08
(1.078,06)
5.085,41
16
(179,89)
3.563,36
31,73
89,68
(2.188,16)
(819,45)
103,42
(5,98)
0,20
5,08
(0,59)
(0,30)
(0,36)
(4,19)
(49,85)
(61,41)
(2.582,87)
(0,66)
0,01
0,04
(4,06)
(0,29)
(0,18)
(0,26)
(0,83)
(0,32)
0,01
0,03
(0,81)
300,59
262,85
103,87
100
111,78 3.552.253,06 11.167.070,72 1.701.668,24
2,14
-
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan ini harus dibaca bersama-sama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting pada
Bab IV pada Prospektus dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan
beserta catatan-catatan didalamnya yang terdapat pada Bab XVII pada Prospektus.
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan untuk periode 6 bulan posisi
30 Juni 2012 dan 2011 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan, Akuntan Publik Independen yang memberikan opini
wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah
& Jerry, Akuntan Publik Independen, yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan
keuangan Konsolidasi tahun 2011, 2010, 2009 dan 2008 telah disajikan kembali sehubungan dengan
penerapan PSAK 38, “Restrukturisasi transaksi entitas dibawah pengendali yang sama”.
Laporan keuangan konsolidasi dari beberapa Entitas Anak Perseroan yang diakuisisi oleh Perseroan
yaitu PT Boswa Megapolis, PT Brent Multidaya, PT Bumi Orion Sawit Subur dan PT Bumi Orion Seruyan
Sawit (sebagai entitas sepengendali), harus dikonsolidasi seakan-akan akuisisinya dilakukan sejak
awal periode laporan keuangan konsolidasi yang disajikan. Posisi 30 Juni 2012, Perseroan memiliki
91,00% di PT Boswa Megalopolis, memiliki 99,99% di PT Brent Multidaya, memiliki 99,99% PT Bumi
Orion Sawit Subur dan memiliki 99,99% PT Bumi Orion Seruyan Sawit.
1. Gambaran Umum
Perseroan berkantor pusat di Senayan City – Boutique Office Panin Tower Lantai 11 Jalan Asia
Afrika Lot. 19 Jakarta. Pada awalnya, didirikan dengan nama PT Jo Perkasa Agro Technologies pada
bulan April 2005. Perseroan kemudian berganti nama menjadi PT Multi Agro Gemilang Plantation
berdasarkan Akta No. 17 tanggal 8 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Teddy Anwar, SH, SpN.,
Notaris di Jakarta.
Perseroan melakukan akuisisi pada Desember 2010 sebesar 85% kepemilikan Boswa dan selanjutnya
meningkatkan kepemilikannya menjadi 91,00% pada Juni 2012.
Pada bulan Nopember 2010, Perseroan melakukan akuisisi sebesar 99,99% atas kepemilikan Brent
(d/h PT Multi Agro Gemilang Mempawah).
Pada bulan April 2012, Perseroan melakukan akuisisi sebesar 50,00% atas kepemilikan Subur, dan
selanjutnya meningkatkan kepemilikannya menjadi 99,99% pada bulan Mei 2012.
Kegiatan usaha utama Grup pada saat ini adalah mengembangkan, menanam, memanen dan
memperdagangkan TBS.
Mayoritas tanaman Grup masih dalam status TBM, karena penanaman baru dilakukan mulai tahun
2008. Area tertanam Grup sekarang ini mencapai sekitar 18% dari total ijin lokasi dan HGU yang dimiliki
oleh Grup.
Sampai periode 30 Juni 2012, diantara Grup, baru Boswa yang memiliki TM dengan umur tanaman ratarata 13 tahun seluas 325 Ha dan umur tanaman rata-rata 12 tahun seluas 555 Ha. Boswa melakukan
penanaman di tahun 1999 dan 2000. Namun, sejak adanya tsunami tahun 2004, kebun sawit yang
telah ditanam Boswa menjadi terlantar. Boswa mulai aktif kembali setelah masuknya PT Santika Griya
Persada sebagai pemegang saham di tahun 2008. Dengan aktifnya Boswa di tahun 2008, Boswa
kembali beroperasi secara komersial.
17
Tren Pertumbuhan Pendapatan, Aset, Liabilitas & Ekuitas
tahun 2009 – 2011 (Konsolidasi)
dalam jutaan Rupiah
Tren Pertumbuhan Penjualan Bersih,
Laba Usaha dan Laba Bersih
Tren Pertumbuhan Penjualan Bersih,
Laba
Usaha dan Laba Bersih
40,000
37,323
35,000
40,000
Tren Pertumbuhan
Aset, Liabilitas dan Ekuitas
Tren Pertumbuhan
Aset, Liabilitas dan Ekuitas
800,000
800,000
700,000
37,323
30,000
35,000
734,458
734,458
700,000
600,000
24,808
25,000
30,000
600,000
500,000
24,808
20,000
25,000
500,000
400,000
14,848
15,000
20,000
10,000
15,000
5,000
10,000
4,191
3,805
3,805
5,000 (5,000)
-
2011
2011
(5,000) Penjualan Bersih
Penjualan Bersih
400,000
300,000
14,848
4,191
300,000
200,000
(1,330)
(1,330)
(1.060)
2010
(1.060)
(637)
200,000
100,000
(637)
2009 (424)
100,000 -
2009 (424)
Laba Bersih
2010
Laba Operasi
Laba Operasi
508,188
458,362
508,188
458,362
226,270
226,270
235,579
350,999
223,553
213,135
234,809
235,579167,506
137,864
223,553
213,135
137,864
167,506
68,073
68,073
2011
2010
Asset
2011
Asset
Laba Bersih
350,999
234,809
2009
2008
Kewajiban
Ekuitas
2010
2009
2008
Kewajiban
Ekuitas
Pada tabel tren pertumbuhan pendapatan diatas, terlihat bahwa penjualan bersih meningkat setiap
tahun yang disebabkan adanya peningkatan pembelian TBS dari masyarakat sekitar. Hal tersebut juga
mengakibatkan adanya pertumbuhan laba operasi dan laba bersih Grup khususnya tahun 2011 masingmasing sebesar Rp 4,2 miliar dan Rp 3,8 miliar. Pertumbuhan penjualan TBS dapat dilihat pada tabel
berikut ini dimana penjualan TBS terdiri dari dari penjualan TBS produksi sendiri dan dari penjualan
TBS hasil pembelian TBS masyarakat. Peningkatan pertumbuhan pembelian TBS naik sebesar 73%
ditahun 2010 menjadi Rp 14 milyar dan di tahun 2011 naik 89% menjadi Rp 27 milyar. Per 30 Juni 2012,
pembelian TBS sebesar Rp13,8 milyar atau sekitar 51% dari pembelian tahun 2011.
Trend Pertumbuhan Penjualan
4 0 ,0 0 0
3 7 ,3 2 3
K e b u n S e n d ir i
4 30 5,0,00 0 0
3 35 0,0,00 00 0
P e m b e lia n T B S
3 7 ,3 2 3
J u m la h P e n ju a la n
K e b u n S e n d ir i
P e m b e lia n T B S
2 7 ,0 1 4
J u m la h P e n ju a la n
2 4 ,8 0 8
3 20 5,0,00 0 0
2 0 ,8 0 1
2 7 ,0 1 4
2 4 ,8 0 8
2 25 0,0,00 00 0
2 0 ,8 0 1
1 3 ,7 7 9
2 10 5,0,00 00 0
1 15 0,0,00 00 0
1 4 ,3 2 8
1 0 ,4 8 0
1 4 ,3 2 8
1 0 ,3 0 9
1 3 ,7 7 9
7 ,0 2 2
1 0 5,0,00 00 0
1 0 ,4 8 0
1 0 ,3 0 9
1 4 ,8 4 8
1 4 ,8 4 8
8 ,2 9 6
6 ,5 5 2
8 ,2 9 6
6 ,5 5 2
7 ,0 2 2
5 ,0 0 03 0 -Ju n -1 2
3 1 -D e c -1 1
3 1 -D e c -1 0
3 1 -D e c -0 9
3 0 -Ju n -1 2
3 1 -D e c -1 1
3 1 -D e c -1 0
3 1 -D e c -0 9
Peningkatan produktivitas tanaman sendiri dan pembelian TBS dari masyarakat pada setiap periode
pelaporan disebabkan intensifnya pengelolaan kebun oleh Perseroan dan banyaknya buah masyarakat
yang dapat ditampung Perseroan dalam hal ini Boswa.
Pertumbuhan Aset menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tahun 2011, disebabkan oleh
adanya penambahan pada pembebasan lahan, persiapan lahan & infrastruktur, mesin & alat berat,
bangunan & sarana pendukung.
18
Pertumbuhan Aset didominasi oleh pertumbuhan pada lahan yang telah dibebaskan termasuk
persiapan lahan dan infrastruktur. Pertumbuhan lahan di tahun 2010 adalah sebesar 89.8% dari jumlah
lahan dalam penyelesaian di tahun 2009 sebesar Rp38miliar. Sedangkan ditahun 2011, jumlah lahan
meningkat menjadi Rp188.5miliar dibandingkan dengan Rp68.9miliar ditahun 2010. Per 30 Juni 2012,
ada peningkatan sebesar Rp71miliar pada lahan dalam penyelesaian. Peningkatan di tahun 2012 ini
juga dikontribusikan oleh adanya kemajuan pembangunan pabrik kelapa sawit sebesar Rp29 miliar.
Perseroan juga mencatat adanya penambahan mesin dan alat berat sebesar 8.3miliar ditahun 2011
menjadi Rp50.4miliar. Selain itu Perseroan juga mencatat adanya kenaikan Rp13.2 miliar di periode
sampai dengan 30 Juni 2012 pada Bangunan dan Infrastruktur seiring dengan adanya kemajuan
pembangunan pabrik kelapa sawit.
Pertumbuhan liabilitas meningkat akibat tambahan hutang pihak berelasi dari sebesar Rp135 miliar di
tahun 2009 menjadi 230.8miliar di tahun 2010, kenaikan sebesar 70.9%. Ditahun 2011, kenaikan hutang
berelasi meningkat menjadi Rp488.5miliar atau 111.6%. Per 30 Juni 2012, Perseroan membukukan
adanya hutang bank sebesar Rp350miliar dan adanya pembayaran hutang pihak berelasi sehingga
menjadi nol.
Pertumbuhan liabilitas dari tahun 2009 ke 2011 disebabkan adanya kenaikan untuk penambahan
area tanam, biaya pemeliharaan dan peningkatan kualitas kebun serta pendanaan untuk Entitas Anak
Perusahaan.
Pertumbuhan ekuitas dari tahun 2009 ke 2010 disebabkan adanya penambahan modal disetor pada
tahun 2010 yaitu sebesar Rp200miliar atau 233%. Ditahun 2011, Kenaikan ekuitas lebih disebabkan
pertumbuhan laba dimana dari rugi ditahan sebesar Rp1.9miliar ditahun 2010 menjadi laba Rp1.19miliar
di tahun 2011. Per 30 Juni 2012, Modal disetor meningkat menjadi Rp500miliar dan laba ditahun
meningkat 9% menjadi Rp2.49miliar.
Tren Pertumbuhan Pendapatan
Periode 30 Juni 2011 – 30 Juni 2012 (Konsolidasi)
Trend Pertumbuhan Pendapatan, Laba
Usaha dan Laba Bersih
25,000
20,800
19,860
20,000
15,000
10,000
5,000
2,401
3,462
1,515
2,835
S1-2 01 2
Penjualan Bersih
S1 -2011
Laba Operasi
Laba Bersih
Pada posisi 30 Juni 2012, terjadi penurunan laba bersih sebesar 30% dari posisi 30 Juni 2011, hal ini
disebabkan adanya penurunan harga jual TBS. Harga TBS pada bulan Januari-Juni 2011 rata-rata
sebesar Rp 1.576,- per kilogram, sedangkan pada bulan Januari-Juni 2012 rata-rata sebesar Rp 1.474,per kilogram. Penurunan harga jual TBS ini mengikuti trend penurunan harga komoditas CPO pada saat
itu seperti dapat dilihat pada gambar berikut ini.
19
Sumber: http://www.indexmundi.com/commodities/?commodity=palm-oil&months=60
Sekalipun volume penjualan mengalami kenaikan, namun peningkatan volume penjualan tersebut
berdampak terhadap meningkatnya beban pokok penjualan dan biaya-biaya operasional lainnya.
Peningkatan beban pokok penjualan di Semester I tahun 2012 disebabkan kenaikan biaya pengangkutan
sebesar 88% menjadi Rp2.4miliar dan kenaikan biaya panen sebesar 198% menjadi Rp940juta.
Kenaikan biaya pengangkutan dan biaya panen seiring dengan meningkatnya volume panen TBS di
Kebun sendiri dan meningkatnya volume pengangkutan TBS. Peningkatan biaya operasional sebesar
22% di Semester I tahun 2012 disebabkan kenaikan biaya jasa professional, jasa auditor dalam rangka
IPO dari Rp56.6 juta menjadi Rp227 juta. Biaya pemeliharaan bangunan sebesar Rp114 juta di tahun
2012 disebabkan oleh adanya pekerjaan pemeliharaan kantor Entitas Anak Perusahaan SUBUR di
Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kenaikan Cadangan Imbalan Kerja sebesar 70% menjadi
Rp198.9 juta di Semester I tahun 2012 disebabkan adanya kenaikan jumlah karyawan di Entitas Anak
Perusahaan yaitu Brent dan SUBUR. Kenaikan biaya gaji dan tunjangan ditahun 2010 sebesar 189%
menjadi Rp1.709.8juta disebabkan perubahan kebijakan terhadap system penggajian karyawan di
Perseroan dimana Perseroan membayar pesangon terhadap karyawan lama.
Pendapatan konsolidasi Perseroan dari tahun 2009 sampai dengan 30 Juni 2012 diperoleh dari hasil
penjualan TBS Boswa dengan kontribusi pendapatan ke Grup sebesar 100%. Dari total penjualan TBS
tersebut, rata-rata sekitar 41% adalah hasil produksi kebun sendiri, sedangkan sisanya sebesar 59%
dibeli dari masyarakat.
Peningkatan produktivitas tanaman sendiri dan pembelian TBS dari masyarakat pada setiap periode
pelaporan disebabkan intensifnya pengelolaan kebun oleh Perseroan.
Sekitar 63% dari total beban pokok penjualan berupa pembelian TBS dari masyarakat. Pembelian TBS
dari masyarakat dimaksud merupakan salah satu strategi Boswa untuk mengikat masyarakat agar pada
saat PKS milik Boswa sudah beroperasi, diharapkan TBS masyarakat dijual ke PKS Boswa.
Pada saat ini Boswa sedang membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di Kecamatan Setia Bakti
Kabupaten Aceh Jaya, dengan kapasitas olah 45 ton per jam dan akan ditingkatkan sampai dengan 60
ton per jam. Pembangunan pabrik tersebut pada saat ini sudah mencapai sekitar 30% dan diharapkan
akan selesai pada bulan Juni 2013.
20
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan secara langsung mengelola 4 (empat) perkebunan
kelapa sawit seperti tabel dibawah ini:
Ikhtisar Areal Kebun
Nama Perusahaan
Lokasi
Ijin Lokasi (Ha)
HGU (Ha)**
Lahan Sudah Dibebaskan (Ha)
Lahan Siap Tanam (Ha)
Tanaman Menghasilkan (Ha)
Tanaman Belum Menghasilkan (Ha)
Lahan Tertanam Inti (Ha)
Kemitraan (Ha) *
Catatan:
Keterangan
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)=(f) + (g)
(i)
MAGP
Kalbar
15.000
7.517
1,342
5.675
5.675
-
Boswa
Aceh
6.343
6.343
1.624
880
2.543
3.423
-
Brent
Kalbar
10.602
3.330
-
Subur
Riau
18.442
3.198
-
TOTAL
44.044
6.343
20.388
1.625
880
8.218
9.098
-
* 1. Program Kemitraan antara MAGP dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi hasil 70:30 dimana MAGP mendapat
70 bagian dan masyarakat melalui koperasi mendapat 30 bagian dari hasil penjualan setelah dikuramgi dengan biayabiaya investasi dan operasional langsung terkait penjualan TBS.
2. Program Kemitraan antara Brent dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi lahan 70:30 dimana Brent mendapat 70
bagian lahan dan masyarakat melalui koperasi mendapat 30 bagian lahan untuk dibangun kebun sawit masyarakat oleh
Brent.
3. Program Kemitraan antara Brent dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi lahan 50:50 dimana Brent mendapat 50
bagian lahan dan masyarakat melalui koperasi mendapat 50 bagian lahan untuk dibangun kebun sawit masyarakat oleh
Subur.
** MAGP sudah mengurus/memproses sertifikasi HGU 3.530,69 Ha. Saat ini permohonan tersebut sedang menunggu penerbitan
surat keptusan HGU dari BPN Pusat. Brent dan Subur direncanakan akan mengurus permohonan Surat Keputusan HGU di
tahun 2013.
2. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman penyajian dan
pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Bapepam-LK. Seperti diungkapkan dalam
Catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan
diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 dan 1 Januari 2012. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan
Keuangan” dan PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, keduanya diterapkan pada
tanggal 1 Januari 2011. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali beberapa
SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 seperti telah diungkapkan pada
Catatan 2 atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
Penerapan PSAK 1 dan PSAK 3 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan
pengungkapan terkait dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan Keuangan Konsolidasi disusun
berdasarkan konsep biaya perolehan dan atas dasar akrual, kecuali Laporan Arus Kas Konsolidasi
dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan
dalam masing-masing Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan Arus Kas Konsolidasi
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode Langsung (Direct method). Mata
uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi adalah mata uang
Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
21
3. Kebijakan-Kebijakan Akuntansi Penting
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang
dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat
dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda dari jumlah yang estimasi yang dibuat.
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi
ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya
dijelaskan dibawah ini.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi
kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan
situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan
dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia untuk mencatat
provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang
diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
terdapat tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
Cadangan Penurunan Nilai Persediaan
Dalam menentukan cadangan penurunan nilai persediaan, manajemen menggunakan estimasi
mengenai tingkat penjualan atau penggunaan atas persediaannya. Perubahan signifikan atas asumsi
ini akan berdampak secara material terhadap hasil usaha.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan
Masa manfaat setiap aset tetap dan tanaman perkebunan Perusahaan ditentukan berdasarkan
kegunaan yang diharapkan. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman
Perusahaan atas aset sejenis.
Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan
estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan
lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang
dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang
diakibatkan karena faktor yang disebutkan diatas.
Perubahan masa manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan dapat mempengaruhi jumlah biaya
penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset. Tidak terdapat perubahan masa manfaat
aset selama periode berjalan.
Penurunan Nilai Aset Non Moneter
Review atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai
aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan
aset dan penjualan aset tersebut. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai
aset yang tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasi dianggap telah sesuai dan wajar, namun
perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat
dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
22
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat
kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam
laba atau rugi pada saat terjadinya. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun
perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan
dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Perusahaan.
Pajak Penghasilan
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan. Terdapat transaksi
dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha
normal.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. Dalam pasar
yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk menentukan nilai wajar.
Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan parameter yang dapat
diamati dan meminimalkan penggunaan yang tidak dapat diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika
menentukan nilai wajar dengan cara tersebut di atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi
pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.
4. Faktor-faktor Signifikan yang Mempengaruhi Hasil Operasi Konsolidasi Perseroan
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil-hasil operasi Perseroan dan Entitas Anak di
masa lalu dan yang kemungkinan dapat mempengaruhi hasil-hasil operasi Perseroan di masa yang
akan datang.
Harga-harga dan Volume Produk
Penjualan bersih Grup terutama ditentukan oleh volume hasil TBS serta harga jual minyak kelapa sawit.
Grup menjual seluruh TBS kepada pihak ketiga. Penjualan-penjualan ini dilakukan dalam mata uang
Rupiah. Harga TBS dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk permintaan dan pasokan dunia
untuk minyak kelapa sawit, permintaan dan pasokan dunia untuk minyak nabati lainnya, tarif impor dan
ekspor, harga minyak nabati lainnya, dan kondisi cuaca serta pengaruh-pengaruh alam lainnya.
Hasil dari Perkebunan Kelapa Sawit
Laba bersih dan hasil operasional Grup dipengaruhi oleh hasil produksi perkebunan milik Grup maupun
masyarakat. Hasil produksi kelapa sawit dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, termasuk kualitas
bahan-bahan penanaman, kondisi tanah dan cuaca; kualitas pengelolaan perkebunan dan pengaturan
jadwal panen dan pengolahan TBS. Hasil produksi juga sangat dipengaruhi oleh usia pohon. Grup
mengharapkan peningkatan hasil dari TBS per Ha seiring dengan meningkatnya persentase pohonpohon kelapa sawit yang mencapai produksi puncak.
Beban pokok penjualan Perseroan masih tinggi dengan rata-rata beban per tahun sekitar 79%-93%
dibandingkan dengan penjualan, hal ini disebabkan karena jumlah pohon produktif yang ditanam belum
seimbang dengan luas lahan. Namun tren beban pokok penjualan semakin menurun seiring dengan
bertambahnya jumlah pohon produktif.
23
Belanja Modal untuk Perkebunan dan PKS
Laba bersih dan hasil operasional Perseroan dipengaruhi oleh ekspansi lahan tertanam. Sejak tahun
2008, Perseroan dan Entitas Anak terus melakukan penambahan lahan perkebunan dengan investasi
yang signifikan. Area perkebunan yang telah ditanami oleh Perseroan dan Entitas Anak meningkat dari
tahun ke tahun sehingga per 30 Juni 2012 telah mencapai 9.098 hektar atau 16% dari total lahan yang
dikuasai. Perseroan dan Entitas Anak memiliki HGU seluas 6.343 hektar dan ijin lokasi 51.294 hektar.
Grup juga sedang melakukan pembangunan PKS di Boswa dengan nilai pembangunan sebesar Rp 130
milyar,- dan direncanakan akan selesai dibangun pada tahun Juni 2013.
Ke depannya belanja modal Grup diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kegiatan pengembangan lahan perkebunan melalui peningkatan status menjadi HGU dari Ijin Lokasi,
kegiatan pematangan lahan untuk penanaman tanaman kelapa sawit, kegiatan pembibitan dan
penanaman serta pembangunan infrastruktur kebun. Selain itu, Grup juga berencana membangun PKS
di perkebunan dengan luas TM yang semakin bertambah.
Biaya Produksi
Sebagian besar beban pokok penjualan Perseroan berkaitan dengan biaya tenaga kerja yang terlibat
dalam pemeliharaan dan pemanenan TBS, biaya untuk pemupukan di perkebunan, biaya bahan bakar
dan biaya untuk menjual TBS. Biaya penyusutan yang berhubungan dengan aktiva-aktiva tetap seperti
farm tractor, bulldozer, vibro compactor dan motor grader.
Biaya tenaga kerja termasuk dalam biaya-biaya panen dan pemeliharaan perkebunan yang telah
menghasilkan dalam beban pokok penjualan Perseroan. Kenaikan biaya tenaga kerja disebabkan oleh
kenaikan upah umum di Indonesia maupun kenaikan jumlah tenaga kerja di perkebunan Grup. Secara
umum, seiring dengan bertambahnya lahan tanaman yang menghasilkan milik Perseroan dan Entitas
Anak, jumlah pemanen yang dipekerjakan di perkebunan akan bertambah pula. Biaya pupuk untuk
perkebunan yang sudah menghasilkan termasuk dalam biaya pemeliharaan dalam biaya penjualan
Perseroan. Biaya pupuk terutama dipengaruhi oleh harga pupuk dan tingkat pemakaian pupuk oleh
perkebunan Perseroan. Harga pupuk dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia sedangkan tingkat
pemakaian pupuk adalah tergantung profil kematangan pohon-pohon kelapa sawit. Pemakaian
pupuk bagi perkebunan-perkebunan disesuaikan dengan umur tanaman, semakin tua umur tanaman
pemakaian pupuk lebih tinggi dibandingkan dengan umur tanaman yang masih muda.
Biaya bakan bakar berhubungan dengan biaya bahan bakar yang digunakan untuk generator berbahan
bakar diesel dan alat-alat berat di Perseroan dan Entitas Anak. Biaya bahan bakar tergantung pada harga
bahan bakar yang dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia dan kebijakan-kebijakan Pemerintah
tentang subsidi harga bahan bakar serta tingkat volume pemakaian bahan bakar.
Kebijakan Pemerintah
Seperti halnya perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di Indonesia, operasional Grup dipengaruhi
oleh kondisi makro di perekonomian Indonesia. Pertumbuhan penduduk, konsumsi per kapita,
pertumbuhan ekonomi dan keadaan makro-ekonomi lainnya berpengaruh pada permintaan pangan,
yang pada gilirannya mempengaruhi volume penjualan dari produk-produk Grup di pasar domestik.
Peningkatan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia tahun-tahun belakangan ini telah mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat dan konsumsi minyak nabati (termasuk minyak kelapa sawit)
yang telah membantu meningkatkan volume penjualan dan pendapatan Grup.
5. Komponen Pokok Laporan Laba Rugi
Keterangan berikut ini menyajikan keterangan tentang komponen pokok laporan Laba Rugi konsolidasi
Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 Juni 2012, 30 Juni 2011 serta 31 Desember 2011, 2010
dan 2009.
24
a. Penjualan TBS
Penjualan TBS Perseroan dan Entitas Anak untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012
adalah sebesar Rp 20.801 juta atau meningkat sebesar 4,74% dibandingkan dengan penjualan pada
tanggal 30 Juni 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan produktivitas tanaman.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010.
Pada tahun 2011 penjualan TBS Entitas Anak meningkat sebesar 50,45% dibandingkan dengan
penjualan tahun 2010. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan produktivitas tanaman
sendiri dan pembelian TBS dari masyarakat sekitar.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009.
Penjualan TBS Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 24.808 Juta atau meningkat sebesar
67,08% dibandingkan dengan penjualan tahun 2009. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya
peningkatan produktivitas tanaman sendiri dan pembelian TBS dari masyarakat sekitar.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008.
Penjualan TBS Entitas Anak pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 14.848 Juta atau meningkat sebesar
925,89% dibandingkan dengan penjualan tahun 2008. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya
peningkatan produktivitas tanaman sendiri dan pembelian TBS dari masyarakat sekitar.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007.
Penjualan TBS Entitas Anak pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 1.447 Juta atau meningkat sebesar
100,00% dibandingkan dengan penjualan tahun 2007. Kondisi tersebut disebabkan perseroan mulai
melakukan aktivitas penjualan di tahun 2008.
b. Beban Pokok Penjualan TBS
Beban pokok penjualan TBS untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar
Rp 16.598 Juta atau meningkat sebesar Rp 1.672 atau 11,20% dibandingkan dengan beban pokok
penjualan pada tanggal 30 Juni 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan beban
pengangkutan sebesar Rp 1.147 Juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010.
Pada tahun 2011 beban pokok penjualan TBS Entitas Anak meningkat sebesar Rp 7.793 Juta atau
35,20% dibandingkan dengan beban pokok penjualan tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan
oleh adanya kenaikan penjualan pada tahun 2011.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009.
Terjadi peningkatan beban pokok penjualan di tahun 2010 sebesar 60,32% dibandingkan dengan
beban pokok penjualan tahun 2009. Hal ini disebabkan kenaikan kuantitas produksi TBS dari tahun
2009, sehingga mengakibatkan kenaikan beban pokok produksi dan penjualan TBS.
25
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008.
Terjadi peningkatan beban pokok penjualan di tahun 2009 sebesar 869,83% dibandingkan dengan
beban pokok penjualan tahun 2008. Hal ini disebabkan adanya peningkatan Pembelian TBS dan
kuantitas produksi TBS pada tahun berjalan, sehingga mengakibatkan kenaikan beban pokok produksi
dan penjualan TBS.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007.
Terjadi peningkatan beban pokok penjualan di tahun 2008 sebesar 100,00% dibandingkan dengan
beban pokok penjualan tahun 2007. Hal ini disebabkan karena Perseroan mulai melakukan penjualan
komersial pada tahun 2008.
c. Beban Usaha
Beban usaha untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp 1.802
Juta atau meningkat sebesar 22,49% dibandingkan dengan beban usaha pada tanggal 30 Juni 2011.
Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan pada beban jasa profesional, beban pemeliharaan
bangunan, dan beban imbalan kerja tahun berjalan.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010.
Terjadi penurunan beban usaha di tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 799 Juta atau
20%. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan biaya gaji, dimana perubahan sistem kerja di lapangan
dari kerja harian menjadi kerja borongan.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009.
Peningkatan beban usaha di tahun 2010 adalah sebesar 138,69%. Beban gaji dan tunjangan memberikan
kontribusi terbesar yaitu sebesar 189,21% dan beban imbalan kerja sebesar 869,69% di tahun 2010.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008.
Peningkatan beban usaha di tahun 2009 adalah sebesar 167,41%. Hal ini disebabkan oleh adanya
peningkatan pada beban sewa, gaji dan tunjangan, perbaikan dan pemeliharaan, jasa profesional, dan
imbalan kerja pada tahun berjalan.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007.
Penurunan beban usaha di tahun 2008 adalah sebesar 41,49%. Hal ini disebabkan oleh adanya
penurunan pada beban gaji dan tunjangan, sewa, dan perjalanan dinas pada tahun berjalan..
d. Penghasilan dan Beban Lainnya
Perseroan memperoleh penghasilan lain-lain dari bunga deposito dan jasa giro. Selain itu Perseroan
juga memperoleh penghasilan lain-lain atas laba penjualan aset tetap dan laba investasi jangka pendek.
Beban lain-lain Perseroan terdiri dari penyisihan piutang tak tertagih, bunga pinjaman bank, bunga
sewa pembiayaan dan bunga pembiayaan konsumen.
26
e. Taksiran Pajak Penghasilan
Beban Pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam periode/tahun yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut Laporan Keuangan dengan dasar pengenaan
pajak atas aset dan liabilitas.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi. Perubahan nilai tercatat
aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari
seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif pajak dibebankan pada Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasi periode/tahun berjalan.
6. Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas
Pergerakan Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas
Pertumbuhan Aktiva
Tabel berikut ini menyajikan komposisi Neraca Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal
30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008.
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2012
2011
(Disajikan
Kembali)
0,67
3.927
0,06
570
%
Kas dan Setara Kas
5.935
Investasi Jangka Pendek
555
Piutang Usaha Kepada
209
0,02
Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain:
Pihak Ketiga
1.654
0,18
Pihak Berelasi
0
0,00
Persediaan
4.341
0,48
Uang Muka dan Biaya
48.907
5,46
Dibayar Dimuka
Pajak Dibayar Dimuka
9.890
1,10
Piutang Pihak Berelasi
22.912
2,56
Aet Pajak Tangguhan
541
0,06
Penyertaan Saham
Tanaman Perkebunan:
Tanaman Menghasilkan
58.361
6,51
– Bersih
Tanaman Belum
296.412
33,07
Menghasilkan
Pembibitan
46.274
5,16
Aset Tetap – Bersih
397.909
44,39
Aset Lain-lain:
Biaya Ditangguhkan
1.376
0,15
Jaminan
169
0,02
Goodwill Positif
960
0,11
JUMLAH AKTIVA
896.405 100,00
2010
(Disajikan
Kembali)
0,54
28.654
0,08
300
%
31 Desember
2009
%
(Disajikan
Kembali)
6,25
3.581
0,07
357
2008
(Disajikan
Kembali)
1,02
528
0,10
150
%
%
0,22
0,06
1.282
0,17
2.170
0,47
976
0,28
65
0,03
1.445
1
2.811
0,20
0,00
0,38
8.554
1
3.405
1,87
0,00
0,74
6.521
28
3.676
1,86
0,01
1,05
7.544
63
1.788
3,20
0,03
0,76
50.635
6,89
18.781
4,10
47.765
13,61
28.938
12,28
9.737
26
445
7.999
1,33
0,00
0,06
1,09
9.221
81
7.999
2,01
0,02
1,75
4.890
-
1,39
-
2.559
-
1,09
-
60.129
8,19
63.667
13,89
67.204
19,15
70.741
30,03
232.669
31,68
136.707
29,83
54.504
15,53
5.047
2,14
29.665
331.413
4,04
45,12
22.326
154.271
4,86
33,66
36.520
123.667
10,40
35,23
31.931
85.181
13,55
36,16
325
0,09
25
0,01
960
0,27
350.999 100,00
64
20
960
235.579
0,03
0,01
0,41
100,00
572
0,08
172
0,02
960
0,13
734.458 100,00
27
1.245
0,27
20
0,00
960
0,21
458.362 100,00
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
Pertumbuhan Aset di tahun 2012 adalah sebesar Rp 161.947 Juta atau 22,05%. Pertumbuhan ini
disebabkan antara lain : kenaikan piutang pihak berelasi, tanaman perkebunan, dan aset tetap masingmasing sebesar Rp 22.885 Juta, Rp 78.584 Juta, dan Rp 66.496 Juta. Pertumbuhan ini diimbangi
dengan penurunan penyertaan saham yang disebabkan oleh penjualan Entitas Anak (TBM) sebesar
Rp 7.999 Juta. Aset TBM MAGP per 30 Juni 2012 adalah seluas 5.675ha sedangkan Boswa memiliki
Aset TBM seluas 2.543ha.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
Pertumbuhan Aset di tahun 2011 adalah sebesar Rp 276.096 Juta atau 60,24%. Pertumbuhan ini
disebabkan antara lain : kenaikan uang muka dan biaya dibayar dimuka, tanaman perkebunan, aset
tetap masing masing sebesar Rp 31.854 Juta, Rp 99.762 Juta, 177.142 Juta. Pertumbuhan ini juga
diimbangi dengan penurunan atas kas dan bank sebesar Rp 24.727 Juta dikarenakan adanya pencairan
deposito pada tahun 2011 dan penurunan pada piutang lain-lain pihak ketiga sebesar Rp 7.108 Juta.
Aset TBM MAGP per 31 Desember 2011 adalah seluas 4.976ha sedangkan Boswa memiliki Aset TBM
seluas 2.015ha.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009
Aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 458.362 Juta, mengalami
peningkatan sebesar Rp 107.363 Juta atau 30,59% dari aset Perseroan pada tanggal 31 Desember
2009 sebesar Rp 350.999 Juta. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya akun kas dan bank,
tanaman perkebunan, dan aset tetap masing-masing sebesar Rp 25.073 Juta, Rp 64.473 Juta, dan Rp
30.604 Juta disertai dengan penurunan pada penurunan uang muka dan biaya dibayar di muka sebesar
Rp 28.984 Juta. Aset TBM MAGP per 31 Desember 2010 adalah seluas 3.445ha sedangkan Boswa
memiliki Aset TBM seluas 1.273ha.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Aset di tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp 115.420 Juta atau 48,99%. Hal ini disebabkan
beberapa faktor antara lain : meningkatnya uang muka dan biaya dibayar di muka sebesar Rp
18.827 Juta, kapitalisasi dan penambahan pada tanaman perkebunan sebesar Rp 50.509 Juta, dan
Penambahan aset tetap sebesar Rp 38.486 Juta. Aset TBM MAGP per 31 Desember 2009 1.928ha
sedangkan Boswa memiliki Aset TBM seluas 430ha.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007
Aset di tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar Rp 107.277 Juta atau 83,61%. Hal ini disebabkan
beberapa faktor antara lain : meningkatnya uang muka dan biaya dibayar di muka sebesar Rp 28.615
Juta, penambahan pada tanaman perkebunan sebesar Rp 35.417 Juta, dan Penambahan aset tetap
sebesar Rp 39.972 Juta. Aset TBM MAGP per 31 Desember 2008 seluas 186 Ha.
28
Pertumbuhan Liabilitas
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2012
2011
(Disajikan
Kembali)
94,30
%
Hutang Bank
350.000
Hutang Usaha
Hutang Lain-Lain:
- Pihak Ketiga
13.309
3,59
- Pihak Berelasi
Hutang Pajak
209
0,06
Beban Masih Harus Dibayar
1.624
0,44
Liabilitas Jangka Panjang –
Bag Jatuh Tempo dalam Satu
Tahun
- Hutang Pembiayaan
748
0,20
Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
96
0,03
Liabilitas Pajak Tangguhan
3.608
0,96
Liabilitas Imbalan Kerja
914
0,25
Liabilitas Jangka Panjang –
setelah dikurangi bagian jatuh
tempo dalam satu tahun
- Hutang Pembiayaan
663
0,17
Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
JUMLAH KEWAJIBAN
371.171 100,00
%
2010
(Disajikan
Kembali))
22
31 Desember
2009
%
(Disajikan
Kembali)
0,01
19
2008
(Disajikan
Kembali)
0,01
-
%
%
-
14.035
488.559
116
561
2,76
96,14
0,02
0,11
1.088
230.872
486
865
0,46
98,32
0,21
0,37
1.052
135.143
326
1.069
0,76
98,03
0,24
0,78
1.345
66.114
199
415
1,98
97,12
0,29
0,61
835
0,16
233
0,09
-
-
-
-
94
2.219
715
0,02
0,44
0,14
85
464
0,04
0,20
255
0,18
-
-
1.006
0,20
560
0,24
-
-
-
-
48
0,01
508.188 100,00
133
0,06
234.808 100,00
137.864 100,00
68.073 100,00
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
Penurunan liabilitas bersih di tahun 2012 adalah sebesar Rp 137.017 Juta atau 26,96% dari liabilitas
tahun 2011. Penurunan liabilitas disebabkan antara lain : kenaikan hutang bank sebesar Rp 350.000
Juta atau 100% dan penurunan hutang pihak berelasi sebesar Rp 488.559 Juta atau 100%.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
Terjadi kenaikan liabilitas bersih Perseroan di tahun 2011. Angka kenaikan yang dicapai pada tahun
2011 adalah sebesar Rp 273.380 atau 116,43% dibandingkan posisi liabilitas tahun 2010. Pertumbuhan
liabilitas disebabkan kenaikan hutang pihak berelasi untuk biaya pemeliharaan kebun dan peningkatan
kualitas serta pendanaan untuk Boswa, Brent, dan TBM.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009
Pertumbuhan liabilitas bersih di tahun 2010 adalah sebesar Rp 96.944 Juta atau 70,32% dari liabilitas
tahun 2009. Pertumbuhan liabilitas disebabkan pinjaman dana yang berasal dari pihak berelasi yang
digunakan untuk biaya pemeliharaan kebun untuk peningkatan kualitas.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Pertumbuhan liabilitas bersih di tahun 2009 adalah sebesar Rp 69.791 Juta atau 102,52%. Pertumbuhan
liabilitas sebagian besar adalah peningkatan hutang pihak berelasi sebesar Rp 69.029 Juta atau
104,41% dari tahun 2008 yang digunakan untuk biaya pemeliharaan kebun untuk peningkatan kualitas.
29
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007
Penurunan liabilitas bersih di tahun 2008 adalah sebesar Rp 34.704 Juta atau 33,77%. Penurunan
liabilitas sebagian besar adalah penurunan hutang pihak berelasi sebesar Rp 24.860 Juta atau 27,33%
dan hutang bank sebesar Rp. 11.591 Juta atau 100,00% dari tahun 2007.
Pertumbuhan Ekuitas
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
Modal Saham
30 Juni
2012
31 Desember
2011
(Disajikan
Kembali)
%
2010
(Disajikan
Kembali)
%
2009
(Disajikan
Kembali)
%
2008
(Disajikan
Kembali)
%
2007
Disajikan
Kembali)
%
%
500.000
95,20
200.000
88,39
200.000
89,46
60.000
28,15
15.000
8,95
15.000
58,77
-
-
2.552
1,13
3.622
1,62
132.143
62,00
131.090
78,26
12.375
48,48
(816)
(0,16)
(816)
(0,36)
(816)
(0,37)
(816)
(0,38)
(816)
(0,49)
(816)
(3,20)
479
0,09
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Saldo Laba (Rugi)
2.494
0,48
1.196
0,53
(1.941)
(0,87)
(861)
(0,40)
(367)
(0,21)
(1.035)
(4,05)
Kepentingan Non
Pengendali
23.077
4,39
23.338
10,31
22.689
10,16
22.669
10,63
22.589
13,49
1
0,00
223.554 100,00
213.135
100,00
167.506
100,00
Modal Proforma
dari Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali
Selisih Transaksi
Perubahan
Ekuitas Entitas
Anak
Jumlah Ekuitas
525.234 100,00
226.270 100,00
25.525 100,00
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
Ekuitas di tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 132,13%. Peningkatan ini disebabkan
oleh adanya tambahan modal disetor dari pemegang saham Perseroan sebesar Rp 300.000 Juta,
peningkatan laba bersih perseroan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012
sebesar Rp 1.298 Juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 226.270 Juta, mengalami
peningkatan sebesar 1,21% dari ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar
Rp 223.554 Juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih Perseroan tahun 2011.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009
Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 223.554 Juta, mengalami
peningkatan sebesar 4,89% dari ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar
Rp 213.135 Juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya tambahan modal di setor sebesar Rp 140.000
Juta dan penurunan modal proforma sebesar Rp 128.521 Juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Ekuitas di tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 27,24%. Peningkatan ini disebabkan oleh
adanya tambahan modal disetor dari pemegang saham Perseroan sebesar Rp 45.000 Juta.
30
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007
Ekuitas di tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 556,24%. Peningkatan ini disebabkan oleh
adanya peningkatan modal proforma sebesar Rp 118.715 Juta.
Pertumbuhan Arus Kas
Arus Kas Operasi
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
2012
2011
2011
2010
2009
2008
2007
(6 Bulan)
(6 Bulan)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pembayaran Kas kepada Karyawan, Pemasok lainnya
Pembayaran Beban Operasional
Kas yang Diperoleh dari (digunakan untuk) Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
Pembayaran pajak Penghasilan Badan
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
21.874
18.080
38.101
23.614
13.396
-
-
(236)
(671)
(1.344)
(2.024)
(73)
(43)
(472)
(10.634)
(12.367)
(25.412)
(24.563)
(11.014)
(9.136)
(865)
(1.584)
(1.099)
(2.342)
(2.368)
(1.166)
(188)
(517)
9.420
3.944
9.003
(5.341)
1.143
(9.368)
(1.854)
81
62
88
54
183
83
43
(150)
-
(568)
-
-
-
-
9.351
4.006
8.523
(5.287)
1.326
(9.285)
(1.811)
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dibandingkan dengan Periode yang
Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2012 adalah sebesar Rp 9.351 Juta atau meningkat sebesar Rp 5.345 Juta dari periode 30 Juni 2011
hal ini terutama disebabkan penurunan piutang usaha kepada pihak ketiga dan adanya peningkatan
hutang lain-lain kepada pihak ketiga.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
Peningkatan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 adalah sebesar Rp 13.810 Juta dibandingkan dengan tahun 2010, terutama disebabkan
oleh penurunan piutang usaha dan piutang lain-lain pihak ketiga sebesar Rp 7.997 Juta dan peningkatan
hutang lain-lain pihak ketiga sebesar Rp 12.947 Juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009
Penurunan kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2010 adalah sebesar Rp 6.613 Juta dibandingkan dengan tahun 2009, sehubungan dengan
meningkatnya proses penyelesaian kerja kontraktor dan pembayaran uang muka.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Peningkatan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2009 adalah sebesar Rp 10.611 Juta dibandingkan dengan tahun 2008, terutama disebabkan
oleh peningkatan penjualan TBS sebesar Rp 13.400 Juta dan penurunan piutang usaha dan piutang
lain-lain sebesar Rp 147 Juta.
31
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007
Penurunan kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 7.474 Juta dibandingkan dengan tahun 2007, sehubungan
dengan meningkatnya persediaan dan penurunan hutang pihak berelasi dan hutang lain-lain.
Arus Kas Investasi
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
2012
2011
2011
2010
2009
(6 Bulan)
(6 Bulan)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
2008
2007
(1 Tahun (1 Tahun
Disajikan Disajikan
Kembali) Kembali)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
(53.940)
(23.867)
(68.979)
(28.972)
(44.465)
(42.205)
(3.526)
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
(15.161)
(1.685)
(25.205)
(40.708)
(18.370)
(5.047)
-
93
37
94
260
55
-
-
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
(39.389)
(23.911)
(31.356)
-
(19.632)
(26.202)
(297)
Perolehan Pembibitan
(52.082)
(19.823)
(54.699)
(24.905)
(29.664)
(28.190)
(1.531)
(804)
(3)
(3)
(920)
(261)
(64)
-
(1.998)
-
-
(136.098)
-
-
-
Penjualan Aset Tetap
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
Perolehan Investasi pada Entitas Anak
Setoran Modal Proforma
Penerimaan Kembali Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
140.000
40.000
-
-
-
-
-
-
(123.281)
(69.252)
(180.148)
(231.343)
(112.338)
38.291
(5.354)
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dibandingkan dengan Periode yang
Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011
Peningkatan kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp 54.029 Juta dibandingkan dengan periode 30 Juni 2011,
terutama disebabkan peningkatan perolehan aset tetap pemilikan langsung dan tanaman perkebunan
masing-masing sebesar Rp 30.073 Juta dan Rp 45.735 Juta serta diimbangi dengan pengembalian
uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp 40.000 Juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
Penurunan kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 adalah sebesar Rp 51.195 Juta. Penurunan
ini disebabkan adanya peningkatan aset tetap, tanaman perkebunan, dan uang muka dengan total
sebesar Rp 101.157 Juta yang diimbangi dengan adanya investasi pada entitas anak pada tahun 2010
sebesar Rp 136.098 Juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009
Terjadi peningkatan arus kas digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010 sebesar Rp 119.005 dibandingkan dengan tahun 2009, terutama disebabkan akuisisi
atas Entitas Anak diimbangi dengan adanya penambahan perolehan tanaman perkebunan.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Penurunan kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009 sebesar Rp 150.628 dibandingkan dengan tahun 2008, terutama disebabkan
penurunan perolehan tanaman perkebunan, pembibitan dan aset tetap.
32
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007
Terjadi peningkatan arus kas digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 43.645 dibandingkan dengan tahun 2007, terutama disebabkan
peningkatan setoran modal proforma sebesar Rp 140.000.
Arus Kas Pendanaan
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
2012
2011
2011
2010
2009
(6 Bulan)
(6 Bulan)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
(1 Tahun
Disajikan
Kembali)
2008
2007
(1 Tahun (1 Tahun
Disajikan Disajikan
Kembali) Kembali)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari Pihak Berelasi
1
40.143
147.533
121.756
69.093
6.372
8.767
(532.445)
-
(27)
-
(29)
(24.860)
-
Setoran Modal
300.000
-
-
140.000
45.000
-
Perolehan Hutang Bank
350.000
-
-
-
-
-
(429)
(113)
(387)
-
-
-
(46)
(31)
(76)
(44)
-
-
-
(11.592)
-
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen
Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan
Pembayaran Hutang Bank
Pembayaran Bunga Hutang Pembiayaan Konsumen
Pembayaran Bunga Hutang Sewa Pembiayaan
Pembayaran Bunga Hutang Bank
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
-
(90)
(45)
(128)
-
-
-
-
(6)
(9)
(17)
(9)
-
-
-
(1.047)
-
-
-
-
-
-
115.938
39.944
146.897
261.703
114.064
(30.080)
8.767
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dibandingkan dengan Periode yang
Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2011
Peningkatan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk periode 6 bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp 75.994 Juta dibandingkan dengan periode 30 Juni 2011.
Hal ini disebabkan adanya penurunan hutang pihak berelasi sebesar Rp 549.703 Juta diimbangi dengan
peningkatan setoran modal dari pemegang saham dan perolehan hutang bank masing-masing sebesar
Rp 300.000 Juta dan Rp 350.000 Juta.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
Penurunan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Desember 2011 adalah sebesar Rp 114.806 Juta dibandingkan dengan tahun 2010.
Penurunan ini dikarenakan adanya pembayaran kepada pihak berelasi.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009
Peningkatan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
30 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 meningkat sebesar Rp 147.639 Juta, terutama
disebabkan penambahan modal disetor dan peningkatan pinjaman hutang pihak berelasi.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Peningkatan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
30 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 meningkat sebesar Rp 144.144 Juta, terutama
disebabkan penambahan modal disetor dan peningkatan pinjaman hutang pihak berelasi.
33
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007
Penurunan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 30 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun 2007 menurun sebesar Rp 38.846 Juta,
terutama disebabkan pembayaran kepada pihak berelasi sebesar Rp 24.860 Juta.
7. Likuiditas dan Sumber-Sumber Modal
Rasio Likuiditas dan Solvabilitas
(dalam persentase)
Keterangan
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas Ekuitas
Rasio Solvabilitas Aset
30 Juni
2012
19,53
70,67
41,41
2011
450,15
224,59
69,19
2010
2.557,72
105,03
51,23
31 Desember
2009
2.748,69
64,68
39,28
2008
2.122,09
40,64
28,90
2007
28,76
402,65
80,11
Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
Rasio likuiditas, rasio solvabilitas ekuitas dan rasio solvabilitas aset pada tanggal 30 Juni 2012 adalah
19,53%, 70,67% dan 41,41%. Rasio likuiditas naik sebesar 5,57% karena jumlah liabilitas jangka pendek
turun 27,41% yang disumbangkan dari pembayaran hutang pihak berelasi diimbangi dengan kenaikan
saldo hutang bank dari saldo tahun 2011. Penurunan rasio solvabilitas ekuitas dan rasio solvabilitas
aset terjadi karena adanya penurunan liabilitas sebesar 26,96% yang diikuti dengan pertumbuhan aset
sebesar 22,05% dan adanya tambahan modal disetor yang mengakibatkan peningkatan pada ekuitas
sebesar 132,13%.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
Rasio likuiditas dan solvabilitas di tahun 2011 mengalami penurunan dan peningkatan masing-masing
sebesar 2.107,57%, 119,56% dan 17,96%. Penurunan rasio likuiditas sebesar 2.107,57% terutama
disebabkan peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 462,78% dan penurunan saldo kas dan
setara kas sebesar 86,3% dikarenakan adanya pencairan deposito. Pertumbuhan rasio solvabilitas
ekuitas sebesar 119,56% disebabkan sebagian besar karena adanya peningkatan hutang pihak
berelasi dan hutang lain-lain pihak ketiga masing-masing sebesar 111,61% dan 1.190,31% dari tahun
2010. Demikian juga dengan rasio solvabilitas aset sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya
tanaman perkebunan dan aset tetap yang sumber dananya berasal dari peningkatan hutang pihak
berelasi masing-masing sebesar 44,80% dan 114,83%.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009
Rasio likuiditas di tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 190,97% sedangkan rasio solvabilitas
ekuitas dan aset di tahun tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 40,35% dan 11,95%. Penurunan
likuiditas terutama disebabkan oleh penurunan saldo uang muka yang disebabkan pembayaran untuk
realisasi penyelesaian pekerjaan kontraktor pada tahun 2010. Kenaikan rasio solvabilitas ekuitas
terutama disebabkan pertambahan jumlah liabilitas jangka panjang yaitu hutang pihak berelasi sebesar
70,84% yang digunakan untuk operasional Perseroan dan Entitas Anak. Sementara itu, pertumbuhan
solvabilitas aset terjadi karena adanya peningkatan liabilitas sebesar 70,32% diikuti dengan pertumbuhan
aset sebesar 30,59%.
34
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008
Terjadi peningkatan pada rasio likuiditas pada tahun 2009 sebesar 626,60% sedangkan rasio
solvabilitas ekuitas dan aset mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 24,04% dan 10,38%
dibandingkan tahun 2008. Pertumbuhan pada rasio likuiditas dikarenakan meningkatnya uang muka
dan biaya dibayar di muka sebesar 65,06% yang disebabkan adanya pembayaran uang muka atas surat
perjanjian kerja baru dengan kontraktor. Rasio solvabilitas ekuitas mengalami peningkatan dikarenakan
adanya penambahan modal disetor sebesar 300% dari tahun 2008 sedangkan peningkatan pada rasio
solvabilitas aset karena pertumbuhan liabilitas sebesar 102,52% yang diikuti dengan pertumbuhan aset
sebesar 48,99% dan pertumbuhan ekuitas sebesar 27,24%.
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 Dibandingkan dengan Tahun yang
Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2007
Terjadi peningkatan pada rasio likuiditas pada tahun 2008 sebesar 2.093,32% sedangkan rasio
solvabilitas ekuitas dan aset mengalami penurunan masing-masing sebesar 362,01% dan 51,21%
dibandingkan tahun 2007. Pertumbuhan pada rasio likuiditas dikarenakan jumlah liabilitas jangka
pendek turun sebesar 83,40%. Penurunan rasio solvabilitas ekuitas dan rasio solvabilitas aset terjadi
karena adanya penurunan liabilitas sebesar 33,77% yang diikuti dengan pertumbuhan aset sebesar
83,61% dan peningkatan modal proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang
mengakibatkan peningkatan pada ekuitas sebesar 556,24%.
8. Pengeluaran Modal
Tabel dibawah ini menerangkan Pengeluaran Modal Perseroan dengan basis konsolidasi periode 30
Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
Bangunan & Infrastruktur
Mesin & Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Sewa Pembiayaan
Alat Pengangkutan
Dalam Penyelesaian
Pembebasan Lahan
Persiapan Lahan &
Infrastruktur
PKS
Total
30 Juni
2012
13.207
251
193
2011
2010
2009
2008
2007
2.529
8.305
904
644
2.108
1.089
300
376
1.526
9.887
1.007
2.477
64
31.190
3.426
1.778
252
274
-
-
320
-
-
-
6.893
35.199
110.328
78.180
26.548
7.874
22.196
7.372
5.746
3.000
-
-
29.128
84.871
200.890
38.615
44.465
42.204
3.526
9. Liabilitas Berdasarkan Kontrak dan Komitmen
Berikut merupakan rincian Liabilitas berdasarkan kontrak dan komitmen :
•
Fasilitas Kredit dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk
Perseroan dan Entitas Anak memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan
maksimum kredit sebesar Rp 350.000 Juta untuk keperluan pendanaan Perseroan dan Entitas
Anak. Fasilitas tersebut dijamin dengan persediaan, tanah milik Perseroan dan Entitas Anak
(Boswa) masing-masing seluas 3.530,69 Ha dan 6.342,70 Ha. Fasilitas kredit tersebut akan jatuh
tempo pada tanggal 29 Mei 2013 dan 25 Juni 2013. Tingkat bunga yang dibebankan sebesar 6,5%
untuk tahun 2012.
35
•
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan PT Primasawit Teknik Berjaya
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja No. 0001/BM-PKS/III/JKT/2012 tanggal 1 Maret 2012, Entitas
Anak (Boswa) melakukan perjanjian pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan PT
Primasawit Teknik Berjaya, pihak ketiga. Jangka waktu pembangunan pabrik pengolahan kelapa
sawit dan fasilitas pendukung lainnya adalah selama empat belas (14) bulan terhitung setelah uang
muka dibayarkan.
•
Fasilitas Anjak Piutang dari PT Clipan Finance Indonesia
Berdasarkan surat penawaran No. 021/OL/FAC/CFI/VI/2012 tanggal 21 Juni 2012, Boswa
mendapat fasilitas anjak piutang dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk, dimana Perseroan sebagai
perusahaan penjamin. Fasilitas anjak piutang memiliki jangka waktu 1 tahun, tingkat suku bunga
diskonto sebesar 14 % pertahun, dan batas pencairan dana (plafond) sebesar Rp 9.600.000.000
dengan besarnya piutang yang dibiayakan sebesar Rp 14.227.708.350. Perseroan menerima
sebagian pencairan pada tanggal 4 Juli 2012.
10. Manajemen Risiko
Grup menghadapi segenap risiko pasar dalam kegiatan usaha normalnya. Pengungkapan berikut ini
menyajikan beberapa risiko tersebut dan tindakan pengelolaan risiko yang dilaksanakan oleh Grup
untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut, seperti:
•
Harga-harga yang digunakan Grup untuk TBS dipengaruhi oleh harga CPO dunia. Harga yang
dibayar Grup untuk bahan menanam, seperti kecambah, pupuk, material kimia dan bahan bakar juga
didasarkan pada harga pasar internasional, karena itu Grup tidak melakukan upaya perlindungan
(hedge) terhadap resiko harga komoditas melalui pasar keuangan berjangka.
Grup dari waktu ke waktu membuat kesepakatan dengan pemasok tertentu untuk mematok hargaharga pupuk dan material kimia.
•
Penanaman dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit mempertimbangkan aspek lingkungan
hidup. Grup tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru. Terkait
dengan penanaman, Grup selalu meminimalkan penggunaan material dengan bahan kimia dan
berupaya untuk menggunakan metode biologi dalam pengendalian gulma, hama dan pencegahan
penyakit, guna meminimalkan dampak yang merugikan lingkungan. Grup telah menerapkan sistem
manajemen hama terintegrasi, yang mengedepankan solusi biologis jika memungkinkan.
•
Mengatasi kekurangan tenaga pekerja kontrak untuk kegiatan perkebunan, Grup melakukan
pendekatan yang lebih persuasif kepada kontraktor tenaga kerja agar Grup dapat memperoleh
tenaga pekerja kontrak dengan cepat. Disamping itu Grup juga memberikan fasilitas yang memadai
terhadap para pekerja.
Mengatasi biaya penyusutan dan perawatan alat berat serta resiko kesalahan dalam pekerjaan
pembukaan lahan, Grup melakukan kerjasama kontrak dengan kontraktor alat berat. Grup hanya
melakukan pengawasan terhadap kualitas pekerjaan, sehingga resiko akibat adanya alat berat
dan kesalahan pengerjaan pembukaan lahan tidak lagi menjadi beban Grup. Sedangkan alat berat
yang dimiliki oleh Grup hanya digunakan untuk pembuatan dan perawatan infrastruktur kebun.
36
VI. RISIKO USAHA
Sebelum berinvestasi dalam saham Perseroan, calon investor harus secara khusus memperhatikan
fakta dimana terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi Grup dan usahanya yang berada diluar
kendali Perseroan. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, calon investor harus secara cermat
memperhatikan, termasuk hal-hal yang disebutkan dalam dokumen ini, pertimbangan risiko dan
investasi yang diuraikan dibawah ini, yang bukan merupakan sebuah uraian lengkap dari tantangan
yang dihadapi oleh Perseroan pada saat ini atau yang akan datang. Risiko lainnya, baik yang sudah
diketahui atau belum, di kemudian hari mungkin akan menimbulkan dampak buruk terhadap Perseroan
atau nilai saham Perseroan. Jika risiko dan pertimbangan investasi berkembang menjadi kejadian
nyata, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan atau hasil usaha Perseroan dapat mengalami dampak
yang negatif. Dalam hal ini, harga perdagangan saham Perseroan bisa menurun dan investor bisa
menderita kerugian baik seluruh atau sebagian dari investasinya.
Dalam menjalankan usahanya Grup menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Grup
apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko-risiko yang dapat
mempengaruhi usaha Grup secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Risiko Terkait Industri
1. Risiko Fluktuasi Harga Komoditi
Harga jual produk-produk Grup sangat bergantung pada harga di pasar Internasional CPO. Harga
internasional CPO dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk perubahan pada:
• Permintaan dan pasokan produk CPO (termasuk jenis minyak nabati lainnya, terutama minyak
kedelai);
• Tingkat produksi CPO (termasuk minyak nabati lainnya) yang terutama dipengaruhi oleh
kondisi cuaca dan luas daerah perkebunan;
• Konsumsi dunia dan cadangan CPO (dan minyak nabati lainnya);
• Perkembangan ekonomi dunia.
Pendapatan Grup sangat tergantung pada volume dan harga jual yang diperolehnya, perubahan
pada harga komoditi internasional dapat berpengaruh pada harga jual, hasil operasi, kondisi
keuangan, dan prospek usaha Grup.
Risiko Terkait Usaha
1. Perseroan Memiliki Riwayat Usaha yang Terbatas
Sebagai perusahaan yang memiliki riwayat usaha yang masih baru, maka ada keterbatasan
informasi yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi sebagai pengelola perkebunan kelapa
sawit. Dalam hal ini tidak ada jaminan keberhasilan terhadap pertumbuhan perusahaan dan kinerja
di masa yang akan datang seperti misalnya tidak adanya jaminan tentang adanya kenaikan signifikan
dalam produktifitas hasil panen, kesinambungan akuisisi lahan beserta pembebasan lahan dan
ijin lokasinya, pembangunan secara berkesinambungan infrastruktur lokasi lahan perkebunan
kelapa sawit. Kegagalan Grup untuk mengelola perkebunan atau usahanya secara efektif bisa
menimbulkan dampak buruk terhadap perkembangan dan produksi TBS, yang pada akhirnya akan
menimbulkan dampak yang negatif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha Grup.
37
2. Risiko Iklim
Sekitar lima tahun sekali terjadi perubahan iklim yang dinamai El Nino. El Nino muncul di perairan
tropic diantara Pasifik Barat dan Amerika Selatan dan mengakibatkan perubahan iklim global,
kekeringan dan badai hujan. Musim kemarau yang berkepanjangan tersebut dapat menimbulkan
terjadinya kebakaran di daerah perkebunan Grup. Dengan terjadinya kondisi iklim seperti tersebut
diatas, dapat mempengaruhi kinerja operasional Grup.
3. Risiko Persaingan Usaha
Saat ini, CPO adalah produk minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia,
selanjutnya minyak kedelai dan minyak repeseed adalah kedua dan ketiga yang paling banyak
di konsumsi. Produk substitusi dari CPO tersebut kebanyakan dihasilkan oleh negara maju.
Negara-negara produsen minyak nabati sebagai pesaing CPO sering melakukan kampanye yang
mendiskreditkan minyak sawit melalui isu kesehatan seperti kandungan kolesterol yang tinggi.
Kampanye seperti ini dalam jangka panjang dapat membentuk citra negatif bagi konsumen tentang
penggunaan CPO. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pergeseran konsumsi dari minyak sawit
ke minyak nabati lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dan keuntungan Grup
yang pada saat ini masih menghasilkan TBS sebagai produk utamanya.
4. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja
Grup mempekerjakan banyak tenaga kerja. Apabila terjadi pemogokan, maka akan mengganggu
proses produksi Grup sehingga target produksi tidak dapat terpenuhi.
5. Risiko Keamanan Kebun
Pencurian hasil kebun dan penjarahan serta kerusuhan antar kelompok masyarakat di sekitar
perkebunan merupakan salah satu risiko yang dihadapi oleh Grup. Risiko ini berpotensi untuk
menyebabkan jumlah TBS Grup menjadi berkurang sehingga dapat berdampak negatif bagi kinerja
keuangan Grup.
6. Risiko Perubahan Regulasi
Perubahan regulasi seperti perubahan atas pajak ekspor dan larangan ekspor dapat menahan
perusahaan CPO di Indonesia untuk mengekspor produk mereka, sehingga meningkatkan jumlah
persediaan dan mempengaruhi harga dalam negeri. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
dan keuntungan Grup yang pada saat ini masih menghasilkan TBS sebagai produk utamanya.
7. Risiko Terkait Penolakan dan Tuntutan dari Masyarakat Sekitar
Selain disebut sebagai penyebab kerusakan tanah dan perubahan iklim, komersialisasi kelapa
sawit di Indonesia seringkali dianggap memberi dampak negatif terhadap ekonomi, sosial dan
budaya masyarakat di sekitar perkebunan. Budidaya perkebunan kelapa sawit tidak selalu diterima
sebagai upaya peningkatan kegiatan perkonomian dan kesejahteraan mengingat masyarakat di
daerah tersebut sudah dapat hidup mandiri sebelumnya. Hal ini dapat menimbulkan resistensi
dari kelompok masyarakat setempat. Kasus sengketa lahan juga semakin meruncing dengan
meningkatnya kasus kekerasan, aksi unjuk rasa hingga tuntutan hukum di beberapa daerah.
Apabila kerusuhan, penolakan, dan tuntutan atau gugatan oleh masyarakat terjadi, maka dapat
berdampak negatif terhadap kinerja dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak. Boswa, saat
ini telah menerima tuntutan dari masyarakat setempat perihal kebutuhan lahan untuk plasma.
Saat ini, Pemda setempat dan Boswa sedang mengupayakan resolusi terhadap tuntutan tersebut
dengan penyediaan lahan oleh Pemda diluar konsesi HGU Boswa untuk masyarakat. Lahan yang
dituntut oleh masyarakat setempat sekitar 700 Ha.
38
8. Risiko Hilangnya Ijin Pengelolaan Lahan
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan melalui Entitas Anak telah diberikan Ijin Lokasi
oleh Pemerintah untuk melakukan pembebasan lahan dengan luas sekitar 50.387 Ha. Berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 tahun 1999 tentang
Ijin Lokasi, Perseroan sebagai pemilik Ijin Lokasi diberikan waktu selama 2 tahun untuk melakukan
pembebasan dan ganti rugi atas lahan berstatus Ijin Lokasi yang dapat diperpanjang 1 tahun.
Apabila pemilik Ijin Lokasi gagal memperoleh minimal 50% luas tanah yang ditetapkan dalam Ijin
Lokasi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, maka perolehan tanah tidak dapat dilanjutkan
oleh pemegang Ijin Lokasi dan terhadap bidang-bidang tanah yang telah diperoleh dilakukan
tindakan sebagai berikut (i) dipergunakan untuk melaksanakan rencana penanaman modal dengan
penyesuaian mengenai luas pembangunan, atau (ii) dilepaskan kepada perusahaan atau pihak
lain yang memenuhi syarat. Selain itu, perubahan batas wilayah dan tata ruang serta perubahan
peruntukan ijin lokasi untuk hal lain seperti pertambangan memungkinkan terjadinya tumpang tindih
lahan antar daerah atau wilayah. Areal Ijin Lokasi yang berada di tempat yang tumpang tindih atau
sengketa tapal batas dengan daerah lain, berpotensi menghilangkan atau mengurangi luasan Ijin
Lokasi semula, yang dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja dan prospek usaha
Perseroan dan Entitas Anak. Pencabutan ijin lokasi terhadap lahan yang belum Grup bebaskan
tidak ada dampak kepada areal yang sudah dibebaskan dan atau dikerjakan sebelum pencabutan.
Risiko-risiko yang dihadapi Grup telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masingmasing risiko terhadap kinerja keuangan dan Perseroan telah mengungkapkan semua risiko
yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan usahanya.
39
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal Laporan Auditor Independen.
40
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS
ANAK PERUSAHAAN
1. Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Pusat, didirikan pada tanggal 13 April 2005 berdasarkan akta
Pendirian Perseroan Terbatas PT JO Perkasa Agro Technologies nomor. 4, tanggal 13 April 2005,
dibuat dihadapan Herlina Pakpahan, S.H. Notaris di Jakarta, disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya di bawah No.
C12513 HT.01.01.TH.2005 Tentang Pengesahaan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, tanggal 10 Mei
2005, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No.090515151092 di Kantor Pendaftaran
Perusahaan Kotdya Jakarta Pusat Nomor: 1297/BH.09.05/V/2005 tanggal 25 Mei 2005, diumumkan
dalam Berita Negara RI tanggal 20 Desember 2005 di bawah No.101, Tambahan No. 13083(“Akta
Pendirian”).
Akta Pendirian Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dalam Anggaran Dasarnya:
Melalui Akta nomor 7 tanggal 6 September 2005, dibuat oleh Herlina Pakpahan S.H. Notaris di Jakarta,
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam
Surat Keputusannya dibawah No.C27217 HT.01.04.TH.2005 Tentang persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yaitu adanya peningkatan Modal Dasar dan Modal Ditempatkan
dan Disetor, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sesuai dengan ketentuan UndangUndang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan no. 090515151092 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat Nomor 2790/RUB.09.05/2005 tanggal 20 Oktober 2005,
diumumkan dalam Berita Negara RI tanggal 20 Desember 2005 No. 101, Tambahan No. 13084.
Perseroan tidak mengalami perubahan Anggaran Dasar pada tahun 2006.
Pada tanggal 2 Januari 2007 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 2 Februari
2007, akta Berita Acara Rapat Notaris Linda Hapsari Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta No.1 tanggal 2
Februari 2007, disetujui penjualan seluruh saham milik tuan Denny Suryadinata Yasmin kepada tuan
Sugito Hendrajaja sejumlah 7.500 saham dan ny. Hanna Isabella Lukminto sejumlah 7.050 saham dan
penjualan seluruh saham milik tuan Erwin Christian Sinulungga kepada Ny. Hanna Isabella Lukminto
jo akta-akta Jual Beli Saham nomor 2, 3 dan 4 semuanya tanggal 2 Januari 2007, Notaris yang sama
dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterma
pada tanggal 28 Februari 2007, Surat kepala kantor wilayah DKI Jakarta a/n Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris Linda Hapsari Yuwono, S.H., No.:W7.HT.01.102520 tanggal 26 Februari 2007,
Pada tanggal 11 Mei 2007 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 Mei
2007, akta Berita Acara Rapat Notaris Doktor Irawan Soerodjo, S.H., MSc, Notaris di Jakarta No.146
tanggal 11 Mei 2007, disetujui penjualan saham milik tuan Sugito Hendrajaja sejumlah 7.499 saham
dan penjualan seluruh saham milik Ny. Hanna Isabella Lukminto kepada PT. Santika Griya Persada,
akta-akta Jual Beli Saham nomor 147 dan 148 semuanya tanggal 11 Mei 2007, Notaris yang sama dan
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima pada
tanggal 12 Juni 2007, sebagaimana termaktub dalam surat Kepala Kantor Wilayah DKI Jakarta a/n
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris Doktor Irawan Soerodjo,
S.H., MSc, Notaris di Jakarta No.; W7.HT.01.10-8401 tanggal 12 Juni 2007.
41
Tidak ada perubahan yang material pada Perseroan di tahun 2008
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H., Notaris di Jakarta nomor 43, tanggal 27 April 2009,
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 18 Mei 2009, Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-21337.AH.01.02 Tahun
2009 tanggal 18 Mei 2009 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu
peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor, serta penyesuaian seluruh Anggaran
Dasar sesuai ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Daftar
Perseroan Nomor AHU-0027280.AH.01.09 Tahun 2009 tanggal 18 Mei 2009, Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 09 November 2010 No.90, Tambahan No. 38088.
Nama Perseroan diubah menjadi PT Multi Agro Gemilang Plantation berdasarkan keputusan RUPS
tanggal 1 November 2010, dan ditindaklanjuti dengan Akta Notaris. Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris
di Jakarta nomor. 17, tanggal 8 Nopember 2010, dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 07 Januari 2011, Surat Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-00961.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 07 Januari
2011 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Daftar Perseroan Nomor AHU0001617.AH.01.09.
Pada tanggal 18 Maret 2011 melalui Akta No. 70, yang dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum, Perseroan melakukan perubahan Anggaran Dasar Pasal 1, 2, 3,dan 4 ayat 1 dan telah disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam
surat keputusannya dibawah no. AHU-20254.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 21 April 2011 dan untuk
penyesuaian pasal 4 ayat 2 sampai dengan pasal 29 Anggaran Dasar, dan persetujuan Perusahaan
Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No.: Kep-179/BL/2007 tanggal 14 Mei 2007, dan telah memperoleh Surat Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.10.27230 tanggal 22 Agustus 2011 dan Daftar
Perseroan nomor AHU-0069728.AH.01.09 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Berdasarkan Akta nomor 72 tanggal 29 Mei 2012, dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan perubahan pasal 1, 2, 3, dan 4 ayat 1 Anggaran Dasar
dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
termaktub dalam Surat Keputusannya dibawah No. AHU-20254.AH.01.02 Tahun 2012 Tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu peningkatan Modal Dasar dan peningkatan
Modal ditempatkan dan disetor penuh. Daftar Perusahaan Nomor AHU-0073233.AH.01.09 Tahun 2012
tanggal 10 Agustus 2012, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Berdasarkan Akta No. 39 tanggal 10 Agustus 2012, dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum Notaris di Jakarta, Perseroan merubah status dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan
Tertutup, dan merubah anggaran dasar sesuai dengan standar anggaran dasar Perusahaan Tertutup
sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya dibawah No. AHU-44949.AH.01.02 Tahun 2012
Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 16 Agustus 2012. Daftar
Perusahaan Nomor AHU-007575133.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 16 Agustus 2012, diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
42
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 16 Agustus 2012, dibuat dihadapan Notaris Teddy Anwar Sarjana
Hukum Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusannya dibawah No. AHU-46149.AH.01.02
Tahun 2012 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 30 Agustus 2012,
yaitu persetujuan atas perubahan status Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan
Terbuka dan penyesuaian nama PT Multi Agro Gemilang Plantation menjadi PT Multi Agro Gemilang
Plantation Tbk, dan penyesuaian Anggaran Dasar mengikuti ketentuan Peraturan No.IX.J.I tentang
Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas
dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-179/BL/2007 tanggal 14 Mei
2007. Daftar Perseroan Nomor AHU-0077774.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 30 Agustus 2012, akan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
2. Historis Kegiatan Usaha Kegiatan Usaha Perseroan sejak pendiriannya sampai dengan perubahan terakhir yaitu Akta Nomor 58
tanggal 16 Agustus 2012 tidak mengalami perubahan pada Anggaran Dasarnya, yaitu dengan maksud
dan tujuan berusaha dalam bidang Perkebunan Sawit, yaitu :
1. Menjalankan usaha perkebun sawit dan hasil pengeloaan sawit.
2. Menjalankan usaha perdagangan dan pengelolaan hasil perkebunan sawit.
3. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan hasil perkebunan sawit
3. Perkembangan Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan
Tahun 2005
a. Pada tanggal 10 Mei 2005 berdasarkan akta Pendirian Perseroan Terbatas PT JO Perkasa
Agro Technologies Notaris Herlina Pakpahan, S.H., Notaris di Jakarta nomor. 4, tanggal 13 April
2005, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 3 Oktober
2005, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C27217
HT.01.04.TH.2005 tanggal 3 Oktober 2005 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan Terbatas, pendaftaran pada Kantor Pendaftaran Perusahaan sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No.090515151092
di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat Nomor: 2790/RUB.09.05//2005 tanggal
20 Oktober 2005, Berita Negara Republik Indonesia tanggal 20 Desember 2005 No.101, Tambahan
No. 13084.
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Denny Suryadinata Yasmin
Ny. Lisa Saputra
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
5.000
5.000.000.000
1.300
1.300.000.000
1.235
65
3.700
1.235.000.000
65.000.000
3.700.000.000
%
100,00
95,00
5,00
b. Pada tanggal 3 Oktober 2005 berdasarkan Akta Notaris Herlina Pakpahan, S.H., Notaris di Jakarta
nomor 07, tanggal 6 September 2005, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tanggal 3 Oktober 2005, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. C27217 HT.01.04.TH.2005 tanggal 3 Oktober 2005 Tentang Persetujuan
Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas, pendaftaran pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan dengan No.090515151092 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat
Nomor: 2790/RUB.09.05//2005 tanggal 20 Oktober 2005, Berita Negara RI tanggal 20 Desember
2005 No.101, Tambahan No. 13084.
43
Peningkatan modal dasar dari Rp5.000.000.000, menjadi Rp40.000.000.000 dan peningkatan modal
ditempatkan dan setor dari Rp1.300.000.000 menjadi Rp15.000.000.000,- sehingga struktur permodalan
menjadi sebagai berikut:
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Denny Suryadinata Yasmin
Ny. Lisa Saputra
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
40.000
40.000.000.000
15.000
15.000.000.000
14.850
150
25.000
14.850.000.000
150.000.000
25.000.000.000
%
100,00
99,00
1,00
Latar belakang terjadinya peningkatan permodalan ini adalah sesuai dengan kebutuhan operasional
perusahaan pada saat itu.
c. Pada tanggal 3 Oktober 2005 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal
6 September 2005 akta Notaris Herlina Pakpahan, S.H., Notaris di Jakarta nomor 07, tanggal
6 September 2005, disetujui penjulan 300 saham milik tuan Denny Suryadinata Yasmin dan 150
saham milik Ny. Lisa Saputra kepada tuan Erwin Christian Sinulingga jo akta Jual Beli Saham
tanggal 6 September 2005 dibuat di bawahn tangan.
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Denny Suryadinata Yasmin
Tuan Erwin Christian Sinulingga
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
40.000
40.000.000.000
15.000
15.000.000.000
14.550
450
25.000
14.550.000.000
450.000.000
25.000.000.000
%
100,00
96,67
3.33
Latar belakang terjadinya perubahan pemegang saham karena Ny. Lisa Saputra mengundurkan diri
dan menjual seluruh sahamnya di Perseroan kepada Tuan Erwin Christian Sinulingga (“Erwin”).Tuan
Denny Suryadinata Yasmin juga menjual 300 saham miliknya kepada Tuan Erwin.
Tahun 2006
Tidak terdapat perubahan pada permodalan dan pemegang saham Perseroan.
Tahun 2007
a. Pada tanggal 2 Januari 2007 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal
2 Februari 2007 akta Berita Acara Rapat Notaris Linda Hapsari Yuwono,S.H., Notaris di Jakarta
No.1 tanggal 2 Februari 2007, disetujui penjulan seluruh saham milik tuan Denny Suryadinata
Yasmin kepada tuan Sugito Hendradjaja sejumlah 7.500 saham dan Ny. Hannya Isabella Lukminto
sejumlah 7.050 saham dan penjualan seluruh saham milik tuan Erwin Christian Sinulingga kepada
Ny, Hanna Isabella Lukmito jo akta-akta Jual Beli Saham nomor 2, 3 dan 4 semuanya tanggal
2 Januari 2007, Notaris yang sama dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI dan diterima pada tanggal 28 Feruari 2007, surat Kepala Kantor wilayah DKI Jakarta
a/n Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris Linda Hapsari
Yuwono,S.H.,.No.: W7.HT.01.10-2520 tanggal 28 Februari 2007.
44
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Sugito Hendradjaja
Ny. Hanna Isabella Lukmito
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
40.000
40.000.000.000
15.000
15.000.000.000
7.500
7.500
25.000
7.500.000.000
7.500.000.000
25.000.000.000
%
100,00
50,00
50,00
Latar belakang berubahnya pemegang saham Perseroan yaitu masuknya tuan Sugito Hendradjaja dan
Ny. Hanna Isabella Lukmito menggantikan pemegang saham lama dengan membeli saham masingmasing sebanyak 7.500 dan 7.500 lembar saham milik Denny Suryadinata Yasmin dan Erwin Christian
Sinulingga.
b. Pada tanggal 11 Mei 2007 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal
11 Mei 2007 akta Berita Acara Rapat Rapat Notaris Doktor Irawan Soerodjo,S.H., MSc, Notaris
di Jakarta No.146 tanggal 11 Mei 2007, disetujui penjualan saham milik tuan Sugito Hendradjaja
sejumlah 7.499 sahan dan penjualan seluruh saham milik ny. Hanna Isabella Lukminto kepada
PT Santika Griya Persada jo akta-akta Jual Beli Saham nomor 147 dan 148 semuanya tanggal
11 Mei 2007, Notaris yang sama dan diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI dan diterima pada tanggal 12 Juni 2007, surat Kepala Kantor Wilayah DKI Jakarta a/n Menterim
Hukum dan Hak Asasi Manusia Repubik Indonesia kepada Notaris Doktor Irawan Soerodjo,S.H.,
MSc,.No.: W7.HT.01.10-8401 tanggal 12 Juni 2007.
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Sugito Hendradjaja
PT Santika Griya Persada
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
40.000
40.000.000.000
15.000
15.000.000.000
1
14.999
25.000
1.000.000
14.999.000.000
25.000.000.000
%
100,00
0,007
99,993
Latar belakang berubahnya pemegang saham adalah masuknya PT Santika Griya Persada sebagai
pemegang saham mayoritas dan terdilusinya tuan Sugito Hendradjaja menjadi hanya memiliki 1 saham
saja adalah dengan dibelinya saham Hanna Isabella Lukminto dan Sugito Hendrajaya sebanyak
masing-masing 7.500 dan 7.499 lembar saham. Masuknya PT Santika Griya Persada (SGP) adalah
untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki Perseroan melalui ijin usaha perkebunan
(IUP) an PT JO Perkasa Agro Technologies tanggal 18 April 2005 no. 525/345/HB/IV/2005 oleh Bupati
Bengkayang, dan Ijin Lokasi Perseroan no. 17/IL-BPN/BKY/2005 seluas 15.000 (lima belas ribu) hektar,
Tanggal 3 Mei 2005, oleh Bupati Bengkayang.
Tahun 2008
Tidak terdapat perubahan pada permodalan dan pemegang saham Perseroan.
45
Tahun 2009
Pada tanggal 18 Mei 2009 berdasarkan akta Notaris Haji Teddy Anwar , S.H.,SpN, Notaris di Jakarta
nomor. 43, tanggal 27 April 2009, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 18 Mei 2009, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-21337.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 18 Mei 2009 Tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan mengenai peningkatan modal dasar dari Rp40.000.000.000 menjadi
Rp200.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp15.000.000.000 menjadi Rp60.000.000.000.
Daftar Perseroan Nomor AHU-0027280.AH.01.09 Tahun 2009 tanggal 18 Mei 2009, Berita Negara
Republi Indonesia tanggal 09 November 2010 No.90, Tambahan No. 38088.
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Sugito Hendradjaja
PT Santika Griya Persada
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
200.000
200.000.000.000
60.000
60.000.000.000
1
59.999
140.000
1.000.000
59.999.000.000
140.000.000.000
%
100,00
0,002
99,998
Latar belakang naiknya permodalan Perseroan adalah karena adanya peningkatan usaha Perseroan
dalam hal pengembangan kebun kelapa sawit Perseroan.
Tahun 2010
Tidak terdapat perubahan pada permodalan dan pemegang saham Perseroan.
Tahun 2011
a. Pada tanggal 07 Januari 2011 berdasarkan akta Notaris. Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris
di Jakarta nomor 17, tanggal 8 November 2010, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 07 Januari 2011, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-00961.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 07 Januari
2011 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Daftar Perseroan Nomor
AHU-0001617.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 07 Januari 2011, Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 10 Juli 2012 No.55, Tambahan No.21702.
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Sugito Hendradjaja
PT Santika Griya Persada
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
600.000
600.000.000.000
200.000
200.000.000.000
1
199.999
400.000
1.000.000
199.999.000.000
400.000.000.000
%
100,00
0,0005
99,9995
Latar belakang naiknya permodalan Perseroan adalah karena adanya peningkatan usaha Perseroan
dalam hal pengembangan kebun kelapa sawit Perseroan selain itu Perseroan juga merubah namanya
dari PT JO Perkasa Agro Technologies menjadi PT Multi Agro Gemilang Plantation
46
b. Pada tanggal 22 Agustus 2011 berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di
Jakarta nomor 70, tanggal 18 Maret 2011, persetujuan untuk perubahan pasal 1, 2, 3 dan 4 ayat 1
Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 April
2011, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-20254.
AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 21 April 2011 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan mengenai perusahaan tertutup menjadi terbuka dan pemecahan nilai nominal saham
dari semula Rp1.000.000 menjadi Rp100. Daftar Perseroan Nomor AHU-0032164.AH.01.09. Tahun
2011 tanggal 21 April 2011 dan penerimaan pemberitahuan penyesuaian pasal 4 ayat 2 s/d pasal
29 Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 22
Agustus 2011, surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris
Nomor: AHU-AH.01.10.27230 tanggal 22 Agustus 2011, Daftar Perseroan Nomor AHU-0069728.
AH.01.09. Tahun 2011 Tanggal 22 Agustus 2011, akan diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Sugito Hendradjaja
PT Santika Griya Persada
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
2.000.000.000
200.000.000.000
10.000
1.999.990.000
4.000.000.000
1.000.000
199.999.000.000
400.000.000.000
%
100,00
0,0005
99,9995
Perseroan tidak mengalami perubahan Permodalan dan Pemegang Saham berdasarkan Akta No. 70
tanggal 18 Maret 2011 dibuat oleh Teddy Anwar Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta.
Tahun 2012
a. Pada tanggal 17 Januari 2012 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal
17 Januari 2012 sebagaimana dinyatakan dalam akta Notaris Haji Teddy Anwar , S.H. SpN,
Notaris di Jakarta nomor. 86, tanggal 31 Januari 2012, disetujui penjulan 10.000 saham milik
tuan Sugito Hendradjaja kepada tuan Soesanto Sorip jo akta Jual Beli Saham 17 Januari 2012,
dibuat di bawah tangan, pemberitahuan perubahan Datar Perseroan disampaikan oleh Notaris
tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indoneia sebagaimana termaktub dalam
suratnya kepada Notartis Nomor AHU-AH.01.10-17710 tanggal 15 Mei 2012, Perihal : Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk. (Perubahan
susunan Pengurus dan pengalihan saham),
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Susanto Sorip
PT Santika Griya Persada
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
2.000.000.000
200.000.000.000
10.000
1.999.990.000
4.000.000.000
1.000.000
199.999.000.000
400.000.000.000
%
100,00
0,0005
99,9995
Latar belakang pengalihan saham dari Tuan Sugito Hendradjaja (“Sugito”) kepada Tuan Susanto Sorip
adalah karena pengunduran diri Tuan Sugito dari Perseroan dengan menjual kepemilikan sebanyak
10.000 saham.
47
b. Pada tanggal 29 Mei 2012 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Mei
2012 akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H. SpN, Notaris di Jakarta nomor. 72, tanggal 29 Mei 2012,
disetujui penjulan 10.000 saham milik tuan Susanto Sorip kepada PT Multi Karang Intan Permai jo
akta Jual Beli Saham Notaris Dr. Haji Teddy Anwar, S.H. SpN, Notaris di Jakarta No.73 tanggal 29
Mei 2012, pemberitahuan perubahan Datar Perseroan disampaikan oleh Notaris tersebut kepada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indoneia sebagaimana termaktub dalam suratnya
kepada Notartis Nomor AHU-AH.01.10-28451 tanggal 01 Agustus 2012, Perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Multiagro Gemilang Plantation (peruahan Direksi
dan Dewan Komisaris dan pengalihan saham)
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Multi Karang Intan Permai
PT Santika Griya Persada
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
2.000.000.000
200.000.000.000
10.000
1.999.990.000
4.000.000.000
1.000.000
199.999.000.000
400.000.000.000
%
100,00
0,0005
99,9995
Latar belakang adanya pengalihan seluruh saham Tuan Susanto Sorip kepada PT Multi Karang Intan
Permai adalah untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan dan juga terkait masuknya PT Bumi
Orion Sawit Subur sebagai Entitas Anak Perusahaan Perseroan.
c. Pada tanggal 10 Agustus 2012 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal
29 Mei 2012 akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H..SpN, Notaris di Jakarta nomor. 72, tanggal 29
Mei 2012, persetujuan untuk perubahan pasal 1, 2, 3 dan 4 ayat 1 Anggaran Dasar oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 10 Agustus 2012, Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-20254.AH.01.02 Tahun 2011
tanggal 10 Agustus 2012 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan mengenai
peningkatan modal dasar dari Rp600.000.000.000 menjadi Rp1.500.000.000.000 dan peningakatn
modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp200.000.000.000 menjadi Rp500.000.000.000.
Daftar Perseroan Nomor AHU-0073233.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012., akan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia:
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
15.000.000.000
1.500.000.000.000
5.000.000.000
500.000.000.000
4.500.000.000
500.000.000
10.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
1.000.000.000.000
%
100,00
90,00
10,00
Latar belakang peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp200.000.000.000,- (dua
ratus miliar Rupiah) menjadi Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) adalah dalam rangka
pengembangan lebih lanjut kebun sawit Perseroan.
48
d. Pada tanggal 16 Agustus 2012 berdasarkan Akta nomor.39, tanggal 10 Agustus 2012, dibuat
di hadapan Haji Teddy Anwar, S.H. ,SpN, Notaris di Jakarta, untuk perubahan Perusahaan
Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup dan penyesuaian seluruh Anggaran Dasar disetujui
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam
Surat Keputusannya di bawah No. AHU-44949.AH.01.02 Tahun 2012 Tentang Persetujuan Akta
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 16 Agusrtus 2012. Daftar Perseroan Nomor AHU0075751.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 16 Agustus 2012, diumumkan dalam Berita Negara
Republi Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, susunan
para pemegang saham Perseroan sebagai berikut:
Permodalan dan Pemegang Saham
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
15.000.000.000
1.500.000.000.000
5.000.000.000
500.000.000.000
4.500.000.000
500.000.000
10.000.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
1.000.000.000.000
%
100,00
90,00
10,00
Perseroan tidak mengalami perubahan Permodalan dan Pemegang Saham berdasarkan Akta No. 39
tanggal 10 Agustus 2011 dibuat oleh Teddy Anwar, S.H..SpN, Notaris di Jakarta.
4. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum PT Santika Griya Persada (“SGP”)
a. Riwayat Singkat
PT Santika Griya Persada (“SGP”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia, didirikan pada tanggal 22 Desember 2006 berdasarkan akta
pendirian Notaris Benediktus Andy Widyanto,S.H., Notaris di Tangerang No. 13, tanggal 22 Desember
2006, pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tanggal 29 Januari 2007,
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 29 Januari
2007 No.: W29-00184 HT.01.01-TH.2007, pendaftaran pada Kantor Pendaftaran Perusahaan dengan
nomor 09.05.1.51.55568 yang dikeluarkan oleh Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kodya Jakarta Pusat selaku Kepala Kantor Pendaftaan Perusahan Daerah Tingkat II pada tanggal
23 Pebruari 2007 nomor agenda:402/BH.09.05/II/2007, Berita Negara Republik Indonesia tanggal 26
Februari 2008 No.17, Tambahan No.2244.
Anggaran dasar SGP telah diubah untuk penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007,
Akta Notaris Benediktus Andy Widyanto,S.H., Notaris di Tangerang No.9, tanggal 15 Desember 2009,
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 28 Januari 2010,
Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-04718.
AH.01.02. Tahun 2010 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 28
Januari 2010, Daftar Perseroan Nomor AHU-0007010.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 28 Januari 2010,
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta
Notaris Haji Teddy Anwar,S.H.,SpN, Notaris di Jakarta No.59, tanggal 27 Agustus 2012, persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 04 Oktober 2012, Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-51849.AH.01.02. Tahun 2012
Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 04 Oktober 2012, Daftar
Perseroan Nomor AHU-0088120.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 04 Oktober 2012, pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
49
b. Kegiatan Usaha
SGP sebagaimana tercantum dalam Akta No. 59 tanggal 27 Agustus 2012 dan telah memperoleh
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 4 Oktober 2012 melalui Surat Keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.; AHU-51849.AH.01.02 Tahun 2012
lingkup kegiatan usaha utama SGP adalah dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri,
pertambangan, percetakan dan jasa;
Lingkup usaha SGP pada saat ini adalah perdagangan umum.
c. Kepemilikan Saham
Permodalan dan Pemegang Saham
Modal dasar, modal ditempatkan dan disetor SGP sebagaimana tercantum dalam akta Notaris Haji
Teddy Anwar, SH, SpN, Notaris di Jakarta No. 59, tanggal 27 Agustus 2012, persetujuan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Republik Indonesia tanggal 04 Oktober 2012, Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-51849.AH.01.02
Tahun 2012 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 04 Oktober 2012,
Daftar Perseroan Nomor AHU-0088120.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 04 Oktober 2012, diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Susunan permodalan dan pemegang saham SGP berdasarkan Daftar Pemegang Saham SGP tanggal
15 Oktober 2012 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Bobby Alianto
Tuan Susanto Sorip
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
400.000
40.000.000.000
100.000
10.000.000.000
80.000
20.000
300.000
8.000.000.000
2.000.000.000
30.000.000.000
%
100,00
80,00
20,00
d. Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SGP tertanggal 28 Juni 2012
sebagaimana termaktub dalam akta No.98, tanggal 28 Juni 2012, dibuat di hadapan Haji Teddy
Anwar,S.H.,SpN, Notaris di Jakarta, susunan para anggota Komisaris dan Direksi SGP sebagai berikut:
-Komisaris -Direktur = tuan Susanto Sorip;
= tuan Bobby Alianto
e. Ikhtisar Keuangan
Laporan Keuangan SGP yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan pada tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Bambang Sudaryono &
Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, adalah sebagai berikut:
50
Neraca
(dalam Jutaan Rupiah)
30 Juni
2012
31 Desember
2011
Aset
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
103.834
802.003
905.836
85.551
656.024
741.576
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
806.018
5.186
811.204
251.919
443.988
695.907
94.633
45.669
905.836
741.576
Keterangan
Ekuitas
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
Laporan Laba (Rugi)
(dalam Jutaan Rupiah)
30 Juni
2012
20.801
(16.598)
4.203
2.252
(1.293)
958
558
1.516
1.516
Keterangan
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Laba Sebelum Pajak penghasilan
Beban Pajak Penghasilan
Laba Sebelum Dampak Restrukturisasi
Dampak Restrukturisasi
Laba Bersih Tahun Berjalan
Laba Bersih Komprehensif
30 Juni
2011
19.860
(14.926)
4.934
3.391
(743)
2.648
186
2.834
2.834
f. Pelaksanaan “Mandatory Exchangeable Bond” (Obligasi Wajib Tukar)
Penerbitan MEB adalah kelanjutan dari perjanjian kerjasama (MOU) antara SGP dan Spring Field
Emerging Market Pte.Ltd pada tanggal 20 Desember 2010. Perjanjian tersebut adalah kesepakatan
kerjasama dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit.
SGP dengan “Spring Field Emerging Market Pte.Ltd, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Republik Singapura, mempunyai kantor terdaftar di 10 Anson Road
#03-05, International Plaza, Singapore 079903 telah dibuat dan ditandatangani suatu perjanjian
penerbitan obligasi wajib tukar dengan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam “The
Mandatory Exchangeable Bond Subscription Agreement” (Perjanjian Penerbitan Obligasi Wajib Tukar)
tanggal 16 Desember 2010 kemudian diubah dengan pada tanggal 6 Maret 2012.
Berdasarkan perjanjian tersebut SGP (Issuer) menerbitkan obligasi wajib tukar (“Secured Exchangeable
Bond”) dengan nilai total Rp440.000.000.0000,- dan Spring Field Emerging Market Pte.Ltd (“Subscriber”)
sebagai pihak yang membeli obligasi wajib tukar (“Secured Exchangeable Bond”) dengan nilai total
Rp440.000.000.0000,Saham yang akan ditukarkan (“Exchange Shares”) adalah saham PT Multi Agro Gemilang Plantation
(Perseroan) yang dimiliki oleh SGP;
51
Harga Penukaran (Exchange Price) per saham adalah Rp150,-. Jumlah Saham yang akan ditukarkan
diperhitungkan Jumlah Obligasi Wajib Tukar dibagi dengan Harga Penukaran per saham sehingga
memperoleh jumlah 2.933.333.333 saham atau 31,21%. Periode Penukaran (“Exchange Period”) dimulai
pada 250 hari setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sampai dengan
365 hari setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. Periode penukaran
ini lebih lama dari pembatasan atas seluruh saham yang ditebitkan Perseroan yaitu 8 (delapan) bulan
setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif sebagaimana Peraturan Bapepam-LK IX. A.6 tentang
Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
SGP mempunyai hak opsi untuk membeli kembali saham yang telah ditukarkan dari Spring Field
Emerging Market Pte.Ltd dengan persyaratan:
Periode pembelian kembali saham (“Share Buy Back Period”) sejak 260 hari sampai dengan 720 hari
setelah tanggal pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Harga pembelian kembali saham selama periode pembelian saham sebesar Rp180,- per saham. Apabila
sampai dengan tanggal 30 Januari 2014, Perseroan tidak dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia, maka SGP berkewajiban untuk membayar kembali kepada Spring Field Emerging Market
Pte.Ltd uang sejumlah Rp440.000.000.000,Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan setelah Obligasi Wajib Tukar dilaksanakan sbb:
Sesudah Konversi Waran Seri I
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT. Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
Spring Field Emerging Market Pte Ltd
Masyarakat
Jumlah Saham Dalam Portepel
Jumlah
Jumlah Nilai
Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
Sesudah Pelaksanaan
Obligasi Wajib Tukar*
%
Jumlah
Jumlah Nilai
Saham
Nominal (Rp)
15.000.000.000 1.500.000.000.000
%
9.400.000.000
940.000.000.000
100,00 9.400.000.000 940.000.000.000
100,00
4.500.000.000
500.000.000
4.400.000.000
5.600.000.000
450.000.000.000
50.000.000.000
440.000.000.000
560.000.000.000
47,87 1.566.666.667 156.666.666.667
5,32 500.000.000
50.000.000.000
- 2.933.333.333 293.333.333.333
46,81 4.400.000.000 440.000.000.000
5.600.000.000 560.000.000.000
16,67
5,32
31,21
46,81
* Jika sudah dieksekusi sesuai jadwal pada 23 September 2013
Jika terjadi perubahan kepemilikan tersebut, maka Perseroan akan mengikuti peraturan dan ketentuan
Pasar Modal.
SGP membiayai penyertaannya ke MAGP melalui penerbitan obligasi konversi senilai Rp440 Miliar
dengan Spring Field Emerging Market Pte Ltd, perusahaan investasi asal Singapura. Perusahaan
setuju dan sepakat untuk membayar kembali obligasi pada saat jatuh tempo tanggal 14 Januari 2013.
Spring Field berhak mengkonversi obligasi baik sebagian maupun seluruh nilai obligasi dengan saham
MAGP milik Perusahaan.
PT Multi Karang Intan Permai (“MKIP”)
a. Riwayat Singkat
PT Multi Karang Intan Permai (“MKIP”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, didirikan pada tanggal 18 Mei 2005 berdasarkan
akta pendirian Notaris Haji Warman,S.H., Notaris di Pekanbaru No. 17, tanggal 18 Mei 2005,
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, tanggal 4 Juli 2005, Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:C-18391 HT.01.01.
TH.2005 Tentang Pengesahan Akta Pendrian Perseroan Terbatas tertanggal 4 Juli 2005.
52
Anggaran dasar MKIP telah diubah dengan Akta Notaris Esther,S.H., MKn, Notaris di Kabupaten
Serang No.15, tanggal 16 Juli 2008, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tanggal 22 September 2008, Surat Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik INdonesia Nomor: AHU-67335.AH.01.02. Tahun 2008 Tentang Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan tanggal 22 September 2008, Daftar Perseroan Nomor AHU-0089284.
AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 22 September 2008, pengumuman dalam Berita Negara RI dilaksanakan
oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan Akta Pendirian No. 17 Tanggal 18 Mei 2005, dihadapan Notaris Haji Warman, SH., Notaris
di Pekan Baru dan mendapat persetujuan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
tanggal 4 Juli 2005 No. C-18391 HT.01.01.TH.2005, lingkup usaha MKIP adalah berusaha dalam
bidang pertambangan, pembangunan, perdagangan, jasa, pertanian, pengangkutan, perbengkelan,
perindustrian, mekanikel, elektrikal dan percetakan.
Lingkup Kegiatan Usaha MKIP pada saat ini adalah perdagangan umum.
c. Kepemilikan Saham
Permodalan dan Pemegang Saham
Modal dasar, modal ditempatkan dan disetor MKIP sebagaimana tercantum dalam akta Notaris, Esther,
SH, MKn, Notaris di Kabupaten Serang No.15, tanggal 16 Juli 2008, persetujuan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 22 September 2008. Surat Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-67335.AH.01.02. Tahun 2008 Tentang
Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 22 September 2008, Daftar Perseroan
Nomor AHU.0089284.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 22 September 2008, pengumuman dalam
Berita Negara RI dilaksanakan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Struktur permodalan dan pemegang saham MKIP berdasarkan Daftar Pemegang Saham MKIP tanggal
10 Januari 2012 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Nurhandy
Ny. Siuryeni
Nona Aspriyanty
Tuan Johnny Lonep
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
4.000
4.000.000.000
1.000
1.000.000.000
400
400
100
100
3.000
400.000.000
400.000.000
100.000.000
100.000.000
3.000.000.000
%
100,00
40,00
40,00
10,00
10,00
Dana penyertaan MKIP ke MAGP diperoleh melalui penyetoran dana senilai Rp50 Miliar yang disetorkan
oleh SGP, SGP melaksanakan penyetoran tersebut berdasarkan kesepakatan kerjasama dengan
MKIP, dimana MKIP akan mengalihkan penyertaannya di Subur dan Seruyan kepada MAGP dan hasil
penjualan Subur dan Seruyan kepada MAGP dikembalikan ke SGP.
53
d. Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa MKIP tertanggal 16 April 2012
sebagaimana termaktub dalam akta Notaris ESTHER,S.H., MKn, Notaris di Kabupaten Serang No.15,
tanggal 23 April 2012, dibuat di hadapan, susunan para anggota Komisaris dan Direksi MKIP sebagai
berikut:
-
-
-
-
-
-
-
Komisaris Utama
Komisaris Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur = Ny. Siuryeni;
= Nona Aspriyanty;
= tuan Nurhandy;
= tuan Johnny Lone;
= tuan Ir. Sandi Winata;
= tuan Raymond;
= tuan Desmon Pangestu;
e. Ikhtisar Keuangan
Laporan Keuangan MKIP yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan pada tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda
Mustika & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, adalah sebagai berikut:
Neraca
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2012
31 Desember
2011
2010
Aset
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
50.000
50.000
980
980
980
980
Liabilitas
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
49.025
49.025
-
-
975
980
980
50.000
980
980
Ekuitas
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
Laporan Laba (Rugi)
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2012
31 Desember
2011
Penghasilan
Beban
Rugi Bersih
Rugi Bersih
(5)
(5)
(5)
2010
-
-
5. Keterangan Singkat Mengenai Entitas Anak Perusahaan Berbentuk Badan Hukum Perseroan memiliki 3 (tiga) Entitas Anak Perusahaan. Berikut ini keterangan singkat mengenai dan
Entitas Anak Perusahaan Perseroan:
54
PT BOSWA MEGAPOLIS (BOSWA)
a. Riwayat Singkat
PT Boswa Megalopolis (“BOSWA”) adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian No. 23 tanggal
3 Pebruari 1982, dihadapan Notaris Husni Usman, S.H., Notaris di Banda Aceh, dan Perubahan No.7,
tanggal 2 Mei 1983, sehubungan dengan perubahan Pasal 19 Ayat 1 dan persetujuan Surat Keputusan
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 8 Nopember 1983 No.; C2-7318.HT.01.01.TH.83,
pendafataran pada Pengadilan Negeri Banda Aceh tanggal 12 Juli 1984 nomor W1.Da.HT.01.10-76,
Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 Agustus 1984 No.67, Tambahan No.841.
Tahun 1983 s/d Tahun 1989
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
Tahun 1990
Berdasarkan Akta Notaris Refizal, S. H. Notaris di Medan nomor 12, tanggal 5 April 1990, terdapat
perubahan permodalan dan pemegang saham BOSWA.
Tahun 1991 dan Tahun 1992
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
Tahun 1993
Berdasarkan Akta Notaris Ika Azniga Lokman S.H. Notaris di Medan nomor 73 tanggal 26 Oktober 1993,
terdapat perubahan permodalan dan perubahan pemegang saham, dan telah mendapat persetujuan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia nomor C2-4836.HT.01.04.TH.94 tanggal 22 Maret 1994,
pendaftaran pada Pengadilan Negeri Banda Aceh pada tanggal 15 April 1994 dibawah nomor W1.DA.
HT.01.10-03. BOSWA tidak memiliki bukti pengumuman dalam Berita Negara RI.
Tahun 1994 s/d Tahun 1996
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
Tahun 1997
Akta Notaris Sartono Simbolon, S.H., Notaris di Binjai nomor 15 tanggal 25 April 1997, persetujuan
atas peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor serta perubahan
nilai nominal, telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik indonesia tanggal 27 Mei 1999, Surat
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-9429.HT.01.04.TH.99, tanggal 27 Mei 1999,
Daftar Perusahaan pada Kantor pendaftaran Perusahaan Kodya Banda Aceh tanggal 07 Juli 1999
dengan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) nomor 010110100101 dan agenda pendaftaran nomor 032/
BH.01.01/VII/1999, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 September 1999
nomor 76, Tambahan nomor 6006.
Tahun 1998
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA, kecuali adanya tsunami di tahun 2004.
Tahun 1999
Boswa melakukan penanaman kelapa sawit seluas 325 Ha
55
Tahun 2000
Boswa melakukan penanaman kelapa sawit seluas 555 Ha
Tahun 2001 s/d 2003
Tidak ada perubahan material
Tahun 2004
Terjadi tsunami yang melanda Aceh, dimana efek tsunami sangat dirasakan pada kegiatan operasional
Boswa dan hilangnya catatan Perseroan. Kegiatan operasional Boswa sempat vacuum sampai dengan
diambilalihnya Boswa oleh PT Santika Griya Persada sesuai Akta nomor 21 tanggal 9 April 2008 dibuat
oleh Benny Kristianto Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta.
Tahun 2005 s/d Tahun 2007
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA.
Tahun 2008
Akta Notaris Rosida Rajaguguk Siregar, S.H., M.Kn, Notaris di Tangerang nomor 86, tanggal 31 Januari
2008, Merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk menyesuaikan dengan undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tanggal 14 Februari 2008.Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Republik
Indonesia nomor AHU-07220.AH.01.02. Tahun 2008, Daftar Perseroan nomor AHU-0010769.AH.01.09
Tahun 2008, tanggal 14 Februari 2008, Dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.01.10-4207 tanggal 20 Februari 2008, Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan kota Banda Aceh tanggal 17 Maret 2008 dengan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) nomor
010110100101 dan agenda pendaftaran nomor 588/RUP.01.01/III/2008, Berita Negara Republik
Indonesia tanggal 15 April 2008 nomor 31, Tambahan nomor 4430.
Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta nomor 21, tanggal 9 April 2008, dan telah
mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 18 Juli
2008, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-42850.
AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008 dan Daftar Perseroan nomor AHU-0061070.AH.01.09Tahun
2008, tanggal 18 Juli 2008, Berita Negara Republik Indonesia tanggal 15 Mei 2009 nomor 39, Tambahan
nomor 12953.Persetujuan atas peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
Tahun 2009
Akta Notaris Teddy Anwar Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta nomor 13, tanggal 12 Juni 2009, tentang
Perubahan seluruh Anggaran Dasar BOSWA sesuai peraturan di bidang Pasar Modal Nomor IX.J.1
tentang persyaratan Penawaran Umum Saham BOSWA, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 23 Juni 2009, Surat Keputusan Menteri hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-34740-AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 23 Juni 2009, Daftar
Perseroan Nomor AHU-0045672.AH.01.09 Tahun 2009, tanggal 23 Juni 2009 dan pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Tahun 2010
Berdasarkan Akta Notaris Teddy Anwar Sarjana Hukum Notaris di Jakarta nomor 56 tanggal 16
Desember 2010 tentang perubahan nama BOSWA dan perubahan status BOSWA dari Perusahaan
Terbuka Menjadi Perusahaan Tertutup, Akta tersebut diatas telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Maret 2011, Surat Keputusan Menteri Hukum dan
56
Hak Asasi Manusia republik Indonesia nomor : AHU-14006-AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 21 Maret
2011, Daftar Perseroan Nomor AHU-0022429.AH.01.09 Tahun 2011, tanggal 21 Maret 2011 dan untuk
pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia republik Indonesia.
Tahun 2011
Tidak ada perubahan material yang terjadi pada BOSWA
Tahun 2012
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor 17, tanggal 07
Februari 2012, tentang Perubahan Nama Perseroan menjadi PT Boswa Megalopolisdan perubahan
susunan Direksi dan Dewan Komisaris, dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia oleh Notaris tanggal 27 Februari 2012, Surat Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia republik Indonesia nomor : AHU-10352-AH.01.02.Tahun 2012 Tentang
Persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 27 Februari 2012, Daftar Perseroan Nomor
AHU-00017111.AH.01.09 Tahun 2012, tanggal 27 Februari 2012 dan untuk pengumuman dalam
Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor 15, tanggal 08 Juni
2012, tentang peningkatan Modal ditempatkan dan Modal disetor BOSWA, telah mendapat persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 05 Juli 2012, surat Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris tersebut nomor : AHU-01.10-24670 tanggal
05 Juli 2012, Daftar Perseroan nomor AHU-0061324.AH.01.09 Tahun 2012, tanggal 05 Juli 2012 dan
untuk pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
BOSWA berdomisili di Jakarta Pusat. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Senayan City, Panin Tower
Lantai 11, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat – 10270, dengan lokasi kebun di
Desa Lhok Boot, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya, Propinsi Daerah Istimewa Aceh.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar BOSWA sesuai Akta Notaris Teddy Anwar Sarjana Hukum Notaris di
Jakarta nomor 56 tanggal 16 Desember 2010, lingkup usaha BOSWA adalah berusaha dalam bidang
perkebunan sawit dan industry pengolahan minyak kelapa sawit, perdagangan, leveransir, distributor,
komisioner. Saat ini lingkup usaha BOSWA adalah perdagangan dan perkebunan sawit.BOSWA milai
beroperasi komersiap pada tahun 2008.
Boswa adalah berusaha dalam bidang perdagangan, kontraktor, karoseri, pertambangan umum,
perkebunan, kebunan, pengangkutan umum, percetakan, perbengkelan dan jasa.
c. Kepemilikan Saham
Permodalan dan Pemegang Saham
Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor 15, tanggal 08 Juni 2012, perubahan
pasal 4 ayat 2 dan bagian akhir anggaran dasar, penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 05 Juli 2012, surat Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris tersebut nomor : AHU-01.10-24670
tanggal 05 Juli 2012, Daftar Perseroan nomor AHU-0061324.AH.01.09 Tahun 2012, tanggal 05 Juli
2012 dan untuk pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.Struktur permodalan PT Boswa Megelopolis adalah
sebagai berikut:
57
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Tuan Siki Tjindaidy
Tuan Adi Zain
PT Multi Agro Gemilang Plantation
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
6.000.000.000
600.000.000.000
2.500.000.000
250.000.000.000
112.500.000
112.500.000
2.275.000.000
3.500.000.000
11.250.000.000
11.250.000.000
227.500.000.000
350.000.000.000
%
100,00
4,50
4,50
91,00
d. Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BOSWA tertanggal 6 Februari
2012, akta Notaris Haji Teddy Anwar,SH,SpN, Notaris di Jakarta No. 17, tanggal 07 Februari 2012,
penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 5
Maret 2012, surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kepada Notaris tersebut
Nomor AHU-AH.01.10-07749 tanggal 05 Maret 2012, Perihal : Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan PT Boswa Megalopolis, Daftar Perseroan Nomor AHU-0019519.AH.01.09.Tahun 2012
tanggal 05 Maret 2012, susunan anggota Komisaris dan Direksi BOSWA sebagai berikut:
PresidenKomisaris
= Drs. Maksum Khandari;
Komisaris = tuan Bobby Alianto;
Direktur = tuan Susanto Sorip;
e. Ikhtisar Keuangan
Laporan Keuangan BOSWA untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011
dan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Johan Malonda Mustika & Rekan dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010,
1999 telah diaudit oleh kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah dan Jerry dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian, adalah sebagai berikut:
Neraca
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2012
31 Desember
2010
2011
2009
Aset
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
45.694
372.909
418.604
48.711
245.306
294.017
53.525
182.130
235.655
53.412
160.927
214.339
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
158.001
2.620
160.621
136.674
1.773
138.447
84.135
274
84.409
63.903
63.903
Ekuitas
257.983
155.570
151.245
150.436
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
418.604
294.017
235.655
214.339
Aset
Perubahan pada aset tidak lancar selama tahun 2011 adalah karena adanya kenaikan pada tanaman
belum menghasilkan yaitu sebesar 140% menjadi Rp90 miliar dari tahun sebelumnya, dan adanya
kenaikan pada aset tetap bersih dari Rp67.8 miliar menjadi Rp88.7miliar atau kenaikan sebesar 30.8%
58
Per 30 Juni 2012, Aset tidak lancar meningkat 52%. Hal ini disebabkan terutama oleh kenaikan pada
tanaman belum menghasilkan sebesar 31.9% menjadi Rp118.9miliar dan kenaikan pada aset tetap
sebesar 43% menjadi Rp127 miliar. Kenaikan pada aset tetap ini karena adanya pengeluaran sebesar
Rp29 miliar pembangunan pabrik kelapa sawit.
Liabilitas
Adanya kenaikan selama tahun 2011 pada liabilitas jangka pendek sebesar 62.4% disebabkan karena
adanya kenaikan pada hutang pihak berelasi kepada PT Santika Griya Persada dari Rp82miliar ditahun
2010 menjadi Rp129 miliar di tahun 2011. Pinjaman ini diperuntukkan untuk pembiayaan operasional
BOSWA.
Peningkatan pada Liabilitas jangka panjang adalaha disebabkan adanya liabilitas pajak tangguhan
BOSWA sebesar Rp1.39miliar ditahun 2011 dan meningkat menjadi Rp2.19 miliar per 30 Juni 2012.
Ekuitas
Peningkatan ekuitas per 30 Juni 2012 adalah karena ada peningkatan modal disetor dari Rp150miliar di
tahun 2011 menjadi Rp250 miliar per 30 Juni 2012. Saldo laba ditahan juga meningkat dari Rp5.5miliar
per 31 Desember 2011 menjadi Rp7.9 miliar per 30 Juni 2012
Laporan Laba (Rugi)
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan
Laba (Rugi) Kotor
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Penghasilan (Beban) lain-lain
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak Penghasilan
Laba (Rugi) Bersih
2012
(6 bulan)
20.571
(16.560)
4.009
(712)
3.297
(88)
3.209
(797)
2.413
2011
(6 bulan)
19.860
(14.926)
4.934
(853)
4.081
(30)
4.051
(1.040)
3.010
2011
(1 tahun)
37.322
(29.933)
7.389
(1.621)
5.768
36
5.804
(1.480)
4.324
2010
(1 tahun)
24.808
(22.140)
2.668
(1.691)
977
51
1.028
(300)
81
809
2009
(1 tahun)
14.848
(13.810)
1.038
(737)
301
306
607
(74)
533
Kenaikan material pada Penjualan Bersih BOSWA terjadi ditahun 2011 dan 2010 yaitu sebesar 67% dan
50% dari penjualan bersih sebesar Rp14.8miliar ditahun 2009. Kenaikan ini karena hasil pengelolaan
yang baik oleh management.
Tambahan beban pokok penjualan di tahun 2011 dan 2010 yaitu sebesar 35% dan 60% dibandingkan
beban pokok penjualan 2009 sebesar Rp13.8miliar juga seiring dengan peningkatan penjualan pada
saat itu. Kenaikan beban pokok penjualan disebabkan terutama BOSWA mulai melakukan pembelian
TBS masyarakat ditahun 2010 sebesar Rp6.2miliar dan kemudian meningkat menjadi Rp21.9miliar
ditahun 2011.
59
PT BRENT MULTIDAYA (Brent)
a. Riwayat Singkat
PT Brent Multidaya (Brent) didirikan pada tanggal 25 Juni 2007 berdasarkan akta Pendirian Perseroan
Terbatas PT Brent Multidaya Notaris Budiono Widjaja, S.H. Notaris di Jakarta nomor. 12, tanggal 25
Juni 2007, pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
termaktub dalam Surat Keputusannya di bawah No. C00239 HT.01.01.TH.2007 Tentang Pengesahaan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas, tanggal 04 Oktober 2007, didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan tidak tercatat, Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Februari 2008 No.13,
Tambahan No. 1645. Anggaran Dasar Brent telah beberapa kali diubah dan perubahan terakhir
sebagaimana termaktub dalam Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H., SpN, Notaris di Jakarta, nomor.
74, tanggal 29 Mei 2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 13 Juli 2012, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-37722.AH.01.02 Tahun 2012 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
tanggal 13 Juli 2012. Daftar Perseroan Nomor AHU-0063262.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 13 Juli
2012, diumumlan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia. Brent berdomisili di Jakarta Pusat. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Senayan
City, Panin Tower Lantai 11, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat - 10270.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan Akta Pendirian No. 12 Tanggal 25 Juni 2007, dihadapan Notaris Budiono Widjaja,
SH., Notaris di Jakarta, dan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.; C00239
HT.01.01TH.2007, tanggal 4 Oktober 2007, pendaftaran pada Kantor Pendaftaran Perusahaan, nomor:
13, Berita Negara Republik Indonesia, tanggal 12 Februari 2008, Tambahan No.13 lingkup usaha Brent
adalah berusaha dalam bidang perdagangan, kontraktor, karoseri, pertambangan umum, perkebunan,
kebunan, pengangkutan umum, percetakan, perbengkelan dan jasa.
Saat ini lingkup usaha Brent adalah perdagangan dan perkebunan sawit. Brent belum beroperasi
komersial.
c. Kepemilikan Saham
Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, SH. SpN, Notaris di Jakarta , nomor 74, tanggal 29 Mei
2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Manusia Republik Indonesia tanggal 13 Juli 2012, Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Manusia Republik Indonesia No. AHU-37722.AH.01.02 Tahun
2012 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 13 Juli 2012, Daftar
Perseroan Nomor AHU-0063262.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 13 Juli 2012, diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Struktur
Permodalan BRENT sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Multi Agro Gemilang Plantation
Tuan Susanto Sorip
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
200.000
200.000.000.000
60.000
60.000.000.000
59.999
1
140.000
60
59.999.000.000
1.000.000
14.000.000.000
%
100,00
99,998
0,002
d. Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Brent Multidaya
tanggal 7 Februari 2011 akta Notaris Haji Teddy Awar,S.H., Notaris di Jakarta nomor 19 tanggal 08
Februari 2011, penerimaan pemberitahuan oleh Menrteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia tanggal 31 Maret 2011, surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Notaris
tersebut No. AHU-AH.01.10-09798 tanggal 31 Maret 2011, susunan anggota Komisaris dan Direksi
Brent sebagai berikut:
Komisaris
Direktur = tuan Bobby Alianto;
= tuan Susanto Sorip;
e. Ikhtisar Keuangan
Laporan Keuangan Brent yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan pada tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 yang
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah dan Jerry dan 2009 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian, adalah sebagai berikut:
Neraca
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2012
31 Desember
2010
2011
2009
Aset
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
5.317
76.664
81.981
6.753
51.218
57.971
14
15.203
15.218
600
600
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
22.217
482
22.700
43.068
255
43.323
227
227
-
Ekuitas
59.281
14.648
14.991
600
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
81.981
57.971
15.218
600
Aset
Peningkatan pada aset tidak lancar selama tahun 2010 adalah karena adanya peningkatan pada aset
tetap sebesar Rp15miliar. Ditahun 2011, aset tetap juga meningkat menjadi Rp39 miliar dan per 30
Juni 2012 meningkat menjadi Rp54miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh aktivitas pembebasan lahan
mulai tahun 2010 sampai dengan 30 Juni 2012. Persiapan lahan dan infrastruktur juga meningkat mulai
tahun 2011 yaitu sebesar Rp1.2 miliar dan per 30 Juni 2012 sebesar Rp13miliar.
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek naik dari Rp227 juta di tahun 2010 menjadi Rp43miliar di tahun 2011.Hal ini
disebabkan oleh adanya pinjaman dari PT Santika Griya Persada untuk kebutuhan operasional sebesar
Rp42.9miliar. Penurunan liabilitas jangka pendek per 30 Juni 2012 menjadi Rp22miliar adalah karena
adanya (i) pinjaman baru dari PT Multi Agro Gemilang Plantation sebesar Rp15.6 miliar dan dari PT
Boswa Megalopolis sebesar Rp6.3miliar, dan (ii) adanya pembayaran hutang kepada PT Santika Griya
Persada sebesar Rp43miliar atas hutang pada tahun 2011 sebesar Rp42.9 miliar dan pada tahun 2010
sebesar Rp216 juta.
61
Ekuitas
Kenaikan Ekuitas disebabkan oleh adanya tambahan setoran modal di semester I tahun 2012 sebesar
Rp45miliar menjadi Rp60miliar.
Laporan Laba (Rugi)
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
Penghasilan
Beban
Rugi Sebelum Pajak
Penghasilan
Pajak Tangguhan
Rugi Bersih
2012
(6 bulan)
2011
(6 bulan)
2011
(1 tahun)
2010
(1 tahun)
2009
(1 tahun)
6
(164)
(158)
2
(8)
(6)
8
(117)
(109)
2
(11)
(9)
-
(209)
(367)
(34)
(40)
(233)
(342)
(9)
-
Penghasilan Brent hanya bersumber dari Jasa Giro karena kebun sawit masih dalam tahap pembebasan
lahan. Tambahan beban operasional per 30 Juni 2012 menjadi sebesar Rp367juta dibandingkan tahun
2011 karena adanya beban jasa professional, beban sewa, dan cadangan imbalan kerja
PT BUMI ORION SAWIT SUBUR (SUBUR)
a. Riwayat Singkat
PT Bumi Orion Sawit Subur (SUBUR) didirikan pada tanggal 08 Maret 2008 berdasarkan akta Pendirian
Perseroan Terbatas PT Bumi Orion Sawit Subur nomor. 04, tanggal 08 Maret 2008, Pendirian Perseroan
Terbatas PT Bumi Orion Sawit Subur Notaris ESTHER, S.H. MKn, Notaris di Kabupaten Serang nomor.
04, tanggal 08 Maret 2008, pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 14 April 2008,Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-18357.AH.01.01. Tahun 2008 Tentang Pengesahaan Badan Hukum Perseroan, tanggal 14
April 2008, Daftar Perseroan No. AHU.0026981.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 14 April 2008, , Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 15 Juni 2012 nomor 48, Tambahan nomor 20432. Anggaran Dasar
SUBUR telah diubah dengan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor 68,
tanggal 29 Mei 2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal
21 Juni 2012,Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.34086.AH.01.02 Tahun 2012 Tetang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
tanggal 21 Juni 2012, Daftar Perseroan No. AHU.0056820.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 21 Juni
2012, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan Akta Pendirian No. 04 Tanggal 08 Maret 2008, dihadapan Notaris Esther, SH., Notaris di
Kabupaten Serang, persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 14 April 2008, Surat
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.; AHU-18357.AHA.01.01 Tahun 2008, tanggal
8 Nopember 1983, Daftar Perseroan nomor: AHU-0026981.AHA.01.09 Tahun 2008 Tangaal 14 April
2008, Berita Negara Republik Indonesia, tanggal 15 Juni 2012 No.48, Tambahan No.20432 lingkup
usaha Boswa adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum dan perkebunan kelapa sawit.
Saat ini lingkup usaha SUBUR adalah perdagangan dan perkebunan sawit. SUBUR belum beroperasi
komersial.
62
c. Kepemilikan Saham
Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Notaris Haji Teddy Anwar, SH. SpN, Notaris di Jakarta , nomor 68, tanggal 29 Mei
2012, persetujuan Menteri Hukum dan Hak Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2012, Surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Manusia Republik Indonesia No. AHU.34086.AH.01.02 Tahun
2012 Tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 21 Juni 2012, Daftar
Perseroan Nomor AHU-0056820.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 21 Juni 2012, diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Struktur
Permodalan SUBUR sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
PT Multi Agro Gemilang Plantation
Tuan Susanto Sorip
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Biasa Atas Nama
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
200.000
200.000.000.000
65.000
65.000.000.000
64.999
1
135.000
64.999.000.000
1.000.000
135.000.000.000
%
100,00
99,998
0,002
d. Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bumi Orion Sawit
Subur tanggal 30 April 2012 akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta nomor. 115,
tanggal 30 April 2012, dan ditegaskan kembali dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT. Bumi Orion Sawit Subur tanggal 28 Mei 2012, akta Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN,
Notaris di Jakarta nomor. 68, tanggal 29 Mei 2012, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republiik Indonesia tanggal 08 Juni 2012, surat Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republiik Indonesia kepada Notaris tersebut nomor AHU-AH.01.10-20673 tanggal 08 Juni
2012, Perihal : Penerimaan Peberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Bumi Orion Sawit Subur.
Daftar Perseroan Nomor AHU-0051693.AH.01.09.Tahun 2012 Tanggal 08 Juni 2012, susunan anggota
Komisaris dan Direksi SUBUR sebagai berikut:
Komisaris = tuan Bobby Alianto;
Direktur Utama = tuan Susanto Sorip;
Direktur = tuan Johnny Lone
e. Ikhtisar Keuangan
Laporan Keuangan SUBUR yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan pada tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan
Malonda Mustika & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, adalah sebagai berikut:
63
Neraca
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2012
31 Desember
2010
2011
2009
Aset
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
942
86.786
87.729
1.891
81.848
83.739
607
2.126
2.732
1.000
1.000
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
23.736
1.597
25.333
83.012
1.599
84.611
1.928
693
2.621
-
Ekuitas
62.396
(872)
111
1.000
Jumlah Liabilitas & Ekuitas
87.729
83.739
2.732
1.000
Aset
Penurunan pada aset lancar ditahun 2010 adalah karena penurunan kas dan bank dari Rp1 miliar
menjadi Rp376.7juta. Ditahun 2011, peningkatan pada aktivitas SUBUR mengakibatkan kenaikan pada
persediaan sebesar Rp295 juta dan uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp384juta.Selain itu
Pajak dibayar dimuka juga meningkat dari Rp89juta menjadi Rp336 juta. Per 30 Juni 2012, aset lancar
menurun sebesar 50% dari periode per 31 Desember 2011.
Kenaikan pada aset tidak lancar secara material terjadi pada tahun 2010, dimana aset tetap bersih
meningkat menjadi Rp75.9miliar dari Rp1.6 miliar ditahun sebelumnya
Liabilitas
Peningkatan liabilitas jangka pendek di tahun 2011 disebabkan oleh adanya pinjaman dari pihak
berelasi sdr Nurhandy sebesar Rp64.5miliar daridari PT Santika Griya Persada sebesar Rp17.3 miliar.
Per 30 Juni 2012, SUBUR melakukan pelunasan kepada Sdr Nurhandy dan kepad PT Santika Griya
Persada.Selain itu, SUBUR melakukan pinjaman baru dari PT Boswa Megalopolis sebesar Rp22.6miliar.
Ekuitas
Peningkatan ekuitas per 30 Juni 2012 disebabkan oleh adanya tambahan setoran modal dari PT Multi
Agro Gemilang Plantation sebesar Rp64.3miliar
Laporan Laba (Rugi)
(dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan
Penghasilan
Jumlah Beban
Rugi Sebelum Pajak
Penghasilan
Pajak Tangguhan
Rugi Bersih
2012
(6 bulan)
2011
(6 bulan)
2011
(1 tahun)
2010
(1 tahun)
2009
(1 tahun)
5
(382)
(377)
1
(79)
(79)
27
(465)
(438)
0
(889)
(889)
-
(355)
(732)
(103)
(182)
(545)
(983)
(889)
-
64
Penghasilan Subur hanya bersumber dari Jasa Giro karena kebun sawit masih dalam tahap pembebasan
lahan. Tambahan beban operasional per 30 Juni 2012 menjadi sebesar Rp382juta dibandingkan tahun
2011 karena adanya beban sewa, beban bunga pembiayaan konsumen, cadangan imbalan kerja, jasa
professional, asuransi.
6. Struktur Organisasi Perseroan
7. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tertanggal 29 Mei
2012, Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Haji Teddy Anwar, S.H.,SpN, Notaris di Jakarta,
nomor. 72, tanggal 29 Mei 2012, penerimaan pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Suratnya kepada Notaris di bawah Nomor
AHU-AH.01.10-28451 tanggal 01 Agustus 2012, Perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan PT Multi Agro Gemilang Plantation, susunan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan
sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris Komisaris /Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
= tuan Maksum Khandari;
= tuan Nurhandy;
= tuan Muhamad Arsyad Zsatur Perwira Putra Pamilih;
= tuan Susanto Sorip;
= tuan Bobby Alianto;
= nyonya Elfo Safani;
= tuan Ir.Nanang Ibnur Rosyid;
65
Berikut ini keterangan singkat mengenai para anggota Komisaris dan Direksi Perseroan :
KOMISARIS :
Maksum Khandari
Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958 di Semarang. Lulus dari Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 1983.
Menjabat Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai Chief Financial Officer (CFO) di PT Ciliandra Angky Abadi Group tahun
2009, Wakil Direktur Utama PT Tribakti Sarimas tahun 2006-2008, Komisaris
PT Ciliandra Perkasa 2004-2005 dan Vice President Ciliandra Group tahun
2000-2004.
Nurhandy
Komisaris
Warga negara Indonesia, 52 tahun. Lulus dari SMA Negeri Riau tahun 1976.
Menjabat sebagai Komisaris di Perseroan sejak tahun 2012. Sebelumnya
beliau menjabat sebagai Komisaris PT Bumi Orion Seruyan tahun 2008-2001,
Komisaris PT Meridan Sejatisurya Plantation 1993-2007, Direktur PT Ciliandra
Perkasa 1989-1995, Direktur PT Plamo Karya tahun 1989-1995 dan Direktur PT
Kulim Company tahun 1982-1988.
Mohammad Arsyad Zsatur Perwira Putra Pamilih
Komisaris/Komisaris Independen
Warga negara Indonesia, 50 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari
Institute Bisnis Managemen dan Hukum tahun 1987.
Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya
beliau menjabat sebagai Direktur Utama di PT Boswa Megalopolis tahun 20092010.
DIREKSI :
Susanto Sorip
Direktur Utama
Warga negara Indonesia, 48 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari
Randwick Technical College, Australia tahun 1988.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2010. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai President Direktur PT BPR Kredit Mandiri tahun 2007-2008,
Direktur Marketing dan Kredit PT Permata Finance Indonesia tahun 2003-2006,
Direktur Marketing PT Clipan Finance Indonesia Tbk tahun 1999-2003, Manajer
Regional PT Clipan Finance Indonesia Tbk 1998-2003, Manajer Cabang Medan
PT Clipan Finance indonesia Tbk 1991-1995.
66
Bobby Alianto
Direktur
Warga negara Indonesia, 39 tahun. Lulus dari SMA Tarakanita tahun 1991.
Menjabat sebegai Direktur Perseroan sejak tahun 2007. Saat ini beliau juga
menjabat sebagai Direktur di PT Santika Griya Persada, Komisaris di PT Boswa
Megalopolis, Komisaris di PT Brent Multidaya dan Komisaris di PT Bumi Orion
Sawit Subur.
Nanang Ibnur Rosyid
Direktur
Warga negara Indonesia, 44 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari
Universitas Brawijaya tahun 1992.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2010. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai GM Plantation di PT Pharma Agro Nusantara tahun
2007-2010, GM Plantation PT Sinarmas Grup tahun 2004-2007, Kepala
Perencanaan PT Surya Dumai Grup tahun 2002-2004, Manajer Agronomi
PT Multi Jaya Perkasa tahun 1997-2001.
Elfo Safani
Direktur
Warga negara Indonesia, 36 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Uniersitas Atma Jaya tahun 1999.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2008. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai Manajer Akuntansi dan Keuangan PT Electronic Solution
Indonesia tahun 2006-2008, Internal Auditor PT Jakarta, tahun 2005, Supervisor
Divisi Akuntansi PT Rimo catur Lestari tahun 2002-2005
Remunerasi
Jumlah renumerasi Komisaris dan Direksi PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk pada tahun 2012
sebesar Rp480 Juta dan pada tahun 2011 jumlah renumerasi Komisaris dan Direksi sebesar Rp381
juta. Dasar penetapan renumerasi Komisaris dan Direksi ditentukan oleh RUPS.
Penunjukkan seluruh Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam
No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan dan Perusahaan Publik.
Unit Audit Internal
Unit Audit Internal merupakan suatu unit kerja dalam Perseroan yang menjalankan fungsi audit internal,
sebagaimana disyaratkan dalam ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7, lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal (“Peraturan No. IX.I.7”). Perseroan telah memiliki
Unit Audit Internal dan Manajemen Risiko berdasarkan Surat No. 017/MAG.P-HRD/SK-PKMP/IX/2012
tanggal 17 September 2012 dan menunjuk Muhammad Sjahrir Habie sebagai Internal Audit dan
Manajemen Risiko Perseroan. Pada tanggal Prospektus ini, Perseroan sedang dalam proses untuk
menyesuaikan Unit Audit Internal dan Piagam Unit Audit Internal dengan ketentuan Peraturan No. IX.I.7.
67
Komite Audit
Dalam rangka penerapan Tata Kelola Perusahaan, Perseroan membentuk Komite Audit sesuai dengan
Peraturan No.IX.I.5, lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September
2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit juncto Peraturan BEI
No. I-A, Perseroan wajib membentuk Komite Audit dalam waktu 6 (enam) bulan sejak perusahaan
tersebut tercatat di Bursa Efek atau RUPS Perseroan berikutnya, kejadian mana yang lebih cepat
terlaksana. Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan Surat Pernyataan Kesediaan Membentuk
Komite Audit Perseroan tanggal 18 Juni 2012, Perseroan menyatakan dan berjanji untuk membentuk
Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal
pencatatan saham Perseroan pada BEI atau RUPS Perseroan berikutnya, kejadian mana yang lebih
cepat terlaksana.
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Risming Andyanto
Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1971 di Jakarta. Lulus dari Business Management University
of San Francisco. Memulai karirnya di Bank of America tahun 1991 - 1994 dengan jabatan terakhir
sebagai Assistant Vice President, pada tahun 1994 – 1995 bergabung di Standard Chartered Bank.
Mulai bergabung dengan Perseroan sejak 2008 dan mulai menjabat sebagai Corporate Secretary sejak
14 September 2012.
Pengangkatan Sekretaris Perusahaan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 008/MAGP/SK-PKP/IX/2012 tanggal 14 September
2012, Perseroan telah mengangkat Risming Andyanto sebagai Corporate Secretary Perseroan.
Adapun tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, antara lain:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang
pasar Modal;
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang
berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik;
3. Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan
Undang-Undang yang berlaku;
4. Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam
dan Masyarakat.
8. Sumber Daya Manusia
a. Karyawan
Perseroan memiliki program pengembangan karir keahlian karyawan melalui training yang dilakukan
secara rutin. Pada tahun 2012 Perseroan telah melakukan training untuk kepala perkebunan mengenai
“Konsep dan metode membuat anggaran tahunan berdasarkan analisa pekerjaan.”
68
Tabel berikut ini menunjukan perkembangan komposisi karyawan Grup menurut jenjang manajemen,
pendidikan, dan usia posisi 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, dan 2009:
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan
Jenjang Jabatan
Komisaris
Direktur
VP/Senior Manager
Manager
Assisten Manager
Staff
Non Staff
Jumlah
Jenjang Jabatan
Total Karyawan
3
4
3
7
36
15
155
223
Total Karyawan
Perseroan
3
4
2
5
18
3
56
91
Perseroan
30 Juni 2012
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
1
6
5
13
25
1
1
11
2
71
86
31 Desember 2011
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
-
-
-
-
-
-
Subur
1
5
15
21
Subur
Komisaris
3
3
Direktur
4
4
VP/Senior Manager
4
2
-
1
1
Manager
8
5
1
1
1
34
18
3
10
3
7
3
1
2
1
80
26
10
29
15
140
61
15
43
21
Assisten Manager
Staff
Non Staff
Jumlah
Jenjang Jabatan
Komisaris
Direktur
VP/Senior Manager
Manager
Assisten Manager
Staff
Non Staff
Jumlah
Total Karyawan
3
4
4
8
39
7
65
Perseroan
3
4
2
5
21
3
38
31 Desember 2010
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
1
3
1
15
Subur
1
1
12
2
16
1
1
3
1
6
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
S-3
S-2
S-1
Diploma
≤ SMU
Jumlah
Total Karyawan
1
46
5
171
223
Perseroan
1
21
2
56
80
69
30 Juni 2012
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
7
2
16
25
Subur
13
1
72
86
5
1
15
21
Jenjang Pendidikan
S-3
S-2
S-1
Diploma
≤ SMU
Jumlah
Jenjang Pendidikan
S-3
S-2
S-1
Diploma
≤ SMU
Jumlah
Jenjang Pendidikan
S-3
S-2
S-1
Diploma
≤ SMU
Jumlah
Total Karyawan
38
5
97
140
Total Karyawan
38
5
22
65
Total Karyawan
40
5
179
224
Perseroan
21
3
37
61
Perseroan
21
3
14
38
Perseroan
21
3
80
104
31 Desember 2011
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
3
1
11
15
9
1
33
43
31 Desember 2010
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
3
1
1
5
9
1
6
16
31 Desember 2009
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
5
1
11
17
9
1
71
81
Subur
5
16
21
Subur
5
1
6
Subur
5
17
22
Komposisi Karyawan Menurut Usia
Usia Karyawan
s/d 30 Tahun
30-45 Tahun
> 45-55 Tahun
> 55 Tahun
Jumlah
Usia Karyawan
s/d 30 Tahun
30-45 Tahun
> 45-55 Tahun
> 55 Tahun
Jumlah
Total Karyawan
120
88
13
2
223
Total Karyawan
92
47
1
140
Perseroan
45
25
13
2
85
30 Juni 2012
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
13
6
1
20
48
26
12
86
Perseroan
34
26
1
61
31 Desember 2011
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
13
2
15
29
14
43
70
Subur
16
5
21
Subur
16
5
21
Usia Karyawan
s/d 30 Tahun
30-45 Tahun
> 45-55 Tahun
> 55 Tahun
Jumlah
Usia Karyawan
s/d 30 Tahun
30-45 Tahun
> 45-55 Tahun
> 55 Tahun
Jumlah
Total Karyawan
40
25
65
Total Karyawan
70
154
224
Perseroan
34
4
38
31 Desember 2010
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
3
2
5
2
14
16
Perseroan
34
71
105
31 Desember 2009
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
3
15
17
29
52
81
Subur
1
5
6
Subur
5
6
21
Komposisi Karyawan Menurut Masa Kerja
Masa Kerja
s/d 5 Tahun
5-10 Tahun
> 10-40 Tahun
> 40 Tahun
Jumlah
Masa Kerja
s/d 5 Tahun
5-10 Tahun
> 10-40 Tahun
> 40 Tahun
Jumlah
Masa Kerja
s/d 5 Tahun
5-10 Tahun
> 10-40 Tahun
> 40 Tahun
Jumlah
Total Karyawan
223
223
Total Karyawan
140
140
Total Karyawan
224
224
Perseroan
91
91
30 Juni 2012
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
25
25
86
86
Perseroan
61
61
31 Desember 2011
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
15
15
43
43
Perseroan
105
105
31 Desember 2010
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
17
17
81
81
71
Subur
21
21
Subur
21
21
Subur
21
21
Komposisi Karyawan Menurut Status Kepegawaian
Status Karyawan
Total Karyawan
Karyawan Tetap
Karyawan Harian
Jumlah
Status Karyawan
223
223
Total Karyawan
Karyawan Tetap
Karyawan Harian
Jumlah
Status Karyawan
140
140
Total Karyawan
Karyawan Tetap
Karyawan Harian
Jumlah
65
65
Perseroan
91
91
30 Juni 2012
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
25
25
86
86
Perseroan
61
61
31 Desember 2011
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
15
15
43
43
Perseroan
38
38
31 Desember 2010
Nama Perusahaan
Brent
Boswa
5
5
16
16
Subur
21
21
Subur
21
21
Subur
6
6
31 Desember 2009
Status Karyawan
Total Karyawan
Karyawan Tetap
Karyawan Harian
Jumlah
Nama Perusahaan
224
Perseroan
105
224
Brent
Boswa
Subur
17
81
-
-
-
21
-
105
17
81
21
b. Kesejahteraan Karyawan
Kesejateraan karyawan yang diberikan oleh Perseroan adalah:
- Jaminan sosial tenaga kerja, berupa Jamsostek
- Tunjangan hari raya (THR)
- Bantuan pengobatan dan bantuan perawatan di rumah sakit
- Bantuan biaya melahirkan
- Bantuan pembelian kacamata
- Bantuan pembelian seragam
- Pemenuhan Upah Minimum Regional
- Dan adanya Koperasi Karyawan
Upaya kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh Perseroan telah memenuhi ketentuan Upah
Minimum Regional.
72
9. Skema Kepemilikan Perseroan
Bobby Alianto
Susanto Sorip
90%
10%
PT. Mul Karang Intan Permai
PT. Sanka Griya Persada
90%
10%
PT Mul Agro Gemilang Plantaon Tbk
“Perseroan”
91%
PT. Boswa Megalopolis
(“Boswa”)
99%
99%
PT. Bumi Orion Sawit Subur
(“Subur”)
PT. Brent Muldaya
(“Brent”)
Catatan: Hanya Sikin Tjindaidy dan Adi Zain yang tidak memiliki hubungan afiliasi.
10.Hubungan Antara Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan Pemegang Saham
Perseroan Berbentuk Badan Hukum dan Entitas Anak Perusahaan
Tabel Hubungan Pengurus dan Pengawas Perseroan dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan
Hukum
Nama
Susanto Sorip*
Bobby Alianto*
Elfo Safani
Ir.Nanang Ibnur Rosyid (Sumardjo)
Drs. Maksum Khandari
Nurhandy
Muhamad Arsyad Zsatur Perwira Putra Pamilih
Perseroan
DU
D
D
D
KU
K
K
SGP
K & PS
D & PS
-
MKIP
DU
-
Catatan: KU (Komisaris Utama); K (Komisaris); DU (Direktur Utama); D (Direktur); PS (Pemegang Saham)
* Memiliki hubungan afiliasi
Tabel Hubungan Pengurus dan Pengawas Perseroan dengan Entitas Anak Perusahaan
Nama
Susanto Sorip*
Bobby Alianto*
Elfo Safani
Ir.Nanang Ibnur Rosyid (Sumardjo)
Drs. Maksum Khandari
Nurhandy
Muhamad Arsyad Zsatur Perwira Putra Pamilih
Johnny Lone
Perseroan
DU
D
D
D
KU
K
K
Boswa
D
K
PK
-
Brent
D/PS
K
-
Subur
DU/PS
K
D
Catatan: KU (Komisaris Utama); K (Komisaris); DU (Direktur Utama); D (Direktur); PK (Presiden Komisaris); PS (Pemegang Saham)
* Memiliki hubungan afiliasi
73
11. Keterangan Mengenai Aset Perseroan dan Entitas Anak
No
1.
2.
3.
4.
Keterangan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
Lokasi
Bengkayang, Kalimantan Barat
Calang, Aceh Jaya
Mempawah, Kalimantan Barat
Gaung, Riau
Luas
8.051 Ha
6.343 Ha
3.330 Ha
3.198 Ha
Status
Sudah Dibebaskan dan Dikuasai
HGU
Sudah Dibebaskan dan Dikuasai
Sudah Dibebaskan dan Dikuasai
12.Asuransi
Kebijakan Perseroan berkenaan dengan aspek asuransi adalah mengasuransikan secara memadai
aset-asetnya. Tabel berikut menggambarkan rincian asuransi Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan
yang dimiliki pada saat prospektus ini diterbitkan:
Perseroan
No
Asuradur
1
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
2
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
3
4
Aset
Minibus/Toyota
Kijang Innova G
2.5/2008
Minibus/Mitsubishi
Strada L 200/2008
Minibus/Mitsubishi
Strada L 200/2005
Minibus/Mitsubishi
Strada L 200/2008
Masa
Berlaku
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
34502-00
Jenis
Nilai
Asuransi
Pertanggungan
Comprehensive Rp 195.000.000
34515-00
Comprehensive Rp 237.500.000
34515-00
Comprehensive Rp 180.000.000
38700-00
Comprehensive Rp 236.000.000
No. Polis
Boswa
No
1
2
3
4
5
6
7
Asuradur
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia
Aset
Minibus/Mitsubishi
Strada CR 25l/2009
Minibus/Mitsubishi
Strada CR 28L/2008
Minibus/Mitsubishi
Strada CR 28L/2008
Minibus/Mitsubishi
Strada CR 25
GLS/2008
Light Truck/Mitsubishi
Colt Diesel /2008
Light Truck/Mitsubishi
Colt Diesel /2008
Light Truck/Mitsubishi
Colt Diesel /2008
Masa
Berlaku
8 Juni 2012 s/d 8
Juni 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
22 Maret 2012 s/d
22 Maret 2013
74
42612-00
Jenis
Asuransi
Comprehensive
Nilai
Pertanggungan
Rp255.000.000
34490-00
Comprehensive
Rp195.000.000
34500-00
Comprehensive
Rp195.000.000
34504-00
Comprehensive
Rp215.000.000
34520-00
Total Loss Only
Rp180.000.000
34520-00
Total Loss Only
Rp180.000.000
34520-00
Total Loss Only
Rp180.000.000
No. Polis
Subur
No
1
2
3.
4.
Asuradur
Aset
Masa
Berlaku
9 Juli 2010
s/d 9 Juli
2013
PT Asuransi Kendaraan
Wahana
Penumpang /
Tata
Mitsubishi L200
Strada /2010/
4D56UCBX3394
PT MAA
Excavator/Hitachi Dari 8
General
HYD EXC ZX210 Desember
Assurance F/ 2010
2011 s/d 8
Desember
2012
PT MAA
Excavator/Hitachi 2 Agustus
General
HYD EXC ZX130 2011 s/d
Assurance L/ 2011
2 Agustus
2012
PT MAA
Excavator/Hitachi 2 Agustus
General
HYD EXC ZX210 2011 s/d
Assurance LC/ 2011
2 Agustus
2012
No. Polis
023.1050.301.2010.000624.00
Jenis
Nilai
Asuransi
Pertanggungan
Kerugian
Rp 320.0.000
Total, Kerugian
Sebagian dan TJH
Pihak III
05.13.00.000187
Heavy Equipment
Insurance
US$100,000.00
05.13.11.000131
Heavy Equipment
Insurance
Us$90,000.00
05.13.11.000131
Heavy Equipment
Insurance
Us$121,000.00
13. Perjanjian-Perjanjian Penting
Perjanjian-Perjanjian Penting antara lain Pihak (dengan keterangan Hubungan Afiliasi), Tanggal
Perjanjian (Amandemen), Deskripsi dan Masa Berlakunya.
No.
Pihak
1.
MAGP dengan Koperasi Sabaya Baya Maju
2.
Tanggal Perjanjian
15 Maret 2012
25 Februari 2010
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
MAGP dengan PT Manggala Gelora
Perkasa
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Sinar Karya Agung
MAGP dengan PT Patiware
14.
MAGP dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk
29 Mei 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
29 Februari 2012
19 April 2012
21 Maret 2012
75
Masa Berlaku
Deskripsi
Tidak Ditentukan Perjanjian Kerjasama
Lamanya
Kemitraan Untuk
Pembangunan Kebun Kelapa
Sawit
54 bulan
Perjanjian sewa menyewa
kantor
30 Juni 2012
Rumpuk Mekanis Tanpa Bakar
30 Juni 2012
Pembuatan Jalan Blok
30 Juni 2012
Pembuatan Jembatan Kayu
30 Juni 2012
Pembuatan Parit
30 Juni 2012
Gambangan dan Timbun Jalan
30 Juni 2012
Rental Alat Berat
30 Juni 2012
Tebas Tebang
30 Juni 2012
Teras Kontur
30 Juni 2012
Pembuatan Jalan Utama
30 Juni 2012
Tapak Bibitan
21 Maret 2013
Perjanjian Jual Beli tandan
Buah Segar
Pinjaman Berulang senilai
Rp200 Miliar.
a. Perjanjian dengan Pihak Ketiga
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Anak-Entitas Anak Perusahaan mengadakan
beberapa perjanjian penting dengan pihak ketiga, yaitu sebagai berikut:
Perjanjian Kerjasama
1. Oleh dan antara Perseroan (PIHAK PERTAMA) dengan Koperasi Sabaya Baya Maju, suatu
badan hukum yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan
berkedudukan di Bengkayang (PIHAK KEDUA) telah dibuat dan ditandatangan suatu perjanjian kerja
sama dengan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam “ PERJANJIAN KERJASAMA
KEMITRAAN UNTUK PEMBANGUNAN KEBUN KELAPA SAWIT” Nomor: 001/MAGP-Kop SBM/
III/2012 tanggal 15 Maret 2012, dibuat di bawah tangan dan bermerterai cukup
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
MAKSUD DAN TUJUAN
1.1.Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah ikut berperan aktif dalam program pemerintah di sektor
perkebunan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat petani dengan cara memproduktifkan
lahan-lahan tidur/lahan kosong dengan komoditi kelapa sawit. Sehingga pada giliriannya nanti
akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
petani setempat.
1.2.Dapat terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan antara Perusahaan Perkebunan
Besar, masyarakat Petani Peserta dan Koperasi dengan berprinsip saling percaya, mendukung,
mengisi, berkesinambungan dan saling menguntungkan.
RUANG LINGKUP KERJASAMA
Kerjasama dan pengelolaan usaha budidaya kelapa sawit mencangkup:
a. Penyediaan Lahan Perkebunan.
b. Pembangunan dan pengelolaan usaha budidaya kelapa sawit pada lahan yang telah diperoleh.
c. Pemasaran hasil TBS kelapa sawit.
d. Pembinaan Koperasi beserta para anggotanya yang menjadi peserta proyek.
e. Pembiayaan proyek dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pendanaan proyek..
KETENTUAN KERJASAMA
(1) Para pihak sepakat mengatur pembagian kerja dengan tujuan pembangunan kebun dapat
secepatnya terealisasi, pengelolaan perawatan/hasil kebun dan memenuhi kewajiban
pembayaran hutang kepada pihak BANK, ataupun PIHAK PERTAMA.
1.1 Aspek sosial masyarakat anggota Koperasi dan Pemda merupakan lingkup kerja tanggung
jawab sepenuhnya PIHAK KEDUA bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA.
1.2 Aspek Agronomi terdiri dari :
1.2.1. Masa pembangunan kebun dan perawatan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).
1.2.2. Masa Tanaman Menghasilkan, Seluruh pemeliharaan, panen dan transportasi
TBS dikelola oleh PIHAK PERTAMA bekerja sama dengan PIHAK KEDUA.
(2) Para pihak akan saling mendukung untuk tercapainya sasaran yang diharapkan.
76
PELAKSANAAN DAN PENGELOLAAN KEBUN
1. PIHAK PERTAMA membangun kebun kelapa sawit untuk sebagaimana dalam perjanjian ini,
meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Survey, pemetaan tanah;
b. Pembukaan lahan (Land Clearing);
c.Pembibitan;
d. Penanaman kacangan (Cover Crop);
e. Penanaman kelapa sawit;
f. Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) Kelapa Sawit minimal tanaman
berumur sampai dengan 60 bulan.
2. Pengelolaan kebun pada masa TM (Tanaman Menghasikan) akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA sampai dengan akhir produksi (satu periode tanam).
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Bertindak sebagai Avalis untuk kepentingan pembangunan proyek perkebunan.
2. Berkewajiban untuk menyediakan tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dalam masa
pembangunan, perawatan dan pemanenan hasil TBS perkebunan kelapa sawit PIHAK
KEDUA. Tenaga kerja diprioritaskan adalah penduduk setempat diwilayah desa peserta.
3. Dalam melaksanakan pembangungan kebun kelapa sawit sebagaimana dimaksud dalam pasal
5 (lima) 1.2.2 (satu titik dua titik dua) perjanjian ini, PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan
imbalan jasa (manajemen fee) sebesar 5% dari total Investasi pada saat pembangunan kebun
yang dikeluarkan untuk pembangunan kebun kelapa sawit.
4. Setelah pembangunan (penanaman dan pemeliharaan) kebun kelapa sawit selesai
dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA dan memenuhi syarat standard teknis, maka secara
administrasi kebun tersebut masuk pada masa Tanaman Menghasilkan (TM).
5. Pengelolaan kebun kelapa sawit secara administrasi maupun secara teknis kebun tetap
dilakukan dan dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA selama periode kerjasama.
6. Hasil produksi TBS sebelum tanaman menghasilkan (TM) akan digunakan untuk biaya
perawatan tanaman dan perbaikan Infrastruktur.
7. Penetapan harga seluruh hasil produksi TBS dengan harga sebagaimana yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat.
8. PIHAK PERTAMA melakukan pemotongan dari hasil penjualan TBS secara langsung yang
digunakan untuk :
a). Angsuran pinjaman dan bunga kepada Bank ataupun kepada PIHAK PERTAMA.
b). Biaya operasional yang meliputi, pemupukan, perawatan, biaya penen, ongkos angkut
dan sebagainya.
9. Hasil bersih penjualan TBS sebesar 30% diserahkan kepada petani peserta melalui PIHAK
KEDUA.
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Menyerahkan lahan kepada PIHAK PERTAMA untuk dikelola menjadi kebun kelapa sawit.
2. PIHAK KEDUA membantu untuk menyediakan tenaga kerja yang memenuhi persyaratan
dalam masa pembangunan, perawatan dan pemanenan hasil Tandan Buah Segar (TBS) untuk
seluruh areal perkebunan kelapa sawit. Tenaga kerja diprioritaskan adalah penduduk setempat
diwilayah desa peserta. Dalam hal ini Koperasi Sabaya Baya Maju sebagai penerima Surat
Perintah Kerja (SPK) atau kontraktor utama dalam pemeliharaan sampai dengan pemanenan
Tandan Buah Segar (TBS)
3. PIHAK KEDUA, dan atau petani anggota PIHAK KEDUA tidak diperkenankan menjual kebun
kelapa sawit dengan cara apapun kepada pihak lain.
77
4. Menjamin PIHAK PERTAMA dalam perjanjian ini, bahwa petani peserta tidak akan
mengundurkan diri dari keanggotaan Koperasi SABAYA BAYA MAJU, dan tidak mengganti
atau merubah jenis tanaman serta pengelolaan kebun kelapa sawit selama Perjanjian
Kerjasama ini berlangsung. Apabila diketahui terjadi penyimpangan terhadap ketentuan ini,
maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas tindakan anggotanya tersebut.
5. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan melakukan panen kebun kelapa sawit, dengan sendiri dan
berkewajiban menjaga areal perkebunan dari tindakan yang sama oleh pihak lain. Apabila
PIHAK KEDUA dan atau anggota melakukan penjualan hasil TBS kepada pihak luar, maka
PIHAK PERTAMA berhak menjatuhkan sanksi berupa denda sebesar sepuluh kali lipat dari
nilai TBS yang dijual tersebut, dan apabila PIHAK KEDUA dan atau anggota tidak dapat
memenuhi denda tersebut maka akan dikenakan sanksi Pidana.
6. Menerima hasil bersih sisa pendapatan produksi TBS dari PIHAK PERTAMA setelah dikurangi
biaya pemeliharaan, biaya panen, transport TBS, biaya angsuran kredit kepada Bank atau
PIHAK PERTAMA dan kewajiban-kewjiban lainnya kepada PIHAK PERTAMA.
7. Berhak mendapatkan keterangan tertulis secara berkala per tiga bulan dari PIHAK PERTAMA
mengenai besarnya dan sisa jumlah Angsuran Kredit kepada Bank atau PIHAK PERTAMA.
8. Bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
para anggotanya melalui kelompok kerja yang dapat mempengaruhi kelancaran proyek dan
pengelolaan kebun kelapa sawit.
9. Jika dibutuhkan PIHAK PERTAMA akan membantu melaksanakan pelatihan kerja kepada
PIHAK KEDUA dibidang administrasi, manajemen dan teknis perkebunan kelapa sawit serta
kegiatan-kegiatan yang terkait.
10. PIHAK KEDUA berhak berpartisipasi dalam pelaksanaan teknis pembangunan kebun dalam
pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA. Dan apabila dianggap
mampu oleh PIHAK PERTAMA akan diatur dalam perjanjian tersendiri.
TANDAN BUAH SEGAR (TBS)
PIHAK KEDUA tidak akan meminta/menuntut atas hasil produksi Tandan Buah Segar (TBS)
kepada PIHAK PERTAMA jika tanaman kelapa sawit telah berbuah/menghasilkan kurang dari 60
bulan dan seluruh hasil Tandan Buah Segar (TBS) tersebut akan digunakan seperti yang dijelaskan
pada pasal 9 (sembilan) ayat 6 (enam) diatas.
PEMBAGIAN HASIL PRODUKSI KEPADA ANGOTA PIHAK KEDUA
Pembagian hasil produksi TBS antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sebagaimana
dimaksud dalam perjanjian ini, dan sebagai dasar perhitungannya adalah timbangan Pengolahan
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan atau timbangan kebun milik PIHAK PERTAMA. Sebelum dilakukan
penimbangan akan dilakukan sortasi (grading) dengan dasar sesuai standar yang berlaku di
Perusahaan dan atau sesuai dengan standart dari Dirjenbun.
PERSELISIHAN DAN PENYELESAIAN
1. Apabila anggota secara sendiri-sendiri maupun badan hukum PIHAK KEDUA terbukti menjual
TBS kelapa sawit kepada PIHAK KETIGA selama masa perjanjian ini masih berlaku, maka
anggota secara sendiri-sendiri dan atau PIHAK KEDUA akan diproses sesuai prosedur hukum
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Setiap perselisihan yang timbul baik sebagai akibat suatu pelaksanaan perjanjian ini ataupun
sebagai akibat dari hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini, PARA PIHAK menyetujui
serta menyepakati untuk menyelesaikannya secara musywarah dan mufakat.
3. Apabila PARA PIHAK melanggar perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani ini, maka
PARA PIHAK secara sendiri-sendiri dapat mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan.
4. Apabila penyelesaian perselisihan yang terjadi tidak dapat diselesaikan sebagaimana
dimaksud pada ayat 3 (tiga) pasal ini, maka perselisihan dimaksud akan diselesaikan melalui
jalur hukum dan sepakati memilih domisili tetap dikantor kepaniteraan Pengadilan Negeri
Kabupaten Bengkayang.
78
Catatan:
Ketentuan perjanjian tersebut tidak mengatur pembatasan tindakan-tindakan hukum tertentu oleh
Perseroan selama berlakunya perjanjian di mana tindakan hukum tersebut dapat menimbulkan
pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan
atau mewajibkan Perseroan untuk melakukan tindakan hukum tertentu yang dapat menimbulkan
pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan.
2. Oleh dan antara Perseroan (PIHAK PERTAMA) dengan PT Bengkayang Nabati Indonesia,
suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia dan berkedudukan di Bengkayang (PIHAK KEDUA) telah dibuat dan ditandatangan
suatu perjanjian kerja sama dengan syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam akta
Perjanjian Kerjasama nomor 2 tanggal 04 Juni 2012, dibuat di hadapan Dino Irwin Tengkano,S.H.,
MKn, Notaris di Jakarta.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
• Pihak Pertma akan menjul seluruh hasil kebon kelapa sawitnya kepada Pihak Kedua untuk
diproduksi di Pabrik milik Pihak Kedua;
• Harga penjuaan atas hasil kebon kelapa sawit tersebut akan mengikuti harga pasar yang telah
ditentukan oleh pemerintah daerah setempat
• Pembayaran atas kelapa sawit yang telah dikirim oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua
akan dilakukan setiap akhir minggu’
• Jumlah besaran pengiriman kelapa sawit disesuaika dengan hasil panen yang dihasilkan oleh
kebun-kebun kelapa sawit milik Pihak Pertama
• Kewajiban Pihak Pertama yaitu mengirimkan seluruh kelapa sawit hasil kebunnya kepada
Pihak Kedua
• Hak Pihak Pertama yaitu mendapatkan pembayaran atas harga jual kelapa sawit yang telah
dikirimkan setiap akhir minggu;
• Hak Pihak Kedua yaitu mendapatkan seluruh hasi; kelapa sawit kiriman Pihak Pertama untuk
diproduksi di Pabrik;
• Kewajiban Pihak Kedua yaotu membayar kelapa sawit kiriman Pihak Pertama setiap akhir
minggu;
Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak tanpa kesepakatan bersama dari Pihak Pertama
dan Pihak Kedua;
• Penyelesaian perselisian secara musyawarah dan kekeluargaan
Catatan:
Ketentuan perjanjian tersebut tidak mengatur pembatasan tindakan-tindakan hukum tertentu oleh
Perseroan selama berlakunya perjanjian di mana tindakan hukum tersebut dapat menimbulkan
pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan
atau mewajibkan Perseroan untuk melakukan tindakan hukum tertentu yang dapat menimbulkan
pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan.
Perjanjian Sewa Menyewa
1. Oleh dan antara Perseroan (Lessee) dengan PT Manggala Gelora Perkasa, berkedudukan di
Jakarta (Lessor) telah dibuat dan ditandatangani suatu perjanjan sewa menyewa kantor dengan
syarat dan ketentuan sebagaimana termaktub dalam “Lease Agrement” Refferensi No. MGP 002/
XI/LA/2010”, tanggal 25 November 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka
waktu 54 bulan terhitung sejak tanggal 25 Februari 2010.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Objek sewa
: Ruang Sewa Boutique Office Panin Tower Seayan City Unit No. 11th Floor Unit
D. seluas 145,98 M2, -.
Penggunaan
: untuk Kantor
79
Hak dan Kewajiban Perseroan:
• Menggunakan ruangan yang disewa
• Membayar uang sewa, uang jasa pelayanan dan deposito jaminan
Nilai : uang sewa total US$ 100,945.170, Jasa pelayanan US$6.250 per meter persegi per
bulan
Pembatasan :
Megalihkan hak sewa baik sebagian maupun seluruhnya tanpa izin Lessor
Catatan:
Ketentuan perjanjian-perjanjian tersebut tidak mengatur pembatasan tindakan-tindakan hukum
tertentu oleh Perseroan selama berlakunya perjanjian di mana tindakan hukum tersebut dapat
menimbulkan pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham
publik Perseroan atau mewajibkan Perseroan untuk melakukan tindakan hukum tertentu yang
dapat menimbulkan pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang
saham publik Perseroan.
Perjanjian Pemborongan
Perseroan dengan pihak lain telah membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian
berikut:
sebagai
Oleh dan antara Perseroan (Pihak Pertama) dengan PT Sinar Karya Agung, berkedudukan di Medan
(Pihak Kedua) telah dibuat dan ditandatangani suatu perjanjankerja dengan syarat dan ketentuan
sebagaimana berikut:
1. “Surat Perintah Kerja” Nomor :001/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Rumpuk Mekanis Tanpa Bakar
(Zero Burning) Di Lokasi PT Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di
bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012
sampai dengan 30 Juni 2012 dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu
dengan pemberitahuan 30 hari sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut. Kemudian di addendum
sebagaimana termaktub dalam “Addendum Surat Perpanjangan Waktu Rumpuk Mekanis Tanpa
Bakar (Zero Burning)” Nomor :001/SPK/MAG-P/II/2012 tanggal 2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan
yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Rumpuk Mekanis Tanpa Bakar (Zero Burning) -.
Nilai : Mineral : Rp.4.000.000,- per satuan, Rawa : Rp.6.400.000,- per satuan
Kewajiban Pihak Pertama:
• Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
• Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
• Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
• Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
• Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
• Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
• Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
• Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
80
Penyelesaian Perselisihan:
• Musyawarah
• Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
2. “Surat Perintah Kerja” Nomor :002/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Pembuatan Jalan Blok Di Lokasi
PT Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan yang
bermeterai cukup. Jangka waktu terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni
2012 dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30 hari
sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub dalam
“Addendum Surat Perpanjangan Waktu Pembuatan Jalan Blok Nomor :002/SPK/MAG-P/II/2012
tanggal 2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang
sampai dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Pembuatan Jalan Blok.
Nilai : - Jalan Utama: ukuran lebar 9 m : areal Darat : Rp 34.500,- per satuan, areal
Rawa: Rp 42.000, - Jalan penghubung: ukuran lebar 7 m : areal Darat : Rp 26.500,- per satuan,
areal Rawa: Rp 33.000,-,
- Jalan Kontor: ukuran lebar 7 m : areal berbukit :Rp 22.000,- per satuan,
Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
• Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
• Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
• Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
• Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
• Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
• Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
• Musyawarah
• Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
3. “Surat Perintah Kerja” Nomor :003/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Buat Jembatan Kayu Di Lokasi PT
Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai
cukup. Jangka waktu
terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni 2012
dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30 hari
sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub dalam
“Addendum Surat Perpanjangan Waktu Buat Jembatan Kayu Nomor :003/SPK/MAG-P/II/2012
tanggal 2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang
sampai dengan 31 Desember 2012.
81
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Pembuatan Jembatan Kayu.
Nilai
: - Ukuran 2-4 m per unit Rp3.700.000,-, ukuran 4-8 m per unit Rp7.150.000,Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
• Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
• Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
• Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
• Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
• Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
• Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
4. “Surat Perintah Kerja” Nomor :004/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Buat Parit Di Lokasi PT Multi
Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai
cukup. Jangka waktu
terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni 2012
dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30 hari
sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub dalam
“Addendum Surat Perpanjangan Waktu Buat Parit Nomor :004/SPK/MAG-P/II/2012 tanggal 2 Juli
2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang sampai dengan
31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Pembuatan Parit.
Nilai
: Ukuran 1 x 1 x 1 m Rp11.500,- per satuan, ukuran 2 x 2 x 2 m Rp20.000,- per
satuan, ukuran 3 x 3 x 3 m Rp40,000,- per satuan
Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
• Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
• Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
• Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
82
•
•
•
Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang.
5. “Surat Perintah Kerja” Nomor :005/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Gambangan dan Timbun Jalan Di
Lokasi PT Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan yang
bermeterai cukup. Jangka waktu terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni
2012 dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30
hari sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub
dalam “Addendum Surat Perpanjangan Waktu Gambangan dan Timbun Jalan Nomor :005/SPK/
MAG-P/II/2012 tanggal 2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu
diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Gambangan dan timbun jalan.
Nilai
: Jalan Utama: angkutan tanah dan penimbunan Rp140.000,- per meter,
Gambangan Rp160.000,- per meter; Jalan penghubung: Angkutan tanah dan
penimbunan Rp140.000,- per meter, Gambangan Rp 160.000,- per meter
Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
• Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
• Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
• Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
• Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
• Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
• Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
83
6. “Surat Perintah Kerja” Nomor :006/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Rental Alat Berat Di Lokasi PT
Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai
cukup. Jangka waktu
terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni 2012
dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30 hari
sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub dalam
“Addendum Surat Perpanjangan Waktu Rental Alat Berat Nomor :006/SPK/MAG-P/II/2012 tanggal
2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang sampai
dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Rental Alat Berat.
Nilai
: Excevator volumen 200 Hm Rp520.000 per HM, Buldoser 200 Hm Rp610.000,per HM
Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
• Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
• Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
• Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
• Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
• Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
• Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
7. “Surat Perintah Kerja” Nomor :007/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Tebas Tebang (Imas) Di Lokasi PT
Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai
cukup. Jangka waktu
terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni 2012
dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30 hari
sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub dalam
“Addendum Surat Perpanjangan Waktu Tebas Tebang (Imas) Nomor :007/SPK/MAG-P/II/2012
tanggal 2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang
sampai dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Tebas Tebang (Imas).
Nilai
: - Satuan Rp700.000, - Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
84
Pemutusan Hubungan Kerja:
- Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
- Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
- Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
- Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
- Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
- Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
8. “Surat Perintah Kerja” Nomor :008/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Teras Kontur Di Lokasi PT Multi
Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai
cukup. Jangka waktu
terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni 2012
dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30 hari
sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub dalam
“Addendum Surat Perpanjangan Waktu Teras Kontur Nomor :008/SPK/MAG-P/II/2012 tanggal 2
Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang sampai
dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Teras Kontur.
Nilai
: - Rp10.500,- per meter
Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
- Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepada pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
- Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
- Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
- Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
- Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
- Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
85
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
9. “Surat Perintah Kerja” Nomor :009/SPK/MAG-P/II/2012 Tentang Pembuatan Jalan Utama Ke PKS
Di Lokasi PT Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 29 Februari 2012, dibuat di bawah tangan
yang bermeterai cukup. Jangka waktu terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30
Juni 2012 dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan
30 hari sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub
dalam “Addendum Surat Perpanjangan Waktu Pembuatan Jalan Utama Ke PKS Nomor :009/SPK/
MAG-P/II/2012 tanggal 2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu
diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Pembuatan Jalan Utama Ke PKS.
Nilai
: - Darat: ukuran 12 m Rp43.000,- per satuan
Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
- Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
- Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
- Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
- Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
- Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
- Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
10. “Surat Perintah Kerja” Nomor :010/SPK/MAG-P/IV/2012 Tentang Tapak Bibitan Di Lokasi PT
Multi Agro Gemilang Plantation tanggal 19 April 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai
cukup. Jangka waktu
terhitung sejak tanggal 29 Februari 2012 sampai dengan 30 Juni 2012
dengan hak Pihak Kedua untuk memperpanjang jangka waktu dengan pemberitahuan 30 hari
sebelum brakhirnya jangka waktu tersebut Kemudian di addendum sebagaimana termaktub dalam
“Addendum Surat Perpanjangan Waktu Tapak Bibitan Nomor :010/SPK/MAG-P/IV/2012 tanggal
2 Juli 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu diperpanjang sampai
dengan 31 Desember 2012.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Jenis Pekerjaan : Tapak Bibitan.
Nilai
: - Rp8.100.000,- per hetar
86
Kewajiban Pihak Pertama:
- Memberikan instruksi baik secara lisan dan atau tertulis kepada Pihak Kedua
- Menunjuk lokasi kerja kepada Pihak Kedua
Pemutusan Hubungan Kerja:
- Pihak Pertama berhak secara sepihak membatalkan dan mengakhiri atau mengalihkan/
memindahkan/mengoperkan seluruh atau sebagian pekerjaan dalam perjanjian tersebut
kepda pihak ketiga tanpa kewajiban pembayaran dan ganti kerugian dalam bentuk apapun
kepada Pihak Kedua, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
- Pihak Kedua tidak dan atau belum memulai pekerjaaan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Pihak Pertama;
- Pihak Kedua menyerahkan sebagian dan atau seluruh pekerjaan yang ditetapkan dalam
perjanjian kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama;
- Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama;
- Pihak Kedua tidak dapat menunjukkan kemajuan pekerjaan yang berarti dan atau perbaikan
kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan-0ketentuan dalam
perjanjian dan atau ketentuan-ketentuan lain yang telah disepakati bersama setelah Pihak
Pertama memberikan surat peringatan tertulis tiga kali atau tiga kali berturut-turut;
- Melanggar atau tidak memenuhi salah satu atau sebagian atau seluruh ketentuan yang
ditetapkan dalam perjanjian berikut semua perubahannya yang akan dibuat dikemudian hari.
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Singkawang:
Catatan:
Ketentuan perjanjian-perjanjian tersebut tidak mengatur pembatasan tindakan-tindakan hukum
tertentu oleh Perseroan selama berlakunya perjanjian di mana tindakan hukum tersebut dapat
menimbulkan pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham
publik Perseroan atau mewajibkan Perseroan untuk melakukan tindakan hukum tertentu yang
dapat menimbulkan pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang
saham publik Perseroan.
Perjanjian Jual Beli
Oleh dan antara Perseroan (Penjual) dengan PT Patiware, berkedudukan di Jakarta Utarat (Pembeli)
telah dibuat dan ditandatangani suatu perjanjan jual beli dengan syarat dan ketentuan sebagaimana
termaktub dalam “Surat Perjanjian Jual Beli Tanda Buah Segar”, No.014/PJB-TBS/PW/III/2012 tanggal
21 Maret 2012, dibuat di bawah tangan yang bermeterai cukup. Jangka waktu 1 tahun terhitung
sejak tanggal 21 Maret 2012 dan berakhir pada tanggal 21 Maret 2013, diperpanjang berdasarkan
kesepakatan para pihak.
Berdasarkan Perjanjian tersebut:
Objek sewa : Jual Beli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit-.
- Penjual menjual kepada Pembeli TBS dengan jumlah minimuman 80 Ton setiap bulan
- Harga Jual TBS : Ditetapkan Pembeli franco PKS PT Patiware dan dapat berubahan sesuai
pperkembangan harga pasar CPO dan PK
- Penyerahan : PKS PT Patiware
Penyelesaian Perselisihan:
- Musyawarah
- Jika Musyawarah tidak tercapai diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara:
87
Catatan:
Ketentuan perjanjian tersebut tidak mengatur pembatasan tindakan-tindakan hukum tertentu oleh
Perseroan selama berlakunya perjanjian di mana tindakan hukum tersebut dapat menimbulkan
pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan atau
mewajibkan Perseroan untuk melakukan tindakan hukum tertentu yang dapat menimbulkan pembatasan
hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan.
Perjanjian Peneriman Fasilitas Kredit Bank
Oleh dan antara Perseroan (Debitur) dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk disingkat PT Bank Panin
Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat (Kreditur) telah dibuat suatu perjajian kredit dengan syarat dan
ketentuan sebagaiana termaktub dalam akta Perjajian Kredit nomor 215 tanggal 29 Mei 2012, dibuat
di hadapan Arry Suprapto,S.H., Notaris di Jakarta jo akta Pengakuan Hutang No.216 tanggal 29 Mei
2012, dibuat di hadapan Notaris yang sama dan jo akta Pemberian Jaminan Secara Fiducia No.217
dan akta Perjanjian Penyerahan Jaminan Dan Kuasa No.218, keduanya tanggal 29 Mei 2012, dibuat di
hadapan Notaris yang sama.
-Berdasarkan Perjanjian Kredit
PASAL 1
FASILITAS KREDIT
1.1.Jenis, Jumlah, Jangka Waktu dan Tujuan penggunaan;
a. Fasilitas Kredit yang diberikan Bank kepada Debitur (selanjutnya disebut Fasilitas Kredit)
adalah:
- Jenis Fasilitas
: Pinjaman berulang (PB) yang bersifat Non Revolving;
-Jumlah
: Rp 200.000.000.000,- (dua ratus milyar Rupiah)
- Jangka waktu
: 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal penandatanganan Akta
Perjanjian Kredit sampai dengan tanggal dua puluh sembilan
Mei tahun dua ribu tiga belas (29-05-2013).
- Tujuan penggunaan : Modal kerja dalam bidang perkebunan sawit.
(Selanjutnya disebut “Fasilitas Kredit”).
b. Yang dimaksud dengan Fasilitas Kredit non revolving adalah: “Non Revolving” dimana Debitur
tidak dapat melakukan penarikan kembali atas Fasilitas Kredit yang dibayar dari waktu ke
waktu selama jangka waktu Perjanjian ini.
1.2 Penarikan Fasilitas Kredit;
a. Jangka Waktu Penarikan;
- Untuk Fasilitas Kredit ditarik sekaligus pada tanggal dua puluh sembilan Mei tahun dua
ribu dua belas (29-05-2012), jangka waktu mana dapat diperpanjang dengan perjanjian
tertulis dari Bank setelah mempertimbangkan permohonan tertulis dari Debitur, yang
merupakan kesatuan dari Perjanjian.
b. Cara Penarikan;
(1) Bila Debitur hendak melakukan penarikan dana atas Fasilitas Kredit, Debitur wajib
mengirimkan pemberitahuan tertulis atau menyerahkan bukti penarikan kepada Bank
yang memberitahukan jumlah-jumlah pinjaman dan penarikan yang dikehendaki, tanggal
mana tidak boleh kurang dari 3 (tiga) hari kerja setelah Bank menerima pemberitahuan
tersebut.
(2) (Tiap) Penarikan Fasilitas Kredit hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu penarikan
Fasilitas Kredit dengan tetap memperhatikan hari kerja dan jam kerja Bank;
(3) Menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas, Bank tetap mempunyai hak untuk
menunda atau mengatur kembali (Rescheduling) penarikan Fasilitas Kredit, Rescheduling
tersebut tidak memberikan hak kepada Debitur untuk mengajukan tuntutan/gugatan
hukum berupa apapun terhadap Bank, antara lain (namun tidak terbatas) tuntutan/gugatan
membayar ganti rugi kepada Debitur atas kerugian-kerugian yang mungkin diderita Debitur
sebagai akibat Recheduling tersebut;
88
(4) Debitur setuju bahwa Bank juga mempunyai hak untuk sewaktu-waktu memblokir,
membatalkan ataupun mengurangi jumlah fasilitas kredit;
(5) Debitur tidak dapat melakukan penarikan Fasilitas Kredit melebihi jumlah yang disebut
dalam ketentuan 1.1. di atas;
c.Bukti Penarikan;
Untuk (tiap) penarikan, Debitur wajib dan akan menyerahkan pada Bank media penarikan berupa
terima uang atau media lainnya yang ditentukan oleh Bank dalam bentuk dan isi yang disetujui dan
diterima oleh Bank;
-media-media penarikan mana akan menjadi bukti bagi Bank mengenai telah diterimanya uang oleh
Debitur dari Bank dalam hal tidak ditandatanganinya media-media penarikan seperti tersebut di atas
maka perjanjian ini dianggap sebagai Tanda Terima Uang untuk suatu jumlah uang berdasarkan
Perjanjian ini dan perjanjian-perjanjian lainnya yang merupakan perubahan dan penambahan dari
Perjanjian ini.
d. Kewajiban-Kewajiban Bank untuk memberikan Fasilitas Kredit adalah sebesar sebagaimana
tercantum dalam pasal 1 ayat 1.1 akta ini,
1.3 Pembuktian Hutang
Sebagai akibat dari penarikan Fasilitas Kredit, maka Debitur dengan ini menyatakan menerima
Fasilitas Kredit dari Bank dengan jumlah setinggi-tingginya sebagaimana disebutkan dalam
ketentuan 1.1 di atas, jumlah mana belum termasuk bunga, provisi, komisi dan ongkos-ongkos
serta biaya-biaya lainnya yang timbul sebagai akibat penarikan Fasilitas Kredit sehubungan dengan
Perjanjian ini, Debitur atau Bank setuju bahwa media-media penarikan dan/atau pembukuanpembukuan dan/atau catatan-catatan serta surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang dikelola
dan diadministrasikan oleh Bank juga merupakan bukti yang lengkap dan mengikat terhadap
Debitur atas semua jumlah hutang Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian;
1.4 Pembayaran Kembali;
a. Pembayaran kembali akan dilakukan oleh Debitur kepada Bank dengan ketentuan sebagai
berikut:
- Untuk Fasilitas Kredit ini sesuai dengan jadwal pembayaran kembali kredit yang telah
disiapkan oleh Bank.
b. Setiap pembayaran dari Debitur, pertama-tama akan diperuntukkan bagi pembayaran;
(1) Biaya terhutang kepada negara, termasuk tetap tidak terbatas pada pajak;
(2) Ongkos-ongkos, misal ongkos perkara (jika ada);
(3) Bunga dan pembayaran lainnya selain denda dan pinjaman pokok;
(4) Denda yang belum dibayarkan dan;
(5) Pokok pinjaman yang terhutang;
1.5 Bunga, Provisi/Fee dan Denda;
a.Bunga;
- Atas tiap jumlah uang yang terhutang atau sisanya yang belum dibayar lunas atau
pemberian Fasilitas Kredit, Debitur wajib membayar bunga kepada Bank sebesar 6,50 %
(enam koma lima nol persen) p.a., bersifat floating rate.
- Setiap penarikan fasilitas kredit dikenakan bunga sebagaimana disebut di atas yang
dikenakan per tahun yang dihitung berdasarkan:
- Saldo harian dan untuk maksud tersebut Bank akan membebankan bunga pada jumlah
Fasilitas Kredit yang terhutang dan Debitur harus membayar pada tanggal yang ditetapkan
oleh Bank, dengan ketentuan bilamana tanggal tersebut jatuh pada bukan hari kerja Bank,
maka bunga akan dibebankan pada hari kerja sebelum tanggal tersebut.
- Debitur setuju dan dengan ini memberi kuasa kepada Bank untuk sewaktu-waktu merubah
ketentuan besarnya suku bunga tersebut di atas sesuai dengan perkembangan keadaan
pasar, dan Bank akan memberitahukan perubahan suku bunga tersebut kepada Debitur,
pemberitahuan mana akan mengikat Debitur.
89
-
Untuk Fasilitas Kredit, tanggal pembayaran bunga adalah pada setiap awal bulan dan/
atau hari kerja sebelumnya bila tanggal awal bulan jatuh pada hari libur kecuali ditentukan
lain oleh Bank.
- Bunga tersebut di atas terhutang oleh Debitur sejak tanggal penarikan pinjaman sampai
dengan hari dan tanggal hutang tersebut dibayar kembali dengan lunas, penuh dan dengan
sebagaimana mestinya oleh Debitur kepada Bank sesuai dengan jumlah hari yang telah
berlalu, dihitung atas dasar bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tigaratus enampuluh) hari,
dan wajib dibayar lunas, penuh dan dengan sebagaimana mestinya oleh Debitur kepada
Bank pada setiap tanggal pembebanan bunga.
b. Provisi dan Fee/Administrasi;
Debitur setuju untuk membayar:
i) Provisi : Nihil
ii) Biaya Administrasi Kredit sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta Rupiah)
c.Denda;
- Bilamana Debitur tidak atau gagal membayar lunas suatu pinjaman, bunga atau lain-lain
jumlah uang yang wajib dibayar berdasarkan Perjanjian ini atau bukti penerimaan uang,
maka (dengan tidak mengurangi kewajiban Debitur untuk tetap membayar jumlah uang
yang telah wajib dibayarnya itu berikut bunga yang berlaku pada saat itu) Debitur wajib
membayar bunga denda atas jumlah yang tidak atau lalai dibayar tersebut kepada Bank.
- Besarnya denda adalah 48% (empat puluh delapan persen) per tahun, dihitung dari jumlah
pinjaman, bunga atau lain-lain jumlah uang yang tidak atau lalai dibayar tersebut:
- Perhitungan denda terhutang dihitung secara harian mulai dari hari dan tanggal tujuh
tempo jumlah uang yang wajib dibayar tersebut tidak atau lalai dibayar sampai dengan
hari dan tanggal jumlah uang yang wajib dibayar tersebut dibayar lunas sesuai dengan
jumlah hari yang lewat, dengan ketentuan jumlah hari dalam satu tahun adalah 360 (tiga
ratus enampuluh) hari sebagai faktor pembagi tetap dan denda tersebut wajib dibayar
dengan sekaligus (lunas) oleh Debitur seketika ditagih secara tertulis oleh Bank.
1.6Pembukuan;
Fasilitas Kredit yang dimaksud dalam perjanjian ini akan dibukukan oleh Bank pada kantor/cabang
yang tercantum dalam perjanjian ini. Akan tetapi Debitur setuju dan bersama ini memberikan kuasa
pada Bank untuk bilamana Bank menganggap perlu berdasarkan pertimbangan Bank sendiri, untuk
mengalihkan pembukuan Fasilitas Kredit dimaksud pada kantor/cabang Bank yang lain, baik yang
berada di Indonesia maupun di luar Indonesia.
PASAL 5
HAL-HAL YANG DIWAJIBKAN
Kecuali ditentukan lain oleh Bank, terhitung sejak tanggal perjanjian ini sampai dengan dilunasinya
seluruh kewajiban yang terhutang oleh Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian ini, maka Debitur
wajib melakukan/melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
5.1.Menjalankan usahanya secara layak dan efisien serta sesuai dengan ketentuan hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5.2.Menggunakan Fasilitas Kredit semata-mata untuk keperluan sebagaimana ditetapkan dalam
Perjanjian ini;
5.3.Senantiasa memberikan ijin kepada Bank atau petugas-petugas yang diberi kuasa oleh Bank
untuk:
a. melakukan pemeriksaan (unaudit) terhadap buku-buku, catatan-catatan dan administrasi
Debitur serta memeriksa keadaan barang-barang jaminan;
b. melakukan peninjauan ke dalam proyek, bangunan-bangunan lain dan kantor-kantor yang
digunakan Debitur dan;
c. menempatkan karyawan-karyawannya dan/atau kuasanya atau perusahaan penilai
sebagaimana akan ditetapkan oleh Bank akan diberitahukan kepada Debitur untuk melakukan
Collateral Inspection untuk jaminan tanah dan/atau bangunan (Fixed Asset) minimal 1 (satu)
kali setiap tahun dan untuk jaminan lainnya (non fixed asset) minimal 1 (satu) kali setiap 6
(enam) bulan dengan biaya ditanggung oleh Debitur;
90
5.4. Mengizinkan karyawan-karyawan Bank atau kuasanya atau perusahaan penilai sebagaimana
akan ditetapkan oleh Bank dan akan diberitahukan kepada Debitur untuk melakukan collateral
inspection minimal satu kali dalam satu tahun dan dengan biaya ditanggung oleh Debitur.
5.5. Melakukan pembukuan mengenai keuangan perusahaan dan membuat catatan-catatan
yang mencerminkan keadaan keuangan perusahaan Debitur yang sesungguhnya serta hasil
pengoperasian perusahaan Debitur yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembukuan yang diterima
secara umum atau sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntasi Indonesia yang mencerminkan
kewajaran dan dilaksanakan secara konsisten.
5.6. Memberikan pada Bank segala informasi/keterangan/data-data (seperti, namun tidak terbataas
pada laporan keuangan Debitur), yaitu:
a. segala sesuatu sehubungan dengan keuangan dan usaha Debitur;
b. bilamana terjadi perusahaan dalam sifat atau luas lingkup usaha Debitur bilamana terjadi
suatu peristiwa atau keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan usaha atau keuangan
Debitur, setiap waktu baik diminta maupun tidak diminta oleh Bank.
c. bilamana terjadi perubahan dalam Anggaran Dasar beserta persetujuan dan/atau
pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
5.7. Memperoleh, mempertahankan, memperpanjang atau memperbaharui apabila sudah habis
jangka waktunya semua izin usaha dan izin-izin lainnya termasuk namun tidak terbatas pada
izin mengenai AMDAL yang harus dimiliki oleh Debitur dalam rangka menjalankan usahanya dan
menyerahkan fotocopy dari izin-izin tersebut kepada Bank serta menyimpan baik-baiknya suratsurat izin dan persetujuan-persetujuan yang telah diperolehnya dari pihak yang berwenang dan
apabila ternyata dikemudian hari diperlukan surat-surat izin dan persetujuan-persetujuan yang
baru Debitur wajib segera mengurusnya;
5.8. Membayar pajak-pajak dan beban-beban lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah, bea meterai,
biaya-biaya dan semua tagihan-tagihan yang wajib dibayar oleh Debitur sehubungan dengan
usahanya dengan sebagaimana mestinya;
5.9. Bersedia untuk tunduk, mematuhi dan melaksanakan segala ketentuan yang sekarang berlaku
maupun yang akan ditetapkan dikemudian oleh Bank Indonesia atau instansi pemerintah lainnya
yang mengatur mengenai ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dalam hal
pemberian Fasilitas Kredit kepada Debitur menurut perjanjian ini atau group Debitur (termasuk
afiliasi, anak perusahaan atau pihak terkait) dalam perjanjian-perjanjian lain yang ada pada Bank
ternyata melampaui BMPK;
5.10. Debitur wajib menjaga agar kolektibilitas Debitur pada setiap lembar kreditur dari Debitur (termasuk
pada Bank) adalah setiap tetap pada kolektibilitas 1 (satu), sesuai aturan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia;
5.11. Menyerahkan pada Bank;
a. Laporan Keuangan Tahunan (unaudited) segera setelah diminta oleh Bank, selambatlambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal laporan;
b. Laporan Tahunan Triwulanan (house Figures), termasuk neraca dan perhitungan laba-rugi,
segera setelah diminta oleh Bank, selambat-lambatnya 60 (enampuluh) hari sejak tanggal
laporan, yang ditandatangani oleh pengurus Debitur;
c. Laporan Keuangan Tahunan yang meru lampiran Surat Pemberitahuan Tahunan Atas
Pajak Penghasilan (SPT-PPH) yang bertanda terima dari kantor pelayanan pajak setempat,
selambat-lambatnya 120 (seratus duapuluh) hari sejak tanggal laporan;
d. Daftar-daftar, Tagihan-tagihan (piutang) Debitur dengan disertai aging schedule setiap triwulan,
selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari kalender setelah tanggal periode laporan tersebut dan
ditandatangani oleh pengurus perusahaan Debitur.
91
PASAL 6
HAL-HAL YANG DILARANG
Kecuali ditentukan lain oleh Bank, terhitung sejak tanggal Perjanjian ini sampai dengan dilunasinya
seluruh kewajiban yang terhutang oleh Debitur kepada Bank berdasarkan Perjanjian ini, maka Debitur
dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
6.1.Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/menyerahkan pemakaian
seluruh atau sebagian kekayaan/asset Debitur, baik barang-barang bergerak maupun tidak
bergerak milik Debitur, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari;
6.2.Menjaminkan/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan Debitur kepada orang/pihak
lain, kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada Bank sebagai Jaminan;
6.3.Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Debitur untuk membayar kepada
pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha Debitur sehari-hari;
6.4.Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketiga lainnya, kecuali melakukan endorsemen
atau surat-surat yang dapat diperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau penagihan
transaksi-transaksi lain yang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha;
6.5.Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka
menjalankan usaha Debitur sehari-hari;
6.6.Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha Debitur seperti yang sedang dijalankan
dewasa ini.
PASAL 8
JAMINAN ATAS PEMBERIAN KREDIT
8.1.Untuk lebih menjamin pembayaran lunas, penuh tertib dan sebagaimana mestinya seluruh
kewajiban Debitur kepada Bank, baik jumlah pokok pinjaman(-Pinjaman) bunga, biaya-biaya dan
lain-lain jumlah uang yang wajib, maka Debitur menyerahkan kepada Bank jaminan(-jaminan) yang
pengalihan hak kepemilikannya dibuktikan dengan dokumen atau perjanjian-perjanjian yang dibuat
dalam bentuk, jumlah dan isi yang memuaskan Bank, termasuk namun tidak terbatas pada hal-hal
sebagai berikut, berikut segala tambahan dan/atau penggantiannya yang diuraikan dalam perjanjian
terpisah namun merupakan kesatuan dari Perjanjian ini, yang Perjanjian-perjanjian jaminan tersebut
dibuat dengan akta terpisah yang pengikatannya segera setelah akta ini ditandatangani, akta atau
minuta jaminan mana merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari akta dan karenanya akta
ini tidak akan dibuat dengan tidak adanya jaminan itu.
8.2.Bank berhak dan berwenang menjalankan hak dan wewenangnya atas jaminan yang disebut pada
ketentuan-ketentuan di atas.
PASAL 13
PERISTIWA KELALAIAN
Menyimpang dari jangka waktu pemberian kredit yang disebut dalam ketentuan 1.1. di atas, berikut
segala perubahannya, seluruh jumlah pinjaman dari Debitur terhadap Bank, baik karen hutang pokok,
bunga, komisi, fee dan biaya-biaya lainnya yang terhutang berdasarkan perjanjian ini, dapat ditagih
dan wajib dibayarkan kembali dengan seketika dan sekaligus seluruhnya, tanpa perlu adanya surat
teguran jurusita atau surat lainnya yang serupa dengan itu, dan tanpa perantaraan pengadilan,
Bank dapat langsung menjual harta benda yang dijaminkan oleh Debitur dan/atau penjamin kepada
Bank baik dibawah tangan maupun dimuka umum (secara lelang) dengan harga dan syarat-syarat
yang ditetapkan oleh Bank, dengan ketentuan pendapatan bersih dari penjualan dipergunakan untuk
pembayaran seluruh kewajiban/hutang Debitur kepada Bank dan jika ada sisa, maka sisa tersebut akan
dikembalikan kepada Debitur dan/atau penjamin sebagai pemilik harta benda yang dijaminkan kepada
Bank. Sebaliknya, apabila hasil penjualan tersebut tidak cukup untuk melunasi seluruh kewajiban/hutang
Debitur kepada Bank, maka kekurangan tersebut tetap menjadi kewajiban/hutang Debitur kepada Bank
dan wajib dibayar oleh Debitur dengan seketika dan sekaligus pada saat ditagih oleh Bank, yaitu dalam
hal terjadinya, paling tidak, salah satu dari kejadian di bawah ini:
13.1. Bilamana angsuran hutang pokok dan/atau bunga dan/atau jumlah yang terhutang lain yang
timbul berdasarkan perjanjian ini tidak dibayar lunas pada waktu dan dengan cara sebagaimana
yang ditentukan dalam perjanjian ini dan/atau perubahan dan/atau perpanjangannya, dimana
lewatnya waktu saja sudah merupakan bukti yang cukup dan sah bahwa Debitur telah melalaikan
kewajibannya;
92
13.2. Bilaman menurut Bank, Debitur tidak memenuhi, terlambat memenuhi atau memenuhi namun
hanya sebagian, paling tidak salah satu dari syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lain dalam
Perjanjian ini dan/atau terjadinya kelalaian atau pelanggaran yang termaktub dalam perjanjianperjanjian jaminan yang dibuat berkenaan dengan perjanjian ini;
13.3. Jika suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumen yang diberikan sehubungan dengan
Perjanjian ini dan/atau perubahan dan/atau penambahan dan/atau sehubungan dengan perjanjian
ini ternyata tidak benar atau tidak sesuai dengan pernyataan sebenarnya dalam atau mengenai
hal-hal yang oleh Bank dianggap penting;
13.4. Apabila semata-mata menurut pertimbangan Bank, kepada keuangan, bonafiditas dan solvabilitas
Debitur mundur sedemikian rupa yang dapat mengakibatkan Debitur tidak dapat membayar
hutangnya lagi;
13.5 Bilamana Debitur atau orang/pihak lain yang menanggung atau menjamin pembayaran hutanghutang Debitur (untuk selanjutnya disebut juga Penjamin) berdasarkan perjanjian ini mengajukan
permohonan untuk dinyatakan dalam keadaan pailit atau penundaan pembayaran hutang-hutang
(“surseance van betaling”) kepada instansi yang berwenang atau tidak membayar hutangnya
kepada pihak ketiga yang telah dapat ditagih (jatuh waktu) atau karena sebab apapun tidak berhak
lagi mengurus dan menguasai kekayaannya atau dinyatakan pailit atau suatu permohonan atau
tuntutan untuk kepailitan telah diajukan terhadap Debitur dan/atau terhadap Penjamin kepada
Instansi yang berwenang;
13.6 Bilamana Debitur atau Penjamin dibubarkan atau mengambil keputusan untuk bubar (bilamana
Debitur atau Penjamin adalah suatu perusahaan) meninggal dunia atau menangguhkan untuk
sementara usahanya atau dinyatakan berada dibawah pengampuan (“onder curatele gesteld);
13.7 Bilamana kekayaaan Debitur atau Penjamin seluruhnya atau sebagian disita oleh instansi yang
berwajib; atau apabila menurut penilaian Bank kekayaan Debitur atau Penjamin dianggap menjadi
berkurang sehingga menurut pendapat Bank tidak cukup untuk menjamin Fasilitas Kredit yang
dimaksud dalam Perjanjian ini;
13.8 Bilamana barang(-barang) yang dijadikan jaminan untuk pembayaran hutang Debitur kepada
Bank berdasarkan perjanjian ini disita oleh instansi yang berwenang, atau bilamana barang(barang) jaminan tersebut hilang, rusak atau musnah karena sebab apapun juga;
13.9 Apabila Debitur atau Penjamin telah lalai atau melanggar sesuatu ketentuan dalam perjanjianperjanjian lain, termasuk namun tidak terbatas pada perjanjian yang mengenai atau berhubungan
dengan pinjaman uang atau pemberian kredit dimana Debitur atau Penjamin adalah sebagai
pihak yang meminjam dan bilamana kelalaian atau pelanggaran tersebut mengakibatkan atau
memberikan hak kepada pihak lain dalam perjanjian tersebut untuk menyatakan bahwa hutang
atau kredit yang diberikan dalam perjanjian tersebut menjadi harus dibayar atau dibayar kembali
dengan seketika dan sekaligus pada tanggal jatuh waktu pembayaran yang telah ditentukan;
13.10Bilamana tidak dapat diperoleh salah satu atau beberapa atau seluruh ijin, persetujuan atau
wewenang, baru maupun perpanjangannya, yang dikeluarkan oleh instansi yang berwajib dan
yang disyaratkan untuk dan dalam rangka pembuatan, penyerahan dan pelaksanaan perjanjian
ini dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit ini;
13.11Apabila nilai asset/kekayaan milik Debitur menurut penilaian Bank menurun;
13.12Jika Debitur masuk dalam Daftar Kredit Macet dan/atau Daftar Hitan (blacklist) yang dikeluarkan
oleh Bank Indonesia.
- Berdasarkan Pengakuan Hutang
Debitur mengakui telah berhutang kepada Kreditur sampai sejumlah Rp200.000.000.000,(dua ratus milyar Rupiah;
Debitur berjanji melunasi hutang tersebut sebelum atau selambat-labatnya tanggal 29 Mei
2013.
- Berdasarkan Akta Pemberian Jaminan Secara Fiducia :
Objek Jaminan Fiducia berupa stok stok tanaman sebagaimana termaktub dalm daftar
persediaan dengan total nilai persediaan barang pada saat inis sebesar Rp150.173.000.000,- Berdasarkan Akta Perjanjian Penyerahan Jaminan Dan Pemberian Kuasa
Debitur menyerahkan jaminan 1 (satu) bidang tanah terletak di Desa Mekar Baru,
Kecamatan Monterado, Desa Godang Damar, Kecamatan Lembah Bawang, Desa Bukit
Serayan, Desa Babane, Desa Pasti Jaya dan Desa Samalantan, Kecamatan Samalantan,
Kabupaten Bengkayang seluas 3.530 Ha yang pada saat ini sedang dimohonan Hak Guna
Usaha.
93
Catatan:
Ketentuan perjanjian tersebut tidak mengatur pembatasan tindakan-tindakan hukum tertentu oleh
Perseroan selama berlakunya perjanjian di mana tindakan hukum tersebut dapat menimbulkan
pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan
atau mewajibkan Perseroan untuk melakukan tindakan hukum tertentu yang dapat menimbulkan
pembatasan hak-hak pemegang saham Perseroan termasuk pemegang saham publik Perseroan.
Untuk pelaksanaan Penawaran Umum telah diberitahukan oleh Debitur kepada Kreditur
b. Perjanjian dengan Pihak Afiliasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan mengadakan
beberapa perjanjian penting dengan pihak afiliasi, yaitu sebagai berikut:
Nama Perjanjian
Perjanjian Pinjam Pakai
Perjanjian Kerjasama
Pihak
Boswa dan Brent
Boswa dan santika
Masa Berlaku
5 Tahun
Tidak ditentukan lamanya
14. Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Berikut adalah Transaksi dengan pihak yang berelasi posisi 30 Juni 2012:
Piutang Pihak Berelasi
PT Santika Griya Persada
PT Tandan Buah Mas
Nilai
(Rp Juta)
22.872
40
Jenis Transaksi
Syarat dan Ketentuan
Pinjaman
Pinjaman
Tanpa bunga, tanpa jaminan, pembayaran sesuai permintaan
Tanpa bunga, tanpa jaminan, pembayaran sesuai ketentuan
15. Perkara yang Sedang Dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan
Saat ini Perseroan tidak sedang terkait dalam suatu perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha
negara, maupun perkara arbiterase di Badang Arbiterase Nasional Indonesia (BANI), perkara
perburuhan di Panitia Penyelesaian Perselisihan Pusat/Daerah (P4P)/(P4D) dan perpajakan, yang
dapat mempengaruhi keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan.
94
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1. Latar Belakang
Perseroan, yang berkantor pusat di Jakarta, pada awalnya didirikan dengan nama PT Jo Perkasa Agro
Technologies pada bulan April 2005, pada bulan Nopember 2010 Perseroan berganti nama menjadi PT
Multi Agro Gemilang Plantation. Pada periode 30 Juni 2012, Perseroan memiliki Anak-anak Perusahaan
yaitu PT Boswa Megalopolis dengan kepemilikan 91,00%, PT Brent Multidaya dengan kepemilikan
99,99%, PT Bumi Orion Sawit Subur dengan kepemilikan 99,99% dan PT Bumi Orion Seruyan Sawit
dengan kepemilikan 99,99%.
Kantor Pusat Perseroan terletak di Senayan City-Boutique Office Panin Tower Lantai 11, Jalan Asia
Afrika Lot 19, Jakarta Pusat 10270. Kantor Perwakilan terletak di Jl. Gunung Senuju No. 48, Kecamatan
Pasiran, Singkawang Barat, Kalimantan Barat 79123.
Pada tanggal 3 Oktober 2012, PT Bumi Orion Seruyan Sawit telah di divestasi oleh Perseroan dengan
melakukan penjualan kepemilikan saham sebesar 99,99% kepada Pemegang Saham Perseroan yaitu
PT Santika Griya Persada. Penjualan ini dilakukan karena adanya permasalahan perijinan dan kesulitan
faktor sosial. Budidaya perkebunan kelapa sawit tidak selalu diterima sebagai upaya peningkatan
kegiatan perkonomian dan kesejahteraan mengingat masyarakat di daerah tersebut sudah dapat hidup
mandiri sebelumnya. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi Subur untuk dapat merealisasikan ijin lokasi
sesuai dengan yang disyaratkan oleh Pemerintah Daerah. Dengan mempertimbangkan prospek, dan
keberlanjutan usaha yang relatif terbatas, maka Perseroan memutuskan untuk mendivestasi Subur.
Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kalimantan Barat dan 3 (tiga)
perkebunan kelapa sawit lainnya yang berlokasi di Aceh, Riau dan Kalimantan Barat. Kegiatan usaha
utama Perseroan adalah mengembangkan, menanam dan memanen TBS dari tanaman kelapa sawit.
Tabel dibawah ini menunjukkan luas area kebun yang dimiliki Grup posisi 30 Juni 2012:
Ikhtisar Areal Kebun
Nama Perusahaan
Keterangan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
TOTAL
Lokasi
(a)
Kalbar
Aceh
Kalbar
Riau
Ijin Lokasi (Ha)
(b)
15.000
10.602
18.442
44.044
HGU (Ha)**
(c)
6.343
6.343
Lahan Sudah Dibebaskan (Ha)
(d)
7.517
6.343
3.330
3.198
20.388
Lahan Siap Tanam (Ha)
(e)
1,342
1.624
1.625
Tanaman Menghasilkan (Ha)
(f)
880
880
Tanaman Belum Menghasilkan (Ha)
(g)
5.675
2.543
8.218
Lahan Tertanam Inti (Ha)
(h)=(f) + (g)
5.675
3.423
9.098
Kemitraan (Ha) *
(i)
Catatan:
* 1. Program Kemitraan antara MAGP dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi hasil 70:30 dimana MAGP mendapat 70
bagian dan masyarakat melalui koperasi mendapat 30 bagian dari hasil penjualan setelah dikuramgi dengan biaya-biaya
investasi dan operasional langsung terkait penjualan TBS.
2. Program Kemitraan antara Brent dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi lahan 70:30 dimana Brent mendapat 70
bagian lahan dan masyarakat melalui koperasi mendapat 30 bagian lahan untuk dibangun kebun sawit masyarakat oleh
Brent.
3. Program Kemitraan antara Brent dengan masyarakat dengan pola kemitraan bagi lahan 50:50 dimana Brent mendapat 50
bagian lahan dan masyarakat melalui koperasi mendapat 50 bagian lahan untuk dibangun kebun sawit masyarakat oleh
Subur.
** MAGP sudah mengurus/memproses sertifikasi HGU 3.530,69 Ha. Saat ini permohonan tersebut sedang menunggu
penerbitan surat keptusan HGU dari BPN Pusat. Brent dan Subur direncanakan akan mengurus permohonan Surat
Keputusan HGU di tahun 2013.
95
Grup akan memperpanjang ijin lokasi minimal 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya ijin lokasi masingmasing Entitas Anak Perusahaan.
Perusahaan
MAGP
Boswa
Brent
Subur*
Ijin Lokasi (Ha)
15.000
10.602
18.442
Tanggal Jatuh Tempo
14 April 2014
19 Oktober 2013
11 Juni 2013
*Saat ini, Perseroan sedang melakukan pengurusan perpanjangan ijin lokasi Subur.
Saat ini, Perseroan sedang melakukan pengurusan perpanjangan ijin lokasi Subur.
MAGP sudah membebaskan lebih dari 50% dari luas ijin lokasi 15.000 Ha, dan sudah mengajukan
ijin HGU seluas 3.530 Ha (dalam proses di BPN Pusat). Brent sudah membebaskan sekitar 31% atau
3.330 Ha dan pembebasan akan diupayakan mencapai 50% sebelum Oktober 2013. Subur sudah
membebaskan lahan sekitar 17% atau 3.198 Ha dan pembebasan akan diupayakan mencapai 50%
sebelum Juni 2013. Perseroan dan Entitas Anak tidak menemukan kendala pengurusan perijinan.
Merujuk peraturan Menteri Negara Agraria No.2 Tahun 1999, Perseroan harus mengakuisisi tanah dalam
waktu 1 s/d 3 tahun tergantung ukuran, minimal 50% atau akan kehilangan haknya. Sampai dengan 30
Juni 2002, MAGP sudah membebaskan lebih dari 50% dari luas ijin lokasi 15.000 hektar, dan sudah
mengajukan ijin HGU seluas 3.530 hektar (dalam proses di BPN Pusat). Brent sudah membebaskan
sekitar 31% atau 3.330 hektar dan pembebasan akan diupayakan mencapai 50% sebelum Oktober
2013. Subur sudah membebaskan lahan sekitar 17% atau 3.198 hektar dan pembebasan akan nya
diupayakan mencapai 50% sebelum Juni 2013.
Dilihat dari pencapaian Perseraon dan Entitas Anak Perusahaan, menurut hemat Grup, kecil
kemungkinannya ijin lokasi tidak dapat diperpanjang dan pengajuan ijin HGU tidak dapat disetujui.
Profil umur dan tanaman dari perkebunan sawit yang dimiliki Grup posisi 30 Juni 2012 adalah sebagai
berikut:
Tahun Tanam
1999
2000
2008
2009
2010
2011
2012
Total
Umur
Tanaman
MAGP
(Ha)
13
12
4
3
2
1
0
Boswa
(Ha)
186
1.742
1.517
1.531
699
5.675
325
555
430
843
742
528
3.423
Brent
(Ha)
Subur
(Ha)
-
TOTAL
(Ha)
-
325
555
186
2.172
2.360
2.273
1.227
9.098
Perseroan dan Entitas Anak mulai memanen TBS hanya bila tanaman kelapa sawit telah mencapai
usia TM, yaitu sekitar 4 tahun sejak ditanam. Pada periode usia muda hingga 7 tahun, tingkat produksi
TM masih relatif rendah. Tanaman kelapa sawit mencapai tingkat produksi yang tinggi pada periode
usia prima antara 8-17 tahun. Kemudian tingkat produksi tanaman kelapa sawit mulai menurun setelah
memasuki periode usia tua di atas 17 tahun. Oleh karenanya, area perkebunan dan profil tanaman
perkebunan mempengaruhi secara material jumlah dan tingkat produksi TBS.
Per 30 Juni 2012, perkebunan kelapa sawit Perseroan dan Entitas Anak yang telah ditanami seluas
9.098 Ha dimana 88% berada pada kelompok umur TBM 0-3 tahun. Untuk kelompok umur 12-13 tahun
sebesar 9.7% dari luas tertanam, sisanya sebesar 2,3% merupakan TBM 4 tahun.
96
Lokasi Area Kebun Grup
Lokasi Area Kebun Grup
BOSWA
MAGP
SUBUR
BRENT
Mayoritas tanaman Grup masih dalam status TBM karena penanaman baru mulai dilakukan pada
tahun 2008. Luas area tanam sekarang ini mencapai 18% dari luas total ijin lokasi dan HGU yang
dimiliki oleh Grup.
Sampai periode 30 Juni 2012 Boswa yang sudah memiliki TM dengan umur tanaman 13 tahun seluas
325 Ha dan umur tanaman 12 tahun seluas 555 Ha.
2. Kegiatan Usaha
Realisasi dan Rencana Penanaman
Lahan Sudah
Perusahaan Dibebaskan
(Ha)
MAGP
Boswa (HGU)
Brent
Subur
Total
7.517
6.343
3.330
3.198
20.388
Areal Tertanam s/d
30 Juni 2012 (Ha)
TBM
5.675
2.543
8.218
TM
880
880
Total
5.675
3.423
9.099
Rencana Tanam (Ha)
Juli –
Des
2012
500
655
900
2.055
2013
1.825
968
1.750
1.000
5.543
2014
1.850
2.500
4.350
2015
1.500
2.500
4.000
2016
2.000
Total
2.325
1.623
6.000
8.000
15.948
Total
Tanaman
(Ha)
8.000
5.046
6.000
8.000
27.046
Pembebasan lahan tanam sampai dengan saat ini telah mencapai 7.517 ha dan sisanya sebesar 483
ha direncanakan dibebaskan pada tahun 2013. Perseroan merencanakan penanaman kelapa sawit
mencapai 8.000 ha sampai dengan tahun 2013. Saat ini pembebasan tanah masih dalam tahap
sosialisasi.
97
MAGP
Kegiatan MAGP saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit. MAGP terletak di Kabupaten
Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat, memiliki ijin lokasi seluas 15.000 Ha, dimana 3.531 Ha saat
ini dalam proses pengurusan HGU dan sisanya seluas 11.500 Ha sudah dilakukan perpanjangan ijin
lokasi sampai dengan tahun 2013. Area sudah tertanam adalah seluas 5.675 Ha dan area sudah
siap untuk ditanam (land clearing) adalah seluas 1.841 Ha. Dari total 15.000 Ha, hanya ±8.000 Ha
yang akan ditanam, sisanya merupakan area yang belum dapat ditanam karena adanya pemukiman
penduduk, daerah sawah dan ladang, area tanah dengan kemiringan tanah diatas 300. Rencana area
tanam untuk posisi Juli-Desember 2012 adalah sebesar 500 Ha dan pada tahun 2013 sebesar 1.825
Ha. Pada tahun 2014 dan 2015 belum ada rencana tanam, hal ini dikarenakan Perseroan masih
melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk memperoleh lahan tambahan. Lahan
yang dalam ijin lokasi Perseroan merupakan lahan garapan masyarakat walaupun tidak bersertikat.
Perusahaan melakukan pembebasan guna menghindari konflik atau sengketa lahan di kemudian hari.
Dalam melakukan pembebasan lahan, Perseroan harus melakukan pendekatan atau sosialisai kepada
masyarakat untuk menghindari konflik horizontal dengan masyarakat sekitar. Perseroan melakukan
sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat melalui pertemuan rutin bersama perangkat desa dan
koperasi. Perseroan memberikan penejelasan mengenai manfaat dan keuntungan perkebunan kelapa
sawit serta pola kemitraan dengan koperasi.
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan pembaharuan ijin lokasi seluas 11.500 Ha berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Bengkayang No. 178 Tahun 2010 tanggal 14 April 2010 yang jatuh tempo pada
tanggal 14 April 2013. Luas areal perkebunan yang telah ditanam sampai dengan tanggal 30 Juni 2012
seluas 5.675 Ha.
Pembebasan lahan tanam sampai saat ini telah mencapai 7.517 Ha dan sisanya sebesar 483 Ha
direncanakan dibebaskan pada tahun 20132. Perseroan merencanakan penanaman kelapa sawit
mencapai 8.000 Ha pada tahun 2013. Saat ini pembebasan tanah masih dalam tahap sosialisasi.
Perseroan akan membangun PKS dengan kapasitas 45 ton per jam pada semester II 2013 dan selesai
pada akhir tahun 2014 untuk menampung TBS hasil tanaman yang dimulai tahun 2013. Sumber dana
pembangunan PKS direncanakan melalui pinjaman perbankan.
Boswa
Boswa terletak di Kabupaten Aceh Jaya Propinsi Aceh, memiliki HGU seluas 6.343 Ha, dengan area
TM seluas 880 Ha dan area TBM seluas 2.543 Ha, sudah tertanam seluas 3.423 Ha. Rencana area
tanam untuk posisi Juli-Desember 2012 adalah sebesar 655 Ha dan pada tahun 2013 seluas 968 Ha.
Setelah tahun 2013, area tanaman Boswa sudah mencapai 5.046 Ha dari kepemilikan lahan seluas
6.343 Ha atau sekitar 80% dari luas HGU.
Boswa memiliki perijinan Sertifikat HGU dengan total areal seluas 6.343 Ha yang terletak di Desa Lhok
Boot, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Daerah Istimewa Aceh, yang akan jatuh
tempo pada tanggal 31 Desember 2019.
Boswa merupakan satu-satunya perkebunan sawit di kabupaten Aceh Jaya dan dikelilingi lahan sawit
masyarakat. Dengan kondisi tersebut, Boswa sedang membangun PKS untuk menampung hasil TBS
yang berada di kabupaten Aceh Jaya. Saat ini pembangunan PKS masih dalam tahap konstruksi dan
sekitar 30% sudah mencapai prestasi dari tahapan yang direncanakan. Pembangunan PKS diestimasi
rampung bulan Juni 2013 dan diharapkan telah mulai beroperasi Juli 2013.
Total Project Cost PKS adalah sebesar Rp140miliar, dan telah dibayar sebesar Rp30 miliar (pembayaran
pertama). Sisa sebesar Rp110miliar akan dibiayai dengan pola ‘turn key project’. Pelunasan direncanakan
menggunakan pembiayaan bank maupun non bank.
98
“turn key project”adalah dalam membangun PKS Perseroan di Aceh, Perseroan menggunakan pola
pembiayaan Turn Key Project yaitu selama pembangunan PKS didanai oleh kontraktor yang ditunjuk
oleh Perseroan yaitu konsorsium PT Primasawit Teknik Berjaya dan Fame Engineering & Construction
Sdn Bhd, Malaysia. Perseroan akan melakukan pelunasan pembelian setelah konstruksi PKS selesai
dan diserahterimakan “kuncinya” kepada Perseroan.
Ada Perjanjian Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit antara Boswa dengan Pihak Kedua
konsorsium PT Primasawit Teknik Berjaya dan Fame Engineering & Construction Sdn Bhd, Malaysia.
Perjanjian ini mensyaratkan Pihak Kedua untuk membangun PKS selama 14 bulan dihitung dari
tanggal pembayaran pertama, 30 April 2012. Pembayaran selanjutnya akan dilakukan sekaligus setelah
menerima kunci (turn key).
Brent
Kegiatan Brent saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Pontianak No. 79 tahun 2012 tanggal 17 Pebruari 2012, Perusahaan memperoleh ijin lokasi usaha
perkebunan kelapa sawit seluas 10.602 Ha yang terletak di Kecamatan Sungai Kunyit, Mempawah Hilir,
Mempawah Timur dan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak yang akan jatuh tempo pada tanggal 19
Oktober 2013.
Rencana area tanam untuk posisi Juli-Desember 2012 adalah sebesar 900 Ha, pada tahun 2013 seluas
1.750 Ha, pada tahun 2014 seluas 1.850 Ha dan pada tahun 2015 seluas 1.500 Ha. Total rencana
tanam seluas 6.000 Ha. Sisa lahan belum bisa ditanami karena adanya perkebunan kelapa hibrida
masyarakat yang relatif masih aktif. Oleh karena itu, Brent masih melakukan pendekatan dan sosialisasi
kepada masyarakat untuk mengkonversi tanaman kelapa hibrida menjadi kebun kelapa sawit.
Jarak lokasi perkebunan milik Brent dan Perseroan berdekatan yaitu sekitar 1 jam melalui perjalanan
darat. Oleh sebab itu Brent tidak berencana melakukan pembangunan PKS. Pengolahan TBS hasil
produksi direncanakan diolah secara terintegrasi di PKS Perseroan.
Subur
Kegiatan Subur saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Indragiri Hilir No. 240 tahun 2010 tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan memperoleh ijin lokasi usaha
perkebunan kelapa sawit seluas 18.442 Ha yang terletak di Desa Kuala Lahang, Desa Lahang Tengah,
Desa Lahang Hulu, Desa Lahang Baru, Desa Terusan Kempas dan Desa Sungai Baru, Kecamatan
Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir yang akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2013.
Subur saat ini telah membebaskan lahan seluas 3.198 Ha dan akan melanjutkan pembebasan lahan
hingga mencapai 8.000 Ha. Rincian pembebasan lahannya adalah sebagai berikut:
Lahan yang dibebaskan (Ha)
2012
2013
2014
2015
2016
3.600
2.000
1.500
900
8.000
Rencana pengembangan Subur dimulai dengan rencana penanaman di tahun 2013 seluas 1.000 Ha
dan 2014 seluas 2.500 Ha, 2015 seluas 2.500 Ha dan 2016 seluas 2.000 Ha. Untuk pembangunan PKS,
Perseroan menargetkan penanaman seluas 6.000 Ha, dengan demikian PKS baru dapat direncanakan
pada tahun 2016. Rencana pembesasan lahan sampai dengan Juni 2012 seluas 3.600 Ha, tahun 2013
seluas 2.000 Ha, tahun 2014 seluas 1.500 Ha, tahun 2015 seluas 900 Ha.
Dari ijin lokasi yang dimiliki yaitu seluas 18.442 Ha, seluas 6.000 Ha akan ditanami sampai tahun 2015.
Sisa lahan seluas 2.000 Ha, akan mulai ditanami kembali mulai tahun 2016.
3. Proses pembebasan dan pengajuan ijin HGU
•
Pada tahap ini, Perseroan melakukan sosialiasi kepada masyarakat dalam hal pembangunan
perkebunan kelapa sawit di area ijin lokasi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah setempat.
•
Setelah Perseroan memperoleh ijin lokasi dari Pemerintah Daerah setempat, Perseroan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat dalam hal pembangunan perkebunan kelapa sawit yang terletak di
area sesuai ijin lokasi.
99
•
Sosialisasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan pembebasan lahan dengan masyarakat.
Perseroan melakukan pengukuran lahan keliling dan bidang lahan masyarakat, setelah itu
Perseroan menjadwalkan pembebasan dan ganti rugi kepada masyarakat.
•
Kemudian Perseroan melakukan ANDAL sebagai prasyarat untuk permohonan ijin usaha
perkebunan.
•
Setelah lahan dibebaskan dan diperoleh beserta ijin usaha perkebunan dan ANDAL, Perseroan
mengajukan permohonan Hak Guna Usaha kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) dengan
tembusan kepada Pemerintah Daerah dan otoritas terkait.
•
Setelah diperoleh permohonan HGU dari Perseroan, BPN lewat Panitia B akan membentuk tim
kadastral (pengukuran) yang melibatkan Pemda setempat, untuk menentukan seberapa luas area
yang akan diajukan.
•
Setelah mendapat pengukuran, maka Perseroan akan melanjutkan pengurusan SK HGU BPN
Pusat, dan akan memperoleh sertifikat HGU BPN Kabupaten lalu membayar BPHPT.
Merujuk peraturan Menteri Negara Agraria No.2 Tahun 1999, Perseroan harus mengakuisisi tanah dalam
waktu 1 s/d 3 tahun tergantung ukuran, minimal 50% atau akan kehilangan haknya. Sampai dengan 30
Juni 2002, MAGP sudah membebaskan lebih dari 50% dari luas ijin lokasi 15.000 hektar, dan sudah
mengajukan ijin HGU seluas 3.530 hektar (dalam proses di BPN Pusat). Brent sudah membebaskan
sekitar 31% atau 3.330 hektar dan pembebasan akan diupayakan mencapai 50% sebelum Oktober
2013. Subur sudah membebaskan lahan sekitar 17% atau 3.198 hektar dan pembebasan akan nya
diupayakan mencapai 50% sebelum Juni 2013. Dilihat dari pencapaian Perseroan dan Entitas Anak
Perusahaan, menurut hemat Grup, kecil kemungkinannya ijin lokasi tidak dapat diperpanjang dan
pengajuan ijin HGU tidak dapat disetujui.
4. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan di masa mendatang sebagai berikut:
•
•
•
•
Boswa yang terletak di Aceh memiliki keunggulan, yaitu lokasi perkebunan kelapa sawit dan PKS
yang letaknya dekat dengan pelabuhan Calang sekitar ± 5km. Pelabuhan Calang merupakan
sebuah pelabuhan nasional dan internasional yang dapat memfasilitasi pengiriman dan penjualan
CPO, hal ini dapat mengurangi biaya transportasi yang cukup signifikan.
Usia tanaman kelapa sawit mulai berproduksi pada tahun ke 4 (empat) dan mencapai puncak
produksi pada tahun ke 7 (tujuh), dan mulai mengalami penurunan produksi pada tahun ke 18
(delapan belas). Usia tanaman kelapa sawit di MAGP dan Boswa hingga saat ini, rata-rata masih
berusia 3 (tiga) tahun dan baru mulai memasuki kategori TM. Dengan masih muda nya usia
tanaman kelapa sawit pada saat ini, jumlah produksi TBS akan terus meningkat untuk beberapa
tahun yang akan datang.
Saat ini Grup secara total menguasai lahan HGU sebesar 6.343 Ha di lahan Boswa dan ditambah
lagi dengan ijin lokasi sebesar 44.044 Ha yang terdiri dari ijin lokasi Perseroan seluas 15.000
Ha, Brent 10.602 Ha dan Subur 18.442 Ha, , dimana luas yang baru tertanam per 30 Juni 2012
seluas 9.099 Ha. Grup yakin bahwa sebagian besar dari sisa lahan yang belum tertanam siap
dikembangkan sebagai perkebunan kelapa sawit.
Untuk mendapatkan hasil TBS yang terbaik, Grup menggunakan bibit yang secara genetik lebih
baik dan telah disertifikasi. Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan menerapkan secara ketat
penggunaan bibit kelapa sawit yaitu hanya bibit kelapa sawit yang dipeoleh dari produsen bibit
kelapa sawit yang diakui oleh pemerintah dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Perseroan dan
Entitas Anak Perusahaan percaya akan terjaminnya mutu dan kualitas bibit yang telah disertifikasi.
Produsen bibit kelapa sawit telah melakukan penelitian bibit kelapa sawit secara seksama baik
dari segi varietasnya maupun produktivitasnya. Sebelum melakukan penanaman kelapa sawit,
Grup melakukan seleksi ketat kualitas bibit. Seleksi ketat kualitas bibit dimulai dari pemilihan
produsen bibit, penjelasan yang menyeluruh dan jaminan mutu yang diberikan produsen, serta
akreditasi yang diperoleh dari pemerintah. Seleksi ketat juga berarti pengamanan transportasi bibit
100
•
dari produsen sampai dengan lokasi kebun sawit perlu di kawal secara bertanggungjawab guna
menjamin tidak adanya pemalsuan, pencemaran dan atau kerusakan bibit. Bibit kelapa sawit yang
diterima oleh Perseroan dan Anak Perusahaan di lokasi kebun, juga akan diseleksi beberapa kali
selama masa pembibitan. Hal ini diterapkan oleh pihak Perseroan dan Anak Perusahaan untuk
menjamin kualitas pertumbuhan dan potensi produktivitas pohon kelapa sawit yang dirawat dan di
budidayakan.
Grup secara konsisten menerapkan praktek-praktek (industries best practice) dalam melaksanakan
perawatan tanaman kelapa sawit dan panen TBS. Praktek-praktek (industries best practice) adalah
praktek-praktek yang dilakukan dan diakui oleh para pelaku di industry perkebunan kelapa sawit
sebagai praktek terbaik dan terbukti memberikan hasil yang optimal. Dalam hal perawatan kelapa
sawit antara lain Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan pemupukan mengikuti hasil analisa
daun dan tanah, aktivitas pengendalian gulma dilakukan secara mekanis maupun kimiawi. Dalam
melakukan panen TBS, Perseroan dan Anak Perusahaan mengaplikasikan teknik atau metode
panen yang benar dan lazim di industry perkebunan kelapa sawit, sebagai contoh menjaga rotasi
panen maupun kematangan buah agar tidak panen buah mentah atau terlalu masak.
Langkah-langkah Best Practice antara lain:
1. Pembelian kecambah dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan, contoh: bibit Socfindo,
bibit PPKS, Lonsum dan lain-lain.
2. Sistem pembukaan lahan yang benar tanpa adanya pembakaran.
3. Sistem konservasi lahan di areal yang akan ditanam, contoh: pembuatan teras, pembuatan parit
dan penanaman kacangan.
4. Melakukan pemupukan yang benar yang didahului dengan menganalisa daun dan tanah, tepat
dosis, tepat jenis pupuk dan tepat system aplikasi.
5. Membatasi pemakaian pestisida secara berlebihan karena akan mengganggu lingkungan.
6. Melakukan perencanaan, administrasi dan supervisi yang baik terhadap semua kegiatan yang ada
dilapangan.
5. Hasil Produksi
Dalam hal ini hanya Boswa, meskipun belum semua area tertanam yang bisa menghasilkan TBS, hal
ini disebabkan karena area yang belum menghasilkan TBS tersebut masih berumur rata-rata 2 tahun.
Dari area tertanam seluas 3.423 Ha yang dimiliki Boswa, baru seluas 880 Ha yang saat ini berproduksi.
Luas area tertanam di MAGP yaitu seluas 5.676 Ha, baru seluas 186 Ha yang saat ini berproduksi.
Adapun hasil produksi TBS yang dipanen masih berupa Buah Pasir dimana BJRnya masih dibawah
4kg.
Produksi
Tabel berikut ini merinci volume produksi untuk tahun-tahun berakhir pada 31 Desember 2010, 2011,
30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Boswa
MAGP
Produksi TBS (Ton)
31 Des 2010 31 Des 2011 30 Juni 2012
880
6.553
7.378
4.676
186
206
Luas Area
Panen (Ha)
Produksi TBS/Ha (Ton/Ha)
31 Des 2010
31 Des 2011 30 Juni 2012
7,45
8,38
5,31
1,10
Pada tahun 2010 dan 2011 tidak ada produksi TBS karena tanaman Perseroan belum menghasilkan.
Dari tabel diatas terlihat bahwa produksi TBS dalam ton per Ha masih sangat kecil, hal ini disebabkan
karena SPH produktif pada area yang dipanen masih dibawah SPH rata-rata umum, dimana rata-rata
SPH umum adalah sebanyak 143 pokok per Ha, sedangkan SPH produktif di Boswa posisi 30 Juni 2012
baru sebanyak 72 pokok per Ha, dan SPH produktif di areal panen MAGP sebanyak 143 per Ha.
Sampai dengan 30 Juni 2012 produksi selain Boswa adalah produksi Perseroan yaitu sebesar 206 ton,
tetapi Perseroan belum melakukan penjualan.
101
Beberapa hal yang menyebabkan SPH produktif di Boswa rendah, adalah sebagai berikut:
1. Banyak tanaman yang mati karena adanya konflik antara Pemerintah Indonesia dengan GAM,
adanya tsunami dan tidak ada perawatan sampai tahun 2008.
2. Terdapat beberapa titik yang tidak bisa ditanam karena adanya kemiringan tanah, adanya sungai
dan parit.
Saat ini, Boswa sedang melakukan program pemenuhan standard SPH, dengan melakukan penyisipan
penanaman kelapa sawit. Posisi 30 Juni 2012, SPH keseluruhan di areal panen Boswa baru mencapai
117 pokok per Ha kondisi sekarang, sisipan tanaman sejumlah 45 pokok per Ha tersebut belum bisa
menambah volume TBS, tanaman sisipan tersebut baru dapat menambah produktivitas TBS setelah 4
tahun dari mulai dilakukan penyisipan yaitu pada tahun 2011.
Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh KJPP Maulana Andesta & Rekan, diperkirakan lahan
masyarakat mencapai 22.300 Ha di Kabupaten Aceh Jaya. Adapun kapasitas produksi perkebunan dari
masyarakat sekitar pada tahun 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebanyak 246.600 ton, 280.800
ton dan 314.200 ton.
Tabel berikut ini merinci proyeksi volume produksi posisi Juli-Desember 2012 dan untuk tahun-tahun
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Boswa
MAGP
Perusahaan
Boswa
MAGP
Estimasi Produksi TBS (Ton)
31 Des
31 Des
2014
2015
31.294
40.649
31.358
53.314
Juli-Des
2012
11.660
548
31 Des
2013
24.269
12.382
Juli-Des
2012
13,25
2,95
Estimasi Produksi TBS/Ha (Ton/Ha)
31 Des
31 Des
31 Des
2013
2014
2015
18,53
14,54
14,04
6,42
9,10
10,71
31 Des
2016
54.153
77.436
31 Des
2016
15,82
13,64
31 Des 2017
71.190
110.746
31 Des
2017
16,21
19,51
Penjualan
Penjualan TBS di Boswa berasal dari penjualan TBS dari hasil panen sendiri dan dari pembelian TBS
dari kebun masyarakat sekitar.
Tabel berikut ini merinci volume penjualan untuk tahun-tahun berakhir pada 31 Desember 2010, 2011,
30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
Perusahaan
Boswa
MAGP*
Subur**
*
**
Volume Penjualan TBS
dari Hasil Panen Sendiri (Ton)
31 Des
2010
6.553
-
31 Des
30 Juni 2012
2011
7.378
4.676
-
Volume Penjualan TBS
dari Hasil Pembelian dari Kebun Masyarakat
(Ton)
31 Des
31 Des
30 Juni 2012
2010
2011
12.169
19.314
9.352
-
Perseroan memutuskan untuk tidak menjual hasil produksi panen sendiri semester I 2012 dikarenakan buah tersebut masih merupakan buah
pasir dengan BJR dibawah berat minimum yang dapat diterima di PKS.
Sampai dengan 30 Juni 2012 Subur belum melakukan produksi
102
Perseroan memutuskan untuk tidak menjual hasil produksi panen sendiri semester I 2012 dikarenakan
buah tersebut masih merupakan buah pasir dengan BJR dibawah berat minimum yang dapat diterima
PKS.
Perusahaan
31 Des
2010
10.479
-
Boswa
MAGP*
Subur*
*
**
Penjualan TBS
dari Hasil Pembelian dari Kebun Masyarakat
(Jutaan Rp)
31 Des
31 Des
31 Des
30 Juni 2012
30 Juni 2012
2011
2010
2011
10.309
7.022
14.328
27.013
13.778
-
Penjualan TBS
dari Hasil Panen Sendiri (Jutaan Rp)
Perseroan memutuskan untuk tidak menjual hasil produksi panen sendiri semester I 2012 dikarenakan buah tersebut masih merupakan buah
pasir dengan BJR dibawah berat minimum yang dapat diterima di PKS.
Sampai dengan 30 Juni 2012 Subur belum melakukan produksi
Beberapa alasan Boswa masih melakukan pembelian hasil TBS dari masyarakat, sebagai berikut:
• Banyak TBS milik masyarakat disekitar kebun Boswa yang tidak dipanen oleh masyarakat, karena
masyarakat tidak memiliki biaya angkut TBS ke PKS pihak ketiga;
• Pembelian TBS dari masyarakat merupakan salah satu strategi Boswa untuk mengikat masyarakat
agar pada saat PKS milik Boswa sudah beroperasi, diharapkan TBS masyarakat dijual ke PKS
Boswa.
Umur komersial pohon kelapa sawit biasanya adalah 25 tahun. Secara umum, pohon kelapa sawit
pertama kali mencapai usia tanaman komersialnya dalam tiga tahun sejak ditanam. Panen dimulai
saat pohon kelapa sawit mencapai usia menghasilkannya. Namun, dalam masa awal panen, hasil dari
pohon kelapa sawit relatif masih rendah. Biasanya, hasil dari pohon kelapa sawit yang telah mencapai
puncak komersialnya menghasilkan sekitar enam ton TBS per Ha di tahun pertamanya. Sejalan dengan
usia tanaman pohon kelapa sawit tersebut, hasil tersebut meningkat, pada umumnya mencapai puncak
produksinya sampai dengan 28 ton TBS per Ha per tahun pada tahun ke-7 hingga ke-18. Hasil dari
pohon kelapa sawit biasanya mulai menurun sejak tahun ke-18 dan terus menurun hingga penanaman
kembali di tahun ke- 23.
Grup mengharapkan hasil dari TBS meningkat sejalan dengan persentase pohon kelapa sawit yang
mencapai produksi puncak meningkat.
Saat ini hasil penjualan TBS di Boswa dijual ke Pabrik Kelapa Sawit di kabupaten Aceh Barat. Grup
tidak melakukan kontrak secara khusus dengan PKS-PKS tersebut.
6. Areal Perkebunan
Areal yang dimiliki Grup terletak di lokasi yang berbeda-beda, MAGP di Kabupaten Bengkayang
propinsi Kalimantan Barat, Boswa di kabupaten Aceh Jaya propinsi Nangroe Aceh Darusalam, Brent di
kabupaten Pontianak propinsi Kalimantan Barat, Subur di Kabupaten Indragiri Hilir propinsi Riau.
Dari empat perusahaan tersebut Grup menguasai ijin lokasi dan HGU seluas 57,637 Ha, per 30 Juni
2012, baru di Boswa dan MAGP yang telah ditanam seluas 9,099 dengan komposisi luas area TBM
seluas 8,033 Ha, dan luas area TM seluas 1,066 Ha, sedangkan Subur baru akan dilakukan penanaman
pada tahun 2013. Tabel berikut menguraikan lokasi dan status tanaman di Grup yang telah ditanam.
Perusahaan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
Total
Lokasi
Kalbar
Aceh
Kalbar
Riau
Luas Ijin
Penguasaan Lahan
15.000
6.343
10.602
18.442
44.044
% Luas Tanam
TBM
38%
40%
18%
103
% Luas Tanam TM
14%
2%
% Luas Tanam
Total
38%
54%
20%
Produksi
Tingkat produksi dari kebun kelapa sawit bergantung pada berbagai faktor, termasuk:
•
•
•
•
Kualitas dari material tanaman;
Kondisi tanah dan iklim;
Kualitas manajemen perkebunan, yang meliputi tambahan agronomi seperti pupuk; dan
Waktu panen yang tepat dan pengolahan TBS.
Usia normal tanaman kelapa sawit biasanya 25 tahun. Tanaman kelapa sawit mencapai usia
menghasilkan secara komersial sekitar tiga tahun setelah ditanam di kebun kelapa sawit. Produksi
tanaman kelapa sawit yang baru menghasilkan relatif rendah sekitar 6 hingga 10 ton TBS per Ha.
Seiring dengan bertambahnya usia tanaman kelapa sawit, produksinya juga meningkat. Umumnya
tanaman kelapa sawit mencapai usia prima pada tahun ke-7 (tujuh) atau ke-8 (delapan) hingga usia 18
tahun. Tanaman yang memasuki usia prima mencapai puncak produksinya pada usia 9 sampai usia 13
tahun. Setelah itu, produksinya mulai menurun hingga usia 25 tahun. Produksi tanaman kelapa sawit
yang telah berada di usia prima biasanya berkisar antara 26 hingga 33 ton TBS per Ha. Perseroan
memperkirakan produksi TBS akan terus meningkat seiring dengan peningkatan usia tanam Perseroan
di luar dari pada faktor-faktor eksternal.
Tabel berikut ini menguraikan profil umur pohon menghasilkan Grup per tanggal 30 Juni 2012. Pohon
“Muda” adalah pohon berumur empat hingga enam, pohon prima berumur tujuh hingga 18 tahun dan
pohon “tua” berumur lebih dari 18 tahun.
Perusahaan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
Total
Muda (Ha)
Prima (Ha)
5.676
2.543
8.219
Tua (Ha)
880
880
Total (ha)
-
5.676
3.423
9.099
Penanaman
Grup membutuhkan sekitar 200 kecambah agar mencukupi untuk menanami 1 Ha lahan, dengan
mempertimbangkan tanam sisip dan seleksi yang diperlukan sebelum penanaman untuk memastikan
hanya tanaman kelapa sawit yang baik yang ditanam. Grup membeli sebagian besar kebutuhan bibit,
yang terdiri dari material bibit hibrida unggul, dari PT Socfindo dan PT. Lonsum di Indonesia. Setelah
tiba di tempat pre nursery, benih-benih tersebut langsung ditanam di baby bag pre nursery di mana
benih-benih tersebut dirawat sekitar 3 bulan. Setelah itu kecambah-kecambah tersebut dipindahkan
ke dalam kebun pembibitan, dengan tanah yang telah diseleksi, disaring, dan dicampur dengan
pupuk Rock Phospate, di mana kecambah-kecambah tersebut dirawat selama 7 hingga 24 bulan
sebelum kecambah-kecambah tersebut siap untuk ditanam di kebun kelapa sawit. Grup telah memiliki
persediaan kecambah yang memadai untuk rencana penanaman tahun 2012 dan 2013. Grup juga
telah memesan kecambah yang diperlukan untuk rencana penanaman lahan inti baru hingga tahun
2015. Grup biasanya menanam tanaman kelapa sawit muda dengan pola segitiga dengan jarak sekitar
9,0 meter, yang hasilnya adalah SPH sekitar 143 pohon per Ha. Pola tanam segitiga memungkinkan
pemanfaatan nutrisi tanah dan ketersediaan ruang serta cahaya untuk pertumbuhan mahkota tanaman
sawit yang lebih besar. Tanaman kelapa sawit umumnya mulai menghasilkan bakal bunga pada usia
antara 14 hingga 16 bulan yang nantinya akan berkembang menjadi TBS. Tetapi, Grup membuang
bakal bunga ini sampai tanaman kelapa sawit mencapai usia 24 bulan, di mana sesudah periode
tersebut, bakal bunga dipelihara untuk berkembang menjadi TBS matang sekitar 6 bulan kemudian.
Proses pembuangan bakal bunga ini disebut ablation dan dilakukan agar tanaman kelapa sawit pada
awalnya lebih berkonsentrasi pada pertumbuhan vegetatif, yang akan menghasilkan tanaman kelapa
sawit yang lebih produktif setelahnya. Dalam periode sebelum produksi, pemeliharaan tanaman kelapa
sawit muda sangat penting, dan Grup memantau proses ini dengan ketat. Dalam periode ini, Grup
berupaya untuk memastikan bahwa:
104
•
•
•
•
•
•
Pupuk yang diberikan jumlahnya tepat dan terjadwal sesuai dengan rekomendasi pemupukan;
Area di sekitar tanaman muda bebas dari gulma (tumbuhan pengganggu yang dapat bersaing
dengan tanaman kelapa sawit untuk pupuk, air dan sinar matahari);
Pertumbuhan vegetatif diukur untuk memonitor apakah asupan nutrisi diserap secara efisien;
Bakal bunga dibuang setiap dua bulan dalam satu tahun;
Tanaman/kacangan penutup tanah ditanam untuk melindungi kelembaban lahan dan menghambat
pertumbuhan ilalang atau gulma, jenis kacangan yang digunakan Grup adalah jenis Pueraria
javanica (PJ), Calopogonium caeruleum (CC), Calopogonium mucunoides (CM);
Hama dan penyakit tanaman dimonitor secara ketat dan permasalahan yang timbul diatasi secara
langsung.
Pemupukan
Untuk menjaga kesuburan dan terpenuhinya kebutuhan unsur hara tanaman, Grup melakukan
pemupukan secara tersistematis, material pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK 14:13:9:2,5 (CPD
25), NPK 12:12:17:2 (CPD 45), Rock Phospate, dan pupuk Borate. Tanaman dengan status TBM
penentuan jenis dan dosis atas dasar umur tanaman, sedangkan untuk tanaman dengan status TM
penentuan jenis dan dosis pupuk atas dasar status hara tanah, kondisi iklim, dan hasi analisa daun.
Table berikut menguraikan Jenis pupuk dan dosis yang digunakan.
Dosis Pemupukan Berdasarkan Umur Tanaman
Status
TBM 1
Sub Total
TBM 2
Sub Total
TBM 3
Sub Total
TOTAL
Umur Tanaman
(Bulan)
Pupuk Lubang
1
4
8
12
16
20
24
30
CPD 25
CPD 45
0,15
0,50
0,90
1,30
2,85
2,85
1,50
1,50
2,75
5,75
3,50
3,50
9,25
Rp
Borate
0,50
0,50
1,00
0,65
0,65
1,65
Total
0,05
0,05
0,05
0,05
0,10
0,15
0,50
0,15
0,50
1,45
1,30
3,90
2,20
1,50
2,80
6,50
3,50
3,60
13,90
TBM 1 adalah tanaman belum menghasilkan dengan umur 1 tahun sejak ditanam
TBM 2 adalah tanaman belum menghasilkan dengan umur 2 tahun sejak ditanam
TBM 3 adalah tanaman belum menghasilkan dengan umur 3 tahun sejak ditanam
Pemupukan dilakukan pada awal atau akhir musin hujan dengan curah hujan 100 – 200 mm/bulan.
Pemupukan pada tanaman TM dilakukan dengan frekwensi 2 (dua) sampai dengan 3 (tiga) kali aplikasi
per tahun. Metode penyimpanan pupuk dan solar disesuaikan dengan kebutuhan kebun.
Dalam hal ini, tidak ada penyimpanan kecambah, jika dibutuhkan langsung melakukan pembelian dan
langsung dilakukan pembibitan.
Panen
Tanaman kelapa sawit biasanya mulai bisa dipanen secara komersial setelah jangka 36 bulan sehabis
masa tanam di kebun. TBS dipanen hanya apabila sejumlah buah segar sudah mulai terlepas dari TBS
tersebut. Hal ini adalah untuk menjamin bahwa buah yang dipanen pada waktu puncak usia, hal mana
sangat penting dalam memaksimalkan kualitas dan kuantitas dari minyak kelapa sawit yang diekstraksi.
Buah yang dipanen kemudian ditransportasikan dengan truk ke pabrik pengolahan sawit Grup biasanya
dalam tempo 24 jam sejak dipetik.
105
Untuk menjaga kualitas hasil produksi TBS yang diinginkan, Grup menerapkan standar operating
procedure sebagai berikut:
a. Mutasi dari TBM ke TM
• Pada jenis bahan tanaman unggul, dengan kultur teknis yang baik, maka masa TBM dapat
dipersingkat dari 36 bulan menjadi 28 – 30 bulan
• Persiapan sebelum panen meliputi :
- Tempat pengumpulan hasil (TPH) : tiap 6 baris dibuat 1 TPH dengan
- ukuran 3 m x 6 m dan harus tetap bersih
- Jalan panen harus terawat bersih, tiap 2 baris 1 jalan panen
- Titi panen harus sudah dipasang
- Tunas pasir dan sanitasi harus sudah selesai
- Jumlah karyawan panen dan peralatannya sudah tersedia.
• Persyaratan mutasi dari TBM ke TM :
- Tanaman berbuah > 60%
- Bobot Janjang Rata-rata (BJR) > 3 kg
- Angka kerapatan panen > 20% artinya dari tiap 5 pokok minimal dapat dipanen 1 janjang.
b. Kriteria Matang Panen
• Standar kematangan minimum yang ditetapkan adalah paling sedikit 5 (lima) brondolan segar
per janjang yang jatuh secara alami ditemukan di piringan dan atau di bawah tandan buah
sebelum dipanen. Brondolan tersebut bukan brondolan parthenocarpy atau berondolan muda
yang jatuh karena serangan tikus atau penyakit.
• Dengan standar kematangan minimum maka diperoleh 5 – 7 % berondolan dari total bobot TBS di
TPH dan setelah buah diangkut ke PKS akan menjadi 10 – 12 % berondolan dari total bobot TBS
di loading ramp PKS
Grup selalu berupaya untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas panen dengan memberikan
pelatihan dalam melakukan panen TBS dan menerapkan aturan sebagai berikut:
a. Memotong TBS
- Semua TBS masak harus dipanen
- TBS yang sudah dipanen tetap berada di piringan sambil menunggu diangkut ke TPH dan
tidak dibenarkan untuk ditumpuk sementara di sepanjang jalan panen
- Gagang TBS dipotong rapat minimum 2 cm dari pangkal TBS tetapi jangan sampai terkena
tandan
- TBS disusun lima baris ke arah dalam secara teratur di TPH dan diberi nomor pemanen.
Susunan TBS dibuat terpisah untuk pemanen yang berlainan, kendati pada TPH yang sama.
b. Mengutip Brondolan
- Brondolan di pelepah harus tetap diambil “disogrok”, terutama pada areal yang sudah
menggunakan egrek
- Semua brondolan dikutip dari pelepah, piringan dan jalan panen
- Brondolan dikumpulkan di dalam jaring plastik di dekat susunan TBS
- Brondolan harus bebas dari sampah dan pasir.
c. Memotong Pelepah
- Pelepah harus dipotong sesuai dengan songgo yang telah ditentukan. Diusahakan seminimal
mungkin memotong pelepah untuk tanaman yang masih muda. Standar jumlah pelepah per
pohon yang harus dipertahankan berdasarkan umur tanaman.
7. Kepemilikan Lahan
Di Indonesia, Pemerintah mengatur semua hak atas tanah berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun
1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria. Untuk mendirikan suatu perkebunan, suatu
entitas harus memperoleh hak atas tanah dari Pemerintah. Hak atas tanah diberikan oleh Pemerintah
dengan batas waktu yang tertentu dan dapat diperpanjang sepanjang pemegang hak atas tanah bisa
memenuhi persyaratan perpanjangan tersebut.
106
Hak Guna Usaha (“HGU”) mengacu kepada hak untuk menggunakan tanah untuk perkebunan,
perikanan atau pertanian yang mencakup tanah seluas paling tidak lima Ha. Hanya warga negara
Indonesia dan perusahaan Indonesia yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan
di Indonesia yang bisa memegang HGU.
HGU bisa dipasang sebagai jaminan hutang. HGU diberikan untuk periode maksimal 35 tahun dan
bisa diperpanjang untuk periode perpanjangan maksimal 25 tahun. Pemegang HGU juga dapat
memperbaharui hak atas tanah tersebut setelah periode perpanjangan berakhir. Untuk memperpanjang
ataupun memperbaharui hak atas tanah berdasarkan suatu HGU, pemegang HGU harus menyerahkan
permohonan kepada Pemerintah untuk hal tersebut setidaknya dua tahun sebelum masa berakhirnya,
menurut Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1996 tentang HGU, HGB dan Hak Pakai (terutama Pasal
10 ayat (1)). Dalam memperpanjang atau memperbaharui HGU, pemegang HGU juga diharuskan untuk
membayar suatu imbalan kepada Pemerintah, dengan besaran yang akan ditentukan oleh Pemerintah.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 2007 tentang Investasi, dan khususnya
Pasal 22 ayat 1(a), hak atas tanah dan ijin untuk menyediakan jasa dapat diberikan untuk periode
95 tahun sekaligus atau untuk periode 60 tahun yang dapat diperpanjang untuk periode tambahan
35 tahun. Namun, untuk dapat mendaftarkan ulang, pemegang HGU harus mengajukan pendaftaran
perpanjangan atau pembaharuan sekurang-kurangnya dua tahun sebelum akhir dari masa HGU awal.
Pengajuan untuk sertipikat HGU melibatkan sejumlah tahapan, di mana tahapan-tahapan yang penting
adalah:
•
Ijin Lokasi;
Ijin Lokasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria No. 2 Tahun 1999 (“Peraturan Agraria”),
suatu ijin yang diberikan oleh Pemerintah kepada suatu perusahaan yang mengizinkan perusahaan
tersebut untuk melakukan akuisisi atas hak atas tanah yang dicakup dalam ijin tersebut sesuai
dengan rencana pembangunan daerah dan berlaku atas pengalihan hak atas tanah tersebut.
Berdasarkan Pasal 5 Peraturan Agraria, Ijin Lokasi dapat diberikan untuk masing-masing periode
(i) satu (ii) dua atau (iii) tiga tahun untuk area seluas (a) kurang dari 25 Ha (b) lebih dari 25 Ha dan
kurang dari 50 Ha atau (iii) lebih dari 50 Ha. Berdasarkan Pasal 5 ayat 3, pemegang Ijin Lokasi
harus mengakuisisi tanah sehubungan dengan ijin tersebut dalam waktu satu sampai dengan tiga
tahun bergantung dari ukuran tanah (yang mana bisa diperpanjang untuk periode 1 tahun dengan
pemenuhan beberapa persyaratan, termasuk pemegang Ijin Lokasi harus mengakuisisi 50% dari
tanah yang diberikan dalam Ijin Lokasi) dimana pemegang ijin lokasi bisa kehilangan haknya
apabila tidak dipenuhi.
•
Panitia B (persetujuan dari panitia B);
Panitia B adalah minuta survei yang diterbitkan oleh komite Pemerintah Daerah untuk Badan
Pertanahan Nasional. Survei tersebut adalah sehubungan dengan pengukuran dan kegunaan
tanah, dimana apabila pemohon telah memenuhi persyaratan tertentu dan nilai dari tanah yang
dicakup dalam HGU;
•
HGU
Hak Guna Usaha adalah pemberian hak HGU yang dibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan
oleh Pemerintah setelah menerima minuta survei Panitia B dan beberapa persetujuan Pemerintah.
Pemerintah Indonesia memberikan ijin penggunaan lahan kepada perusahaan dengan mengacu
kepada rencana pembangunan daerah, dan tergantung kepada ketentuan dan kondisi yang berlaku
di situ. Tahap pertama dari proses ini adalah memperoleh Ijin Lokasi yang merupakan persetujuan
yang diberikan kepada perusahaan untuk 1 hingga 3 tahun. Perusahaan yang memperoleh Ijin
Lokasi diwajibkan untuk mendapatkan seluruh lahan tersebut dalam periode yang disebutkan
dalam Ijin Lokasi. Dalam situasi perusahaan tidak mendapatkan seluruh lahan dalam periode yang
telah ditentukan, perusahaan dapat mengajukan perpanjangan selama 1 tahun, dengan syarat
perusahaan telah mendapat 50% dari lahan tersebut, atau perusahaan dapat kehilangan Ijin Lokasi
ini
107
Tabel berikut menguraikan luas lahan berdasar perijinan dan masa berlaku perijinannya.
Perusahaan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
Total
Jenis Perijinan
Ijin Lokasi
HGU
15.000
6.343
10.602
18.442
44.044
6.343
Masa Berakhir
14 April 2014
31 Desember 2019
19 Oktober 2013
11 Juni 2013
Keterangan
Proses HGU seluas 3.530 Ha
Pada bulan Pebruari 1999, Menteri Negara Agraria menerbitkan keputusan sehubungan dengan Ijin
Lokasi. Keputusan tersebut mengatur bahwa perusahaan yang didirikan dengan kerangka investasi
yang bermaksud untuk mengakuisisi sebidang tanah harus mendapatkan ijin lokasi terlebih dahulu.
Maksud dari persyaratan tersebut adalah untuk memberikan pengarahan dan juga pengendalian
terhadap perusahaan-perusahaan tersebut dalam pengakuisisian tanah. Pemegang Ijin Lokasi diijinkan
untuk mengatur pengakuisisian tanah yang dimaksud dari seluruh hubungan legal dengan para pihak
ketiga yang memiliki atau berhak atas tanah tersebut, sesuai dengan hukum perundangan yang
berlaku, dan setelah penyelesaian pelepasan hak atas tanah tersebut oleh para pihak yang memiliki
hak atau kepentingan atas tanah tersebut, pemegang Ijin Lokasi bisa diberikan hak atas tanah tersebut,
dimana hak tersebut akan memberikan wewenang untuk pemegang ijin lokasi untuk menggunakan
tanah tersebut. Keputusan tersebut juga memberikan batasan besaran tanah untuk perkebunan kelapa
sawit sebesar 20.000 Ha dalam satu propinsi, dengan batasan dalam Indonesia secara keseluruhan
seluas 100.000 Ha.
Namun demikian, pada tanggal 11 Agustus 2004, Pemerintah Indonesia memberlakukan Undangundang No. 18 Tahun 2004, yang memberikan, antara lain, sehubungan dengan tanah untuk usaha
perkebunan, menteri yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengelolaan sektor perkebunan
(“Menteri Pertanian”) akan mengatur luas lahan maksimal dan minimal untuk digunakan, sementara
badan Pemerintah yang berwenang atas urusan pertanahan akan menerbitkan sertifikat tanah. Undangundang No. 18/2004 selanjutnya mengatur bahwa dalam penentuan luas maksimal dan minimal lahan,
Menteri Pertanian akan berpedoman dengan jenis tumbuhan, ketersediaan lahan dengan pertimbangan
kondisi cuaca, permodalan, kapasitas pabrik, kepadatan populasi, trend perkembangan usaha, kondisi
geografis dan perkembangan teknologi. Pada tanggal 29 Pebruari 2007, Menteri Pertanian menerbitkan
peraturan petunjuk pelaksanaan atas Undang-undang No. 18/2004, dengan Keputusan No. 26, yang
mengatur, antara lain, batasan atas area lahan untuk perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh satu
perusahaan, yaitu 100.000 Ha tanpa batasan wilayah.
8. Program Kemitraan
Dalam melaksanakan perkebunan ini, Perseroan menjalin kerjasama dengan masyarakat setempat
melalui koperasi, dengan pola kemitraan, namun Sampai saat ini belum dilakukan pembagian luas
lahan dan produksi untuk program kemitraan. Program kemitraan adalah program kerjasama antara
Perseroan dengan masyarakat sekitar yang diwadahi melalui koperasi. Dengan program ini diharapkan
masyarakat memperoleh manfaat dari kehadiran Perseroan. Masyarakat yang berhak untuk mengikuti
program ini adalah mereka yang menyerahkan lahan kepada Perseroan melalui koperasi untuk dibangun
kebun sawit.
Program kemitraan yang telah disepakati adalah berupa bagi hasil dan bagi lahan. Bentuk kemitraan
yang disepakati sebagai berikut:
Nama Perusahaan
MAGP
Boswa
Brent
Subur
Pola Kemitraan
70 : 30
70 : 30
50 : 50
108
Keterangan
Bagi Hasil
Bagi Lahan
Bagi Lahan
Luas lahan kemitraan saat ini adalah 5.675 ha yang merupakan seluruh tanaman Perseroan dan mitra
Perseroan berhak menerima 30% dari hasil produksi tanaman tersebut setelah dikurangi biaya-biaya
sesuai dengan perincian program kemitraan
Bagi hasil adalah pembagian hasil dari penjualan hasil panen setelah dikurangi biaya-biaya investasi
maupun biaya operasional. Bagi lahan adalah pembagian areal tanaman sesuai alokasi kemitraan.
Jangka waktu kemitraan adalah sepanjang 1 (satu) siklus tanaman atau 25 (dua puluh lima) tahun
tanam.
Kerjasama kemitraan tersebut dikukuhkan dalam suatu surat perjanjian kerjasama yang dibuat dan
ditandatangani oleh pihak-pihak yang bekerjasama berdasarkan kesepakatan bersama, dimana dalam
hal ini Entitas Anak sebagai perusahaan dan pihak plasma atau masyarakat melalui koperasi. Dalam
kerjasama kemitraan tersebut, Perseroan melalui Entitas Anak bertanggung jawab untuk membangun
perkebunan plasma/masyarakat dengan menggunakan pinjaman dari bank. Pinjaman bank ini dijamin
dengan bagian hak tanahnya atas perkebunan plasma/masyarakat atau hak atas hasil perkebunan
plasma/masyarakat, piutang petani plasma yang timbul dari penjualan TBS, dan jaminan perusahaan
dari Perseroan. Sebelum diperolehnya pinjaman bank untuk kebun plasma/masyarakat, Perseroan dapat
memberikan pinjaman talangan yang digunakan untuk mengembangkan dan operasional perkebunan
plasma. Perusahaan inti juga mendukung petani plasma dengan memberikan penyuluhan dan bantuan
dalam bidang agronomi, manajemen produksi, administrasi serta bantuan keuangan.
Koperasi plasma nantinya berkewajiban untuk menjual seluruh TBS kepada Perseroan melalui Entitas
Anak dengan menggunakan formula harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan setempat dan
sebagian dari hasil penjualan TBS tersebut dibayarkan langsung oleh Perseroan kepada bank sebagai
pembayaran angsuran pokok pinjaman dan bunga kredit petani plasma kepada bank, serta untuk
membayar pinjaman talangan yang diberikan Perseroan.
9. Pengendalian Mutu dan Pengelolaan Perkebunan
Perseroan melalui Entitas Anak berusaha untuk menjaga kualitas produknya dengan mengadakan
pengendalian mutu di berbagai tahapan produksi. Panen hanya dilakukan setelah diperoleh kepastian
atas kematangan dan kelayakan untuk panen yang ditandai dengan lepasnya buah dari TBS. Setelah
itu TBS dan brondolan tersebut dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut sehingga diperoleh hasil produksi
yang maksimum. TBS yang sudah melewati tingkat kematangan dan tidak layak diproses lebih lanjut
akan dimusnahkan.
Guna mendukung program pengendalian mutu tersebut, Perseroan menciptakan database yang berisi
informasi mengenai kelas tanah, jenis bibit, jumlah pokok tanaman, pemupukan dan pemanenan
yang dikumpulkan dari semua kebun untuk memudahkan Entitas Anak menganalisa data perkebunan
(termasuk tingkat produksi dan pemupukan) dan mengambil tindakan mitigasi dini bilamana diperlukan.
Syarat pengalaman diutamakan dalam hal menjalankan tugas pengendalian mutu, dimana personil
yang dipercayakan harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup. Perseroan juga terus
menerus melakukan supervisi dan pelatihan berkala untuk memastikan kehandalan personil.
Tidak ada mesin khusus atau investasi alat khusus yang dimiliki oleh Perseroan
10. Penjualan, Pemasaran dan Distribusi
Grup saat ini masih menjual semua TBS hasil produksi kepada pihak ketiga, dengan melakukan kontrak
penjualan. Distribusi hasil TBS yang dijual saat ini masih menggunakan alat transportasi milik grup,
kedepannya apabila produksi makin meningkat, grup akan melakukan kontrak angkut TBS dengan
pihak ketiga.
Sampai saat ini Perseroan menjual TBS kepada UD Nanda dan PT Karya Tanah Subur. Perseroan
tidak memiliki ketergantungan terhadap kedua pembeli karena Perseroan dapat menjual TBS kepada
PKS lain.
109
11. Harga
Kondisi Grup saat ini hanya melakukan penjualan TBS saja. Adapun harga jual TBS berdasarkan pada
harga jual yang dikeluarkan oleh Dinas Perkebunan Pemerintah Setempat.
12.Persaingan
Posisi 30 Juni 2012, Perseroan hanya melakukan penjualan TBS saja. Adapun pesaing Perseroan
pada saat ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki TBS dan PKS sendiri. Adapun lokasi
perusahaan-perusahaan pesaing, terletak dengan jarak yang cukup jauh dari lokasi TBS Perseroan.
Pesaing dengan lokasi terdekat adalah PT Darmek memiliki jarak sekitar ±20km, PT Pantiware memiliki
jarak ±60km dari lokasi TBS Perseroan.
Boswa pada saat ini sedang membangun PKS dan akan selesai dibangun pada bulan Juni 2013.
Adapun pesaing Boswa dalam hal TBS dan produksi CPO adalah PT Karya Tanah Subur yang berjarak
±160km dari lokasi Boswa.
Keunggulan TBS yang dihasilkan Perseroan dibandingkan pesaing lebih disebabkan oleh jarak
transportasi ke pabrik yang lebih dekat sehingga meminimalkan jumlah TBS reject.
Untuk Entitas Anak Perusahaan yang lain, pada saat ini belum memiliki pesaing karena tanaman belum
berproduksi.
Industri kelapa sawit di Indonesia didominasi oleh perusahaan perkebunan yang memiliki kemampuan
memproduksi TBS dalam jumlah besar, seperti Grup Sinar Mas, Grup Raja Garuda Mas, Grup Astra
Agro Lestari, Grup Sime Darby dan Grup Indo Agri, dan berbagai perusahaan independen pemilik lahan
yang lebih kecil. Posisi Perseroan dan Entitas Anak saat ini apabila dibandingkan dengan kompetitornya
dalam hal luas lahan tertanam masih relatif kecil.
13. Pajak Ekspor dan Pembatasan
Pemerintah Indonesia memberlakukan pajak ekspor terhadap ekspor minyak kelapa sawit dan produk
kepala sawit lainnya pada tahun 1994 untuk mengendalikan harga penjualan minyak goreng di pasar
dalam negeri. Larangan ekspor pernah diberlakukan pada tahun 1997 dan 1998 karena peningkatan
signifikan pada harga dalam negeri untuk minyak goreng. Larangan ekspor tersebut telah digantikan
dengan pajak ekspor pada tanggal 22 April 1998, yang diterapkan pada untuk berbagai jenis produk.
Pada awalnya Pemerintah mengenakan tarif sebesar 40% yang kemudian diturunkan menjadi 30%
pada tanggal 3 Juni 1999 dan kemudian menjadi 10,0% pada tanggal 2 juli 1999. Sejak saat itu tariff
secara periodik direvisi.
Pada bulan September 2007, Pemerintah Indonesia mengubah tarif pajak ekspor menjadi berkisar
antara 0,0% dan 10,0% yang akan ditentukan berdasarkan suatu formula yang berbasis harga minyak
kelapa sawit (c.i.f Rotterdam), sebagai berikut:
(a) apabila c.i.f. Rotterdam kurang dari US$550 pajak ekspornya menjadi 0.0%;
(b) apabila c.i.f Rotterdam berkisar antara US$550 sampai dengan US$649 pajak ekspor menjadi
sebesar 2,5%;
(c) apabila c.i.f Rotterdam berkisar antara US$650 sampai dengan US$749 pajak ekspor menjadi
sebesar 5,0%;
(d) apabila c.i.f Rotterdam berkisar antara US$750 sampai dengan US$849 pajak ekspor menjadi
sebesar 7,5%; dan
(e) apabila c.i.f Rotterdam lebih besar dari US$850 pajak ekspor menjadi sebesar 10,0%.
Efektif per 7 Januari 2008, Pemerintah Indonesia melakukan perubahan lebih lanjut atas tarif pajak
ekspor sebagai berikut:
(a) apabila c.i.f. Rotterdam antara US$850 dan US$1.099 pajak ekspor menjadi sebesar 10,0%;
(b) apabila c.i.f. Rotterdam antara US$1.100 dan US$1.199 pajak ekspor menjadi sebesar 15,0%
(c) apabila c.i.f. Rotterdam antara US$1.200 dan US$1.299 pajak ekspor menjadi sebesar 20,0%; dan
(d) apabila c.i.f. Rotterdam US$1.300 atau lebih pajak ekspor menjadi sebesar 25%.
110
Kinerja operasi dan kondisi keuangan konsolidasi Perseroan akan terus dipengaruhi oleh kebijakan
Pemerintah Indonesia, serta hukum dan peraturan yang berlaku mengenai ekspor produk Perseroan.
14. Prospek Usaha
Sampai saat ini hampir seluruh konsumsi CPO domestik dipasok dari produksi lokal, sedangkan impor
hanya dilakukan dalam jumlah yang sangat kecil. Di Indonesia, industri minyak goreng merupakan
pemakai CPO terbesar. Diperkirakan pabrik fraksinasi/rafinasi yang menghasilkan bahan baku minyak
goreng menyerap lebih dari 80% pasok minyak sawit di dalam negeri. Sisanya dikonsumsi industri
margarine/shortening, industri sabun, dan industri kimia (oleochemical). Sedangkan penyerapan
minyak sawit oleh industri non makanan masih belum begitu besar yaitu sekitar 700 ribu- 800 ribu dari
total konsumsi CPO nasional.
Industri minyak kelapa sawit nasional merupakan salah satu sektor yang dapat melalui krisis global dan
kini terus berkembang menjadi penghasil devisa utama di Indonesia.
Melihat prospek permintaan CPO dunia yang tinggi dan harga kelapa sawit yang mulai meningkat lagi,
maka industri CPO masih akan tetap menjadi sektor yang menarik bagi investor untuk berinvestasi di
Indonesia. Namun diharapkan minat investor tidak hanya terbatas pada industri hulu, namun diharapkan
juga dapat mengembangkan industri hilirnya. Dengan demikian industri hilir CPO akan berkembang,
sehingga akan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar.
Perseroan berkeyakinan bahwa konsumsi minyak kelapa sawit dalam negeri akan terus meningkat,
disebabkan oleh populasi yang bertambah dan juga iklim ekonomi yang membaik. Perseroan juga
optimistis bahwa harga minyak kelapa sawit internasional juga akan terus meningkat, yang disebabkan
oleh peningkatan signifikan pada permintaan dunia untuk minyak kelapa sawit dan minyak nabati
lainnya yang digunakan antara lain untuk biofuel. Tanpa adanya kejadian yang tidak terduga, Perseroan
berkeyakinan bahwa dinamika permintaan dan pasokan dunia akan terus mendukung harga minyak
kelapa sawit.
Faktor-faktor dalam negeri dan internasional sebagaimana dibahas diatas akan memberikan iklim yang
baik untuk Perseroan mendorong pertumbuhannya di masa depan. Dengan kondisi usaha seperti ini,
Perseroan berkeyakinan bahwa peluang untuk memanfaatkan profil usia tanaman perkebunan kelapa
sawit Grup yang akan mendukung peningkatan produksi TBS untuk beberapa tahun ke depan dan
Perseroan bermaksud untuk meningkatkan usahanya lebih lanjut melalui perluasan lahan perkebunan
kelapa sawitnya dan meningkatkan kemampuan pengolahannya.
15. Pertimbangan Lingkungan
Karena potensi dampak pengoperasian perkebunan terhadap lingkungan hidup, Grup berkomitmen untuk
melaksanakan praktek usaha yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan dimana dimungkinkan,
akan menggunakan metode-metode yang ramah lingkungan untuk proses panen maupun produksi. Hal
ini mencakup mendaur ulang tandan kosong sebagai pupuk, membuat tanaman penutup tanah untuk
mencegah erosi dan memproses air limbah dari proses produksi di fasilitas pengolahan air limbah
Grup. Selain dari hal yang sudah dibahas sebelumnya, Grup juga menerapkan kebijakan ketat untuk
meminimalkan pembakaran lahan dan produk limbahnya.
Sebagai bagian dari program pengelolaan lingkungan hidup, Grup telah melakukan studi ANDAL pada
tahapan awal pembangunan perkebunan. Sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang
berlaku yaitu Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Lingkungan Hidup.
a. MAGP telah memiliki ANDAL yang tertuang dalam ANDAL Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit di Kecamatan Lembah Bawang, Kecamatan Samalantan, Kecamatan
Monterado Kabupaten Bengkayang, Propinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Bengkayang no. 17/IL-BPN/BPN/BKY/2005 tentang Ijin Lokasi lahan sampai dengan :
15.000 ha dan kapasitas produksi sampai dengan: 60 ton TBS/jam yang telah disetujui oleh Komisi
Amdal Departemen Kehutanan pada bulan Mei 2007.
111
b. Boswa telah memiliki ANDAL yang tertuang dalam ANDAL Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit di Kecamatan Kreung Sabee dan Kecamatan Setia Bakti Kabupaten
Aceh Jaya, Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Berdasarkan HGU No. 7 tahun 1991 dengan luas
lahan sampai dengan : 6.343 ha dan kapasitas produksi sampai dengan: 30 ton TBS/jam yang
telah disetujui oleh Komisi Amdal Departemen Kehutanan pada bulan Juni 2011.
c. Brent telah memiliki ANDAL yang tertuang dalam ANDAL Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Mempawah Hilir, Kecamatan
Mempawah Timur dan Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak, Propinsi Kalimantan
Barat. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pontianak no. 15/9-61.02/V/2010 tentang Ijin Lokasi
lahan sampai dengan : 10.602 ha dan kapasitas produksi sampai dengan: 30 ton TBS/jam yang
telah disetujui oleh Komisi Amdal Departemen Kehutanan pada bulan Juli 2011.
d. Subur telah memiliki ANDAL yang tertuang dalam ANDAL Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit di Kecamatan Gaung, Kabupaten Indra Giri Hilir, Propinsi Riau.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Riau no. 240/VI/HK-2010 tentang Ijin Lokasi lahan sampai
dengan : 18.442 ha dan kapasitas produksi sampai dengan: 60 ton TBS/jam yang telah disetujui
oleh Komisi Amdal Departemen Kehutanan pada bulan September 2010.
Tidak ada limbah yang dihasilkan dalam perkebunan kelapa sawit. Penanganan jenis limbah mencakup
penggunaan tandan kosong sebagai pupuk, membuat tanaman penutup tanah untuk mencegah erosi
dan memproses air limbah dari proses produksi di fasilitas pengolahan air limbah Grup.
16. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan citra positif perusahaan
untuk menjadi lebih baik. Corporate Governance (“CG”) pada dasarnya diciptakan sebagai sistem
pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah
perusahaan melaui etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar
dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder.
Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja
keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi
serta penyempurnaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Untuk menerapkan
tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya sebagai berikut : Dewan
Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direksi , Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit serta
Pengendalian Internal.
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari seorang komisaris utama, seorang wakil komisaris utama, dan
seorang komisaris. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan
dan mengawasi Manajemen serta memastikan terlaksananya transparansi dan akuntanbilitas dalam
pengelolaan Perseroan.
Direksi Perseroan yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 orang Direktur secara bersama-sama
bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktifitas usaha Perseroan. Direktur utama
memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan
kebijakan Perseroan yang akan diambil.
Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup pengelolaan informasi dari
dalam maupun luar Perseroan. Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis
korporasi, menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan
institusi yang merupakan stakeholder Perseroan, menyusun laporan pertanggung jawaban Direksi,
melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, melakukan
proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen Perseroan yang meliputi notulen direksi, daftar
pemegang saham dan MOU dengan institusi lain.
112
Komite Audit diangkat dan bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris dengan tugas antara lain
mereview pengendalian internal, termasuk melaksanakan survei pendahuluan serta melaksanakan
penilaian efektifitas sistem pengendalian intern perusahaan. Memantau pelaksanaan general audit,
termasuk melakukan review terhadap laporan keuangan yang belum diaudit serta mereview atas audit
proposal yang diajukan oleh ekternal audit yang telah ditunjuk. Komite audit juga wajib melaporkan halhal penting dari laporan keuangan, baik audited maupun un-audited kepada Dewan Komisaris, serta
menyiapkan agenda/materi tentang penyajian laporan keuangan tahun berjalan.
Perseroan akan mengembangan sistem pengendalian intern secara terpadu dengan membentuk
departemen Internal Audit yang independen, yang menyusun standar operasional audit dan memiliki
wewenang untuk melakukan pemeriksaan disemua bagian dalam perusahaan. Dalam melaksanakan
tugasnya, tim Internal Audit, termasuk dalam penentuan standar yang menjadi acuan kerja dan langkahlangkah perbaikan yang perlu dilakukan atas hasil temuan pemeriksaan.
17. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
Karena potensi dampak pengoperasian perkebunan terhadap lingkungan hidup, Grup berkomitmen untuk
melaksanakan praktek usaha yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan dimana dimungkinkan,
akan menggunakan metode-metode yang ramah lingkungan untuk proses panen maupun produksi.
Hal ini mencakup penggunaan tandan kosong sebagai pupuk, membuat tanaman penutup tanah untuk
mencegah erosi dan memproses air limbah dari proses produksi di fasilitas pengolahan air limbah
Grup. Selain dari hal yang sudah dibahas sebelumnya, Grup juga menerapkan kebijakan ketat untuk
meminimalkan pembakaran lahan dan produk limbahnya. Sebagai bagian dari program pengelolaan
lingkungan hidup, Grup telah melakukan studi ANDAL pada tahapan awal pembangunan perkebunan.
Sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-undang Nomor 23 Tahun
1997 Tentang Lingkungan Hidup. Anak-anak Perusahaan juga telah melakukan studi ANDAL.
Sampai saat ini Perseroan dan Entitas Anak Perseroan tidak menghasilkan limbah. Berdasarkan
ketentuan ANDAL yang diatur oleh lembaga yang berwenang/BAPEDAL, ambang batas tingkat
pencemaran atas jenis limbah yang dihasilkan sebagai berikut:
No
Parameter
Satuan
Baku Mutu
PPRI No 41 Tahun 1999
900
400
230
1
Sulfur Dioksida (SO2)
µg/m3
2
Nitrogen Oksida (NOx)
µg/m3
3
Debu
µg/m3
Sumber: Buku Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) tahun 2011
PPRI : Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Berdasarkan ketentuan ANDAL yang diatur oleh lembaga yang berwenang/BAPEDAL, ambang batas
tingkat pencemaran air atas jenis limbah yang dihasilkan sebagai berikut:
No.
A
1.
2.
3.
4
B
1
2
3
4
5
Parameter
Satuan
Sifat Fisik
Warna Air
Kekeruhan
Daya Hantar Listrik
Padatan tersuspensi
Sifat Kimia
pH
Kesadahan Total
Oksigen terlarut
BOD
COD
Pt.CO.
NTU
Umhos/cm
Mg/l
Mg/l(setara CaCO3)
Mg/l
Mg/l
Mg/l
Pemantauan kualitas air dilihat dari kenaikan kadar parameter diatas meliputi warna air, kekruhan, daya
hantar listrik dan padatan tersuspensi. Tolak ukur diatas berdasarkan dengan standar baku mutu air
kelas dua sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001.
113
18. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Sebagai perusahaan yang lahir dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat. Grup memiliki komitmen moral
bahwa entitas bisnis yang baik adalah dengan membangun keseimbangan antara sasaran-sasaran
ekonomi, lingkungan dan sosial. Atas dasar ini Perseroan menyelenggarakan program “Corporate
Social Responsibility” sebagai program kedalam yang selaras dengan kebutuhan stakeholder.
Tanggung jawab sosial perusahaan yang dikembangkan oleh Grup berorientasi pada peningkatan
kapasitas penerima manfaat, Program dengan menjaga kearifan lokal dan ekplorasi potensi Grup
mengedepankan kualitas program dengan aktivitas yang tepat pada sasaran, memberikan inspirasi,
memperkuat kepercayaan publik dan bernilai signifikan. Program “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”
(CSR) dilakukan bersama masyarakat sekitar dapat meliputi aspek religi, pendidikan/pengajaran dan
sosial, dengan memperhatikan kemanfaatan, prioritas dan kesempatan yang tersedia.
19. Strategi dan Rencana di Masa Mendatang
•
Dari Juli 2012 sampai dengan tahun 2015, Grup merencanakan untuk memperbesar perkebunan
kelapa sawit dengan mengembangkan lahan yang saat ini belum ditanami yaitu seluas 14.448
Ha. Di masa depan Perseroan akan terus melakukan ekspansi lahan baik dengan mengajukan
ijin lokasi baru atau mengakuisi perusahaan perkebunan yang sesuai dengan kriteria Perseroan
seperti lokasi, kualitas, harga perkebunan dan juga kemampuan pendanaan Perseroan.
Pada bulan April 2012, Boswa telah melakukan pembangunan PKS dimana sampai pada periode
30 Juni 2012 pembangunan tersebut telah mencapai 30% dan direncanakan akan selesai pada
bulan Juni 2013. Kapasitas olah sebesar 45 ton per jam. Dengan adanya PKS tersebut, diharapkan
akan mendongkrak laba pada Boswa yang secara otomatis juga akan menambah laba dari Grup.
Apabila area tertanam dan produksi TBS sudah mulai mencukupi, Grup akan membangun PKS
tambahan untuk masing-masing perusahaan.
Grup akan membuat dan menerapkan standar operasional prosedur dalam menjalankan usaha
perkebunan kelapa sawit, mulai dari pembukaan lahan, proses penanaman kelapa sawit, perawatan
kelapa sawit, proses panen, hingga proses pengolahan TBS sehingga didapatkan efisiensi dan
efektivitas dalam perusahaan untuk meningkatkan produktivitas hasil yang diharapkan.
Pada areal baru, grup akan melakukan penanaman kelapa sawit dengan munggunakan bibit unggul
yang akan diseleksi secara ketat sebelum ditanam, sehingga diharapkan tanaman tersebut dapat
mencapai atau melebihi standar produksi TBS yang dihasilkan.
•
•
•
•
Tabel dibawah ini menunjukkan rencana pengembangan Perkebunan:
Perusahaan
Juli – Des 2012
500
655
900
2.055
MAGP
Boswa (HGU)
Brent
Subur
Total
Rencana Tanam (Ha)
2014
2015
1.850
1.500
2.500
2.500
4.350
4.000
2013
1.825
968
1.750
1.000
5.543
2016
Total
2.325
1.623
6.000
8.000
15.948
2.000
Tabel dibawah ini menunjukkan rencana pembangunan PKS Boswa beserta tahap pengembangannya:.
No
Bulan
Tahapan
Pekerjaan PKS
1
Civil Works
2
Effluent Treatment Plant
3
Mechanical Works
4
Electrical Instalation
5
Piping Works
6
Supporting equipment
I
II
III
114
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Proses pembangunan PKS sudah memasuki bulan ke lima dan diperkirakan akan selesai pada bulan
Juli 2013. Saat ini pembangunan masih sesuai jadwal.
Kapasitas terpasang produksi PKS adalah 45 ton/jam. Pada tahun 2013 direncanakan Boswa akan
menggunakan 60% dari kapasitas terpasang dan terus meningkat hingga 83% pada tahun 2017.
Rencana perkembangan produksi dari awal produksi sampai dengan 5 tahun ke depan.
Keterangan
Volume TBS yang Diolah (Ton)
-Produksi Sendiri (ton)
-Pihak Ketiga (ton)
2013
32.310
6.067
26.333
2014
169.718
31.294
138.806
115
2015
170.100
40.649
129.451
2016
222.604
54.153
168.597
2017
222.750
71.190
151.560
X. INDUSTRI
Pasar Kelapa Sawit
Mengingat minyak sawit adalah komoditi dengan biaya terendah, minyak sawit bersifat paling
independen di antara semua minyak dan lemak. Produksi minyak sawit tidak tergantung pada “crush
margins” ataupun harga dan tingkat permintaan akan produk sejenis (sister products) ataupun bijibijian pesaingnya. Produk sejenis minyak sawit adalah minyak inti sawit (palmkernel), yang jauh
di bawah minyak kedelai (soybean oil) yang merupakan sister product dari makanan kedelai (soya
meal). Produksi minyak sawit hanya tergantung pada kematangan pohon kelapa sawit (sebagai hasil
dari keseluruhan area tanam 3-4 tahun sebelumnya, dan hasil minyak kelapa sawit per Ha. Karena
rendahnya biaya produksi, dalam kondisi surplus produksi, sebagian besar penghasil minyak kelapa
sawit mampu menurunkan harga untuk memperoleh tingkat permintaan yang diinginkan. Selanjutnya,
mereka menghindari penumpukan persediaan.
Secara historis pertumbuhan produksi minyak sawit dunia selama dua dasawarsa terakhir ini mengalami
kenaikan sekitar 7,3% pertahun. Perkembangan minyak sawit dunia ini sangat dipengaruhi oleh
produksi minyak sawit dari negara Indonesia dan Malaysia yang memberikan kontribusi sebesar 80%
dari produksi dunia.
Berdasarkan data Oil Word diperkirakan produksi CPO lima tahun ke depan akan meningkat tapi lebih
kecil dibandingkan dengan konsumsi masyarakat dunia. Tingkat produksi CPO dunia masih saat ini
dikuasai oleh Indonesia dengan produksi mencapai 23,5 juta ton disusul oleh Malaysia di tempat kedua.
Saat ini Indonesia dan Malaysia merupakan produsen utama CPO dunia dengan menguasai lebih dari
80% pangsa pasar.
Sementara itu, produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sampai Januari-Juni 2012 sudah mencapai
9,5 juta ton dari perkiraan produksi tahun 2012 sebanyak 25 juta ton. Ekspor minyak kelapa sawit sampai
dengan Juni tahun ini mencapai 7,9 juta ton. Volume ekspor minyak kelapa sawit pada semester II/2012
diperkirakan dapat mencapai 9,7 juta ton. Prediksi volume ekspor minyak kelapa sawit pada tahun 2012
akan mencapai 17,59 juta ton.
Negara-negara produsen lainnya, seperti Nigeria, Kolombia, Thailand, Papua Nugini, dan bahkan
Pantai Gading, boleh dibilang hanya menjadi pelengkap. Pada tahun 2003 Malaysia masih menempati
peringkat teratas dengan volume produksi mencapai 13,35 juta ton. Sementara Indonesia masih 9,75
juta ton. Pada 2004 volume produksi CPO Indonesia sudah mencapai 11,5 juta ton. Itu sebabnya
banyak kalangan optimis volume produksi CPO Indonesia bakal mengalahkan Malaysia, terlebih
jika melihat luas lahan di Malaysia yang kian terbatas, sementara di Indonesia masih begitu luas.
Produksi minyak sawit (CPO) di dalam negeri diserap oleh industri pangan terutama industri minyak
goreng dan industri non pangan seperti industri kosmetik dan farmasi. Namun, potensi pasar paling
besar adalah industri minyak goreng.
Potensi tersebut terlihat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk yang berimplikasi pada
pertambahan kebutuhan pangan terutama minyak goreng. Sampai tahun 1997 produksi minyak goreng
Indonesia baru mencapai 3,1 juta ton dengan kontribusi minyak goreng sawit 2,3 juta ton (74 %).
Kebutuhan untuk memproduksi minyak goreng sawit sebesar itu memerlukan 3,3 juta ton minyak sawit.
Setelah tumbuh pesat sampai dengan tahun 1990-an, industri kelapa sawit di Indonesia saat ini
menghadapi berbagai kendala sehingga investor mulai ragu-ragu menanamkan modalnya pada bisnis
kelapa sawit. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsumsi CPO dunia sampai dengan tahun 2025
diperkirakan akan berkisar antara 41.45 – 44.45 juta ton. Peluang peningkatan produksi sampai dengan
tahun 2025 berkisar antara 15.78 – 18.78 juta ton. Indonesia diperkirakan memperoleh peluang terbesar
dengan memanfaatkan sekitar 40% atau sekitar 6.31 – 7.51 juta atau setara dengan peluang perluasan
antara 1.80 – 2.15 juta ha. Secara keseluruhan, kebutuhan investasi kebun dan pabrik CPO sampai
dengan tahun 2020 berikisar antara Rp 57.12 – Rp 67.97 triliun
116
Di bandingkan dengan komoditi lainnya pada sub-sektor perkebunan, kelapa sawit merupakan salah
satu komoditas yang pertumbuhannya paling pesat pada dua dekade terakhir. Pada era tahun 1980an sampai dengan pertengahan tahun 1990-an, industri kelapa sawit berkembang sangat pesat. Pada
periode tersebut, areal meningkat dengan laju sekitar 11% per tahun. Sejalan dengan perluasan areal,
produksi juga meningkat dengan laju 9.4% per tahun. Konsumsi domestik dan ekspor juga meningkat
pesat dengan laju masing-masing 10% dan 13% per tahun (Direktorat Jenderal Bina Produksi
Perkebunan 2004). Laju yang demikian pesat menandai era di mana kelapa sawit merupakan salah
primadona pada sub-sektor perkebunan.
DINAMIKA PASAR MINYAK NABATI DAN PROSPEK PASAR CPO
Dinamika Pasar Minyak Nabati di Pasar Internasional
Pasar minyak nabati di pasar internasional merupakan salah satu pasar yang kompetitif, melibatkan
lebih dari sembilan jenis minyak serta hampir diproduksidan dikonsumsi di semua negara, baik negara
maju maupun negara yang sedang berkembang. Minyak nabati yang banyak diperdagangkan di pasar
internasional antara lain minyak kedele, minyak sawit, rapeseed oil, sunflower oil, minyak kelapa,
minyak jagung, dan minyak kacang tanah. Dari segi daya saing dan kinerja, minyak sawit dinilai memiliki
daya saing dan kinerja yang paling baik karena pangsa pasarnya terus meningkat dari sekitar 10%
pada tahun 1970-an menjadi sekitar 28% pada tahun 2000-an. Beberapa jenis minyak nabati seperti
sunflower dan rapeseed oil terus mengalami penurunan pangsa. Hal ini menunjukkan bahwa CPO di
pasar dunia memiliki daya saing untuk menggeser peran minyak nabati lainnya.
Prospek CPO di Pasar Internasional Cukup Terbuka
Dengan kinerja dan daya saing yang cukup baik, prospek CPO di pasar internasional, baik dilihat dari
sisi peluang peningkatan konsumsi maupun ekspor diperkirakan masih cukup baik. Hasil analisis yang
dilakukan FAO (2001), Mielke (2001), dan Susila (2002) menunjukkan peluang peningkatan konsumsi
CPO masih terbuka. Dari studi tersebut, peluang peningkatan konsumsi CPO untuk jangka panjang
sampai dengan 2025 diperkirakan akan mengalami 3 fase pertumbuhan. Pada fase pertumbuhan
pertama atau fase pertumbuhan cepat (2005-2010), konsumsi CPO diperkirakan masih cukup tinggi,
walaupun lebih rendah dari pertumbuhan pada dekade terakhir. Fase kedua (2010-2017) dikenal sebagai
fase pertumbuhan yang lambat, namun masih lebih tinggi dari pertumbuhan produk kompetitiornya
yaitu pertumbuhan konsumsi minyak kedele. Fase ketiga (2017-2025) dikenal sebagai pertumbuhan
yang alami (natural) yaitu pada saat pasar mulai jenuh dan pertumbuhan konsumsi hanya sekitar 1.5%
per tahun. Dengan pembagian fase tersebut, secara umum ada dua skenario proyeksi konsumsi CPO
dunia.
Skenario pertama adalah skenario aman/pesimistis. Skenario ini dapat dinilai sebagai masukan yang
aman bagi investor yang terjun ke bisnis kelapa sawit atau tingkat konsumsi/peluang pasar yang minimal
akan dapat dimanfaatkan. Skenario ini memperkirakan bahwa konsumsi CPO akan tumbuh dengan
laju antara 1.5% - 3.5% sampai dengan tahun 2005. Pada fase pertama, skenario ini memperkirakan
pertumbuhan konsumsi sekitar skenario 4% per tahun sampai dengan tahun 2010. Pada periode 2010
– 2017, konsumsi diperkirakan akan tumbuh antara 1.5% - 3.5% per tahun. Pada fase ketiga konsumsi
CPO akan mengalami pertumbuhan natural sekitar 1.5%.
Skenario kedua atau skenario optimistik memperkirakan bahwa konsumsi CPO dunia akan tumbuh
dengan laju antara 1.5% - 5.0% pada periode 2005-2025. Proyeksi ini dilandasi pemikiran adanya
perkembangan yang cukup pesat pada industri hilir kelapa sawit seperti biodiesel dan oleokimia. Pada
fase pertama, konsumsi diperkirakan akan tumbuh antara 3.5%-5.0% per tahun. Pada fase kedua
(2010-2017), konsumsi diperkirakan akan tumbuh antara 1.9% - 3.3% per tahun. Selanjutnya, pada
fase pertumbuhan natural, konsumsi diperkirakan akan tumbuh dengan laju 1.5% per tahun.
117
Berdasarkan kedua skenario tersebut, proyeksi konsumsi CPO dunia dapat dilihat pada grafik. Secara
umum, sampai dengan tahun 2010, konsumsi CPO diperkirakan akan berkisar antara 31.73 – 32.97 juta
ton. Selanjutnya, sampai dengan akhir fase kedua (2017), konsumsi akan berkisar antara 36.80 – 39.28
juta ton. Pada akhir fase ketiga, konsumsi CPO dunia diperkirakan akan berkisar antara 41.45 – 44.45
juta ton.
Grafik Perkembangan dan Proyeksi CPO Dunia Tahun 2000 - 2025
Sumber : Lembaga Riset Perkebunan Indonesia
Peningkatan konsumsi yang signifikan terutama akan terjadi pada negara yang sedang berkembang
seperti di Cina, Pakistan, India, Mesir, dan juga Indonesia. Indonesia diperkirakan akan mengalami
peningkatan konsumsi dengan laju sekitar 4%-6% per tahun. Konsumsi CPO di Cina dan Pakistan
diproyeksikan juga akan tumbuh dengan laju sekitar 4-6% per tahun (Susila 2001).
Perdagangan (ekspor-impor) CPO dunia diproyeksikan akan meningkat dengan laju berkisar antara 2%6% pada periode 2005-2025. Sampai dengan tahun 2010, perdagangan diperkirakan akan meningkat
antara 4% - 6% per tahun. Pada periode 2010-2018, perdagangan mash terus meningkat namun
dengan laju lebih rendah yaitu antara 2%-4%. Setelah tahun 2017, perdagangan akan stabil dengan
laju peningkatan yang bersifat alami yaitu sekitar 2% per tahun. Dengan perkembangan tersebut,
perdagangan CPO dunia pada tahun 2010 diperkirakan akan mencapai sekitar 23.46 juta ton. Pada
tahun 2017, perdagangan CPO dunia sudah di atas 30 juta ton dan pada tahun 2025 diproyeksikan
akan mencapai 34.75 juta ton.
118
Grafik Proyeksi Perdagangan CPO
Sumber : Lembaga Riset Perkebunan Indonesia
Malaysia dan Indonesia tetap merupakan negara pengekspor utama dengan peluang peningkatan
ekspor masing-masing sekitar 3.2% dan 6.5% per tahun. Dari sudut alokasi pangsa pasar, Indonesia
diperkirakan masih menguasai pasar untuk negara-negara di beberapa Eropa Barat seperti Inggris,
Italia, Belanda, dan Jerman. Malaysia lebih banyak menguasai pasar China (1.8 juta ton), India (1.7 juta
ton), EU (1.5 juta ton), Pakistan (1.1 juta ton), Mesir (0.5 juta ton), dan Jepang (0.4 juta ton).
Ada beberapa faktor yang melandasi pemikiran bahwa prospek CPO cukup cerah dalam persaingan
dengan minyak nabati lainnya. Faktor pertama yang mendukung daya saing minyak sawit yang
tinggi adalah tingkat efisiensi yang tinggi dari minyak tersebut. Pasquali (1993) dan Basiron (2002)
menyebutkan bahwa CPO merupakan sumber minyak nabati termurah. Rendahnya harga CPO relatif
terhadap minyak lain berkaitan dengan tingginya tingkat efisiensi produksi CPO (Simeh 2004; Susila
1998).
Faktor lain adalah bahwa sekitar 80% dari penduduk dunia, khususnya di negara berkembang masih
berpeluang meningkatkan konsumsi per kapita untuk minyak dan lemak, terutama untuk minyak yang
harganya murah (FAO, 2001). Di samping faktor penduduk, peningkatan konsumsi juga disebabkan
oleh efek substitusi dan efek pendapatan (Pasquali, 1993). Efek substitusi berpangkal dari daya saing
CPO yang tinggi sehingga penduduk di negara berkembang cenderung mensubstitusi minyak yang
dikonsumsi dengan minyak yang lebih murah. Efek pendapatan cukup signifikan karena pertumbuhan
ekonomi yang pesat justru terjadi di negara-negara yang sedang berkembang yang tingkat konsumsi
minyak dan lemak yang relatif masih rendah yaitu 10.3 kg per kapita (FAO, 2001).
Faktor berikutnya yang juga akan memperbesar peluang minyak sawit adalah terjadinya pergeseran
dalam industri yang menggunakan bahan baku minyak bumi ke bahan yang lebih bersahabat dengan
lingkungan yaitu oleokimia yang bahan bakunya adalah CPO (The World Bank, 1992 dan Pasquali,
1993). Kecenderungan tersebut sudah tampak di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat,
Eropa Barat, dan Jepang.
119
Keberhasilan Putaran Uruguay juga akan memperkokoh daya saing CPO. Hal ini disebabkan minyak
pesaing seperti minyak kedele dan sunflower oil selama ini mendapat proteksi yang cukup kuat dari
negara-negara produsennya, khususnya Amerika Serikat dan negara kelompok Uni Eropa. Negaranegara tersebut menganggap pasar internasional sebagai pasar untuk ‘membuang’ kelebihan produksi
sehingga pasar minyak menjadi tertekan (Pasquali, 1995). Negara berkembang yang umumnya
memproduksi CPO diperkirakan akan lebih dapat memanfaatkan perdagangan minyak nabati yang
semakin bebas (Barton, 1993). Dalam hal peningkatan produksi, 82% dari dampak Putaran Uruguay
akan dinikmati oleh Negara berkembang, sedangkan negara maju hanya sekitar 12% (Pasquali, 1995).
Seperti kebanyakan harga produk primer pertanian, harga CPO relatif sulit untuk diprediksi dengan
akurasi yang tinggi. Harga cenderung fluktuatif dengan dinamika yang perubahan yang relatif sangat
cepat. Dengan kesulitan tersebut, maka proyeksi harga yang dilakukan lebih pada menduga kisaran.
Dengan argument tersebut, harga CPO sampai dengan 2005-2025 sebagian besar diperkirakan akan
berfluktuasi sekitar US$ 350-450/ton (FAO, 2003; Susila 2002). Jumlah stok yang terus menurun pada
lima tahun terakhir dari sekitar 10% dari konsumsi menjadi 7%, memberi indikasi bahwa harga CPO
akan tidak menurun secara drastic dalam waktu jangka pendek.
Prospek dan Peluang Investasi di Indonesia
Seperti disebutkan, minyak sawit merupakan salah satu komoditas yang perkembangannya paling pesat
pada tiga dekade terakhir. Bahkan pada saat krisis dan pemulihan ekonomi (1998-2003), kelapa sawit
masih menunjukkan perkembangan yang pesat. Pada periode tersebut, pertumbuhan areal mencapai
12.04% per tahun dengan luas aral tahun 2003 mencapai 4.923 juta ha. Produksi juga tumbuh pesat
pada periode tersebut dengan laju 13.6% per tahun dengan tingkat produksi mencapai 10.683 jua ton
pada tahun 2003. Volume ekspor juga meningkat dengan laju 16.37% per tahaun, sedangkan nilai
ekspor minyak sawit meningkat dengan laju 7.67% per tahun. Konsumsi domestik juga tidak ketinggalan
dengan laju peningkatan sekitar 7.33% per tahun pada periode tersebut.
Dalam melihat peluang pasar CPO Indonesia, maka terlebih dahulu perlu diestimasi peluang pasar
(peningkatan konsumsi) di pasar dunia. Berdasarkan hasil estimasi sebelumnya, tingkat konsumsi
sampai dengan tahun 2025 diperkirakan akan berkisar antara 41.45 – 44.45 juta ton. Di sisi lain, produksi
CPO dunia pada tahun 2004 adalah 25.67 juta ton. Dengan demikian, peluang peningkatan produksi
sampai dengan tahun 2025 berkisar antara 15.78 – 18.78 juta ton.
Dengan peluang pasar yang cukup terbuka baik dari sisi ekspor ataupun konsumsi dunia secara
keseluruhan, negara produsen CPO akan berusaha memanfaatkan peluang pasar tersebut. Malaysia
dan Indonesia diperkirakan sebagai negara yang paling banyak dapat memanfaatkan peluang tersebut.
Sebagai perkiraan, Malaysia sebagai produsen utama diperkirakan akan memanfaatka peluang tersebut
dengan peningkatan produksi dengan laju 2.8%-1.5% per tahun. Indonesia diperkirakan masih akan
mempunyai peluang untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan peningkatan produksi dengan laju
antara 3.0%-7.6% per tahun (Susila, 2002).
Ada beberapa argumen yang mendukung bahwa dengan dukungan kebijakan yang konsisten dan
efektif, Indonesia diperkirakan akan memperoleh peluang terbesar untuk memanfaatkan peluang pasar
tersebut. Faktor utama adalah ketersediaan lahan yang masih cukup luas. Taher et al. (2000) telah
mengidentifikasi ketersediaan lahan yang cocok untuk kelapa sawit mencapai sekitar 2.9 juta ha
Di sisi lain, Malaysia menghadapi kesulitan karena keterbatasan lahan yang sangat terbatas untuk
perluasan (Basiron 2002). Negara lain seperti Thailand juga diperkirakan akan tidak dapat mengejar
dengan cepat karena keterbatasan lahan, bibit, dan kebijakannya yang tidak meletakkan kelapa sawit
sebagai komoditi unggulan. Produksi CPO Nigeria diperkirakan hanya akan cukup untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri.
120
Dengan argumen tersebut, Malaysia diperkirakan akan dapat memanfaatkan peluang sebesar 20%
(3.16 – 3.76 juta ton) dan sekitar 40% (6.31 – 7.51 juta ton) akan dimanfaatkan oleh negara lain.
Indonesia diperkirakan memperoleh peluang terbesar dengan memanfaatkan sekitar 40% atau sekitar
6.31 – 7.51 juta. Hal ini berarti bahwa dengan asumsi produktivitas adalah sekitar 3.5 ton CPO/ha,
Indonesia berpeluang untuk melakukan perluasan antara 1.80 – 2.15 juta ha. Jika perluasan dilakukan
antara tahun 2005-2025, maka setiap tahun Indonesia harus melakukan perluasan sekitar 120 –140
ribu ha.
Sumber : Lembaga Riset Perkebunan Indonesia
Perluasan tersebut memerlukan dukungan dana investasi, baik untuk investasi kebun dan pabrik.
Untuk investasi kebun, kebutuhan total investasi diperkirakan berkisar antara Rp 36.08 – 42.93 triliun.
Perluasan areal kelapa sawit tersebut memerlukan tambahan pabrik CPO antara 300–350 pabrik
pengolahan CPO dengan kebutuhan total dana investasi mencapai antara Rp. 21 – 25 triliun. Secara
keluruhan, kebutuhan investasi sampai dengan tahun 2025 berikisar antara Rp. 57.12 – Rp. 67.97
triliun, dengan rata-rata berkisar antara Rp. 3.81 – Rp. 4.53 triliun per tahun.
121
XI. EKUITAS
Berikut adalah posisi ekuitas Perseroan yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi
Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal dan 31 Desember 2011, 2010, dan 2009. Laporan Keuangan Konsolidasi
Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 6 bulan posisi 30 Juni 2012 dan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan,
Akuntan Publik Independen yang memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion).
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, Akuntan Publik Independen, yang
memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan Konsolidasi tahun 2011, 2010,
2009 dan 2008 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 38, “Restrukturisasi
transaksi entitas dibawah pengendali yang sama”.
dalam jutaan Rupiah
30 Juni
2012
Keterangan
Modal Saham
2011
Disajikan
kembali
%
2010
Disajikan
kembali
%
2009
Disajikan
kembali
%
2008
Disajikan
kembali
%
%
500.000
95,2
200.000
88,39
200.000
89,46
60.000
28,15
15.000
8,95
-
-
2.552
1,13
3.622
1,62
132.143
62,00
131.090
78,26
(816)
(0,16)
(816)
(0,36)
(816)
(0,37)
(816)
(0,38)
(816)
(0,49)
479
0,09
-
-
-
-
-
-
-
(0,21)
Modal Proforma dari Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas
Entitas Anak
Saldo Rugi
2.494
0,48
1.196
0,53
(1.941)
(0,87)
(861)
(0,40)
(357)
23.077
4,39
23.338
10,31
22.689
10,16
22.669
10,63
22.589
13,49
525.234
100,00
223.553 100,00
213.135
100,00
167.506
100,00
Kepentingan Non Pengendali
JUMLAH EKUITAS
31 Desember
226.270 100,00
Struktur permodalan Perseroan berdasarkan Akta No. 39 tanggal 10 Agustus 2002 di buat dihadapan H.
Teddy Anwar, SH. SpN, Notaris di Jakarta. Proforma Ekuitas apabila Penawaran Umum dilaksanakan
pada tanggal laporan keuangan sebagai berikut:
dalam Rupiah
LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS KONSOLIDASI
Posisi Ekuitas menurut
Laporan Keuangan pada
tanggal 30 Juni 2012
dengan Modal Dasar Rp
1.500.000.000.000
Selisih Nilai
Tambahan
Transaksi
Modal
Restrukturisasi
Disetor
Entitas
Sepengendali
Modal
Saham
Selisih
Transaksi
Perubahan
Ekuitas
Entitas
Anak
Saldo Laba
Kepentingan
Non
Pengendali
Jumlah
500,000,000,000
-
(816,381,584)
Penawaran Umum
Perdana Saham sejumlah
4.000.000.000 dengan
nominal Rp 100 yang
ditawarkan dengan harga
penawaran Rp [•]
[•]
[•]
[•]
[•]
[•]
[•]
[•]
Waran seri I sebanyak
400.000.000 dengan harga
pelaksanaan Rp [•]
[•]
[•]
[•]
[•]
[•]
[•]
[•]
Proforma Ekuitas setelah
Penawaran Umum
Perdana Saham
500,000,000,000
-
(816,381,584)
122
478,961,762 2,494,608,000 23,076,675,458 525,233,863,636
478,961,762 2,494,608,000 23,076,675,458 525,233,863,636
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan Hukum Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, pembayaran dividen dilakukan
melalui keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan atas usulan
Direksi dan telah disetujui sebelumnya oleh Dewan Komisaris. Penetapan jumlah dan pembayaran
dividen pada saham Perseroan di masa depan akan diusulkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan
Komisaris berdasarkan kebijakan mereka dan bergantung pada beberapa faktor, termasuk laba
tahun berjalan, ketersediaan cadangan, kebutuhan belanja modal dan kondisi keuangan Perseroan
secara keseluruhan. Hal ini juga bergantung pada kesuksesan mengimplementasikan strategi serta
kondisi keuangan, persaingan, peraturan perundangan, perekonomian dan faktor-faktor lainnya yang
spesifik terkait Perseroan dan industri Perseroan, dimana sebagian besar merupakan faktor yang
tak dapat dikontrol Perseroan. Perseroan juga dapat melakukan perjanjian terkait fasilitas keuangan
yang mengatur ketentuan mengenai pembayaran dividen. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan
membayar dividen berdasarkan tahun buku saat tertentu.
Dengan memperhatikan ketentuan tersebut diatas dan kondisi laba tahun berjalan, ketersediaan
cadangan, kebutuhan belanja modal dan kondisi keuangan Perseroan secara keseluruhan, Perseroan
merencanakan untuk mengusulkan pembagian dividen kas kepada seluruh pemegang saham
berdasarkan rasio pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari laba tahun
berjalan setelah menyisihkan cadangan yang diharuskan, mulai tahun buku 2013, kecuali ditentukan
lain oleh RUPS.
Direksi dapat merubah kebijakan dividen kapanpun, tergantung pada persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham.
Tidak terdapat negative covenant dalam hal pembagian dividen kepada pemegang saham.
123
XIII. PERPAJAKAN
Bagian dibawah ini merupakan ketentuan pajak yang berlaku saat ini di Indonesia: Pajak Penghasilan
atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 tanggal
23 September 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas UndangUndang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Dividen atau pembagian keuntungan yang
diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan
bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh
syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:
-
-
Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
dari jumlah modal yang disetor.
Jika syarat tersebut diatas tidak terpenuhi, maka dividen yang dibayarkan atau terhutang akan dipotong
pajak penghasilan sesuai dengan pasal 23 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dengan tarif sebesar
15% (lima belas persen) dari jumlah bruto. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23, ini merupakan
kredit pajak untuk pajak penghasilan tahunan yang terhutang oleh pemegang saham wajib pajak badan
dalam negeri. Dalam hal wajib pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 23 ayat 1 tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan
adalah lebih tinggi 100% daripada tarif yang seharusnya dikenakan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktorat-Jenderal
Pajak No. SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan pemungutan Pajak Penghasilan
atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran DirektoJenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari 1995 perihal “Pengenaan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek”, telah diatur sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara
Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
Apabila yang menerima penghasilan dari penjualan saham bukan Subjek Pajak Indonesia maka
pemotongan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
(P3B) yang berlaku. Akan tetapi dalam prakteknya, pemotongan pajak final akan tetap dilakukan
walaupun terdapat perlindungan atau pengurangan pajak berdasarkan P3B. Otoritas Pajak
Indonesia memiliki aturan umum mengenai pengembalian pajak yang telah dipotong, apabila P3B
diterapkan.
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai
saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan pajak penghasilan
final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambatlambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek.
3. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak
penghasilan final diatas, maka pemilik saham pendiri terutang pajak penghasilan atas capital gain
pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan pajak penghasilan tersebut sesuai dengan tarif
umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.
124
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang
“Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun
Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, Dana Pensiun yang ijin usahanya disetujui
Menteri Keuangan atas dividen yang diterimanya tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan,
apabila diterima atau diperoleh dari penanaman dalam bentuk efek yang diperdagangkan pada Bursa
Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009,
perihal Pajak Penghasilan atas dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam
Negeri” maka dividen baik yang berasal dari saham yang diperdagangkan di Pasar Modal yang terutang
atau dibayarkan kepada Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi dipotong Pajak Penghasilan Final
sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final dari jumlah bruto.
Dividen yang dibayarkan atau terhutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dipotong Pajak
Penghasilan sesuai dengan Pasal 26 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 dengan tarif sebesar 20%
(dua puluh persen) atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima oleh pemegang saham yang
merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia. Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah,
wajib pajak harus memenuhi ketentuan dalam Peraturan Dirjen Pajak No. PER-24/PJ/2010 tanggal 30
April 2010 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK
BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM
YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.
125
XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK
1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek
Berdasarkan persyaratan serta ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Emisi Efek No.32 tanggal
18 September 2012, yang dibuat di hadapan H. Teddy Anwar, SH. SpN. di Jakarta, dan addendum
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.39 tanggal 7 Desember 2012, yang dibuat di hadapan H. Teddy
Anwar, SH. SpN. Notaris di Jakarta, para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi
Efek yang namanya tercantum di bawah ini, secara sendiri-sendiri dan tidak bersama-sama menyetujui
untuk menawarkan dan menjual saham yang ditawarkan sebesar bagian penjaminannya masing-masing
dengan kesanggupan penuh (full commitment) saham Perseroan sebesar 100% (Seratus Persen) dari
jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yaitu sebanyak 4.000.000.000 (empat
miliar) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,00 (Seratus Rupiah).
Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat
untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal No.KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, Peraturan No.IX.A.7. tentang Tanggung
Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan
emisi dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:
No
1.
2.
Penjamin Emisi Efek
Porsi Penjaminan
Lembar Saham
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
PT Brent Securities
PT Valbury Asia Securities
Persentase (%)
[•]
[•]
Penjamin Emisi Efek Lainnya *
1.
[•]
[•]
2.
[•]
[•]
3.
[•]
[•]
* akan dicantumkan di prospektus dan akan disampaikan ke Bapepam-LK setelah Penawaran Awal selesai dilaksanakan
[•]
[•]
[•]
[•]
[•]
Berdasarkan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya,
yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan afiliasi adalah sebagai berikut:
a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunannya sampai derajat kedua, baik secara
horisontal maupun vertikal;
b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;
c. Hubungan antara 2 (dua) Perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau dewan
komisaris yang sama;
d. Hubungan antara Perusahaan dengan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan
atau dikendalikan oleh Perusahaan tersebut;
e. Hubungan antara 2 (dua) Perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung,
oleh Pihak yang sama; atau
f. Hubungan antara Perusahaan dan pemegang saham utama.
Berdasarkan UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, maka para Penjamin Emisi tersebut
diatas menyatakan tidak menjadi Pihak yang Mempunyai Hubungan Afiliasi dengan Perusahaan.
2. Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana
Harga penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan,
PT Santika Griya Persada, PT Multi Karang Intan Permai dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
126
Penetapan harga penawaran sebesar Rp [■] ([■]) juga mempertimbangkan hasil bookbuilding yang
telah dilakukan oleh para Penjamin Emisi Efek dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada para
investor di pasar domestik, dan dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
•
•
•
•
•
•
•
•
Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;
Permintaan investor;
Permintaan dari calon investor berkualitas;
Kinerja keuangan Perseroan;
Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan
keterangan mengenai industri yang terkait dengan industri kelapa sawit di Indonesia;
Status dari perkembangan terakhir Perseroan;
Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode
penilaian untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;
Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.
Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan
terus berada di atas harga penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang
secara aktif di Bursa Efek Indonesia.
127
XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam rangka Penawaran Umum ini
adalah sebagai berikut:
Notaris
:
Notaris H. Teddy Anwar, SH.SpN.
Alamat :Jl. Bendungan Hilir raya No. 80,
Telp : (021)5741007-3,
Fax : (021) 5749233-4
STTD N0: 57/STTD-N/PM/1997
Surat Penunjukan : 094/MAGP-SP/I/2012
Tugas Pokok
:
Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran
Umum antara lain menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek
dalam rangka Penawaran Umum kecuali rapat-rapat yang menyangkut aspek
keuangan dan penentuan harga maupun strategi pemasaran, menyiapkan dan
membuat Berita Acara rapat-rapat yang dimaksud secara di bawah tangan,
menyiapkan dan membuat akta-akta dalam Rangka Penawaran Umum, antara
lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dan Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek.
Akuntan Publik
:
KAP Johan Malonda Mustika & Rekan
Alamat :
Telp : (021) 6617155
Fax : (021) 6630455
Email : [email protected]
STTD No: 13/BL/STTD-AP/2006
Surat Penunjukan No : 160.R2/V/12/B1B/JMM1
Keanggotaan : NIU-KAP No. 951/KM.1/2010
Pedoman Kerja : SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) PSAK (Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan) Peraturan dan ketentuan Badan Pengawas
Pasar Modal yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan dan SE-02/PM/02 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Konstruksi.
Tugas Pokok
:
Tugas utama auditor independen dalam Penawaran Umum Saham ini adalah
melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia. Di dalam standar tersebut Akuntan Publik diharuskan
untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang material.
Dalam hal ini Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan
terhadap Lapoiran Keuangan yang diauditnya.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik mencakup pemeriksaan atas
pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam Laporan Keuangan dan juga penilaian atas Prinsip Akuntansi yang
dipergunakan dan estimasi yang signifikan yang dibuat oleh manajemen
tentang penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan secara keseluruhan.
128
Pengalaman dalam melaksanakan audit pada emiten di pasar modal dalam
tiga terakhir antara lain:
No
01.
02.
03.
04.
05.
Konsultan Hukum :
Tugas Pokok
:
Nama Emiten
PT Gema Graha Sarana Tbk
PT Mitra International Resources Tbk
PT Sat Nusapersada Tbk
PT Roda Vivatex Tbk
PT Minna Padi Investama Tbk
Lokasi Listing
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
Tahun
2010
2010
2010
2010
2010
Da Silva, Subandi, Suhardiadi
Alamat : Gedung Artha Graha Lantai 23,
Jl.Jend. Sudirman Kav. 52-53
Telp : (021) 5152474, 5154352, 5152495
Fax : (021) 5152495
Email : [email protected]
STTD No : 62/STTD/KH/PM/1996
Surat Penunjukan No: 087/MAGP-SP/I/2012
Keanggotaan :
Pedoman Kerja
Ruang lingkup pekerjaan Konsultann Hukum dalam Penawaran Umum
Saham ini adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum dan
memberikan Laporan Pemeriksaan Segi Hukum serta memberikan Pendapat
Segi Hukum atas aspek-aspek hukum yang menyangkut Perseroan dan
Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar
Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.
Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua
fakta, data serta informasi penting yang menyangkut aspek-aspek hukum dari
Perseroan serta Penawaran Umum, sebagaimana diharuskan dalam rangka
penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi yang
berhubungan dengan suatu Penawaran Umum.
Pengalaman Konsultan Hukum pada emiten di pasar modal dalam tiga terakhir
antara lain:
No
01.
02.
03.
04.
05.
Biro Administrasi
Efek
Nama Emiten
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Midi Utama Indonesia
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Lokasi Listing
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
Tahun
2010
2010
2011
2011
2012
PT BSR Indonesia
Alamat : Komp Perkantoran ITC Roxy Mas Blok E1 No. 10-11, Jl. KH Hasyim
Ashari Jakarta 10150
Telp : 021-6317828
Fax : 021-6317827
Email : [email protected] dan [email protected]
No. Ijin Usaha BAE dari Menteri Keuangan: 921/KMK.010/1990
Surat Penunjukan No. : 590/BSR/DIR-MAGP/IX/2012
129
Tugas Pokok
:
Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar
Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan Formular Pemesanan Pembelian
Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana
disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat
persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan
untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi pemesanan
pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersamasama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak
pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan
dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan,
BAE melakukan proses penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang
ditetapkan oleh Manager Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan
(FKP) dan menyiapkan laboran penjatahan. BAE juga bertanggung jawab
menerbitkan Surat Kolektif saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun
laboran Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengalaman jasa pelayanan administrasi saham untuk emiten atau perusahaan
publik di pasar modal dalam tiga tahun terakhir antara lain:
No
01.
02.
03.
04.
05.
Pembuat
Kelayakan
Tugas Pokok
Studi:
Nama Emiten
BW Plantation Tbk
PP (Persero) Tbk
Krakatau Steel Tbk
Indospring Tbk
MNC SKY Vision Tbk
Lokasi Listing
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
Tahun
2009
2010
2010
2011
2012
KJPP Maulana, Andesta & Rekan
Alamat : Jl. Wijaya I No. 9-G Kebayoran Baru Jakarta 12170
Telp : (021) 7210106, 7252035
Fax : (021) 7252036
Email : [email protected]
STTD No : 20/BL/STTD-P/AB/2007
Surat Penunjukan No : 092/MAGP-SP/I/2012
Keanggotaan MAPPI: 94.S.0411
Ijin Penilai: PB.1.09.00095
:
Melakukan studi kelayakan dengan melakukan analisa kelayakan proyek.
Pengalaman jasa pembuat Studi Kelayakan untuk emiten atau perusahaan
Publik di pasar modal dalam tiga tahun terakhir antaranya:
No
01.
02.
03.
04.
05.
Nama Emiten
Bukit Uluwatu Villa Tbk
Bumi Citra Permai Tbk
Pembangunan Jaya Ancol Tbk
Ace Hardware Tbk
Bhuwanatala Indah Permai
130
Lokasi Listing
BEI
BEI
BEI
BEI
BEI
Tahun
2010
2009
2011
2011
2012
Penilai Aset
:
Pung’s Zulkarnain & Rekan
Alamat: Gedung Dana Graha, Lantai 1 – R. 101 Jl. Gondangdia Kecil 12-14,
Jakarta 10350.
Telp : (021) 2303840, 32061959
Fax: (021) 2303940
Email : [email protected]
STTD No : 44/BL/STTD-P/A/2010
Surat Penunjukan No : 092/MAGP-SP/I/2012
Keanggotaan MAPPI No: 93-S-00358
Ijin Penilai Publik: P-1.08.00004
Tugas Pokok
:
Melaksanakan pemeriksaan fisik, penelitian, penganalisaan data dan
menentukan nilai wajar harta Perseroan dengan tujuan mengungkapkan statu
pendapat mengenai nilai pasar yang wajar dengan berpedoman pada normanorma penilaian Indonesia yang berlaku (estándar Penilaian Indonesia) dan
Kode Etik Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI).
Pengalaman jasa penilai independen untuk emiten atau perusahaan Publik di
pasar modal dalam tiga tahun terakhir antaranya:
No
01.
02.
Nama Emiten
PT Siantar Top Tbk
PT MAGP
Lokasi Listing
BEI
BEI
Tahun
2011
2012
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG TURUT SERTA DALAM
PENAWARAN UMUM INI DENGAN TEGAS MENYATAKAN TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN
AFILIASI BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG SESUAI DENGAN UNDANGUNDANG NO. 8 TAHUN 1995 TANGGAL 10 NOPEMBER 1995 TENTANG PASAR MODAL.
131
XVI. ANGGARAN DASAR
Anggaran Dasar yang dicantumkan di dalam Prospektus telah memperoleh pengesahan dari Menteri
Hukum dan HAM Nomor AHU-46149.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 30 Agustus 2012.
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Perseroan Terbatas ini bernama : PT. MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION Tbk., ( selanjutnya
cukup disingkat dengan : “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Kotamadya Jakarta Pusat.
Perseroan dapat membuka kantor, mendirikan cabang-cabang dan kantor-kantor perwakilan dan/atau
pemasaran di tempat-tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia,sebagaimana
ditetapkan oleh Direksi dengan mengindahkan semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2
Perseroan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya, dan telah di mulai sejak tanggal
tiga belas April dua ribu lima (13-04-2005);
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
Maksud dan tujuan usaha serta kegiatan usaha ialah berusaha dalam bidang perkebunan sawit. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut : menjalankan usaha perkebunan sawit dan hasil pengolahan sawit; menjalankan usaha
perdagangan dan pengolahan hasil perkebunan sawit; menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan
hasil perkebunan sawit.
Kegiatan Usaha Utama, untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. mendirikan dan menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit;
b. mendirikan dan menjalankan usaha industri pengelolaan minyak kelapa sawit;
Kegiatan Usaha Penunjang, untuk mendukung kegiatan usaha utama Perseroan, Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha penunjang sebagai berikut :
a. menjalankan perdagangan umum, terutama hasil perusahaan tersebut diatas, termasuk impor dan
ekspor, dagang interinsulair dan lokal, baik untuk perhitungan orang atau badan lain atas komisi
atau secara amanat;
b. bertindak sebagai leveransir, grosir, distributor, komisioner, perwakilan atau peragenan dari
perusahaan-perusahaan atau badan hukum lain, baik dari dalam maupun luar negeri;
MODAL
Pasal 4
1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp. 1.500.000.000.000, (satu triliun lima ratus Miliar rupiah)
terbagi atas 15.000.000.000, (lima belas miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal
Rp.100, (seratus rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 30 % (tiga puluh persen) atau sejumlah
Rp. 500.000.000.000, (lima ratus miliar rupiah) yang terdiri dari 5.000.000.000 (lima miliar) saham
dengan nominal sebesar Rp. 100, (seratusrupiah) untuk setiap lembarnya dengan oleh para pendiri
yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan
sebelum penutup akta.
132
3. Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya.
a. Jika penyetoran atas saham dalam bentuk Uang Penyetoran atas modal saham yang dilakukan
dalam bentuk uang wajib dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah ke kas atau rekening
bank Perseroan.
b. Jika penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang, baik berupa benda berwujud
maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1) benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik
pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) mengenai penyetoran
tersebut;
2) benda yang dijadikan sebagai setoran modal dimaksud wajib dinilai oleh Penilai yang
terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”)
dan tidak dijaminkan dengan apapun juga;
3) memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum kehadiran dan keputusan untuk RUPS
Perubahan Anggaran Dasar;
4) dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham
perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai
pasar wajar; dan
5) dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih
Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih
Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan
Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di BapepamLK dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
c. Dalam RUPS yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus diputuskan
mengenai jumlah maksimal saham yang akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi
kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan realisasi jumlah saham yang telah
dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut.
4. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas;
a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan
dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan RUPS yang menyetujui
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang
telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham
masingmasing pada tanggal tersebut.
b. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham
dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham :
1) ditujukan kepada karyawan Perseroan;
2) ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS;
3) dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh
RUPS dan/atau
4) dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan
penambahan modal tanpa HMETD. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan
dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.D.1. Tentang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh
Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua
pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan
apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas
yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan
sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang
saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas. Dalam hal masih terdapat sisa
Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana
dimaksud dalam butir d di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat
Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli
siaga dengan harga dan syaratsyarat yang sama. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam
133
portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukarkan dengan saham atau Efek yang
mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan
RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut. Penambahan
modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan
mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama
yang diterbitkan oleh Perseroan dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk
mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
5. Penambahan modal dasar
a. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS.
Perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi
kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang :
1) telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar;
2) telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3) penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25 % (dua
puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6
(enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana
dimaksud dalam butir 2) di atas;
4) Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam butir 3) di atas tidak
terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya,
sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat
(2) Undang Undang Perseroan Terbatas (“UUPT”), dalam jangka waktu 2 (dua) bulan
setelah jangka waktu dalam butir 3) di atas tidak terpenuhi;
5) Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir 1) di atas termasuk juga
persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam butir 4) di
atas;
c. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling
kurang 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hakhak yang sama
dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban
Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasardari Menteri atas
pelaksanaan penambahan modaldisetor tersebut.
SAHAM
Pasal 5
5.1. Saham atas Nama Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama,
dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal.
5.2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal.
5.3. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang
undangan di bidang Pasar Modal.
5.4. Pecahan Nilai Nominal Saham
a. Jika 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik lebih dari 1 (satu) orang, maka atas
permintaan tertulis dari mereka yang berkepentingan, Direksi dapat melakukan pemecahan
nilai nominal saham tersebut dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan
yang berlaku di bidang Pasar Modal;
b. Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara perseorangan, kecuali
pemegang pecahan nilai nominal saham baik sendiri atau bersama-sama pemegang pecahan
nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal sebesar
1 (satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut. Pemegang pecahan nominal saham tersebut
diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai
wakil mereka bersama.
134
c. Pemegang pecahan nilai nominal saham dalam klasifikasi sahamnya sama dengan pemegang
pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal
sebesar 1 (satu) nominal saham dariklasifikasi tersebut mempunyai hak yang samadengan
pemegang saham lainnya yang memilikisaham dengan nilai nominal sebesar 1 (satu)nominal
saham dari klasifikasi yang sama dengan pecahan nilai nominal saham tersebut.
5.5. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundangundangan dibidang Pasar Modal dan UUPT.
5.6. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham, yaitu
orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam
Daftar Pemegang Saham, tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
5.7.Jika saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki
bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang
lain sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu
saja yang dimasukkan dalam DaftarPemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang
saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh
hukum atas saham tersebut.
5.8.Selama ketentuan dalam ayat 5.7. diatas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham
tersebuttidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk
saham itu ditangguhkan.
5.9.Pemilik satu saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran
Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BUKTI KEPEMILIKAN SAHAM
Pasal 6
6.1. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham
atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.
6.2. Dalam hal Saham Perseroan masuk dalam PenitipanKolektif pada Lembaga Penyelesaian dan
Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada
Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar
pemegang saham Perseroan.
6.3. Terhadap pemilik pecahan nilai nominal saham, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan
saham berupa surat saham pecahan kepada pemegangnya.
6.4. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat saham;
c. Tanggal pengeluaran surat saham;
d. Nilai nominal saham;
e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.
6.5. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat pemegang saham;
b. Nomor surat saham;
c. Tanggal pengeluaran surat saham;
d. Nilai nominal saham;
e. Jumlah saham;
f. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.
6.6. Pada surat saham pecahan nilai nominal saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat pemegang pecahan nilai nominal saham;
b. Nomor surat saham yang mendasari pemecahan nilai nominal saham;
c. Nomor surat saham pecahan nilai nominal saham;
d. Tanggal pengeluaran surat saham;
e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.
135
6.7. Surat saham, surat kolektif saham dan surat saham pecahan nilai nominal saham harus dicetak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ditanda tangani oleh
Presiden Direkstur dan Wakil Direktur Utama. Tanda tangan tersebut juga dapat dicetak langsung
pada surat saham, surat kolektif saham dan surat saham pecahah nilai nominal saham yang
bersangkutan.
SURAT SAHAM DAN SURAT KOLEKTIF SAHAM
YANG RUSAK ATAU HILANG
Pasal 7
7.1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
dan
b. Perseraon telah menerima surat saham yang rusak.
7.2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat
saham.
7.3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas
hilangnya surat saham tersebut.
c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan.
d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di
mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum
pengeluaran pengganti surat saham.
7.4. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang
saham yang berkepentingan.
7.5. Ketentuan surat saham dalam ayat 7.1., 7.2., 7.3. dan 7.4. pasal ini berlaku bagi surat kolektif
saham dan surat saham pecahan nominal saham.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 8
8.1. Direksi wajib mengadakan dan menyimpan dengan sebaik-baiknya Daftar Pemegang Saham dan
DaftarKhusus di tempat kedudukan Perseroan.
8.2. Dalam Daftar Pemegang Saham itu harus dicatat :
a. nama dan alamat para pemegang saham;
b. jumlah, nomor dan tanggal perolehan surat saham atau surat kolektif saham yang dimiliki para
pemegang saham;
c. jumlah yang disetor atas setiap saham;
d. nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham dan
tanggal perolehan hak gadai tersebut;
e. keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; dan
f. keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
8.3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan
Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham
itu diperoleh.
8.4. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perubahan alamat dengan surat kepada Direksi
Perseoran. Selama pemberitahuan itu belum diterima oleh Direksi, maka semua panggilan dan
pemberitahuan kepada pemegang saham maupun surat-menyurat lain, dividen yang dikirimkan
kepada pemegang saham, serta mengenai hakhak lain yang dapat dilakukan oleh pemegang
saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam
Daftar Pemegang Saham.
8.5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus sebaikbaiknya.
8.6. Direksi dapat menunjuk dan memberi kewenangan kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakanpencatatan dan tatausaha saham Perseroan dalamDaftar Pemegang Saham.
136
8.7. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan
Daftar Khusus, yang berkaitan dengan diri pemegang saham yang bersangkutan pada waktu jam
kerjakantor Perseroan.
8.8. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus harus
disetujuiDireksi dan pencatatan atas perubahan tersebutharus ditandatangani oleh salah satu
anggota Direksi.
8.9. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan
mengenai suatu penjualan, pemindah tanganan, atau cessie yang menyangkut saham atau hak
atau kepentinganatas saham yang harus dilakukan sesuai ketentuanAnggaran Dasar, untuk
saham yang terdaftar pada Bursa Efek berlaku peraturan dari Bursa Efek ditempat dimana saham
dicatatkan dengan tidak mengurangi peraturan perundangundangan yang berlaku. Suatu gadai
saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dan dalam Daftar Khusus yang dimaksud
dalam Pasal 50 UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, dengan cara
yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan bukti yang dapat diterima baik oleh Direksi mengenai
gadai saham yang bersangkutan. Bukti mengenai telah dilakukannya pemberitahuangadai saham
kepada Perseroan hanya dapat dibuktikan dengan adanya pencatatan mengenai gadai itu dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroanyang ditandatangani sesuai Anggaran Dasar ini.
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 9
9.1. Saham Perseroan dalam penitipan kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
dicatat dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
untuk kepentinganpemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang
bersangkutan. 9.2. Saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek yang dicatatdalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentinganpemegang
rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang bersangkutan.
9.3. Apabila saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari
Portofolio Efek Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan
saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang SahamPerseroan atas nama Bank Kustodian
untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif
tersebut.
9.4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 9.1. di atas atau Bank Kustodian sebagaimana
dimaksud dalam ayat 9.3. di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang
Saham Perseroan.
9.5. Perseroan wajib memutasikan saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas
nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atauBank Kustodian untuk Reksa Dana
berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas
nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian
dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau
Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
9.6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib
menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam
rekening Efek.
9.7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkanantara satu dengan yang lain.
9.8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif apabila surat
saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat
memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benarbenar sebagai
pemegang saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
9.9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham
tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana.
137
9.10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam RUPS Perseroan, sesuaidengan jumlah saham yang dimilikinya pada
rekening tersebut.
9.11.Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS.
9.12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan
yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan Portofolio Efek
Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut
wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu)
hari kerja sebelum RUPS.
9.13.Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hakhak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank
Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening
pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
9.14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hakhak lain sehubungan dengan
pemilikan saham Perseroan kepada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek
ReksaDana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
9.15.Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib
menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki
oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham
yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hakhak lainnya, untuk selanjutnya
diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadidasar
penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau akhak
lainnya tersebut.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 10
10.1. Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani
olehatau atas nama Pihak yang memindahkan hak danoleh atau atas nama Pihak yang menerima
pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus
berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
10.2. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
10.3.Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalamPenitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.
10.4. Mulai hari panggilan RUPS sampai dengan hari dilaksanakannya RUPS pemindahan hak atas
sahamtidak diperkenankan, satu dan lain hal dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di
bidangpasar modal.
10.5. Jika terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham dalam Perseroan, pemilik semula yang telah
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan harus tetap dianggap sebagai pemegang
saham Perseroan sampai nama dari pemegang saham yang baru telah dicatatkan dengan
betul dalamDaftar Pemegang Saham Perseroan, dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang
berwenang.
138
10.6. Orang yang mendapat hak atas saham sebagai akibat kematian seorang pemegang saham atau
karena suatu alasan lain yang menyebabkan pemilikan suatu saham beralih menurut hukum
dengan mengajukan bukti hak sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan oleh Direksi dapat
mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai pemegang saham. Pendaftaran
hanya dapat dilakukan apabilaDireksi dapat menerima baik bukti hak itu, tanpa mengurangi
ketentuan dalam AnggaranDasar, serta dengan memperhatikan ketentuan dari Bursa Efek dimana
saham itu terdaftar.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
Pasal 11
11.1. RUPS Perseroan terdiri atas :
a. RUPS Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Anggaran Dasar ini; dan
b. RUPS lainnya yang diadakan menurut kebutuhan (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini
disebut “RUPS Luar Biasa”).
11.2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN
Pasal 12
12.1. RUPS Tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
Perseroan ditutup pada tanggal tiga puluh satu Desember setiap tahun.
12.2. Direksi berwenang menyelenggarakan RUPS Tahunan.
12.3. Dalam RUPS Tahunan :
a. Direksi menyampaikan: i. Laporan Tahunan Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 23 ayat 23.4.untuk mendapatkan persetujuan RUPS; ii. Laporan Keuangan Tahunan
Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 23 ayat 23.4. untuk mendapatkan
pengesahan RUPS;
b. Ditetapkan penggunaan laba untuk tahun buku yang baru berakhir dan/atau tahun buku
sebelumnya, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif untuk mendapatkan
persetujuan RUPS;
c. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar;
d. Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggotaDireksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan/
atau pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;
e. Dapat diputuskan mata acara lain yang telah dicantumkan dalam panggilan RUPS.
12.4. Persetujuan atas Laporan Tahunan serta pengesahan Laporan Keuangan Tahunan oleh
RUPStahunan, berarti pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat atas pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan oleh mereka selama tahun bukuyang lalu, sejauh tindakan
tersebut tercermindalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan, kecuali perbuatan
penggelapan, penipuan dan lain-lain tindak pidana.
12.5. RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.2. di atas dapat dilakukan atas
permintaan dengan surat tercatat : a. 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersamasama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara;
atau b. Dewan Komisaris.
12.6. Surat tercatat sebagaimana dimaksud pada ayat 12.5. yang disampaikan oleh pemegang saham
tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.
12.7. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan atas permintaan pemegang saham dan/
atau Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.5 dengan memenuhi ketentuan
anggaran dasar Perseroan.
12.8. Dalam hal Direksi lalai/tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan atas permintaan Dewan
Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.5., maka Dewan Komisaris berhak
menyelenggarakan RUPS Tahunan dengan memenuhi ketentuan anggaran dasar Perseroan.
Hal yang yang dibacarakan dalam RUPS Tahunan tersebut terbatas pada halhal yang telah
disampaikan oleh Dewan Komisaris dalam surat tercatat yang dimaksud dalam ayat 12.5.
139
12.9. Dalam hal Direksi lalai/tidak menyelenggarakanRUPS Tahunan atas permintaan pemegang
saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.5., maka pemegang saham yang bersangkutan
mengajukan kembali permintaan tersebut kepada Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris wajib
menyelenggarakan RUPS dengan memenuhi ketentuan anggaran dasar Perseroan. Hal yang
dibicarakan dalam RUPS tersebut terbatas pada halhal yang telah disampaikan oleh pemegang
saham dalam surat tercatat yang dimaksud dalam ayat 12.5.
12.10.Dalam hal Direksi atau Komisaris tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan atas
permintaanpemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.5., maka pemegang saham
berhak memanggil sendiri RUPS Tahunan atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari
Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan dengan
memperhatikan persyaratan pengumuman akan diadakan RUPS Tahunan dan persyaratan
lainnya untuk penyelenggaraan RUPS sebagaimana diatur dalamperaturan perundangundangan
di bidang Pasar Modal.
12.11.Penyelenggaraan RUPS Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.10 diatas harus
sesuaidengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yangmemberi izin tersebut.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
Pasal 13
13.1. Direksi berwenang menyelenggarakan RUPS Luar Biasa.
13.2.RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 13.1. di atas dapat dilakukan atas
permintaan dengan surat tercatat :
a. 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersamasama mewakili 1/10 (satu per
sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara; atau
b. Dewan Komisaris
13.3. Surat tercatat sebagaimana dimaksud pada ayat 13.2. yang disampaikan oleh pemegang saham
tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.
13.4. Direksi wajib menyelenggarakan RUPS Luar Biasaatas permintaan pemegang saham dan/atau
DewanKomisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 13.2.dengan memenuhi ketentuan anggaran
dasar Perseroan.
13.5. Dalam hal Direksi lalai/tidak menyelenggarakanRUPS Luar Biasa atas permintaan Dewan
Komisarissebagaimana dimaksud dalam ayat 13.2., maka Dewan Komisaris berhak
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan memenuhi ketentuan anggarandasar Perseroan.
Hal yang dibicarakan dalam RUPS Luar Biasa tersebut terbatas pada halhal yang telah
disampaikan oleh Dewan Komisaris dalam surat tercatat yang dimaksud dalam ayat 13.2.
13.6. Dalam hal Direksi lalai/tidak menyelenggarakan RUPS Luar Biasa atas permintaan pemegang
sahamsebagaimana dimaksud dalam ayat 13.2., maka pemegang saham yang bersangkutan
mengajukan kembali permintaan tersebut kepada Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris wajib
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan memenuhi ketentuan anggaran dasar Perseroan.
Hal yang dibicarakan dalam RUPS Luar Biasa tersebut terbatas pada halhal yang telah disampaikan
oleh pemegang saham dalam surat tercatat yang dimaksud dalam ayat 13.2.
13.7. Dalam hal Direksi atau Komisaris tidak menyelenggarakan RUPS Luar Biasa atas permintaan
pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 13.2., maka pemegang saham berhak
memanggil sendiri RUPS Luar Biasa atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua
Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan dengan
memperhatikan persyaratan pengumuman akan diadakan RUPS LuarBiasa dan persyaratan
lainnya untuk menyelenggaraan RUPS sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
13.8. Penyelenggaraan RUPS Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 13.7 diatas harus sesuai
dengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yangmemberi izin tersebut.
140
TEMPAT, PIMPINAN RUPS DAN RISALAH RUPS
Pasal 14
14.1. RUPS diadakan di :
a. tempat kedudukan Perseroan; atau
b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya; atau
c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.
14.2. RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 14.1. wajib dilakukan di wilayah Negara Republik
Indonesia.
14.3. Jika Anggaran Dasar tidak menentukan lain, dipimpin oleh :
a. seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
b. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab
apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh
salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.
c. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal
mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh pemegang
saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS;
14.4. Dalam hal berkenaan dengan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
10 dibawah ini :
a. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai
benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin
oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang
ditunjuk oleh Dewan Komisaris;
b. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS
dipimpin oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi;
c. Dalam hal salah satu Direktur yang ditunjukoleh Direksi mempunyai benturan kepentingan
atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang
tidak mempunyai benturan kepentingan;
d. Apabila semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh
salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya
yang hadir dalam RUPS.
14.5. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Risalah Rapat oleh Notaris.
Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak
ketigatentang keputusan dan segala yang terjadi dalam RUPS.
PENGUMUMAN, PEMANGGILAN DAN WAKTU
PENYELENGGARAAN RUPS
Pasal 15
15.1. Pengumuman RUPS dilakukan paling sedikit 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS
dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. Pengumuman
RUPS dilakukan dengan cara memasang iklan dalam sedikitnya 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya mempunyai peredaran luas dalam wilayah Negara
Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan, sebagaimana
ditentukan oleh Direksi.
15.2. Pemanggilan RUPS dilakukan paling sedikit 14 (empat belas) hari sebelum RUPS, dengan
tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan RUPS kedua
dan ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua dan ketiga dilakukan
dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS dan disertai informasi
bahwa RUPS sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. Pemanggilan
RUPS dilakukan dengan cara memasang iklan dalam sedikitnya 2 (dua) surat kabar harian
berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya mempunyai peredaran luas dalam wilayah Negara
Republik Indonesiadan 1 (satu) lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan, sebagaimana
ditentukanoleh Direksi. Dalam panggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat,
agenda, dan pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di
kantor Perseroan sesuai dengan UUPT kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan
dibidang Pasar Modal. Pemanggilan RUPS Tahunan harus pula mencantumkan pemberitahuan,
141
bahwa laporan tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 23 ayat 23.4 telah tersedia di
kantor Perseroan selambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat dan bahwa salinan
dari daftar neraca dan daftar perhitungan laba rugi dari tahun buku yang baru lalu dapat diperoleh
dari Perseroan atas permintaan tertulis dari pemegang saham. 15.3. Waktu penyelenggaraan
RUPS ditetapkan oleh pihak yang berhak menyelenggarakan RUPS denganmemenuhi ketentuan
pemberitahuan dan panggilan RUPS berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar ini. RUPS kedua
dan ketiga diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)
hari dari RUPS sebelumnya.
15.4. Usul-usul dari pemegang saham harus dimasukkan dalam acara RUPS apabila :
a. Usul yang bersangkutan telah diajukan secaratertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih
pemegang saham yang (bersamasama) mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh)bagian
dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan;
b. Usul yang bersangkutan telah diterima oleh Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
pemanggilan untuk Rapat yang bersangkutan dikeluarkan;
c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.
KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN
Pasal 16
16.1. Kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang dan/atau Anggaran Dasar Perseroan, RUPS
terhadap hal-hal yang diputuskan dalam RUPS termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas
adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat, jika dalam RUPS lebih
dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah hadir
atau diwakili. Jika kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 16.1.a tidak tercapai,
maka dapat diadakan pemanggilan untuk RUPS kedua tanpa didahului dengan pengumuman
RUPS kedua terlebih dahulu. RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan hadir dan/atau diwakili, kecuali
anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebihbesar.
Jika kuorum pada RUPS kedua tidak tercapai,maka atas permohonan Perseroan kuorum
kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan
RUPS ditetapkan oleh Ketua Bapepam-LK.
16.2. Pemegang saham dapat diwakili dalam RUPS oleh pemegang saham lain atau orang lain
dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana
ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundangan
lain yang berlaku tentang bukti perdata dan harus diajukan kepada Direksi sekurangnya 3 (tiga)
hari kerja sebelum tanggal RUPS yang bersangkutan diselenggarakan.
16.3. Ketua Rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan
kepadanya pada waktu Rapat diadakan.
16.4. Dalam Rapat, tiap saham memberikan hak kepadapemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu)
suara.
16.5. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku
kuasadalam Rapat, namun suara yang mereka keluarkanselaku kuasa dalam Rapat tidak
dihitung dalam pemungutan suara.
16.6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukandengan surat tertutup yang tidak ditanda
tanganidan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain tanpa
ada keberatan dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersamasama mewakili sedikitnya
1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah
dikeluarkan Perseroan.
16.7. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, namun tidak mengeluarkan
suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang
sahamyang mengeluarkan suara.
142
16.8. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah
suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat, kecuali jika dalam Anggaran Dasar ditentukan
lain. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka jika mengenai orang
putusannya harus dengan surat suara tertutup yang tidak ditanda tangani dan jika mengenai halhal lain,maka usul yang bersangkutan harus dianggap ditolak.
16.9. RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang kekayaan
Perseroan yang merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih
Perseroan dalamsatu transaksi atau lebih, baik yang berkaitansatu sama lain maupun tidak,
dilakukan denganketentuan sebagai berikut :
a. RUPS adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat, jika dalam
RUPS paling sedikit (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah hadir atau diwakili dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari (tiga per
empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
b. Jika kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat 16.9.a tidak tercapai, maka dalam
RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yangsah dan
disetujui oleh lebih dari (tiga perempat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang
sah hadir dalam RUPS; dan
c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam ayat 16.9.b. di atas tidaktercapai,
maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil
keputusan, pemanggilan dan waktupenyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh KetuaBapepamLK.
16.10. RUPS untuk menyetujui transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
b. RUPS dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari ½ (satuper dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang
saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham
independen yang mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yangsah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.
c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 ayat
16.10. tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham
independen yang mewakili lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih
dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen
yang hadir dalam RUPS; dan dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam di
atas tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk
mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua
Bapepam-LK.
16.11. RUPS untuk pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan Pailit dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. RUPS adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat, jika dalam
RUPS paling sedikit (tiga per empat)bagian dari jumlah seluruh saham dengan haksuara
yang sah hadir atau diwakili dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari (tiga per
empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadirdalam RUPS.
b. Jika kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat 16.11.a tidak tercapai, maka
dalamRUPS kedua, keputusan sah apabila dihadirioleh pemegang saham yang mewakili
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
sah dan disetujui oleh lebih dari (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak
suara yang sah hadir dalam RUPS; dan.
c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimanadimaksud dalam ayat 16.11.b. di atas tidak
tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suarauntuk
mengambil keputusan, pemanggilan,dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh
Ketua Bapepam-LK.
143
16.12. Jika dalam RUPS pertama yang dimaksud dalam ayat 16.9.a, 16.10.a dan 16.11.a kuorum
yang ditentukan tidak tercapai, makadapat dilaksanakan RUPS kedua sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar ini.
6.13. Jika RUPS kedua juga tidak mencapai kuorum dapat dilakukan RUPS ketiga sesuai
denganketentuan anggaran dasar ini.
16.14. Setiap hal yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan
suara dalam RUPS harus memenuhi semua syarat, sebagai berikut :
a. Menurut pendapat Pimpinan Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu
acara Rapat yang bersangkutan; dan
b. Hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham bersamasamayang memiliki
sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
dan
c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.
Usul-usul untuk pengangkatan para anggota Dewan Komisaris dan Direksi sudah harus
disampaikan kepada Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat.
DIREKSI
Pasal 17
17.1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang
anggota Direksi. Susunan dan nama jabatan anggota Direksi sebagai berikut :
a. Seorang Direktur Utama;
b. Seorang atau lebih Direktur;
17.2. Dengan mengingat akan ketentuan peraturanyang berlaku dibidang Pasar Modal dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia pengangkatan, pemberhentian dan
perubahan susunan para anggota Direksi diputuskan dalam suatu RUPS Perseroan. Jika RUPS
tidak menentukan jabatan Direktur Utama, dan Direktur maka para anggota Direksi memilih di
antara mereka seorang anggota Direksi yang menjabat sebagai Direktur Utama, seorang atau
lebihanggota Direksi yang menjabat sebagai Direktur.
17.3. Para anggota Direksi diangkat sejak tanggal yang ditentukan oleh RUPS yang mengangkat
mereka sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang kelima yang diadakan setelah tanggal
RUPS yang mengangkat para anggota Direksi tersebut dengan tidak mengurangi hak RUPS
untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah
berakhir dapat diangkat kembali. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi
yang mengundurkan diri atau diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 17.5
dan 17.4 dibawahini atau untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang lowong atau
seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Direksi yang ada, harus diangkat untuk
jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat.
17.4. RUPS berhak memberhentikan anggota Direksitersebut sewaktu waktu setelah anggota
Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri.
Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang memutuskan pemberhentian itu,
kecuali jika RUPS menentukan tanggal berlakunya pemberhentianyang lain.
17.5. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan
secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tiga puluh) hari
sebelum tanggal pengunduran dirinya. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS Perseroan
untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu 60
(enam puluh hari)
setelah diterimanya surat pengunduran diri. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS
dalam jangka waktu yang dimaksud dalam ayat 17.8. huruf b, maka dengan lampaunya kurun
waktu tersebut pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan
RUPS.
17.6. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, dan jumlah anggota Direksi menjadi
kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh
RUPSdan telah diangkat anggota Direksi yangbaru sehingga memenuhi persyaratan minimum
jumlah anggota Direksi. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS Perseroan untuk memutuskan
permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalamjangka waktu 60 (enam puluh) hari setelah
diterimanya surat pengunduran diri
144
17.7. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalamjangka
waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadi lowongan tersebut harus diadakan RUPS untuk
mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris.
17.8. Besar gaji dan tunjangan anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Kewenangan RUPS
sebagaimana dimaksud dalam ayat 17.8. di atas dapatdilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Dalam hal Kewenangan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 17.8. di atas dilimpahkan
kepada Dewan Komisaris, besarnya gaji dan tunjangantersebut ditetapkan berdasarkan
keputusan rapat Dewan Komisaris.
17.9. Jabatan anggota Direksi berakhir dengan sendirinya, jika seorang anggota Direksi :
a. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan;
atau
b. Diberhentikan sebagaimana diatur dalamayat 17.4 Pasal 17 ini; atau
c. Dilarang untuk menjadi anggota Direksikarena ketentuan suatu peraturan perundangundangan
yang berlaku; atau
d. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis sebagaimana diatur dalam ayat
17.5 Pasal 17 ini; atau
e. Meninggal dunia.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 18
18.1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan
Perseroan. Tugas pokok Direksi adalah :
a. memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan;
b. menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan.
18.2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
18.3. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan,
serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan,
akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk tindakan-tindakan sebagai berikut diperlukan
persetujuan dari Dewan Komisaris:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk pengambilan
uang perseroan di bank bank);
b. mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar
negeri;
18.5. Perbuatan hukum untuk untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang
kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih
Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak,
harus disetujui oleh oleh RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 16.9. pasal 16 anggaran
dasar Perseroan.
18.6. Perbuatan hukum yang dimaksud dalam ayat 18.5 di atas wajib pula diumumkan dalam 2 m(dua)
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Perseroan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut.
18.7. Untuk melakukan perbuatan hukum dimana terdapat benturan kepentingan antara kepentingan
ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan
ekonomis Perseroan, disyaratkan persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 16.10.
pasal 16 anggaran dasar Perseroan.
18.8. a. Seorang anggota Direksi tidak berwenangmewakili Perseroan jika :
(i) terjadi perkara di depan pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang
bersangkutan; atau
(ii) anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan Perseroan
b. Dalam hal tersebut dalam ayat-ayat (a)diatas, maka Perseroan harus diwakili oleh
anggota Direksi lain dan jika semua anggota Direksi Perseroan tersangkut suatu perkara
dengan Perseroan dihadapan suatu badan peradilan atau mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan Perseroan, maka dalam hal demikian Dewan Komisaris
Perseroan yang berhak bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Perseroan, dengan
tidak mengurangi ketentuan Pasal 18 ayat 7 ini.
145
18.9. a. Pembagian tugas dan wewenang pengurusandi antara anggota Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan RUPS.
b. Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 18.8. huruf a di atas tidak menetapkan
pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkankeputusan Direksi.
18.10. Dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 18 ayat 18.2. 18.3. dan ayat 18.8 Anggaran Dasar
Perseroan, Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan. dalam hal Direktur Utama berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketigasalah seorang Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas
nama Direksi serta mewakili Perseroan.
18.11. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya Direksiuntuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat
seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan oleh Direksi
dalam suatu surat kuasa khusus, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan
anggaran dasar.
RAPAT DIREKSI
Pasal 19
19.1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan Direktur
Utama atau oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaanhari Rapat Dewan
Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang (bersamasama) memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah semua saham dengan hak
suara yang sah, yang dikeluarkan Perseroan.
19.2. Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukanoleh anggota Direksi yang berhak mewakiliDireksi
menurut ketentuan Pasal 18 Anggaran Dasar.
19.3. Pemanggilan tertulis untuk Rapat Direksi harus disampaikan langsung kepada setiap anggota
Direksi dengan mendapat tanda terima atau disampaikan dengan faksimili yang ditegaskan
dengan surat tercatat sekurangnya 5 (lima) hari sebelum Rapat diadakan, tanpa memperhitungkan
tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Direksi diselenggarakan. Jika hal-hal yang hendak
dibicarakan dalam Rapat Direksi perlu segera diselesaikan, jangka waktu pemanggilan itu dapat
dipersingkat menjadi tidak kurang dari 2 (dua) hari dengan tidak memperhitungkan tanggal
pemanggilan dan tanggal Rapat Direksi diselenggarakan.
19.4. Pemanggilan untuk Rapat Direksi itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat
Rapat Direksi.
19.5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama
Perseroan didalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dan tempat yang ditentukan oleh
anggota Direksi yang memanggil Rapat. Jika semua anggota Direksi hadir atau diwakili,
pemanggilan terlebih dahulu sebagaimana dimaksud dalam ayat 19.3. pasal 19 tidak disyaratkan
dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan Rapat tersebut berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat. 19.6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, jika Direktur
Utama berhalangan atau tidak hadir karena alasan apapun hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi harus dipimpinoleh salah seorang anggota Direksi
yang ditunjuk oleh dan dari antara para anggotaDireksi yang hadir dalam Rapat Direksi yang
bersangkutan.
19.7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
berdasarkan surat kuasa.
19.8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat hanya
apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh jumlah anggota Direksi yang sedang
menjabat hadir dan/atau diwakili.
19.9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara biasa berdasarkan suara setuju lebihdari 50% (limapuluh persen) dari jumlah
anggota Direksi yang hadir dan/atau diwakili.
19.10. Jika suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya maka usul tersebut dianggap
ditolak.
19.11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan ditambah 1
(satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya dengan sah.
146
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai halhal lain dilakukan secara lisan
kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak
dari yang hadir. c. Suara blanko dan suara yang tidak sah harus dianggap tidak dikeluarkan
secara sah dan dianggap tidak ada serta tidakdihitung dalam menentukan jumlah suara
yang dikeluarkan.
19.12. Risalah Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh
Ketua Rapat dan kemudian harus ditanda tangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota
Direksi lainnya yang hadir dan ditunjuk untuk itu oleh Rapat tersebut untuk memastikan
kelengkapan dan kebenaran Risalah tersebut. Bilamana ada perselisihan mengenai hal-halyang
dicantumkan dalam berita acara Rapat Direksi, maka hal tersebut harus diputuskan dalam Rapat
Direksi dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
semua anggota Direksi yang sedang menjabat yang hadir. Risalah ini merupakan bukti yang
sah untukpara anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam
Rapat yang bersangkutan. Jika Risalah dibuat oleh seorang Notaris,penandatanganan demikian
tidak disyaratkan.
19.13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, asal saja
semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis tentang usul yang bersangkutan, dan
lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang
diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil
dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam Rapat Direksi.
19.14. Seorang anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau
kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan
sifat kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dandia tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan
suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 20
20.1. Dewan Komisaris terdiri atas sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris termasuk
Komisaris Independen sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal.
Susunan anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut : a. Seorang Komisaris Utama; b.
Sedikitnya seorang Komisaris termasuk Komisaris Independen.
20.2. Dengan mengingat akan ketentuan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, pengangkatan, pemberhentian
dan pengubahan susunan para anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen
diputuskan dalam suatu RUPS. Jika RUPS tidak menentukan jabatan Komisaris Utama, dan
Komisaris maka para anggota Dewan Komisaris memilih diantara mereka seorang anggota
Dewan Komisaris yang menjabat sebagai Komisaris Utama, danseorang atau lebih anggota
Dewan Komisarisyang menjabat sebagai Komisaris.
20.3. Para anggota Dewan Komisaris diangkat sejak tanggal yang ditentukan oleh RUPS yang
mengangkat mereka sampai dengan ditutupnya RUPS tahunan yang kelima yang diadakan
setelah tanggal RUPS yang mengangkat para anggota Dewan Komisaris tersebut dengan
tidak mengurangi hak RUPSuntuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu.Anggota Dewan
Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Seorang yang diangkat
untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang mengundurkandiri atau diberhentikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat 20.4 dan ayat 20.5 dibawah ini atau untuk mengisi
jabatan anggota Dewan Komisaris yang lowong atau seorang yang diangkat sebagaitambahan
anggota Dewan Komisaris yang ada,harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa
masa jabatan anggota DewanKomisaris lain yang masih menjabat.
20.4. RUPS berhak memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu setelah
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutandiberi kesempatan untuk hadir dalam RUPSguna
membela diri. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat yang memutuskan
pemberhentian itu, kecuali jika RUPS menentukan tanggal berlakunya pemberhentian yang lain.
147
20.5. a. Seorang anggota Dewan Komisaris berhakmengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan
sekurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS Perseroan untuk memutuskan permohonan
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu 60 (enam puluh hari)
setelah diterimanya surat pengunduran diri.
c. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu yang dimaksud
dalam ayat 20.5. huruf b, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut pengunduran diri
anggota Dewan Komisarisi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
20.6. a. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, dan jumlah anggota
Dewan Komisaris menjadi kurangdari 3 (tiga) orang, maka pengunduran diri tersebut sah
apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru
sehingga memenuhi persyaratan minimum jumlah anggota Dewan Komisaris.
b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS Perseroan untuk memutuskan permohonan
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu 60 (enam puluh hari)
setelah diterimanya surat pengunduran diri.
20.7. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka
dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadi lowongan tersebut harusdiadakan RUPS
untuk mengangkat Dewan Komisaris baru.
20.8. Para anggota Dewan Komisaris dapat menerima gaji atau honorarium dan tunjangan
sebagaimana yang ditetapkan olehRUPS.
20.9. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dengan sendirinya, jika seorang anggota Dewan
Komisaris : a. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu putusan
pengadilan; atau b. Diberhentikan sebagaimana diatur dalamayat 20.4 Pasal 20 ini; atau c.
Dilarang untuk menjadi anggota Komisaris karena ketentuan suatu peraturan perundangundangan yang berlaku; atau d. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan secara tertulis
sebagaimana diatur dalam ayat 20.5 Pasal 20 ini; atau e. Meninggal dunia.
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 21
21.1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan ataskebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada
Direksi serta melakukan hal-hal lain sebagaimana ditentukan dalam AnggaranDasar Perseroan.
21.2. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendirisendiri setiap waktu pada jam kerja
kantor Perseroan berhak memeriksa semua pembukuan, surat, alat bukti lainnya, memeriksa dan
mencocokkan keadaan uang kas dan lainlain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan
yang telah dijalankan oleh Direksi.
21.3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segalahal
mengenai Perseroan yang diminta oleh anggota Dewan Komisaris sebagaimana diperlukan oleh
Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka.
21.4. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau
lebih anggota Direksi jika anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberhentian sementara itu
harus diberitahukan secara tertulis kepada yangbersangkutan, disertai alasannya.
21.5. Dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu,Perseroan
diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang
bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula,
sedangkan anggota (anggota) Direksi yang diberhentikan sementara itu harus diberi kesempatan
untuk hadir guna membela diri terhadap tuduhan-tuduhan atas dirinya (diri) mereka.
21.6. RUPS tersebut dalam Pasal 21 ayat 21.5 iniharus dipimpin oleh Komisaris Utama dan jika Komisaris
Utama tidak hadir, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain,Rapat dipimpin oleh salah
seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang hadir di Rapat yang bersangkutan dan jika tidak
seorang pun anggota Dewan Komisaris yang hadir, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
lain, RUPS tersebut harus dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara para pemegang
saham dan/atau kuasa para pemegang saham yang hadir di Rapat yang bersangkutan.
148
21.7. Jika RUPS tersebut tidak diadakan dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah
pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal dengan
sendirinya dan anggota Direksi yangbersangkutan berhak menjabat kembali jabatannya semula.
21.8. Jika semua anggota Direksi diberhentikan untuk sementara maka untuk sementara waktuDewan
Komisaris wajib untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhakuntuk
sementara waktu memberikan kewenangan kepada seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris
untuk bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Perseroan.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Pasal 22
22.1. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu olehKomisaris
Utama atau oleh 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi
atau atas permintaan tertulis dari seorang pemegangsaham atau lebih yang (bersamasama)
mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara
yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
22.2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus dilakukan oleh Komisaris Utama, jika Komisaris
Utama tidak ada karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
lain, pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus dilakukan oleh2 (dua) orang anggota Dewan
Komisaris.
22.3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus disampaikan kepada setiap anggota Dewan
Komisaris secara langsung, dengan mendapat tanda terima yang layak, atau disampaikan
dengan telex atau telefax, yang segera harus dikonfirmasikan dengan surat tercatat, sekurangnya
10 (sepuluh) hari dan dalam hal mendesak sekurangnya 2 (dua) hari sebelum Rapat Dewan
Komisaris diadakan tanpa memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Dewan
Komisaris yang bersangkutan.
22.4. Panggilan Rapat Dewan Komisaris itu harusmencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat
Rapat Dewan Komisaris.
22.5. Rapat Dewan Komisaris harus diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan
usaha utama Perseroan di dalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dandi tempat yang
ditentukan oleh pihak yang memanggil Rapat tersebut. Jika semua anggota Dewan Komisaris
hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan
Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan
atau di tempat lain sebagaimana ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat tersebut berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
22.6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, jika Komisaris Utama tidak dapat
hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat harus
dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan
Komisaris yang hadir.
22.7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh
seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.
22.8. Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat
apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir dan/atau
diwakili.
22.9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan harus
diambil berdasarkan suarasetuju lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan
Komisaris yang hadir dan/atau diwakili.
22.10. Jika suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya maka usul tersebut dianggap
ditolak.
22.11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
ditambah 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya dengan
sah.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tandatangan, sedangkan pemungutansuara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan
kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak
dari yang hadir.
149
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah harus dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan
dianggap tidak ada serta tidakdihitung dalam menentukan jumlah suarayang dikeluarkan.
22.12. Risalah Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk
oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang
anggota Dewan komisaris lainnya yang hadir dan ditunjuk untuk ituoleh Rapat tersebut untuk
memastikan kelengkapan dan kebenaran Risalah tersebut. Risalah ini merupakan bukti yang sah
untuk para anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil
dalam Rapat yang bersangkutan. Jika Risalah dibuat oleh seorang Notaris,penandatanganan
demikian tidak disyaratkan.
22.13. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RapatDewan
Komisaris, asal saja semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis tentang
usul yang bersangkutan, dan sedikitnya 3 (tiga) anggota komisarisdiantaranya harus termasuk
Komisaris Utamaatau Wakil Komisaris Utama memberikan persetujuan mengenai usul yang
diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil
dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan
sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU, LAPORAN TAHUNAN
DAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNN
Pasal 23
23.1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan.
23.2. Rancana kerja tahunan wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh
persetujuan. Rencana kerja tahunan dimaksud harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
23.3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 01 (satu) bulan 01 (Januari) sampai dengan tanggal
31 (tiga puluh satu) bulan 12 (Desember). Pada akhir bulan 12 (Desember) tiap tahun, buku
Perseroan ditutup.
23.4. Direksi menyusun Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan perundang-undangan Pasar
Modal dan menyediakan di Kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham
terhitung sejak tanggal panggilan RUPS Tahunan.
23.5. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa
Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan
Nomor X.K.2 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.
23.6. Persetujuan Laporan Tahunan, termasuk pengesahan Laporan Keuangan Tahunan sertalaporan
tugas pengawasan Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.
PENGGUNAAN LABA, PEMBAGIAN DIVIDEN DAN
DIVIDEN INTERIM
Pasal 24
24.1. Rapat Direksi harus mengajukan usul kepadaRUPS tahunan mengenai penggunaan dari
lababersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Laporan Keuangan
Tahunan yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dalam usul mana dapat dinyatakan berapa
jumlah pendapatan bersih yang belum terbagi yang akan dipergunakan sebagai dana cadangan,
sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 25 dibawah ini, serta usul mengenai besarnya jumlah
dividen yang mungkin dibagikan; Dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk memutuskan
lain.
24.2.Jika RUPS tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelahdikurangi
dengan cadangan yang diwajibkan oleh undang-undang dan Anggaran Dasar Perseroan dibagi
sebagai dividen.
150
24.3. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan
keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu
pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk satu saham harus dibayarkan kepada orang
atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham padahari kerja yang akan
ditentukan oleh atauatas wewenang RUPS. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi
kepada semua pemegang saham. Pasal 15 ayat 15.1. huruf b berlaku secara mutatis mutandis
bagi pengumuman tersebut.
24.4. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris
berhak untuk membagi dividen sementara jika keadaan keuangan Perseroanmemungkinkan,
dengan ketentuan bahwa dividen sementara tersebut akan diperhitungkan dengan dividen yang
akan dibagikan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
24.5. Dalam hal perhitungan laba rugi dalam 1 (satu) tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak
dapat ditutup dengan dana cadangan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 26 dibawah ini, maka
kerugian itu harus tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan selanjutnya untuk tahuntahun
berikutnya Perseroan harus dianggap tidak mendapat keuntungan selama kerugian yang dicatat
dalam perhitungan laba rugi belum ditutup seluruhnya, demikian dengan tidakmengurangi
ketentuan Undang-Undang dan peraturan perundangundangan lainnya yangberlaku.
24.6. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah
disediakan untuk dibayarkan dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan
untuk itu. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh pemegang
sahamyang berhak sebelum lewatnya jangka waktu5 (lima) tahun setelah dimasukkannya dalam
dana cadangan khusus itu, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat
diterima baik oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu 5 (lima)
tahun setelah dimasukkan dalam cadangan khusus menjadi milik Perseroan.
PENGGUNAAN CADANGAN
Pasal 25
25.1. Bagian dari laba bersih yang disisihkan untuk dana cadangan ditentukan oleh RUPS setelah
memperhatikan usul Direksi (jika ada) dan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
25.2. Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah
modal yang ditempatkan hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian yang diderita
oleh Perseroan. 25.3. Jika jumlah dana cadangan telah melebihi jumlah 1/5 (satu per lima) dari
modal yang ditempatkan maka RUPS dapat memutuskan agar jumlah dana cadangan yang telah
melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 26.2 digunakan bagi keperluan Perseroan.
25.4. Direksi harus mengelola dana cadangan agardana cadangan tersebut memperoleh laba,
dengan cara yang dianggap baik oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
25.5. Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan harus dimasukkan dalam perhitungan laba
rugi Perseroan.
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 26
26.1. RUPS untuk perubahan anggaran dasar Perseroan yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia, kecuali perubahan anggaran dasar dalam rangka memperpanjang jangka
waktu berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat, jika dalam
RUPS paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh sahamdengan hak suara
yang sah hadir atau diwakili dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua
pertiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
b. Jika kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat 26.1.a tidak tercapai, maka dalam
RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang sahamyang mewakili paling
sedikit 3/5 (tigaper lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan
disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang
151
sah hadir dalam RUPS; dan. c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam
ayat 26.1.b. di atas tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran,
jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS
ditetapkan oleh Ketua Bapepam-LK. RUPS untuk perubahan anggaran dasar Perseroan
yang wajib diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berlaku ketentuan
kuorum dan keputusan sesuai dengan ketentuan UUPT.
26.2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan yang menyangkut pengubahan nama,maksud
dan tujuan Perseroan, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan
modal yang ditempatkan dan disetor dan pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup
menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan Menteri Hukum dan
HakAsasi Manusia Republik Indonesia.
26.3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 26.2 Pasal
ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia dalam
waktu selambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak keputusan RUPS tentang pengubahan
tersebut diambil.
26.4. Jika dalam RUPS pertama yang dimaksud dalam ayat 26.1 huruf a kuorum yang ditentukan tidak
tercapai, maka dapat dilaksanakan RUPS kedua sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini.
26.5. Jika RUPS kedua juga tidak mencapai kuorumdapat dilakukan RUPS ketiga sesuai denganketentuan
anggaran dasar ini.
26.6. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semuakreditur
Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 2
(dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya yang mempunyai peredaran
luasdalam wilayah Negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perseroan, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal
tersebut. Ketentuanketentuan yang tersebut dalam ayat-ayat terdahulu berlaku tanpa mengurangi
persetujuan dari instansi yangberwenang sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundangundangan lain yang berlaku.
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN
DAN PEMISAHAN
Pasal 27
27.1. RUPS untuk penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat, jika dalam
RUPS paling sedikit (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh sahamdengan hak suara
yang sah hadir atau diwakili dan keputusan adalah sah jikadisetujui oleh lebih dari (tiga per
empat) bagian dari seluruh saham denganhak suara yang hadir dalam RUPS.
b. Jika kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 27.1.a tidak tercapai, maka dalam
RUPS kedua, eputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan
disetujui oleh lebih dari (tiga per empat) bagian dari seluruh saham denganhak suara yang
sah hadir dalam RUPS; dan.
c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam ayat 27.1.b. di atas tidak tercapai,
maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil
keputusan, pemanggilan,dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua BapepamLK.
27.2. Jika dalam RUPS pertama yang dimaksud dalam ayat 27.1 huruf a kuorum yang ditentukan tidak
tercapai, maka dapat dilaksanakan RUPS kedua sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini.
27.3. Jika RUPS kedua juga tidak mencapai kuorum dapat dilakukan RUPS ketiga sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar ini.
27.4. Tanpa mengurangi ketentuan Pasar Modal Rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan
atau pemisahan yang telah mendapatkan persetujuan RUPS harus dibuat dengan akta notaris
dan dalam bahasa Indonesia.
152
27.5. Penggabungan Perseroan yang mengubah ketentuan Anggaran Dasar menyangkut pengubahan
nama dan/atau tempat kedudukan Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan,
jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal ditempatkan dan
disetor, dan/atau status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya,
wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
27.6. Penggabungan Perseroan yang mengubah ketentuan Anggaran Dasar selain yang menyangkut
hal-hal yang tersebut dalam Pasal 27 ayat 27.5 ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
27.7. Apabila penggabungan Perseroan tidak disertai pengubahan Anggaran Dasar maka salinan akta
Penggabungan harus disampaikan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia untuk dicatat dalam daftar Perseroan.
27.8. Peleburan Perseroan wajib mendapatkan pengesahan badan hukum perseroan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 27.9. Perseroan wajib menyampaikan
pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia menyangkut
pengambilalihan saham Perseroan.
PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS
BADAN HUKUM PERSEROAN
Pasal 28
28.1. RUPS untuk pembubaran dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS adalah sah dan berhak
engambil keputusan yang sah dan mengikat, jika dalam RUPS paling sedikit (tiga per empat)
bagian dari jumlah seluruh sahamdengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dan keputusan
adalah sah jikadisetujui oleh lebih dari (tiga per empat) bagian dari seluruh saham denganhak
suara yang hadir dalam RUPS. b. Jika kuorum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat
28.1.a tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang
saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari (tiga per empat) bagian dari seluruh saham
denganhak suara yang sah hadir dalam RUPS; dan. c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana
dimaksud dalam ayat 28.1.b. di atas tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan kuorum
kehadiran, jumlah suarauntuk mengambil keputusan, pemanggilan,dan waktu penyelenggaraan
RUPS ditetapkan oleh Ketua Bapepam-LK.
28.2. Jika dalam RUPS pertama yang dimaksud dalam ayat 28.1 huruf a kuorum yang ditentukan tidak
tercapai, maka dapat dilaksanakan RUPS kedua sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini.
28.3. Jika RUPS kedua juga tidak mencapai kuorum dapat dilakukan RUPS ketiga sesuai
denganketentuan anggaran dasar ini.
28.4. Apabila Perseroan dibubarkan, karena : a. berdasarkan keputusan RUPS; b. berdasarkan
penetapan pengadilan; c. dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar
biaya kepailitan;d. harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang; atau e. dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan
Perseroan melakukan likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; maka
harus diadakan likuidasi oleh likuidator atau kurator.
28.5. Direksi bertindak sebagai likuidator jika dalam keputusan RUPS atau penetapan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 28.1 tidak menunjuk likuidator.
28.6. Likuidator wajib mendaftarkan pembubaran Perseroan dalam Daftar Perusahaan, mengumumkan
pembubaran Perseroan dalam Berita Negara dan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia, 1 (satu) diantaranya yang mempunyai peredaran luas di dalam wilayah Negara Republik
Indonesiadan 1 (satu) lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan yang ditentukan Direksi
serta dengan pemberitahuan tentang pembubaran itu kepada para kreditur Perseroan, serta
melaporkannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sesuai dengan peraturan perundangundangan
yang berlaku.
28.7. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh RUPS atau berdasarkan penetapan Pengadilan.
153
28.8. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya di kemudian hari
tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh RUPS, berdasarkan
persetujuan suara terbanyakyang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan
pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.
28.9.Sisa bersih perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham,
masingmasingberhak menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah
dibayar penuhuntuk sahamsaham yang dimilikinya.
KETENTUAN LAIN
Pasal 29
Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, diputuskan oleh RUPS
Perseroan sesuai Anggaran Dasar Perseroan. Akhirnya : (para) penghadap bertindak sebagaimana
tersebut di atas menerangkan bahwa : 1. Telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai
melalui kas Perseroan sejumlah 5.000.000.000 (lima miliar) saham atau nilai seluruhnya sebesar Rp.
500.000.000.000, (lima ratus miliar rupiah), oleh para persero, yaitu :
a. PT. SANTIKA GRIYA PERSADA, sejumlah 4.500.000.000 (empat miliar lima ratus juta) saham
dengan nilai seluruhnya sebesar Rp. 450.000.000.000, (empat ratus lima puluh miliar rupiah).
b. PT. MULTI KARANG INTAN PERMAI, sejumlah 500.000.000 (lima ratus juta) saham dengan nilai
seluruhnya sebesar Rp. 50.000.000.000, (lima puluh miliar rupiah).
sehingga seluruhnya berjumlah 5.000.000.000 (lima miliar) saham dengan nilai seluruhnya sebesar
Rp. 500.000.000.000, (lima ratus miliar rupiah).2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 11 dan Pasal
14 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris,telah
diangkat sebagai :
A. DIREKSI :
Direktur Utama : tuan SUSANTO SORIP;
Direktur
: tuan BOBBY ALIANTO, lahir di Medan, pada tanggal dua puluh dua Juli seribu
sembilan ratus tujuh puluh tiga (22071973), swasta, bertempat tinggal di Jakarta
Utara,Muara Karang, Blok H. 3 T, Nomor 16, Rukun Tetangga 010, Rukun
Warga 018, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, pemegang KartuTanda
Penduduk Nomor 09.5102.220773.0207, Warga Negara Indonesia;
Direktur
: nyonya ELFO SAFANI, lahir di Jakarta, pada tanggal dua puluh delapan
September seribu sembilan ratus tujuh puluh enam (28091976),swasta,
bertempat tinggal di Jakarta Timur,Jalan Kayu Manis VIII, Nomor 27, Rukun
Tetangga 007, Rukun Warga 007, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan
Matraman, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor 09.5401.680976.0255,
Warga Negara Indonesia;
Direktur
: tuan Insinyur NANANG IBNUR ROSYID,lahir diMalang, pada tanggal enam
belas Mei seribu sembilan ratus enam puluh delapan (16051968), swasta,
bertempat tinggal di Bogor, Villa Pasirmas, Blok A24, Rukun Tetangga007,
Rukun Warga 002, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor 32.7104.160568.0009, Warga Negara
Indonesia;
154
B. KOMISARIS
Komisaris Utama
:
:
tuan Doktorandus MAKSUM KHANDARI, lahir diSemarang, pada tanggal
tujuh Agustus seribu sembilan ratus lima puluh delapan (07081958), swasta,
bertempat tinggal di Jakarta Timur, Jalan Teratai Putih UI/7/89,Rukun
Tetangga 002, Rukun Warga 004, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren
Sawit, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor 09.5407.070858.0760,
Warga Negara Indonesia;
Komisaris
: tuan NURHANDY, lahir di Sei Selari, padaTanggal satu Januari seribu sembilan
ratus enam puluh (01011960), swasta, bertempat tinggal di Batam, Jalan
Kompleks Jodoh Square, Blok B, Nomor 23, Rukun Tetangga –001, Rukun
Warga 006, Kelurahan Sungai Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, pemegang
Kartu Tanda Penduduk Nomor 2171020101600001, Warga Negara Indonesia;
Komisaris Independen : tuan MOHAMMAD ARSYAD ZSATUR PERWIRA PUTRAPAMILIH, lahir
di Jakarta, pada tanggal dua puluh dua April seribu sembilan ratus enam
puluh dua (22041962), swasta, bertempat tinggal di Tangerang, Jalan
Haji Muchtar Raya, Rukun Tetangga 003, Rukun Warga 003, Kelurahan
Kreo, Kecamatan Larangan, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
3671132204620004,Warga Negara Indonesia;
155
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Berikut ini merupakan salinan pendapat dari segi hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham, yang disusun oleh Konsultan Hukum Da Silva, Subandi,
Suhardiadi
157
Halaman ini sengaja dikosongkan
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Berikut ini disajikan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2012 dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2011, 2010, 2009 dan 2008. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Entitas Anak Perusahaan
untuk periode 6 bulan posisi 30 Juni 2012 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah
diaudit oleh Akuntan H. Fuad Hasan, Ak. dari Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika & Rekan,
Akuntan Publik Independen yang memberikan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion).
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diaudit oleh
Akuntan DR. Achmad R K, Ak. CPA. MM dari Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry,
Akuntan Publik Independen, yang memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan
untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Akuntan Drs. Thalib Daeng
Mattemmu, CPA dari Kantor Akuntan Publik Drs. Thalib Daeng Mattemmu. Laporan keuangan untuk
periode yang berakhir pada 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Akuntan H. Fuad Hasan, Ak. dari
Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Astika & Rekan, Akuntan Publik Independen yang memberikan
opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Laporan keuangan Konsolidasi tahun 2011, 2010,
2009, 2008 dan 2007 telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK 38, “Restrukturisasi
transaksi entitas dibawah pengendali yang sama”.
171
Halaman ini sengaja dikosongkan
173
Halaman ini sengaja dikosongkan
KANTOR AKUNTAN
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
C e r t i f i e d
P u b l i c
A c c o u n t a n t s
License No. : 951/KM.1/2010
Jl. Pluit Raya 200 Blok V No. 1-5 Jakarta – 14450 Indonesia
Tel.
: (62-21) 661-7155
Fax. :
(62-21) 663-0455
E-mail : [email protected]
www.johanmalonda.com
With Offices in Surabaya, Medan and Bali
www.bakertillyinternational.com
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No. 12588-B1B/JMM2.FH2
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
Kami telah mengaudit Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi PT Multi Agro Gemilang
Plantation (d/h PT Jo Perkasa Agro Technologies) dan Entitas Anak tanggal 30 Juni 2012 dan
31 Desember 2011, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, Laporan Perubahan Ekuitas
Konsolidasi serta Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Laporan
Keuangan Konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami
terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Konsolidasi berdasarkan audit kami.
Laporan Keuangan Konsolidasi PT Multi Agro Gemilang Plantation (d/h PT Jo Perkasa Agro
Technologies) dan Entitas Anak per dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya No. 204/ARHJRD/MAGP/GA/05.12 tanggal 31 Mei 2012 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas
Laporan Keuangan Konsolidasi tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa Laporan Keuangan Konsolidasi bebas dari salah saji
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlahjumlah dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan. Kami yakin bahwa
audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, Laporan Keuangan Konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, Posisi Keuangan Konsolidasi PT Multi Agro Gemilang
Plantation (d/h PT Jo Perkasa Agro Technologies) dan Entitas Anak tanggal-tanggal 30 Juni
2012 dan 31 Desember 2011, Hasil Usaha, Perubahan Ekuitas serta Arus Kas Konsolidasi untuk
periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Audit kami dilaksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan
Konsolidasi pokok secara keseluruhan. Informasi tambahan terlampir mengenai informasi keuangan
PT Multi Agro Gemilang Plantation (d/h PT Jo Perkasa Agro Technologies) (Entitas Induk saja)
tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan untuk periode 6 bulan yang berakkhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yang
disajikan untuk tujuan analisa tambahan dan bukan merupakan bagian Laporan Keuangan
Konsolidasi pokok yang diharuskan menurut Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Informasi
tambahan tersebut telah menjadi objek prosedur audit yang kami terapkan dalam audit atas Laporan
Keuangan Konsolidasi pokok dan menurut pendapat kami telah disajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, berkaitan dengan Laporan Keuangan Konsolidasi pokok secara keseluruhan.
175
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
Pada tanggal 28 Nopember 2012, kami telah menerbitkan Laporan kami No. 12578-B1B/JMM2.FH2
atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT Multi Agro Gemilang Plantation (d/h PT Jo Perkasa Agro
Technologies) dan Entitas Anak per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode
6 bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 serta untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran
umum saham perdana kepada masyarakat melalui Pasar Modal, Perusahaan menerbitkan kembali
Laporan Keuangan Konsolidasi tersebut dengan beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan
pada Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk menyesuaikan penyajiannya dengan
peraturan pasar modal yang berlaku sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 28 atas Laporan
Keuangan Konsolidasi.
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 25 atas Laporan Keuangan Konsolidasi, Laporan
Keuangan Konsolidasi tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2011, 2010 dan 2009 dan Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi per 31 Desember 2008
telah disajikan kembali, sehubungan dengan penerapan PSAK 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali” atas pembelian saham Entitas Anak PT Bumi Orion Sawit Subur dan PT Orion
Seruyan Sawit dari pihak sepengendali dan penjualan saham Entitas Anak PT Tandan Buah Mas
kepada pihak sepengendali dalam tahun 2012. Selain itu, seperti yang diungkapkan pada Catatan 2b
atas Laporan Keuangan Konsolidasi, sebagai akibat penerapan PSAK 4, “Laporan Keuangan
Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akuntansi atas investasi pada entitas anak, entitas
asosiasi dan pengendalian bersama entitas untuk keperluan informasi keuangan entitas induk saja
telah diubah dari metode Ekuitas menjadi metode Biaya. Oleh karena itu, informasi keuangan tahun
2010, 2009 dan 2008 telah disajikan kembali.
JOHAN MALONDA MUSTIKA & REKAN
NIU-KAP No. 951/KM.1/2010
H. Fuad Hasan, Ak.
NRAP AP.0727
7 Desember 2012
176
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI
PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
A S
Catatan
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
2d & 3
2q
2e & 4
2e
2f & 6
7
12
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
T
30 Juni
2012
2011
(Disajikan Kembali)
31 Desember
2010
2009
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
2008
(Disajikan Kembali)
5.934.811.319
555.000.000
209.184.870
1.653.559.990
4.341.466.446
48.907.165.946
9.889.621.336
3.926.403.792
570.000.000
1.282.358.378
1.444.392.542
2.811.488.776
50.635.411.171
9.736.894.376
28.653.809.309
300.000.000
2.170.313.792
8.553.511.534
3.405.314.759
18.780.981.295
9.220.734.983
3.580.976.487
357.000.000
976.060.091
6.521.045.759
3.675.687.073
47.765.149.516
4.889.759.147
527.973.617
150.000.000
64.593.400
7.544.222.517
1.787.638.212
28.938.489.672
2.558.675.114
71.490.809.907
70.406.949.035
71.084.665.672
67.765.678.073
41.571.592.532
22.912.101.926
540.875.606
-
27.472.215
445.195.077
7.999.000.000
608.810
81.141.178
7.999.000.000
28.232.160
-
63.553.000
-
2p & 9
9
58.360.985.151
296.411.950.664
46.274.786.132
60.129.499.851
232.669.074.698
29.663.528.283
63.666.529.246
136.706.751.949
22.326.778.599
67.203.558.648
54.504.096.417
36.519.614.808
70.740.588.051
5.047.293.490
31.931.181.170
2h,2i,8,9&10
397.908.626.133
331.413.129.087
154.270.610.959
123.667.087.340
85.181.045.951
1.376.091.282
169.051.120
960.178.480
572.091.282
171.601.120
960.178.480
1.245.227.817
20.050.000
960.178.480
325.355.282
25.050.000
960.178.480
63.800.000
19.806.360
960.178.480
824.914.646.494
664.050.770.093
387.276.877.038
283.233.173.135
194.007.446.502
896.405.456.401
734.457.719.128
458.361.542.710
350.998.851.208
235.579.039.034
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi
Aset Pajak Tangguhan
Penyertaan Saham
Tanaman Perkebunan :
- Tanaman Menghasilkan - Setelah Dikurangi
Akumulasi Penyusutan masing-masing sebesar
Rp 12.379.602.900, Rp 10.611.088.200, Rp 7.074.058.805 dan
Rp 3.537.029.403 per 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010
dan 2009
- Tanaman Belum Menghasilkan
- Pembibitan
Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan
masing-masing sebesar Rp 26.955.015.491, Rp 22.206.925.528
Rp 14.728.214.490, Rp 8.153.937.558 dan Rp 2.262.755.199
per 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008
Aset Lain-lain :
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Goodwill Positif
E
2c,2e&5
2l & 12
2g,2i,8&10
2n
1b
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
177
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI (Lanjutan)
PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Bank
Hutang Usaha
Hutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo dalam
Satu Tahun :
- Hutang Pembiayaan Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
19.039.000
1.051.354.321
326.220.069
1.068.768.986
1.345.748.184
198.544.950
414.701.622
748.017.354
95.646.733
835.040.119
93.301.302
233.929.084
85.367.903
-
-
365.985.704.972
15.640.948.430
2.779.217.064
2.465.382.376
1.958.994.756
2c & 5
2j & 12
2l & 14
3.608.341.009
913.965.186
488.558.674.485
2.219.262.075
714.988.789
230.871.958.377
464.346.885
135.143.315.883
254.969.579
66.113.983.418
-
9
2p & 9
663.581.598
-
1.005.688.951
47.959.864
560.270.916
132.734.766
-
-
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2008
(Disajikan Kembali)
21.574.000
1.087.715.604
485.750.001
864.880.472
9
2p & 9
Ekuitas Diatribusikan Langsung kepada Pemilikan Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
31 Desember
2010
2009
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
14.034.929.862
116.328.244
561.348.903
11
12
13
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham
pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan 2010 dan
Rp 1.000.000 per saham per 31 Desember 2009 dan 2008
Modal Dasar - 15.000.000.000 per 30 Juni 2012,
6.000.000.000 saham per 31 Desember 2011 dan 2010,
200.000 saham per 31 Desember 2009, dan 40.000 saham per
31 Desember 2008
Modal Ditempatkan dan Disetor - 5.000.000.000 saham
per 30 Juni 2012, 2.000.000.000 saham per 31 Desember
2011 dan 2010, 60.000 saham per 31 Desember 2009 dan
15.000 saham per 31 Desember 2008
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak
Saldo Laba (Rugi)
2011
(Disajikan Kembali)
350.000.000.000
13.309.116.909
209.394.114
1.623.529.862
8,9&10
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jatuh
Tempo dalam Satu Tahun :
- Hutang Pembiayaan Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
30 Juni
2012
15
2p,16&25
2p,16&25
2b,17&25
5.185.887.793
492.546.574.164
232.029.310.944
135.398.285.462
66.113.983.418
371.171.592.765
508.187.522.594
234.808.528.008
137.863.667.838
68.072.978.174
500.000.000.000
(816.381.584)
478.961.762
2.494.608.000
200.000.000.000
2.551.744.007
(816.381.584)
1.196.347.666
200.000.000.000
3.621.697.790
(816.381.584)
(1.941.164.098)
60.000.000.000
132.143.864.259
(816.381.584)
(860.922.945)
15.000.000.000
131.090.375.449
(816.381.584)
(356.529.208)
502.157.188.178
23.076.675.458
202.931.710.089
23.338.486.445
200.864.152.108
22.688.862.594
190.466.559.730
22.668.623.640
144.917.464.657
22.588.596.203
525.233.863.636
226.270.196.534
223.553.014.702
213.135.183.370
167.506.060.860
896.405.456.401
734.457.719.128
458.361.542.710
350.998.851.208
235.579.039.034
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
iv
178
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2012
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2011
(6 Bulan)
2010
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2009
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
PENJUALAN BERSIH
2k & 18
20.800.956.755
19.860.145.790
37.322.668.295
24.807.906.975
14.847.699.140
BEBAN POKOK PENJUALAN
2k & 19
(16.597.584.962)
(14.926.089.016)
(29.933.319.837)
(22.139.908.944)
(13.809.958.343)
4.203.371.793
4.934.056.774
7.389.348.458
2.667.998.031
1.037.740.797
2k & 20
(1.802.059.212)
(1.471.215.848)
(3.198.817.885)
(3.998.043.280)
(1.674.987.929)
2.401.312.581
3.462.840.926
4.190.530.573
(1.330.045.249)
(637.247.132)
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
LABA (RUGI) USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Bunga Deposito dan Jasa Giro
Bunga Pembiayaan Konsumen
Bunga Pinjaman Bank
Bunga Sewa Pembiayaan
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
Laba (Rugi) Investasi Jangka Pendek
Laba Selisih Kurs - Bersih
Laba Penghapusan Hutang Lain-Lain
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Lain-lain - Bersih
2k
2h & 9
2q
2e
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(150.888.963)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
2.250.423.618
(1.293.398.405)
957.025.213
PROFORMA DAMPAK TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
LABA (RUGI) BERSIH
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
LABA (RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF
2b & 17
J u m l a h
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR
62.042.380
(44.692.195)
(9.422.559)
(15.701.701)
44.967.743
(109.536.000)
623.291
(71.719.041)
3.391.121.885
87.852.566
(127.929.970)
(16.948.897)
(53.180.709)
270.000.000
66.150.095
200.000.000
(109.536.000)
65.452.350
381.859.435
4.572.390.008
53.995.007
(43.810.931)
(9.241.069)
13.499.817
(57.000.000)
3.057.755
105.123.484
182.567.404
712.500
207.000.000
117.433.574
232.599.410
65.624.063
740.312.888
(1.264.421.186)
103.065.756
2l & 12
LABA (RUGI) SEBELUM DAMPAK RESTRUKTURISASI
LABA (RUGI) BERSIH DAN LABA (RUGI) BERSIH
KOMPREHENSIF DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
81.157.229
(90.065.182)
(30.632.852)
(5.543.967)
(45.422.025)
(15.000.000)
(45.382.166)
2t
(742.594.772)
(1.855.208.176)
2.648.527.113
2.717.181.832
558.385.896
186.500.686
1.087.838.314
1.515.411.109
2.835.027.799
3.805.020.146
(299.888.660)
81.141.178
(1.483.168.668)
423.166.469
(1.060.002.199)
29.122.510
(453.488.810)
(424.366.300)
-
-
-
1.515.411.109
2.835.027.799
3.805.020.146
(1.060.002.199)
(424.366.300)
1.298.260.334
217.150.775
2.382.499.053
452.528.746
3.155.396.295
649.623.851
(1.080.241.153)
20.238.954
(504.393.737)
80.027.437
1.515.411.109
2.835.027.799
3.805.020.146
(1.060.002.199)
(424.366.300)
0,51
1,19
1,58
(1,34)
(1,11)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
179
v
-
(73.943.246)
-
-
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
SALDO PER 1 JANUARI 2009 (Disajikan Kembali)
Modal Proforma
dari Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Modal Saham
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Transaksi
Perubahan
Ekuitas Entitas
Anak
15.000.000.000
131.090.375.449
-
-
-
PENYESUAIAN KEMBALI MODAL PROFORMA DARI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
-
1.053.488.810
-
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2009
-
-
-
-
(504.393.737)
60.000.000.000
132.143.864.259
-
(860.922.945)
140.000.000.000
-
15
SALDO PER 31 DESEMBER 2009 (Disajikan Kembali)
SETORAN MODAL SAHAM
15
PENYESUAIAN KEMBALI MODAL PROFORMA DARI TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2010
-
-
200.000.000.000
3.621.697.790
SALDO PER 31 DESEMBER 2010 (Disajikan Kembali)
PENYESUAIAN KEMBALI MODAL PROFORMA DARI TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
PENYESUAIAN SALDO LABA
-
SALDO PER 31 DESEMBER 2011 (Disajikan Kembali)
15
(1.069.953.783)
(816.381.584)
(356.529.208)
Jumlah Ekuitas
144.917.464.657
22.588.596.203
167.506.060.860
-
45.000.000.000
-
45.000.000.000
-
1.053.488.810
-
1.053.488.810
(504.393.737)
80.027.437
(424.366.300)
190.466.559.730
22.668.623.640
213.135.183.370
-
140.000.000.000
-
140.000.000.000
-
(128.522.166.469)
-
(128.522.166.469)
(1.080.241.153)
20.238.954
-
-
-
-
-
-
(1.080.241.153)
-
(1.941.164.098)
(816.381.584)
Kepentingan
Non Pengendali
22.688.862.594
-
-
-
-
-
-
-
-
3.155.396.295
3.155.396.295
649.623.851
3.805.020.146
200.000.000.000
2.551.744.007
300.000.000.000
-
-
(17.884.531)
(1.069.953.783)
-
(17.884.531)
-
(1.060.002.199)
223.553.014.702
-
(816.381.584)
-
200.864.152.108
-
21
LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2011
SETORAN MODAL SAHAM
(128.522.166.469)
-
Jumlah
45.000.000.000
SETORAN MODAL SAHAM
(816.381.584)
Saldo Laba (Rugi)
(1.069.953.783)
(17.884.531)
-
1.196.347.666
202.931.710.089
23.338.486.445
226.270.196.534
-
-
300.000.000.000
-
300.000.000.000
PENYESUAIAN KEMBALI MODAL PROFORMA DARI TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
-
-
-
-
SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK
-
-
-
478.961.762
-
478.961.762
LABA BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE 6 BULAN - 2012
-
-
-
-
1.298.260.334
1.298.260.334
217.150.775
1.515.411.109
500.000.000.000
-
478.961.762
2.494.608.000
502.157.188.178
23.076.675.458
525.233.863.636
SALDO PER 30 JUNI 2012
Catatan
SALDO PER 31 DESEMBER 2010 (Disajikan Kembali)
(2.551.744.007)
Modal Proforma
dari Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Modal Saham
200.000.000.000
3.621.697.790
(816.381.584)
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Transaksi
Perubahan
Ekuitas Entitas
Anak
(816.381.584)
-
Saldo Laba (Rugi)
(2.551.744.007)
Jumlah
(1.941.164.098)
200.864.152.108
-
(2.551.744.007)
(478.961.762)
Kepentingan
Non Pengendali
22.688.862.594
-
Jumlah Ekuitas
223.553.014.702
PENYESUAIAN KEMBALI MODAL PROFORMA DARI TRANSAKSI
RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
-
-
-
PENYESUAIAN SALDO LABA
-
-
-
-
LABA BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE 6 BULAN - 2011
-
-
-
-
2.382.499.053
2.382.499.053
452.528.746
2.835.027.799
200.000.000.000
3.453.081.635
-
423.450.424
203.060.150.475
23.141.391.340
226.201.541.815
SALDO PER 30 JUNI 2011
(168.616.155)
(816.381.584)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
vi
180
(17.884.531)
(168.616.155)
-
(17.884.531)
-
(168.616.155)
(17.884.531)
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas kepada Komisaris, Direksi dan Karyawan
Pembayaran Kas kepada Pemasok dan Lainnya
Pembayaran Beban Operasional
2012
(6 Bulan)
21.874.130.263
(235.852.490)
(10.634.131.769)
(1.584.322.908)
Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
2011
(6 Bulan)
18.080.390.277
(671.312.051)
(12.366.613.361)
(1.098.583.443)
2011
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2010
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2009
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
38.101.087.709
(1.343.644.621)
(25.411.718.868)
(2.342.436.432)
23.613.653.274
(2.024.433.358)
(24.563.023.698)
(2.367.561.299)
13.396.232.449
(73.485.510)
(11.014.271.937)
(1.165.032.849)
9.419.823.096
81.157.229
(149.944.332)
3.943.881.422
62.042.380
-
9.003.287.788
87.852.566
(568.257.682)
(5.341.365.081)
53.995.007
-
1.143.442.153
182.567.404
-
9.351.035.993
4.005.923.802
8.522.882.672
(5.287.370.074)
1.326.009.557
(53.940.448.042)
(15.160.701.107)
93.490.314
(39.388.924.430)
(52.082.165.083)
(804.000.000)
(1.998.000.000)
40.000.000.000
(23.867.408.558)
(1.684.648.050)
37.171.552
(23.911.125.000)
(19.823.247.297)
(2.849.000)
-
(68.979.248.492)
(25.205.174.907)
93.804.744
(31.355.849.000)
(54.698.591.877)
(2.849.000)
-
(28.972.280.977)
(40.708.050.666)
259.791.650
(24.904.598.420)
(919.872.535)
(136.098.000.000)
-
(44.464.606.248)
(18.369.870.157)
55.426.769
(19.632.592.951)
(29.664.462.123)
(261.555.282)
-
(123.280.748.348)
(69.252.106.353)
(180.147.908.532)
(231.343.010.948)
(112.337.659.992)
1.023.615
(532.445.327.811)
300.000.000.000
350.000.000.000
(429.130.118)
(45.614.433)
(90.065.182)
(5.543.967)
(1.047.222.222)
40.142.949.575
(113.486.104)
(31.315.841)
(44.692.155)
(9.422.599)
-
147.533.488.748
(26.863.405)
(387.284.630)
(76.841.503)
(127.929.970)
(16.948.897)
-
121.756.265.844
140.000.000.000
(43.810.931)
(9.241.069)
-
69.093.585.465
(28.932.160)
45.000.000.000
-
115.938.119.882
39.944.032.876
146.897.620.343
261.703.213.844
114.064.653.305
2.008.407.527
(25.302.149.675)
(24.727.405.517)
25.072.832.822
3.053.002.870
KAS DAN SETARA KAS, AWAL PERIODE/TAHUN
3.926.403.792
28.653.809.309
28.653.809.309
3.580.976.487
527.973.617
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR PERIODE/TAHUN
5.934.811.319
3.351.659.634
3.926.403.792
28.653.809.309
3.580.976.487
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Penjualan Aset Tetap
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Perolehan Pembibitan
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
Perolehan Investasi pada Entitas Anak
Penerimaan kembali Uang Muka Pembelian Aset Tetap
8&9
8&9
9
9
8&9
7
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari Pihak Berelasi
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
Setoran Modal
Perolehan Hutang Bank
Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen
Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan
Pembayaran Bunga Hutang Pembiayaan Konsumen
Pembayaran Bunga Hutang Sewa Pembiayaan
Pembayaran Bunga Hutang Bank
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
5
5
15
10
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan
181
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M
a.
Pendirian Perusahaan
PT Jo Perkasa Agro Technologies (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 4 tanggal
13 April 2005 dari Notaris Herlina Pakpahan, SH. Akta pendirian Perusahaan telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C-12513 HT.01.01.TH.2005 tanggal 10 Mei 2005 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 20 Desember 2005,
Tambahan No. 13083.
Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 27 April 2009 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
seluruh Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-undang No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta penyesuaian tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-21337.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 18 Mei 2009.
Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 8 Nopember 2010 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH,
SpN., nama Perusahaan yang semula PT Jo Perkasa Agro Technologies diubah menjadi
PT Multi Agro Gemilang Plantation. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-00961.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 7 Januari 2011.
Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 18 Maret 2011 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
seluruh Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Ketentuan Undang-undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Keputusan Ketua Bapepam dan
Lembaga Keuangan No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 dengan Lampiran
Peraturan Bapepam No. IX.J.I tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang
melakukan Penawaran Umum Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik sehubungan dengan
perubahan status dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan terbatas terbuka, dan
persetujuan penawaran umum saham kepada masyarakat. Akta perubahan tersebut telah
memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. AHU-20254.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 21 April 2011.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam
Akta No. 72 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., mengenai
persetujuan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perusahaan serta
perubahan susunan pemegang saham dan pengurus Perusahaan. Akta perubahan tersebut
telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-43519.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012.
182
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
a.
Pendirian Perusahaan (Lanjutan)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian
Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perkebunan sawit. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
a.
b.
c.
Menjalankan usaha perkebunan sawit dan hasil pengolahan sawit;
Menjalankan usaha perdagangan dan pengolahan hasil perkebunan sawit;
Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan hasil perkebunan sawit.
Kegiatan Perusahaan saat ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bengkayang No. 178 Tahun 2010 tanggal 14 April
2010, Perusahaan memperoleh ijin lokasi untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit
seluas + 11.500 Ha yang terletak di Desa Pasti Jaya, Desa Babane, Desa Bukit Serayan,
Desa Samalantan, Desa Marunsu, Desa Tumiyang, Desa Godang Damar dan Desa Mekar
Baru, Kecamatan Samalantan, Kecamatan Lembah Bawang dan Kecamatan Monterado,
Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, yang jatuh tempo pada tanggal 14 April
2013, dengan areal yang sedang dalam proses perolehan Hak Guna Usaha seluas
3.530,69 Ha. Luas areal perkebunan yang telah ditanam sampai dengan tanggal 30 Juni
2012 seluas 5.675 Ha, yang seluruhnya belum menghasilkan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta Pusat dengan alamat di Panin Tower Lantai 11,
Kompleks Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah PT Santika Griya Persada
berkedudukan di Jakarta.
b.
Struktur Entitas Anak
Struktur Entitas Anak adalah sebagai berikut :
Persentas Kepemilikan
30 Juni
Entitas Anak
Jumlah Aset setelah Eliminasi
31 Desember
2012
2011
2010
30 Juni
2009
31 Desember
2012
2011
2010
2009
Pemilikan Langsung
PT Boswa Megalopolis
(Boswa)
91,00%
85,00%
85,00%
85,00%
379.402.466.863
292.939.107.116
234.592.539.300
213.076.531.781
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
59.971.284.343
57.876.123.863
15.217.820.396
600.000.000
99,99%
99,99%
-
-
8.119.586.891
8.119.586.891
-
PT Brent Multidaya
(Brent)
PT Tandan Buah Mas
(TBM) (*)
-
PT Bumi Orion Sawit
Subur (Subur) **
99,99%
-
-
-
64.805.228.156
-
-
-
99,99%
-
-
-
34.838.089.228
-
-
-
PT Bumi Orion Seruyan
Sawit (Seruyan) **
* Tidak dikonsolidasi sehubungan dengan PSAK 38.
** Investasi diperoleh tahun 2012, namun telah dikonsolidasi sehubungan dengan
PSAK 38, seolah-olah telah menjadi bagian dari Perusahaan sejak awal periode
penyajian.
183
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
b.
Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
Seluruh Entitas Anak menjalankan usaha dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan masih
dalam tahap pengembangan, kecuali Boswa mulai beroperasi komersial sejak tahun 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2012, Entitas Anak memiliki luas areal perkebunan kelapa sawit
seluas 42,636,70 Ha, dengan areal yang telah memperoleh hak guna usaha seluas
6.342,70 Ha. Luas areal yang telah ditanami sampai dengan 30 Juni 2012 seluas 3.423 Ha,
dengan luas areal tanaman menghasilkan seluas 880 Ha.
PT Boswa Megalopolis (d/h PT Multi Agro Gemilang Calang) (Boswa)
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 57 dan 58 tanggal 16 Desember 2010
dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham Boswa milik
PT Santika Griya Persada dan PT Parama Multidaya, keduanya pihak sepengendali, secara
keseluruhan sebanyak 1.275.000.000 saham dengan biaya perolehan sebesar
Rp 127.500.000.000 atau 85 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Boswa.
Pada Juni 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada Boswa sebanyak
1.000.000.000 saham, sehingga kepemilikan saham berubah dari 85 % menjadi 91 % yang
menghasilkan selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak sebesar Rp 478.961.762.
Boswa berkedudukan di Jakarta Pusat dengan alamat di Panin Tower Lantai 11, Kompleks
Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
PT Brent Multidaya (d/h PT Multi Agro Gemilang Mempawah) (Brent)
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 15 tanggal 8 November 2010 dari Notaris
H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham Brent milik PT Parama Multidaya,
pihak sepengendali, secara keseluruhan sebanyak 599 saham dengan biaya perolehan
sebesar Rp 599.000.000 atau 99,83 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Brent.
Pada Nopember 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada Brent sebanyak
14.400 saham. Pada Mei 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada Brent
sebanyak 45.000 saham. Kepemilikan saham Perusahaan pada Brent menjadi 99,99 %.
Brent berkedudukan di Jakarta Pusat dengan alamat di Panin Tower Lantai 11, Kompleks
Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
184
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
b.
Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
PT Tandan Buah Mas (TBM)
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 51 tanggal 30 November 2010 dari
Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham TBM milik Moh. Rezki,
pihak ketiga, sebanyak 499 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 499.000.000 atau
99,80 % dari seluruh modal ditempatkan dan disetor TBM.
Pada November 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada TBM sebanyak
7.500 saham, sehingga kepemilikan saham Perusahaan pada TBM menjadi sebanyak
7.999 saham atau 99,99 %.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 28 Mei 2012, Perusahaan menjual seluruh
saham TBM kepada Susanto Sorip, pihak sepengendali, dengan harga jual sebesar
Rp 7.999.000.000.
TBM berkedudukan di Jakarta Pusat dengan alamat di Panin Tower Lantai 11, Kompleks
Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
PT Bumi Orion Sawit Subur (Subur)
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 116 dan 117 tanggal 30 April 2012 dari
Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham Subur masing-masing
milik PT Multi Karang Intan Permai, pihak ketiga sebanyak 350 saham dan PT Parama
Multidaya, pihak sepengendali sebanyak 150 saham dengan biaya perolehan secara
keseluruhan sebesar Rp 500.000.000 atau 50 % dari modal ditempatkan dan disetor Subur.
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 69 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris H.
Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham Subur milik PT Parama Multidaya,
pihak sepengendali sebanyak 499 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 499.000.000
atau 49,90 % dari modal ditempatkan dan disetor Subur, sehingga kepemilikan saham
Perusahaan pada Subur menjadi sebanyak 999 saham atau 99,90 %.
185
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
b.
Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
PT Bumi Orion Sawit Subur (Subur) (Lanjutan)
Pada saat akuisisi, Perusahaan mencatat/mengakui aset dan liabilitas sebagai berikut :
Nilai Wajar
Aset
Kas dan Bank
Piutang Lain-lain
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
Tanaman Perkebunan
Aset Tetap - Bersih
J u m l a h
664.394.926
208.137.600
142.344.069
893.561.635
339.035.303
9.595.850.332
11.705.242.156
23.548.566.021
Liabilitas
Hutang Pajak
Hutang Lain-lain
Beban Masih Harus Dibayar
Liabilitas Imbalan Kerja
Hutang Pembiayaan Konsumen
Hutang Sewa Pembiayaan
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Pajak Tangguhan
26.662.564
8.420.000
46.680.900
27.979.087
1.379.880.542
113.810.576
22.790.515.989
544.938.985
J u m l a h
24.938.888.643
Liabilitas Bersih
(1.390.322.622)
Biaya Perolehan Akuisisi
Liabilitas Bersih yang Diakuisisi
999.000.000
1.391.322.622
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
pada saat akuisisi
1.552.872.254
Goodwill pada saat Akuisisi
837.450.368
Pada Mei 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada Subur sebanyak
64.000 saham, sehingga kepemilikan saham berubah menjadi 99,99 %.
Subur berkedudukan di Jakarta Pusat dengan alamat di Panin Tower Lantai 11, Kompleks
Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
186
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
b.
Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
PT Bumi Orion Seruyan Sawit (Seruyan)
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 119 dan 120 tanggal 30 April 2012 dari
Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham Seruyan masing-masing
milik PT Multi Karang Intan Permai, pihak ketiga, sebanyak 350 saham dan PT Parama
Multidaya, pihak sepengendali, sebanyak 150 saham dengan biaya perolehan secara
keseluruhan sebesar Rp 500.000.000 atau 50 % dari modal ditempatkan dan disetor
Seruyan.
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Saham No. 71 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris H.
Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham Seruyan milik PT Parama Multidaya,
pihak sepengendali, sebanyak 499 saham dengan biaya perolehan sebesar
Rp 499.000.000 atau 49,9 % dari modal ditempatkan dan disetor Seruyan, sehingga
kepemilikan saham Perusahaan pada Seruyan menjadi sebanyak 999 saham atau 99,90 %.
Pada tanggal akuisisi, Perusahaan mengakui/mencatat aset dan liabilitas sebagai
berikut :
Nilai Wajar
Aset
Kas dan Bank
Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lancar Lainnya
Tanaman Perkebunan - Pembibitan
Aset Tetap - Bersih
J u m l a h
373.615.130
78.530.664
452.531.890
39.843.581.000
40.748.258.684
Liabilitas
Beban Masih Harus Dibayar dan Liabilitas Jangka
Pendek Lainnya
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
J u m l a h
104.500.000
39.925.338.871
68.720.911
40.098.559.782
Aset Bersih
649.698.902
Biaya Perolehan Akuisisi
999.000.000
Aset Bersih yang Diakuisisi
(648.698.902)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
pada saat akuisisi
227.572.986
Goodwill pada saat Akuisisi
122.728.112
187
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
b.
Struktur Entitas Anak (Lanjutan)
PT Bumi Orion Seruyan Sawit (Seruyan) (Lanjutan)
Pada Mei 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham pada Seruyan sebanyak
34.000 saham, sehingga kepemilikan saham berubah menjadi 99,99 %.
Seruyan berkedudukan di Jakarta Pusat dengan alamat di Panin Tower Lantai 11,
Kompleks Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Akta No. 72 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
susunan komisaris dan direktur Perusahaan per 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
Drs. Maksum Khandari
Nurhandy
Mohammad Arsyad Zsatur Perwira Putra Pamilih
Direktur Utama
Direktur
:
:
Susanto Sorip
Bobby Alianto
Elfo Safani
Ir. Nanang Ibnur Rosyid
Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 8 November 2010 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
susunan komisaris dan direktur Perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut :
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris Independen
:
:
:
Drs. Maksum Khandari
Sugito Hendrajaja
Mohammad Arsyad Zsatur Perwira Putra Pamilih
Direktur Utama
Direktur
:
:
Susanto Sorip
Bobby Alianto
Elfo Safani
Ir. Nanang Ibnur Rosyid
188
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
U M U M (Lanjutan)
c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan)
Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 27 April 2009 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
susunan komisaris dan direktur Perusahaan per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris
:
:
Dra. Indriati Tjahtjakartana
Mohammad Arsyad Zsatur Perwira Putra Pamilih
Direktur Utama
Direktur
:
:
Sugito Hendradjaja
Bobby Alianto
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan
Entitas Anak memiliki masing-masing 223, 207, 140, 47 dan 224 karyawan tetap.
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas
Anak untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing
sebesar Rp 408.000.000, Rp 381.983.505, Rp 940.543.416, Rp 554.666.667 dan
Rp 438.789.200.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan telah disusun sesuai Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan
Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diterbitkan
oleh Bapepam-LK serta Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE-02/PM/2002, lampiran 13
mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik - Industri Perkebunan. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan
terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan
diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 dan 1 Januari 2012.
Laporan Keuangan Konsolidasi disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK 3 (Revisi
2010), “Laporan Keuangan Interim”, yang keduanya diterapkan pada tanggal 1 Januari
2011.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali
beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 seperti
telah diungkapkan pada Catatan 2 atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
189
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi (Lanjutan)
Penerapan PSAK 1 dan PSAK 3 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi
penyajian dan pengungkapan terkait dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.
Laporan Keuangan Konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan atas
dasar Akrual, kecuali Laporan Arus Kas Konsolidasi dan beberapa akun tertentu yang
disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam masing-masing
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.
Laporan Arus Kas Konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas
yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan serta disusun
berdasarkan metode Langsung (Direct method).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
b.
Prinsip Konsolidasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 4 (Revisi 2010) mengenai
“Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri”.
PSAK 4 mengatur penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi
untuk investasi pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas
asosiasi.
Penerapan PSAK 4 tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap penyajian
Laporan Keuangan Konsolidasi berikut pengungkapannya.
Laporan Keuangan Konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak
dengan pemilikan lebih dari 50 % baik secara langsung maupun tidak langsung. Saldo dan
transaksi signifikan termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi
antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha
Perusahaan dan Entitas Anak sebagai satu kesatuan usaha.
Sebagai informasi tambahan, Perusahaan menyajikan Laporan Keuangan Tersendiri untuk
PT Multi Agro Gemilang Plantation Entitas Induk Saja. Sesuai dengan PSAK 4, penyertaan
Perusahaan pada entitas anak disajikan berdasarkan metode Biaya.
190
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b.
Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan :
•
•
•
•
•
•
Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap Kepentingan Non Pengendali (KNP);
Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya, bila ada;
Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi; dan
Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang
masing-masing disajikan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi dan dalam
ekuitas dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi, terpisah dari bagian yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
c.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan
hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam Laporan
Keuangan Konsolidasi dan juga diterapkan terhadap Laporan Keuangan secara individual.
Penerapan PSAK 7 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan
Keuangan Konsolidasi.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika :
a)
Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)
mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama
dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan
pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas
Perusahaan;
b)
Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan;
c)
Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer;
d)
Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk;
191
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (Lanjutan)
e)
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir
(a) atau (d);
f)
Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas,
langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e);
atau
g)
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
Perusahaan atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh
kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain
yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang
material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan Konsolidasi.
d.
Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas meliputi kas, bank dan deposito yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan
atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi
penggunaannya.
e.
Piutang
Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai piutang berdasarkan hasil penelaahan
manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing piutang pada setiap akhir
periode/tahun.
Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut
dipastikan tidak tertagih.
f.
Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode Rata-rata Bergerak (Moving
Average method).
Cadangan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi nilai tercatat menjadi
nilai realisasi bersih dan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
192
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
g.
Tanaman Perkebunan
Pembibitan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehannya akan
direklasifikasi ke tanaman belum menghasilkan pada saat penanaman.
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari biayabiaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman dan pemeliharaan, pemupukan, alokasi
biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, termasuk kapitalisasi
biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai tanaman belum
menghasilkan selama periode-periode tanaman masih belum menghasilkan. Tanaman
belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan.
Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan pada saat tanaman
dianggap menghasilkan dan mulai disusutkan sejak saat pemindahan. Tanaman kelapa
sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur tiga sampai empat
tahun dengan berat tandan rata-rata telah mencapai 3,5 kg atau lebih.
Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan saat reklasifikasi dilakukan dan
disusutkan sesuai dengan metode Garis Lurus (Straight-line method) dengan taksiran masa
manfaat ekonomis selama 20 tahun.
h.
Aset Tetap dan Penyusutan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 16 (Revisi 2011) mengenai
”Aset Tetap”. Penerapan PSAK 16 ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap
Laporan Keuangan Konsolidasi. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan
akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan
menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan taksiran masa
manfaat keekonomian dari masing-masing aset tetap pemilikan langsung sebagai berikut :
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
I n v en t a r i s
4, 8 dan 10 tahun
8 dan 10 tahun
4, 5 dan 8 tahun
4 dan 8 tahun
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset
jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat
mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Nilai residu, masa manfaat dan metode
penyusutan yang digunakan ditelaah dan disesuaikan bila perlu, pada setiap tanggal
pelaporan.
193
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h.
Aset Tetap dan Penyusutan (Lanjutan)
Beban pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan perbaikan dalam jumlah
signifikan dikapitalisasi pada jumlah tercatat aset tetap terkait, bila besar kemungkinan
Perusahaan akan mendapat manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tetap
terkait dan disusutkan sepanjang sisa manfaat aset terkait. Aset tetap yang sudah tidak
ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya, tidak
dipergunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang
terjadi diperhitungkan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada
periode/tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan
akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan
dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan aset tersebut digunakan.
Persiapan lahan dalam penyelesaian merupakan biaya pembukaan lahan perkebunan dan
persiapan tanaman. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke tanaman perkebunan belum
menghasilkan pada saat persiapan lahan selesai dan siap untuk ditanam.
i.
Penurunan Nilai Aset Non Moneter
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 48 (Revisi 2009),
“Penurunan Nilai Aset”.
Penurunan nilai aset dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi tahun
berjalan pada saat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan estimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali dari penggunaan aset tersebut lebih rendah dari pada nilai
tercatatnya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya, jika jumlah tersebut melebihi
jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset.
j.
Imbalan Kerja
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan
Kerja”. PSAK revisi ini memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan/kerugian
aktuaria imbalan pasca kerja dimana keuntungan/kerugian aktuaria dapat diakui seluruhnya
melalui pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan telah memilih metode koridor 10 %
untuk pengakuan keuntungan/kerugian aktuaria.
194
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j.
Imbalan Kerja (Lanjutan)
Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua bentuk imbalan kerja karyawan,
termasuk imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan imbalan kerja jangka
panjang, pemutusan hubungan kerja dan imbalan kerja berbasis saham berdasarkan
PSAK 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja” dan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun
2003 tentang ”Ketenagakerjaan”. Perhitungan penyisihan imbalan kerja menggunakan
metode Proyeksi Kredit Unit Aktuaria. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai
penghasilan atau biaya apabila kumulatif keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi
pada akhir periode lalu melebihi 10% dari imbalan kerja yang jatuh tempo. Keuntungan atau
kerugian diakui dengan metode Garis Lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan
yang bersangkutan.
k.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010),
“Pendapatan“. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,
sehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan
yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam
penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK ini, tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perusahaan
dan jumlahnya dapat diukur secara andal.
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode/tahun yang bersangkutan (Accrual basis).
l.
Pajak Penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak
Penghasilan” yang mensyaratkan Perusahaan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak
kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa
depan yang diakui dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi, dan transaksi
dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam Laporan Keuangan Konsolidasi.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak kini dihitung untuk
setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
195
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi.
Perubahan nilai tercatat aset atau liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan penyisihan
dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer, termasuk perubahan tarif
pajak dibebankan pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi periode/tahun
berjalan.
m.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing”. Standar yang telah direvisi ini mensyaratkan entitas untuk
menentukan mata uang fungsional dan menjabarkan seluruh mata uang asing ke mata
uang fungsionalnya. Mata uang fungsional ditentukan dengan menggunakan hierarki faktor
primer dan sekunder. Sebuah entitas boleh menyajikan laporan keuangannya dalam mata
uang apapun. Penerapan PSAK 10 ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Laporan Keuangan Konsolidasi.
Transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dibukukan berdasarkan kurs yang
berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal tanggal Laporan Posisi Keuangan
(Neraca) Konsolidasi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada
tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi pada periode/tahun berjalan.
n.
Biaya Ditangguhkan
Biaya yang timbul dengan masa manfaat lebih dari satu tahun, termasuk biaya pra-operasi
ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode
Garis Lurus (Straight-Line method).
Biaya-biaya emisi saham yang dikeluarkan sebelum proses emisi selesai disajikan sebagai
biaya emisi saham ditangguhkan. Setelah proses emisi selesai, biaya emisi saham
ditangguhkan akan direklasifikasi sebagai pengurang tambahan modal disetor dan tidak
diamortisasi.
196
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
o.
Kapitalisasi Biaya Pinjaman
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 26 (Revisi 2011), ”Biaya
Pinjaman”. Penerapan PSAK 26 ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Laporan Keuangan Konsoldiasi.
Beban bunga dan beban langsung yang timbul sehubungan dengan fasilitas kredit untuk
pembiayaan pengembangan tanaman belum menghasilkan dan pembangunan aset tetap
dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat tanaman tersebut mulai
menghasilkan dan aset tetap selesai dikerjakan dan siap digunakan.
p.
Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi 2011), ”Sewa”.
Penerapan PSAK tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Laporan
Keuangan Konsolidasi.
Sewa pembiayaan yang mengalihkan kepada Perusahaan secara substansial seluruh risiko
dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, dikapitalisasi pada awal masa sewa
sebesar nilai wajar dari aset sewaan atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dipisahkan antara beban keuangan dan
pengurangan liabilitas sewa. Beban keuangan diakui sebagai beban pendanaan dalam
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian.
Sebuah aset sewaaan disusutkan selama masa manfaat dari aset tersebut. Tetapi jika,
tidak terdapat kepastian memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh kepemilikan di
akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama mana yang lebih pendek antara taksiran
masa manfaat aset dan masa sewa.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasi secara Garis Lurus selama masa sewa.
q.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Transaksi yang dilakukan dengan entitas sepengendali diterapkan metode Penyatuan
Kepemilikan. Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berupa pengalihan aset,
liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka
reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan
perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak
menimbulkan laba rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau bagi entitas individual
dalam kelompok perusahaan tersebut. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku
setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali pada tanggal pemilikan dicatat
sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam
bagian Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi sesuai PSAK 38
“Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
197
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
Aset dan Liabilitas Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010) “Instrumen
Keuangan : Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan
Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”.
PSAK 50 (Revisi 2010), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan
mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan dan pengungkapan
berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset
keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan
suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan
liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain,
informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus
kas masa depan suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan
akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori
instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan
hubungan lindung nilai.
PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi
keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari risiko keuangan
Perusahaan yang terekspos selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan,
dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka.
Aset Keuangan
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada awal pengakuannya sesuai
dengan tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Klasifikasi aset keuangan sebagai
berikut :
(i)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset
keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya
ditujukan untuk dijual dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya kecenderungan
ambil untung dalam jangka pendek. Piutang derivatif termasuk dalam kelompok ini
kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Laba atau rugi yang
belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan dalam Laporan
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi periode/tahun berjalan.
Perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang tujuannya untuk diperdagangkan yaitu investasi jangka pendek
198
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan (Lanjutan)
(ii)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.
Perusahaan memiliki aset keuangan pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi
kas dan setara kas, piutang usaha, putang lain-lain, piutang pihak berelasi dan
jaminan.
(iii)
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali :
a)
Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b)
Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c)
Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
199
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Aset Keuangan (Lanjutan)
(iv)
Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah
aset keuangan non-derivatif yang ditujukan untuk dimiliki sampai periode yang tidak
ditentukan, yang mana dapat dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau
perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok
lainnya.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya sampai
dengan dihentikan pengakuannya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi
atas perubahan nilai wajarnya dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain. Ketika
instrumen ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat sebagai
pendapatan komprehensif lain diakui dalam laba/rugi periode/tahun berjalan.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif
dicatat pada biaya perolehan, jika nilai tercatatnya adalah mendekati nilai wajarnya,
atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan tersedia untuk dijual.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika
mencatat transaksi aset keuangan.
Liabilitas Keuangan
Klasifikasi liabilitas keuangan sebagai berikut :
(i)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika perolehannya
ditujukan untuk dibeli kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti adanya
kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Hutang derivatif termasuk dalam
kelompok ini kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang tujuannya untuk diperdagangkan.
200
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
(ii)
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diklasifikasikan dalam kategori ini
dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Perusahaan memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi meliputi hutang bank, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus
dibayar dan hutang pembiayaan konsumen.
s.
Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), ”Segmen
Operasi”. PSAK ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Penerapan PSAK revisi ini tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasi.
Segmen usahan adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun produk atau jasa terkait) dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen
lain. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder
adalah segmen geografis. Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009,
Perusahaan dan Entitas Anak bergerak dalam satu segmen usaha yaitu dalam bidang
perkebunan, sehingga segmen usaha tidak disajikan.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen
itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen
yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
201
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
t.
Laba (Rugi) Per Saham Dasar
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 56 (Revisi 2010), ”Laba Per
Saham”. PSAK ini mengatur prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga
meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama,
dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas sama.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih periode berjalan
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang
dari jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Jumlah rata-rata tertimbang dari jumlah saham yang beredar untuk periode 6 bulan yang
berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak
2.527.472.527 saham, 2.000.000.000 saham, 2.000.000.000 saham, 803.287.671 saham
dan 455.753.425 saham.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan perubahan nilai nominal saham dari
Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. Sehubungan dengan perubahan
tersebut, nilai nominal saham tahun-tahun sebelumnya telah disajikan kembali, seolah-olah
nilai nominal telah berubah sejak awal periode penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada
tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
u.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi nilai yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi. Karena adanya
ketidakpastian yang melekat dalam penerapan estimasi, maka realisasinya dapat berbeda
dari jumlah yang estimasi yang dibuat.
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari
estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan
yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
202
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
u.
Sumber Estimasi Ketidakpastian (Lanjutan)
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak
terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan
berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia untuk mencatat provisi spesifik atas
pelanggan terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan
dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika
terdapat tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan
nilai piutang.
Cadangan Penurunan Nilai Persediaan
Dalam menentukan cadangan penurunan nilai persediaan, manajemen menggunakan
estimasi mengenai tingkat penjualan atau penggunaan atas persediaannya. Perubahan
signifikan atas asumsi ini akan berdampak secara material terhadap hasil usaha.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan
Masa manfaat setiap aset tetap dan tanaman perkebunan Perusahaan ditentukan
berdasarkan kegunaan yang diharapkan. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi
teknis internal dan pengalaman Perusahaan atas aset sejenis.
Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan
berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial,
hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan
bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena faktor yang
disebutkan diatas.
Perubahan masa manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan dapat mempengaruhi jumlah
biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset. Tidak terdapat perubahan
masa manfaat aset selama periode berjalan.
Penurunan Nilai Aset Non Moneter
Review atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan
nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan
dari penggunaan aset dan penjualan aset tersebut. Walaupun asumsi yang digunakan
dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan
berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya
kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha.
203
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
u.
Sumber Estimasi Ketidakpastian (Lanjutan)
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya.
Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada
kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh
secara signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Perusahaan.
Pajak Penghasilan
Estimasi signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak
pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu.
Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk
menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan
penggunaan parameter yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan yang tidak
dapat diamati dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan nilai wajar dengan cara
tersebut di atas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta membuat
penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.
204
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS DAN SETARA KAS
Rinciannya sebagai berikut :
30 Juni
2012
Kas
Bank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Pembangunan Daerah Aceh
PT Bank Central Asia Tbk
Jumlah Bank
31 Desember
2010
2009
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
2008
(Disajikan Kembali)
310.476.131
121.057.748
934.363.563
2.017.563.559
19.952.551
5.556.176.288
48.144.869
12.917.235
3.909.348
2.798.740
388.708
3.607.527.939
104.299.274
379.363
78.050.293
14.520.467
568.708
2.327.067.787
18.991.908
372.457.343
928.708
1.533.630.252
28.493.968
1.288.708
383.438.180
124.176.345
406.541
5.624.335.188
3.805.346.044
2.719.445.746
1.563.412.928
508.021.066
-
-
25.000.000.000
-
-
5.934.811.319
3.926.403.792
28.653.809.309
3.580.976.487
527.973.617
Deposito
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Jumlah Kas dan Setara Kas
2011
(Disajikan Kembali)
Deposito berjangka ditempatkan dalam mata uang Rupiah untuk jangka waktu 3 bulan dengan
tingkat suku bunga sebesar 7 % per tahun untuk tahun 2011 dan 2010.
4.
PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
Rinciannya sebagai berikut :
31 Desember
30 Juni
2012
2011
2010
2009
2008
PT Karya Tanah Subur
PT Patiware
UD Nanda
153.381.000
55.803.870
-
1.282.358.378
-
2.170.313.792
-
976.060.091
-
64.593.400
J u m l a h
209.184.870
1.282.358.378
2.170.313.792
976.060.091
64.593.400
Berdasarkan pengalaman dan penelaahan, manajemen berkeyakinan Perusahaan tidak
mengalami kesulitan atas kolektibilitas piutang usaha, sehingga tidak dilakukan cadangan
penurunan nilai piutang.
5.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi terutama
transaksi keuangan yang tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan pembayaran sesuai
permintaan.
205
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Rinciannya sebagai berikut :
30 Juni
2012
Piutang Pihak Berelasi
PT Santika Griya Persada
PT Tandan Buah Mas
PT Asta Keramasan Energi
PT Leyand International Tbk
J u m l a h
2011
(Disajikan Kembali)
26.177.085
1.295.130
-
608.810
-
28.232.160
-
63.553.000
22.912.101.926
27.472.215
608.810
28.232.160
63.553.000
-
392.283.715.559
96.274.958.926
-
229.265.511.977
1.606.446.400
-
135.143.315.883
-
66.113.283.418
700.000
-
488.558.674.485
230.871.958.377
135.143.315.883
66.113.983.418
J u m l a h
Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas
31 Desember
2011
2010
2009
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
%
%
%
30 Juni
2012
%
J u m l a h
Hutang Pihak Berelasi
PT Santika Griya Persada
Nurhandy
J u m l a h
2008
(Disajikan Kembali)
22.871.867.006
39.963.405
271.515
-
Hutang Pihak Berelasi
PT Santika Griya Persada
Nurhandy
Lain-lain
Piutang Pihak Berelasi
PT Santika Griya Persada
PT Tandan Buah Mas
PT Asta Keramasan Energi
PT Leyand International Tbk
31 Desember
2010
2009
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
2008
(Disajikan Kembali)
%
2,55
0,01
-
-
-
0,01
-
0,03
2,56
-
-
0,01
0,03
-
77,19
18,94
97,64
0,68
98,03
-
97,12
-
-
96,13
98,32
98,03
97,12
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi signifikan antara Perusahaan dengan pihak berelasi
sebagai berikut :
Pihak Berelasi
Sifat Hubungan
Jenis Transaksi
PT Santika Griya Persada
Pemegang saham
mayoritas
Perusahaan
- Pinjaman
tanpa
bunga,
jaminan dan pembayaran
permintaan.
- Pembelian saham Boswa
PT Parama Multidaya
Mempunyai
pengurus yang
sama
Pembelian saham Boswa, Brent, Subur
dan Seruyan`
Susanto Sorip
Direktur Utama
Perusahaan
Penjualan saham TBM
206
tanpa
sesuai
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Sifat Hubungan
Pihak Berelasi
6.
Jenis Transaksi
Nurhandy
Afiliasi
Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan
dan pembayaran sesuai permintaan.
PT Asta Keramasan Energi,
PT Tandan Buah Mas dan
PT Leyand International Tbk
Mempunyai
pengurus yang
sama
Pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan
dan pembayaran sesuai permintaan.
PERSEDIAAN
Rinciannya sebagai berikut :
31 Desember
30 Juni
2012
Pupuk, Bahan Kimia dan Kacangan
Suku Cadang dan Perlengkapan Lainnya
Bahan Bakar dan Pelumas
J u m l a h
2011
(Disajikan Kembali)
2010
2009
2008
2.681.607.301
1.523.352.797
136.506.348
1.178.906.584
1.487.148.318
145.433.874
2.686.934.051
663.467.900
54.912.808
2.113.879.414
1.168.583.708
393.223.951
237.959.980
1.525.940.299
23.737.933
4.341.466.446
2.811.488.776
3.405.314.759
3.675.687.073
1.787.638.212
Perusahaan belum mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran,
wabah penyakit hama dan risiko kerugian lainnya.
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan, manajemen berpendapat bahwa tidak ada
cadangan penurunan nilai persediaan yang perlu dibentuk pada tanggal 30 Juni 2012,
31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
7.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Rinciannya sebagai berikut :
30 Juni
2012
Uang Muka
Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit
Konstruksi dan Pematangan Lahan
Pembebasan Lahan
Pembelian Aset Tetap
Perjalanan Dinas
Lain-lain
J u m l a h
2011
(Disajikan Kembali)
31 Desember
2010
2009
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
2008
(Disajikan Kembali)
29.180.128.030
9.450.000.000
6.369.600.000
3.211.866.400
93.885.000
75.300.000
5.900.000.000
40.685.420.000
2.622.050.000
17.265.000
236.900.000
1.050.000.000
16.025.096.000
391.725.000
234.420.515
911.626.101
3.563.272.970
42.625.096.000
479.875.200
892.486.104
26.000.000.000
1.035.651.219
1.836.797.613
48.380.779.430
49.461.635.000
18.612.867.616
47.560.730.274
28.872.448.832
207
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (Lanjutan)
30 Juni
2012
2011
(Disajikan Kembali)
31 Desember
2010
2009
(Disajikan Kembali)
(Disajikan Kembali)
2008
(Disajikan Kembali)
Biaya Dibayar di Muka
Sewa
Asuransi
Lain-lain
224.736.607
154.808.685
146.841.224
257.902.025
85.180.820
830.693.326
141.917.291
26.196.388
-
18.879.575
130.289.667
55.250.000
43.045.635
19.995.205
3.000.000
J u m l a h
526.386.516
1.173.776.171
168.113.679
204.419.242
66.040.840
48.907.165.946
50.635.411.171
18.780.981.295
47.765.149.516
28.938.489.672
J U M L A H
Pada tahun 2012 dan 2010, Perusahaan menerima kembali uang muka pembebasan lahan yang
telah dibayarkan masing-masing sebesar Rp 40.000.000.000 dan Rp 26.000.000.000,
sehubungan dengan pembatalan perjanjian kerjasama pengurusan (Catatan 24).
8.
TANAMAN PERKEBUNAN
Rinciannya sebagai berikut :
Saldo Awal
Tanaman Menghasilkan
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
Penambahan
70.740.588.051
(10.611.088.200)
30 Juni 2012 (6 Bulan)
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
(1.768.514.700)
-
-
70.740.588.051
(12.379.602.900)
B e r s i h
60.129.499.851
Tanaman Belum Menghasilkan
232.669.074.698
27.082.519.836
-
36.660.356.130
296.411.950.664
29.663.528.283
53.271.613.979
-
(36.660.356.130)
46.274.786.132
Pembibitan
J u m l a h
322.462.102.832
Saldo Awal
Tanaman Menghasilkan
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
58.360.985.151
401.047.721.947
31 Desember 2011 (1 Tahun) (Disajikan Kembali)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
70.740.588.051
(7.074.058.805)
Saldo Akhir
(3.537.029.395)
-
-
B e r s i h
63.666.529.246
Tanaman Belum Menghasilkan
136.706.751.949
47.724.817.384
-
48.237.505.365
22.326.778.599
55.574.255.049
-
(48.237.505.365)
Pembibitan
J u m l a h
Tanaman Menghasilkan
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
60.129.499.851
222.700.059.794
Saldo Awal
232.669.074.698
29.663.528.283
322.462.102.832
31 Desember 2010 (1 Tahun) (Disajikan Kembali)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
70.740.588.051
(3.537.029.403)
(3.537.029.402)
-
B e r s i h
67.203.558.648
Tanaman Belum Menghasilkan
54.504.096.417
44.735.146.413
5.325.228.519
Pembibitan
36.519.614.808
28.599.901.429
-
J u m l a h
70.740.588.051
(10.611.088.200)
Saldo Akhir
-
70.740.588.051
(7.074.058.805)
63.666.529.246
158.227.269.873
42.792.737.638
(42.792.737.638)
136.706.751.949
22.326.778.599
222.700.059.794
208
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
Saldo Awal
Tanaman Menghasilkan
Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan
B e r s i h
Tanaman Belum Menghasilkan
Pembibitan
J u m l a h
31 Desember 2009 (1 Tahun) (Disajikan Kembali)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
70.740.588.051
-
(3.537.029.403)
Saldo Akhir
-
-
70.740.588.051
70.740.588.051
(3.537.029.403)
67.203.558.648
5.047.293.490
18.369.870.157
-
31.086.932.770
31.931.181.170
35.675.366.408
-
(31.086.932.770)
107.719.062.711
54.504.096.417
36.519.614.808
158.227.269.873
Beban penyusutan tanaman menghasilkan untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011,
2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.768.514.700 dan Rp 1.768.514.700 dan
Rp 3.537.029.395, Rp 3.537.029.402 dan Rp 3.537.029.403 dialokasikan ke Beban Pokok
Penjualan.
Pengurangan tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 5.325.228.519 pada tahun 2010
merupakan reklasifikasi ke aset tetap - persiapan lahan.
Rincian kapitalisasi tanaman belum menghasilkan sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
Reklasifikasi Aset Tetap - Persiapan Lahan
Penyusutan Aset Tetap
Biaya Pinjaman
J u m l a h
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
13.436.923.070
3.646.686.096
1.135.756.036
12.107.161.314
3.212.952.988
-
16.002.965.762
6.516.676.715
-
1.003.927.715
3.023.168.032
-
18.219.365.202
15.320.114.302
22.519.642.477
4.027.095.747
Rincian mutasi luas areal tanaman perkebunan sebagai berikut :
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Ha
Saldo per 1 Januari 2009
Jumlah
Tanaman
Perkebunan
Ha
Tanaman
Menghasilkan
Ha
186
880
1.066
Penambahan
2.172
-
2.172
Saldo per 31 Desember 2009
2.358
880
3.238
Penambahan
2.360
-
2.360
Saldo per 31 Desember 2010
4.718
880
5.598
Penambahan
2.273
-
2.273
Saldo per 31 Desember 2011
6.991
880
7.871
Penambahan
1.227
-
1.227
Saldo per 30 Juni 2012
8.218
880
9.098
209
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
Rincian luas areal tanaman sebagai berikut :
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Ha
30 Juni 2012
Kalimantan
Sumatera
J u m l a h
31 Desember 2011
Kalimantan
Sumatera
J u m l a h
J u m l a h
31 Desember 2009
Kalimantan
Sumatera
J u m l a h
31 Desember 2008
Kalimantan
Sumatera
J u m l a h
Jumlah
Tanaman
Perkebunan
Ha
5.675
2.543
880
5.675
3.423
8.218
880
9.098
4.976
2.015
880
4.976
2.895
6.991
880
7.871
Tanaman
Belum
Menghasilkan
Ha
31 Desember 2010
Kalimantan
Sumatera
Tanaman
Menghasilkan
Ha
Tanaman
Menghasilkan
Ha
Jumlah
Tanaman
Perkebunan
Ha
3.445
1.273
880
3.445
2.153
4.718
880
5.598
1.928
430
880
1.928
1.310
2.358
880
3.238
186
-
880
186
880
186
880
1.066
Tanaman perkebunan belum diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, wabah
penyakit hama, dan risiko kerugian lainnya.
Pada tanggal 30 Juni 2012, tanaman perkebunan berupa pembibitan, tanaman belum
menghasilkan dan tanaman menghasilkan dengan nilai tercatat sebesar Rp 269.748.500.000
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk
(Catatan 10).
Berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Pung’s Zulkarnain & Rekan No. 160/LP/KJPPPSZ/VIII/2012, No. 161/LP/KJPP-PSZ/VIII/2012, 162/LP/KJPP-PSZ/VIII/2012, 163/LP/KJPPPSZ/VIII/2012 dan 164/LP/KJPP-PSZ/VIII/2012 tanggal 6 Agustus 2012, total nilai wajar tanaman
perkebunan Perusahaan yang telah dinilai per tanggal 30 Juni 2012 dan 24 Juli 2012 adalah
sebesar Rp 522.475.000.000.
210
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
Pendekatan penilaian yang digunakan penilai untuk menilai jumlah nilai wajar tanaman
perkebunan Perusahaan dan Entitas Anak adalah pendekatan biaya (Cost Approach) dan
Pendekatan Pendapatan (Revenue Approach).
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai tanaman perkebunan pada tanggal 30 Juni 2012,
31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008.
Status tanah yang digunakan untuk menanam Tanaman Menghasilkan telah mendapat Sertifikat
HGU No. 7 dengan SK No. 71/HGU/BPN/1989 seluas 6.342,70 Ha.
9.
ASET TETAP
Rinciannya sebagai berikut :
30 Juni 2012 (6 Bulan)
Pengurangan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
41.714.785.000
20.084.731.153
50.471.608.697
5.224.094.637
5.449.101.751
13.207.062.630
251.093.680
193.474.500
190.737.963
-
16.027.040.242
-
41.714.785.000
49.318.834.025
50.471.608.697
5.284.450.354
5.642.576.251
122.944.321.238
13.651.630.810
190.737.963
16.027.040.242
152.432.254.327
-
320.000.000
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Jumlah Pemilikan Langsung
Sewa Pembiayaan
Alat Pengangkutan
320.000.000
-
-
Dalam Penyelesaian
Pembebasan Lahan
Persiapan Lahan dan Infrastruktur
Pabrik Kelapa Sawit
167.732.860.720
62.622.872.657
-
6.892.895.469
35.198.276.863
29.128.444.900
13.436.923.070
-
(4.031.765.000)
(11.995.275.242)
-
Jumlah Dalam Penyelesaian
230.355.733.377
71.219.617.232
13.436.923.070
(16.027.040.242)
J u m l a h
353.620.054.615
84.871.248.042
13.627.661.033
-
424.863.641.624
1.179.268.446
15.719.169.177
2.174.483.782
3.080.670.790
957.882.160
2.888.413.990
354.897.959
578.721.478
51.825.624
-
-
2.137.150.606
18.607.583.167
2.477.556.117
3.659.392.268
22.153.592.195
4.779.915.587
51.825.624
-
26.881.682.158
170.593.991.189
72.388.951.208
29.128.444.900
272.111.387.297
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Jumlah Pemilikan Langsung
Sewa Pembiayaan
Alat Pengangkutan
53.333.333
20.000.000
-
-
73.333.333
J u m l a h
22.206.925.528
4.799.915.587
51.825.624
-
26.955.015.491
Jumlah Tercatat
331.413.129.087
397.908.626.133
211
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2011 (1 Tahun) (Disajikan Kembali)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Awal
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Jumlah Pemilikan Langsung
Sewa Pembiayaan
Alat Pengangkutan
Dalam Penyelesaian
Pembebasan Lahan
Persiapan Lahan dan Infrastruktur
Jumlah Dalam Penyelesaian
J u m l a h
41.714.785.000
6.487.008.571
42.166.137.357
4.535.260.627
4.855.108.954
2.529.423.989
8.305.471.340
904.391.775
644.355.797
215.557.765
50.363.000
11.068.298.593
-
41.714.785.000
20.084.731.153
50.471.608.697
5.224.094.637
5.449.101.751
99.758.300.509
12.383.642.901
265.920.765
11.068.298.593
122.944.321.238
320.000.000
-
-
-
320.000.000
57.489.389.146
11.431.135.794
110.328.121.574
78.178.351.218
16.002.965.762
(84.650.000)
(10.983.648.593)
(11.068.298.593)
167.732.860.720
62.622.872.657
68.920.524.940
188.506.472.792
16.002.965.762
168.998.825.449
200.890.115.693
16.268.886.527
-
353.620.054.615
230.355.733.377
653.912.754
10.552.129.071
1.524.463.569
1.984.375.763
525.355.692
5.167.040.106
718.592.525
1.121.752.985
68.572.312
25.457.958
-
1.179.268.446
15.719.169.177
2.174.483.782
3.080.670.790
14.714.881.157
7.532.741.308
94.030.270
-
22.153.592.195
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Jumlah Pemilikan Langsung
Sewa Pembiayaan
Alat Pengangkutan
13.333.333
40.000.000
-
-
53.333.333
J u m l a h
14.728.214.490
7.572.741.308
94.030.270
-
22.206.925.528
Jumlah Tercatat
154.270.610.959
331.413.129.087
31 Desember 2010 (1 Tahun) (Disajikan Kembali)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Awal
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Jumlah Pemilikan Langsung
41.714.785.000
1.567.645.324
41.076.587.357
4.621.824.627
4.526.337.102
2.107.724.025
1.089.550.000
299.774.000
375.751.852
386.338.000
46.980.000
2.811.639.222
-
41.714.785.000
6.487.008.571
42.166.137.357
4.535.260.627
4.855.108.954
93.507.179.410
3.872.799.877
433.318.000
2.811.639.222
99.758.300.509
-
320.000.000
-
-
320.000.000
-
57.489.389.146
Sewa Pembiayaan
Alat Pengangkutan
Dalam Penyelesaian
Pembebasan Lahan
30.941.644.080
26.547.745.066
-
Persiapan Lahan dan Infrastruktur
7.372.201.408
7.874.501.323
1.003.927.715
(2.811.639.222)
Jumlah Dalam Penyelesaian
38.313.845.488
34.422.246.389
1.003.927.715
(2.811.639.222)
131.821.024.898
38.615.046.266
1.437.245.715
J u m l a h
212
-
11.431.135.794
68.920.524.940
168.998.825.449
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2010 (1 Tahun) (Disajikan Kembali)
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Awal
Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Jumlah Pemilikan Langsung
284.082.649
5.926.979.804
961.690.493
981.184.612
369.830.105
4.625.149.267
719.784.868
1.033.205.526
157.011.792
30.014.375
-
653.912.754
10.552.129.071
1.524.463.569
1.984.375.763
8.153.937.558
6.747.969.766
187.026.167
-
14.714.881.157
Sewa Pembiayaan
Alat Pengangkutan
-
13.333.333
-
-
13.333.333
J u m l a h
8.153.937.558
6.761.303.099
187.026.167
-
14.728.214.490
Jumlah Tercatat
123.667.087.340
154.270.610.959
Saldo Awal
Penambahan
31 Desember 2009 (1 Tahun)
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
Jumlah Pemilikan Langsung
41.714.785.000
64.479.950
31.189.956.538
3.677.543.718
2.051.535.944
1.525.637.874
9.886.630.819
1.007.390.909
2.476.601.158
22.472.500
63.110.000
1.800.000
-
41.714.785.000
1.567.645.324
41.076.587.357
4.621.824.627
4.526.337.102
78.698.301.150
14.896.260.760
87.382.500
-
93.507.179.410
Dalam Penyelesaian
Pembebasan Lahan
Persiapan Lahan dan Infrastruktur
8.745.500.000
-
22.196.144.080
7.372.201.408
-
-
30.941.644.080
7.372.201.408
Jumlah Dalam Penyelesaian
8.745.500.000
29.568.345.488
-
-
38.313.845.488
87.443.801.150
44.464.606.248
87.382.500
-
131.821.024.898
25.272.998
1.685.184.032
313.488.900
238.809.269
281.282.153
4.241.795.772
657.684.822
743.087.843
22.472.502
9.483.229
712.500
-
284.082.649
5.926.979.804
961.690.493
981.184.612
2.262.755.199
5.923.850.590
32.668.231
-
J u m l a h
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan Infrastruktur
Mesin dan Alat Berat
Alat Pengangkutan
Inventaris
J u m l a h
Jumlah Tercatat
85.181.045.951
8.153.937.558
123.667.087.340
Penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
2009
(1 Tahun)
Kapitalisasi ke Tanaman Belum
Menghasilkan
Kapitalisasi ke Pembibitan
Dibebankan ke Beban Usaha
3.646.686.096
1.062.448.896
90.780.595
3.212.952.988
228.811.600
90.628.282
6.516.676.715
875.663.172
180.401.421
3.023.168.032
3.507.221.453
230.913.614
5.809.692.078
114.158.512
J u m l a h
4.799.915.587
3.532.392.870
7.572.741.308
6.761.303.099
5.923.850.590
Pengurangan aset tetap - persiapan lahan pada 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 2010
masing-masing sebesar Rp 13.436.923.070, Rp 16.002.965.762 dan Rp 1.003.927.715
direklasifikasi ke akun Tanaman Belum Menghasilkan.
213
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP (Lanjutan)
Rincian areal yang telah memperoleh sertifikat HGU sebagai berikut :
Nomor
HGU No. 7 dengan SK
No. 71/HGU/BPN/1989
Lokasi
Lhok Boot
Areal (Ha)
6.342,70
Jatuh Tempo
31 Desember 2019
Manajemen berkeyakinan bahwa HGU tersebut dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya
berakhir.
Pada tanggal 30 Juni 2012, aset tetap tertentu dan sertifikat HGU dengan nilai tercatat sebesar
Rp 71.082.021.599 dijadikan jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh
Perusahaan dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Catatan 10) dan hutang pembiayaan.
Pengurangan aset tetap pemilikan langsung merupakan penjualan aset tetap dengan rincian
sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
Harga Jual
Jumah Tercatat
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
93.490.314
(138.912.339)
37.171.552
(52.873.253)
93.804.744
(146.985.453)
259.791.650
(246.291.833)
(45.422.025)
(15.701.701)
(53.180.709)
13.499.817
2009
(1 Tahun)
55.426.769
(54.714.269)
712.500
Pengurangan aset tetap pemilikan langsung inventaris pada tahun 2011 merupakan pengalihan
kepada karyawan dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar
Rp 50.363.000 dan Rp 25.457.958.
Perusahaan belum mengasuransikan seluruh aset tetapnya terhadap risiko kerugian akibat
kebakaran dan risiko kerugian lainnya, kecuali aset tetap yang diperoleh melalui sewa
pembiayaan dan pembiayaan konsumen telah diasuransikan.
Berdasarkan Laporan Penilaian Independen KJPP Pung’s Zulkarnain & Rekan No. 160/LP/KJPPPSZ/VIII/2012, No. 161/LP/KJPP-PSZ/VIII/2012, 162/LP/KJPP-PSZ/VIII/2012, 163/LP/KJPPPSZ/VIII/2012 dan 164/LP/KJPP-PSZ/VIII/2012 tanggal 6 Agustus 2012, total nilai wajar aset tetap
Perusahaan yang telah dinilai per tanggal 30 Juni 2012 dan 24 Juli 2012 adalah sebesar
Rp 489.966.240.000.
Pendekatan penilaian yang digunakan penilai untuk menilai jumlah nilai wajar aset tetap
Perusahaan adalah pendekatan penyisaan tanah (Land Residual Technique) dan pendekatan
biaya (Cost Approach).
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan pada tanggal
30 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
214
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET TETAP (Lanjutan)
Manajemen Perusahaan juga berpendapat, tidak terdapat perubahan estimasi masa manfaat dan
perubahan yang signifikan dalam ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan
(metode penyusutan) terhadap aset tersebut.
Entitas Anak melakukan perjanjian sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen atas pembelian
alat pertanian dan alat pengangkutan untuk jangka waktu 1 - 3 tahun.
Rincian pembayaran angsuran di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa
pembiayaan dengan PT Dipo Star Finance adalah sebagai berikut :
31 Desember
30 Juni
2012
Tahun :
2011
2012
2013
J u m l a h
Dikurangi : Bagian Bunga
Hutang Sewa Pembiayaan
Bagian Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
2011
2010
51.158.400
49.264.800
102.316.800
49.264.800
93.790.400
102.316.800
49.264.800
100.423.200
151.581.600
245.372.000
(4.776.467)
(10.320.434)
(27.269.331)
95.646.733
(95.646.733)
141.261.166
(93.301.302)
218.102.669
(85.367.903)
47.959.864
132.734.766
Bagian Jangka Panjang
-
Rincian pembayaran angsuran di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian pembiayaan
konsumen dengan PT Bank Mestika Dharma dan PT Dipo Star Finance adalah sebagai berikut :
Tahun :
2011
2012
2013
2014
J u m l a h
Dikurangi : Bagian Bunga
Hutang Sewa Pembiayaan
Bagian Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun
Bagian Jangka Panjang
215
31 Desember
30 Juni
2012
2011
2010
477.395.300
787.590.600
314.156.000
996.590.640
787.590.600
314.156.000
316.356.280
316.356.280
316.356.280
-
1.579.141.900
2.098.337.240
949.068.840
(167.542.948)
(257.608.170)
(154.868.840)
1.411.598.952
(748.017.354)
1.840.729.070
(835.040.119)
794.200.000
(233.929.084)
663.581.598
1.005.688.951
560.270.916
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
HUTANG BANK
Akun ini merupakan saldo hutang sehubungan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Pan
Indonesia Tbk per 30 Juni 2012.
Rincian fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak dari PT Bank Pan Indonesia
Tbk sebagai berikut :
a.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Kredit No. 215 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris Arry
Supratno, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Berulang yang bersifat Non
Revolving sebesar Rp 200.000.000.000 untuk modal kerja dalam bidang perkebunan sawit,
dengan jangka waktu selama 1 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2013.
Berdasarkan Surat dari PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 582/JAS/EXT/12 tanggal 20 Juli
2012, PT Bank Pan Indonesia Tbk menyetujui perubahan penggunaan kredit Perusahaan
menjadi re-financing.
Fasilitas tersebut di atas dijamin dengan persediaan dengan nilai penjaminan sebesar
Rp 150.173.000.000 dan 1 (satu) bidang tanah milik Perusahaan yang terletak di Desa Mekar
Baru, Kecamatan Monterado, Desa Godang Damar, Kecamatan Lembah Bawang, Desa
Bukit Serayan, Desa Babane, Desa Pasti Jaya dan Desa Samalantan, Kecamatan
Salamantan, Kabupaten Bengkayang, seluas 3.530,69 Ha, yang pada saat ini sedang dalam
permohonan Hak Guna Usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp 51.733.000.000.
Tingkat suku bunga yang dibebankan selama 2012 sebesar 6,5 % per tahun.
b.
Berdasarkan Akta perjanjian Kredit Kredit No. 245 tanggal 25 Juni 2012 dari Notaris Arry
Supratno, SH, Boswa memperoleh fasilitas Pinjaman Berulang yang bersifat Non Revolving
sebesar Rp 150.000.000.000 untuk modal kerja dalam bidang perkebunan sawit, dengan
jangka waktu selama 1 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juni 2013.
Berdasarkan Surat dari PT Bank Pan Indonesia Tbk No. 581/JAS/EXT/12 tanggal 20 Juli
2012, PT Bank Pan Indonesia Tbk menyetujui perubahan penggunaan kredit Perusahaan
menjadi re-financing.
Fasilitas tersebut di atas dijaminkan dengan :
-
Persediaan yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia berupa tanaman menghasilkan dan
tanaman belum menghasilkan serta bibit (kelapa sawit) dengan nilai penjaminan sebesar
Rp 119.575.500.000
-
1 (satu) bidang Tanah milik Boswa dengan Sertifikat Hak Guna Usaha No. 7/Lhok Boot,
Propinsi Daerah Istimewa Aceh, Kabupaten Aceh Barat, Kecamatan Setia Bakti, Desa
Lhok Boot, seluas 6.342,70 Ha dengan nilai penjaminan sebesar Rp 45.077.500.000.
Tingkat suku bunga yang dibebankan selama tahun 2012 sebesar 6,5 % per tahun.
216
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
HUTANG BANK (Lanjutan)
Sehubungan dengan fasilitas-fasilitas tersebut di atas, tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Pan
Indonesia Tbk, Perusahaan dibatasi dalam beberapa hal, antara lain menjaminkan, mengalihkan
hak atau menyewakan harta selain daripada usaha sehari-hari yang dilakukan Perusahaan dan
Boswa, menerima atau menambah atau menjadi penjamin pinjaman dari pihak lain, mengadakan
perubahan dari sifat usaha.
11.
HUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
Rinciannya sebagai berikut :
31 Desember
30 Juni
2012
PT Sinar Karya Agung
PT Primasawit Tehnik Berjaya
PT Trackindo
PT Permata Prima Elektrindo
Lain-lain
J u m l a h
2011
2010
2009
2008
9.224.553.256
3.214.363.457
870.200.196
13.999.004.722
440
35.924.700
864.932.886
440
222.782.278
180.278.049
539.264.324
331.811.948
500.000.000
845.748.184
13.309.116.909
14.034.929.862
1.087.715.604
1.051.354.321
1.345.748.184
Hutang kepada PT Sinar Karya Agung merupakan hutang kepada kontraktor sehubungan dengan
pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Hutang kepada PT Primasawit Tehnik Berjaya merupakan hutang sehubungan dengan
pembangunan pabrik kelapa sawit milik Boswa.
12.
PERPAJAKAN
Rinciannya sebagai berikut :
30 Juni
2012
Pajak Dibayar di Muka
Pajak Penghasilan Pasal 22
Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 28A
Pajak Pertambahan Nilai
J u m l a h
Hutang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 29
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2)
J u m l a h
2011
(Disajikan Kembali)
31 Desember
2010
(Disajikan Kembali)
2009
2008
25.232.251
374.860.830
9.489.528.255
25.232.251
224.916.498
9.486.745.627
25.232.251
9.195.502.732
25.232.251
4.864.526.896
25.232.251
5.500.000
2.527.942.863
9.889.621.336
9.736.894.376
9.220.734.983
4.889.759.147
2.558.675.114
13.984.464
157.289.176
24.990.722
13.129.752
31.073.333
44.164.441
24.990.722
16.099.748
2.760.105
2.329.364
368.331.906
112.328.626
142.000.940
27.102.926
68.443.246
88.672.957
195.681.750
2.863.200
-
209.394.114
116.328.244
485.750.001
326.220.069
198.544.950
Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.
217
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Pajak Penghasilan Badan
Rincian penghasilan (beban) pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut :
2 0 1 2 (6 Bulan)
Entitas Anak
Perusahaan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
J u m l a h
95.680.529
(1.389.078.934)
(1.293.398.405)
95.680.529
(1.389.078.934)
(1.293.398.405)
2 0 1 1 (6 Bulan)
Entitas Anak
Perusahaan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
J u m l a h
J u m l a h
(1.178.259.141)
(742.594.772)
435.664.369
(1.178.259.141)
(742.594.772)
2 0 1 1 (1 Tahun)
Entitas Anak
(2.300.403.253)
(1.855.208.176)
445.195.077
(2.300.403.253)
(1.855.208.176)
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
J u m l a h
2 0 1 0 (1 Tahun)
Entitas Anak
218
Jumlah
-
(299.888.660)
81.141.178
(299.888.660)
81.141.178
-
(218.747.482)
(218.747.482)
2 0 0 9 (1 Tahun)
Entitas Anak
Perusahaan
J u m l a h
Jumlah
445.195.077
Perusahaan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah
435.664.369
Perusahaan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah
Jumlah
-
(73.943.246)
-
(73.943.246)
-
-
(73.943.246)
(73.943.246)
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dengan rugi fiskal untuk periode 6 bulan
yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Rugi (Laba) sebelum Pajak Penghasilan Entitas Anak
Rugi sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan
Beda Waktu :
Imbalan Kerja
Tanaman Perkebunan
Penyusutan Aset Tetap
Rugi Penjualan Aset Tetap
Rugi Pengalihan Aset Tetap
Jumlah Beda Waktu
Beda Tetap :
Sumbangan dan Perjamuan
Rugi Penjualan Aset Tetap ke Karyawan
Jasa Giro
Rugi Pengalihan Aset Tetap
Lain-lain
Jumlah Beda Tetap
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2010
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
(1.264.421.186)
2009
(1 Tahun)
2.250.423.618
3.391.121.885
4.572.390.008
(2.603.177.402)
(3.961.606.429)
(5.194.175.503)
(352.753.784)
(570.484.544)
(621.785.495)
64.667.319
(7.369.355.745)
-
66.916.349
(2.902.023.068)
(10.938)
-
129.334.639
(8.044.599.147)
478.396
(2.625.000)
(478.395)
196.713.198
-
53.757.372
-
(7.304.688.426)
(2.835.117.657)
(7.917.889.507)
196.713.198
53.757.372
8.996.800
1.360.666
(40.325.797)
-
21.328.200
(10.212.646)
3.740.625
344.400
23.178.200
2.540.688
(15.578.462)
17.032.395
1.205.875
20.637.214
(26.007.103)
940.250
2.343.300
(13.182.931)
2.463.950
(29.968.331)
15.200.579
28.378.696
(4.429.639)
(8.375.681)
74.786.290
(1.189.634.896)
103.065.756
(607.459.493)
(504.393.737)
Rugi Fiskal
(7.687.410.541)
(3.390.401.622)
(8.511.296.306)
(997.351.337)
(459.012.046)
Akumulasi Rugi Fiskal, Awal Tahun :
2007
2009
2010
2011
(264.843.578)
(459.012.046)
(997.351.337)
(8.511.296.306)
(264.843.578)
(459.012.046)
(997.351.337)
-
(264.843.578)
(459.012.046)
(997.351.337)
-
(264.843.578)
(459.012.046)
-
(264.843.578)
-
Akumulasi Rugi Fiskal, Akhir Tahun
(17.919.913.808)
(5.111.608.583)
(10.232.503.267)
(1.721.206.961)
(723.855.624)
Pada tanggal 23 September 2008, Undang-undang No. 7 tahun 1983 mengenai Pajak
Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 tahun 2008.
Perubahan tersebut mencakup antara lain perubahan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal
masing-masing sebesar 28 % untuk tahun fiskal 2009 dan 25 % untuk tahun fiskal 2010 dan tahun
fiskal seterusnya.
Nilai rugi fiskal Perusahaan tahun 2011, 2010 dan 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) tahunan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
219
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan dan manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai
berikut :
Dikreditkan
Dikreditkan
Dikreditkan
Dikreditkan
(Dibebankan)
(Dibebankan)
(Dibebankan)
(Dibebankan)
ke Laporan
ke Laporan
ke Laporan
ke Laporan
31 Desember
Laba Rugi
31 Desember
Laba Rugi
31 Desember
Laba Rugi
31 Desember
Laba Rugi
30 Juni
2008
Komprehensif
2009
Komprehensif
2010
Komprehensif
2011
Komprehensif
2012
Perusahaan
Aset Tetap dan
Tanaman Perkebunan
-
-
-
-
-
(2.011.806.037)
(2.011.806.037)
(1.842.338.936)
(3.854.144.973)
Imbalan Kerja
-
-
-
-
-
79.839.203
79.839.203
16.166.830
96.006.033
Rugi Fiskal
-
-
-
-
-
2.377.161.911
2.377.161.911
1.921.852.635
4.299.014.546
-
-
-
-
-
445.195.077
445.195.077
95.680.529
540.875.606
-
81.141.178
Jumlah
Entitas Anak
81.141.178
(1.479.582.973)
(1.398.441.795)
(796.551.185)
PT Brent Multidaya
-
-
-
-
-
(233.661.020)
(233.661.020)
(209.208.581)
PT Bumi Orion Seruyan Sawit
PT Boswa Megalopolis
-
-
-
-
-
-
-
(42.220.275)
(42.220.275)
(28.323.877)
(70.544.152)
PT Bumi Orion Sawit Subur
-
-
-
-
-
(544.938.985)
(544.938.985)
(354.995.291)
(899.934.276)
(2.219.262.075)
(1.389.078.934)
(3.608.341.009)
Jumlah
-
-
-
81.141.178
81.141.178
(2.300.403.253)
JUMLAH
-
-
-
81.141.178
81.141.178
(1.855.208.176)
-
-
-
(2.219.262.075)
Dikreditkan
(Dibebankan)
ke Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
31 Desember
2010
Perusahaan
Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan
Imbalan Kerja
Rugi Fiskal
Jumlah
445.195.077
(1.293.398.405)
(2.194.992.980)
(442.869.601)
540.875.606
(3.608.341.009)
30 Juni
2011
-
(725.508.502)
64.234.631
1.096.938.240
(725.508.502)
64.234.631
1.096.938.240
-
435.664.369
435.664.369
Entitas Anak
PT Boswa Megalopolis
PT Brent Multidaya
PT Bumi Orion Seruyan Sawit
PT Bumi Orion Sawit Subur
81.141.178
-
(1.040.392.066)
(34.253.785)
(103.613.290)
(959.250.888)
(34.253.785)
(103.613.290)
Jumlah
81.141.178
(1.178.259.141)
(1.097.117.963)
-
(742.594.772)
JUMLAH
81.141.178
435.664.369
(1.097.117.963)
Aset pajak tangguhan diakui jika besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi
penghasilan kena pajak di masa mendatang. Sebelum 1 Januari 2011, Perusahaan tidak
mengakui perbedaan temporer dan rugi fiskal sebagai aset pajak tangguhan karena manajemen
belum dapat menentukan manfaat atas realisasinya. Berdasarkan penelaahan manajemen pada
tahun 2011, perbedaan temporer dan rugi fiskal sejak tahun 2010 dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi penghasilan kena pajak dalam 5 tahun mendatang, sehingga perbedaan temporer
dan rugi fiskal tersebut diakui sebagai aset pajak tangguhan.
220
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12.
P E R P A J A K A N (Lanjutan)
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari
laba (rugi) sebelum pajak penghasilan dan beban pajak sesuai Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan menurut
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Laba sebelum Pajak Penghasilan - Entitas Anak
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
2009
(1 Tahun)
2.250.423.618
(2.603.177.402)
3.391.121.885
(3.961.606.429)
4.572.390.008
(5.194.175.503)
(1.264.421.186)
74.786.290
103.065.756
(607.459.493)
(352.753.784)
(570.484.544)
(621.785.495)
(1.189.634.896)
(504.393.737)
(88.188.446)
(142.621.136)
(155.446.374)
(297.408.724)
(141.230.246)
(7.492.083)
-
3.800.145
(296.843.378)
7.094.674
(296.843.377)
(1.107.410)
249.337.834
49.178.300
(2.345.191)
128.523.373
15.052.064
Jumlah Manfaat Pajak - Perusahaan
Jumlah Beban Pajak - Entitas Anak
(95.680.529)
1.389.078.934
(435.664.369)
1.178.259.141
(445.195.077)
2.300.403.253
218.747.482
73.943.246
Jumlah Beban Pajak
1.293.398.405
742.594.772
1.855.208.176
218.747.482
73.943.246
Rugi sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan
Pajak sesuai Tarif Pajak yang Berlaku
Pengaruh Pajak atas :
Beda Tetap
Rugi Fiskal yang Belum Ditentukan Manfaatnya
Penyesuaian
13.
2011
(6 Bulan)
BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Rinciannya sebagai berikut :
31 Desember
30 Juni
2012
Bunga Pinjaman Bank
Jasa Profesional
Gaji
Sewa
Lain-lain
J u m l a h
14.
2011
2010
2009
2008
1.130.277.777
460.000.000
33.252.085
257.000.000
271.190.653
33.158.250
167.400.000
678.328.077
19.152.395
88.000.000
962.709.059
18.059.927
6.737.500
336.678.613
57.070.000
14.215.509
1.623.529.862
561.348.903
864.880.472
1.068.768.986
414.701.622
LIABILITAS IMBALAN KERJA
Perusahaan menghitung dan mencatat liabilitas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai
dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Estimasi imbalan kerja
per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen
PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria, sedangkan per 30 Juni 2012 dan 2011 ditentukan
secara proporsional dari beban cadangan imbalan kerja tahun sebelumnya. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan estimasi imbalan kerja tersebut. Pada 30 Juni
2012 dan 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 jumlah karyawan tetap yang berhak masingmasing sebanyak 223, 207, 140, 47 dan 224 orang.
221
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
Asumsi yang digunakan untuk menghitung estimasi imbalan kerja pada tanggal Laporan Posisi
Keuangan (Neraca) Konsolidasi sebagai berikut :
Usia Pensiun Normal
:
55 tahun
Tingkat Kenaikan Gaji per tahun
:
8%
Tingkat Diskonto per tahun
:
10%
Tingkat Mortalita
:
TMI II 1999
Tingkat Cacat
:
1 % dari tingkat mortalita
Tingkat Pengunduran Diri
:
0%-2%
Metode Penilaian
:
Proyeksi Kredit Unit
Liabilitas imbalan kerja sebagai berikut :
30 Juni
2012
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Belum Diakui
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui
Jumlah Liabilitas Imbalan Kerja
31 Desember
2010
2011
2009
1.105.355.334
(181.187.517)
(10.202.631)
927.054.325
(201.442.515)
(10.623.021)
277.803.518
186.543.367
-
246.178.989
8.790.590
-
913.965.186
714.988.789
464.346.885
254.969.579
Mutasi saldo liabilitas imbalan kerja sebagai berikut :
30 Juni
2012
31 Desember
2010
2011
2009
Saldo Awal
Cadangan Tahun Berjalan
Beban Imbalan Kerja yang Belum Diakui
Pembayaran Imbalan Kerja
714.988.789
198.976.397
-
464.346.885
250.641.904
-
254.969.579
512.265.385
197.094.081
(499.982.160)
151.416.220
103.553.359
-
Saldo Akhir
913.965.186
714.988.789
464.346.885
254.969.579
Jumlah cadangan imbalan kerja sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
Biaya Jasa Kini
Biaya Bunga
Keuntungan Aktuaria yang Diakui
Biaya Jasa Lalu yang Diakui
Beban Imbalan Kerja Tahun-tahun
Sebelumnya
Kelebihan Pembayaran Imbalan Kerja
dari yang Dicadangkan
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
161.017.366
37.538.641
420.390
93.930.512
23.217.345
-
-
-
-
197.094.081
-
-
-
-
292.433.026
-
198.976.397
117.147.857
250.641.904
709.359.466
254.969.579
222
229.200.459
28.332.522
(7.311.467)
420.390
177.780.516
42.209.507
(157.664)
-
2009
(1 Tahun)
140.801.922
10.614.298
103.553.359
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
Alokasi cadangan imbalan kerja sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
Beban Umum dan Administrasi
Pembibitan
J u m l a h
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
2009
(1 Tahun)
198.976.397
-
117.147.857
-
250.641.904
-
521.277.910
188.081.556
53.757.372
201.212.207
198.976.397
117.147.857
250.641.904
709.359.466
254.969.579
Cadangan imbalan kerja sebesar Rp 197.094.081 dan Rp 103.553.359 untuk tahun 2010 dan
2009 merupakan beban imbalan kerja untuk tahun-tahun sebelumnya, yang menurut manajemen
Perusahaan, jumlah tersebut tidak material, sehingga langsung dibebankan pada tahun 2010 dan
2009.
Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berpendapat bahwa asumsi tersebut
sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja tersebut telah memadai
untuk menutupi liabilitas imbalan kerja Perusahaan.
15.
MODAL SAHAM
Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 27 April 2009 dari dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
modal dasar Perusahaan ditingkatkan dari sebesar Rp 40.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas 200.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per
saham dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar Rp 15.000.000.000
menjadi sebesar Rp 60.000.000.000.
Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 8 November 2010 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
modal dasar Perusahaan ditingkatkan dari sebesar Rp 200.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 600.000.000.000, peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar
Rp 60.000.000.000 menjadi sebesar Rp 200.000.000.000 dan perubahan nilai nominal saham dari
sebesar Rp 1.000.000 menjadi sebesar Rp 100 per saham.
Berdasarkan Akta No. 86 tanggal 31 Januari 2012 dari dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
pemegang saham Perusahaan menyetujui penjualan 10.000 saham milik Sugito Hendradjaja
kepada Susanto Sorip.
Berdasarkan Akta No. 72 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., modal
dasar Perusahaan ditingkatkan dari sebesar Rp 600.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 1.500.000.000.000 yang terbagi atas 15.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per
saham, dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar Rp 200.000.000.000
menjadi sebesar Rp 500.000.000.000 dan penjualan 10.000 saham milik Susanto Sorip kepada
PT Multi Karang Intan Permai.
223
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
MODAL SAHAM (Lanjutan)
Susunan pemegang saham Perusahaan sebagai berikut :
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
PT Multi Karang Intan Permai
J u m l a h
Pemegang Saham
PT Santika Griya Persada
Sugito Hendradjaja
J u m l a h
Pemegang Saham
30 Juni 2012
Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase
Jumlah Saham
Kepemilikan
Jumlah
%
4.500.000.000
500.000.000
90,00
10,00
450.000.000.000
50.000.000.000
5.000.000.000
100,00
500.000.000.000
31 Desember 2011 dan 2010
Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase
Jumlah Saham
Kepemilikan
Jumlah
%
1.999.990.000
10.000
99,999
0,001
199.999.000.000
1.000.000
2.000.000.000
100,000
200.000.000.000
31 Desember 2009
Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase
Jumlah Saham
Kepemilikan
Jumlah
%
PT Santika Griya Persada
Sugito Hendradjaja
J u m l a h
Pemegang Saham
59.999
1
99,999
0,001
59.999.000.000
1.000.000
60.000
100,000
60.000.000.000
31 Desember 2008
Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase
Jumlah Saham
Kepemilikan
Jumlah
%
PT Santika Griya Persada
Sugito Hendradjaja
J u m l a h
224
14.999
1
99,993
0,007
14.999.000.000
1.000.000
15.000
100,000
15.000.000.000
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
MODAL SAHAM (Lanjutan)
Pada tahun 2010 dan 2011, saham Perusahaan sebanyak 1.999.990.000 saham milik PT Santika
Griya Persada dijadikan sebagai obligasi wajib konversi kepada Spring Field Emerging Market
Pte. Ltd. Pada tahun 2012, saham Perusahaan sebanyak 2.933.333.000 saham milik
PT Santika Griya Persada dijadikan sebagai obligasi wajib konversi kepada Spring Field Emerging
Market Pte. Ltd.
16.
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Rincian per 31 Juni 2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 sebagai berikut :
Biaya Perolehan
(Nilai Penjualan)
Pembelian Saham PT Boswa Megalopolis
Pembelian Saham PT Brent Multidaya
Penjualan Saham PT Tandan Buah Mas
Pembelian Saham PT Bumi Orion Seruyan Sawit
Pembelian Saham PT Bumi Orion Sawit Subur
127.500.000.000
599.000.000
(7.999.000.000)
649.000.000
649.000.000
J u m l a h
Nilai Buku
128.443.976.843
592.310.839
(7.972.224.026)
421.427.014
(903.872.254)
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengedali
943.976.843
(6.689.161)
26.775.974
(227.572.986)
(1.552.872.254)
(816.381.584)
Berdasarkan akta Jual beli Saham No. 57 dan 58 tanggal 16 Desember 2010 dari Notaris
H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham Boswa milik PT Santika Griya Persada
dan PT Parama Multidaya (keduanya pihak sepengendali) secara keseluruhan sebanyak
1.275.000.000 saham atau 85 % dari modal ditempatkan dan disetor Boswa, dengan biaya
perolehan sebesar Rp 127.500.000.000 yang menghasilkan selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali sebesar Rp 943.976.843. Transaksi ini dicatat seolah-olah telah terjadi sejak
awal periode penyajian sesuai SAK 38.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 15 tanggal 8 Nopember 2010 dari Notaris H. Teddy Anwar,
SH, SpN., Perusahaan membeli saham Brent milik PT Parama Multidaya (pihak sepengendali)
sebanyak 599 saham atau 99,83 % dari modal ditempatkan dan disetor Brent, dengan biaya
perolehan sebesar Rp 599.000.000 yang menghasilkan selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali sebesar Rp 6.689.161. Transaksi ini dicatat seolah-olah telah terjadi sejak
awal periode penyajian sesuai SAK 38.
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 28 Mei 2012, Perusahaan menjual seluruh
saham TBM sebanyak 7.999 saham atau 99,99 % dari modal ditempatkan dan disetor TBM
kepada Susanto Sorip (pihak sepengendali), dengan harga jual sebesar Rp 7.999.000.000 yang
menghasilkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 26.775.974.
Transaksi ini dicatat seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian sesuai SAK 38.
225
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (Lanjutan)
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 117 tanggal 30 April 2012 dan Akta Jual Beli Saham
No. 69 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli saham
Subur milik PT Parama Multidaya (pihak sepengendali) secara keseluruhan sebanyak 649 saham
atau 64,9 % dari modal ditempatkan dan disetor Subur, dengan biaya perolehan sebesar
Rp 649.000.000 yang menghasilkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
sebesar Rp 1.552.872.254. Transaksi ini dicatat seolah-olah telah terjadi sejak awal periode
penyajian sesuai SAK 38.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 119 dan 120 tanggal 30 April 2012 dan Akta Jual Beli
Saham No. 71 tanggal 29 Mei 2012 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN., Perusahaan membeli
saham Seruyan milik PT Parama Multidaya (pihak sepengendali) secara keseluruhan sebanyak
649 saham atau 64,9 % dari modal ditempatkan dan disetor Seruyan, dengan biaya perolehan
sebesar Rp 649.000.000 yang menghasilkan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali sebesar Rp 227.572.986. Transaksi ini dicatat seolah-olah telah terjadi sejak awal
periode penyajian sesuai SAK 38.
17.
KEPENTINGAN NON PENGENDALI
Rinciannya sebagai berikut :
30 Juni
2012
PT Boswa Megalopolis
PT Brent Multidaya
PT Bumi Orion Sawit Subur
PT Bumi Orion Seruyan Sawit
J u m l a h
2011
(Disajikan Kembali)
31 Desember
2010
(Disajikan Kembali)
2009
2008
23.073.675.458
1.000.000
1.000.000
1.000.000
23.335.486.445
1.000.000
1.000.000
1.000.000
22.686.823.205
39.389
1.000.000
1.000.000
22.666.584.149
39.491
1.000.000
1.000.000
22.586.556.712
39.491
1.000.000
1.000.000
23.076.675.458
23.338.486.445
22.688.862.594
22.668.623.640
22.588.596.203
Bagian kepentingan non pengendali atas laba bersih entitas anak yang dikonsolidasikan sebagai
berikut :
2012
(6 Bulan)
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2010
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2009
PT Boswa Megalopolis
PT Brent Multidaya
217.150.775
-
451.568.135
960.611
648.663.240
960.611
20.239.056
(102)
80.027.437
-
J u m l a h
217.150.775
452.528.746
649.623.851
20.238.954
80.027.437
226
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PENJUALAN BERSIH
Akun ini merupakan jumlah penjualan tandan buah segar masing-masing sebesar
Rp 20.800.956.755, Rp 19.860.145.790, Rp 37.322.668.295, Rp 24.807.906.975 dan
Rp 14.847.699.140 untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan
2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
Seluruh penjualan dilakukan dengan pihak ketiga.
Rincian penjualan kepada pihak yang melebihi 10 % dari penjualan bersih sebagai berikut :
30 Juni
2012
30 Juni
2011
31 Desember
2010
2009
PT Karya Tanah Subur
UD Nanda
20.570.587.595
-
19.860.145.790
-
37.322.668.295
-
22.627.972.955
136.069.700
14.847.699.140
J u m l a h
20.570.587.595
19.860.145.790
37.322.668.295
22.764.042.655
14.847.699.140
Persentase terhadap Jumlah Penjualan Bersih
31 Desember
30 Juni
2011
2011
2010
%
%
%
30 Juni
2012
%
19.
2011
2009
%
PT Karya Tanah Subur
UD Nanda
98,89
-
100,00
-
100,00
-
91,21
0,55
100,00
J u m l a h
98,89
100,00
100,00
91,76
100,00
BEBAN POKOK PENJUALAN
Rinciannya sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
2009
(1 Tahun)
Pembelian Tandan Buah Segar
Beban Pengangkutan
Penyusutan
Beban Panen
Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan
Lain-lain
10.645.873.720
2.440.858.390
1.768.514.700
940.932.235
801.090.917
315.000
11.074.969.455
1.294.051.305
1.768.514.700
315.101.686
472.841.870
610.000
21.977.750.185
2.966.226.205
3.537.029.395
591.296.790
859.857.257
1.160.005
10.604.341.550
2.962.037.350
3.537.029.402
3.903.251.452
1.077.864.189
55.385.001
6.308.916.127
2.240.922.450
3.537.029.403
660.641.479
923.271.664
139.177.220
Beban Pokok Penjualan
16.597.584.962
14.926.089.016
29.933.319.837
22.139.908.944
13.809.958.343
227
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
BEBAN USAHA
Rinciannya sebagai berikut :
2012
(6 Bulan)
Jasa Profesional
Sewa
Gaji dan Tunjangan
Cadangan Imbalan Kerja
Pemeliharaan Bangunan
Penyusutan Aset Tetap
Pos dan Telekomunikasi
Alat Tulis Kantor
Transportasi
Lain-lain
J u m l a h
21.
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
2009
(1 Tahun)
227.000.000
449.148.071
420.736.304
198.976.397
114.010.476
90.780.595
45.727.128
40.505.496
16.643.600
198.531.145
56.686.000
423.507.922
495.432.405
117.147.857
39.382.600
90.628.282
26.645.000
36.940.537
13.845.500
170.999.745
381.766.895
923.967.212
945.981.453
250.641.904
73.890.800
180.401.421
118.733.282
62.482.032
25.890.800
235.062.086
257.406.000
595.399.644
1.709.881.981
521.277.910
111.416.620
230.913.614
95.250.532
65.130.715
146.522.698
264.843.566
91.700.000
358.764.130
591.217.580
53.757.372
137.047.801
114.158.512
26.695.100
301.647.434
1.802.059.212
1.471.215.848
3.198.817.885
3.998.043.280
1.674.987.929
PENYESUAIAN SALDO LABA
Penyesuaian saldo rugi sebesar Rp 17.834.531 merupakan penghentian pengakuan jumlah
tercatat goodwill negatif yang timbul sebelum tanggal 1 januari 2011, sesuai PSAK 22 (Revisi
2010), ”Kombinasi Bisnis”.
22.
INFORMASI SEGMEN
Perusahaan dan Entitas Anak bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit. Berikut ini adalah
informasi segmen operasi berdasarkan wilayah geografis:
Pendapatan Bersih
30 Juni 2012 ( 6 Bulan)
Laba Bruto
Laba Komprehensif
Total Aset
Sumatera
Kalimantan
20.570.587.595
230.369.160
4.009.334.633
194.037.160
1.675.936.359
(718.911.146)
506.327.832.240
833.177.964.742
J u m l a h
Kantor Pusat dan Lainnya
Eliminasi antar Segmen
20.800.956.755
-
4.203.371.793
-
957.025.213
558.385.896
-
1.339.505.796.982
(387.957.431.521)
(55.142.909.060)
20.800.956.755
4.203.371.793
1.515.411.109
J U M L A H
Pendapatan Bersih
30 Juni 2011 (6 Bulan)
Laba (Rugi)
Laba Bruto
Komprehensif
896.405.456.401
Total Aset
Sumatera
Kalimantan
19.860.145.790
-
4.934.056.774
-
2.828.236.200
(179.709.087)
324.591.213.306
424.836.331.805
J u m l a h
Kantor Pusat dan Lainnya
Eliminasi antar Segmen
19.860.145.790
-
4.934.056.774
-
2.648.527.113
186.500.686
-
749.427.545.111
(142.476.109.202)
(1.606.239.642)
19.860.145.790
4.934.056.774
2.835.027.799
605.345.196.267
J U M L A H
228
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Pendapatan Bersih
Total Aset
Sumatera
Kalimantan
37.322.668.295
-
7.389.348.458
-
3.341.589.137
(624.407.305)
377.755.984.321
500.376.716.209
J u m l a h
Kantor Pusat dan Lainnya
Eliminasi antar Segmen
37.322.668.295
-
7.389.348.458
-
2.717.181.832
1.087.838.314
-
878.132.700.530
(142.476.109.202)
(1.198.872.200)
37.322.668.295
7.389.348.458
3.805.020.146
734.457.719.128
J U M L A H
Pendapatan Bersih
31 Desember 2010 (1 Tahun)
Laba (Rugi)
Laba Bruto
Komprehensif
Total Aset
Sumatera
Kalimantan
24.807.906.975
-
2.667.998.031
-
(79.270.911)
(1.403.897.757)
238.386.963.662
362.688.185.210
J u m l a h
Kantor Pusat dan Lainnya
Eliminasi antar Segmen
24.807.906.975
-
2.667.998.031
-
(1.483.168.668)
423.166.469
-
601.075.148.872
(141.648.215.263)
(1.065.390.899)
24.807.906.975
2.667.998.031
(1.060.002.199)
458.361.542.710
J U M L A H
Pendapatan Bersih
31 Desember 2009 (1 Tahun)
Laba (Rugi)
Komprehensif
Laba Bruto
Total Aset
Sumatera
Kalimantan
14.847.699.140
-
1.037.740.797
-
533.516.247
(504.393.737)
215.338.877.679
135.962.140.948
J u m l a h
Kantor Pusat dan Lainnya
Eliminasi antar Segmen
14.847.699.140
-
1.037.740.797
-
29.122.510
(453.488.810)
-
351.301.018.627
960.178.480
(1.262.345.899)
14.847.699.140
1.037.740.797
(424.366.300)
350.998.851.208
J U M L A H
23.
31 Desember 2011 (1 Tahun)
Laba Bruto
Laba Komprehensif
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Manajemen Risiko Keuangan
Perusahaan menghadapi berbagai macam risiko-risiko keuangan yang timbul dari aktivitas
operasional Perusahaan, yaitu risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit, risiko tingkat suku
bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Manajemen Perusahaan mengawasi seluruh strategi
manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang
dapat berdampak buruk pada kinerja keuangan Perusahaan. Direksi menelaah dan menyetujui
kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini.
(i)
Risiko Mata Uang Asing
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi
karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Pada saat ini, tidak terdapat risiko nilai
tukar mata uang asing yang signifikan yang dihadapi oleh Perusahaan. Pada tanggal
30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan tidak memiliki saldo aset dan
liabilitas keuangan dalam mata uang asing.
229
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
(ii)
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari
pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Tidak
ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan mengelola dan
mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima
untuk pelanggan individu dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan
tersebut.
(iii)
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perubahan
suku bunga yang signifikan akan mempengaruhi kondisi keuangan dan operasi
Perusahaan. Pinjaman Perusahaan keseluruhan dengan tingkat bunga mengambang.
Dengan demikian kenaikan suku bunga yang signifikan atas pinjaman yang sedang berjalan
ataupun pinjaman dimasa datang akan menyebabkan biaya atas pinjaman menjadi
meningkat. Hal tersebut akan mempengaruhi hasil operasi, rencana belanja modal dan arus
kas Perusahaan. Perusahaan tidak melakukan kebijaksanaan lindung nilai terhadap
perubahan suku bunga.
(iv)
Risiko Likuiditas
Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan
dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang serta persyaratan manajemen
likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang
memadai, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara
pencocokan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.
(v)
Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan
harga pasar. Aset Perusahaan yang memiliki risiko harga adalah investasi jangka pendek,
sehingga Perusahaan tidak menghadapi risiko harga yang signifikan.
230
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk
pengakuan, dasar pengukuran dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap
klasifikasi aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam Catatan 2r atas Laporan Keuangan
Konsolidasi.
Aset keuangan Perusahaan yaitu kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang
pihak berelasi dan jaminan merupakan kelompok Pinjaman yang Diberikan dan Piutang dan
investasi jangka pendek merupakan kelompok Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba Rugi.
Liabilitas keuangan Perusahaan yaitu hutang bank, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih
harus dibayar dan hutang pembiayaan konsumen merupakan kelompok Liabilitas Keuangan yang
Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi.
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar atau liabilitas dapat diselesaikan
dengan dasar transaksi yang wajar (arms – lenght transactions).
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan
asumsi sebagai berikut :
-
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank, hutang usaha,
hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang pembiayaan konsumen mendekati
nilai tercatatnya, karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan
tersebut atau dikenakan suku bunga pinjaman yang berlaku dipasaran pada tanggal pelaporan.
-
Nilai wajar piutang pihak berelasi dan jaminan tidak disajikan, karena nilai wajarnya tidak dapat
diiukur secara andal dimana instrumen keuangan tersebut tidak memiliki jangka waktu
penyelesaian secara kontraktual.
231
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
PERJANJIAN PENTING
a.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengurusan tanggal 22 Mei 2007, Perusahaan menunjuk
Soegito Hendradjaja untuk pembebasan lahan dan pengurusan perijinan sampai terbitnya
Sertifikat Hak Guna Usaha atas tanah seluas 15.000 ha dengan biaya pengurusan sebesar
Rp 28.000.000.000.
Sampai dengan tanggal 1 Juli 2009, lahan yang berhasil dibebaskan oleh Soegito
Hendradjaja seluas 2.560,245 ha.
Berdasarkan Surat Perjanjian No. 220/JOPAT/VII/2009 tanggal 1 Juli 2009, perjanjian
kerjasama diatas dihentikan dimana mulai tanggal 1 Juli 2009, tim pembebasan lahan
Perusahaan yang akan mengambil alih pengurusan perijinan lahan tersebut dari Soegito
Hendradjaja. Berdasarkan perjanjian ini, setiap ha lahan yang berhasil diurus oleh tim
pembebasan lahan Perusahaan, Soegito Hendradjaja berhak atas biaya jasa sebesar
Rp 200.000 per ha. Pengurusan sertifikat tanah atas semua lahan yang sudah diperoleh
ijinnya akan tetap diurus oleh Soegito Hendradjaja dengan biaya sebesar Rp 2.000.000 per
ha.
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, lahan yang sudah diperoleh ijinnya seluas 11.500 ha.
Sedangkan lahan yang sudah diajukan untuk pengurusan sertifikat tanahnya seluas
3.530,69 ha.
b.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengurusan No. 053/BM/PKP/VI/2008 tanggal 2 Juni
2008, Boswa menunjuk Saifuddin untuk pengurusan perijinan sampai terbitnya ijin lokasi atas
tanah seluas 16.000 ha yang berlokasi di Desa Setia Karya, Kreung Alue, Kecamatan Pantai
Cermin, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dengan biaya pengurusan sebesar
Rp 48.000.000.000 untuk jangka waktu selama 18 bulan.
Berdasarkan Surat Pemutusan Perjanjian Kerjasama Pengurusan No. 054/BM/PPKP/
XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, perjanjian kerjasama pengurusan tersebut diatas
dibatalkan. Biaya pengurusan sebesar Rp 26.000.000.000 yang telah dibayar Boswa telah
dikembalikan pada Desember 2010 (Catatan 7)
c.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pengurusan No. 051/BM/PKP/XII/2009 tanggal
7 Desember 2009, Brent menunjuk Bujur Ukur Bangun untuk pengurusan ijin sampai
terbitnya ijin lokasi atas tanah seluas 12.000 ha yang berlokasi di Desa Antibar, Bakau Kecil,
Semudun, Pasar Palembang, Sejegi, Malikian, Pasir Sengkubang, Parit Raden, Kecamatan
Sungai Kunyit, Mempawah Hilir, Mempawah Timur dan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat dengan biaya pengurusan sebesar Rp 4.000.000 per ha atau
sebesar Rp 48.000.000.000 dengan jangka waktu selama 13 bulan sejak tanggal perjanjian
ini.
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, biaya pengurusan ijin lokasi tersebut yang telah
dibayar Brent sebesar Rp 15.000.000.000.
232
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
d.
Pada tanggal 1 Maret 2011, Boswa dan Agustinus Sitorus (AS), telah menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pengurusan No. 0100/BM/PKP/III/2011. Berdasarkan perjanjian
tersebut, Boswa menunjuk AS untuk melakukan pengurusan perolehan Izin Lokasi atas tanah
seluas 20.000 Ha di Desa Setia Karya, Kreung Alue, Kecamatan Arongan Lambalek dan
Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Aceh, untuk keperluan lahan perkebunan
kelapa sawit dengan biaya pengurusan sebesar Rp 50.000.000.000 dengan jangka waktu
selama 18 bulan sejak tanggal perjanjian ini.
Berdasarkan Surat Pemutusan Perjanjian Kerjasama Pengurusan No. 0126/PPKP/III/2012
tanggal 4 Maret 2012, perjanjian kerjasama pengurusan tersebut diatas dibatalkan. Biaya
pengurusan sebesar Rp 16.000.000.000 yang telah dibayar Boswa telah dikembalikan pada
Juni 2012 (Catatan 7).
e.
Pada tanggal 4 Maret 2011, Boswa dan Agustinus Sitorus (AS), telah menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pengurusan No. 0105/BM/PKP/III/2011. Berdasarkan perjanjian
tersebut, Boswa menunjuk AS untuk melakukan pengurusan perolehan Izin Lokasi atas tanah
seluas 10.000 Ha di Desa Batupanga Daala, Sambali Wali, dan Pussui, Kecamatan Luyo,
Desa Surruang, Kenje, Laliko, Sumarrang, Kecamatan Campalagian, Desa Ambo Padang,
Tubbi, Piriang Tapiko, Kecamatan Tutar, Propinsi Sulawesi Barat, untuk keperluan lahan
perkebunan kelapa sawit dengan biaya pengurusan sebesar Rp 25.000.000.000 dengan
jangka waktu selama 18 bulan sejak tanggal perjanjian ini.
Berdasarkan Surat Pemutusan Perjanjian Kerjasama Pengurusan No. 0125/PPKP/III/2012
tanggal 4 Maret 2012, perjanjian kerjasama pengurusan tersebut diatas dibatalkan. Biaya
pengurusan sebesar Rp 8.000.000.000 yang telah dibayar Boswa telah dikembalikan pada
Juni 2012 (Catatan 7).
f.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kemitraan No. 001/MAG MPW-KOP/VI/2011 tanggal 8 Juni
2011, Brent dan Koperasi Rimba sepakat untuk melakukan kerjasama dan pengelolaan
usaha budidaya kelapa sawit dengan pola kemitraan yang disepakati yaitu Brent diwajibkan
untuk menyerahkan lahan minimal 30 % dari lokasi yang diperoleh dan Brent berhak
mendapatkan imbalan jasa (manajemen fee) sebesar 5 % dari total investasi untuk
pembangunan kebun dan selanjutnya pada masa pemeliharaan Tanaman Menghasilkan
(TM), Brent berhak menerima manajemen fee sebesar 5 % dari total penjualan TBS.
g.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja No. 0001/BM-PKS/III/JKT/2012 tanggal 1 Maret 2012,
Boswa menunjuk PT Primasawit Teknik Berjaya, pihak ketiga, untuk melakukan pekerjaan
pada pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit.
Boswa berkewajiban membayar harga atas pekerjaan pembangunan tersebut sebesar
Rp 85.019.937.400 dan USD 1.563.674 (belum termasuk PPN 10 %) yang terbagi ats
pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton/jam yang dapat
ditingkatkan menjadi 60 ton/jam yang meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan galian dan
perataan tanah, pekerjaan sipil, serta pengadaan dan instalasi mesin dan listrik.
233
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
Jangka waktu atas penyelesaian pekerjaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit
dan fasilitas pendukung lainnya adalah selama empat belas (14) bulan terhitung setelah uang
muka dibayarkan.
Uang muka atas pekerjaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit telah dibayarkan
sampai dengan 30 Juni 2012 sebesar Rp 12.873.813.892 dan USD 325.030,24.
h.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kerja No. L-009/SAS/SP/03-12 tanggal 5 Maret 2012, Boswa
menunjuk PT Super Andalas Steel untuk melakukan pembelian atas unit mesin boiler merek
Takuma dengan model N-1000R yang memiliki kapasitas 35 ton kap/jam untuk keperluan
pengolahan pabrik kelapa sawit di daerah Calang, Aceh.
Boswa berkewajiban membayar harga atas pekerjaan perencanaan tersebut sebesar
USD 950.000 (belum termasuk PPN 10 %) dan akan di potong Pajak Penghasilan (PPh) 2 %
atas jasa yang diberikan.
Jangka waktu atas penyerahan komponen-komponen barang adalah selama 12 (dua belas)
bulan yang terdiri dari 6 bulan diperkirakan untuk pekerjaan fabrikasi di PT Super Andalas
Steel dan 6 bulan untuk pekerjaan pemasangan di lapangan PKS.
Uang muka atas pembelian ini telah dibayarkan pada bulan Mei 2012 sebesar
Rp 2.688.405.000.
i.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kemitraan No. 001/MAGP-KOP SBM/III/2012 tanggal 15 Maret
2012, Perusahaan dan Koperasi Sebaya Baya Maju sepakat untuk melakukan kerjasama dan
pengelolaan usaha budidaya kelapa sawit dengan pola kemitraan yang disepakati adalah
70 % hasil bersih untuk Perusahaan dan 30 % hasil bersih untuk petani peserta koperasi
yang dihitung berdasarkan totalitas pendapatan bersih dari seluruh luasan perkebunan yang
dikelola oleh Perusahaan.
j.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama No. 2 tanggal 4 Juni 2012 dari Notaris Dino Irwin
Tengkano, SH, Perusahaan melakukan perikatan perjanjian kerjasama penjualan dan
pembelian hasil kebun kelapa sawit dengan PT Bengkayang Nabati Indonesia, pihak ketiga,
dengan harga jual mengikuti harga pasar yang telah ditentukan oleh pemerintah setempat.
k.
Berdasarkan surat penawaran No. 021/OL/FAC/CFI/VI/2012 tanggal 21 Juni 2012, Boswa
mendapat fasilitas anjak piutang dari PT Clipan Finance Indonesia Tbk, dimana Perusahaan
sebagai perusahaan penjamin. Fasilitas anjak piutang memiliki jangka waktu 1 tahun, tingkat
suku bunga diskonto sebesar 14 % pertahun, dan batas pencairan dana (plafond) sebesar
Rp 9.600.000.000 dengan besarnya piutang yang dibiayakan sebesar Rp 14.227.708.350.
Perusahaan menerima sebagian pencairan pada tanggal 4 Juli 2012.
234
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008
Pada tanggal 29 Mei 2012, Perusahaan melakukan pembelian saham Subur dan Seruyan masingmasing sejumlah 99,90% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Subur dan Seruyan dari
pihak-pihak sepengendali dan melakukan penjualan seluruh saham TBM kepada pihak
sepengendali, sehingga pembelian dan penjualan saham tersebut dicatat berdasarkan metode
penyatuan kepemilikan sesuai PSAK 38, ”Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
Sebagai akibat dari penerapan metode penyatuan kepemilikan, Laporan Keuangan Konsolidasi
Perusahaan tahun 2011, 2010, 2009 dan 2008 telah disajikan kembali untuk menggambarkan
Subur dan Seruyan telah menjadi bagian dari Perusahaan sejak permulaan periode Laporan
Keuangan Konsolidasi Perusahaan dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan tahun 2011
dan 2010 untuk menggambarkan TBM tidak menjadi bagian dari Perusahaan sejak permulaan
periode Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan.
Rincian penyajian kembali Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2011 sebagai berikut :
Laporan
Terdahulu
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
235
Disajikan
Kembali
3.010.331.702
570.000.000
1.282.358.378
3.926.403.792
570.000.000
1.282.358.378
1.281.033.342
1.295.130
2.516.098.979
50.033.755.551
9.400.641.702
1.444.392.542
2.811.488.776
50.635.411.171
9.736.894.376
68.095.514.784
70.406.949.035
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi
Aset Pajak Tangguhan
Penyertaan Saham
Tanaman Perkebunan :
- Tanaman Menghasilkan - Jumlah Tercatat
- Tanaman Belum Menghasilkan
- Pembibitan
Aset Tetap - Jumlah Tercatat
Aset Lain-lain :
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Goodwill Positif
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Disajikan
Kembali
402.752.558
445.195.077
-
27.472.215
445.195.077
7.999.000.000
60.129.499.851
232.669.074.698
23.484.102.803
224.549.579.338
60.129.499.851
232.669.074.698
29.663.528.283
331.413.129.087
716.219.282
171.601.120
-
572.091.282
171.601.120
960.178.480
542.568.024.727
664.050.770.093
610.663.539.511
734.457.719.128
Laporan
Terdahulu
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh
tempo dalam Satu Tahun :
- Hutang Pembiayaan Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
236
Disajikan
Kembali
14.024.509.862
368.265.039.179
86.929.994
469.787.403
14.034.929.862
116.328.244
561.348.903
-
835.040.119
93.301.302
382.846.266.438
15.640.948.430
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi
Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun :
- Hutang Pembiayaan Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal Saham
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Saldo Laba
Ekuitas Diatribusikan Langsung
kepada Pemilikan Entitas Induk
Disajikan
Kembali
1.632.102.815
714.988.789
488.558.674.485
2.219.262.075
714.988.789
-
1.005.688.951
47.959.864
2.347.091.604
492.546.574.164
385.193.358.042
508.187.522.594
200.000.000.000
200.000.000.000
-
2.551.744.007
937.287.682
1.195.407.342
(816.381.584)
1.196.347.666
202.132.695.024
202.931.710.089
Kepentingan Non Pengendali
23.337.486.445
23.338.486.445
Jumlah Ekuitas
225.470.181.469
226.270.196.534
610.663.539.511
734.457.719.128
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
237
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Bunga Deposito dan Jasa Giro
Bunga Pembiayaan Konsumen
Bunga Sewa Pembiayaan
Rugi Penjualan Aset Tetap
Laba Investasi Jangka Pendek
Laba Selisih Kurs - Bersih
Laba Penghapusan Hutang Lain-Lain
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Lain-lain - Bersih
Disajikan
Kembali
37.322.668.295
37.322.668.295
(29.933.319.837)
(29.933.319.837)
7.389.348.458
7.389.348.458
(2.814.227.734)
(3.198.817.885)
4.575.120.724
4.190.530.573
81.358.098
(53.180.709)
270.000.000
44.967.743
200.000.000
(109.536.000)
64.339.206
87.852.566
(127.929.970)
(16.948.897)
(53.180.709)
270.000.000
66.150.095
200.000.000
(109.536.000)
65.452.350
497.948.338
381.859.435
5.073.069.062
4.572.390.008
(1.268.048.916)
(1.855.208.176)
3.805.020.146
2.717.181.832
-
1.087.838.314
3.805.020.146
3.805.020.146
-
-
LABA BERSIH KOMPREHENSIF
3.805.020.146
3.805.020.146
LABA BERSIH DAN LABA BERSIH
KOMPREHENSIF DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
3.154.455.971
650.564.175
3.155.396.295
649.623.851
3.805.020.146
3.805.020.146
1,58
1,58
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
LABA SEBELUM DAMPAK RESTRUKTURISASI
PROFORMA DAMPAK TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
LABA BERSIH
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
J u m l a h
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
238
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
Kas yang Diperoleh dari Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Perolehan Tanaman Belum Menghasilkan
Perolehan Pembibitan
Penjualan Aset Tetap
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Peningkatan Piutang Pihak Berelasi
Peningkatan Hutang Pihak Berelasi
Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen dan Sewa
Pembiayaan
Pembayaran Bunga Hutang Pembiayaan Konsumen dan
Sewa Pembiayaan
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Disajikan
Kembali
38.101.087.709
(21.309.128.930)
38.101.087.709
(29.097.799.921)
16.791.958.779
86.177.394
(568.257.682)
9.003.287.788
87.852.566
(568.257.682)
16.309.878.491
8.522.882.672
(73.944.531.805)
(31.286.249.000)
(25.205.174.907)
(49.229.902.927)
93.804.744
(25.235.500)
(68.979.248.492)
(31.355.849.000)
(25.205.174.907)
(54.698.591.877)
93.804.744
(2.849.000)
(179.597.289.395)
(180.147.908.532)
(403.438.878)
138.856.465.902
(26.863.405)
147.533.488.748
-
(464.126.133)
-
(144.878.867)
138.453.027.024
146.897.620.343
(24.834.383.880)
(24.727.405.517)
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
27.844.715.582
28.653.809.309
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
3.010.331.702
3.926.403.792
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
239
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Rincian penyajian kembali Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010 sebagai berikut :
Laporan
Terdahulu
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi
Aset Pajak Tangguhan
Penyertaan Saham
Tanaman Perkebunan :
- Tanaman Menghasilkan - Jumlah Tercatat
- Tanaman Belum Menghasilkan
- Pembibitan
Aset Tetap - Jumlah Tercatat
Aset Lain-lain :
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Goodwill
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
240
Disajikan
Kembali
27.844.715.582
300.000.000
2.170.313.792
28.653.809.309
300.000.000
2.170.313.792
8.425.912.534
608.810
3.405.314.759
18.768.604.153
9.130.923.142
8.553.511.534
3.405.314.759
18.780.981.295
9.220.734.983
70.046.392.772
71.084.665.672
81.141.178
-
608.810
81.141.178
7.999.000.000
63.666.529.246
136.706.751.949
22.315.554.599
160.490.437.536
63.666.529.246
136.706.751.949
22.326.778.599
154.270.610.959
690.983.782
20.050.000
17.884.531
1.245.227.817
20.050.000
960.178.480
383.989.332.821
387.276.877.038
454.035.725.593
458.361.542.710
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Usaha
Hutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh
tempo dalam Satu Tahun :
- Hutang Pembiayaan Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Imbalan Kerja
Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi
Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun :
- Hutang Pembiayaan Konsumen
- Hutang Sewa Pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal Saham
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Saldo Rugi
Ekuitas Diatribusikan Langsung
kepada Pemilikan Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
241
Disajikan
Kembali
19.574.000
21.574.000
1.087.715.604
229.408.573.277
485.989.501
886.480.472
1.087.715.604
485.750.001
864.880.472
-
233.929.084
85.367.903
231.888.332.854
2.779.217.064
464.346.885
230.871.958.377
464.346.885
-
560.270.916
132.734.766
464.346.885
232.029.310.944
232.352.679.739
234.808.528.008
200.000.000.000
200.000.000.000
-
3.621.697.790
937.287.682
(1.941.164.098)
(816.381.584)
(1.941.164.098)
198.996.123.584
22.686.922.270
200.864.152.108
22.688.862.594
221.683.045.854
223.553.014.702
454.035.725.593
458.361.542.710
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
RUGI USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Bunga Deposito dan Jasa Giro
Bunga Pembiayaan Konsumen
Bunga Sewa Pembiayaan
Laba Penjualan Aset Tetap
Rugi Investasi Jangka Pendek
Laba Selisih Kurs - Bersih
Lain-lain - Bersih
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
Disajikan
Kembali
24.807.906.975
24.807.906.975
(22.139.908.944)
(22.139.908.944)
2.667.998.031
2.667.998.031
(2.916.761.520)
(3.998.043.280)
(248.763.489)
(1.330.045.249)
53.621.663
13.499.817
(57.000.000)
3.057.755
61.312.553
53.995.007
(43.810.931)
(9.241.069)
13.499.817
(57.000.000)
3.057.755
105.123.484
74.491.788
65.624.063
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(174.271.701)
(1.264.421.186)
PAJAK PENGHASILAN
Kini
(299.888.660)
(299.888.660)
81.141.178
81.141.178
Tangguhan
RUGI SEBELUM DAMPAK RESTRUKTURISASI
(393.019.183)
PROFORMA DAMPAK TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
(666.983.487)
(1.060.002.670)
RUGI BERSIH
-
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
(1.483.168.668)
423.166.469
(1.060.002.199)
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF
(1.060.002.670)
(1.060.002.199)
RUGI BERSIH DAN RUGI BERSIH KOMPREHENSIF
DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
(1.080.241.153)
20.238.483
(1.080.241.153)
20.238.954
(1.060.002.670)
(1.060.002.199)
(1,34)
(1,34)
J u m l a h
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
242
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
Kas yang Digunakan untuk Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Perolehan Tanaman Belum Menghasilkan
Perolehan Pembibitan
Penjualan Aset Tetap
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
Perolehan Investasi Pada Entitas Anak
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penurunan Piutang Pihak Berelasi
Peningkatan Hutang Pihak Berelasi
Pembayaran Hutang Pembiayaan Konsumen dan Sewa
Pembiayaan
Pembayaran Bunga Hutang Pembiayaan Konsumen dan
Sewa Pembiayaan
Setoran Modal
Laporan
Terdahulu
Disajikan
Kembali
23.613.653.274
(27.154.274.773)
23.613.653.274
(28.955.018.355)
(3.540.621.499)
53.621.663
(5.341.365.081)
53.995.007
(3.486.999.836)
(5.287.370.074)
(36.236.879.877)
(40.708.050.666)
(24.893.374.420)
259.791.650
(365.628.500)
(128.598.000.000)
(28.972.280.977)
(40.708.050.666)
(24.904.598.420)
259.791.650
(919.872.535)
(136.098.000.000)
(230.542.141.813)
(231.343.010.948)
27.623.350
120.265.257.394
27.623.350
121.728.642.494
-
(43.810.931)
140.000.000.000
(9.241.069)
140.000.000.000
260.292.880.744
261.703.213.844
26.263.739.095
25.072.832.822
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
1.580.976.487
3.580.976.487
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
27.844.715.582
28.653.809.309
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
PENINGKATAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
243
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Rincian penyajian kembali Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2009 sebagai berikut :
Laporan
Terdahulu
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi
Tanaman Perkebunan :
- Tanaman Menghasilkan - Jumlah Tercatat
- Tanaman Belum Menghasilkan
- Pembibitan
Aset Tetap - Jumlah Tercatat
Aset Lain-lain :
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Goodwill Positif
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
244
Disajikan
Kembali
1.580.976.487
357.000.000
976.060.091
3.580.976.487
357.000.000
976.060.091
6.521.045.759
28.232.160
3.675.687.073
47.765.149.516
4.889.759.147
6.521.045.759
3.675.687.073
47.765.149.516
4.889.759.147
65.793.910.233
67.765.678.073
-
28.232.160
67.203.558.648
54.504.096.417
36.519.614.808
123.667.087.340
67.203.558.648
54.504.096.417
36.519.614.808
123.667.087.340
325.355.282
25.050.000
-
325.355.282
25.050.000
960.178.480
282.244.762.495
283.233.173.135
348.038.672.728
350.998.851.208
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Usaha
Hutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Imbalan Kerja
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal Saham
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Saldo Rugi
Ekuitas Diatribusikan Langsung
kepada Pemilikan Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
245
Disajikan
Kembali
19.039.000
19.039.000
1.051.354.321
135.143.315.883
326.220.069
1.068.768.986
1.051.354.321
326.220.069
1.068.768.986
137.608.698.259
2.465.382.376
254.969.579
135.143.315.883
254.969.579
254.969.579
135.398.285.462
137.863.667.838
137.863.667.838
60.000.000.000
60.000.000.000
127.432.016.513
132.143.864.259
937.287.682
(860.922.945)
(816.381.584)
(860.922.945)
187.508.381.250
22.666.623.640
190.466.559.730
22.668.623.640
210.175.004.890
213.135.183.370
348.038.672.728
350.998.851.208
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
Disajikan
Kembali
14.847.699.140
14.847.699.140
(13.809.958.343)
(13.809.958.343)
1.037.740.797
1.037.740.797
(1.674.987.929)
(1.674.987.929)
(637.247.132)
(637.247.132)
182.567.404
207.000.000
712.500
117.433.574
232.599.410
182.567.404
207.000.000
712.500
117.433.574
232.599.410
740.312.888
740.312.888
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
103.065.756
103.065.756
PAJAK PENGHASILAN
Kini
(73.943.246)
(73.943.246)
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
RUGI USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Bunga Deposito dan Jasa Giro
Laba Investasi Jangka Pendek
Laba Penjualan Aset Tetap
Laba Selisih Kurs - Bersih
Lain-lain - Bersih
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
Tangguhan
-
-
29.122.510
29.122.510
PROFORMA DAMPAK TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
ENTITAS SEPENGENDALI
(453.488.810)
(453.488.810)
RUGI BERSIH
(424.366.300)
(424.366.300)
LABA SEBELUM DAMPAK RESTRUKTURISASI
-
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF
(424.366.300)
(424.366.300)
LABA BERSIH DAN RUGI BERSIH KOMPREHENSIF
DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
(504.393.737)
80.027.437
(504.393.737)
80.027.437
(424.366.300)
(424.366.300)
(1,11)
(1,11)
J u m l a h
RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
246
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Laporan
Terdahulu
Disajikan
Kembali
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
13.936.232.449
(14.730.285.486)
Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
(794.053.037)
182.567.404
1.143.442.153
182.567.404
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
(611.485.633)
1.326.009.557
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Penjualan Aset Tetap
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Perolehan Pembibitan
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Peningkatan Hutang Pihak Berelasi
Penurunan (Peningkatan) Piutang Pihak Berelasi
Setoran Modal
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
13.396.232.449
(12.252.790.296)
(44.464.606.248)
(18.369.870.157)
55.426.769
(19.632.592.951)
(29.664.462.123)
(261.555.282)
(44.464.606.248)
(18.369.870.157)
55.426.769
(19.632.592.951)
(29.664.462.123)
(261.555.282)
(112.337.659.992)
(112.337.659.992)
69.029.332.465
(27.183.970)
45.000.000.000
69.029.332.465
35.320.840
45.000.000.000
114.002.148.495
114.064.653.305
1.053.002.870
3.053.002.870
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
527.973.617
527.973.617
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
1.580.976.487
3.580.976.487
PENINGKATAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
247
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
Rincian penyajian kembali Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi per 31 Desember 2008 sebagai
berikut :
Laporan
Terdahulu
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi
Tanaman Perkebunan :
- Tanaman Menghasilkan - Jumlah Tercatat
- Tanaman Belum Menghasilkan
- Pembibitan
Aset Tetap - Jumlah Tercatat
Aset Lain-lain :
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Goodwill Positif
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
248
Disajikan
Kembali
263.465.272
150.000.000
-
527.973.617
150.000.000
64.593.400
4.156.816.190
7.053.991.830
890.552.724
544.044.165
1.897.179.440
7.544.222.517
1.787.638.212
28.938.489.672
2.558.675.114
14.956.049.621
41.571.592.532
-
63.553.000
5.047.293.490
19.345.279.339
23.844.134.559
70.740.588.051
5.047.293.490
31.931.181.170
85.181.045.951
63.800.000
-
63.800.000
19.806.360
960.178.480
48.300.507.388
194.007.446.502
63.256.557.009
235.579.039.034
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI KOMPARATIF TAHUN 2011,
2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Lain-lain :
- Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Pihak Berelasi
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal Saham
Modal Proforma dari Transaksi Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Saldo Rugi
Ekuitas Diatribusikan Langsung
kepada Pemilikan Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
249
Laporan
Terdahulu
Disajikan
Kembali
843.748.180
47.557.447.737
135.202.800
76.687.500
1.345.748.184
198.544.950
414.701.622
48.613.086.217
1.958.994.756
-
66.113.983.418
48.613.086.217
68.072.978.174
15.000.000.000
15.000.000.000
-
131.090.375.449
(356.529.208)
(816.381.584)
(356.529.208)
14.643.470.792
-
144.917.464.657
22.588.596.203
14.643.470.792
167.506.060.860
63.256.557.009
235.579.039.034
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
AKTIVITAS NON KAS
Informasi tambahan atas Laporan Arus Kas Konsolidasi terkait aktivitas non kas adalah sebagai
berikut :
Catatan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Perolehan Pembibitan dari :
- Kapitalisasi Penyusutan Aset Tetap
- Uang Muka Lain-lain
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan dari :
- Reklasifikasi Pembibitan
- Reklasifikasi Aset Tetap - Persiapan Lahan
- Kapitalisasi Penyusutan Aset Tetap
- Biaya Pinjaman
Perolehan Aset Tetap melalui Penurunan Uang Muka
Pembelian Aset Tetap
Perolehan Aset Tetap melalui Peningkatan Hutang Pihak Berelasi
Penjualan Investasi pada Entitas Anak melalui Penurunan
Hutang Pihak Berelasi
Perolehan Aset Tetap melalui Peningkatan Hutang Lain-lain
Penurunan Piutang Usaha atas Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Reklasifikasi Aset Lain-lain ke Aset Tetap
Reklasifikasi Uang Muka ke Aset Tetap
2011
(6 Bulan)
8&9
1.062.448.896
127.000.000
228.811.600
-
8
8&9
8&9
8
36.660.356.130
13.436.923.070
3.646.686.096
1.135.756.036
25.936.578.785
417.671.352
3.212.952.988
-
384.800.000
29.000.000.000
98.759.464.280
7.999.000.000
121.000.000
1.425.000.000
4.543.792.720
109.536.000
177.000.000
-
2011
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2010
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
2009
(1 Tahun)
(Disajikan Kembali)
875.663.172
-
3.507.221.453
188.081.556
5.809.692.078
201.212.207
8
48.237.505.365
42.792.737.638
31.086.932.770
8&9
8&9
16.002.965.762
6.516.676.715
1.003.927.715
3.023.168.032
-
-
3.201.423.170
-
-
26.000.000.000
-
1.433.813.700
1.056.113.600
-
110.153.227.360
-
-
-
5.325.228.519
-
19.455.689.606
-
-
109.536.000
868.136.535
-
60.000.000
-
Catatan
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Perolehan Pembibitan dari :
- Kapitalisasi Penyusutan Aset Tetap
- Kapitalisasi Cadangan Imbalan Kerja
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum
Menghasilkan dari :
- Reklasifikasi Pembibitan
- Reklasifikasi Aset Tetap - Persiapan
Lahan
- Kapitalisasi Penyusutan Aset Tetap
Perolehan Aset Tetap melalui Penurunan
Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Penurunan Uang Muka Pembelian
melalui Penurunan Hutang Pihak Berelasi
Perolehan Aset Tetap melalui Hutang
Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan
Perolehan Aset Tetap melalui
Peningkatan Hutang Pihak Berelasi
Reklasifikasi Tanaman Perkebunan
Belum Menghasilkan ke Aset Tetap Persiapan Lahan
Perolehan Aset Tetap melalui
Peningkatan Hutang Lain-lain
Penurunan Piutang Usaha atas
Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Reklasifikasi Aset Lain-lain ke Aset Tetap
Reklasifikasi Uang Muka ke Aset Tetap
2012
(6 Bulan)
8&9
14
8&9
250
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION DAN ENTITAS ANAK
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27.
KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI
a. Berdasarkan Akta No. 39 tanggal 10 Agustus 2012 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan status dari perseroan terbatas terbuka
menjadi persetoran terbatas tertutup dan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan.
Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-44949.AH.01.02.Tahun 2012
tanggal 16 Agustus 2012.
b. Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 16 Agustus 2012 dari Notaris H. Teddy Anwar, SH, SpN.,
pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan status Perusahaan dari Perusahaan
tertutup menjadi Perusahaan terbuka (Tbk) dan mengubah nama Perusahaan dari PT Multi
Agro Gemilang Plantation menjadi PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk, perubahan dan
penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal,
persetujuan Perusahaan melakukan Penawaran Umum sebanyak-banyaknya 4.000.000.000
saham atau sebesar + 44,44 % dari jumlah saham Perusahaan yang akan ditempatkan atau
disetor dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada masyarakat. Akta perubahan tersebut
telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. AHU-46149.AH.01.02.tahun 2012 tanggal 30 Agustus 2012.
c. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 27 September 2012 dan 2 Oktober 2012,
Perusahaan menjual saham PT Bumi Orion Seruyan Sawit masing-masing sebanyak 17.500
saham dan 17.499 saham kepada PT Santika Griya Persada, pihak sepengendali dengan
harga jual secara keseluruhan sebesar Rp 34.999.000.000.
28.
PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham perdana
kepada masyarakat melalui pasar modal, Perusahaan menerbitkan kembali Laporan Keuangan
Konsolidasi untuk periode 6 bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dengan
beberapa perubahan dan tambahan pengungkapan pada Catatan atas Laporan Keuangan
Konsolidasi untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal yang berlaku,
antara lain pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi, Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasi, Laporan Arus Kas Konsolidasi, Catatan Umum, Ikhtisar Kebijakan
Akuntansi, Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga, Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi,
Tanaman Perkebunan, Aset Tetap, Perpajakan, Beban Masih Harus Dibayar, Liabilitas Imbalan
Kerja, Aktivitas Non Kas, Kejadian Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Konsolidasi, dan informasi keuangan Entitas Induk saja.
29.
PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan
Konsolidasi Perusahaan yang diselesaikan pada tanggal 7 Desember 2012.
251
Keuangan
LAMPIRAN I
Halaman 1 dari 2
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
(Entitas Induk Saja)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
A S
ASET LANCAR
Kas dan Bank
Investasi Jangka Pendek
Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga
Piutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga
Persediaan
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang Pihak Berelasi
Aset Pajak Tangguhan
Investasi pada Entitas Anak
Tanaman Perkebunan :
- Tanaman Belum Menghasilkan
- Pembibitan
Aset Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan
masing-masing sebesar Rp. 12.909.194.764
per 30 Juni 2012 dan Rp 10.831.035.531, Rp 7.267.661.134,
Rp 3.940.461.069, dan Rp. 931.704.525
per 31 Desember 2011, 2010, 2009, dan 2008
Aset Lain-lain :
Biaya Ditangguhkan
Jaminan
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
E
T
30 Juni
2012
2011
2010
2009
2008
3.206.861.876
555.000.000
55.803.870
1.091.500.093
2.316.615.027
5.452.563.321
6.274.844.032
1.414.096.198
570.000.000
1.036.766.569
701.773.758
2.630.462.459
6.274.844.032
1.100.985.857
300.000.000
8.343.374.628
463.142.549
1.054.340.837
6.274.844.032
846.428.766
357.000.000
5.961.247.220
737.962.042
1.771.465.547
3.341.609.215
263.465.272
150.000.000
4.156.816.190
890.552.724
544.044.165
1.897.179.440
18.953.188.219
12.627.943.016
17.536.687.903
13.015.712.790
7.902.057.791
15.962.021.043
540.875.606
386.653.842.442
122.691.063
445.195.077
151.435.287.682
3.653.810
151.435.287.682
28.232.160
-
7.053.991.830
-
177.472.358.346
7.925.151.501
142.548.589.664
6.346.908.246
99.184.650.180
9.258.897.318
49.178.867.898
8.980.287.206
5.047.293.490
19.345.279.339
98.724.318.623
88.574.939.215
69.687.023.835
62.813.635.612
23.844.134.559
1.376.091.282
88.622.077
572.091.282
86.811.520
377.091.282
20.050.000
325.355.282
20.050.000
63.800.000
-
688.743.280.920
390.132.513.749
329.966.654.107
121.346.428.158
55.354.499.218
707.696.469.139
402.760.456.765
347.503.342.010
134.362.140.948
63.256.557.009
31 Desember
252
LAMPIRAN I
Halaman 2 dari 2
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
(Entitas Induk Saja)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan)
PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011, 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
30 Juni
2012
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Hutang Bank
Hutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga
Hutang Pajak
Beban Masih Harus Dibayar
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Hutang Pihak Berelasi
Liabilitas Imbalan Kerja
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham
pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dan 2010 dan
Rp 1.000.000 per saham per 31 Desember 2009 dan 2008
Modal Dasar - 15.000.000.000 per 30 Juni 2012,
6.000.000.000 saham per 31 Desember 2011 dan 2010,
200.000 saham per 31 Desember 2009, dan 40.000 saham per
31 Desember 2008
Modal Ditempatkan dan Disetor - 5.000.000.000 saham
per 30 Juni 2012, 2.000.000.000 saham per 31 Desember
2011 dan 2010, 60.000 saham per 31 Desember 2009 dan
15.000 saham per 31 Desember 2008
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Saldo Rugi
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Desember
2011
2010
2009
2008
200.000.000.000
5.474.542.508
81.699.412
1.242.955.176
6.956.312.013
32.642.219
107.912.750
337.606.699
105.661.994
214.858.239
665.161.395
115.514.189
642.951.998
843.748.180
135.202.800
76.687.500
206.799.197.096
7.096.866.982
658.126.932
1.423.627.582
1.055.638.480
3.840.626.984
384.024.131
196.634.093.548
319.356.812
147.768.463.064
190.022.173
73.544.466.732
254.969.579
47.557.447.737
-
4.224.651.115
196.953.450.360
147.958.485.237
73.799.436.311
47.557.447.737
211.023.848.211
204.050.317.342
148.616.612.169
75.223.063.893
48.613.086.217
500.000.000.000
(843.157.558)
(2.484.221.514)
200.000.000.000
937.287.682
(2.227.148.259)
200.000.000.000
937.287.682
(2.050.557.841)
60.000.000.000
(860.922.945)
15.000.000.000
(356.529.208)
496.672.620.928
198.710.139.423
198.886.729.841
59.139.077.055
14.643.470.792
707.696.469.139
402.760.456.765
347.503.342.010
134.362.140.948
63.256.557.009
253
LAMPIRAN II
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
(Entitas Induk Saja)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012
(6 Bulan)
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
2009
(1 Tahun)
PENGHASILAN
Laba Penjualan Tandan Buah Segar
Jasa Giro
Laba Selisih Kurs - Bersih
Laba Investasi Jangka Pendek
Lain-lain
194.037.160
40.325.797
735.818
10.212.646
444.375
15.578.462
270.000.000
200.474.655
26.007.103
3.057.755
49.349.887
13.182.931
117.433.574
207.000.000
130.451.065
Jumlah Penghasilan
235.098.775
10.657.021
486.053.117
78.414.745
468.067.570
BEBAN
Gaji dan Tunjangan
Sewa
Cadangan Imbalan Kerja
Pemeliharaan Kebun
Alat Tulis dan Cetakan
Penyusutan Aset Tetap
Rugi Investasi Jangka Pendek
Transportasi
Administrasi Bank
Sumbangan
Jasa Profesional
Perjalanan Dinas
Lain-lain
(225.397.501)
(147.571.182)
(64.667.319)
(28.757.000)
(18.265.546)
(17.546.017)
(15.000.000)
(13.691.500)
(8.739.280)
(4.500.000)
(43.717.214)
(138.938.488)
(204.031.351)
(66.916.349)
(1.972.100)
(21.889.057)
(17.625.496)
(10.453.500)
(3.122.200)
(20.771.800)
(26.786.000)
(28.162.500)
(40.472.724)
(247.023.456)
(353.966.475)
(129.334.639)
(32.920.300)
(34.156.397)
(34.931.243)
(20.215.800)
(5.626.445)
(22.271.800)
(116.786.000)
(28.162.500)
(82.443.557)
(435.002.094)
(250.798.946)
(196.713.198)
(2.591.700)
(23.710.815)
(34.293.768)
(57.000.000)
(23.309.000)
(6.400.983)
(19.489.514)
(189.406.000)
(2.000.000)
(27.333.623)
(411.151.170)
(145.754.665)
(53.757.372)
(56.197.696)
(14.176.165)
(46.866.269)
(26.695.100)
(11.000.860)
(2.343.300)
(89.200.000)
(115.318.710)
Jumlah Beban
(587.852.559)
(581.141.565)
(1.107.838.612)
(1.268.049.641)
(972.461.307)
(352.753.784)
(570.484.544)
(621.785.495)
(1.189.634.896)
(504.393.737)
95.680.529
435.664.369
445.195.077
(257.073.255)
(134.820.175)
(176.590.418)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
RUGI BERSIH
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF
-
-
(257.073.255)
(134.820.175)
254
(176.590.418)
(1.189.634.896)
(1.189.634.896)
-
(504.393.737)
(504.393.737)
LAMPIRAN III
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
(Entitas Induk Saja)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Modal Saham
SALDO PER 1 JANUARI 2009
15.000.000.000
-
SETORAN MODAL SAHAM
45.000.000.000
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2009
Saldo Rugi
Jumlah Ekuitas
(356.529.208)
-
-
-
(504.393.737)
60.000.000.000
-
(860.922.945)
140.000.000.000
-
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
-
937.287.682
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2010
-
-
(1.189.634.896)
200.000.000.000
937.287.682
(2.050.557.841)
-
-
(176.590.418)
SALDO PER 31 DESEMBER 2011
200.000.000.000
937.287.682
(2.227.148.259)
SETORAN MODAL SAHAM
300.000.000.000
-
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
SETORAN MODAL SAHAM
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN 2011
SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
-
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE 6 BULAN - 2012
SALDO PER 30 JUNI 2012
500.000.000.000
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
-
(843.157.558)
(257.073.255)
(2.484.221.514)
Saldo Rugi
200.000.000.000
937.287.682
(2.050.557.841)
-
-
(134.820.175)
200.000.000.000
937.287.682
(2.185.378.016)
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF PERIODE 6 BULAN - 2011
SALDO PER 30 JUNI 2011
-
(1.780.445.240)
Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Modal Saham
-
255
14.643.470.792
45.000.000.000
(504.393.737)
59.139.077.055
140.000.000.000
937.287.682
(1.189.634.896)
198.886.729.841
(176.590.418)
198.710.139.423
300.000.000.000
(1.780.445.240)
(257.073.255)
496.672.620.928
Jumlah
198.886.729.841
(134.820.175)
198.751.909.666
LAMPIRAN IV
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION
(d/h PT JO PERKASA AGRO TECHNOLOGIES)
(Entitas Induk Saja)
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011
DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011, 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012
(6 Bulan)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Kas dari Pelanggan
Pembayaran untuk Beban Operasional
Pembayaran Kas kepada Pemasok dan lainnya
Pembayaran Kas kepada Karyawan
Kas yang Digunakan untuk Operasi
Penerimaan Penghasilan Bunga
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Perolehan Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan
Penjualan Aset Tetap
Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap
Perolehan Pembibitan
Pembayaran Biaya Ditangguhkan
Perolehan Investasi pada Entitas Anak
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari Pihak Berelasi
Pembayaran kepada Pihak Berelasi
Setoran Modal
Perolehan Hutang Bank
Pembayaran Bunga Hutang Bank
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2011
(6 Bulan)
2011
(1 Tahun)
2010
(1 Tahun)
2009
(1 Tahun)
138.233.290
(265.811.814)
(1.172.912.708)
(230.288.790)
(411.521.232)
(821.046.905)
(174.505.183)
(736.499.919)
(1.298.529.392)
(271.303.312)
(497.737.113)
(6.487.186.567)
(957.695.593)
(366.964.069)
(3.100.026.980)
(29.606.869)
(1.530.780.022)
40.325.797
(1.407.073.320)
10.212.646
(2.306.332.623)
15.578.462
(7.942.619.273)
26.007.103
(3.496.597.918)
13.182.931
(1.490.454.225)
(1.396.860.674)
(2.290.754.161)
(7.916.612.170)
(3.483.414.987)
(19.411.529.521)
(6.865.984.686)
27.442.474
(3.450.000.000)
(19.533.689.598)
(804.000.000)
(244.998.000.000)
(7.020.347.305)
(3.153.807.105)
(2.717.756.595)
-
(27.828.032.235)
(7.312.003.356)
5.000.000
(900.000.000)
(10.107.693.138)
-
(9.994.558.033)
(30.725.276.499)
168.442.000
(14.976.276.889)
(51.736.000)
(136.098.000.000)
(42.043.167.597)
(15.285.360.892)
55.426.769
(1.103.820.010)
(15.307.923.172)
(261.555.282)
-
(295.035.761.331)
(12.891.911.005)
(46.142.728.729)
(191.677.405.421)
(73.946.400.184)
3.163.326.120
(203.797.122.664)
300.000.000.000
200.000.000.000
(1.047.222.222)
14.938.402.080
(1.026.337.495)
-
49.255.898.989
(509.305.758)
-
60.051.619.682
(203.045.000)
140.000.000.000
-
33.285.117.663
(272.338.998)
45.000.000.000
-
298.318.981.234
13.912.064.585
48.746.593.231
199.848.574.682
78.012.778.665
313.110.341
254.557.091
582.963.494
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.792.765.678
KAS DAN SETARA KAS, AWAL PERIODE/TAHUN
1.414.096.198
1.100.985.857
1.100.985.857
846.428.766
263.465.272
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR PERIODE/TAHUN
3.206.861.876
724.278.763
1.414.096.198
1.100.985.857
846.428.766
256
(376.707.094)
XIX. LAPORAN PENILAI
Berikut ini disajikan Laporan Penilai atas aset tetap Perseroan yang dilakukan oleh KJPP Pung’s
Zulkarnain & Rekan
257
Halaman ini sengaja dikosongkan
PT,
\C'S ZULKAR\AIN & REKAN
Krnror.r,sa P.nil,i Publik
PtupertrAppraisal & Co stua t
.Jald4 06Agustus2012
No,
No.
Llporan
60/LP|KJP?/PSZ/VIIn0U
Proyek : 216lMx/KJPP.PSzlv2012
:
r
PT. MIJLTI AGRO CEMILANC IILANTATION
Pein lbwer LL I I . Senayd Ciry
Jolm Asia Afrika Lot.
l9
U
uk n€ncnuni peminten ymg diajnkd, kmi sebagai Kblor Jsa peniai publik
(UPP) rcsmi berdasark Kepuus!tr Mdreri Kcuangd Nomor : 798/(I4.IDO08,
lerlanggal I Dcscnb( 2008 srla tcdaliar sbagai Prof*i Penujadg pasar Modal Nomor
i 44|BUSTTD-P/AD0I0. entugg.l l0 Mdet 20i0, telatr melatukaa penelirjd dan
penilaie ddi properti jas dikusai/diniliki oleh l
PT.
MULTI AGI{O GEMTLANG PLANTATION
Dengan tujum unluk nengunekapko suLu pendapat neneemiNilai p6ar atas propedj
lesman ylDg dinilai Fcr tanggal i0llui 2012, berupa:
le&ebunan Kelala Sawit terdni ddi lMtr selus kunng lebih 15.000 hekEr,
ldand k€la!€ sawit, bangum-bde@n, sarda pelengkap, nesin-ncsin dan
peralalannya, kendamd do alal berar yeg rerlclak di Desa Monkrado, Tempen.
ltmi{rg de Sabau. Kecanaie Monlerado dm Sanaldlan. Kab. Benskarug.
Propinsi
Krhnmtu
Barat.
Menuul penselahLun kami, bolNa lujutu dai penilaie ini adalah unruk dipergnnakan
oleh lcNeroe dalanr rdeka Pencaraiar PerusahaD Publik.
I.
Dcnnisi NilaiYone Disunnk!tr
Untuk kcp*luan penilaia aB Obyek Penilaia. dak nilai yang digumkan
berdsukd Peraturd BaDepm d LK No. vtli.C4 adalah nitai pasd. lang
didcfinisikan sebagai "poki€d junnah uang pada Ttuegal penilaian (Cut OlI
Dale). y g dapal diperolel dari t@saksijual beti arau hasit penukamn suru cbyek
pmilaian. anrua pdbcli ydg bdninai nenbeli dan p jual aig bemiar D€njlal_
I
dalam slalu tmnsalGi beb6 ikahn, yang pomasatunya Jiblukan sccara larak.
dinana kedua pihak mdingjrrasiig bonindak atas dasar penaham:Lr yang
dinilikinya, kebali-hadd de iarpa paksaan 1
I l
t- L
.4U
259
Pt,i\C.S ZU LKARIA
2.
I
N
& RDK.\N
Pendekalrb d2tr Pros€dure P€niltim
Pendekaran-pcndekatan
Klmi
scbogdi
tane disunild datan penilaian ini adolah
sebas'i
penibj pmpeni Pdikcbumn ktapa sawit PT MULTI AGRo
GEMIL,\NC PLANTATION lelah nclakukan penilaian densan kerentuan vang
did"dkar' D1dr \rdoa' bciilar 0 l rrs, :00r 'SP 00-' r" Plr'n '
B".eoan, ti \orlor \,1', i enrdrc Pcd trar 'er llar D 1 F!r') r"oDod'
n.; t;h, p"-edid rrsa, \,roda.. ,r, , \cb!g,' or'\1.
a.
Aset
l)
2l
Tmman Pcrkebuno Kelala Sawit. vdilu:
Ttuean Meiehdilkm (1M) menggunatan Pendekatan Biava
TaMmm Belun Menehasilkan (TBM) mcnsgunakan Pendekaian Biava
b. Ast
l'
2)
',
4)
Non-Tanoan Perkebun r Kelapa Sawi! vaitu:
ldkl. lfl .eol bn kelap' SJ$i ner ;d4al penoela s''o l odrr Doh r
dard'
Lrl 'd. _c'd"par oJrJ pdd rr9 {b:nd rf rla ' serirn r'Jl] (t("/
mengEmat r p;ndekatan pen{tapalan dcnCan Teknil Pcnvissan Tanal
neli.lnt Te.h ique) PetLbnnan Kelapa Sarvit:
Boj:unan dan innstrultur dalsr Peikebumr Kelapa Sawil ncnggunakm
nendelatu bln\a:
r'" *na ' a-, "r Uor n, r'-rar d pe e.' r oara u! J' ddr
Mesin scnssunakd pendekaff biala
Alasd penggdad
Lapord Penilaian
.
pendekaran
adalab
dm melode tlng digunalln dalan Fervusuatr
seba9i berikul:
P.nilaian aset Tanman Bellm Mcnj:hdilkan (TBM) dilalukan densan
denscun.lian pendek.ld biaF karena asd Tdmm Belum Mcnghlsilkd
(TDii belun nenehasiuo pendlpah sehinega nilai nasar Tmdan BclLrnr
illeiehdilkd (TBM) dinilai bedasarrd junhh biava inv6llsi tere Glah
dikelLErkdn dan dh$uaiko
Pcnilaio Tdanm MehChdilkan (TM) dilakukd dengan
\drr n lai pa"a dan ffi-n
'oaDnm
po etrsi pcraapaun l€rd ali& dila"ilan
NndcLJLn oc
ie-asorrr
menegumlan
lPlsp' sd \ J rt el
o'eh rardrdn )"19 'Lnrl
Pc;olL d Peod.a'u 'i , ...rr '' "p ''\'r
diteiiukan bcdsdkrD palla pelhi$ned nilai arus kas be$ib kini dari provelsi
arus ks be6ih yang dipdkiak r lkan dapat dihasilkm oleh lanoman
Menlr''l\a, r lMj €! nJ {.. LTn elo 'orf 'n1" Dc,Jrn Nlerod. Aru' (d"
D.d,:\o,.r, besam, p,o],k,, rL. "-, be,., ' di ih,(an lr', ' p< rdhur dc 'i,.
menDcrhr'rlar 'i(!. hiorp unrd (.,pa -otar' da' "e'uJ'1 did'\o o
dnel mmryapta rinakal "isl'olro J 'nn ". etEacrt A\dnLr'idarir,
' -.r i* b_"1\ ,Jn! k'ah dd's\orro
au ka" bcr'r' lr
m-rhril,'. M.L;'
-."'.r,
'1i6i
i"ir.kso'.'..dri.-.nolehp,.rI'eetor"elltLn
f --N
260
1". R
-, ?U
PUNC'S ZULKARTAIN & REIGN
lenilaid lmh Pe*ehuan Kelapa Savil dilakukm dcng0n nrenssunakan
perdehrrtr ddb oau \mns &b pMr odrrns ba'l daltn l er sJ' ' dl'dNik
Pas
dt r
ah perkebunm
leltt€ sa$n
Bmsuan d& ihfnstruktur sera nesin ds peialatm dalah Pc cbunan
Kelco! s"w'r;ihk,ddi dencM renssurMn oeld'vb birJJ t'PLr'lainLr
dari oreunm dd'nftanrutur "epr jalan.l ' crb-rm " I m'"n drr
m,ar Ld_ \anl d.eu'tu' fcm loq{Io dJm pcrlehun'n ie"uJ $$I
Penilaian
orpeiLal oe, ad 'axJ
--, ."r"" 'm r."*u* ^o a,r
'ida.
, d". hddpar dak rdband'ng yarg seoanoi 1e da'serc1'"
r''p:xh 'cn ig93
Penilaian Kedddad dan alal b€dt dilalakm dengd nenggunak peDdekaran
qhnis
oara oasd kdeoa odb pdd leb o reo-em.nlar v lai Pa"ar dM a ! r ) ang
eo'ndi'J da'
kded, Tenrlk. ddo oe bardile
oeror aLo nrtai
\-1!
ps;
3.
Nilci-83!3r
!Ici4!
Rp,
r Tlnsh (Luas r15.000Ha)
Trnman Mc4hasilk!tr (L!d : 1 928 Ha)
- Land clearing (LD* : ]342 Ea)
- Bibit Kehpt Stwit (Lus : ?53 702 Pokok)
- Tanannn Bclun Menghsilku (Ln6 : 3 74? H!)
-
Rp.
Rp.
55.249.000.000,
I18.690.200.000.21.874.300.000.13.5?5.900.000,
139.405.000.000,-
Rp,
Rp,
Rp,
Rp,
Rs.
, K€trddran Bcrnotor
Rp.
8.120.500.000.1.24t.000.000._
15.218.000._
395.528.900.000.-
Denso denilian mdutu pendalat kmi Ni/ai lasdt ddi propeni v@e dinilki /
diku;sai oleh PT. Multi Aglo Gemildg Uanlalion per tangg^l 30 luni 2412, nd^\al1
RP 395.528.90
\fiso
Rltus
Se bilnn P
0 00
0,-
hth Li"to Uiliar I iM Ro!4t Dua Puhth
Senbilon Ratus &ibu R Pillt)
+b,
f j" ..,261
PUNC'S ZULKART\AIN & REKAN
peneriksdn secara pisik dm nenelad kondisi dari masnlg_
indins propeni ydg b€sar peneanhnva Frhad.p hasil penilaian- Nanun kafri tidak
nelalik; penyelidik dan iusa ridak merupalm onssu.s.iawab koni jikr ada
FMaltu-pe;so; d ytrEberhuolled deng,n \epemillanrh' n dcara nor'r'tals
li l,i 'eMbrl ktre 'a sepene"bdd Nm. 4d e' ebn dl d'rirsorr ''< ' \l rnr'd
Publik dm Ko.sulrm llrkun yaDg ditunjuk olch PT Mulri Acro Cenilans Plmt'tion
Pemyalen dan Akunrm Publik dm Konsullan tlukun diatas disajikan sc@ teqisah di
dalstr prosp€hu Peruslaan.
Kmi iela! nelalutan
Disini
banwa kani tidal alfl nrendik kemldeln baik sekmng halpun
ddi propeni yeg dinilai auupun hasil lcnilaie vmg klni laiorkan. dln
yalg kani leina safra sekali ddak ieiednug dari besamva nilai
kmi terasks
dikmudis
h;
honolarium j6a
kmi laporke ddld penilai
leg
ini.
KJPP PUNG'S ZULKARNAIN & REKAN
li
Punq S.
ljh Pmtui rub
zulktmlin. M.Ec Dct. MAPPI (Cert )
iL
No Pr.0300i'04
262
/'"''*
PUNG'S ZU LKARNAIN & REKAN
Krntor J!s. Pcnilai Publik
Pq1.n!,4 raivl & Consutuant
Jak rt4 06 Aguslus 2012
LrDonn : l62lL P/KJPP/PSZ/VIII/2012
\o, ProrcL : 216'VX/XJD!,P\ZIV/2011
No,
PT. MULTI ACRO GEMILANG PLANTATION
Panirl ]o\rcr Ll. I I. Senaym Cny
Jalu Asia Ahika Lor 19
Unnk nenenuhi pcminraan yoe diajuke, kmi sebagai K tor lasa P€niai Publik
(KJP?) emi bdddeka Kepntusm Menteii Kcumgan Nonor : 798/(M.1/2008.
letlangeal I Desenb€r 2008 serta terdand sebagai ?rofesi ?enunjang ?asar Modal Nonor
: 44IBUSTTD-P/A/2010, terrmggal l0 M!ret 2010, tehn nehkukan penelirian dai
penilaie dei propefii ymg dikuasai/dinilili oleh :
PT. BOSOWA MDCALOPOUS
Dorgan tujuan untuk mengungkapkr suatu pendapar mengenai Nilai Pasar ara piopedi
Deseroe yanAdinilai pertanesal i0 Juri 2012. berupa :
PetubuMn Kdapa Sawit terdiri dai l"na! sclus kunng lebih 6 343 hckllr, lanaman
kelap! sawit, begue-bmeuru, slana pelengkapi nesin-mesin dan peralataDuya
dd hdda€e yde ierlctak di Desa Lhok Boot, KecMara. Selia Bakri. Kdbupalen
Aceh Bdal. Propinsi Naneroc Acch Darussalm.
Menurui Menunt penselahuan kami, bah*t tujub dai penilaian iiri adalah untuli
dipelguakm oleh pcrseroan dalam ranaka Pcn.aratan Perusahm Publik.
l.
Dcfinisi Nilri
Vug Disunlhb
Untuk keperlue penilaie alo Obyok Pcnilaian. d6ar nilai yde dieuake
tqdsrkd PentuEn Balcpam dan LK No. VIILC.4 adalah nilai paal ydg
didennisikan rbasai "perkiaan jumkh udg pad. Tanggal Penilaian (cut or Dat€).
yang .lalar dileoleh dari imsaksi jual beli allo hail penukdn su{u obyek
lenilaian, aDtda penbeli yang bminar nen$eli dln penjual ,!ie berniar nenjual.
daldn suatu tr.nsaksi bebas ikatd. yeg penasaennya dilahukan sccan latak.
didm ledua pihak masing-masing berlindal atas dasd pemalmar tdrg
diT lilirra. \e\d halind"ntuoapald
b,
r)4
,
263
.,r,r1,-
PUNG'S
2
Pen.lek.t
n
ZI]LII\R\AIN & REI'{\
d,n Prn\ednre PcnilliM
Pcndckalan -pen dekdt&
)6g
di g
unalan dal an Fcni lai an
i n
i adalah
seb
agri berikur:
scbagai penilai propeni Perk€bnnan Kclapa sa*it PT. BoswA
MEOAIOIOLIS lelah toclakuke pcnilaid dchge ketentEn ydrs didstrkan
pada Slandrr Penilaian lndonesia 2007 (sPl 200?) dan Pcraturan Bapepam-LK
Nonor VIIIC.4 tenh.s Pcdonan I'enilaidr D.n Pcnyaiidr lapomr lcnilaiar
Kmi
l'rcperti di P.sar Modal dan, yanu sebagai b$ikut
a. Aet Tanatun lerkebud Kehla SaNit, tailu:
l) Tddrn Kelapa Sasit
a) Tanmm Belun Menehasilkan (TBM) nenggunakan Peidekatan Biara
b) T rtumn Menshasilkan (TM) neneerhalan Pendckatan Pendapatan
2) Bibit Tanflnm Kelapa Sawil ncnggunalan Pcndckalan Biaya
b. ,\scl Non-T ranan Perkebunan Kelata Sawit, taitu:
l) Tanah rerkebunD Kelapa SaNil nreDssunald pendekatan dala pasar
Dde hal tidak iedapar dara plsd ytue sebanding dan sejenis, maka dapd
nengguna}tu pendekard pcndalale dsrgm Tekrik Peryism Tanah
(Lan.] R.sdrul Techhittlt) Pe*ebun.n Kelapa Sawir;
2)
B
guntu daD infnsnlktu
dlllnj Perkebue
Kelapa Sa$it nengCmakan
pendekahn biaylj
3)
Kendaraan dad alal bebl nenggunakan pcndckate dala llasari
4)
Mcsin nenggunalm pendckaran biaya.
de
Alsan pe.ggunaan lendekaran dan netode yalrg digunakd dalm penlusunb
Lapomn lenilaian adllah sebaeai bciikut:
.
Penilaian det Tdaman Eclum MenglNilkan (TBM) dilakukan dengan
menggu.akdr Fend€kakn biaya kdem aseL lmman Belun Menelailkan
(TBM) belum nenghasilkan pendapalan sehingg nilai pasar Tanaman Belum
MeDgl€silnn (TBM) dinilai btrdasdk junlah bia.ya invesrasi yms rehn
dikelMikan dan dhesuaikan.
.
Penilaid Ts@an Menehsilkan (TM) dihkukd denean nengghalan
!€ndekalan pendapakn kdna nilaiFasddtri tamm kclapa sawit dipercleh
bedddkan prcyeksi pendapatan yang akh dihlsilkan oleh lanard Fng
sudan menelailk . Mclalui Pendeka6n PendapaEn. nilai lamnDn kelapa
sawit ditentukff berdas ke Pada perhin4ge nilai arus kd besih kini dai
pbyeksi tuus k6 bersih yans dipsrinrh akai daP dihasilko olch Tana'nan
sisa unur ekononisnra. Dengan Melode Aro Kas
Menghsilkm
proyeksi
s ts besib dilcntuka hnun per hhul dengar
Didiskonto b$sm
memperhalike siklu hidup tandd helapa sawit, dm kenudian didiskonlo
rilglar dnlo orJn
oer, :n mene(
slm
a
\d
"4,q 'kr'rrr'
264
a <-\- 4 b'
/ /
,.2L'
PUi!,iC'S
ZULKAR\AIl\ & RIK\N
Akunulasi dari prolcksi aius kas besih lane rclah didiskomo (nildi an's krs
bcnih Lini) me€ncksik.n nilai dari loraman kelapa sawn sc.ara kcseluruhan
ibil Tanam an Ke lapa Slrvi I dil ak ukan d€ngan mcn sunakm mctodc
pendekard biala (adr,.1prroa.r) kar.na proscs pcnnibiun lamrun kelapu
s!*it dihkukan oleh ?T. BOSWA MIG LOPOUS sendni, densln demikian
biaya Flroduksi baru ddi biaya pctubibnan, dipmlch dai akunulai llnap
pekctaan dari kecambah ditlnan di pre-nu$ery hingg! bibit siap tanlm.
Pcd laian
B
PeDilaian Trnah Pe*ebunan Kelapa Sa*il dilakukdn dengan menggunakdn
p€ndckatan data lasar karena data pasar palins bdk d.lam menrsmrbatkatr
Nilai Pasar ddi rmah p(kcbunan kelapa sa*ii (berdasa&d nilai Fsar lorena
nrcmiliki data pemblndins ylng ebanding dan sFnis).
Apabila tidak
terdapaL data pasar lang scbandine dan rcFnis. maka
pendekatan
pendlpalan dengln Teknik lenyisaln Tamh (I-and
nergeunakan
Residual Technique) P*kebund Kelapa Sawi! kdena Nilal PNd ddi laiah
tang nempunyai potensi rmruk dikembangkan secara optimal unrL {
PcrkcbLnm Kelapa Sawit ym! alan dicemndrd oleb polensi penernn.dn
pendapard
dli
proyeksi pengedbangan lanah tc4cbul.
Pcnilaian Bmgnnan dan inliastrukLur sen. nesin dan peElaran dalam
ldkebum Kclapa Sdwil dilakukm dengd mcnegunakan pcndckaui biaya
kdeM nilai pase ddi begurm dan nrfrstn'klur sepefii jalm dm jenbnlm
scrra nresin dan pe8latan ylng digunakan secaF langsung dalmr pe*ebunan
kelapa sawh merupalln sa$ k*atuan del do tidal< diildualbelikan secau
leDisah sehineca tidal lerdapal dara pcmbMdins yaie Fbddinr dM eFiis.
Pdilaian Kendarad db Alat Bcml dilakukan dc.gan nienggunakh
pendetal r dara pa$ kdcna data pasar lebih nencemn&dr Nilai Pasd ddi
Nd yane sejeiis (bqdNarkan nilai paslr kare.a neniliki dala pembanding
yang sebmdins dan seienG).
Penilaian Ldd Cleaing dilaturd dengan mcnegunala. merode pendekald
\idya (Cost Appraach), pshnungan biata dipeoleh dari akumulasi latrap
pckeiaan ddi peniapan hineea lahan siap tdam.
Penbangund labit Pensolahd Kelapa Sa*i I ( Under C onstruc li on)
dilakuktu dengai mengeMako frelodc pendckatd biaya (Cosr ,,lpprda.ll),
o,rl.'rrgdr Lia)" di-cract dtr| ahn'.lA' ,h"p p \,jad ddri p-,ptu
\iiEra p'oEn.s D,re,i-a
Peni laian
-..
.ms!'loe,id...
/7
265
+
\-y'17'('
U,
TUNC'S ZULKARNAIN & REKAl!
uraia!
'
Nilai Pasnr
Tnnah (Lus:6.343 Ha)
Rp.
45.667400000.-
Tan,n,n Menshasnkm (Lu$ : 1,309,94 Ha)
Land Cleorhg (Lus : l 624 Ea)
- Bibit K€lap! Slwit (Lus : 642.471 Pokok)
Rp.
106.970.400.000,-
-
-
-
T.nlnu
Bdum Mendasilkrtr (Lu6
: 2.1
13,l6 Ha)
Rp. 10.609.200.000.Rp. 6.103,500,000.Rp. 85.133.000.000--
Rp. 1.84r.100.000.Rp. 14.476.400.000.Rp. 1.194.?00.000.Rp. 13.?48.800.000.Rn.372.918.100.000,-
kdi
N,i&i PdJzt dari prcperli yang
Dengan denikian nenurul pendapal
dikuasi oleh lT Bos$a Meaalopol is per tarlsal J, J,,, ,r1r, adalah se besar
diniliki
Rp 3?2.918,100,000r
(Iiga Rstt6 Itiuh Pthth Dnd Milior Srybilo" Rotus Delapo Belas Juto
Sentas Ribu Rqiah)
2-
+k
a,,-"/'
266
PUNC'S ZU LKARIA IN & REKAN
Kadi tela! melatuks pemeriksaan secua pisi( dm nenelaah kondisi dad nsingrtsng
prcpeiti yans besar peng$ullnya bhadap hasil penilaion. Namu kami ridak melakuktu
pcnyelidikd dan jusa tida{ nerupale tdeguns jawab kmi jika Eda pe$oalan pd$oalan
ymg bernubungdr dengd kepcnilike ataD hutans olrs properti yang lnrilai ledebdr.
kmna spe.sdahuan kmi hal 16ebut lclah diian:en oleh Akunbn rublik dan Konsultan
Pnblili dan
Hukun yang diturjuk olch PT Bosova Mesalopolis P€nyar@ d,Ji
^kunran
knsultan Hukum diahs dhajikan scm terliel di dalm prospeklus l'}€rus.iad
Disini kanri legaskan bahwa kani li&h akan meneik keunluns r baik sekarang nraupun
dikemuditu han dari prcperti tane dinilai lrlupun h6il pcnilaian yang kami laporkm. dln
honotuiu Fs yang katri tsima sama skali tidlk €rga ung dari bcs,mla nilai y.ng
kmi laporkan dal@ penilaian ini.
(,IlP
PIJNG'S ZULKARNAIN & RE(-AN
tr. Puq
S.
Zulknrnain. M,E.,De!. MAPPI
lccrt)
MAPPINo. 5'0358
ljin Penilai Publik No. P 1.08.00004
267
l--,--*t
Halaman ini sengaja dikosongkan
PUNG'S ZULKARNAIN & REKAN
Krntor Jas, Penilni Publik
Ptupe lAppruisal &
No.
No.
Co lta"t
Llporan : 161/LPIKJPP/PSZVITI/2012
Prcyek : 2r6IMK/KJPP.ISZNI2012
IT. ML'LTI AGRO GEMILANG PLANTATION
lMi,
Towcr Lr. I l. S€nayan Cily
JalmAsbAhikaLor,19
Uduk Detrenuhi peminl@n ydg diajul4 kani $bagai Kdlor J.sa leniai Publik
(KJPP) smi bsdas kd Keputustu Menteri Keuuean Nom$ : 798/KM.l/2008.
lenmggal I Desembcr 2008 ena t€rdatd sebagai Prcfesi Penunjans P!s!r Modal Nomot
: 44|BL/STTD-P/A/2010. lertlngsal l0 Marer 2010, lelan mela(altai p$elilio dd
penjlaim d i prcpe i yang dikudai/diniliki olch :
PT. BRENT MULTI DAYA
Dengu tujuan unluk mengungkalkan suatu pendapat mengenai Nllai P6ar
peeoan y.ng dinllai per leegal l0 Jui 2012, berupa :
atas
lroperti
sa{ir trdili dari tamh scluo kumg lcbih 10.602 hckiar.
lMdd kclala sawir. dm kenddam yang l,erlelal di Kec. Sungai Kuyit,
nlenDawdh Hilir, Medpawah linur & Sungai P'nyuh, Kab. PonliMak. Propinsi
P€rk€bunan Kelapa
Menurut l)engelahld kahi. balNa tujlm dai penilaid ini adalah untuk dipe€unakan
oloh pesom dalm rangka Pencatatd l€rusal@ Publik.
1,
Dclinisi Nilai Yang Disunakrn
Untuk k@erlum penilaian ala Obyek Penilaiaq das nilai tang digDMklr
berddtrkd Ptraturd Bapepm dd LK No. VIII.C.4 adalah nilai pasar. yang
didefinisikan sebagai "pdknaan juhlah udg @da Tdged Penilaia (Cu Otl
Date). yog dapal dip@lch ddi lsnsaksi jual b€li alau h6il lenukaran suatu obret
pcnilaid, a m penbeli y.ng beminat nedbeli dtu penjual yane b{niar tucnj$|.
dald suatu iilnsaksi bebas ilatar. yang Fensdmta dilalukan secara lat.l,.
Jmnd k Jua nihak aa.ne-n".irg berinda\ a'a. da.a per'al nd. ):ng i
Jin:l.kin)a. \e\di-hdiar dtr trpr parsar".
I t
t
t '/
269
-{u
"1,
TUNG'S ZULIT{R\,{IN & REKAN
Perdekatatr datr Prosedure Penilaian
2.
londel<aran pendckatan ya.g digunakan dalan penilaid ini adolah sebasai berikut
Kafri $Lasai Fcnilai popdri Pdkcbuhan Kclapa sa{it PT RRINT MULTI
DAYA relah ntelak*m pe.iiaian de.ga. ketenruh tahg.Lidasdrrln plda Srrtuhr
PohilaiM lndonesia. Pcrdrmn BapcFm-LK Nonor Vlllc..1 lrnlang Pedomrn
Penilaian Dr Pcnyajian l-aloran Penilaia. Propcrlidi Pas, taim sebagli berikrll
!.
Aser
r
r
lananan Belwr l4enehdilkan. yaiLui
Bibit Trnanan Kehna Sawn menggunalan Pendekdd Rilya.
Ldrd Clea rg nen
scu nakan pend€katdr
b
iaya.
b. Asel Non-Tmamdn PerlebNan Kehlr Sdlvil, )ailLr:
.
huah Perkebuo Kelapa Sa{'i engsunakan pcndciGLln dala pad. Dalm
hal lidak rerdapat drta pasar tana sebandin8 dan scjcnis. nraka da!l(
-i
mcngeunal.n lcnd.kalrn pendapatan dcnean 'ltknik Pcnyhmn an.h (/-a,/
Rati.lual l echnnt|t) Pe*eb6an KclaF Sa\riti
.
Kendeam meneaunakdr
peldek.l daloprs.
Alasan penggunm pendekaran dan melode lang digumkln dalam pcn$sunail
Ldpord lenilaid z'daiah sebas.i beikut:
'
Penilaian Bibil Tanaman Kehpr S!$il dilakukan dengln nrculaunakan DcloiJc
pendekatu biaya (c'at ;?r/,a.4) k&na proses pcmbibitan laiman k.lapa sawil
diialukan oleh lT. BRINT MULTI DAYA sendiri, dengan denrikinn bidya
tprcCulci baru dai biaya Fenbibiui. dilreoleh dai akunuldsi rahlp pelerjlan
dtri k..arnban ditdan di prc-nuert hingga bibn siap lanam
.
Penilaim Lind CFanne dilakukan deryan neDrsunakan nretodc pendeknlm bilF
(C.tr lppaa.lr, de.eb denikio biaya iepred si baru ddn biaF Land Ciearine
dipercleh d i alunulasi talnp peketun dd pe$iapnD hin-lsa laj!.n siap laMn
.
Penilaian
!
Apabila tidak tedapal data pasar yang seb.ndnls
Perkcbnnan (clala Sawil dilallkan dcngan mcregumhitr
pcn&k.t.n &la pasar karera d.ta pasar p.ling baik dalan ncnggonbarkm Nilai
Pdrr daii unah pe*ebunan kelapa sa\vil (bedaarkan nil.i pasar klreDa nenilik:
darapeilbaidins yane shddine dln sejenis).
leun
lcndckatm pendapal detrCo leknik
dd
sejenis. maka nensgundJian
Penyhmn thnah (l.and Residual
Technique) Pe*ebunan Kelapa Sawil. karenr Nilai l sar dlri raran ran!
nenpuntaiaorensiunn'k dike bdgkd secar. opdna untut Pqtcbnmn KclaFr
Sawil yane atan dicennirkai oleh !.rtcnsi pencrinmn pendafaidn dari prolel.si
tengembangan ranan
.
t sebft
Pelihisn Kendddr dilakulan dengtu rengghaktu lendekatan dala pasd kr enr
dars pdsl' Lebi\ n< tr ja nld \ lai Ptud d ri a{r \ug scic|i,b..dd". \"n r :l:i
p. n k... L h.ailil'dr d oerla, dni. .,i *br.d'1idr scj.r.,.
Lh
,
r->
t'
270
r
Et+
PUNC'S ZU LI(ARN I J{ & R'KAN
{l:{!s!s!
Ur!E!
. T,nah (Lnas I l0.602lla)
- Lind Clenring (luas : 943
- Bibit Kclrna Sasil(l,uas:
15.033.000.000.-
Br'.
Total
Rp.
85.939,500,000,
Dengd denikia nenutu pendapat kami Ni/di Parur dad pbperli ydg diniliki
dil sai oleh tT. BRENT t\4!ll,Tl Dr'-YA ler rangsal .ir rr,t ?0/?. ad.lah sbesar
Rp, 85,939,500.000r
(Delapan Prhn' Lnnn Miliat
Lit&
ltehbih, no
ts Tigoa P"luh S.Mbilan
/
!d(
Ratus Ribt Rupian)
Kani &lan nelanuktur penrrikean $cara pisik
dd
menelaah kondisi .lari masins-
Nuh
lmi
ktun dddl
nasnrg pDpeni ta1g besar penearuhnya t€rhadap hasil penilaian
ja$ab
ji[a adr
juga
penrclidikd
dan
tiddk
nerupakan
rdggune
eelakukM
pesoalo-persoalan lmg berbubungd deneankepemilikan ataD hulang ar4 prlperlilmg
dinilai tesebut. kdena sepcneeohuan kmi lal lcr*bul tchn diiaD.sani olch Akrntan
Publik dan Konsultan HutuD targ dinujuk oleh tT. BRENT MtjLTI i)AYA Pemy Mn
dari Akunl r Publik dan Konsullan Hukuo diat6 disajikan secan lcrpGnh di d.lam
Dhini kdnriresaskan bdh$a kami ridak akm netunk kcudungan baik sckdans Dxupun
dikenudial haridai propcni tee dinilai ataupun hasilpenilaian yang kamilaporkan. dan
honoitriun jesa yans koni Gnma snra sekali idalt te€dnng dari bciarnya nilai yaDs
kmi lapo*an
dalam lenilaian ini.
KJPP PUNG'S ZULI{-4Rr\AIN & REIGN
Ir, Ptrns
Ljii
S.
Zulknrnin. M.Ec.Der. MAPPI lccrt.i
rd, ,iPndriNr!. r
r.03.00004
271
e",
Halaman ini sengaja dikosongkan
PUNG'S ZU LKARNAI\ & REKAN
K,ntor Jasi PeniI!i Publik
PtuD.rtr Apprcisl & Con\ukant
rrn.nin. .,
,i , I r
Jak&ra,06Asuslus20t2
No. Laporan : 163/LP/KJPP/PSZ/VIII,0I2
\o. Proy€k : 2164\'l K/KJPP.PSZIV40I2
IT. MULTI ACRO GEMILA]YG PLANTATTON
Puin Towr Lt. i 1, Senayd City
]al@ Asia Anika Lot. 19
Urtlk neaerbi oemink yug diail{an <d. jebasa, tanror tasa oenrdi p.rotit
iKJPh rcsrr beroNd\a ll\epurus \4enieri Keuet \oho, -o8K\412008.
re4Jnggai I Dc erb.r2008 rna rerJdnd.ebdgd Prcfes De djrnr pa.r ModltNorr:
:
14|BUSTTD-P/A4010, teillnggal t0 Maer 2010, letah
penilaid ddi propcrli yans dikBavdihiliki oleh :
nelahko
F€netitiM
dh
PT. BUMI ORION SAWTT SUBUR
DmCe tujuan untuk meneuBkapkd su.tu lerdapal nrergenai Nitdi psar ahs proped
peNeroe yahg dinilai ler talggal 30 Juni 2012, berupa :
l€rkebunan K€lapa Sawit rdiri dan ldah selus kuane lebih 18.442 trkur.
ia]mm kehpa swir,lsd@n de atar berar ydg tederak di Kecamtar cau4.
Kabupaten Indngiri
EilL
Propinsi Riau.
MenL@t pengeta[um kami, babwa tujuan dai penitaie ini adalai untuk diperemdkan oleh
pcNqod dalam r6gka PenMtahn lerusan@ Pubtik.
l.
DolinisiNil Yrtrg DisuDrkan
Unluk kepedum penilaim al6 Obyck Fmitoie, d6d nilai yans digunakan
berdNarto ldatud Bapepan dd LK No. VI .C.4 adllah nilai p6;r
oroe
:n'rika|ebaSai
Te ad jurtM
)a1g
rtrC padl tmeq4 t,er"ar lcu,Oli
D,e). rtrS dapd d.perokh dan rm$lsiJUal o< I abu ha.t Denl\dr"r {dr.r ob).1
penilaie. anlaE pembeli yds bcmjnat membeli dan lenjual yang beniar meij;al,
d €,' r,esaki oeods kara1. )aie oedbatr)a a,.aruid rc.," t;sr
diift !.d!a pi\ak hainE-ao\n! ber rdat 6 da"r ncmdanar idnr
d"
dinr trtrnJa.
\eirr
hariar
de.&p.
mla
, _ _ +
'
273
nltU
PI-]]\C'S ZIJ I,KAR)IAIN & RTI(AN
Pcndckstan dan Proscdure P.nilaian
tsdel<aran-pcndekaun yans dismakd dalan Fnilaian ini adllah sebasai berikul:
Kari
scbacai penilai prcpeni Perkebuan Kclapa Sawit PT. Bu,ni Orion Sa$n
Subli tchn nchlukan penilaian densan ketemum lang di.las! rx. pad, Standar
Penilaian lndonesia 200? dm leratuEn Bapcpm-LK Nomor V1ll.C.4 ronle8
Pedomor Poilaim Dm Penyajian lapotu Penilai@ Prolerli di Pasai Modal, yantr
.
.
Tatud
PerkebuMn Kelapa Sawn. yaitu:
Bibit TanatrM Kelapa Sawit menggunalm Pendekahn Biaya.
Ldd Cleeins neryEunakan pendekam biaya.
L aser
Non-TaMnd Pdkebmd Kelapa Sawit, yaitu:
Tanan telkebDd Kelapa Sasil nenssunak pendekald dola pasd. Dalar
bal tiddk terdalat dala pstr ymg sebadnrg de sejcnis. nalo dapat
Aser
.
nengeunake lendekalm pcndaparan
.
denCan
Teknik Penyisaan Tanai
Rdtd,"l le.r,i4re) Perkebunan Kelapa Sawir;
Kcndam d Alar Berat neDgsunakan pendekalan dala
Al6d lenegunM
pasar.
pendekatm dm metode yang digunakan
Lapomr Pcnilaian adalah sebagai berikul:
.
(rarl
dllh
penyusunan
Penilaim Bibit Tamnan Kelapa Sawn dihkukan dengan mengeunakan
njeode pendekarm biara (Cotlprmrcr) kaEna pross penrbibil.n r.ndrld
kelapd sa$it dilakukd oleh PT. Bumi Orion Sawit Subur scndiri. dcngd
dcnikie biaya repmduki bm dari biaya pembibiran, dipebleh dari
akumul6i ahap pekqj@ dtri kccmbah ditanam di lre-nuuery hingga bibit
. Penilai
Tanah Perk€bum Kelapa Slqit dilahukd dengan menggunakan
pendekata. dan psa kdna.lata pasar laling baik dalan nengganrbarkan
Nilai Pasar dari lman pertebutu kelapa sa{it (berdasa*dn nilai pNaL
kaEna neniliki data lenbedine yans scbMdine dan scicnis).
pabila lidak
Erdapat data p$ar yang sebanding d.n sejenis. nmk!
pendelaun
pcndapatm dded Telnik Pcryisur 'f r.h (L.nd
nenegunakan
Residual Tshnique) Perkebunan Kelapa Sawit, kdena Nilai P@ dari tanah
yang nempmyai porensi unruk ditenbalelie secda opdDal unuk
p"-lebl € (eldp! Sarir yMJ ald d, "F rkar o ch to cr'i r*
.d
pendapatd ' ddi prcyeksi pengembdgan
l
'il
an tenebut.
PcniU KerorM os qh' Bm dilaLlkd d.ner
psd lffina
re,
rexr-i".
pdar lebih menceminko Nilai P6tr dtri
jde.{e,arbeio$dsn,"
p"-, I'aen. mem:l;lidara p nbr d rs,
der
vano rebedins dm,erenis'.
I I
pendekaran daia
data
/
274
\-
PUNC'S ZU LKAR]\AI N & REXAN
.
Penilrir. Ldd Cledng dilaluke den8an nenssuakm mcrode pendekal
biaya (C'rJr ,4ppaz.r), dens denikitu biaya Epbduksi bdu d{i biayr
Land Cl€eing. dipercleh ddi akunuldi tahap pekeriaan dari pesiapan
hingga lahm siap
3.
lmm.
Ringkasar lcnilaian
Nihi Pnsar
U!44s
r
TlMh (Lua:18.442ltu)
- LaDd clclnng (Lu6 r3.158 Ha)
- Bibit Kolapa Sarvit (Luas : 350.000
lokok)
Rp
46.110.740.000.-
Rp
Rp
26.841.000.000.9.450.000.000.'
Rn
551000000.
Rp
Rp
10.490.500.000.
93.64?.2.10.000.-
Dftern dmihid menurut perdapal kadi N.i&i Pdsdt d&i properli ymg diniliki /
dikuNai oleh PT BUMI ORION SAWIT SUBLTR per bnggd 3A ,htni 2A12, adalah
RD 93 647 240 000,-
ISenbilaaP t Tied Miliar Eran Rot6 Enpat Pnhh
DMR $ EhA P hth Ribu R piah )
275
T
j
I
hJuh
.t- Lh
,-uL
PUNG'S ZULIGRNA IN &
RIKT\
Kmilelan delakukm peneriksm sccdapisik dd nenchan kondisi dai mains_nsnre
plopsli ymg besar pengardnya rerhadap hdil penilaie Namun kanri lidak ncla&ukm
penyeliditan dan jusra tidak dcrupalm tangsung iawab kami jika ada pcNoale_pe6o.lan
yans berhubunem dcngan kepenilikm alau hurane aias propcni yang di.ilai lesebuL.
karena spengcbhuan kani bal lescbnl tclah dilangani oleh kul!. Publik de Konsultln
tlukufr ldg ditunjuk oleh PT BUMI ORION S,\WIT SUBUR Penyahan ddi Akuntln
Publik dar Konsullan Hukm diaras disajikan seco! te+isalt di dalanr plospeklus
*e
neMik keunlungd baik sekarang dantun
Disini kami tegsskd balM kmi tidsk
rlikenudian hei ddi properli yde dinilai ataupun hasil penilaid voe kami laporkan dan
i ledm sma sekali ddal tergatung ddi lesdv! niloi tme
honodiun jasa yang
k@i laporkan dalam lenilaid ini.
k
KJPP PUNC'S ZIJLKARNAIN & RDXAN
tr, Pune
S.
Zulknrnain. M,EcDs. MAPPI
lcert)
/)*
'
\ -""
276
,,1_
XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN EFEK
1. Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Prospektus ini dan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (selanjutnya disebut “FPPS”).
Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh
Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya
tercantum dalam Bab XIV Prospektus ini atau menggunakan salinan FPPS. FPPS dibuat dalam 5 (lima)
rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut
diatas tidak akan dilayani.
Setiap pemesan harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah
menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pemesanan pembelian saham yang telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dan telah
disetujui pembelian pesanan sahamnya tidak dapat dibatalkan oleh pemesan.
2. Pemesan Yang Berhak
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga
atau badan usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 Nopember
1995, tentang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua BapepamLK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam
Penawaran Umum.
3. Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 500 (lima ratus)
saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.
4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif
Saham-saham yang ditawarkan ini telah di dafttarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang
Pendaftaran Efek bersifat Ekuitas pada penitipan Kolektif No. SP-0025/PE/KSEI/0912 yang
ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI pada tanggal 19 September 2012.
Dengan didaftarkannya saham tersebut pada KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan pada
penawaran umum ini berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham,
tetapi saham tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam
Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening
efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 15 Januari 2013.
2. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan pada Bursa
Efek, pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk
Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham (FKP) yang sekaligus sebagai tanda bukti pencatatan
dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham-saham dalam penitipan kolektif.
3. KSEI dan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada
pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis
merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.
4. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.
5. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan
efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada
saham.
277
6. Pembayaran dividen, bonus dan perolehan hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang
saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui rekening efek
di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (benefeciary owner) yang menjadi
pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
7. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki Sertifikat Saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di
KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum di distribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan
Efek atau Bank Kustodian yang telah ditunjuk.
8. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI
melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir
Penarikan Efek.
9. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan di distribusikan dalam bentuk Surat
Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI
dan diterbitkan atas nama Pemegang Saham sesuai dengan permintaan Perusahaan Efek yang
mengelola saham.
10. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan saham wajib menunjuk Perusahaan Efek yang
telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan saham-saham yang
di distribusikan oleh Perseroan.
Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif
Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi di bursa. Informasi lebih lanjut
mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi di tempat dimana Formulir
Pemesanan Pembelian Saham yang bersangkutan diajukan.
5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Sebelum masa penawaran ditutup, para pemesan harus mengajukan pemesanan pembelian saham
selama jam kerja yang umum berlaku dan sudah ditentukan oleh para Penjamin Emisi Efek dimana
FPPS dapat diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir, diajukan oleh pemesan yang bersangkutan
dengan melampirkan fotocopy jatidiri (KTP bagi perorangan Indonesia atau paspor bagi perorangan
asing, dan Anggaran Dasar bagi Badan Hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP bagi perorangan
Indonesia atau paspor bagi perorangan asing, dan Anggaran Dasar bagi Badan Hukum) serta tanda
bukti sebagai nasabah Perusahaan Efek atau Bank Kustodian dan melakukan pembayaran sesuai
dengan jumlah pemesanan.
Bagi pemesan asing, disamping melampirkan fotokopi paspor, wajib mencantumkan pada FPPS nama
dan alamat di luar negeri, domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas, serta
melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan.
Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan
pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan
pembelian saham tidak terpenuhi.
6. Masa Penawaran
Masa penawaran akan dimulai pada tanggal 3 Januari 2013 sampai dengan tanggal 9 Januari 2013,
dibuka pada jam 09.00 WIB dan ditutup pada jam 15.00 WIB.
7. Tanggal Penjatahan
Tanggal penjatahan, dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk
setiap Pemesan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 11 Januari 2013.
278
8. Syarat-Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata
uang Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan
membawa tanda jati diri dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang sudah diisi lengkap
dan benar kepada para Penjamin Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus
dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:
Bank [■]
No Rekening [■]
Nama Rekening PT Brent Securities
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik
pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan (cek dari milik/atas nama pihak ketiga
tidak dapat diterima sebagai pembayaran) dan sudah harus diterima pada tanggal 11 Januari 2013 jam
15.00 WIB.
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggungan
Pemesan. Semua cek dan wesel akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan
cek atau wesel bank ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis
menjadi batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan
langsung kepada Perseroan. Khusus untuk pemesan saham dengan penjatahan pasti (fixed allotment),
pembayaran dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara Penjamin Emisi Efek yang adalah Penjamin
Pelaksana Emisi Efek dengan pemesan yang bersangkutan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui
transfer rekening dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank
yang bersangkutan.
9. Bukti Tanda Terima
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS, akan
menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke 5 (lima) dari FPPS yang telah
ditanda tangani (tanda tangan asli) sebagi Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti
Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bagi
pemesan saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan
langsung oleh Perseroan.
10. Penjatahan Saham
Pelaksana penjatahan akan dilakukan oleh PT Brent Securities selaku Manajer Penjatahan dengan
sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (pooling) dan Penjatahan Pasti (fixed allotment) sesuai
dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-691/
BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran
Umum, serta peraturan perundangan yang lain termasuk bidang Pasar Modal yang berlaku. Penjatahan
pasti (fixed allotment) dibatasi hingga jumlah maksimum 98% (sembilan puluh delapan persen) dari
jumlah yang ditawarkan, termasuk jatah kepada karyawan Perseroan sebanyak-banyaknya 10%
(sepuluh persen). Sisanya minimal sebesar 2% (dua persen) akan dilakukan dengan Penjatahan
Terpusat (pooling).
a. Penjatahan pasti (fixed allotment)
Dalam Penawaran Umum ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 98%
(sembilan puluh delapan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, termasuk jatah kepada karyawan
Perseroan sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen), dengan perincian: Long Funds, International,
Hedge Funds International, Institusi Lokal dan Individu Lokal/karyawan.
279
Dalam hal Penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penjatahan Pasti, maka
penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
1. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan
mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase
Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;
2. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir 1) termasuk pula jatah bagi pegawai
Emiten yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling
banyak 10% (sepuluh perseratus) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum;
dan
3. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan sebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf
a angka 3) peraturan Bapepam-LK No IX.A.7 tanggal 30 Desember 2011.
b. Penjatahan Terpusat (pooling)
Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan maksimum 2% (dua persen) dari jumlah saham yang
ditawarkan.
Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlah Efek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum,
maka Manajer Penjatahan yang bersangkutan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek
setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:
1. dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a
angka 3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan,
maka:
a. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan; dan
b. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya
dan masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepada
para pemesan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a angka 3) menurut jumlah yang
dipesan oleh para pemesan.
1. dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf
a angka 3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka
penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. dalam hal tidak akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan secara
proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau
b. dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi
persyaratan berikut ini:
1. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di
Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya
tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan
diundi. Jumlah Efek yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan
perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana Efek tersebut akan
tercatat; dan
2. apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan
kepada pemesan yang tidak dikecualikan pengalokasian dilakukan secara proporsional
dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
c. Metode Penjatahan Lain
Metode penjatahan lain dapat digunakan sepanjang:
1. prosedur dimaksud telah disetujui oleh Bapepam dan LK;
2. prosedur dimaksud telah diungkapkan sepenuhnya dalam Prospektus;dan
3. prosedur dimaksud telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan ini, kecuali angka 3
huruf a dan huruf b.
280
Penjamin Emisi efek akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Bapepam dan
LK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja Tanggal Penjatahan sebagaimana diatur dalam peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.A.2.
Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam
dan LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan
Bapepam No.VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan
Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang
Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah berakhirnya masa penawaran umum.
11. Pembatalan Penawaran Umum
Sebelum penutupan dan selama berlangsungnya Masa Penawaran, Perseroan dan Penjamin
Pelaksana Emisi mempunyai hak untuk membatalkan Penawaran Umum ini berdasarkan pasal-pasal
yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek beserta Adendumnya.
12. Pengembalian Uang Pemesanan
Bagi Pemesanan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian, atau dalam hal terjadinya
pembatalan Penawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan
oleh para Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Penjamin Emisi Efek di tempat mana FPPS yang
bersangkutan diajukan. Pengembalian uang tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja setelah tanggal Akhir Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.
Pengembalian uang yang melampaui 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal
diumumkannya pembatalan penawaran umum, maka pengembalian uang pemesanan tersebut akan
disertai bunga untuk setiap hari keterlambatan berdasarkan tingkat bunga jasa giro Bank [■] yang
diperhitungkan dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan jumlah hari dalam satu bulan
adalah 30 (tiga puluh) hari.
Pembayaran atau Pengembalian Uang Pemesanan Saham akan diberikan secara langsung dengan
cek atas nama pemesan dengan menunjukkan tanda jati diri dan menyerahkan Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham pada Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek dimana
FPPS yang bersangkutan diajukan mulai tanggal pengembalian uang pemesanan. Untuk Pemesanan
Pembelian Saham Secara Khusus, pengembalian uang akan diatur dan dilakukan langsung oleh
Perseroan.
13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Atas Pemesanan Pembelian Saham
Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) akan didistribusikan melalui para Penjamin Emisi Efek dimana
FPPS yang bersangkutan diajukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah Tanggal Penjatahan. FKP
tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. FKP
tidak dapat diperjual belikan dengan cara apapun juga, FKP merupakan konfirmasi jumlah penjatahan
saham atas pemesanan pembelian saham yang telah dilakukan sebelumnya.
14. Lain-lain
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan
pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian, dengan mengusahakan sedapat mungkin untuk
setiap Penawaran Umum. Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih dari 1 (satu)
pemesan, baik langsung maupun tidak langsung, maka para Penjamin Emisi Efek dapat membatalkan
pemesanan tersebut.
281
Penjamin Emisi Efek dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham untuk rekening
sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafiliasi hanya diperkenankan untuk
membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak
terafiliasi baik asing maupun lokal. Tata cara pengalokasian dilakukan secara proporsional. Semua
pihak dilarang mengalihkan saham sebelum saham-saham dicatatkan di Bursa.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek, atau
pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek telah diungkapkan dalam Prospektus
bahwa efek tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek.
282
XXI. PERSYARATAN
DAN
KETENTUAN
MENGENAI WARAN SERI I
PENTING
Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian
Saham Biasa atas Nama yang bernilai nominal 100,- (seratus rupiah) setiap saham dengan harga
pelaksanaan Rp[■] setiap saham atau harga pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian yang dapat
dilakukan selama masa berlaku pelaksanaan yaitu mulai 16 Juli 2013 sampai dengan 15 Juli 2016
dimana setiap pemegang saham baru yang memiliki 10 (sepuluh) saham akan memperoleh 1 (satu)
waran seri I. pemegang waran seri I tidak mempunyai hak atas deviden selama waran seri I tersebut
belum dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. Bila waran seri I tidak dilaksanakan sampai masa
berlakunya habis, maka waran seri I tersebut menjadi kadaluarsa sehingga tidak bernilai dan tidak
berlaku.
1. Definisi
a. Waran seri I berarti surat kolektif waran seri I atau bukti kepemilikan yang merupakan tanda
bukti yang memberikan hak kepada pemegangnya yang untuk pertama kalinya merupakan
pemegang saham yang berasal dari saham yag ditawarkan/dijual melalui penawaran umum,
untuk membeli saham hasil pelaksanaan sesuai dengan penerbitan waran seri I dan dengan
memperhatikan peraturan pasar modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang
berlaku
b. Surat Kolektif Waran seri I berarti surat bukti pemilikan sejumlah Waran seri I yang diterbitkan
oleh Emiten dimana didalamnya tercantum nama, alamat, dan jumlah Waran seri I serta
keterangan lain sehubungan dengan Waran seri I.
c. Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak beli saham baru oleh Pemegang Waran
seri I.
d. Harga Pelaksanaan Waran Seri I berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat
pelaksanaan waran seri I dan sebagai harga pelaksanaan sebesar Rp150,- (seratus lima
puluh Rupiah). harga Pelaksanaan tersebut dapat berubah apabila terjadi penyesuaian harga
pelaksanaan.
e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti saham baru yang dikeluarkan dari portepel emiten sebagai
akibat dari hasil pelaksanaan waran seri I dan merupakan saham yang telah disetor penuh
emiten yang menjadi bagian dari modal saham emiten serta memberikan kepada pemegangnya
hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang saham emiten lainnya satu dan lain dengan
memperhatikan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia yang berlaku.
2. Hak Atas Waran Seri I
Para Pemegang Saham Baru yang namanya tercantum dalam daftar Penjatahan Penawaran
Umum Perseroan pada tanggal penjatahan 11 Januari 2013 dinyatakan sebagai pemilik Waran
Seri I yang sah.
3.
Bentuk Waran Seri I
Waran Seri I yang diberikan Perseroan adalah Waran Seri I Atas Nama Pembeli Paket Efek ini dan
dalam bentuk mata uang rupiah.
Perseroan tidak akan menerbitkan Waran Seri I dalam bentuk Surat Kolektif Waran, karena Waran
Seri I tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam penitipan
Kolektif KSEI.
283
4. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan
Setiap Pemegang Waran Seri I memiliki hak untuk membeli saham baru Perseroan dengan
cara melakukan Pelaksanaan dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp[■] atau harga
pelaksanaan baru bila terjadi penyesuaian untuk mendapatkan 1 (satu) saham baru Perseroan
dengan nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, dengan memperhatikan ketentuanketentuan penerbitan Waran Seri I.
5. Jangka Waktu Waran Seri I
Jangka Waktu Waran adalah sejak tanggal pencatatan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia yaitu
tanggal 16 Januari 2013 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016 pada pukul 16.00 WIB.
6. Pemberitahuan Atas Perubahan Isi Pernyataan Waran Seri I
Perseroan dapat mengubah Isi Pernyataan Penerbitan Waran Seri I, kecuali mengubah jangka
waktu Waran Seri I, dengan ketentuan telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Waran yang
memiliki lebih dari 50% jumlah Waran Seri I yang beredar. Dalam hal ini, Perseroan wajib untuk
mengumumkan setiap perubahan tersebut dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia yang
luas peredarannya dan satu diantaranya beredar di tempat kedudukan Perseroan. Jika dalam
waktu 20 (duapuluh) hari bursa setelah pengumuman tersebut tidak ada surat keberatan yang
masuk (harus berupa surat tercatat) lebih dari 50% (lima puluh persen) Pemegang Waran Seri I
dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.
Setiap pengubahan Pernyataan penerbitan Waran Seri I hanya dapat dilakukan melalui akta
Notaris, yang mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I sejak perbahan itu dibuat.
7. Periode Perdagangan Waran Seri I
Periode Perdagangan Waran Seri I adalah setiap hari kerja, terhitung sejak tanggal Pencatatan
Saham dan Waran pada Bursa Efek Indonesia yaitu tanggal 16 Januari 2013 sampai dengan
tanggal 15 Juli 2016.
8. Masa Berlaku Pelaksanaan Waran Seri I
Periode pelaksanaan Waran Seri I adalah setiap hari kerja dihitung 6 (enam ) bulan sejak
tanggal pencatatan Saham dan Waran Seri I di Bursa Efek Indonesia yaitu tanggal 16 Juli 2013
sampai dengan tanggal 15 Juli 2016 pada pukul 15.00 WIB.
Pemegang Waran Seri I dapat melakukan pelaksanaan sebagian atau seluruh Warannya menjadi
saham baru. Apabila harga pasar saham Perseroan menjadi lebih rendah dari harga pelaksanaan
maka Pemegang Waran dapat tidak melaksanakan pelaksanaan tersebut diatas, maka setiap
Waran Seri I yang belum dilaksanakan menjadi tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga.
Dengan demikian maka Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban menerbitkan saham baru.
9. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I
a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama jangka waktu pelaksanaan, setiap pemegang
waran seri I dapat melakukan pelaksanaan waran seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan
dari saham portepel yang dipegangnya menjadi saham hasil pelaksanaan berdasarkan syarat
dan ketentuan dalam akta penerbitan waran seri I
b. Pelaksanaan waran seri I dapat dilakukan di kantor pusat pengelola administrasi waran seri I.
pada tanggal pelaksanaan, pemegang waran seri I yang bermaksud melaksanakan dokumen
pelaksanaan kepada pengelola administrasi waran seri I formulir pelaksanaan dilekatkan pada
setiap surat-surat kolektif waran seri I, bukti pembayaran harga pelaksanaan adalah bukti telah
dibayarnya harga pelaksanaan oleh pemegang waran seri I kepada emiten. Atas penyerahan
dokumen pelaksanaan, pengelola administrasi waran seri I wajib menyerahkan bukti telah
diterimanya dokumen pelaksanaan (selanjutnya akan disebut “bukti penerimaan dokumen
pelaksanaan)
284
c. Dokumen Pelaksanaan yang telah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran tidak dapat
ditarik kembali
d. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam masa laku
Pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Pelaksanaannya menjadi Saham.
e. Dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima
Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran melakukan penelitian terhadap
keabsahan Waran Seri I, Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan serta kebenaran tentang
terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan dapat tidaknya
pemodal asing melakukan pelaksanaan.
Pada hari kerja berikutnya Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta persetujuan kepada
Emiten mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan, dan emiten pada hari
kerja berikutnya harus telah memberikan persetujuan kepada Pengelola Administrasi Waran
mengenai hal-hal tersebut diatas.
Dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola
Administrasi Waran Seri I memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai
diterimanya atau ditolaknya permohonan untuk pelaksanaan.
Selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran menerima
pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran melakukan pengkreditan terhadap rekening efek
Perusahaan Efek dan/atau Kustodian tempat Pemegang Saham membuka rekening.
f.
Saham hasil pelaksanaan yang dimiliki oleh Pemegangnya yang sah memiliki hak yang sama
dan sederajat dengan saham lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
g. Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan pelaksanaan
waran menjadi saham baru dan pencatatan saham hasil pelaksanaan pada Bursa Efek
Indonesia.
10. Pembayaran Harga Pelaksanaan Waran Seri I
Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi saham biasa dapat
melakukan pembayaran harga pelaksanaan waran dengan cek, bilyet giro, bank transfer,
pemindahbukuan, ataupun setoran tunai (in good funds) kepada rekening Perseroan dengan
perincian sebagai berikut :
PT Multi Agro Gemilang Plantation
Panin Bank
Cabang Utama Senayan
No rekening 1005.638.675
Dalam hal ini, semua biaya bank yang timbul sehubungan dengan menukarkan Waran Seri I menjadi
saham ini menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri I.
11. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I
Harga awal Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebesar Rp[■] setiap saham. Apabila emiten
melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan perubahan jumlah modal, harga pelaksanaan
dan jumlah Waran Seri I, sehingga Waran Seri I dapat mengalami perubahan dimana harga
pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri I baru dapat menjadi pecahan. Dalam hal ini, Perseroan
akan melakukan pembulatan ke bawah.
285
Penyesuaian harga pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I akan dilakukan sehubungan dengan
hal-hal di bawah ini :
a. Perubahan nilai nominal saham Perseroan dari saham-saham yang sudah disetor penuh
karena alas an apapun juga termasuk karena penggabungan, peleburan, pemecahan nilai
nominal (stock split) maka :
Harga Pelaksanaan baru
Harga nominal baru setiap saham
= ------------------------------------------------- x A
Harga nominal lama setiap saham
Jumlah Waran Seri I Baru
Harga nominal lama setiap saham
= -------------------------------------------------- x B
Harga nominal baru setiap saham
A = Harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama
B = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar
Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat dimulai perdagangan saham dibursa efek dengan
nilai nominal yang baru yang diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang memiliki peredaran luas
b. Perubahan jumlah saham Emiten, sebagai akibat dari pembagian saham bonus atau saham
dividen, konversi atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, penggabungan atau
peleburan maka :
Harga Pelaksanaan baru
A
= ---------- x X
(A+B)
Jumlah Waran Seri I baru
(A+B)
= ---------- x Y
A
A = Jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau
saham dividen.
B = Jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham
bonus atau saham dividen.
X = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama
Y = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar
Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat pengumuman hasi Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa sehubungan dengan saham bonus atau saham dividen, mulai berlaku efektif yang akan
diumumkan dalam 2(dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang luas peredarannya.
286
c. Pengeluaran saham baru atau efek-efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham baru
dengan cara Penawaran umum Terbatas.
Harga Pelaksanaan baru
(C-D)
= --------- x X
C
Jumlah Waran baru
C
= -------- x Y
(C-D)
C = Harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman penawaran umum terbatas
X = Harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama
Y = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar
D = Harga teoritis HMETD untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula
(C – F)
-----------
(G + 1)
F = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan HMETD
G = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan HMETD
Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan pemesanan saham
tambahan dalam rangka penawaran umum terbatas.
Penyesuaian harga dan jumlah waran seri I tersebut diatas harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan,
khususnya bahwa harga pelaksanaan waran seri I tidak boleh kurang dari harga nominal saham.
12. Status Waran Seri I
Surat konfirmasi pencatatan waran adalah surat yang dikeluarkan emiten yang membuktikan waran
seri I yang dimiliki oleh pemegang waran seri I dimana harus disebutkan jumlah waran seri I yang
bersangkutan dan merupakan dasar bagi KSEI untuk melakukan pengkreditan terhadap rekening
efek perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian tempat pemegang saham membua rekening
efeknya.
Pemegang waran seri I tidak memiliki hak untuk mengikuti rapat umum pemegang saham emiten
dan menerima deviden dalam bentuk apapun serta hak-hak lain yang terkait dalam saham.
13. Status Saham Hasil Pelaksanaan
Saham hasil pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel emiten atas pelaksanaan waran seri I
diperlakukan sebagai saham yang telah disetor penuh yang menjadi bagian dari modal saham
emiten serta member hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam
daftar pemegang saham emiten yang mempunyai hak yang sama seperti pemegang saham
emiten lainnya sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar emiten. Pencatatan saham hasil
pelaksanaan daftar pemegang saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan.
14. Daftar Pemegang Waran Seri I
Daftar pemegang waran seri I adalah daftar yang mencatat nama, alamat pemegang waran seri I
dan nomor serat kolektif waran seri I dan keterangan lain yang dianggap perlu atau tercatat atas
nama Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk kepentingan pemegang rekening, selanjutnya untuk
kepentingan pemegang waran seri I yang terdaftar dalam penitipan kolektif
287
15. Pengelola Administrasi Waran Seri I
Emiten telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Yaitu :
PT BSR Indonesia
Komp. Perkantoran ITC Roxy Mas blok E1 No. 10-11
Jl. KH Hasyim Ashari Jakarta 10150
Telepon : 021-6317828
Fax : 021-6317827
Dalam hal ini pengelola administrasi waran seri I bertugad untuk melaksanakan pengelolaan
administrasi saham hasil pelaksanaan waran seri I
16. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I
Hak atas waran seri I dapat beralih akibat adanya tindakan hokum antara lain transaksi jual beli,
hibah dan warisan. Pengalihan kepemilikan waran seri I dilakukan dengan menggunakan formulir
pengalihan.
Setiap orang yang memperoleh hak atas waran seri I karena hibah maupun pewarisan akibat
kematian seorang pemegang waran seri I atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan
waran seri I beralih dapat mengajukan permohonan tertulis kepada pengelola administrasi waran
seri I yang bertindak untuk dan atas nama emiten untuk didaftar sebagai pemegang waran seri
I dengan mengajukan bukti-bukti sehubungan dengan haknya atas waran seri I sebagaimana
persetujuan dari emiten.
Apabila terjadi peralihan hak atas waran seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut diatas yang
mengakibatkan kepemilikan waran seri I oleh beberapa orang. Mereka yang secara bersama-sama
memiliki hak atas waran seri I tersebut berkewajiban untuk menunjuk salah seorang diantara mereka
untuk mewakili mereka dan hanya wakil mereka sajalah yang berhak untuk mempergunakan hakhak yang diberikan oleh pemegang waranseri I tersebut.
17. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi
Jika selama periode pelaksanaan Emiten melaksanakan penggabungan ataupun peleburan
dengan perusahaan lain, maka perusahaan yang menerima penggabungan atau peleburan yang
merupakan hasil penggabungan atau peleburan dengan emiten wajib bertanggung jawab dan
tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan waran seri I yang berlaku dalam penerbitan
waran seri I dan pemegang waran seri I menjadi saham di perusahaan hasil penggabungan dengan
memperhatikan ketentuan dalam akta ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
18. Hukum yang berlaku
Seluruh perjanjian sehubungan dengan waran seri I ini berada dan tunduk di bawah hukum yang
berlaku di Negara Republik Indonesia
288
XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN EFEK
Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh di kantor Biro
Administrasi Efek Perseroan dan para Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang
Efek yang terdaftar sebagai anggota BEI Indonesia. Para Penjamin Pelaksana Efek dan Penjamin
Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
PT Brent Securities
Plaza Bapindo. Mandiri Tower Lantai 19
Jl.Jend. Sudirman Kav 54-55
Jakarta 12190
Telepon : 021-5266628
Fax : 021-5277259
Email: [email protected]
PT Valbury Asia Securities
Menara Karya, Lantai 10
Jl.HR.Rasuna Said Block X-5 Kav 1-2
Jakarta 12950
Telepon : 021-255 33 600
Fax : 021-255 33 723
Email: [email protected]
Para Penjamin Emisi Efek
[■]
289
Halaman ini sengaja dikosongkan
PROSPEKTUS AWAL
PROSPEKTUS AWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT. MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION Tbk TAHUN 2012
Head Office:
Senayan City-Boutique Office
Panin Tower Lt. 11
Jl. Asia Afrika Lot.19, Jakarta Pusat 10270
Telp. (021) 7278 1771 - Hunting
Fax. (021) 7278 1772
JADWAL PENAWARAN UMUM
Perkiraan Tanggal Efektif
Perkiraan Masa Penawaran
Perkiraan Tanggal Penjatahan
:
:
:
28 Desember 2012 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik
3 - 9 Januari 2013 Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pesanan
11 Januari 2013 Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia
:
:
:
15 Januari 2013
15 Januari 2013
16 Januari 2013
:
:
12 Juli 2016
14 Juli 2016
JADWAL WARAN SERI I
Perkiraan Tanggal Pencatatan
:
Perkiraan Tanggal Awal Perdagangan :
Perkiraan Periode Pelaksanaan
:
Perkiraan Akhir Masa Berlaku
:
16 Janurai 2013 Perkiraan Tanggal Akhir Perdagangan
16 Janurai 2013 - Pasar Reguler dan Negosiasi
16 Juli 2013 - 15 Juli 2016 - Pasar Tunai
15 Juli 2016
INFORMASI DALAM PROSPEKTUS INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN
PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM-LK NAMUN BELUM MEMPEROLEH
PERNYATAAN EFEKTIF DARI BAPEPAM-LK. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA
PENAWARAN AWAL TERHADAP EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN
PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA BAPEPAM-LK MENJADI EFEKTIF . PEMESANAN
PEMBELIAN EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN
MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION Tbk (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI
EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA
MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
Kegiatan Usaha Utama:
Pengembangan dan Pengoperasian Perkebunan Kelapa Sawit, Pengolahan Kelapa Sawit dan Perdagangan
Berkedudukan di Jakarta – Indonesia
Kantor Pusat
6HQD\DQ&LW\±%RXWLTXH2I¿FH3DQLQ7RZHU/DQWDL
-DODQ$VLD$IULND/RW
-DNDUWD,QGRQHVLD
7HOHSRQ
Faksimili (021) 7278 1772
(PDLOLQYHVWRU#PDJSODQWDWLRQVFRLG
KWWSZZZPDJSODQWDWLRQVFRLG
Kantor Perwakilan
-O*XQXQJ6HQXMX1R.HFDPDWDQ3DVLUDQ
Singkawang Barat 79123
.DOLPDQWDQ%DUDW,QGRQHVLD
7HOHSRQ
Faksimili (0562) 633733
Perkebunan Kelapa Sawit
HPSDWSHUNHEXQDQNHODSDVDZLW\DQJWHUOHWDNGL.DEXSDWHQ%HQJND\DQJ.DOLPDQWDQ%DUDW.DEXSDWHQ3RQWLDQDN
.DOLPDQWDQ%DUDW.DEXSDWHQ$FHK-D\D$FHKGDQ.DEXSDWHQ,QGUDJLUL+LOLU5LDX
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sHEDQ\DNHPSDWPLOLDU6DKDP%LDVD$WDV1DPD
DWDX VHEDQ\DN empat puluh empat koma empat puluh empat persen) dari modal ditempatkan dan disetor
SHQXK GDODP 3HUVHURDQ VHWHODK 3HQDZDUDQ 8PXP GHQJDQ QLODL QRPLQDO 5S VHUDWXV 5XSLDK VHWLDS VDKDP
\DQJGLWDZDUNDQNHSDGDPDV\DUDNDWGHQJDQ+DUJD3HQDZDUDQ5S>Ŷ@setiap saham yang harus dibayar penuh pada
VDDW PHQJDMXNDQ )RUPXOLU 3HPHVDQDQ 3HPEHOLDQ 6DKDP 1LODL VDKDP \DQJ GLWDZDUNDQ GDODP 3HQDZDUDQ 8PXP
secara keseluruhan adalah sebesar Rp>Ŷ@ GDQ VHMXPODK (empat ratus juta) Waran Seri I yang akan
GLWHUELWNDQ PHQ\HUWDL 6DKDP %LDVD $WDV 1DPD KDVLO SHODNVDQDDQ 3HQDZDUDQ 8PXP WHUVHEXW GLPDQD SDGD VHWLDS
10 (sepuluh) saham baru tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif
EDJL SDUD 3HPHJDQJ 6DKDP \DQJ GDSDW GLWXNDUNDQ GHQJDQ VDWX OHPEDU 6DKDP %LDVD $WDV 1DPD SDGD KDUJD
Pelaksanaan Rp>Ŷ@ yang dapat dilakukan selama periode pelaksanaan Waran Seri I yaitu mulai tanggal 16 Juli 2013
VDPSDLGHQJDQWDQJJDO-XOL
RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSEROAN MEMILIKI RIWAYAT USAHA YANG
TERBATAS SEBAGAI SEBUAH PERUSAHAAN DAN SEBAGAI PENGELOLA PERKEBUNAN. RISIKO USAHA
PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIP SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI,
TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK
YANG AKAN
DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIP PT KUSTODIAN EFEK INDONESIA (“KSEI“).
PENCATATAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI AKAN
DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN
YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH
SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLAU BESAR. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK
DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN
AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Brent Securities
PT Valbury Asia Securities
PARA PENJAMIN EMISI EFEK
(AKAN DITENTUKAN KEMUDIAN)
PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PARA PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN SELURUH PENAWARAN
SAHAM PERSEROAN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) SESUAI DENGAN PORSI PENJAMIN
SAHAM MASING-MASING.
Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 13 Desember 2012
MATERI PRESENTASI
Due Diligence Meeting & Public Expose
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
MULTI AGRO GEMILANG PLANTATION TAHUN 2012
Jakarta, 13 Desember 2012
PT Brent Securities
Agenda
Profil Perseroan
1
Tinjauan Operasi Perkebunan 6
Strategi Usaha
12
Keunggulan Kompetitif
17
Kinerja Keuangan
19
Penawaran Umum
22
Pertimbangan Investasi
28
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
1
Visi dan Misi
Visi :
“Menjadi Perusahaan Perkebunan Sawit Yang Terintegrasi dan
Berwawasan Lingkungan serta Memberikan Manfaat Kepada
Stakeholder.”
Misi :
• Melakukan pembangunan kebun sawit yang berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan.
• Meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat disekitar
perkebunan.
• Menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat diterima secara
global.
• Membantu pemberdayaan masyarakat sekitar melalui program CSR yang tepat sasaran dan tepat guna. Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
2
Profil Perseroan
PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (“MAGP” atau “Perseroan”) adalah perusahaan
pembudidayaan tanaman kelapa sawit, pemanenan Tandan Buah Segar (TBS) dan pengolahan
minyak kelapa sawit dan inti sawit dengan land bank seluas ±50 ribu hektar.
Perseroan berdiri dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies (“JOPAT”)
Apr 2005
Nop 2010
Mengakuisisi PT Boswa Megalopolis (“Boswa”), PT Brent Multidaya (“Brent”)
Nop ‐ Des 2010
Perseroan berubah nama menjadi MAGP
Apr ‐ Mei 2012
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) di IDX
Des 2012
Mengakuisisi PT Bumi Orion Sawit Subur (“Subur”)
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
3
Struktur Kepemilikan
PT. Santika Griya Persada
PT. Multi Karang Intan Permai
90%
10%
PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk
“Perseroan”
91%
PT. Boswa Megalopolis
(“Boswa”)
99%
99%
PT. Bumi Orion Sawit Subur
(“Subur”)
PT. Brent Multidaya
(“Brent”)
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
4
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
DEWAN KOMISARIS
Maksum Khandari
Komisaris Utama
Nurhandy
Komisaris Mohammad Arsyad Komisaris Independen
DEWAN DIREKSI
Susanto Sorip
Direktur Utama/
Direktur Tidak Terafiliasi
Elfo Safani
Direktur
Bobby Alianto
Direktur
Nanang Ibnur Rosyid
Direktur
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
5
Agenda
Profil Perseroan
1
Tinjauan Operasi Perkebunan 6
Strategi Usaha
12
Keunggulan Kompetitif
17
Kinerja Keuangan
19
Penawaran Umum
22
Pertimbangan Investasi
28
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
6
Lokasi & Luas Perkebunan
BOSWA
BOSS
MAGP
BM
Nama Perusahaan
Ijin Lokasi (Ha)
HGU (Ha)
PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk
PT Boswa Megalopolis
PT Brent Multidaya
PT Bumi Orion Sawit Subur
15.000 ‐
10.602 18.442 ‐
6.343 ‐
‐
Total 50.387 Hektar
44.044 6.343 Sumber: Perseroan
Lokasi Kalimantan Barat
Aceh
Kalimantan Barat
Riau
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
7
Areal Perkebunan
Yang Belum Ditanami; 82%
Total Lahan ± 50 ribu Ha
Sumber: Perseroan
Yang Ditanami; 18%
Tanaman Belum Menghasilkan 88%
8
Tanaman Menghasilkan 12%
Areal Yang Ditanami ± 9 ribu Ha
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
8
Perbandingan Areal Tanam
Perbandingan TM dan TBM (Ha)
9,96%
19,65%
9,46%
18,51%
19,39%
7,24%
27,12%
27,66%
43,68%
80,35%
81,49%
90,04%
90,54%
72,34%
80,61%
67,26%
27,64%
72,88%
56,32%
88,28%
32,74%
11,72%
SIMP
AALI
SMAR
LSIP
SGRO
TM (Tanaman Menghasilkan) dalam Ha
UNSP
BWPT
TBLA
GZCO
JAWA
MAGP*
TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dalam Ha
* Merupakan estimasi untuk tahun 2012 Sumber: Laporan Keuangan Tiap‐Tiap Perusahaan per 30 Juni 2012
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
9
Perbandingan Yield / Hektar
No.
Yield (Ton/Ha)
Nama Lahan Inti TM Produksi TBS Perusahaan
(Ha)
(Ton)
1
AALI
160.849 3.570.301 2
SIMP
158.163 2.797.000 3
SMAR
99.833 2.200.553 4
LSIP
70.022 1.291.326 5
SGRO
36.446 679.682 6
BWPT
18.606 441.872 7
GZCO
12.250 167.525 8
JAWA
5.828 98.565 9
MAGP*
1.066 13.340 22,2
23,7
22,0
18,4
17,7
18,6
16,9
13,7
AALI
SIMP
SMAR
LSIP
SGRO
BWPT
GZCO
12,5
JAWA
MAGP*
Catatan:
TM = Tanaman Menghasilkan, TBM = Tanaman Belum Menghasilkan
* Merupakan estimasi untuk tahun 2012 Sumber: Laporan Keuangan Tiap‐Tiap Perusahaan per 30 Juni 2012
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
10
Profil Tanaman & Statistik Lahan
No.
Umur Tanaman
Total (Ha)
1
TM (>4 th)
880 2
TBM 3‐4th
2,358 3
TBM 0‐2th
5,860
Total
9,098
Sumber: Perseroan
TM (>4 th)
10%
TBM 0‐2th
64%
TBM 3‐4th
26%
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
11
Agenda
Profil Perseroan
1
Tinjauan Operasi Perkebunan 6
Strategi Usaha
12
Keunggulan Kompetitif
17
Kinerja Keuangan
19
Penawaran Umum
22
Pertimbangan Investasi
28
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
12
Strategi Usaha
 Perluasan Areal Tertanam
2015
27.000 Hektar 30 Juni 2012
9.098 Hektar 2008
1.066 Hektar Sumber: Perseroan
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
13
Strategi Usaha
 Pembangunan PKS
Jumlah
Lokasi
Kapasitas
Mulai Bangun Selesai
(Tahun)
Nilai
(Tahun) (Rp Miliar)
1
Calang ‐ Aceh
45 ton / jam
2012
2013
140
1
Bengkayang – KalBar
45 ton / jam
2013
2014
150
Sumber: Perseroan
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
14
Strategi Usaha
 Komitmen Perusahaan Terhadap Lingkungan dan masyarakat.
Komitmen atas Perkebunan Perseroan



Kebijakan tanpa limbah dengan mendaur ulang limbah pabrik (tandan buah kosong dan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit)
Dosis yang tepat dalam rencana pemupukan untuk meminimalkan risiko polusi.
Pengelolaan hama terintegrasi melalui penerapan pengendalian secara biologis untuk meminimalkan dan mengurangi dampak pestisida kimiawi.
Melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR).



Membantu pembangunan masjid di Calang, Aceh dan gereja di Bengkayang (KALBAR). Membangun jembatan akses desa di Bengkayang (KALBAR) dan Calang (ACEH).
Membangun jalan‐jalan desa yang berdekatan dengan lokasi perkebunan.
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
15
Strategi Usaha
 Membangun infrastruktur perkebunan.
Jalan Perkebunan
Pelabuhan Calang
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
16
Agenda
Profil Perseroan
1
Tinjauan Operasi Perkebunan 6
Strategi Usaha
12
Keunggulan Kompetitif
17
Kinerja Keuangan
19
Penawaran Umum
22
Pertimbangan Investasi
28
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
17
Keunggulan Kompetitif
1
Lokasi perkebunan yang strategis
2
Usia tanaman kelapa sawit yang relatif masih muda (3 tahun) dan baru mulai memasuki kategori TM
3
Lahan yang telah tertanam masih sebesar 12%.
4
Menggunakan bibit yang bersertifikasi
5
Menerapkan industries best practice
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
18
Agenda
Profil Perseroan
1
Tinjauan Operasi Perkebunan 6
Strategi Usaha
12
Keunggulan Kompetitif
17
Kinerja Keuangan
19
Penawaran Umum
22
Pertimbangan Investasi
28
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
19
Kinerja Keuangan S1‐2012 (Rp Juta)
Penjualan TBS
20.800 Laba Operasi
Laba Bersih
2.835 3.462 2.401 1.515 19.860 S1‐2011
S1‐2012
S1‐2011
S1‐2012
S1‐2011
S1‐2012
Sumber: Perseroan
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
20
Kinerja Keuangan Tahunan (Rp Miliar) Tren Pertumbuhan Pendapatan, Laba Usaha dan Laba Bersih Tren Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
800
40
37 700
35
600
30
25 25
300
10
4 (1)
‐
(5)
2009 (0)
(1)
2010 (1)
Penjualan Bersih
Laba Operasi
Sumber: Perseroan
458 400
15 5
508 500
20
15
734 4 2011
Laba Bersih
351 236 ‐
138 168 200
100
224 213 235 226 68 2008
2009
Asset
Kewajiban
2010
2011
Ekuitas
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
21
Agenda
Profil Perseroan
1
Tinjauan Operasi Perkebunan 6
Strategi Usaha
12
Keunggulan Kompetitif
17
Kinerja Keuangan
19
Penawaran Umum
22
Pertimbangan Investasi
28
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
22
Rencana Penggunaan Dana
1
Sekitar 48% untuk pelunasan hutang.
2
Sekitar 24% untuk meningkatkan penyertaan modal di Boswa.
3
Sekitar 16% akan digunakan untuk pengembangan kebun.
4
Sekitar 6% untuk meningkatkan penyertaan modal di Brent.
5
Sekitar 6% untuk meningkatkan penyertaan modal di Subur.
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
23
Struktur Penawaran Umum
Emiten
PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (“Perseroan”)
Jumlah Saham yang Ditawarkan
Sebanyak‐banyaknya 4.000.000.000 saham (44,44%)
Nilai Nominal
Rp 100,‐ (seratus Rupiah)
Jumlah Waran Seri I
400.000.000 lembar Waran Seri I atau Rasio 10:1
Pencatatan
Bursa Efek Indonesia
Indikasi Tanggal Pencatatan
16 Januari 2013
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
24
Lembaga dan Profesi Penunjang
Para Penjamin Pelaksana Emisi
PT Brent Securities
Notaris
: H. Teddy Anwar, SH.SpN. Akuntan Publik
: KAP Johan Malonda Mustika & Rekan
Konsultan Hukum
: Da Silva, Subandi, Suhardiadi
Kantor Jasa Penilai Publik
: KJPP Pung’s Zulkarnain & Rekan
Biro Administrasi Efek
: PT. BSR Indonesia
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
25
Kisaran Harga
Rp […] – Rp […]
per lembar saham
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
26
Indikasi Jadwal Penawaran Umum
Book Building 12‐18 Desember 2012
Pernyataan Efektif
28 Desember 2012
Masa Penawaran Umum
3‐9 Januari 2013
Penjatahan
11 Januari 2013
Distribusi Saham
15 Januari 2013
Pencatatan di BEI
16 Januari 2013
Periode Pelaksanaan Waran Seri I
16 Juli 2013 – 15 Juli 2016
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
27
Agenda
Profil Perseroan
1
Tinjauan Operasi Perkebunan 6
Strategi Usaha
12
Keunggulan Kompetitif
17
Kinerja Keuangan
19
Penawaran Umum
22
Pertimbangan Investasi
28
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
28
Pertimbangan Investasi
Permintaan CPO dunia akan tetap tinggi
Prospek industri sawit yang masih menjanjikan
Lahan yang telah tertanam masih sebesar 12%
Menggunakan bibit yang bersertifikasi
Menerapkan industries best practice
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
29
Terima Kasih
Materi Presentasi Due Diligence Meeting & Public Expose
13 Desember 2012
30
Kantor Pusat :
Senayan City - Boutique Office Panin Tower Lt. 11
Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta Pusat 10270
Telp. (6221) 72781771- Hunting
Fax. (6221) 72781772
FORMULIR APLIKASI IPO SAHAM
PT. MULTI AGRO DEMILANG PLANTATION TBK. ▪
Nama Saham / Emiten
:
▪
Tanggal Penawaran Umum
: 21 Desember 2012
▪
Harga Penawaran
: Rp. 110,- per saham
s/d 4 Januari 2013 (pkl. 12.00 WIB)
A. Persyaratan Aplikasi IPO Saham : (Mohon persyaratan ini dibaca, difahami dan dilaksanakan))
1.
Nasabah melakukan pembayaran pemesanan saham secara penuh yaitu senilai jumlah saham yang dipesan dikalikan dengan
harga per saham (Rp. 110,-). Pembayaran tersebut harus dilakukan selambat-lambatnya tanggal 4 Januari 2013 pukul 12.00 Wib (in
good funds) dengan menyetor langsung ke Rekening Dana Investor (RDI) milik masing-masing Nasabah.
2.
3.
4.
5.
4.
5.
6.
7.
8.
Nasabah mengisi Formulir Aplikasi IPO Saham pada huruf B dibawah ini dengan lengkap, jelas dan benar dan menanda-tanganinya.
Formulir Aplikasi IPO Saham yang sudah ditanda-tangani berikut foto copy KTP atau SIM yang masih berlaku, diserahkan
kepada Kantor Cabang (bagi Nasabah dari Kantor Cabang) atau kepada Sales ( bagi Nasabah yang menggunakan jasa Sales) atau
langsung kepada PT. Phillip Securities Indonesia Kantor Pusat u.p Divisi Corporate Finance melalui Fax No. 0 2 1 - 5 7 9 0 0 8 0 9
atau melalui email [email protected] (bagi Nasabah Kantor Pusat).
Kantor Cabang dan Sales wajib membuat Rekapitulasi Pesanan Nasabah yang memuat : i). Nama Nasabah, ii). Kode Nasabah,
iii). Jumlah Pesanan dalam lembar saham dan lot, iv). Nilai pesanan dalam Rupiah dan v). Keterangan tentang pembayaran.
Rekapitulasi Pesanan Nasabah berikut foto copy KTP atau SIM Nasabah, diserahkan / dikirimkan kepada PT. Phillip Securities
Indonesia Kantor Pusat (u.p Divisi Corporate Finance melalui Fax No. 0 2 1 - 5 7 9 0 0 8 0 9 atau melalui email [email protected]
dengan tembusan kepada [email protected], selambat-lambatnya tanggal 4 Januari 2013 pukul 12.00 Wib.
Dalam hal Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) Asli yang diperoleh dari Lead Underwriter / Biro Administrasi Efek (BAE)
jumlahnya terbatas, maka pelayanan kepada Nasabah akan dilaksanakan berdasarkan urutan waktu masuknya pesanan kepada
Divisi Corporate Finance (first come first served).
Formulir Aplikasi IPO Saham yang telah ditanda-tangani tidak dapat dibatalkan namun bukan berarti bahwa pesanan Nasabah akan
dipenuhi semua, karena penjatahan merupakan keputusan dan wewenang mutlak dari Penjamin Pelaksana Emisi (Lead Underwriter).
Untuk informasi hasil Penjatahan, silahkan menghubungi Divisi Corporate Finance melalui telepon No. 0 2 1 – 5 7 9 0 0 8 0 0
Pengembalian uang pemesanan (refund) dilaksanakan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah refund diterima in good funds dari
Lead Underwriter. Refund tersebut akan ditransfer ke Rekening Dana Investor (RDI) milik masing-masing Nasabah.
PT. Phillip Securities Indonesia tidak bertanggung-jawab dan tidak akan menindak-lanjuti pesanan Nasabah apabila tidak
memenuhi persyaratan di atas, antara lain Dana Pembayaran di dalam Rekening Dana Investor (RDI) milik Nasabah tidak tersedia
atau tidak mencukupi, data / informasi / Rekapitulasi Pesanan Nasabah / Foto copy KTP atau SIM Nasabah yang disampaikan tidak
benar (salah) dan atau tidak jelas / tidak terbaca.
B. Formulir Aplikasi IPO Saham (Mohon agar diisi dengan lengkap dan jelas)
▪
Nama & Kode Nasabah
:
▪
No. KTP. / SIM
:
▪
Alamat sesuai KTP. /
:
Kode :
SIM
▪
No. Telp./HP/Fax
:
▪
Alamat email
:
▪
Jumlah Pesanan
:
▪
Total Nilai Pemesanan
: Rp.
lembar
(
lot)
Tempat dan Tanggal : ....….…………,………….., ……
Kantor Cabang / Sales :
Nasabah :
(…………………………………….)
(…………………………………….)
Nama & Tanda-tangan
Nama & Tanda-tangan
Download