Pemanfaatan Alat Peraga Benda Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang, juga oleh suatu bangsa demi
kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia, menaruh harapan
yang sangat besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan bangsa ini,
karena dari sanalah bangsa menaruh masa depan tunas-tunas muda harapan bangsa
sebagai generasi penerus akan dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi yang sangat besar bagi jangka
panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya. Hal ini
akan membutuhkan modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia
masih tidak menyadari dan masih ngotot memproblemkan (mempermasalahkan) pada halhal yang klasik, dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba
untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar
dan tidak tahu dari mana mesti harus diawali.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar
( SD ) sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Melihat kondisi rendahnya
prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya kami lakukan dalam penelitian
ini. salah satunya adalah ketrampilan menggunakan alat ukur. Dengan harapan siswa
dapat benar-benar menguasai materi. Selain itu upaya yang akan kami lakukan ini yaitu
penggunaan alat peraga benda-benda kongkrit dan untuk menyampaikan meteri tentang
pengukuran kepada siswa diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya,
sehingga diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.
Kriteria Ketuntasan Minimal pelajaran matematika di SD Negeri 3 Wirosari adalah
60. Namun kenyataannya dari hasil evaluasi belajar siswa sangatlah memprihatinkan.
Setelah melaksanakan evaluasi pelajaran matematika tentang pengukuran di
peroleh hasil 6 siswa sudah mengalami ketuntasan sedang 21 siswa masih di bawah KKM.
Hal ini dapat dilihat dari tabel tabel 1.1 berikut ini:
2
Tabel 1.1
Presentasi Ulangan Harian Matematika Kelas II Semester I
SD Negeri 3 Wirosari Kec. Wirosari th 2011/2012
No
1
2
Ketuntasan
Tuntas
Belum Tuntas
Nilai
60 -100
0 – 60
Jumlah
Jumlah Siswa
6
21
%
22
78
100
Berdasarkan nilai ulangan harian Matematika, setelah dianalisis ternyata ditemukan
beberapa hal yang menyebabkan nilai ulangan harian Metematika sangat rendah,
diantaranya adalah pembelajaran Matematika di kelas yang dilaksanakan oleh guru masih
bersifat konvensional. Dalam pembelajaran Matematika masih terlalu informatif di bawah
dominasi guru, sehingga Matematika dianggap sebagai pelajaran yang membosankan.
Kecenderungan pembelajaran Matematika di SDN 3
Wirosari adalah: siswa hanya
mempelajari Matematika sebagai produk, menghafalkan konsep, dan teori. Pembelajaran
yang digunakan dalam kelas adalah menggunakan metode ceramah dan peran siswa
masih kurang, sehingga menyebabkan siswa hanya pasif dalam proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar Matematika guru juga belum memanfaatkan media belajar
atau alat peraga secara optimal, hal ini menjadikan siswa kesulitan dalam penguasaan
materi pembelajaran Matematika yang disampaikan oleh guru. Tidak optimalnya guru
dalam penggunaan media pembelajaran dikarenakan banyak media alat peraga yang
dimiliki sekolah sudah rusak atau hilang
Berdasarkan uraian pelaksanaan pembelajaran tersebut maka guru sebaiknya
menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Misalnya
media pembelajaran yang akan digunakan di sini adalah media benda-benda konkrit
sebagai alat peraga dalam penyampaian materi Matematika tentang Pengukuran.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1). Pembelajaran masih bersifat konvensional.
2). Dalam pembelajaran Matematika masih terlalu informatif di bawah dominasi
guru, sehingga Matematika dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan.
3
3) Pembelajaran yang digunakan dalam kelas adalah metode ceramah dan peran
siswa masih kurang.
4.) Pemanfaatan alat peraga benda konkrit oleh guru dalam pembelajaran
Matematika belum optimal.
5) Hasil belajar siswa rendah yaitu hanya terdapat 22% yang tuntas dalam
pembelajaran Matematika
6) Siswa kesulitan dalam penguasaan materi pelajaran Matematika yang
disampaikan oleh guru.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan hasil dari proses pembelajaran, refleksi pembelajaran,
diskusi dengan teman sejawat dan hasil konsultasi dari supervisor diperoleh hal-hal yang
menyebabkan rendahnya pemahaman siswa tentang Pengukuran pada kelas II semester
1 SD Negeri 3 Wirosari Kecamatan Wirosari tahun pelajaran 2011/2012 adal:
1. Pada proses pembelajaran guru belum menggunakan alat peraga yang konkrit
guna peningkatan ketrampilan siswa.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang batasan masalah yang telah diuraikan, maka diambil
rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
” Apakah Penggunaan alat peraga benda konkrit dapat meningkatkan hasil
belajar Matematika bagi siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 3 Wirosari
Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan ?”
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan agar pemanfaatan alat peraga benda-benda konkrit dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Matematika tentang
pengukuran di Kelas II semester 1 SD Negeri 3 Wirosari Kecamatan Wirosari lebih
meningkat sesuai dengan kriteria ketuntasan minial yang di harapkan.
4
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Manfaat Teoritis
a.Memberikan kontribusi terhadap pengembangan pengetahuan mengenai
peningkatan hasil belajar melelui penggunaan alat peraga benda konkrit.
b. Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
1.6.2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. SDN 3 Wirosari
Dengan hasil penelitian ini diharapkan siswa kelas II semester 1 SD Negeri
3 Wirosari Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan dapat lebih
meningkatkan ketrampilan dalam menggunakan alat ukur dan prestasi
belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran
lain.
b. Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di
kelasnya
c. Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memanfaatkan alat ukur dalam
rangka meningkatkan ketrampilan dan prestasi belajarnya.
Download