ANALISIS PENGARUH RASIO OPERATING PROFITABILITY TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: WISNU ADI ANDRIAN B100100229 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 1i UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Jl. A. YaniTromolPos I Pabelan, KartasuraTelp.(0271) 717417 Fax. 715448 Surakarta 57102 Website: http://www.ums.ac.idEmail: [email protected] Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir : Pembimbing Nama : Kusdiyanto, SE, MSi Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa: Nama : WISNU ADI ANDRIAN NIM : B100100229 Program Studi : MANAJEMEN JudulSkripsi : ANALISIS PENGARUH RASIO OPERATING PROFITABILITY TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 1 April 2015 Pembimbing Kusdiyanto, SE, MSi Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Dr. Triyono, SE, MSi 2ii ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul “Analisis pengaruh rasio operating profitability terhadap harga saham (Studi pada perusahaan property, real estate, dan buliding construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)”. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah yang pertama untuk menjelaskan pengaruh dari variabel ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM terhadap variabel harga saham perusahaan property, real estate, dan buliding construction yang terdaftar di BEI tahun 20092011. Dan yang kedua adalah untuk menjelaskan variabel independen (ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM) yang berpengaruh dominan terhadap variabel dependen (harga saham perusahaan property, real estate, dan buliding construction) yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel ROE dan ROA terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham property, real estate, dan buliding construction yang terdaftar di BEI, sedangkan GPM, OPM, dan NPM tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham property, real estate, dan buliding construction yang terdaftar di BEI. Pada hasil uji f menunjukan ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan varabel ROA memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham dibandingkan variabel lain. Pada uji asumsi klasik seluruh variabel berdistribusi normal pada uji normalitas, kemudian pada uji multikolinieritas tidak terjadi multikolinieritas, lalu pada uji heteroskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas, dan pada uji autokorelasi tidak terjadi autokorelasi. Pada uji t terbukti variabel ROE berpengaruh negatif, hal ini ditunjukan dengan nilai yaitu thitung lebih kecil dari ttabel atau -2,105 < -1,99. Sebaliknya variabel ROA berpengaruh positif, yaitu ditunjukan dengan thitung lebih besar dari ttabel atau 4,917 > 1,99. Sedangkan variabel GPM, OPM, dan NPM tidak berpengaruh secara individu dimana variabel GPM menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel atau 1,265 < 1,99, kemudian variabel OPM menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel atau 0,643 < 1,99, dan variabel NPM menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel atau -1,517 < 1,99. Kata Kunci : Return On Equity, Return On Asset, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Harga Saham. 3 iii PENDAHULUAN Pasar modal adalah wadah yang dipergunakan untuk menampung modal dari para investor. Perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana (emiten) perlu mengembangkan usaha dengan cara mencari investor (para pemilik modal) hal tersebut dilakukan agar perusahaan tersebut bisa melakukan kegiatan perekonomiannya. Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuktikan bahwa pasar modal sangatlah penting bagi perekonomian bangsa. Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau diperdagangkan di pasar modal. Sementara itu, perusahaan atau sering disebut dengan emiten dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut. Adanya pasar modal memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan memiliki prospek baik. Harga saham merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mengelola usaha miliknya. Semakin naiknya harga saham perusahaan di bursa efek menunjukan bahwa perusahaan tersebut berhasil mengelola usahanya dengan baik, hal ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap modal yang telah dikeluarkan investor tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga saham perusahaan tersebut di bursa efek maka akan mengurangi kepercayaan investor akan nilai perusahaan (Zuliarni 2012:37). Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio (Noor 2009:224). Rasio profitabilitas terdiri dari lima variabel, yaitu ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM. Variabel ROE merupakan salah satu pengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi investor atau sebagian ukuran efektivitas dana pemegang saham yang diinvestasikan, rasio ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan, rasio GPM digunakan untuk mengukur seberapa besar laba kotor yang dapat dicapai dalam setiap hasil penjualannya, rasio OPM digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan secara murni dari operasi 1 perusahaan, dan Rasio NPM digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari setiap hasil penjualan. TUJUAN PENELITIAN Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk ; (1). Untuk mengetahui pengaruh ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM terhadap harga saham. (2). Untuk mengetahui diantara variabel ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu 1. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2014), dengan judul "Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 20092011". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel ROA, ROE, dan NPM terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham, dan variabel NPM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Di dalam penelitian ini variabel ROA merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya tehadap harga saham. Secara bersama-sama rasio profitabilitas (NPM, ROA, ROE) berpengaruh terhadap harga saham. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyaningsih (2012), dengan judul "Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 20062010 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel ROA, ROE, EPS, dan NPM manakah yang paling dominan mempengaruhi harga saham pada perusahaan manufaktur pada periode 2006-2010 yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini adalah ROE dan ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel NPM dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini menunjukan variabel NPM adalah yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham. 2 3. Penelitian yang dilakukan oleh Mulya (2011), dengan judul "Pengaruh Analisis Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Rokok yang Tercatat di BEI Tahun 2004-2009". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel ROE, ROA, EPS, dan NPM apakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan rokok yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini adalah variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, variabel NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dan variabel EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Secara bersama-sama rasio profitabilitas (NPM, ROA, ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Septyana (2007), dengan judul "Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun 2000-2004". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel GPM, NPM, ROA, dan ROE terhadap harga saham di BEJ dan juga untuk mengetahui variabel manakah yang paling dominan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di BEJ tahun 2000-2004. Hasil dari penelitian ini adalah variabel GPM mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham, variabel ROE, ROA, dan NPM tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Di dalam penelitian ini menunjukan variabel GPM mempunyai pengaruh yang paling dominan mempengaruhi perubahan harga saham. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Astutik (2009), dengan judul "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel DER, ROA, ROE, NPM, OPM, PER, dan PBV terhadap harga saham tahun 2006-2008. Hasil dari penelitian ini adalah variabel DER, ROE, ROA, NPM, dan PBV tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan variabel OPM dan PER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013), dengan judul "Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082010". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel ROA, ROE, dan NPM terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Hasil dari penelitian ini adalah ROA tidak berdampak signifikan terhadap harga saham yang terjadi karena pengembalian yang tidak sebanding dengan investasi dan keuntungan, sedangkan variabel ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham yang menunjukan semakin tingginya 3 keuntungan perusahaan yang diperoleh dari modal semakin meningkatkan harga saham, dan yang terakhir variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan laba operasional perusahaan bukanlah laba bersih, sehingga berakibat menurunnya harga saham. B. Landasan Teori 1. Pengertian Pasar Modal Menurut Sartono (1996:24), pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan pasar modal sebagai "kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek". Sedangkan menurut Martono dan Harjito (2008:359), pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorganisasi dimana surat berharga (efek-efek) diperdagangkan, yang kemudian disebut bursa efek (stock exchange). 2. Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut Noor (2009:224), rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga operating ratio. 3. Pengertian ROE Menurut Palepu, Healy, dan Peek (2014:214), ROE merupakan indikator kinerja perusahaan yang komperhensif karena mengindikasikan seberapa baik manajer menggunakan dana yang diinvestasikan oleh pemegang saham perusahaan untuk menghasilkan imbal hasil atau dengan kata lain rasio ini diguanakan untuk mengukur rate of return (tingkat imbal hasil ekuitas). 4. Pengertian ROA Rasio ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan perusahaan melalui pendayagunaan seluruh aset perusahaan. Rasio ini juga dapat digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan mendayagunakan seluruh asetnya untuk mencapai laba bersih. 4 5. Pengertian GPM Rasio GPM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan ketika memanfaatkan sumber daya material dan buruh (produksi) dalam menghasilkan penjualan. GPM (Gross Profit Margin) menunjukan hubungan antara penjualan dengan harga penjualan produk yang dijual, mengukur kemampuan perusahaan mengontrol biaya persediaan atau produksi dan meneruskan kenaikan harga lewat penjualan kepada pelanggan (Fraser dan Ormiston, 2001:188). 6. Pengertian OPM Rasio OPM ini digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan melalui bisnis inti (core business) dan tidak terpengaruh investasi lain (murni dari operasi perusahaan), seperti pendapatan melalui perusahaan afiliasi atau penjualan aset, interest (beban keuangan atau pendapatan keuangan), serta posisi perpajakan. Semakin tinggi nilai OPM semakin menaikan nilai atau harga saham. 7. Pengertian NPM Net profit margin atau laba bersih dihasilkan oleh seluruh tahapan usaha. Sebagai bottom line yang mengukur tingkat keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba bersih dari seluruh penjualan. Semakin rendah rasio ini maka kinerja perusahaan dalam mengelola usaha belum baik dan stabil. 8. Pengertian Harga Saham Menurut Suhartono dan Qudsi (2009:40), saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan yang melakukan penawaran umum (go public) dalam nominal atau presentasi tertentu. Suatu Perusahaan bisa menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham atau stock. Apabila perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja maka saham ini disebut saham biasa (common stock). Sedangkan apabila investor ingin lebih menarik investor potensial yang lainnya maka perusahaan menerbitkan saham dengan kelas yang lebih istimewa, yaitu saham preferen (preferred stock). Saham preferen dikatakan lebih istimewa karena mempunyai hak-hak prioritas yang lebih dari saham biasa. Hak-hak saham preferen yaitu hak atas dividen yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi. Menurut Koetin (1997:413), nilai atau harga sebuah saham sesungguhnya ditentukan oleh kondisi fundamental suatu perusahaan. Semakin baik perusahaan mengelola perusahaan dalam memperoleh laba maka semakin menaikan harga saham. 5 C. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Sebagai variabel independen yaitu ROE (X1), ROA (X2), GPM (X3), OPM (X4), dan NPM (X5) sedangkan variabel dependen (Y) yaitu harga saham property, real estate,dan building construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. D. Definisi Oprasional Definisi operasional menjelaskan ukuran atau proksi dari suatu variabel. Variabel bebas penelitian ini yaitu ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM. Sedangkan variabel terikatnya yaitu harga saham. Masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. ROE (X1) ROE merupakan salah satu pengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi investor atau sebagian ukuran efektivitas dana pemegang saham yang diinvestasikan. Secara sistematis digambarkan sebagai berikut : 6 2. ROA (X2) ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih (EAT atau Earning After Tax) dengan total asset. Atau secara sistematis dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut : 3. GPM (X3) Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar laba kotor yang dapat dicapai dalam setiap hasil penjualannya atau seberapa besar efektivitas perusahaan memanfaatkan segala sumber daya material dan buruh dalam menghasilkan penjualan. Secara sistematis digambarkan sebagai berikut : 4. OPM (X4) Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan secara murni dari operasi perusahaan dan tidak terpengaruh oleh investasi yang lain. Secara sistematis digambarkan sebagai berikut : 5. NPM (X5) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari setiap hasil penjualan. Secara sistematis digambarkan sebagai berikut : 6. Harga Saham (Y) Harga saham Yang digunakan dalam penelitian ini adalah haarga saham pada saat penutupan akhir tahun per 31 Desember dengan periode tahun 2009-2011 sesuai dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. E. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian. Hipotesis bermanfaat membantu peneliti agar proses penelitiannya lebih terarah. 7 Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya di atas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1 : Diduga bahwa variabel ROE (Return On Equity) (H1), ROA (Return On Asset) (H2), GPM (Gross Profit Margin) (H3), OPM (Operating Profit Margin) (H4), dan NPM (Net Profit Margin) (H5) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. H2 : Diduga bahwa variabel ROA (Return On Assets) berpengaruh dominan terhadap harga saham. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menganalisis data kuantitatif berbentuk angka. Data kuantitatif merupakan hasil observasi atau pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka yang dikumpulkan (Dajan, 1986:17). B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Keputusan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Populasi dalam penelitian ini adalah industri-industri yang bergerak pada sektorsektor property, real estate,dan building construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Menurut Sugiyono (2004:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut atau dianggap mewakili bagian populasi. Teknik pengembilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dimana elemen-elemen yang dimasukan dilakukan dengan sengaja karena sampel tersebut representatif memenuhi kriteriakriteria yang ditentukan dalam melakukan pengujian. Sampel dari penelitian ini adalah 30 perusahaan yang memenuhi syarat pengujian yang bergerak pada sektor-sektor property, real estate,dan building construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. C. Jenis dan Sumber Data Menurut Algifari (2010:9), data sekunder adalah data yang diperoleh dari terbitan/laporan suatu lembaga. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel dan diagram yang diperoleh dari berbagai pihak yang berhubungan dengan data tersebut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Jenis perusahaan yang bergerak pada sektor property, real estate, dan building construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 data ini diperoleh dari IDX statistik tahun 2009-2011. 8 2. Laporan keuangan per 31 Desember 2009-2011. Disini diambil mengenai data-data rasio profitabilitas yaitu ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM sebagai variabel independen dalam penelitian ini. Data ini bersumber dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory). D. Teknik Pengumpulan Data Cara memperoleh data dalam penelitian ini adalah dengan metode kuantitatif dari data-data sekunder yang dikumpulkan berdasarkan laporan-laporan keuangan perusahaan property, real estate,dan building construction yang berada di website resmi BEI yaitu www.idx.co.id dan referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini E. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ni menggunakan aplikasi SPSS. Analisis data meliputi : 1. Analisis Deksripsi Statistik deksripsi digunakan untuk mendekripsikan data yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari harga saham perusahaan property, real estate, dan building construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 sebagai variabel dependen kemudian ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM sebagai variabel inependen. Pengukuran ini digunakan penelitian yaitu nilai munimum, nilai maksimum, mean, median, dan mode. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat (Y), variabel bebas (X) atau keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. b. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2001) dalam Priyatno (2013:56) tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui apakah ada korelasi antar varianbel bebas di dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). 9 3. Analisis Regresi Liner Berganda Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda (Multiple regresional analysis). Model ini digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel dependen. Model regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Y = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e Keterangan : Y : Harga Saham X1 : Return On Equity X2 : Return On Asset X3 : Gross Profit Margin X4 : Operating Profit Margin X5 : Net Profit Margin b1, b2, b3, b3, b4, b5: Koefisien regresi e : error 4. Uji Parsial (Uji t) Uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi variabel dependen (Priyatno, 2013:110). 5. Uji Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas (independen) secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen). 6. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2< 1. Apabila nilai koefisien determinasi (R2) semakin mendekati angka 1, maka model regresi dianggap semakin baik karena variabel independen yang dipakai dalam penelitian ini mampu menjelaskan variasbel dependennya. 10 HASIL PENELITIAN Untuk membuktikan hipotesis dipergunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan pengujian regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = -76,987 22,234X1 + 115,530X2+ 5,651X3 + 2,258X4 – 2,319X5 + e, dengan koefisien regresi variabel ROE sebesar 22,234, ROA 115,530, GPM 5,651, OPM 2,258, dan NPM – 2,319. 1. Berdasakan hasil uji t dapat diperoleh sebagai berikut: a. Hasil perhitungan ROE diperoleh thitung sebesar -2,105. Ternyata besarnya thitu.ng terletak di daerah penolakan Ho yaitu thitung lebih besar dari ttabel atau -2,105 < -1,99. H1 diterima didaerah antara -1,99 < thitung < 1,99. ROE secara individu berpengaruh negatif secara signifikan terhadap harga saham. b. Hasil perhitungan uji t untuk ROA diperoleh thitung sebesar 4,917. Ternyata besarnya thitung terletak di daerah penolakan Ho yaitu thitung lebih besar dari ttabel atau 4,917 > 1,99. H1 diterima didaerah antara 1,99 < thitung < 1,99. ROA secara individu berpengaruh positif secara signifikan terhadap Harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2014), konsisten dengan penelitian sekarang bahwa variabel ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham, dan variabel NPM berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Di dalam penelitian ini variabel ROA merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya tehadap harga saham. c. Hasil perhitungan GPM yaitu diperoleh thitung sebesar 1,265. Ternyata besarnya thitung terletak di daerah penerimaan Ho yaitu thitung lebih kecil dari ttabel atau 1,265 < 1,99. H1 ditolak didaerah antara -1,99 > thitung > 1,99. GPM secara individu tidak berpengaruh terhadap Harga saham. d. Hasil perhitungan OPM diperoleh thitung sebesar 0,643. Ternyata besarnya thitung terletak di daerah penerimaan Ho yaitu thitung lebih kecil dari ttabel atau 0,643 < 1,99. H1 ditolak didaerah antara -1,99 > thitung > 1,99. OPM secara individu tidak berpengaruh terhadap Harga saham e. Hasil perhitungan uji t untuk NPM diperoleh thitung sebesar -1,517. Ternyata besarnya thitung terletak di daerah penerimaan Ho yaitu thitung lebih kecil dari ttabel atau -1,517 < 1,99. H1 ditolak didaerah antara 1,99 > thitung > 1,99. NPM secara individu tidak berpengaruh terhadap Harga saham. 2. Berdasarkan hasil perhitungan uji F diperoleh Fhit sebesar 18,546. Besarnya Fhit terletak di daerah penolakan Ho, yaitu Fhit lebih besar dari Ftabel atau 18,546 > 2,324, sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan ROE (X1), ROA (X2), GPM (X3), OPM (X4) dan NPM (X5) terhadap Harga saham (Y). 3. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,528, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model ROE (X1), 11 ROA (X2), GPM (X3), OPM (X4) dan NPM (X5), menjelaskan variasi Harga saham Perusahaan manufaktur property, real estate, dan building construction sebesar 52,8% dan 47,2% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model. KESIMPULAN : 1. Berdasarkan hasil analisis uji t menunjukkan variabel yang ada di Perusahaan manufaktur property, real estate, dan building bahwa ROE (X1), dan ROA (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan variabel GPM (X3), OPM (X4), dan NPM (X5) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham (Y) secara individu. Dibuktikan dengan hasil uji t untuk ROE diperoleh thitung sebesar -2,105, ROA diperoleh thitung sebesar 4,917, GPM diperoleh thitung sebesar 1,265, OPM diperoleh thitung sebesar 0,643, dan NPM diperoleh thitung sebesar 1,517. 2. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa uji F diperoleh sebesar 18,546. Ternyata besarnya Fhit terletak di daerah penolakan Ho, yaitu Fhit lebih besar dari Ftabel atau 18,546 > 2,324. Sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan ROE (X1), ROA (X2), GPM (X3), OPM (X4) dan NPM (X5) terhadap Harga saham (Y). 3. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda variabel ROA memiliki pengaruh dominan diantara variabel lain, ditunjukan dengan untuk satuan nilai ROA meningkatkan harga saham sebesar 115,530. SARAN-SARAN : 1. Pada penelitian selanjutnya perlu diteliti perusahaan lain seperti mining service, manufacture, agriculture, transportation, trade service investment, finance, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang terdaftar di BEI. 2. Perlu ditambahkan lebih banyak jumlah perusahaan property, real estate, dan building construction yang akan diteliti. 3. Perlu adanya penambahan bukan hanya variabel-variabel tersebut, juga perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan seperti EPS, DPS, DPR, PER, PBV, dan lain sebagainya. 12 DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2010. Stastika Deskriptif Plus Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarta: YKPN. Astutik, Santi Puji. 2009. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dajan, Anto. 1986. Pengantar Metode Statistik. Jakarta: LP3ES. Djarwanto. 1984. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Surakarta: BPFE. Fahmi, Irham. 2013. Rahasia Saham dan Obligasi. Bandung: Alfabeta. Fraser, Lyn M dan Aileen Ormiston. 2001. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: PT Indeks. Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hermi dan Ary Kurniawan. 2011. "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2008-2010". Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik, Vol. 6, No. 2, Hal 83-95. Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: YKPN. Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kartika, Ineke Sotya Nur. 2014. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011”. Skripsi. Surakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. Mulya, Sholeh Muntasir Andi. 2011. “Pengaruh Analisis Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Rokok Yang Tercatat Di BEI Tahun 2004- 13 2009”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat. Noor, Henry Faizal. 2009. Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT Indeks. Palepu, Krishna G, Paul M. Healy, dan Peek Erik. 2014. Analisis dan Valuasi Bisnis Berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat. Prasetyaningsih, Ika Ernawati. 2012. “Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2006-2010 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Priyatno, Dwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Rosyadi, Imron. 2014. Analisis Investasi: Capital Budgeting dan Asset Finansial. Surakarta: Tidak dipublikasikan. . Sari, Devi Erlina. 2013. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sartono, R. Agus. 1994. Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE. Septyana, Ika Putri. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun 2000-2004”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Subramanyam, K. R dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhartono dan Fadlillah Qudsi. 2009. Portofolio Infestasi dan Bursa Efek. Yogyakarta: YKPN. 14 Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: YKPN. Tambunan, Andi Porman. 2013. Analisis Saham Pasar Perdana (IPO). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Umam, khaerul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah. Bandung: CV Pustaka Setia. Van Horne, James C dan John M. Wachowicz. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Weston, J. Feed dan Thomas E. Copeland. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara. Widoatmodjo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal: Pengetahuan dasar. Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika. Zuliarni, Sri. 2012. "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining and Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI)". Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 3, No. 1, Hal 36-48. 15