PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Disusun Oleh : YUNINGTYAS ASRI KARTIKAWATI A 420 080 166 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 1 HALAMAN PENGESAHAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 Yang dipersiapkan dan disusun oleh: YUNINGTAS ASRI KARTIKAWATI A 420 080 166 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 25 Juli 2012 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Dewan Penguji 1. Drs. Saring Marsudi, M.Pd (……………………..) 2. Drs. Haryono, M.Pd (……………………..) 3. Drs, Djumadi, M.Kes (……………………..) Surakarta, 25 Juli 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan, Drs. H. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547 PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA 2 MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 Yuningtyas Asri Kartikawati A 420 080 166 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan : 1) Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door, 2) Motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai dengan siklus II melalui empat tahapan yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian tindakan kelas adalah : 1) Peningkatan hasil belajar siswa, banyaknya siswa yang memperoleh nilai > 65 pada siklus I sebanyak 22 siswa (55%) dan pada siklus II sebanyak 35 siswa (87,5%), 2) Peningkatan motivasi belajar siswa, banyaknya siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pada siklus I sebanyak 22 siswa (55%) dan pada siklus II sebanyak 29 siswa (72,5%). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa : 1) Penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door dapat meningkatkan hasil belajar siswa, 2) Penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) melalui pembelajaran out door dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata kunci : Metode Contextual Teaching and Learning (CTL), Hasil Belajar, Out Door, Motivasi Belajar. 3 dari Latar Belakang Pendidikan adalah suatu tuntutan itu, maka penyelanggaraan dunia pendidikan di proses dalam rangka mempengaruhi Indonesia siswa agar dapat menyesuaikan diri kualitasnya melalui perubahan sistem sebaik terhadap pendidikan lingkungannya dan demikian akan kurikulum. mungkin menimbulkan perubahan dalam diri harus dan ditingkatkan penyempurnaan Perkembangan Ilmu siswa yang memungkinkannya untuk Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berfungsi dalam menuntut materi, metode dan media kehidupan masyarakat. Pengajaran pembelajaran serta sistem pengajaran bertugas mengarahkan proses ini yang agar sasaran dari perubahan itu dapat menggunakan metode mengajar yang tercapai dilakukan oleh guru akan dapat secara sesuai kuat yang diinginkan (Hamalik, 2007). tepat. Ketepatan dalam membangkitkan motivasi siswa dan Perkembangan ilmu hasil belajar terhadap materi yang pengetahuan dan teknologi yang diberikan. Guru dituntut untuk dapat semakin pesat dewasa ini menuntut mengatur, memilih dan menerapkan tersedianya sumber daya manusia pendekatan yang berkualitas, yaitu manusia yang pembelajaran yang sesuai dengan memiliki materi kesiapan kemampuan mental dan berpartisipasi mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga serta yang akan dapat model disampaikan, tercipta kondisi pembelajaran yang baik dan tujuan dan teknologi. Sebagai konsekuensi 1 pembelajaran yang ditetapkan dapat siswa tercapai dengan baik. diharapkan Kegiatan belajar mengajar tidak harus berada dalam situasi kelas (in door), karena pada dasarnya untuk belajar. memiliki Siswa ketertarikan alami serta rasa ingin tahu ketika menikmati suasana out door. Melalui aktivitas out door anak juga membutuhkan ruang gerak diharapkan untuk bebas berekspresi. Kegiatan perkembangan belajar mengajar dapat dilakukan di ditingkatkan. Hal ini terjadi karena luar kelas (Out door). Pembelajaran aktivitas out door melibatkan multi Out door merupakan pembelajaran aspek perkembangan anak. Aktivitas dengan mengajak siswa berada di out door lebih berperan dalam luar ruangan kelas selama dalam mengintegrasikan berbagai potensi lingkungan sekolah dan mengerjakan yang dimiliki siswa. Hal ini termasuk tugasnya sambil melihat lingkungan perkembangan fisik, keterampilan alam sekitar. Di luar ruangan siswa sosial dan pengetahuan budaya, serta dapat perkembangan merasakan menikmati langsung kebebasan dan belajar di ruangan terbuka. Pembelajaran ini diharapkan dapat semua siswa emosional aspek dapat dan intelektual (Mariyana, 2010). Berdasarkan hasil observasi memberikan yang telah dilakukan di SMP Negeri motivasi dalam melakukan berbagai 2 Baki bersama dengan guru biologi, aktivitas belajar yang lebih baik serta dapat diketahui bahwa hasil belajar tercapainya yang siswa selama ini masih kurang. Dari optimal dan meningkatkan motivasi data nilai siswa dapat diketahui hasil belajar 2 bahwa siswa yang sudah mencapai siswa KKM sebesar 42,5% dari 40 siswa, praktikum di laboratorium. dengan batas ketuntasan 63. Dan selama proses diajak untuk melakukan Metode konvensional apabila pembelajaran digunakan dalam situasi belajar akan berlangsung siswa kurang memiliki menghambat kreativitas siswa dan motivasi dalam belajar. Hal ini dapat mengabaikan potensi yang ada pada diketahui dari masih adanya siswa diri siswa, sehingga pembelajaran yang bicara sendiri dengan temannya kurang efisien. Untuk mengatasi hal pada tersebut saat proses pembelajaran maka diperlukan suatu berlangsung, ada pula yang tiduran metode yang dapat mengembangkan dan asik main sendiri. potensi yang dimiliki siswa. Metode Proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Baki masih belajar yang mampu membantu guru menggunakan metode konvensional mengaitkan isi materi pembelajaran dengan dengan situasi dunia nyata dan menggunakan metode Pada kegiatan ceramah. pembelajaran dipandang pun kontekstual merupakan suatu konsep tersebut sebagai objek mendorong siswa membuat siswa hubungan antara pengetahuan yang yang dimiliki dengan penerapan menerima apa yang diberikan guru, kehidupan nyata. Hasil pembelajaran sedangkan guru ditempatkan sebagai dengan pusat pengajaran karena guru lebih diharapkan menjadi lebih bermakna aktif dalam proses belajar mengajar. bagi Hanya pada materi tertentu saja pembelajaran berlangsung alamiah metode siswa, kontekstual karena proses 3 dalam bentuk kegiatan bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Berdasarkan latar belakang di Tujuan Penelitian atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Untuk meningkatkan: 1. Hasil belajar siswa dengan “Peningkatan Hasil Belajar Dan menggunakan metode Contextual Motivasi Teaching and Learning (CTL). Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Contextual 2. Motivasi belajar siswa dengan Teaching And Learning (Ctl) Pada menggunakan metode Contextual Materi Pokok Ekosistem Kelas Vii Teaching and Learning (CTL). Smp Negeri 2 Baki Tahun Ajaran Manfaat Penelitian 2011/2012”. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian Perumusan Masalah 1. Apakah terdapat peningkatan antara metode Contextual ini bermanfaat sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan Teaching and Learning (CTL) hasil belajar dan motivasi siswa terhadap hasil belajar siswa? dalam 2. Apakah terdapat peningkatan antara metode Contextual pembelajaran melalui metode biologi Contextual Teaching and Learning (CTL), Teaching and Learning (CTL) dan terhadap motivasi belajar siswa? mengembangkan penelitian lain yang sebagai alternatif menggunakan untuk metode 4 Contextual Teaching and Learning (CTL). materi pelajaran biologi yang lain. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa c. Bagi Sekolah Memberikan kepada masukan siswa Memberi informasi bahwa peningkatan efektifitas dalam pencapaian hasil belajar yang penggunaan metode Contextual baik Teaching and Learning (CTL). dan bermakna memerlukan motivasi siswa d. Bagi Peneliti yang tinggi dan peran siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. menerapkan serta Memberikan informasi menyelenggarakan pembelajaran ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah, b. Bagi Guru untuk Sebagai sarana untuk upaya untuk mengembangkan pengetahuan, sekaligus dapat menambah dalam wawasan, pengalaman dalam dan tahapan proses pembinaan diri kualitas sebagai calon pendidik. Dan menggunakan sebagai bahan pertimbangan, metode Contextual Teaching masukan atau referensi untuk and Learning (CTL) untuk penelitian lebih lanjut. pengembangan peningkatan pendidikan aktif sebagai Metode Penelitian 5 Jenis penelitian ini termasuk pada penelitian ini batas nilai Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ketuntasan minimal hasil belajar yaitu penelitian yang dimaksudkan yang digunakan yaitu 65. Kriteria untuk ketuntasan memberikan informasi ini meliputi aspek bagaimana tindakan yang tepat untuk kognitif. Pada penelitian ini peneliti meningkatkan motivasi dan hasil menetapkan target keberhasilan 50% belajar merupakan untuk siklus I dan 70% untuk siklus kegiatan pemecahan masalah yang II yaitu bahwa dalam penelitian ini dimulai dari perencanaan (planning), dikatakan berhasil apabila siswa pelaksanaan (action), pengumpulan memenuhi standar kriteria ketuntasan data (observing), menganalisis data sebanyak 50% dari jumlah siswa atau informasi untuk memutuskan pada siklus I dan 70% dari jumlah sejauh dan siswa pada siklus II. Sedangkan tersebut kriteria penilaian tes motivasi belajar siswa. PTK mana kelemahan kelebihan tindakan (reflecting). yaitu 0 – 25 = Sangat Rendah, 26 – Teknik analisis data yang 50 = Rendah, 51 – 75 = Sedang, dan digunakan adalah analisis deskriptif 76 – 100 = Tinggi. Dengan target kualitatif dengan cara menganalisis keberhasilan 70% dari jumlah siswa. data perkembangan siswa dari siklus Hasil Dan Pembahasan I sampai siklus II. Siklus I Indikator pencapaian yang Pada awal pelajaran peneliti sesuai dengan tujuan akhir dari masuk kelas kemudian memberi penelitian tindakan kelas ini adalah salam dan apersepsi. Peneliti 6 meminta salah satu siswa untuk maju pertemuan diadakan post test untuk dan memberikan deskripsi tentang mengetahui materi yang akan dipelajari. Hal ini motivasi siswa. Dalam siklus I, bertujuan untuk mengkonstruksi dan diketahui bahwa siswa masih belum mengetahui siap dengan diadakannya post test. sejauh mana hasil belajar dan pengetahuan siswa tentang materi Berdasarkan hasil observasi yang dipelajari. Setelah itu guru pada proses pembelajaran siklus I, memberikan sebuah permasalahan diperoleh bahwa pada saat proses kepada siswa dan membagi siswa pembelajaran menjadi beberapa kelompok. Setelah banyak siswa yang belum aktif siswa bekerja didalam kelomponya. Hanya membentuk kelompok berlangsung kemudian siswa melakukan kegiatan siswa-siswa observasi dan melakukan diskusi bersungguh-sungguh dengan Apabila melakukan pengamatan. Siswa juga observasi telah selesai dilakukan masih malu-malu dalam bertanya maka untuk dan mengemukakan pendapatnya. observasinya Pada siklus I ini sebagian siswa kelompoknya. siswa menyajikan melalui Presentasi diminta hasil kegiatan presentasi. dilakukan masih tertentu ramai saja masih yang dalam dan tidak secara memperhatikan kegiatan presentasi bergantian dan siswa lainnya diminta yang sedang berlangsung. Namun untuk memperhatikan dan bertanya. dalam proses pembelajaran di siklus Sedangkan adalah I ini siswa lebih termotivasi untuk memberikan konfirmasi. Pada akhir belajar dan hasil belajar berupa aspek tugas guru 7 kognitifnya juga mengalami peningkatan. ketergantungan antar ekosistem. Selanjutnya peneliti meminta salah satu siswa untuk maju dan memberikan deskripsi pada salah Siklus II Dalam pembelajaran siklus II satu gambar yang sudah dibagikan. ini siswa sudah duduk rapi sesuai Hal tempat duduknya dan siap menerima mengkonstruksi pembelajaran. Selanjutnya peneliti sejauh memberitahukan gambaran kegiatan tentang mengenai proses pembelajaran siklus Setelah itu guru memberikan sebuah II ini sebagai perbaikan dari proses permasalahan kepada pembelajaran siklus I. Pembelajaran membagi siswa menjadi beberapa dilanjutkan kelompok. dengan peneliti ini bertujuan mana dan untuk mengetahui pengetahuan siswa materi yang dipelajari. siswa Setelah siswa memberikan pertanyaan mengenai membentuk materi yang telah disampaikan pada siswa melakukan kegiatan observasi siklus dan I, dengan kemudian dilanjutkan menyampaikan mengenai materi apersepsi yang akan dipelajari. melakukan kelompoknya. kemudian diskusi Apabila dengan observasi telah selesai dilakukan maka siswa diminta Setelah penyampaian dirasa kelompok dan untuk observasinya menyajikan hasil melalui kegiatan Presentasi dilakukan cukup, maka peneliti melanjutkannya presentasi. dengan gambar secara bergantian dan siswa lainnya saling diminta untuk memperhatikan dan mengenai membagikan materi 8 bertanya. Sedangkan tugas guru adalah memberikan konfirmasi. Pada penerapan kegiatan metode jawaban yang disampaikan temannya. Sejak awal pembelajaran akhir peneliti terus berusaha memotivasi pembelajaran siswa untuk terus berpartisipasi aktif Contextual Teaching and Learning selama proses pembelajaran. (CTL) ini mulai berjalan dengan Kegiatan selanjutnya peneliti baik. Pada akhir pertemuan diadakan menerapkan metode pembelajaran post test untuk mengetahui hasil Contextual Teaching and Learning belajar dan motivasi siswa. Dalam (CTL). Dalam kegiatan ini, hampir siklus semua II siswa sudah terbiasa siswa sudah ikut melaksanakan post test, walaupun berpartisipasi, beberapa siswa terlihat belum siap didominasi lagi oleh siswa yang aktif untuk mengikuti post test. saja, namun siswa yang awalnya Berdasarkan hasil observasi pembelajaran tidak tidak aktif, pada siklus II ini mulai pada proses pembelajaran siklus II, berani secara umum partisipasi siswa dalam gagasannya walaupun masih sedikit proses ada malu-malu. Pada siklus II ini hasil pada belajar dan motivasi belajar siswa pembelajaran pada siklus I. Pada mengalami peningkatan yang sangat sikus II ini peneliti lebih banyak baik. memberikan kesempatan pada siswa Pembahasan pembelajaran peningkatan untuk aktif pertanyaan mulai dibanding bertanya, maupun menyampaikan ide atau menjawab Tingginya motivasi belajar menanggapi siswa dalam proses pembelajaran 9 biologi dapat memperlancar dan sangat rendah, skor 25 – 50 dengan memperbaiki jalannya proses kriteria rendah, skor 51 – 75 dengan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat kriteria sedang, dan 76 – 100 dengan dari hasil penelitian yaitu sebelum kriteria tinggi. Peningkatan motivasi dilakukan penelitian 25 dari 40 siswa belajar (62,5%) kurang termotivasi dalam menggunakan metode pembelajaran pembelajaran Setelah Contextual Teaching and Learning motivasi (CTL) dapat dilihat pada gambar 4.1 dilakukan belajar biologi. penelitian, siswa dimana mulai prosentase meningkat, siswa prosentase 72,5%. siswa Sedangkan yang memiliki motivasi belajar sedang pada siklus I sebesar 45% dan pada siklus II sebesar 27,5 %. Tabel 4.12 Kondisi Motivasi Belajar Siswa. No. Kriteria 1. Tinggi Pra Siklus 37,5 % 2. Sedang 62,5 % Siklus I 55 % Siklus II 72,5 % 45 % 27,5 % PROSENTASE sebesar dengan Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi memiliki motivasi belajar tinggi pada II siswa berikut. yang siklus I sebesar 55% dan pada siklus biologi motivas i belajar tinggi; 72,5 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 4.1 Grafik Ketercapaian Motivasi Belajar Siswa. Selain berupaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, penelitian ini juga berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek kognitif. Dari penelitian Kriteria penilaian umtuk adalah sebagai yang telah dilakukan pada siklus I motivasi belajar didapatkan nilai rata-rata kelas yang berikut skor 0 – 25 dengan kriteria 10 dicapai siswa sebesar 64,25. Dimana Contextual Teaching and Learning siswa yang nilainya mencapai KKM (CTL) (65) yaitu ada 22 siswa (55%) dan kemampuan kognitif siswa pada yang belum mencapai KKM ada 18 setiap siklusnya. siswa (45%). Pada siklus I peneliti menetapkan target keberhasilan 50%, dari hasil yang diperoleh pada siklus I ini berarti target yang ditetapkan dapat meningkatkan Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif. Keterangan Nilai maksimal Nilai minimal Rata-rata kelas Banyak siswa yang mencapai KKM (65) Target Ketercapaian sudah dapat tercapai. Pada tindakan Siklus I 95 55 64,25 22 (55%) 50% (Tercapai) Siklus II 100 45 78,12 35 (87,5%) 70% (Tercapai) kelas siklus II setelah dilakukan Gambar 4.2 Grafik Nilai Rata-Rata Kelas Siswa. berbagai revisi dari tindakan siklus I Ketercapaian Hasil Belajar Siswa diperoleh adanya peningkatan hasil Target Ketercapaian belajar siswa. Pada aspek kognitif siswa yang mencapai KKM ada 35 Ketercapaian 87,50% 70% 50% 55% siswa (87,5%) dan siswa yang belum Siklus I Siklus II mencapai KKM ada 5 siswa (12,5), dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 45. Pada siklus II peneliti menetapkan target keberhasilan 70%, dari hasil yang diperoleh pada siklus II ini berarti target sudah tercapai. Hal ini penerapan menunjukkan metode bahwa pembelajaran Gambar 4.3 Bagan Ketercapaian Hasil Belajar Siswa. Kesimpulan 1. Penerapan metode pembelajaran Contextual Learning pembelajaran Teaching (CTL) out and melalui door dapat meningkatkan hasil belajar siswa 11 pada materi pokok ekosistem Teaching and Learning (CTL) kelas VII B SMP N 2 Baki tahun melalui pembelajaran out door pelajaran 2011/2012. dengan baik. 2. Penerapan metode pembelajaran c. Guru hendaknya menerapkan aktif Contextual Teaching and proses pembelajaran yang lebih Learning menarik dengan harapan siswa (CTL) melalui pembelajaran out meningkatkan motivasi belajar berlangsungnya materi pokok belajar mengajar. siswa pada door dapat ekosistem kelas VII B SMP N 2 Baki tahun pelajaran 2011/2012. tidak bosan selama kegiatan d. Guru hendaknya memberikan perhatian yang lebih terhadap Saran siswa yang belum mencapai 1. Bagi Guru KKM. Dengan cara a. Dalam menyampaikan materi memberikan bimbingan dalam pelajaran hendaknya mampu belajar maupun jam pelajaran memilih metode yang tepat tambahan. sehingga materi yang disajikan mudah diterima dan dipahami siswa. b. Hendaknya 2. Bagi Siswa a. Hendaknya siswa dapat memberikan respon yang baik guru dapat terhadap guru dalam menyajikan materi pelajaran menyajikan materi menggunakan metode menggunakan metode pembelajaran Contextual pembelajaran Contextual 12 Teaching and Learning (CTL) aspek yang belum diungkapkan melalui pembelajaran out door. dan dikembangkan. b. Siswa hendaknya lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas agar Daftar Pustaka Hamalik Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. dapat meningkatkan motivasi dalam proses belajar mengajar. c. Siswa hendaknya tidak takut Mariyana Rita. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. dan malu dalam menanyakan materi yang dianggap sulit kepada guru. 3. Bagi Peneliti a. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis sedapat mungkin terlebih dahulu menganalisis kembali perangkat pembelajaran yang telah dibuat untuk disesuaikan penggunaannya. b. Selain itu hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya dengan mengaitkan aspek- 13