FRASA dan KLAUSA Maulfi Syaiful Rizal FIB UB Pengertian frasa frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. frasa adalah satuan konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan (Keraf, 1984) frasa juga didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 1991) Contoh : kemarin malam, akan pergi Jenis-Jenis frasa frasa berdasarkan unsurnya : a) frasa Endosentris b) frasa Eksosentris 2. frasa berdasarkan jenis kata : a) frasa Adjektiva b) frasa Nominal c) frasa Verbal d) frasa Adverbia e) frasa Pronomina 1. FrasA Endosentris frasa Endosentris adalah frasa yang unsur – unsurnya bisa saling menggantikan. frasa Endosentris dibagi menjadi 3, yaitu : frasa Koordinatif adalah frasa yang terdiri atas unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung. Contoh : sendok-garpu, kakek-nenek, siangmalam. frasa Atributif adalah frasa yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan. Contoh : tas cokelat, sepatu rusak, perjalanan lama. frasa Apositif adalah frasa yang posisinya bisa saling menggantikan. Contoh : Soekarwo, Gubernur Jatim, mengikuti Salai Ied di Masjid Agung Surabaya. 2. frasa Eksosentris frasa Eksosentris adalah frasa yang unsurunsurnya tidak bisa saling menggantikan. Contoh : 1. Saya bermain di lapangan 2. Siswa belajar di kelas frasa berdasarkan jenis kata frasa Adjektiva adalah frasa yang hubungannya dengan adjektiv (kata sifat) Contoh : 1. Rajin sekali 2. Sangat mudah frasa Nominal adalah frasa yang hubungannya dengan noun (kata benda) Contoh : 1. Kecantikan alami 2. mahasiswa baru ada ada frasa Verbal adalah frasa yang ada hubungannya dengan verb (kata kerja). Contoh : 1. Berjalan lambat 2. Bersepeda cepat frasa Adverbia adalah frasa yang ada hubungannya dengan adverbia (kata keterangan) Contoh : 1. Tadi sore 2. Petang kemarin frasa bilangan adalah frasa yang ada hubungannya dengan kata bilangan. Contoh : 1. lima butir telur 2. Seratus keping koin frasa Pronomina adalah frasa yang ada hubungannya dengan pronoun (kata ganti). Contoh : 1. Dia dan saya 2. Kucing dan tikus Pengertian Klausa Klausa adalah satuan gramatikal yang memiliki tataran di atas frasa dan di bawah kalimat, berupa kelompok kata yang sekurangkurangnya terdiri atas subjek dan predikat, dan berpotensi untuk menjadi kalimat (Kiridalaksana, 1993:110). Jenis-jenis Klausa Kelengkapan unsur internalnya Ada tidaknya kata yang menegatifkan Kategori primer predikatnya Kemungkinan kemandiriannya untuk menjadi sebuah kalimat Kelengkapan unsur internalnya 1. Klausa lengkap ialah klausa yang memiliki unsur internal lengkap, yaitu S dan P. Klausa Lengkap ada 2, yaitu : => Klausa lengkap susun biasa Contoh : Evan menangis => Klausa lengkap susun balik Contoh : Tulisan Mawar sangat berbobot. 2. Klausa Tak Lengkap adalah klausa yang unsur internalnya tidak lengkap karena di dalamnya tidak terdapat unsur S dan hanya terdapat unsur P, baik disertai maupun tidak disertai unsur O, Pel, dan Ket. Contoh : Terpaksa berhenti bekerja di perusahaan itu. Ada tidaknya kata yang menegatifkan Klausa negatif ialah klausa yang di dalamnya terdapat kata negatif (tidak, bukan, tak) yang menegasikan P. Contoh : Saya tidak makan 2. Klausa positif ialah klausa yang di dalamnya tidak terdapat kata negatif. Contoh : Ani bermain 1. Kategori primer predikatnya 1. Klausa Verba adalah klausa yang predikatnya terdiri atas kata kerja atau verba. Klausa Verba ada 2, yaitu : => Klausa Verba Transitif Contoh : Markucel sedang memakai sepatu => Klausa Verba Intransitif Contoh : Taufik Hidayat tampil tidak maksimal di Jepang. 2. Klausa nonverbal ialah klausa berpredikat selain verba. Klausa Nonverbal dibagi menjadi 5 : =>klausa nominal =>klausa adjektival =>klausa preposisional =>klausa numeral =>klausa adverbial yang Kemungkinan kemandiriannya untuk menjadi sebuah kalimat Klausa mandiri atau klausa bebas merupakan klausa yang dapat berdiri sendiri dan berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal. Contoh : Merokok dapat menyebabkan kanker 1. 2. Klausa tergabung atau klausa terikat adalah klausa yang kehadirannya untuk menjadi sebuah kalimat majemuk tergabung dengan klausa lainnya. Contoh : Anggun tidak dapat mengikuti pelajaran karena sedang rapat. Dalam kalimat majemuk, klausa tergabung dapat berupa klausa koordinatif, atau klausa subordinatif. 1. Klausa Koordinatif adalah klausa yang secara gramatik dihubungkan secara koordinatif oleh penghubung-penghubung koordinatif (dan, atau, tetapi, lagi pula, lalu, namun, sebaliknya. Klausa koordinatif terdiri atas (a)koordinasi netral (b)koordinasi kontrastif (c)koordinasi alternatif (d)koordinasi konsekutif a. Koordinasi Netral Contoh : Saya menulis esai itu, menyunting, dan mengirimkannya ke media massa b. Koordinasi Kontrastif Contoh : Mencari ilmu itu mudah, tetapi mengamalkannya jauh lebih sulit. c. Koordinasi Alternatif Contoh : Saudara mau bekerja atau melanjutkan studi ke jenjang S2? d.Koordinasi Konsekutif Contoh: Harga sepeda motor itu relatif mahal, jadi perlu diangsur. 2. Klausa Subordinatif (Klausa Bawahan) dibagi menjadi 2 : => Klausa Berbatasan : klausa bawahan yang tidak wajib hadir dalam kalimat plural. Klausa Berbatasan dibagi menjadi 6 : (1) Final Contoh : Irfan rajin mengaji agar tidak menyesal dalam kehidupan setelah mati. (2) Kausal Contoh : Rombogan Suciwati merasa kecewa karena tidak diperkenankan menjenguk Presiden Soeharto. (3) Kondisional Contoh : Jika diundang, ia mau datang. (4) Konsekutif Contoh : Pendapatannya kecil, sehingga sampai sekarang belum mampu membeli mobil. (5) Konsesif Contoh : Orang itu tetap rendah hati meskipun telah menyandang banyak prestasi. (6) Temporal Contoh : Rui Costa, playmaker asal Portugal datang ke La Viola setelah tiga musim memperkuat Benfica. =>Klausa Terkandung : klausa bawahan yang kehadirannya bersifat wajib. Klausa Terkandung dibagi menjadi 2 : 1. Klausa Pewatas : klausa subordinatif yang kehadirannya berfungsi mewatasi atau mempertegas makna kata atau frasa yang diikutinya. Contoh : Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. 2.Klausa Pelengkap merupakan klausa yang berfungsi melengkapi menerangkan verba. Klausa pelengkap dibedakan lagi menjadi 3, yaitu: (a)klausa pelengkap preposisional (bahwa) (b)klausa pelengkap eventif (menyatakan proses) (c)klausa pelengkap perbuatan dibagi menjadi 3 : ::: klausa perbuatan yang dilakukan ::: klausa perbuatan yang tidak dilakukan ::: klausa perbuatan yang mungkin dilakukan TERIMA KASIH