Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Salah satu (dari sepuluh) kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah “kemampuan memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentingan pembelajaran”. Sejalan dengan kemampuan tersebut, guru perlu memiliki kemandirian dalam melaksanakan tugas profesinya. Konsekuensi logis dari kemandirian itu adalah bahwa guru senantiasa melakukan refleksi atas apa yang dilakukannya selama proses pembelajaran, dan melakukan tindakan untuk meningkatkan proses pembelajaran, yang pada gilirannya akan meningkatkan mutu pendidikan. A. Perlunya PTK Penelitian Tindakan Kelas (PTK / Classroom Action Research) merupakan salah satu bentuk Penelitian yang sedang berkembang pesat di negara-negara maju, karena jenis penelitian ini mampu menawarkan berbagai cara dan prosedur baru yang lebih mengena dan bermanfaat dalam memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas. Dilihat dari sejarah perkembangannya PTK berawal dari jenis Penelitian Tindakan (Action Reserch), yang pertama kali dipakai oleh Kurt kewin untuk mendeskripsikan penelitian yang merupakan perpaduan antara pendekatan eksperimental dalam bidang ilmu sosial dengan program tindakan sosial untuk menanggapi permasalahan sosial. Dalam proses perkembangan selanjutnya, pada tahun 1952-1953, Stephen Corey memakai model ini untuk tindakan dalam dunia pendidikan yang menurutnya bahwa dengan menggunakan PTK perubahan dapat dilaksanakan dan dirasakan. Dalam PTK, guru, supervisor, orang tua, dan pejabat administrator dapat terlibat dan dapat juga merasakan perubahan yang terjadi pada anak didik. Setelah itu tercatat ada beberapa proyek yang terkait dengan PTK diantaranya, Council’s Humanities Curriculum Project (HCP) pada tahun 1967-1972 di Inggris, Ford Teaching Projest (tahun 1972-1975) dipimpin oleh John Elliot dan Clem Adelman, Classroom Action Research (tahun 1976) berpusat di Institut Cambridge dsb. 1 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Di Indonesia PTK masih dapat dikatakan relatif muda, karena selama ini model penelitian di kelas berupa penelitian kuantitatif. Paradigma lama beranggapan bahwa kelas hanya merupakan lapangan tempat uji coba teori, tempat menyebarkan angket penelitian tanpa ada usaha melibatkan guru sebagai tim peneliti, padahal guru merupakan kunci keberhasilan metode pembelajaran yang hendak diujicobakan. Dengan munculnya PTK diharapkan akan menghapus paradigma seperti itu. Gurulah yang lebih tahu permasalahan yang ada dikelasnya, yang pada gilirannya guru jugalah yang berperan mencari solusinya. PTK saat ini merupakan sarana yang paling ampuh dalam mencari solusi terhadap permasalahan dalam pembelajaran yang dialami guru. Dari uraian diatas jelaslah bahwa salah satu tuntutan pada guru yang profesional adalah memahami dan melaksanakan PTK untuk keperluan peningkatan mutu pembelajaran yang dilakukannya. B. Definisi PTK Berikut ini disajikan beberapa definisi mengenai PTK: (1). Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999). (2). Suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktek-praktek sosial atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka terhadap praktekpraktek tersebut, (c) situasi di tempat praktek itu dilaksanakan. (Stephen Kemmis, dalam buku D.Hopkins,1992). (3). Suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. 2 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (4). Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. C. Tujuan PTK Mc. Niff (1992) menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan proses pembelajaran. Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis keadaan, kemudian mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas atau implementasi program sekolah yang tengah dirasakan itu. Borg (1986) menyebutkan bahwa tujuan PTK adalah mengembangkan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya atau di sekolahnya sendiri, bukannya bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa tujuan PTK adalah untuk Memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan: layanan profesional, pengembangan keterampilan guru, dan menumbuhkan budaya meneliti bagi guru. D. Manfaat PTK Selaras dengan tujuan PTK yaitu untuk memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, maka ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari PTK diantaranya: 1. Inovasi Pembelajaran 2. Pengembangan kurikulum mdi tingkat sekolah dan tingkat kelas 3. Peningkatan profesionalisme guru 3 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) E. Karakteristik PTK Permasalahan dalam PTK diperoleh dari persoalan praktek pembelajaran seharihari yang dihadapi guru. Dilihat dari permasalahan tersebut, maka PTK memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Penelitian terhadap masalah praktis yang dialami guru dalam tugas sehari-hari. 2. Adanya kolaborasi dalam melakukan PTK 3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi F. Prinsip-prinsip PTK Ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi dalam melaksanakan PTK: 1. Tidak mengganggu komitmen mengajar 2. Tidak terlalu menyita waktu 3. Metode yang tepat - Identifikasi dan rumusan hipotesis - Strategi yang dapat diterapkan di kelas. 4. Masalah guru 5. Konsisten terhadap prosedur etika 6. Permasalahan dalam perspektif misi sekolah G. Tahapan PTK 1. Mengembangkan fokus masalah penelitian Merasakan adanya masalah Tidak puas terhadap pembelajaran yang telah dilakukan Berpikir balik untuk melihat sisi lemah pembelajaran Ada usaha/kemauan untuk mengatasi/memecahkan masalah Identifikasi Masalah Tanya pada diri sendiri tentang PBM Masalah yang dirasakan atau pernah dialami dicatat/didaftar (masalah bisa dari guru, ssiwa, bahan ajar, kurikulum, interaksi pembelajaran, hasil belajar, media) Konsultasi dengan teman sejawat atau dosen sebagai mitra Analisis Masalah Pilih masalah yang dirasakan paling mendesak bagi guru dan siswa 4 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pilih masalah yang mampu diselesaikan oleh guru Pilih masalah yang skalanya kecil dan terbatas Kaitkan PTK dengan rencana pengembangan sekolah Perumusan Masalah Rumuskan masalah dengan jelas, spesifik, dan operasional Rumusan masalah yang jelas ahan memudahkan guru untuk: - menetapkan tindakan perbaikan -mengumpulkan data yang diperlukan, serta menginterpretasikannya. 2. Merencanakan tindakan perbaikan Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan Memiliki landasan teoritis yang lengkap dan mantap a. kaji teori pendidikan dan pembelajaran b. kaji masalah-masalah yang relevan c. kaji hasil diskusi dengan kolega d. kaji pengalman pembelajaran sendiri Pilih alternatif tindakan yang menjanjikan hasil optimal Lakukan kaji ulang Analisis kelaikan hipotesis tindakan dengan memperhatikan Kemampuan guru Kemampuan siswa Ketersediaan sarana pendukung di sekolah Iklim belajar di kelas Iklim kerja di sekolah Persiapan Tindakan Membuat skenario pembelajaran Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data Melakukan simulasi 3. Melaksanakan tindakan perbaikan, observasi, dan interpretasi. 4. Analisis dan refleksi Analisis Data: Proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional. mengabstraksikan, Refleksi: Pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian berbagai tujuan dan untuk menentukan perlu tidaknya tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Refleksi terdiri atas 4 komponen : (1). Analisis (2). Pemaknaan 5 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (3). Penjelasan (4). Kesimpulan tentang keberhasilan/legagalan tindakan untuk rencana tindakan berikutnya. menentukan 5. Merencanakan tindak lanjut Perencanaan tindak lanjut dilaksanakan apabila hasil tindakan yang telah dilakukan dinilai belum berhasil Jumlah siklus dalam PTK bergantung pada terselesaikannya masalah yang diteliti Ada kemungkinan jumlah siklus ditentukan sebelumnya berdasarkan bobot masalah dengan mempertimbangkan kondisi siswa, guru, serta semua faktor input dan proses lai ALUR DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS Permasalahan Refleksi-1 Alternatif Pemecahan (rencana tindakan-1) Pelaksanaan Tindakan -1 Analisis Data -1 Observasi -1 S I K L U S 1 BELUM TERSELESAIKAN Permasalahan Alternatif pemecahan (rencana tindakan-2) Refleksi-2 JIKA MASIH BELUM TERSELESAIKAN Analisis data-2 Pelaksanan Tindakan-2 Observasi-2 S I K L U S 2 SIKLUS SELANJUTNYA 6 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) TAHAPAN PTK No TAHAPAN PTK 1 Mengembangkan Fokus Masalah Penelitian 2 Merencanakan Tindakan PENJABARAN Merasakan adanya masalah - Tidak puas terhadap pembelajaran yang telah dilakukan - Berpikir balik untuk melihat sisi lemah pembelajaran - Ada usaha/kemauan untuk mengatasi/memecahkan masalah. Identifikasi Masalah - Tanya pada diri sendiri tentang PBM - Masalah yang dirasakan atau pernah dialami. Analisis Masalah - pilih masalah yang dirasakan paling mendesak - pilih masalah yang mampu diselesaikan oleh guru - pilih masalah yang skalanya kecil dan terbatas - kaitkan PTK dengan pengembangan sekolah Memformulasikan solusi dalam bentuk “ hipotesis tindakan “ - kaji teori pendidikan dan pembelajaran - kaji masalah-masalah yang relevan - kaji hasil diskusi dengan kolega - kaji pengalaman pembelajaran sendiri - pilih alternatif tindakan yang menjanjikan hasil optimal - lakukan kaji ulang Menganalisis hipotesis tindakan dengan memperhatikan - kemampuan guru - kemampuan siswa - ketersediaan sarana pendukung di sekolah - iklim belajar di kelas - iklim kerja di sekolah Melakukan persiapan Tindakan - membuat skenario pembelajaran - mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung - mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data - melakukan simulasi 7 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 3 Melaksanakan Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Selama pelaksanaan tindakan dilakukan observasi oleh tim 4 Analisis dan Refleksi Analisis Data menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional Refleksi Mengkaji keberhasilan atau kegagalan pencapaian berbagai tujuan dan untuk menentukan perlu tidaknya tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Refleksi terdiri atas 4 komponen: 1. Analisis 2. Pemaknaan 3. Penjelasan 4. Kesimpulan tentang keberhasilan atau kegagalan tindakan untuk menentukan rencana tindakan berikutnya 5 Merencanakan Lanjut tindak Dilaksanakan apabila hasil tindakan dinilai belum berhasil Jumlah siklus bergantung pada terselesaikannya masalah Ada kemungkinan jumlah siklus ditentukan sebelumnya 8 Parsaoran Siahaan Fisika UPI bandung