GOLONGAN VA Dra. Tutik Setianingsih, M.Si. Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Tabel 1. Keberadaan Unsur – Unsur Golongan VA Unsur Kelimpahan Gas N2 menjadi bagian dari udara di atmosfir (78%), N dan jumlah yang sangat sedikit sebagai NH3 and HNO3 Sebagai batuan fosfat apatit ---- misal: mineral P fluorapatit, Ca5(PO4)3F dan hidroksiapatit, Ca5(PO4)3OH As Sb Bi Mineral sulfida, misalnya realgar (As4S4), orpiment (As2S3), arsenolit (As2O3), arsenopirit (FeAsS) Mineral sulfida, misalnya stibnite (Sb2S3) dan ulmanit (NiSbS), serta sejumlah kecil logam Sb Mineral sulfida dan oksida, misalnya bismit (Bi2O3), bismutinit (Bi2S3), bismutit [(BiO)2CO3] Isolasi unsur Nitrogen : a. Distilasi udara cair b.Memanaskan larutan ammonium nitrat pekat:: NH4NO2 (aq) N2 (g) + H2O (l) c.Memanaskan ammonium dikromat: (NH4)2Cr2O7 (s) Cr2O3 (s) + 4H2O + N2 (g) Fosfor Tabel 2. Jenis – Jenis Fosfor dan Cara Isolasinya Jenis fosfor Cara isolasi 1500oC Fosfor putih 2Ca5(PO4) 3 + 6SiO2 + 10C 10CO + P4 6CaSiO3 + Fosfor merah Memanaskan fosfor putih pada 300oC dalam vakum Fosfor hitam Memanaskan fosfor putih pada temperatur dan tekanan tinggi Arsenium : Pada skala industri dibuat dengan cara memanaskan mineral dalam vakum. Gas Arsen yang diperoleh dikondensasi menjadi padatan: FeAsS (700oC) FeS + As(g) As(s) Antimon : Sb2S3 digosok dengan logam besi sehingga sulfidanya bereaksi dengan besi : Sb2S3 + 3Fe 2Sb + 3FeS Atau mineral antimony dipanaskan sehingga terbentuk oksida Sb2O3 yang selanjutnya direaksikan dengan arang dengan adanya natrium sulfat : 2Sb2O3 + 3C 4Sb + 3CO2 Bismut : Diproduksi sebagai produk samping industri Cu, Pb, Sn, Au, dan Zn dengan tahap akhir melibatkan reduksi oksida bismut dengan arang. Tabel 3. Kegunaan Unsur – Unsur Golongan VA Unsur Kegunaan - gas : udara inert pelindung bahan mudah teroksidasi N - cair : pendingin P Racun tikus, alloy Aditif Cu, Pb dan beberapa alloy untuk meningkatkan kekuatan, As kekerasan, atau glow Sebagai aditif Ge dan Si untuk semiconduktor - Digunakan dalam teknologi semikonduktor untuk pembuatan detector inframerah, diode, peralatan efek Hall Sb - Untuk alloy dengan persentase 1 – 20 % untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan mekanik Pb - Baterai, alloy antifriksi, peluru, lapisan kabel - Untuk pembuatan besi lunak - Katalis pada pembuatan serat akrilat - Bahan termokopel (mempunyai negatifitas paling tinggi) Bi - Matriks bahan bakar uranium dalam reactor nuklir - Detreksi kebakaran - Kosmetik - Obat-obatan Tabel 4. Sifat – Sifat Unsur – Unsur Golongan VA I (kJ/mol) Unsur χp rkov (Å) Kenampakan dan sifat Konfigurasi elektron N 1410 3,04 0,7 Gas, bp -196oC 2s2 2p3 P 1020 2,06 1,10 Padatan polimorfi (*) 3s2 3p3 As 953 2,18 1,21 Padatan gelap 4s2 4p3 Sb 840 2,05 1,41 Bi 710 2,02 1,51 Padatan, kilap logam, mudah rapuh 5s2 5p3 Padatan, kilap logam, mudah rapuh 6s2 6p3 (*) Polimorfi : Jenis senyawa sama, bentuk kristal berbeda ALLOTROPI (Jenis Unsur Sama, Struktur Berbeda) Tabel 5. Allotropi Fosfor Allotropes Fosfor putih Fosfor merah Fosfor hitam Properties Gas & cair : Molekul tetrahedral P4 Padat : alfa-P4 (kubus), beta-P4 (heksagonal, > -76.9oC) spontaneously ignite in air (stored under water!) Gas dan cair : Molekul tetrahedral P4 Padat : amorf (tersublimasi pada 1 atm dan 17oC), terdiri atas rantai tetrahedral P4 not spontaneously ignite in air Padatan dengan struktur seperti grafit –atom tertata dengan lapisan-lapisan lembar berstruktur heksagonal, menghantarkan listrik Tabel 6. Allotropi Arsen Allotrop Sifat Arsen abu-abu (Alfaarsen) Paling stabil Struktur rombohedral, mempunyai struktur berlapis. metallic glow,lunak dan sangat mudah rapuh, menghantarkan listrik, tersublimasi pada 613°C dan tekanan atmosfir, meleleh pada 817 °C dan tekanan 36,4 kPa . Sampai 800°C uap arsen berada sebagai As4, di atas 1700°C sebagai As2. Arsen kuning (beta – arsen) Arsen hitam (amorf) Struktur heksagonal Terbentuk dari pendinginan gas arsen. Lunak seperti wax, tidak menghantarkan listrik. Tidak stabil pada temperatur ruang jika terkena cahaya dengan cepat berubah menjadi arsen abu-abu. Diproduksi dari sublimasi arsen dalam vakum. Pada pemanasan pada 360°C berubah menjadi arsen abu-abu Trend sifat dalam golongan VA : 1. Wujud : N ---- gas P, As, Sb, Bi ---- padatan 2. Potensial ionisasi sangat tinggi (sukar membentuk kation) - Hanya Sb dan Bi dapat membentuk senyawa ionik dg F - N3+ dan P3+ tidak ada, sedang As3+, Sb3+, Bi3+ terbentuk dalam air tetapi segera terhidrolisis : AsCl3 + H2O 3. H3AsO3 + 3HCl SbCl3 + H2O SbOCl + 2HCl BiCl3 + H2O BiOCl + 2HCl Oksida : N, P, As ---------- oksida asam Sb ---------- oksida amfoter Bi --------- oksida basa (lihat sifat kelarutannya) 4. N – tidak dapat membentuk kovalensi 5 P, As, Sb, Bi --- bisa mencapai 5, bahkan 6 Contoh : PF5, PF6- 5. Sifat logam : N, P ---- non logam As, Sb ---- semi logam 6. Bi ---- logam Hidrida makin menurun kestabilannya : NH3, PH3 --- stabil AsH3, SbH3 --- kurang stabil BiH3 --- sangat tidak stabil Tabel 7. Hidrida Golongan VA dan Sudut HXH 7. Hidrida Sudut HXH NH3 106o 45’ PH3 94o AsH3 SbH3 91o 30’ 91o 30’ Reaktifitas tiap unsur thd larutan HNO3 : N ---- tidak bereaksi P As Sb Bi ------------- H3PO4 H3AsO3 Sb2O5, Sb2O3 Bi(NO3)3.5H2O 8. Konduktivitas listrik : N ----- isolator P, As, Sb, Bi ---- konduktor KELARUTAN OKSIDA GOLONGAN VA Kelarutan oksida dalam air : NO2 + H2O HNO3 + NO (g) P4O6 + H2O H3PO3 P4O10 + H2O H3PO4 As4O6 + H2O H3AsO3 As4O10 + H2O H3AsO4 Kelarutan oksida dalam larutan basa : NO2 + OH- NO3- + NO2- + H2O Sb4O6 + NaOH NaSbO2 + H2O Sb4O10 + NaOH Na[Sb(OH)6] Kelarutan oksida dalam larutan asam : Sb4O6 + 12 HCl Æ 4SbCl3 + 6H2O Bi2O3 + 6HCl Æ 2BiCl3 + 3H2O Tabel 8. Perbandingan antara Senyawa PH3 dan NH3 No. PH3 1. Gas, titik didih – 87oC 2. Sedikit larut dalam air: PH4+ + OH- PH3 + H2O 3. 4. NH3 PH3 + O2 Gas, titik didih – 33,4oC Sangat larut dalam air NH4+ + OH- NH3 + H2O H3PO4 NH3 dan O2 tidak bereaksi PH4X (X = halida ) tidak stabil, cenderung terdekomposisi menjadi NH4X stabil PH3 dan HX Tabel 9. Perbandingan antara Senyawa HNO3 dan HNO2 No. 1. HNO3 Stabil sbg senyawa murni (cair) HNO2 Tidak stabil, terdekomposisi mjd HNO3 dan gas NO 2. Larutannya bersifat asam kuat Asam lemah 3. Bersifat oksidator . Bersifat oksidator . Contoh : S ---- H2SO4 dan gas NO Contoh : S2- ---- S dan gas NO Sifat garam nitrat : Sifat garam nitrat : 4. a. larut dalam air d. larut dalam air b. pada pemanasan e. pada pemanasan tdk terdekomposisi menjadi nitrit dan gas O2 c. tdk bereaksi dg lar. asam terdekomposisi f. bereaksi dg lar. Asam membentuk nitrat dan gas NO Tabel 10. HIDRIDA NITROGEN Nama Amonia Hidrazin/diamin Hidroksilamin Rumus kimia Bil. oks.N NH3 +3 N2H4 +2 NH2OH -1 Asam konjugat NH4+ pKa = 9,26 N2H3+ pKa = 7,93 NH3OH+ pKa = 5,82 Sumber pustaka : http://www.webelements.com/webelements/elements/text/N/geol.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/N/uses.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/P/geol.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/P/uses.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/As/uses.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/As/geol.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/ASbgeol.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/Sb/uses.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/Bi/geol.html http://www.webelements.com/webelements/elements/text/Bi/uses.html Atkins, DFS & Langford, CH, 1990, Inorganic Chemistry, Oxford Univ.press, Oxford Cotton & Wilkinson, 1989, Kimia AnorganikDasar, penerjemah :Sahati Suharto, UI-press, Jakarta Wood, CW., AK Holliday.,1967.,”Inorganic chemistry, an intermediate text, Ed.3., Butterworth, London