gubernur daerah istimewa yogyakarta

advertisement
SALINAN
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 77 TAHUN 2015
TENTANG
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Menimbang
: bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 94 ayat (1)
Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik;
Mengingat
: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 3), sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa
Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 827);
3. Undang-Undang
Nomor
13
Tahun
2012
tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 170,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5339);
4. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang
Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10 dan 11 Tahun
1950 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
58);
6. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2015 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 7);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RINCIAN TUGAS DAN
FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya disingkat DIY, adalah daerah
provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Gubernur DIY yang selanjutnya disebut Gubernur adalah Kepala Daerah
DIY yang karena jabatannya juga berkedudukan sebagai wakil
Pemerintah.
4. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY.
5. Jabatan Fungsional adalah Jabatan Fungsional Tertentu yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi;
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Umum.
c. Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional, terdiri dari:
1. Subbidang Bina Ideologi; dan
2. Subbidang Kewaspadaan Nasional.
d. Bidang Politik Dalam Negeri dan Kemasyarakatan, terdiri dari:
1. Subbidang Politik Dalam Negeri; dan
2. Subbidang Kemasyarakatan.
e. Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Ekonomi, terdiri dari:
1. Subbidang Ketahanan Seni, Budaya dan Agama; dan
2. Subbidang Ketahanan Ekonomi.
f. UPT; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB III
RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Pasal 3
(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan Daerah
urusan bidang ideologi dan kewaspadaan, wawasan kebangsaan, politik
dalam negeri, ketahanan seni, budaya, agama dan ekonomi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi:
a. penyusunan program Badan;
b. perumusan kebijakan teknis dan pembinaan urusan bidang ideologi
dan kewaspadaan, wawasan kebangsaan, politik dalam negeri,
ketahanan seni, budaya, agama dan ekonomi;
c. pengembangan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan penanganan
konflik;
d. fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan urusan ideologi dan
kewaspadaan, wawasan kebangsaan, politik dalam negeri, ketahanan
seni, budaya agama dan ekonomi;
e. fasilitasi dan pembinaan lembaga adat bidang kesatuan bangsa;
f.
monitoring dan evaluasi penyelenggaraan urusan ideologi dan
kewaspadaan, wawasan kebangsaan, politik dalam negeri, ketahanan
seni, budaya, agama, dan ekonomi;
g. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;
h. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Badan; dan
i.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 4
(1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan,
penyusunan program, kepegawaian, pengelolaan keuangan, pengelolaan
data dan informasi, ketatalaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta
pelaporan kinerja Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyusunan program Badan;
c. fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa dan
politik;
d. penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang,
kehumasan, kepustakaan, dan ketatalaksanaan Badan;
e. penyelenggaraan kepegawaian Badan;
f.
pengelolaan keuangan Badan;
g. pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;
h. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan
laporan kinerja Badan;
i.
fasilitasi pelaksanaan koordinasi dan pengembangan kerjasama
teknis;
j.
pelaksanaan monitoring,
program Sekretariat; dan
evaluasi,
dan
penyusunan
laporan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 5
Sekretariat terdiri atas:
a. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Umum.
Pasal 6
(1) Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai tugas
menyiapkan, menyusun dan mengevaluasi program serta menyajikan
data dan informasi Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
c.
penyusunan program Badan;
penyusunan rencana anggaran Badan;
d.
pengelolaan data, pelayanan informasi, dan pengembangan sistem
informasi;
e.
penyiapan bahan fasilitasi pengembangan kerjasama teknis;
f.
pengendalian, monitoring dan evaluasi program Badan;
g.
penyusunan laporan program Badan;
h.
pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
program Subbagian Program Data dan Teknologi Informasi; dan
i.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 7
(1) Subbagian Keuangan mempunyai tugas mengelola keuangan Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. pengelolaan keuangan Badan;
c. pelaksanaan perbendaharaan keuangan Badan;
d. pelaksanaan akuntansi keuangan Badan;
e. pelaksanaan verifikasi anggaran Badan;
f. penyusunan pertanggungjawaban anggaran Badan;
g. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subagian Keuangan; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 8
(1) Subbagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kearsipan,
kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kepegawaian, sumber daya
manusia kehumasan, kepustakaan, dan ketatalaksanaan Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbagian Umum mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. pengelolaan kearsipan;
c. penyelenggaraan kerumahtanggaan Badan;
d. pengelolaan barang Badan;
e. pengelolaan data kepegawaian Badan;
f. penyiapan bahan mutasi pegawai Badan;
g. penyiapan kesejahteraan pegawai Badan;
h. penyiapan bahan pembinaan pegawai dan sumber daya manuisa
Badan;
i. penyelenggaraan kehumasan Badan;
j. pengelolaan kepustakaan Badan;
k. penyiapan bahan ketatalaksanaan Badan;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
Subbagian Umum; dan
program
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Ketiga
Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional
Pasal 9
(1) Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pembinaan dan
pengawasan bidang bina ideologi, wawasan kebangsaan, dan
kewaspadaan nasional.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi :
a.
penyusunan program kerja;
b.
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bina ideologi dan
kewaspadaan nasional;
c.
penetapan kebijakan teknis di bidang bina ideologi negara dan
kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan karakter bangsa,
wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional;
d.
pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang bina ideologi negara
dan kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan karakter
bangsa, wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional;
e.
koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan
di bidang bina ideologi negara dan kehidupan demokrasi, kearifan
lokal, pendidikan karakter bangsa, wawasan kebangsaan, dan
kewaspadaan nasional;
f.
pengawasan/monitoring penyelenggaraan pemerintahan di bidang
bina ideologi negara dan kehidupan demokrasi, kearifan lokal,
pendidikan
karakter
bangsa,
wawasan
kebangsaan,
dan
kewaspadaan nasional;
g.
fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesatuan bangsa dan
politik di bidang bina ideologi negara dan kehidupan demokrasi,
kearifan lokal, pendidikan karakter bangsa, wawasan kebangsaan,
dan kewaspadaan nasional;
h. pelaksanaan
monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan
program Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional; dan
i.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 10
Bidang Bina Ideologi dan Kewaspadaan Nasional terdiri atas :
a. Subbidang Bina Ideologi; dan
b. Subbidang Kewaspadaan Nasional.
Pasal 11
(1) Subbidang Bina Ideologi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
teknis, fasilitasi, koordinasi, pembinaan dan pengawasan bidang bina
ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah
kebangsaan, dan penghargaan kebangsaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Bina Ideologi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan kebijakan teknis di bidang bina ideologi negara dan
kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan karakter bangsa,
wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan
kewarganegaraan, dan penghargaan kebangsaan;
c. pelaksanaan dan fasilitasi kegiatan di bidang ketahanan ideologi
negara dan kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan karakter
bangsa, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah
kebangsaan dan kewarganegaraan, serta penghargaan kebangsaan;
d. penyiapan
bahan
koordinasi
dan
fasilitasi
pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan di bidang ketahanan ideologi negara
dan kehidupan demokrasi, kearifan lokal, pendidikan karakter
bangsa, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah
kebangsaan dan kewarganegaraan, dan penghargaan kebangsaan;
e. pemberdayaan mitra kerja di bidang bina ideologi;
f. pengawasan/monitoring penyelenggaraan pemerintahan di bidang
ketahanan ideologi negara dan kehidupan demokrasi, kearifan lokal,
pendidikan karakter bangsa, wawasan kebangsaan, bela negara, nilainilai sejarah
kebangsaan
dan
kewarganegaraan,
dan/serta
penghargaan kebangsaan;
g. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesatuan bangsa dan
politik di bidang ketahanan ideologi negara dan kehidupan demokrasi,
kearifan lokal, pendidikan karakter bangsa, wawasan kebangsaan,
bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan kewarganegaraan,
dan/serta penghargaan kebangsaan;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbidang Bina Ideologi; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 12
(1) Subbidang Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pembinaan dan pengawasan
bidang kewaspadaan dini,
kerjasama intelijen keamanan, bina
masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik
pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan
lembaga asing.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan kebijakan teknis di bidang kewaspadaan dini,
kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja,
penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial,
pengawasan orang asing dan lembaga asing;
c. fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang kewaspadaan dini,
kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja,
penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial,
pengawasan orang asing dan lembaga asing;
d. penyiapan bahan dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan
pemerintahan di bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelijen
keamanan, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja,
penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial,
pengawasan orang asing dan lembaga asing;
e. pemberdayaan mitra kerja bidang kewaspadaan nasional;
f.
pengawasan/monitoring penyelenggaraan pemerintahan di bidang
kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat perbatasan
dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan
konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing;
g. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang
kewaspadaan dini, kerjasama intelijen keamanan, bina masyarakat
perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan,
penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga
asing;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan
program Subbidang Kewaspadaan Nasional; dan
i.
laporan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Keempat
Bidang Politik Dalam Negeri dan Kemasyarakatan
Pasal 13
(1) Bidang Politik Dalam Negeri dan Kemasyarakatan mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pelaksanaan dan pengawasan
kebijakan teknis bidang politik dalam negeri dan kemasyarakatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Politik Dalam Negeri dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis politik dalam negeri
dan kemasyarakatan;
c. koordinasi penetapan kebijakan teknis di bidang politik dalam negeri
dan kemasyarakatan;
d. fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang politik dalam negeri dan
kemasyarakatan;
e. koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di
bidang politik dalam negeri dan kemasyarakatan;
f. penyelenggaraan pemberian rekomendasi dan atau perijinan bidang
kesatuan bangsa dan politik;
g. pelaksanaan pemberian rekomendasi dan atau perizinan penelitian;
h. pengawasan/monitoring penyelenggaraan pemerintahan bidang politik
dalam negeri dan kemasyarakatan;
i. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur di bidang politik dalam
negeri dan kemasyarakatan;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Bidang Politik Dalam Negeri dan Kemasyarakatan; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 14
Bidang Politik Dalam Negeri dan Kemasyarakatan terdiri dari atas:
a. Subbidang Politik Dalam Negeri; dan
b. Subbidang Kemasyarakatan.
Pasal 15
(1) Subbidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi, fasilitasi, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan teknis
bidang politik dalam negeri.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Politik Dalam Negeri mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan kebijakan teknis politik dalam negeri;
c. koordinasi penetapan kebijakan teknis di bidang sistem dan
implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan
partai politik, etika dan budaya politik, pendidikan politik, fasilitasi
pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah,
serta fasilitasi peningkatan demokrasi;
d. fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang sistem dan implementasi
politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai
politik, etika dan budaya politik, pendidikan politik, fasilitasi
pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah,
serta fasilitasi peningkatan demokrasi;
e. koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di
bidang
sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik
pemerintahan, kelembagaan partai politik, etika dan budaya politik,
pendidikan politik, fasilitasi pemilihan umum, pemilihan presiden,
dan pemilihan kepala daerah, serta fasilitasi peningkatan demokrasi;
f. pemberdayaan mitra kerja bidang politik dalam negeri ;
g. pengawasan/monitoring penyelenggaraan pemerintahan bidang
kesatuan bangsa dan politik dan sistem dan implementasi politik,
kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, etika
dan budaya politik, pendidikan politik, fasilitasi pemilihan umum,
pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah, serta fasilitasi
peningkatan demokrasi;
h. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang
politik dalam negeri;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbidang Politik Dalam Negeri; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 16
(1) Subbidang Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,
fasilitasi, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan teknis bidang
organisasi
kemasyarakatan
dan
penanganan
masalah
sosial
kemasyarakatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Kemasyarakatan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan kebijakan teknis kemasyarakatan;
c. koordinasi penetapan kebijakan teknis di bidang
organisasi
kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
serta hubungan dan kerjasama antar lembaga;
d. fasilitasi
dan
pelaksanaan
kegiatan
di
bidang
organisasi
kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
serta hubungan dan kerjasama antar lembaga;
e. penyelenggaraan pemberian rekomendasi dan atau perijinan bidang
kesatuan bangsa dan politik;
f. pelaksanaan pemberian rekomendasi dan/atau perizinan penelitian;
g. pemberdayaan mitra kerja bidang kemasyarakatan;
h. koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di
bidang organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial
kemasyarakatan serta hubungan dan kerjasama antar lembaga;
i. pengawasan/monitoring
penyelenggaraan
pemerintahan
bidang
organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial
kemasyarakatan serta hubungan dan kerjasama antar lembaga;
j. fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan pembinaan umum, dan supervisi
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pendaftaran dan sistem informasi organisasi kemasyarakatan,
pengembangan kemitraan organisasi kemasyarakatan, pengembangan
sumber daya manusia organisasi kemasyarakatan, evaluasi dan
mediasi sengketa organisasi kemasyarakatan dan organisasi
kemasyarakatan asing;
k. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang
organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial
kemasyarakatan;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbidang Kemasyarakatan; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bagian Kelima
Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Ekonomi
Pasal 17
(1) Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Ekonomi mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi penetapan kebijakan teknis, fasilitasi,
pelaksanaan dan pengawasan di bidang ketahanan seni dan budaya,
agama dan ekonomi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Ekonomi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis ketahanan seni,
budaya, agama, dan ekonomi;
c. koordinasi penetapan kebijakan teknis di bidang ketahanan seni dan
budaya, agama dan ekonomi;
d. fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan seni dan
budaya, agama dan ekonomi;
e. koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di
bidang ketahanan seni dan budaya, agama, dan ekonomi;
f. pengawasan/monitoring
penyelenggaraan
pemerintahan
ketahanan seni dan budaya, agama, dan ekonomi;
bidang
g. fasilitasi dan pembinaan lembaga adat bidang kesatuan bangsa ;
h. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang
ketahanan seni dan budaya, agama, dan ekonomi;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, dan Ekonomi; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 18
Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama dan Ekonomi terdiri atas:
a. Subbidang Ketahanan Seni, Budaya dan Agama; dan
b. Subbidang Ketahanan Ekonomi.
Pasal 19
(1) Subbidang Ketahanan Seni, Budaya dan Agama mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi penetapan kebijakan teknis, fasilitasi,
pelaksanaan dan pengawasan di bidang ketahanan seni dan budaya,
agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Ketahanan Seni, Budaya dan Agama mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan kebijakan teknis ketahanan seni, budaya, dan
agama;
c. koordinasi penetapan kebijakan teknis di bidang ketahanan seni dan
budaya, agama dan penghayat kepercayaan, pembauran dan
akulturasi budaya kerukunan antar suku dan intra suku, umat
beragama, ras, dan golongan lainnya;
d. fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang ketahanan seni dan
budaya, agama dan penghayat kepercayaan, pembauran dan
akulturasi budaya, kerukunan antar suku dan intra suku, umat
beragama, ras, dan golongan lainnya ;
e. koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di
bidang
ketahanan seni dan budaya, agama dan penghayat
kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, kerukunan antar
suku dan intra suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya;
f. pemberdayaan mitra kerja bidang ketahanan seni budaya dan agama;
g. koordinasi, fasilitasi dan pembinaan lembaga adat bidang kesatuan
bangsa;
h. pengawasan/monitoring
penyelenggaraan
pemerintahan
bidang
ketahanan seni dan budaya, agama dan penghayat kepercayaan,
pembauran dan akulturasi budaya, kerukunan antar suku dan intra
suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya;
i. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang
ketahanan seni dan budaya, agama dan penghayat kepercayaan,
pembauran dan akulturasi budaya, kerukunan antar suku dan intra
suku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbidang Ketahanan Seni, Budaya dan Agama; dan
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 20
(1) Subbidang Ketahanan Ekonomi mempunyai tugas
melaksanakan
Koordinasi
penetapan
kebijakan
teknis,
fasilitasi,
pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan kebijakan di bidang
ketahanan ekonomi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Subbidang Ketahanan Ekonomi mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja;
b. penyiapan bahan kebijakan teknis ketahanan ekonomi;
c. koordinasi penetapan kebijakan teknis di bidang ketahanan sumber
daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter,
perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha
ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian;
d. fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan di bidang kebijakan dan
ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi,
fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan
lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas
perekonomian;
e. koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di
bidang kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan
perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat,
kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan
ketahanan ormas perekonomian;
f. pemberdayaan mitra kerja bidang ketahanan ekonomi;
g. pengawasan/monitoring penyelenggaraan pemerintahan bidang
kebijakan ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan,
investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan
ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas
perekonomian;
h. fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol di bidang
kebijakan dan ketahanan sumber daya alam, ketahanan
perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat,
kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan
ketahanan ormas perekonomian;
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan penyusunan laporan program
Subbidang Ketahanan Ekonomi; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 21
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional
mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan teknis di bidang keahliannya masing-masing.
(2)
Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi-bagi dalam subkelompok
sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya masing-masing
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior.
dan
(3)
Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Badan.
(4)
Kebutuhan jabatan fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis, dan
beban kerja.
(5)
Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 56 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas
dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Berita
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 57) dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 23
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2016.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 2 September 2015
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 2 September 2015
SEKRETARIS DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd
ICHSANURI
BERITA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 NOMOR 79
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
DEWO ISNU BROTO I.S.
Pembina Tingkat I (IV/b)
NIP. 19640714 199102 1 001
Download