Fulltext - Jurnal Ilmiah Mahasiswa

advertisement
SOSIAL ECONOMIC SOCIETY GOLD MINERS IN BATANG HARI RIVER
KENAGARIAN LUBUK ULANG ALING SELATAN
DISTRICT OF SANGIR BATANG HARI
SUB-PROVINCE SOUTH SOLOK
Jamalus *, Yeni Erita **, Nevilinda **
*Student of Geography department of STKIP PGRI SUMBAR
**Lecturer at Geography department of STKIP PGRI SUMABR
ABSTRACT
The aim of this study is to describe the Social Economic Society Gold Miners in Batang Hari River
Kenagarian Lubuk Ulang Aling selatan Sangir Batang Hari District of South Solok.
This research is qualitative research. The source of data was taken from the words and actions that come from
people who know the problems of this research. Subjects of this research were Wali Nagari and Gold Miners. The
technique used in this study is the snowball sampling technique. Technique of collecting the data is interviews,
observation, and shooting. Technique of data analysis was data reduction and interpretation of data. Techniques used
to test the validity of the data extension of participation, persistence observation and triangulation.
The results of this study: Social economic society of Gold Miners (education level, income level and social
interaction) in Batang Hari River Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan Sangir Batang Hari District of South
Solok. (1) Generally, level children education of gold miners was Junior High School or Senior High School and
some of them are not Scholl again. (2) The average of income the gold miners is Rp.100.000 per day and for the
daily needed is Rp. 50.000 per day. (3) The social interaction of the gold miners is not mutual suspicion between the
other miners or disagreement in the works.
Key Word: Gold Miners
PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan salah satu negara di
Dunia yang mempunyai banyak kekayaan alam baik
yang dapat diperbaharui (srenewable) maupun yang
tidak dapat diperbaharui (unrenewable). Emas
merupakan salah satu sumber daya alam yang ada di
Indonesia. Jenis kekayaan alam yangtidak dapat
diperbaharui contohnya adalah sumber daya alam
berupa tambang. Banyak sekali jenis bahan tambang
yang ada di Indonesia, antara lain adalah Emas.
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam
rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian),
pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panas bumi, migas). Tidak semua
daerah mempunyai potensi tambang Emas. Salah satu
daerah yang mempunyai tambang Emas adalah
Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Solok Selatan,
Kec. Sangir Batang Hari ,daerah Kenagarian Lubuk
Ulang Aling Selatan. Tambang Emas yang terdapat
di kabupaten ini tidak saja terdapat di daerah daratan
tetapi juga di Daerah Aliran Sungai (DAS),(
Sujatmiko: 2012).
Manusia atau penduduk merupakan sumber daya
bagi negaranya. Manusia dapat memberikan manfaat
bagi negaranya, seperti sebagai tenaga kerja,
mengembangkan ilmu pengetahauan dan teknologi.
Pelaku ekonomi negara dan sebagainaya. Sumber
daya manusia yang penting dalam memperdayakan
sumber daya alam yang ada, (Wardiyatmoko, 2004 :
102).
Keinginan manusia selalu berlebihan membuat
manusia lupa kelestaraian lingkungan. Dengan alam
manusia dapat hidup, manusia diberi kebebasan oleh
sang pencipta untuk dapat mengembangkan dan
mengelola alam ini degan baik. Alam ini dapat
dijadikan lapangan pekerjaan misalnya: persawahan,
perkebuanan, emas batubara, minyak bumi dan
sebagainaya. Tetapi sekarang kenyataannya, manusia
lebih banyak merusak dari pada memperbaruhi
sumber daya alam yang ada di permukaan bumi.
Kegiatan penambang emas umumnya banyak
yang tidak mengikuti kaidah penambang secara benar
dan teratur, sehingga perlu bimbingan dari instansi
terkait untuk memperkecil dampak negatif terhadap
lingkungan. Di harapkan kegiatan tersebut dapat
memberikan kontribusi terhadap daerahnya, sehingga
pihak pemerintah daerah memperoleh tambahan bagi
pendapatan daerah dari sektor pertambangan (Wali
Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan
Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan, (2014).
Kegiatan penambang emas mengandung banyak
resiko besar, terutama longsoran tanah yang setiap
saat bisa terjadi, tetapi hal itu tidak menyurutkan
mimpi para penambang menjadi kaya. Selain mereka
tidak memperhatikan pola berupa sekarang.
Para penambang emas untuk mendapatkan emas
banyak yang tidak memperhatikan lingkungannya.
Banyak sekali pengaruh negatif akibat penambang
emas ini, pengaruh dapat pencemaran air, kerusakan
pada tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar daerah
penambangan. Selain itu tambang emas memberi
manfaat pada masyarakat terutama dalam bidang
sosial, ekonomi. Salah bentuk adalah aktivitas
tambang emas Kenagarian Lubuk Ulang Aling
Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten
Solok Selatan (Wali Nagari Lubuk Ulang Aling
Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten
Solok Selatan, (2014).
Berdasarkan observasi awal, penulis melihat di
lapangan bahwa aktivitas tambang emas yang
dilakukan oleh masyarakat yang tinggal pada daerah
Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan. Merupakan
tempat tambang emas yang paling jauh dari tempat
tambang emas lain. Tambang emas memberikan
pekerjaan pada masyarakat dalam bidang ekonomi.
Para penambang bekerja di tambang emas rata-rata
memperoleh pendapatan mereka lebih rendah dari
pada sebelumya.
Aktivitas tambang emas ini merupakan
pendapatan utama masyarakat Kenagarian Lubuk
Ulang Aling Selatan. Berdasarkan grand tour penulis,
terlihat bahwa penambang emas Kenagarian Lubuk
Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari
Kabupaten Solok Selatan, tidak mempunyai
penghasilan tambahan. Masyarakat menganggap
mendapatkan uang lebih baik dari pada melanjutkan
pendidikan.
Berdasarkan kenyataan diatas penulis tertarik
untuk mengangkat sebuah judul penelitian “Sosial
Ekonomi Masyarakat Penambang Emas di Sungai
Batang Hari Kenagarian Lubuk Ulang Aling
Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari
Kabupaten Solok Selatan”.
METODOLOGI PENELITIAN
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang
dikemukan pada bagian terdahulu, maka penelitian
ini tergolong penelitian kualitatif, dengan tujuan
Penelitian kualitatif yaitu: penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata
lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat di
amati dari orang-orang yang diteliti oleh Bogdan dan
Taylor (Moleong 2011:6). Metode penelitian juga
berdasarkan
filsafat
fenomenologi
yang
mengutamakan penglihatan. Metode penelitian
kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan
makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia
dalam situasi tertentu menurut persepektif peneliti
sendiri.
Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian
yang bertujuan untuk menggambarkan, atau
elukiskan Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang
Emas di Sungai Batang Hari Kenagarian Lubuk
Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir Batang Hari
Kabupaten Solok Selatan.
Informan Penelitian
Menurut Sugiono (2011:488). Menyebutkan
bahwa sampel sumber penelitian kualitatif diambil
dari Narasumber / Informan penelitian. Informan
adalah orang yang memanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar peneliti.
Informan penelitian adalah masyarakat penambang
emas yang ada di Sungai Batang Hari Kenagarian
Lubuk Ulang Aling Selatan Kecamatan Sangir
Batang Hari Kabupaten Solok Selatan.
Dimana masyarakat dianggap bisa memberikan
informasi tentang kehidupan masyarakat sosial dan
ekonomi masyarakat penambang emas itu sendiri.
Pemilihan informasi disesuaikan dengan tujuan
penelitian mendapatkan data yang lebih akurat dan
alami, kriteria yang ditetapkan dalam menemukan
informasi.
Menurut Spradley dalam Sugiono (2011:136)
yaitu : a) subjek yang sudah lama dan secara intensif
menyatu dengan kegiatan atau aktivitas yang menjadi
sasaran perhatian penelitian, b) subjek terlihat secara
aktif pada lingkungan kegiatan yang menjadi
perhatian penelitian, c) subjek mempunyai cukup
banyak waktu untuk kesempatan untuk dimintai
informasi, d) subjek yang masih lugu dalam
memberikan informasi apa adanya dalam arahan
objek yang jujur memberikan informasi yang tidak
dapat mereka berikan.
Teknik Pengambilan Informan
Teknik pengambilan informan dalam penelitian
ini adalah dengan bola salju (Snowball Sampling).
Snowball sampling adalah teknik pengambilan
informan sebagai sumber data yang pada awalnya
jumlah sedikit. Lama-lama menjadi besar /banyak.
Hal ini dilakukan karena data yang sedikit belum
mampu memberikan data yang memuaskan maka
akan dicari orang lain yang dapat digunakan sebagai
sumber data. Peneliti mengambil informan
dilapangan peneliti sudah terjawab, sehingga
diperoleh jumlah informannya atau kata lain sampel
informan berakhir data batas dimana tidak jumpai
lagi variasi informan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan dengan
luas mencapai 31,34 km2 merupakan salah satu
Kenagarian yang terdapat di Kecamatan Sangir
Batang Hari Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan
terletak pada posisi pada 10 09’ 10”LS - 10 17’ 25 ”LS
dan 1010 12’ 33”BT - 1010 21’ 57” BT, adapun batasbatas kenagaian Lubuk Ulang Aling Selatan sebagai
berikut:
Sebelah Utara
: Nagari Lubuk Ulang Aling
Selatan
Sebelah Selatan : Nagari Muara Labuah, Sungai Abu
dan Garabak Data
Sebelah Barat
: Nagari Silago Kabupaten
Dharmasraya
Sebelah Timur : Nagari Abai, Bidar Alam dan
Dusun Tangah
PEMBAHASAN
Dari hasil observasi dan penelitian yang di
lakukan peneliti dengan menggunakan teknik
pengumpulan data wawancara dengan penunjukan
informan (snowball sampling), ditemukan data dan
informasi berkaitan dengan sosial ekonomi
masyarakat penambang emas di sungai batang hari
Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan.
Mengenai sosial ekonomi masyarakat
penambangan (Tingkat Pendidikan, Tingkat
Pendapatan dan Interaksi Sosial) emas di sungai
batang hari Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan.
Dari hasil wawancara dilapangan menurut pendapat
para penambang terhadap sosial ekonomi masyarakat
penambang emas di sungai batang hari Kenagarian
Lubuk Ulang Aling Selatan dilihat dari tingkat
pendidikan yaitu tingkat pendidikan anak
penambang emas umumnya anak penambang ada
yang bersekolah seperti smp atau sma bahkan ada
yang mau keperguruan tinggi dan tidak ada yang
tidak bersekolah. Dan dilihat dari tingkat pendapatan
yaitu tingkat pendapatan penambang emas di Lubuk
Ulang Aling selatan sudah memenuhi untuk
kebutuhan sehari-hari. Dan dilihat dari interaksi
sosial yaitu interaksi sosial penambang dengan
penambang baik tidak ada cemburu sosial antara
penambang dengan penambang.
Menurut Ihsan (2005:7) Tingkat pendidikan
berkaitan erat dengan penguasaan ilmu pendidikan
dan teknologi. Tingkat pendidikan yang tinggi
memungkinkan penduduk yang mengolah sumber
daya alam yang baik. Disamping penguasaan ilmu
dan teknologi memudahkan penduduk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup sehingga taraf hidupnya
meningkat. Sedangkan tingkat pendidikan yang
rendah dapat menyebabkan lambannya peningkatan
kehidupan, dengan kemudian kemajuan menjadi
terlambat(Togatorop dalam Sari,(2012:220).
Pendapatan adalah hasil kerja (usaha), sedangkan
pendapatan rumah tangga adalah harta yang diterima
oleh sebuah rumah tangga sebagai hasil dari seluruh
usaha semua warganya, (KBBI 2007). Sedangkan
tingkat atau taraf pendapatan seseorang berdasarkan
hasil kerja atau usaha, mata pencarian, harta yang
diterima sebagai hasil dari seluruh usaha yang
dilakukannya juga disebut sebagai pendapatan.
Pendapatan sering dikaitkan dengan kualitas
hidup masyarakat atau perorangan dan hal tersebut
merupakan indikasi dari tingkat perekonomian suatu
masyarakat, hal ini tercermin dari fenomena
kemampuan kebutuhan baik yang bersifat pokok
maupun yang bersifat sekunder, cendurung terdapat
gejala bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat
orang-perorangan maka grafik kebutuhan akan
meningkat pula. Dalam
http://skripsitesisdisertasi.com/pengertian_pendapata
n.
Menurut Soekanto (2009:19) didalam Pengantar
Sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua
kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi
atau interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik
yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak
dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial
yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat
disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari
suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya
interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu
individu dengan yang lain tidak dapat disebut
interaksi sosial. Interaksi sosial tidak mungkin
menjadi tanda adanya dua syarat, yaitu kontak sosial
dan komunikasi
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
sebagaimana yang dikemukakan pada bab sebelumya
maka dapat disimpulkan :
1. Tingkat pendidikan anak penambang emas
umumnya kebanyakan mereka bersekolah SMP,
SMA dan tidak ada yang tidak bersekolah.
2. Tingkat pendapatan penambang emas rata-rata
sehari-hari
Rp.100.000
dan
pengeluaran
penambang
rata-rata
Rp.50.000
sehingga
kebutuhan penambang sudah memenuhi untuk
kebutuhan sehari-hari.
3. Interaksi sosial penambang tidak ada saling
curiga antar penambang atau selisih paham dalam
bekerja.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran dari
penulis adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada pemerintah setempat yang
terkait agar lebih tegas dalam memajukan
pertambangan emas di Kenagarian Lubuk Ulang
Aling Selatan.
2. Diharapkan kepada penambang emas di
Kenagarian Lubuk Ulang Aling Selatan agar lebih
giat lagi dalam bekerja supaya mendapatkan
perekonomian yang lebih baik lagi.
3. Diharapkan juga kepada masyarakat di sungai
batang hari Lubuk Ulang Aling Selatan sekitar
agar berperan dalam memajukan usaha
pertambangan emas di Kenagarian Lubuk Ulang
Aling Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Henry, Fauzal Noor. (2007). Ekonomi Manajemen.
Jakarta : PT Raja Grafindo
http:// kopertis ii.net/ jurnal/bambang % 20
Sujatmiko-Utama%20P.%20Bun.pdf.
http://skripsitesisdisertasi.com/pengertian_pendapata
n. ( diakses pada tanggal 24 oktober 2014)
Ihsan, Fuad. (2005). Dasar-Dasar Kependidikan.
Jakarta : PT Asdi Mahasatya
Kasmir. (2009). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta :
kencana Prenada Media Group
Maulana, Ruzky. Kamus Pelajar Indonesia .
Surabaya : Lima Bintang
Moleong. Lexy. (2011). Metodologi Penelitian
Kualitatif : PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian. Bandung :
Alfabeta
Soekanto, Soerjono. (2009). Pengantar Sosiologi :
Jakarta
Todaro, Muchael. P (2006). Pembangunan Ekonomi.
Jakarta : PT Gelora Aksara Persada
Wardiyatmoko K. (2009). Geografi SMA. Jakarta :
Erlangga
Download