Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang

advertisement
[1]
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa buku Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja telah
dapat disajikan kepada para pembaca, baik para remaja ataupun pihak
yang memerlukannya.
Buku ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi
untuk mengetahui manfaat kelapa, budidaya kelapa, produk olahan
kelapa yang telah dikembangkan, dan penjelasan jerwat yang
berhubungan dengan antioksidan yang dimiliki oleh kelapa. Di samping
itu, juga diharapkan bermanfaat bagi para petani kelapa yang
membutuhkan pengetahuan tentang hama dan penyakit tanaman
kelapa.
Dalam buku ini dijelaskan mengenai penyebab dan akibat dari
jerawat. Peran teknologi pengobatan yang membantu mengatasi
penyakit tersebut. Kelapa yang terkadang dipakai sebagai obat
alternatif jerawat. Kelapa dapat dimanfaatkan sebagai obat modern
penyakit jerawat yang mudah dipakai oleh konsumen.
Tentunya tidak ada gading yang tak retak. Saran dan Kritik
pembaca sangat penulis harapkan. Meskipun penulis merupakan
pemula, tetapi penulis berusaha menyajikan yang terbaik bagi para
pembaca. Ucapan terima kasih penulis kepada Drs Abdul Rani, M. Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah
memberi bimbingan kepenulisan buku ini. Dan kepada rekan-rekan
yang turut mendukung kepenulisan.
Malang, 3 Juni 2013
Penulis
Febria Tino Putra M.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [2]
KATA PENGANTAR ....................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ 5
DAFTAR TABEL............................................................................................. 6
DAFTAR GRAFIK........................................................................................... 7
PENDAHULUAN............................................................................................ 8
1.1 Latar Belakang................................................................................ 8
1.2
Arti dan Tujuan ......................................................................... 10
PEMBAHASAN............................................................................................ 11
2.1
Apa itu jerawat? ........................................................................ 11
2.2
Sifat-sifat antioksidan .............................................................. 13
2.3
Kelapa ....................................................................................... 16
2.3.1 Informasi Gizi........................................................................ 18
2.4
2.3.1.1
Daging buah kelapa muda .......................................... 18
2.3.1.2
Air buah kelapa muda ................................................. 23
Metode Pembudidayaan .......................................................... 24
2.4.1 Jenis-Jenis Kelapa ................................................................ 24
2.4.1.1
Varietas dalam ............................................................. 25
2.4.1.2
Varietas hibrida ............................................................ 25
2.4.2
Syarat Pertumbuhan ........................................................ 26
2.4.3
Teknis pembudidayaan ................................................... 27
2.4.3.1
Pembibitan ................................................................... 27
[3]
2.4.3.2
Pengolahan media tanam ........................................... 30
2.4.3.4
Pemeliharaan tanaman .............................................. 33
2.4.4
Hama dan Penyakit ......................................................... 36
2.4.4.1
Hama perusak Pucuk .................................................. 36
2.4.4.2
Hama perusak daun .................................................... 37
2.4.4.3
Hama perusak bunga .................................................. 40
2.4.4.4
Hama perusak buah .................................................... 40
2.4.4.5
Hama perusak bibit ..................................................... 41
2.4.4.6
Penyakit Menyerang Bibit ........................................... 42
2.4.4.7
Penyakit menyerang tanaman muda ......................... 43
2.4.4.8 Penyakit yang menyerang tanaman yang
menghasilkan ............................................................................... 44
2.4.4.9
Gulma ........................................................................... 47
2.4.5 Panen.................................................................................... 48
2.4.5.1
Ciri dan umur panen.................................................... 48
2.4.5.2
Cara panen .................................................................. 49
2.4.5.4
Prakiraan produksi ...................................................... 49
2.4.6
Pascapanen ..................................................................... 50
2.4.6.1
Pengumpulan ............................................................... 50
2.4.6.2
Penyortiran dan penggolongan................................... 50
2.4.6.3
Penyimpanan ............................................................... 50
2.4.6.4
Pengemasan dan pengangkutan ............................... 50
2.5
Minyak Kelapa.......................................................................... 50
2.6
Pembuatan Minyak Kelapa ..................................................... 52
2.5.1 Pengolahan Minyak Kelapa Cara Basah ............................ 53
2.5.1.1
Cara Basah Tradisional ............................................... 53
2.5.1.2
Cara Basah Fermentasi............................................... 53
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [4]
2.7
Teknologi Sabun ....................................................................... 54
2.8
Metode Pembuatan sabun ...................................................... 56
PENUTUP ................................................................................................... 59
3.1
Kesimpulan ............................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 61
[5]
Gambar 1. Illustrasi Jerawat yang mengganggu.............................
12
Gambar 2. Mekanisme BHT melindungi minyak / lemak.............
14
Gambar 3. Reaksi BHT dengan oksigen singlet..............................
15
Gambar 4. Sebaran Potensi Kelapa Indonesia........................
17
Gambar 5. Kelapa yang telah berbuah..........................................
26
Gambar 6. Penyemaian benih dalam Polybag..............................
27
Gambar 7. Penyemaian benih dalam bedengan..........................
28
Gambar 8. Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros)......................
36
Gambar 9. Bellang (Sexava)..........................................................
37
Gambar 10. Kerusakan akibat hama dan penyakit kelapa.......
48
Gambar 11. Illustrasi VCO (Virgin Coconut Oil)............................
51
Gambar 12. Illustrasi sabun (sabun mandi).................................
55
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [6]
Tabel 1. Komposisi kimia daging buah kelapa muda (delapan bulan)
beberapa jenis kelapa Hibrida pada umur tanaman enam
tahun.......................................... ................................
19
Tabel 2. Komposisi asam lemak daging buah kelapa muda (delapan
bulan) beberapa jenis kelapa Hibrida pada umur tanaman
enam tahun.....................................................
......... 20
Tabel 3. Berat asam lemak omega9 dan omega 6 pada daging buah
kelapa muda beberapa jenis kelapa hibrida............
21
Tabel 4. Komposisi air buah kelapa muda dari jenis kelapa
Dalam.............................................................
......... 23
[7]
Grafik 1. Kandungan omega-6 dan omega-9 pada kelapa hibrida .....22
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [8]
Dalam pendahuluan ini akan dibahas latar belakang serta arti
dan tujuan. Pada latar belakang, akan dijelaskan mengapa saya
mengambil tema pertanian dengan judul Aplikasi Antioksidan Kelapa
untuk Jerawat Remaja dengan objek penjelasan yang mudah dipahami.
Dalam arti dan tujuan, sasaran yang dituju, menggunakan objek
pandang dari segi benda dan budaya yang tercipta.
1.1
Latar Belakang
Masa remaja (masa pubertas) merupakan masa peralihan dari
masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, umunya para remaja
mengalami perubahan-perubahan fisik maupun psikis. Saat anak-anak,
para remaja lebih senang bermain. Permainan yang biasa dimainkan
seperti sepak bola, layang-layang, bola kelereng, mainan remote kontrol
ataupun permainan tradisional, gobak sodor, wayangan yang terbuat
dari tangkai daun ketela, mobil-mobilan dari jeruk bali, bagi mereka
yang bertempat tinggal di desa. Suatu ketika para remaja yang masa
anak-anaknya telah selesai atau sudah bosan bermain, mereka akan
cenderung agresif. Perubahan menjadi agresif atau berubahnya pola
pikir (psikis) ini membuat perubahan lain juga muncul. Perubahanperubahan yang sering nampak pada semua remaja ialah munculnya
jerawat pada wajah mereka.
Jerawat adalah hal alami pada seorang remaja, ketika pola
aktifitas yang lebih berat dari sebelumnya hal ini mengakibatkan
produksi keringat yang bertambah. Keringat bisa muncul tidak hanya
ketika beraktifitas berat, namun ada pula yang muncul akibat perasaan
gugup, stres dan sebagainya. Keringat juga membawa material kotoran
dari dalam tubuh, jika peredarannya tidak lancar dapat menimbulkan
penyakit, bisa gatal ataupun jerawat. Selain itu, adapun hormon
[9]
sebagai satu diantara pemicu seseorang remaja aktif dalam
kesehariannya.
Jerawat pada umumnya muncul pada kulit wajah, namun ada
pula jerawat yang tumbuh di punggung, leher maupun pada kulit
lengan. Pada awalnya jerawat ini muncul dalam ukuran yang kecil,
namun apabila dipencet hal tersebut dapat memperparah keadaan kulit
yang terkena jerawat. Karena bekas lu yang ditinggalkan akan
menumbuhkan sebuah jaringan parut. Jaringan ini sulit untuk
dihilangkan karena struktur jaringan memiliki material pemadat yang
banyak.
Saat permukaan kulit melakukan regenerasi sel yang rusak
akibat luka (misal, jerawat yang dipencet) oleh protein dan benangbenang fibrin untuk menutup luka. Keloid dan jaringan parut hipertrofik
adalah jaringan parut abnormal yang umum dijumpai dalam proses
penyembuhan kulit yang disebabkan oleh sintesis dan deposisi yang
tidak terkontrol dari jaringan kolagen (protein, Kalium, dan benangbenang Fibrin) pada epidermis
Dibutuhkan pengobatan secara berkala untuk menyembuhkan
penyakit kulit seperti jerawat. Banyak diantara kita lebih memilih
pengobatan dari dalam yang secara cepat dapat menghilangkan
jerawat, namun hal ini memiliki resiko efek samping yang harus
diterima oleh konsumen obat. Efek samping yang terjadi, termasuk gusi
berdarah, mulut kering dan bibir pecah-pecah, sensitivitas terhadap
matahari meningkat, rambut rontok, sakit kepala, dan lapisan hidung
kering, yang dapat menyebabkan mimisan.
Dari kasus diatas adapun dari kita lebih memilih cara
tradisional untuk mengobati jerawat. Cara ini, dianggap sebagai alternatif penanganan yang tak mempunyai efek samping. Antara lain
dengan memanfaatkan putih telur dan lidah buaya. Menggunakan putih telur, caranya memisahkan kuning telur kemudian ambil putih
telurnya. Kocok sebentar lalu oleskan ke wajah dan diamkan hingga
15menit. Putih telur ini bermanfaat mengurangi minyak di wajah yang
menjadi penyebab timbulnya jerawat. Menggunakan lidah buaya, ambil
satu lidah buaya, potong menjadi beberapa bagian, kelupas kulit
luarnya, Lalu oleskan di bagian yang timbul jerawat, dan lakukan
berulang-ulang setiap pagi dan sore hari. Jika anda cukup rajin
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [10]
melakukannya, jerawat akan cepat mengering dan mengelupas selama
3 hari.
Adapun cara lain dengan menggunakan kelapa sebagai obat
mengatasi jerawat. Caranya dengan campuran 25 gram pasta kunyit
dengan segelas air kelapa, lalu dibiarkan selama semalam suntuk,
kemudian tambahkan 3 sendok teh bubuk cendana merah. Adukaduklah semua bahan tersebut sampai rata, kemudian disimpan lagi
tanpa terganggu selama 3 hari. Saringlah ramuan tadi dengan tiga lapis
kain kasa. Simpan sari tadi dalam botol, dan oleskan pada muka dua
kali sehari hingga jerawat lenyap.
1.2
Arti dan Tujuan
Membuat obat kulit dengan cara pemakain luar yang tidak
menimbulkan efek samping bagi pemakainya. Telah banyak obat yang
beredar ditengah masyarakat, yang belum menjamin akan menyehatkan badan. Hal tersebut tidak diketahui oleh orang awam,
rendahnya pemahaman tetang aturan pakai dan efek samping yang
ditimbulkan, menjadikan mereka akan sembuh dari satu penyakit
namun ada penyakit lain yang siap menyerang orang tersebut. Dengan
menggunakan pengobatan alami membuat masyarakat sembuh dari
penyakit dalam hal ini penyakit kulit, sehingga angka harapan hidup
akan terus meningkat.
Pemanfaatan buah kelapa sebagai obat yang selama ini lebih
sering digunakan sebagai produk pangan. Buah ini dikenal sebagai
buah yang memiliki banyak khasiat. Bahkan jika ada orang sakit
dianjurkan minum air kelapa. Dari hal tersebut saya ingin menggali satu
potensi besar dari buah kelapa.
Membuat suatu inovasi terbaru dalam mengatasi jerawat bagi
para remaja. Para remaja Indonesia telah mengenal banyak obat yang
mengatasi jerawat, namun karena jerawat telah mengeras banyak yang
putus asa dan membiarkanya sampai dewasa. Hal ini menunjukkan
bahwa obat yang beredar kurang berkhasiat. Semua akan berubah jika
kita menggunakan metode pemakaian yang berbeda dengan obat yang
berbeda
[11]
Pada pembahasan ini saya akan menjelaskan tentang jerawat,
antioksidan, kelapa dan sabun dengan keterkaitannya. Selain itu juga
terdapat bagaimana membudidayakan tanaman kelapa, yang selama
ini menjadi komoditi pertanaian terlaris di Indonesia. Budidaya yang
dijelaskan merupakan budidaya dari segi teknis, untuk nonteknisnya
seperti bagaimana pola pertumbuhan dari kelapa tidak saya jelaskan.
Kelapa merupakan pohon dengan banyak khasiat, hal ini bukanlah
mitos, pada kenyataannya buah kelapa memiliki gizi yang cukup
lengkap. Produk olahan kelapa yang paling terkenal adalah VCO (Virgin
Coconut Oil). Produk tersebut telah menjadi obat alternatif dari
beberapa penyakit. Produk tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi
sebuah sabun yang dapat dijadikan obat oleh para remaja.
2.1
Apa itu jerawat?
Menurut (dr. Eddy Karta SpKK, 2013) “Akne vulgaris atau
disebut orang awam sebagai jerawat merupakan peradangan kronik
folikel pilosebaseous yang dipengaruhi banyak faktor. Sesungguhnya
penderita akne vulgaris tidak dipantang terkena kipas angin atau
olahraga namun perlu diperhatikan kesehatan dan kebersihan
kulitnya”. Pada dasarnya jerawat muncul karena gangguan dari unit
pilosebaceaus. Unit pilossebaceaus terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
folikel rambut, kelenjar sebaceaus, dan rambut yang tersebar pada
tubuh kecuali telapak tangan. Adapun unit yang tersebar pada rambut
kecil di wajah seseorang, leher bagian atas dan dada. Kelenjar
sebaceous menghasilkan sebum, zat yang memlembabkan kulit dan
rambut. Pada seorang remaja dari tahun ke tahun, kelenjar sebaceous
membesar dan memproduksi sebum lebih banyak. Ini akan menurun
pada usia sekitar 20 tahun.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [12]
Bakteri Propionibacterium
Acnes merupakan bakteri yang
menghuni kulit manusia, dan
sebagai pemakan sebum. Sehingga
jumlahnya terus meningkat selama
masa pubertas. Seseorang yang
berjerawat
memiliki
jumlah
Sumber gambar www.photstock.com
bakteri yang lebih banyak didalam
Gambar
1. Illustrasi jerawat yang
folikelnya. Keberadaan bakteri
mengganggu
menarik sel-sel darah putih ke
folikel tersebut. Sel-sel darah putih ini menghasilkan enzim yang
merusak dinding folikel, pengatur pertumbuhan dan perkembangan
rambut, sehingga isi folikel memasuki lapisan kulit (dermis). Proses ini
menyebabkan respon iflamasi (radang) yang terlihat sebagai palpula
(bentol merah), pustula, dan nodul. Propionibacterium Acnes juga
menyebabkan pembentukan asam lemak bebas, yang merupakan iritan
(penyebab iritasi) sehingga meningkatkan proses inflamasi dalam
folikel.
Pada folikel normal sebum yang dihasilkan oleh kelenjar
sebaceous bergabung dengan sel-sel yang terkelupas dalam folikel dan
memenuhi folikel. Saat folikel penuh, sebum menyebar ke permukaan
kulit menyebabkan kulit terlihat berminyak. Jika proses ini berlansung
dengan benar, kulit akan tetap lembab dan sehat.
Jika pada folikel yang abnormal, masalah muncul jika sebum
terperangkap dalam folikel. Karena sel-sel kulit mati menyumbat
sekresi minyak dari folikel. Ketika sekresi minyak tersumbat terjadi
perkembang biakan bakteri kulit Propionibacterium Acnes dalam folikel
sehingga terjadi pembengkakan kulit yang disebut jerawat. Jika yang
tersumbat sebagian menghasilakan komedo, jika tersumbat penuh
menghasilkan whiteheads.
Selain itu jerawat, dapat disebabkan oleh asupan obat yang
mengandung lithium, barbiturat dan kortikosteroid. Ataupun karena
kelebihan lemak dan minyak di kulit kepala. Adapun yang disebabkan
faktor keturunan. Jerawat akan bertambah parah jika ditekan, digosok
terlalu keras. Kegiatan hormonal seperti siklus menstruasi dan stres
pubertas, melalui peningkatan dari kelenjar adernal. Pubertas
[13]
merupakan waktu bagi hormon reproduksi berkembang, dengan tingkat
perkembangan tertinggi seumur hidup seseorang. Paparan tingkat
tinggi senyawa klorin, khususnya dioksin terklorinisasi, dapat
menyebabkan jerawat yang bertahan dalam waktu yang lama, dan
dikenal sebagai chloroacne.
Jerawat tidak hanya mempengaruhi kesehatan kulit tetapi juga
menyebabkan depresi, penolakan diri, kurang percaya diri. Maka
banyak organisasi ataupun industri kesehatan yang memberikan saran
mengatasi jerawat, dan ada pula yang menawarkan obat. Banyak
produk jerawat meningkatkan fotosensifitas kulit. Azelic acid (Skironen)
merupakan satu diantara obat luar jerawat, obat ini merupakan sebuah
alternatif dari pemakaian benzoil perosida yang berfungsi
mengeringkan kulit dan membersihkan permukaan kulit mati dan
menjadikan pori-pori lebih sulit tersumbat, namun dapat
mengakibatkan kulit kemerahan dan mengelupas. Adapun obat
pemakian dalam seperti tetrasiklin.
Tidak hanya tetrasiklin atau azelic acid yang dapat digunakan,
menurut (dr. Eddy Karta SpKK, 2013) “Klindamisin merupakan salah
satu antibiotik yang digunakan untuk mengatasi bakteri pada akne
vulgaris. Untuk penanganannya bergantung dari kondisi kasus, faktor
apa yang paling berperan agar penanganan dapat bersifat tuntas”.
2.2
Sifat-sifat antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menunda,
memperlambat atau menghambat reaksi oksidasi pada makanan
maupun obat dimana senyawa-senyawa tersebut mudah terkoreksi
sehingga sel-sel lain terhindar dari radikal bebas. Radikal bebas
didefinisikan sebagai atom atau molekul atau senyawa yang
mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Secara
kimia, molekulnya tidak berpasangan, radikal bebas cenderung untuk
bereaksi dengan molekul sel tubuh. Kemudian menimbulkan senyawa
tidak normal (radikal bebas baru yang lebih reaktif) dan memulai reaksi
berantai yang dapat merusak sel-sel penting. Beberapa komponen
tubuh yang rentan terhadap serangan radikal bebas antara lain;
kerusakan DNA, membran sel, protein, lipid peroksida, proses penuaan
dan autoimun manusia. Dalam bidang medis, diketahui bahwa radikal
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [14]
bebas merupakan biang keladi berbagai keadaan patologis seperti
penyakit liver, jantung koroner, kanker, diabetes, katarak, penyakit hati,
dan berbagai proses penuaan dini.
Antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang
secara umum dapat menghambat oksidasi lemak. Dalam tubuh
manusia terdapat radikal bebas, sebagai sampingan dari proses
pembentukan energi. Pada jumlah tertentu, radikal bebas dibutuhkan
agar dapat membantu sel darah putih atau lekosit untuk
menghancurkan atau memakan kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Selain mencegah penuaan dini, antioksidan seperti flavonoida,
glikosida, dan polifenol juga mampu mencegah penyakit alzhimer
(penyakit pikun pada manula) dan kardiovaskular (penyakit jantung dan
pembuluh darah).
Sumber gambar (Herawati, 2006) hal 2
Gambar 2. Mekanisme BHT melindungi minyak / lemak
Adapun antioksidan sintetis yaitu butil hidroksi toulena (BHT).
Bahan ini sering dipakai pada obat ataupun produk pangan yang
mempunyai tingkat antioksidan rendah. Senyawa ini tidak beracun, tapi
menunjukkan aktifitas sebagai antioksidan dengan cara mendeaktifasi
senyawa radikal seperti pada gambar 1. BHT juga bisa berfungsi
sebagai pemadam bagi oksigen singlet, seperti pada gambar 2. Selain
[15]
memiliki aktifittas yang baik terhdapa radikal, BHT juga mempunyai
kelarutan yang baik terhadap dalam minyak/lemak, serta cukup tahan
terhadap proses pemanasan.
Kita bisa mendapatkan zat antioksidan dari beberpa makanan
seperti buah-buahan, sayur-sayuran, rempah, dan lainnya. Antioksidan
dari sayur-sayuran dapat diperoleh dari brokoli, kubis, lobak, wortel,
tomat, bayam, cabe, buncis, pare, leunca, jagung, kangkung, takokak,
mentimun. Jika anda menyukai buah, buah anggur, alpukat, jeruk, kiwi,
semangka, markisa, apel, blimbing, pepaya serta kelapa merupakn
buah-buahn yang mengandung antioksidan.
Sumber gambar (Herawati, 2006) hal 3
Gambar 3. Reaksi BHT dengan oksigen singlet
Pada kelapa zat antioksidan tertinggi terdapat pada air kelapa.
Kandungan antioksidan yang maksimal terdapat pada kelapa muda
berumur 8 bulan. Karena tingginya mineral dan vitamin, serta rasa yang
lebih nikmat. Tak heran banyak penjual es kelapa muda (es degan)
yang bertebaran dimana-mana.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [16]
2.3
Kelapa
Nyiur atau pohon kelapa merupakan pohon yang umunya
berada disekitar pantai, namun ada pula yang berada di daerah dataran
tinggi. Pohon yang tergabung dalam kelas Liliopsida (berkeping satu
atau monokotil), ordo Arecales dan famili Arecaceae (suku pinangpinangan) ini tidak hanya tumbuh di Indonesia saja, namun tersebar
hampir di seluruh pantai dunia. Pohon yang buahnya dijadikan lambang
dari gerakan pramuka ini, dapat mencapai tinggi 30m.
Pohon kelapa memiliki bagian-bagian tanaman yaitu akar
batang, daun , bunga dan buah. Pohon kelpa memiliki perakaran yang
kuat dengan jenis akar tumbuhan monokotil yaitu serabut. Akar dapat
menunjang berdirinya batang kelapa agar tetap tegak. Batang kelapa
tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali penanaman di
daerah tepi sungai, tebing dan lain-lain dimana batang kelapa akan
tumbuh melengkung menyesuaikan arah sinar matahari. Pertumbuhan
batang kelapa ini sangat dipengaruhi oleh iklim, tanah dan keadaan
lahan. Daun kelapa bersirip genap dan bertulang sejajar. Daun memiliki
pelepah daun dimana terdapat anak-anak daun pada sisi kiri dan
kanannya. Tajuk daun terdiri atas 20 – 30 buah pelepah. Pada pohon
yang sudah dewasa, panjang pelepah berkisar antara 5 – 8m, dengan
berat rata-rata 15kg dan jumlah anak daun 100 – 130 lembar (50-65
pasang). Anak daun berukuran panjang antara 1 – 1,5m dengan tulang
daun yang cukup keras, di tengah-tengahnya terdapat cabang kecil
yang sering disebut lidi. Bunga kelapa merupakan bunga berkarang
yang dikenal dengan istilah manggar atau mayang. Mayang memiliki
induk tangkai dan bercabang-cabang sebanyak 30 – 40 helai. Pada
pangkal cabang akan terletak bunga betina disusul bunga-bunga jantan
ke arah ujung cabang. Buah kelapa merupakan hasil pertumbuhan
bunga betina yang telah dibuahi sekitar 3 – 4 minggu setelah manggar
terbuka. Namun demikian tidak semua buah yang terbentuk akan
tumbuh menjadi buah yang bisa dipetik.
Populasi tanaman kelapa Indonesia adalah yang terbesar di
dunia, pohon kelapa tumbuh sekitar 3,8 juta hektar di Indonesia, yaitu
sekitar 31,7% dari total pohon kelapa dunia. Tanaman kelapa juga
tumbuh pada delapan puluh negara tropis terutama di daerah yang
[17]
dekat dengan pantai antara lain di negara-negara Afrika Barat,
Malaysia, Filiphina, Indonesia dan Papua Nugini. Namun, tanaman
kelapa terkonsentrasi di Asia Selatan dan Asia Tenggara terutama
Indonesia, India, Filiphina dan Srilangka. Pada gambar 1. menunjukan
sebaran potensi kelapa Indonesia.
Sumber gambar: (Dewi, AP, 2011)
Gambar 4. Sebaran Potensi Kelapa Indonesia
Pohon yang bernama latin Cocos Nucifera L. ini mempunyai
banyak khasiat serta memiliki kandungan gizi yang lengkap bagi
pertumbuhan dan kesehatan. Pada daging buah kelapa sekitar 90%
merupakan asam lemak jenuh dan 10% asam lemak tak jenuh.
Meskipun mengandung asam lemak jenuh, daging kelapa yang terolah
menjadi minyak berantai karbon sedang sehingga mudah dicerna oleh
tubuh. Karena asam lemak rantai sedang langsung dicerna oleh usus
tanpa adanya proses hidrolisis dan enzimatis. Asam lemak ini juga tidak
diubah menjadi lemak atau kolesterol serta tidak mempengaruhi
kolesterol darah, selain itu secara spesifik dapat berperan sebagai anti
fungi, anti protozoa, dan anti virus.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [18]
2.3.1
Informasi Gizi
2.3.1.1
Daging buah kelapa muda
Pada umumnya kelapa muda digunakan sebagai minuman
isotonik penambah energi tubuh. Daging kelapa muda dan air kelapa
muda mengandung nilai gizi yang cukup baik. Hasil analisis kimia
komponen daging kelapa dari beberapa jenis kelapa hibrida dapat
kdilihat pada tabel 1. Berdasarkan hasil analisis kimia menunjukkan
kadar air pada kelapa cukup tinggi di atas 80% dan kadar lemak diatas
5%. Hal tersebut memiliki kemiripan dengan buah alpukat yakni kadar
air 84,3%, lemak6,5% dan protein 0,9%. Untuk mengetahui kualitas
lemak dan protein pada kelapa dilakukan analisa komposisi asam
lemak dan asam amino daging buah kelapa muda seperti pada tabel 2
dan tabel 3. Selain itu daging buah kelapa muda mengandung
karbohidrat, serat kasar, galak tomanan, fosfolipida serta sejumlah
makro dan mikromineral. Bila daging buah kelapa muda digunakan
dalam pengolahan produk-produk pangan, maka sifat kimia ini ikut
menentukan kualitas produk.
Berdasarkan tabel 3, keenam jenis kelapa Hibrida mengandung
asam lemak tak jenuh (ALTJ) oleat atau omega-9 dan ALTJ esensial
linoleat atau omega-6. Asam lemak omega-6 merupakan jenis lemak
tak jenuh ganda yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh kita. Oleh karena
itu omega-6 diperlukan tubuh sebagai asam lemak esensial. Jenis asam
lemak tak jenuh esensial linoleat antara lain asam linoleat, gamma
linoleat, dan asam arakidonat. Manfaat omega-6, kita dapat terhindar
dari penyakit jantung. Asam lemak omega-6 saling berkaitan dengan
omega-3, yang dapat memelihara kesehatan kulit, kuku, rambut,
hormon, meringankan gejala asma, serta mencegah kerusakan sel
pada pengidap kanker. Omega-6 terkandung pada jenis kacangkacangan dan biji-bijian seperti jagung, kacang tanah, kedelai, biji
bunga matahari, minyak nabati dan daging merah. Asam lemak omega9 diproduksi oelha tubuh, namun manfaatnya lebih banyak jika
diperoleh dari makanan. Bila dikonsumsi secara teratur, dapat
mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke. Omega-9 terkandung
pada minyak canola, minyak bunga matahari, minyak zaitun, kacang
almond, dan alpukat.
[19]
Tabel 1. Komposisi kimia daging buah kelapa muda (delapan bulan) beberapa jenis kelapa Hibrida pada umur
tanaman enam tahun
Komposisi %
Jenis kelapa hibrida
Khina-1
PB-121
GKNxDTE
GKBxDTE
GKBxDMT
GRAxDMT
kalori (kkal)
75,4
104,22
85,79
81,97
81,92
87,97
kadar air
85,26
85,37
86,06
86,31
87,24
85,26
kadar lemak
6,16
7,86
6,19
5,59
6,56
6,33
kadar protein
1,6
1,7
1,33
1,42
1,29
1,61
kadar abu
0,56
0,51
2,64
0,54
0,55
0,64
kadar karbohidrat
3,39
6,67
5,98
6,14
4,43
6,14
kadar serat kasar
2,29
3,53
2,84
2,88
2,44
2,25
kadar golaktomanan
0,7
0,81
0,59
0,54
0,52
0,6
kadar fosfolipida
0,03
0,03
0,03
0,02
0,02
0,03
kadar gula reduksi
0,17
0,24
0,1
0,09
0,16
0,07
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [20]
Tabel 2. Komposisi asam lemak daging buah kelapa muda (delapan bulan) beberapa jenis kelapa Hibrida pada
umur tanaman enam tahun
Jenis asam lemak
Jenis kelapa hibrida(%)
Khina-1
PB-121
GKNxDTE
GKBxDTE
GKBxDMT
GRAxDMT
asam kaprilat (C8)
1,81
7,23
6,74
2,11
2,33
2,19
asam kaprat (C10)
1,85
4,2
4,24
2,09
2,32
2,62
asam laurat (C12)
18,92
31,1
31,34
20,77
23,65
22,2
as. Mirisat (C14)
11,26
14,69
14,22
13,55
12,43
12,11
as. Palmitat (C16)
9,02
7,45
7,79
11,15
9,76
10,22
as. Stearat (C18)
1,99
2,65
3,35
2,45
2,13
2,15
as. Oleat(C18:1)
13,24
8,97
5,79
7,04
14,32
16,32
as. Linoleat(C18:2)
4,53
2,72
1,07
5,78
4,1
5,59
[21]
Tabel 3. Berat asam lemak omega9 dan omega 6 pada daging buah kelapa muda beberapa jenis kelapa hibrida.
Berat Daging Buah
Berat Asam Lemak (mg/btr)
Jenis Kelapa
(g/btr)**
Omega 9
Omega 6
Khina-1
259
805
275
PB-121
169
968
293
GKNxDTE
208
807
172
GKBxDTE
166
1187
403
GKBxDMT
146
827
237
GRAxDMT
135
1097
378
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [22]
Grafik 1. Kandungan omega-6 dan omega-9 pada kelapa hibrida
1400
1200
1000
800
Omega 9
600
Omega 6
400
200
0
259
169
208
166
Khina-1
PB-121
GKNxDTE
GKBxDTE
146
135
GKBxDMT GRAxDMT
[23]
Pada grafik 1 dapat dilihat bahwa omega-9 memiliki
konsentrasi lebih banyak dari pada omega-6. Hal ini dikarenakan asamasam lemak omega-9 dapat digunakan tubuh sebagai pengganti
sementara Omega-3 atau omega-6 dalam tubuh, namun semua hal
yang berlebuhan dapat berakibat buruk pada tubuh.
Tabel 4. Komposisi air buah kelapa muda dari jenis kelapa
Dalam.
Komposisi
Jumlah
Jumlah
Nitrogen (N)
432mg/l
95,50%
Fosfor (P)
186mg/l
kadar lemak
<0,1%
Kalium (K)
7300mg/l
kadar protein
0,10%
Kalsium (Ca)
994mg/l
kadar abu
0,40%
Magnesium (Mg)
262mg/l
kadar kabohidrat
4,00%
Chlorida (Cl)
1830mg/l
kadar gula total
5,60%
Sulfur (S)
35,40ppm
5,40%
Besi (Fe)
11,54ppm
kalori
kadar air
17,4 kkal
Komposisi
kadar gula erduksi
Jumlah asam amino
Mangan (Mn)
49ppm
18ppm
Glutamat (GLU)
14,50%
Seng (Zn)
Ariginin (ARG)
12,75%
Leusin (LEU)
4,18%
Tembaga (Cu)
Jenis Vitamin
Lisin(LYS)
4,51%
Vitamin C
Prolin (PRO)
4,12%
Aspartam (ASP)
3,60%
Asam nikotinat
64 gr/100ml
Tirosin (TYR)
2,83%
Asam pantotenat
52 gr/100ml
Alanin (ALA)
2,41%
Biotin
Histidin (HIS)
2,05%
Vitamin B2
<0,01 gr/100ml
Fenillanin (PHE)
1,23%
Asam Folat
0,3 gr/100ml
Serin (SER)
0,91%
Vitamin B1
sedikit
Sistein (CYS)
1,17%
Piridoksin
sedikit
0,80ppm
2,2 - 3,4mg/100ml
Vitamin B kompleks
2 gr/100ml
2.3.1.2
Air buah kelapa muda
Air kelapa muda bila diminum segar, terasa mais karena
mengandung totalgula 5,6 %. Selain memiliki sejumlah makro dan
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [24]
mikromineral, juga mengandung vitamin dan protein meskipun dalam
jumlah yang kecil, dapat dilihat pada tabel 4. Meskipun kandungan
protein air kelapa muda hanya 0,1 %, tetapi ARG (12,75%), ALA
(2,41%), CYS (1,17%), dan SER (0,91%) merupakan empat jenis asam
amino yang lebih tinggi dibanding dengan yang terkandung pada protein
susu sapi. Oleh karena itu air kelapa muda dapat diberikan kepada
bayi. Selanjutnya dari 12 jenis asam amino pada air kelapa, tujuh
diantaranya adalah essensial, yaitu : ARG, LEU, LYS, TYR, HIS , PHE dan
CYS. Sedangkan GLU adalah jenis asam amino tertinggi, kandungan
GLU pada semua jenis kelapa hibrida berkisar antara 3,59% - 4,02%,
dan tertinggi diantara assma amino lainnya. Hal ini dapat memenuhi
sebagian kebutuhan asam amino sekaligus, memperoleh asam amino
GLU sebagai nutrisi otak. Pada air kelapa muda umur delapan bulan
memiliki komposisi mineral tertinggi dan mineral K (kalium) paling
tinggi. Oleh karena itu penggunaan air kelapa muda dapat
menyembuhkan banyak penyakit.
Jika ditelusuri susunan komposisi gizi dari jenis-jenis susu
formula, maka hampir semua komposisi makro maupun mikronutrien
pada daging dan air kelapa muda, terkandung pada susu formula.
2.4
Metode Pembudidayaan
Kelapa merupakan tanaman perkebunan atau industri berupa
pohon batang lurus dari famili Palmae. Ada dua pendapat mengenai
asal usul kelapa yaitu dari Amerika Selatan menurut D.F. Cook, Van
Martius Becarri dan Thor Herjerdahl dan dari Asia atau Indo Pasific
menurut Berry, Werth, Mearil, Mayurathan, Lepesma, dan Pureseglove.
Kata coco pertama kali digunakan oleh Vasco da Gama, atau dapat juga
disebut Nux Indica, al djanz al kindi, ganz-ganz, nargil, narlie, tenga,
temuai, coconut, dan pohon kehidupan.
2.4.1
Jenis-Jenis Kelapa
Kelapa (cocos nucifera) termasuk familia Palmae, dibagi tiga.
Pertama Kelapa dalam dengan varietas Viridis (kelapa hijau),
Rubescens (kelapa merah), Macrocorpu (kelapa kelabu), sakarina
(kelapa manis), Kedua kelapa genjah dengan varietas Eburnea (kelapa
[25]
gading), varietas Regia (kelapa raja), Pumial (kelapa puyuh), Pretiosa
(kelapa raja malabar), dan Ketiga kelapa hibrida.
2.4.1.1
Varietas dalam
Varietas ini berbatang tinggi dan besar, tingginya mencapai 30
meter atau lebih. Kelapa dalam mulai berbuah agak lambat, yaitu
antara 6-8 tahun setelah tanam dan umurnya dapat mencapai 100
tahun lebih.
Keunggulan varietas ini adalah.
a)
Produksi kopranya lebih tinggi, yaitu sekitar 1 ton
kopra/ha/ tahun pada umur 10 tahun.
b)
Produktivitas sekitar 90 butir/pohon/tahun.
c)
Daging buah tebal dan keras dengan kadar minyak yang
tinggi.
d)
Lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
2.4.1.2
Varietas hibrida
Kelapa varietas hibrida diperoleh dari hasil persilangan antara
varietas genjah dengan varietas dalam. Hasil persilangan itu
merupakan kombinasi sifat-sifat yang baik dari kedua jenis varietas
asalnya.
Kelapa genjah memiliki kelemahan antara lain.
a)
Peka terhadap keadaan lingkungan yang kurang baik
b)
Berbuah tetapi mudah dipengaruhi fluktuasi iklim.
c)
Ukuran buah relatif kecil, kadar koprasnya renadah yakni
hanya sekitar 130 gr/ buah, dan kadar minyaknya 65%
dar bobot kering daging buah.
d)
Sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh kelapa hibrida adalah:
e)
Lebih cepat berbuah, sekitar 3-4 tahun setelah tanam.
f)
Produksi kopra tinggi, sekitar 6-7 ton/Ha/tahun pada
umur 10 tahun
g)
Produktivitas sekitar 140 butir/pohon/tahun.
h)
Daging tebal, keras dan kandungan minyaknya tinggi.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [26]
i)
Produktivitas tandan buah, sekitar 12 tandan dan berisi
sekitar 10-20 butir buah kelapa, daging buahnya
mempunyai ketebalan sekitar 1,5 cm.
2.4.2
Syarat Pertumbuhan
Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti
aluvial, laterit, vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu,
tetapi yang palingbak endapan aluvial.
Kelapa dapat tumbuh subur
pada pH 5 – 8, optimum pada pH
5,5 – 6,5. Pada tanah dengan pH
diatas 7,5 dan tidak terdapat
keseimbangan unsur hara, seiring
menunjukkan
gejala-gejala
defisiensi besi dan mangan.
Kelapa membutuhkan air
tanah pada kondisi tersedia yaitu
bila kandungan air tanah sama
dengan laju evapotranspirasi atau
bila persediaan air ditambah curah
hujan selama 1 bulan lebih besar
Sumber gambar pphp.deptan.go.id
atau
sama
dengan
potensi
Gambar 5. Kelapa yang telah
evapotranspirasi, maka air tanah
berbuah
cukup tersedia. Keseimbangan air
tanah dipengaruhi oleh sifat fisisk
tanah terutama kandungan bahan organik dan keadaan penutup tanah.
Jelukatau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80 – 100 cm.
Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0 – 3%).
Pada lahan yang tingkat kemiringan tinggi (3 – 50%) harus dibuat teras
untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan
kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami erosi.
[27]
2.4.3
Teknis pembudidayaan
2.4.3.1
Pembibitan
a.
Persyaratan benih
Syarat pohon induk adalah berumur 20 – 40 tahun, produksi
tinggi (80 – 120 butir /pohon/tahun) terus-menerus dengan kadar
kopra tinggi (25 kg/pohon/tahun), batangnya kuat dan lurus dengan
mahlota berbentuk sperical (berbentuk bola) atau semisperical, daun
dan tangkainya kuat, bebas deari gangguan hama dan penyakit.
Ciri buah yang matang untuk benih, yaitu umur
12 bulan,
bagian kulit berwarna coklat, bentuk bulat dan agak lonjong, sabut
tidak luka, tidak mengandung hama dan penyakit, panjang buah 22 –
25 cm, lebar buah 17 – 22 cm, buah licin dan mulus, air buah cukup,
apabila digoncang terdengar suara nyaring.
b.
Penyiapan benih
Seleksi benih sesuai persyaratan, istirahatkan benih selama
1 bulan dalam gudang dengan kondisi udara dalam gudang 25 – 27
dan dilakukan dengan menumpuk buah secara piramidal tunggal
setinggi 1 meter dan diamati secara rutin.
c.
i.
Teknik penyemaian benih
Pembibitan
a) Syarat lokasi persemaian: topografi datar, drainase
baik, dekat sumber air dengan jumlah cukup banyak,
dekat lokasi penanaman.
b)
Persiapan bedengan atau
polybag
Sumber gambar pphp.deptan.go.id
Gambar 6. Penyemaian benih dalam
Polybag.
Olah tanah sampai gembur
sedalam 30 – 40cm, bentuk
bedengan dengan lebar 2m,
tinggi
25cm
dan
panjang
tergantung lahan dengan jarak
antar bedengan 60 – 80m. Untuk
polybag,
terbuat
dari
polyethylene/poliprophylene
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [28]
berwarna hitam dengan ukuran 50 x
40cm dan tebal 0,2mm, bagian bawah
berlubang denagn diameter 0,5cm
dengan jarak antar lubang 7,5cm
sebanyak 48 buah untuk aerasi dan
drainase dan diisi dengan tanah top
soil halus (bila tanah berat harus
dicampur pasir 2:1) setinggi bagian.
Sumber gambar pphp.deptan.go.id
Gambar 7. Penyemaian benih
dalam bedengan.
c)
Pendederan, dengan menyayat
benih selebar
5cm pada tonjolan
sabut sebelah tangkai berhadapan sisi
terlebar dengan alat yang tajam dan
jangan diulang.
d) Desinfektan benih dengan inteksida dan fungisida
(Azodrin 60 EC 0,1% dan difolatan 4F 0,1%) selama dua
menit.
e) Tanam benih dalam tanah sedalam
bagian dengan
sayatan menghadap keatas dan mikrofil ke timur.
f)
Penanaman dengan posisi segitiga bersinggungan.
Setiap satu meter persegi dapat diisi 30 – 35 benih
atau 25.000 butir untuk areal 1 hektar.
-
Lama pembibitan 5 – 7 bulan; jarak tanam 60x60x60
cm; jumlah bibit 24.000/ha.
-
Lama pembibitan 7 – 9 bulan; jarak tanam 60x60x60
cm; jumlah bibit 17.000/ha.
-
Lama pembibitan 9 – 11 bulan; jarak tanam
60x60x60cm; jumlah bibit 1.000/ha.
g) Bila disemai di bedengan, maka setelah benih
berkecambah (panjang tunas 3 – 4cm) perlu
dipindahkan ke polybag.
h) Persemaian di polybag berlangsung selama 6 – 12
bulan, berdaun 6 helai dan tinggi 90 – 100cm.
[29]
ii.
Pembibitan kitri
a) Syarat tempat: tanah datar, terbuka, dekat sumber air,
dekat areal pertanaman, cukup subur dan mudah
diawasi
b) Cara membuat bedengan
-
Tanah diolah sedalam 30 – 40cm, dibersihkan dari
gulma/batuan dan digemburkan.
-
Bentuk bedengan berukuran 6x2x0,2meter dengan
jarak antar bedengan 80cm, sebagai saluran drainase.
c) Mengajir: sesuai dengan jarak tanam bibit yaitu
60x60x60cm
d) Menanam kecambah.
-
Menanam kecambah sesuai dengan besarnya benih
-
Menanam kecambah dalam lubang dengan tertanam
sampai pangkal plumula.
d.
Pemeliharaan penyemaian
Pemeliharaan saat pedederan, meliputi:
a) penyiraman, dilakukan dengan menggunakan gembor
atau springkel pada dua hari, 5 liter/m2/hari, tiap pagi
dan sore, dan selanjutnya 6 liter/m2/hari. Utuk
mengetahui cukup tidaknya penyiraman, maka setelah
dua jam pada bagian sayatan ditekan dengan ibu jari,
apabila keluar air maka penyiraman telah cukup.
b) pembersihan rumput-rumputan
adanya inang hama dan penyakit
untuk
mencegah
Pembersihan pada saat pembibitan, yaitu:
a) penyiraman, dilakukan sampai jenuh, selanjutnya dapat
disiram dengan gembor, selang atau spingkel pada pagi
dan sore hari. Kebutuhan penyiraman per polybag per
hari, tergantung pada umur bibit.
b) proteksi, dengan pemberian insektisida atau fungisida
dengan dosis rata-rata 2 cc/liter dan disemprotkan
pada tanaman sampai basah dan merata.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [30]
c) penyiangan gulma, dilakukan setiap satu bulan sekali,
dengan mekanis maupun herbisida.
d) pemupukan, yaitu Nitrogen, Phospat, Kalium dan
Magnesium yang dilakukan setiap bulan sekali dengan
mencampurkannya ke dalam tanah polybag setebal
3cm.
e) seleksi bibit, meliputi: memisahakan tanaman yang
kerdil, terkena penyakit dan hama dan dilakukan terus
menerus dengan interval 1 bulan setelah bibit berumur
1 bulan.
e.
Pemindahan Bibit
Pemindahan bibit sebaiknya saat musim hujan, dengan cara.
a) Bibit kitri; dipindahkan dalam bentuk bibit cabutan yang
dibongkar dari persemaian bibit. Umur bibit sewaktu
pemindahan telah mencapai 9 – 12 bulan. Pemindahan
harus hati-hati dan dijaga kitri dalam keadaan utuh.
b) Bibit polybag; dipindahkan pada umur 9 – 12 bulan.
Dua sampai tiga hari sebelum dipindahkan akar ayang
keluar polybag harus dipotong
2.4.3.2
Pengolahan media tanam
a.
Persiapan
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah
pelaksanaan survei. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman,
kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukankebutuhan tenaga kerja,
bahan peralatan dan biaya yang diperlukan.
b.
i.
Pembukaan lahan
Lahan berupa hutan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi: penebasan semak atau
perdubahkan apabila memungkinkan didongkel, dikumpulkan,
dikeringkan dan dibakar; penebangan pohon, dengan tinggi
penebangan menyesuaikan dengan besarnya pohon.
ii.
Lahan tanaman kelapa tua.
Pohon kelapa tua ditebang pada leher akar. Apabila
memungkinkan batang kelapa dapat dijual sebagai bahan bangunan.
[31]
iii.
Areal alang-alang.
Tindakan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a) alang-alang tinggi <80cm
Babat alang-alang menjadi
20cm, selanjutnya biarkan agar
tumbuh kembali sampai 30 – 40cm. Kemudian semprot dengan
herbisida yang mengandung bahan aktif glyphosate (Round up)
sebanyak 5liter, 2,4 diamine, MSMA, dan Dowpon. Penggunaan Round
up untuk tiap hektar diperlukan. Setelah dua minggu, lakukan
penyemprotan koreksi dengan cara spot spraying menggunakan Round
up sebanyak 0,5liter/hektar.
b) alang-alang tinggi >80cm
Semprot dengan herbisida yang mengandung bahan aktif
glyphosate (Round up) sebanyak 5liter, 2,4 diamine, MSMA, dan
Dowpon. Penggunaan Round up untuk tiap hektar diperlukan. Setelah
dua minggu, lakukan penyemprotan koreksi dengan cara spot spraying
menggunakan Round up sebanyak 0,5liter/hektar
iv.
Lahan bekas pertanian
Tidak perlu pembukaan lahan lagi, dan dapat langsung
dilakukan tindakan-tindakan pengajiran, pembuatan lubang tanam,
penanaman legume dan tindakan lain yang diperlukan selanjutnya.
c.
Pembentukan bedengan
Bedengan dibuat melingkar lokasi dengan diameter 200cm
untuk mencegah huajan masuk ke leher batang tanaman bibit.
d.
Pengapuran
Pengapuran dilakuakan apabila tanah mempunyai kesamaan
yang tinggi. Pengapuran dilakukan pda tanah sampai pH 6 – 8.
e.
Pemupukan
Pemupukan menggunakan pupuk TSP sebanyak 300gram
untuk tiap lubang (lokasi yang ditanami) dengan cara dicampurkan pda
tanah top soil yang berada disebelah utara lubang, kemudian
memasukkan tanah tersebut dalam lubang.
2.4.3.3
Teknik penanaman
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [32]
a.
Penentuan pola tanam
Sistem tanamyang baik yaitu sistem tanam segitiga karena
pemanfaatan lahan dan pengambilan sinar matahari akan maksiamal.
Jarak tanam 9x9x9m, dengan pola ini jumlah tanaman akan lebih
banyak 15% dari sitem bujursangkar.
b.
Pembuatan lubang tanam
Pembuatan lunbang tanam dilakuakn paling lambat 1 – 2bulan
sebelum penanaman untuk menghilangkan keasaman tanah, dengan
ukuran 60x60x60cm sampai dengan 100x100x100cm. Pembuatan
lubang pda lahan miring (>20 ) dilakukan denagan pembuatan teras
individu selebar 1,25m kearah lereng diatasnya dan 1m kearah lereng
dibawahnya. Teras dibuat miring 10 kearah dalam.
c.
Cara penanaman
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan
turun secara teratur dan cukup unutk membasahi tanah. Waktu
penanaman adalah pada bulan setelah curah hujan pada bualn
sebelumnya mencapai 200mm. Adapun cara penanaman adalah
sebagai berikut.
a) Top soil dicampur dengan pupuk phospat
300gram/lubang dan dimasukkan ke lubang tanam.
b) Polybag dipotong melingkar pada bagian bawah,
dimasukkan ke lubang tanam, dan dibuat irisan sampai
ke ujung, bekas polybag selanjutnya digantungkan
pada ajir untuk meyakinkan bahwa polybag sudah
dikeluarkan dari lubang tanam. Arah penanaman harus
sama.
c) Bibit ditimbun tanah yang berada di sebelah selatan
dan utara lubang, didapatkan dengan ketebalan 3 –
5cm diatas sabut bibit kelapa.
d) Kebutuhan bibit satu hektar, apabila jarak tanam
9x9x9m, segitiga sama sisi, adalah 143 batang dan
bibit cadangan yang harus disediakan untuk sulaman
17 batang, sehingga jumlah bibit yang harus disediakan
160 batang.
d.
Lain-lain
[33]
i.
Pemberian mulsa.
Setelah ditanam, tanah sekitar tanaman ditutup dengan mulsa
(daun-daunan hijau dari semak-semak, lalang atau rerumputan lainnya
dan juga jerami).
ii.
Penanaman tanaman penutup
Dilakukan sebelum musim hujan dengan famili Legminoseae
(Legume Cover Crop, LCC) agar biji penutup tanah tidak membusuk.
Keuntungannya menekan pertumbuhan gulmadan perkembangan
hama Oryctes rhinoceros, memperbaiki kandungan nitrogen dan
memperbaiki kandungan Nitrogen dan memperbaiki sturkturtanah,
mengurangi penguapan,mencegah erosi dan menahan aliran
permukaan, memperkecil amplitudo temperatur siang dan malam.
2.4.3.4
Pemeliharaan tanaman
a.
Penjaranagan dan penyulaman
Penyulaman dilakukan pada tanaman yang tumbuh kerdil
terserang hama dan penyakit berat dan mati, dilakukan pada musim
hujan setelah tanaman sebelumnya didongkel dan dibakar pada musim
kemarau. Kebutuhan tanaman tergantung pda iklim dan intensitas
pemeliharaan biasanya untuk 143batang/ha atau 17 batang.
b.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1meter pada
tahun, tahun kedua 1,5 meter, dan ketiga dua meter. Caranya
menggunakan koret atau parang yang diayunkan ke arah dalam,
memotong gulma sampai batas permukaan tanah dengan interval
penyiangan, empat minggu sekali (musim hujan) atau enam minggu
sampai dua bulan sekali (musim kemarau).
c.
Pembubunan
Dilakukan setelah tanaman menghasilkan bunga dengan cara
menimbunkan tanah dibagian atas permukaan sekitar pohon hingga
menutup sebagian batang pohon yang dekat dengan akar.
d.
Perempalan
Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang telah kering
(berwarna coklat), dengan cara memanjat pohon kelapa ataupun
dibiarkan sampai jatuh sendiri.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [34]
e.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat mencukupi
unsur hara yang dibutuhkan. Pada umur satu bulan diberi 100gram
urea/pohon menyebar pada jarak 15cm dari pangkal batang.
Selanjutnya 2kali/tahun yaitu pada bulan April atau Mei (akhir musim
hujan) dan bulan Oktober atau Nopember (awal musim hujan).
i.
Cara pemberian pupuk.
a) Menyebar membentuk lingkaran, mengelilingi tanaman.
b) Pupuk N, K, Mg diberikan berasamaan sedangkan P
dua minggu sebelumnya.
c) Sebelum pupuk Nitrogen diberikan, tanah digemburkan
untuk menghindari pencampuran dengan pupuk
Phospat karena dapat merugikan. Pada tanaman belum
menghasilkan disebarkan 30cm dari pangkal batang
sampai pinggir tajuk.
d) Tutup dengan tanah daerah penyebaran pupuk.
ii.
Dosis pupuk tanaman kelapa sesuai umur tanaman
(gram/pohon).
a) Saat tanam: RP = 100gr/pohon.
b) Satu bulan setelah tanaman: Urea = 100gr/pohon, TSP
= 100gr/pohon, KCl = 100gr/pohon, Kieserite =
50gr/pohon.
c) Tahun pertama
-
Aplikasi I: Urea = 200gr/pohon, KCl = 300gr/pohon,
Kieserite = 100gr/pohon
-
Aplikasi II: Urea = 200gr/pohon, TSP = 250gr/pohon,
KCl = 300gr/pohon, Kieserite = 100gr/pohon, Borax =
10gr/pohon.
d) Tahun kedua
-
Aplikasi I: Urea = 350gr/pohon, KCl = 450gr/pohon,
Kieserite = 150gr/pohon
[35]
-
Aplikasi II: Urea = 350gr/pohon, TSP = 600gr/pohon,
KCl = 450gr/pohon, Kieserite = 150gr/pohon, Borax =
25gr/pohon.
e) Tahun ketiga
-
Aplikasi I: Urea = 500gr/pohon, KCl = 600gr/pohon,
Kieserite = 200gr/pohon
-
Aplikasi II: Urea = 500gr/pohon, TSP = 800gr/pohon,
KCl = 600gr/pohon, Kieserite = 200gr/pohon.
f)
Tahun keempat
-
Aplikasi I: Urea = 500gr/pohon, KCl = 600gr/pohon,
Kieserite = 200gr/pohon
-
Aplikasi II: Urea = 500gr/pohon, TSP = 800gr/pohon,
KCl = 600gr/pohon, Kieserite = 200gr/pohon.
f.
Pengairan dan penyiraman
Penyiraman dilakukanpada musim kemarau untuk mencegah
kekeringan dilakukan dua atau tiga hari sekali pada waktu sore.
Caranya dengan mengalirkan air melalui parit-parit disekitar bedengan
atau dengan penyiraman langsung.
Waktu penyemprotan pestisida
Dilakukan setiap 20 hari dengan menggunakan Servin 85 WP,
Basudin 10gr, Bayrusil 25 EC dengan konsentrasi 0.4% setiap 10 hari
atau 0.6% setiap 20 hari. Caranya menggunakana sprayer.
g.
Lain-lain
Perbaikan saluran drainase/cuci parit/ kuras got dilakukan
awal musim hujan dengan cara. Membabat gulma dalam parit,
menggaruk gulma pada dinding saluran dengan cangkul, dikumpulkan
ditengah, pisahkan gulma dengan tanah dengan cara menghempas –
hempaskan gulma dengan cangkul dan keluarkan semua kotoran dari
parit, angkat tanah yang longsor kedalam parit, bentuk parit sesuai
dengan ukuran, usahakan air dapat mengalir dengan baik,
menggunakan pengerjaan dimulai dari muara ke hulu
Ada beberapa cara melakukan sanitasi dalam budidaya
tanaman kelapa, antara lain.
a) Cara sanitasi Gawang
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [36]
-
Membakar sisa – sisa kayu pada gawang dengan hati –
hati
-
Mengumpulkan sampah dan sisa – sisa kayu pada
gawangan dengan tinggi tidak lebih 40cm, luas
tumpukan 1x1 mter
b) Cara sanitasi pohon
-
Membebaskan mahkota pohon dari segala kotoran dan bahan
– bahan kering pada gawangan
-
Membakar dengan hati –hati.
2.4.4
Hama dan Penyakit
2.4.4.1
Hama perusak Pucuk
a.
Kumbang
rhinoceros)
Tanduk
(Oryctes
Gejala serangan, tampak
guntingan-guntingan/potonganpotongan pada daun yang baru
terbuka seperti huruf “V”, gejala ini
disebabkan kumbang menyerang
pucuk dan pangkal daun muda yang
belum membuka yang merusak
jaringan aktif untuk pertumbuhan.
Serangan ini dapat dilakukan oleh
serangga jantan maupun betina.
Sumber gambar www.photostock.com
Gambar 8. Kumbang Tanduk
(Oryctes rhinoceros)
Serangga dewasa berukuran
40-50
mm,
berwarna
coklat
kehitaman, pada bagian kepala terdapat tanduk kecil. Pada ujung perut
betina terdapat bulu-bulu halus, sedangkan pada yang jantan tidak
berbulu. Kumbang menggerek pupus yang belum terbuka mulai dari
pangkal pelepah, terutama pada tanaman muda di areal peremajaan
Pengendalian serangan hama. Pertama sanitasi kebun
terhadap sisa-sisa tebangan batang kelapa. Kedua menggunkan virus
Bacullovirus orytes dan Mettarrizium arrisophiae. Ketiga memberikan
[37]
carbofura (firadan 3G) atau carbaryl (sevin 5G) 10/pohon dengan
interval 2 bulan sekali.
b.
Kumbang Sagu (Rhynchophorus
ferruginous)
Terdapat beberapa jenis kumbang sagu, yaitu:
a) Rhynchophorus ferrugineus, Oliv (kumbang sagu)
b) Rhynchophorus ferrugineus, Oliv varietas Schach, F dan
c) Rhynchophorus ferrugineus, Oliv varietas Papuanus,
Kirsch
Perbedaannya terletak pada bentuk, ukuran dan rupa kumbang
dewasa. Ciri serangan sekunder setelah kumbang Oryctes biasanya
meletakkan telur di luka bekas Oryctes. Bila serangan terjadi pada titik
tumbuh dapat menyebabkan kematian pohon.
Pengendalian serangan hama. Pertama hindari perlukaan, bila
luka dilumuri ter. Kedua potong dan bakar tanaman yang terserang.
Ketiga sanitasi kebun. Keempat secara teratur dengan Insektisida
Thiodan 35EC 2 – 3cc/liter larutan, Basudin 10 G dan Sevin 85 SP
pada luka dan diperkirakan ada serangan Kumbang Sagu.
2.4.4.2
Hama perusak daun
a.
Sexava
Ciri-ciri
hama,
belalang
sempurna dengan ukuran 70 –
90mm, berwarna hijau kadangkadang coklat. Masa perkembangan
40 hari. Gejala yang ditimbulkan.
Pertama merusak daun tua dan
dalam keadaan terpaksa juga
merusak daun muda, kulit buah dan
bunga-bunga. Kedua merajalela
Sumber gambar www.photostock.com
pada musim kemarau. Ketiga pada
Gambar 9. Bellang (Sexava)
serangan yang hebat daun kelapa
tinggal lidi-lidinya saja.
Pengendalian serangan hama. Pertama cara mekanis. Menghancurkan telur dan nimfanya, menangkap belalang (di sumatra
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [38]
dengan perekat dicampur Agrocide, Lidane atau HCH, yang dipasang
sekeliling batang) untuk menghalangi betina bertelur di pangkal
bantang dan menangkap nimfa yang akan naik ke pohon. Kedua cara
kultur teknis. Menanam tanaman penutup tanah (LCC), misalnya
Centrosoma sp., Calopogonium sp., dan sebagainya. Ketiga cara teknis:
menyemprot dengan satu atau lebih insektisida, seperti BHC atau
Endrin 19,2 EC 2cc/liter air, disemprotkan disekitar pakal batang
sampai tinggi 1m, tanaha sekitar pangkal batang diameter 1,5m
6lier/pohon. Keempat cara biologis: menggunakan parasit Leefmansia
bicolor tapi hasilnya kurang memuaskan.
b.
Kutu aspidiotus
Hama ini terlindung dari serangan musuh alami karena semut
dapat membunuh musuh alaminya yang biasanya hidup berkeliaran di
sekitarnya yaitu predator Cryptognatha nodiceps Marshall atau parasit
Compereiella unifasciata Ishii. Oleh karena itu temukan sarang semut
dan memusnahkannya.
c.
Parasa lepida
Ciri-ciri hama. Kupu-kupu berentang sayap 32-38 mm berwarna
kuning emas muda, masa pertumbuhan ± 375 hari. Gejala: memakan
anak-anak daun sebelah bawah setempat-setempat, tetapi tidak
sampai tembus, meninggalkan bekas ketaman/gigitan yang melebar
sehingga tinggal urat-uratnya serta jaringan daun atas, ulat yang tua
merusak daun dari pinggir ke tengah sampai lidinya, serangan hebat
tinggal lidinya dan nampak gundul.
Pengendalian serangan hama. Pertama menggunakan musuh
alami parasit ulat Apanteles parasae. Kedua kepompong dapat
menggunakan lalat parasit Cheatexorista javana. Ketiga ulat Apanteles
parasae. Kempat penyemprotan denan insektisida Dimecron 50 EC.
Supercide 10 atau menyuntik batang dengan Ambush 2 EC 2 –
3cc/liter air pada stadium larva konsentrasi.
[39]
d.
Darna sp
Ciri-ciri hama. Imago berbentuk kupu-kupu dengan rentang
sayap 14-20 mm. Masa pertumbuhan 30-90 hari. Gejala serangan
hama. Pertama pada musim kering, Meninggalkan bekas gigitan tidak
teratur pada daun tua, pelepah daun terbawah terkulai. Kedua daundaun yang rusak hebat menjadi merah-sauh, kecuali pucuknya dan
beberapa daun yang termuda. Ketiga tandan-tandan buah dan daun
sebelah bawah terkulai bagaikan layu terutama kalau kering dan
akhirnya bergantung kebawah di sisi batangnya. Keempat buahnya
gugur. Kelima daun-daun mudak duduk seperti biasa, tetapi kadangkadang mulai merah sauh. Hanya pucuknya dan daun-daun yang masih
muda sekali yang utuh.
Pengendalian serangan hama. Pertama mengadakan pronggolan daun dan kemudian membakarnya. Kedua menggunakan parasit
musuhnya yaitu parasit kepompong Chaetexorista javana, Ptycnomyaremota, Musca condecens; atau tabuh-tabuhan parasit Chrysis dan
Syntomosphyrum. Ketiga menyuntikkan pestisida Ambush 2 EC 2 – 3
cc/liter air atau penyemprotan pada stadium larva. Atau Insektisida
Agrothion 50 EC dengan konsentrasi 0,2 – 0,4%, Basudin 60 EC
dengan konsentrsi 0,3%.
e.
Ulat
Artona
Artona
(artona
catoxantha)
Gejala serangan. Pertama pada helaian daun terjadi kerusakan
dengan adanya lubang seperti jendela kecil. Kedua jika serangan berat,
tajuk tanaman kelapa nampak layu dan seperti terbakar. Ketiga pada
bagian bawah anak daun terlihat beberapa /bekas serangan
menyerupai tangga, dengan tulang daun arahnya melintang seperti
anak tangga. Keempat stadium berbahaya adalah larva.
Pengendalian serangan hama. Pertama jika setiap dua pelepah
terdapat 5 atau lebih stadium hidup maka perlu dilakukan
penangkasan semua daun, dan ditinggalkan hanya 3 – 4 lembar daun
termuda. Kedua menggunakan tawon kemit (Apanteles artonae) yang
merusak ulat atau Ptircnomya dan Cardusia leefmansi. Ketiga
menggunakan insektisida Ambush 2 EC 5gr/ha melalui suntikan batang
ataupun penyemprotan pada stadium larva.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [40]
2.4.4.3
Hama perusak bunga
a.
Ngengat
bunga
(Batrachedra sp.)
kelapa
Akibat serangan larvanya yang menggerek seludang mayang
untuk memakan bunga jantan dan betina, maka pada bekas liang
gerekannya tadi keluar sejenis getah yang berwarna kuning dan dapat
dilihat dari bawah. Bunga jantan akan menjadi hitam dan bunga betina
mengeluarkan getah. Kerusakan biasanya terjadi pada perbungaan di
pangkal mayang. Mayang yang terserang dapat sedikit menghasilkan
buah, bahkan bila serangannya berat sama sekali tidak menghasilkan
buah.
Pengendalian serangan hama. Pertama melabur lubang dengan
basudin 60 EC atau diemprot dengan BHC dengan konsentrasi 0,1%.
Kedua secara biologis dengan parasit Sylino sp.
b.
Ulat Tirathaba
Ciri-ciri hama, ulat berwarna coklat kotor bergaris memanjang
pada punggungnya, berukuran 22 mm. Masa keperidiannya 12-31 hari.
Gejala serangan. Pertama bunga jantan berlubang-lubang lebih banyak
dari bunga betina. Kedua buah yang baru kadang berlubang-lubang.
Ketiga banyak tahi ulat. Keempat bunga-bunga jantan gugur dan
kotoran-kotoran lain melekat menjadi satu bergumpal-gumpal kecil.
Kelima bongkol bunga penuh kotaoran dan berbau busuk.
Pengendalian serangan hama. Pertama mengumpulkan bungabunga yang terserang dan membakarnya. Kedua potong mayang dan
membakarnya. Ketiga membersihkan pangkal daun kelapa dari pupa
dan larva. Keempat menggunkan parasit hama yaitu Telenemus tirathabae yang merusak telur 6%, Apanteles Tirathabae membinasakan ulat
muda 18 – 40%, lalat parasit Eryciabasivulfa membunuh ulat 6 – 3%,
parasit kepmpong Melachnineumon muciallae, Tri Chospilus pupivora
dan Anacryptus impulsator masing-masing mempunyai daya bunuh
10%, 2% dan 3,5%. Sejenis cecopet yaitu xypnus pulchripenneis
memakan ulat hidup-hidup. Kelima menggunakan insektisida Sevin 85S
dengan menyemprotkan pada bagian bunga dan bagian pangkal daun.
2.4.4.4
Hama perusak buah
a.
Tikus pohon, Rattus roque
[41]
Hama tikus hidup di atas pohon dan sering merusak buah-buah
kelapa yang masih muda. Akibat serangan tersebut buah muda gugur.
Pengendalian serangan hama. Pertama memburu tikus, memasang
perangakap atua umpan-umpan beracun. Kedua sanitasi mehkota
daun kelapa agar tidak menjadi sarang tikus.
b.
Tupai atau bajing, Callosciurus
notatus dan C. Nigrovitatus
Hama menyerang buah kelapa yang tua atau yang daging
buahnya telah tebal.Tiap ekor bajing dapat menghabiskan sebutir
kelapa pada tiap kali makan. Mereka membuat sarang di atas pohon
yang terbuat dari sabut pelepah kelapa atau aren dan daun-daun
kering. Pengendalian: sama dengan pemberantasan tikus.
2.4.4.5
Hama perusak bibit
a.
Anai-anai
curvinatus
randu,
Coptotermes
Ciri-ciri hama, imago berwarna coklat-hitam (laron, kalekatu,
siraru). Gejala serangan. Pertama anai-anai menyerang bibit dengan
merusak sabut dari buah atau benih yang disemai. Serangan terjadi
pada lahan lateris yang bertekstur pasir berlempung yang sarang.
Kedua bibit layu pucuknya kemudian mati. Pohon kelapa muda kadangkadang pula mati pucuknya kemudian binasa. Pada batang sering
nampak lorong anai-anai yang dibuat dari tanah, dari bawah menuju ke
atas.
Pengendalian serangan hama. Pertama pada waktu membuat
persemaian dan membuka tanah, sisa-sisa tumbukan disingkirkan atau
dibakar. Kedua membuat persemaian dengan diberi lapisan pasir
sungai yang bersih dan tebal, atau campur tanah dengan Bhc 10%
dengan dosis 65kg/ha sebelum menyemai. Ketiga lakukan seed
treament pada benih sebelum disemai dengan Azodin.
b.
Kumbang bibit
reichei Chap)
kelapa
(Plesipa
Ciri-ciri hama, imago berbentuk kumbang dengan masa
keperidian 90 hari. Gejala serangan. Pertama daun bibit atau daun
kelapa muda yang berumur 1-4 tahun mula-mula bergaris-garis yaitu
bekas dimakan kumbang. Garis-garis bersatu menjadi lebar. Tempat-
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [42]
tempat tersebut membusuk atau kering. Kedua daun kelapa dapat
menjadi kering atau sobek-sobek seperti terkena angin kencang. Ketiga
serangan yang hebat dapat mematikan bibit atau tanaman muda.
Pengendalian serangan hama. Pertama, pengambilan terhadap
setiap stadium dengan tangan. Kedua, disemprot dengan Diacin 60 EC
dengan dosis 1,5 – 2cc/liter air. Ketiga, berikan Furadan 3 G di polybag
2 – 5gr/bibit. Keempat cara biologis, dengan parasit telur Oencyrtus
corbetti dan Heckliana brontispae atau tabuhan parasit larva dan
kepompong Tetrastichodes plesispae.
c.
Belalang
transiens
bibit
kelapa,
Valana
Ciri-cir hama, imago berwarna merah-sauh bersemu kuning.
Kakinya kekuning-kuningan. Pada kaki belakang nampak 2 bercak
hitam. Pada syap belakang, ayaitu yabng cerah tidak ada warna merah
pada pangkalnya. Panjang belalang jantan 37-50 mm, sedang betina
55-60 mm. Gejala serangan. Pertama, gigitan yang tidak beraturan
pada daun kelapa bibit yang berada dibawah 1 tahun dan yang belum
terbelah. Kedua, untuk bibit yang daunya telah membuka tidak terlalu
menderita oleh serangan ini. Pengendalian serangan hama, dengan
menyemprotkan basudin 60EC atau Dimecron 50EC.
2.4.4.6
Penyakit Menyerang Bibit
a.
Penyakit bercak daun (Gray leaf
spot);
penyebab
cendawan
Pestalotia palmarum Cooke.
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, timbul bercak-bercak
yang tembus cahaya pada daun-daun dan kemudian berubah warna
menjadi coklat kekuning-kuningan sampai kelabu. Kedua, bercakbercak bersatu membentuk bercak yang lebih besar yang terdapat
bintik-bintik yang terdiri dari acervuli cendawan. Pengendalian tanaman
yang terserang, bibit disemprot dengan fungisida misalnya Dithane M45 atau Perenox dengan dosis 0.1-0.2 %.
b.
Penyakit busuk janur (spear rot)
Penyebab penyakit adalah cendawan Fusarium sp. Gejala
tanaman yang terserang. Pertama, timbul becak-becak tembus cahaya
pada permukaan daun yang kemudian segera menjadi coklat
[43]
kekuningan dan sering bersatu membentuk becak yang lebih besar.
Kedua, pada becak terdapat bintik-bintik yang terdiri acervuli
cendawan. Ketiga, daun yang terserang akan mati lebih cepat.
Pengendalian tanaman yang terserang, menyemprotan bibit atau
tanaman muda dengan fungisida yang mengandung senyawa Cu,
misalnya Bubur Bordo atau Koper Oxyclorida.
c.
Penyakit bercak daun (Brown leaf)
Penyebab penyakit adalah cendawan Helminthosporium
incurvatum. Gejala tanaman yang terserang. Pertama, pada permukaan
daun timbul bercak-bercak bulat kecil yang kemudian bertambah besar
dan berubah warna menjadi coklat tua. Kedua, bercak-bercak tersebut
kemudian berubah menjadi lonjong dan memanjang. Pengendalian
tanaman yang terserang, semprotlah bibit atau tanamanmuda yang
baru dipindahkan dengan fungisida Difolatan 4F, Dithane M-45 atau
Daconil 75 WP.
d.
Penyakit busuk kuncup
emergent shoot rot).
(Pre-
Penyebab penyakit adalah cendawan Marasmius palmavirus.
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, menyerang benih yang baru
tumbuh. Pada stadium infeksi awal, bila sabutnya dibuka terlihat
bercak-bercak dan lapisan miselia berwarna putih atau putih kemerahmerahan pada kuncup dan tepi bakal daun. Kedua, penyakit ini dapat
timbul akibat benih yang ketularan, baik waktu di lapangan maupun
waktu berkecambah. Pengendalian tanaman yang terserang. Pertama,
untuk mencegah infeksi pada benih, sebelum benih disemauikan
sebaiknya didesinfektir dahulu dengan fungisida dengan jalan
merendamnya di dalam larutan Difolatan 4F. Kedua, usahakan adanya
sanitasi dan menghindarkan terjadinya kelembaban yang terlalu tinggi
dipersemaian, karena cendawan ini akan berkembang baik pada
kelembaban tinggi.
2.4.4.7
Penyakit
muda
a.
menyerang
tanaman
Penyakit busuk tunas (Bud Rot);
penyebab cendawan Phytophthora
palmivora Buttler
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [44]
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, mengeringnya daundaun miuda ditengah-tengah tajuk. Kedua, daun berwarna coklat dan
patah pada pangkalnya. Ketiga, pangkal membusuk, yang kemudian
dapat mencapai titik tumbuh sehinngga pertumbuhan tanaman terhenti
dan mati; Pengendalian tanaman yang terserang, belum diketahui cara
penanggulangannya, tetapi disarankan untuk membuang tanaman yang
terserang penyakit, agar penyakit tidak menyebara ke tanaman lain.
b.
Penyakit sarang laba-laba (Leaf
Blotch);
penyebab
cendawan
Corticium Penicillatum
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, adanya bercakbercak kecil basah, umumnya pada permukaan bawah daun bibit
kelapa, berbentuk bulat, berdiameter kurang dari 3mm dan berwarna
coklat muda. Kedua, bercak-bercak meluas dengan cepat, dan
warnanya berubah menjadi coklat tua. Beberapa bercak bersatu dan
terjadi nekrosis besar memanjang tidak beraturan. Cara pencegahan
penyakit. Pertama, semprotlah bibit atau tanaman muda dengan
fungisida seperti Benlate, Dithane M-45, atau lainnya. Kedua, daun
yang terserang sebaiknya dipotong dan dibakar. Ketiga, hindarilah
terjadinya kelembaban yang terlalu tinggi.
2.4.4.8
Penyakit
yang
menyerang
tanaman yang menghasilkan
a.
Penyakit pucuk busuk (Bud Rot)
Penyebab penyakit adalah cendawan Phythopthora palmivora,
Erwinia sp., Bacillus sp., gangguan fisiologis dan akibat sambaran petir.
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, pucuk atau tunas bakala
daun mengalami pembusukan sebelum sempat tumbuh keluar.
Pembusukan menjalar ke bagian lainnya. Bila pangkal pelepah terkena
tanaman layu dan lambat laun mati. Kedua, pada tanaman tua,
mahkota kelihatan menguning dan lambat laun berguguran mulai dari
ujung. Buah-buah yang masih muda kemudian rontok. Pada kerusakan
parah, mahkota daun gugur seluruhnya.
Pengendalian tanaman yang terserang. Pertama, bila nampak
gejala ini, berilh bordo pasta 1% pada bagian yang diperkirakan
terserang penyakit ini, sebelumnya telah dibersihkan terlebih dahulu.
[45]
Kedua, semprotkan bubur bordo 1% atau fungisida lainnya seperti
Koper oxyclorida, Dithane M-45 dan linya untuk mencegah penularan.
b.
Penyakit layu Natuna
Penyebab penyakit adalah Thielaviopsis sp., Botrydiploda sp.,
Fusarium sp., Chlaropsis sp., bakteri Erwinia sp., dan Pseudomonas sp.
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, layu yang muncul secara tibatiba pada seluruh bagian mahkota daun. Kedua, proses kematian
sangat cepat 1 – 3 bulan sejak gejala awal muncul.
Pengendalian tanaman yang terserang. Pertama, penataan air
tanah dengan membuat saluran-saluran drainase. Kedua, pengolahan
tanah yang baik, berupa pemeliharaan, pemupukan dan pola tanam
yang tepat. Ketiga, karantina tanaman agar tidak terjadi lalu lintas
gelap yang dapat mengakibatkan penyebaran penyakit dari satu daerah
ke daerah lain. Keempat, menanam bibi yang sehat, subur dan kuat.
Membongkar dan membinasakan tanaman yang terang penyakit.
c.
Penyakit gejala layu kuning
Penyebab penyakit. Pertama, faktor lingkungan misalnya aera,
genangan air dan kekeringan. Kedua, faktor kultur teknis, misalnya cara
pengolahan tanah yang tidak menurut aturan, penggunaan pestisida
yang tidak tepat, pemupukan yang kurang dan tidak teratur. Ketiga,
keadaan vegetasi, misalnya kebun banyak gulam dan kotor. Keempat,
faktor hama atau penyakit yang berkembang biak tanpa terkontrol.
Kelima, faktor fisiologis, misalnya gangguan pada akar akibat kondisi
tanah yang kurang cocok, sehingga metabolisme tanaman terganggu.
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, seluruh atau
sebagian daun berwarna kuning terutama bila terkena sinar matahari.
Kedua, tanaman tumbuh kerdil, makin ke pucuk ukuran pelepah dan
daun makin kecil. Ketiga, sebagian pelepah bagian atas kurus dan
menekuk pada ujungnya dan sebagian pelepah bagian bawah
menggantung dan kering. Keempat, bunga dan bakal buah jarang
sekali. Buah muda berguguran dan sedikit sekali yang sanggup menjadi
tua. Ukuran buah kecil dan bersegi-segi tidak teratur. Kelima, ukuran
mayang yang tumbuh setelah pohon sakit lebih pendek dan kecil,
merekah serta terbuka tidak sempurna. Adakalanya mayang yang
masih terbungkus. Keenam, menyerupai serangan penyakit busuk.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [46]
Pengendalian tanaman yang terserang, dilaksanakan melalui perbaikan
sanitasi, kultur teknis dan tindakan lain.
d.
Penyakit bercak daun
Penyebab penyakit adalah cendawan Pestalotia sp.,
Gleosporium sp., Helminthosphorium sp., Fusarium sp., Thielaviopsis
sp., Curvularia sp., dan Botrydiplodia sp. Penyebaran penyakit ini
melalui penyebaran spora lewat udara,air ataupun serangga.
Gejala tanaman yang terserang. Pertama, pada daun muda dan
tua terdapat bercak-bercak dalam berbagai bentk dan rupa. Kedua,
pada berbagai bagian daun terjadi perubahan warna, mula-mula berupa
bintik-bintik kuning, kemudian hijau yang berangsur hilang. Ketiga,
bintik-bintik meninggalkan bekas terang berupa warna tertentu seperti
hitam, abu-abu dan coklat. Bagian tersebut kemudian kering karena
jaringan mati. Keempat, bentuk pinggiran becak-becak tidak teratur,
ada yang berupa lingkaran, oval, lonjong atau belah ketupat. Kelima,
pada serangan berat seluruh mahkota dan daun kelihatan kering, daundaun dalam keadaan menutup. Pada tanaman yang telah berbuah,
akibat tidak langsung buah-buah muda atau putik gugur sebelm
waktunya.
Pengendalian yang dapat dilakukan. Pertama, memotong
bagian daun yng terseerang kemudian dibakar sampai habis; (2)
tanaman disemprot dengan fungisida, misalnya Dithane M-45, Difotan
4F, Koper Oxychlorida atau Cobox 50, dengan konsentrasi 0,1 – 0,2%.
e.
Penyakit rontok buah (Immature
Nut Fall)
Penyebabnya adalah cendawan Phythopthora palmivora. Gejala
tanaman yang terserang. Pertama, buah rontok. Kedua, pada bagian
pangkal buah terdapat bagian yang busuk. Atau sebagai cendawan
Thielaviopsis paradoxa.
Pengendalian yang dapat dilakukan. Pertama, pemupukan yang
teratur dan pemberian pada musim kemarau. Kedua, menyemprot
tanaman yang terserang dengan fungisida yang mengandung unsur Cu,
misalnya bubur Bordo atau Koper Oxyclorida.
[47]
f.
Penyakit karat batang
Penyebabnya adalah cendawan Ceratostomella paradoxa.
Gejala tanaman yang timbul. Pertama, batang menjadi rusak dan dari
celah-celah batang yang berwarna karat akan keluar cairan, dimana
jaringan pada bagian ini telah rusak. Kedua, terjadi gangguan fisiologis
yang mempengaruhi pertumbuhannya.
Pengendalian yang dapat dilakukan, menyayat atau mengerok
bagian yang rusak, tutup dengan penutup luka, misalnya ter.
g.
Penyakit busuk akar
Penyebabnya adalah cendawan Ganoderma lucidum. Gejala
yang ditimbulkan adalah pembusukan akar akibat permukaan air tanah
yang dangkal, drainase jelek dan tata udara yang buruk. Pengendalian
yang dapat dilakukan. Perbaikan sifat-sifat fisisk tanah dan pembuatan
saluran-saluran drainase. Pohon yang terserang penyakit dibongkar dan
dibakar pada tempat yang terpisah.
h.
Penyakit akar
Penyebanya adalah cendawan parasit yang kadang-kadang
diperburuk pula dengan adanya gangguan nematoda parasit. Gejala
yang ditimbulkan. Pertama, adanya perubahan warna daun secara
berangsur-angsur. Warna kuning pucat pada daun terbawah berangsurangsur hilang ke bagian daun yang lebih muda. Kedua, ujung-ujung
daun mengkerut danbanyak yang kering. Gejala ini seperti gejala
defisiensi (penurunan) unsur hara, karena terjadinya gangguan
transportasi dalma jaringan tanaman. Pengendalian tanaman yang
terserang, dengan cara kultur teknis dan sanitasi seperti yang dilakukan
pada penyakit layu natuna.
2.4.4.9
Gulma
Gulma yang banyak tumbuh di kebun kelapa antara lain lalang,
teki, lampuyangan, pahitan, sembung rambat, tahi ayam/lantana
camara, kipahit, eter maupun berbentuk belukar. Cara pemberantasan
gulma dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan penyiangan
maupun secara kimiawi dengan menggunakan herbisida dan bahanbahan kimia lain. Satu diantara penyiangan adalah selecting weeding,
pengendalian gulma pada sekitar tanaman saja (membuat piringan);
pada tanaman berumur 0 – 1 tahun ardius 100cm. Pada tanaman 1 –
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [48]
2 tahun radius 150cm, pada tanaman lebih da-ri 2 tahun radius
200cm. Secara kimia dengan mencampurkan paracol dengan air 2,5 –
3liter/450liter. Jenis herbisida yang dipakai herbisida kontak,
herbisisda yang hanya mematikaan bagian tanaman yang terkena
dengan racun gulma ini.
Sumber gambar pphp.deptan.go.id
Gambar 10. Kerusakan akibat hama dan penyakit kelapa.
2.4.5
Panen
2.4.5.1
Ciri dan umur panen
Ciri kelapa siap panen berumur
12 bulan, bagian kulit
kering, berwarna coklat, kandungan air berkurang dan bila digoyang
berbunyi nyaring.
[49]
2.4.5.2
Cara panen
a) Buah kelapa dibiarkan jatuh. Kekurangan, yaitu bauh
yang jatuh sudah lewat masak, sehingga tdak sesuai
untuk bahan baku olahan kopra atau bahan baku
parutan kelapa kering (desicated coconut).
b) Cara diapanjat. Dilakukan pada musim kemarau saja.
Keuntungan, yaitu dapat membersihkan mahkota daun,
dapat memilih buah kelapa siap panen, karena harus
membuat tataran untuk berpijak. Di beberapa daerah
pulau Sumatera, sering kali pemetikan dilakukan oleh
kera (beruk). Kecepatan pemetikan beruk rata-rata
400butir/hari dengan masa istirahat 1jam, tetapi beruk
tidak dapat membersihkan mahkota daun dan
selektivitasnya kurang.
c) Cara panen dengan galah. Menggunakan bambu yang
disambung den ujungnya dipasang pisau tajam
berbentuk pengait. Kemampuan pemetikan rat-rat
100pohon/orang/hari.
2.4.5.3
Periode panen
Frekuensi panen dapat dilakukan sebulan sekali dengan
menunggu jatuhnya buah kelapa yang telah masak, tetapi umunya
pemanenan dilakukan terhadap dua bahakan tiga tandan sekaligus.
Hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap mutu buah karena kadar
asam lemak pada minyak kelapa yang berasal dari tandan baerumur
tiga bulan lebih muda sama dengan buah dari tandan yang dipanen
sehingga biaya panen ddapt dihemat.
2.4.5.4
Prakiraan produksi
Produksi buah bergantung varietas tanaman kelapa, umur
tanaman, keadaaan tanah, iklim dan pemeliharaan. Biasanya
menghasilkan rata-rata 2,3ton/ha/tahun kopra pada umur 12 – 25
tahun. Sedangkan untuk kelapa hibrida pada umur 10 – 25 tahun
mampu menghasilakan 3,9ton/ha/tahun.
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [50]
2.4.6
Pascapanen
2.4.6.1
Pengumpulan
Buah dikumpulkan menggunakan keranjang atau alat angkut
yangtersedia. Kemudian semua buah hasil panen dikumpulkan di (TPH)
yaitu tempat pemngumpulan hasil.
2.4.6.2
Penyortiran dan penggolongan
Sortasi buah dengan perhitungan buah dilakukan setiap blok
kebun setelah selesai panen pada akhir bulan. Bauh yang disortir
adalah kosong tidak berair, bunyi tidak nyaring bila diguncang, rusak
atau luka terkena hama, busuk dan kecil juga terhadap kelapa butiran
pecah, berkecambah atau kelapa kurang masak, lalu disimpan dalam
bin penyimpanan yang beraerasi baik.
2.4.6.3
Penyimpanan
Buah kelapa disimpan dengan cara.
a) Buah ditumpuk dengan tinggi maksimal tumpukan 1m.
b) Tumpukan berbentuk piramida dan longgar.
c) Tumpukan dalam gudang diamati secara rutin.
d) Syarat-syarat gudang penyimpanan.
e) Udara segar dan kering
f)
Tidak ada kebocoran dan kehujanan
g) Tidak langsung kena sinar matahari
h) Suhu udara dalam gudang 25 – 27 .
2.4.6.4
Pengemasan dan pengangkutan
Buah kelapa apabial akan dijual terlebih dahulu dikupas kulti
luarnya dan dibungkus dalam karung goni atau karung sintetis.
Pengangkutan dapat dilakukan dengan truk, kapal laut atau alat angkut
yang sesuai.
2.5
Minyak Kelapa
Minyak kelapa atau VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan suatu
produk kesehatan terpercaya bagi masyarakat. Telah dibuktikan oleh
Fitria Puspita, mahasisiwa Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, yang
[51]
mengungkapkan
pada
Kompas 15 Februari 2010
“ Virgin Coconut Oil (VCO)
dapat digunakan untuk
mengobati luka bakar
karena mengandung asam
lemak, yakni asam laurat
dan asam kaprik” dan “
Asam laurat dan asam
kaprik yang terkandung
Sumber gambar. Kesehatan.kompas.com
dalam VCO atau minyak
kelapa murni yang terbuat
Gambar 11. Illustrasi VCO (Virgin Coconut Oil).
dari daging kelapa segar
yang proses pembuatannya
dilakukan pada suhu relatif rendah mampu mengatasi infeksi virus,
bakteri, protozoa, dan mempercepat metabolisme sel di kulit ”. Cara
pemakaian obat ini juga mudah dan praktis, sehingga masyarakat tidak
banyak yang kebingungan. “Penggunaannya tidak perlu dicampur apaapa, VCO langsung dioleskan ke bagian kulit yang mengalami luka
bakar. VCO banyak dijual di pasaran, sehingga masyarakat tidak sulit
untuk mendapatkannya” (Fitri, 2010)
VCO tidak hanya dapat mengatasi luka bakar seperti yang telah
diungkapkan pada paragaraf sebelumnya. Asam laurat dalam VCO
memiliki banyak manfaat karena asam laurat ini juga ditemukan pada
air susu ibu (ASI), satu diantara manfaatnya adalah prevalensi atau
memperlambat terjadinya penyakit jantung dan kolesterol.
Minyak kelapa murni yang diperoleh melalui proses pemanasan
bertahap atau pengolahan terkontrol dengan perbaikan pada cara
pengolahan tradisional memiliki mutu yang lebih baik. Beberapa kriteria
mutu minyak yang diperoleh melalui proses pemanasan bertahap
adalah kadar asam lemak bebas (ALB) 0,02%, kadar air 0,02-0,03%,
tidak berwarna (bening) dan berbau harum. Bahkan daya simpan
minyaknya masih lebih baik yaitu 6 – 8 bulan.
Sesuai Pasal 1 Peraturan Kepala Badan POM No.
HK.00.05.4.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana
Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka,
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [52]
ditetapkan bahwa Obat Tradisional adalah sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. VCO terdiri dari
bahan alam minyak kelapa murni atau minyak dara yang diperoleh dari
proses ekstraksi daging buah kelapa (cocos nucifera) pada suhu rendah
atau tanpa pemanasan. Berdasarkan hal tersebut maka produk VCO
termasuk kategori obat tradisional.
Jika dikaitkan dengan jerawat, apakah VCO mampu mengatasi
serta menyembuhkan jerawat? Jawabannya adalah bisa, telah
diungkapkan pada paragraf sebelumnya bahwa jerawat dapat
mengatasi infeksi bakteri dan mempercepat metabolisme kulit. Pada
halaman kelima telah dijelaskan bahwa penyebab jerawat adalah
bakteri Propionibacterium Acnes yang tinggal di sekitar folikel kulit.
Namun VCO tidak membersihkan permukaan kulit. VCO
hanyalah merawat nutrisi kulit. Maka apabila para remaja ingin
memakainya sebagai obat jerawat, hal tersebut kurang cocok. Karena
hal ini dapat menyebabkan keadaan kulit muka lebih berminyak,
mudah menangkap kotoran dan mengurangi keindahan kulit wajah.
Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu teknologi yang dapat
mengolah minyak kelapa (VCO) menjadi produk yang diminati oleh para
remaja sebagai penunjang kepercayaan diri. Telah beredar banyak obat
pemakaian luar di pasar, misalnya sabun berbentuk cream, atau dalam
bentuk batangan. Namun sabun tersebut terbatas pada jenis kelamin
pemakai, dan adapula yang menimbulkan efek samping. Sehingga pada
akhirnya kita lebih memilih obat alternatif atau obat tradisional.
2.6
Pembuatan Minyak Kelapa
Pembuatan minyak kelapa yang saya jelaskan hanya
pengolahan minyak kelapa cara basah. Sebenarnya masih banyak cara
untuk mengekstrak sari-sari buah kelapa menjadi minyak kelapa.
Namun, cara ini merupakan cara termudah dan teah banyka dilakukan.
[53]
2.5.1
Pengolahan
Basah
Minyak
Kelapa
Cara
Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan melalui
pembuatan santan terlebih dahulu atau dapat juga di pres dari daging
kelapa setelah digoreng. Santan kelapa merupakan cairan hasil
ekstraksi dari kelapa parut dengan menggunakan air. Bila santan
didiamkan, secara pelan-pelan akan terjadi pemisahan bagian yang
kaya dengan minyak dengan bagian yang miskin dengan minyak.
Bagian yang kaya dengan minyak disebut sebagai krim, dan bagian
yang miskin dengan minyak disebut dengan skim. Krim lebih ringan
dibanding skim, karena itu krim berada pada bagian atas, dan skim
pada bagian bawah.
2.5.1.1
Cara Basah Tradisional
Cara basah tradisional ini sangat sederhana dapat dilakukan
dengan menggunakan peralatan yang biasa terdapat pada dapur
keluarga. Pada cara ini, mula-mula dilakukan ekstraksi santan dari
kelapa parut. Kemudian santan dipanaskan untuk menguapkan air dan
menggumpalkan bagian bukan minyak yang disebut blondo. Blondo ini
dipisahkan dari minyak. Terakhir, blondo diperas untuk mengeluarkan
sisa minyak.
2.5.1.2
Cara Basah Fermentasi
Cara basah fermentasi agak berbeda dari cara basah tradisional. Pada cara basah fermentasi, santan didiamkan untuk memisahkan skim dari krim. Selanjutnya krim difermentasi untuk memudahkan penggumpalan bagian bukan minyak (terutama protein) dari
minyak pada waktu pemanasan. Mikroba yang berkembang selama
fermentasi, terutama mikroba penghasil asam. Asam yang dihasilkan
menyebabkan protein santan mengalami penggumpalan dan mudah
dipisahkan pada saat pemanasan. Tahapan proses cara fermentasi
adalah sebagai berikut.
a) Daging buah kelapa diparut. Hasil parutan (kelapa
parut) dipres sehingga mengeluarkan santan. Ampas
ditambah dengan air (ampas : air = 1 : 0,2) kemudian
dipres lagi. Proses ini diulangi sampai 5 kali. Santan
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [54]
yang diperoleh dari tiap kali pengepresan dicampur
menjadi satu.
b) Santan dimasukkan ke dalam wadah pemisah skim
selama 12 jam, akan terjadi pemisahan skim pada
bagian bawah dan krim pada bagian atas. Setelah
terjadi pemisahan, kran saluran pengeluaran dari
wadah pemisah dibuka sehingga skim mengalir keluar
dan menyisakan krim. Kemudian krim ini dikeluarkan
dan ditampung pada wadah terpisah dari skim.
c) Krim dicampur dengan ragi tapai (krim : ragi tapai = 1 :
0,005, atau 0,05%). Selanjutnya, krim ini dibiarkan
selama 20-24 jam sehingga terjadi proses fermentasi
oleh mikroba yang terdapat pada ragi tapai.
d) Krim yang telah mengalami fermentasi dipanaskan
sampai airnya menguap dan proteinnya menggumpal.
Gumpalan protein ini disebut blondo. Pemanasan ini
biasanya berlangsung selama 15 menit.
e) Blondo yang mengapung di atas minyak dipisahkan
kemudian dipres sehingga mengeluarkan minyak.
Minyak ini dicampurkan dengan minyak sebelumnya,
kemudian dipanaskan lagi selama 5 menit.
f)
Minyak yang diperoleh disaring dengan kain kasa
berlapis 4. Kemudian minyak diberi BHT (200 mg per kg
minyak).
g) Minyak dikemas dengan kotak kaleng, botol kaca atau
botol plastik.
2.7
Teknologi Sabun
Sabun merupakan satu diantara teknologi sederhana. Dimulai
oleh masyarakat Funisia pada tahun 600SM di hulu sungai Rhone,
mereka membuat sabun dari lemak kambing dan abu-abu khusus.
Sabun merupakan campuran basa natrium atau kalium dari asam
lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan
direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada
suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan
[55]
saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol
dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah
kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang
kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak
zaitun.
Sumber gambar. www.photostock.com
Gambar 12. Illustrasi sabun (sabun mandi)
Penggunaan teknologi pembuatan sabun adalah solusi untuk
minyak kelapa yang selama ini dipakai dengan cara mengoleskannya.
Selain itu, sabun memiliki efek membersihkan tubuh dari bakteri,
karena mayoritas bakteri memiliki nilai pH asam dan sabun memiliki
nilai pH basa dari senyawa yang terkandung Kalium Hidroksida. Sabun
merupakan produk yang mudah pengujiannya, hal ini dikarenakan
sabun dapat tercampur dengan air dalam waktu yang singkat. Jadi
konsumen yang ingin menguji, apakah sabun ini dapat mengatasi
jerawat? Hal tersebut dapat dilakukan dengan mencampurkan air
sabun dengan lemak daging sapi. Karena jerawat mengandung lemak,
kotoran dan sekresi minyak yang terhambat. Pemakaian sabun juga
tidak memiliki aturan tertentu seperti obat. Tidak menimbulkan efek
samping bagi konsumennya.
Perkembangan sabun sebagai obat anti jerawat telah lama
digunakan, namun banyak yang merasakan pengobatan ini
membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan hadirnya sabun yang
terbuat dari minyak kelapa ini diharapkan dapat memenuhi keinginan
konsumen, yaitu pengobatan tanpa efek samping dan juga cepat dalam
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [56]
mengatasi penyakit. Pembuatan sabun ini juga dapat dilakukan secara
mandiri. Karena peralatan dan bahan yang dibutuhkan sederhana dan
mudah ditemukan di pasar terdekat.
Pada umumnya sabun yang beredar berbahan dasar Sodium
Lauryl Sulfate (SLS). Bahan ini juga sering dipakai sebagai bahan dasar
pembersih lantai. Dalam industri kecil sering menggunakan SLS karena
harganya yang murah. Sabun yang baik tidak membuat kulit kering,
karena terbuat dari asam lemak alami pada minyak, yang menjadikan
kulit tetap lembab.
2.8
Metode Pembuatan sabun
Telah dijelaskan bahwa sabun merupakan teknologi sederhana,
maka pembuatannya juga mudah. Kita tidak memerlukan keahlian
khusus untuk membuatnya. Bahan yang diperlukan mudah ditemukan
disekitar kita, hanya senyawa NaOH yang hanya dijual di toko-toko kimia
terdekat. Alat yang digunakan sederhana, alat-alat ini biasa ada di
dapur rumah. Cara pembutannya memerlukan waktu yang agak lama.
Bahan-bahan yang diperlukan.
a) Bahan utama adalah minyak, seperti minyak jagung,
minyak kedelai. Yang kita gunakan adalah minyak
kelapa
b) Air yang berfungsi sebagai katalisator atau pelarut yang
berguna untuk mempercepat proses dan sebaiknya
anda menggunakan air murni atau air suling yang
dibuat khusus, dan banyak di jual di penjual bahan dan
alat untuk kimia. Jangan memakai air sembarangan
agar hasilnya sempurna.
c) NaOH atau KOH untuk bahan mengubah minyak
menjadi sabun mandi.
d) Pewarna sebagai pelengkap dan sabun menjadi
menarik dengan warna yang cantik.
e) Zat Tambahan seperti Rempah-rempah, herbal,
maizena atau kanji, yang di tambahkan pada saat trace
[57]
f)
Fragnace Oil dan Essensial untuk memberikan hawa
harum untuk sabun mandi.
Alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut.
a) Pakailah masker untuk menghalangi bahan larutan
NaOH atau KOH yang tercium dan masuk ke dalam
pernafasan anda.
b) Kaca Mata untuk menghindari dari uap larutan NaOH
atau KOH.
c) Pakailah sarung tangan pada saat pembuatan sabun
agar tangan anda tidak iritasi dan sabun tidak tercemar
dengan zat-zat yang menempel di tangan anda.
d) Wadah air dari plastik untuk menampung air.
e) Timbangan dengan skala terkecil 1 atau 5 gram
f)
Sendok stainless steel atau plastik polipropilen untuk
mengaduk larutan NaOH atau KOH dengan bahan lain.
g) Wadah plastik lain untuk menimbang serta bisa
menjadi tempat air dan minyak.
h) Cetakan untuk mencetak sabun
i)
Kain untuk menutup cetakan
j)
Blender dengan tutupnya untuk mencampur bahanbahan sabun.
Tata cara pembuatan
a) Cetakan yang anda siapkan berikan minyak agar tidak
susah mengeluarkan sabun dari cetakan. Cetakan anda
bisa dari plastik atau pipa PVC. Cetakan bisa anda buat
sesuai dengan keinginan sendiri seperti berbentuk
bulat atau segi empat atau lainnya.
b) Timbang air dan NaOH atau KOH, 100ml. Larutkan
NaOH atau KOH ke dalam air bersuhu dibawah 10
(Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan
stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen).
Jangan menuangkan air ke NaOH atau KOH. Tuangkan
NaOH atau KOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk
higga larut. Pertama-tama larutan akan panas dan
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [58]
berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di
tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan.
Akan didapatkan larutan yang jernih.
c) Timbang minyak kelapa 10 – 15gram.
d) Tuangkan minyak yang sudah ditimbang ke dalam
blender.
e) Hati hati tuangkan larutan NaOH atau KOH ke dalam
minyak.
f)
Pasang cover blender, taruh kain di atas cover blender
untuk menghindari cipratan dan proses pencampuaran
(menghomogenkan zat) dengan putaran terendah.
Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan
anda. Hentikan blender dan periksa sabun untuk
melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana
sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari
proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran
sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan
sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih
membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
g) Pada saat “trace” tadi anda bisa menambahkan
pengharum, pewarna atau aditif. Aduk beberapa detik
kemudian hentikan putaran blender.
h) Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan
kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi
selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari
cetakan, potong sesuai selera. Simpan sekurangkurangnya 3 minggu sebelum dipakai.
[59]
Pada subjudul pendahuluan telah dijelaskan mengapa saya
mengambil tema tentang pertanian dan mengambil judul “Aplikasi
Antioksidan pada Jerawat Remaja”. Pada subjudul pembahasan telah
dijelaskan, apa saja masalah yang timbul akaibat jerawat. Beragam
pendapat dikemukakan namun dokter spesialis kulit dr. Eddy Karta
SpKK telah mengungkapkan bahwa kebersihan juga menjadi aspek
penting dalam mengobati jerawat. Obat yang telah beredar belum tentu
menyehatkan, begitu pula dengan sabun yang telah kita buat, dengan
metode, alat dan bahan yang telah saya jelaskan. Namun sabun ini
memberikan dampak negatif yang lebih sedikit daripada obat jerawat
yang telah beredar di pasar.
3.1
Kesimpulan
Obat memiliki hakekat menyehatkan, maka obat yang baik
memiliki sedikit atau tidak memiliki efek samping. Obat pemakaian luar
menjadi obat yang paling diminati oleh masyarakat. Para remaja banyak
yang menginginkan penyembuhan yang cepat. Penyakit jerawat
membuat kontrol emosional remaja memburuk, depresi, kurang
percaya diri, dan penolakan terhadap diri sendiri. Hal ini menjadi kronik,
karena solusi mengatasi jerawat selama ini dianggap kurang efektif.
Dikarenakan obat yang digunakan hanya bersifat mencegah, baik obat
pemakaian luar maupun dalam.
Buah kelapa merupakan komoditi hasil pertanian yang bisa
ditemukan di seluruh Indonesia. Pembudidayanya terus dikembangkan,
karena permintaan konsumen yang terus meningkat. Budidaya kelapa
tidaklah terlalu sulit, hanya memerlukan waktu yang lebih lama dengan
perawatan yang teratur. Kelapa memiliki antioksidan yang dapat
mencegah radikal bebas. Antioksidan umumnya dapat ditemukan pada
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [60]
buah-buahan. Satu diantara olahan produk kelapa adalah minyak
kelapa (VCO) virgin coconut oil. Produk ini telah diekspor di Asia
maupun Afrika sebagai obat alternatif. Buah kelapa mengandung
banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sehingga produk olahannya
dapat dimanfaatkan menjadi obat alternatif. Pembutan sabun dari
minyak kelapa merupakan solusi dari permintaan masyarakat
utamanya para remaja yang meminta penyembuhan yang tepat dan
cepat untuk jerawat.
Penyembuhan jerawat umunya dilakukan melalui obat
pemakaian luar seperti sabun, facial scrub, dan lainnya. Ada pula yang
menggunakan obat alternatif yaitu berupa campuran dari bahan-bahan
alami seperti putih telur, lidah buaya, dan juga air kelapa. Banyaknya
obat membuat konsumen bingung memilih, yang mana obat yang cocok
dengan kulitnya karena jenis kulit manusia berbeda-beda ada yang
sensitif dan ada pula yang tahan terhadap kondisi apapun. Teknologi
sederhana pembuatan sabun menjadi jawaban untuk membuat obat
tradisional yang mengatasi jerawat lebih mudah dipakai, seperti yang
telah diungkapkan pada paragraf sebelumnya bahwa “pembuatan
sabun dari minyak kelapa merupakan solusi dari permintaan
masyarakat utamanya para remaja”.
Cara pembuatan sabun tidaklah sulit. Kita membutuhkan alat
dan bahan yang sederhana dan mudah ditemukan di pasar. Sabun
merupakan teknologi sederhana yang telah lama ditemukan dan terus
dikembangakan. Dengan kemudahan pembuatannya, tidak heran
banyak industri kecil (home industry) membuat produk sabun.
Dikarenakan permintaan sabun yang terus meningkat, yang tidak hanya
mebersihkan kulit namun juga dapat melindungi dan memenuhi nutrisi
kulit. Melihat banyaknya permintaan dan belum adanya obat yang
mengatasi jerawat secara cepat maka harus segera dimulai pembuatan
sabun dari minyak kelapa.
[61]
Suhardiono, L. 1993. Budidaya Kelapa. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Ardhiansyah. 2005. Proses Pengolahan Minyak Kelapa. Teknologi
Minyak Kelapa (MAPI-2006): 1 – 3.
Barlina, Rindengan. 2004. Potensi Buah Kelapa Muda untuk Kesehatan
dan Pengolahannya. Perspektif Volume 3 Nomor 2: 48 – 51.
Herawati dan Syafsir Akhlus. 2006. Kinerja BHT sebagai Antioksdan
Minyak Sawit pada Perlindungan Terhadap Oksigen Singlet.
Akta Kimindo Volume 2 Nomor 1: 2 – 3.
Acandra.
2010. Atasi Luka Bakar dengan VCO. (Online)
(http://kesehatan.kompas.com) diakses tanggal 21 Mei 2013
Al Muhtaram. 2007. Antioksidan dan Radikal Bebas. (Online)
(http://www.metris-community.com) diakses tanggal 18 Mei
2013.
Aris. 2013. Sejarah Sabun Mandi dan Perkembangannya. (Online)
(http://www.kumpulansejarah.com) diakses tanggal 22 Mei
2013.
Ariwibowo,
Budi.
2011.
Virgin
Coconut
Oil.
(Online)
(http://kesehatan.kompasiana.com/) diakses tanggal 21 Mei
2013
Atmaja, Ade A. Fitri. 2012. Manfaat Omega-3, Omega-6, Omega-9 dan
Efek Buruk Bila Dikonsumsi Berlebihan. (Online)
(http://kesehatan.kompasiana.com) diakses tanggal 19 Mei
2013
Ayunda. 2012. Kumpulan Foto. (Online (http://www.photostock.com)
diakses tanggal 20 Mei 2013
Dewi, Ayu P. 2011. Manfaat Kelapa. (Online (http://repository.ipb.ac.id)
diakses tanggal 17 Mei 2013
Aplikasi Antioksidan Kelapa untuk Jerawat Remaja | [62]
Fadillah.
2010.
Cara
Membuat
Sabun.
(Online)
(http://tek.sederhana.com) diakses tanggal 17 Mei 2013.
Karta, Eddy.,dr.SpKK. 2013. Jerwat Bernanah dan Susah Sembuh
Apakah Acne Vulgaris? (Online) (http://cybermed.cbn.net.id)
diakses tanggal 17 Mei 2013.
Putra,
Sinly Evan. 2008. Antioksidan Alami di sekitar Kita.
(http://www.chem-is-try.org) diakses tanggal 18 Mei 2013.
Rizal.
2012. Tanaman Kelapa Cocos nucifera L. (Online)
(http://rizalm09.student.ipb.ac.id) diakses tanggal 22 Mei
2013.
Warisno. 2000. Pengolahan Hasil Bioenergi Pedesaan. (Online) (http:
//pphp.deptan.go.id) diakses tanggal 20 Mei 2013.
Anonim. 2000. Apa Penyebab Jerawat Paling Umum. (Online)
(http://WEB-INF.prmob.net) diakses tanggal 17 Mei 2013.
Anonim.
2000.
Kelapa
(Cocos
nucifera
L.).
(Online)
(http://www.plantamor.com) diakses tanggal 17 Mei 2013
Download