PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS V SDN CINTANAGARA Nama : HALIN HAERUL SOBIR Email :[email protected] PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Berdasarkan observasi awalyang dilakukan di SDN Cintanagara Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, diketahui strategi pembelajaran yangdigunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, masih terpusat pada guru. Hal ini ditunjukkan nilai rata-rata siswa dalam membaca pemahaman baru mencapai 54,63 masih dibawah nilai kreteria ketuntasan minimal (KKM) 68. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan apakah penerapan strategi PQ4R (preview, question, read, refect, recute, and review) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, mendeskripsikan bagaimana penerapan strategi PQ4R yang dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Cintanagara Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, masing- masing siklus terdiri dari empatlangkah, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan yang diberikan pada siklus Idan siklus II berupa penerapan skenario pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R yang terdiri dari enam langkah,yaitu preview (membaca selintas dengan cepat), question (bertanya), read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya jawabsendiri), dan review (mengulang secara keseluruhan).Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Cintanagaradengan jumlah 45 siswa.Instrumen pada penelitian ini berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), soal-soal tes, dan pedoman observasi. Kata Kunci : Membaca Pemahaman, Teknik PQ4R, SD. PENDAHULUAN Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Pendidikan hendaknya tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan memberikan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh kedepan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. Bedasarkan alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi para pendidik khusunya guru untuk menguasai berbagai model dan strategi belajar. Strategi belajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki oleh guru maupun calon guru, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya baik menurut siswa, maka mereka akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur katanya, sopan santunnya, motorik dan gaya hidupnya. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting.Yang dimaksudkan disini adalah membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesusastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi.Namun demikian, siswa terkadang malas untuk sekedar mengetahui apalagi memahami apa yang mereka baca. Hal ini berdampak pada berkurangnya penghayatan dan pemahaman terhadap apa yang mereka baca. Hal ini berimbas pula pada kurangnya kekayaan materi pada siswa dari hasil membaca. Untuk dapat memahami sebuah tulisan, pertamatama siswa harus mau membaca dan memahami sebuah bacaan. Namun, kurangnya disiplin atau ketegasan guru dalam memberi tugas, membuat siswa tidak sungguh-sungguh memahami apa yang mereka baca. Tidak jarang siswa tidak tahu pesan atau isi dari bacaan yang mereka baca.Faktor waktu dan lingkungan tempat belajar siswa juga terpengaruh. Hal ini bias saja diakibatkan karena lingkungan belajar yang tidak nyaman sehingga membuat siswa malas. Berdasarkan observasi, dalam proses belajar khususnya memahami sebuah bacaan terdapat beberapa kelemahanyang mempengaruhi hasil pemahaman siswa, maka ditemukan kelemahankelemahan sebagai berikut : 1) Siswa kurang tertarik untuk membaca keseluruhan dari isi bacaan sehingga pemahaman mereka kurang, 2) kurangnya minat membaca pada siswa, 3) kurang tersedianya bahan bacaan yang menarik dan cenderung disukai mereka, 4) kurangnya pengelolaan perpustakaan, dan 5) suasana yang kurang kondusif didalam perpustakaan (panas dan sempit). Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan masalah dan perlu adanya pendekatan atau metode pembelajaran lain agar masalah tersebut dapat dipecahkan. Untuk itu model pengajaran dengan menggunakan PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) dapat membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan membantu proses belajar mengajar dikelas yang dilaksanakan dengan membaca buku. Strategi PQ4R dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa serta memberikan suasana belajar yang menyenangkan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pembelajaran Membaca Pemahaman Melalui Metode PQ4R pada siswa kelas V SDN Cintanagara” KAJIAN TEORI Pengertian Membaca Pemahaman Membaca pada hakikatnya adalah aktivitas yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Proses visual membaca ialah proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata-kata lisan. Pada proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Tiga istilah yang merupakan komponen dasar dari proses membaca, yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian diasosiasikan dengan bunyi-bunyi yang sesuai dengan sistem tulisan, sedangkan proses decoding(penyandian) merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Proses recording dan decoding biasanya berlangsung pada kelas rendah, yaitu SD kelas (I, II, dan III) yang dikenal dengan istilah membaca permulaan. Penekanan membaca pada tahap ini ialah proses perceptual, yaitu pengenalan korespondensi rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Sementara itu proses memahami makna(meaning) lebih ditekankan di kelas tinggi SD. Di samping keterampilan decoding, pembaca juga harus memiliki keterampilan memahami makna (meaning).Pemahaman bacaan merupakan komponen penting dalam suatu aktivitas membaca, karena pemahaman bacaan dapat meningkatkan keterampilan atau kepentingan membaca maupun tujuan yang hendak dicapai. Pemahaman menurut Membaca pemahaman menurut Tampubolon adalah Kemampuan memahami isi bacaan secara menyeluruh.Konsep pemahaman dalam penelitian ini terkait erat dengan pemahaman terhadap bacaan atau wacana.Ahuja berpendapat membaca pemahaman adalah sebuah kemampuan yang diperlukan bagi orang yang mau mencari informasi dari teks tertulis.Selain itu membaca juga sebagai alat untuk belajar. Jadi membaca merupakan proses belajar. Goodman, dkk mengungkapkan bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang mana proses merekonstruksi pesan itu berlapis, interaktif, dan terjadi proses-proses pembentukan dan pengujian hipotesis.Artinya, pada saat membaca seseorang melakukan proses penggalian pesan dari teks, berinteraksi dengan makna yang terdapat di dalam teks tersebut, selanjutnya pembaca membuat dan menguji hipotesis. Hasil dari pengujian hipotesis tersebutdijadikan dasar untuk menarik simpulan.Devine memberikan definisi membaca pemahaman adalah proses menggunakan informasi sintaks, semantik, dan retoris yang terdapat dalam teks tertulis yang tersusun dalam pikiran pembaca dengan menggunakan pengetahuan umum yang dimiliki, kemampuan kognitif, dan penalaran. Selanjutnya pembaca merumuskan hipotesis sebagai perwujudan dari pesan yang tersurat dari teks. Definisi tersebut menjelaskan bahwa dalam memahami bacaan, pembaca membangun pengetahuan baru dengan menghubungkan penalaran dan pengetahuan yang telah diketahui. Berdasarkan beberapa pendapat tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah kemampuan untuk merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks dan menghubungkan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki guna memahami informasi, ide pokok dan detail penting secara tepat. Metode PQ4R Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, seorang guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang baik, baik dari segi pendekatan, metode dan teknik yang digunakan. Gurumerupakan komponen terpenting dalam kegiatan belajar mengajar. Strategi yang digunakan oleh guruakan sangat berpengaruh terhadap hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan di kelas. PQ4R adalah strategi yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Kegiatan yang dilakukan di antaranya membaca selintas dengan cepat, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh (Lampono, 2006: 138). Pada intinya, PQ4R adalah mengingat apa yang telah dibaca. Membaca menjadi kegiatan awal yang harus dilakukan, keterampilan dan kebiasaan membaca menjadi berperan penting dalam penggunaan metode ini.Seorang guru harus dapat mengontrol siswa dengan baik, karena mungkin saja ada beberapa orang siswa yang memiliki kemampuan membaca yang kurang baik, atau pada saat kegiatan membaca siswa malah bergurau dengan temannya. Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adaah question (bertanya), dan 4R adalah singkatan dari read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya jawab sendiri), review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui. Mempelajari juduljudul atau topik-topik utama membaca, pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Resitasi informasi dasar, khususnya bila disertai dengan beberapa bentuk elaborasi, kemungkinan sekali akan memperkaya pengkodean (Trianto, 2007: 93). Dengan membaca selintas dengan cepat, bertanya, membaca lagi, merefleksi, bertanya dan menjawab sendiri (mencari jawaban) dan mengulang secara menyeluruh, maka proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Ada pergantian tahap demi tahap yang harus dilakukan oleh siswa dibimbing guru bidang studi yang akan membuat pembelajaran menjadi lebih mudah dilakukan. Secara detail, tahapan-tahapan dalam penggunaan metode PQ4R adalah sebagai berikut: 1. Preview (penjajakan), yaitu melakukan penjajakan materi setiap bab, untuk mendapatkan suatu gagasan tentang berbagai topik pokok dan bagiannya. Penjajakan semacam ini memungkinkan pengorganisasian materi yang telah dibaca. 2. Question (mengajukan pertanyaan), yaitu mengajukan pertanyaan untuk setiap bagian yang penting. 3. Read (membaca), yaitu melakukan kegiatan membaca bagian yang penting dengan teliti untuk mencairkan jawaban pertanyaanpertanyaan yang telah dibuat. 4. Reflect (merefleksi), yaitu tahap merefleksikan teks pada saat membaca, memikirkan contohnya dan membuat hubungan dengan hal-hal lain yang diketahui. 5. Recite (menceritakan), yaitu tahap menguraikan atau menceritakan kembali ideide utama/fakta-fakta dari suatu bagian dan mencoba lagi menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan. 6. Review (mengulang), yaitu tahap pengulangan kembali setelah menyelesaikan satu bab penuh. Berbagai fakta penting dari apa yang dibaca harus diingat dan mencoba lagi menjawab pertanyaan yang diajukan. Di samping penguraian yang tepat, tahapan ini merupakan latihan pengingatan kembali yang sangat menguntungkan ingatan (Nabisi Lampono, 2006: 138). Kesimpulan Dalam sebuah proses belajar mengajar ada interaksi yang trjadi antara dua pihak yaitu pndidik dan peserta didik. Interaksi tersebut merupakan crminan dari sebiah proses yang berjalan secara terus-menerus, dan merupakan hasil dari penguasaan matri maupun metode pembelajaran yang telah diberikan. Seorang pendidik hndaknya menguasai berbagai metode pmbelajaran sebagai bekal agar ia dapat memberikan pelajaran dengan berbagai variasi agar anak tidak merasa bosan. Membaca merupakan aktivitas yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sedangkan dalam proses belajar mengajar membaca sangatlah penting.Hal ini merujuk pada kurangnya pemahaman siswa terhadap bacaan yang mereka baca sendiri. Dngan demikian bukan hal yang mustahil apabila seorang anak blum mampu menguasai matrinya hanya dengan mambaca saja. Sebuah teknik pembelajaran yang mengutamakan interaksi antar sesama dan antara guru dengan murid dirasakan perlu. Hal inilah yang terdapat pada teknik PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) yang dirasakan sangat berguna bagi kalangan pendidik dan pserta didik dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar semua materi yang disampaikan terserap scara efektif dan efisien. Ini akan berdampak pada tecapainya penguasaan materi yang diharapkan. Daftar Pustaka Tarigan, HG, (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung :Angkasa Purwanto, M. Ngalim, (2004). Model-Model Pembelajaran, Bandung :Remaja Rosdakarya