peningkatan antusias belajar ilmu pengetahuan alam melalui

advertisement
PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PQ4R
(PREVIEW, QUESTION, READ,REFLECT, RECITE,
REVIEW) PADA SISWA KELAS IV
SDN SUKOLILO 04
2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh:
SUMIAH
A 54E090111
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
ABSTRAK
PENINGKATAN ANTUSIAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MELALUI PENERAPAN MODEL PQ4R (PREVIEW, QUESTION,
READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA
KELAS IV SEMESTER I SDN SUKOLILO 04
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Sumiah, A 54E090111. Program Studi PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, Halaman
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Antusias belajar
IPA melalui penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo. Bentuk
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak
dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa
kelas IV SDN 04 Sukolilo yang berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan
data digunakan teknik observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) dapat meningkatkan antusias belajar siswa pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam kelas IV SDN 04 Sukolilo Tahun Pelajaran 2012/2013.
Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai ratarata siswa 6,5 dengan persentase ketuntasan sebesar 26%, siklus I nilai ratarata kelas 70,8 dengan persentase ketuntasan sebesar 46%, siklus II nilai ratarata kelas 74,5 dengan presentase ketuntasan sebesar 98%.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat
meningkatkan antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV
SDN 04 Sukolilo tahun pelajaran 2012/2013.
Kata Kunci: Model pembelajaran PQ4R (preview, question, read, reflect,
recite, review), antusias belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk
menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, karena pendidikan merupakan
sarana yang paling tepat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia.Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga
sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian
pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.
Antusias merupakan bentuk sikap keterkaitan atau sepenuhnya terlihat
dengan satu kegiatan karena menyadari pentingnya atau bernilainya kegiatan
tersebut. Siswa dikatakan memiliki antuias belajar apabila memiliki ketertarikan
terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan berusahan melibatkan diri dalam
kegiatan yang berkaitan dengan prosespembelajaran yang berlangsung.
Faktanya kondisi tersebut belum dapat tercapai dengan baik dalam
pembelajaran IPA. Antusias siswa masih rendah dalam mengikuti pembelajaran.
Hal ini dapat terlihat dari kurang kondusifnya proses pembelajaran dan siswa
cenderung pasif dalam pembelajaran. Jadi antusias belajar merupakan salah satu
alat motivasi atau alasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar, tanpa
adanya minat daridalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka akan
ragu-ragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal
atau diharapkan.
Apabila seorang siswa mempunyai antusias terhadap mata
pelajaran tersebut, maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian
akan memperhatikan materi pelajaran tersebut.
Metode pembelajaran IPA yang digunakan oleh beberapa guru di SDN
Sukolilo 04 kec. Sukolilo kab. Pati tahun 2012/2013, adalah metode konvensional
yang mengandalkan ceramah. Metode konvensional yang digunakan pada saat
mengajar hanya menitikberatkan pada keaktifan guru sedangkan siswa cenderung
pasif, ramai, kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi, konsentrasi
dalam belajar kurang terfokus dan sebagian siswa tidak membawa buku pelajaran.
Hal ini sering menjadikan siswa tidak aktif untuk menerima materi pelajaran
karena tidak setiap siswa memiliki karakteristik yang sama. Oleh karena itu,
Dengan melihat perbedaan dan karakteristik serta potensi yang dimiliki siswa,
dapat digunakan metode PQ4R sebagai alternatif proses pembelajaran dalam
rangka meningkatkan antusis belajar.
Menurut Trianto (2011: 151), PQ4R merupakan metode yang digunakan
untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P singkatan dari
preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah question (bertanya), dan 4R
singkatan dari read (Membaca), reflect (Refleksi), recite (Tanya jawab sendiri),
review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal dan
mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang
telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik utama membantu
pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga memudahkan
perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
Dengan menerapkan metode pembelajaran PQ4R, diharapkan dapat
diciptakan suatu proses pembelajaran dimana siswa dapat belajar dengan
mengingat informasi dari suatu bahan bacaan, dan dapat membantu guru untuk
mengaktifkan kemampuan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran.
Sehingga, siswa dapat aktif dalam kegiatan. pembelajaran serta dapat mengaitkan
pelajaran yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Sehingga diharapkan ada Peningkatan Antusias belajar ilmu pengetahuan alam
melalui penerapan model PQ4R pada siswa kelas 4 semester II SDN 04 Sukolilo
Tahun Pelajaran 2012/2013.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut : “ Apakah melalui penerapan model pembelajaran
PQ4R dapat meningkatkan antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa
kelas V Smster 1 SDN Ukolilo 04 Tahun Pelajaran 2012/2013?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum.
a. Untuk meningkatkan antusias siswa dalam model pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam
b. Untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Tujuan Khusus.
Untuk meningkatkan antusias belajar IPA melalui penerapan model PQ4R
( prevew, quition,read,reflect, recite, revew ) pada siswa kelas IV SDN
Sukolilo 04 kec. Sukolilo, kab. Pati Tahun 2012/2013.
Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menyumbangkan khasanah pengetahuan di bidang kependidikan,
khususnya dalam konteks pelaksanaan proses pembelajaran PQ4R
b. Sebagai dasar kegiatan penelitian selanjutnya dalam melakukan
Penelitian Tindakan Kelas.
2.
Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
1) Dengan hasil penelitian ini diharapkan SDN 04 sukolilo dapat lebih
meningkatkan motivasi belajar IPA dengan model pembelajaran
PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).
2) Dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah melalui model
pembelajaran
PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review).
b.
Bagi Guru
1) Dapat memberikan masukan dalam memilih strategi pembelajaran
sebagai
salah
satu
upaya
memperbaiki
dan
memudahkan
pembelajaran IPA sehingga pencapaian hasil belajar dapat
ditingkatkan.
2) Meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya dan mengatasi segala
masalah di dalam kelas serta menggunakan metode pembelajaran
yang cocok/sesuai dengan situasi, kondisi dan kemampuan siswa.
c.
Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kesempatan
siswa lebih aktif dan motivasi dalam kegiatan pembelajaran IPA, tidak
ada rasa tertekan ketika belajar IPA.
LANDASAN TEORI
1. Antusias Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam merupakan makna alam dan berbagai
fenomenanya/ perilaku/ karakteristik yang dikemas menjadi sekumpulan teori
maupun konsep melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia.
Teori maupun konsep yang terorganisir ini menjadi sebuah inspirasi terciptanya
teknologi yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Berbagai inovasi
dalam pendidikan Ilmu Pengetahun Alam seperti timbul dalam pendekatan
pembelajaran dalam kurun waktu terakhir ini.
Hal ini merupakan upaya membelajarkan peserta didik agar dapat belajar
secaraoptimal. Banyak ragam inovasi dalam pembelajaran dikembangkan, sering
kali dikaitkan dengan suatu teori belajar tertentu atau mengantisipasi arah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimasa mendatang. Secara umum
pengkajian terhadap suatu kecenderungan atau inovasi dalam pendidikan sains
dapat kita telaah engan memperhatikan aspek filosofis, karakteristik, dan ciri
pokoki serta implikasi dalam praktek.Khususnya untuk pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam telah dilaporkan berbagai hasil penelitian yang berkaitan
dengan membelajarkan peserta didik. Upaya yang dilakukan akan terus berlanjut
agar peserta didik mempunyai bekal untuk mengantisipasi arah perubahan yang
akan terjadi.Menurut Gallager, (dalam Dahar, 1971: 61) “ketrampilan ilmu
pengetahuan
alam
merupakan
ketrampilan
untuk
memperoleh
dan
mengorganisasi pengetahuan tentang lingkungan”.
Belajar pada hakekatnya merupakan aktivitas yang utama dalam
serangkaian proses pendidikan di sekolah. Hal ini dapat dipahami karena berhasil
atau tidaknya tujuan pendidikan adalah dominan bergantung pada bagaimana
proses belajar mengajar itu berlangsung.
Inisiatif belajar merupakan keinginan yang timbul dari dalam diri
seseorang siswa untuk mengadakan atau berpartisifasi aktif dalam proses belajar
mengajar seperti mencetuskan ide-ide belajar, mengajukan pertanyaan,
mengemukakan pendapat/gagasan, dan mengemukan saran/usul tentang pelajaran
(Depdikbud ; 31).
Dari pernyataan di atas siswa merupakan sentral dalam proses belajar,
maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi
belajar mengajar. Aktivitas siswa dalam hal ini, baik secara fisik maupun secara
mental aktif, dan inilah yang sesuai dengan konsep CBSA.Jadi tidak ada gunanya
guru melakukan kegiatan interaksi belajar mengajar, kalau siswa hanya pasif saja,
sebab para siswalah yang belajar maka merekalah yang harus melakukannya.
Menurut joko sudarso (2003 : 8) “Antusias merupakan bentuk sikap
ketertarikan atau sepenuhnya terlibat dengan suatu kegiatan karena menyadari
pentingnya atau bernilainya kegiatan tersebut”.Sedangkan muhibbin syah (2003:
8) yang mendefinisikan bahwa “Antusias bearti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Jadi antusias belajar merupakan antusias belajar merupakan salah satu alat
motivasi atau alasan bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar, tanpa adanya
minat dari dalam diri siswa terhadap hal yang akan dipelajari, maka akan raguragu untuk belajar sehingga tidak menghasilkan hasil belajar yang optimal atau
yang diharapkan.
Apabila seorang siswa mempunyai minat terhadap mata pelajaran tersebut,
maka siswa akan merasa senang mempelajarinya, kemudian akan memperhatikan
materi pelajaran tersebut.
2. Penerapan Model Pembelajaran PQ4R
Metode PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi
ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat
membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan
membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai
tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena itu ketrampilan pokok
pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa adalah membaca
buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Aktivitas membaca yang terampil
akan membukakan pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam, serta
keahlian dimasa yang akan datang. Kegiatan dan ketrampilan membaca itu tidak
dapat diganti dengan metode-metode pengajaran lainnya. ”Dengan membaca kita
dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan” (Trianto, 2007: 146).
Dengan pemanfaatan metode membaca, seseorang dapat mengambil isi
yang terkandung dalam suatu buku. Andil metode membaca yang penting adalah
dapat membantu kegiatan membaca sesingkat mungkin, dengan daya serap
tinggi. Beberapa macam metode membaca yang harus diketahui dan dikuasai
oleh pembaca, sehingga dapat dimanfaatkan secara efektif ketika membaca
bacaan adalah :
a. Survey/preview/Overview (menyelidiki), ketiga istilah tersebut mempunyai
arti yang sama, yaitu melakukan penyelidikan terlebih dahulu untuk
mendapatkan
b. Question (Pertanyaan), semua ahli sependapat bahwa untuk meningkatkan
efisiensi membaca, kita harus memberikan jawaban atas pertanyaan tertentu.
Pertanyaan tersebut dapat merupakan pertanyaan yang kita buat sendiri atau
pertanyaan yang kadang-kadang diberikan di akhir sebuah bab. Dengan
mencari jawaban atas pertanyaan ini kita dapat membiasakan diri membaca
dengan kritis dan dengan demikian lebih kuat tertanam dalam ingatan.
c. Read (Membaca), untuk membaca buku teks, hendaknya kita berhenti sejenak
setelah menyelesaikan membaca suatu topik. Adakah pertanyaan yang
kurang jelas, pertentangan dengan teori lain atau alam nyata sehari-hari.
d. Recite/State/Recall (mengucapkan kembali), kalau kita sudah membaca, coba
ulangi lagi apa yang kita baca tanpa melihat/membaca buku. Kalau kita dapat
menceritakan kembali dengan benar, artinya kita sudah mengerti betul apa
yang kita baca.
Inilah intinya belajar dari sebuah buku.
e. Review/Repeat/Recall
(Mengulangi/Menguji),
hal
yang
tidak
kalah
pentingnya setelah selesai membaca buku adalah mengulangi apa yang telah
dibaca itu. Dalam mengulang suatu bab, usahakan untuk mengingat ide-ide
utamanya. Sinambungkan antara satu topik dengan topik yang lain dalam bab
tersebut secara garis besar
(Trianto, 2007: 147).
Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang
mereka baca. P singkatan dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Q
adalah Question (bertanya) dan 4R singkatan dari Read (membaca), Reflecty
(refleksi), Recite (tanya jawab sendiri) dan Review (mengulang secara
menyeluruh). Melakukan preview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sebelum membaca mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan mengawali proses
pembuatan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi membaca PQ4R
menurut Trianto (2007:149-156), adalah sebagai berikut :
a.
Preview, langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa membaca selintas
dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa tentang materi Alat
gerak pada manusia. Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub
topik utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu
paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa
dapat memeriksa setiap halaman dengan cepat, membaca satu atau dua kalimat
disana sini sehingga diperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan
dipelajari. Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam
bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan mereka
memberi keseluruhan ide yang ada.
b.
Question, langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Pergunakan
judul dan sub judul atau topik dan sub topik utama. Awali pertanyaan dengan
menggunakan kata “apa, siapa, mengapa dan bagaimana”. Kalau pada akhir
bab telah ada daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca
terlebih dahulu. Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang
membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat dia
membaca lebih hati-hati dan seksama serta akan dapat membantu mengingat
apa yang dibaca dengan baik.
c.
Read, membaca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara pikiran siswa
harus memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Janganlah membuat
catatan-catatan
panjang.
Cobalah
mencari
jawaban
terhadap
semua
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
d.
Reflect, reflect bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah ketiga (read),
tetapi merupakan suatu komponen esensial dari langkah ketiga tersebut.
Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi
cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara:
1)
menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah anda ketahui.
2)
mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep atau
perinsip-prinsip utama.
3)
cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam informasi
yang
disajikan.
4)
cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan masalahmasalah yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran
tersebut.
e.
Recite, pada langkah kelima ini siswa diminta untuk merenungkan
(mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butirbutir penting dengan nyaring dan dengan menyatakan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Siswa dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat
dan menggunakan kata-kata yang ditonjolkan dalam bacaan. Dari catatancatatan yang telah dibuat pada langkah terdahulu dan berlandaskan ide-ide
yang ada pada siswa, maka mereka diminta membuat intisari materi dari
bacaan. Usahakan intisari ini merupakan inti dari pembahasan konsep Bumi
dan Alam Semesta.
f.
Review, pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca catatan
singkat atau intisari yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh isi
bacaan bila perlu dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.
Tujuan penggunaan model pembelajaran PQ4R ini adalah sebagai
berikut:
a.
Untuk meningkatkan penguasaan konsep pada pokok bahasan Alat gerak
pada manusia.
b.
Untuk meningkatkan keterampilan proses siswa dalam mengikuti
pelajaran berupa keterampilan mengamati, mengajukan pertanyaan,
melakukan prediksi, menginterpretasi data, mengkomunikasikan, dan
merumuskan kesimpulan.
c.
Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran baik
secara individu maupun secara kelompok.
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang dipergunakan untuk memperoleh
data. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sukolilo 04, Kecamatan Sukolilo,
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut :
1. Subjek pelaku tindakan yaitu guru peneliti
2. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Sukolilo 04,
Sukolilo, Pati.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat praktis,
situasional dan kondisional berdasarkan permasalahan yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Penelitian ini berbasis kolaboratif,
sehingga penelitian ini
selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang
optimal.melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga memungkinkan adanya
tindakan yang berulang secara revisi untuk meningkatkan Antusias belajar IPA
siswa.
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Hopkins
(Suharsimi Arikunto,dkk., 2007:104-105). Daur ulang penelitian tindakan diawali
dengan
perencanaan
tindakan
(planning),
penerapan
tindakan
(action),
mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and
evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan
atau peningkatan yang diharapkan tercapai.
Jenis Penelitian
Menurut Arikunto (2006a : 118), “ data adalah hasil pencatatan peneliti,
baik yang berupa fakta maupun angka”. Disebutkan pula bahwa data adalah
segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk
suatu keperluan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut
Nawawi dan Martini(1992 : 49), data kualitatif menunjukkan kualitas atau mutu
dari sesuatu yang ada, berupa keadaan, proses, kejadian atau peristiwa dan lainlain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan.
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Yaitu pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung di
kelas pada setiap pertemuan tentang kondisi siswa. Nasution 1988 dalam
Sugiyono (2005: 64) ”observasi adalah pengamatan atau proses pengambilan
data dalam penelitian, dimana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian”. Pada pengumpulan data melalui observasi peneliti tidak hanya
sekedar mencatat dari apa yang ditemukan dalam pengamatan tersebut tetapi
perlu pertimbangan dulu yang kemudian mengadakan penelitian kedalam
suatu skala bertingkat. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data
tentang aktifitas siswa dan kinerja guru selama proses belajar mengajar
berlangsung.
2. Metode Wawancara
Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau
sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran PQ4R. Esterberg (2002)
dalam Sugiyono (2005: 72) mendefinisikan interview sebagai berikut:.
Wawancara merupakan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui
tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan dari seorang
guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, serta tindak lanjut dari
seorang guru dalam menerapkan media tersebut dalam pembelajaran
berikutnya.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dikembangkan oleh peneliti sebagai guru kelas
IV, pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut Arikunto (2006a : 149)
“ Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan metode”.Dalam
melakukan
penelitian
perlu
adanya
upaya
untuk
mengurangi
unsur
subjektifitas.Salah satu upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas tersebut
adalah menggunakan triangulasi.Menurut Burns (Zainal Arifin, 2011: 119) ada
beberapa jenis triangulasi, yaitu triangulasi waktu, triangulasi ruang, triangulasi
peneliti, dan triangulasi teoritis.
Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian yang diharapkan peneliti adalah dapat meningkatkan
antusias belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo
dengan pencapaian 75% .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Berikut ini adalah profil SD Negeri Sukolilo 04:
a .Nama Sekolah
b. Alamat Sekolah
: SD Negeri Sukolilo 04
:
1) Jalan
:
Jl.
PDAM Sumber
Gemblung,
Sukolilo, Kec. Sukolilo, Kab. Pati
2) Kelurahan
: Sukolilo
3) Kecamatan
: Sukolilo
4) Kabupaten/Kota
: Pati
5) Provinsi
: Jawa Tengah
6) Kode Pos
: 59172
7) Telephon//HP
:-
c. Tahun Oprasional : 1976
d. Status Tanah
: Hak Pakai
e. Daya Listrik
: 450 whatt
f. Nama Bank
:-
No. Rekening
g. Surat Ijin Bangunan
:: 421.2/ 007/ XX/39/ 84.
Ds.
Visi Misi SDN 04 Sukolilo
a. Visi SD Negeri 04 Sukolilo
Beriman, Berilmu, Sehat dan Berbudaya..
b. Misi SD Negeri 04Sukolilo
Marimaju bersama
1). Dalam meningkatkatkan Pembelajaran dan Prestasi siswa.
2). Dalam meningkatkan kreativitas siswa.
3). Dalam mengikut sertakan peran serta masyarakat.
4). Dalam melaksanakan motto: Ing ngarso Sung Tulodho Ing madya Mangun
Karso Tut Wuri Handayani.
Deskripsi Kondisi Awal
Melihat dari hasil belajar IPA yang dicapai siswa setelah dilakukannya pre
tes, peneliti mempunyai tujuan awal yaitu meningkatkan antusias belajar siswa
dalam pembelajaran IPA. Dari hasil yang diperoleh mengenai masalah yang
terjadi yaitu:
a. Sebagian besar siswa kurang antusias dengan pembelajaran ilmu Pengetahuan
Alam.
b. Siswa terlihat malas dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
c. Metode yang digunakan hanya ceramah sehingga membuat siswa bosan.
d. Guru kurang memberi perhatian kepada siswa saat merasa kesulitan dalam
mengerjakan soal.
Dengan demikian perlu dilakukan pembelajaran yang membuat siswa
terpacu untuk meningkatkan antusias belajarnya. Untuk meningkatkan antusisas
belajar IPA, maka perlu dikembangkan metode yang tepat sehingga dapat
meningkatkan antusias belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo.
Deskripsi Siklus I
Perencanaan tindakan kelas siklus I dilaksanakan sesuai dengan rencana
pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama 2 jam pelajaran (2x35
menit) dengan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya.
Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 19 juli 2012 pada
jam pelajaran ke 1-2 (07.0-08.10). Pada siklus ini pemberi tindakan adalah guru
kelas lain sebagai observer , sedangkan penerima tindakan adalah siswa kelas IV
dengan jumlah siswa yang hadir 22 dari 22 siswa.
Pada siklus I ini ada peningkatan antusias belajar siswa yang memenuhi
Kriteria Antusias. Sebelum siklus ini terlihat baru 26% yang mendapatkan nilai 
65, memenuhi Kriteria Antusias. Setelah siklus I dari 22 siswa yang masuk pada
hari itu terdapat 10 siswa (46%) yang mendapatkan nilai  65, memenuhi Kriteria
Antusias. Dari data itu ada kenaikan 20%.
Deskripsi Siklus II
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 Juli 2012
pada jam pelajaran ke 4-5 (09.30-10.40). Pada siklus ini pemberi tindakan adalah
peneliti, guru kelas lain sebagai observer sedangkan penerima tindakan adalah
siswa kelas IV dengan jumlah siswa yang hadir 22 dari 22 siswa.
Pada siklus II ini ada peningkatan antusias belajar siswa yang memenuhi
Kriteria Antusias. Pada siklus I dari 22 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 10
siswa (46%) yang mendapatkan nilai  65, memenuhi Kriteria Antusias. Pada
siklus ke II siswa yang masuk juga sama 22 siswa, dari 22 siswa ada 20 siswa
(98,%) yang mendapat nilai  65, memenuhi Kriteria Antusias. Dari data itu ada
kenaikan 52,% dari sklus I.
Hasil Penelitian
Kesimpulan yang dapat diambil dari tindakan yang telah dilakukan pada
tindakan kelas siklus II sudah mencapai indikator pencapaian yang ditargetkan
peneliti yaitu 75% dari jumlah siswa mendapatkan nilai  65, memenuhi Kriteria
Antusias. Pada siklus I dari 22 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 10 siswa
(46,%) yang mendapatkan nilai  65, memenuhi Kriteria Antusias. Pada siklus ke
II siswa yang masuk juga sama 22 siswa, dari nilai 22 siswa ada 20 siswa (98%)
yang mendapat nilai  65, memenuhi Kriteria antusias. Dari data itu ada kenaikan
98% dari siklus II.
Hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada
siklus I dan II di SDN Sukolilo 04 .
Daftar nilai kriteria antusias siklus 1dan 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Abdul Rozak A.
Abdillah Mahmud A
Niken Prihantini
Nisa Bela Safira
Via Nesa Septia K
Aldona Septi L
Doni Saputra
Dela Sekar M
Diyan Ayu A
Fatika Rahma w
Gusti Uji Syukur
Guntur PutraK.G
Khoirika Ifaun N
Mahesa Aji
M. Hendra Leksana
M.Muamar Ghadafi
Riko Rosika P
Rizkya Mutiara W
Tria Anggraini
Nur Hidayah
Himatul Imammah
Radid Nugroho
Pra
siklus
54
61
65
66
66
64
55
58
70
71
53
64
63
78
79
62
61
70
59
60
62
60
Rata-rata :
63,7
Nama
Series 2
100%
50%
Series 2
0%
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Siklus 1
Siklus 2
59
66
75
69
72
69
64
64
80
68
63
64
64
80
83
64
64
69
50
60
64
64
68
71
80
75
84
75
72
72
85
75
64
75
75
83
83
75
75
75
60
66
75
75
70,8
74,5
Melihat hasil penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) pada pembelajaran IPA kelas IV SDN 04 Sukolilo Kecamatan
SukoliloKabupaten Pati tahun pelajaran 2012/2013, maka hasil belajar siswa
meningkat. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan terdapat kebenaran
bahwa “Bahwa penerapan metode PQ4R pada mata pelajaran IPA dapat
meningkatkan antusias belajar siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo tahun ajaran
2012/2013”.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Kesimpulan
1. Penerapan model pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) dapatmeningkatkanantusiasbelajarIPA,padasiswakelas IV SDN
04Sukolilo
KecamatanSukoliloKabupatenPatitahunpelajaran
2012/2013.Padakondisisebelumsiklusdari22siswaterdapat7siswa (26%) yang
mendapatnilai65Padasiklus I dari22siswa yang masukpadahariituterdapat
10siswa (46,%) yang mendapatkannilai65, memenuhi Kriteria antusias.
PadasikluskeII siswa yang masukjugasama22siswa, ada20siswa (98%) yang
mendapatnilai65, memenuhi Kriteria Antusias. Dari data ituadakenaikan52%
darisklus II.
2. Hipotesis yang berbunyi“Bahwapenerapanmetode PQ4R padamatapelajaran IPA
dapat meningkatkan antusias belajar siswa kelas IV SDN 04 Sukolilo tahun
ajaran 2012/2013”. Dapat diterima atau terbukti.
Implikasi
Berdasar dari siklus 1 dan siklus 2 sebagai mana dalam grafik maka
disimpulkan bahwa peningkatan antusias belajar ilmu pengetahuan alam melalui
model pembelajaran PQ4R (Review,Question, Read, Reflect, Recite,Review) dapat
meningkatkan antusias belajar. Dengan demikian hasil penelitian dapat di
implementasikan sebagai berikut:
1. penelitian ini dapat dijadikan acuan yang tepat dalam menentukan model
pembelajaran, khususnya dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam.
2. Menunjukan pentingnya penggunaan model pembelajaran yang inovatif, salah
satunya PQ4R (Review, Question, Read, Reflect, Recite, Review).
Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan
beberapa saran yang
diharapakan dapat bermanfaat dalam upaya
meningkatkan antusias belajar. Saran yang peneliti sampaikan sebagai berikut:
1.
Bagi Kepala Sekolah
a.
Kepala sekolah hendaknya melakukan sosialisasi kepada guru tentang
penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar
b.
Kepala sekolah hendaknya melakukan workshop atau pelatihanpelatihan tentang strategi belajar kepada guru
2.
Bagi Guru
a.
Padasaatkegiatanpembelajaran guru hendaknya dapat memilih dan
menerapkan metode pembelajaran yang tepat.
a.
Guru dapat menerapkan model pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada berbagai macam
pelajaran.
b.
Usahakan guru dapat menjalin hubungan baik dengan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaj Rosdakarya
Arikunto Suharsimi, dkk. 2006. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: PT Bumi Aksara
Dimyati, dkk. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djumransjah M. 2006. Filsafat pendidikan. Malang: BayuMedia
Hadisusanto Dirto, dkk. 1995. Pengantar pendidikan. Jogjakarta: UNY.
Kamala Izzatin. 2009. Pengertian Ilmu Alam. http: // kamalaizzatin.
blogspot.com/ diunduh 20-10-2011
Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: rajawali pers.
Mustova Ahmad, 2010. Pengertian IPA. http: // mustovaahmad. blogspot. com/
diunduh 19-10-2011.
Nana Sudjana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinarbara
Algesindo.
Rubiyanto Rubino. 2009. Metode penelitian tindakan kelas. Surakarta: UMS.
Sagala Syaiful. 2003. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan bimbingan belajar. Surakarta: Fairuz
Media.
Sardiman. 2007. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sugiyono. 2005. Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suryabrata , Sumadi. 2008. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rajawalipers.
Tomacoa, Muhammad Ali. 2009. Model Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi
Metode Pq4r. http: // muhammadalitomacoa. blogspot. com/ diunduh 2310-2011.
Trianto. 2011. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta :
Kencana.
Download