JENIS-JENIS COCCINELLIDAE (COLEOPTERA) PADA TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) DI NAGARI PANINJAUAN KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR ARTIKEL E-JURNAL IRA SORAYA NIM.11010001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016 JENIS-JENIS COCCINELLIDAE (COLEOPTERA) PADA TANAMAN TERUNG(Solanum melongena L.) DI NAGARI PANINJAUAN KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR Oleh : Ira Soraya, Jasmi, Rizki Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT Family Coccinellidae (Coleoptera) there are many found on eggplant ( Solanum melongena L.). Coccinellidae who gets predator's character gets positive role for farmers because can press pest population. Mean while one gets pest character wreck plant as cause sprout and eggplant leaf droop, growing leaf don't normal. In eggplant at Nagari Paninjauan was found By Coccinellidae. As subjective as thereto, done by research that aims to know Coccinellidae's types in eggplant ( S. melongena .L ) at Nagari Paninjauan district x Koto Plain Regency. Executed research on September – Oktober 2015 at Nagari Paninjauan and identification is done at Zoology laboratory STKIP PGRI West Sumatra. This research utilize survey's method descriptive which is by found Cocinellidae collection on eggplant ( S. melongena L.). Sample take done by hand sortir on 2 area is aerea I (eggplant with 3 cream boards) broadly 20 x 15 and area II (eggplant with 2 cream boards) 35 x 20 m. Environmental physical Factors that is measured which is temperature, humidity, blustery speed and raining (BMKG). Species Coccinelidae that found in eggplant at Nagari Paninjauan district x Koto Plain Regency consisting of 8 species most turns in at 6 genders. Species that found is which is Coccinella transversalis, Menochilus sexmaculatus, Coccinella transversalis, Epilachna vigintioctopunctata, Epilachna borealis, Illeis flava, Harmonia consformis, Harmonia testudinaria and Verania Lineate. Keyword : Coccinellidae, eggplant PENDAHULUAN Serangga merupakan golongan hewan yang paling banyak ditemukan di muka bumi, kira-kira 75 % dari jumlah hewan yang hidup yang telah diketahui manusia adalah serangga. Salah satu yang termasuk ke dalam golongan serangga adalah Coleoptera (kumbang). Salah satu familia dari ordo Coleoptera bertindak sebagai predator (pemangsa) dan sekaligus sebagai hama adalah Coccinellidae Coccinellidae cukup khas sehingga mudah dibedakan dari serangga lainnya. Tubuh Coccinellidae berbentuk bundar dan sayap belakang berwarna cerah serta berbintik-bintik. Serangga tersebut bermanfaat bagi petani karena bersifat sebagai predator (pemangsa). Beberapa anggotanya memangsa serangga-serangga seperti Aphids dan kutu daun. Beberapa species lainnya memakan daun sehingga menjadi hama tanaman. Salah satu tanaman yang sering dimakan oleh dari genus Epilachninae tersebut adalah terung (Trisnadi, 2012). Tanaman terung merupakan tanaman asli daerah tropis yang cukup dikenal di Indonesia dan hampir ditemukan di pasar tradisional dengan harga yang relatif murah (Rukmana, 1994). Di dalam kehidupan sehari-hari buah terung dapat digunakan berbagai macam jenis masakan seperti sayur lodeh,opor, lalap segar ataupun lalap masak. Buah terung banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah sampai dengan kalangan masyarakat berpenghasilan tinggi, karena memiliki rasa yang enak. Dengan demikian, permintaan buah terung di pasaran sangat banyak (Firmanto, 2011). Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan beberapa para petani mengenai hama pada tanaman terung di Nagari Paninjauan Kec. X Koto Kabupaten Tanah Datar ditemukan berbagai serangga pada tanaman terung seperti ulat, kepik, kutu daun dan beberapa jenis semut, tetapi hama yang dominan pada tanaman terung tersebut adalah serangga dari familia Coccinellidae. Coccinellidae dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai predator dan hama. Coccinellidae predator mempunyai peranan penting karena mampu menekan populasi hama, sedangkan sebagai hama Coccinellidae menyerang tanaman terung. Pada tanaman terung di Nagari Paninjauan ditemukan Coccinellidae. Suhubungan dengan itu, telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Coccinellidae pada tanaman terung (Solanum melongena .L) di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Identifikasi Coccinellidae dilakukan di Laboratorium Zoologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif yaitu dengan cara koleksi langsung Cocinellidae yang ditemukan pada tanaman terung. Pengambilan sampel dilakukan secara hand sortir pada 2 lahan yaitu lahan I (tanaman terung dengan 3 tumpang sari) dan lahan II (tanaman terung dengan 2 tumpang sari). Coccinelidae yang ditemukan di lapangan dalam keadaan hidup kemudian dimasukkan ke dalam botol koleksi dan diberi alkohol 70 % agar Coccinellidae tidak busuk. Sampel yang didapat di lapangan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi berdasarkan bentuk morfologi. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-jenis Coccinellidae yang ditemukan pada tanaman terung (S. melongena L.) di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar yaitu 8 species dan 6 genus (Tabel 1). METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2015 di Nagari Tabel 1. Genus dan Species Coccinellidae yang ditemukan pada tanaman terung (S. melongena L.) di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Genus Coccinella Menochilus Epilachna Illeis Harmonia Species Coccinella transversalis Menochilus sexmaculatus Epilachna vigintioctopunctata Epilachna borealis Illeis flava Harmonia conformis Harmonia testudinaria Verania lineate Keberadaan Coccinellidae Lahan Lahan I II Jumlah Individu Lahan I Lahan II Status √ √ 52 32 Predator √ √ 94 36 Predator √ √ 77 51 Hama √ √ 43 43 Hama √ √ √ 1 9 5 Predator Predator √ √ 3 1 Predator Verania √ 2 Predator 8 6 Jumlah Species Lahan I = Tanaman terung dengan 3 tumpang sari, Lahan II = tanaman terung dengan 2 tumpang sari √ = Ditemukan - = Tidak ditemukan Tabel 2. Keadaan cuaca pada pertanaman terung (S. melongena. L) di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar Unsur Cuaca Lahan I Lahan II Suhu (˚C) 24-28,5 22,5-28 69-85 63,5-87,5 0,85-0,95 0,4-0,7 0,5 0,5 Cerah Cerah Kelembaban (%) Kecepatan angin (m/s) Curah Hujan (mm) Keadaan cuaca Familia Coccinellidae yang ditemukan pada tanaman terung terdiri dari 6 genus dan 8 species. Dari 6 genus yang ditemukan 2 genus yang memiliki 2 species yaitu genus Epilachna dan Harmonia. Jenis Coccinellidae yang ditemukan pada kedua lahan relatif sama, kecuali pada lahan I terdapat Illeis flava dan Verania lineate. Pada lahan I ditemukan 8 species (2 species hama dan 6 species predator) dengan total keseluruhan 281 individu. Sedangkan pada lahan II ditemukan 6 species (2 species hama dan 4 species predator) total keseluruhan 168 individu. Hal ini di duga karena faktor ketersediaan makanan, jenis tumbuhan yang terdapat pada lahan I lebih banyak (beragam) dari pada lahan II. Oleh karena itu species yang ditemukan lebih banyak. Mengacu pada Herlinda (2010) bahwa keanekaragaman flora yang tinggi cenderung mengundang lebih banyak spesies fauna (fitofag) yang dapat berasosiasi. Kaenekaragaman spesies fitofag yang tinggi akan memberi pengaruh semakin bertambah banyak spesies predator yang memangsanya. Jumlah spesies serangga predator yang tinggi ini akan terjadi juga untuk serangga predator dari famila Coccinellidae karena predator tersebut termasuk polifag. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu dari segi umur tanaman terung dan jarak antara tanaman. Tanaman terung lahan I umurnya lebih muda dan jarak antara tanaman satu dengan yang lain jarang (tidak rapat) dari pada tanaman terung lahan II. Mengacu pada Dixon (2000) dalam Nelly (2015) pertumbuhan dan reproduksi Coccinellidae bergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman dan kadar nitrogen terlarut di dalamnya. Kadar nitrogen pada daun-daun muda yang sedang tumbuh sangat tinggi, sehingga sangat sesuai bagi Coccinellidae. Mengacu Warriner et al., (2002) bahwa diversitas spesies dari Ordo Coleoptera lebih besar pada daerah yang tumbuhannya jarang. Hal ini disebabkan karena keberadaan spesies yang lebih menyukai kondisi habitat yang terbuka dan terganggu. Secara keseluruhan jumlah invidu yang bersifat hama dan predator yang ditemukan kedua lahan berbeda. Jumlah predator yang ditemukan pada lahan I 6 species (120 individu) dan lahan II ditemukan 4 species predator (74 individu). Banyaknya species dan jumlah total individu yang ditemukan pada lahan I diduga karena ketersediaan makanan yang dimangsa oleh predator lebih banyak dan jenis tanaman pada lahan I lebih beragam dibanding lahan II sehingga akan mendatangkan seranggaserangga yang lain untuk mencari makan atau sebagai tempat hidup. Semakain banyak jenis serangga seperti kutu daun dan kepik maka akan semakin banyak pula Coccinellidae predator. Konps, et al (1999) dalam Syahrawati dan Hasmiandi (2010) bahwa kekayaan spesies tumbuhan yang besar akan mendukung kehidupan sejumlah serangga hama yang lebih besar dan besarnya jumlah serangga hama merupakan sumberdaya bagi kehidupan serangga predator dan musuh alami lainnya. Tingginya populasi predator sangat terkait dengan populasi mangsa. Populasi mangsa yang tinggi akan menarik minat predator untuk datang dan tinggal di tempat tersebut, kemudian diikuti dengan meningkatnya kemampuan predator dalam memangsa. Mengacu pada Hamid (2009) bahwa keanekaragaman dan kelimpahan serangga secara umum pada suatu habitat tidak hanya ditentukan oleh kemampuan serangga tersebut untuk dapat hidup tetapi juga ditentukan oleh sumber daya yang tersedia, salah satunya adalah mangsa atau inang. Deskripsi Species yang ditemukan : 1. Coccinella transversalis Ciri-ciri Coccinella transversalis diantaranya tubuh berbentuk oval, panjang tubuh 7-8 mm, panjang sayap 6-7 mm, sayap berwarna orange kemerah-merahan, pada bagian sayap terdapat bintik berbentuk garis dan berkelompok berwarna hitam. Jumlah bintik 4-5 kelompok yang saling tersambung antara bintik satu sama lain, mata berwarna hitam, kepala berbentuk pipih dan terdapat warna orange pada bagian, panjnag kepala 0,5-1 mm, kaki berwarna orange dengan jumlah kaki 3 pasang dan pada permukaan sayap jika dipegang terasa licin. Mengacu pada Kalshoven (1981) bahwa C. transversalis memiliki panjang tubuh 6-7 mm, berwarna orange dan berbentuk oval. Pada elytra (sayap) terdapat spot-spot dan garis tebal berwarna hitam. Garis tebal bagian elitra kanan dan kiri bila menyatu akan membentuk mirip huruf W, sedangkan garis tebal bagian bawah akan membentuk huruf V. 2. Menochilus sexmaculatus Ciri-ciri Menochilus sexmaculatus diantaranya tubuh berbentuk oval, panjang tubuh 6-7 mm, panjnag sayap 5-6 mm, sayap berwarna orange, pada bagian sayap terdapat bintik berbentuk garis yang saling menyatu sebanyak 6-9 kelompok, titik pada sayap kiri dan kanan berbentuk sejajar. Pada bagian tengah sayap antara sayap kiri dan kanan terdapat garis hitam melintang seperti zigzag dan pada sayap belakang terdapat 1 bintik kiri dan kanan yang dipisahkan oleh garis tengah. Warna mata M. sexmaculatus hitam, kepala berbentuk pipih dengan panjang 0,5-1 mm, jumlah kaki 3 pasang berwarna orange serta pada bagian permukaan sayap terasa licin jika dipegang. Mengacu pada Amir (2002) mengatakan bahwa M. sexmaculatus memiliki warna bervariasi merah sampai kuning, bentuk tubuh bulat kepala kecil tersembunyi dibawah pronotum, pronotum berwarna kuning tua dengan dua pita hitam melingkar kearah sisi elytra (sayap). Elytra berwarna kuning dengan pita hitam mebengkok pada elytra di belakangnya serta sebuah totol hitam kecil di posterior elytra. 3. Epilachna vigintioctopunctata Ciri-ciri Epilachna vigintioctopunctata diantaranya tubuh berbentuk cembung, panjang tubuh 8-9 mm, panjang sayap 7-8 mm, sayap berwarna orange pudar, pada sayap terdapat bintik berbentuk bulat dan berukuran kecil berwarna hitam sebanyak 12-14 bintik. Mata berwarna hitam, kepala berbetuk pipih, panjang kepala 0,7-1 mm, jumlah kaki 3 pasang berwana kuning. Pada permukaan sayap mempunyai rambutrambut halus yang menutupi sayap depan, dan terdapat sepasang antenna yang berukuran pendek. Mengacu pada Putra (1994) bahwa kelompok E.vigintioctopunctata berwarna orange, berbentuk cembung, berwarna kusam dan terdapat rambut-rambu halus, larva berwarna putih kekuningan, berduri lunak dan menempel erat pada daun. 4. Epilachna borealis Ciri-ciri Epilachna borealis diantaranya tubuh berbentuk bulat memanjnag, panjang tubuh 7,5-8,5 mm, panjang sayap 7-8 mm, sayap berwarna kuning kehitaman. Pada bagian sayap terdapat bintik berbentuk bulat (lebih besar dari pada bintik E. vigintioctopunctata). Jumlah bintik-bintik pada sayap sebanyak 20-22, mata berwarna hitam, kepala berbentuk pipih, panjang kepala 1-1,2 mm, jumlah kaki 3 pasang terdapat rambut halus berwarna kuning serta tubuh berwarna kusam dan jika dipegang terasa kasar. Mengacu pada Amir (2002) bahwa panjang tubuh E borealis 4 mm – 1,2 cm, bentuk tubuh membulat sampai oval (lonjong) dengan pola warna spot-spot pada sayap keras yang bervariasi. 5. Illeis flava Ciri-ciri Illeis flava diantaranya tubuh berbentuk bulat, panjang tubuh 4 mm, panjang sayap 3 mm, sayap berwarna kuning polos, pada sayap tidak terdapat bintik-bintik (polos), mata berwarna hitam, kepala berbentuk pipih, panjang kepala 1 mm terdapat sepasang antena jumlah berukuran pendek, kaki 3 pasang dan berwarna kuning. Pada permukaan sayap terlihat halus dan mengkilat. Mengacu pada Pracaya (2005) bahwa bahwa I. flava panjang tubuh berkisar 0,4 – 10 mm, kepala kecil, sebagian ditarik dalam prothorax atau tertutup dibawah protonum. Sayap pada muka menutup badan, warna badan ada yang berwarna merah, kuning,kuning, cokelat,hitam, ada yang mengkilat dan ada yang redup. 6. Harmonia consformis Ciri-ciri Harmonia consformis diantaranya tubuh berbentuk bulat cembung, panjang tubuh 4-6 mm, panjang sayap 3-5, sayap (elytra) berwarna orange kemerah-merahan, pada sayap terdapat bintik-bintik berwarna hitam berbentuk bulat yang tersebar sebanyak 8-10 bintik, bagian ujung sayap belakang terdapat bintik yang menyatu. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenna berukuran pendek dengan panjang 1,5 mm, kepala tersembunyi dibawah pronotum dan berwarna orange kehitaman, panjang kepala 0,5-1 mm, pada permukaan sayap licin (tidak berambut). Mengacu pada Amir (2002) bahwa panjang tubuh H. conformis 4-8 mm, tubuh berbentuk bulat dan sayap berwarna orange pekat. 7. Harmonia testudinaria Ciri-ciri Harmonia testudinaria diantaranya tubuh bebentuk bulat, panjang tubuh 5-6,5 mm, sayap berwarna kuning dengan garis-garis petak berwarna hitam, pada sayap sebelah kiri dan kanan berbentuk garis seperti kotak-kotak, warna mata kekuningan, kepala berbentuk bulat pipih, panjang kepala 0,4-1 mm, mata berwarna kekuningan, memiliki 3 pasang kaki yang berwarna kuning, pada permukaan sayap terasa licin jika dipegang. Mengacu pada Slipinki (2007) bahwa tubuh H. testudinaria berbentuk bulat, anjang tubuh 4,5- 8 mm, sayap berwarna kuning, orange dan pada sayap memiliki bintik berbentuk kotak berwarna hitam. 8. Verania lineata Ciri-ciri Verania lineata diantaranya tubuh berbentuk lonjong, panjang tubuh 5 mm, panjang sayap 4 mm, sayap berwarna orange kecoklatan. V. lineate tidak memiliki bintik pada sayap tetapi terdapat garis melengkung berwarna hitam, kepala berbentuk segitiga dengan ujung lancip dan berwarna coklat, panjang kepala 1 mm, jumlah kaki 3 pasang berwarna hitam. Mengacu pada Herlinda, dkk (2010) bahwa V. lineata memiliki tubuh berbentuk lonjong, berukuran 4-5 mm, elitra berwarna kuning coklat tanpa bercak hitam, kepala kuning coklat. Serangga memiliki kisaran suhu tertentu untuk dapat bertahan hidup dan melakukan aktivitas dengan baik. Di luar kisaran suhu tersebut serangga akan mati kedinginan atau kepanasan. Pengaruh suhu ini terlihat pada proses fisiologi serangga. Pada suhu tertentu aktivitas serangga tinggi, akan tetapi pada suhu yang lain akan berkurang (menurun). Kelembapan dan curah hujan juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi distribusi, kegiatan dan perkembangan serangga (Jumar, 2000). Pada lokasi penelitian pengukuran unsur cuaca pada tempat pengkoleksian sampel dapat dilihat pada tabel 4. Pada kedua lahan dilakukan 2 kali pengukuran yaitu pagi dan sore. Setelah dirata-ratakan suhu lahan I adalah 24˚C – 28,5 ˚C dan lahan II 22,5˚C - 28 ˚C. Hal ini sesuai dengan pendapat jumar (2000) bahwa pada umumnya suhu efektif bagi serangga 15˚ C 45˚C, dimana 15˚ C (suhu minimum) dan 25˚C (suhu optimum) serta 45˚C (suhu maksimum). Dari hasil pengukuran suhu pada lokasi pengambilan sampel yaitu pada tanaman terung berada dalam posisi suhu optimum (sesuai dengan pertumbuhan Coccinellidae). Kelembaban pada tanaman terung lahan I yaitu 69 % - 85% dan lahan II 63,5% - 87,5%. Sedikitnya species Coccinellidae yang ditemukan pada tanaman terung diduga karena faktor kelembaban yang rendah pada tanaman terung. Firmanto (2011) kelembapan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman terung berkisar antara 80% - 90%. Kelembapan udara yang rendah dapat menyebabkan tanaman terhambat pertumbuhannya. Sedangkan kelembaban untuk serangga mengacu pada Jumar (2000) bahwa dengan kelembapan 90% serangga dapat hidup. Kecepatan angin pada lahan I 0,85 m/s – 0,95 m/s dan pada lahan II 0,4 m/s-0,7 m/s. Jika dibandingkan kecepatan angin antara lahan I dan lahan II lebih kencang angin pada lahan I, tetapi hal ini tidak berpengaruh terhadap aktivitas dan perkembangan seranggga dari familia Coccinellidae. Coccinellidae merupakan salah satu kumbang yang tidak aktif terbang (terbang tidak terlalu tinggi) sehingga dapat bertiaktivitas dan perkembangannya berjalan dengan normal. Curah hujan yang didapatkan dari BMKG Sicincin selama penelitian yiatu 0,5 (tidak ada hujan). Curah hujan juga berpengaruh terhadap serangga dari familia Coccinellidae golongan predator. Menurut Herlinda, dkk (2010) Kelimpahan serangga predator cenderung lebih tinggi pada musim kemarau dibandingkan musim hujan. Keadaan cuaca pada saat pengkoleksian tidak berpengaruh terhadap keberadaan Coccinellidae. Coccinellidae menyukai daerah yang tidak panas, tetapi masih ditemukan pada inangnya DAFTRA PUSTAKA Dixon.2000. Dalam Nelly, N. 2012. Kelimpahan Populasi, Preferensi Dan Karakter Kebugaran Menochilus Sexmaculatus Predator Kutu daun Pada Pertanaman Cabai. Jurnal HPT Tropika. Vol. 12. No. 1: 46 - 55. Padang. Firmanto, B. H. 2011. Sukses Bertanam Terung Secara Organik. Bandung : Angkasa. Hamid. 2009. Komunitas Serangga Herbivora Penggerek Polong Legume dan Parasitoidnya. Disertasi Institut Pertanian Bogor. Herlinda, S. Wati, Khodijah dan Haperidah. 2010. Eksplorasi dan Identifikasi Serangga Predator Lipaphis erysimi (Kalt.) (Homoptera: Aphidi dae) dari Ekosistem Sayuran Dataran Rendah dan Tinggi Sumatera Selatan. Jurnal Universitas Sriwijaya. Palembang. Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta : Rineka Cipta. Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest Of Crops In Indonesia. Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Houeve. KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian tentang jenis-jenis Coccinelidae pada tanaman terung (S. melongena. L) di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Coccinellidae yang terdiri dari 8 species termasuk ke dalam 6 genus. Species yang ditemukan adalah Coccinella transversalis, Menochilus sexmaculatus, Epilachna vigintioctopunctata, Epilachna borealis, Illeis flava,Harmonia consformis, Harmonia testudinaria dan Verania lineate 2) Keadaan unsur cuaca pada lahan penelitian adalah Suhu 22,5-28,5˚C , kelembaban 63,5-87,5% dan kecepatan angin 0,4-0,95 m/s Bagi para petani yang tanamannya terserang hama dari salah satu familia Coccinellidae seharusnya mempertimbangkan dan mengontrol penggunaan pestisida agar tidak merusak keberadaan serangga predator. Konps.1999. Dalam Syahrawati, M dan Hasmiandi. H..2010. Diversitas Coccinellidae Predator Pada Pertanaman Sayuran Di Kota Padang. Laporan Hasil Penelitian HPT Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : Swadaya Rukmana, R.1994. Bertanam Yokyakarta: Kanisius Terong. Slipinski, A. 2007. Australian Ladybird Beetles (Coleoptera: Coccinellidae). Australia . Trisnadi, R. 2012. Dinas Perkebunan Dan Kehutanan. Prolinggo : POPT Perkebunan. Warriner M.D., Nebeker T.E., Leininger T.D.2002. The Effects of Thinning on Beetles (Coleoptera: Carabidea, Cerambycidae) in Bottomland Hardword Forests. Proceedings of the eleventh biennial southern silvicultural research conference. Gen.Tech.Rep.SRS-48. Asheville, NC:US. Department of Agriculture, Forest Service, Sourthen Research Station.