JENIS-JENIS COCCINELLIDAE (COLEOPTERA) PADA TANAMAN

advertisement
JENIS-JENIS COCCINELLIDAE (COLEOPTERA) PADA TANAMAN
TERUNG (Solanum melongena L.) DI NAGARI PANINJAUAN
KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR
ARTIKEL E-JURNAL
IRA SORAYA
NIM.11010001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
JENIS-JENIS COCCINELLIDAE (COLEOPTERA) PADA TANAMAN
TERUNG(Solanum melongena L.) DI NAGARI PANINJAUAN
KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR
Oleh :
Ira Soraya, Jasmi, Rizki
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
Family Coccinellidae (Coleoptera) there are many found on eggplant ( Solanum
melongena L.). Coccinellidae who gets predator's character gets positive role for farmers because
can press pest population. Mean while one gets pest character wreck plant as cause sprout and
eggplant leaf droop, growing leaf don't normal. In eggplant at Nagari Paninjauan was found By
Coccinellidae. As subjective as thereto, done by research that aims to know Coccinellidae's types
in eggplant ( S. melongena .L ) at Nagari Paninjauan district x Koto Plain Regency. Executed
research on September – Oktober 2015 at Nagari Paninjauan and identification is done at Zoology
laboratory STKIP PGRI West Sumatra. This research utilize survey's method descriptive which is
by found Cocinellidae collection on eggplant ( S. melongena L.). Sample take done by hand
sortir on 2 area is aerea I (eggplant with 3 cream boards) broadly 20 x 15 and area II (eggplant
with 2 cream boards) 35 x 20 m. Environmental physical Factors that is measured which is
temperature, humidity, blustery speed and raining (BMKG). Species Coccinelidae that found in
eggplant at Nagari Paninjauan district x Koto Plain Regency consisting of 8 species most turns in
at 6 genders. Species that found is which is Coccinella transversalis, Menochilus sexmaculatus,
Coccinella transversalis, Epilachna vigintioctopunctata, Epilachna borealis,
Illeis flava,
Harmonia consformis, Harmonia testudinaria and Verania Lineate.
Keyword : Coccinellidae, eggplant
PENDAHULUAN
Serangga merupakan golongan hewan
yang paling banyak ditemukan di muka
bumi, kira-kira 75 % dari jumlah hewan
yang hidup yang telah diketahui manusia
adalah serangga. Salah satu yang termasuk
ke dalam golongan serangga adalah
Coleoptera (kumbang). Salah satu familia
dari ordo Coleoptera bertindak sebagai
predator (pemangsa) dan sekaligus sebagai
hama adalah Coccinellidae
Coccinellidae cukup khas sehingga
mudah dibedakan dari serangga lainnya.
Tubuh Coccinellidae berbentuk bundar dan
sayap belakang berwarna cerah serta
berbintik-bintik.
Serangga
tersebut
bermanfaat bagi petani karena bersifat
sebagai predator (pemangsa). Beberapa
anggotanya memangsa serangga-serangga
seperti Aphids dan kutu daun. Beberapa
species lainnya memakan daun sehingga
menjadi hama tanaman. Salah satu tanaman
yang sering dimakan oleh dari genus
Epilachninae
tersebut
adalah terung
(Trisnadi, 2012).
Tanaman terung merupakan tanaman
asli daerah tropis yang cukup dikenal di
Indonesia dan hampir ditemukan di pasar
tradisional dengan harga yang relatif murah
(Rukmana, 1994). Di dalam kehidupan
sehari-hari buah terung dapat digunakan
berbagai macam jenis masakan seperti sayur
lodeh,opor, lalap segar ataupun lalap masak.
Buah terung banyak digemari oleh
masyarakat dari berbagai kalangan, mulai
dari kalangan masyarakat berpenghasilan
rendah sampai dengan kalangan masyarakat
berpenghasilan tinggi, karena memiliki rasa
yang enak. Dengan demikian, permintaan
buah terung di pasaran sangat banyak
(Firmanto, 2011).
Berdasarkan hasil survey dan
wawancara dengan beberapa para petani
mengenai hama pada tanaman terung di
Nagari Paninjauan Kec. X Koto Kabupaten
Tanah Datar ditemukan berbagai serangga
pada tanaman terung seperti ulat, kepik, kutu
daun dan beberapa jenis semut, tetapi hama
yang dominan pada tanaman terung tersebut
adalah serangga dari familia Coccinellidae.
Coccinellidae dibedakan menjadi 2 yaitu
sebagai predator dan hama. Coccinellidae
predator mempunyai peranan penting karena
mampu menekan populasi hama, sedangkan
sebagai hama Coccinellidae menyerang
tanaman terung.
Pada tanaman terung di Nagari
Paninjauan
ditemukan
Coccinellidae.
Suhubungan dengan itu, telah dilakukan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
jenis-jenis
Coccinellidae pada tanaman
terung (Solanum melongena .L) di Nagari
Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten
Tanah Datar.
Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten
Tanah Datar. Identifikasi Coccinellidae
dilakukan di Laboratorium Zoologi STKIP
PGRI Sumatera Barat. Penelitian ini
menggunakan metode survey deskriptif
yaitu dengan cara koleksi langsung
Cocinellidae yang ditemukan pada tanaman
terung. Pengambilan sampel dilakukan
secara hand sortir pada 2 lahan yaitu lahan I
(tanaman terung dengan 3 tumpang sari) dan
lahan II (tanaman terung dengan 2 tumpang
sari). Coccinelidae yang ditemukan di
lapangan dalam keadaan hidup kemudian
dimasukkan ke dalam botol koleksi dan
diberi alkohol 70 % agar Coccinellidae tidak
busuk. Sampel yang didapat di lapangan
dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi
berdasarkan bentuk morfologi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jenis-jenis
Coccinellidae
yang
ditemukan pada tanaman terung (S.
melongena L.) di Nagari Paninjauan
Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar
yaitu 8 species dan 6 genus (Tabel 1).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
bulan September - Oktober 2015 di Nagari
Tabel 1. Genus dan Species Coccinellidae yang ditemukan pada tanaman terung (S.
melongena L.) di Nagari Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar
Genus
Coccinella
Menochilus
Epilachna
Illeis
Harmonia
Species
Coccinella
transversalis
Menochilus
sexmaculatus
Epilachna
vigintioctopunctata
Epilachna
borealis
Illeis flava
Harmonia
conformis
Harmonia testudinaria
Verania lineate
Keberadaan
Coccinellidae
Lahan Lahan
I
II
Jumlah Individu
Lahan
I
Lahan
II
Status
√
√
52
32
Predator
√
√
94
36
Predator
√
√
77
51
Hama
√
√
43
43
Hama
√
√
√
1
9
5
Predator
Predator
√
√
3
1
Predator
Verania
√
2
Predator
8
6
Jumlah Species
Lahan I = Tanaman terung dengan 3 tumpang sari,
Lahan II = tanaman terung
dengan 2 tumpang sari
√
= Ditemukan
- = Tidak ditemukan
Tabel 2. Keadaan cuaca pada pertanaman terung (S. melongena. L) di Nagari Paninjauan
Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar
Unsur Cuaca
Lahan I
Lahan II
Suhu (˚C)
24-28,5
22,5-28
69-85
63,5-87,5
0,85-0,95
0,4-0,7
0,5
0,5
Cerah
Cerah
Kelembaban (%)
Kecepatan angin (m/s)
Curah Hujan (mm)
Keadaan cuaca
Familia
Coccinellidae
yang
ditemukan pada tanaman terung terdiri dari
6 genus dan 8 species. Dari 6 genus yang
ditemukan 2 genus yang memiliki 2 species
yaitu genus Epilachna dan Harmonia. Jenis
Coccinellidae yang ditemukan pada kedua
lahan relatif sama, kecuali pada lahan I
terdapat Illeis flava dan Verania lineate.
Pada lahan I ditemukan 8 species (2 species
hama dan 6 species predator) dengan total
keseluruhan 281 individu. Sedangkan pada
lahan II ditemukan 6 species (2 species
hama dan 4 species predator) total
keseluruhan 168 individu. Hal ini di duga
karena faktor ketersediaan makanan, jenis
tumbuhan yang terdapat pada lahan I lebih
banyak (beragam) dari pada lahan II. Oleh
karena itu species yang ditemukan lebih
banyak. Mengacu pada Herlinda (2010)
bahwa keanekaragaman flora yang tinggi
cenderung mengundang lebih banyak
spesies fauna (fitofag) yang dapat
berasosiasi. Kaenekaragaman spesies fitofag
yang tinggi akan memberi pengaruh semakin
bertambah banyak spesies predator yang
memangsanya. Jumlah spesies serangga
predator yang tinggi ini akan terjadi juga
untuk serangga predator dari famila
Coccinellidae karena predator tersebut
termasuk polifag.
Faktor lain yang mempengaruhi yaitu
dari segi umur tanaman terung dan jarak
antara tanaman. Tanaman terung lahan I
umurnya lebih muda dan jarak antara
tanaman satu dengan yang lain jarang (tidak
rapat) dari pada tanaman terung lahan II.
Mengacu pada Dixon (2000) dalam Nelly
(2015) pertumbuhan dan reproduksi
Coccinellidae bergantung pada tingkat
pertumbuhan tanaman dan kadar nitrogen
terlarut di dalamnya. Kadar nitrogen pada
daun-daun muda yang sedang tumbuh sangat
tinggi, sehingga sangat sesuai bagi
Coccinellidae. Mengacu Warriner et al.,
(2002) bahwa diversitas spesies dari Ordo
Coleoptera lebih besar pada daerah yang
tumbuhannya jarang. Hal ini disebabkan
karena keberadaan spesies yang lebih
menyukai kondisi habitat yang terbuka dan
terganggu.
Secara keseluruhan jumlah invidu
yang bersifat hama dan predator yang
ditemukan kedua lahan berbeda. Jumlah
predator yang ditemukan pada lahan I 6
species (120 individu) dan lahan II
ditemukan 4 species predator (74 individu).
Banyaknya species dan jumlah total individu
yang ditemukan pada lahan I diduga karena
ketersediaan makanan yang dimangsa oleh
predator lebih banyak dan jenis tanaman
pada lahan I lebih beragam dibanding lahan
II sehingga akan mendatangkan seranggaserangga yang lain untuk mencari makan
atau sebagai tempat hidup. Semakain banyak
jenis serangga seperti kutu daun dan kepik
maka
akan
semakin
banyak
pula
Coccinellidae predator. Konps, et al (1999)
dalam Syahrawati dan Hasmiandi (2010)
bahwa kekayaan spesies tumbuhan yang
besar akan mendukung kehidupan sejumlah
serangga hama yang lebih besar dan
besarnya jumlah serangga hama merupakan
sumberdaya bagi kehidupan serangga
predator dan musuh alami lainnya.
Tingginya populasi predator sangat terkait
dengan populasi mangsa. Populasi mangsa
yang tinggi akan menarik minat predator
untuk datang dan tinggal di tempat tersebut,
kemudian diikuti dengan meningkatnya
kemampuan predator dalam memangsa.
Mengacu pada Hamid (2009) bahwa
keanekaragaman dan kelimpahan serangga
secara umum pada suatu habitat tidak hanya
ditentukan oleh kemampuan serangga
tersebut untuk dapat hidup tetapi juga
ditentukan oleh sumber daya yang tersedia,
salah satunya adalah mangsa atau inang.
Deskripsi Species yang ditemukan :
1. Coccinella transversalis
Ciri-ciri
Coccinella
transversalis
diantaranya tubuh berbentuk oval,
panjang tubuh 7-8 mm, panjang sayap
6-7 mm, sayap berwarna orange
kemerah-merahan, pada bagian sayap
terdapat bintik berbentuk garis dan
berkelompok berwarna hitam. Jumlah
bintik 4-5 kelompok yang saling
tersambung antara bintik satu sama lain,
mata berwarna hitam, kepala berbentuk
pipih dan terdapat warna orange pada
bagian, panjnag kepala 0,5-1 mm, kaki
berwarna orange dengan jumlah kaki 3
pasang dan pada permukaan sayap jika
dipegang terasa licin. Mengacu pada
Kalshoven
(1981)
bahwa
C.
transversalis memiliki panjang tubuh
6-7 mm, berwarna orange
dan
berbentuk oval. Pada elytra (sayap)
terdapat spot-spot dan garis tebal
berwarna hitam. Garis tebal bagian
elitra kanan dan kiri bila menyatu akan
membentuk mirip huruf W, sedangkan
garis tebal bagian bawah akan
membentuk huruf V.
2. Menochilus sexmaculatus
Ciri-ciri Menochilus sexmaculatus
diantaranya tubuh berbentuk oval,
panjang tubuh 6-7 mm, panjnag sayap
5-6 mm, sayap berwarna orange, pada
bagian sayap terdapat bintik berbentuk
garis yang saling menyatu sebanyak 6-9
kelompok, titik pada sayap kiri dan
kanan berbentuk sejajar. Pada bagian
tengah sayap antara sayap kiri dan
kanan terdapat garis hitam melintang
seperti zigzag dan pada sayap belakang
terdapat 1 bintik kiri dan kanan yang
dipisahkan oleh garis tengah. Warna
mata M. sexmaculatus hitam, kepala
berbentuk pipih dengan panjang 0,5-1
mm, jumlah kaki 3 pasang berwarna
orange serta pada bagian permukaan
sayap terasa licin jika dipegang.
Mengacu pada Amir (2002) mengatakan
bahwa M. sexmaculatus
memiliki
warna bervariasi merah sampai kuning,
bentuk tubuh bulat kepala kecil
tersembunyi
dibawah
pronotum,
pronotum berwarna kuning tua dengan
dua pita hitam melingkar kearah sisi
elytra (sayap). Elytra berwarna kuning
dengan pita hitam mebengkok pada
elytra di belakangnya serta sebuah totol
hitam kecil di posterior elytra.
3. Epilachna vigintioctopunctata
Ciri-ciri Epilachna vigintioctopunctata
diantaranya tubuh berbentuk cembung,
panjang tubuh 8-9 mm, panjang sayap
7-8 mm, sayap berwarna orange pudar,
pada sayap terdapat bintik berbentuk
bulat dan berukuran kecil berwarna
hitam sebanyak 12-14 bintik. Mata
berwarna hitam, kepala berbetuk pipih,
panjang kepala 0,7-1 mm, jumlah kaki 3
pasang berwana kuning.
Pada
permukaan sayap mempunyai rambutrambut halus yang menutupi sayap
depan, dan terdapat sepasang antenna
yang berukuran pendek. Mengacu pada
Putra
(1994)
bahwa
kelompok
E.vigintioctopunctata berwarna orange,
berbentuk cembung, berwarna kusam
dan terdapat rambut-rambu halus, larva
berwarna putih kekuningan, berduri
lunak dan menempel erat pada daun.
4. Epilachna borealis
Ciri-ciri Epilachna borealis diantaranya
tubuh berbentuk bulat memanjnag,
panjang tubuh 7,5-8,5 mm, panjang
sayap 7-8 mm, sayap berwarna kuning
kehitaman. Pada bagian sayap terdapat
bintik berbentuk bulat (lebih besar dari
pada bintik E. vigintioctopunctata).
Jumlah bintik-bintik pada sayap
sebanyak 20-22, mata berwarna hitam,
kepala berbentuk pipih, panjang kepala
1-1,2 mm, jumlah kaki 3 pasang
terdapat rambut halus berwarna kuning
serta tubuh berwarna kusam dan jika
dipegang terasa kasar. Mengacu pada
Amir (2002) bahwa panjang tubuh E
borealis 4 mm – 1,2 cm, bentuk tubuh
membulat sampai oval (lonjong) dengan
pola warna spot-spot pada sayap keras
yang bervariasi.
5. Illeis flava
Ciri-ciri Illeis flava diantaranya tubuh
berbentuk bulat, panjang tubuh 4 mm,
panjang sayap 3 mm, sayap berwarna
kuning polos, pada sayap tidak terdapat
bintik-bintik (polos), mata berwarna
hitam, kepala berbentuk pipih, panjang
kepala 1 mm terdapat sepasang antena
jumlah berukuran pendek,
kaki 3
pasang dan berwarna kuning. Pada
permukaan sayap terlihat halus dan
mengkilat. Mengacu pada Pracaya
(2005) bahwa bahwa I. flava panjang
tubuh berkisar 0,4 – 10 mm, kepala
kecil, sebagian ditarik dalam prothorax
atau tertutup dibawah protonum. Sayap
pada muka menutup badan, warna
badan ada yang berwarna merah,
kuning,kuning, cokelat,hitam, ada yang
mengkilat dan ada yang redup.
6. Harmonia consformis
Ciri-ciri
Harmonia
consformis
diantaranya tubuh berbentuk bulat
cembung,
panjang tubuh 4-6 mm,
panjang sayap 3-5, sayap (elytra)
berwarna orange kemerah-merahan,
pada sayap terdapat bintik-bintik
berwarna hitam berbentuk bulat yang
tersebar sebanyak 8-10 bintik, bagian
ujung sayap belakang terdapat bintik
yang menyatu. Pada bagian kepala
terdapat sepasang antenna berukuran
pendek dengan panjang 1,5 mm, kepala
tersembunyi dibawah pronotum dan
berwarna orange kehitaman, panjang
kepala 0,5-1 mm, pada permukaan
sayap licin (tidak berambut). Mengacu
pada Amir (2002) bahwa panjang tubuh
H. conformis 4-8 mm, tubuh berbentuk
bulat dan sayap berwarna orange pekat.
7. Harmonia testudinaria
Ciri-ciri
Harmonia
testudinaria
diantaranya tubuh bebentuk bulat,
panjang tubuh 5-6,5 mm, sayap
berwarna kuning dengan garis-garis
petak berwarna hitam, pada sayap
sebelah kiri dan kanan berbentuk garis
seperti kotak-kotak, warna mata
kekuningan, kepala berbentuk bulat
pipih, panjang kepala 0,4-1 mm, mata
berwarna kekuningan, memiliki 3
pasang kaki yang berwarna kuning,
pada permukaan sayap terasa licin jika
dipegang. Mengacu pada Slipinki
(2007) bahwa tubuh H. testudinaria
berbentuk bulat, anjang tubuh 4,5- 8
mm, sayap berwarna kuning, orange dan
pada sayap memiliki bintik berbentuk
kotak berwarna hitam.
8. Verania lineata
Ciri-ciri Verania lineata diantaranya
tubuh berbentuk
lonjong, panjang
tubuh 5 mm, panjang sayap 4 mm,
sayap berwarna orange kecoklatan. V.
lineate tidak memiliki bintik pada sayap
tetapi terdapat garis melengkung
berwarna hitam, kepala berbentuk
segitiga dengan ujung lancip dan
berwarna coklat, panjang kepala 1 mm,
jumlah kaki 3 pasang berwarna hitam.
Mengacu pada Herlinda, dkk (2010)
bahwa
V. lineata memiliki tubuh
berbentuk lonjong, berukuran 4-5 mm,
elitra berwarna kuning coklat tanpa
bercak hitam, kepala kuning coklat.
Serangga memiliki kisaran suhu
tertentu untuk dapat bertahan hidup dan
melakukan aktivitas dengan baik. Di luar
kisaran suhu tersebut serangga akan mati
kedinginan atau kepanasan. Pengaruh suhu
ini terlihat pada proses fisiologi serangga.
Pada suhu tertentu aktivitas serangga tinggi,
akan tetapi pada suhu yang lain akan
berkurang (menurun). Kelembapan dan
curah hujan juga merupakan faktor penting
yang mempengaruhi distribusi, kegiatan dan
perkembangan serangga (Jumar, 2000).
Pada lokasi penelitian pengukuran
unsur cuaca pada tempat pengkoleksian
sampel dapat dilihat pada tabel 4. Pada
kedua lahan dilakukan 2 kali pengukuran
yaitu pagi dan sore. Setelah dirata-ratakan
suhu lahan I adalah 24˚C – 28,5 ˚C dan
lahan II 22,5˚C - 28 ˚C. Hal ini sesuai
dengan pendapat jumar (2000) bahwa pada
umumnya suhu efektif bagi serangga 15˚ C 45˚C, dimana 15˚ C (suhu minimum) dan
25˚C (suhu optimum) serta 45˚C (suhu
maksimum). Dari hasil pengukuran suhu
pada lokasi pengambilan sampel yaitu pada
tanaman terung berada dalam posisi suhu
optimum (sesuai dengan pertumbuhan
Coccinellidae).
Kelembaban pada tanaman terung
lahan I yaitu 69 % - 85% dan lahan II
63,5% - 87,5%.
Sedikitnya species
Coccinellidae yang ditemukan pada tanaman
terung diduga karena faktor kelembaban
yang rendah pada tanaman terung. Firmanto
(2011) kelembapan yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman terung berkisar antara
80% - 90%. Kelembapan udara yang rendah
dapat menyebabkan tanaman terhambat
pertumbuhannya. Sedangkan kelembaban
untuk serangga mengacu pada Jumar (2000)
bahwa dengan kelembapan 90% serangga
dapat hidup.
Kecepatan angin pada lahan I 0,85
m/s – 0,95 m/s dan pada lahan II 0,4 m/s-0,7
m/s. Jika dibandingkan kecepatan angin
antara lahan I dan lahan II lebih kencang
angin pada lahan I, tetapi hal ini tidak
berpengaruh
terhadap
aktivitas
dan
perkembangan seranggga dari familia
Coccinellidae. Coccinellidae merupakan
salah satu kumbang yang tidak aktif terbang
(terbang tidak terlalu tinggi) sehingga dapat
bertiaktivitas dan perkembangannya berjalan
dengan normal.
Curah hujan yang didapatkan dari
BMKG Sicincin selama penelitian yiatu 0,5
(tidak ada hujan). Curah hujan juga
berpengaruh terhadap serangga dari familia
Coccinellidae golongan predator. Menurut
Herlinda, dkk (2010) Kelimpahan serangga
predator cenderung lebih tinggi pada musim
kemarau dibandingkan musim hujan.
Keadaan
cuaca
pada
saat
pengkoleksian tidak berpengaruh terhadap
keberadaan Coccinellidae.
Coccinellidae
menyukai daerah yang tidak panas, tetapi
masih ditemukan pada inangnya
DAFTRA PUSTAKA
Dixon.2000. Dalam Nelly, N. 2012.
Kelimpahan Populasi, Preferensi Dan
Karakter Kebugaran Menochilus
Sexmaculatus Predator Kutu daun
Pada Pertanaman Cabai. Jurnal HPT
Tropika. Vol. 12. No. 1: 46 - 55.
Padang.
Firmanto, B. H. 2011. Sukses Bertanam
Terung Secara Organik. Bandung :
Angkasa.
Hamid.
2009.
Komunitas
Serangga
Herbivora Penggerek Polong Legume
dan Parasitoidnya. Disertasi Institut
Pertanian Bogor.
Herlinda, S. Wati, Khodijah dan Haperidah.
2010. Eksplorasi dan Identifikasi
Serangga Predator Lipaphis erysimi
(Kalt.) (Homoptera: Aphidi dae) dari
Ekosistem Sayuran Dataran Rendah
dan Tinggi Sumatera Selatan. Jurnal
Universitas Sriwijaya. Palembang.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta
: Rineka Cipta.
Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest Of Crops
In Indonesia. Jakarta : PT. Ichtiar
Baru Van Houeve.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian tentang jenis-jenis
Coccinelidae pada tanaman terung (S.
melongena. L) di Nagari Paninjauan
Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar
dapat disimpulkan sebagai berikut : 1)
Coccinellidae yang terdiri dari 8 species
termasuk ke dalam 6 genus. Species yang
ditemukan adalah Coccinella transversalis,
Menochilus
sexmaculatus,
Epilachna
vigintioctopunctata, Epilachna borealis,
Illeis flava,Harmonia consformis, Harmonia
testudinaria dan Verania lineate 2) Keadaan
unsur cuaca pada lahan penelitian adalah
Suhu 22,5-28,5˚C , kelembaban 63,5-87,5%
dan kecepatan angin 0,4-0,95 m/s
Bagi para petani yang tanamannya
terserang hama dari salah satu familia
Coccinellidae
seharusnya
mempertimbangkan
dan
mengontrol
penggunaan pestisida agar tidak merusak
keberadaan serangga predator.
Konps.1999. Dalam Syahrawati, M dan
Hasmiandi.
H..2010.
Diversitas
Coccinellidae
Predator
Pada
Pertanaman Sayuran Di Kota Padang.
Laporan Hasil Penelitian HPT
Fakultas
Pertanian
Universitas
Andalas. Padang.
Pracaya.
2005. Hama dan Penyakit
Tanaman. Jakarta : Swadaya
Rukmana, R.1994. Bertanam
Yokyakarta: Kanisius
Terong.
Slipinski, A. 2007. Australian Ladybird
Beetles
(Coleoptera:
Coccinellidae). Australia
.
Trisnadi, R. 2012. Dinas Perkebunan Dan
Kehutanan. Prolinggo : POPT
Perkebunan.
Warriner M.D., Nebeker T.E., Leininger
T.D.2002. The Effects of Thinning on
Beetles
(Coleoptera:
Carabidea,
Cerambycidae)
in
Bottomland
Hardword Forests. Proceedings of the
eleventh
biennial
southern
silvicultural research conference.
Gen.Tech.Rep.SRS-48.
Asheville,
NC:US. Department of Agriculture,
Forest Service, Sourthen Research
Station.
Download