(pegangan guru). - TJC IA

advertisement
B U K U
P E G A N G A N
G U R U
TAHUN
Indria
2 4
BUKU
Kasih Yesus Yang Terbesar
Yesus Mengampuni Petrus Yang Telah Menyangkal Diri-Nya
Kasih Yesus Yang Terbesar
Apakah kalian pernah membayangkan diri sebagai beberapa
orang perempuan yang sedang pergi ke taman pada pagi-pagi benar itu?
Mereka sedang berduka karena orang yang mereka kasihi telah mati.
Tiba-tiba, air mata mereka berubah menjadi senyuman yang penuh
kegembiraan. Seorang utusan malaikat telah memberitahukan kepada
mereka bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati. Bila kalian
sedang berada di sana pagi-pagi benar pada hari itu, bagaimanakah
reaksi kalian setelah mendengar berita yang dikabarkan oleh malaikat
itu?
Adalah suatu kenyataan sejati bahwa Yesus telah bangkit dari
antara orang mati. Kenyataan ini dapat memenuhi hati kita dengan
suatu jaminan, yaitu bila kita meletakkan iman kepada-Nya, maka Ia
akan hadir di dalam hati kita untuk memimpin hidup. Tidak ada
keraguan dan ketakutan yang dapat mengingkari penantian kita yang
penuh harapan bahwa kita pasti akan melihat-Nya pada suatu hari nanti!
Kini, Bapa surgawi kita, Yesus, sedang berada di surga bagi kita.
Karena Ia hidup, maka kita dapat menerima kasih karunia dan
anugerah-Nya untuk mengatasi kesulitan apapun juga. (Ibr. 4:14-16)
Oleh karena itulah, maka buatlah murid-murid Anda dapat
mengalami sukacita seperti yang Anda ketahui bahwa Yesus telah hidup
kembali dan Ia masih tetap hidup pada hari ini!
Dan jadikanlah dirimu sendiri
suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah engkau jujur
dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu
sehingga lawan menjadi malu,
karena tidak ada hal-hal buruk
yang dapat mereka sebarkan tentang kita
(Titus 2 : 7-8)
i
Kasih Yesus Yang Terbesar
DAFTAR ISI
(April/Mei/Juni)
Kata Pendahuluan
Panduan Mengajar
Prosedur Mengajar
Marilah Kita Temui Tokoh-Tokoh dalam Kisah Aplikasi Kehidupan
Karakteristik Murid Murid Anda
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Mengajar dengan Sandiwara Boneka
Mengajar dengan Drama Alkitab
Mengajar dengan Musik
Ayat Hafalan
i
iii
iv
v
vii
x
xi
xi
xii
xiv
Bagian 1 – Kematian Dan Kebangkitan Yesus
Pelajaran 1
Pelajaran 2
Pelajaran 3
Pelajaran 4
Pelajaran 5
Yesus Membasuh Kaki 12 Orang Murid-Nya
Yesus Mengampuni Petrus
Yesus Mati Dan Bangkit Kembali
Yesus Menampakkan Diri Kepada Para Murid-Nya
Yesus Terangkat Ke Surga
1
9
17
23
29
Bagian 2 – Gereja Awal Yang Saling Berbagi Dan
Menolong Sesama
Pelajaran 6
Pelajaran 7
Pelajaran 8
Pelajaran 9
Pelajaran 10
Pelajaran 11
Pelajaran 12
Pelajaran 13
Para Pengikut Yesus Yang Saling Berbagi
Tujuh Orang Penolong Telah Terpilih
Filipus Menolong Seorang Etiopia
Kornelius Dan Seisi Keluarganya
Menjadi Percaya Kepada Yesus
Timotius Belajar Dari Keluarganya
Lidia Sediakan Tempat Bermalam
Di Dalam Rumahnya
Dorkas Adalah Seorang Penolong Yang Baik
Akwila Dan Priskila Mengajari Apolos
35
43
51
59
65
71
79
87
Kasih Yesus Yang Terbesar ii
PANDUAN MENGAJAR
Tahun 2 Buku 4
INDRIA
Kasih Yesus
Yang Terbesar
Selamat datang dalam kesempatan yang menyenangkan untuk
menyampaikan berita yang sungguh indah kepada anak-anak yang berusia
4 dan 5 tahun mengenai kasih Allah. Selama tiga bulan ini, pelajaran akan
terfokus pada tema baru yaitu bagaimana Yesus mengasihi kita dan mati bagi
kita. Karena kasih-Nya yang besar itu, maka semua pengikut-Nya menolong
sesama dan memberitakan Injil! Anda dapat mengajarkan kepada muridmurid Anda tentang bagaimana para pekerja kudus gereja awal melayani dan
menyebarkan Injil; bagaimana Filipus menolong seorang Etiopia untuk
memahami firman Allah; bagaimana Kornelius dan seisi anggota keluarganya
dapat menjadi percaya kepada Yesus; bagaimana Lidia dan Dorkas menolong
para jemaat dan beberapa lainnya lagi.
Dalam mengajarkan bagian ini, biarkanlah maksud dari setiap pelajaran
tecapai. Buatlah cerita sedemikian hidupnya sehingga murid-murid dapat
mengerti sepenuhnya dan menghargai pelajaran yang diajarkan. Mereka
bergantung kepada kita guru mereka - untuk menjelaskan kasih Allah kepada
orang lain dan untuk memperkuat iman mereka.
Kami berharap bahwa kita akan merasa senang bertumbuh bersama
dalam kelas Indria yang kita ajarkan tentang firman Allah. Nikmatilah
pelajaran baru dan alamilah pengalaman yang indah dengan murid-murid yang
berusia 4 - 5 tahun.
iii
Kasih Yesus Yang Terbesar
Prosedur Mengajar
1
Puji-Pujian
(10-15 menit)
Tujuan Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.
Prosedur Selalu awali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping
guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan
gerakan (gerak dan lagu).
2
Kisah Pelajaran
(15-20 menit)
Tujuan Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan
menanggapi kisah itu.
Prosedur Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah
Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau
murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap
kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan
kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah
Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah
kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran
sebelum atau sesudah menceritakan isi kisahnya.
3
Aktivitas Belajar Alkitab
Tujuan Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah
sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu
murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan
sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong
murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.
Prosedur Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitasaktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel,
pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai
macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok.
Kasih Yesus Yang Terbesar iv
MARILAH KITA TEMUI
TOKOH-TOKOH DALAM
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Puji syukur kepada Allah bahwa setiap pelajaran mempunyai satu kisah nyata
untuk pencapaian tujuan dari Kisah Pelajaran. Kami mengharapkan bahwa
Anda mempelajari terlebih dahulu latar belakang keluarga-keluarga di bawah
ini sebelum kita menceritakannya kepada murid-murid. Nikmatilah dalam
membagi cerita-cerita ini dengan murid-murid kita yang terkasih.
Keluarga Marsh
Keluarga Marsh adalah keluarga yang telah lama percaya kepada Yesus. Bapak
dan Ibu Marsh mempunyai 2 orang anak yang telah dibaptis sewaktu bayi. Michelle
berusia 7 tahun dan John berusia 5 tahun. Kedua anak ini bertumbuh di dalam
gereja sehingga sedikitnya mereka mempunyai dasar pengetahuan kebenaran.
Keluarga Lewis
Bapak dan Ibu Lewis mempunyai 2 orang anak yang bernama Julie dan Tommy.
Julie berusia 8 tahun dan Tommy berusia 6 tahun. Bapak Lewis sering bepergian
karena tuntutan pekerjaan. Jadi lebih sering hanya ada Ibu Lewis dan kedua orang
anaknya saja.
Keluarga Lim
Keluarga Lim dapat dikatakan adalah keluarga besar. Bapa dan Ibu Lim serta 4
orang anaknya. Anna berusia 17 tahun adalah anak yang tertua. Julius berusia 13
tahun berada di tingkat SMP. Benyamin berusia 9 tahun duduk di kelas 4 SD dan
yang paling kecil yaitu Susie berusia 5 tahun. Keluarga Lim dahulunya menganut
agama Budha. Anna dan Julius mungkin masih ingat akan cara hidup mereka yang
terdahulu, namun Benyamin dan Susie mengalami pertumbuhan diri mereka di
dalam gereja. Satu anggota keluarga penting lainnya adalah anjing mereka yang
bernama Togo.
v
Kasih Yesus Yang Terbesar
Keluarga Lopez
Keluarga Lopez percaya kepada Allah melalui suatu mujizat yang hebat. Ricky, anak
mereka yang paling besar hampir meninggal dunia karena sakit parah, namun
Yesus telah menyembuhkannya. Kerena peristiwa ini maka semua anggota
keluarga menjadi percaya kepada Yesus. Selain Bapak dan Ibu Lopez serta Ricky
masih terdapat 2 orang anak lainnya yakni Juan dan Maria. Ricky berusia 9 tahun,
Juan berusia 6 tahun dan Maria berusia 3 tahun.
Keluarga Chen
Keluarga Chen terdiri dari Lily yang berumur 9 tahun. Ia tinggal bersama dengan
bibinya yang bernama Jane dan neneknya yang biasa dipanggil dengan Nenek
Chen. Orang tua Lily tidak tinggal bersama dengan Lily karena mereka ada di
negara lain. Mereka menginginkan Lily mendapatkan pendidikan yang lebih baik di
Amerika. Jadi, ia dijaga oleh bibi dan neneknya.
Keluarga Sharp
Pak Sharp memiliki 3 orang anak, yaitu: Bobby yang berumur 13 tahun, David yang
berusia 9 tahun dan yang paling kecil, Jean yang berusia 6 tahun. Namun keluarga
ini sangat menyedihkan sebab ibu mereka baru saja meninggal dunia dan ia harus
membesarkan mereka semua seorang diri. Karena Bapak Sharp harus bekerja
setiap harinya, maka anak-anak dengan sendirinya harus belajar secara lebih
mandiri lagi. Mungkin, anak-anak lebih matang dari pada anak-anak lainnya karena
tragedi yang telah mereka alami.
Keluarga Hayes
Keluarga Hayes terdiri dari Pendeta Hayes, istri dan 2 orang anak perempuannya
yang bernama Cathy dan Rachel. Cathy berusia 6 tahun dan Rachel baru berusia 4
tahun.
Keluarga Watanabe
Dua belas tahun yang lalu, keluarga Watanabe pindah dari Jepang ke Amerika.
Karena Bapak Watanabe seringkali ditugaskan oleh perusahaannya, sehingga ia
jarang berada di rumahnya. Bapak dan Ibu Watanabe telah menjadi percaya kepada
Allah dan dibaptis pada saat mereka masih di Jepang. Namun kedua orang anaknya
yaitu Kelly dan Heidi telah menerima baptisan di Amerika. Kelly berusia 8 tahun
sedangkan Heidi berusia 6 tahun. Anak-anak begitu dekat dengan orang tua mereka
namun mereka sering merindukan kehadiran ayah mereka.
Ibu Laurie
Ibu Laurie adalah guru agama di kelas Taman Kanak-Kanak dan ia masih muda dan
sangat senang mengajar serta memperhatikan pertumbuhan iman anak.
Pastikanlah untuk membacakan Kisah Aplikasi Kehidupan ini kepada murid-murid
kita selama pelajaran. Jangan lupakan kegembiraan-kegembiraan dalam proses
mengajar yang terdapat di dalam setiap pelajaran.
Kasih Yesus Yang Terbesar vi
KARAKTERISTIK
MURID-MURID ANDA
Empat dan Lima Tahun
Semua murid adalah individu-individu yang unik dengan pengalamanpengalaman mereka sendiri. Mereka memerlukan kasih dan perlindungan, merasa
berharga dan penting, merasa memperoleh sesuatu dan keseimbangan perasaan
dan pengalaman dalam ketergantungan dan kemandirian. Semua murid perlu
dikelilingi oleh orang-orang dewasa yang mengekspresikan cinta dan kasih Allah
yang sesungguhnya kepada mereka. Mereka butuh kesempatan untuk menyelidiki
arti kehidupan, seperti apakah Allah itu dan bagaimanakah manusia saling
berhubungan dengan Allah dan sesamanya.
Informasi dalam halaman-halaman berikut ini sesungguhnya menyoroti
karakter-karakter khusus dari semua murid yang berusia 4 dan 5 tahun. Ketika Anda
membaca, pikirkanlah setiap murid di dalam kelas Anda dan bagaimanakah Anda
dapat mengasuh mereka sehingga bertumbuh menjadi anak Allah.
vii
Kasih Yesus Yang Terbesar
Usia 4 Tahun
PERKEMBANGAN FISIK
u
Penuh semangat dan gerak.
Senang menggunakan perasaan mereka; senang untuk menyentuh sesuatu.
u
Belajar memotong dengan gunting.
u
Belajar mengurus diri sendiri terhadap beberapa kebutuhan pribadi mereka
u
PERKEMBANGAN MENTAL
Hanya dapat memperhatikan dalam waktu singkat.
u
Senang
tertawa dan bertingkah bodoh.
u
Senang
mengatakan
yang bukan-bukan.
u
Belajar
mengidentifikasi
dan mengenal nama-nama warna, ukuran dan bentuk.
u
Mengerti konsep waktu.
u
Memiliki gambaran yang indah dan banyak bertanya.
u
Mulai mempelajari cara memecahkan suatu masalah.
u
Mengenal lebih banyak kosa kata dan mulai bermain dengan kata-kata.
u
Senang dengan aktivitas-aktivitas musik dan dapat bermain dengan nada-nada yang
sederhana.
u
Mulai menggambar bentuk-bentuk yang telah mereka kenal
u
PERKEMBANGAN SOSIAL
Belajar untuk mengungkapkan perasaan-perasaan mereka.
u
Mulai senang berinteraksi dengan murid-murid lainnya ketika mereka sedang bermain
u
bersama.
Mulai belajar mengerti bahwa orang lain juga memiliki perasaan.
u
Belajar menunggu giliran mereka.
u
Ada kemungkinan agak sulit berpisah dengan orang tua khususnya dengan ibu.
u
Mau menolong.
u
Senang merasa penting.
u
PERKEMBANGAN ROHANI
Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang dapat diteladani sikap dan
u
tingkah lakunya sebagai orang Kristen.
Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang memberikan kesempatan
u
bertanya sebanyak-banyaknya kepada murid-murid.
Perlu mendengarkan Kisah Pelajaran dengan jelas dan sederhana, terutama kisah yang
u
menekankan tentang kebaikan-kebaikan Allah, pengucapan syukur kepada Allah, kasih
Yesus kepada murid-murid dan Yesus sebagai seorang sahabat dan penolong.
Dapat mengucapkan doa yang sederhana terutama doa pengucapan syukur.
u
Dapat berpartisipasi dalam pelayanan kasih dengan berbagi makanan, uang dan dengan
u
berbuat sesuatu bagi orang lain
Dapat mengalami keindahan dan keajaiban dalam dunia Allah.
u
Dapat mengembangkan rasa memiliki pada gereja
u
Kasih Yesus Yang Terbesar viii
Usia 5 Tahun
PERKEMBANGAN FISIK
Hanya dapat memperhatikan pelajaran dalam waktu singkat dan keinginan untuk
u
bergerak begitu tinggi oleh karena perkembangan otot-ototnya.
Mencoba menguasai berbagai macam keahlian yang memerlukan koordinasi: melompat,
u
melempar bola, berlari dan mendaki.
Tidak pernah beristirahat, aktif dan penuh semangat.
u
Memperlihatkan keinginan untuk belajar namun memiliki keterbatasan kekuatan dan
u
kelincahan
PERKEMBANGAN MENTAL
Banyak menanyakan pertanyaan untuk menambah perbendaharaan informasi,
u
khususnya mengawali pertanyaan dengan “Mengapakah…?”.
Sangat berdasarkan kepada bukti-bukti yang ada, ingin mengetahui bagaimanakah
u
sesuatu itu bekerja.
Terutama mengerjakan dengan spontanitas, pikiran yang nyata.
u
Mengunakan bentuk-bentuk seni dan kata-kata untuk menyatakan ide dan perasaan.
u
PERKEMBANGAN SOSIAL
u
Mengembangkan keahlian berkomunikasi
Sedang memperhatikan tentang keadilan atau “kesamaan”.
u
Memperlihatkan kasih sayang kepada mereka yang disayangi.
u
Mencari penerimaan, pengertian, dorongan dan kasih sayang.
u
Senang melakukan aktivitas bersama keluarga.
u
Memantapkan konsep dan kebersihan diri secara rutin.
u
Melakukan kebiasaan yang praktis.
u
PERKEMBANGAN ROHANI
Dapat mengenali doa dan aspek yang biasa ada pada iman kita.
u
Senang mendengarkan Kisah Pelajaran tentang orang hidup yang selalu taat
u
kepada kehendak Allah, biasanya cerita-cerita mengenai ajaran Yesus untuk menolong
sesama agar dapat belajar bagaimana untuk dapat hidup bersama.
Senang mendengarkan kisah pendek tentang gereja sekarang dan masa lampau.
u
Telah siap untuk diperkenalkan pada dasar iman dari gereja kita, seperti arti dari
u
Hari Sabat, Roh Kudus dan berdoa dalam bahasa Roh.
Perlu untuk merasakan doa melalui penglihatan atau pendengaran orang tua dan
u
orang dewasa, turut serta dalam doa dan merasakan bahwa doa itu dapat menolong
dan penting dalam hidup.
Perlu dikelilingi oleh guru-guru yang menerapkan pesan-pesan Alkitab pada
situasi sekarang ini.
u
Perlu merasakan gereja sebagai tempat mereka menyembah Allah dan tempat
yang perlu mereka pelihara.
u
ix
Kasih Yesus Yang Terbesar
BAHAN BAHAN
YANG DIBUTUHKAN
Buku-Buku
Buku cerita Alkitab, buku murid-murid tentang lingkungan, keluarga dan temanteman. Sebuah rak buku yang tidak tinggi untuk memudahkan murid-murid untuk
menjangkau buku-buku itu.
Bahan-Bahan Seni
Bahan-bahan dasar termasuk krayon besar, pulpen, gunting yang berujung tumpul,
solasi, lem, kertas lipat dalam bermacam warna, adonan tepung atau garam,
majalah, katalog. Bahan penolong lainnya: cat air dengan warna-warna dasar, kuas
yang bergagang panjang, piring yang dangkal untuk lem atau cat, sisa-sisa kain atau
benang, taplak meja plastik dan kaos-kaos gambar.
Bahan Luar Biasa Yang Allah Ciptakan
Meja pendek untuk mempermudah memamerkan seluruh bahan-bahan. Taplak
meja dengan dilapisi plastic dan Anda dapat menaruh koleksi batu-batu, kerang dan
bahan-bahan alam lainnya: sebuah aquarium, kotak-kotak bertingkat, magnet,
tumbuhan atau biji-bijian. Pastikanlah untuk selalu menyediakan kaca.
Alat-Alat Musik
Macam-macam alat musik buatan sendiri (kerincing, bel, tongkat dan lain
sebagainya.) atau membeli adalah tahap pertama. Radio kaset merupakan
tambahan yang bagus.
Mainan-Mainan yang Membutuhkan Keahlian
Mainan PUZZLE adalah mainan yang baik karena melatih kemampuan motorik,
imajinasi dan konsentrasi.
Kami sarankan Anda untuk selalu menyediakan bahan-bahan standar
(Alkitab, pensil, krayon, spidol, lem, gunting, kertas lipat, papan tulis, kertas
tulis) di dalam kelas.
Biarpun bahan-bahan ini tidak selalu dipakai pada setiap pelajaran, Anda
harus selalu menyiapkannya.
Kasih Yesus Yang Terbesar x
MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA
Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan
dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!
Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara
Boneka:
~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan
kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia
dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik
untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.
~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka
berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk
memperhatikan dan percaya.
~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih
mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya
sedikit lebih menarik dari biasanya.
Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?
~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau
menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan
imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan
dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.
~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.
~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan,
terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis,
dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan
hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.
MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB
Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid.
Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini.
Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:
~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman
Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.
~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan
peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya,
murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang
diri.
~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru
adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika
xi
Kasih Yesus Yang Terbesar
murid-murid sedang bersandiwara.
~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela.
~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para
murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.
~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi
wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.
MENGAJAR DENGAN MUSIK
Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu
sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam
pelajaran.
~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu
pelajaran-pelajaran Anda.
~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan”
materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan
gerakan yang hidup dan gerakan fisik.
~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan
lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.
Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama muridmurid Anda:
~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka.
~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda
menyuruh mereka menyanyikannya.
~ Bicarakanlah mengenai makna dari kata-kata pada nyanyian pujian itu.
~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah
bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain
sebagainya.
Ketika Anda mengajarkan bagian ini, bagaimanakah Anda akan
membantu murid-murid mengenal isi pelajaran ini? Di bawah ini, ada
beberapa saran yang dapat membantu:
Persiapkanlah
Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling
lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan
mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian
mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu
untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat
darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan
berdoalah!
Kasih Yesus Yang Terbesar xii
Aturlah
“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah
sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai
dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat
kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah
tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah
tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai
pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas,
handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostumkostum.
Sesuaikanlah
Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah!
Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitasaktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah
mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid
adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid,
dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah
berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam
“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.
Jadilah dirimu sendiri
Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda
bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid
ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari
pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda
menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki
walaupun mereka jarang menghadiri kelas. Mereka harus merasa nyaman sewaktu
di dalam kelas walaupun Anda hanya bertemu dengan mereka seminggu sekali.
Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talentatalenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.
xiii
Kasih Yesus Yang Terbesar
AYAT HAFALAN
1. “Supaya kamu saling mengasihi.”
(Yoh. 13:34)
2. “Saling mengampuni.”
(Ef. 4:32)
3. “Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.”
(Luk. 24:6)
4. “Tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu.”
(Yoh. 16:22)
5. “Aku adalah Yang Hidup.”
(Why. 1:18)
6. “Segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.”
(Kis. 4:32)
7. “Kita harus membantu orang-orang yang lemah.”
(Kis. 20:35)
8. “Menolong orang yang hidup dalam kesesakan.”
(1 Tim. 5:10)
9. “Kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit.”
(1 Tes. 4:14)
10. “Belajarlah berbuat baik.”
(Yes. 1:17)
11. “Memberi bantuan.”
(Ibr. 13:6)
12. “Layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
(Gal. 5:13)
13. “Ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar.”
(2 Tim. 2:24)
Kasih Yesus Yang Terbesar xiv
xv
Kasih Yesus Yang Terbesar
1
PELAJARAN
YESUS MEMBASUH KAKI
12 ORANG MURID-NYA
Kitab Bacaan:
Yoh. 13:1-7,34-35
Kebenaran Pelajaran:
Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan membasuh kaki 12 orang murid-Nya.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya meneladani Yesus dan menunjukkan
bahwa mereka saling memperhatikan.
Ayat Hafalan:
“Supaya kamu saling mengasihi.” (Yoh. 13:34)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah datang ke dunia ini. Engkau memiliki kasih yang terbesar
karena Engkau telah mati bagi segala dosa kami. Untuk hal ini, kami mau mengucap
syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Yesus menunjukkan kasih dan kerendahan hati-Nya dengan melakukan
pekerjaan seorang hamba. Ia menanggalkan jubah-Nya, mengikatkan sehelai kain
lenan di pinggang-Nya, menuangkan air ke dalam sebuah basi dan mulailah Ia
membasuh kaki 12 orang murid-Nya - suatu pekerjaan hina yang biasanya tidak
dilakukan oleh seorang imam, pangeran, ataupun seorang rabi.
Petrus menyadari bahwa tidaklah pantas bagi Yesus untuk melakukan
pekerjaan itu. Namun ketika ia menyatakan keberatannya, maka Yesus tetap
mendesak Petrus. Yesus memberikan suatu pelajaran mengenai kerendahan hati
dengan maksud agar mereka semua mengetahui betapa pentingnya kita
menunjukkan kasih yang tidak bersyarat. Kasih Yesus adalah kasih yang berkorban,
dan Ia ingin memberikan teladan ini kepada semua orang yang mengikuti-Nya.
Bahkan Ia, yang adalah Allah dalam rupa daging, rela melayani manusia. Kita,
sebagai para pengikut-Nya, haruslah juga menjadi hamba-hamba yang rela
melayani dalam segala hal untuk kemuliaan Allah. Apakah Anda rela mengikuti
teladan Kristus untuk melayani sesama?
Sakramen Basuh Kaki adalah salah satu sakramen yang Gereja Yesus Sejati
lakukan. Yesus sendiri telah menetapkan dan memerintahkan agar sakramen
Basuh Kaki ini dilakukan oleh para murid-Nya. Seorang Kristen haruslah
memberikan kakinya untuk dibasuh, setelah ia menerima sakramen Baptisan Air,
karena Yesus telah berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri
lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya.” (Yoh. 13:10)
Kasih Yesus Yang Terbesar 1
Makna yang terkandung di dalam sakramen Basuh Kaki menjadi jelas saat
kita merenungkan pengajaran Alkitab di dalam kehidupan umat Kristen. Setiap
jemaat yang telah disucikan melalui sakramen Baptisan Air memiliki tugas untuk
meneladani kesempurnaan Yesus Kristus. Sakramen Basuh Kaki merupakan
ajakan Yesus kepada kita semua untuk mengambil bagian di dalam kodrat ilahi-Nya.
(2 Pet. 1:4)
PEMAHAMAN MURID-MURID
Mungkin murid-murid Anda akan menemui kesulitan dalam memberikan
empati dan perasaan mereka sendiri terhadap orang lain. Diperlukan banyak usaha
dan waktu dari pihak orangtua dan guru untuk membimbing seorang murid untuk
menyadari bahwa "dunia" ini tidak harus berputar di sekitar anak itu. Mereka tidak
dengan sendirinya dapat menyadari bahwa perasaan orang lain itu penting dan
banyak yang harus dipelajari dalam melepaskan sesuatu hal yang sungguh mereka
ingini demi orang lain. Namun, murid-murid Anda dapat mulai belajar bersikap
sensitif dan tidak egois pada usia yang masih muda ini.
Terdapat berbagai macam cara untuk membantu murid-murid Anda di dalam
meneladan tindakan Kristus yang tidak egois terhadap orang lain. Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut:
Memuji: Menguatkan - suatu usaha yang membutuhkan pengulangan terus
menerus - hingga perilaku seseorang menjadi tidak egois lagi. Anda perlu secara
konsisten memberikan kata-kata pujian terhadap peristiwa yang sederhana atau
bahkan sikap tidak egois yang tampak sekilas dalam diri murid-murid Anda! Sikap
tidak egois ini dapat cepat menular di dalam kelas, bila murid-murid Anda mau
mendengarkan hal-hal positif yang telah murid-murid lainnya lakukan. Namun, Anda
harus lebih jelas dalam mengungkapkan kata-kata pujian itu daripada hanya
sekedar mengatakan, “Bagus, Charlie!” Adalah lebih efektif bila Anda mengatakan
kata pujian yang agak panjang seperti, “Charlie, engkau anak yang baik, karena
mau menawarkan makanan ringanmu kepada Chris! Kakak yakin bahwa engkau
pasti telah membuat harinya menjadi cerah, dengan membagikan sesuatu yang
engkau sukai bersamanya!” Buatlah kata pujian lainnya tentang persembahan
Charlie kepada Allah dan perbuatan baiknya kepada Chris.
Berikanlah rasa tanggung jawab: Usahakan dapat menimbulkan
pemahaman dan empati dari murid-murid Anda terhadap kesulitan dan tantangan
orang lain. Penelitian Harvard baru-baru ini telah menunjukkan suatu keterkaitan
antara seberapa besar rasa tanggung jawab yang diberikan kepada anak-anak
dengan kecenderungan mereka untuk bersikap altruistik - suatu sikap yang tidak
egois dan berbelas kasihan - menaruh perhatian terhadap lingkungan di luar
dirinya. Penelitian itu menunjukkan bahwa anak-anak yang diberikan segala
sesuatu tanpa rasa tanggung jawab akan menjadi seorang yang begitu manja.
Selain itu, mereka juga akan menjadi seorang yang tidak begitu perhatian dan
peduli. Berikanlah berbagai macam tugas kepada murid-murid Anda yang dapat
mereka kerjakan bersama dengan seorang teman mereka. Hal ini akan memberikan
kepada mereka suatu kesempatan untuk saling membantu dan juga dapat
menuntun mereka kepada sikap-sikap yang bermanfaat di dalam kelompok yang
lebih besar nantinya.
2
Kasih Yesus Yang Terbesar
KOSA KATA PELAJARAN
Kasut:
Semacam sepatu dengan tali kulit yang diikatkan pada kaki dari orang yang
memakainya.
Peduli:
Sikap yang menunjukkan perhatian terhadap seseorang.
Tidak egois:
Sikap mau berbagi apa yang kita miliki bersama dengan orang lain.
Rendah hati:
Sikap yang tidak sombong.
KISAH PELAJARAN
Apakah ada di antara kalian yang pernah terkena lumpur di sekujur
tubuhnya? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.) Tentu tidak
menyenangkan rasanya bila sekujur tubuh kita menjadi kotor seperti itu, bukan?
Siapakah yang kemudian membantu membersihkan diri kalian? (Orangtua, kakak,
baby-sitter, kakek, nenek, bibi, paman, dan lain sebagainya.)
Ketika seseorang sedang berbuat baik kepada kita, maka hal itu membuat
hati kita terasa senang. Pada hari ini, kita juga akan mendengarkan suatu hal yang
indah yang Yesus lakukan kepada 12 orang murid-Nya.
Murid-murid yang terkasih, apakah kalian semua mengetahui bahwa pada
zaman dahulu, sepatu yang mereka pakai tidaklah sama dengan sepatu yang kita
pakai pada hari ini? Mereka memakai kasut hanya untuk melindungi telapak kaki
mereka saja, bahkan terkadang mereka berjalan kaki tanpa memakai kasut.
Pada zaman itu, belum ada bis atau kendaraan lainnya, sehingga semua
orang haruslah berjalan kaki ke manapun mereka ingin pergi. Jalan-jalan penuh
dengan debu, dan kaki semua orang menjadi begitu kotor. Orang perlu
membersihkan kaki mereka dari pasir dan kotoran pada saat mereka memasuki
sebuah rumah. Air yang dingin terasa nyaman bagi kaki mereka yang lelah dan kotor
itu.
Makan Malam Yang Terakhir
Pada suatu malam saat Yesus masih di dunia ini, Ia bersama dengan 12
orang murid-Nya hendak mengadakan suatu acara makan malam bersama yang
istimewa. Petrus dan Yohanes mempersiapkan segalanya. Mereka menyiapkan
segalanya, termasuk makanan istimewa, juga sebuah tempayan besar berisi air di
dekat pintu untuk mencuci kaki. Namun, tidak ada seorangpun yang menawarkan
diri untuk membasuh kaki orang lain.
Masing-masing murid datang dan langsung duduk. Yesus mengasihi muridmurid-Nya. Ia mengetahui bahwa Ia akan segera mati di atas kayu salib. Ia hendak
menunjukkan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia mengasihi mereka.
Kasih Yesus Yang Terbesar 3
Yesus Membasuh Kaki 12 Orang Murid-Nya
Maka Yesus berdiri dan menanggalkan jubah-Nya serta mengikatkan
sehelai kain lenan di pinggang-Nya. Lalu, Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi
dan mulailah Ia membasuh kaki 12 orang murid-Nya itu. Setelah itu, Ia
mengeringkan kaki mereka dengan kain lenan yang ada di pinggang-Nya itu.
Semua murid-Nya menjadi terkejut! Yesus rela melakukan pekerjaan
seorang hamba, suatu pekerjaan yang tidak ingin dilakukan oleh siapapun juga!
Petrus Menolak Yesus Membasuh Kakinya
Petrus berkata kepada Yesus, “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai
selama-lamanya.”
Yesus menjawab, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak
mendapat bagian dalam Aku.”
Ketika Petrus mendengar hal itu, ia menginginkan Yesus untuk tidak hanya
sekedar membasuh kakinya saja.
Setelah Yesus selesai, Ia meletakkan basi itu dan kembali ke tempat-Nya
untuk menjelaskan mengapa Ia membasuh kaki 12 orang murid-Nya itu. “Aku
menunjukkan bahwa Aku peduli terhadap kalian ketika Aku membasuh kaki kalian
semua. Sejak sekarang ini, Aku menghendaki agar kalian semua saling
memperhatikan seorang terhadap lainnya.”
Kemudian Yesus berkata, “Sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian
pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian, semua orang akan
mengetahui bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling
mengasihi.”
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah yang Yesus perbuat sehingga membuat 12 orang murid-Nya menjadi
terkejut? (Yesus membasuh kaki mereka semua.)
2. Mengapa Yesus melakukan hal itu? (Yesus akan mati di atas kayu salib. Ia
hendak menunjukkan kepada 12 orang murid-Nya bahwa Ia mengasihi mereka.)
3. Menurut kalian, apakah 12 orang murid-Nya merasa senang, ketika Yesus
membasuh kaki mereka? (Ya.)
4. Bagaimana 12 orang murid Yesus dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa
mereka adalah murid Yesus? (Dengan saling mengasihi.)
5. Mengapa sakramen Basuh Kaki menjadi begitu penting? (Bila kita tidak
menerima sakramen Basuh Kaki, maka kita tidak akan memiliki bagian di dalam
Yesus.)
Alkitab mengatakan, “Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-muridNya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.”
Sakramen Basuh kaki merupakan suatu perbuatan yang menunjukkan kasih Yesus
yang tidak berkesudahan bagi kita. Yesus menghendaki agar kita semua mengikuti
teladan-Nya dan menunjukkan kasih kita kepada orang lain. Bagaimanakah cara
kita dapat menunjukkan kasih kita kepada orang lain? (Kita dapat menunjukkan
kasih kita dengan bersikap ramah dan sopan, membantu orang, dan saling
melayani.)
4
Kasih Yesus Yang Terbesar
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Untuk Saling Membantu
Tommy Lewis sedang belajar mengendarai sepeda barunya di suatu hari
Minggu pagi. Ketika Tommy sedang berlatih, maka ia melihat Ricky sedang
bersepeda ke arahnya.
“Hai, Ricky, aku sedang belajar bersepeda. Susah sekali,” kata Tommy.
Ricky tersenyum dan berkata, “Aku teringat saat pertama kali aku belajar
bersepeda, aku jatuh. Janganlah kuatir, Tommy. Engkau pasti segera akan dapat
bersepeda dengan baik. Yang engkau perlukan adalah berlatih dan sedikit
pertolongan dari orang lain yang mengetahui bagaimana cara bersepeda dengan
baik.”
“Ricky, engkau dapat bersepeda dengan baik. Menurutmu, Apakah engkau
dapat mengajariku bersepeda?” tanya Tommy.
“Tentu saja!” kata Ricky dengan sungguh-sungguh. “Sekarang, yang harus
engkau lakukan adalah …” kata Ricky sambil menjelaskan kepada Tommy.
Selama 2 jam, Ricky mengajari Tommy bersepeda. Dan setiap kali Tommy
terjatuh, maka Ricky membantu Tommy membangunkannya dan mereka terus
melanjutkan bersepeda lagi, hingga pada akhirnya Tommy dapat belajar bersepeda
tanpa terjatuh lagi. Selama 2 jam, Ricky tidak pernah mengatakan bahwa ia lelah
atau merasa Tommy bodoh karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk
dapat bersepeda. Ricky begitu baik terhadap Tommy.
Pada akhirnya, tibalah saat bagi Tommy untuk pulang. “Ricky,” kata Tommy.
“Aku mendapatkan pelajaran bersepeda yang menyenangkan. Terima kasih atas
bantuanmu!”
“Terima kasih kembali, Tommy. Aku juga menikmatinya! Aku harap kita dapat
bertemu lagi dengan sepedamu. Sampai jumpa!” kata Ricky.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Siapakah yang begitu baik dalam membantu Tommy belajar bersepeda?
2. Mengapa begitu penting bagi kita untuk saling menolong itu?
Kasih Yesus Yang Terbesar 5
AKTIVITAS 1
Melayani Orang Lain
Bahan:
Beberapa buah cangkir kertas kecil
Sebuah teko
Minuman segar seperti jus
Biskuit
Nampan
Taplak meja
Serbet
Vas bunga
Bunga sungguhan atau buatan
Petunjuk:
1. Jelaskanlah kepada murid-murid Anda bahwa kalian akan saling menuangkan
air jus.
2. Bagikanlah beberapa tugas berikut ini: Memasang taplak meja, mengatur
bunga, mengatur makanan di atas nampan, menyiapkan cangkir dan serbet,
membantu mengisi teko dengan air jus.
3. Setelah semua makanan dan minuman siap untuk dihidangkan, maka
ucapkanlah syukur kepada Allah atas semuanya itu.
4. Tuangkanlah secangkir air jus dan tawarkanlah makanan ringan kepada anak di
sebelah kanan kalian. Setelah anak ini dilayani, teruskanlah teko jus dan
nampan biskuit itu kepada anak yang duduk di sebelah kiri Anda. Lalu anak ini
haruslah melayani Anda dan meneruskan jus dan biskuit itu kepada anak yang
duduk di sebelah kirinya lagi dan seterusnya.
Beritahukanlah kepada mereka bahwa dengan bersikap sopan dan saling melayani
telah menjadikan acara minum jus itu menjadi begitu menyenangkan. Yesus merasa
bersukacita saat melihat kita saling melayani.
6
Kasih Yesus Yang Terbesar
AKTIVITAS 2
Melayani Dan Melayani Lebih Banyak Lagi
Kata melayani tersembunyi di dalam 5 tempat yang berbeda. Carilah kata-kata itu
dan warnailah. (Tanyakanlah kepada murid-murid Anda, di manakah dan
bagaimanakah mereka dapat melayani?)
Melayani Dan Melayani Lebih Banyak Lagi
Kata melayani tersembunyi di dalam 5 tempat yang berbeda.
Carilah kata-kata itu dan warnailah.
Kasih Yesus Yang Terbesar 7
8
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
2
YESUS MENGAMPUNI PETRUS
Kitab Bacaan:
Mat. 26:30-35,56-58,69-75; Mrk. 16:5-7; Luk. 24:34; Yoh. 21
Kebenaran Pelajaran:
Petrus mendapat pengampunan atas tindakan penyangkalannya terhadap Yesus.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa karena Allah mengasihi kita, maka Allah akan
mengampuni kita saat kita melakukan suatu kesalahan dan menyesalinya.
Ayat Hafalan:
“Saling mengampuni.” (Ef. 4:32)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah menjadi Juruselamat kami. Engkau telah mati di atas kayu
salib untuk menyelamatkan kami. Engkau adalah Allah yang besar. Atas hal ini, kami
mau mengucapkan syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Petrus telah menjadi pengikut Yesus yang beriman dan setia 3 tahun
lamanya. Bahkan, ia telah mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias. (Mat. 16:16)
Pada makan malam terakhir bersama dengan 12 orang murid-Nya, Yesus
dengan sedih memberitahukan kepada mereka bahwa iman mereka semua akan
tergoncang, sehingga meninggalkan-Nya oleh karena penganiayaan yang akan Ia
tanggung. (Mat. 26:31) Petrus, yang merasa bangga akan kesetiaannya itu,
mengatakan bahwa sekalipun semua murid lainnya akan meninggalkan Yesus,
namun tidaklah demikian dengannya. Yesus menubuatkan bahwa Petrus akan
menyangkal-Nya 3 kali sebelum pagi berikutnya.
Petrus berusaha untuk membela Yesus di taman Getsemani, sebuah kebun
zaitun yang tepat di sebelah timur lembah Kidron. Namun, Yesus menegurnya dan
Petrus, seperti murid yang lainnya, mereka semua melarikan diri.
Setelah 3 kali penyangkalan terhadap Yesus, maka berkokoklah ayam jantan
dan seketika itu juga maka teringatlah Petrus akan nubuat Yesus, dan Petruspun
mulai menangis dengan sedihnya.
Air mata tangisan Petrus itu pastilah air mata penyesalan dan pertobatan,
karena di kemudian hari, Petrus kembali dipulihkan kembali kepada Allah.
Kasih Yesus Yang Terbesar 9
PEMAHAMAN MURID-MURID
Mungkin murid-murid Anda belum dapat mengaitkan keadaan Petrus
dengan kehidupan mereka sendiri, namun kelak mereka pasti memahami kasih
Kristus yang mau mengampuni segala dosa kita. Untuk memperjelas pelajaran
tentang pengampunan Yesus, maka ambillah sebuah contoh tentang pengampunan
orangtua terhadap murid-murid Anda. Suruhlah murid-murid mendiskusikan saatsaat di mana mereka melakukan suatu kesalahan, dan bagaimana orangtua mereka
menyelesaikan keadaan itu. Mungkin mereka akan mengatakan bahwa diri mereka
akan mendapatkan hukuman dari orangtuanya, karena segala kesalahan yang
mereka telah lakukan; namun Anda dapat menunjukkan sebuah kenyataan bahwa
sekalipun mereka mendapatkan hukuman, ternyata orangtua mereka masih tetap
begitu menyayangi dan mengampuni mereka atas banyak hal yang telah terjadi di
masa yang lalu.
Sebagai seorang guru, Anda dapat memberikan contoh kepada murid-murid
tentang pengampunan Yesus ini. Tunjukkanlah kepada mereka tentang kepekaan
Anda dan bantulah perasaan mereka untuk menjadi peka terhadap Anda. Kapan
saja Anda melakukan kesalahan seperti salah sangka atau sedikit kurang peka
terhadap kebutuhan seorang murid (mungkin karena kesibukan, keasyikan Anda
sendiri, dan lain sebagainya.), maka datangilah murid itu dan katakan: "Ma'af,
karena Kakak (guru) telah menjadi kurang memahami atau peka terhadap apa yang
Adik (murid-murid) kuatirkan atau perlukan.
KOSA KATA PELAJARAN
Ayam Jago:
Ayam jantan; berkokok saat matahari terbit.
Meminta Ma'af:
Tindakan permohonan ampun dari seseorang terhadap sesamanya.
KISAH PELAJARAN
Ikatlah seutas benang pada jari telunjuk Anda dan perlihatkanlah kepada
murid-murid Anda. Apakah ada yang mengetahui mengapakah Kakak mengikatkan
benang pada jari telunjuk Kakak? (Biarkanlah murid-murid yang memberi
jawabannya.) Kita dapat mengatakan bahwa terkadang kita perlu mengikatkan
seutas benang pada jari kita agar kita menjadi ingat untuk melakukan suatu hal.
Terkadang, kita semua dapat menjadi lupa akan suatu hal. Orangtua kalian
dapat menjadi lupa; guru kalian dapat menjadi lupa; adik kakak kalian dapat menjadi
lupa; pendeta kalian pun dapat menjadi lupa. Kita melakukan hal-hal kecil untuk
membantu mengingatkan diri kita, sama seperti Kakak mengikatkan seutas benang
ini pada jari telunjuk Kakak untuk membantu Kakak mengingat akan suatu hal yang
harus Kakak kerjakan.
Di dalam Kisah Pelajaran pada hari ini, Yesus menggunakan seekor ayam
jantan sebagai pengingat. Yesus menghendaki agar Petrus mengingat suatu hal
yang penting.
10
Kasih Yesus Yang Terbesar
Yesus Memberitahukan Petrus Tentang Penyangkalan Terhadap Diri-Nya
Pada suatu malam, Yesus sedang duduk dan makan malam bersama
dengan 12 orang murid-Nya. Yesus berkata, “Pada malam hari ini akan terjadi suatu
peristiwa. Beberapa orang yang tidak mengasihi-Ku akan datang dan membawa-Ku
pergi. Dan kalian semua akan melarikan diri dan pergi meninggalkan Aku seorang
diri karena kalian menjadi ketakutan.”
Petrus berkata, “Aku tidak akan meninggalkan Engkau. Sekalipun semua
murid yang lainnya pergi meninggalkan Engkau, namun aku sekali-kali tidak!”
Namun Yesus berkata, “Petrus, sebelum ayam berkokok pada esok hari,
engkau telah 3 kali mengatakan bahwa aku tidak mengenal Aku.”
“Tidak,” kata Petrus. “Aku tidak akan pernah mengatakan bahwa aku tidak
mengenal Engkau!”
Tidak beberapa lama kemudian, datanglah para pasukan tentara untuk
menangkap Yesus. Dan Petrus serta semua murid lainnya benar-benar melarikan
diri karena mereka semua ketakutan. Semuanya itu terjadi tepat seperti yang Yesus
katakan kepada mereka semua.
Pada malam itu, dalam 3 kali kesempatan yang berbeda, orang bertanya
kepada Petrus, “Apakah engkau mengenal Yesus dan apakah engkau adalah salah
seorang teman Yesus?” Dan setiap kali pertanyaan itu selesai ditanyakan, maka
Petrus selalu berkata kepada mereka, “Tidak! Bukan!”
Petrus Menangis
Pada saat ketiga kalinya, maka seekor ayam berkokok, dan saat itulah
Petrus teringat akan apa yang Yesus telah katakan sebelumnya kepada dirinya. Ia
begitu menyesali akan apa yang telah dilakukannya, sehingga ia lari dan menangis
dengan sedihnya.
Kemudian Yesus digantung di atas kayu salib dan mati. Namun, Ia tidaklah
terus menerus mati. Ia telah bangkit dan hidup kembali!
Yesus Menampakkan Diri Kepada Para Murid-Nya
Setelah peristiwa kematian Yesus, Petrus berkata kepada para murid
lainnya, “Aku akan kembali menangkap ikan.”
Dan mereka berkata, “Kami akan pergi bersamamu.”
Mereka menebarkan jala semalam-malaman, namun mereka tidak dapat
menangkap seekor ikanpun.
Kemudian pagi-pagi sekali, mereka melihat seseorang sedang berdiri di tepi
pantai. Mereka tidak mengenal orang itu. Laki-laki itu memanggil mereka, “Temanteman, apakah kalian mendapatkan ikan?”
Dan mereka menjawab, “Tidak!”
Lalu orang itu berkata, “Lemparkanlah jala kalian di sebelah kanan perahu.”
Ketika mereka melakukannya, maka mereka menangkap begitu banyak
ekor ikan hingga mereka hampir saja tidak dapat menaikkannya ke dalam perahu
mereka!
Kemudian tiba-tiba Yohanes, salah seorang murid Yesus berkata, “Petrus,
aku mengetahui siapa orang itu! Itu Yesus!”
Kasih Yesus Yang Terbesar 11
Petrus Berenang Kepada Yesus
Ketika Petrus mendengar hal itu, ia hampir tidak dapat lagi menunggu untuk
dapat langsung tiba di pantai. Perahu bergerak begitu lambat baginya. Maka ia
segera melompat ke dalam air dan berenang menuju pantai. Murid-murid Yesus
mengikutinya di atas perahu mereka.
Ketika mereka semua tiba di pantai, mereka melihat bahwa Yesus telah
membuat api bagi mereka.
“Kita akan membakar beberapa ekor ikan yang baru saja kalian tangkap dan
marilah kita makan pagi,” kata Yesus.
Maka mereka semua duduk dan makan bersama Yesus.
Ketika mereka selesai makan, Yesus berpaling kepada Petrus dan berkata,
“Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?”
Petrus berkata, “Ya, Tuhan, aku mengasihi Engkau.”
Telah 3 kali, Yesus bertanya kepada Petrus, dan telah 3 kali pula, Petrus
menjawab, “Ya Tuhan, aku mengasihi-Mu.”
Sekalipun Petrus telah melakukan kesalahan yang besar saat ia
meninggalkan-Nya dan mengatakan kepada semua orang bahwa dirinya tidak
mengenal Yesus, namun Yesus masih tetap mengasihi Petrus dan menghendaki
Petrus untuk mengasihi-Nya. Petrus telah melakukan kesalahan, namun Yesus
mengampuni segala kesalahan Petrus pada akhirnya.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah yang Yesus katakan kepada 12 orang murid-Nya saat mereka semua
makan malam? (Yesus memberitahukan bahwa mereka semua akan
meninggalkan-Nya.)
2. Apakah yang Yesus katakan tentang Petrus? (Yesus mengatakan bahwa Petrus
akan menyangkal diri-Nya 3 kali sebelum ayam berkokok.)
3. Apakah yang Petrus lakukan setelah ia menyangkal Yesus 3 kali? (Petrus
menangis dengan sedihnya dan merasa begitu menyesal.)
4. Apakah Yesus mengampuni Petrus? (Ya.)
5. Saat Yesus menemui para murid-Nya di tepi pantai, apakah yang Yesus
tanyakan kepada Petrus? (Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau
mengasihi Aku?”)
6. Apakah yang Petrus jawab kemudian? (“Ya, aku mengasihi Engkau.”)
Di dalam Kisah Pelajaran kita pada hari ini, Petrus telah menyakiti perasaan
Yesus. Petrus begitu kuatir bila Yesus tidak akan mengampuninya lagi. Saat mereka
selesai menangkap ikan dan bersarapan bersama dengan Yesus, maka Yesus
memberitahukan Petrus bahwa Ia mengasihi dirinya dan mengampuninya. Yesus
bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Ketika Petrus berkata,
“Ya, Tuhan, aku mengasihi-Mu” Yesus berkata lagi kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”
Hati Yesus menjadi terluka bila kita tidak menjadi taat dan melakukan
perbuatan yang salah. Namun, Yesus masih memperhatikan kita, dan ketika kita
menyesali akan segala kesalahan yang kita pernah lakukan, maka Ia akan
mengampuni kita. Hendaklah kita bertobat dengan berdoa dan bertekad untuk tidak
melakukan kesalahan lagi!
12
Kasih Yesus Yang Terbesar
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Pimpinlah Murid-Murid Anda Dalam Diskusi Berikut Ini
1. Kalian sedang bermain dengan mainan Kakakmu dan menghilangkannya.
Apakah yang kalian harus lakukan? (Kemungkinan jawaban: Segera
memberitahukan kepada Kakak bahwa mainannya itu telah menjadi hilang;
berusaha untuk menemukan mainan yang hilang itu, atau menggantikan
dengan mainan yang serupa; memberitahukan kepada Kakak bahwa kalian
begitu menyesal dan meminta ma'af.)
2. Kalian sedang berlari di ruang tamu, dan tanpa sengaja kalian menabrak meja
dan menumpahkan segelas jus ke atas meja dan lantai. Apakah yang kalian
harus lakukan? (Kemungkinan jawaban: Membantu membersihkan tumpahan
jus itu; meminta bantuan orang lain dalam membersihkan tumpahan jus itu;
memberitahukan kepada orangtua bahwa kalian begitu menyesal dan meminta
ma'af.)
3. Saudara seimanmu di gereja sedang bermain dengan beberapa mainannya.
Lalu kalian datang dan merebut mainan itu dan memukulnya. Apakah yang
kalian harus lakukan? (Kemungkinan jawaban: Mengatakan kepada saudara
seiman itu bahwa kalian begitu menyesal telah memukulnya dan memohon
agar Allah mengampuni dirinya.)
4. Kalian pergi berbelanja bersama ibu dan meminta banyak hal - permen,
mainan, buku dan bila Ibu mengatakan tidak, maka kalian akan menangis dan
mengatakan bahwa Ibu tidak sayang kepada kalian. Apakah yang kalian harus
lakukan? (Kemungkinan jawaban: Meminta ma'af kepada ibu dan mengatakan
bahwa lain kali kalian akan berusaha keras untuk tidak meminta banyak hal lagi;
mengatakan bahwa kalian mengetahui ibu menyayangi kalian dan kalianpun
menyayangi Ibu.)
Belajar Mengampuni Orang Lain
Pada suatu hari, Heidi bertanya kepada Kelly, kakak perempuannya, apakah
ia dapat meminjamkan penghapusnya yang cantik itu? Kelly dengan senang hati
meminjamkan penghapusnya kepada Heidi.
Heidi menaruh penghapus itu di salah satu kantong celana pendeknya dan
pergi bermain dengan bonekanya. Pada keesokan paginya, Kelly memerlukan
penghapusnya itu maka ia meminta agar Heidi mau mengembalikan penghapusnya
itu. Namun Heidi menjawab, “Maaf, Kak, aku rasa penghapusmu itu telah terjatuh
dari kantongku sewaktu aku mandi kemarin karena setelah itu aku tidak dapat
menemukan penghapus itu.”
“Apa! Engkau membuat penghapus kesukaanku menjadi hilang? Heidi,
bagaimanakah engkau ini? Aku akan melaporkannya kepada Ibu!” kata Kelly
dengan wajah yang marah sekaligus bercampur sedih lalu ia meninggalkan rumah
untuk mengejar bis sekolah. Pada malam itu, saat Kelly sedang membantu ibu
Watanabe mengeringkan piring-piring yang masih basah, maka Kelly berkata
kepada ibunya, “Ibu, aku meminjamkan penghapus cantikku kepada Heidi dan ia
menghilangkannya! Dapatkah ibu memberitahukannya untuk memberikanku
sesuatu sebagai ganti dari penghapus yang telah ia hilangkan itu?” rengek Kelly.
Kasih Yesus Yang Terbesar 13
Tiba-tiba, prang! Kelly memecahkan sebuah piring.
“Ibu, aku tidak bermaksud memecahkan piring ini!” kata Kelly dengan
pandangan mata yang jujur.
“Tidak apa-apa, Kelly, ibu mema'afkan kesalahanmu karena telah
memecahkan piring,” kata ibu Watanabe sambil tersenyum.
“Ibu, terima kasih karena tidak marah kepadaku. Oh ya, ibu, aku rasa aku
tidak boleh menyalahkan Heidi karena ia telah menghilangkan penghapus cantikku.
Aku mengetahui sekarang bahwa iapun tidak bermaksud menghilangkan
penghapus cantikku itu,” kata Kelly.
Tepat setelah Kelly berkata bahwa ia akan mema'afkan Heidi karena telah
menghilangkan penghapus cantiknya itu, maka Heidi berlari ke dapur dan berkata
kepada Kelly dengan gembira, “Lihat! Apa yang telah kutemukan ini, Kak! Aku telah
menemukan penghapus cantikmu yang kemarin berada di dalam kantong celanaku
yang lainnya. Aku pasti telah menaruh penghapus itu di dalam kantong celanaku
yang lainnya sebelum aku pergi mandi dan melupakannya!”
Kedua kakak beradik itu saling berpandangan, berpelukan, dan mulai
tertawa.
Hari itu adalah suatu hari yang Kelly hendaknya selalu ingat bahwa ia, sama
seperti Yesus, telah mengampuni seseorang yang telah berbuat suatu kesalahan.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Siapakah yang tidak dapat mema'afkan Heidi karena telah menghilangkan
penghapus cantiknya itu?
2. Apakah yang terjadi terhadap Kelly saat ia sedang membantu ibunya di dapur?
3. Mengapa begitu penting bagi kita untuk mengampuni kesalahan orang lain?
AKTIVITAS 1
Yesus Telah Mengampuniku
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk membuat suatu pengingat agar kita
selalu memohon pengampunan Yesus.
Suruhlah murid-murid Anda untuk meletakkan salah satu tangan mereka
dengan jari yang rapat, di atas sebuah kertas lipat yang telah dilipat menjadi 2
bagian. Tangan mereka haruslah diletakkan miring di atas kertas itu sehingga jari
tengah dan jari manisnya menyentuh bagian lipatan kertas itu.
Dengan pensil, telusurilah tapak tangan mereka itu, mulai dari pergelangan
tangan hingga keseluruhan tangan mereka. Lalu suruhlah murid-murid Anda untuk
mengangkat tangan mereka dan menggambarkan sebuah kancing baju di bagian
gambar pergelangan itu. Bantulah murid-murid Anda untuk menggunting gambar
tangan mereka itu, sekaligus pastikan pula agar bagian ujung jari pada lipatan kertas
itu tidaklah terpotong.
Kemudian, guntinglah lembaran kertas lipat itu dengan ukuran 4 × 25 cm.
Pada lembaran itu, tuliskanlah kata-kata "Yesus Telah Mengampuniku.”
Rekatkanlah kedua ujung lembaran itu sehingga membentuk gelang. Rekatkanlah
kedua bagian pergelangan tangan yang saling terlepas itu sehingga yang satu
berada di balik sisi gelang yang satu, yang lainnya berada di balik sisi gelang
lainnya.
14
Kasih Yesus Yang Terbesar
Beritahukanlah kepada murid-murid Anda bahwa ketika kita sedang berdoa
dan memohon pengampunan kepada Yesus, maka Ia akan mengampuni kita.
Tangan-tangan yang berdoa ini akan membantu mengingatkan kita bahwa Yesus
begitu mengasihi dan akan mengampuni kita.
AKTIVITAS 2
Apakah Yang Terjadi Dengan Petrus?
Lihatlah kepada gambar dan peristiwa yang sedang ditunjukkan di dalam
gambar itu. Pilihlah dan isilah dengan kata yang tepat pada setiap gambar.
1. Petrus merasa __________ karena telah menyangkal Yesus. (menyesal)
2. Petrus merasa __________ karena Yesus telah mengampuninya. (bersukacita)
Apakah Yang Terjadi Dengan Petrus?
Lihatlah kepada gambar dan peristiwa yang sedang ditunjukkan di dalam
gambar itu. Pilihlah dan isilah dengan kata yang tepat pada setiap gambar.
(menyesal)
(bersukacita)
Petrus merasa __________
karena telah menyangkal Yesus.
Petrus merasa __________
karena Yesus telah mengampuninya.
Kasih Yesus Yang Terbesar 15
16
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
3
YESUS MATI DAN
BANGKIT KEMBALI
Kitab Bacaan:
Mrk. 14:43,53; 15:25,37,46; 16:1-7
Kebenaran Pelajaran:
Yesus mati karena Ia mengasihi kita; kini Ia telah hidup kembali.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka mengucapkan syukur
kepada Yesus karena Ia telah mati dan hidup kembali.
Ayat Hafalan:
“Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.” (Luk. 24:6)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah datang ke dunia ini. Engkau memiliki kasih yang terbesar
karena Engkau telah mati bagi segala dosa kami. Untuk hal ini, kami mau
mengucapkan syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Penyaliban adalah suatu kenajisan bagi bangsa Yahudi (Ul. 21:23) dan
merupakan hukuman yang biasanya dijatuhkan kepada para penjahat besar; atas
pelaku kekerasan atau pemberontakan. Setelah menanggung sengsara di atas
kayu salib 6 jam lamanya, maka Yesus mati dengan sebuah doa seperti yang
dikutipkan dalam Mzm. 31:6, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mulah Kuserahkan nyawaKu.” (Luk. 23:46)
Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus adalah anggota Mahkamah Agung yang
secara diam-diam percaya kepada Yesus. Setelah kematian Yesus, Yusuf dari
Arimatea dengan berani meminta mayat Yesus agar ditempatkannya di dalam kubur
miliknya sendiri. Penguburan itu sendiri dilakukan dengan terburu-buru karena tidak
ada pekerjaan yang boleh dilakukan pada hari Sabat. Karena itu kemungkinan
persiapan penguburan-Nya tidaklah lengkap.
Saat pagi hari setelah hari Sabat, maka Maria Magdalena, Salome, dan
Maria yang lain pergi ke kubur untuk merempah-rempahi mayat Yesus itu.
Bayangkan tiba-tiba suatu kekejutan menimpa mereka semua saat mereka tiba,
mereka melihat seorang malaikat dan mendapati kubur telah dalam keadaan
kosong. Malaikat itu mengingatkan kepada mereka bahwa Yesus telah bangkit dari
antara orang mati! Kemudian mereka bergegas menceritakan kabar yang
mengherankan ini kepada murid-murid lainnya.
Kasih Yesus Yang Terbesar 17
PEMAHAMAN MURID-MURID
Mungkin kisah tentang kebangkitan Yesus menjadi kesulitan tersendiri bagi
murid-murid Anda untuk dapat mereka pahami, terutama bila mereka pernah
kehilangan orang yang mereka sayangi. Mungkin murid-murid Anda akan menjadi
heran saat mendengar bagaimana seseorang yang telah mati dan menjadi hidup
kembali. Mungkin mereka akan bertanya-tanya, bagaimana Yesus dapat berbuat
demikian, mengapakah kita tidak?
Jelaskanlah kepada mereka bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan Ia hidup
kembali untuk menunjukkan kepada kita bahwa kita akan hidup bersama-Nya di
surga pada suatu hari nanti. Bila kita sungguh-sungguh menaati segala perintahNya dan hidup sebagai umat Kristen yang baik, maka kita akan melihat-Nya di surga
pada suatu hari nanti.
Sangatlah wajar bila murid-murid Anda merasakan takut akan kematian.
Ingatlah kembali saat pengalaman masa kecil Anda mengenai kematian. Hal ini
mungkin akan dapat membantu Anda memahami ketakutan murid-murid dan dapat
berbicara sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Jelaskanlah bahwa setelah orang yang Allah kasihi meninggal, maka mereka
akan pergi ke surga. Surga adalah suatu tempat yang aman dan senang.
Diskusikanlah secara terbuka tentang masalah kematian. Mungkin mereka
memiliki banyak pertanyaan, perhatian, dan bahkan konsep yang salah mengenai
kematian, dan suatu diskusi akan membantu menjelaskan semuanya itu kepada
mereka. Bicarakanlah tentang rasa takut itu, namun bicarakan juga tentang
keajaiban kerajaan Allah. Gunakanlah banyak waktu untuk menceritakan beberapa
kesaksian yang telah disaksikan oleh saudara-saudari seiman di gereja kita
berkenaan dengan penglihatan mengenai surga. Kiranya, dengan menekankan
keindahan dari kematian umat Kristen, murid-murid akan dapat menganggap
kematian itu sebagai suatu hal yang baik, dan mengucap syukur kepada Yesus
karena Ia telah mati bagi kita untuk mempersiapkan tempat yang indah ini bagi kita
setelah kita meninggal pada suatu hari nanti.
KOSA KATA PELAJARAN
Hukuman:
Hal yang akan terjadi bila kita melakukan suatu kesalahan.
Rempah-Rempah:
Campuran berbagai macam bunga yang dapat digunakan untuk menimbulkan
aroma yang harum.
Kubur:
Tempat di mana kita dapat meletakkan tubuh orang yang telah meninggal; pada
zaman dahulu, kebanyakan kuburan itu adalah dalam bentuk sebuah gua.
18
Kasih Yesus Yang Terbesar
KISAH PELAJARAN
Apakah kalian menyukai bila suatu kekejutan datang di dalam kehidupan
kalian? Beberapa orang yang tercatat di dalam Alkitab kita pada hari ini mengalami
suatu kejutan yang begitu menggembirakan. Marilah kita coba lihat, kekejutan
apakah itu?
Kita telah melihat bagaimana Yesus hanya melakukan hal yang baik bagi
semua orang. Tentu kalian semua akan berpikir bahwa semua orang akan
mengasihi Yesus dan ingin menjadi sahabat-Nya. Namun ternyata ada sebagian
orang yang sama sekali tidak mengasihi Yesus. Ketika Ia sedang melakukan hal-hal
yang baik, maka sebagian orang itu menjadi marah karena mereka sungguh tidak
dapat melakukan hal-hal yang Yesus dapat lakukan. Mereka menginginkan orang
lain dapat memuji diri mereka, dan bukannya kepada Yesus. Maka semua orang ini
berkata, “Marilah kita bunuh Yesus. Maka orang akan melupakan tentang Yesus dan
melakukan apa yang kita katakan.”
Yesus Ditangkap
Pada suatu malam setelah makan malam terakhir, maka Yesus bersama
dengan ketiga orang murid-Nya sedang menuju ke sebuah taman yang berada
dekat sebuah kota. Saat itu, Yesus hendak berdoa agar Allah dapat memberikan
kekuatan kepada-Nya. Yesus mengetahui bahwa kematian di atas kayu salib begitu
menyakitkan rasanya, namun karena Yesus mengasihi kita, maka Ia rela mati bagi
kita. Setelah Yesus selesai berdoa, maka semua orang yang tidak mengasihi Yesus
berdatangan mendapati-Nya. Yesus membiarkan mereka menangkap-Nya, namun
mereka tidak dapat membuktikan bahwa Ia pernah melakukan suatu kesalahan.
Maka mereka bersepakat untuk bersaksi dusta tentang Yesus. (Mrk. 14:57)
Kemudian, semua orang itu membawa Yesus kepada beberapa pasukan
tentara yang berada di dalam kota. Pasukan tentara itu telah membuat sebuah kayu
salib dari dua potong kayu yang besar. Lalu mereka memakukan Yesus di kayu salib
itu dan membiarkan-Nya mati di atas sana.
Semua murid Yesus menjadi begitu ketakutan, sehingga mereka hanya
dapat memperhatikan-Nya di atas kayu salib saja. Sebenarnya, Yesus dapat
menghentikan perbuatan kejam mereka, namun Ia sama sekali tidak
melakukannya. Yesus telah memutuskan untuk datang ke dunia ini untuk menerima
hukuman bagi semua dosa - semua hal yang buruk dan jahat yang manusia telah
lakukan. Allah harus menghukum orang-orang yang berbuat dosa. Namun Allah
memberikan jalan bagi Yesus untuk menerima hukuman atas segala dosa manusia
di atas kayu salib. Yesus tidak melakukan suatu kesalahan sedikitpun juga, namun
Ia mengetahui bahwa manusia tidak akan dapat diselamatkan bila Ia tidak
mengalami kematian bagi semua orang. Oleh karena itulah, maka Yesus
membiarkan semua orang itu untuk memakukan-Nya di atas kayu salib. Ia begitu
mengasihi kita sampai pada kesudahannya.
Lalu Yesus mati. Semua murid-Nya merasa sepertinya mereka tidak akan
pernah bersukacita lagi. Semua murid-Nya itu berpikir bahwa mereka tidak akan
pernah melihat Yesus mereka lagi. Setelah menurunkan tubuh-Nya dari kayu salib,
maka mereka membungkusnya dengan kain lenan dan membawanya ke sebuah
taman. Di sana, mereka menggunakan batu-batu besar dan membuat sebuah gua
kecil yang disebut kubur. Mereka meletakkan tubuh Yesus di dalam kubur itu.
Sebuah batu yang besar dan berat ditempatkan di depan kubur itu. Kemudian
semua murid Yesus dengan sedih berjalan pulang ke rumah mereka masingmasing.
Kasih Yesus Yang Terbesar 19
Yesus Bangkit Dari Antara Orang Mati
Setelah 3 hari dari saat Yesus mati dan dikuburkan, pada pagi-pagi benar, 3
orang perempuan yang mengikut Yesus itu pergi untuk melihat jenazah Yesus.
Mereka bermaksud untuk meletakkan rempah-rempah yang harum di atas tubuhNya.
Ketiga orang perempuan itu sedang berjalan di jalan setapak menuju kubur
itu, sambil bertanya-tanya, siapakah yang akan menggulingkan batu yang berat dari
kubur itu agar mereka dapat masuk? Namun, tiba-tiba mereka melihat sebuah
pemandangan yang luar biasa - suatu kekejutan terbesar terjadi di dalam hidup
mereka! Seorang malaikat sedang duduk di depan kubur itu, dan batu itu telah
digulingkan!
Ketiga orang perempuan itu begitu ketakutan hingga mereka tidak dapat
berbicara seorang terhadap lainnya.
Lalu malaikat itu berkata, “Janganlah takut. Kamu mencari Yesus, yang telah
mati. Ia tidak ada di sini. Ia telah bangkit! Ia telah hidup kembali! Lihatlah tempat di
mana tubuh-Nya dibaringkan. Kini, pergilah dan beritahukanlah kepada para muridNya bahwa Yesus telah hidup kembali dan mereka akan melihat-Nya lagi.”
Ketiga orang perempuan itu menjadi begitu gembira, bahkan mereka
hampir-hampir tidak dapat mempercayai akan apa yang mereka baru saja saksikan
itu! Yesus telah hidup! Mereka melihat bahwa kubur itu telah kosong! Yesus tidak
ada di sana! Lalu mereka semua berbalik dari kubur itu dan mereka berlari menuruni
jalan setapak. Mereka tidak dapat menjadi sabar menanti untuk kembali
menceritakan semuanya itu kepada para pengikut-Nya tentang kabar yang paling
luar biasa di dalam dunia ini - Yesus telah bangkit! Yesus telah hidup kembali!
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apakah yang orang-orang jahat itu sedang lakukan kepada Yesus? (Mereka
sedang menangkap-Nya dan memakukan-Nya di atas kayu salib.)
Apakah Yesus memiliki kuasa untuk menghentikan semua orang yang
menangkap-Nya itu? (Ya, Ia adalah Anak Allah.)
Mengapakah Yesus tidak melakukannya? (Yesus membiarkan semua orang
memakukan-Nya di atas kayu salib, karena Ia mengasihi kita dan ingin
menanggung semua dosa kita.)
Setelah Yesus mati, di manakah mereka meletakkan tubuh-Nya? (Mereka
meletakkan tubuh-Nya di dalam sebuah kubur.)
Siapakah yang menemukan bahwa kubur itu telah menjadi kosong? (Beberapa
perempuan yang ingin meletakkan rempah-rempah harum di atas tubuh Yesus.)
Hal apa yang malaikat beritahukan kepada beberapa orang perempuan itu?
(Malaikat berkata bahwa Ia telah bangkit. Ia telah hidup kembali!)
Apakah kalian percaya bahwa Yesus telah hidup kembali dan sekarang Ia
sedang berada di sini bersama dengan kita pada hari ini? (Ya.)
Seharusnya kita mengucapkan syukur kepada Yesus karena Ia telah
menanggung hukuman atas semua dosa kita di atas kayu salib; karena Ia telah mati
di atas salib; karena Ia telah bangkit! Ia telah hidup kembali!
Beberapa orang perempuan itu membawa rempah-rempah wangi ke kubur
itu untuk menunjukkan betapa mereka mengasihi Yesus. Mereka masih belum
mengetahui bila Yesus telah bangkit hingga mereka tiba di kubur itu!
20
Kasih Yesus Yang Terbesar
Apakah yang dapat kalian berikan kepada Yesus untuk menunjukkan kasih
kalian kepada-Nya? Hal apa sajakah yang kalian anggap dapat membuat hati Yesus
menjadi bersukacita? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)
Kita tidaklah selalu harus memberikan kepada Yesus sesuatu seperti
rempah-rempah atau bunga. Tahukah kalian bahwa saat kita sedang berdoa maka
pada saat itulah kita menunjukkan kasih kita kepada Yesus? Atau saat kita menaati
orangtua kita?
Kita dapat menunjukkan kepada Yesus bahwa kita mengasihi-Nya dengan
berbagai macam cara!
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Percaya Bahwa Yesus Telah Mati Bagi Segala Dosa Kita
Pada suatu malam, David tidak dapat tidur karena ia merindukan ibunya, ibu
Sharp, yang telah lama meninggal. David telah membalik-balikkan tubuhnya,
namun masih saja ia tidak dapat tidur. Oleh karena itulah, maka ia bangun dari atas
tempat tidur dan berdoa kepada Yesus. Inilah yang David katakan di dalam doanya:
“Haleluya, di dalam nama Tuhanku, Yesus Kristus, aku berdoa. Yesus yang
terkasih, saat ini aku belum dapat tidur dengan nyenyak karena aku begitu
merindukan Ibuku. Ibuku begitu baik kepadaku. Bila aku merasa sedih atau
kesepian, maka Ibu akan membuatkan susu coklat panas bagiku dan menyanyikan
sebuah lagu agar aku dapat merasakan sukacita kembali. Yesus, aku memohon
pengampunan-Mu atas segala kesalahan yang aku pernah lakukan sehingga
membuat ibuku menjadi marah. Maukah Engkau mengampuni segala kesalahanku
itu, ya Tuhan? Lindungilah aku dan seluruh keluargaku. Terima kasih, Engkau telah
memberikan kepadaku seorang ayah dan ibu yang demikian luar biasa baiknya.
Sebagai permohonan terakhir, bantulah agar aku dapat tidur sehingga besok aku
tidak akan tertidur di kelas. Sekali lagi, terima kasih, Yesus. Aku sungguh mengasihiMu, Yesus yang terkasih, Haleluya! Amin.”
Tidak lama setelah David berdoa, maka iapun tertidur dengan nyenyak.
Tadinya ayah David, Bapak Sharp, akan segera pergi tidur, namun ketika ia sedang
melewati kamar David, anaknya, maka ia mendengar suara kecil yang berasal dari
kamar David sehingga ia berdiri sebentar untuk mendengarkannya dari luar. Setelah
mendengarkan doa David, maka air matapun bergulir di pipi Bapak Sharp. Pada
malam itu, ia pun berdoa kepada Yesus dan mengucapkan syukur karena Yesus
telah memberikan kepadanya anak-anak yang begitu luar biasa baiknya, Bobby,
David, dan Jean.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Siapakah yang tidak dapat tidur dengan nyenyak?
2. Apakah yang David katakan kepada Yesus di dalam doanya?
Kasih Yesus Yang Terbesar 21
AKTIVITAS
Lencana “Yesus Telah Bangkit!”
Bahan:
Alkitab
Kertas lipat
Spidol
Gunting
Solatip
Benang
Ukuran lencana tidak boleh lebih dari 12 × 18 cm dengan bentuk yang Anda inginkan
sendiri.
Petunjuk:
Murid-murid Anda dapat menggunakan spidol untuk menghias lencana dan
nama murid pada bagian atas lencana seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Ikatkanlah benang dengan menggunakan solatip di balik lembar kertas lipat itu
seperti yang telah ditunjukkan pada gambar.
Murid-murid Anda dapat melipat kertas lipat itu menjadi 2 bagian lipatan dan
melekatkannya dengan solatip. Kemudian murid-murid dapat mengalungkan
lencana itu pada leher mereka dan dapat membalikkan sisi lembar lencana itu yang
akan menunjukkan kabar baik yang ingin disampaikan. Beritahukanlah kepada
mereka bahwa Yesus telah bangkit!. Ketika murid-murid sedang bekerja,
bacakanlah kata-kata “Yesus telah bangkit!” pada lencana itu keras-keras dan
sesering mungkin, sehingga murid-murid Andapun akan mengucapkan kata-kata itu
bersama-sama dengan Anda.
22
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
4
YESUS MENAMPAKKAN DIRI
KEPADA PARA MURID-NYA
Kitab Bacaan:
Yoh. 20:19,24-29
Kebenaran Pelajaran:
Yesus menghendaki agar semua orang mengetahui bahwa kini Ia telah hidup
kembali.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka bersukacita karena Yesus
telah hidup kembali!
Ayat Hafalan:
“Tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu.” (Yoh. 16:22)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah mati di atas salib bagi kami. Engkau telah hidup kembali dan
Engkau sedang berdoa bagi kami. Untuk hal ini, kami mau mengucapkan syukur
kepada-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena di dalam taman dekat
kubur itu tidak lama setelah kebangkitan-Nya. (Yoh. 20:16) Ada kemungkinan pada
siang hari yang sama, Ia menampakkan diri pula kepada Petrus. (1 Kor. 15:5)
Kemudian Yesus menampakkan diri kepada sekumpulan murid pada malam
kebangkitan-Nya. Tempatnya adalah di sebuah rumah di Yerusalem, mungkin di
tempat saat makan malam terakhir diadakan. Para murid Yesus sedang
bersembunyi di balik pintu-pintu yang terkunci rapat, karena takut kepada kebencian
para pemimpin agama Yahudi terhadap Yesus yang telah mengakibatkan kematianNya itu.
PEMAHAMAN MURID-MURID
Mungkin murid-murid akan mendapatkan kesulitan dalam memahami dan
membicarakan tentang hal-hal yang tidak nyata. Mereka masih terpatok pada hal
yang nyata sehingga saat mereka hendak memahami keabstrakan Yesus ataupun
lainnya yang tidak terlihat, maka mereka akan mengalami kesulitan. Anda dapat
membantu mereka untuk memahami kemahahadiran Yesus dengan terus
mengingatkan kepada mereka kenyataan ini bahwa Yesus, sekalipun Ia telah mati di
Kasih Yesus Yang Terbesar 23
atas kayu salib, namun kini Ia telah bangkit kembali bahkan Ia hidup bersama-sama
dengan kita di dalam roh. Anda hendaknya selalu mengingatkan murid-murid Anda
bahwa Yesus senantiasa ada bersama-sama dengan kita. Yesus ada pada saat kita
sedang tidur, saat kita sedang pergi ke sekolah, saat kita sedang bermain, saat kita
sedang beribadah kepada-Nya, dan terkhususnya sekarang ini, saat kita sedang
memilih untuk belajar tentang diri-Nya.
KOSA KATA PELAJARAN
Hidup:
Keadaan di mana seorang manusia tidak mengalami kematian.
Ragu:
Keadaan di mana kalian merasa tidak yakin akan sesuatu hal.
KISAH PELAJARAN
Lihatlah ke sekeliling ruangan kelas dan ke segala sesuatu yang kita miliki
saat ini. Kakak melihat ada beberapa buah bangku untuk kalian duduki dan sebuah
bangku besar untuk Kakak duduki. Kakak melihat pula jendela dan pintu.
Sekarang, marilah kita menutup mata kita dan cobalah kita mengingat
semua barang yang baru saja kita lihat. Kakak akan menyebutkan berbagai macam
barang yang baru saja kita lihat dan kalian akan memberitahukan kepada Kakak,
apakah barang itu ada di dalam ruangan kelas kita. Kakak percaya ada sebuah
bangku besar di dalam ruangan kelas kita. (Ya.) Kakak percaya ada beberapa buah
bangku kecil di dalam ruangan kelas kita. (Ya.) Kakak percaya ada jendela di dalam
ruangan kelas kita. (Ya.) Kakak percaya ada sebuah mobil di dalam ruangan kelas
kita. (Tidak.)
Bagaimanakah kalian mengetahui bahwa semua barang itu ada di dalam
ruangan kelas kita? (Kami telah melihat sebelumnya.) Percaya artinya mengetahui
bahwa sesuatu hal itu adalah benar adanya. Namun terkadang, kita tidak dapat
melihat hal-hal yang orang beritahukan kepada kita dan mungkin kita tidak akan
mempercayainya.
Kisah Pelajaran pada hari ini membicarakan tentang seseorang yang
bernama Tomas. Ia sama sekali tidak akan mempercayai apa yang murid-murid
lainnya telah katakan kepadanya kecuali bila ia melihatnya sendiri.
Yesus Menampakkan Diri Kepada Para Murid-Nya
Kita telah mempelajari suatu hal di dalam pelajaran yang lalu, yaitu Yesus
telah hidup kembali setelah Ia mati. Ia tidak lagi berada di dalam kubur, namun Ia
telah bangkit. Bukankah luar biasa bagi kita, bahwa senantiasa memiliki Yesus
bersama-sama dengan kita saat sekarang ini?
Pada hari yang sama, saat Yesus telah hidup kembali, maka para murid-Nya
berkumpul bersama di dalam sebuah ruangan. Mereka semua menjadi begitu takut
terhadap orang yang telah menyakiti Yesus akan datang dan menyakiti mereka pula.
Oleh karena itulah, maka mereka mengunci semua pintu dan jendela yang ada di
dalam ruangan itu.
24
Kasih Yesus Yang Terbesar
Kemudian terjadilah suatu hal yang mengejutkan mereka. Seseorang dapat
masuk bahkan tanpa melalui pintu! Menurut kalian, siapakah orang itu? (Biarkanlah
murid-murid yang memberikan jawabannya.) Benar, orang itu adalah Yesus! Yesus
telah masuk melalui pintu-pintu yang terkunci! Yesus menghendaki agar para muridNya tidak lagi merasakan ketakutan namun merasakan sukacita. Oleh karena itulah,
Yesus berkata, “Damai sejahtera bagi kamu.”
Para murid-Nya itu melihat kedua tangan Yesus. Mereka melihat bekas luka
di mana tentara Roma telah melukai-Nya saat mereka menggantung-Nya di atas
kayu salib. Kemudian mereka mengetahui bahwa Ia sungguh adalah Yesus dan
bahwa sungguh Ia telah hidup kembali. Betapa haru dan sukacitanya mereka saat
mereka melihat-Nya!
Namun, salah seorang murid Yesus, Tomas, belum begitu bersukacita
seperti para murid lainnya. Tomas tidak berada di sana pada malam saat Yesus
datang menampakkan diri kepada mereka semua. Oleh karena itulah, ia belum
mengetahui bahwa Yesus sesungguhnya telah hidup kembali. Sepanjang minggu,
para murid lainnya telah berulang kali memberitahukan Tomas bahwa mereka telah
melihat Yesus, dan sungguh Ia telah hidup kembali. Tomas hanya mendengar
pemberitahuan mereka saja, namun ia tetap tidak percaya kepada mereka semua.
Tomas berkata kepada para murid lainnya, “Aku ingin melihat bekas luka di
kedua tangan Yesus di mana Ia terluka. Saat itulah, maka aku akan mengetahui
bahwa sungguh orang itu adalah Yesus dan sungguh Ia telah hidup kembali.”
Yesus Menampakkan Diri Kepada Tomas
Seminggu kemudian, murid-murid Yesus berkumpul di rumah yang sama.
Kali ini, Tomas ada bersama-sama dengan mereka. Dan sekalipun semua pintu dan
jendela terkunci rapat, namun Yesus dapat masuk ke dalam rumah itu dan berdiri di
depan para murid-Nya lagi.
Kemudian Yesus memandang kepada Tomas. Ia berkata, “Lihatlah bekas
luka pada kedua tangan-Ku ini. Peganglah tempat di mana Aku terluka. Jangan lagi
berkata bahwa engkau tidak mempercayainya itu semua! Ini sungguh Aku!”
Tomas begitu terkejut. Ia berkata, “Yesus, Engkaulah Tuhan, Allahku.
Engkau sungguh telah hidup kembali.”
Yesus berkata, “Tomas, engkau percaya bahwa Aku telah hidup kembali
setelah engkau melihat Aku. Namun berbahagialah orang yang percaya bahwa Aku
telah hidup kembali sekalipun ia tidak melihat Aku.”
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Yesus datang untuk menampakkan diri kepada para murid-Nya pada malam
saat Ia telah hidup kembali, namun salah seorang murid-Nya tidak sedang hadir
di sana. Siapakah nama seorang murid-Nya itu? (Tomas.)
2. Bagaimanakah perasaan Tomas? (Sedih.)
3. Mengapakah Tomas terus merasa sedih saat para murid lainnya
memberitahukan kepadanya bahwa Yesus telah hidup kembali? (Ia tidak
mempercayainya. Ia ingin melihat Yesus.)
4. Apakah yang kemudian Yesus lakukan? (Yesus datang untuk menampakkan
diri lagi kepada para murid-Nya, dan Ia berbicara kepada Tomas.)
Kasih Yesus Yang Terbesar 25
5. Bagaimanakah perasaan Tomas saat ia melihat Yesus telah hidup kembali?
(Sukacita.)
Tomas ingin terlebih dahulu melihat Yesus sebelum ia mempercayai bahwa
Yesus telah hidup kembali. Adakah di antara kalian yang pernah melihat Yesus?
(Belum ada, namun kita percaya kepada-Nya karena kita telah mendengar semua
kisah mengenai diri-Nya.) Apakah kalian juga percaya bahwa pada hari ini Ia telah
hidup kembali? (Ya.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Beriman Kepada Yesus
Pada suatu pagi di musim dingin, Lily masih belum bangun dari tidurnya
untuk pergi ke sekolah. Ia merasa sakit, nenek Chen bertanya-tanya mengapakah
Lily masih belum turun juga untuk sarapan pagi? Oleh karena itulah, maka nenek
Chen naik ke kamar tidur Lily untuk melihat keadaannya.
Tok! Tok! Tok!
“Lily, bolehkah nenek masuk?” tanya nenek Chen.
“Nenek,” kata Lily dengan suara yang begitu lemah. “Masuklah.”
“Bagaimanakah dengan keadaanmu pada hari ini?” tanya nenek Chen.
“Tidak terlalu baik, nek,” kata Lily. “Aku merasa sedang demam dan tidak
nafsu makan apapun.”
“Nenek akan panggil Dr. McLanahan sekarang dan menyuruhnya untuk
memeriksamu,” kata nenek Chen. “Mungkin ia dapat memberimu obat agar engkau
menjadi lebih baik.”
“Jangan, nek. Aku tidak mau Dr. McLanahan memeriksaku dan memberiku
obat,” kata Lily dengan suara yang tegas. “Berdoalah saja bersamaku, nek, dan
mintalah bibi Jane untuk mendoakanku juga. Aku beriman kepada Yesus. Ia akan
segera menyembuhkan penyakitku ini.”
“Sungguh, engkau adalah anak yang luar biasa dapat memiliki iman yang
seperti itu kepada Tuhan Yesus!” kata nenek Chen dengan kagum.
“Nenek akan menelpon bibi Jane agar ia dapat berdoa bersama-sama
dengan kita.”
“Baiklah, namun cepat yah!” kata Lily.
Setelah nenek Chen, bibi Jane dan Lily berdoa 30 menit lamanya, maka
nenek Chen membuka matanya untuk melihat apakah Lily telah menjadi lebih baik
keadaannya. Ternyata Lily ketiduran saat ia sedang berdoa. Bibi Jane memegang
dahi Lily dan berkata, “Puji Tuhan, Lily telah tidak demam lagi!”
Nenek Chen dan bibi Jane saling memandang dengan lega dan tersenyum.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Apakah Lily mau pergi ke dokter? Apakah alasannya?
2. Apakah kalian memiliki iman untuk berdoa sewaktu kalian merasa sakit?
26
Kasih Yesus Yang Terbesar
AKTIVITAS 1
Aku Tahu Hal Itu Benar
Bahan:
Bola
Buku Aku Senang Menyanyi
Buku cerita Alkitab
Petunjuk:
1. Suruhlah murid-murid untuk duduk membentuk lingkaran di atas lantai dalam
permainan ini.
2. Di tengah lingkaran, taruhlah beberapa buku cerita Alkitab dengan gambargambar cerita yang mereka telah ketahui. Pimpinlah murid-murid untuk
menyanyikan sebuah pujian yang mereka juga telah sering nyanyikan sambil
memberikan bola ke samping di sepanjang lingkaran itu.
3. Pada saat musik berhenti, maka murid yang sedang memegang bola itu dapat
memilih apa yang diingatnya dari pelajaran itu. Setelah seorang murid
mengatakan sesuatu, maka yang lainnya dapat mengatakan, “Aku tahu hal itu
benar, karena cerita ini ada di dalam Alkitab.”
4. Beritahukanlah kepada mereka bahwa Alkitab dapat membantu kita
mempelajari tentang Yesus, Anak Allah. Kita tidak dapat melihat Yesus, namun
kita mengetahui bahwa Ia telah hidup kembali, karena Alkitab telah
mengatakannya demikian. Alkitab adalah firman Allah.
AKTIVITAS 2
Apakah Tomas Menjadi Percaya?
Lihatlah pada kedua gambar berikut ini. Tentukanlah gambar mana yang
menunjukkan bahwa Tomas menjadi tidak percaya dan gambar manakah yang
menunjukkan bahwa Tomas menjadi percaya bahwa Yesus telah hidup kembali?
Kasih Yesus Yang Terbesar 27
Apakah Tomas Menjadi Percaya?
Lihatlah pada kedua gambar berikut ini.
Tentukanlah gambar mana yang menunjukkan bahwa
Tomas menjadi tidak percaya dan
gambar manakah yang menunjukkan bahwa
Tomas menjadi percaya bahwa Yesus telah hidup kembali?
28
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
5
YESUS TERANGKAT KE SURGA
Kitab Bacaan:
Mrk. 16:20; Luk. 24:49-53; Kis. 1:4-14; 2
Kebenaran Pelajaran:
Yesus terangkat ke surga dan mencurahkan Roh Kudus.
Tujuan Pelajaran:
1. Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka berdoa dengan penuh
kesungguhan dalam memohon Roh Kudus.
2. Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka memberitakan kepada
semua orang bahwa Yesus telah hidup kembali!
Ayat Hafalan:
“Aku adalah Yang Hidup.” (Why. 1:18)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah mati bagi kami di atas kayu salib. Engkau begitu mengasihi
kami. Tolonglah agar kami dapat saling mengasihi dan berdoa memohon Roh Kudus
yang akan Kauberikan kepada kami sesuai dengan janji-Mu itu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Selama 40 hari lamanya, Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya
sehingga mereka mengalami suatu perubahan yang begitu besar. Sebelumnya,
mereka saling berdebat adanya, ada yang meninggalkan Allah mereka, bahkan ada
yang menyangkal bahwa ia telah mengenal Yesus sebelumnya. Namun sekarang,
dalam beberapa kali penampakkan diri Yesus di antara para murid-Nya yang
menyatakan bahwa Yesus telah bangkit kembali, maka banyak pertanyaan mereka
yang telah terjawab. Mereka menjadi yakin akan kebangkitan, belajar mengenai
Kerajaan Allah, dan belajar mengenai Roh Kudus.
Setelah 40 hari bersama dengan para murid-Nya, Yesus terangkat ke surga.
Dua orang malaikat mengabarkan kepada para murid bahwa pada suatu hari nanti,
Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama sebagaimana Ia telah pergi
pada saat itu. Yesus akan datang kembali untuk menghakimi dunia ini. Kita harus
bersiap-siap untuk menyambut kembali kedatangan-Nya yang tiba-tiba itu
(1 Tes. 5:2), bukan hanya berdiri saja “memandang ke langit”, namun bekerja keras
untuk menyebarkan Injil sehingga banyak orang akan beroleh anugerah
keselamatan yang besar.
Saat Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta, peristiwa ini merupakan
suatu penggenapan atas kata-kata Yohanes Pembaptis (Luk. 3:16) mengenai Roh
Kudus yang akan membaptis dengan api. (Luk. 3:16) Hal ini juga merupakan
penggenapan dari nubuatan nabi Yoel mengenai pencurahan Roh Kudus. (Yl. 2:2829)
Kasih Yesus Yang Terbesar 29
PEMAHAMAN MURID-MURID
Mungkin konsep Roh Kudus inilah yang merupakan konsep tersukar bagi
murid-murid Anda untuk dipahami. Ada banyak di antara mereka yang mengetahui
bahwa saudara-saudari seiman mereka telah menerima Roh Kudus pada saat
berdoa, namun tidak sedikit pula di antara mereka yang masih belum memahami
tentang pentingnya menerima Roh Kudus di dalam kehidupan mereka itu.
Anda dapat mulai menjelaskan kepada mereka tentang alasan kita begitu
membutuhkan Roh Kudus? Dua buah kata yang dapat digunakan dan digantungkan
di sekitar ruangan kelas adalah “Penghibur” dan “Penasihat”. Katakanlah kepada
mereka semua kedua kata ini dan tanyakanlah, apakah ada di antara mereka yang
dapat memberitahukan kepada Anda apa sesungguhnya makna dari kata
“menghibur” itu?
“Aku menjadi begitu sedih karena teman baikku harus pindah rumah, namun
ibuku datang untuk memeluk dan menghiburku, lalu aku merasa lebih baik daripada
sebelumnya.”
Setelah murid-murid Anda membantu menjelaskan apa makna dari kata
“menghibur” itu, maka Anda dapat menjelaskan dengan lebih tepat dan benar,
sehingga mereka semua dapat memahami mengapa Roh Kudus disebut sebagai
“Penghibur”. Karena kita bagaikan memiliki seorang teman baik yang selalu
bersama-sama dengan kita yang mana teman kita itu akan selalu membuat kita
merasa lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Orangtua
menghibur kita dengan memberikan pelukan dan ciuman saat kita sungguhsungguh membutuhkan mereka. Allah adalah Bapa kita yang di surga yang
menghendaki agar kita merasakan sukacita. Karena Allah tidak lagi hadir dalam
bentuk tubuh jasmani, maka kita tidak dapat melihat-Nya dengan mata jasmani kita
atau merasakan pelukan-Nya itu. Oleh karena itulah, maka Ia memberikan kepada
kita Roh Kudus untuk tinggal di dalam diri kita. Itulah cara Allah untuk dapat selalu
hadir bersama-sama dengan kita, sehingga kita dapat merasa lebih baik dan
sukacita daripada sebelumnya.
Sekarang, Anda dapat menjelaskan bahwa Roh Kudus itu juga seperti
seorang penasihat yang hidup dalam diri kita. Kemudian Anda dapat menanyakan
kepada mereka apakah makna dari kata “Penasihat” itu?
“Saat ini, aku sedang begitu bingung bagaimana menyelesaikan semua
tugas sekolahku, maka aku mulai bertanya kepada penasihatku, dan ia segera
memberitahukan kepadaku apa yang aku segera harus lakukan.”
Pada saat murid-murid Anda telah membantu untuk menemukan makna
kata “Penasihat”, maka Anda dapat menjelaskan dengan lebih tepat dan benar
bahwa Roh Kudus juga dapat berperan sebagai seorang penasihat. Roh Kudus
dapat menolong kita untuk lebih memahami firman Allah dan juga dapat menolong
kita dalam membuat keputusan-keputusan yang akan menyenangkan hati Allah.
Hanya Roh Kuduslah yang dapat mengetahui dengan tepat apa yang seharusnya
kita lakukan di dalam hidup kita. Oleh karena itulah, maka seharusnya kita berdoa
kepada Allah dengan penuh kesungguhan, agar Allah menganugerahkan Roh
Kudus-Nya kepada kita semua.
Dengan demikian, maka murid-murid Anda akan benar-benar mengetahui
bahwa mengapa kita harus dengan penuh kesungguhan dalam memperoleh Roh
Kudus itu dan mengapa pula kita selalu merindukan Roh Kudus itu selalu
mendampingi di dalam kehidupan kita. Karena konsep menerima Roh Kudus itu
begitu pentingnya, maka mungkin Anda dapat membahasnya dalam beberapa
minggu agar tidak menimbulkan beban pikiran murid-murid Anda sekaligus.
30
Kasih Yesus Yang Terbesar
KOSA KATA PELAJARAN
Roh Kudus:
Roh Allah sendiri.
Berkata-kata Dalam Bahasa Lidah:
Saat kalian menerima Roh Kudus, maka kalian dapat berkata-kata dalam bahasa
Lidah.
Baptisan:
Tindakan dalam membersihkan segala dosa kita dengan darah Yesus.
KISAH PELAJARAN
Mengapakah kita perlu mengingat semua Kisah Pelajaran yang kita telah
pelajari sebelumnya? Marilah kita menyelidiki beberapa hal yang masih diingat oleh
para murid Yesus.
Mungkin Petrus, Yakobus dan murid-murid Yesus lainnya mengenang
betapa sukacitanya mereka saat Yesus masuk ke Yerusalem dengan menunggangi
seekor keledai. Itu adalah saat yang menyenangkan! Semua orang bernyanyi,
“Hosana! Hosana! Hosana di tempat yang Mahatinggi!”
Namun kemudian, murid-murid Yesus pasti merasa sedih saat mereka
mengenang Yesus yang harus mati di atas kayu salib. Yesus mati untuk
menggantikan hukuman yang harus diterima oleh semua orang berdosa.
Amanat Terakhir Yesus
Setelah Yesus bangkit, Ia menampakkan diri kepada para murid-Nya 40 hari
lamanya. Yesus mengetahui bahwa saatnya telah tiba bagi-Nya untuk kembali ke
surga, maka Ia berbicara kepada para murid-Nya dan memberitahukan kepada
mereka apa yang harus mereka lakukan di kemudian hari.
“Tinggallah di kota Yerusalem,” kata Yesus. “Dan nantikanlah hingga Roh
Kudus dicurahkan. Roh Kudus akan menolong kalian menjadi kuat dan tidak takut
lagi. Kalian harus menantikan-Nya.”
Kemudian murid-murid itu bertanya, “Tuhan, apakah sekarang Engkau akan
menjadi Raja atas kami?”
Yesus berkata, “Kalian tidak perlu mengetahui waktunya. Hanya Allah yang
mengetahui kapan Aku harus menjadi Raja.”
Berikutnya Yesus mengatakan, “Ingatlah, Roh Kudus akan dicurahkan
kepadamu. Lalu, kalian akan menjadi kuat dan tidak akan takut lagi. Dan kalian akan
memberitakan kepada setiap orang di Yerusalem mengenai Aku. Kemudian kalian
akan memberitakan setiap orang dalam negeri kita mengenai Aku. Kalian akan pergi
ke setiap tempat di dunia untuk memberitakan semua orang mengenai Aku.”
Setelah itu, maka Yesus mulai terangkat ke langit.
Semua murid-Nya memandangi Yesus yang naik, naik, dan terus naik itu.
Tiba-tiba, 2 orang laki-laki berjubah putih berdiri di samping mereka. Dua orang
malaikat itu berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berdiri melihat ke langit?
Yesus telah terangkat ke surga. Namun pada suatu hari nanti, Yesus akan datang
kembali ke bumi ini.”
Kasih Yesus Yang Terbesar 31
Murid-Murid Kembali Ke Yerusalem
Setelah itu, maka semua murid kembali ke kota Yerusalem. Mereka mulai
menantikan Roh Kudus dicurahkan. Petrus menantikan. Yohanes menantikan.
Semua murid lainnya pun menantikan saat Roh Kudus dicurahkan. Para
perempuan menantikan. Ibu dan saudara-saudara Yesuspun menantikan. Saat itu,
semua orang percaya menantikan saat Roh Kudus dicurahkan ke dalam diri
mereka. Mereka berdoa dan berdoa. Mereka tidak henti-hentinya berharap dan
berdoa memohon Roh Kudus.
Kemudian pada suatu hari, Allah mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada
semua pengikut Kristus yang sedang berdoa memohon agar Roh Kudus itu
dicurahkan. Tiba-tiba, suatu suara seperti tiupan angin yang kuat datang dari surga.
Semua yang berdoa memohon Roh Kudus dapat berkata-kata dalam bahasa Lidah.
Mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus. Mereka tidak takut lagi.
Petrus Memberitakan Kristus Yang Telah Bangkit
Setelah Petrus menerima Roh Kudus, maka ia berdiri dan memberitakan
kepada setiap orang mengenai mengapa Yesus harus datang dan mati bagi mereka
semua. Semua orang mendengarkan dengan seksama tentang apa yang Petrus
katakan mengenai diri Yesus.
Saat Petrus selesai menyampaikan kesaksian tentang Yesus, maka banyak
orang merasa terharu karena semua kesalahan dan dosa yang mereka telah
lakukan. Namun mereka merasa sukacita karena Yesus telah datang untuk menjadi
Juruselamat mereka dan mengampuni semua kesalahan dan dosa mereka itu.
Mereka begitu bersyukur kepada Yesus sehingga mereka memutuskan untuk
menerima baptisan. Semua orang yang menerima baptisan pada hari itu berjumlah
3.000 jiwa. Kuasa Roh Kudus begitu nyata dan besar.
Para Murid Memberitakan Kabar Baik
Semua murid Yesus mulai memberitakan kepada setiap orang mengenai
Yesus. Dan tidak hanya itu saja, mereka juga pergi ke setiap tempat untuk
memberitakan kepada semua orang yang ada tentang bagaimana cara mereka
diselamatkan dari kebinasaan dosa.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah yang Yesus beritahukan kepada para murid-Nya sebelum Ia terangkat
kembali ke surga? (Mereka semua harus menantikan Roh Kudus dicurahkan.)
2. Apakah yang para murid-Nya lakukan setelah Yesus terangkat kembali ke
surga? (Para murid-Nya segera pergi ke Yerusalem dan berdoa memohon Roh
Kudus.)
3. Apakah yang terjadi pada saat mereka berdoa memohon Roh Kudus? (Roh
Kudus turun ke atas mereka dan mereka berkata-kata dalam bahasa Lidah.)
4. Apa yang Petrus lakukan setelah ia menerima Roh Kudus? (Petrus
memberitakan kepada semua orang tentang betapa Yesus mengasihi mereka
dan telah mati bagi segala dosa mereka.)
5. Apakah semua orang itu ingin percaya kepada Yesus? (Ya, mereka menerima
baptisan.)
32
Kasih Yesus Yang Terbesar
Kita telah mempelajari bahwa Tuhan Yesus adalah Anak Allah yang Ajaib.
Yesus telah mati namun sekarang Ia telah hidup kembali! Yesus ada di surga dan Ia
ada bersama-sama dengan Allah. Kita belum mengetahui di manakah surga itu,
namun kita mengetahui bahwa Allah ada di sana. Allah menghendaki agar kita dapat
hidup bersama-Nya di surga suatu hari nanti. Mereka yang mengasihi Yesus kelak
akan hidup bersama-Nya di surga.
Seperti apakah surga itu? Surga adalah suatu tempat yang begitu istimewa.
Kita dapat memberitakan kepada semua orang bahwa kini Yesus hidup dan berada
di surga. Maka merekapun akan berkeinginan untuk tinggal bersama dengan Yesus
di surga.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Menaati Apa Yang Yesus Telah Beritahukan Untuk Kita Lakukan
Menaati apa yang orangtua kita telah katakan berarti telah menaati Yesus.
Pada suatu akhir pekan yang cukup panjang, keluarga Marsh pergi untuk
berkemah. Di hari Minggu pagi yang cerah itu, mereka mempersiapkan segala
sesuatunya, termasuk makanan dan siap untuk pergi, namun Michelle tidak dapat
memutuskan apakah ia harus pergi ke pesta ulang tahun Jamie, temannya itu, yang
bertepatan pada malam itu atau pergi berkemah.
“Ayo, Michelle, semua sedang menunggu engkau!” teriak ibunya.
“Ya ... ibu, aku akan segera keluar!”
Michelle mencoba untuk memikirkan apa yang ia harus katakan kepada ayah
dan ibunya untuk mengatakan bahwa ia tidak merasa yakin akan keputusannya itu.
Ketika Michelle masih berpikir, sang ayah mengetuk pintu kamar tidurnya.
“Michelle, apakah engkau telah siap?” kata ayah Michelle. “Kami semua
sedang menunggumu.”
“Ayah, aku mohon duduklah. Aku memiliki sesuatu yang aku ingin
beritahukan,” kata Michelle.
Sang ayah memandang Michelle dengan wajah yang kuatir dan berkata,
“Ada apa, Michelle?”
“Begini, ayah,” kata Michelle. “Sebenarnya aku ingin pergi berkemah
bersama dengan kalian semua, namun aku juga tidak ingin melewatkan pesta ulang
tahun Jamie malam ini. Ayah, aku harus bagaimana? Apakah yang aku harus
katakan kepada Jamie bila aku tidak dapat pergi ke pesta ulang tahunnya?” tanya
Michelle.
Ibu Marsh, yang sedang berdiri mendengarkan di pintu kamar tidur Michelle,
berkata, “Michelle, keluarga kita telah merencanakan perjalanan berkemah ini sejak
lama sekali. Apakah engkau kira bahwa Jamie akan keberatan bila engkau
menelepon dan memberitahukan kepadanya bahwa keluargamu harus melakukan
suatu perjalanan berkemah yang menyenangkan?”
“Nah, aku tidak tahu, ibu,” kata Michelle. “Namun aku akan menelepon Jamie
dan memberitahukan kepadanya bahwa aku minta ma'af karena aku tidak dapat
pergi ke pesta ulang tahunnya. Ayah, ibu, aku kira pergi berkemah bersama dengan
keluarga itu adalah suatu perjalanan yang begitu istimewa. Aku kira aku tidak ingin
melewatkannya.”
Lalu, Michelle mengangkat telepon rumahnya untuk menelepon Jamie
Kasih Yesus Yang Terbesar 33
dengan memberitahukan kepadanya bahwa ia minta dima'afkan karena tidak dapat
pergi ke pesta ulang tahunnya, dan Michelle juga mengucapkan selamat ulang
tahun kepada Jamie. Lalu, Jamie mengatakan bahwa ia tidak marah kepada
Michelle dan Jamiepun mengucapkan selamat bersenang-senang bersama
keluarga.
Ketika Michelle menaruh telepon, maka ia telah siap dan berangkatlah
keluarga Marsh untuk pergi berkemah. Hari itu adalah suatu hari yang bahagia bagi
keluarga Marsh.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Apakah yang Michelle pikirkan selain berkemah?
2. Mengapakah kalian harus menaati orang tua kalian?
AKTIVITAS 1
Amanat Terakhir Yesus
Lihatlah pada gambar dan tuliskanlah apa yang Yesus katakan sebelum Ia terangkat
ke surga.
(Jawaban: Menantikan Roh Kudus, memberitakan Injil kepada semua orang.)
AKTIVITAS 2
Mengucap Syukur Kepada Allah
Ajarkanlah murid-murid Anda untuk menyanyikan lagu pujian yang tercatat di dalam
buku Aku Senang Menyanyi berikut ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
34
Hai, Sahabat Harus Tahu, pujian nomor 143.
Tuhan Disalib Demiku, pujian nomor 133.
Yesus Bangkit, pujian nomor 134.
Ku Mohon Roh Kudus, pujian nomor 164.
Tuhan dapat Selamatkanmu, pujian nomor 105.
Atau pujian lainnya.
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
6
PARA PENGIKUT YESUS
YANG SALING BERBAGI
Kitab Bacaan:
Kis. 2:42-47
Kebenaran Pelajaran:
Para pengikut Yesus dengan senang menunjukkan kasih mereka terhadap sesama
dengan saling berbagi.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka menolong dan menunjukkan
kasih mereka kepada sesama.
Ayat Hafalan:
“Segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.” (Kis. 4:32)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah mati di atas kayu salib bagi kami. Tolonglah agar kami dapat
melakukan perbuatan yang menunjukkan bahwa kami mengasihi Engkau.
Tolonglah agar kami dapat menunjukkan kasih kami dengan saling berbagi kepada
sesama. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Umat Kristen pada zaman Rasul-Rasul begitu berpegang teguh kepada
pengajaran Kristus. Para rasul membimbing orang banyak yang baru percaya
dalam hal ibadah, pengajaran, dan persekutuan, karena mereka telah diberikan
tanggung jawab untuk mendirikan gereja.
Para jemaat itu memusatkan diri mereka untuk bertumbuh dalam
pemahaman akan Kristus dengan mendengarkan pengajaran para rasul dan
dengan teratur mengadakan sakramen Perjamuan Kudus.
Umat Kristen pada zaman itu juga saling mengunjungi rumah jemaat lainnya,
di mana mereka saling berbagi semua yang mereka miliki. “Sebab tidak ada seorang
pun yang berkekurangan di antara mereka.” (Kis. 4:34) Terkadang, mereka berbagi
makanan sederhana dengan semua jemaat lainnya. Namun, kebersamaan mereka
tidak hanya terbatas dalam hal makanan saja.
Seringkali, umat Kristen pada zaman itu juga menjual tanah atau rumah
mereka dan memberikan uang itu kepada para rasul. Kemudian para rasul
menyalurkan semua dana itu kepada jemaat yang sedang memerlukannya. Kasih
Kristus dapat terlihat begitu nyata di dalam kehidupan umat Kristen mula-mula.
“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah.” (Kis. 2:46)
Kasih Yesus Yang Terbesar 35
PEMAHAMAN MURID-MURID
Hendaknya saling berbagi itu dilakukan dengan sewajarnya dan bukan
dengan paksaan. Bila seorang jemaat tidak dengan rela hati di dalam saling berbagi
ini, mungkin ia belum mencapai kepada suatu tingkat kepedulian sesama.
Bersabarlah terhadapnya, dan sangatlah mungkin ia akan tumbuh melewati
tahapan “hanya milikku” itu dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sementara itu,
cobalah untuk membangun suatu suasana “saling berbagi” di dalam kelas Anda
agar bila seorang murid telah siap dalam perkembangan mentalnya, maka ia akan
tergerak untuk saling berbagi.
Ketika Anda melihat seorang murid saling berbagi sesuatu, maka kuatkanlah
perilaku murid itu dengan memujinya dan memberitahukan kepadanya bahwa ia
sedang melakukan apa yang Yesus kehendaki agar kita lakukan.
Berikanlah banyak kesempatan bagi murid-murid Anda untuk dapat saling
berbagi dengan sewajarnya. Sebagai contoh, mungkin selama ini, Anda lebih
menyukai membagikan kertas seorang diri, namun kali ini, biarkanlah murid-murid
Anda yang menawarkan diri untuk melakukannya. Merekapun dapat membantu
membagikan krayon atau perlengkapan pekerjaan tangan lainnya.
Satu cara lainnya untuk mengajarkan murid-murid Anda untuk dapat saling
berbagi adalah dengan menyuruh murid-murid itu membuat daftar tentang hal-hal
apa saja yang mereka dapat saling berbagi dan saling bantu di dalam kelas maupun
di dalam dunia. Anda dapat menciptakan suatu poster jaringan ide bersama dengan
murid-murid Anda seperti yang dilukiskan ilustrasi berikut ini:
Dengan membiarkan murid-murid menemukan sendiri ide-ide mereka, maka
Anda akan memberikan mereka dorongan untuk hidup sesuai dengan usul mereka
di dalam hal saling berbagi. Dengan melihat poster jaringan ide ini di tembok sekitar
ruangan kelas mereka, maka murid-murid Anda juga dapat diingatkan akan
berbagai cara untuk saling berbagi dengan sesama di dalam kesempatan apapun
atau kapanpun bila kebutuhan itu muncul.
KOSA KATA PELAJARAN
Saling Berbagi:
Tindakan memberikan sebagian dari milik kita kepada orang lain; mengizinkan
orang lain untuk menggunakan barang milik kita.
36
Kasih Yesus Yang Terbesar
KISAH PELAJARAN
Murid-murid yang terkasih, dengarkanlah beberapa cara para pengikut-Nya
mengasihi Yesus dengan menunjukkan kasih-Nya di antara sesama.
Sebelum Yesus terangkat ke surga, Ia memberitahukan kepada para
pengikut-Nya, “Pergi dan beritakanlah Injil kepada setiap orang di seluruh dunia ini.
Beritahukanlah kepada mereka bahwa Aku mengasihi mereka dan bahwa Aku
menghendaki agar mereka diselamatkan.”
Setelah Yesus terangkat ke surga, maka para pengikut-Nya melakukan tepat
seperti apa yang Yesus beritahukan kepada mereka. Mereka berdoa memohon Roh
Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Setelah mereka menerima Roh Kudus, maka mereka
mulai memberitakan kabar baik tentang Yesus kepada banyak orang! Mereka pergi
ke kota ini dan itu. Ke manapun mereka pergi, maka mereka memberitakan Injil
kepada semua orang. Injil adalah suatu kabar yang sungguh baik, yang mereka
ingin beritakan kepada setiap orang!
Para Pengikut Yesus Belajar Bersama
Para pengikut Yesus menyukai mempergunakan waktu secara bersamaan
dengan orang-orang lain yang juga mengasihi Yesus. Mereka menyukai untuk
saling berbicara dan mengingatkan tentang apa-apa saja yang Yesus telah
beritahukan kepada mereka. Mereka menyukai untuk saling bersaksi tentang tanda
mujizat yang Yesus lakukan. Mereka saling membicarakan tentang bagaimana
Yesus membuat orang-orang buta menjadi melihat, tentang bagaimana Yesus
membuat orang-orang tuli menjadi mendengar. Dan mungkin mereka
membicarakan tentang saat-saat di mana Yesus memberi makan kepada begitu
banyak orang karena Ia mengasihi mereka.
Para Pengikut Yesus Menolong Sesama
Orang-orang yang mengasihi Yesus ini juga saling mengasihi sesamanya.
Yesus telah mengajarkan kepada mereka untuk menunjukkan kasih dengan saling
berbagi. Bila ada seorang yang lapar, maka mereka saling berbagi makanan dengan
mereka. Mungkin makanan itu berupa buah kurma, susu kambing, roti ataupun
buah.
Bila ada seorang yang sedang membutuhkan pakaian, maka jemaat saling
berbagi pakaian hangat dari bulu domba dengan mereka, ataupun kasut untuk
membuat alas kaki, dan kain katun untuk membuat kemeja dan jubah.
Mungkin para jemaat itu juga ada yang saling berbagi barang milik mereka
lainnya, seperti misalnya jala ikan, gergaji, mangkuk beling, atau minyak zaitun
untuk memasak dan lampu penerangan.
Saat ada seorang yang sedang membutuhkan, maka para jemaat ini yang
memiliki ladang segera menjual ladang mereka dan memberikan uang penjualan
ladang itu kepada para rasul. Kemudian para rasul itu menggunakan uang jemaat itu
untuk membelikan berbagai macam barang yang sedang orang-orang itu butuhkan.
Para pengikut Yesus itu begitu mengasihi Allah dan merekapun saling mengasihi di
antara mereka.
Kita dapat saling berbagi sama seperti yang para pengikut Yesus itu telah
lakukan pada zaman itu. Bila ada seorang yang sedang lapar, maka kita dapat saling
berbagi makanan kita dengan mereka. Bila ada seorang yang sedang
Kasih Yesus Yang Terbesar 37
membutuhkan pakaian, maka kita dapat saling berbagi pakaian kita dengan
mereka. Bila ada seorang yang sedang membutuhkan suatu tempat untuk
beristirahat, maka kita dapat mengajak mereka untuk tinggal bersama dengan kita.
Kita dapat mengasihi Allah, dan kita pun dapat saling mengasihi sesama.
Para pengikut Yesus menjadi bersukacita karena mereka dapat saling
membantu. Mereka makan bersama, mereka berdiskusi bersama dan mereka
berdoa bersama. (Gerakan melipat tangan dalam doa.) Dan mereka menikmati
banyak saat yang menyenangkan bersama pula!
Banyak Orang Melihat Kasih Yesus
Banyak orang lainnya yang menyaksikan bagaimana para pengikut Yesus ini
telah menunjukkan kasih mereka di antara sesama. Mereka telah menyaksikan
bahwa betapa bahagianya hidup para pengikut Yesus itu. Mereka mengatakan,
“Lihatlah, orang-orang yang mengasihi Yesus itu. Mereka begitu tampak
bersukacita!” Banyak orang ingin mengetahui mengapa para pengikut Yesus itu
tampak begitu bersukacita. Oleh karena itulah, maka para pengikut Yesus segera
memberitahukan kepada mereka segala hal tentang Yesus dan betapa Ia begitu
mengasihi mereka. Yesus menghendaki agar mereka dapat diselamatkan dan juga
menjadi bagian dari keluarga besar Allah itu. Dan apakah kalian mengetahui apa
yang terjadi kemudian? Lebih dan lebih banyak orang datang untuk percaya kepada
Yesus dan lebih serta lebih banyak orang lagi yang telah menjadi bagian dari
keluarga Allah. Mereka begitu bersukacita karena mereka pun dapat saling berbagi
di antara mereka semua.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah para rasul dan para pengikut Yesus itu berdoa memohon Roh Kudus?
(Ya.)
2. Apakah yang Yesus kehendaki agar mereka lakukan setelah mereka menerima
Roh Kudus? (Memberitakan kabar baik kepada semua orang.)
3. Bagaimanakah cara mereka menunjukkan kasih mereka kepada banyak
orang? (Mereka saling berbagi dalam segala sesuatu.)
4. Apakah orang banyak itu menyaksikan kasih Yesus di dalam diri para pengikut
Yesus? (Ya.)
Yesus menghendaki agar kita dapat saling mengasihi dan membantu. Kita
dapat saling membantu dengan cara saling berbagi. Yesus telah mengatakan
bahwa adalah lebih berbahagia untuk memberi daripada menerima. (Mintalah
murid-murid Anda untuk menyebutkan beberapa hal yang mereka akan bagikan
bersama pada minggu yang akan datang.)
38
Kasih Yesus Yang Terbesar
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Untuk Saling Berbagi
“Anak-anak, lihatlah apa yang ayah bawa pulang pada hari ini!” seru Bapak
Lim pada suatu hari Minggu petang.
“Wow, 2 buah kotak besar! Ayah, apakah yang ada di dalam kotak-kotak ini?”
tanya Benjamin dengan muka ingin tahu.
Julius, yang telah berdiri melihat kotak-kotak itu akhirnya berkata, “Aku tahu,
ayah, ayah telah membawa pulang sebuah komputer, bukan?”
Bapak Lim tersenyum dan segera membuka kotak-kotak itu.
Seperti kata Julius, sang ayah segera mengeluarkan seperangkat komputer
dari dalam kotak-kotak itu.
Beberapa saat kemudian, sang ayah dapat menyusun komputer itu dan
mulailah dapat digunakan.
“Biarkanlah aku yang melihat permainan-permainan apa saja yang ada di
dalam komputer ini,” kata Julius.
“Biarkanlah aku yang melihatnya pertama kali!” bantah Benjamin. Dengan
cepat Benjamin menutup layar komputer tersebut dengan kedua tangannya yang
kecil dan sambil sedikit mengejek.
“Tidak,” kata Julius dengan marah, “Akulah yang menebak terlebih dahulu
apa yang ada di dalam kotak-kotak itu. Jadi seharusnya akulah terlebih dahulu yang
dapat memainkan semua permainan yang ada di dalam komputer itu.”
“Ayo, ayo anak-anak, ayah membawa pulang komputer ini agar kalian semua
dapat menggunakan dan menikmatinya. Julius dan Benjamin, kalian berdua harus
mengetahui bahwa saling berbagi adalah salah satu pelajaran yang terpenting
dalam saling mengasihi, setuju?” kata sang ayah.
“Ayah benar. Mari Ben, engkau dapat memainkan terlebih dahulu permainan
komputer ini. Aku akan memainkannya setelah engkau selesai bermain.” Kata Julius
sambil berdiri dan membiarkan Benjamin duduk di depan komputer itu.
“Tidak apa-apa, Julius, karena engkau yang menebak apa yang berada di
dalam kotak-kotak itu, maka tentulah engkau yang lebih banyak mengetahui
mengenai komputer ini dibandingkan dengan aku. Mungkin engkau dapat
mengajariku sehingga aku dapat memperhatikan apa yang sedang engkau lakukan
itu,” kata Benjamin dengan tersenyum.
“Baiklah adik kecil,” kata Julius dengan tersenyum lebar.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Mengapakah Benjamin dan Julius saling bertengkar mengenai komputer?
2. Mengapakah saling berbagi itu merupakan hal yang penting di dalam kehidupan
kita?
Kasih Yesus Yang Terbesar 39
AKTIVITAS 1
Para Pengikut Yesus Menolong Sesama
Lihatlah gambar-gambar berikut ini dan tuliskanlah cara mereka dalam menolong
orang-orang yang sedang membutuhkan itu.
1. Mereka saling berbagi makanan.
2. Mereka saling berbagi pakaian.
3. Mereka saling berbagi rumah.
4. Mereka saling berbagi uang.
Para Pengikut Yesus Menolong Sesama
Lihatlah gambar-gambar berikut ini dan tuliskanlah cara mereka dalam menolong
orang-orang yang sedang membutuhkan itu.
1. Mereka saling berbagi makanan. 2. Mereka saling berbagi pakaian.
3. Mereka saling berbagi rumah.
40
Kasih Yesus Yang Terbesar
4. Mereka saling berbagi uang.
AKTIVITAS 2
Berapa Banyakkah Cara Untuk Menolong Sesama?
Selesaikanlah gambar di bawah ini yang menunjukkan bahwa mereka sedang
menolong seseorang dan saling bekerja. Taruhlah suatu tanda silang pada gambar
bila mereka sedang tidak saling menolong.
Berapa Banyakkah Cara Untuk Menolong Sesama?
Selesaikanlah gambar di bawah ini yang menunjukkan bahwa
mereka sedang menolong seseorang dan saling bekerja.
Taruhlah suatu tanda silang pada gambar
bila mereka sedang tidak saling menolong.
Kasih Yesus Yang Terbesar 41
42
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
7
TUJUH ORANG PENOLONG
TELAH TERPILIH
Kitab Bacaan:
Kis. 6:1-7
Kebenaran Pelajaran:
Para sahabat Yesus menunjukkan kasih-Nya dengan menolong orang-orang yang
sedang dalam kesepian.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid agar mereka dapat mempelajari berbagai macam cara
dalam menolong orang-orang yang sedang dalam kesepian.
Ayat Hafalan:
“Kita harus membantu orang-orang yang lemah.” (Kis. 20:35)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah datang ke dunia ini. Engkau memiliki kasih yang terbesar
karena Engkau telah mati bagi segala dosa kami. Untuk hal ini, kami mau
mengucapkan syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Saat gereja awal semakin bertambah besar, maka berbagai macam
kebutuhan merekapun semakin bertambah. Salah satu kebutuhan yang dirasa perlu
pada saat itu adalah mengatur penyaluran makanan kepada orang-orang yang
sedang membutuhkan. Kebutuhan lainnya adalah memberitakan Injil. Oleh karena
itulah, maka para rasul memilih 7 orang penolong laki-laki untuk melayani meja yang
selanjutnya disebut diaken. Para diaken ini bertanggung jawab atas kebutuhan fisik
gereja, terkhususnya penyaluran makanan sehari-hari.
Tugas pelayanan diaken itu tidaklah dapat dipandang ringan. Perhatikanlah
syarat-syarat yang para rasul telah tetapkan bagi orang-orang yang akan
menangani pelayanan meja ini sebagai berikut: Bijaksana, penuh Roh Kudus, dan
dipandang baik oleh setiap orang.
Sementara para diaken mengawasi penyaluran makanan kepada orangorang yang sedang membutuhkan itu, ternyata 2 orang di antara mereka, Stefanus
dan Filipus, digambarkan sebagai pekabar-pekabar Injil yang dinamis.
Selain memperkenalkan Stefanus dan Filipus, Lukas, penulis kitab Kisah
Para Rasul juga menunjukkan bagaimana umat Kristen pada masa awal itu
menangani soal perselisihan dan pertanggungjawaban. Perselisihan dalam hal
penyaluran yang tidak seimbang ini tidak dibiarkan tanpa suatu penyelesaian yang
adil. Para rasul-rasul mengumpulkan seluruh jemaat untuk bersama-sama
memikirkan berbagai macam keluhan dan mengambil tindakan yang adil untuk
menyelesaikannya. Pemecahan ini melibatkan suatu pembagian pekerjaan.
Kasih Yesus Yang Terbesar 43
Dengan cara demikian, para rasul itu dapat terus melakukan penyebaran Injil dan
sementara itu, para diaken melakukan tugas-tugas lainnya.
Gereja pada masa awal juga mempedulikan kehidupan para janda.
Bahkan, Yesus pernah menegur para ahli Taurat, karena mereka telah mengambil
bagian dalam hal keuangan dari para janda itu. (Mrk. 12:40) Yakobus
mengungkapkan bahwa perbuatan memelihara para janda dan yatim piatu itu
sebagai suatu “Ibadah yang murni dan yang tidak bercacat di hadapan Allah, Bapa
kita.” (Yak. 1:27)
Timotius mendaftarkan persyaratan yang diperlukan para janda untuk
menerima bantuan dari gereja. Mereka harus berumur lebih dari 60 tahun, diketahui
telah banyak melakukan perbuatan yang baik, dan hidup setia kepada suami
mereka. (1 Tim. 5:9-10)
PEMAHAMAN MURID-MURID
Semua orang, setidaknya sekali di dalam hidup mereka, pasti pernah
mengalami rasa kesepian. Bahkan, murid-murid di dalam kelas Andapun pasti
pernah merasakan kesepian itu setidaknya sekali di dalam hidup mereka. Mungkin
ada yang tidak memiliki saudara sekandung atau mungkin ada yang tampaknya
terlalu malu untuk bergaul dengan sesama sehingga menyebabkan timbulnya suatu
perasaan tersingkir dan kesepian. Saat-saat lainnya yang murid-murid Anda dapat
rasakan adalah saat-saat di mana mereka baru masuk sekolah. Semua
pengalaman ini dapatlah Anda diskusikan bersama dengan murid-murid Anda di
dalam kelas.
Agar murid-murid Anda menyadari betapa pentingnya untuk menunjukkan
kasih mereka kepada orang-orang yang sedang merasa kesepian itu, maka mereka
perlu mengetahui apa makna dari kata “kesepian” itu, bagaimanakah rasa kesepian
itu, dan perlu mereka ketahui bahwa saat-saat kapan sajakah mereka merasakan
kesepian di dalam hidup mereka itu. Mintalah murid-murid Anda untuk menjelaskan
semua keadaan yang dapat membuat diri mereka merasakan kesepian dan
biarkanlah mereka saling berbagi dalam pengalaman mereka itu. Kemudian,
kembangkanlah apa yang telah diperoleh sejauh ini dengan memperkenalkan suatu
tambahan baru di dalam kelas (sebuah boneka beruang Teddy, atau sejenisnya.)
Jelaskanlah kepada murid-murid Anda bahwa ada seorang murid yang baru saja
datang ke gereja kita akhir-akhir ini, dan sejauh ini, dia belum berkenalan dengan
seorangpun. Tanyakanlah kepada murid-murid Anda tentang perasaan murid itu.
Setelah mendiskusikannya maka mintalah saran dari mereka tentang bagaimana
menolong boneka “Teddy” untuk dapat keluar dari rasa kesepian itu. Tuliskanlah
berbagai macam tanggapan mereka di papan tulis, dan bahaslah berbagai cara
yang dapat kita lakukan dengan menolong orang yang sedang kesepian itu.
44
Kasih Yesus Yang Terbesar
KOSA KATA PELAJARAN
Rasul:
Sebutan bagi 12 orang murid Yesus.
Bangkit:
Keadaan di mana seseorang yang telah mati menjadi hidup kembali.
Reputasi:
Penilaian seseorang terhadap orang lain yang dapat bernilai baik maupun buruk.
KISAH PELAJARAN
Para zaman di mana Yesus masih hidup di dunia ini, Ia telah memilih
beberapa orang penolong khusus yang selanjutnya disebut rasul-rasul.
Setelah Yesus mati dan bangkit, maka para rasul-Nya itu bepergian ke
banyak tempat untuk memberitakan kasih Yesus kepada banyak orang termasuk
menolong kepada orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan mereka
pada saat itu. Ke manapun mereka pergi, maka banyak orang mendengarkan
pengajaran dari para rasul itu, sehingga mereka menjadi percaya kepada Yesus.
Hari demi hari, kelompok jemaat itu semakin bertambah besar jumlahnya.
Berbagai Macam Masalah Yang Timbul
Berbagai jenis orang telah menjadi bagian di dalam gereja, termasuk para
janda. Janda adalah seorang perempuan yang ditinggali oleh suaminya, baik dalam
keadaan hidup maupun mati. Ada beberapa orang janda yang di dalam gereja itu
yang telah tidak memiliki siapa-siapa lagi untuk memelihara mereka.
Setelah beberapa saat kemudian, maka beberapa orang jemaat
mengeluhkan keadaan ini kepada para rasul. “Beberapa janda kita sedang
mengalami kelaparan,” kata mereka. “Mereka sedang membutuhkan makanan,
pakaian dan tempat tidur. Saat para rasul sedang membagikan makanan dan
pakaian kepada yang sedang membutuhkan, ternyata kalian telah melewatkan para
janda itu.”
Para Rasul Memilih 7 Orang Penolong
Para rasul memanggil semua jemaat untuk berkumpul. “Kami begitu sibuk
dalam berkhotbah dan memberitakan kasih Yesus. Kami tidak memiliki cukup waktu
untuk memastikan bahwa setiap orang telah mendapatkan apa yang mereka
sedang butuhkan,” kata para rasul. “Kami menginginkan bahwa kalian dapat
memilih 7 orang penolong yang dipenuhi dengan Roh Kudus, memiliki hikmat, dan
memiliki reputasi yang baik. Mereka akan memastikan bahwa setiap jemaat telah
mendapatkan apa yang sedang mereka butuhkan. Sedangkan kami akan
menggunakan seluruh waktu kami untuk berdoa, mengajar, dan memberitakan Injil.”
Semua jemaat menganggap bahwa apa yang para rasul itu usulkan adalah
suatu usulan yang baik. Tujuh orang penolong telah terpilih dan dibawa ke hadapan
para rasul yang menumpangkan tangan mereka ke atas kepala para penolong itu
dan berdoa bagi mereka.
Kasih Yesus Yang Terbesar 45
Suatu Pekerjaan Yang Baru
Pekerjaan baru bagi 7 orang penolong itu adalah memastikan bahwa setiap
jemaat telah mendapatkan apa yang mereka sedang butuhkan. Sekarang ini, para
rasul telah memiliki cukup waktu untuk memberitakan tentang kasih Yesus.
Kitapun Dapat Menjadi Seorang Penolong Pula
Sebenarnya, kitapun dapat menjadi seorang penolong pula. Baik ketujuh
orang penolong maupun kita, sesungguhnya memiliki suatu pekerjaan yang
penting. Ketujuh orang penolong itu maupun kita dapat menunjukkan kasih Allah
dengan saling berbagi, saling membantu baik di rumah maupun di gereja, dan
memberitakan Injil kepada orang lain.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Orang macam apakah yang begitu membutuhkan bantuan? (Para janda.)
Mengapakah para janda itu membutuhkan bantuan? (Mereka tidak lagi memiliki
seseorang untuk memelihara mereka; suami mereka telah meninggal.)
Apakah yang para rasul itu lakukan dalam menyelesaikan masalah ini? (Para
rasul itu segera mengumpulkan semua jemaat dan memilih 7 orang penolong.)
Apakah para jemaat itu menyetujui usulan para rasul itu? (Ya.)
Apakah yang ketujuh orang penolong itu lakukan? (Mereka memastikan bahwa
setiap jemaat akan mendapatkan apa yang mereka sedang butuhkan.)
Apakah yang para rasul itu lakukan? (Mereka terus mengabarkan Injil,
berdoa, dan mengajar kepada orang banyak.)
Bagaimanakah cara kalian dapat menjadi seorang penolong bagi Allah?
(Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)
Alkitab mengatakan, “Ajarkanlah orang-orang di setiap tempat untuk
melakukan apa yang Yesus katakan.” Apa yang Yesus kehendaki kita ajarkan
kepada banyak orang? (Melakukan apa yang Yesus telah katakan.) Yesus
menghendaki agar kita dapat mengajarkan orang banyak untuk mengenal kasihNya dan bagaimana mereka dapat saling mengasihi.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Untuk Menjadi Seorang Penolong Allah
Pada suatu hari yang cerah, Ibu Laurie membawa murid-murid kelas
Indrianya untuk pergi berpiknik di suatu taman dekat rumahnya. Semuanya tampak
begitu bersukacita, termasuk ibu Laurie sendiri.
Ketika semuanya telah tiba di taman itu, termasuk para orangtua yang
datang bersama dengan anak-anak mereka, maka terkumpullah sekelompok besar
orang! Ketika ibu Laurie melihat bahwa orang yang terkumpul terlalu banyak, maka
ia mendapatkan suatu ide.
“Anak-anak,” kata ibu Laurie dengan keras. “Karena kalian terlalu banyak
jumlahnya, maka ibu akan membagi-bagi kalian menjadi beberapa buah tim dan
masing-masing tim akan memiliki seorang kapten tim.”
Tepat setelah ibu Laurie menyelesaikan perkataannya, maka banyak anak
46
Kasih Yesus Yang Terbesar
yang mengangkat tangan mereka, karena mereka ingin menjadi seorang kapten
tim.
“Anak-anak, ibu mengetahui bahwa kalian semua ingin menjadi para
penolong ibu yang baik, namun ibu hanya dapat memilih beberapa orang yang
dapat melaksanakan banyak hal yang ibu beritahukan kepadanya,” kata ibu Laurie
sambil menjelaskan maksudnya itu.
“Pilihlah aku, bu!” teriak Juan.
“Ibu Laurie, tolong pilih aku!” teriak Juan sambil mengangkat kedua
tangannya tinggi-tinggi.
“Oh, aku mohon pilihlah aku, bu Laurie!” mohon Jean.
“Ibu mengetahui bahwa kalian semua ingin menjadi para penolong yang
baik, namun apakah kalian mengetahui bahwa apakah yang seharusnya dilakukan
oleh kaptem tim bila salah seorang anggota timnya menjadi hilang?” tanya ibu
Laurie.
“Tidak, aku kira tidak.” Anak-anak itu segera menjawab secara bersamaan.
“Apakah kita ingin memilih orang-orang yang dapat memberitahukan kepada
kalian ke mana harus pergi dan apa yang seharusnya kalian lakukan saat kalian
berada di dalam suatu kesulitan?” tanya ibu Laurie lagi.
“Ya,” jawab anak-anak secara bersamaan.
Ibu Laurie tersenyum dan mulailah memilih beberapa orang dewasa sebagai
kapten tim sementara anak-anak itu menunggu dengan tenang.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Mengapakah semua anak ingin menjadi seorang kapten tim?
2. Apakah sebenarnya tanggung jawab dari seorang kapten tim itu?
3. Apakah kalian menyukai bila harus menolong guru kalian? Bagaimanakah cara
kalian menolong guru kalian itu?
AKTIVITAS 1
Tujuh Orang Penolong Yesus
Taruhlah angka 1 hingga 3 pada bagian atas dari orang-orang yang telah
ditunjukkan di dalam gambar berikut ini. Tuliskanlah bahwa mereka harus memiliki
beberapa macam syarat berikut ini:
1. Roh Kudus
2. Hikmat
3. Dipandang baik oleh semua orang
Kasih Yesus Yang Terbesar 47
Tujuh Orang Penolong Yesus
Taruhlah angka 1 hingga 3 pada bagian atas
dari orang-orang yang telah ditunjukkan di dalam gambar berikut ini.
Tuliskanlah bahwa mereka harus memiliki beberapa macam syarat berikut ini:
__________ Roh Kudus
__________ Hikmat
__________ Dipandang baik oleh semua orang
48
Kasih Yesus Yang Terbesar
AKTIVITAS 2
Saling Bekerja Sama
Hubungkan semua titik yang ada untuk melihat siapakah yang suka menolong di
rumah. Dengan cara-cara apa lagi kalian dapat menolong? Tuliskanlah semua
jawaban kalian itu.
1. Di sekolah, aku dapat menolong dengan cara
___________________________________________________.
.
2. Di gereja, aku dapat menolong dengan cara
____________________________________________________.
Saling Bekerja Sama
Hubungkan semua titik yang ada untuk melihat
siapakah yang suka menolong di rumah.
Dengan cara-cara apa lagi kalian dapat menolong?
Tuliskanlah semua jawaban kalian itu.
1. Di sekolah,aku dapat menolong dengan cara
__________________________________________________.
2. Di sekolah, aku dapat menolong dengan cara
__________________________________________________.
Kasih Yesus Yang Terbesar 49
50
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
8
FILIPUS MENOLONG SEORANG ETIOPIA
Kitab Bacaan:
Kis. 8:4-5,26-39
Kebenaran Pelajaran:
Filipus menunjukkan kasihnya dengan menolong seseorang sehingga memahami
firman Allah.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa mereka dapat menggunakan firman Allah untuk
mengajar orang lain mengenal Yesus.
Ayat Hafalan:
“Menolong orang yang hidup dalam kesesakan.” (1 Tim. 5:10)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah datang ke dunia ini. Engkau memiliki kasih yang terbesar
karena Engkau telah mati bagi segala dosa kami. Untuk hal ini, kami mau
mengucapkan syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Filipus yang tercatat di dalam Kis. 8 ini bukanlah rasul Filipus (Yoh. 1:43-44),
melainkan seorang Yahudi yang dapat berbahasa Yunani, seorang yang “penuh
hikmat dan Roh Kudus,” yang merupakan salah seorang dari ketujuh orang diaken
yang terpilih untuk membantu pelayanan meja pada masa gereja awal.
Filipus berhasil melakukan suatu pelayanan pekabaran Injil kepada banyak
orang di Samaria (Kis. 8:5-7), selain itu ia juga dengan taat meninggalkan pelayanan
yang sedang ia emban itu untuk pergi ke sebuah jalan di padang gurun. Karena
Filipus taat untuk pergi ke mana Allah telah mengutusnya, maka terbukalah pintu
keselamatan bagi tanah Etiopia.
Seorang dari Etiopia itu sedang membaca dari kitab Yesaya saat Filipus
datang menghampirinya. Orang Etiopia itu menerima tawaran Filipus untuk
menjelaskan pengajaran Kitab Suci kepadanya dan segera memberi dirinya untuk
dibaptis setelah ia memahami pengajaran Kitab Suci.
Etiopia adalah suatu negeri yang terletak di Afrika, sebelah selatan Mesir.
Sida-sida Etiopia itu tampak jelas sekali adalah seorang yang beribadah kepada
Allah karena ia melakukan perjalanan yang demikian jauh dari negerinya hanya
untuk beribadah di Yerusalem. Pada zaman terdahulu, bangsa Yahudi memiliki
suatu hubungan dengan negeri Etiopia (Mzm. 68:31; Yer. 38:7), mungkin orang ini
adalah seorang kafir yang memeluk agama Yahudi karena ia adalah seorang
bendaharawan Etiopia. Pertobatannya telah membawa agama Kristen masuk ke
dalam negerinya.
Kasih Yesus Yang Terbesar 51
PEMAHAMAN MURID-MURID
Tentunya saat sekarang ini murid-murid Anda sedang tertarik kepada
berbagai macam buku yang bergambar. Seringkali mereka begitu asyiknya
menelusuri tulisan demi tulisan dan menunjuk beberapa kata yang telah mereka
kenali.
Saat Anda mengajarkan kepada murid-murid, Anda dapat menunjukkan
letak Ayat Hafalan itu dalam Alkitab.
Peganglah sebuah Alkitab yang terbuka atau letakkanlah di atas pangkuan
Anda pada saat Anda menyampaikan Kisah Pelajaran. Pastikanlah agar muridmurid Anda mengetahui bahwa kisah yang Anda sampaikan itu adalah berasal dari
Alkitab dan bahwa Anda sendirilah yang terlebih dahulu harus mempelajari Alkitab
sebelum Anda dapat mengajarkan mereka.
Mungkin Anda ingin menjelaskan tentang beberapa alasan mengapa Alkitab
itu begitu penting nilainya bagi Anda maupun bagi mereka. Beritahukanlah kepada
mereka bahwa Alkitab dapat membantu kita dalam menghadapi masa-masa yang
sulit. Buatlah setiap murid dapat melihat bahwa betapa pentingnya firman Allah yang
berada dalam diri mereka itu.
Setelah menjelaskan betapa pentingnya dalam memahami Alkitab, maka
mereka dapat menyampaikan pesan Allah dengan tepat dan benar kepada orang
lain. Di samping itu, mereka juga dapat berlatih menerapkan apa yang mereka telah
pelajari bersama Anda sejauh ini di dalam kehidupan mereka pribadi. Gunakanlah
Buku Aktivitas Murid untuk menunjukkan berbagai macam peristiwa yang telah
mereka diskusikan sebelumnya di dalam kelas. Suruhlah murid-murid Anda untuk
menjelaskan pesan atau keadaan yang ada di dalam Buku Aktivitas Murid itu.
Teruslah Anda bertanya, “Wow! Bagaimanakah kalian mengetahui bahwa gambar
ini adalah tentang bagaimana murid-murid Kristus menerima Roh Kudus?”
Biarkanlah mereka yang memberitahukan kepada Anda dan murid lainnya bahwa
mereka mengetahui hal itu dari beberapa pelajaran yang lalu di kelas.
KOSA KATA PELAJARAN
Etiopia:
Sebuah negeri di Afrika.
Kereta Berkuda:
Kendaraan pada masa lalu, di mana kereta itu beroda 2 yang dapat bergerak cepat
karena ditarik oleh beberapa ekor kuda.
Gulungan Kitab:
Selembar kulit panjang pada masa lalu yang digunakan sebagai kertas dalam
menulis pada masa sekarang ini; di mana yang kedua ujungnya dapat digulungkan.
52
Kasih Yesus Yang Terbesar
KISAH PELAJARAN
Murid-murid yang terkasih, Kakak senang kalian semua dapat datang untuk
belajar lebih banyak tentang Yesus pada hari ini.
Setelah Yesus terangkat ke surga, maka para murid-Nya ingin memberitakan
Injil tentang kasih Yesus kepada semua orang, seperti yang telah Ia amanatkan
kepada mereka semua. Salah seorang yang membantu menunaikan amanat Yesus
itu bernama Filipus. Filipus begitu mengasihi Yesus. Ia ingin memberitakan tentang
kasih Yesus kepada orang lain.
Ke manapun Filipus pergi, ia memberitakan tentang kasih Yesus. Ia
memberitakan kepada teman-temannya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ia
memberitahukan kepada mereka juga bahwa Yesus begitu mengasihi mereka. Ia
memberitahukan pula kepada mereka tentang berbagai macam tanda mujizat yang
Yesus telah lakukan semasa hidup-Nya itu. Dalam waktu yang relatif singkat,
ternyata hampir semua orang di dalam kota itu telah mendengar kabar tentang
Yesus, sehingga terjadilah sukacita yang besar di dalam kota itu. Orang-orang
Kristen yang baru itu datang berkumpul untuk menyanyi dan memuji Allah.
Filipus mengetahui bahwa ada seorang lainnya yang ingin mendengar kabar
tentang Yesus, dan ia ingin memberitahukan kepada mereka! Ia pergi ke banyak
kota lain. Ke manapun Filipus pergi, ia selalu memberitakan kepada orang lain
mengenai Yesus, Juruselamat manusia.
Seorang Malaikat Menampakkan Diri Kepada Filipus
Pada suatu hari, Filipus sedang berjalan di sebuah jalan yang panjang dan
berdebu. Filipus belum mengetahui dengan pasti ke kota mana ia harus pergi
selanjutnya. Tiba-tiba, seorang malaikat menampakkan diri kepadanya. Malaikat itu
memberitahukan agar Filipus segera pergi ke suatu jalan yang istimewa.
Filipus mulai berjalan di jalan gurun yang sepi. Tiba-tiba ia mendengar bunyi
kertak-kertuk roda kereta.
Ia memandang ke depan dan terkejut melihat beberapa ekor kuda sedang
berderap melintasi jalan itu. Filipus melihat bahwa kuda-kuda itu sedang menarik
sebuah kereta yang cantik. Seperti sebuah gerbong, namun hanya beroda dua saja.
Di dalam kereta itu ada seorang laki-laki dari sebuah negeri yang jauh - Etiopia.
Orang ini memiliki suatu pekerjaan yang penting. Ia bertanggung jawab atas seluruh
uang ratunya.
Filipus Menghampiri Untuk Menemui Orang Itu
Filipus berlari mengejar kereta itu. Laki-laki dalam kereta itu sedang
memegang sebuah gulungan kitab yang besar. Itu adalah sebuah gulungan Alkitab!
Namun laki-laki itu tampaknya sedang kebingungan. Filipus bertanya, “Apakah
Anda mengerti apa yang sedang Anda baca?”
Laki-laki yang sedang berada di dalam kereta itu berkata, “Tidak, aku
memerlukan seseorang untuk menjelaskan firman ini. Silahkan masuk dan
duduklah di sampingku. Beritahukanlah kepadaku apa makna dari segala firman
ini.”
Filipus melihat firman yang ada di dalam gulungan itu. Ia berkata, “Firman ini
adalah mengenai Yesus! Yesus adalah Anak Allah. Ia telah mati dan hidup kembali.
Ia mengasihi Anda dan menghendaki agar Anda diselamatkan!”
Kasih Yesus Yang Terbesar 53
Orang Afrika Itu Ingin Dibaptis
Tiba-tiba, seulas senyum lebar terlihat di wajah laki-laki itu. Ia melompat
keluar dari keretanya pada saat kereta itu melintas dekat sekumpulan air. Ia
meminta agar Filipus mau membaptis dirinya di dalam sekumpulan air itu karena bila
tidak, maka segala dosanya tidak akan disucikan dan ia tidak akan dapat
diselamatkan. Filipuspun membaptis laki-laki itu. Lalu orang itu pulang dengan
penuh sukacita. Ia merasakan kebahagiaan karena Filipus telah membantunya
memahami firman Allah.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah yang Filipus lakukan agar ia dapat memberitakan kepada lebih banyak
orang mengenai Yesus? (Ia berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya.)
2. Mengenai apakah firman pada gulungan Alkitab itu? (Firman itu mengenai
Yesus.)
3. Apakah yang orang itu lakukan setelah mendengar kabar tentang Yesus? (Ia
merasa begitu sukacita; Ia meminta agar Filipus mau membaptis dirinya.)
Dapatkah kalian pikirkan cara-cara lain yang dapat membantu seseorang
dalam mempelajari firman Allah? (Menceritakan kisah-kisah yang tertulis di dalam
Alkitab di rumah maupun di gereja; saling membantu memikirkan bagaimana cara
menaati firman Allah itu.)
Di bawah ini ada beberapa teka-teki mengenai hal-hal yang dapat kita
gunakan untuk mempelajari lebih banyak mengenai Yesus.
1. Hal ini ada tercatat di dalam sebuah buku yang begitu istimewa. Menceritakan
berbagai macam hal yang Yesus telah perbuat. Hal ini adalah (kisah-kisah
Alkitab).
2. Hal ini memiliki kata-kata dan musik dan memberitahukan betapa kita
mengasihi Yesus. Hal ini adalah (puji-pujian).
3. Hal ini hanya terdiri dari beberapa kata untuk mengajarkan kita bagaimana
mengasihi. Kita berusaha untuk menghafalkannya. Hal ini adalah (ayat-ayat
Alkitab atau Ayat Hafalan).
4. Kita menemukan hal ini di dalam kotak surat kita. Dengan adanya hal ini, orang
dapat menuliskan tentang Yesus. Hal ini adalah (surat).
5. Hal ini adalah berbagai macam barang yang kita buat di dalam gereja. Hal ini
adalah (kesenian dan kerajinan tangan).
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Mengikuti Jejak Kaki Yesus
Pada suatu hari Sabtu malam, Julie baru pulang dari gereja sambil
membawa suatu ide besar. Di gereja, saat ia belajar semakin banyak tentang apa
yang Yesus lakukan itu, maka ia ingin melakukan sesuatu yang istimewa untuk
melihat apakah ia dapat mengingat semua kisah Alkitab yang telah ia dengar itu.
Julie memutuskan bahwa ia akan membuat sebuah permainan semacam Monopoly
dan menempelkan stiker jejak kaki yang telah ia gunting, di atas sebuah papan yang
lebar.
54
Kasih Yesus Yang Terbesar
Pertama-tama, Julie mewarnai papan lebar itu dan menandai tempat-tempat
yang akan ditempelkan stiker jejak kaki dengan pen berwarna gelap. Setelah
menyelesaikannya, maka ia berkata, “Sekarang, aku dapat menggambar beberapa
gambar anak-anak kecil, beberapa orang laki-laki, beberapa orang perempuan,
keduabelas orang murid Yesus dan Yesus sendiri.”
“Julie, Julie, engkau sedang berada di mana?” panggil pak Lewis.
“Aku sedang berada di dalam kamar tidurku, ayah!” jawab Julie.
Pak Lewis mengetuk pintu kamar tidur Julie dan iapun membukakan pintu
kamarnya.
“Apakah yang sedang engkau kerjakan, sayang?” tanya pak Lewis.
“Oh ini, ayah, aku sedang membuat sebuah permainan semacam
Monopoly,” kata Julie kepada ayahnya dengan gembira. “Dan aku akan
menggunakan jejak-jejak kaki ini untuk menunjukkan setiap perbuatan baik yang
Yesus telah lakukan bagi semua orang.”
“Itu bagus sekali!” seru pak Lewis. “Namun beritahukanlah kepada ayah
terlebih dahulu apakah yang akan engkau tuliskan di atas papan ini?”
Julie mulai memberitahukan kepada pak Lewis tentang semua kisah Alkitab
yang telah ia dengar di dalam kelasnya dan apa yang ia akan lakukan dengan tiaptiap jejak kaki itu. Setelah itu, pak Lewis membantu Julie dengan mengoreksi
beberapa buah kesalahan yang telah ia buat. Pada saat Julie tampaknya telah
mengetahui apa yang sedang ia kerjakan itu, maka pak Lewis dengan diam-diam
meninggalkan kamar tidur Julie agar ia dapat menyelesaikan papan permainannya
itu.
Beberapa jam kemudian, Julie berlari keluar dari kamar tidurnya dengan
memegang sebuah papan lebarnya sambil berteriak, “Ayah, ayah, aku telah
menyelesaikan permainanku.” Julie menunjukkan kepada pak Lewis tentang
gambar orang dan binatang yang indah yang ia telah gambarkan itu.
“Wow!” kata pak Lewis dengan penuh kekaguman. “Ayah yakin bahwa Yesus
akan begitu menyukai memainkan permainanmu ini!”
Julie tertawa kecil dan berbisik kepada ayahnya, “Ayah, terima kasih karena
ayah telah membantuku.”
Pak Lewis dan Julie sama-sama tersenyum dan saling berpelukan.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Apakah yang membuat Julie begitu tampak gembira?
2. Siapakah yang telah membantu Julie menyelesaikan permainannya itu?
Kasih Yesus Yang Terbesar 55
AKTIVITAS
Gulungan Alkitab
Bahan:
Kertas putih
Solatip
Spidol
Gunting
2 buah tongkat kayu kecil untuk setiap orang murid
Krayon
Petunjuk:
1. Sebelumnya, guntinglah terlebih dahulu kertas itu menjadi lembaran panjang
dengan ukuran 10 × 30 cm. Anda dapat mengguntingnya menjadi 2 bagian
guntingan dari kertas putih itu. Setiap orang murid memerlukan satu lembaran
untuk membuat sebuah gulungan Alkitab.
2. Tuliskanlah bagian Ayat Hafalan Alkitab secara memanjang pada setiap lembar
kertas itu. Ayat Hafalan itu berbunyi: “Mengajarkan orang tentang firman Allah.”
3. Murid-murid boleh menambahkan dengan menghias batas pinggirnya,
mewarnai seluruh kertas dengan warna muda, dan menggunakan krayon untuk
menebalkan huruf-huruf itu dengan warna yang berbeda-beda.
4. Tempelkan dengan solatip tongkat kayu kecil di kedua ujung atas maupun
bawah dari gulungan itu sebagai pegangannya. Tunjukkan kepada murid-murid
Anda bagaimana cara menggulungkan kertas mereka itu pada kedua ujung
pegangannya, supaya kedua ujungnya itu dapat digulungkan hingga bertemu di
tengah seperti sebuah gulungan kitab.
5. Bukalah gulungannya dan bacalah ayat itu bersama-sama.
Beritahukanlah kepada mereka bahwa kita telah membuat beberapa
gulungan kitab kecil pada hari ini. Pada zaman dahulu, orang belum memiliki buku,
maka firman Allah ditulis di atas gulungan-gulungan kitab. Filipus membantu
seorang Etiopia dalam memahami tentang pengajaran firman Allah. Kalian dapat
membagikan Ayat Hafalan kalian yang telah tertulis di dalam gulungan kitab itu
kepada keluargamu di rumah, sama seperti Filipus membagikan pengajaran firman
Allah kepada orang Etiopia itu.
56
Kasih Yesus Yang Terbesar
Gulungan Alkitab
Pada zaman dahulu, orang belum memiliki buku,
maka firman Allah ditulis di atas gulungan-gulungan kitab.
Filipus membantu seorang Etiopia dalam memahami pengajaran firman Allah.
Kalian dapat membagikan Ayat Hafalan kalian yang telah tertulis
di dalam gulungan kitab itu kepada keluargamu di rumah,
sama seperti Filipus membagikan pengajaran firman Allah
kepada orang Etiopia itu.
Kasih Yesus Yang Terbesar 57
58
Kasih Yesus Yang Terbesar
PELAJARAN
9
KORNELIUS DAN SEISI KELUARGANYA
MENJADI PERCAYA KEPADA YESUS
Kitab Bacaan:
Kis. 10:1-8,17-48
Kebenaran Pelajaran:
Petrus menunjukkan kasihnya dengan memberitakan Injil kepada Kornelius.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka berdoa bagi para pemberita
Injil.
Ayat Hafalan:
“Kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit.” (1 Tes. 4:14)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih atas para
pekabar Injil yang telah pergi jauh dalam memberitakan kasih-Mu itu. Tolonglah agar
kami dapat mengingat dan mendoakan mereka. Ajarilah agar kami dapat
memberitakan kabar tentang Yesus kepada orang lain juga. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Kisah tentang Petrus dan Kornelius menandai sebuah titik balik dalam
sejarah gereja awal. Sebelum peristiwa ini terjadi, Injil hanya diberitakan kepada
orang Yahudi, termasuk orang yang masuk agama Yahudi, dan orang Samaria yang
memegang hukum Musa. Kis. 10 menjelaskan bagaimana Allah memakai Petrus
untuk membuka kesempatan bagi semua orang untuk menerima Kristus sebagai
Juruselamat.
Kornelius dan Petrus adalah 2 orang yang berbeda. Kornelius adalah
seorang yang kaya, seorang kafir, dan seorang perwira pasukan. Petrus adalah
seorang nelayan Yahudi yang menjadi pemberita Injil. Namun rencana Allah justru
melibatkan kedua orang ini. Kornelius membutuhkan Petrus dan Injil untuk
mengetahui bahwa dirinya ternyata dapat diselamatkan. Sedangkan Petrus juga
membutuhkan Kornelius dan pengalaman keselamatannya untuk mengetahui
bahwa ternyata orang-orang kafirpun termasuk di dalam rencana penyelamatan
Allah.
Ketika Petrus sedang berbicara kepada Kornelius, ia menekankan bahwa
melalui Yesus Kristus, orang dari bangsa dan suku lainpun dapat menerima
keselamatan Allah. (Kis. 10:34-36) Ketika Petrus sedang berbicara, maka turunlah
Roh Kudus ke atas semua orang yang berkumpul di rumah Kornelius itu. Peristiwa
itu begitu dahsyat hingga Petrus menjadi yakin bahwa orang kafir tidak dapat lagi
ditolak untuk dibaptis atau mendapat bagian di dalam gereja.
Kasih Yesus Yang Terbesar 59
PEMAHAMAN MURID-MURID
Mungkin kebanyakan murid-murid Anda masih belum mengetahui apa dan
siapa seorang misionaris itu. Anda dapat menekankan kepada mereka bahwa
pekerjaan seorang misionaris adalah memberitakan Injil kepada banyak orang dan
bahwa murid-murid juga dapat mengambil bagian di dalam pekerjaan besar ini.
Beritahukanlah bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan besar itu saat sekarang
ini untuk membantu para misionaris, yaitu dengan mendoakan mereka dan
memberikan persembahan bagi kelancaran pekerjaan besar itu.
Hendaknya pekerjaan penginjilan menjadi salah satu bagian pokok di dalam
waktu doa murid-murid setiap minggunya. Sekali-kali, kalian dapat menyebutkan
sebuah negara asing atau nama seorang misionaris tertentu di dalam doa kalian itu.
KOSA KATA PELAJARAN
Bingung:
Keadaan di mana seseorang menjadi tidak mengerti akan sesuatu hal.
Kereta Berkuda:
Kendaraan beroda dua yang dapat bergerak cepat karena ditarik oleh beberapa
ekor kuda.
KISAH PELAJARAN
Murid-murid yang terkasih, apakah kalian semua pernah berbicara di telepon
dengan ayah atau ibu kalian? Dengan siapakah kalian suka berbicara di telepon?
Apakah yang kalian bicarakan di telepon? Kisah Pelajaran pada hari ini adalah
tentang seseorang yang menyampaikan sebuah pesan yang begitu penting kepada
sesamanya.
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang yang bernama Kornelius. Ia adalah
seorang yang baik dan takut akan Allah. Kornelius juga adalah seorang kepala
pasukan yang mengepalai banyak tentara. Ia memberikan sedekah kepada orang
miskin dan senantiasa berdoa kepada Allah.
Seorang Malaikat Berbicara Kepada Kornelius
Pada suatu siang hari, Kornelius pulang ke rumahnya untuk berdoa kepada
Allahnya. Ketika ia sedang berdoa maka Allah mengutus seorang malaikat-Nya
untuk menyampaikan sebuah pesan istimewa kepada Kornelius. Malaikat itu
berkata, “Allah berkenan kepadamu dan ada suatu yang istimewa yang ingin
disampaikan-Nya kepadamu. Ada seorang laki-laki yang bernama Petrus di mana
saat ini ia sedang tinggal jauh dari sini. Utuslah beberapa orangmu untuk mencari
Petrus. Ia memiliki sesuatu yang istimewa untuk disampaikan kepadamu.”
Maka Kornelius mengutus beberapa orang seperti yang malaikat itu telah
pesankan kepadanya. Lalu beberapa orang utusan Kornelius menempuh suatu
perjalanan yang jauh. Pada akhirnya, mereka tiba di dekat rumah tumpangan
Petrus.
60
Kasih Yesus Yang Terbesar
Petrus Melihat Penglihatan
Pada suatu siang, Petrus baru saja naik seorang diri ke atas rumah
tumpangannya untuk berdoa. Sewaktu Petrus sedang berdoa di dalam kamarnya,
maka Allah menunjukkan kepadanya beberapa hal yang mengherankan. Allah
menunjukkan suatu penglihatan berupa selembar kain lebar yang diturunkan dari
atas. Di dalam kain lebar itu terdapat pelbagai jenis binatang baik yang halal maupun
yang haram yang tidak boleh dimakan oleh Petrus.
Kemudian terdengarlah suatu suara yang menyuruh Petrus untuk
memakannya. Namun Petrus menjawab, “Tidak Tuhan, tidak, aku belum pernah
makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir seumur hidupku.”
Lalu suara itu berkata kepadanya, “Apa yang telah Aku halalkan tidak boleh
engkau nyatakan haram!”
Dan suara ini terdengar 3 kali banyaknya.
Ketika Petrus sedang duduk di dalam kamarnya dengan penuh
kebingungan, maka Roh Kudus memberitahukannya bahwa ada 3 orang yang telah
tiba di depan rumah tumpanganmu hendak menemuimu. Engkau harus pergi
bersama-sama dengan mereka karena Allahlah yang telah mengutus mereka
kepadamu.
“Tok, tok, tok,”
“Petrus, apakah engkau sedang berada di rumah?” panggil seorang dari
mereka itu. Petrus segera berlari menuruni anak tangga dan setelah Petrus bertemu
dengan mereka, maka mereka mengatakan kepada Petrus, “Kornelius telah
mengutus kami. Ia meminta agar kami pergi untuk mengundang engkau. Kornelius
juga mengatakan bahwa engkau memiliki sesuatu yang istimewa yang akan engkau
sampaikan kepada kami.” Petrus merasa begitu bersukacita sehingga ia menyuruh
mereka untuk menginap di rumah tumpangannya pada malam itu.
Petrus Pergi Ke Rumah Kornelius
Pada keesokan harinya, Petrus pergi bersama-sama dengan utusan
Kornelius itu. Pada akhirnya, mereka tiba pula di rumah Kornelius. Petrus merasa
begitu terkejut ketika melihat bahwa Kornelius telah mengundang sanak keluarga
dan teman-teman dekatnya. Kornelius merasa begitu bersukacita ketika dapat
bertemu dengan Petrus. Kornelius berkata, “Seorang malaikat telah
memberitahukan kepadaku bahwa engkau memiliki suatu hal yang istimewa untuk
disampaikan kepada keluargaku, teman-temanku maupun diriku sendiri.
Sesungguhnya, apakah pesan istimewa yang dimaksud itu?”
Petrus berkata, “Aku datang untuk memberitakan kepada kalian semua
tentang Yesus. Aku ingin kalian mengetahui bahwa Yesus mengasihi setiap orang di
antara kalian. Memang benar adanya bahwa kalian dan aku berbeda dalam
berbagai macam hal. Namun Yesus telah mati dan hidup kembali! Kini Dia berada di
surga dan Dia mengasihi kalian dan menghendaki agar kalian semua dapat
diselamatkan. Bila kalian percaya kepada-Nya, maka segala dosa kalian akan
dihapuskan.”
Baru saja Petrus mengatakan semuanya itu, maka tiba-tiba turunlah Roh
Kudus ke atas semua orang yang sedang mendengarkan perkataan Petrus itu!
Mereka mulai berkata-kata dalam bahasa Lidah serta memuji Allah.
Kasih Yesus Yang Terbesar 61
Melihat peristiwa itu, maka Petrus menjadi begitu bersukacita. Semua orang
yang berada di rumah Kornelius menerima baptisan air di dalam nama Yesus
sehingga Kornelius dan seisi rumahnya beroleh anugerah keselamatan Allah.
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Siapakah Kornelius itu? (Ia adalah kepala pasukan yang mengepalai banyak
tentara.)
2. Apakah Kornelius adalah seorang yang baik? (Ya; ia membantu banyak orang
miskin dan senantiasa berdoa kepada Allah.)
3. Apakah yang malaikat sampaikan kepada Kornelius? (Untuk mengutus
beberapa orangnya untuk mencari Petrus; bahwa Allah memiliki suatu hal
istimewa yang hendak disampaikan kepadanya.)
4. Apakah yang Allah kehendaki agar Petrus lakukan saat para utusan Kornelius
itu telah tiba di rumah tumpangan Petrus? (Pergi bersama-sama dengan
mereka ke rumah Kornelius.)
5. Pesan istimewa apakah yang Petrus sampaikan kepada Kornelius? (Bahwa
Yesus mengasihi semua orang dan Dia menghendaki agar mereka menjadi
percaya kepada-Nya.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Memberitakan Yesus Kepada Orang Lain
Pada suatu hari Sabat, Juan mengajak Kevin, seorang temannya, untuk
bersama-sama ikut ke dalam kelas Indria. Juan dan Kevin merasakan sukacita di
dalam hati mereka. Juan bersukacita karena ia menginginkan agar Kevin dapat
segera mengenal Yesus. Kevin juga bersukacita karena ia melihat banyak anak lakilaki dan perempuan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.
Sebelum kelas dimulai, maka ibu Laurie memperkenalkan Kevin kepada
seluruh murid. Kevin memandang ke sekelilingnya dengan wajah yang tersenyum
lalu duduk di bangkunya.
Semua murid lainnya menyapa Kevin dan memberitahukan nama mereka
masing-masing kepada Kevin.
Setelah itu, ibu Laurie mengajar kepada semua murid sebuah lagu baru
tentang Alkitab. Semuanya bernyanyi dan mereka merasakan sukacita. Lalu semua
menundukkan kepala dan menutup mata mereka sewaktu ibu Laurie mengucapkan
doa yang pendek. Kevin juga melipat tangan dan menutup matanya.
Pada hari Sabat itu, ibu Laurie menceritakan kepada murid-murid bahwa
Yesus mengasihi kalian semua dan menghendaki agar kalian dapat bersikap baik
dan mendengarkan perkataan orangtua mereka.
Setelah Kisah Pelajaran itu selesai disampaikan, maka ibu Laurie membantu
murid-murid melakukan suatu aktivitas yang menyenangkan. Karena murid-murid di
dalam kelas Indria itu bersikap begitu baik, maka merekapun melakukan aktivitas
lainnya. Kevin merasa begitu bersukacita, dan iapun merasakan bahwa Yesus
mengasihinya. Juan merasa bersukacita karena Kevin, temannya, telah datang.
Juan memutuskan bahwa ia ingin menanyakan kepada Kevin, “Apakah Kevin mau
datang ke gereja bersamanya lagi?”
62
Kasih Yesus Yang Terbesar
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Siapakah yang Juan ajak untuk pergi bersamanya ke kelas Indria?
2. Apakah yang Kevin pelajari dari kelas itu?
AKTIVITAS 1
Allah Mengasihi Kornelius
Lihatlah pada gambar dan tentukanlah yang mana Petrus dan yang mana Kornelius.
Warnailah Kornelius dan isilah apa yang dikatakan Petrus.
(Yesus mengasihi semua orang sekalipun mereka berbeda.)
Allah Mengasihi Kornelius
Lihatlah pada gambar dan tentukanlah yang mana Petrus dan yang mana
Kornelius. Warnailah Kornelius dan isilah apa yang dikatakan Petrus.
Kasih Yesus Yang Terbesar 63
AKTIVITAS 2
Allah Mengasihi Semua Orang
Semua manusia itu unik adanya, namun kita memiliki banyak kemiripan di dalam
berbagai macam hal. Allah mengasihi semua orang - tidak menjadi masalah dari
mana asal kita! Tariklah suatu garis untuk memasangkan orang-orang yang serupa.
Selesaikanlah kalimat berikut ini:
Aku ingin ____________________ (memberitakan) Yesus kepada semua orang!
Allah Mengasihi Semua Orang
Semua manusia itu unik adanya,
namun kita memiliki banyak kemiripan di dalam berbagai macam hal.
Allah mengasihi semua orang - tidak menjadi masalah dari mana asal kita!
Tariklah suatu garis untuk memasangkan orang-orang yang serupa.
Selesaikanlah kalimat berikut ini:
Aku ingin ____________________ Yesus kepada semua orang!
64
Kasih Yesus Yang Terbesar
10
PELAJARAN
TIMOTIUS BELAJAR
DARI KELUARGANYA
Kitab Bacaan:
Kis. 16:1-5; 2 Tim. 1:1-6; 3:14-15
Kebenaran Pelajaran:
Timotius belajar tentang Yesus dari ibu dan neneknya; kemudian Timotius
membantu Paulus.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka belajar tentang Yesus,
sehingga mereka dapat memberitakan Yesus kepada orang lain.
Ayat Hafalan:
“Belajarlah berbuat baik.” (Yes. 1:17)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah memberikan kesempatan kepada orang-orang di sekitar kami
untuk memelihara hidup kami. Terima kasih atas ayah, ibu, semua sanak keluarga
dan teman-teman kami. Kami senang karena keluarga kami telah membawa kami
ke gereja untuk belajar tentang Engkau. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Ayah Timotius adalah seorang Yunani, dan ibunya adalah seorang Yahudi.
Saat Timotius dibesarkan di kota Listra, Asia, ia banyak mendapatkan pengajaran
dari “Kitab Suci”. (2 Tim. 3:15) Eunike, ibunya dan Lois, neneknya adalah 2 orang
yang menjadi guru Timotius. Melalui pengajaran Kitab Suci, maka Timotius mulai
mempelajari tentang seseorang yang Allah telah janjikan - Mesias. Oleh karena
itulah, maka Timotius memiliki suatu dasar yang cukup kuat di dalam kehidupan
imannya, karena ia telah menerima semua pengajaran itu sejak masa kecilnya.
Pada saat perjalanan penginjilan Paulus yang pertama, maka Paulus
bersama dengan Barnabas melewati sebuah daerah yang bernama Listra. (Kis.
14:8-23) Ada kemungkinan pada saat itulah, Timotius melihat kuasa Kristus bekerja
di kota asalnya itu saat Paulus menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak
lahirnya. Mungkin Timotius juga telah melihat kemarahan orang banyak yang telah
melempari Paulus dengan batu dan karenanya ia merasa terkesan melihat kerelaan
Paulus menanggung penderitaan demi imannya kepada Yesus.
Pada saat perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, maka Paulus bersama
dengan Barnabas dan Silas melewati berbagai daerah penginjilan. Dan pada saat
itulah, Paulus bertemu dengan Timotius lalu mengajaknya untuk turut bersama di
dalam perjalanan penginjilan itu. Namun, sesuatu telah terjadi sehingga Barnabas
pergi bersama dengan Silas, sedangkan Paulus pergi bersama dengan Timotius
yang juga memiliki reputasi dalam kesetiaan dan pelayanannya kepada Allah di
Kasih Yesus Yang Terbesar 65
Listra dan Ikonium. (Kis. 16:2) Timotius memiliki syarat utama seorang pemimpin.
(Kis. 6:3; 1 Tim. 3:7)
PEMAHAMAN MURID-MURID
Tentunya saat sekarang ini murid-murid Anda sedang tertarik kepada
berbagai macam buku yang bergambar. Seringkali mereka begitu asyiknya
menelusuri tulisan demi tulisan dan menunjuk beberapa kata yang telah mereka
kenali.
Saat Anda mengajarkan kepada murid-murid, Anda dapat menunjukkan
letak Ayat Hafalan itu dalam Alkitab.
Peganglah sebuah Alkitab yang terbuka atau letakkanlah di atas pangkuan
Anda pada saat Anda menyampaikan Kisah Pelajaran. Pastikanlah agar muridmurid Anda mengetahui bahwa kisah yang Anda sampaikan itu adalah berasal dari
Alkitab dan bahwa Anda sendirilah yang terlebih dahulu harus mempelajari Alkitab
sebelum Anda dapat mengajarkan mereka.
Mungkin Anda ingin menjelaskan tentang beberapa alasan mengapa Alkitab
itu begitu penting nilainya bagi Anda maupun bagi mereka. Beritahukanlah kepada
mereka bahwa Alkitab dapat membantu kita dalam menghadapi masa-masa yang
sulit. Buatlah setiap murid dapat melihat bahwa betapa pentingnya firman Allah yang
berada dalam diri mereka itu.
Setelah menjelaskan betapa pentingnya dalam memahami Alkitab, maka
mereka dapat menyampaikan pesan Allah dengan tepat dan benar kepada orang
lain. Di samping itu, mereka juga dapat berlatih menerapkan apa yang mereka telah
pelajari bersama Anda sejauh ini di dalam kehidupan mereka pribadi. Gunakanlah
Buku Aktivitas Murid untuk menunjukkan berbagai macam peristiwa yang telah
mereka diskusikan sebelumnya di dalam kelas. Suruhlah murid-murid Anda untuk
menjelaskan pesan atau keadaan yang ada di dalam Buku Aktivitas Murid itu.
Teruslah Anda bertanya, “Wow! Bagaimanakah kalian mengetahui bahwa gambar
ini adalah tentang bagaimana murid-murid Kristus menerima Roh Kudus?”
Biarkanlah mereka yang memberitahukan kepada Anda dan murid lainnya bahwa
mereka mengetahui hal itu dari beberapa pelajaran yang lalu di kelas.
KOSA KATA PELAJARAN
Kitab Suci:
Kata lain dari kitab-kitab Perjanjian Lama pada zaman itu, dan juga kata lain dari
kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru pada zaman sekarang ini.
KISAH PELAJARAN
(Bukalah Alkitab Anda pada kitab Kisah Para Rasul dan 2 Timotius dan
jelaskanlah kepada murid-murid bahwa salah satu cara kita mempelajari Allah dan
kasih-Nya adalah dari Alkitab. Ceritakanlah Kisah Pelajaran pada hari ini dengan
menggunakan boneka Timotius.)
Murid-murid yang terkasih, dapatkah kalian memberitahukan kepada Kakak
semua hal yang kalian telah pelajari dari keluarga kalian? (Mungkin mereka akan
menjawab bagaimana cara berpakaian, makan sendiri, menyikat gigi mereka.)
66
Kasih Yesus Yang Terbesar
Kita dapat mempelajari banyak hal dari keluarga kita. Kisah Pelajaran pada
hari ini membicarakan tentang seorang anak laki-laki yang begitu rajin dalam
mempelajari berbagai macam hal yang begitu penting dari keluarganya.
Ketika Timotius masih kecil, maka ibu dan nenek Timotius mengajarkannya
tentang Allah dan Yesus. Mereka memberitahukan kepada Timotius bahwa Allah
telah menciptakan dunia ini dan bahwa Dia mengasihi Timotius. Mereka
mengajarkan pula kepada Timotius berbagai hal yang terjadi di dalam kitab
Perjanjian Lama.
Saat Timotius beranjak dewasa, maka ia bertemu dengan seseorang yang
telah melayani Allah sebelumnya. Nama orang itu adalah Paulus. Paulus datang ke
kota asal Timotius sehingga Timotius menjadi percaya kepada Yesus. Timotius
percaya bahwa Yesus telah mati baginya dan menyelamatkannya. Ia merasa begitu
bersukacita karena telah menjadi seorang pengikut Kristus. Namun yang terpenting
adalah ibu dan neneknya telah mengajarkan banyak hal dari Kitab Suci kepadanya.
Saat Paulus mengunjungi Timotius dalam kesempatan berikutnya, maka
Timotius telah menjadi seorang pekerja yang baik di gereja. Semua orang di sana
mengetahui bahwa Timotius mengasihi Allah dan juga saudara-saudari seiman di
sana. Mereka melaporkan hal-hal yang baik mengenai diri Timotius dan juga
menghormatinya.
Timotius Ikut Bersama Dengan Paulus
Ketika Paulus melihat bahwa Timotius adalah seorang pekerja dan penolong
yang begitu baik, maka ia meminta Timotius untuk pergi bersamanya. “Timotius, aku
perlu seorang penolong, maukah engkau ikut bersama denganku? Maukah engkau
membantuku mengajarkan kepada banyak orang agar mereka dapat mengenal
Yesus?”
Timotius menjawab, “Ya, aku mau ikut.” Kemudian ia mengucapkan selamat
tinggal kepada ibu dan neneknya.
Timotius dan Paulus bersama-sama mengajarkan kepada banyak orang
bahwa Allah mengasihi dan peduli kepada mereka semua. Timotius mengajarkan
pula kepada mereka tentang segala hal yang ia telah pelajari sebelumnya tentang
Yesus dari ibu dan neneknya serta dari Paulus, temannya.
Kita sama seperti Timotius! Keluarga kita telah mengajarkan kepada kita
banyak hal mengenai Alkitab. Kita juga belajar tentang Allah dari keluarga kita dan
dari guru-guru kita di gereja!
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
Siapakah yang telah mengajarkan Timotius semasa kecilnya? (Nenek dan
ibunya.)
Pada saat Timotius beranjak dewasa, siapakah yang telah datang ke kota
asalnya dan yang mengajarkan kepadanya tentang Yesus? (Paulus.)
Apakah Timotius menjadi seorang Kristen? (Ya.)
Apakah Timotius membantu gereja setempat di sana? (Ya.)
Ketika Paulus beroleh kesempatan kedua, maka Paulus menginginkan agar
seseorang dapat pergi bersama dengannya untuk memberitakan tentang
Yesus. Siapakah orang itu? (Timotius.)
Kasih Yesus Yang Terbesar 67
6. Apakah keluarga kita juga telah mengajarkan kepada kita untuk belajar lebih
banyak tentang Allah? (Ya.)
Seharusnya kita sungguh bersyukur kepada Allah karena Ia telah
memberikan keluarga, banyak teman dan sanak keluarga kepada kita, sehingga kita
dapat belajar lebih banyak tentang Alkitab dan Yesus dari mereka semua. Siapakah
yang telah mendorong kalian untuk berdoa di rumah dan saat sebelum kalian pergi
tidur? (Orangtua.)
Kita dapat menunjukkan kasih kepada keluarga kita dengan berbagai
macam cara. Kita dapat memberikan kepada mereka sebuah pelukan atau ciuman;
membantu mereka atau sekedar duduk menemani mereka; berdoa bersama-sama
dengan mereka, dan lain sebagainya.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Mempelajari Firman Allah
Setiap malam, ibu Marsh mengumpulkan semua anggota keluarganya
dengan duduk melingkar di ruang tamu untuk membaca berbagai macam kisah
yang terdapat di dalam Alkitab sebelum mereka pergi tidur.
Pada suatu malam Selasa, ibu Marsh membaca suatu kisah Alkitab tentang
Musa. Michelle dan John bersama-sama mendengarkan kisah itu dengan kedua
mata yang terbuka lebar saat ibu Marsh sedang membacakan bagian di mana Musa
ditaruh di dalam sebuah keranjang oleh ibunya sendiri dan melepaskannya ke
tengah-tengah sebuah sungai.
“Apakah yang akan terjadi selanjutnya, ibu?” tanya Michelle.
“Kemudian, Musa diambil dari atas air oleh seorang putri Fira'un, seorang
putri raja Mesir,” lanjut ibu Marsh.
“Wow, aku berharap bahwa akupun akan dipungut oleh seorang putri raja!
Pasti menarik, bukan?” kata John sambil memandang ke arah ibunya.
“Tentu saja, John, namun Musa juga harus mengalami banyak kesulitan
sebelum ia dapat melayani Allah,” kata ibu Marsh. “Cobalah kita lihat yang terjadi
selanjutnya ini.”
Kemudian ibu Marsh melanjutkan kisah Musa itu dari Alkitab sampai kedua
anak itu tidak dapat lagi membuka matanya. Michelle dan John mulai merasa terlalu
mengantuk.
“Ibu, terima kasih karena ibu telah membacakan kisah Musa untuk kami,
namun aku merasa telah ngantuk sekali. Bolehkah aku pergi tidur sekarang?” tanya
Michelle.
“Tentu!” jawab ibu Michelle.
“Ibu, aku juga mengantuk. Bolehkah aku pergi tidur?” tanya John.
“Kalian berdua boleh pergi tidur, namun kalian hendaknya selalu ingat untuk
berdoa sebelum kalian pergi tidur, yah?” kata ibu Marsh.
“Ya, ibu!” jawab Michelle dan John.
68
Kasih Yesus Yang Terbesar
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Siapakah yang sedang belajar tentang firman Allah?
2. Apakah yang mereka lakukan sebelum mereka pergi tidur?
AKTIVITAS 1
Para Guru Yang Besar Jasanya
Hubungkanlah titik-titik berikut ini untuk melihat siapakah yang sedang mengajarkan
Timotius.
Para Guru Yang Besar Jasanya
Hubungkanlah titik-titik berikut ini untuk melihat
siapakah yang sedang mengajarkan Timotius.
Kasih Yesus Yang Terbesar 69
AKTIVITAS 2
Aku Akan Mempelajari Semua Yang Benar Yang Allah Telah Firmankan
Timotius belajar tentang Allah dari nenek dan ibunya. Ia mempelajari mengenai apa
yang Allah kehendaki untuk ia lakukan. Di kemudian hari, ia menjadi seorang
penolong Allah yang baik. Lihatlah pada gambar dan hubungkanlah titik-titik yang
tersedia untuk mengetahui apakah yang kedua anak itu bawa di dalam tangan
mereka? Hubungkanlah pula titik-titik berikut ini untuk mengetahui kata-kata apakah
yang dimaksud? Apakah suara yang terdengar saat kata-kata itu diucapkan?
(Belajar dan Bertumbuh)
Aku Akan Mempelajari Semua Yang Benar Yang Allah Telah Firmankan
Timotius belajar tentang Allah dari nenek dan ibunya.
Ia mempelajari mengenai apa yang Allah kehendaki untuk ia lakukan.
Di kemudian hari, ia menjadi seorang penolong Allah yang baik.
Lihatlah pada gambar dan hubungkanlah titiktitik yang tersedia untuk mengetahui apakah
yang kedua anak itu bawa di dalam tangan
mereka? Hubungkanlah pula titik-titik berikut ini
untuk mengetahui kata-kata apakah yang
dimaksud? Apakah suara yang terdengar saat
kata-kata itu diucapkan?
70
Kasih Yesus Yang Terbesar
11
PELAJARAN
LIDIA SEDIAKAN TEMPAT BERMALAM
DI DALAM RUMAHNYA
Kitab Bacaan:
Kis. 16:10-15
Kebenaran Pelajaran:
Lidia mengundang Paulus bersama dengan rekan-rekan sekerjanya untuk
bermalam di dalam rumahnya.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka dapat saling berbagi dengan
apa yang mereka miliki kepada orang lain.
Ayat Hafalan:
“Memberi bantuan.” (Ibr. 13:16)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus.
Kami sungguh mengasihi-Mu. Ampunilah kesalahan kami bila kami masih suka
berbuat egois. Tolonglah agar kami dapat saling berbagi dan menunjukkan kasih
kami di antara sesama. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Makedonia terbagi menjadi 4 daerah, dan Filipi merupakan kota utama dari
keempat daerah itu. Kota ini telah lama terkenal akan tambang-tambang emasnya
yang ada pada masa awal dan dinamai sesuai dengan nama ayah dari Aleksander
Agung. Keistimewaan dari kota ini semakin bertambah besar karena lokasi dari kota
ini terletak di jalan besar Egnatian, suatu jalan utama di wilayah Roma yang
terbentang di antara Eropa dan Asia.
Ada kemungkinan, Lukas turut serta dalam perjalanan penginjilan Paulus
kali ini menuju ke Eropa.
Paulus bersama dengan rekan-rekannya beroleh kesempatan untuk
memberitakan Yesus Kristus kepada mereka.
Lidia adalah seorang perempuan yang kaya. Ia berasal dari Tiatira, suatu
propinsi di Asia Kecil.
Kain ungu yang Lidia jual sebenarnya dihasilkan dari sejenis kerang dan
merupakan barang dagangan yang begitu mahal pada saat itu.
Allah membuka hati Lidia untuk menerima Injil sehingga ia beserta dengan
seisi rumahnya menerima baptisan. (Kis. 16:15) Ia menyediakan tempat bermalam
bagi Paulus dan rekan-rekannya di dalam rumahnya dan meminta agar mereka
dapat menerima tawarannya itu.
Kasih Yesus Yang Terbesar 71
PEMAHAMAN MURID-MURID
Mungkin murid-murid Anda masih belum memiliki kecenderungan untuk
saling berbagi dengan orang lain. Namun segera setelah mereka melakukan
tindakan saling berbagi dan melihat bahwa tindakan mereka itu ternyata dapat
membuat orang lain merasa senang, maka dengan cepat mereka akan belajar
bahwa tindakan saling berbagi itu merupakan suatu hal yang baik untuk mereka
lakukan.
Untuk menghidupkan suatu kelas dengan suasana saling berbagi itu, maka
para guru di dalam kelas itu perlu lebih banyak mengembangkan semangat saling
berbagi dengan memberikan teladan dan kesempatan kepada murid-murid untuk
terlibat lebih banyak dalam hal ini. Anda dapat mengawalinya dengan membagi
murid-murid Anda ke dalam beberapa kelompok, bicarakanlah kepada mereka
semua tentang makna dari saling berbagi itu sebelum mereka semua melakukan
suatu aktivitas nantinya. Gunakanlah jaringan ide dari pelajaran 6 untuk
mengingatkan kembali murid-murid tentang hal-hal yang mereka dapat lakukan
untuk saling bagikan. Bicarakanlah tentang perasaan orang lain maupun Allah atas
tindakan saling berbagi itu. Ingatkanlah kembali kepada mereka semua tentang
bagaimana murid-murid Kristus saling berbagi dalam segala hal seperti yang tertulis
di dalam Alkitab. Selama aktivitas itu berlangsung, Anda dapat menyediakan suatu
wadah berisi berbagai macam perlengkapan kerja, sehingga mereka semua dapat
menggunakannya dalam menyatakan tindakan saling berbagi mereka itu. Anda juga
dapat memberitahukan bahwa tindakan-tindakan yang mana saja dari mereka yang
tidak egois maupun sebaliknya yang telah Anda perhatikan selama ini. Sekali-kali,
pada saat Anda melihat suatu tindakan yang tidak egois dari mereka, maka Anda
dapat memberitahukan perbuatan baik itu dengan menuliskan suatu pesan tertulis
untuk memberikan dorongan bagi murid-murid Anda sekalian.
KOSA KATA PELAJARAN
Memberitakan Injil:
Tindakan yang memberitahukan Yesus kepada orang lain.
Rekan:
Seorang teman.
KISAH PELAJARAN
Tentu kita akan merasa senang bila semua teman kita dapat saling berbagi
dengan kita. Dan kitapun juga akan merasa senang bila kita pun dapat saling
berbagi apa yang menjadi milik kita kepada orang lain. Bagaimana perasaan kalian
bila kalian saling berbagi semua mainan kalian dengan kakak atau adik kalian?
(Biarkanlah murid-murid yang memberikan jawabannya.)
Kisah Pelajaran kita pada hari ini adalah membicarakan tentang seseorang
yang menggunakan rumahnya untuk saling berbagi.
Paulus Mendapatkan Sebuah Mimpi
Pada saat Paulus bersama dengan rekan-rekannya memberitakan Injil,
maka terjadilah sesuatu hal kepada mereka. Pada suatu malam, Paulus
72
Kasih Yesus Yang Terbesar
mendapatkan mimpi yang menyatakan bahwa ada seorang laki-laki dari Makedonia
yang menampakkan diri kepadanya. Laki-laki itu berdiri di sana dan memohon
kepadanya agar Paulus segera datang ke Makedonia dan menolong mereka.
Mimpi Paulus ini merupakan suatu hal yang aneh bahwa ada seseorang
yang memanggil dan meminta pertolongan kepada Paulus. Paulus terus
memikirkan mimpinya itu. Paulus mengira bahwa mimpinya itu bukanlah mimpi
yang sembarangan dan pasti merupakan pesan dari Allah kepada dirinya. Oleh
karena itulah, maka ia segera memberitahukan mimpinya itu kepada rekanrekannya dan merekapun sependapat bahwa Allah menghendaki agar mereka pergi
ke Makedonia.
Filipi adalah kota terbesar di Makedonia, dan berbagai macam orang tinggal
di sana. Banyak dari mereka yang menyembah dewa matahari, namun di sana pun
ada beberapa orang yang menyembah Allah yang benar. Mereka masih belum
mengetahui bahwa Yesus telah mati bagi segala dosa mereka.
Lidia Menyembah Allah
Lidia tinggal di Filipi. Ia membuat kain ungu dan menjualnya. Tidak ada kota
lain yang memproduksi bahan yang demikian indah, dan mungkin tidak ada yang
cukup sanggup membuat kain ungu dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan
dengan yang Lidia pernah buat. Ia adalah seorang perempuan dan seorang
pengusaha yang baik dan juga memiliki sebuah rumah.
Lidia juga menyembah Allah, namun mereka belum memiliki gereja sebagai
tempat ibadah bagi mereka secara bersama-sama di sana. Setiap Sabat, Lidia
bertemu dengan perempuan-perempuan lainnya untuk berdoa di tepi sungai di luar
kota itu. Mereka ingin memegang hari Sabat.
Saat Paulus bersama dengan para rekannya telah tiba di kota di mana Lidia
bertempat tinggal, maka mereka pun pergi ke luar kota untuk mencari sebuah
tempat untuk beribadah. Di kota itu, mereka bertemu dengan Lidia dan banyak
perempuan lainnya. Rasul dan para rekannya segera memberitakan Injil kepada
mereka dan bagaimana Yesus telah mati bagi mereka serta menyelamatkan
mereka.
Lidia dan beberapa orang perempuan itu menjadi bersukacita karena Paulus
bersama dengan rekan lainnya telah datang untuk memberitakan Injil kepada
mereka. Beberapa orang perempuan itu juga mengasihi Yesus dan ingin
diselamatkan. Oleh karena itulah, maka Lidia dan seisi anggota rumahnya
menerima baptisan di dalam nama Yesus Kristus.
Lidia Mengundang Paulus Dan Para Rekannya
Untuk Bermalam Di Rumahnya
Lidia ingin mengucapkan terima kasih kepada Paulus dan para rekannya
yang telah memberitakan Yesus kepada mereka. Oleh karena itulah, maka Lidia
berkata kepada mereka, “Datang dan bermalamlah di rumahku.” Lalu, Paulus
bersama dengan para rekannya mengikuti Lidia. Mereka tinggal bermalam di rumah
Lidia selama mereka tinggal di Filipi.
Kemudian, semua jemaat yang baru di dalam kota itu menggabungkan diri di
rumah Lidia. Lidia saling berbagi banyak hal bersama dengan jemaat lainnya itu;
mereka seperti sebuah keluarga besar. Lamban laun, kelompok ini menjadi sebuah
gereja yang cukup memiliki pengaruh di tempat itu.
Kasih Yesus Yang Terbesar 73
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Siapakah yang pada suatu malam mendapatkan mimpi yang
memberitahukannya untuk segera pergi ke tempat lainnya? (Paulus.)
Siapakah yang menjual kain ungu dalam Kisah Pelajaran kali ini? (Lidia.)
Apakah Lidia menyembah Allah atau menyembah dewa matahari? (Lidia
menyembah Allah.)
Di manakah ia dan seisi anggota rumahnya menyembah Allah? (Di seberang
sungai.)
Setelah mereka mendengarkan khotbah Paulus, apakah mereka tergerak
untuk menerima baptisan? (Ya.)
Siapakah yang mengundang Paulus bersama dengan para rekannya untuk
tinggal bermalam di rumahnya? (Lidia.)
Lidia telah beroleh pengajaran bahwa Allah menghendaki agar kita dapat
menunjukkan kasih kita kepada sesama. Lidia menunjukkan kasihnya dengan cara
saling berbagi sesuatu bersama dengan Paulus dan rekan-rekannya. Apakah yang
Lidia saling bagikan? (Rumahnya, makanannya, tempat untuk bermalam.) Lidia
adalah seorang yang ramah dan suka untuk saling berbagi. Barang-barang apakah
yang hendak kalian bagikan bersama? (Biarkanlah murid-murid yang memberikan
jawabannya.)
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Untuk Menghormati Para Pekerja Kudus Allah
Seorang pendeta dan beberapa orang saudara seiman telah merencanakan
untuk mengunjungi keluarga Sharp pada suatu hari Minggu petang yang indah dan
cerah. Bapak Sharp meminta kepada Bobby, David dan Jean, anak-anaknya, untuk
membantunya membersihkan rumah.
“Aku akan mengeluarkan sampah dan membersihkan lantai!” kata Bobby
dengan sukarela sambil menawarkan diri dengan suara yang riang.
David berkata, “Kalau begitu aku akan membersihkan kamar tidurku dan
Jean kemarilah bantulah aku bila engkau telah selesai membersihkan kamar
tidurmu.”
“Baiklah David!” kata Jean dengan tersenyum.
Setelah rumah itu tampak bersih, maka sang ayah berkata, “Kalian semua
telah bekerja dengan baik! Sekarang yang kita butuhkan adalah biskuit dan
minuman soda untuk para tamu yang akan datang ke rumah kita agar mereka
merasa disambut.”
“Ayah,” tanya David. “Mengapakah kita perlu melakukan hal seperti itu saat
orang-orang dari gereja berdatangan untuk mengunjungi rumah kita?”
Lalu sang ayah memandangi David serta berkata kepadanya, “David,
apakah menurutmu orang-orang dari gereja akan senang berdatangan untuk
mengunjungi kita bila mereka mendapati rumah kita dalam keadaan berantakan?”
“Aku kira tidak, ayah,” kata David.
74
Kasih Yesus Yang Terbesar
“Aku tahu, ayah, dengan membuat rumah kita tampak rapi dan bersih berarti
kita juga sedang membuat para tamu merasa nyaman dan senang. Dan bila mereka
merasa senang, maka Allah juga akan merasa sukacita karena kita semua telah
memperlakukan sesama dengan kasih, bukan?” kata Bobby.
“Itu benar!” kata sang ayah dengan senyuman lebar.
“Ayah, marilah kita pergi ke toko dan membeli biskuit dan minuman soda
agar para tamu dapat menikmatinya nanti!” kata Jean dengan nada terburu-buru.
“Terima kasih, Jean, ayah hampir lupa,” kata pak Sharp dengan tersenyum.
“Jadi untuk apa kita tunggu! Ayo, ayah!” teriak David dari luar rumah.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Mengapakah keluarga Sharp membersihkan rumah mereka?
2. Mengapakah kita harus menghormati para pekerja kudus?
Kasih Yesus Yang Terbesar 75
AKTIVITAS 1
Lidia Berbagi Rumahnya
Lihatlah apa yang sedang Lidia bagikan bersama dengan Paulus dan para
rekannya. Ia begitu mengasihi Yesus dan ingin untuk saling berbagi. Tuliskanlah apa
yang sedang ia bagikan bersama dengan mereka itu.
1. Rumahnya.
2. Makanannya.
Lidia Berbagi Rumahnya
Lihatlah apa yang sedang Lidia bagikan bersama dengan
Paulus dan para rekannya.
Ia begitu mengasihi Yesus dan ingin untuk saling berbagi.
Tuliskanlah apa yang sedang ia bagikan bersama dengan mereka itu.
1.
2.
76
Kasih Yesus Yang Terbesar
Rumahnya.
Makanannya.
AKTIVITAS 2
Semua Orang Saling Berbagi Bersama Dengan Apa Yang Mereka Miliki
Lihatlah pada gambar ini. Semuanya sedang saling berbagi dengan apa yang
menjadi miliknya. Lingkarilah apa yang mereka sedang saling bagikan dan
warnailah berbagai macam barang yang mereka sedang bagi bersama itu.
Semua Orang Saling Berbagi Bersama Dengan Apa Yang Mereka Miliki
Lihatlah pada gambar ini.
Semuanya sedang saling berbagi dengan apa yang menjadi miliknya.
Lingkarilah apa yang mereka sedang saling bagikan dan
warnailah berbagai macam barang yang mereka sedang bagi bersama itu.
Kasih Yesus Yang Terbesar 77
78
Kasih Yesus Yang Terbesar
12
PELAJARAN
DORKAS ADALAH
SEORANG PENOLONG YANG BAIK
Kitab Bacaan:
Kis. 9:36-41
Kebenaran Pelajaran:
Dorkas menolong sesama dan menyenangkan hati Allah.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid untuk menemukan berbagai macam cara dalam
menolong sesama yang sedang membutuhkan.
Ayat Hafalan:
“Layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Gal. 5:13)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Ya, Allah terkasih, ada
begitu banyak orang yang miskin. Tolonglah agar kami dapat menemukan berbagai
macam cara dalam menolong dan berbagi bersama dengan barang-barang yang
Engkau telah berikan kepada kami. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Yafo/Yope, sebuah kota pelabuhan yang penting dengan ketinggian
37.500 m di atas permukaan laut yang menghadap ke laut Tengah. Melalui Yope
inilah kayu aras dari Libanon itu diapungkan melalui sungai dan kemudian
dikirimkan dengan menggunakan kapal ke Yerusalem yang selanjutnya akan
dipergunakan dalam pembangunan Bait Suci. (2 Taw. 2:16; Ezr. 3:7) Pelabuhan
Yope terletak kira-kira 56 km di sebelah barat laut Yerusalem. Nabi Yunus pernah
berangkat dari pelabuhan ini dalam perjalanannya ke suatu tempat saat ia melarikan
diri dari perintah Allah. (Yun. 1:3)
Yope merupakan suatu kota yang berpenduduk campur, baik orang Yahudi
maupun orang bukan Yahudi sehingga telah menjadi hal yang umum bila seseorang
yang tinggal di kota itu memiliki 2 buah nama, nama yang satu dalam bahasa Ibrani
atau Arab, sedangkan nama yang lainnya dalam bahasa Yunani. Dorkas (bahasa
Yunani) atau Tabita (bahasa Arab), namun keduanya memiliki arti yang sama yaitu
“gazelle” (sejenis rusa), seekor binatang yang cantik dan dapat berlari dengan
cepat.
Dorkas memberikan suatu pengaruh yang begitu besar terhadap lingkungan
di sekitarnya dengan cara “banyak sekali berbuat kebaikan dan memberi sedekah”.
Pada saat ia meninggal, maka ruangan itu begitu dipenuhi oleh orang-orang yang
berkabung, orang-orang yang pernah ia tolong. Saat Dorkas dibangkitkan kembali,
maka berita itu tersiar ke seluruh Yope.
Kasih Yesus Yang Terbesar 79
PEMAHAMAN MURID-MURID
Dorkas menolong orang-orang yang saat itu sedang dalam kekurangan
dengan cara menjahitkan pakaian. Murid-murid Anda dapat belajar dari Kisah
Pelajaran kali ini bahwa ternyata ada berbagai macam cara untuk menolong orangorang miskin, dan bahwa tidak ada kata terlalu sukar dalam hal saling menolong itu.
Anda perlu mengajarkan murid-murid untuk mencari orang-orang yang
sedang membutuhkan pertolongan. Sebagai seorang guru, Anda perlu
mengajarkan kepada murid-murid untuk mengetahui bahwa Allah menghendaki
agar mereka belajar untuk mengasihi sesama dengan selalu mencari kesempatan
yang ada untuk dapat menolong mereka. Seperti biasa, teladan merupakan guru
yang terbaik dan kita perlu saling berbagi pengalaman kita sendiri dalam hal
memberikan pertolongan ataupun pelayanan. Salah satu aktivitas yang dapat Anda
mulai adalah aktivitas yang tidak menyebutkan nama anak yang terlibat di
dalamnya. Selagi murid-murid mengerjakan aktivitas dalam pelajaran ini, panggillah
nama mereka satu per satu untuk datang menghadap ke meja Anda. Mintalah
masing-masing murid untuk memberitahukan kepada Anda tentang suatu peristiwa
saat mereka menolong orang lain. Tuliskanlah semua hal itu di atas secarik kertas
kecil, lipatlah dan kemudian taruhlah di dalam suatu wadah dengan semua lembar
kertas kecil lainnya. Setelah aktivitas ini selesai dilakukan, maka mintalah tiap-tiap
murid untuk mengambil secara acak satu lembar kertas kecil dan memperagakan
secara pantomim perbuatan menolong orang lain itu. Biarkanlah murid-murid yang
menebak apa yang sedang diperagakan. Janganlah memberitahukan siapa yang
telah melakukan perbuatan baik itu dalam kenyataan yang sebenarnya, namun
cukuplah mereka memberikan suatu penyetujuan dengan menggunakan tanda
isyarat saja kepada murid ini melalui kedipan mata, senyuman, “mengacungkan ibu
jari”, atau semacamnya. Ajarkanlah murid-murid agar mereka dapat memahami
bahwa sekalipun orang lain tidak melihat saat kita melakukan perbuatan baik,
namun Allah telah melihat segala sesuatu yang kita telah lakukan itu dan menjadi
berkenan akan perbuatan baik kita itu.
KOSA KATA PELAJARAN
Compang-Camping:
Keadaan pakaian yang telah terkoyak di sana-sini.
Menjahit:
Tindakan membuat pakaian ataupun menutup koyakan dengan menggunakan
jarum dan benang.
80
Kasih Yesus Yang Terbesar
KISAH PELAJARAN
Kisah Pelajaran kita pada hari ini adalah membicarakan tentang seorang
pengikut Yesus yang telah membantu banyak orang miskin. Orang yang miskin itu
tidak memiliki cukup uang untuk membeli apa yang mereka sedang butuhkan.
Dorkas Menolong Banyak Orang Miskin
Di kota Yope, hiduplah seorang perempuan yang baik yang bernama Dorkas.
Ia adalah seorang pengikut Yesus. Dorkas selalu berbuat baik dan membantu
banyak orang miskin. Ia membuat pakaian bagi mereka yang tidak sanggup
membeli pakaian baru. Dorkas memiliki kesukaan untuk menjahit, namun ia tidak
hanya menjahit pakaian untuk dirinya sendiri.
Saat Dorkas melihat banyak orang dengan pakaian yang telah menjadi
compang-camping dan muka mereka terlihat sedih, maka Dorkas menjahitkan
pakaian yang baru bagi mereka semua. Masuk dan keluar, masuk dan keluar,
demikianlah jarumnya sedang bekerja di tangannya, membuat sebuah pakaian bagi
orang-orang miskin.
Dorkas Jatuh Sakit
Pada suatu hari, Dorkas jatuh sakit dan meninggal. Para teman dan orangorang yang pernah ditolongnya turut berduka. Mereka semua menangis dan terus
menangis. Kemudian mereka mengutus 2 orang untuk mencari Petrus, yang saat itu
sedang tinggal di kota yang berdekatan.
Kemudian, kedua orang itu segera datang kepada Petrus dan berkata,
“Dorkas telah meninggal. Ia adalah seorang perempuan yang baik. Ia telah
membuatkan banyak pakaian bagi orang-orang miskin.” Banyak temannya yang
saat ini sedang berada di rumahnya sambil meratapinya. Lalu, semua teman Dorkas
menunjukkan kepada Petrus pakaian-pakaian indah yang pernah Dorkas buat.
Mereka semua berkata, “Dorkas adalah seorang penolong yang begitu baik.
Lihatlah semua pakaian yang pernah Dorkas buat bagi kami. Sekarang ia telah pergi
selamanya. Dapatkah engkau menolong kami, Petrus?”
Petrus Membangkitkan Dorkas Dengan Bantuan Kuasa Allah
Petrus menyuruh semua orang untuk keluar dari kamar itu. Kemudian, ia
berlutut berdoa dan memohon kepada Allah agar bersedia membangkitkan Dorkas
kembali. Setelah berdoa, maka Petrus berkata, “Bangunlah, Dorkas!”
Dorkas membuka kedua matanya, memandang ke arah Petrus dan duduk.
Ia telah hidup kembali!
Petrus memegang tangan Dorkas dan membantunya untuk berdiri.
“Masuklah, semuanya!” panggil Petrus. “Dorkas telah hidup kembali!”
Lalu semua teman Dorkas segera masuk ke dalam kamar itu. Mereka
memeluk dan menciumnya. Kemudian mereka memuji Allah.
Kabar baik itu tersiar dengan cepat dan banyak orang menjadi percaya
kepada Yesus karena Dorkas telah dibangkitkan dari kematian.
Dan semua teman Dorkas bersyukur kepada Allah karena Ia telah membuat
Dorkas hidup kembali!
Kasih Yesus Yang Terbesar 81
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1. Apakah yang Dorkas telah lakukan untuk menolong orang-orang miskin?
(Dorkas membuatkan pakaian bagi orang-orang miskin - orang-orang yang
sedang membutuhkan pakaian, namun tidak memiliki cukup uang untuk
membeli atau membuatnya sendiri.)
2. Apakah yang semua teman Dorkas minta Petrus lakukan? (Mereka meminta
pertolongan Petrus setelah Dorkas meninggal.)
3. Siapakah yang telah menghidupkan Dorkas kembali? (Allah memberikan kuasa
kepada Petrus untuk menghidupkan Dorkas kembali.)
Para pengikut Yesus dapat menolong banyak orang miskin dalam hal
makanan dan pakaian. Para pengikut Yesus dapat berbuat saling melayani di dalam
kasih. Banyak orang miskin yang berharap agar kita mau menolong mereka.
Dapatkah kalian menyebutkan beberapa orang yang mungkin sedang
membutuhkan bantuan kalian saat ini? (Mungkin jawabannya adalah menolong
orang-orang yang telah lanjut usia, menolong orang-orang yang timpang,
mempersembahkan uang kepada gereja-gereja di Afrika atau negara-negara dunia
ketiga, dan lain sebagainya.) Yesus akan merasa bersukacita bila kita mau
menolong sesama.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Menjadi Para Penolong Allah Dengan Cara Memberi
Keluarga Manners adalah sebuah keluarga yang tinggal bersebelahan
dengan rumah nenek Chen dan bibi Jane. Saat itu, keluarga Manners sedang
mengalami masa-masa yang sulit di dalam hidup mereka, karena pak Manners baru
saja kehilangan pekerjaannya. Ketika bibi Jane mengunjungi keluarga Manners,
maka ia mengetahui keadaan itu dari ibu Manners. Ada 2 orang anak perempuan
dan 2 orang anak laki-laki ditambah lagi dengan bapak dan ibu Manners di dalam
keluarga itu. Bapak Manners begitu kuatir memikirkan bagaimana caranya agar ia
dapat membeli makanan yang cukup untuk menghidupi seluruh keluarga dan
membayar hal-hal lainnya. Ketika bibi Jane mendengar berita yang sedih ini, maka
ia mendapatkan suatu ide.
“Lily, apakah engkau mau menjadi penolong Allah dan penolong bibi yang
baik?” tanya bibi Jane.
“Tentu saja, apakah yang aku harus lakukan untuk menolong bibi?” tanya
Lily.
“Oh, bukan bibi yang sedang membutuhkan bantuan namun tetangga kita,
keluarga Manners. Engkau tahu bahwa pak Manners baru saja kehilangan
pekerjaannya dan ia sedang kesulitan dalam membeli bahan makanan untuk
menghidupi keluarganya itu. Bibi akan pergi ke supermarket untuk membeli bahan
makanan dan mengirimkannya kepada mereka sebagai hadiah. Maukah engkau
menolong bibi untuk memilih sekiranya apa yang menjadi kesukaan bagi anak-anak
keluarga Manners itu?” tanya bibi Jane.
Lily tersenyum dan berkata, “Aku berharap bahwa anak-anak itu menyukai
makanan dan minuman yang aku pilihkan bagi mereka!”
82
Kasih Yesus Yang Terbesar
Setelah bibi Jane dan Lily pulang dari berbelanja, maka Lily berlari naik ke
loteng untuk mengambil sesuatu.
Ketika Lily turun kembali, maka ia sedang memegang sebuah kotak yang
berisi berbagai macam mainan yang telah ayah dan ibunya kirimkan kepadanya dari
luar negeri.
“Apakah yang ada di dalam kotak itu?” tanya bibi Jane.
“Oh, ini adalah kotak yang berisi berbagai macam mainan yang ayah dan ibu
telah kirimkan kepadaku. Tidakkah bibi ingat?” tanya Lily sambil menjelaskan.
“Ya, bibi ingat, sayang, namun apakah yang engkau akan lakukan dengan
berbagai macam mainan itu?” tanya bibi Jane lagi.
“Aku ingin memberikan kepada mereka sesuatu yang aku sukai agar mereka
dapat merasa senang juga sama seperti aku saat mereka bermain bersama,” kata
Lily.
Air mata hampir bergulir di pipi bibi Jane saat ia mendengar apa yang Lily
ingin lakukan bagi keluarga Manners.
“Engkau memang adalah seorang penolong yang baik, Lily!” kata bibi Jane
dengan wajah berseri-seri.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
1. Apakah ide bibi Jane bagi keluarga Manners?
2. Bagaimanakah cara Lily menolong keluarga Manners?
Kasih Yesus Yang Terbesar 83
AKTIVITAS 1
Dorkas Adalah Seorang Penolong Yang Baik
Ada banyak penolong dalam gambar berikut ini. Carilah yang mana Dorkas dan
warnailah. Selesaikan kalimat di bawah ini. (Dorkas mengasihi semua temannya.)
Dorkas Adalah Seorang Penolong Yang Baik
Ada banyak penolong dalam gambar berikut ini.
Carilah yang mana Dorkas dan warnailah.
Selesaikan kalimat di bawah ini:
(Dorkas mengasihi semua __________nya.)
84
Kasih Yesus Yang Terbesar
AKTIVITAS 2
Seprei Bermotif “Saling Menolong”
Kita akan membuat sehelai seprei kelas yang indah dengan cara saling menolong
seperti yang Dorkas lakukan dengan cara menolong orang-orang dengan
menjahitkan pakaian bagi mereka.
Bahan:
Sisa-sisa atau lembaran kertas lipat yang masih utuh
Krayon
Kertas karton bergambar lebar
Lem atau pita perekat
Gunting
Pilihan:
Seprei bermotif sungguhan atau buku-buku yang memiliki gambar-gambar seprei
bermotif
Kain atau sisa-sisa potongan kain kecil
Lem batangan untuk bahan kain
Petunjuk:
1. Pertama-tama, gambar dan guntinglah menjadi bentuk-bentuk kecil seperti
persegi empat, segitiga, oval, dan hati dari sisa-sisa kertas lipat yang berwarna
cerah. (Bila waktunya cukup, maka murid-murid Anda boleh mengguntingnya
sendiri.)
2. Suruhlah setiap orang murid merekatkan semua bentuk kertas itu menjadi
suatu model yang indah untuk membuat seprei bermotif di atas selembar kertas
lipat. Anjurkanlah kepada murid-murid Anda untuk membuat gambaran yang
memiliki tema seperti kasih atau menolong sesama. Jelaskanlah bahwa seprei
bermotif yang sebenarnya, seringkali mengandung sebuah kisah atau
menggambarkan suatu tema tertentu.
3. Tempelkan hasil karya murid-murid Anda itu di atas karton lebar yang berfungsi
sebagai latar belakangnya untuk membuat sehelai seprei bermotif di dalam
kelas. Mungkin Anda ingin menulis Ayat Hafalan pada sebelah atasnya dengan
tulisan: “Layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” (Gal. 5:13)
4. Pajanglah seprei bermotif itu di sebuah ruangan atau lorong sehingga semua
orang dapat menikmatinya.
5. Pilihan: Murid-murid Anda dapat membuat suatu pameran seprei bermotif yang
terbuat dari bahan kain sungguhan. Kemudian hasil-hasil karya itu dapat
sungguh-sungguh dibuat oleh seseorang di dalam gereja Anda yang membuat
seprei bermotif itu.
Kasih Yesus Yang Terbesar 85
86
Kasih Yesus Yang Terbesar
13
PELAJARAN
AKWILA DAN PRISKILA
MENGAJARI APOLOS
Kitab Bacaan:
Kis. 18:1-4,24-28; Rm. 16:3-5; 1 Kor. 16:19; 2 Tim. 4:19
Kebenaran Pelajaran:
Paulus bekerja sama dengan Akwila dan Priskila, yang telah menolong Apolos
mempelajari lebih banyak hal tentang Yesus.
Tujuan Pelajaran:
Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya mereka dapat saling membantu
dalam mempelajari lebih banyak hal tentang Yesus.
Ayat Hafalan:
“Ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar.” (2 Tim. 2:24)
Doa:
Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus,
karena Engkau telah menolong kami dalam memberitakan tentang Engkau di antara
sesama. Tolonglah agar kami dapat belajar lebih banyak hal tentang Engkau setiap
harinya. Haleluya! Amin.
PERSIAPAN MENGAJAR
Kota Korintus merupakan pusat perdagangan dan politik wilayah Yunani,
lebih penting daripada kota Atena. Kota ini memiliki reputasi dalam hal kejahatan
dan amoralitasnya yang cukup besar. Sebuah kuil bagi Aphrodite - dewi cinta dan
perang - telah dibangun di atas bukit besar di belakang kota ini. Dalam agama yang
kebanyakan masyarakat luas pegang saat itu, maka banyak orang yang
menyembah kepada dewi Aphrodite ini dengan memberikan uang ke dalam kuil
yang telah dibangun dan melakukan persetubuhan dengan para pelacur laki-laki
maupun perempuan di dalam kuil itu. Paulus memandang kepada kota Korintus
sebagai suatu tantangan dan kesempatan yang besar dalam usaha penginjilannya
itu. Di kemudian hari, Paulus telah menuliskan kitab 1 dan 2 Korintus kepada jemaat
Korintus untuk membahas mengenai berbagai macam masalah amoral ini.
Selama tinggal di Korintus, Paulus tinggal dan bekerja bersama-sama
dengan sepasang suami-istri Yahudi yang bernama Akwila dan Priskila. Seperti
Paulus, pekerjaan mereka adalah pembuat kemah. Pada suatu hari Sabat, maka
mereka akan pergi ke rumah ibadah untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi
maupun Yunani.
Apolos adalah seorang yang berpendidikan tinggi yang berasal dari
Aleksandria, Mesir. Apolos adalah seorang yang fasih dalam berbicara dan
berdebat. Namun saat Apolos mulai berkhotbah di dalam suatu rumah ibadah di
Efesus, maka Akwila dan Priskila memperhatikan bahwa sesuatu yang penting telah
hilang di dalam pemberitaannya itu. Kemudian Akwila dan Priskila mulai
Kasih Yesus Yang Terbesar 87
menjelaskan kepadanya pemberitaan tentang Kristus, dan Apolospun menerima
Yesus. Di kemudian hari, Apolos memiliki suatu pengaruh yang cukup penting di
gereja Korintus, yang tidak mungkin terjadi tanpa usaha dan waktu yang
dikorbankan oleh Akwila maupun Priskila.
Apolos
Apolos adalah seorang Yahudi yang berasal dari Aleksandria. (Kis. 18:24)
Namanya adalah kependekan dari Apollonius. Ia datang ke suatu wilayah orang
Efesus pada tahun 52 M pada saat kunjungan Paulus yang singkat ke Palestina.
(Kis. 18:22) Ia menggabungkan bakat kefasihan berkata-katanya itu dengan
pemahaman yang cukup mendalam mengenai kitab-kitab Perjanjian Lama, dan
juga dengan semangat mengabarkan kebenaran seperti yang ia ketahui selama ini.
(Kis. 18:24-25) Alkitab mengatakan bahwa Apolos hanyalah mengetahui baptisan
Yohanes saja, namun untuk hal ini maka Akwila dan Priskila berusaha untuk
memberikan yang lebih mendalam lagi kepada Apolos dengan segala kesabaran
mereka itu. (Kis. 18:26) Dari Efesus, Apolos pergi ke Korintus, di mana ia dapat
membuktikan bahwa dirinya adalah seorang yang memang ahli dalam ayat-ayat
Kitab Suci yang membahas mengenai Yesus sebagai Mesias. (Kis. 18:26)
PEMAHAMAN MURID-MURID
Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada murid-murid
Anda tentang bagaimana cara firman Allah itu disampaikan kepada sesama, maka
Anda dapat memberitahukan kepada mereka bahwa mereka ternyata perlu untuk
mengikuti Sekolah Sabat untuk dapat mempelajari lebih banyak lagi tentang Yesus.
Jelaskanlah kepada mereka bahwa mereka dapat membaca Alkitab mereka setiap
harinya, tidak hanya pada saat kebaktian saja. Nasihatilah agar mereka mau
membaca buku-buku Alkitab yang bergambar di rumah mereka masing-masing.
Untuk mendorong murid-murid Anda untuk saling menolong ke tahapan di
atas, mungkin Anda dapat memberikan kepada mereka suatu latihan dengan
menunjukkan berbagai macam gambar yang cukup besar di dalam buku-buku
Alkitab yang bergambar itu. Tanyakanlah kepada mereka, apakah ada yang
mengetahui tentang gambar-gambar itu? Biarkanlah salah seorang dari muridmurid Anda maju ke depan dan berdiri di samping buku itu sambil menunjukkan apa
yang sedang dikisahkan di dalam buku Alkitab bergambar itu. Bila ada seorang
murid yang tidak dapat melanjutkannya, maka tanyakanlah kepada mereka, apakah
ada yang bersedia untuk menjadi Akwila dan Priskila dan menolong “Jennifer”
menyelesaikan kisah itu. Jelaskanlah bahwa “Jennifer” telah melakukan suatu
pekerjaan yang begitu baik dalam menolong kita untuk memahami kisah itu, namun
ada begitu banyak peristiwa di mana kita memiliki pertanyaan-pertanyaan atau telah
melupakan hal-hal tertentu. Oleh karena itulah, maka kita membutuhkan sesama
kita umat Kristen untuk saling menolong dengan cara menjelaskan hal-hal itu
kepada kita. Kemudian mintalah “Jennifer” untuk memanggil murid lainnya yang
bersedia menolongnya menjelaskan kisah itu dengan lebih baik. Kemudian
biarkanlah kedua murid itu saling berbagi kisah. Ingatkanlah kepada mereka bahwa
mereka harus menolong orang untuk dapat belajar dan untuk hal ini, maka kita harus
memahami semua kisah dan pesan yang tertulis di dalam Alkitab dengan baik.
88
Kasih Yesus Yang Terbesar
KOSA KATA PELAJARAN
Pembuat Kemah:
Seorang yang pekerjaannya adalah membuat kemah.
Rumah Ibadah Orang Yahudi:
Tempat di mana orang Yahudi dapat menyembah Allah pada masa yang lampau.
KISAH PELAJARAN
Setelah Yesus mati, maka ada banyak orang yang mengasihi Yesus dan rela
melayani bagi-Nya. Apakah kalian masih ingat siapakah Paulus itu? Paulus adalah
seorang pemberita Injil yang memberitakan Yesus. Ia mengajarkan kepada orang
banyak bahwa mereka harus bertobat dan percaya kepada Yesus. Paulus juga
adalah seorang pembuat kemah! Pada masa terdahulu, orang yang membuat
kemah disebut pembuat kemah.
Pada suatu hari, ketika Paulus berada di Korintus, maka ia bertemu dengan
sepasang suami-istri yang bernama Akwila dan Priskila. Paulus tinggal dan bekerja
bersama dengan mereka, karena mereka pun adalah pembuat kemah.
Paulus Menyembah Allah
Setiap hari Sabat, Paulus pergi ke rumah ibadah orang Yahudi untuk
menyembah Allah. Ia juga berbicara kepada orang-orang Yahudi yang berada di
sana. Beberapa di antaranya bukan orang Kristen, maka Paulus berusaha dengan
sebaik-baiknya untuk memberitakan kasih Yesus kepada mereka.
Setelah 18 bulan lamanya, maka Paulus meninggalkan Korintus dan pergi ke
tempat lain yang disebut Efesus. Akwila dan Priskila pergi bersamanya pula.
Setelah Paulus tinggal di Efesus beberapa waktu lamanya, maka ia harus
meninggalkan Efesus dan pergi ke suatu tempat lainnya lagi. Namun kali ini, Akwila
dan Priskila tidak pergi bersama dengannya. Mereka mendengar tentang seorang
pengkhotbah yang cukup terkenal yang bernama Apolos yang telah mempelajari
cukup banyak tentang Kitab Suci, namun ia masih belum cukup banyak mengetahui
tentang Yesus. Akwila dan Priskila ingin menolong Apolos untuk membantunya
mempelajari beberapa hal yang belum diketahuinya.
Priskila Dan Akwila Mengundang Apolos Ke Dalam Rumah Mereka
Priskila dan Akwila mengundang Apolos ke dalam rumah mereka. Apolos
bersukacita setelah dapat mempelajari beberapa hal baru tentang Yesus. Setelah
itu, maka Apolospun memahami firman Allah dan mulai memberitakan Yesus
kepada orang banyak.
Pasangan Yang Beriman
Akwila dan Priskila begitu beriman kepada Allah. Mereka menolong para
hamba Allah dan mereka untuk memahami firman Allah. Banyak orang telah
menjadi mengenal Yesus karena mereka. Mereka juga telah menunjukkan kasih
kepada sesama jemaat dengan cara memberikan rumah mereka untuk digunakan
sebagai tempat beribadah. Mereka saling berbagi dalam banyak hal dengan semua
jemaat.
Kasih Yesus Yang Terbesar 89
Kita mengetahui bahwa Paulus adalah seorang hamba Allah yang baik. Ia
menuliskan sebuah surat di Alkitab yang mengatakan bahwa Akwila dan Priskila
mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nyawanya. Paulus
mengatakan bahwa ia begitu berterima kasih kepada mereka. Hal ini benar-benar
telah membuktikan bahwa Akwila dan Priskila memang benar-benar adalah para
penolong Allah yang baik. Mereka mengasihi Allah dengan cara menunjukkan kasih
mereka kepada orang banyak!
MENGULANG DAN PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
Siapalah yang telah bekerja bagi Allah dan memberitakan Yesus? (Paulus,
Akwila dan Priskila.)
Siapakah yang Akwila dan Priskila bantu? (Apolos.)
Bagaimanakah cara Akwila dan Priskila membantu Apolos? (Akwila dan Priskila
mengajarkan kepada Apolos tentang banyak hal yang masih belum Apolos
ketahui tentang Yesus.)
Bagaimanakah Akwila dan Priskila membantu para jemaat di sana? (Akwila dan
Priskila mempersilahkan rumahnya untuk digunakan sebagai tempat ibadah
bagi para jemaat setempat untuk menyembah Allah.)
Priskila dan Akwila telah begitu bersungguh-sungguh melayani sesama di
dalam kasih. Mereka telah menolong Paulus, Apolos dan masih banyak jemaat
lainnya.
KISAH APLIKASI KEHIDUPAN
Belajar Menjadi Para Pengajar Yang Baik
Anna dan Julius, keduanya baru saja pulang dari sekolah. Anna telah
memasuki ke jenjang pendidikan SMU dan Julius masih di jenjang pendidikan SMP.
Pada hari itu, Julius tampaknya sedang murung sepulang dari sekolah. Anna ingin
mengetahui apakah yang telah terjadi kepada Julius di sekolah.
“Julius, apakah yang telah terjadi di sekolah sehingga telah membuatmu
tampak begitu sedih?” tanya Anna.
“Tidak ada,” jawab Julius. “Tolonglah biarkan aku seorang diri.”
“Engkau tahu, Julius, mungkin aku dapat menolongmu bila engkau bersedia
memberitahukan kepadaku apakah sesungguhnya yang sedang menyusahkan
hatimu itu,” kata Anna dengan lemah lembut.
“Baiklah... Memang ada sesuatu yang sedang menyusahkan hatiku. Aku
menerima nilai yang buruk pada ujian matematika yang terakhir, dan besok ada
ujian lainnya. Aku rasa aku belum memahami tentang cara menyelesaikan
beberapa soal matematika itu. Beberapa di antaranya terlalu sukar bagiku atau
mungkin aku memang tidak cakap di dalam bidang matematika. Anna, hal yang
menyedihkan adalah karena aku telah mengerjakan semua tugas sekolahku dan
telah belajar dengan sungguh-sungguh untuk itu,” kata Julius dengan wajah yang
sedih.
“Bila engkau mau, Julius, aku dapat menolongmu dalam menyelesaikan
berbagai macam soal matematika yang sukar bagimu. Kebetulan, aku sedang tidak
banyak tugas sekolah pada hari ini. Mungkin dengan mengerjakan berbagai macam
soal yang sukar itu bersama denganku, maka engkau akan dapat lebih memahami
90
Kasih Yesus Yang Terbesar
berbagai macam pertanyaan dalam ujian itu,” kata Anna.
“Terima kasih, Anna, engkau adalah seorang teman sejati! Beritahukanlah
kepadaku kapan kita dapat mulai, setuju?” kata Julius dengan penuh keriangan.
“Pasti, setelah aku menyelesaikan tugas sekolahku terlebih dahulu, maka
aku akan dapat menolongmu. Sementara itu, cobalah engkau mengerjakan
berbagai macam soal matematika itu semampumu terlebih dahulu,” kata Anna.
Julius tersenyum dan berkata, “Aku pasti akan melakukannya!”
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Mengapakah Julius tampak begitu bersedih?
2. Siapakah yang telah bersedia menolong Julius dan apakah alasannya?
AKTIVITAS
Siapa Yang Mengajar Apolos?
Priskila dan Akwila mengajari Apolos lebih banyak hal tentang Yesus. Mereka
menggunakan rumah mereka bagi para jemaat untuk beribadah kepada Allah.
Mereka adalah para penolong yang baik. Lihatlah kepada beberapa gambar yang
ada di bawah ini dan tuliskanlah apakah yang kalian dapat lakukan bagi sesama?
1. Kalian dapat memberitakan Yesus kepada sesama.
2. Kalian dapat mengundang beberapa orang teman ke rumah untuk
mengadakan Pemahaman Alkitab.
Kasih Yesus Yang Terbesar 91
Siapa Yang Mengajar Apolos?
Priskila dan Akwila mengajari Apolos lebih banyak hal tentang Yesus.
Mereka menggunakan rumah mereka bagi para jemaat
untuk beribadah kepada Allah.
Mereka adalah para penolong yang baik.
Lihatlah kepada beberapa gambar yang ada di bawah ini dan
tuliskanlah apakah yang kalian dapat lakukan bagi sesama?
1. Kalian dapat memberitakan Yesus kepada sesama.
1. Aku dapat ______________________________.
2. Kalian dapat mengundang
beberapa orang teman ke rumah
untuk mengadakan Pemahaman Alkitab.
2. Aku dapat ______________________________.
92
Kasih Yesus Yang Terbesar
“
Dialah yang kami beritakan,
apabila tiap-tiap orang kami nasihati
dan tiap-tiap orang kami ajari
dalam segala hikmat,
untuk memimpin tiap-tiap orang
kepada kesempurnaan dalam Kristus.
(Kolose 1:28)
”
Indria
PENDIDIKAN AGAMA
True Jesus Church
General Assembly, USA.
(Buku ini hanya dipergunakan
di dalam Gereja Yesus Sejati)
Edisi Revisi 1, 2007
Download