penerapan metode iqro` dalam mengenalkan huruf

advertisement
PENERAPAN METODE IQRO’ DALAM MENGENALKAN
HURUF HIJAIYAH PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
DI PAUD CAHAYA
Dahlia, M.Syukri, Marmawi.R
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan
Email : [email protected]
Abstract: This study aims to determine the application of the method Iqro 'by
teachers in introducing hijaiyah in children aged 4-5 years in early childhood
Kubu Raya Light District. This study was conducted with the form of qualitative
research and descriptive.Data collection tool is a guide interviews, observation,
documentation of data, and field notes. The results show the application of the
method Iqro 'in introducing hijaiyah in children aged 4-5 years in early childhood
Kubu Raya Light District has been good. Application of the method Iqro 'by
teachers in introducing hijaiyah in children aged 4-5 years in early childhood is
Light children one by one recitation or reading hijaiyah guided by the teacher
using the book Iqro. In addition, teachers also introduced hijaiyah by writing
several letters hijaiyah chalkboard.
Keywords : Application Of The Method Iqro ', Letters Hijaiyah
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode iqro’ oleh
guru dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada anak usia 4-5 tahun di PAUD
Cahaya Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini dilakukan dengan bentuk penelitian
kualitatif dan bersifat deskriptif. Alat pengumpul datanya adalah pedoman
wawancara, daftar pedoman observasi, data dokumentasi, dan catatan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan metode iqro’ dalam mengenalkan huruf
hijaiyah pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Cahaya Kabupaten Kubu Raya sudah
baik. Penerapan metode iqro’ oleh guru dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada
anak usia 4-5 tahun di PAUD Cahaya adalah anak satu persatu mengaji atau
membaca huruf hijaiyah yang dibimbing oleh guru dengan menggunakan buku
iqro. Selain itu guru juga mengenalkan huruf hijaiyah dengan menuliskan
beberapa huruf hijaiyah dipapan tulis.
Kata kunci : Penerapan Metode Iqro’, Huruf Hijaiyah
P
embelajaran Al-Qur’an, khususnya kemampuan membaca Al-Qur’an
sebaiknya diajarkan kepada anak sejak usia dini. Dalam mengajarkan
membaca Al-Qur’an guru dapat menggunakan metode yang bermacam-macam.
1
Salah satu metode membaca Al-Qur’an adalah metode iqro’. Menurut Menteri
Agama RI (1991) Metode iqro’ yaitu cara cepat belajar membaca Al-Qur’an.
Pada masa anak-anak harus mulai diperkenalkan pada pendidikan AlQur'an dengan tahap dasar pengenalan huruf hijaiyah pada anak, karna Al-Qur’an
yang menjadi pegangan dan pedoman di dalam kehidupannya nanti, sehingga
ketika dewasa tidak kehilangan pegangan dan pedoman. Maka dari itulah untuk
membaca Al-Qur’an, kita harus mengenal huruf-huruf hijaiyah pada anak sebagai
dasar pembelajaran Al-Qur’an. Dengan metode iqro’ diharapkan lebih memudah
guru dalam mengenalkan huruf hijaiyah hingga tahap membaca Al-qur’an pada
anak.
Di PAUD Cahaya Kabupaten Kubu Raya, dimana penulis melihat di
PAUD tersebut menggunakan metode iqro’ dalam mengenalkan huruf hijaiyah
pada anak usia usia 4-5 tahun. Dalam pembelajaran tersebut guru menerapkan
metode iqro’ di PAUD Cahaya ialah anak satu persatu dikenalkan huruf hijaiyah
oleh guru dengan menggunakan buku iqro kemudian di akhir pembelajaran guru
mengevaluasi pembelajaran dengan bertanya kembali pada anak tentang huruf
hijaiyah dan guru menuliskan huruf hijaiyah dipapan tulis. Dari 15 anak masih
ada beberapa anak yang belum sepenuhnya menyimak perkataan orang lain
(guru), mengulang kalimat sederhana (mengucapkan kembali huruf hijaiyah yang
diucapkan oleh guru), mengenal simbol-simbol (tanda baca pada huruf hijaiyah).
Hal ini terlihat pada saat kegiatan pembelajaran, misalnya ketika anak di tanya
guru untuk mengulang atau mengucapkan kembali huruf hijaiyah yang telah di
ucapakan guru anak masih ada yang tidak dapat mengucapkannya atau menyimak
huruf hijaiyah yang di ucapkan oleh guru.
Menurut Yuliani (2011:55), “Pada hakikatnya anak adalah makhluk
individu yang membangun sendiri pengetahuannya”. Maksudnya orang tua dan
guru perlu memperhatikan perkembangan anaknya dalam membangun
pengetahuannya sendiri. Anak usia dini merupakan anak yang sedang berada
dalam proses perkembangan, baik perkembangan nilai-nilai agama dan moral,
fisik, kognitif, bahasa, maupun sosial dan emosional.
Steven Downshen MD,dkk (2009:97) “Anak-anak usia 4-5 tahun dapat
mengikuti arahan-arahan yang kompleks dan secara antusias berbicara tentang
hal-hal yang mereka kerjakan”. Mereka dapat membuat cerita, mendengarkan
cerita dengan seksama dan bercerita ulang. Pada usia ini, anak-anak biasanya
dapat memahami bahwa huruf-huruf dan angka-angka itu dapat digunakan untuk
bercerita atau memberikan informasi.
Menurut Menteri Agama RI (1991) “Metode iqro’ adalah cara cepat
belajar membaca Al-Qur’an”. Metode iqro’ adalah suatu metode membaca AlQur’an yang menekankan langsung pada latihan membaca. Adapun buku panduan
2
iqro’ terdiri dari 6 jilid di mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap
sampai pada tingkatan yang sempurna.
Metode iqro’ ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang
bermacam-macam, karena ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-Qur’an
dengan fasih). Bacaan langsung tanpa dieja. Artinya diperkenalkan nama-nama
huruf hijaiyah dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) dan lebih bersifat
individual.
Tujuan dari metode iqro' adalah untuk menyiapkan anak didik menjadi
generasi yang qur'ani yaitu generasi yang mencintai Al-Qur'an, komitmen dengan
Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.
Menurut Rusdi Saska (2005:2) “Huruf adalah suatu tanda atau lambang
bunyi yang mempunyai bentuk dengan ciri-ciri tertentu, baik mempunyai titik
penyerta atau tidak”. Huruf Arab (huruf Al-Qur’an) secara alfabetis atau urutan
abjadnya disebut huruf hijaiyah disingkat Rufyah yang di mulai dari Alif sampai
dengan Ya, sebagai huruf dasar atau asli berjumlah 29 huruf. Sedangkan menurut
Abdullah Assyafi’i (1992:9) huruf – huruf hijaiyah itu terdiri dari 28 huruf.
Tabel.1 : Huruf Hijaiyah Dan Cara Pengucapannya
No
Huruf Hijaiyah
Huruf Latin
Pengucapan
1.
2.
‫ا‬
‫ب‬
A
B
Alif
Ba’
3.
‫ت‬
T
Ta’
4.
‫ث‬
Ts
Tsa’
5.
‫ج‬
J
Jim
6.
‫ح‬
H
Kha’
7.
‫خ‬
Kh
Kho’
8.
‫د‬
D
Dal
9.
‫ذ‬
Dz
Dzal
10.
‫ر‬
R
Ra’
11.
‫ز‬
Z
Zai
12.
‫س‬
S
Sin
13.
‫ش‬
Sy
Syin
14.
‫ص‬
Sh
Shod
15.
‫ض‬
Dh
Dhod
3
16.
‫ط‬
Th
Tho’
17.
‫ظ‬
Zh
Zho’
18.
‫ع‬
‘a
‘ain
19.
‫غ‬
Gh
Ghoin
20.
‫ف‬
F
Fa
21.
‫ق‬
Q
Qof
22.
‫ك‬
K
Kaf
23.
‫ل‬
L
Lam
24.
‫م‬
M
Mim
25.
‫ن‬
N
Nun
26.
‫و‬
W
Wau
27.
‫ه‬
H
Ha’
28.
‫ء‬
A
Hamzah
29.
‫ي‬
Y
Ya’
Dalam pandangan agama (Islam), anak merupakan amanah Allah SWT,
yang harus dijaga dirawat dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh setiap orang
tua. Sejak lahir anak telah diberikan berbagai potensi yang dapat di kembangkan
sebagai penunjang kehidupannya dimasa depan. Bila potensi-potensi ini tidak
diperthatikan, nantinya anak akan mengalami hambatan-hambatan dalam
pertumbuhan maupun perkembangannya.
Sehubungan dengan pembelajaran membaca Al-Qur'an bagi anak, maka
belajar membaca Al-Qur'an pada anak usia dini merupakan tingkat mempelajari
Al-Qur'an dalam tahap dasar mengenal huruf hijaiyah dari “Alif“ sampai “Ya”
hingga hal membaca atau melafalkan huruf hijaiyah dengan fasih dan lancar,
sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Karena kemampuan membaca AlQur'an merupakan kemampuan yang utama dan pertama yang harus dimiliki oleh
anak.
Pentingnya pembelajaran Al-Qur’an bagi anak dalam proses perubahan
tingkah laku anak didik melalui proses belajar yang berdasarkan pada nilai-nilai
Al-Qur’an. Dimana orangtua menjadi peranan penting dalam pendidikan anak
dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan tahap dasar pengenalan huruf-huruf
hijaiyah pada anak usia dini salah satunya melalui dengan metode iqro’
METODE
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dalam
hal ini penulis akan mengungkapkan atau memotret situasi yang akan diteliti
4
secara menyeluruh, luas dan mendalam. Agar peneliti dapat mendeskripsikan
secara jelas dan rinci serta mendapatkan data yang mendalam dari fokus
penelitian, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang di jadikan
sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Subjek
penelitian dalam penelitian ini ialah kepala PAUD, guru yang berjumlah 2 orang
dan anak usia 4-5 tahun yang berjumlah 15 orang di PAUD Cahaya Kabupaten
Kubu Raya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data, antara lain: 1) teknik observasi, 2) teknik wawancara, 3) teknik dokumentasi
Teknik Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk melihat penerapan metode
iqro’ yang dipergunakan oleh guru dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada anak
usia dini.Yang di observasi penulis dalam penelitian ini adalah: (1) Place, Ruang
(tempat) dalam aspek fisik yakni ruang kelas, bangunan gedung, dan ruang
bermain. (2) Actor, Aktor (pelaku), yakni guru kelas yang mengajar dan anak. (3)
Activity , Aktivitas, yakni metode yang dipergunakan oleh guru dalam
mengenalkan huruf hijaiyah pada anak.
Teknik Wawancara .
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pewawancara akan melakukan
wawancara secara langsung dengan pihak yang diwawancarai yaitu kepala
sekolah dan guru. Data yang diambil dengan cara wawancara adalah perencanaan
guru dalam mengenalkan huruf hijaiyah dengan menggunakan metode iqro’,
langkah-langkah guru dalam mengenalkan huruf hijaiyah dengan menggunakan
metode iqro’, respon anak dalam belajar mengenal huruf hijaiyah dengan
menggunakan metode iqro’, kemampuan anak dalam mengenal dan melafalkan
huruf hijaiyah dengan menggunakan metode iqro’, faktor pendukung dan
penghambat guru dalam memberi pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah pada
anak.
Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tertulis yang
meliputi: data pendidik, data anak di PAUD, alat/ media yang digunakan, dan foto
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di PAUD. Data-data tersebut dapat diperoleh
dari hasil observasi dan wawancara. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
dikelompokkan menjadi dua, yaitu data utama dan data pendukung. Data utama
diperoleh dari para informan, yaitu orang-orang yang terlibat secara langsung
dalam PAUD seperti pengelola / kepala PAUD dan pendidik anak (guru).
Sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen seperti arsip
administrasi, rekaman, gambar/ foto kegiatan, hasil-hasil observasi, hasil-hasil
5
wawancara, dan bahan-bahan referensi lain yang dapat mendukung dalam
penelitian ini.
Teknik analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis data secara interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman.
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2008:337), “Aktivitas dalam
analisis data yaitu : reduksi data, penyajian data, kesimpulan.. (1) Reduksi data,
Dalam penelitian ini, akan dilakukan pemeriksaan kembali data-data yang sudah
terkumpul baik dari hasil wawancara, catatan lapangan, arsip dan daftar cek. Datadata yang telah dikumpulkan akan direduksi untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas mengenai hasil penelitian. Aspek yang direduksi dalam penelitian ini
adalah pengenalan huruf hijaiyah oleh guru melalui metode iqro’ pada anak usia 4
– 5 tahun di PAUD Cahaya Kabupaten Kubu Raya. (2)Penyajian data,setelah data
direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Melalui penyajian
data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan,
sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data dimaksudkan untuk menyusun segala informasi yang diperoleh agar
mempermudah penulis
menganalisis data-data yang sudah terkumpul.
(3)Kesimpulan, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan setiap hari kamis dan jum’at
dari sejak tanggal 10 Oktober 2013 sampai dengan 01 November 2013, kegiatan
awal dilakukan pada pukul 08.00 WIB anak-anak berbaris di depan kelas
kemudian anak satu persatu masuk ke dalam kelas. Terlihat ada anak yang masih
belum bisa melepas sepatunya sendiri dan menyimpan ke rak sepatu, anak
tersebut dibantu oleh ibunya. Namun banyak pula anak yang sudah bisa melepas
dan menyimpan sepatunya sendiri ke rak sepatu. Anak masuk ke kelas satu
persatu dengan berbaris rapi dan bersalaman dengan guru.
Setelah anak-anak masuk kelas kegiatan selanjutnya adalah membacakan
doa sebelum belajar dan doa sehari-hari. Setelah itu kegiatan diisi dengan
menyanyi lagu-lagu anak. Kemudian diikuti dengan salam pembuka oleh guru.
Setelah salam dibuka, guru menanyakan kabar anak, dan mengabsen anak
sebelum dilanjutkan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan guru.
Pada saat pembahasan tema lingkungan, guru menggunakan berbagai
media sesuai dengan tema yang akan dibahas. Misalnya pada saat sub tema
6
keluargaku maka guru menggunakan media gambar dan sambil bertanya kepada
anak tentang keluarga. Anak-anak diperlihatkan gambar anggota keluarga seperti
ayah, ibu, adik dan kakak.
Media lainnya yang juga biasa digunakan guru adalah papan tulis. Media
papan tulis biasanya digunakan guru untuk pengenalan huruf dan penambahan
kosa kata anak. Guru memberikan penjelasan tema kemudian beberapa kosa kata
akan dituliskan guru di papan tulis. Penambahan kosa kata ini juga disertai dengan
melatih anak mengenal huruf hijaiyah, dengan cara yakni anak dilatih menulis di
buku tulisnya setelah memperhatikan cara guru menulis di papan tulis. Anak juga
dilatih membaca permulaan dengan cara sesuai anak belajar menulis huruf
hijaiyah tersebut maka guru melatih anak untuk membacanya. Anak terlihat
antusias mengikuti pelajaran saat guru menggunakan media pembelararn tersebut.
Pada hari kamis kegiatan proses pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah,
materi pembelajaran yang diberikan guru pada anak ialah guru mencontohkan
penulisan huruf hijaiyah di papan tulis yang kemudian anak menulis huruf
hijaiyah tersebut pada di buku tulis telah disiapkan. Bagi anak telah selesai
menulis huruf hijaiyah diberi kesempatan bermain, dengan permainan yang telah
disediakn guru untuk mengasah kemampuan anak, sesuai dengan perencanaan
telah dibuat guru dalam RKH. Sedangkan pada hari jum’at kegiatan anak dalam
pengenalan huruf hijaiyah, anak diajak membaca atau mengaji dengan
menggunakan buku iqro’. Anak satu persatu mengaji menggunakan buku iqro’
dengan bimbingan guru.
Pada hari rabu, anak-anak melaksanakan senam pagi bersama yang dilatih
oleh gurunya dan selesai senam. Setelah senam anak-anak masuk ke kelas
masing-masing, untuk istirahat. guru menata ruangan untuk pembelajaran
kegiatan inti ini dibagi menjadi tiga pijakan yakni pijakan sebelum bermain,
pijakan saat bermain, dan pijakan setelah bermain. Setelah istirahat sejanak anak
belajar dengan media telah disiapkan oleh guru.
Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian di PAUD Cahaya Kabupaten
Kubu Raya yang mencakup tentang penerapan metode iqro’ dalam mengenalkan
huruf hijaiyah pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Cahaya Kabupaten Kubu Raya
ialah anak satu persatu mengaji atau membaca huruf hijaiyah yang dibimbing oleh
guru dengan menggunakan buku iqro. Selain itu guru juga mengenalkan huruf
hijaiyah dengan menuliskan beberapa huruf hijaiyah dipapan tulis.
Hasil penelitian di PAUD Cahaya Kabupaten Kubu Raya yang mencakup
perencanaan perembelajaran penerapan metode iqro’ dalam mengenalkan huruf
hijaiyah pada anak usia 4-5 tahun, acuan pembelajaran yang digunakan guru
dalam menyusun perencanaan pembelajaran adalah dalam bentuk RKH (Rencana
7
Kegiatan Harian) dengan menggunakan indikator Peraturan Menteri Nomor. 58
Tahun 2009 yang dibuat dari Diknas.
Acuan itu digunakan untuk memudahkan guru dalam penyusunan
perencanaan pembelajaran sehingga menunjang tercapainya hasil kegiatan
pembelajaran yang optimal. Adapun perencanaan pembelajaran yang dipersiapkan
oleh guru meliputi mempersiapkan RKH, mempersiapkan ruang kelas,
mempersiapkan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Direktorat Jenderal PNFI (2010:14) Perencanaan program pembelajaran
adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun pemebelajaran.
Kegiatan yang harus disusun dan ditetapkan sesuai dengan system semesteran.
Ada tiga macam perencanaan kegiatan di PAUD ialah perencanaan tahunan dan
semesteran, perencanaan kegiatan bermain mingguan dan harian, perencanaan
persiapan jenis permainan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran
merupakan penyusunan langkah-langkah pelaksanaan suatu kegiatan yang terarah
pada tujuan tertentu. Perencanaan yang tepat perlu memuat tentang kegiatan yang
akan dilakukan guru dan anak dalam proses kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan sebelum kegiatan pembelajaran sesungguhnya dilaksanakan.
Langkah-langkah penerapan metode iqro’ yang di terapkan di PAUD
Cahaya adalah menata ruangan, mempersiapkan bahan main atau media belajar
yang akan di gunakan dalam pembelajaran, misalnya buku iqro’, puzzle huruf
hijaiyah, buku tulis dan pensil yang akan di gunakan anak-anak untuk menulis
atau menebalkan huruf hijaiyah.
Sebelum anak membaca huruf hijaiyah di buku iqro’, guru terlebih dahulu
mengenalkan beberapa huruf hijaiyah dengan menuliskan huruf hijaiyah di papan
tulis. Setelah guru mengenalkan huruf hijaiyah anak satu persatu maju ke depan
untuk menulis satu huruf hijaiyah yang di suruh guru.
Setelah guru mengenalkan beberapa huruf hijaiyah serta anak satu persatu
maju kedepan untuk menulis huruf hijaiyah, kemudian anak menulis huruf
hijaiyah di buku kotak-kotak yang telah di sediakan dan di contohkan guru.
Sambil anak menulis huruf hijaiyah di buku tulis, guru akan mengajar satu persatu
anak membaca huruf hijaiyah dengan menggunakan buku iqro’.
Respon anak terhadap pembelajaran dapat dilihat selama pembelajaran
berlangsung. Pada saat memulai kegiatan pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah
dengan metode iqro’, anak terlihat sangat antusias, bersemangat dan mereka
merasa senang karena pembelajaran dilakukan dengan belajar sambil bermain
sehingga anak tidak cepat merasa bosan.
Menurut Aunurrahman (2008:179) Dalam kegiatan pembelajaran, sikap
anak dalam proses belajar terutama ketika memulai kegiatan belajar merupakan
bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas belajar anak selanjutnya
8
banyak ditentukan oleh sikap anak ketika akan memulai kegiatan belajar. Bila
ketika akan memulai kegiatan belajar anak memiliki sikap menerima atau ada
kesediaan emosional untuk belajar, maka ia akan cenderung berusaha terlibat
dalam kegiatan belajar dengan baik.namun bila mana yang lebih dominan adalah
sikap menolak sebelum belajar atau ketika memulai kegiatan belajar, maka anak
akan cenderung kurang memperthatikan atau mengikuti kegiatan belajar.
Kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah pada anak usia 4-5
tahun di PAUD Cahaya sudah cukup baik, pada setiap pertemuan guru
mengenalkan 4-5 huruf hijaiyah yang ditulis dipapan tulis. Pada akhir proses
kegiatan pembelajaran guru melakukan evaluasi terhadap kemapuan anak dengan
tanya jawab pada anak serta menulis beberapa huruf hijaiyah dipapan tulis.
Dengan diterapkan metode iqro’ ini diharapkan kemampuan anak dapat
berkembang sesuai harapan karena kemampuan anak dalam suatu pembelajaran
berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan pendapat yang diutarakan oleh Taylor,
2008:13 (dalam Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, 2012:5) bahwa sel otak kita
sama, tetapi koneksinya berubah sepanjang waktu berdasarkan pengalaman. Ini
berarti, meski ketika dilahirkan anak memliki potensi yang sama, tetapi ia akan
memiliki perbedaan satu sama lain karena pengalaman dan perlakuan yang
diterima dan dijalaninya berbeda.
Faktor pendukung dalam penerapan metode iqro’ ini antara lain guru
dinilai sudah cukup baik dalam mengajar serta sabar sehingga akan lebih mudah
dan menunjang keberhasilan guru dalam menerapkan metode iqro’ ini, proses
belajar yang menyenangkan membuat anak tidak cepat bosan, ruang kelas yang
sesuai dengan jumlah anak hal ini tentu akan mendukung proses belajar mengajar,
terdapat komunikasi yang cukup efektif antara anak dengan guru serta media
puzzle huruf hijaiyah juga dapat mendukung dalam meningkatkan kemampuan
anak menerima pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah di PAUD Cahaya
Kabupaten Kubu Raya.
Walaupun demikian pastinya pada proses kegiatan belajar tedapat
hambatan-hambatan pada saat penerapan metode iqro’ ini. Hambatan tersebut
seperti tidak semua anak bergairah dalam belajarnya, masih ada anak yang sulit
untuk diajak mengucapkan huruf hijiayah ketika proses pengenalan huruf
hijaiyah, kurang fokusnya anak dalam kegiatan pembelajaran. Disinilah peran
guru sangat berperan penting dalam mengatasi hal tersebut, karena guru juga tidak
bisa memaksakan anak, jadi guru harus punya alternatif lain supaya anak
bergairah dan bersemangat dalam kegiatan belajarnya.
Meski terdapat hambatan-hambatan yang terjadi pada proses penerapan,
hal itu tidak terlalu menjadi masalah yang berat sehingga tidak menjadi sesuatu
yang terus menerus menghambat proses pembelajaran. Guru selalu berusaha
semaksimal mungkin dalam mengatasi hal tersebut seperti yang telas dijelaskan
9
diatas. Guru juga diharapkan lebih sering berkomunikasi dengan orang tua anak
demi kelancaran pendidikan yang akan di peroleh anak selama di PAUD.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
peneliti mengenai penerapan metode iqro’ dalam mengenalkan huruf hijaiyah
pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Cahaya Kabupaten Kubu Raya sudah baik.
Penerapan metode iqro’ oleh guru dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada anak
usia 4-5 tahun di PAUD Cahaya adalah anak satu persatu mengaji atau membaca
huruf hijaiyah yang dibimbing oleh guru dengan menggunakan buku iqro. Selain
itu guru juga mengenalkan huruf hijaiyah dengan menuliskan beberapa huruf
hijaiyah dipapan tulis.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: (1) Guru lebih memperhatikan
anak dalam mengucapkan atau melafalkan huruf hijaiyah seperti ketika anak
melafalkan huruf “Syin”, anak masih salah dalam melafalkannya. Begitu juga
anak mengucapkan “Bismillah” untuk memulai mengaji atau membaca huruf
hijaiyah dengan iqro’, ada anak yang masih mengucapkan “Bis” tapi anak
mengucapkan “Bes”. (2) Penerapan metode iqro’ dalam pembelajaran pengenalan
huruf hijaiyah sebaiknya ditingkatkan guru sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. Ketika guru mengenalkan huruf hijaiyah pada anak satu
persatu dengan buku iqro’, guru dapat menyiapkan media belajar lain bagi anak
yang menunggu giliran untuk membaca atau melafalkan huruf hijaiyah, media
dipersiapkan guru juga harus berhubungan dengan pengenalan huruf hijaiyah
seperti media puzzle huruf hijaiyah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam
pengenalan huruf hijaiyah. (3) Guru hendaknya lebih memberi ketegasan dalam
tata tertib di PAUD untuk orang tua seperti tata tertib di dalam kelas masih ada
orang tua yang menemani atau menunggu anak didalam dan maupun diluar kelas,
sehingga mengganggu kegiatan proses belajar anak.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah Assyafi’i. (1992). Pelajaran Tajwid Lengkap Dan Praktis. Bandung :
Husaini
Aunurrahman. (2008). Belajar Dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Direktorat PNFI. (2010). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok
Bermain. Jakarta : Direktorat PAUD
10
Menteri Agama RI. (1991). Buku Iqro’ Cara Cepat Belajar Membaca AlQur’an. Jakarta : Departemen Agama Pusat.
Nusa Putra dan Ninin Dwilestari. (2012). Penelitian Kualitatif PAUD. Jakarta :
PT. Rajagrafindo Persada.
Steven Dowshen MD,dkk. (2009). Cerdas Menjalin Komunikasi Dengan
Anak; Panduan Praktis dalam Memahami Perkembangan Jiwa dan
Mental Anak. (Penerjemah:Halimatus Sa’diyah). Yogyakarta : Pionir
Media.
Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Yuliani Nurani Sujiono. (2011). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta : PT. Indeks
11
Download