JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 PACITAN Joni Purwono1 Sri Yutmini2 Sri Anitah3 1 Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 2 e-mail : [email protected] ABSTRACT The purposes of this study were (1) to know the teacher’s planning in using the audiovisual media on Science subject at SMP Negeri 1 Pacitan, (2) to know the skill of teacher in using the audio visual media on Science subject at SMP Negeri 1 Pacitan, (3) to know the barriers in using the audiovisual media on Science subject at SMP Negeri 1 Pacitan, and (4) to describe the learning outcome of students in using the audiovisual media on Science subject at SMP Negeri 1 Pacitan. This study was conducted using a qualitative approach and descriptive methods. The data collected in this study based on interviews, field observations and documents, in the form of pictures and notes on the school profile. The respondents of this study were students of SMP Negeri 1 Pacitan in the 2012/2013 Academic Year, class VII, VIII, and IX, all of the science teachers and the principal. The results of this research showed that in planning, the science teachers paid attention to the competence standards contained in the Education Unit Level Curriculum (SBC) so that the direction and learning objectives can be achieved optimally and also consider the availability of facilities and infrastructure. The teachers’ skills are sufficient and competent enough but needs to be improved by folowing trainings, workshops, or invite the relevant instructors. The problems in the form of technical and non-technical constraints were generally not a problem and can besolved by the creativity of teachers to maximize the existing infrastructure. Student learning out come after using audio-visual media was increased, it means with the use of audio-visual media in the students’ absorbsion was increased. The implementation of teaching learning process in science at SMP Negeri 1 Pacitan by using audio-visual media ran very interactively and enthusiasticly, students became more motivated to keep learning. Keywords: audiovisual media, Science, achievement PENDAHULUAN proses belajar mengajar. Media pembelajaran memiliki peranan dapat membuat penting menarik dan menyenangkan. Salah satu dalam menunjang kualitas 127 Media pembelajaran juga lebih JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 media pembelajaran yang http://jurnal.fkip.uns.ac.id dari sedang seorang komunikator Trini kepada berkembang saat ini adalah media audio- komunikan. Prastati (2005:3) visual. memberi makna media sebagai apa saja Tujuan penelitian ini yaitu untuk yang dapat menyalurkan informasi dari mengetahui pengaruh penggunaan media sumber informasi ke penerima informasi. audio visual pada mata pelajaran Ilmu Sunday Taiwo (2009:62). Media Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 used Pacitan, byenhancing baik pada perencanaan, to supplement his the teacher effectiveness in the pelaksanaan pembelajaran, keterampilan classroom and media used to substitute dalam menggunakan, the teacher through instructional media hambatan yang dialami dan hasil belajar system (Media yang digunakan untuk yang melengkapi guru dengan meningkatkan membuat dan diperoleh. Penelitian ini keefektifitasannya dalam kualitatif dan metode deskriptif. Data media digunakan yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggantikan guru melalui sistem media bersumber dari wawancara, pengamatan pembelajaran). dilaksanakan dengan pendekatan yang Gagne lapangan dan dokumen baik yang berupa (2006:14) kelas dan untuk mengemukakan foto-foto ataupun catatan pada profil media adalah berbagai jenis komponen sekolah. Sasaran penelitian adalah siswa dalam SMP Negeri 1 tahun ajaran 2012/2013, merangsangnya untuk belajar. lingkungan siswa yang dapat kelas VII,VIII dan IX, seluruh guru mata Secara lebih khusus Briggs dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Kepala Trini Prastati (2005:4) mengatakan bahwa sekolah media dan kebijakanya terkait penggunaan media-audio visual. sebagai sarana fisik menyampaikan isi atau pembelajaran. Menurut UU ”Pembelajaran adalah proses interaksi Menurut Ambuko Benson, Florence Odera peserta (2013:16). Media is expected to play a sumber belajar pada suatu lingkungan critical belajar”. in enhancing academic Menurut performance. (Media diharapkan dapat memainkan peran meningkatkan Suranto media prestasi (2005:18) adalah penting merupakan akademik). sarana pendidik dalam 20: dan Akhmad Sudrajat, (2011:12), media pembelajaran dalam sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran menyatakan bahwa suatu Briggs ayat No.20 Pengertian Media Pembelajaran dengan 1 RI Tahun didik Pasal materi Kajian Teori role 2003 untuk seperti: buku, film, video dan sebagainya. yang digunakan untuk menyampaikan pesan 128 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id “Secara Sri Anitah (2012:6), mendefinisikan umum media memiliki media pembelajaran adalah setiap orang, kegunaan yaitu: memperjelas pesan bahan, alat, atau peristiwa yang dapat agar menciptakan kondisi mengatasi memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, yang tidak waktu, untuk terlalu keterbatasan tenaga dan menimbulkan keterampilan verbalistis, ruang, daya gairah indra, belajar, dan sikap. Dengan pengertian itu, maka interaksi lebih langsung antara murid guru dengan atau dosen, buku ajar, serta sumber belajar, memungkinkan anak belajar mandiri lingkungan adalah media. sesuai dengan bakat dan kemampuan Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran visual, Kemp dan Dayton dalam Sigit Prasetyo memberi (2007:7) mempersamakan mengemukakan manfaat penggunaan media dalam pembelajaran auditori & kinestetiknya, rangsangan yang sama, pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama”. adalah: 1) Penyampaian materi dapat Florence Y. Odera (2011:32). Media diseragamkan; also integrates learners vicariously but Proses pembelajaran menjadi lebih meaningfully in the learning experience, jelas dan menarik; explains and illustrates subject content Proses pembelajaran menjadi lebih and performance skills in addition to interaktif; providing opportunities for self-analysis 4) Efisiensi waktu dan tenaga; of individual performance and behavior 5) Meningkatkan kualitas hasil belajar (Media siswa; dalam pengalaman belajar, menjelaskan Media memungkinkan proses belajar dan menggambarkan isi pelajaran dan dapat dilakukan di mana saja dan kecakapan kapan saja; memberikan kesempatan untuk analisis Media dapat menumbuhkan sikap diri dari kinerja individu dan perilaku). 2) 3) 6) 7) juga mengintegrasikan kinerja di pelajar samping positif siswa terhadap materi dan 8) proses belajar; Jenis-jenis Media Pembelajaran Mengubah peran guru kearah yang 1) Teknologi Cetak Teknologi Cetak adalah cara untuk lebih positif dan produktif. menghasilkan Menurut Edgar Dale dalam materi Sigit melalui atau menyampaikan proses percetakan mekanis atau fotografis, seperti buku Prasetyo (2007:6) dan materi visual statis. 129 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id Themistoklis 2) Teknologi Audio-visual 3) Teknologi Audio-visual adalah cara (2009:68). menghasilkan menyampaikan significant role in the education process, materi dengan menggunakan mesin- particularly when usedextensively by both mesin mekanis dan elektronik untuk teacher and children. Audiovisual media menyajikan pesan-pesan audio dan provide children with many stimuli, due to visual. their nature (sounds, images). They enrich Teknologi Berbasis Komputer the Teknologi Komputer explorations, experiments and discoveries, merupakan cara menghasilkan atau and encourage children to develop their menyampaikan dengan speech and express their thoughts (Media menggunakan sumber-sumber yang audio-visual memainkan peran penting berbasis mikro-prosesor. dalam atau Berbasis materi Teknologi untuk Gabungan adalah menghasilkan menyampaikan Audiovisual learning media environment, proses play a nurturing pendidikan, terutama ketika digunakan oleh guru dan siswa. 4) Teknologi Gabungan materi cara Media audio-visual memberikan banyak dan stimulus kepada siswa, karena sifat audio-visual/suara-gambar. Audio-visual yang menggabungkan pemakaian beberapa memperkaya lingkungan bentuk media yang dikendalikan oleh memelihara eksplorasi, eksperimen dan komputer. penemuan, dan mendorong siswa untuk mengembangkan belajar, pembicaraan dan mengungkapkan pikiranya). Media Audio-visual a. Semenderiadis, Dari Media Audio-visual dalam pendapat di atas dapat Pembelajaran. disimpulkan bahwa media audio- visual “Media audio-visual adalah media adalah media kombinasi antara audio dan kombinasi antara audio dan visual yang visual yang dikombinasikan dengan kaset diciptakan sendiri seperti slide yang audio yang mempunyai unsur suara dan dikombinasikan gambar dengan kaset audio” yang rekaman Wingkel (2009:321). biasa video, dilihat, slide misalnya suara dan sebagainya. Menurut Wina Sanjaya (2010:172) “Media audio- visual adalah media yang Media ini dibagi lagi ke dalam dua mempunyai kategori, yaitu: gambar rekaman unsur yang suara bisa video, dan dilihat, slide, unsur 1) misalnya suara, Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan dan suara dan gambar diam seperti: film bingkai suara, film sebagainya”. rangkai suara, dan cetak suara. 130 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 2) http://jurnal.fkip.uns.ac.id Audio-visual gerak yaitu: media yang Jenis Media Audio-visual dapat menampilkan unsur suara dan Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan gambar yang bergerak seperti: film Aswan Zain (2007:124) media audiovisual suara dan video-caset, televisi, OHP, dibagi menjadi dua yaitu: dan 1) komputer. Syaiful Bahri menampilkan (2002:141). Karakteristik media Jenis kemampuan media yang ini 2) dan gambar Audio-visual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan mempunyai lebih baik, suara seperti bingkai suara (sound slide). Audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Audio-visual diam, yaitu media yang gambar bergerak seperti film dan karena meliputi kedua jenis media yaitu media video. audio dan visual, Yusufhadi Miarso dalam Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, Atoel (2011:18). Djamarah S. B, dkk, dokumentasi dan pendidikan. Film dan (Juliantara, 2010:22) menyatakan bahwa sebagai alat video bantu memaparkan (media pembelajaran) dalam dapat menyajikan proses, informasi, menjelaskan pendidikan dan pengajaran. Media audio- konsep-konsep yang rumit, mengajarkan visual mempunyai sifat sebagai berikut: keterampilan, menyingkat atau 1) memperpanjang waktu, dan Kemampuan untuk meningkatkan mempengaruhi sikap. persepsi. 2) Kemampuan untuk meningkatkan Kelebihan Media Audio-visual pengertian. 3) 4) Kemampuan Atoel (2011:20) menyatakan bahwa media meningkatkan transfer (pengalihan) belajar. audio-visual memiliki beberapa kelebihan Kemampuan atau kegunaan, antara lain: penguatan 5) untuk untuk memberikan (reinforcement) 1) atau pengetahuan hasil yang dicapai tidak Kemampuan (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau untuk meningkatkan 2) Dengan menggunakan media audiovisual, pembelajaran terlalu bersifat verbalistis lisan). retensi (ingatan) 6) Memperjelas penyajian pesan agar Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti: objek yang akan memberikan pengalaman langsung terlalu besar digantikan dengan dan membuat pembelajaran menjadi realitas, gambar, film bingkai, film lebih menyenangkan untuk siswa. atau model. 3) Media audio-visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial. 131 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id Keterampilan Mengajar Guru a. Pengertian mengajar adalah suatu aktivitas untuk Keterampilan Mengajar Guru Keterampilan mengajar mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, atau mengubah atau mengembangkan skill, membelajarkan merupakan kompetensi attitude, ideals (cita-cita), appreciations pedagogik yang cukup kompleks karena (penghargaan) dan knowledge. merupakan integrasi b. kompetensi guru menyeluruh dari secara berbagai utuh sehingga memunculkan suatu dan Keterampilan Mengajar Guru dapat persepsi Macam-macam Turney dalam Uzer Usman (2010:74) pada mengemukakan ada 8 (delapan) peserta didik. Persepsi (Perception) yang keterampilan berarti yang sangat berperan dan menentukan pandangan, keyakinan dapat mengajar/membelajarkan dilihat atau dimengerti. Persepsi terjadi kualitas pembelajaran, diantaranya: karena adanya stimulus atau rangsangan 1) Keterampilan Bertanya dari lingkungan sekitar, sehingga Dalam proses individu dapat memberikan makna atau bertanya menafsirkan penting sesuatu hal. Slameto (2010:102) menjelaskan bahwa: masuknya manusia pesan mengadakan terus hubungan memainkan peranan sebab pelontaran atau pertanyaan yang memberikan informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi, mengajar, yang tersusun dengan baik dan teknik “Persepsi merupakan proses yang menyangkut belajar tepat dampak akan positif terhadap siswa. menerus 2) Keterampilan Memberikan Penguatan dengan Penguatan (reinforcement) adalah lingkungannya. Hubungan ini dilakukan segala dengan bersifat verbal ataupun non verbal, indera yaitu, pendengaran, peraba dan penciuman”. yang De Queliy dan Gazali dalam Slameto (2010:30) mendefinisikan bentuk merupakan modifikasi mengajar respons, apakah bagian dari laku guru tingkah terhadap tingkah laku siswa, yang adalah menanamkan pengetahuan pada bertujuan seseorang dengan cara paling singkat dan atau umpan balik (feed back) bagi si tepat. Definisi yang modern di negara- penerima atas perbuatannya sebagai negara yang sudah maju bahwa “teaching suatu dorongan atau koreksi. is the guidance of learning”. Mengajar memberikan informasi 3) Keterampilan mengadakan Variasi adalah bimbingan kepada siswa dalam Variasi proses belajar. Alvin W Howard dalam kegiatan guru dalam konteks proses Slameto (2010:32) berpendapat bahwa interaksi 132 stimulus belajar adalah mengajar suatu yang JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 ditujukan untuk http://jurnal.fkip.uns.ac.id mengatasi Diskusi kelompok adalah suatu kebosanan siswa sehingga, dalam proses yang teratur yang melibatkan situasi siswa sekelompok orang dalam interaksi senantiasa menunjukkan ketekunan, tatap muka yang informal dengan antusiasme, serta penuh partisipasi. berbagai pengalaman atau informasi, belajar mengajar, pengambilan menjelaskan 7) Keterampilan Mengelola Kelas adalah penyajian informasi secara lisan yang Pengelolaan diorganisasikan keterampilan untuk atau pemecahan masalah. 4) Keterampilan Menjelaskan Keterampilan kesimpulan, secara sistematik menunjukkan adanya kelas adalah guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi hubungan yang satu dengan yang belajar yang lainnya. mengembalikannya gangguan 5) Keterampilan Membuka dan Menutup optimal dalam dan bila terjadi proses belajar mengajar. Pelajaran Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan Hasil Belajar yang Hasil belajar merupakan kemampuan dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan yang prokondusi bagi siswa agar mental menerima maupun perhatian terpusat pada apa Kemampuan yang sehingga kognitif, afektif, dan psikomotor, Sudjana memberikan dalam Kustandi (2004:32). Menurut Agus akan usaha dipelajarinya tersebut akan dimiliki siswa setelah pengalaman ini belajarnya. mencakup Suprijono belajar. menutup merupakan kegiatan pemikiran, nilai-nilai, pengertian, sikap- pelajaran (closure) ialah hasil bidang efek yang positif terhadap kegiatan Sedangkan (2011:5-7), siswa pola-pola yang dilakukan oleh guru untuk sikap, apresiasi, dan mengakhiri pelajaran atau kegiatan Gagne, hasil belajar berupa: belajar mengajar. Usaha menutup 1) belajar perubahan keterampilan. Informasi verbal yaitu kapabilitas dimaksudkan untuk mengungkapkan pengetahuan dalam mengetahui tingkat pencapaian siswa bentuk bahasa, baik lisan maupun dan tingkat keberhasilan guru dalam tertulis. pelajaran itu 2) proses belajar-mengajar. Keterampilan kemampuan 6) Keterampilan Membimbing Diskusi intelektual mempresentasikan konsep dan lambang. Kelompok Kecil 133 yaitu JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 3) Strategi kognitif menyalurkan yaitu dan http://jurnal.fkip.uns.ac.id akibat kecakapan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. 4) 5) dari proses menggunakan alat berupa yang tes belajar dengan pengukuran, disusun yaitu secara yaitu terencana, baik tes tertulis, tes lisan, kemampuan melakukan serangkaian maupun tes perbuatan. Untuk melihat gerak jasmani dalam urutan dan hasil belajar dilakukan suatu penilaian koordinasi, terhadap siswa yang bertujuan untuk Keterampilan motorik sehingga terwujud otomatisasi gerak jasmani. mengetahui Sikap adalah kemampuan menerima menguasai suatu materi atau belum. atau menolak objek apakah siswa telah berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Menurut a. (2011:6-7), Bloom hasil kemampuan dalam belajar kognitif, Suprijono Ilmu alam (bahasa Inggris: natural mencakup afektif Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam science; atau ilmu pengetahuan alam) dan psikomotorik. Domain kognitif adalah adalah knowledge merujuk pada rumpun ilmu di mana (pengetahuan, comprehension ingatan), meringkas, application obyeknya (pemahaman, menjelaskan, (menerapkan), membentuk adalah digunakan benda-benda yang alam dengan hukum-hukum yang pasti dan analysis umum, berlaku kapan pun di mana pun, Vardiansyah dan Dani (2008:11). Sains merupakan produk dan proses (mengorganisasikan, merencanakan, yang contoh), (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis istilah yang bangunan tidak dapat dipisahkan. "Real baru) dan evaluation (menilai). Domain Science is both product and process, afektif adalah receiving (sikap menerima), inseparably Joint", Agus. S. (2003:11). Untuk responding (memberikan respon), valuing (menilai), organizing characterization memahami hakikat Ilmu Pengetahuan Alam haruslah dilandasi (organisasi), dengan (karakteristisasi). pengertian tentang Ilmu Domain psikomotor meliputi initiatory, Pengetahuan Alam yang dikemukakan pre-routine, dan routinized. Psikomotor oleh para ahli: juga mencakup keterampilan produktif, 1) teknik, fisik, intelektual. pembelajaran sosial, Menurut manajerial Lindgren meliputi Kemey dalam Solihat (2006:19) menyatakan Ilmu Pengetahuan Alam dan merupakan hasil menemukan kecakapan, aktifitas hukum-hukum dalam alam dalam bentuk teori-teori berdasarkan informasi, pengertian dan sikap. fakta-fakta. Menurut Sudjana dalam Kunandar (2010:276) hasil belajar adalah suatu 134 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 2) Fisher dalam Solihat (2006:19) bahwa Ilmu menyatakan http://jurnal.fkip.uns.ac.id Sifatnya, Energi dan Perubahannya, serta Bumi dan Alam Semesta. Pengetahuan Alam sebagai “body of 3) knowledge obtained by method based Penggunaan Media Audio-visual Pada upon”. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Chalmers dalam Solihat (2006:19) a. menyatakan bahwa Tujuan Guru Dalam Menggunakan Media Ilmu Audio-visual Pada Mata Pengetahuan Alam didasari oleh hal- Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hal yang kita lihat, dengar, raba dan Media pembelajaran audio-visual lain-lain. yang digunakan guru memiliki beberapa Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau nilai atau manfaat antara lain: merupakan 1) Menambah kegiatan belajar murid disiplin ilmu yang terdiri dari physical 2) Menghemat waktu belajar sciences (ilmu fisika) dan life sciences 3) Membantu Sains dalam arti sempit adalah ilmu-ilmu yang ketinggalan dalam pelajaran (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences anak-anak 4) astronomi, Memberikan situasi yang wajar untuk kimia, geologi, mineralogi, meteorologi belajar dan fisika, sedangkan life science meliputi minat, perhatian, aktivitas membaca anatomi, sendiri fisiologi, embriologi, zoologi, mikrobiologi. citologi, dengan dan membangkitkan turut serta dalam berbagai kegiatan sekolah. (Wikipedia Indonesia, 2012) b. Proses penggunaan media audio- Sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler dalam bahwa Ilmu merupakan Wina-putra Pengetahuan ilmu yang visual pada mata pelajaran Ilmu (1992:122) Pengetahuan Alam. Alam Langkah-langkah berhubungan yang harus dengan gejala-gejala alam dan kebendaan ditempuh oleh guru dalam penggunaan yang sistematis yang tersusun secara audio-visual dalam meningkatkan hasil teratur, belajar siswa adalah: berlaku kumpulan dari umum hasil yang berupa obervasi 1) dan Langkah ini meliputi persiapan bagi eksperimen. b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Ilmu guru dan persiapan bagi siswa. Guru Pengetahuan Alam menetapkan bahwa penggunaan alat ini Ruang Lingkup bahan kajian Ilmu adalah Pengetahuan Alam meliputi aspek-aspek: dan Langkah persiapan Proses untuk siswapun SMP/MTs, Materi harus rangka pendidikan, dipersiapkan untuk menerima program yang disajikan agar Makhluk Hidup Kehidupan, dalam mereka berada dalam keadaan siap untuk dan 135 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id 4) Bagaimana hasil belajar siswa setelah mengetahui apa yang akan diberikan, bagaimana disajikannya dan pengalaman- guru pengalaman visual apa yang akan mereka menggunakan pada mata media audio- pelajaran Ilmu peroleh. Oemar Hamalik (1985:141). Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 2) Pacitan? Langkah pelaksanaan Pada langkah ini siswa melihat dan mendengar, mengikuti dengan seksama METODE PENELITIAN tayangan yang berlangsung dalam layar Penelitian LCD proyektor. kematangan dan ini Biasanya tingkat pendekatan minat sangat penelitiannya dilaksanakan kualitatif, karena adalah fokus bagaimana berpengaruh dalam tehnik penerimaan Penggunaan ini. Guru memimpin pelaksanaan dengan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, membuat catatan-catatan sketsa yang alasan diperlukan penelitian kualitatif karena permasalahan dan ini dapat dilakukan Media dengan peneliti Audio-visual pada menggunakan jenis kemudian. Oemar Hamalik, (1985:143). belum jelas, holistik, kompleks, dinamis, 3) Kegiatan lanjutan dan Kegiatan lanjutan dilakukan dalam mungkin data pada situasi sosial tersebut penuh terjaring bentuk diskusi kelas. makna dengan sehingga metode tidak penelitian Berdasarkan latar belakang masalah kuantitatif dengan instrumen seperti test, atas rumuskan kuesioner, pedoman wawancara. Selain permasalahan pokok yang akan dikaji itu peneliti bermaksud memahami situasi dalam tesis ini, adalah sebagai berikut: sosial secara mendalam dan menemukan 1) Bagaimana perencanaan guru dalam pola. di dapat penulis Menurut Harsono (2008: 155) penggunaan media audio-visual pada penelitian kualitatif disebut juga dengan mata penelitian pelajaran Ilmu Pengetahuan penelitian Alam di SMP Negeri 1 Pacitan? naturalistik. narulatistik, Dengan maka situasi 2) Bagaimana ketrampilan guru dalam lapangan akan tetap bersifat natural, penggunaan media audio-visual pada alami, wajar, dan tidak ada tindakan mata manipulasi, pelajaran Ilmu Pengetahuan pengaturan, ataupun eksperimen. Alam di SMP Negeri 1 Pacitan? Data 3) Apa hambatan dan bagaimana cara adalah tulisan-tulisan atau mengatasi dalam penggunaan media catatan-catatan mengenai segala sesuatu audio-visual pada mata pelajaran Ilmu yang Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 bahkan dipikirkan oleh peneliti selama Pacitan? kegiatan didengar, dilihat, pengumpulan dialami data dan dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam 136 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id etnografi. Lofland (dalam Moleong, 2006: ini hanya digunakan 2 teknik validitas 57). data yaitu kepercayaan (credibility) dan Data yang dikumpulkan dalam keteralihan (transferabilitas). penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian, yaitu tentang 1. HASIL PENELITIAN DAN Penggunaan Media Audio-visual. Jenis data dalam penelitian ini PEMBAHASAN dibedakan 1) Perencanaan guru dalam penggunaan menjadi dua yaitu: (1) data primer, dan (2) data sekunder. Data primer diperoleh media audio-visual pada mata dalam bentuk verbal atau kata-kata dan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di perilaku dari subyek (informan) berkaitan SMP Negeri 1 Pacitan dengan karakteristik Penggunaan Media Perencanaan guru mata pelajaran Audio-Visual pada Mata Pelajaran Ilmu Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 1 Pacitan mengajar dengan menggunakan media Metode pengumpulan Pacitan dalam audio-visual data proses sejalan belajara dengan teori perencanaan itu sendiri. merupakan langkah yang paling utama Dalam perencanaan penggunaan dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. media Tanpa mengetahui metode pengumpulan pelajaran Ilmu Pengethuan Alam, guru data akan memperhatikan standar kompetensi memenuhi pada mata pelajaran tersebut, yang maka peneliti mendapatkan data tidak yang standar data yang ditetapkan (Sugiyono, terdapat 2006: 308). Satuan audio visual pada pada Kurikulum Pendidikan (KTSP). mata Tingkat Dengan yang memperhatikan standar kompetensi digunakan untuk mengumpulkan data yang ada, maka dalam pembuatan dalam penelitian ini yaitu: (1) wawancara, media audio visual tidak melenceng (2) observasi tempat kejadian dan (3) dari rambu-rambu yang ada. Juga Studi dokumentasi. memperhatikan pemilihan teknik dan Ada tiga teknik/metode strategi Menurut Moleong (2006: 324) untuk menetapkan kevalidan diperlukan teknik didasarkan atas data pemeriksaan kriteria: 1) pembelajaran yang tepat, yang sehingga tujuan pembelajaran dapat yang tercapai secara optimal. Guru derajat juga memperhatikan kepercayaan (credibility), 2) keteralihan ketersediaan sarana dan prasarana (transferabilitas), penunjang (dependability); 3) ketergantungan 4) pembelajaran kepastian (confirmbility). Namun dalam penelitian 137 sehingga dengan proses menggunakan JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id media audio visual dapat berjalan menyesuaikan diri kepada lingkungan. dengan lancar. Keterampilan Sarana pelaksanaan prasarana dalam pembelajaran dengan salah mengajar satu merupakan komponen pembentukan dalam kemampuan media audio visual adalah televisi, professional seorang guru. Seorang video, komputer, LCD yang terdapat guru yang professional akan mampu pada setiap kelas dan Laboratorium. mendemonstrasikan keterampilan mengajar secara utuh Keberhasilan dari suatu kegiatan sangat ditentukan berbagai dan oleh terintegrasi dalam kegiatan perencanaannya. Apabila perencanaan belajar-mengajar yang di kelolanya. suatu kegiatan dirancang dengan baik, Penguasaan maka keterampilan kegiatan akan lebih mudah terhadap dasar berbagai mengajar dilaksanakan, terarah serta terkendali. mampu mngatasi Demikian pula halnya dalam proses proses belajar-mengajar. belajar mengajar, agar pelaksanaan pembelajaran pembelajaran terlaksana dengan baik efisien. maka diperlukan masalah berjalan akan dalam Sehingga efektif dan Pada dasarnya, untuk guru mata perenanaan pelajaran Ilmu pengetahuan Alam di pembelajaran yang baik. pembelajaran SMP Negeri 1 Pacitan, didominasi oleh berperan sebagai acuan bagi guru guru-guru yang telah mengenal TI, untuk sehingga Perencanaan melaksanakan kegiatan guru-guru mudah berjalan efektif dan efesien. Dengan dengan perkembangan teknologi yang perkataan ada sekarang ini. Keterampilan guru pembelajaran perencanaan berperan dalam sebagai menyesuaikan lebih pembelajaran agar lebih terarah dan lain untuk tersebut pemanfaatan diri ataupun penggunaan media audio visual cukup skenario proses pembelajaran. memadai dan cukup kompeten. 2) Keterampilan guru dalam penggunaan mata Untuk meningkatkan keterampilan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di guru, terutama dalam penggunaan dan SMP Negeri 1 Pacitan pengembangkan media audio visual media audio-visual Keterampilan pada guru pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan seperangkat Alam, guru dikirim oleh pihak sekolah mengajar adalah kemampuan/kecakapan melatih/membimbing guru aktivitas pengalaman seseorang membantunya berkembang dalam untuk mengikuti pelatihan-pelatihan, dan workshop yang diselenggarakan oleh serta pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan dan 138 SMP Negeri 1 Pacitan juga JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id mengundang instruktur dari luar yang siswa berkompeten dalam bidang Informasi pelaksanaannya dan yang mengunakan media pembelajaran dan pemanfaatan sumber-sumber belajar yang relevan Teknologi berkaitan khususnya dengan secara professional. guru Dalam dapat dengan tujuan pembelajaran. penggunaan media audio visual untuk Dengan 3) Hambatan dalam penggunaan media keikutsertaan guru dalam pelatihan- audio-visual pada mata pelajaran Ilmu pelatihan dan sebagainya diharapkan Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 keterampilan Pacitan kegiatan dalam belajar mengajar. guru dapat pemanfaatan merata media Peranan audio sangatlah visual media penting pembelajaran dalam proses Dengan adanya penggunaan media transformasi ilmu pengetahunan itu audio visual yang digunakan oleh sendiri, karena media pembelajaran ini guru, sangat secara tidak langsung penting untuk memotivasi meningkatkan keterampilannya dalam siswa, memberikan pengalaman serta mengembangkan model penyampaian mempermudah materi memahami materi yang disampaikan. pembelajaran sebelumnya yang lebih pada Penggunaan banyak menggunakan metode ceramah. Guru pembelajaran dalam untuk menyampaikan pembelajaran, dan materi pembelajaran media materi audio dalam media memang membantu dalam semata-mata guru dalam terampil mengajar dan untuk meningkatkan menyajikan pengalaman belajar kearah yang lebih dengan mengoperasikan siswa konkret. dengan sarana visual, Usaha membuat pembelajaran lebih konkret dengan materi pembelajaran ditampilkan melalui LCD menggunakan media pembelajaran yang ada di kelas dan materi yang yang Dalam pelaksanaan disampaikan oleh guru kepada siswa penggunaan media audio-visual cukup gambar- terdapat kendala-kendala yang dapat film-film menghambat. Hambatan yang terjadi gambar, menarik dengan slide-slide dan dalam penggunaan media audio visual pendek. dalam Tugas guru yang paling utama adalah tepat. mengajar. menyampaikan Mengajar ilmu pembelajaran, lebih berhubungan dengan masalah atau adalah kendala pengetahuan teknis seperti: jek kabel kepada siswa (transfer of knowledge). penghubung antara LCD ke Laptop Disini guru dituntut untuk mampu terkadang tidak konek, masalah daya menjelaskan materi pelajaran kepada listrik yang masih kurang, sehingga 139 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id listrik sering padam jika menggunakan yang dimiliki. Keberhasilan pendidikan perangkat-perangkat yang terhubung salah dengan semakin meningkatnya hasil belajar aliran listrik melebihi satunya ditunjukkan kapasitas daya listrik yang dimiliki siswa. SMP Negeri 1 Pacitan. tinggi rendahnya hasil belajar siswa antara Selain mengenai masalah teknis, keterbatasan alokasi dana Faktor lain yang dengan mempengaruhi adalah media yang digunakan dalam pembelajaran. adalah Hasil belajar merupakan pola-pola hambatan yang cukup klasik yang menjadi masalah dalam penggunaan perubahan media pengertian, sikap-sikap, presiasi dan audio digunakan visual. untuk nilai-nilai, Alokasi dana perawatan dan prasarana yang merupakan suatu akibat dari proses penggunaan belajar mengajar yang didapat peserta peremajaan sarana berhubungan pemikiran, dengan keterampilan. belajar media audio visual. Hambatan atau didik kendala yang lain adalah masalah afektif, dan psikomotorik yang dapat pencahayaan yang yang terlalu terang dilihat setelah proses pembelajaran sehingga dilaksanakan. materi mempengaruhi menggunakan penyajian yang berupa Hasil kemampuan kognitif, Hasil belajar siswa setelah guru media menggunakan audio visual. media audio visual guru meningkat dengan dibuktikan hasil menggunakan media audio visual pada ulangan siswa nilai rata-rata kelas dan mata daya serap siswa dalam menerima 4) Hasil belajar siswa pelajaran Ilmu setelah Pengetahuan pelajaran meningkat. Alam di SMP Negeri 1 Pacitan Penggunaan merupakan mengatasi media suatu yang alternatif rendahnya hasil Peningkatan dirasakan saat guru tepat menggunakan untuk ketika belajar media menjelaskan audio visual, materi siswa peserta didik, khususnya pada mata menyimak dengan baik dan siswa pelajaran Alam. sangat termotivasi untuk mengikuti pembelajaran kegiatan belajar mengajar sehingga Ilmu Penggunakan yang tepat diharapkan Pengetahuan media dalam mampu berakibat mengajar, pada peningkatan hasil belajar siswa” meningkatkan Prosentase hasil belajar siswa. Pemilihan media Kriteria Ketuntasan harus mempertimbangkan dari segi Minimal (KKM) hasil belajar siswa kecocokannya terhadap materi yang setelah penggunaan diajarkan serta keadaan siswa yang visual mengalami meliputi kemampuan maupun waktu dibandingkan 140 media dengan audio peningkatan, sebelum JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id penggunaan media audio visual. Dari pembelajaran. Pelaksaan pembelajaran hasil belajar yang siswa peroleh dari dengan Ujian Tengah Semester menunjukkan berlangsung bahwa adanya peningkatan pencapaian mendapatkan suasana pembelajaran Kriteria yang Ketuntasan Minimal pada siswa-siswa mata pelajaran (KKM) baru, audio sangat visual, meriah, antusias siswa siswa untuk pada mengikuti pembelajaran sangat tinggi Pengetahuan dan siswa tidak cepat bosan untuk khususnya Ilmu media Alam. Terdapat 25 kelas (90%) dengan mengikuti proses pembelajaran pencapaian KKM di atas 80% ”. khususnya pada mata pelajaran IPA. Selain hasil belajar siswa yang 2. SIMPULAN DAN SARAN meningkat, penggunaan media audio visual juga digunakan untuk membimbing siswa yang mengikuti SIMPULAN kejuaraan olimpiade Sains. Disamping a. Perencanaan guru dalam penggunaan penjelasanan pemantapan materi siswa, media untuk pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di pemanfaatkan SMP Negeri 1 Pacitan. media audio visual siswa juga dilatih untuk audio-visual Perencanaan penggunaan media menjawab soal-soal. Dengan pemanfaatan media audio visual untuk audio visual, guru memperhatikan membimbing siswa yang mewakili SMP standar yang Negeri 1 Pacitan dalam lomba Sains Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan siswa (KTSP). lomba meraih juara banyak olimpiade Sains dalam kompetensi Dengan terdapat memperhatikan standar kompetensi yang ada, materi tingkat yang digunakan tidak melenceng dari Kabupaten Pacitan. rambu-rambu yang ada. 5) Pelaksanaan guru dalam penggunaan Guru juga mata memperhatikan ketersediaan sarana pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di dan prasarana penunjang sehingga SMP Negeri 1 Pacitan proses pembelajaran dapat berjalan media audio-visual pada dengan Pelaksaanaan Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran memberikan dampak positif lancar dan sesuai dengan tujuan b. Keterampilan guru dalam penggunaan bagi siswa, siswa mendapatkan suasana media audio-visual pembelajaran yang baru, suasana kelas pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di menjadi lebih interaktif, pembelajaran SMP Negeri 1 Pacitan. menjadi menarik dan siswa menjadi Keterampilan pemanfaatan lebih lebih antusias untuk mengikuti 141 pada guru ataupun mata dalam penggunaan JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441 Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id media audio visual, cukup memadai ketika dan visual. cukup berkompeten. Ini d. Hasil dikarenakan guru pada mata pelajaran menggunakan belajar siswa media audio setelah guru Ilmu Pengetahuan Alam didominasi menggunakan media audio visual pada guru mata yang sehingga mudah telah menguasahi guru-guru untuk tersebut TI, Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 Pacitan. lebih menyesuaikan pelajaran Hasil diri belajar mengalami dengan perkembangan teknologi yang peningkatan ada sekarang ini. Untuk meningkatkan menggunakan keterampilan guru, terutama dalam Peningkatan hasil belajar juga diikuti penggunaan oleh peningkatan daya serap siswa dan pengembangkan media audio visual, guru dikirim oleh dalam pihak peningkatan sekolah untuk pelatihan-pelatihan, mengikuti workshop media menerima Ketuntasan yang setelah guru audio visual. pelajaran. prosentase Minimal Serta Kriteria (KKM). Media terkait audio visual juga untuk membimbing seperti Dinas Pendidikan dan SMP siswa yang mewakili SMP Negeri 1 Negeri 1 Pacitan juga mengundang Pacitan dalam lomba Sains tingkat instruktur dari luar yang berkompeten Kabupaten atau yang lebih tinggi. diselenggarakan oleh pihak e. Pelaksanaan guru dalam penggunaan dalam bidang Informasi dan Teknologi media c. Hambatan dalam penggunaan media audio-visual pada mata audio-visual pada mata pelajaran Ilmu pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Pengetahuan Alam di SMP Negeri 1 SMP Negeri 1 Pacitan Pelaksaanaan penggunaan media Pacitan. dalam audio-visual dalam penggunaan media audio visual dalam memberikan dampak pembelajaran, berhubungan siswa. Siswa mendapatkan suasana dengan masalah atau kendala teknis pembelajaran yang baru, suasana kelas seperti: jek kabel penghubung antara menjadi lebih interaktif, pembelajaran LCD ke Laptop terkadang tidak konek, menjadi menarik, siswa menjadi lebih dan masalah daya listrik yang kurang. antusias dan lebih termotivasi untuk Hambatan lain yang diamali adalah mengikuti pembelajaran. Hambatan masalah terjadi lebih keterbatasan digunakan peremajaan masalah yang untuk sarana dana positif bagi SARAN yang 1) Bagi Kepala Sekolah perawatan dan prasarana dan a. Kepala sekolah melakukan evaluasi yang terhadap persiapan pembelajaran pencahayaan mempengaruhi pembelajaran penyajian Ilmu materi 142 Pengetahuan Alam dengan JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id media audio visual dengan mengacu pada Silabus dan RPP pada mata peljaran Ilmu Pengetahuan Alam b. Kepala sekolah secara kontinyu dan terprogram mengirim guru untuk meningkatkan keterampilan dalam penggunaan, pemanfaaatan dan pengembangan media audio visual. 2) Bagi Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam a. Guru hendaknya meningkatakan senantiasa keterampilannya dalam penyusunan, memanfaatan dan pengembangan media audio visual. Dengan mengikuti senanntiasa pelatihan-pelatihan, workshop dan mengembangakan materi dari sumber-sumber yang ada di sekitar misalnya dari internet. 3) Bagi Siswa a. Siswa-siswa agar selalu mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru dengan penuh antusias dan motivasi sehingga hasil belajar khususnya Ilmu pada mata Pengetahuan tercapai sesuai pelajaran Alam dapat dengan yang ISSN: 2354-6441 diinginkan. 143 JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.2, No.2, hal 127 – 144, Edisi April 2014 ISSN: 2354-6441 http://jurnal.fkip.uns.ac.id DAFTAR PUSTAKA Suranto AW, 2005. Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta: MediaWacana. Trini, Prasasti dan Prasetya, Irawan.2005.Media Sederhana. Jakarta: PAU Dirjen Dikti Depdiknas. Themistoklis Semenderiadis, 2009. Using audiovisual media in nursery school within the framework of the interdisciplinary approach. Synergies Sud-Est européen n° 2 2009 Azhar, Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Harsono, 2008. Etnografi pendidikan Sebagai Desain Penelitian Kualitatif. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono, 2008. Statistik non parametris untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunday Taiwo, 2009. Teachers perception of the role media in classroom teaching in secondary schools. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET January 2009 ISSN: 1303-6521 volume 8 Issue 1 Article 8 Wina, Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Wingkel, 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Yusufhadi Miarsa, 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada 144