Prinsip pemeriksaan metode Elisa, PCR dan

advertisement
Prinsip pemeriksaan metode
Elisa, PCR dan
Elektroforese
Dr.Ozar SSanuddin,, Sp
SpPK(K)
K(K)
Bagian Patologi Klinik
F k lt kkedokteran
Fakultas
d kt r USU/UISU
Medan
Prinsip pemeriksaan Imunologis
Umumnya berdasarkan pada interaksi
antigen(Ag) dan antibodi(Ab).
Interaksi
dan antibodi
I t k i antigen
ti
d
tib di tba
tb :
- Tingkat primer.
- Tingkat sekunder.
tertier.
- Tingkat tertier
Tingkat primer
ÆMerupakan awal reaksi ikatan
molekuler antara Ag dan Ab
ÆReaksi tidak terlihat dengan mata
telanjang(biasa)
ÆPerlu indikator
indikator :
- Radioisotop
- Enzim atau
- zat warna flouresen.
Indikator dilengketkan ke Ag atau Ab.
Nama metode pemeriksaan
pemeriksaan, untuk
menentukan interaksi antara Ag dan
Ab disesuaikan dengan nama
indikator diatas.
Ilmu yang mempelajari tentang reaksi
Ag dan Ab Æ serologi
Radioisotop ÆRadio Immuno Assay
(RIA).
Enzim
Æ Enzyme Immuno Assay
(EIA) Æ Elisa
Fl
Flouresen
Æ Immunoflouresensi
I
fl
i
Metode ini untuk menentukan kadar Ag
yang
g rendah Æ ng
g
atau Ab y
Tingkat sekunder
Presipitasi
Aglutinasi.
Tingkat tertier
Interaksi antara Ag dan Ab terjadi
dalam tubuh manusia/ invivo.
Teknik ELISA
Untuk menentukan kadar Ag atau Ab.
Ab
Indikator berupa enzim dilenketkan
pada Ag atau Ab.
Ab
Ada beberapa metode.
Prinsip Metode Elisa
Bila
kita mau menditeksi
Bil kit
dit k i antigen(Ag):
ti
(A )
Ag(serum) + AbE ÆAg- AbE komplek
Æ
Æcuci
i
Inkubasi dengan substrat kromogenik
(
(semula
l ttakk b
berwarna)Æ
)Æ berwarna,bila
b
bil
dihidrolisis oleh enzim Æintensitas
warna yang terjadiÆdiukur dengan
fotometer/ spektrofotometer Æ kadar
antigen.
Prinsip Metode Elisa[Sambungan]
Hidrolisis oleh enzim berlangsung dalam
a tu ttt
ttt.
waktu
Reaksi berhenti bila ditambahkan asam
atau
a
au basa kuat.
ua
Reaksi harus berlangsung dalam
p
dimana
keaadan optimal
- kadar reaktan
- temperatur
- masa inkubasi yang telah ditentukan
secara eksperimental Æ setiap reagen
dari fabrik ber beda Æprosedur berbeda.
Reaksi optimal sudah ditentukan
secara eksperimental,dengan
penetapan
- kadar reaktan
t
t
- temperatur
- masa inkubasi
Æ setiap reagen dari fabrik berbeda
Æprosedur
berbeda.
p
Metode Elisa
Metode kompotitif
Non kompotitif [Langsung]
Indirek
I di k atau
t sandwich
d i h
Metode kompotitif
Æ Umumnya untuk menentukan Ag
Ag.
Æ Ab spesifik [dilekatkan pada partikel
/sumur ] dicampur bersama sama Ag *
Ætambahkan serum [Ag] yang akan
b
bersaing
i d
dengan A
Ag*untuk
* t k mengikat
ik t
Ab diatas Îkompleks Ag*-Ab-Ag
Metode Elisa[sambungan]
Non kompotitif[ Æ menentukan Ab
atau Ag
Indirek/sandwich Æ menentukan Ab
dan Ag
A Ab A tiAb* Æantibodi
Æ tib di yang
- Ag-Ab-AntiAb*
dicari
- Abs –Ag –Ab*ÆAg yang dicari
Elektroforese
Dikenalkan oleh Tiselius
Tiselius,1930
1930
Æberkembang Æ menentukan protein
serum dan urin
Elektroforese merupakan teknik
pemeriksaan yang berguna untuk
pemisahan dan mengukur kadar
makromolekul (protein)
Komponen komponen
El kt f
Elektroforese
Dapar/Buffer
Media pendukung.
- Media
M di gell agarosa
- Media selulosa asetat
Power suply unit
Pewarna Protein
Densitometer
Power suply unit
Æ Menghasilkan energi pada kedua
pergerakan
g
dan
elektroda Æ p
pemisahan molekul protein.
Æ Tegangan dan besar arus dapat
dikendalikan.
Pewarna Protein
Panceou red
amino black
Coomassie
blue
C
i bl
Densitometer
Alat pengukur kuantitas berdasarkan
intensitas warna pita pada
elektroforese, saat media pendukung
melalui sistem optik yang bekerja
seperti fotometer
Prinsip Dasar Elektroforese
Tergantung pada :
A. Muatan partikel
B.
B Kecepatan
K
t migrasi.
i
i
A. Muatan :
Partkel bermuatan, dalam media pendukung
nya,
listrik, akan
nya bila terpapar dengan medan listrik
bergerak kearah elektroda yang berlawanan.
Molokul protein bersifat ampoter
ampoter. Bila protein
berada pada lingkungan pH dibawah titik iso
elektrisnyaÆprotein
y
p
akan bermuatan neto
positip dan sebaliknya
Pada pH isoelektrik protein tidak bermuatan
listrik atau muatannya nol
B. Kecepatan Migrasi
Migrasi.
Kecepatan migrasi protein tergantung
pada :
1.Kekuatan medan listrik.
Makin besar perbedaan muatan
neto Æmakin cepat gerakan.
2.Ukuran molekul :
Makin kecil mol Æmakin cepat
gerakan
3.Media pendukung :
Pori pori media bersifat filter.
4 Viscositas media
4.Viscositas
Makin tinggi viscositas Æmakin lambat
gerakan
5.Kekuatan medan listrik : tegangan listrik
besarÆmigrasi cepat
cepat.
6.Endoosmosis yaitu gerakan berlawanan
arah dalam media pendukung
pendukung.
7.Kadar ion dalam dapar: kadar ion
rendah Æ migrasi cepat
8.Suhu: suhu tinggi Æ migrasi cepat.
6.Endoosmosis:
yaitu gerakan berlawanan arah dalam
p
g
media pendukung.
7.Kadar ion dalam dapar:
kadar ion rendah Æ migrasi cepat
8.Suhu:
suhu tinggi Æ migrasi cepat.
Fraksi fraksi Serum Protein Elektroforesis
Dengan gel agarosa :
- Prealbumin
- Albumin
- Alfa 1 globulin
- Alfa 2 globulin
g
- Beta globulin
- Gama globulin
Fraksi fraksi protein terlihat berupa pita
pita
it yang spesifik
ifik lletaknya
t k
Æ dan
d
digambarkan densitometer berupa kurva
Fraksi fraksi protein terlihat berupa pita
pita yang spesifik letaknya.
Densitometer Æmenghasilkan fraksi
protein berupa kurva
Berdasarkan Pergerakan SPE
Prealbumin
- Fraksi
bermigrasi
F k i protein
t i yang b
i
i paling
li
dekat ke anoda.
Albumin,
- Fraksi p
protein terbanyak.
y
- Fungsi mempertahankan tekanan
osmotik
Alfa1 globulin
Alfa 2 globulin.
Beta1globulin.
B t 1 l b li
Beta 2 globulin.
Gamma globulin migrasi terdekat ke
katoda.
Polymerase
Chain Reaction(PCR).
ym
(
).
Metode yang cepat dan sederhana
sederhana,
untuk mengkopi dan memperbanyak
urutan DNA spesifik yang dinginkan
dan divisualisasikan sebagai pita yang
jelas pada agarose gel
gel.
Scara mendasar sebenarnya PCR
mengulangi siklus :
- Denaturasi
- Hibridasi dari DNA yang dinginkan
d
b
t
DNA primer
i
dengan
bantuan
- Extensi regio DNA tsb oleh enzim
DNA polymerase.
Pada PCR konvensional
- Target amplifikasi adalah asam
nukleat harus dilakukan terlebih
dahulu sampai selesai
B
didit k i
- Baru
diditeksi.
Pada PCR yang baru amplifikasi
dilakukan terhadap sinyal sedangkan
target asam nukleat tidak diamplifikasi.
Pada PCR yang baru
Amplifikasi dilakukan terhadap sinyal.
Target
T
t asam nukleat
kl t tidak
tid k di
amplifikasi.
Prinsip PCR
1 Ekstraksi DNA
1.
2. Alat PCR
a. Target
g DNA
b. Persiapan larutan reaksi PCR (d NTP,,bufer,primer DNA
danTaq DNA polymerase
c Denaturasi DNA
c.
Initial denaturation : 5 menit,t 94 C
Denaturation : 1 menit 94 C
Primer annealing :
1 menit 50 C
Copying of DNA by DNA polymerase
fi l elongation
final
l
ti 10 menit
it ,72
72 C
Program
g
alat PCR bisa dilakukan 25 -30 siklus
Download