ANALISIS BIAYA - VOLUME - LABA Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya diampu oleh Dr. Kertati Sumekar,SE, MM Disusun Oleh : Adea ossa permana Saroful Huda Rista Ayu Khusnul K. Evi Soviyana Diana Astriani Lailani Zaniar Diah ( 201311-100 ) ( 201311-094 ) ( 201311-079 ) ( 201311-084 ) ( 201311-089 ) ( 201311-103 ) ( 201311-114 ) (PARALEL) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis biaya volume laba (CVP) menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya. Analisis CVP dapat menjadi suatu alat yang bermanfaat untuk mengidentifikasi cakupan dan besarnya kesulitan ekonomi yang dihadapi suatu divisi dan membantu mencari pemecahannya. Tujuan dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan dari waktu ke waktu. Besar kecilnya laba perusahaan akan menjadi ukuran sukses tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan. Sedang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba adalah harga jual, biaya dan volume penjualan. Dengan harga jual, volume yang dijual, serta pengklasifikasian biaya, maka analisis Cost-Volume-Profit dapat dilaksanakan dengan menggunakan elemen-elemen analisis. Elemen tersebut antara lain analisis peramalan penjualan yang terdiri atas peramalan kuantitas penjualan dan harga jual, dasar-dasar analisis cost-volume-profit yaitu analisis contribution margin, analisis operating leverage analisis break even point, dan analisis margin of safety serta analisis cost-volume-profit dalam pemanfaatannya dalam perencanaan yaitu analisis target laba dan analisis sensivitas. Selanjutnya, makalah ini akan membahas mengenai analisis biaya volume laba. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Rumusan masalah Apa arti penting analisis biaya volume laba ? Apa saja asumsi-asumsi yang mendasari analisis biaya volume laba? Apa dasar analisis biaya-volume dan laba? Bagaiman analisis dari titik impas (break-even point analysis)? Bagaimana pemanfaatan analisis cost-volume profit untuk perencanaan? Apa maksud dari dengan marjin keamanan? Apa maksud dari pemilihan struktur biaya? Tujuan Untuk mengetahui arti penting analisis biaya volume laba Untuk mengetahui asumsi-asumsi yang mendasari analisis biaya volume laba Untuk mengetahui dasar analisis biaya-volume dan laba Untuk mengetahui analisis titik impas (break-even point analysis) Untuk mengetahui pemanfaatan analisis cost-volume profit untuk perencanaan Untuk mengetahui maksud dari marjin keamanan Untuk mengetahui maksud dari pemilihan struktur biaya BAB II PEMBAHASAN Keputusan belanja iklan Perhatikan kembali contoh do-all software. Misalkan mary mengantisipasi kemungkinan penjualan hanya 40 unit. Tampilan 3-3 memperlihatkan bahwa laba operasi mary adalah $1.200. saat ini mary mempertimbangkan untuk melakukan iklan dengan menempatkan produk serta fiturnya pada brosur pameran. Iklan ini dikenai biaya $500.biaya ini termasuk biaya tetap sebab harus dibayar serta tidak akan berubah ketika jumlah unit produk terjual berubah. Mary memperkirakan iklan ini akan meningkatkan penjualan sebanyak 10% menjadi 44 paket. Haruskah mary melakukan iklan ? tabel berikut menyajikan analisis biayavolume-laba 40 Paket 44Paket Perbedaan Terjual Tanp Terjual (3)=(2)-(1) a Iklan Dengan Iklan 1 Marjin kontribusi $3.200 $3.520 $320 2 Biaya tetap $2.000 $2.500 $500 3 Laba operasi $1.200 $1.020 $(180) Laba operasi akan berkurang sebesar $180, sehingga mary sebaiknya tidak melakukan iklan .perhatikan bahwa mary seharusnya hanya berfokus pada angka perbedaan yang diperlihatkan pada kolom (3) dan membuat kesimpulan berikut : jika beriklan, marjin kontribusi akan mengikat sebesar $320 ($80 x 4 unit tambahan ), sementara biaya tetap meningkat sebesar $500, yang mengakibatkan laba operasi berkurang sebesar $180. Keputusan menurunkan harga jual Setelah memutuskan untuk tidak melakukan iklan ,mary mempertimbangkan kemungkinan apakah akan mengurangi harga jual menjadi $175 .pada harga ini, penjualan diperkirakan mencapai 50 unit. Jika harga jual mary pada angka ini , pemasok setuju untuk menjual setiap paket ke mary pada harga $115 ,bukan $120. Apakah sebaiknya mary menurunkan harga jual ? tidak , karena analisis biaya-volume-laba menghasilkan angka sebagai berikut Marjin kontribusi dari penurunan harga Jual menjadi $ 175 : ($175-$115) x 50 unit $3.000 Margin kontribusi jika harga tidak diturunkan pada $ 200 : ($200-$120) x 40 unit $3.200 Perubahan margin kontribusi dengan menurunkan harga 200 Penurunan harga jual akan menurunkan margin kontribusi sebesar $200 dan, karena biaya tetap sebesar $200 tidak berubah. Maka laba operasi akan berkurang sebesar $200. Mary dapat menguji alternatif lain untuk meningkatkan laba operasi seperti mengeluarkan belanja iklan dan menurunkan harga jual secara simultan. Untuk setiap alternatif ,mary akan membandingkan perubahan pada margin kontribusi ( akibat perubahan harga jual, biaya variabel, dan kuantitas penjualan) dengan perubahan biaya tetap ,dan mary akan memilih alternatif yang menghasilkan laba operasi tertinggi ANALISIS SENSITIVITAS DAN KETIDAKPASTIAN Sebelum memilih diantara alternatif,manajer menganalisis sensitifitas keputusan mereka terhadap perubahan asumsi yaang digunakan.Analisis sensitifitas adalah teknik “bagaimana jika(what-if)” yang digunakan manajer untuk menguji bagaimana akibatnya jika prediksi data awal tidak tercapai atau jika asumsi yang mendasarinya berubah.pada konteks analisis biayavolume-laba,analisis sensitifitas menjawab sejumlah pertanyaan seperti berapalaba operasi jika unit terjual 5%lebih rendah dibandingkan prediksi awal? Sensitifitas laba operasi terhadap berbagai kemungkinan hasil memperluas perspektif manajer tentang hal-hal yang mungkin terjadi sebelum mereka membuat komitmen biaya. Kertas kerja elektronik memungkinkan manajer melakukan analisis sensitifitas berdasarkan biaya-volume-laba dengan cara sistematis dan efisien.dengan kertas kerja ini,manajer dapat melakukan analisis sensitivitas untuk menguji dampak dan interaksi perubahan dalam harga jual,biaya variabel perunit,biaya tetap,serta target laba operasi. Tampilan 3-4 menampilka kertas kerja untuk contoh do-all software mary dengan segera dapat melihat pendapatan yang harus diperoleh untuk mencapai tingkat laba operasi tertentu,dengan biaya tetap dan biaya variabel perunit tertentu.sebagai contoh,dibutuhkan pendapatan sebesar $6.400($200x32 unit) untuk menghasilkan laba operasi $1.200 jika biaya tetap adalah $ 2.000 sementara biaya variabel perunit $ 100.mary juga dapat menggunakan tampilan 3-4 untuk menilai pendapatan yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas (laba operasi $ 0) jika misalkan,biaya stand pameran meningkat menjadi $ 2.800 (meningkatkan biaya tetap menjadi $ 2.800) atau jika pemasok perangkat lunak menaikan harga paket menjadi $ 150 (meningkatkan biaya variabel menjadi $ 150 per unit ). Satu aspek analisis sensitifitas adalah margin pengamanan(margin of safety), yaitu besaran pendapatan yang dianggarkan diatas pendapatan pada titik impas margin pengamanan ditampilkan dalam unit,yaitu kuantitas penjualan dikurangi kuantitas titik impas.margin pengamana menjawab pertanyaan “bagaimana-jika”: jika pendapatan dianggarkan diatas titik impas jatuh,seberapa jauh kejatuhan dibawah yang dianggarkan sebelum titik impas tercapai? Penurunan pendapatan dapat disebabkan oleh peluncuran produk baru yang lebih dari pesaing, atau karena pelaksanaan program pemasaran yang buruk ,dan sebagainya.misalkan marry mempunyai biaya tetap sebesar $2.000 ,harga jual $200 per unit dan biaya variabel perunit $120.untuk penjualan sebanyak 40 unit,pendapatan dianggarkan sebesar $8.000 dan anggaran laba operasi $1.200.titik impas pada kumpulan asumsi ini adalah 25 unit ($2.000 : $ 80 per unit), atau $ 5.000($200 x 25 unit) .margin pengamanan adalah 15 unit(40-25) atau $3.000($8.000-$5.000). Analisis sensitifitas merupakan suatu pendekatan yang mengakui adanya ketidakpastian,yaitu kemungkinan hasil aktual akan berbeda dari yang akan diperkirakan sebelumnya.pendekatan lain untuk mengakui adanya ketidakpastian adalah menghitung nilai yang diharapkan menggunakan distribusi probabilitas .hal ini akan dijelaskan pada lampiran bab ini. PERANCANAAN BIAYA DAN BVL ALTERNATIF STRUKTUR BIAYA TETAP/BIAYA VARIABEL Analisis sensitifitas berdasarkan biaya-volume-laba menyoroti resiko dan manfaat ketika biaya tetap berubah menjadi biaya variabel dalam struktur biaya perusahaan.pada tampilan 34,bandingkan data baris 2(biaya tetap $2.000,biaya variabel perunit $120)dengan baris 79biaya tetap $2.800,biaya variabel perunit $100)perhatikan bagaimana pendapatan yang harus diperoleh untuk menghasilkan laba operasi $2.000 lebih rendah pada baris 7($9.600 dibandingkan $10.000 pada baris 2).pada baris 7,dengan biaya tetap yang lebih tinggi,resiko rugi lebih tinggi(titik impas lebih tinggi)namun juga menawarkan hasil yang lebih tinggi(laba yang lebih besar)ketika pendapatan meningkat. Analisis BVL dapat membantu manajer mengevaluasi berbagai alternatif struktur biaya tetap/biaya variabel.untuk memperhatikan pilihan ini secara lebih terperinci,perhatikan kembali contoh Do- All software. Mary membayar $2.000untuk sewa tempat pameran .misalkan komputer convention menawarkan 3 alternatif untuk sewa mary: Pilihan 1 : $2.000 sewa tetap Pilihan 2 : $800 sewa tetap ditambah 15%dari pendapatan selama pameran Pilihan 3 : 25% dari pendapatan selama pameran tanpa sewa tetap Mary mengantisipasi penjualan sebanyak 40 unit paket).mary tertarik tentang bagaimana pilihannya atas kesepakatan sewa akan mempengaruhi laba yang akan diterima serta resiko yang dihadapi.tampilan 3-5 menampilkan gambar secara grafik. Hubungan laba-volume untuk setiap pilhan.garis yang menunjukan hubungan antara unit terjual dengan laba operasi untuk pilihan 1adalah sama dengan garis pada grafik laba-volume yang diperhatikan pada tampilan 3-3 (biaya tetap $2.000 serta margin kontribusi $80/unit).garis yang menunjukan pilihan 2 memperlihatkan biaya tetap $800 dan margin kontribusi $50 perunit(harga jual $200 dikurangi biaya variabel perunit $120 dikurangi biaya variabel perunit ,$30(0,15 x $200).garis yang menujukan pilihan 3 memiliki biaya tetap sebesar $0 dan margin kontribusi $30 perunit {$200-$120-$50(0,25x$200)}. Jika mary menjual 40 unit,mary berada pada kondisi serba sama (indifference) untuk ketiga alternatif pilihan. Setiap pilihan menghasilkan laba operasi $1.200.namun analisis biaya-volume-laba menyoroti perbedaan resiko yang dikandung setiap pilihan jika penjualan bukan sebesar 40 unit.resiko rugi lebih besar terkandung pada pilihan 1 karena biaya tetapnya yang lebih tinggi($2.000) sehingga menghasilkan titik impas yang lebih tinggi(25 unit) serta margin pengamana yang relatif rendah(40-25=15unit) dibandingkan dengan pilihan lain.garis yang menunjukan pilihan 1 memotong sumbu horizontal jauh lebih kekanan dibandingkan garis yang menunjukan pilihan 2 dan 3 Perhatikan laba operasi pada setiap pilihan jika unit yang terjual jatuh hingga 20 unit.tampilan 3-5 memperlihatkan bahwa pilihan 1 akan menanggung kerugian sementara pilihan 2 dan 3 masih dapat menghasilkan laba.( garis vertikal dari x =20 unit terjual memotong garis pilihan 1 dibawah sumbu horizontal pada bidang hitam-abu-abu).resiko kerugian pada pilihan 1 ,bagaimana harus dibandingkan dengan potensi manfaatnya. Pilihan 1 memiliki margin kontribusi perunit terbesar karena menanggung biaya variabel terendah.setelah biaya tetap berhasil ditutup pada penjualan 25 unit,setiap tambahan unit terjual akan memberi kontribusi margin sebesar $80 dan menghasilkan laba operasi $80 / unit.contohnya pada penjualan 60 unit ,pilihan 1 menghasilkan operasi $2.800,lebih tinggi dibandingkan laba operasi yang dihasilkan dengan pilihan 2 dan 3 pada tingkat penjualan yang sama.dengan bergerak dari pilihan 1 ke pilihan 3.mary mengalami resiko rugi lebih rendah ketika penjualan rendah,disebabkan biaya tetap yang lebih rendah dan karena margin kontribusi perunit yang lebih rendah. Namun mary harus menerima laba operasi yang lebih rendan ketika permintaan justru tinggi sebab biaya variabel yang lebih tinggi dari pilihan 3 dibandingka 1 dan 2.keputusan memilih antara pilihan 1 2 dan 3 akan dipengaruhi oleh tingkat keyakinan besarnya permintaan atas paket perangkat lunak dan kesediaan menanggung resiko rugi jika permintaan rendah Dilema resiko-hasil(risk-return tradeoffs) antara alternatif struktur biaya dapat diukur dengan pengungkit operasi (operating laverage). Pengungkit operasi menggambarkan dampak perubahan biaya terhadap laba operasi,ketika terjadi perubahan unit terjual,dan tentunya margin kontribusi .organisasi dengan porsi biaya tetap yang besar dari struktur biayanya,seperti dalam kasus pilihan 1 dalam tampilan 3-5,mempunyai garis yang paling landai.sedikit kenaikan penjualan akan menyebabkan kenaikan laba operasi yang lebih besar.sedikit penurunan penjualan akan menurunkan laba operasi yang besar pula. Menujukan resiko kerugian yang lebih besar.pada setiap tingkat penjualan ,tingkat pengungkit operasi sama dengan margin kontribusi dibagi laba operasi. Berikut ini tabel pengungkit operasi pada penjualan 40 unit untuk 3 pilihan ssewa Pilihan 1 pilihan 2 pilihan 3 1. margin kontribusi perunit $80 $50 $30 2. margin kontribusi(baris 1 x 40) $3.200 $2.000 $1.200 3. laba operasi (dari tampilan 3-5) $1.200 $1.200 $1.200 4. tingkat pengungkit operasi $3.200/$1.200= 2,67 $2.000/$1200 = 1,67 $1.200 /$1200= 1,00 KONSEP DALAM TINDAKAN Mengubah struktur biaya untuk mengelola resiko-hasil pada amazon.com Membangun biaya tetap yang terlalu banyakdapat merusak kesehatan perusahaan. Disebabkan biaya tetap,tidak seperti biaya variabel,tidak menurun secara otomatis ketika volume aktifitas melemah,maka perusahaan yang terlalu mempunyai banyak biaya tetap dapat menaggung kerugian dalam jumlah besar pada periode ini.Amazon.com,sebuah perusahan ritel berbasis internet,sangat memahami konsep ini.amazon memulai bisnis menggunakan sebuah model bisnis “maya”.ketika amazon menerima pesanan sebuah buku dari konsumenmelalui situs webnya,perusahan segera memesan buku dari agen buku,yang langsung mengirimkan pesanan kepada konsumen.bentuk”maya” dari model bisnis amazonmengacu pada kenyataan bahwa amazon mampu menjual buku dari situs web-nya tanpa harus melakukan investasi dalam bentuk gudang atau persediaan.amazon hanya menanggung biaya berupa harga buku setelah melakukan konfirmasi kepada konsumen.pada dasarnya amazon hanya menanggung biaya variabel-biaya akan tinggi ketika permintaan tinggi,dan rendah ketika permintaan melemah.tanpa biaya gudang dan persediaan,amazon dapat menghidari jebakan bisnis ketika melemah.namun strategi rendah resiko ini bukannya tanpa biaya-harga beli buku dari agen jayh lebih tinggi dibandingkan buku beli sendiri langsung ke penerbit. Mahalnya harga buku melemahkan daya saing.hal ini nyata sekali pada tahun 1997,ketika barnes dan noble toko buku terbesar dengan sistem penjualan membeli dengan jumlah besar”brick and mortar” membuka layanan pesanan online .barnes and noble sebelumnya telah mempunyai sejumlah besar pusat distribusi untuk memasok buku pada toko-toko miliknya.perusahaan berencana menggunakan fasilitas gudang yang sama untuk memenuhi pesanan yang ada secara online.selanjutnya barnes and noble harus membayar harga beli buku yang lebih murah dibandingkan amazon.com karena kapasitas pusat distribusinya mampu melakukan pesanan dalam jumlah pesanan ekonomis yang disyaratkan penerbit. Ketika membuka toko onlinenya,barnes and noble menawarkan harga yang murah dibandingkan toko manapun setiap harinya. Berikut layanan yang lebih baik karena perusahaan mempunyai pengendalian terhadap produk. Tidak perlu mengandalkan agen buku dalam pengiriman. Barnes dan noble mempunyai biaya tetap yang lebih tinggi namun biaya variabel yang lebih rendah dibanding amazon.com pada tingkat penjualan tinggi,biaya barnes dan noble akan lebih rendah dibandingkan biaya amazon. Menanggapi ancaman ini amazon memutuskan untuk membangun pusat distribusi sendiri.hal tersebut menyebabkan kenaikan biaya tetap,pengungkit operasi dan resiko amazon ,namun juga menurunkan biaya variabelnya,amazon berhasil mencatat ekspansi penjualannyang drastis.seberapa kuat ? pada tahun 2000,para analasis saham memperkirakan bahwa kapasitas gudang amazon sudah 3 sampai lima kali lebih besar dari pada yang dibutuhkan.pada awal 2001 ,mengumumkan bahwa penjualan pada 2000 lebih rendah dari pada perkiraan sebelumnya dan memperkirakan penjualan pada 2001 masih akan melemah.amazon juga memutuskan 2 fasilitas distribusinya. Ketika penjualan melemah ,amazon harus memotong biaya tetap agar dapat memperbesar peluang berusaha mencapai titik impas. Sumber: Laporan keuangan amazon.com,laporan analisa sahamdan percakapan dengan manajemen perusahaan Angka-angka diatas menunjukan bahwa ketika penjualan 40 unit,perubahan 1% penjualan dan margin kontribusi akan menyebabkan perubahan laba operasi sebesar 2.7 % pada pilihan 1. Namun akan menghasilkan perubahan laba operasi dalam presentasi yang sama pada pilihan 3.sebagai contoh.misalkan terjadi kenaikan penjualan sebesar 50% dari 40 menjadi 60. Margin kontribusi akan meningkat 50% pada tiap pilihan .namun laba operasi akan meningkat sebesar 2,67 x 50% =133 % dari $ 1.200 menjadi $ 2.800 pada pilihan 1,namun meningkat Hanya sebesar 1x50% = 50% dari $1.200 menjadi $1.800 pada pilihan 3 (lihat Tampilan 3-5).Tingkat pegungkit operasi pada tingkat penjualan tertentu membantu manajer menghitung dampak fluktuasi penjualan atas laba operasi. Konsep dalam Tindakan pada halaman 85 menggambarkan bagaimana perusahaan dapat mempengaruhi biaya tetap dan biaya variabel dalam struktur biayanya serta bagaimana keputusan tersebut mempengaruhi dilema risiko-hasil (risk-return tradeoffs) DAMPAK HORIZON WAKTU Pada analisis biaya-volume-laba, kita berasumsi bahwa biaya selalu tetap atau variabel. Sebenarnya, apakah suatu biaya adalah tetap atau variabel tergantung pada periode waktu suatu keputusan. Semakin pendek horison waktu, semakin tinggi persentase biaya total yang termasuk biaya tetap. Perhatikan pesawat American Airlines yang akan lepas landas dalam 60 menit dan saat ini memiliki 20 kursi yang masih kosong.Seorang penumpang potensial dengan tiket yang dapat ditransfer dari penerbangan pesaing. Apa saja yang termasuk biaya variabel bagi Amercan Airlines untuk menempatkan satu penumpang tambahan pada kursi kosong yang ada? Biaya variabelnya (Seperti biaya tambahan satu porsi menu makanan) sangat tidak berarti. Nyata sekali bahwa seluruh biaya dalam situasi ini (seperti biaya kru dan penanganan bagasi) adalah biaya tetap. Alternatif lain, misalakan American Airlines harus memutuskan apakah akan menambah kota yang kan disinggahi pada rute penerbangan. Keputusan ini memiliki horison waktu satu tahun. Akan lebih banyak biaya, seperti biaya kru, penanganan bagasi, dan fee bandar udara yang akan dimasukkan sebagai biaya variabel, serta lebih sedikit biaya (seperti biaya kantor) yang akan dipandang sebagai biaya tetap dalam keputusan ini. Contoh ini diharapkan dapat menjelaskan bagaimana suatu biaya akan dipandang sebagai biaya tetap sangat tergantung pada rentang relevan (relevant range), yaitu jangka wakttu yang dijadikan pertimbangan, serta situasi keputusan yang spesifik. DAMPAK BAURAN PENJUALAN PADA LABA Bauran pemasaran adalah kuantitas berbagai produk(atau jasa) yang mewakili unit penjualan total perusahaan. Misalkan saat ini Mary merencanakan untuk mengikuti pameran berikutnya. Mary bermaksud akan menjual dua jenis produk perangkat lunak yang berbedaDo-All Software dan Superword-dan menyusun anggaran berikut ini: Berapa titik impas Mary? Berbeda dari situasi dengan produk (atau jasa) tunggal, tidak ada titik impas unit penjualan yang unik untuk perusahaan yang menjual beragam produk. Jumlah unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas tergantung pada bauran penjualanjumlah unit Do-All terjual dibandingkan dengan jumlah unit Superword terjual. Satu asumsi yang mungkin adalah bahwa bauran unit terjual (misalnya 3 unit Do-All terjual untuk setiap 2 unit Superword terjual) tidak akan berubah untuk setiap tingkat penjulan. Dengan kata lain, jika terjual 5 unit, maka hal itu akan terdiri dari 3 unit Do-All dan 2 unit Superword. Jika terjual 10 x unit produk (5x10=50 unit), maka hal tersebut berarti 3x10=30 unit Do-All dan 2x10=20 unit Superword. Secara umum, jika 5xS(3S) unit berupa Do-All dan 2xS (2S) Superword. Untuk menghitung titik impas: Pendapatan-Biaya variabel-Biaya tetap=Laba operasi=0 dimana, Pendapatan = ( Harga jual Do-All Unit Do- x All terjual )+( = $120 per unit x 3S unit = $600S = $800S Biaya variabel Biaya variabel = ( Per unit Do-ALL + + Harga jual Superwood All terjual = $ 120 per unit x 35 unit = $ 60S = $ 500 S Terjual Superword ) $100 per unitSuperwood x 2S unit $200S Unit Dox Jumlah unit x Biaya variabel + Unit terjual x Per unit Superwood + Superword ) $70 x 25 unit Untuk menghitung titik impas, Pendapatan – Biaya variabel – Biaya tetap=0 $800 - $500 - $4.500 = 0 $800 - $ 500S= $4.500 $ 300S= $4.500 S= 15 unit Jumlah unit Do-All pada titik impas = 3Sx15 = 45 unit Jumlah unit Superword pada titik impas=2Sx15=30 unit Untuk membantu memahami konsep bauran, bayangkan produk perangkat lunak terjual selalu dalam bundel yang terdiri atas lima unit:3 unit Do-All dan 2 unit Superword.Ide bundel ini memberi gambaran yang baik akan konsep bauran produk, skalipun istilah bundel ini belum tentu benar. Titik impas adalah 75 unit yang merupakan bauran produk yang terdiri atas 45 unit Do-All dan 30 unit Superwood. Angka tersebut merupakan bauran penjualan yang mempertahankan rasio 3 unit Do-All dan 2 unit Superword. Pada bauran ini, marjin kontribusi adalah $4.500 (Do-All $80 per unit x 45 unit = $3.600+Superword $30 per unit x 30 unit = $900) sama dengan biaya tetap Rp.4.500. Cara lain untuk menghitung titik impas adalah dengan menghitung marjin kontribusi rata-rata tertimbang per unit untuk kedua produk secara bersama-sama. Karena rasio penjualan Do-All dengan penjualan Superword adalah 60:40, atau 3:2, maka titik impasnya adalah 45 (0,6x75) unit untuk Do-All dan 30(0,4x75) unit Superword. Kita juga dapat menghitung titik impas penjualan untuk milti produk menggunakan persentase marjin kontribusi rata-rata tertimbang. ( CMU Unit Do CMU Jumlah unit terjual x x Marjin kontribusi + Do-all All Superwood Superword rata – rata = terjual tertimbang per unit Unit Do-All terjual + Unit Superword terjual = ( $80 x 60 ) + ( 30 x 40 ) = $6.000 = $60 60 + 40 100 ) Pendapatan total $12.000 adalah dalam rasio 3:1 ($12.000 : $4.000), atau 75% : 25% Artinya, pendapatan titik impas sebesar $12.000 harus dipecah dalam rasio yang Sama, 75% ÷ 25%. Pendapatan titik impas untuk Do-All adalah $9.000 (75% × $12.000) Dan $ 3.000 (25% × $12.000) untuk Superword. Pada harga jual $ 200 untuk Do-All dan $100 untuk Superword, titik impas ini sama dengan 45 unit ($9.000 ÷ $200) Do-All dan 30 unit ($3.000 ÷ $100) Superword. Alternatif bauran penjualan (dalam unit) yang mempunyai marjin konstribusi $4.500 dan menyebabkan Mary berada dalam titik impas di antaranya , Do-All Superword Total 54 6 60 48 22 70 Unit 42 38 80 36 54 90 30 70 100 24 86 110 18 102 120 12 118 130 6 134 140 0 150 150 Namun, tidak satupun dari bauran penjualan ini berisi titik impas seperti dalam Contoh kita. Mengapa? Karena tidak ada yang dengan tepat berisi bauran 3 unit Do-All berbanding 2 unit Superword. Jika bauran penjualan berubah menjadi 3 unit Do-All untuk 7 unit Superword, Anda dapat melihatnya pada table sebelum ini dimana titik impas meningkat dari 75 unit menjadi 100 unit, yang terdiri atas 30 unit Do-All dan 70 unit Superword. Kuantitas titik impas meningkat karena bauran penjualan bergeser kepada produk yang mempunyai marjin kontribusi lebih rendah, Superword, sehingga menyebabkan marjin kontribusi ratarata tertimbang per unit menjadi lebih rendah. Secara umum, jika hal lain berubah, untuk suatu jumlah unit penjualan total, jika bauran penjualan bergeser kepada unit yang mempunyai marjin kontribusi tinggi, maka laba operasi akan lebih tinggi. Jika bauran bergeser lebih banyak kepada Do-All (misalkan menjadi 70% Do-All dari 60%), yang mempunyai marjin kontribusi lebih dari dua kali Superword, maka laba operasi Mary akan meningkat. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA PADA ORGANISASI JASA DAN NIRLABA Sejauh ini, analisis biaya-volume-laba yang kita lakukan berfokus pada perusahaan dagang. Analisis biaya-volume-laba juga dapat diterapkan dalam pengambilan keputusan pada perusahaan manufaktur, jasa dan organisasi nirlaba, kita perlu berfokus pada pada ukuran output organisasi, yang sifatnya berbeda dari unit produk berwujud yang dijual perusahaan dagang. Contoh ukuran output pada beberapa organisasi jasa dan nirlaba adalah: Industri Ukuran output______ Penerbangan Mil penumpang Hotel/motel Isian malam-kamar Rumah sakit Hari rawat inap pasien Universitas SKS mahasiswa Perhatikan sebuah badan layanan social pemerintah yang mempunyai anggaran (pendapatan) hampir $ 900.000 untuk tahun 2003. Tujuan badan nirlaba ini adalah untuk membantu para penyandang cacat yang tidak mempunyai pekerjaan. Secara rata-rata-, badan ini menambah penghasilan setiap orang sebesar $ 5.000 per tahun. Biaya tetap organisasi adalah $ 270.000 per tahun. Tidak ada biaya yang lain. Manajer organisasi ingin mengetahui berapa banyak anggota masyarakat yang dapat dibantu selama tahun 2003. Kita dapat menggunakan analisis biaya-volume-laba di sini dengan menetapkan laba operasi sebesar $ 0. Anggaplah Q sebagai banyaknya penyandang cacat yang akan dibantu: Misalkan manajer mempertimbangkan kemungkinan anggaran total untuk tahun 2004 akan berkurang sebesar 15% menjadi $ 900.000 × ( 1 – 0,15) = $765.000. Manajer ingin mengetahui berapa penyandang cacat yang dapat dibantu dengan anggaran yang mengecil ini. Misalkan bantuan moneter bagi setiap penyandang cacat tidak berubah, maka: Perhatikan dua karakteristik berikut dari hubungan BVL pada organisasi nirlaba: 1. Persentase penurunan jumlah orang yang dibantu (129 – 99) : 126 atau 21,4% adalah lebih tinggi dibandingkan penurunan anggaran yang hanya 15%. Mengapa ? Karena biaya tetap sebesar $ 270.000 tetap harus dibayar, menyebabkan Secara porposional lebih sedikit dana yang tersisa untuk bantuan. Persentase penurunan jasa melebihi persentase penurunan anggaran. 2. Dengan anggaran (pendapatan) yang lebih rendah menjadi $765.000, manajer dapat menyesuaikan operasional organisasi dengan salah satu dari tiga cara: (a) mengurangi jumlah penyandang cacat yang dibantu dari sebesar 126 orang, (b) mengurangi biaya variable (nilai bantuan per orang) dari jumlah saat ini sebesar $5.000 per orang, atau (c) mengurangi biaya tetap dari angka saat ini $270.000 MULTI PEMICU BIAYA Sepanjang bab ini kita berasumsi bahwa jumlah unit output merupakan satu-satunya Pemicu pendapat (revenue driver) dan pemicu biaya (cost driver). Sekarang kita akan Memberi gambaran bagaimana beberapa bagian analisis biaya-volume-laba dapat digunakan pada kasus umum dengan multi pemicu biaya. Perhatikan kembali contoh Do-All Software. Misalkan Mary akan menanggung Biaya variabel sebesar $10 untuk menyiapkan dokumen (termasuk tagihan) untuk setiap konsumen yang membeli paker perangkat lunak Do-All. Dengan kata lain, pemicu dari biaya penyiapan dokumentasi adalah jumlah konsumen yang membeli Do-All Software. Laba operasi Mary selanjutnya dapat digambarkan dalam persamaan berikut: Hanya sebesar 1x50% = 50% dari $1.200 menjadi $1.800 pada pilihan 3 (lihat Tampilan 3-5).Tingkat pegungkit operasi pada tingkat penjualan tertentu membantu manajer menghitung dampak fluktuasi penjualan atas laba operasi. Konsep dalam Tindakan pada halaman 85 menggambarkan bagaimana perusahaan dapat mempengaruhi biaya tetap dan biaya variabel dalam struktur biayanya serta bagaimana keputusan tersebut mempengaruhi dilema risiko-hasil (risk-return tradeoffs) MARJIN KONTRIBUSI VS MARJIN KOTOR Marjin (laba) kotor = Pendapatan – Harga pokok penjualan Marjin kontribusi = Pendapatan – Seluruh biaya variable Harga pokok penjualan pada sector perdagangan terbentuk barang yang dibeli lalu dijual. Harga pokok penjualan pada sektor manufaktur sepenuhnya terjadi dari biaya manufaktur (termasuk biaya manufaktur tetap). Frasa “seluruh biaya variable” mengacu pada biaya variable pada setiap fungsi bisnis dalam rantai nilai perusahaan. Perusahaan sector jasa dapat menghitung marjin kontribusi namun tidak dapat menghitung marjin (laba) kotor. Hal ini karena perusahaan sector jasa tidak mempunyai item harga pokok penjualan dalam laporan laba ruginya. Sektor Perdagangan Perbedaan paling umum antara marjin kontribusi dengan laba kotor adalah item biaya variable yang tidak termasuk dalam harga pokok penjualan. Marjin kontribusi dihitung dengan menghitung seluruh biaya variabel dari pendapatan, sementara laba kotor dihitung dengan mengurangi hanya harga pokok penjuaan dari pendapatan. Contoh berikut (gambar diasumsikan dalam ribuan) menggambarkan perbedaan tersebut: Lapran Laba rugi Kontribusi Menekankan pada Marjin Kontribusi Laporan Laba Rugi Keuangan Menekankan pada Laba Kotor Pendapatan $200 Harga pokok penjualan variabel $120 Biaya operasi variabel 43 163 Marjinkontribusi 37 Biaya operasi tetap 19 Laporanoperasi $18 Pendapatan Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasi ($43+$19) Labaoperasi $200 120 80 62 $18 Biaya operasi variabel besesar $43.000 dikurangi dari pendapatan ketika menghitung marjin kontribusi namun tidak dikurangi ketika menghitung laba kotor. Sector Manufaktur Perusahaan pada manufaktur, marjin kontribusi dan laba kotor berbeda karena 2 hal, biaya manufaktur tetap dan biaya nonmanufaktur variabel. Contoh berikut ini (gambaran diasumsikan dalam ribuan) menggambarkan perbedaan pada berikut: Laporan Laba Rugi yang Menekankan pada Marjin Kontribusi Pendapatan $1.000 Biaya manufaktur variabel $250 Biaya nonmnufaktur variabel 270 520 Marjinkontribusi 480 Biaya manufaktur tetap 160 Biaya manufaktur tidak tetap 138 298 Labaoperasi 182 Laporan Laba Rugi yang Menekankan pada Laba Kotor Pendapatan $1.000 Harga pokok penjualan ($250+$160) 410 Labakotor Biaya nonmanufakur (270+138) Labaopersi 590 408 182 Biaya manufaktur tetap sebesar $160.000 tidak dikurangkan dari pendapatan ketika menghitung marjin kontribusi, namun dikurangkan dari pendapatan ketika menghitung laba kotor. Harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur meliputi seluruh biaya manufaktur variabel dan seluruh biaya manufakur tetap ($250.000 + $160.000). biaya manufaktur variabel sebesar $270.000 dikurangkan dari pendapatan ketika menghitung marjin kontribusi tetapi tidak dikurangkan ketika menghitung margin kontribusi. CONTOH SOAL Wembley Trevel Agency khusus melayani penerbangan antara los Angelea dan London. Agen ini mengenakan tiket United airline untuk penerbangan pulang pergi sebesar $900. Sampai bulan lalu, unaited Airline membayarkomisi sebesar 10% bagi Wembley dari harga tiket yang dibayar setiap penumpang. Komisi ini merupakan satu-satunya sumber pendapatan wembley. Biaya tetap wembley adalah $14.000 per bulan (untuk gaji, sewa dan sebagainya), dengan biaya variabel sebesar $20 atas setiap tiket yang dibeli calon penumpang. Biaya $20 ini termasuk biaya pengiriman per tiket yang dibayarkan kepada Federal express. (agar anilisis ini tetap sederhana, kita asumsikan setiap tiket pulang pergi akan dikirimkan sebagai paket terpisah, sebagai biaya $15 akan dikenakan pada setiap tiket). United Airlines baru saja mengumumkan revisi pembayaran bagi agen perjalanan. United akan membayar sebesar 10% per tiket sampai maksimum $50 per tiket. Bagi setiap tiket dengan harga lebih dari $500, united hanya akan membayar komisi sebesar $50, berapapun harga tiket tersebut. Diminta: 1. Berdasarkan struktur komisi yang lama sebesar 10%, berapa banyak tiket pulang pergi yang harus dijual Wembley setiap bulannya agar (a) mencapai titik impas, dan (b) agar mendapat laba operasi sebesar $7.000 2. Bagaimana revisi pembayaran komisi akan mempengaruhi jawaban atas pertanyaan (a) dan (b) di atas? Jawab: 1. Wembley menerima komisi sebesar 10% dari setiap tiket: 10% x $900 = $90, maka. SP = $90 per tiket VCU = $20 per tiket CMU = $90 - $20 = $70 per tiket FC = $14.000 per bulan FC a. Q= $14.000 + $7.000 = CMU = 200 tiket per bulan $70 per tiket b. Jika Tarjet Laba Operasi (TOI) = $7.000, maka FC + TOI $14.000 +$7.000 Q= = = 300 tiket per tahun CMU $70 per tiket 2. Dengan system yang baru, Wembley akan menerima $50 untuk setiap tiket seharga $900. Maka SP = $50 per tiket VCU = $20 per tiket CMU = $50 - $20 = $30 per tiket FC = $14.000 per bulan FC $14.000 a. Q = = = 467 tiket per bulan CMU $30 per tiket b. Jika Target Laba Operasi (TOI) = $7.000, maka FC + TOI Q= $21.000 = CMU = 700 tiket per bulan $30 per tiket Komisi tertinggi sebesar $50 per tiket menyebabkan titik impas yan dihadapi menjadi lebih dari dua kali lipat (dari 200 menjadi 467 tiket) dan jumlah tiket yang haru terjual setiap bulan untuk mendapatkan laba operasi sebesar $7.000 juga meningkat lebuh dari dua kali lipat (dari 300 menjai 700). Agen perjalanan menghadapi dampak yang sangat negative akibat kebijakan pembayaran komisi United Airlines yang baru. POIN-POIN KEPUTUSAN 1. 2. Keputusan Asumsi apa yang harus dipegang untuk menerapkan analisis biayavolume-laba Bagaimana perusahaan menentukan titik impas atau output yang dibutuhkan untuk mencapai target laba operasi? 3. Bagaimana perusahaan menghadapi ketidakpastian atau pada perubahan asumsi yang digunakan 4. Bagaimana perusahaan memilih antara struktur biaya variabel/ biaya tetap? 5. Dapatkah analisis biaya-volume-laba ditetapkan dalam perusahaan yang menghasilkan multi produk? Panduan Analisis biaya-volume-laba mensyaratkan asumsi penyederhanaan, seperti bahwa biaya adalah tetap atau variabel ketika dikaitkan dengan jumlah unit output (unit yang diproduksi atau dijual) dan bahwa hubungan antara pendapatan total dengan biaya total adalah linier Titik impas adalah kualitas output dimana pendapatan total sama dengan biaya total. Tiga metode untuk menghitung titik impas serta kuantits output yang diperlukan untuk mencapai laba operasi adalah metode pemasaran, metode marjin kontribusi, dan mtode grafik. Setiap metode pada dasarnya merupakan pernyataan ulang metode lainnya. Manajer sering memilih metode yang dipandang paling mudah digunakan dalam suatu sutuasi. Analisis sensitivitas, sebuah teknik “bagaimana-jika” menguji bagaimana hasil akan berubah jika data awal yang diprediksi tidak tercapai atau jika asumsi yang digunakan berubah. Ketuka membuat keputusan, manajer menggunakan analisis biaya-volume-laba untuk membandingkan marjin kontribusi dan biaya tetap dengan asumsi yang berbeda Analisis biaya-volume-lama menyoroti risiko kerugian ketika pendapatan melemah dan hasil yang lebih tinggi ketika pendapatan menguat dari berbagai proporsi biaya variabel dan biaya tetap dalam struktur biaya perusahaan Analisis biaya-voume-laba dapat diterapkan pada perusahan yang menghasilkan multi produk dengan mengansumsikan bauran produk terjual tetap konstan ketika kualitas total unit terjual berubah. Tidak ada titik angka yang impas yang unik untuk perusahaan yang menghasilkan multi produk ( LANJUTAN BY RISTA TOLONG DI COPAS DISINI) Peran Model Keputusan adalah kemungkinan hasil actual akan menyimpang dari yang di perkirakan sebelumnya. Pada contoh Do-All, Marry mungkin memperkirakan penjualan sebesar 40 unit namun menjualan actual dapat 30 unit atau 60 unit. Model keputusan (decision model) membantu manager menghadapi ketidak pastian.ini adalah metode formal untuk membuat pilihan, yang umumnya terdiri atas analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif biasanya berisi tahap-tahap seperti berikut : Tahap 1 : Identifikasi kriteria pilihan, adalah sasaran yang dapat dikuantifisir. Sasaran ini dapat mengambil banyak bentuk.Kriteria pilihan yang paling umum adalah untuk memaksimalkan laba atau untuk meminimalkan biaya.Kriteria pilihan menjadi dasar untuk menentukan tindakan alternatif terbaik. Kriteria pilihan mary adalah untuk memaksimalkan laba operasi pada pameran komputer. Tahap 2 : Identifikasi kumpulan alternatif tindakan yang perlu di pertimbangkan. Kita gunakan huruf a dengan subscript 12 dan 3 untuk membedakan setiap alternatif tindakan Mary: a1 = Membayar biaya tetap $2.000 a2 = Membayar biaya tetap $800 ditambah 15% pendapatan selama pameran a3 = Membayar 25%pendapatan selama pameran tanpa biaya tetap Tahap 3 : Identifikasi kumpulan kejadian yang mungkin terjadi. Kejadian adalah peristiwa relevan yang mungkin terjadi seperti jumlah actual paket yang dapat dijual Mary selama pameran.Kumpulan kejadian dapat bersifat Mutually Eksklusif adalah kejadian-kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan.Kejadian- kejadian yang ekshautif kolektif. Kejadian yang bersama-sama menciptakan set kemungkinan kejadian yang relevan.(tidak ada kejadian lain yang mungkin terjadi). Contoh kejadian yang mutually eksklusif dan ekshautif kolektif adalah permintaan industry yang tumbuh, melemah atau tidak berubah atau kemungkinan tingkat bunga meningkat, menurun atau tidak berubah. Hanya satu dari kemungkinankemungkinan tersebut yang akan terjadi. Misalkan Marry menghadapi ketidak pastian hanya pada jumlah unit yang dapat dijual.Untuk sederhananya misalkan Mary memperkirakan penjualan sebesar 30 unit atau 60 unit. Kita gunakan huruf x dengan subscript 1 dan 2 untuk membedakan sat kejadian mutually exclusive dan ekshaustif kolektif: x1 = 30 unit x2 = 60 unit Tahap 4 : Tentukan probabilitas bagi setiap kejadian yang mungkinterjadi. Probabilitas adalah kemungkinan atau kesempatan suatu kejadian akan terjadi. Pendekatan model keputusan untuk menghadapi ketidak pastian untuk menetapkan probabilitas atas setiap kejadian. Distribusi probabilitas menggambarkan kemungkinan atau probabilitas bagi setiap set kejadian mutually eksklusif dan ekshautif kolektif akan terjadi. Probabilitas untuk mendapatkan gambar kepala pada kasus pelemparan mata uang adalah ½ sementara probabilitas untuk mendapatkan suatu gambar pada susunan kartu yang lengkap dan standar adalah 1/52. Misalkan, Mary berdasarkan pengalamannya memperkirakan 60% kemungkinan atau probabilitas 6/10 akan menjual sebanyak 30 unit dan 40% kemungkinan akan menjual 60 unit perangkat lunak. Dengan P(x) sebagai notasi untuk probabilitas terjadinya suatu kejadian maka probabilitas adalah: P(x1) = 6/10 = 0,6 P(x2) = 4/10 = 0,4 Probabilitas kedua kejadian ini jika dijumlahkan adalah satu karena merupakan kejadian yang mutually exclusive dan ekshautif kolektif. Nilai Diharapkan (Expected Value) adalah rata- rata tertimbang hasil, dimana probabilitas setiap hasil digunakan sebagai timbangan. Ketika hasi diukur dalam satu uang, nilai diharapkan sering disebut nilai moneter yang diharapkan. Membayar biaya tetap 2000 : E(a1)=0,6(400) +0,4(2.800)=1.360 Membayar biaya tetap 800 ditambah 15%pendapatan : E(a2)= 0,6(700)+0,4(2.200)=1.300 Membayar 25% pendapatan Tanpa biaya tetap : E(a3)=0,6(900)+0,4(1.800)=1.260 PENUTUP Kesimpulan Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Analisis biaya volume laba (costvolume-profit analysis) adalah analisis pola-pola prilaku biaya yang mendsari hubunganhubungan antara biaya,volume, dan laba. Analisi biaya-volume-laba kerap pula disebut analisis impas (break-even analysis) karena signifikansiume mengacu pada sebuah pemicu biaya aktivitas, seperti unit penjualan, yang diasumsikan berkorelasi dengan perubahanperubahan pendapatan, biaya, dan laba. Analisis biaya-volume-laba merupakan persoalan yang kompleks karena hubungan-hubungan tersebut kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian diluar kendali manajemen. Titik impas merupakan tingkat aktivitas dimana suatu organisasi tidak mendapatkan laba dan juga tidak mendapatkan rugi. Titik impas juga dapat didefinisikan sebagai titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau sebagai titik dimana total marjin kontribusi sama dengan total biaya tetap. Titik impas ini selanjutnya dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan, metode marjin kontribusi, dan metode grafik, baik dalam hitungan unit penjualan maupun penjualan dalam satuan mata uang tertentu yang digunakan dalam transaksi bisnis. Dalam perencanaan analisis biaya volume laba dapat dimanfaatkan dengan menggunakan 2 cara yaitu, analisis target laba dan analisis sensitivitas. Dengan mengetahui titik marjin keamanan tersebut maka manajemen dapat merumuskan berbagai strategi, taktik, dan langkah-langkah operasional untuk bertahan agar penjualan tidak mengalami abrasi sampai melebihi angka marjin keamanan. Dalam rangka penerapan fungsi-fungsi manajemen pendekatan analisis hubungan biaya, volume dan laba termasuk perhitungan seperti ini akan memberikan isyarat kepada manajemen mengenai apa yang sedang terjadi dalam pencapaian tujuan atau perolehan laba perusahaan.