BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternafif sumber pendanaan bagi perusahaan sekaligus sarana investasi bagi para investor. Pasar modal secara umum dapat diindentikan dengan sebuah tempat dimana modal diperdagangkan antara investor dan orang yang membutuhkan modal issuer untuk mengembangkan investasi. Dalam Undang – Undang No. 8 tahun 1995, pasar modal didefenisikan sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan Efek. Perusahan publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkan, serta lembaga dana profesi yang berkaitan dengan Efek.’’ Keberadaan pasar modal diindonesia merupakan salah satu Faktor terpenting dalam ikut membangun perekenomian Nasioanal, terbukti telah banyak industri dan perusahaan yang mengunakan institusi pasar modal ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media memperkuat posisi keuangan Perusahaan industri manufaktur merupakan salah satu bentuk perusahaan yang cukup berkembang pesat saat ini. Pertumbuhan penduduk yang pesat telah meningkatkan persaing yang ketat dalam dunia industri manfaktur dan permintaan akan barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Aktivitas yang paling pokok dari perusahaan industri manufaktur adalah mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Aktivitas ini dapat mengasilkan laba dan pencapaian tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang Menurut Alicia (16 Februari 2014) untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya, keunggulan bersaing akan menjadi senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. Salah satu keunggulan tersebut yaitu dengan meningkatkan kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut Istikomah (2005:1) “Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, dimana informasi-informasi yang disajikan didalamnya dapat membantu berbagai pihak (dalam maupun luar perusahaan) dalam mengambil keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan.” Sedangkan Menurut Harahap (2004:105) “laporan keuangan mengambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.” Dari laporan keuangan kita dapat mengetahui laba atau rugi sebuah perusaahaan yang selalu menjadi sebuah sorotan. Dan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Suprihatmi (2006:10) “laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan.” Laba menurut IAI (dalam Chariri dan Ghozali, 2003:213) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi peranan modal. Sedangkan menurut Harahap (2005:263) “laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan.” Penting karena berbagai alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalam menentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya di masa yang akan datang, dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan, serta sebagai dasar dalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan. Laba suatu perusahaan atau kelompok industri tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Disisi lain kepekaan suatu industri terhadap pasar berbedabeda mengindikasikan bahwa antara industri memiliki risiko yang berbeda, demikian pula tingkat profitabilitas, peluang berkembang, dan prospek masa depan. Informasi akuntansi dalam bentuk rasio keuangan merupakan salah satu acuan bagi investor untuk menganalisa fenomena bisnis yang berbeda. Menurut Ade Gunawan (2013:65) “rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering menghubungkan berbagai perkiraan sehingga kondisi keuangan dan yang hasil digunakan.” Rasio keuangan terdapat pada laporan keuangan operasi suatu perusahaan dapat diinterpretasikan Menurut Helfert (dalam Warsidi, 2000:1) Rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan untuk kemudian menunjukkan resiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Besar kecilnya laba dapat dilihat dari peningkatan atau penurunan rasio keuangan, sehingga pemakai dapat melihat kondisi perusahaan yang bersangkutan. Menurut Primayuta (2009) rasio-rasio keuangan sebagai salah satu informasi dalam laporan keuangan digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan atau laba di masa mendatang. Analisis rasio juga menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan efisiensi peusahaan. Rasio Keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Total Asset Turnover. Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahan dalam membayar kewajiaban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempoh pada saat ditagih keseluruhannya (Kasmir, 2009:134). Menurut Djaswanto (dalam Novriana, 2010) Current Ratio yang tinggi baik untuk pihak kreditur tetapi dari segi pemegang saham tidak karena banyak aktiva lancar yang menganggur. Sehingga perusahaan perlu mengawasi jumlah aktiva lancar agar tidak terlalu tinggi dan rendah sesuai standar industry, sehingga perusahaan tidak perlu mengalami kehilangan kepercayaan kreditur sehingga modal usaha perusahaan tetap bertambah untuk digunakan dalam meningkatkan laba. Dan tidak kehilangan pemegang saham, karena tidak banyak banyaknya dana yang menganggur yang bisa dialihkan untuk memperoleh laba lainnya. Debt To Equity Ratio menunjukkan presentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman (Darsono, 2005:54). Menurut Novriana (2010) dengan Debt To Equity yang tinggi perusahaan menanggung risiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk memperoleh laba yang meningkat. Dikarenakan semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengaman bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Total Asset Turnover melihat sejauh mana keseluruhan asset yang dimiliki perusahaan terjadi perputaran secara efektif (Fahmi, 2011:135). Jadi semakin besar rasio ini makan semakin baik. Berarti bahwa banyak aktiva yang dapat diputar oleh perusahaan dalam meraih laba. Beberapa penelitian perubahan laba telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Berti Wijaya (2008) menguji tiga rasio keuangan yaitu Current Rasio, debt to Equity Rasio, dan Total Assets Turn Over terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur di BEJ dengan periode penelitian 2006-2007. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan rasio keuangan CR, DER, dan TATO mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. Namun secara parsial rasio keuangan yang berpengaruh terhadap laba DER. Sedangkan CR, TATO tidak mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. Yuni Nur Malasari menguji 3 rasio keuangan yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TATO) terhadap perubahan laba pada perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2004-2006. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tiga rasio keuangan tahun 2004-2006 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba, secara parsial Current Ratio dan Debt to Equito Ratio berpengaruh significan terhadap perubahan laba sedangkan Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Atas dasar penelittian sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti kembali perubahan laba karena peneliti melihat ketidakkonsistenan hasil peneliti sebelumnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah kinerja keuangan penting untuk ditingkat perusahaan? 2. Apakah ratio keuangan mempengaruhi perubahan laba? 3. Apakah utang jangka pendek mempengaruhi perubahan laba? 4. Apakah utang jangka panjang mempengaruhi perubahan laba? 5. Apakah total asset mempengaruhi perubahan laba? 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis perlu membuat batasan masalah mengenai hal apa yang diteliti. Batasan masalah dipenelitian ini yaitu untuk melihat pengaruh current ratio, debt equity ratio, dan total asset turnover terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah current ratio berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Apakah debt equity ratio berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Apakah total asset turnover berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia 4. Apakah secara simultan current ratio, debt equity ratio, dan total asset turnover berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia 1.5 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Untuk mengetahui pengaruh debt equity ratio terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh total asset turnover terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia 4. Untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt equity ratio, dan total asset turnover terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: 1. Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi lebih banyak dan menambah wawsan penulis tentang teori current ratio, debt equity ratio, total asset turnover sejauh mana dapat mempengaruhi perubahan laba dan dapat dijadikan sebagai perbandingan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya. 2. Praktisi Bagi pihak manajemen perusahaan, diharapkan dapat menambah informasi atau menjadi pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan laba dari segi current ratio, debt equity ratio, dan total asset turnovernya. 3. Bagi pembaca, penelitian ini merupakan suatu tambahan cakrawala pengetahuan dibidang akuntansi dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia