MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia 1 Pijar Suciati2 Endang Setiowati3 1,2,3 Laboratorium Komunikasi, Program Vokasi UI, [email protected] ,[email protected] [email protected] Diterima : 1 April 2015 Layak Terbit : 1 Mei 2015 Abstrak Globalisasi berpengaruh pada semua lini kehidupan. Konsep ini menciptakan paradigma borderless world, yaitu dunia yang tidak mengenal batas-batas teritorial kedaulatan sebuah negara/bangsa. Dampak dari kondisi tersebut adalah turut menciptakan kompetisi yang semakin ketat pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, di antaranya dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara konvensional semata, melainkan membutuhkan kemampuan khusus sehingga output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar baik nasional maupun internasional. Selain perlunya perubahan dalam pengelolaan manajemen institusi pendidikan, masalah pemasaran lembaga pendidikan pun mutlak diperlukan karena persaingan antarperguruan tinggi/universitas semakin tinggi. Hal itu terlihat dari munculnya berbagai perguruan tinggi/universitas yang selalu menawarkan keunggulan masing-masing. Perguruan tinggi sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (mahasiswa) karena pada umumnya pendidikan adalah merupakan proses yang berkelanjutan. Pemasaran lembaga pendidikan, hampir mirip dengan pemasaran lembaga ekonomi atau pemerintah yang bergerak di bidang jasa. Namun, apakah benar, semua program pemasaran yang telah dilakukan oleh universitas adalah yang menjadi faktor dan alasan calon mahasiswa memilih jurusan dan universitas tertentu? Jawabannya bisa iya, tidak, atau bisa jadi ternyata ada faktor lain yang pengaruhnya lebih besar dari terpaan marketing. Seperti dugaan awal dari penelitian ini, mungkin ada faktor word of mouth (WoM) atau electronic word of mouth (E-WoM) yang juga memengaruhi pilihan-pilihan mereka, seperti hasil penelitian Shahid, Et.al dari Universitas Lahore, Pakistan, yang tercantum pada jurnal IISTE tahun 2012.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor umum dan faktor lain seperti word of mouth, yang menjadi alasan para mahasiswa baru memilih jurusan dan universitas tertentu. Untuk mengidentifikasi hal tersebut, penelitian ini akan melakukan pendekatan kuantitatif melalui survei lapangan kepada mahasiwa-mahasiswa baru di Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini adalah rumusan faktor-faktor penentu calon mahasiswa dalam memilih jurusan dan universitas, yang diharapkan dapat membantu para praktisi Humas dan marketing untuk menyusun program pemasaran yang lebih efektif dan diterima dengan baik oleh target sasarannya. Kata Kunci: marketing, education, university, word of mouth, electronic word of mouth, behavioral factor. Abstract Globalization affects all aspects of life. This concept creates a paradigm borderless world, the world that does not know the limits of the territorial sovereignty of a nation / state. The impact of these conditions are helped create intense competition in various aspects of community life, including education. In the world of education, management can not be done conventionally alone, but requires a special ability that the output of education in accordance with market needs, both nationally and internationally. MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 In addition to the need for change in the management of the educational institutions, educational institutions marketing issues was absolutely necessary due to the competition of universities / university higher. It was seen from the emergence of various colleges / universities that always offers the advantages of each. Colleges as providers of education services need to learn and have the initiative to improve customer satisfaction (students) because in general education is an ongoing process. Marketing educational institutions, almost similar to the marketing of the economy or government agencies engaged in services. However, if true, all marketing programs that have been carried out by the university is a factor and the reason students choose majors and certain universities? The answer could be yes, no, or may be it turns out there are other factors that influence greater than exposure to marketing. As expected the start of this study, there may be factors word of mouth (WOM) or electronic word of mouth (eWOM) which also affect their choices, such as research Shahid, Et.al of the University of Lahore, Pakistan, which are listed in the journal IISTE 2012. The aim of this study was to identify common factors and other factors such as word of mouth, which is the reason the new students choose majors and certain universities. To identify them, the research will perform a quantitative approach through field surveys to students-freshmen at the University of Indonesia. Results of this research is the formulation of the deciding factors in choosing majors prospective students and universities, which is expected to help PR and marketing practitioners to develop a more effective marketing programs and was well received by the target objectives. Keywords: marketing, education, university, word of mouth, electronic word of mouth, behavioral factors. Tidak hanya dalam pengelolaan manajemen PENDAHULUAN pendidikannya, pemasaran untuk lembaga pendidikan Globalisasi berpengaruh pada semua aspek kehidupan. Konsep ini mengenal kedaulatan batas-batas sebuah diperlukan karena persaingan antar Universitas semakin ketat. menciptakan Hal itu terlihat dari munculnya berbagai paradigma borderless world, yaitu dunia yang tidak mutlak Universitas teritorial yang selalu menawarkan keunggulannya masing-masing. Perguruan negara/bangsa. tinggi Dampaknya turut menciptakan persaingan sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif yang semakin tinggi pada semua aspek untuk meningakatkan kepuasan pelanggan kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan (mahasiswa) dunia pendidikan, dimana pengelolaannya karena pada umumnya pendidikan adalah merupakan proses yang tidak dapat lagi dilakukan secara tradisional berkelanjutan. akan tetapi membutuhkan kemampuan khusus Pemasaran lembaga pendidikan, hampir mirip dengan pemasaran sehingga output pendidikan akan sesuai lembaga ekonomi atau pemerintah yang dengan kebutuhan pangsa pasar baik nasional bergerak dibidang jasa. maupun internasional. 22 MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 Setiap institusi, organisasi, dan perusahaan Tetapi, jika permintaan fluktuatif, lebih sulit memerlukan pemasaran (marketing) untuk bagi keberhasilannya dalam menjual barang atau melakukan jasa. Strategi pemasaran merupakan hal yang pendidikan tidak bisa dilihat dan dirasakan sangat penting bagi perusahaan dimana hal oleh konsumen sebelum konsumen membeli tersebut merupakan suatu cara mencapai atau mendapatkan penyedia jasa pendidikan tujuan dari sebuah perusahaan. secara langsung. Konsumen juga tidak dapat penyedia jasa pendidikan straregi untuk pemasaran. Jasa memprediksi apa hasil yang akan diperoleh Terdapat perbedaan dalam mendefinisikan dengan istilah pemasaran. Menurut Philip Kotler dan tersebut, kecuali setelah membelinya. Tujuan Amstrong 2008) utama proses ini adalah untuk meningkatkan pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial mutu pendidikan secara berkelanjutan, terus- dan managerial yang membuat individu dan menerus, dan terpadu. Upaya peningkatan kelompok memperoleh apa yang mereka mutu pendidikan yang dimaksudkan tidak butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan sekaligus, pertukaran timbal balik produk dan nilai peningkatan mutu pada setiap komponen dengan orang lain. Definisi pemasaran ini pendidikan (Muliadi, 2011). (dalam Abdul Majid, mengonsumsi tetapi jasa dituju pendidikan berdasarkan bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan Sementara itu, dalam lembaga pendidikan permintaan (demands). Sedangkan menurut (Kreighbahum Stanton (dalam Barnawi & Arifin, 2013) 2010:97-98) pemasaran didefinisikan sebagai pemasaran adalah sistem keseluruhan dari pengolahan yang sistematis dari pertukaran kegiatan untuk nilai-nilai yang sengaja dilakukan untuk harga, mempromosikan usaha merencanakan, yang ditujukan menentukan dalam Muhaimin, misi-misi et al., sekolah mempromosikan dan mendistribusikan barang berdasarkan kepuasan kebutuhan nyata baik dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan itu untuk stakeholder ataupun masyarakat pembeli maupun pembeli potensial. sosial pada umumnya. Dengan kata lain, pemasaran mengandung unsur pengolahan Berbeda denagan produk fisik, suatu jasa dan pertukaran nilai-nilai yang didasarkan pelayanan pedidikan tidak bisa disimpan. Ia pada kebutuhan masyarakat umum. Dengan diproduksi dan dikonsumsi secara bersama. demikian maka pemasaran perguruan tinggi Dampaknya terjadi pada sistem pemasaran, dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan terutama perguruan tinggi dalam kegiatan pertukaran pada sisi permintaan. Jika permintaan stabil akan memudahkan penyedia nilai-nilai jasa pendidikan untuk melakukan persiapan, perguruan tingi dan kepentingan mahasiswa baik dari sarana dan prasarana maupun berdasarkan peralatan stakeholder. teknologi pendidikan lainnya. 23 untuk memenuhi harapan dan kepentingan kebutuhan MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 Pada dasarnya, tujuan pemasaran perguruan pasar. tinggi bukanlah untuk memuaskan pelanggan perkembangan teknologi yang ada, sudah semata tetapi juga untuk kepentingan institusi pasti kita akan tergerus secara perlahan. itu sendiri. Pemasaran bertujuan Kalau kita tidak mengikuti untuk memberikan kenyamanan mahasiswa dalam Suka tidak suka, trend pemasaran dengan perkuliahan, misalnya diajar oleh dosen yang menggunakan media digital memang harus profesional, yang dihadapi. Trend marketing yang dikenal memadai, kurikulum yang kompetitif, strategi dengan trend web 2.0 kini berkembang pembelajaran yang efektif dan lain-lain. dengan pesat. Belum lagi gempuran media Sebaliknya pemasaran juga bertujuan untuk sosial dan pesan viral-nya yang setiap hari menjaga seperti: semakin banyak pengaruh terhadap kehidupan menjamin kesejahteraan dosen dan karyawan, kita sehari-hari, membuat perubahan dalam meningkatkan citra instusi dan mempercepat mencari informasi. Jika dulu berinteraksi pengembangan perguruan tinggi. dengan orang lain hanya dilakukan dengan sarana dan kepentingan prasarana institusi beberapa cara saja, kini dengan kehadiran Persaingan antar lembaga pendidikan teknologi merupakan sebuah kenyataan yang komunikasi ini bisa berubah dengan drastis. tak 2.0 telah membuat moda terbantahkan dan berlangsung semakin ketat. Kondisi demikian semestinya disikapi lembaga Konsumen pun akhirnya dipengaruhi dan pendidikan langkah diterpa oleh banyak faktor dalam menentukan menginginkan universitas dan fakultas. Universitas perlu dengan berbagai antisipatif jika mereka eksistensi dan pengembangan secara untuk mengetahui lebih dalam dan pasti berkelanjutan. Beberapa strategi sebenarnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dapat lembaga calon mahasiswa dalam menentukan pilihan memenangkan tersebut. seperti hasil penelitian Shahid, Et.al persaingan antar lembaga. Salah satunya ada dari Universitas Lahore, Pakistan yang strategi pemasaran atau marketing. tercantum pada jurnal IISTE tahun 2012. dilakukan pendidikan oleh jika ingin sebuah Peran marketing, WoM, dan faktor-faktor Berbicara mengenai strategi pemasaran umum yang mempengaruhi perilaku modern, saat ini memang telah terjadi konsumen, memiliki dampak pada pemilihan perubahan besar dalam dunia bisnis. Media keputusan pada mahasiswa dalam memilih promosi adalah salah satu hal yang mengalami jurusan dan universitas. Dalam penelitian perubahan drastis. Semakin dekatnya dunia tersebut, ditemukan bahwa, yang paling maya dengan kehidupan sehari-hari kita, mempengaruhi membuat era digitalisasi tidak bisa kita universitas adalah word of mouth (WoM) hindari. Mau tak mau kita harus mengikuti dibandingkan perkembangan ini jika ingin memenangkan Sedangkan marketing memiliki peran yang 24 pemilihan dengan jurusan faktor-faktor dan lain. MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 tidak terlalu penting dalam pengambilan definisi keputusan. keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang pemasaran adalah ditujukan untuk sistem merencanakan, Penelitian ini akan melakukan uji secara menentukan kuantitatif kepada mahasiswa/i yang memiliki mendistribusikan barang atau jasa yang karakteristik memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli berbeda dengan penelitian sebelumnya. Data dari hasil penelitian ini diharapkan akan sangat harga, suatu mempromosikan dan yang ada maupun pembeli potensial. membantu universitas-universitas di Indonesia untuk Digital Marketing adalah cara marketing merencanakan untuk program pemasaran dan kehumasan yang jitu serta tepat sasaran. sebuah brand atau produk menggunakan media digital. Yang termasuk Media Digital antara lain adalah : Television, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Radio, Internet, Mobile, Social Media dan mengidentifikasi faktor-faktor umum dan berbagai media digital media lainnya, dimana faktor lain seperti word of mouth, yang menjadi teknik-teknik internet marketing termasuk alasan para mahasiswa baru memilih jurusan dalam kategori Digital Marketing. dan universitas tertentu. Untuk mengidentifikasi hal tersebut, penelitian ini Apa akan kuantitatif Marketing dibandingkan melalui survey lapangan kepada mahasiwa- Marketing yang mahasiswa baru di Universitas Indonesia. pemasaran offline seperti door to door, Hasil penelitian ini adalah rumusan faktor- penyebaran marketing kit seperti (brosur, faktor leafet dan poster), billboard, iklan media cetak melakukan penentu memilih pendekatan calon jurusan dan mahasiswa dalam universitas, yang seperti yang menjadi (koran, kelebihan lebih majalah, Digital Conventional mengandalkan dan lain-lain) diharapkan dapat membantu para praktisi telemarketing lewat telpon. Bisa dibilang Humas dan marketing untuk menyusun Digital Marketing menggunakan tools yang program pemasaran yang lebih efektif dan dapat diterima dengan baik oleh target sasarannya. Anda, bayangkan dengan website dan social mengefektifkan kinerja pemasaran media maka kita bisa menjangkau pemasaran Kotler (2001) definisi ke seluruh belahan dunia tanpa dengan berarti bekerja dengan pasar mudah, bayangkan bila Anda menggunakan sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang media conventional maka effort yang Anda potensial butuhkan lebih besar untuk menjangkau pasar pemasaran dengan mengemukakan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa yang begitu besar. keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari Word of mouth (komunikasi dari mulut ke suatu perusahaan. Menurut Stanton (2001), mulut) sekarang ini menjadi sangat efektif 25 MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 karena perkembangan teknologi yang begitu tersebut berhasil tau tidak Menurut Babin, pesat membuat, para konsumen dengan Barry “Modeling Consumer Satisfication And mudah membicarakan suatu produk, selain Word Of Universitas Sumatera Utara Mouth ketika bertatap muka, word of mouth juga Communication: Restorant Petronage Korea” dapat terjadi melaui media internet melalui Journal of Servive Marketing Vol.19 pp 133-139. jejaring sosial dan juga media handphone Indikator Word Of Mouth Communication yang memungkinkan terjadinya word of adalah sebagai Berkut : mouth. Yang akhirnya teknologi makin 1. Membicarakan mempercepat sampainya bahasa lisan. Kemauan seseorang untuk membicarakan hal- Kemajuan teknologi tersebut mengasilkan apa hal positif tentang kualitas produk kepada yang kita kenal dengan Electronic Word of orang lain. Konsumen berharap mendaptkan Mouth (E-WoM). kepuasan yang maksimal dan memiliki bahan menarik untuk dibicarakan dengan orang. Electronic word of mouth (e-WOM) berbeda 2. Merekomendasikan dengan traditional word of mouth, menurut Konsumen menginginkan produk yang bias Cheung dan Lee (2012), ada beberapa memuaskan perbedaan antara electronic word of mouth (e- dibandingkan dengan yang lain, sehingga bias WOM) dengan traditional word of mouth. di rekomendasikan kepada orang lain. dan memiliki keunggulan 3. Mendorong Pertama, tidak seperti traditional WOM, epenggunaan Dorongan terhadap teman atau relasi untuk teknologi elektronik seperti forum diskusi melakukan transaksi atas produk dan jasa. online, blog, electronic bulletin board, dan social Konsumen menginginkan timbale balikyang media. Kedua, e-WOM lebih mudah diakses menarik pada saat mempengaruhi orang lain daripada traditional WOM, sebagian besar untuk memakai produk atau jasa yang telah informasi berbasis teks di internet yang dapat diberitahukan. WOM terjadi pada saat diarsipkan yang kemudian hari dapat diakses kembali. Ketiga, e-WOM lebih mudah diukur Menurut Sunyoto (2013:82) terdapat tiga daripada traditional WOM. Terakhir, sifat faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen dari e-WOM dimana tidak dapat melakukan yaitu: 1. Konsumen Individual penilaian kredibilitas dari pengirim dan pesanya. Seseorang hanya dapat menilai Pilihan untuk membeli suatu produk dengan kredibilitas merk tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang komunikator melalui sistem ada pada diri konsumen seperti kebutuhan, reputasi online. persepsi terhadap kharakteristik merek, sikap, Didalam word of mouth communication kondisi terdapat beberapa hal yang digunakan untuk kharakteristik mengukur Word Of Mouth Communication mempengaruhi 26 demografis, gaya kepribadian pilihan hidup dan individu akan individu terhadap MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 berbagai alternatif merek yang tersedia. 2. Lingkungan yang mempengaruhi Lavidge dan Steiner adalah dua ahli yang konsumen Pilihan mengemukakan hirarki ini. Mereka membagi konsumen terhadap merek tahap-tahap pencapaian efektivitas dilihat dari yang tiga komponen menurut suatu konsep sistem konsumen sikap dari konsep psikologi sosial, yaitu dipengaruhi oleh lingkungan mengitarinya, ketika seorang melakukan pembelian suatu merek produk, (Kotler, 2003: 568): mungkin didasari oleh banyak pertimbangan. 1. Tahap Kognitif Mungkin saja seseorang membeli suatu merek Tahap pertama, yaitu tahap kognitif yang produk karena meniru teman atau juga meliputi apa yang dipikirkan dan diketahui mungkin karena tetangga telah lebih dulu oleh individu mengenai suatu objek. Hal ini membeli. didasarkan pada knowledge, opinion, faith dan 3. Stimuli Pemasaran atau Strategi value. Pemasaran Dalam hal mempengaruhi Kognitif terdiri dari tingkat kesadaran/pengetahuan. Tahap ini mengacu ini pemasar berusaha pada alam pikiran konsumen dengan stimuli-stimuli pemasaran Tahap kedua, yaitu tahap afektif, terdiri dari seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen komponen perasaan suka (liking), preferensi bersedia memilih produk yang ditawarkan. (preference) dan keyakinan (conviction). Kondisi- Strategi pemasaran di universitas yang lazim kondisi yang termasuk dalam tahap ini antara dikembangkan oleh pemasar, yaitu yang lain adalah perasaan suka khalayak terhadap berhubungan dengan produk apa yang akan media informasi dan kecenderungan khalayak ditawarkan, penentuan harga jual produk, untuk memilih menggunakan media tersebut strategi promosi dan bagaimana melakukan dibanding media yang lain. Tahap ini distribusi produk kepada konsumen. mengacu pada alam emosi. menggunakan 2. Tahap Afektif 3. Tahap Konatif Hierarchy of Effect menyediakan sudut Tahap ini meliputi tindakan dimana pandang umum untuk menganalisa perilaku konsumen telah mengetahui kelebihan media, komsumen terhadap sebuah produk barang khlayak merasa yakin bahwa media ini dapat atau jasa. Premis dasar model ini adalah memenuhi kebutuhannya akan informasi dan dampak dari pesan yang akan muncul dalam memberikan suatu periode waktu. Pesan mungkin tidak dihadapinya. Tahap ini diwakili oleh tingkat akan menimbulkan respon behavioral yang pembelian (purchase) dalam studi periklanan, segera, tetapi beberapa tahapan efek harus namun pada studi ini diwakili dengan terjadi dengan setiap tahap dipenuhi sebelum tindakan naik ke tahapan berikutnya dalam hirarki informasi yang diberikan (Misalnya: mencari yang ada. formulirnya dan mengajukan beasiswa yang 27 solusi khalayak bagi dalam masalah yang menanggapi MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 informasinya dilihat pada media). Tahap ini gejala yang ada dan mencari keterangan- mengacu pada alam motivasi keterangan secara faktual, baik tentang institusi, sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah (Nazir, 1998: 29) METODOLOGI Paradigma dapat diartikan sebagai suatu sudut pandang dalam melihat suatu fenomena Populasi adalah wilayah generalisasi yang atau gejala sosial (Prasetyo, 2005: 25). terdiri Penelitian mempunyai ini menggunakan paradigma kuantitatif, ini objek atau kuantitas subjek dan yang karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk positivis (klasik). Penelitian dari; menggunakan karena penelitian dipelajari, pendekatan dan kemudian ditarik kesimpulan (Ruslan, 2005: 133). kuantitatif suatu Populasi menekankan secara khusus dalam mengukur dapat diartikan juga sebagai satuan yang variabel-variabel dan pembuktian hipotesis ingin diteliti, atau jumlah total manusia yang yang berkaitan dengan penjelasan suatu cocok dijadikan responden atau yang cukup hubungan (Newman, 1997: 51). relevan dengan suatu penelitian (Lawrence, 2000: 249). Populasi pada penelitian ini adalah Penelitian ini bersifat eksplanatif seluruh mahasiswa baru Program Vokasi yaitu Universitas Indonesia, angkatan 2015. berusaha memberikan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari peneltian ini adalah gambaran Penelitian ini menggunakan teknik penarikan mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian sampel probabilita. Dimana pemilihan sampel ini mencoba untuk melihat pengaruh antara tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti variabel kualitas media dan kualitas pesan tidak didasarkan semata-mata pada keinginan dengan dampak komunikasinya. Karena itu peneliti. penelitian populasi memiliki peluang yang sama untuk dengan sifat seperti ini Ini berarti bahwa setiap unsur dipilih menjadi anggota sampel. membutuhkan sampel dan hipotesis (Bungin, 2005: 27). Sampel ditetapkan berdasarkan Sampel Metode pengumpulan data yang digunakan Random Sampling dimana populasi dianggap dalam penelitian ini adalah survey yang heterogen merupakan salah satu metode penelitian yang tertentu dan terlebih dahulu dikelompokkan biasa digunakan untuk pengumpulan data- dalam beberapa subpopulasi sehingga setiap data kuantitatif (Bovee & Arena, 1992: 188). subpopulasi memiliki anggota sampel yang menurut suatu karakteristik relatif lebih homogen. Survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala- Untuk 28 penelitian ini jumlah sampel MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 ditentukan dengan menggunakan rumus Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (X1) Yamane, yaitu: Keterangan : n WoM/E-WoM (X2) : Besar sampel N : Jumlah populasi d Data yang didapatkan dari survei lapangan : Presisi sebesar 10% atau 0,1 selanjutnya mempercepat N 924 Variabel 9,24 + 1 Faktorfaktor yang mempenga ruhi perilaku mahasiswa (X1) 924 10,24 90,2 = 90 Variabel bebas faktor-faktor yang perilaku konsumen WoM/E-WoM berpengaruh variabel pemilihan terikat dan terhadap jurusan dan WoM/EWoM (X2) universitas. Ho : Variabel bebas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, Pemilihan Jurusan dan Universita s (Y) dan WoM/E-WoM tidak berpengaruh terhadap variabel terikat perhitungan. Analisis data Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Nd2 + 1 mempengaruhi dengan bivariat dan multivariat. dengan rumus Yamane: H1 : statistik dilakukan dalam tiga tahap yaitu univariat, Selanjutnya dihitung besarnya total sampel n= metode dengan Program for Social Science) versi 17.0 untuk terbagi dalam 11 Prodi. n= dianalisis bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical Indonesia berjumlah 924 mahasiswa yang n= akan menggunakan Mahasiswa baru Program Vokasi Universitas n= Pemilihan Jurusan dan Universitas (Y) pemilihan jurusan dan universitas. Dimensi Individual Lingkungan yang mempengaruh i Stimuli Pemasaran atau Strategi Pemasaran Membicarakan Merekomenda sikan Mendorong Kognisi Afeksi Konasi Reliabili tas 0,507 Validi tas 0,510 0,838 0,787 0,839 0,638 0,801 0,568 0,892 0,784 0,921 0.801 0,916 0,808 0,774 0,807 0,815 0,672 HASIL DAN PEMBAHASAN Model Analisis Penelitian 29 MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 Karakteristik Responden yang terbanyak adalah dari jurusan hubungan Analisis ini dilakukan untuk mengetahui masyarakat, yaitu 27 orang (30 % dari total karakteristik responden sampel). Sedangkan yang paling sedikit adalah penelitian ini, yaitu mahasiswa baru Program dari jurusan Administrasi Asuransi dan Vokasi Universitas Indonesia. Aktuaria, yaitu satu orang (1,1 % dari total demografi dari sampel). Dalam survey kuesioner untuk penelitian ini, ada perwakilan dari setiap jurusan di Program Vokasi Universitas Indonesia.Walaupun tingkat keaktifannya dalam berpartisipasi pada survei berbeda-beda. Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari 90 orang mahasiswa baru Program Vokasi Universitas Indonesia sebagai sampel, lebih banyak mengisi kuesioner adalah wanita, yaitu 58 orang (64,4 % dari total sample), kemudian pria ada 32 orang (35,6 % dari total sample Dari hasil tabel uji distribusi frekuensi Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari terhadap jenis kelamin, bisa disimpulkan, 90 orang responden 10 orang (11,1%) yang lebih bersemangat dan tertarik mengisi memiliki pengeluaran rata-rata sebulan di kuesioner penelitian ini adalah mahasiswa bawah 1 juta rupiah, 78 orang (66,1%) wanita. memilki pengeluran rata-rata sebulan 1 juta s/d 2 juta rupiah, dan 2 orang (1,7%) memiliki pengeluaran rata-rata sebulan 3 juta s/d 4 juta. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Program Vokasi Universitas Indonesia berada dalam standar ekonomi menengah keatas. Walaupun begitu, pengeluaran mereka dalam sebulan masih Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari termasuk sangat wajar dan dugaan peneliti, 90 orang responden yang mengisi kuesioner, mereka memiliki gaya hidup standar, sesuai 30 MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 kebutuhan sebagai mahasiswa dan tidak SMA, 8 orang (10 %) dengan teman rumah. berfoya-foya Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa Universitas Program Vokasi lebih sering Indonesia, menghabiskan waktu luangnya dengan teman kampus dan keluarga. H0-1: Tidak ada hubungan positif antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa (X1) bersama-sama WoM/EWom (X2) dengan Pemilihan Jurusan dan Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari Universitas (Y) 90 orang responden, 14 orang (15,5 %) H1-1: Ada hubungan positif antara Faktor- sifatnya periang, 32 orang moody (35,6 %), faktor 42 orang suka bergaul (46,7%) dan 2 orang mahasiswa (X1) bersama-sama WoM/E- (1,7%) penyendiri. Wom (X2) dengan Pemilihan Jurusan dan yang mempengaruhi perilaku Universitas (Y) Dari data berikut dapat disimpulkan, karakter atau sifat mahasiswa Program Vokasi Universitas Indonesia, mayoritas adalah suka bergaul dan moody. Berdasarkan tabel tersebut dapat ditunjukkan beberapa hal sebagai berikut: a. Angka R sebesar 0,738 menunjukkan bahwa hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa (X1) WoM/E-Wom perilaku bersama-sama (X2) dengan Pemilihan Jurusan dan Universitas (Y) adalah kuat Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari b. Angka R Square sebesar 0.545 atau 90 orang responden, 28 orang (31,1 %) 54,5 % variasi Pemilihan Jurusan dan menghabiskan waktu luang mereka bersama Universitas (Y) keluarga, 40 orang (44,4%) dengan teman variabel faktor-faktor kampus, 12 orang (14,4 %) dengan teman 31 dipengaruhi oleh yang MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 mempengaruhi perilaku mahasiswa (X1) bersama-sama WoM/E-Wom Dari persamaan di atas dapat diuraikan (X2). Sementara sisanya 45,5 % sebagai berikut: dijelaskan oleh sebab-sebab lain a. Konstanta: 54.393; artinya tanpa variabel-variabel yang faktor-faktor mempengaruhi perilaku mahasiswa (X1) dan WoM/EWom (X2), maka nilai Pemilihan Jurusan dan Universitas (Y) adalah sebesar 54.393 Dari uji F didapat nilai F-Hitung sebesar b. Koefisien 0.189; artinya setiap 43.735 dengan signifikansi uji sebesar 0,000. penambahan 1 unit faktor-faktor Oleh karena signifikansi uji nilainya lebih yang kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa bentuk persamaan linier: meningkatkan Pemilihan Jurusan mempengaruhi (X1) perilaku akan dan Universitas (Y) sebesar 0.189 Y = a + b1X1 + b2X2 c. Koefisien 0.575; artinya setiap penambahan 1 unit faktor-faktor Sudah tepat dan dapat digunakan yang Dapat dikatakan bahwa variabel Pemilihan mahasiswa Jurusan dan Universitas (Y) dipengaruhi oleh meningkatkan Pemilihan Jurusan variabel faktor-faktor yang mempengaruhi dan Universitas (Y) sebesar 0.575. mempengaruhi (X1) perilaku akan perilaku mahasiswa (X1) dan WoM/E-Wom (X2) secara bersama-sama. Dari pengujian regresi sederhana multivariat Berdasarkan tabel diatas, dapat pada 3 variabel (variabel X1 dan X2 secara dibuat bersamaan persamaan regresi sederhana sebagai berikut: mempengaruhi Y), ternyata variabel Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Jurusan dan Universitas (Y) = perilaku mahasiswa (X1) memiliki pengaruh 54.393 yang lemah terhadap variabel Pemilihan Jurusan mempengaruhi perilaku mahasiswa (X1) + dan Universitas (Y), ditunjukkan dengan 0.575 WoM/E-Wom (X2) angka β = 0.189 berada dalam range 0.10 – + 0.189 faktor-faktor 32 MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 0,29. Sedangkan variabel WoM/E-WoM (X2) jurusan dan universitas. memiliki pengaruh kuat terhadap variabel 3. Dari semua stimuli marketing yang Pemilihan Jurusan dan Universitas (Y), sudah dilakukan oleh universitas, ditunjukkan dengan angka β = β = 0.575 ternyata, berada dalam range 0.50 – 0,69. mempengaruhi yang paling calon besar mahasiswa dalam memutuskan pemilihan jurusan adalah pengaruh dari sosial media. Hal disebabkan oleh budaya generasi PENUTUP SIMPULAN muda di masa ini, yang gemar sekali Penelitian ini dapat menghasilkan kesimpulan berinteraksi di sosial media. Namun, yang dilihat dari hasil uji data statistiknya. ada yang menarik dari hasil stimuli Kesimpulan ini adalah semacam rumusan dan marketing, peringkat kedua yang panduan, bagi praktisi dan akademisi untuk mempengaruhi menentukan dan menguji faktor-faktor yang dalam mempengaruhi mahasiswa universitas adalah karena “talkshow terhadap jurusan dan universitas. Berikut radio”. Hal ini membuktikan, ada adalah kesimpulannya: waktu-waktu tertentu dimana mereka pilihan calon calon memilih mahasiswa jurusan dan 1. Dari uji deskriptif frekuensi, dapat mendengarkan radio secara intens dan disimpulkan, bahwa calon mahasiswa hal ini berpengaruh besar. Dugaan memiliki kesadaran dan keinginan sementara yang besar untuk melanjutkan ke mendengarkan radio di mobil pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. saat berangkat dan pulang sekolah Hal ini peneliti, ditunjukkan dengan, (perlu dari mereka kesimpulan ini) mayoritas penelitian 4. Berkaitan mempersiapkan diri dengan baik, mereka lanjutan dengan untuk WoM/E-WoM, melalui belajar giat dan mengikuti hasil yang diperoleh dari penelitian ini bimbingan les supaya dapat diterima adalah, pengaruh yang dihasilkan dari di universitas dan jurusan yang ketiga mereka inginkan. merekomendari, mendorong) sangat dimensi (membicarakan, terhadap baik jika yang membicarakan adalah tersebut, teman-teman mereka, bukan selebritis ternyata masih yang paling tinggi. atau public figure. Kemudian, untuk Orang tua sebagai faktor pengaruh merekomendasi, utama kepada WoM secara langsung, tetapi 2. Pengaruh orang tua keputusan-keputusan dari lingkungan mereka. cenderung Faktor pengaruh teman, adalah yang pada kedua terkuat dalam mempengaruhi mendorong lebih cenderung melalui keputusan mereka terhadap pemilihan E-WoM (sosmed). 33 dimensi lebih membicarakan dan MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 5. Dari uji pengaruh regresi sederhana Universitas Lahore, Pakistan yang yang dilakukan secara terpisah antara tercantum pada jurnal IISTE tahun variabel X1 dan X2 terhadap Y, 2012. ternyata pengaruh yang dihasilkan pada kedua variabel tersebut sedang. SARAN Hal ini membuktikan bahwa faktor- Rekomendasi yang dapat diberikan oleh faktor umum dan WoM/E-WoM peneliti bagi para praktisi pemasaran dan tidak hubungan masyarakat mempengaruhi pilihan universitas dan pendidikan, yaitu jurusan pada masa sekarang. Calon penentu calon mahasiswa dalam memilih mahasiswa butuh terpaan yang lebih jurusan dan universitas, yang diharapkan tinggi dari kedua variabel tersebut dapat membantu mereka untuk menyusun 6. Pada saat diuji secara bersamaan, dari program pemasaran yang lebih efektif dan cukup pengujian kuat regresi untuk sederhana dan X2 secara rumusan bidang faktor-faktor diterima dengan baik oleh target sasarannya. multivariat pada 3 variabel (variabel X1 dalam Rekomendasinya antara lain: bersamaan 1. Para praktisi dapat mulai mekirkan mempengaruhi Y), ternyata variabel program-program Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak perilaku mahasiswa (X1) memiliki mahasiswa dan teman-temannya, namun pengaruh lemah terhadap variabel program yang target sasarannya adalah Pemilihan Jurusan dan Universitas orang tua mereka. Sosialisasi dan (Y), ditunjukkan dengan angka β = edukasi terhadap informasi umum dan 0.189 berada dalam range 0.10 – 0,29. khusus terhadap sebuah universitas dan Sedangkan variabel WoM/E-WoM jurusan sangat diperlukan oleh orang (X2) memiliki pengaruh kuat terhadap tua calon mahasiswa, supaya mereka variabel dan memiliki gambaran Universitas (Y), ditunjukkan dengan terhadap universitas angka β = β = 0.575 berada dalam tersebut. Pemilihan Jurusan hanya pemasaran ditujukan pada yang calon konprehensif dan jurusan ini 2. Dalam penyusunan program pemasaran, membuktikan, bahwa WoM/E-WoM praktisi harus tetap menyusun semua memiliki pengaruh yang leih kuat program pemasaran dan humas, baik dalam pemilihan yang tradisional ataupun modern (media universitas dan jurusan, dibandingkan baru). Namun, perlu perhatian extra dan dengan faktor-faktor umum. Hal ini pengembangan serius pada program- sesuai dengan yang telah dipaparkan program modern yang bergerak dalam oleh hasil sosial media. Lakukan maintenance dan dari interactivity yang baik, harus ada admin range 0.50 – 0,69. menentukan penelitian penelitian Hal sebelumnya Shahid, Et.al 34 MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 khusus yang mengelola sosial media 5. resmi dari universitas dan jurusan. Perhatian praktisi pemasaran dan humas pada masa sekarang ini, memang 3. Masih berkaitan dengan pemasaran, harus memberikan perhatian extra pada temuan unik dari penelitian ini adalah media baru. Dalam mengenai “talkshow radio”. Meskipun WoM/E-WoM tergolong lebih kuat daripada faktor-faktor umum media tradisional, radio penelitian ini, terbukti ternyata masih memiliki peran penting tradisional. dalam pemasaran pendidikan. Alangkah menarik baiknya, paraktisi pemasaran dan humas pemasran mengenai universitas dan pendidikan, program jurusan. Tidak menutup kemungkinan perencanaan dengan menciptakan sesuatu yang dekat talkshow memasukkan radio dalam pemasaran mereka. Buatlah berpengaru dalam program yang menciptakan pesan dengan dunia generasi muda, seperti 4. Rekomendasi peneliti berkaitan dengan “meme” yang lucu dan menarik, WoM/E-WoM adalah, praktisi marus kegiatan interaktif yang menyenangkan jeli dan terencana dalam menciptakan di sosial media, atau sebuah kegiatan pesan-pesan di media digital, supaya langsung pesan tersebut dapat menjadi WoM di melibatkan platform digital yang berbasis internet sehingga universitas dan jurusan kita (sosial media). Walapun rekomendasi dapat yang dihasilkan oleh WoM secara mereka secara langsung (WoM) atapun langsung, melalui sosmed (E-WoM). namun pembicaraan dan yang para menjadi spektakuler calon buah yang mahasiswa, pembicaraan dorongan yang muncul adalah melalui media digital. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. & John G. Myers (1987). Advertising Management Third Edition. Prentice Hall Anastasi & S. Urbina. 1997. Psycological Testing 7th ed. USA : Prentice-Hall Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Babin, Barry “Modeling Consumer Satisfication And Word Of Universitas Sumatera Utara Mouth Communication: Restorant Petronage Korea” Journal of Servive Marketing Vol.19 pp 133-139 Cheung, Christy. M.K and Matthew K.L. Lee, 2012, What drives consumers to spread electronic word of mouth in online consumer opinionplatform. Decision Support System 53, 218-225, Hongkong. 35 MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS (Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015) Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati Volume 3 Nomor 2,pp 21-36 Guildford, J.P.. 1978. Fundamentals Statistic in Psychology and Education. New York: Mc. Graw-Hill Kotler, Philip & Gary M Armstrong (2010). Principles of Marketing. Prentice Hall. Kotler, Philip (2003). Marketing Management 11th Edition. Prentice Hall. New York. Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2007). Marketing Management. 13th edition. Pearson, Prentice Hall. Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. 1989. Sernovitz, Andy (2009). Word of Mouth Marketing: How Smart Companies Get People Talking. Kaplan Publishing: New York. Shahid, Hassan, Owais Shafique, Omair Hassan Bodla. What Factors Affect a Student’s Choice of a University for Higher Education. Research on Humanities and Social Sciences. ISSN 2221719 (paper) ISSN 2222-2863 (Online). Vol 2., No.10, 2012 Stanton, William J. (1992). Fundamentals of Marketing. McGraw-Hill. Australia. Sunyoto, Danang (2013). Perilaku Konsumen, CAPS (Center of Academy Publishing Service), Yogyakarta. Yarnest. 2004. Panduan Aplikasi Statistik. Malang. Dioma. Sumber Online: http://erlanmuliadi.blogspot.co.id/2011/06/pemasaran-pendidikan.html http://www.kompasiana.com/wawansonjaya/manajemen-pemasaran-perguruantinggi_54f6785fa3331191178b4b37 http://mylivinroom.tumblr.com/post/44611893972/peranan-pemasaran-dalam-perusahaan-danmasyarakat http://www.kompasiana.com/futuremediatrix/apa-itu-digitalmarketing_550e7890813311c82cbc652e. http://latiefpakpahan.com/keunggulan-digital-marketing/ 36