motivasi intrinsik yang mempengaruhi pemilihan jurusan dan

advertisement
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN
JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia 1
Pijar Suciati2
Endang Setiowati3
1,2,3 Laboratorium
Komunikasi, Program Vokasi UI, [email protected] ,[email protected]
[email protected]
Diterima : 1 April 2015
Layak Terbit : 1 Mei 2015
Abstrak
Globalisasi berpengaruh pada semua lini kehidupan. Konsep ini menciptakan paradigma borderless
world, yaitu dunia yang tidak mengenal batas-batas teritorial kedaulatan sebuah negara/bangsa.
Dampak dari kondisi tersebut adalah turut menciptakan kompetisi yang semakin ketat pada berbagai
aspek kehidupan masyarakat, di antaranya dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan,
pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara konvensional semata, melainkan membutuhkan
kemampuan khusus sehingga output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar baik nasional
maupun internasional. Selain perlunya perubahan dalam pengelolaan manajemen institusi
pendidikan, masalah pemasaran lembaga pendidikan pun mutlak diperlukan karena persaingan
antarperguruan tinggi/universitas semakin tinggi. Hal itu terlihat dari munculnya berbagai
perguruan tinggi/universitas yang selalu menawarkan keunggulan masing-masing. Perguruan
tinggi sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan (mahasiswa) karena pada umumnya pendidikan adalah
merupakan proses yang berkelanjutan. Pemasaran lembaga pendidikan, hampir mirip dengan
pemasaran lembaga ekonomi atau pemerintah yang bergerak di bidang jasa.
Namun, apakah benar, semua program pemasaran yang telah dilakukan oleh universitas adalah yang
menjadi faktor dan alasan calon mahasiswa memilih jurusan dan universitas tertentu? Jawabannya
bisa iya, tidak, atau bisa jadi ternyata ada faktor lain yang pengaruhnya lebih besar dari terpaan
marketing. Seperti dugaan awal dari penelitian ini, mungkin ada faktor word of mouth (WoM) atau
electronic word of mouth (E-WoM) yang juga memengaruhi pilihan-pilihan mereka, seperti hasil
penelitian Shahid, Et.al dari Universitas Lahore, Pakistan, yang tercantum pada jurnal IISTE tahun
2012.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor umum dan faktor lain
seperti word of mouth, yang menjadi alasan para mahasiswa baru memilih jurusan dan universitas
tertentu. Untuk mengidentifikasi hal tersebut, penelitian ini akan melakukan pendekatan kuantitatif
melalui survei lapangan kepada mahasiwa-mahasiswa baru di Universitas Indonesia. Hasil penelitian
ini adalah rumusan faktor-faktor penentu calon mahasiswa dalam memilih jurusan dan universitas,
yang diharapkan dapat membantu para praktisi Humas dan marketing untuk menyusun program
pemasaran yang lebih efektif dan diterima dengan baik oleh target sasarannya.
Kata Kunci: marketing, education, university, word of mouth, electronic word of mouth, behavioral factor.
Abstract
Globalization affects all aspects of life. This concept creates a paradigm borderless world, the world
that does not know the limits of the territorial sovereignty of a nation / state. The impact of these
conditions are helped create intense competition in various aspects of community life, including
education. In the world of education, management can not be done conventionally alone, but
requires a special ability that the output of education in accordance with market needs, both
nationally and internationally.
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
In addition to the need for change in the management of the educational institutions, educational
institutions marketing issues was absolutely necessary due to the competition of universities /
university higher. It was seen from the emergence of various colleges / universities that always
offers the advantages of each. Colleges as providers of education services need to learn and have the
initiative to improve customer satisfaction (students) because in general education is an ongoing
process. Marketing educational institutions, almost similar to the marketing of the economy or
government agencies engaged in services.
However, if true, all marketing programs that have been carried out by the university is a factor and
the reason students choose majors and certain universities? The answer could be yes, no, or may be
it turns out there are other factors that influence greater than exposure to marketing. As expected
the start of this study, there may be factors word of mouth (WOM) or electronic word of mouth (eWOM) which also affect their choices, such as research Shahid, Et.al of the University of Lahore,
Pakistan, which are listed in the journal IISTE 2012.
The aim of this study was to identify common factors and other factors such as word of mouth,
which is the reason the new students choose majors and certain universities. To identify them, the
research will perform a quantitative approach through field surveys to students-freshmen at the
University of Indonesia. Results of this research is the formulation of the deciding factors in
choosing majors prospective students and universities, which is expected to help PR and marketing
practitioners to develop a more effective marketing programs and was well received by the target
objectives.
Keywords: marketing, education, university, word of mouth, electronic word of mouth, behavioral
factors.
Tidak hanya dalam pengelolaan manajemen
PENDAHULUAN
pendidikannya, pemasaran untuk lembaga
pendidikan
Globalisasi berpengaruh pada semua aspek
kehidupan.
Konsep
ini
mengenal
kedaulatan
batas-batas
sebuah
diperlukan
karena
persaingan antar Universitas semakin ketat.
menciptakan
Hal itu terlihat dari munculnya berbagai
paradigma borderless world, yaitu dunia yang
tidak
mutlak
Universitas
teritorial
yang
selalu
menawarkan
keunggulannya masing-masing. Perguruan
negara/bangsa.
tinggi
Dampaknya turut menciptakan persaingan
sebagai
lembaga
penyedia
jasa
pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif
yang semakin tinggi pada semua aspek
untuk meningakatkan kepuasan pelanggan
kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan
(mahasiswa)
dunia pendidikan, dimana pengelolaannya
karena
pada
umumnya
pendidikan adalah merupakan proses yang
tidak dapat lagi dilakukan secara tradisional
berkelanjutan.
akan tetapi membutuhkan kemampuan khusus
Pemasaran
lembaga
pendidikan, hampir mirip dengan pemasaran
sehingga output pendidikan akan sesuai
lembaga ekonomi atau pemerintah yang
dengan kebutuhan pangsa pasar baik nasional
bergerak dibidang jasa.
maupun internasional.
22
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
Setiap institusi, organisasi, dan perusahaan
Tetapi, jika permintaan fluktuatif, lebih sulit
memerlukan pemasaran (marketing) untuk
bagi
keberhasilannya dalam menjual barang atau
melakukan
jasa. Strategi pemasaran merupakan hal yang
pendidikan tidak bisa dilihat dan dirasakan
sangat penting bagi perusahaan dimana hal
oleh konsumen sebelum konsumen membeli
tersebut merupakan suatu cara mencapai
atau mendapatkan penyedia jasa pendidikan
tujuan dari sebuah perusahaan.
secara langsung. Konsumen juga tidak dapat
penyedia
jasa
pendidikan
straregi
untuk
pemasaran.
Jasa
memprediksi apa hasil yang akan diperoleh
Terdapat perbedaan dalam mendefinisikan
dengan
istilah pemasaran. Menurut Philip Kotler dan
tersebut, kecuali setelah membelinya. Tujuan
Amstrong
2008)
utama proses ini adalah untuk meningkatkan
pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
mutu pendidikan secara berkelanjutan, terus-
dan managerial yang membuat individu dan
menerus, dan terpadu. Upaya peningkatan
kelompok memperoleh apa yang mereka
mutu pendidikan yang dimaksudkan tidak
butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
sekaligus,
pertukaran timbal balik produk dan nilai
peningkatan mutu pada setiap komponen
dengan orang lain. Definisi pemasaran ini
pendidikan (Muliadi, 2011).
(dalam
Abdul
Majid,
mengonsumsi
tetapi
jasa
dituju
pendidikan
berdasarkan
bersandar pada konsep inti yang meliputi
kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan
Sementara itu, dalam lembaga pendidikan
permintaan (demands). Sedangkan menurut
(Kreighbahum
Stanton (dalam Barnawi & Arifin, 2013)
2010:97-98) pemasaran didefinisikan sebagai
pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
pengolahan yang sistematis dari pertukaran
kegiatan
untuk
nilai-nilai yang sengaja dilakukan untuk
harga,
mempromosikan
usaha
merencanakan,
yang
ditujukan
menentukan
dalam
Muhaimin,
misi-misi
et
al.,
sekolah
mempromosikan dan mendistribusikan barang
berdasarkan kepuasan kebutuhan nyata baik
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
itu untuk stakeholder ataupun masyarakat
pembeli maupun pembeli potensial.
sosial pada umumnya. Dengan kata lain,
pemasaran mengandung unsur pengolahan
Berbeda denagan produk fisik, suatu jasa
dan pertukaran nilai-nilai yang didasarkan
pelayanan pedidikan tidak bisa disimpan. Ia
pada kebutuhan masyarakat umum. Dengan
diproduksi dan dikonsumsi secara bersama.
demikian maka pemasaran perguruan tinggi
Dampaknya terjadi pada sistem pemasaran,
dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan
terutama
perguruan tinggi dalam kegiatan pertukaran
pada
sisi
permintaan.
Jika
permintaan stabil akan memudahkan penyedia
nilai-nilai
jasa pendidikan untuk melakukan persiapan,
perguruan tingi dan kepentingan mahasiswa
baik dari sarana dan prasarana maupun
berdasarkan
peralatan
stakeholder.
teknologi
pendidikan
lainnya.
23
untuk
memenuhi
harapan
dan
kepentingan
kebutuhan
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
Pada dasarnya, tujuan pemasaran perguruan
pasar.
tinggi bukanlah untuk memuaskan pelanggan
perkembangan teknologi yang ada, sudah
semata tetapi juga untuk kepentingan institusi
pasti kita akan tergerus secara perlahan.
itu
sendiri. Pemasaran
bertujuan
Kalau
kita
tidak
mengikuti
untuk
memberikan kenyamanan mahasiswa dalam
Suka tidak suka, trend pemasaran dengan
perkuliahan, misalnya diajar oleh dosen yang
menggunakan media digital memang harus
profesional,
yang
dihadapi. Trend marketing yang dikenal
memadai, kurikulum yang kompetitif, strategi
dengan trend web 2.0 kini berkembang
pembelajaran yang efektif dan lain-lain.
dengan pesat. Belum lagi gempuran media
Sebaliknya pemasaran juga bertujuan untuk
sosial dan pesan viral-nya yang setiap hari
menjaga
seperti:
semakin banyak pengaruh terhadap kehidupan
menjamin kesejahteraan dosen dan karyawan,
kita sehari-hari, membuat perubahan dalam
meningkatkan citra instusi dan mempercepat
mencari informasi. Jika dulu berinteraksi
pengembangan perguruan tinggi.
dengan orang lain hanya dilakukan dengan
sarana
dan
kepentingan
prasarana
institusi
beberapa cara saja, kini dengan kehadiran
Persaingan
antar
lembaga
pendidikan
teknologi
merupakan
sebuah
kenyataan
yang
komunikasi ini bisa berubah dengan drastis.
tak
2.0
telah
membuat
moda
terbantahkan dan berlangsung semakin ketat.
Kondisi demikian semestinya disikapi lembaga
Konsumen pun akhirnya dipengaruhi dan
pendidikan
langkah
diterpa oleh banyak faktor dalam menentukan
menginginkan
universitas dan fakultas. Universitas perlu
dengan
berbagai
antisipatif
jika
mereka
eksistensi
dan
pengembangan
secara
untuk mengetahui lebih dalam dan pasti
berkelanjutan. Beberapa strategi sebenarnya
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
dapat
lembaga
calon mahasiswa dalam menentukan pilihan
memenangkan
tersebut. seperti hasil penelitian Shahid, Et.al
persaingan antar lembaga. Salah satunya ada
dari Universitas Lahore, Pakistan yang
strategi pemasaran atau marketing.
tercantum pada jurnal IISTE tahun 2012.
dilakukan
pendidikan
oleh
jika
ingin
sebuah
Peran marketing, WoM, dan faktor-faktor
Berbicara
mengenai
strategi
pemasaran
umum
yang
mempengaruhi
perilaku
modern, saat ini memang telah terjadi
konsumen, memiliki dampak pada pemilihan
perubahan besar dalam dunia bisnis. Media
keputusan pada mahasiswa dalam memilih
promosi adalah salah satu hal yang mengalami
jurusan dan universitas. Dalam penelitian
perubahan drastis. Semakin dekatnya dunia
tersebut, ditemukan bahwa, yang paling
maya dengan kehidupan sehari-hari kita,
mempengaruhi
membuat era digitalisasi tidak bisa kita
universitas adalah word of mouth (WoM)
hindari. Mau tak mau kita harus mengikuti
dibandingkan
perkembangan ini jika ingin memenangkan
Sedangkan marketing memiliki peran yang
24
pemilihan
dengan
jurusan
faktor-faktor
dan
lain.
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
tidak terlalu penting dalam pengambilan
definisi
keputusan.
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang
pemasaran
adalah
ditujukan
untuk
sistem
merencanakan,
Penelitian ini akan melakukan uji secara
menentukan
kuantitatif kepada mahasiswa/i yang memiliki
mendistribusikan barang atau jasa yang
karakteristik
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
berbeda
dengan
penelitian
sebelumnya. Data dari hasil penelitian ini
diharapkan
akan
sangat
harga,
suatu
mempromosikan
dan
yang ada maupun pembeli potensial.
membantu
universitas-universitas di Indonesia untuk
Digital Marketing adalah cara marketing
merencanakan
untuk
program
pemasaran
dan
kehumasan yang jitu serta tepat sasaran.
sebuah
brand
atau
produk
menggunakan media digital. Yang termasuk
Media Digital antara lain adalah : Television,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Radio, Internet, Mobile, Social Media dan
mengidentifikasi faktor-faktor umum dan
berbagai media digital media lainnya, dimana
faktor lain seperti word of mouth, yang menjadi
teknik-teknik internet marketing termasuk
alasan para mahasiswa baru memilih jurusan
dalam kategori Digital Marketing.
dan
universitas
tertentu.
Untuk
mengidentifikasi hal tersebut, penelitian ini
Apa
akan
kuantitatif
Marketing
dibandingkan
melalui survey lapangan kepada mahasiwa-
Marketing
yang
mahasiswa baru di Universitas Indonesia.
pemasaran offline seperti door to door,
Hasil penelitian ini adalah rumusan faktor-
penyebaran marketing kit seperti (brosur,
faktor
leafet dan poster), billboard, iklan media cetak
melakukan
penentu
memilih
pendekatan
calon
jurusan
dan
mahasiswa
dalam
universitas,
yang
seperti
yang
menjadi
(koran,
kelebihan
lebih
majalah,
Digital
Conventional
mengandalkan
dan
lain-lain)
diharapkan dapat membantu para praktisi
telemarketing lewat telpon. Bisa dibilang
Humas dan marketing untuk menyusun
Digital Marketing menggunakan tools yang
program pemasaran yang lebih efektif dan
dapat
diterima dengan baik oleh target sasarannya.
Anda, bayangkan dengan website dan social
mengefektifkan
kinerja
pemasaran
media maka kita bisa menjangkau pemasaran
Kotler
(2001)
definisi
ke seluruh belahan dunia tanpa dengan
berarti bekerja dengan pasar
mudah, bayangkan bila Anda menggunakan
sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang
media conventional maka effort yang Anda
potensial
butuhkan lebih besar untuk menjangkau pasar
pemasaran
dengan
mengemukakan
maksud
memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
yang begitu besar.
keberhasilan
pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari
Word of mouth (komunikasi dari mulut ke
suatu perusahaan. Menurut Stanton (2001),
mulut) sekarang ini menjadi sangat efektif
25
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
karena perkembangan teknologi yang begitu
tersebut berhasil tau tidak Menurut Babin,
pesat membuat, para konsumen dengan
Barry “Modeling Consumer Satisfication And
mudah membicarakan suatu produk, selain
Word Of Universitas Sumatera Utara Mouth
ketika bertatap muka, word of mouth juga
Communication: Restorant Petronage Korea”
dapat terjadi melaui media internet melalui
Journal of Servive Marketing Vol.19 pp 133-139.
jejaring sosial dan juga media handphone
Indikator Word Of Mouth Communication
yang memungkinkan terjadinya word of
adalah sebagai Berkut :
mouth. Yang akhirnya teknologi makin
1. Membicarakan
mempercepat
sampainya
bahasa
lisan.
Kemauan seseorang untuk membicarakan hal-
Kemajuan teknologi tersebut mengasilkan apa
hal positif tentang kualitas produk kepada
yang kita kenal dengan Electronic Word of
orang lain. Konsumen berharap mendaptkan
Mouth (E-WoM).
kepuasan yang maksimal dan memiliki bahan
menarik untuk dibicarakan dengan orang.
Electronic word of mouth (e-WOM) berbeda
2. Merekomendasikan
dengan traditional word of mouth, menurut
Konsumen menginginkan produk yang bias
Cheung dan Lee (2012), ada beberapa
memuaskan
perbedaan antara electronic word of mouth (e-
dibandingkan dengan yang lain, sehingga bias
WOM) dengan traditional word of mouth.
di rekomendasikan kepada orang lain.
dan
memiliki
keunggulan
3. Mendorong
Pertama, tidak seperti traditional WOM, epenggunaan
Dorongan terhadap teman atau relasi untuk
teknologi elektronik seperti forum diskusi
melakukan transaksi atas produk dan jasa.
online, blog, electronic bulletin board, dan social
Konsumen menginginkan timbale balikyang
media. Kedua, e-WOM lebih mudah diakses
menarik pada saat mempengaruhi orang lain
daripada traditional WOM, sebagian besar
untuk memakai produk atau jasa yang telah
informasi berbasis teks di internet yang dapat
diberitahukan.
WOM
terjadi
pada
saat
diarsipkan yang kemudian hari dapat diakses
kembali. Ketiga, e-WOM lebih mudah diukur
Menurut Sunyoto (2013:82) terdapat tiga
daripada traditional WOM. Terakhir, sifat
faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen
dari e-WOM dimana tidak dapat melakukan
yaitu:
1. Konsumen Individual
penilaian kredibilitas dari pengirim dan
pesanya. Seseorang hanya dapat menilai
Pilihan untuk membeli suatu produk dengan
kredibilitas
merk tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang
komunikator
melalui
sistem
ada pada diri konsumen seperti kebutuhan,
reputasi online.
persepsi terhadap kharakteristik merek, sikap,
Didalam word of mouth communication
kondisi
terdapat beberapa hal yang digunakan untuk
kharakteristik
mengukur Word Of Mouth Communication
mempengaruhi
26
demografis,
gaya
kepribadian
pilihan
hidup
dan
individu
akan
individu
terhadap
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
berbagai alternatif merek yang tersedia.
2. Lingkungan
yang
mempengaruhi
Lavidge dan Steiner adalah dua ahli yang
konsumen
Pilihan
mengemukakan hirarki ini. Mereka membagi
konsumen
terhadap
merek
tahap-tahap pencapaian efektivitas dilihat dari
yang
tiga komponen menurut suatu konsep sistem
konsumen
sikap dari konsep psikologi sosial, yaitu
dipengaruhi
oleh
lingkungan
mengitarinya,
ketika
seorang
melakukan pembelian suatu merek produk,
(Kotler, 2003: 568):
mungkin didasari oleh banyak pertimbangan.
1. Tahap Kognitif
Mungkin saja seseorang membeli suatu merek
Tahap pertama, yaitu tahap kognitif yang
produk karena meniru teman atau juga
meliputi apa yang dipikirkan dan diketahui
mungkin karena tetangga telah lebih dulu
oleh individu mengenai suatu objek. Hal ini
membeli.
didasarkan pada knowledge, opinion, faith dan
3. Stimuli
Pemasaran
atau
Strategi
value.
Pemasaran
Dalam
hal
mempengaruhi
Kognitif
terdiri
dari
tingkat
kesadaran/pengetahuan. Tahap ini mengacu
ini
pemasar
berusaha
pada alam pikiran
konsumen
dengan
stimuli-stimuli
pemasaran
Tahap kedua, yaitu tahap afektif, terdiri dari
seperti iklan dan sejenisnya agar konsumen
komponen perasaan suka (liking), preferensi
bersedia memilih produk yang ditawarkan.
(preference) dan keyakinan (conviction). Kondisi-
Strategi pemasaran di universitas yang lazim
kondisi yang termasuk dalam tahap ini antara
dikembangkan oleh pemasar, yaitu yang
lain adalah perasaan suka khalayak terhadap
berhubungan dengan produk apa yang akan
media informasi dan kecenderungan khalayak
ditawarkan, penentuan harga jual produk,
untuk memilih menggunakan media tersebut
strategi promosi dan bagaimana melakukan
dibanding media yang lain. Tahap ini
distribusi produk kepada konsumen.
mengacu pada alam emosi.
menggunakan
2. Tahap Afektif
3. Tahap Konatif
Hierarchy
of
Effect
menyediakan
sudut
Tahap
ini
meliputi
tindakan
dimana
pandang umum untuk menganalisa perilaku
konsumen telah mengetahui kelebihan media,
komsumen terhadap sebuah produk barang
khlayak merasa yakin bahwa media ini dapat
atau jasa. Premis dasar model ini adalah
memenuhi kebutuhannya akan informasi dan
dampak dari pesan yang akan muncul dalam
memberikan
suatu periode waktu. Pesan mungkin tidak
dihadapinya. Tahap ini diwakili oleh tingkat
akan menimbulkan respon behavioral yang
pembelian (purchase) dalam studi periklanan,
segera, tetapi beberapa tahapan efek harus
namun pada studi ini diwakili dengan
terjadi dengan setiap tahap dipenuhi sebelum
tindakan
naik ke tahapan berikutnya dalam hirarki
informasi yang diberikan (Misalnya: mencari
yang ada.
formulirnya dan mengajukan beasiswa yang
27
solusi
khalayak
bagi
dalam
masalah
yang
menanggapi
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
informasinya dilihat pada media). Tahap ini
gejala yang ada dan mencari keterangan-
mengacu pada alam motivasi
keterangan secara faktual, baik tentang
institusi, sosial, ekonomi, atau politik dari
suatu kelompok atau suatu daerah (Nazir,
1998: 29)
METODOLOGI
Paradigma dapat diartikan sebagai suatu
sudut pandang dalam melihat suatu fenomena
Populasi adalah wilayah generalisasi yang
atau gejala sosial (Prasetyo, 2005: 25).
terdiri
Penelitian
mempunyai
ini
menggunakan
paradigma
kuantitatif,
ini
objek
atau
kuantitas
subjek
dan
yang
karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
positivis (klasik).
Penelitian
dari;
menggunakan
karena
penelitian
dipelajari,
pendekatan
dan
kemudian
ditarik
kesimpulan (Ruslan, 2005: 133).
kuantitatif
suatu
Populasi
menekankan secara khusus dalam mengukur
dapat diartikan juga sebagai satuan yang
variabel-variabel dan pembuktian hipotesis
ingin diteliti, atau jumlah total manusia yang
yang berkaitan dengan penjelasan suatu
cocok dijadikan responden atau yang cukup
hubungan (Newman, 1997: 51).
relevan dengan suatu penelitian (Lawrence,
2000: 249). Populasi pada penelitian ini adalah
Penelitian
ini
bersifat
eksplanatif
seluruh mahasiswa baru Program Vokasi
yaitu
Universitas Indonesia, angkatan 2015.
berusaha memberikan penjelasan tentang
mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi.
Hasil akhir dari peneltian ini adalah gambaran
Penelitian ini menggunakan teknik penarikan
mengenai hubungan sebab akibat. Penelitian
sampel probabilita. Dimana pemilihan sampel
ini mencoba untuk melihat pengaruh antara
tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti
variabel kualitas media dan kualitas pesan
tidak didasarkan semata-mata pada keinginan
dengan dampak komunikasinya. Karena itu
peneliti.
penelitian
populasi memiliki peluang yang sama untuk
dengan
sifat
seperti
ini
Ini berarti bahwa setiap unsur
dipilih menjadi anggota sampel.
membutuhkan sampel dan hipotesis (Bungin,
2005: 27).
Sampel
ditetapkan
berdasarkan
Sampel
Metode pengumpulan data yang digunakan
Random Sampling dimana populasi dianggap
dalam penelitian ini adalah survey yang
heterogen
merupakan salah satu metode penelitian yang
tertentu dan terlebih dahulu dikelompokkan
biasa digunakan untuk pengumpulan data-
dalam beberapa subpopulasi sehingga setiap
data kuantitatif (Bovee & Arena, 1992: 188).
subpopulasi memiliki anggota sampel yang
menurut
suatu
karakteristik
relatif lebih homogen.
Survey adalah penyelidikan yang diadakan
untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-
Untuk
28
penelitian
ini
jumlah
sampel
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
ditentukan
dengan
menggunakan
rumus
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perilaku
konsumen (X1)
Yamane, yaitu:
Keterangan :
n
WoM/E-WoM
(X2)
: Besar sampel
N
: Jumlah populasi
d
Data yang didapatkan dari survei lapangan
: Presisi sebesar 10% atau 0,1
selanjutnya
mempercepat
N
924
Variabel
9,24 + 1
Faktorfaktor
yang
mempenga
ruhi
perilaku
mahasiswa
(X1)
924
10,24
90,2 = 90
Variabel bebas faktor-faktor yang
perilaku
konsumen
WoM/E-WoM
berpengaruh
variabel
pemilihan
terikat
dan
terhadap
jurusan
dan
WoM/EWoM (X2)
universitas.
Ho : Variabel bebas faktor-faktor yang
mempengaruhi
perilaku
konsumen,
Pemilihan
Jurusan
dan
Universita
s
(Y)
dan
WoM/E-WoM tidak berpengaruh terhadap
variabel
terikat
perhitungan.
Analisis
data
Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas
Nd2 + 1
mempengaruhi
dengan
bivariat dan multivariat.
dengan rumus Yamane:
H1 :
statistik
dilakukan dalam tiga tahap yaitu univariat,
Selanjutnya dihitung besarnya total sampel
n=
metode
dengan
Program for Social Science) versi 17.0 untuk
terbagi dalam 11 Prodi.
n=
dianalisis
bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical
Indonesia berjumlah 924 mahasiswa yang
n=
akan
menggunakan
Mahasiswa baru Program Vokasi Universitas
n=
Pemilihan Jurusan
dan Universitas (Y)
pemilihan
jurusan
dan
universitas.
Dimensi
Individual
Lingkungan
yang
mempengaruh
i
Stimuli
Pemasaran
atau Strategi
Pemasaran
Membicarakan
Merekomenda
sikan
Mendorong
Kognisi
Afeksi
Konasi
Reliabili
tas
0,507
Validi
tas
0,510
0,838
0,787
0,839
0,638
0,801
0,568
0,892
0,784
0,921
0.801
0,916
0,808
0,774
0,807
0,815
0,672
HASIL DAN PEMBAHASAN
Model Analisis Penelitian
29
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
Karakteristik Responden
yang terbanyak adalah dari jurusan hubungan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui
masyarakat, yaitu 27 orang (30 % dari total
karakteristik
responden
sampel). Sedangkan yang paling sedikit adalah
penelitian ini, yaitu mahasiswa baru Program
dari jurusan Administrasi Asuransi dan
Vokasi Universitas Indonesia.
Aktuaria, yaitu satu orang (1,1 % dari total
demografi
dari
sampel).
Dalam survey kuesioner untuk penelitian ini,
ada perwakilan dari setiap jurusan di Program
Vokasi
Universitas
Indonesia.Walaupun
tingkat keaktifannya dalam berpartisipasi
pada survei berbeda-beda.
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari
90 orang mahasiswa baru Program Vokasi
Universitas Indonesia sebagai sampel, lebih
banyak mengisi kuesioner adalah wanita, yaitu
58 orang (64,4 % dari total sample), kemudian
pria ada 32 orang (35,6 % dari total sample
Dari hasil tabel uji distribusi frekuensi
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari
terhadap jenis kelamin, bisa disimpulkan,
90 orang responden 10 orang (11,1%)
yang lebih bersemangat dan tertarik mengisi
memiliki pengeluaran rata-rata sebulan di
kuesioner penelitian ini adalah mahasiswa
bawah 1 juta rupiah, 78 orang (66,1%)
wanita.
memilki pengeluran rata-rata sebulan 1 juta
s/d 2 juta rupiah,
dan 2 orang (1,7%)
memiliki pengeluaran rata-rata sebulan 3 juta
s/d 4 juta.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa
Program
Vokasi
Universitas
Indonesia berada dalam standar ekonomi
menengah
keatas.
Walaupun
begitu,
pengeluaran mereka dalam sebulan masih
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari
termasuk sangat wajar dan dugaan peneliti,
90 orang responden yang mengisi kuesioner,
mereka memiliki gaya hidup standar, sesuai
30
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
kebutuhan sebagai mahasiswa dan
tidak
SMA, 8 orang (10 %) dengan teman rumah.
berfoya-foya
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
mayoritas
mahasiswa
Universitas
Program
Vokasi
lebih
sering
Indonesia,
menghabiskan waktu luangnya dengan teman
kampus dan keluarga.
H0-1: Tidak ada hubungan positif antara
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
mahasiswa (X1) bersama-sama WoM/EWom (X2) dengan Pemilihan Jurusan dan
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari
Universitas (Y)
90 orang responden, 14 orang (15,5 %)
H1-1: Ada hubungan positif antara Faktor-
sifatnya periang, 32 orang moody (35,6 %),
faktor
42 orang suka bergaul (46,7%) dan 2 orang
mahasiswa (X1) bersama-sama WoM/E-
(1,7%) penyendiri.
Wom (X2) dengan Pemilihan Jurusan dan
yang
mempengaruhi
perilaku
Universitas (Y)
Dari data berikut dapat disimpulkan, karakter
atau
sifat
mahasiswa
Program
Vokasi
Universitas Indonesia, mayoritas adalah suka
bergaul dan moody.
Berdasarkan tabel tersebut dapat ditunjukkan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Angka R sebesar 0,738 menunjukkan
bahwa hubungan antara faktor-faktor
yang
mempengaruhi
mahasiswa
(X1)
WoM/E-Wom
perilaku
bersama-sama
(X2)
dengan
Pemilihan Jurusan dan Universitas
(Y) adalah kuat
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, dari
b. Angka R Square sebesar 0.545 atau
90 orang responden, 28 orang (31,1 %)
54,5 % variasi Pemilihan Jurusan dan
menghabiskan waktu luang mereka bersama
Universitas
(Y)
keluarga, 40 orang (44,4%) dengan teman
variabel
faktor-faktor
kampus, 12 orang (14,4 %) dengan teman
31
dipengaruhi
oleh
yang
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
mempengaruhi perilaku mahasiswa
(X1) bersama-sama WoM/E-Wom
Dari persamaan di atas dapat diuraikan
(X2). Sementara sisanya 45,5 %
sebagai berikut:
dijelaskan oleh sebab-sebab lain
a. Konstanta: 54.393; artinya tanpa
variabel-variabel
yang
faktor-faktor
mempengaruhi
perilaku
mahasiswa (X1) dan WoM/EWom (X2), maka nilai Pemilihan
Jurusan
dan
Universitas
(Y)
adalah sebesar 54.393
Dari uji F didapat nilai F-Hitung sebesar
b. Koefisien 0.189; artinya setiap
43.735 dengan signifikansi uji sebesar 0,000.
penambahan 1 unit faktor-faktor
Oleh karena signifikansi uji nilainya lebih
yang
kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa
bentuk persamaan linier:
meningkatkan Pemilihan Jurusan
mempengaruhi
(X1)
perilaku
akan
dan Universitas (Y) sebesar 0.189
Y = a + b1X1 + b2X2
c. Koefisien 0.575; artinya setiap
penambahan 1 unit faktor-faktor
Sudah tepat dan dapat digunakan
yang
Dapat dikatakan bahwa variabel Pemilihan
mahasiswa
Jurusan dan Universitas (Y) dipengaruhi oleh
meningkatkan Pemilihan Jurusan
variabel faktor-faktor yang mempengaruhi
dan Universitas (Y) sebesar 0.575.
mempengaruhi
(X1)
perilaku
akan
perilaku mahasiswa (X1) dan WoM/E-Wom
(X2) secara bersama-sama.
Dari pengujian regresi sederhana multivariat
Berdasarkan
tabel
diatas,
dapat
pada 3 variabel (variabel X1 dan X2 secara
dibuat
bersamaan
persamaan regresi sederhana sebagai berikut:
mempengaruhi
Y),
ternyata
variabel Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemilihan Jurusan dan Universitas (Y) =
perilaku mahasiswa (X1) memiliki pengaruh
54.393
yang
lemah terhadap variabel Pemilihan Jurusan
mempengaruhi perilaku mahasiswa (X1) +
dan Universitas (Y), ditunjukkan dengan
0.575 WoM/E-Wom (X2)
angka β = 0.189 berada dalam range 0.10 –
+
0.189
faktor-faktor
32
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
0,29. Sedangkan variabel WoM/E-WoM (X2)
jurusan dan universitas.
memiliki pengaruh kuat terhadap variabel
3. Dari semua stimuli marketing yang
Pemilihan Jurusan dan Universitas (Y),
sudah dilakukan oleh universitas,
ditunjukkan dengan angka β = β = 0.575
ternyata,
berada dalam range 0.50 – 0,69.
mempengaruhi
yang
paling
calon
besar
mahasiswa
dalam memutuskan pemilihan jurusan
adalah pengaruh dari sosial media.
Hal disebabkan oleh budaya generasi
PENUTUP
SIMPULAN
muda di masa ini, yang gemar sekali
Penelitian ini dapat menghasilkan kesimpulan
berinteraksi di sosial media. Namun,
yang dilihat dari hasil uji data statistiknya.
ada yang menarik dari hasil stimuli
Kesimpulan ini adalah semacam rumusan dan
marketing, peringkat kedua yang
panduan, bagi praktisi dan akademisi untuk
mempengaruhi
menentukan dan menguji faktor-faktor yang
dalam
mempengaruhi
mahasiswa
universitas adalah karena “talkshow
terhadap jurusan dan universitas. Berikut
radio”. Hal ini membuktikan, ada
adalah kesimpulannya:
waktu-waktu tertentu dimana mereka
pilihan
calon
calon
memilih
mahasiswa
jurusan
dan
1. Dari uji deskriptif frekuensi, dapat
mendengarkan radio secara intens dan
disimpulkan, bahwa calon mahasiswa
hal ini berpengaruh besar. Dugaan
memiliki kesadaran dan keinginan
sementara
yang besar untuk melanjutkan ke
mendengarkan radio di mobil pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
saat berangkat dan pulang sekolah
Hal
ini
peneliti,
ditunjukkan
dengan,
(perlu
dari
mereka
kesimpulan ini)
mayoritas
penelitian
4. Berkaitan
mempersiapkan diri dengan baik,
mereka
lanjutan
dengan
untuk
WoM/E-WoM,
melalui belajar giat dan mengikuti
hasil yang diperoleh dari penelitian ini
bimbingan les supaya dapat diterima
adalah, pengaruh yang dihasilkan dari
di universitas dan jurusan yang
ketiga
mereka inginkan.
merekomendari, mendorong) sangat
dimensi
(membicarakan,
terhadap
baik jika yang membicarakan adalah
tersebut,
teman-teman mereka, bukan selebritis
ternyata masih yang paling tinggi.
atau public figure. Kemudian, untuk
Orang tua sebagai faktor pengaruh
merekomendasi,
utama
kepada WoM secara langsung, tetapi
2. Pengaruh
orang
tua
keputusan-keputusan
dari
lingkungan
mereka.
cenderung
Faktor pengaruh teman, adalah yang
pada
kedua terkuat dalam mempengaruhi
mendorong lebih cenderung melalui
keputusan mereka terhadap pemilihan
E-WoM (sosmed).
33
dimensi
lebih
membicarakan
dan
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
5. Dari uji pengaruh regresi sederhana
Universitas Lahore, Pakistan yang
yang dilakukan secara terpisah antara
tercantum pada jurnal IISTE tahun
variabel X1 dan X2 terhadap Y,
2012.
ternyata pengaruh yang dihasilkan
pada kedua variabel tersebut sedang.
SARAN
Hal ini membuktikan bahwa faktor-
Rekomendasi yang dapat diberikan oleh
faktor umum dan WoM/E-WoM
peneliti bagi para praktisi pemasaran dan
tidak
hubungan
masyarakat
mempengaruhi pilihan universitas dan
pendidikan,
yaitu
jurusan pada masa sekarang. Calon
penentu calon mahasiswa dalam memilih
mahasiswa butuh terpaan yang lebih
jurusan dan universitas, yang diharapkan
tinggi dari kedua variabel tersebut
dapat membantu mereka untuk menyusun
6. Pada saat diuji secara bersamaan, dari
program pemasaran yang lebih efektif dan
cukup
pengujian
kuat
regresi
untuk
sederhana
dan
X2
secara
rumusan
bidang
faktor-faktor
diterima dengan baik oleh target sasarannya.
multivariat pada 3 variabel (variabel
X1
dalam
Rekomendasinya antara lain:
bersamaan
1. Para praktisi dapat mulai mekirkan
mempengaruhi Y), ternyata variabel
program-program
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tidak
perilaku mahasiswa (X1) memiliki
mahasiswa dan teman-temannya, namun
pengaruh lemah terhadap variabel
program yang target sasarannya adalah
Pemilihan Jurusan dan Universitas
orang tua mereka. Sosialisasi dan
(Y), ditunjukkan dengan angka β =
edukasi terhadap informasi umum dan
0.189 berada dalam range 0.10 – 0,29.
khusus terhadap sebuah universitas dan
Sedangkan variabel WoM/E-WoM
jurusan sangat diperlukan oleh orang
(X2) memiliki pengaruh kuat terhadap
tua calon mahasiswa, supaya mereka
variabel
dan
memiliki
gambaran
Universitas (Y), ditunjukkan dengan
terhadap
universitas
angka β = β = 0.575 berada dalam
tersebut.
Pemilihan
Jurusan
hanya
pemasaran
ditujukan
pada
yang
calon
konprehensif
dan
jurusan
ini
2. Dalam penyusunan program pemasaran,
membuktikan, bahwa WoM/E-WoM
praktisi harus tetap menyusun semua
memiliki pengaruh yang leih kuat
program pemasaran dan humas, baik
dalam
pemilihan
yang tradisional ataupun modern (media
universitas dan jurusan, dibandingkan
baru). Namun, perlu perhatian extra dan
dengan faktor-faktor umum. Hal ini
pengembangan serius pada program-
sesuai dengan yang telah dipaparkan
program modern yang bergerak dalam
oleh
hasil
sosial media. Lakukan maintenance dan
dari
interactivity yang baik, harus ada admin
range
0.50
–
0,69.
menentukan
penelitian
penelitian
Hal
sebelumnya
Shahid,
Et.al
34
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
khusus yang mengelola sosial media
5.
resmi dari universitas dan jurusan.
Perhatian
praktisi
pemasaran
dan
humas pada masa sekarang ini, memang
3. Masih berkaitan dengan pemasaran,
harus memberikan perhatian extra pada
temuan unik dari penelitian ini adalah
media baru. Dalam
mengenai “talkshow radio”. Meskipun
WoM/E-WoM
tergolong
lebih kuat daripada faktor-faktor umum
media
tradisional,
radio
penelitian ini,
terbukti
ternyata masih memiliki peran penting
tradisional.
dalam pemasaran pendidikan. Alangkah
menarik
baiknya, paraktisi pemasaran dan humas
pemasran mengenai universitas dan
pendidikan,
program
jurusan. Tidak menutup kemungkinan
perencanaan
dengan menciptakan sesuatu yang dekat
talkshow
memasukkan
radio
dalam
pemasaran mereka.
Buatlah
berpengaru
dalam
program
yang
menciptakan
pesan
dengan dunia generasi muda, seperti
4. Rekomendasi peneliti berkaitan dengan
“meme”
yang
lucu
dan
menarik,
WoM/E-WoM adalah, praktisi marus
kegiatan interaktif yang menyenangkan
jeli dan terencana dalam menciptakan
di sosial media, atau sebuah kegiatan
pesan-pesan di media digital, supaya
langsung
pesan tersebut dapat menjadi WoM di
melibatkan
platform digital yang berbasis internet
sehingga universitas dan jurusan kita
(sosial media). Walapun rekomendasi
dapat
yang dihasilkan oleh WoM secara
mereka secara langsung (WoM) atapun
langsung,
melalui sosmed (E-WoM).
namun
pembicaraan
dan
yang
para
menjadi
spektakuler
calon
buah
yang
mahasiswa,
pembicaraan
dorongan yang muncul adalah melalui
media digital.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. & John G. Myers (1987). Advertising Management Third Edition. Prentice Hall
Anastasi & S. Urbina. 1997. Psycological Testing 7th ed. USA : Prentice-Hall
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Babin, Barry “Modeling Consumer Satisfication And Word Of Universitas Sumatera Utara Mouth
Communication: Restorant Petronage Korea” Journal of Servive Marketing Vol.19 pp 133-139
Cheung, Christy. M.K and Matthew K.L. Lee, 2012, What drives consumers to spread electronic
word of mouth in online consumer opinionplatform. Decision Support System 53, 218-225,
Hongkong.
35
MOTIVASI INTRINSIK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN DAN UNIVERSITAS
(Studi Pada Mahasiswa Baru Program Vokasi Universitas Indonesia Angkatan 2015)
Amelita Lusia,Pijar Suciati,Endang Setiowati
Volume 3 Nomor 2,pp 21-36
Guildford, J.P.. 1978. Fundamentals Statistic in Psychology and Education. New York: Mc. Graw-Hill
Kotler, Philip & Gary M Armstrong (2010). Principles of Marketing. Prentice Hall.
Kotler, Philip (2003). Marketing Management 11th Edition. Prentice Hall. New York.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller (2007). Marketing Management. 13th edition. Pearson, Prentice
Hall.
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. 1989.
Sernovitz, Andy (2009). Word of Mouth Marketing: How Smart Companies Get People Talking. Kaplan
Publishing: New York.
Shahid, Hassan, Owais Shafique, Omair Hassan Bodla. What Factors Affect a Student’s Choice of a
University for Higher Education. Research on Humanities and Social Sciences. ISSN 2221719 (paper) ISSN 2222-2863 (Online). Vol 2., No.10, 2012
Stanton, William J. (1992). Fundamentals of Marketing. McGraw-Hill. Australia.
Sunyoto, Danang (2013). Perilaku Konsumen, CAPS (Center of Academy Publishing Service),
Yogyakarta.
Yarnest. 2004. Panduan Aplikasi Statistik. Malang. Dioma.
Sumber Online:
http://erlanmuliadi.blogspot.co.id/2011/06/pemasaran-pendidikan.html
http://www.kompasiana.com/wawansonjaya/manajemen-pemasaran-perguruantinggi_54f6785fa3331191178b4b37
http://mylivinroom.tumblr.com/post/44611893972/peranan-pemasaran-dalam-perusahaan-danmasyarakat
http://www.kompasiana.com/futuremediatrix/apa-itu-digitalmarketing_550e7890813311c82cbc652e.
http://latiefpakpahan.com/keunggulan-digital-marketing/
36
Download