pembuatan video dokumenter biografi dengan pendekatan

advertisement
PEMBUATAN VIDEO
DOKUMENTER BIOGRAFI DENGAN PENDEKATAN DIRECT CINEMA ATAU
OBSERVATORY, FREE CINEMA
BERJUDUL “THE TRAFFIC ARTIS”
Rendy Yuda Pramana
07510160014
[email protected]
ABSTRAK
Polisi cepek merupakan kiasan atau sebutan yang menggambarkan dari seseorang yang
mengantur jalanan di setiap sudut jalan raya. Sebutan tersebut muncul karana suatu kebiasaan
para pengguna jalan memberikan uang receh kepada para pengatur liar ini. Bagi masyarakat yang
tidak memiliki pekerjaan menjadi polisi cepek merupakan alternatif penghasilan. Hal ini tidak
bagi Sutrisno salah satu polisi cepek di daerah kutisari yang mengaku menjadi polisi cepek
adalah panggilan dari hati. Hal ini terjadi pada saat Sutrisno melihat pertengkaran yang terjadi di
pertigaan kutisari. Seketika itu juga Sutrisno mempunyai ide untuk mulai mengatur dan
meninggalkan oekerjaan lamanya. Ide menggunakan kostum pada saat mengatur Sutrisno
gunakan untuk memberikan hiburan bagi para pengguna jalan. Hampir setiap hari Sutrismo
membuat kostum dari bahan dan peralatan sederhana. Sutrisno tidak ragu menggunakan uang
hasil menyepeknya untuk membeli barang barang baru demi untuk membuat kostum yang baru.
Dalam berkostum Sutrisno selalu memberikan makna kepada ciptaannya. Dengan gayanya yang
unik Sutrisno dikenal sebagai sosok humoris, sangking terlalu humoris tidak sedikit warga yang
mengiranya gila. Namun sebenarnya Sutrisno emimiliki wawasan yang sangat luas. Dikarnakan
Sutrisnno memiliki kebiasaan membaca dan mendengarkan radio berita. Selain itu Sutrisno
memiliki pemahaman yang luas terhadap agamanya sendiri maupun orang lain. Melihat
1
2
fenomena tersebut penulis berusaha menampilkan Sutrisno dalam bentuk film dokumenter. Film
dipilih karna dapat membentuk dan “menghadirkan kembali” realitas berdasarkan kode-kode,
konvensi-konvensi, dan ideologi dari kebudayaan. Sedangkan dokumenter dipilih karena mampu
memberikan pemaparan secara fakta dan objektif kepada khalayak umum. Genre dokumenter ini
mnggunakan bigrafi dengan pendekata direct cinema atau observatory dan free cinema.
Dikarnakan penekatan tersebut membeirkan fleksibilitas dalam proses produksi maupun
kebebasan mengeksplorasi gaya dalam pasca produksi.dalam vidio ini penulis berusaha
menampilkan keseharian Sutrisno meliputi mencari bahan kostum, membuat kostum, merias
wajah, dan mengatur dijalan. Sedangkan penekanan sudut pandang terletak pada aspek pekerjaan
meliputi kreatifitas, idealisme, dan lingkup sosial. Dalam vidio ini menampilkan Sutrisno sebagai
narasumber utama dengan didukung beberapa narasumber lain sebagai pendukung data.
Kata Kunci: Polisi Cepek, Film, Dokumenter
Dari segi finansial, menjadi polisi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa
kemacetan
lalu-lintas
kini
menjadi
cepek,
sangat
cepat
memberikan
pemandangan sehari - hari di kota besar.
keuntungan, semakin banyak kendaraan
Sehingga, menjadi persoalan pembangunan
yang
yang relatif sulit untuk diselesaikan. Baik di
pendapatan yang diterima. Banyak sekali
tingkat lokal daerah maupun nasional.
warga yang memanfaatkan hal ini dan
Surabaya sebagai kota metropolitan dan
melalaikan tujuan utamanya yaitu untuk
cukup produktif di bidang industri, dapat
mengatur
memicu
kebutuhan
berbanding terbalik dengan Sutrisno seorang
kendaraan bermotor yang tinggi. Oleh sebab
polisi cepek di pertigaan Kutisari. Sutrisno
itu, hal ini menjadi salah satu faktor
rela meninggalkan pekerjaan lamanya demi
meningkatnya
mengabdikan
diri
menyebabkan terjadi kemacetan di beberapa
lalulintas.
Sutrisno
ruas jalan Surabaya.
meninggalkan
pekerjaan
adanya
tingkat
volume
kendaraan
yang
melewati
lalu
semakin
lintas.
banyak
Fenomena
sebagai
juga
ini,
pengatur
memutuskan
sebagai
kuli
bangunan, ketika melihat suatu keributan di
3
pertigaan
Kutisari
oleh
pesannya dapat dipahami oleh orang lain.
Melihat
Tujuan penyampaian pesan adalah untuk
kejadian tersebut, Sutrisno merasa pendapat
mengajak, membujuk, mengubah sikap,
pangilan hati untuk mengatur dipertigaan
perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
tersebut dan semenjak itulah Sutrisno mulai
Media atau Penghubung
menumpukanya
yang
dipicu
kendaraan.
dikenal sebagai polisi cepek yang nyentrik.
Komunikasi
Adalah
alat
untuk
penyampaian
pesan seperti, televisi, radio surat kabar,
Pada awalnya komunikasi antar dua
papan pengumuman, telefon dan lainnya.
orang merupakan perkembangan metode tentang
Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh
ekspresi yang dibangun selama berabad-abad.
isi pesan yang akan disampaikan, jumlah
Isyarat
penerima pesan, situasi dan sebagainya.
atau
tanda
yang
merupakan
pengembangan bahasa, dan kebutuhan untuk
berikut serta dalam seluruh perbuatan yang
dilakukan.
Melihat
penyampaiannya
hal
dalam
ini
komunikasi
tidak
bisa
Mengartikan Kode atau Isyarat
Setelah
terlepas dari penggunaan simbol atau tanda.
diterima
melalui
indera (telinga, mata dan seterusnya) maka
Komunikasi telah
si penerima pesan harus dapat mengartikan
Proses Komunikasi
Dalam buku Atep Adya Barata
(2003 : 55) komunikasi merupakan suatu
proses yang mempunyai komponen dasar
antara lain, Pengirim pesan, penerima pesan
dan pesan. Maka dari itu skema dari proses
komunikasi
pesan
dapat
digambarkan
seperti
symbol atau kode dari pesan tersebut,
sehingga dapat dimengerti dan dipahami.
Penerima Pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat
memahami
pesan
dari
pengirim
Komunikasi dalam Ilmu Sinematorgafi
Menurut Joseph M.Boggs (dalam
dibawah ini :
Asrul
Sani,
(1986:
91),
komunikasi
sinematografi meimiliki unsur visual yang
merupakan
berkomunikasi.
Pada tahap ini pengirim pesan
kode
atau
Maka
utama
bahasa
untuk
yang
digunakan dalam sinematografi adalah suatu
Simbol atau Isyarat
membuat
“alat”
simbol
sehingga
rangkaian gambar yang bergerak, dimana
dalam pembuatannya perlu memperhatikan
4
ketajaman gambar, latar gambar, durasi
pada posisi melayang secara bersamaan
setiap gambar yang ditampilkan, irama dan
ketika berlari? Untuk menjawab pertanyaan
sebagainya.
alat
ini, tahun 1878 Edward Muybridge dari
komunikasi non verbal. Disamping itu unsur
Standford University, Inggris, membuat
- unsur yang lain seperti, kualitas cerita,
serentetan 16 foto (frame) kuda yang sedang
editing, illustrasi musik, efek suara, dialog
berlari. Kemudian, ketika foto kuda berlari
dan aktor juga dapat memepengaruhi nilai
tersebut dilihat secara berurutan dalam
sebuah tayangan.
kecepatan tertentu terjadilah gerakan kuda
Pengertian Sinematografi
berlari. Berdasarkan ciptaannya ini, Edward
Semuanya
merupakan
Sinematografi adalah kata serapan dari
bahasa
Cinematography
Inggris
Muybridge disebut sebagai pencipta gambar
yang
rekaman
berasal dari bahasa Latin kinema 'gambar'.
picture).
Sinematografi
sebagai
ilmu
bergerak/film
pertama (motion
terapan
merupakan bidang ilmu yang membahas
tentang teknik menangkap gambar dan
Film Dokumenter
Dokumenter
adalah
sebutan
yang
menggabung-gabungkan gambar tersebut
diberikan untuk film pertama karya Lumiere
sehingga menjadi rangkaian gambar yang
bersaudara yang berkisah tentang perjalanan
dapat menyampaikan ide (dapat mengemban
(travelogues) yang dibuat sekitar tahun
cerita). Sinematografi memiliki objek yang
1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian,
sama dengan fotografi yakni menangkap
kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh
pantulan cahaya pada benda. Perbedaannya,
pembuat film dan kritikus film asal Inggris
terletak pada gambar yang ditangkap.
John Grierson untuk film Moana (1926)
Sejarah Film
karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat
Film
yang
kita
kenal
sekarang
merupakan
perkembangan
fotografi yang
diciptakan
ini
dokumenter merupakan sebuah “laporan
dari
aktual yang kreatif” (creative treatment of
oleh Joseph
Nicephore Niepce dari Perancis pada tahun
1826.
Bila
dikaitkan
dengan
gambar
bergerak, maka terciptanya film bermula
dari
suatu
pertanyaan
unik, “Apakah
keempat kaki kuda pada suatu saat berada
actuality) Gerzone R. Ayawaila (2009: 11)
Genre Film Dokumeter
Istilah genre berasal dari bahasa Perancis
yang bermakna “bentuk” atau “tipe”. Film
semakin berkembang dari masa ke masa,
demikian pula genre film itu sendiri juga
5
ikut berkembang. Setiap Negara memiliki
mempertenghkan
berbagai
ada
sederhana dan apa adanya, karna dapat
ketidak samaan antar Negara satu dengan
mempertahankan atau menjaga spontanitas
yang lainnya. Fungsi dari genre itu sendiri
aksi dan karakter sesuai realita (Gerzon
adalah
2008:15). Aliran ini muncul sebagai bentuk
genre
tersendiri,
untuk
bahkan
memudahkan
klasifikasi
realita
secara
sebuah film, film yang telah diproduksi
ketidakpuasan
sejak perkembangan sinema hingga kini
dokumenter terhadap model sebelumnya
dapat mungkin jumlahnya sudah jutaan lebih
yang telah diuraikan diatas. Pendekatan
jumlahnya. Genre dapat membantu kita
yang bersifat observasi ini utamanya ingin
dalam
merekam kejadian secara spontan, natural
memilah
film-film
dan
dapat
membantu dalam memasarkan film tersebut.
dan
tidak
para
visual
pembuat
dibuat-buat.
Itu
film
sebabnya,
pendekatan ini menekankan pada kegiatan
shooting yang informal tanpa tata lampu
Expository
Dokumenter
dalam
kategori
ini,
menampilkan pesannya kepada penonton
secara langsung, baik melalui presenter
ataupun dalam bentuk narasi. Kedua bentuk
tersebut tentunya akan berbicara sebagai
orang
ketiga
kepada
penonton
secara
langsung (ada kesadaran bahwa mereka
sedang menghadapi penonton atau banyak
orang). Mereka juga cenderung terpisah dari
cerita
dalam
film.
Mereka
cenderung
memberikan komentar terhadap apa yang
sedang terjadi dalam adegan, ketimbang
menjadi
bagian
darinya.
perilaku
komunikasi.
Observatory atau Direct Cinema, Free
Cinema
Suatu teori dan konsep pendekatan film
dokumenter
yang
dianggap
mampu
khusus ataupun persiapan-persiapan yang
telah
dirancang
sebelumnya.
Kekuatan
mereka adalah kesabaran untuk menunggu
kejadian-kejadian
yang
signifikan
berlangsung di hadapan kamera.
Reflexive
Berbeda
dengan
kaum
observer
yang
cenderung tidak mau melakukan intervensi
dan cenderung menunggu krisis terjadi,
kalangan Cinema verite justru secara aktif
melakukan intervensi dan menggunakan
kamera
sebagai
alat
pemicu
untuk
memunculkan krisis. Dalam aliran ini,
pembuat film cenderung secara sengaja
memprovokasi
untuk
kejadian-kejadian
tak
komunikasi.
Jenis Dokumenter
memunculkan
terduga.
perilaku
6
Bila sebelumnya menjelaskan bentuk
Film dokumenter genre ini sesungguhnya
film dokumenter menurut perkembangan
yang paling dekat dengan masyarakat
sejarah,
Indonesia, misalnya saja pada masa Orde
Grezon
juga
membagi
genre
menjadi dua belas jenis yang di kelompokan
Baru,
TVRI
lagi menurut tingkat kepopulerannya. Antara
berjudul Dari Desa ke Desa ataupun film
lain :
luar yang banyak dikenal dengan nama Flora
dan Fauna.
Laporan Perjalanan
sering
memutar
program
Tapi sebenarnya film ilmu
pengetahuan sangat banyak variasinya lihat
Jenis ini awalnya adalah dokumentasi
saja akhir tahun 1980-an ketika RCTI
antropologi dari para ahli etnolog atau
memutar program Beyond 2000, yaitu film
etnografi. Namun dalam perkembangannya
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
bisa membahas banyak hal dari yang paling
teknologi masa depan
penting hingga yang ringan, sesuai dengan
pesan dan gaya yang dibuat. Istilah lain
Tokoh atau Biografi
jenis
Sesuai dengan namanya, jenis ini lebih
dokumenter ini adalah travelogue, travel
berkaitan dengan sosok seseorang. Mereka
film, travel documentary dan adventures
yang diangkat menjadi tema utama biasanya
film. Salah satunya film Nanook of the
seseorang yang dikenal luas – di dunia atau
North (1922) karya Robert Flaherty oleh
masyarakat tertentu – atau seseorang yang
banyak pengamat dianggap sebagai film
biasa namun memiliki kehebatan, keunikan
perjalanan yang awal.
ataupun aspek lain yang menarik. Ada
yang
sering
digunakan
untuk
Sejarah
beberapa istilah yang merujuk kepada hal
yang
sama
untuk
menggolongkannya.
Dalam film dokumenter, genre sejarah
Pertama, potret yaitu film dokumenter yang
menjadi salah satu yang sangat kental aspek
mengupas
referential meaning-nya (makna yang sangat
seseorang. Plot yang diambil biasanya
bergantung pada referensi peristiwanya)
adalah
sebab keakuratan data sangat dijaga dan
dianggap penting dan krusial dari orang
hampir tidak boleh ada yang salah baik
tersebut. isinya bisa berupa sanjungan,
pemaparan datanya maupun penafsirannya.
simpati, krtitik pedas atau bahkan pemikiran
Ilmu Pengetahuan
aspek
hanya
sang tokoh.
human
interest
peristiwa–peristiwa
dari
yang
7
Dokudrama
Engenering, Intimidator dan N.Y. Adorned
Film jenis ini merupakan penafsiran ulang
terhadap kejadian nyata, bahkan selain
“Tradition”.
The Chobott Engenering
peristiwanya hampir seluruh aspek filmnya
(tokoh,
ruang
direkonstruksi.
dan
waktu)
Ruang
cenderung
(tempat)
akan
dicari yang mirip dengan tempat aslinya
bahkan bila memungkinkan dibangun lagi
hanya untuk keperluan film tersebut. Begitu
pula dengan tokoh, pastinya akan dimainkan
oleh aktor yang sebisa mungkin dibuat mirip
dengan tokoh aslinya. Contoh dari film
dokudrama adalah ini adalah JFK (Oliver
Stone), G30S/PKI (Arifin C. Noer), All The
President’s Men (Alan J. Pakula).
Film dokumenter berdurasi tiga menit karya
(2010) ini mencoba mengambil prespektif
dari seorang montir sepeda montor custom
(Shinya Kimura). Tentang bagai mana
Kimura menerjemahkan kesenangan dan
filosofinya terhadap sepeda motor. Henrik
Hansen mencoba menampilkan dokumenter
yang lebih aristik dengan memberikan visual
Proses Pra - Produksi
yang
Dalam pembuatan film dokumenter yang
menggunakan kamera DSLR Henrik Hansen
didasari oleh realita atau fakta perlihal
dapat memanfaatkan freaming dengan baik.
pengalaman hidup atau seorang mengenai
The Intimidator
menyergarkan,
dimana
dengan
peristiwa. Untuk mendapatkan suatu ide,
dibutuhkan kepekaan dokumetaris terhadap
lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam
semesta dengan cara melakukan riset atau
observasi.
Study Existing atau Perbandingan
Film dokumenter karya Jim Quattrocki
Sebelum melakukan penyusunan ide dan
(2010) yang menceritakan seorang montir
konsep penulis melakukan Study existing
dan pemilik bengkel (Bart Hickey) dengan
guna meperdalam dan memperjelas konsep
keterbatasan fisik. Sama seperti Henrik
film dokumenter ini. Beberapa film yang
Hansen film ini menata visual dan audio
menjadi pembanding adalah The Chobott
secara apik sehingga penonton memiliki
8
kenyamanan
dalam
Jim
melihat.
Setelah
Dalam
Quattrocki
mealakuan
study
perbandingan
terhadap
menggunakan Bart Hickey sebagai aktor dan
dokumenter.
Penulis
nara sumber utama. Tanpa menampilkan
kesimpulan bahwa dalam film dokumenter
sebuah pertanyaan seolah – olah Bart
Henrik
Hickey
semuannya.
Quattrocki dapat memberikan warna baru
salah satu keunggulan dari film ini adalah
terhadap film dokumenter yang selama ini
dapat
audience
dikenal serius dan membosankan. Melalui
dikarnakan apa yang disampaikan oleh Bart
penataan visual mereka tak hanya sekedar
Hickey sungguh apa adanya dan sangat
memberikan informasi melainkan hiburan.
sensitive.
Penyusunan materi yang sederhana mampu
N.Y. Adorned “Tradition”
mewakili
tekniknya
yang
menceritakan
mengambil
mencoba
simpati
Hansen,
beberpa
film
menarik
Evan
suatu
Dennis,
keingintahuan
Jim
penonton.
Kesamaan dari beberapa film ini adalah
setiap komentar atau opini mengandung
emosi pribadi dari narasumber atau narrator
(pembuat). Bila melihat dari segi materi dan
teknik yang digunakan Film karya Henrik
Hansen, Evan Dennis, Jim Quattrocki ini
Dokumenter
Evan
karya
Dennis
ini
dapat
di
kategorikan
sebagai
film
sebagai
dokumenter bentuk Observatory atau Direct
berhasil
Cinema, Free Cinema. karena mampu
dengan
dianggap mengetengahkan realita visual
menyegarkan.
secara sederhana dan apa adanya, yang
Perbedaannya dalam film ini Evan Dennis
diyakini dapat menampilkan atau menjaga
tidak menggunakan aktor atau narasumber
spontanitas aksi dan karekter objek
menceritakan
“tradisi”.
tentang
Evan
menyimpulkan
tatanan
Dennis
suatu
visual
tattoo
opininya
yang
melainkan
Dengan kesimpulan diatas film the
menggunaka sorang narrator yang berperan
traffic artis mencoba mengambil pendekatan
menerangngkan isi dari film ini. secara
serupa baik dari ide dan konsep secara
visual
menampilkan
materi
yang
penambahan
sebagai
tokoh
film
semiotika
ini
-
sentral,
berhasil
semiotika
memanjakan audience
dapat
maupun
penonton.
secara
yang
teknis
disesuaikan
dengan
target
9
Konsep dan Ide
apa yang dipaparkan oleh narasumber utama
(Sutrisno) adalah suatu fenomena yang
Sutrisno
benar terjadi. Film The traffic artist ini
Setelah melakukan observasi dan studi
diharapkan dapat memperkenalkan Sutrisno
perbandingan.
berusaha
The
Film
mengangkat
traffic
suatu
artis
fenomena
sebagai
pribadi
yang
unik
dengan
mensugesti nilai - nilai atau inspirasi dalam
Sutrisno sebagai polisi cepek nyentrik di
aspek pekerjaan
pertigaan kutisari. didapatkan berbagai hal
Film
yang bisa dikaji antara lain adalah sifat
bentuk Observatory atau Direct Cinema,
kreatifitas. Kreatifitas Sutrisno dapat dilihat
Free Cinema
dari berbagai macam kostum yang telah
Dalam penyajiaannya film The traffic artis
dibuatnya. Sealain itu adalah karakter
menggunakan Sutrisno sebagai narasumber
Sutrisno
menyikapi
utama atau komunikan. Sehingga film the
berbagai masalah. Disamping itu Sutrisno
trafic artis menggunakan genre documenter
dikenal memiliki wawasan yang luas dari
biografi karena Sutrisno adalah sosok yang
hal – hal ringan sampai ke yang lebih serius
telah dikenal luas, memiliki keunikan yang
seperti
tidak dimiliki orang lain.
yang
unik
politik
dalam
dan
agama.
Dengan
Dokumenter
the
traffic
artis
Secara
mengikuti berbagai berita yang terjadi di
mengambil pendekatan dokumenter bentuk
Indonesia.
buku,
Observatory atau Direct Cinema, Free
Koran dan menoton film menjadi dasar
Cinema dimana pengambilan gambarnya
wawasan Sutrisno dalam membuat kostum
dilakukan pada proses observasi. Sehingga
yang terbilang up to date.
dalam penyampaiann ya Observatory atau
Secara khusus sudut pandang dalam film the
Direct Cinema, Free Cinema dapat menjaga
traffic
atau mempertengahkan spontanitas aksi dan
artis
membaca
menekankan
pada
aspek
pekerjaan dari seorang Sutrisno sebagai
karakter
polisi cepek nyentrik. Meliputi kreatifitas
(Sutrisno) secara spontan menyampaikan
dan pengabdian dari Sutrisno. Dimana
secara langsung persoalan yang dihadapi.
sebagai penyeimbang film The traffic artist
Tidak
juga
guna
kekamera, namun melalui tindakan, kegiatan
memperkuat dan menambah materi sehingga
serta percakapan yang dilakukan secara
menampilkan
pihak
kedua
objek.
film
dengan
bermodalkan radio kecil sutrisno selalu
Kegemaran
tehknik
Biografi
saja
Sederhananya
melalui
ucapan
subjek
langsung
10
aktual. Namun dalam penyajiaan film the
traffic artis subjek (Sutrisno) ditampilkan
Penulis berusaha melakukan pendekatan
sebagai
tanpa
intens terhadap Sutrisno agar terciptanya
memperlihatkan pertanyaan yang diajukan.
keakraban dalam proses produksi. Dalam
Sehingga terlihat soolah - olah objek
tahap
menceritakan sendiri hal - hal yang ingin
gambar juga dilakukan wawancara ringan
diketahui oleh penonton secara umum.
guna mengembangkan dan melengkapi data.
Pengambilan gambar dalam film the traffic
Proses
artist menyajikan tatanan visual seperti
dilakuakan juga di Banyuwangi tempat asal
beberapa refresnsi film buatan Henrik
Sutrisno. Di Banyuwangi juga dilakukan
Hansen, Evan Dennis, Jim Quattrocki.
observasi terhadap keluarga dan lingkungan
Penggunaan
sosial yang masih mengenal sutrisno. Akibat
untuk
komunikan
langsung
semiotika
mewakili
dan
visual
ditujukan
mensugesti
dari
observasi
sekaligus
observasi
secara
pengambilan
mendalam
kedekatan yang sudah terjalin penulis ikut
ketidakhadiran subjek (Sutrisno). Dengan
menemani
kebebasan
mendapat undangan dari dalam program
bentuk
dokumenter
dari
sutrisno
Cinema dapat menciptakan unsur – unsur
(ditayangkan pada tanggal 27 juni 2011).
visual
penonton
Melihat ini dilakukan juga pengambilan
diberikan kebebasan untuk menginterpretasi
gambar secara candid guna menambah
susunan
variasi data.
visual
Sehingga
yang
terdapat
disetiap
sekuens film the traffic artis.
Dalam
teknis
Mata
karena
acara
baru.
Empat
Jakarta
Observatory atau Direct Cinema, Free
yang
Bukan
ke
wawancara
(TRANS7)
dilakukan
penyetingan guna memperoleh audio secara
Produksi
maksimal. selain itu hal ini juga bertujuan
Setelah melakukan persiapan dalam proses
untuk menfokuskan materi yang ingin di
pra produksi, dimulainya tahap observasi
sampaikan secara sederhana namun lugas.
dan pengambilan gambar yang dilakuan
secara bersamaan.
11
Proses Pasca produksi
Pada tahapan pasca produksi ini sebelum
proses editing dan spesial efek ada beberapa
langkah yang harus dilakukan, yaitu:
Proses pemilihan vidio
Proses awal dimana menyeleksi beberapa
Gambar 4.10 stock shoot asli
stock shoot yang telah diambil semalam 3
bulan.
Materi
pemilihan
berdasarkan
kelayakan gambar secara visual dan audio.
Proses Penataan stock shoot
Proses
ini
dilakukan
dengan
bantuan
program editing vidio. Setelah melakuan
pemilihan
selanjutnya
vidio
stock
melakukan
shoot,
Proses
penataan
yang
Gambar 4.11 stock shoot setelah dirubah
Sound Editing
Dalam proses ini penambahan backsound
mengacu kepada tretment.
dilakukan guna mendukung tatanan visual.
Proses sound editing pada film the traffict
artis menggunakan musik free lisence yang
didapat dari berbagai situs musik di internet.
Pada prosesnya sound dalam film the traffict
artis terbagi menjadi 2 chanel dimana chanel
Gambar 4.9 Proses penataan stock shoot
pertama berisikan suara asli yang dihasilkan
Proses Colour Grading
dari gambar dan chanel kedua adalah suara
Dalam proses ini adalah proses merubah
tambahan yang diberikan.
atau memodifikasi warna terhadap gambar
sehingga
pemilihan
menimbulkan
warna
kesan
tertentu.
sesungguhnya
tidak
didasari oleh teori khusus melainkan hanya
untuk menajamkan dan memberikan nilai
estetika tersendiri.
Gambar 4.12 Porses Sound Editing
12
Rendering
Adalah proses akir dari pasca produksi
DAFTAR PUSTAKA
dimana semua proses editing stock shoot
disatukan menjadi sebuah format media.
Dalam
proses
rendering
memiliki
pengaturan tersendiri sesuai hasil yang
diinginkan.
dokumenter
Sedangkan
berjudul
the
dalam
traffic
film
artis
menggunakan format media AVI.
Askurifai, Baksin. 2003. Membuat Film
Indie Itu Gampang. Bandung: Katarsis.
Askurifai, Baksin. (2009). Pengantar
Vidiografi. Bandung: Widya Padjadjaran.
Ayawaila, Gerson. R (2008). Dokumenter
dari Ide sampai Produksi. Jakarta: Fakultas
Film dan Televisi, IKJ Press..
Effendi, Heru. 2009. Mari Membuat Film.
Jakarta: Erlangga.
Pratista, Himawan (2008) Memahami Film.
Yogyakarta : Homerian Pustaka.
Gambar 4.12 Porses Sound Editing
Mastering
Mastering merupakan proses dimana file
yang telah di render dipindahkan ke dalam
media kaset, VCD, DVD atau media lainya.
Film dokumenter ini menggunakan media
Nurudin. (2009) Pengantar Komunikasi
Massa. Jakarta: Rajawali Pres.
Baran, Stanley (2011) Komunikasi Massa
Literasi Media dan Budaya.
Jakarta: salemba Humanika
Onong Uchjana Effendy, (1989) MA,
Kamus Komunikasi. Bandung:
Mandar Maju
DVD.
Publikasi
Setelah selesai mengolah seluruh hasil film,
maka penulis melakukan publikasi. Media
yang digunakan penulis untuk publikasi
adalah poster danDVD.
Rosady Ruslan, SH, MM, (2004) Metode
Penelitian PR dan Komunikasi, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Drs. Jalaluddin Rakhmat (1990), Teori-teori
Komunikasi,
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya,
bentuk cetak berupa poster dan DVD (cover
Atep Adya Barata. (2003). Dasar-dasar
Pelayanan Prima. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka
wajah dan cover cakram) seperti gambar di
Sumber internet:
Kemudian diimplementasikan ke dalam
bawah ini :
13
(http://books.google.co.id/books?id=0wfQnzlfn
wMC&pg=PA55&dq=proses+komunikasi&hl=i
d&ei=C_uBTvvEGYPNrQfBsvTlDQ&sa=X&oi
=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CD
YQ6AEwAw#v=onepage&q=proses%20komuni
kasi&f=false)
diakses
pada
tanggal
10
september 2011( proses komunikasi)
(http://www.anneahira.com/film-635.htm)
diakses pada tanggal 09 september 2011( jenisjenis film)
(http://www.eocommunity.com/showthread.php
?tid=3267)
diakses
pada
tanggal
september 2011 (betuk documenter)
urtasan artikel dari Presentation of Self in
Everyday Life (1959), karya goffman
20
Download