PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI “GUNUNG API” Budhi Suryokencono Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan no.9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 [email protected] Kadek Satria Adidharma, S.T., M.Des. Ardiyansah, S.T. ABSTRAK Casualties were killed by not following the rules and restrictions that have been created by the evacuation team and public authorities in the event of a volcanic eruption. The purpose of this research is to create an educational animation about the eruption of a volcano, a sign of a mountain that would erupt, how the evacuation process runs, and the impact. Metode used in the research and development of materials is literature, collecting data on the internet, and interview. The conclusion obtained is the expected animated education can provide benefits for the audience to be more aware of the signs of volcanic eruption, and follow the evacuation step by step that had been hinted by government. Adanya korban yang tewas akibat tidak mengikuti peraturan dan larangan yang telah dibuat oleh tim evakuasi dan aparat yang berwenang ketika terjadi bencana gunung meletus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah animasi edukasi tentang bagaimana proses meletusnya sebuah gunung berapi, tanda – tanda sebuah gunung akan meletus, bagaimana proses evakuasi berjalan, dan dampak yang dihasilkan.Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan dan pengembangan materi adalah studi pustaka, pengumpulan data di internet, dan wawancara narasumber.Kesimpulan yang didapatkan adalah diharapkan animasi edukasi ini dapat memberikan manfaat bagi penonton agar lebih waspada terhadap tanda – tanda akan bencana meletusnya gunung berapi, dan mengikuti langkah – langkah evakuasi yang telah diisyaratkan oleh aparat pemerintah. Kata Kunci: Perancangan komunikasi visual, animasi, edukasi, gunung, meletus, vulkanik, api, cincin api, pegunungan, mountain, volcano, erupt, education, animation, ring of fire PENDAHULUAN Gunung adalah suatu bentuk permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Di Indonesia, banyak sekali ditemukan gunung – gunung. Terdapat sekitar 142 gunung yang tersebar di seluruh Indonesia, 127 diantaranya adalah gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta jiwa berdiam disekitarnya. Banyaknya persebaran gunung api ini akibat dari Indonesia yang terletak di dalam Lingkaran Cincin Api Pasifik, atau Ring Of Fire. Lingkaran ini adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi Samudra Pasifik. Belum lama ini kita dihadapkan dengan meletusnya Gunung Sinabung. Gunung Sinabung yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tiba – tiba menjadi aktif pada tahun 2010 dan meletus di tahun 2013. Di tahun 2014 ini, dimana urusan dengan Gunung Sinabung belumlah selesai, Gunung Kelud ikut menunjukan aksinya. Banyak area yang menjadi korban dari muntahan Gunung Kelud ini. Dari hasil pengamatan penulis, banyak korban yang tewas akibat tidak mengikuti peraturan dan larangan yang telah dibuat oleh tim evakuasi dan aparat yang berwenang. Untuk itu penulis berniat untuk merancang animasi edukasi, tentang bagaimana proses meletusnya sebuah gunung berapi, tanda – tanda sebuah gunung akan meletus, bagaimana proses evakuasi berjalan, dan dampak yang dihasilkan. Agar masyarakat dapat lebih waspada dan lebih taat pada peraturan dan larangan yang telah dibuat. Penulis juga belum melihat animasi edukasi tentang gunung meletus masih belum bisa ditampilkan dengan visual yang baik. Penulis berharap animasi edukasi ini dapat memberikan manfaat bagi penonton agar lebih waspada terhadap tanda – tanda akan bencana meletusnya gunung berapi, dan mengikuti langkah – langkah evakuasi yang telah diisyaratkan oleh aparat pemerintah. METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam tema ini penulis membaginya menjadi tiga , yaitu pre-produksi, produksi, dan postproduksi. Pada proses pre produksi, penulis melakukan beberapa langkah yaitu yang berawal pada brainstorming, termasuk observasi dan wawancara dengan narasumber, penulisan naskah, dan pembuatan storyboard . Sedangkan untuk proses produksi, penulis melakukan beberapa langkah yang lebih signifikan berikut diantaranya : pembuatan asset visual dan coloring. Dilanjutkan dengan membuat animasi dari aset – aset visual yang telah dibuat. Terakhir melakukan perekaman narasi. Dan pada tahap akhir yaitu tahap pasca produksi, yang dilakukan adalah langkah – langkah berikut yang diantaranya : compositing dan editing, sound editing serta hasil akhir berupa final render yang merupakan penggabungan hasil compositing dan editing dengan sound editing. HASIL DAN BAHASAN Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Hanging Letters" yang memiliki bentuk tebal dan kokoh dengan sedikit rotasi pada masing – masing huruf yang menambah kesan menarik dan tidak monoton. Warna yang digunakan adalah warna cokelat terang atau cokelat gelap menyesuaikan dengan background. Apabila background yang digunakan cokelat gelap, maka judul akan berwarna cokelat terang, begitu juga sebaliknya. Gambar 1 Logo Animasi Edukasi Visualisasi Asset Dalam animasi yang penulis buat, penulis menggunakan 2 tipe visual, yaitu 3 dimensi dan 2 dimensi. Penulis menyertakan beberapa adegan dimana terdapat bentuk 3 dimensi untuk menambah daya tarik animasi pada beberapa bagian. Sedangkan untuk 2 dimensi penulis pakai dalam penjelasan mengenai isi dari tema yang penulis angkat. Penulis menggunakan 2 tekstur parchment sebagai detail background dan foreground. Tekstur parchment yang pertama penulis jadikan background dengan ditaruh dilayer paling belakang. Sedangkan tekstur parchment kedua penulis taruh dibagian paling depan, dan dengan mengganti blending mode dan opacity, menjadikan asset – asset yang ada menjadi lebih hidup dan menarik. Visualisasi Scene Berikut ini merupakan beberapa potongan gambar yang diambil dari animasi edukasi “Gunung Api” Gambar 2 Cuplikan Animasi Edukasi “Gunung Api” Item Pendukung Beberapa item pedukung yang membantu penulis untuk mempermudah dalam penyampaian materinya. 1. Poster Gambar 3 Desain Poster 2. X-Banner Gambar 4 Desain X-banner 3. Sampul & Cover DVD Gambar 5 Desain Sampul dan Cover DVD 4. Sticker Gambar 6 Desain Sticker 5. Desain Pin Gambar 7 Desain Pin 6. Memo Gambar 8 Desain Memo 7. 3D Asset - Globe Merupakan bentuk bumi yang disederhanakan dan dibuat dalam format 3d. Visualisasi dibuat lebih menarik dengan memperlihatkan wireframe dari 3d model. Gambar 9 Globe 8. 2D Asset Untuk aset 2 dimensi ini sendiri, penulis membuat 2 tipe, yaitu tipe 2 dimensi biasa, dengan tipe 3D look. Untuk bagian penjelasan mengenai proses gunung meletus, tanda dan status, serta apa yang dikeluarkan oleh gunung api, penulis memakai visual 2 dimensi yang lebih bersifat plain. Sedangkan dibagian apa saja yang harus dilakukan dan bagian dampak, penulis banyak memakai 3D look. Sedangkan untuk warnanya, penulis banyak memakai warna yang cenderung earth tone, untuk menambahkan kesan natural. Gambar 10 2D Asset 1 Gambar 11 2D Asset 2 Gambar 12 2D Asset 3 Gambar 13 2D Asset 4 REFERENSI Anne Dameria (2007). COLOR BASIC. Jakarta : Link & Match Graphic Hong Jae-cheol dan Jeong Jun-gyu (2002). SURVIVAL – Selamat Dari Gunung Berapi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hong Seong-soo dan Kajaebal (2010). DISCOVERY COMICS – Gunung Api. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer. Jean Ann Wright (2005). Animation Writing And Development. Richard Williams (2009). The Animator’s Survival Kit. Yun Seonghyo dan Gwon Chanho (2008). GUNUNG BERAPI – Science Quiz. Jakarta : PT Elex Media Komputindo AandR (2012). Hyperactive Volcanoes. Diakses 06 Maret 2014 dari http://amsandmrsk.blogspot.com/p/berbagai-tipe-gunung-berapi.html Creative Color Scheme (2011). Earth Tone Color Schemes. Diakses 16 July 2014 dari http://www.creativecolorschemes.com/resources/free-color-schemes/earth-tone-color-scheme.shtml Desain Studio (2013). Teori Gestalt. Diakses 12 Maret 2014 dari http://www.desainstudio.com/2010/12/teori-gestalt-dalam-desain-grafis.html Kumpulan.Info (2008-2014). Gunung Meletus. Diakses 06 Maret 2014 dari http://kumpulan.info/keluarga/masalah-keluarga/432-gunung-meletus.html Moviefren (2012). Pengertian Animasi. Diakses 21 Februari 2014 dari http://moviefren.blogspot.com/2013/04/pengert-ian-animasi.html M-edukasi (2011). Fungsi E-learning. Diakses 21 Februari 2014 dari http://www.medukasi.web.id/2013/01/fungsi-e-learning.html Satria Multimedia (2005). Teori Warna. Diakses 19 Februari 2014 dari http://www.satriamultimedia.com/artikel_teori_warna.html Satria Multimedia (2005). Apa Itu Tipografi. Diakses 06 Maret 2014 dari http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_tipografi.html Wantysastro (2013). Pengertian Komunikasi Verbal dan Nonverbal Beserta Contoh dan Slogan Produk. Diakses 12 Maret 2014 dari http://wantysastro.wordpress.com/2013/06/01/ -pengertian-komunikasi-verbaldan-nonverbal-beserta-contoh-dan-slogan-produk/ Wikipedia (2012) .Gunung Meletus. Diakses 21 Februari 2014 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_meletus Zainal Hakim (2012). Pengertian E-learning. Diakses 21 Februari 2014 dari http://www.zainalhakim.web.id/pengertian-e-learning.html SIMPULAN DAN SARAN Bencana gunung api tidak dapat dipungkiri pasti memakan korban, mulai dari benda hidup sampai benda mati. Kerugian yang disebabkan pun tidak sedikit. Karena itu persiapan yang cukup dan siaga selalu bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar gunung api menjadi hal yang sangat penting. Film animasi edukasi “Gunung Api” ini berusaha memberikan gambaran secara singkat, padat, jelas, dan mudah dimengerti untuk membantu masyarakat agar tetap waspada dan selalu siaga dalam menghadapi bahaya gunung berapi. Selalu ikuti petunjuk dan peraturan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dan jangan melanggarnya. Pada era teknologi ini animasi edukasi menjadi salah satu cara penyampaian edukasi yang cukup banyak digunakan. Selain pembelajaran menjadi lebih menarik, juga mengurangi tingkat kebosanan karena metode pembelajaran yang berbeda. Hanya saja kualitas dari animasi edukasi yang ada masih perlu ditingkatkan. Animasi edukasi dapat menjadi sarana pembelajaran sekaligus penyebaran informasi yang menarik serta menghibur. RIWAYAT PENULIS Budhi Suryokencono lahir di Bandung pada 17 Agustus 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual Program Animasi pada 2014.