AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA MERAH (Phaseolus vulgaris L) M~NURUT NYA T. Sugiyanto*, TANAMAN KACANG F ASE PERTUMBUHAN- M. Darussalam*, dan M.M. Muhadjir** ABSTRAK - ABSTRACT AKUMULASI RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG MERAH (phaseolus vulgaris L) MENURUT FASE PERTUMBUHANNY A. Unsur fosfor sangat penting dalam menentukan daya produksi tanaman pertanian, sedang kapasitas pupuk fosfat tidak mencukupi kebutuhan dan batuan yang kaya akan fosfor sulit diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyerapan dan akumulasi unsur fosfor dalam berbagai organ tanaman serta menentukan waktu pemupukan yang tepat agar absorpsi unsur terse but yang paling banyak pada tanaman kacang merah. Tanaman kacang merah pada beberapa fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif, fase berbunga, dan fase berbuah masing-masing berumur 2, 4, dan 8 minggU diberi radiofosfor 32p dengan interval waktu 1 sampai 6 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa fase berbunga memerlukan unsur fosfor paling banyak, diikuti fase vegetatif, dan fase berbuah paling rendah untuk pertumbuhannya. Efisiensi penyerapan yang tertinggi oleh tanaman kacang merah untuk fase vegetatif dan fase berbun~ terdapat pada hari keempat, sedang fase berbuah pada hari kedua sejak pemberian radiofosfor 2p. RADIOPHOSPHORUS 32p ACCUMULATION IN THE BEAN PLANT (Phaseolus vulgaris L) DURING THE GROWTH STADIA. Phosphorus (P) was an essential element dealing with the determination of crop yield in agroplant, whereas the production capacity of phosphate manure is unsufficient and the phosphate rich deposit is hardly available. The goal of the experiment was to study the uptake and accumulation of 3 2p in various organs of plant on one side and to determine the proper manuring periods to achieve the efficient uptake of 32p on the other side. The plants of various growth stadia i.e. vegetative, blooming, and fruit bearing plant at the age of 2,4, and 8 weeks respectively were treated with radiophosphorus 32p within time interval 1 - 6 days. The results of the experiment have shown that phosphorus (P) was mostly required by the plant in bloomi~ stadia, and followed by the vegetative and fruit bearing individuals. The most efficient 2p uptake by the vegetative and blooming plants was performed on the fourth day after treatment, while the fruit bearing plant has reached the situation on the second day post treatment. PENDAHULUAN Tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris L) merupakan jenis tanaman yang sudah banyak dikenal dan ditanam secara merata. Tanaman ini berasal dari dataran tinggi Meksiko (3), kemudian dibawa ke Eropa pada abad ke 16 oleh orang-orang Spanyol dan Portugis. Kacang merah muda dimakan sebagai lalap dan sesudah tua sebagai sayur serta merupakan sumber makanan yang berprotein tinggi (5). * Pusat Penditian Teknik Nuklir, BATAN ** FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung 267 Untuk mendapatkan hasil yang optimal selama pertumbuhannya, perlu kondisi ynng optimal yanK dapat dicapai diantaranya dcngan pcmupukan. Pemupukan merupakan tindakan pemasukan zat hata dengan maksud menambah zat hara tersebut pada tanaman agar hasil produksinya sesuai dengan yang diharapkan. Unsur fosfor merupakan salah satu unsur hara penting yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Efisiensi pengambilan fosfor dari pupuk fosfat melalui tanah relatif keeil, sebab di dalam tanah fosfat mengalami fiksasi sehingga sebagian besar menjadi tidak larut dan tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Besar kecilnya efisiensi serap ini tergantung pada berbagai maeam faktor, di antaranya jenis dan sifat pupuk yang diberikan, jenis tanah, eara penempatan pupuk, waktu pemupukan dan faktor lingkungan (1). Tanaman yang kekurangan unsur fosfor akan lambat menjadi dewasa dan terutama lambat dalam pembungaan dan pertumbuhan bunganya, sehingga banyak biji yang hampa. Pada tanaman muda, kekurangan unsur fosfor ini ditandai oleh warna hijau tua yang bertendensi violet pada 'daunnya (4). Unsur fosfor sangat mudah diikat oleh partikel tanah. Jumlah fosfor dalam tumbuhan hanya sekitar 0,2 - 0,8 % dari berat kering (2). Fosfor yang terdapat dalam tanah dapat berupa fosfor organik atau anorganik dan keduanya merupakan sumber P yang penting bagi tumbuhan. Teknik perunut menggunakan radioaktif telah banyak dipakai untuk memeeahkan berbagai masalah dalam kehidupan tanaman atau hewan. Penelitian dengan radiofosfor 32p telah banyak dilaku-kan SUGIYAN TO dkk. (7) mempelajari penyerapan fosfor pada berbagai pH tanah oleh tanaman kedele varitas Orba. Dalam penelitian terse but disimpulkan bahwa penyerapan fosfor melalui daun lebih besar dari pada melalui akar. Penyerapan fosfor oleh tanaman kaeang hijau pada fase berbunga paling besar dibandingkan dengan fase pertumbuhan lainnya (8). Maksud dari pereobaan ini ialah untuk mempelajari penyerapan dan akumulasi unsur fosfor pada organ-organ tanaman untuk berbagai fase pertumbuhan dengan interval waktu yang telah ditentukan. BAHAN DAN TATAKERJA Dalam penelitian ini digunakan biji kacang merah (Phaseo/us vulgaris L) varitas lokal Garut. Biji kacang merah ini diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Pangan Lembang. Biji kaeang merah yang akan ditanam dipilih yang kira-kira sarna besar, segar dan sehat. Biji tersebut direndam dalam air suling selama 24 jam, kemudian ditanam dalam pot plastik bergaris tengah 30 em yang berisi tanah jenis latosol yang diambil disekitar laboratorium Biologi PPTN. Dalam penelitian ini digunakan perunut 32p dengan aktivitas 25 uCi/ml berupa larutan NaH232PC4 (natrium ortofosfat). Tanaman dikelompokkan dalam tiga fase pertumbuhan yaitu fase sebelum berbunga (fase vegetatif), fase berbunga, dan fase berbuah, masing-masing berumur 2, 4 dan 8 rninggu. Pemberian 32p pacta tanaman dilakukan dengan eara memasukkan larutan radiofosfor ke dalam kapsul gelatin dengan aktivitas 25 uCi/ml pot. 268 Kapsul diletakkan di tengah-tengah pot dengan kedalaman kira-kira 5 cm dari atas permukaan tanah. Setelah 1, 2, 3,4, 5, dan 6 hari sejak pemberian isotop secara berturut-turut untuk setiap fase pertumbuhan, tanaman dipanen serta organ akar, batang, daun, bunga, dan buah dicacah. Hasil penelitian dihitung menurut Rancangan Acak Kelompok dengan Pola Perhitungan Faktorial. Sebagai perlakuannya adalah fase pertumbuhan dan hari pengambilannya dengan pengulangan sebanyak 5 kali. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dinyatakan dengan cacahan masing-masing organ tanaman, yaitu : akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hasil penelitian ini dianalisis secara positif dengan rancangan percobaan acak kelompok dengan pola perhitungan faktorial (9) yang terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam log X. Cacahan radiofosfor 32p dalam akar pada fase vegetatif, fase berbunga dan fase berbuah memperlihatkan adanya perbedaan yang nyata, demikian pula waktu pemberian isotop mempengaruhi penyerapan yang diuji menu rut uji Duncan pada taraf 5% (Tabell). Tabcll. Hasil uji beda rata-rata perlakuan fase pertumbuhan tanaman kacang merah terhadap eaeahan akar (epm/g). Fase pertumbuhan Rata-rata cacahan Vegetatif Berbunga Berbuah Keterangan : Huruf di bclakangangka,jika sama menunjukkan tidak berbeda nyata taraf 50/a. Tabcl 2. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p (oari) terhadap cacahan akar (epm/g). Lama pemberian (hari ke) I II III IV V VI Keterangan Rata-rata cacahan 3,11 b 3,20ab 3,21 ab 3,35a 3,13b 3,06b' Hurof di bclakang angka, jika sarna menujukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5%. 269 Tabel I menunjukkan bahwa pengaruh fase pertumbuhan tanaman, memberi- [~~~~f~ru~ J~I~~I~ m~I~I~ ~~i~~~~ "~"rt~o~m~n k~~n~ merah, temtama pada fase berbunga menunjukkan angka cacahan yang paling besar dan berbeda nyata dengan fase vegetatif maupun fase berbuah. Hal ini berarti bahwa pada fase berbunga, tanaman sangat memerlukan unsur fosfor untuk pertumbuhannya. Unsur fosfor penting dalam proses pembentukan bunga dan buah. Selain itu fosfor terdapat pada semua jaringan muda yang masih membelah di dalam bunga dan buah (6). Pada Tabel 2 terlihat bahwa pengaruh lama pemberian radiofosfor 32p (hari) memberikan pengaruh nyata terhadap cacahan akar, terutama pada hari keempat menunjukkan angka cacahan yang paling besar dan tidak berbeda nyata dengan hari kedua dan ketiga, tetapi berbeda nyata dengan hari kesatu kelima dan keenam. Dengan dernikian pada hari keempat, akar paling optimal menyerap unsur fosfor untuk perkembangannya. Sedangkan pada hari keenam penyerapan unsur fosfor paling sedikit. Kemungkinan unsur fosfor terse but telah diangkut ke organ lain yang memerlukannya. Untuk mengetahui pada fase dan hari pengamatan yang mana terdapat cacahan akar terbesar, dapat dilihat dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhan dengan lama pemberian (hari) terhadap cacahan akar. Tabd 3. Hasil uji int~raksi antara fas~ p~rtumbuhan tanaman d~ngan hari p~ngamatan t~rhadap cacahan akar (cpm/g). Hari ke I II III IV V VI K~t~rangan Fase pertumbuhan tanaman Vegetatif Berbunga Berbuah 3,16b 3,12c 3,29ab 3,42ab 3,17bc 2,6gc 3,3oab 2,89c 3,lSc 3,03c 3 ,3 2ab 3,30ab 3,S3a 3,28ab 3,36ab 3,llc 2,93c 3,12c Huruf di bdakang angka, jika sarna m~nunjukkan tidak b~r~da nyata pada taraf 5%. Pada Tabel 3 terlihat bahwa cacahan akar terbesar terdapat pada hari keempat saat berbunga. Depgan demikian pada hari keempat saat fase berbunga, akar tanaman kacang merah paling optimal menyerap unsur fosfor, sedang pada hari keenam saat fase vegetatif penyerapan unsur fosfor oleh akar paling sedikit. Hal ini mungkin disebabkan karena pada fase vegetatif, unsur fosfor sangat diperlukan, sehingga unsur ini diangkut ke organ lain yang lebih memerlukan, seperti batang dan daun. 270 Akumulasi fosfor oleh akar tanaman kacang merah yang optimal terdapat pada fase berbunga hari keempat. Batang merupakan alat transportasi zat anorganik dari akar ke daun maupun ke organ tanaman lainnya. Hasil perhitungan cacahan batang temyata menunjukkan adanya interaksi antara fase pertumbuhan dan waktu pemberian radiofosfor.32p. Tabd 4. Hasil uji beda rata-rata perlakuan fase pertumbuhan tanaman kacang merah terhadap cacahan batang (cpm{g). Fase pertumbuhan Rata-rata cacahan Begetatif Berbunga Berbuah Keterangan Huruf di belakang angka, jika sama menunjukkan taraf 5%. tidak berbeda nyata pada Tabd 5. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p (hari) terhadap cacahan batang (cpm{g). Lama pemberian (hari) I II III IV V VI' Keterangan Rata-rata cacahan 2,83ab 2,8Sab 2,8Sab 2,93a 2,78b 2,62c Huruf di bdakang angka. jika sama menunjukkan taraf 5%. tidak berbeda nyata pada Pada Tabel 4 terlihat bahwa pengaruh fase pertumbuhan tanaman ternyata memberikan pengaruh yang nyata terhadap cacahan batang tanaman kacang merah, terutama pada fase berbunga menunjukkan cacahan terbesar dan berbeda nyata dengan fase vegetatif maupun fase berbuah. Hal ini berarti bahwa pada fase berbunga, batang tanaman kacang merah memerlukan unsur fosfor lebih banyak dari fase yang lainnya. Tentu hal ini disebabkan karena batang sebagai alat transportasi bahan makanan dari daun keseluruh organ tanaman, terutama untuk persia pan pembentukan bunga dan buah. 271 Pada Tabel 5 terlihat bahwa pengaruh lama pemberian radiofosfor 32p (hari) ternyata memb~rikart pengaroh yang nyata terhadap cacahan batang, terutamapada hari keempat menunjukkan cacahan !~~esar yang tidak berbeda nyata dengan hari kesatu, kedua dan ketiga tetapi berbeda nyata dengan hari kelima dan keenam. Hal ini menunjukkan bahwa hari keempat batang tanaman kacang merah paling optimal mengakumulasi unsur fosfor. Unsur fosfor penting untuk memperkokoh batang. Sedangkan pada hari keenam akumulasi unsur fosfor pada batang kecil, kemungkinan unsur ini telah banyak diangkut ke organ lain yang lebih membutuhkan. Untuk mengetahui pada fase dan hari keberapa terdapat cacahan batang terbesar, maka dapat diketahui dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhan dengan hari pengamatan terhadap cacahan batang. Tabd 6. Hasil uji interaksi antara fase pertumbuhan dengan lama pernberian (hari) radiofosfor 32p terhadap cacahan batang (cpm/g). Hari ke I II III IV V VI Keterangan Fase pertumbuhan tanaman Vegetatif Berbunga Berbuah 2,80ab 2,81ab 2,91ab 3,02a 2,75ab 2,12c 2,92ab 2,93a 2,89ab 3,06a 2,94a 2,87ab 2,76ab 2,76ab 2,76ab 2,72ab 2,74b 2~87ab Huruf di belakang angka, jika sarna rnenunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5%. Pada Tabel 6 terlihat bahwa cacahan batang terbesar £erdapat pad a hari keempat saat fase berbunga yang tidak berbeda nyata hari-hari yang lain pada fase berbunga. Kemungkinan hal ini disebabkan karena pada saat berbunga tanaman aktif menyerap unsur fosfor untuk persia pan pembentukan bunga, sehingga selama pengamatan tidak menunjukkan perbedaan nyata. Akan tetapi yang terbesar terdapat pada hari keempat setelah pemberian radiofosfor. Hal ini berarti pada hari keempat pada saat berbunga batang tanaman kacang merah paling optimal mengakumulasi unsur fosfor. Hari keenam fase vegetatif merupakan saat dimana unsur fosfor paling sedikit diakumulasikan oleh batang. Keadaan ini mungkin disebabkan karena pada fase vegetatif unsur fosfor akan diangkut ke organ lain yang membutuhkan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa akumulasi unsur fosfor pada batang paling optimal terdapat pada fase berbunga. Hasil perhitungan cacahan daun sebagai organ tanarnan untuk memproses fotosintesis dapat diikuti pada tabel dibawah ini. 272 Tabd 7. Hasil uji beda tata-rata perlakuan fase pertumbuhan terhadap cacahan daun (cpm/g). Fase pertumbuhan rata-rata cacahan Vegetatif Berbunga Be'rbuah Keterangan Humf di bdakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata pada tataf 5%. Paling kecil, kemungkinan unsur fosfor telah banyik diangkut ke organ lain yang lebih membutuhkan terutama untuk persiapan pembentukan bunga dan buah. Selanjutnya untuk mengetahui pada fase dan hari keberapa cacahan daun terbesar, hal ini dapat dilihat dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhan dengan lama pemberian terhadap cacahan daun. Tabd 8. Hasil uji interalui antara fase pertumbuhan dengan lama pemberian radiofosfor 32p (hari) terhadap cacahan (cpm/g). Hari ke Berbuah 2,96 2,93 3,02a 3,01 2,88 2,91 2,86 2,96 2,84 2,92 a pertumbuhan a Fase Berbunga 2,93 2,20b 2,92 aa 3,00a 2,87 a Vegetatif I II III IV V VI Keterangan Humf di bdakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5%. Pada Tabel 8 tedihat bahwa cacahan daun terbesar terdapat pada hari ketiga saat berbuah. Keadaan ini berarti bahwa pada hari ketiga saat berbuah, daun paling optimal mengakumulasi unsur fosfoT. Sedangkan pada hari keenam saat fase vegetatif akumulasi unsur fosfor oleh daun paling sedikit. Hal ini mungkin disebakan karena pada fase vegetatif unsur fosfor sudah tidak begitu lagi diperlukan sehingga unsur fosfor akan diangkut ke organ lain yang memerlukan. 273 HasH percobaan dapat disimpulkan bahwa akumulasi unsur fosfor oleh daun ta"jUi\~ kacan~ mv~h fal\n~ Qtma\ t~Idarat rada fas~ 'o~I'ol,\ahhart k~ti~al Hasil perhitungan cacahan bunga sehubungan dengan fase tanaman dan waktu pemberian radiofosfor 32p tercantum pada tabel di bawah ini. Tabd 9. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p terhadap eacahan bunga (epm/g). Lama pemberian (hari) I 3,39ab 3,31 a 3,53b 3,38ab 3,29a 3,2oa II III IV V VI Keterangan i : Rata-rata cacahan Huruf di belakang angka, jika sarna tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada taraf 5 %. Pada Tabel 10 terliha t bahwa angka cacahan terbesar terdapat pada hari ketiga yang tidak berbeda nyata dengan hari kesatu dan keempat, tetapi berbeda nyata dengan hari kedua, keempat, kelima, dan keenam. Hal ini berarti bahwa pad a hari ketiga bunga memerlukan unsur fosfor paling banyak guna persiapan pembentukan biji dan'juga untuk penyempurnaan pembentukan bunga itu sendiri. Dimana pada fase berbunga fosfat ban yak diangkUt ke tempat terbentuknya bakal buah. HasH perhitungan cacahan buah yang merupakan organ tanaman dimana zatzat organik sebagai hasil proses fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanan tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 10. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p terhadap eaeahan buah (epm/g). Lama pemberian (hari) Rata-rata cacahan I 3,OOa II III IV V VI Keterangan 274 3,06a 2,93a 2,93a 2,86a 2,79b Huruf di belakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5% Pada Tabel 11 terlihat bahwa angka cacahan terbesar padahari kedua yang tidak berbeda nyata dengan hari kesatu, tiga, empat, dan kelima, tetapi berbeda nyata dengan hari keenam. Hal ini berarti bahwa pada hari kedua sejak pemberian radiofosfor 32p, buah tanaman kacang merah paling banyak membutuhkan unsur fosfor untuk penyempurnaan pembentukan buah dan pembentukan biji. Hasil penelitian menunjukkan pula bawah pada tanaman dewasa unsur fosfor banyak ditimbun dan terlokasi pada buah dan biji untuk keperluan perkembangannya. KESIMPULAN. HasH penelitian menunjukkan bahwa efIsiensi penyerapan unsur fosfor oleh tanaman kacang merah pada fase vegetatif dan fase berbunga pad a hari keempat sejak pemberian 3 2p. Sedan~kan untuk fase berbuah terdapat pada hari kedua. Akumulasi radiofosfor 2p pada tanaman kacang merah paling banyak ditemukan berturut-turut pada akar, bunga, buah, daun dan batang. Sedangkan besarnya unsur fosfor yang diakumulasikan pad a organ tanaman tergantung pada fase tanaman dan waktu pemberian. HasH penelitian ini merupakan rangkaian hasil penelitian terdahulu dan diharapkan dapat merupakan gambaran secara praktis. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bidang Radioisotop dan para teknisi Laboratorium Biologi PPTN-BATAN. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Saudara Dedy Ronadi dan Ruchiyat atas bantuannya sehingga penulisan makalah ini dapat tersusun .. DAFTAR PUSTAKA 1. DEAN, L.A., and FRIED, M., Soil Plant Relationships in the Phosphorus' Nutrition of Plant Soil and Fertilizer Phosphorus Agronom, Academic Press Inc., New York (1953). 2. GILBERT, F .A., Mineral Nutrition of Plant and Animal Norma, Univ. Oklahoma, Oklahoma (1953). 3. HERKLOTS, GAC., Vegetables in South East Asia, 1st Ed., George Allen and Unwin Ltd., London, Printed in Hongkong by South China Morning Post Ltd. (1972). 4. HOFFER, G.N., and KRUNTZ, B.A., "Defficiency simpton of corn and small grain", Hunger Sign in Crop (BEAR, Ed.). Amer, Soc. Agron., Washington DC (I 984). 5. PURSEGLOVE, J .W., Tropical Crops Dicotylledoneae & Co. Ltd., London and Harlow (1959). I, Longmans, Green 275 6. RUSSEL, E.W., and RUSSEL, EJ., Soil Condition and Plant Growth, Longmans, William Clovc~ and Son~ Ltd., London (1973). 7. SUGIYANTO, T., DARUSSALAM, M., dan SUSILAWATI, T., "Pengaruh pH tanah terhadap eflsiensi penyerapan fosfor oleh tanaman kedelai (Glycine max Me".;': Kolokium Teknologi Eleemen Bahan Bakar Nuklir, Teknologi Reaktor, Pusat Penelitian Teknik Nuklir, (1979). 8. SUGIY ANTO, T., DARUSSALAM, M., dan UMAR, L., "Daya serap tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus L.j varietas MB-129 pada berbagai fase pertumbuhan terhadap radiofosfor 2p", Kongres Nasional Biologi ke VI, Surabaya (1983). 9. 276 WARSA, T., dan CUCU, S.A. Teknik Perancangan Percobaan Analisis), Bandung (1981). (Rancangan DISKUSI HOEDAYA: 1. Mohon informasi lebih lanjut mengenai volume kapsul, jarak kapsul ditanamkan dari tanaman, dan berapa lama larutan dalam kapsul habis keluar/masuk ke dalam tanah. 2. Bagaimana kemungkinannya di lapangan. menandai tanaman umur kurang dari I minggu T. SUGIY ANTO : 1. 2. Volume kapsul 2 ml, 32p yang diisikan I mi. Jarak tanam kapsul 5 em dari tanaman dan diletakkan di tengah-tengah pot larutan setelah 2 - 3 jam sejak pemberian akan larut. Dapat dilakukan karena tanaman sejak tumbuh akan membutuhkan unsur hara. MUGIONO : Apakah penyerapan fosfor oleh tanamanitu dipengaruhi oleh pH tanah? Seandainya dipengaruhi oleh pH tanah,mengapa dalam penelitian ini pH tanah tidak dilibatkan? T. SUGIY ANTO : Penyerapan tentu akan dipengaruhi oleh pH tanah. Sebagaimana diketahui saya telah meneoba penyerapan 32p oleh tanaman kedelai pad a pH 4, 6, dan 8, maka pada pH 6 akan menyerap paling tinggi. Pada penelitian in pH tanah adalah 7, tidak mempengaruhi penyerapan 3 2p. ZUHDl S.W.: 1. 2. Apakah kegunaan praktek dari penelitian yang dilakukan tersebut. Kesulitan-kesulitan apa yang didapatkan dalam meneari tanaman sebelum dieaeah, terutama pada akarnya. T. SUGIY ANTO : 1. 2. Untuk membantu serta memberikan informasi pemberian pupuk atau unsur hara lainnya sebelum dilakukan di lapangan. Saya harus bersabar untuk menunggu peneucian akar dengan air melalui air mengalir sampai saya yakin berkurangnya kontaminasi pada akar. C.J. SOEGlARTO : Apakah akumulasi P dalam akar yang tinggi karena kebutuhan? Bagaimana kalau pemberian P lewat daun. 277 T. SUGIY ANTO : Akumulasi P dalam akar yan6 tinggi tidak hanya kebutuhan saja, tetapi sesuai dengan fungsi akar sebagai organ penyerap unsur hara untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Pemberian P lewat daun maka unsur P tersebut akan disebarkan pula ke organ tanaman lainnya termasuk akar. 278