rancangan sistem informasi sensus harian rawat inap berbasis web

advertisement
RANCANGAN SISTEM INFORMASI
SENSUS HARIAN RAWAT INAP BERBASIS WEB
DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK
Oleh:
UMI LATIFAH
D22.2011.01148
PROGRAM STUDI
D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTOROSEMARANG
2014
i
HALAMAN HAK CIPTA
 2014
Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Peneliti
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN SISTEM INFORMASI
SENSUS HARIAN RAWAT INAP BERBASIS WEB
DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Disusunoleh :
UMI LATIFAH
D22.2011.01148
Disetujui untuk dipertahankan dalam ujian karya tulis ilmiah
Tanggal : 18 Juli 2014
Pembimbing
(Arif Kurniadi, M.Kom)
iii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN SISTEM INFORMASI SENSUS HARIAN RAWAT INAP
BERBASIS WEB DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
KARYA TULIS ILMIAH
TAHUN 2014
Disusun oleh :
UMI LATIFAH
D22.2011.01148
Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan
Tim Penguji Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Semarang, Juli 2014
Tim Penguji
Ketua
: Arif Kurniadi, M.Kom
(..................................)
Anggota
: 1. Sigit Susilo Aji, SE, S.Kom, MM (..................................)
2. Maryani Setyowati, M.Kes
(..................................)
Mengetahui,
Dekan
Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan Karya
Tulis Ilmiah ini untuk orang-orang yang kusayangi :
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua
Junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya
di hari akhir kelak
Papah dan Mamahku yang telah mencurahkan seluruh doa,
dukungan dan selalu bertanya kapan wisudaku
Adikku tersayang yang selalu memberikan doa dan
dukungannya kepadaku
Dita, Pita, Tika, Neti, Desi, Tuti, Iis, Cipit, Dilla kalian semua
sahabat terbaik ku, susah senang kita hadapi bersama,, thanks
buat doa dan semangat kalian tak pernah ku lupakan masa-masa
bahagia bersama kalian
Sahabat-sahabat seperjuangan RMIK 2011 yang tak mungkin
penulis sebutkan satu persatu, for u all I miss u forever...
Almamater tercinta, Fakultas Kesehatan Universitas Dian
Nuswantoro Semarang semoga lebih banyak karya yang dihasilkan
dan mencetak mahasiswa yang berguna. GBU..
v
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Umi Latifah
Tempat & Tanggal Lahir
: Semarang, 28 Januari 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: JL. Plongkowati No.41 Rt 04 Rw 13
Kel. Krobokan Kec. Semarang Barat 50141
No. HP
Riwayat Pendidikan
: 085640005931
:
1. TK PGRI Tahun 1997-1999
2. SDN KIP Karangayu Tahun 1999-2005
3. SMPN 40 Semarang Tahun 2005-2008
4. SMKN 8 Semarang Tahun 2008-2011
5. Program Studi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Semarang Tahun 2011-2014
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala berkat, rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan judul Rancangan Sistem Informasi Sensus Harian
Rawat Inap Berbasis Web di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini yaitu :
1.
Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang
2.
Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
3.
Arif Kurniadi, M.Kom selaku Kaprogdi DIII RMIK Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro
4.
Arif Kurniadi, M.Kom selaku dosen pembimbing dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
5.
Segenap staf dan dosen program studi DIII RMIK Universitas Dian
Nuswantoro Semarang
6.
Dr. Sri Widyayati, Sp.PK, M.Kes Selaku Direktur RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang
7.
J. Caturwati, Amd.Pk selaku Kepala Rekam Medis di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang
8.
Karyawan-karyawati RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
9.
Semua teman-teman yang rela berkorban dan membantu
vii
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna untuk semua pihak, serta dapat
dipergunakan untuk mendapatkan wawasan dibidang ilmu rekam medis.
Penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di kemudian hari.
Semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang rekam medis dan informasi kesehatan. Terimakasih.
Semarang, Juli 2014
Penyusun
Umi Latifah
D22.2011.01148
viii
Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
2014
ABSTRAK
RANCANGAN SISTEM INFORMASI SENSUS HARIAN RAWAT
BERBASIS WEB DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
UMI LATIFAH
INAP
Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang, pada survei awal diketahui terdapat kesalahan dalam
pengisian data dan pencatatan jumlah pasien masuk. Hal ini disebabkan karena
sistem yang digunakan masih manual. Akibatnya informasi yang dihasilkan tidak
akurat dan tidak sistematis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebijakankebijakan sistem yang bersangkutan, mengetahui proses pengisian data sensus
harian rawat inap dan mengetahui database sistem informasi sensus harian
rawat inap untuk perancangan sistem informasi sensus harian rawat inap.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pedoman wawancara yaitu
peneliti bertanya langsung kepada petugas, metode yang digunakan adalah
metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan cross sectional
yang terkait. Objek penelitian yang digunakan adalah sistem informasi sensus
harian rawat inap dan subjek dalam penelitian ini adalah petugas analising
reporting dan petugas bangsal. Variabel penelitian ini meliputi data pasien
masuk, pasien keluar, pasien dirujuk dan pasien meninggal. Pengolahan data
yang digunakan yaitu editing dan klasifikasi.
Hasil penelitian diketahui bahwa pengelolaan sensus harian rawat inap di
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang melibatkan bagian pendaftaran, ruang
perawatan dan unit rekam medis. Alurnya dimulai dari pendaftaran rawat inap
yang mendata pasien kemudian dikirimkan keruang perawatan, dari ruang
perawatan kemudian dibuat laporan sensus harian rawat inap kemudian petugas
analising reporting mengambil sensus harian ke setiap bangsal.
Pengelolaan sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang waktu pencatatan data pukul 07.00 setiap harinya. Diisi lengkap oleh
masing-masing petugas ruang perawatan,dilaporkan kebagian penerimaan
pasien paling lambat jam 07.00 dan diambil oleh petugas rekam medis untuk
dilakukan pengecekan dan pelaporan. Sistem pengelolaan sensus harian rawat
inap berbasis komputer mempunyai database sistem yaitu database pasien
masuk, database pasien keluar, database pasien dirujuk dan database pasien
meninggal. Dengan adanya sistem informasi sensus harian rawat inap
diharapkan pencatatan data menjadi akurat dan pengiriman laporan tidak
terlambat lagi.
Kata Kunci
: Sistem Informasi SHRI
Kepustakaan : 15 (1997-2010)
ix
DIII Studi Program Medical Record and Health Information
Of Medical Faculty
Dian Nuswantoro University
Semarang
2014
ABSTRACT
DESAIN OF INFORMATION SYSTEM FOR CENCUS DAILY INPATIENT WEBBASED RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
UMI LATIFAH
Inpatient Daily Census Management in Dr. RSJD. Amino Gondohutomo
Semarang, at the beginning of the survey it is evident that errors in data entry
and recording the number of incoming patients. This is because the system used
is still manual. As a result of information produced inaccurate and not systematic.
The purpose of this study was to determine the policies of the system in question,
knowing the process of charging daily inpatient census data and determine
information system databases daily inpatient census for the design of information
systems daily inpatient census.
This research is a descriptive interview guides that researchers ask the
officer, the method used is the method of observation and interview method with
the associated cross-sectional approach. The object of research is the system
used daily inpatient census information and subject in this study is the reporting
analising officer and the officer ward. The variables of the study include patient
data entry, patient out, the patient was referred and the patient died. Processing
of the data used, namely editing and classification.
Results reveal that the management of the daily inpatient census at RSJD
Dr. Amino Gondohutomo Semarang involves the registration part, the treatment
room and medical records. The plot starts from the registration records of
hospitalized patients were then shipped chamber treatment, of the treatment
room and then made daily inpatient census report analising reporting officer then
took daily census for each ward.
Management of inpatient daily census in RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang data recording time of 07:00 every day. Stuffed completed by each
room attendant care, reported patient acceptance no later than 07.00 and taken
by medical record officer for checking and reporting. Manajement system daily
inpatient census possessed a computer-based database system that is database
patients entry, database patients out, database patients are referred, database
patients died. With this information system daily inpatient census is expected to
be an accurate recording of data and delivery reports are not late again.
Keyword
Literature
: Information System SHRI
: 15 (1997-2010)
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................ i
Halaman Hak Cipta..................................................................................... ii
Halaman Persetujuan ................................................................................. iii
Halaman Pengesahan ................................................................................ iv
Halaman Persembahan .............................................................................. v
Halaman Riwayat Hidup ............................................................................. vi
Kata Pengantar ........................................................................................... vii
Abstrak ....................................................................................................... ix
Daftar Isi ..................................................................................................... xi
Daftar Tabel ................................................................................................ xiv
Daftar Gambar ............................................................................................ xv
Daftar Lampiran .......................................................................................... xvi
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4
E. Lingkup Penelitian ............................................................... 5
F. Keaslian Penelitian .............................................................. 6
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis....................................................................... 7
xi
B. Unit Rawat Inap (URI).......................................................... 9
C. Sensus Harian Rawat Inap .................................................. 12
D. Sistem Informasi .................................................................. 14
E. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ........... 16
F. DBMS (Database Manajement System) dan Basis Data ..... 18
G. Pendekatan SDLC (System Development Live Cycle) ......... 19
H. Perancangan sistem ............................................................ 21
I.
Personal Home Page (PHP) ................................................ 29
J.
Kerangka Teori .................................................................... 33
K. Kerangka Konsep ................................................................ 34
BAB III
: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................... 35
B. Objek dan Subjek Penelitian................................................ 35
C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ...................... 35
D. Instrumen Penelitian ............................................................ 37
E. Cara Pengumpulan Data .................................................... 38
F. Pengolahan Data................................................................. 38
G. Langkah-Langkah Perancangan Sistem Informasi .............. 39
H. Analisa Data ........................................................................ 41
BAB IV : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit .......................................... 42
B. Hasil Penelitian ................................................................... 44
C. Pembahasan ....................................................................... 72
xii
BAB V
: PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................ 77
B. Saran .................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 79
LAMPIRAN................................................................................................. 80
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 : Keaslian Penelitian ........................................................ 6
2. Tabel 2.1 : Data Flow Diagram Leveled (DFD) ................................ 22
3. Tabel 2.2 : Bagan Alir Dokumen ...................................................... 23
4. Tabel 2.3 : Entity Relasionship Diagram (ERD) ............................... 25
5. Tabel 2.4 : Kamus Data................................................................... 27
6. Tabel 2.5 : Operator Aritmatika ....................................................... 31
7. Tabel 2.6 : Pernyataan Kontrol ........................................................ 32
8. Tabel 4.1 : Flow Of Document ......................................................... 46
9. Tabel 4.2 : Bentuk Normal Ke Satu ................................................. 55
10. Tabel 4.3 : Bentuk normal kedua ..................................................... 56
11. Tabel 4.4 : Bentuk Relasi Tabel ...................................................... 57
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 : Kerangka Teori ........................................................ 33
2. Gambar 2.2 : Kerangka Konsep .................................................... 34
3. Gambar 4.1 : Diagram Konteks ..................................................... 49
4. Gambar 4.2 : Overview Diagram ................................................... 50
5. Gambar 4.3 : DFD Level 0 proses SHRI........................................ 51
6. Gambar 4.4 : DFD Level 1 proses Data Pasien ............................. 53
7. Gambar 4.5 : DFD Level 3 (Proses Laporan) ................................ 54
8. Gambar 4.6 : Tampilan Login ........................................................ 60
9. Gambar 4.7 : Tampilan Utama Petugas Bangsal........................... 61
10. Gambar 4.8 : Tampilan Utama Petugas Analising Reporting ......... 62
11. Gambar 4.9 : Desain Input Data Pasien Masuk ............................. 63
12. Gambar 4.10 : Desain Input Data Pasien Keluar ............................. 63
13. Gambar 4.11 : Desain Input Data Pasien Dirujuk ............................ 64
14. Gambar 4.12 : Desain Data Pasien Meninggal ................................ 65
15. Gambar 4.13 : Tampilan Data Pasien Masuk .................................. 66
16. Gambar 4.14 : Tampilan Data Pasien Keluar .................................. 67
17. Gambar 4.15 : Tampilan Data Pasien Dirujuk ................................. 67
18. Gambar 4.16 : Tampilan Data Pasien Meninggal ............................ 68
19. Gambar 4.17 : Desain Output Tampilan
Sensus Harian Rawat Inap .............................................................. 69
20. Gambar 4.18 : Desain Output Laporan Kunjungan
Pasien Rawat Inap .......................................................................... 70
21. Gambar 4.19 : Desain Output Laporan Rekapitulasi SHRI .............. 71
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
2. Surat Ijin Penelitian
3. Surat Persetujuan Responden untuk Diwawancarai
4. Pedoman Wawancara
5. Hasil Pedoman Wawancara
6. Lembar Sensus Harian Rawat Inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang
7. SPO Pelaporan Hasil Kegiatan Rumah Sakit (Analising Reporting)
8. SPO Sensus Harian Rawat Inap Rekam Medis
xvi
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era teknologi informasi ini sistem informasi kesehatan
diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pada setiap
tingkatan manajemen kesehatan harus akurat, tepat waktu dan relevan.
Komputerisasi atau penggunaan komputer di Rumah Sakit merupakan
salah satu cara mengantisipasi penyajian informasi agar akurat, tepat
waktu dan relevan dalam mengambil sebuah keputusan. (1)
Rumah
sakit
merupakan
bidang
pelayanan
kesehatan
bagi
masyarakat yang erat kaitannya dengan rekam medis yang didalamnya
membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu unsur penting
adalah pengelolaan sensus harian rawat inap. Sensus Harian Rawat Inap
(SHRI) merupakan kegiatan pencatatan dan perhitungan pasien rawat inap
yang dilakukan setiap hari
pada suatu ruang rawat inap yang berisi
tentang mutasi keluar masuk pasien selama dua puluh empat jam mulai
pukul 00.00 s/d 24.00. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) juga
mempunyai arti penting dalam penyediaan informasi rumah sakit yaitu
mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar, pasien dirujuk dan pasien
meninggal di rumah sakit.
Sensus harian untuk setiap hari ditutup jam 24.00 dan sesudah itu
dibuat resume sensus harian untuk hari yang bersangkutan. Jika ada
pasien masuk rumah sakit atau keluar / meninggal sesudah jam 24.00
1
2
maka harus dicatat pada formulir sensus harian berikutnya. Sensus harian
dibuat rangkap tiga yaitu 1 lembar untuk Subbag catatan medik, 1 lembar
untuk P2RN (Pendaftaran Pasien Rawat Nginap) dan 1 lembar untuk arsip
ruang rawat inap. Sensus harian dikirim pukul 08.00 setiap pagi.
(2)
Sistem informasi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
khususnya pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) dalam
pengambilan masih menggunakan manual karena tidak ada petugas lain
(kurir) untuk mengambilkan sensus harian ke setiap bangsal sehingga
petugas analising reporting setiap pagi harus mengambil sensus harian ke
setiap bangsal dengan jarak yang cukup jauh dan memakan waktu yang
cukup lama sehingga pembuatan sensus menjadi terlambat dari yang
seharusnya sensus harian dikirim pukul 07.00 setiap pagi tetapi dikirim
lebih dari pukul 07.00 setiap pagi, selain itu untuk ketepatan dan kecepatan
pelaporan rekap Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) menjadi kurang tepat
waktu.
Dalam sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) tidak
mudah karena petugas harus teliti dalam mencocokan satu persatu data
yang ada baik itu dalam menuliskan jumlah pasien awal, jumlah pasien
masuk, jumlah pasien dirujuk, jumlah pasien pulang, pasien pindahan,
dipindahkan, pasien meninggal, pasien yang masih dirawat dibangsal
perawatan. Dalam hal ini apabila terjadi kesalahan dalam pengisian data
maka akan dapat mengakibatkan pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap
(SHRI) tidak akurat.
Karena sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) masih
banyak kelemahan-kelemahan, perlu penempatan teknologi komputerisasi
3
guna pengelolaan data untuk menunjang sistem ini peneliti akan membuat
sistem informasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang mana diharapkan
dapat memberikan alternatif pemecahan masalah serta memanfaatkan
beberapa unit komputer yang terdapat disetiap bangsal serta dapat
memanfaatkan sumber daya manusia yang cukup potensial.
B. Rumusan Masalah
Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang Sensus Harian Rawat
Inap (SHRI) dalam pengambilan masih menggunakan manual karena tidak
ada petugas lain (kurir) untuk mengambilkan sensus harian ke setiap
bangsal sehingga petugas analising reporting setiap pagi harus mengambil
sensus harian ke setiap bangsal dengan jarak yang cukup jauh dan
memakan waktu yang cukup lama sehingga pembuatan sensus menjadi
terlambat dari yang seharusnya sensus harian dikirim pukul 07.00 setiap
pagi tetapi dikirim lebih dari pukul 07.00 setiap pagi, selain itu untuk
ketepatan dan kecepatan pelaporan rekap Sensus Harian Rawat Inap
(SHRI) menjadi kurang tepat waktu. Maka ini dapat menimbulkan suatu
pernyataan penelitian mengenai “Bagaimana bentuk rancangan sistem
informasi sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang”.
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menghasilkan rancangan sistem informasi sensus harian rawat
inap berbasis web yang ada di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui kebijakan-kebijakan sistem yang bersangkutan
b) Mengetahui hambatan sistem informasi sensus harian rawat inap
c) Mengetahui harapan pihak yang terkait
d) Mengetahui proses pengisian data sensus harian rawat inap
e) Mengetahui informasi yang dihasilkan
f)
Mengetahui pelaku sistem yang terkait
g) Mengetahui database sistem informasi sensus harian rawat inap
h) Merancang sistem informasi sensus harian rawat inap
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat
meningkatkan
pengembangan
ilmu
yang
diperoleh
dibangku kuliah sehingga dapat menambah wawasan pengalaman
sehingga memungkinkan kemampuan tentang studi sistem informasi
berbasis komputer.
2. Bagi Rumah Sakit
Dengan adanya sistem komputerisasi sensus harian rawat inap
dapat memungkinkan bahan masukan dalam pengambilan kebijakan di
5
Unit Rekam Medis (URM) khususnya pengelolaan sensus harian rawat
inap.
3. Bagi Akademik
Diharapkan dapat berguna bagi Universitas Dian Nuswantoro
Semarang sebagai bahan referensi mengenai sistem informasi sensus
harian rawat inap.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
2. Lingkup Materi
Materi dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Rumah Sakit
khususnya Sensus Harian Rawat Inap (SHRI)
3. Lingkup Lokasi
Penelitian ini mengambil lokasi dibagian analising reporting di
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
4. Lingkup Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
wawancara
5. Lingkup Objek
Objek penelitian ini adalah sistem informasi sensus harian rawat
inap
6. Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2014
6
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No
1.
Peneliti
Judul Penelitian
Nurul Indah Faktor-Faktor
Feri
Diana berhubungan
Pelu
Hasil
yang Keakuratan
antara
dengan sensus harian rawat
keakuratan sensus harian inap manual dengan
rawat inap manual dan elektronik
karena
elektronik di RSIA Gunung hasilnya tidak sama
Sawo Semarang
2.
Agung
Analisis
Kurniawan
Data
Rawat
atau tidak sesuai.
Pemanfaatan Penggunaan
Sensus
Inap
Pelaporan
Harian tidak
SHRI
maksimal
Untuk sehingga
Indikator keberadaannya hanya
Pelayanan Rawat Inap
sebagai
pelengkap
Di Rumah Sakit Umum atau formalitas. (3)
Daerah Dr. Soeroto Ngawi
Perbedaan peneliti ini dengan penelitian diatas adalah:
1. Penulis melakukan penelitian di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang sedangkan penelitian di atas dilakukan di RSIA Gunung Sawo
Semarang dan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi.
2. Peneliti melakukan perancangan sensus harian rawat inap secara
komputerisasi sedangkan penelitian di atas objek yang diteliti adalah
faktor-faktor yang berhubungan dengan keakuratan sensus harian inap
manual dan elektronik dan pemanfaatan data sensus harian rawat inap
untuk pelaporan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 269 tahun
2008 tentang Rekam Medis disebutkan bahwa rekam medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Menurut Edna K Huffman: Rekam Medis adalah berkas yang
menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana
pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau
menjalani pengobatan.
(1)
2. Tujuan Rekam Medis
Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit
3. Kegunaan Rekam Medis
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
7
8
jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang
pasien.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena
isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta
penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
d. Aspek Keuangan
Suatu bekas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya
mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan
sebagai aspek keuangan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena
isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan
sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
dibidang kesehatan.
f.
Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan
karena
isinya
menyangkut
data
atau
informasi
tentang
9
perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang
diberikan kepada pasien.
g. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi
karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di
dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban
dan laporan rumah sakit. (4)
B. Unit Rawat Inap (URI)
Unit Rawat Inap (URI) atau Instalasi Rawat Inap (IRNA) adalah salah
satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien karena keadaannya
harus dirawat selama 1 hari atau lebih.
1. Tugas Pokok Unit Rawat Inap
a. Mencatat semua hasil-hasil pelayanan ke dalam formulir rawat inap
yang sesuai
b. Mencatat mutasi pasien pada formulir SHRI pada waktu yang telah
ditentukan yang disebut cut off time (batas waktu pencatatan)
c. Mencatat kegiatan rawat inap pada register pasien rawat inap
d. Membuat laporan kegiatan rawat inap
2. Fungsi-fungsi yang terkait dengan pelayanan rekam medis di URI
a. Fungsi penerimaan pasien rawat inap (TPPRI) yang bertanggung
jawab terhadap penerimaan pasien yang akan rawat inap,
penyediaan formulir-formulir rawat inap yang sesuai dengan
10
penyakit pasien dan mengambil SHRI dan DRM pasien rawat inap
yang sudah dinyatakan keluar dari rumah sakit.
b. Fungsi assembling yang bertanggung jawab terhadap perakitan
formulir rekam medis pada setiap folder DRM yang diterimanya,
penelitian kelengkapan isi data pada setiap formulir rekam medis,
pengembalian DRM yang isi datanya tidak lengkap, pengendalian
DRM yang isi datanya tidak lengkap
c. Fungsi filing yang bertanggung jawab terhadap penyediaan DRM
bila diperlukan oleh dokter rawat inap untuk mengetahui riwayat
keluarga pasien yang bersangkutan.
d. Fungsi pelayanan pemeriksaan penunjang (IPP) yang bertanggung
jawab terhadap pencatatan hasil-hasil pemeriksaan atau terapi
penunjang,
pengiriman
hasil-hasil
pemeriksaan
atau
terapi
penunjang.
3. Informasi yang dihasilkan URI
a. Jumlah
pasien
yang
masuk
dirawat
yang
diperoleh
dari
menjumlahkan pasien awal, pasien masuk dan pasien pindahan.
b. Jumlah pasien yang dinyatakan keluar (hidup dan mati) yang
diperoleh dari menjumlahkan pasien pulang, pasien dirujuk, pasien
pindah ke rumah sakit lain, pulang paksa (APS), pasien melarikan
diri, pasien dipindahkan, pasien mati <48 jam, pasien mati > 48 jam.
c. Jumlah pasien yang masih dirawat yaitu selisih jumlah pasien
masuk dengan jumlah pasien keluar.
11
d. Jumlah pasien masuk dan keluar pada hari yang sama yaitu pasien
yang masuk pada hari tertentu dan keluar pada hari yang sama.
e. Melaporkan kegiatan pelayanan rawat inap setiap bulan.
f.
Menghitung tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur dan membuat
grafik Barber Johnson.
4. Formulir, catatan dan laporan yang digunakan di URI
a. Ringkasan riwayat masuk keluar
b. Formulir perjalanan penyakit/instruksi/tindakan/terapi
c. Daftar pengobatan/form catatan pemberian obat
d. Grafik S,N,T (observasi)
e. Permintaan
pemeriksaan
penunjang
dan
hasil
penunjang
f.
Resume keluar (hidup/mati)
g. Formulir spesialisasi sesuai jenis spesialisasinya
h. Keseimbangan cairan
i.
Laporan Anasthesi
j.
Laporan Operasi
k. Laporan persalinan dan identifikasi bayi
l.
Laporan identifikasi bayi lahir
m. Konsultasi
n. Informed Consent
o. Salinan resep
p. Sebab kematian
q. Surat Pulang Paksa
pemeriksaan
12
r.
Formulir asuhan keperawatan meliputi :
1) Formulir pengkajian data dan diagnosa keperawatan
2) Formulir rencana keperawatan
3) Formulir tindakan keperawatan
4) Formulir evaluasi keperawatan
5) Formulir perencanaan pulang
s. Formulir rawat inap khusus lainnya sesuai dengan kasus penyakit
yang diderita pasien
t.
Formulir RL_2.1 untuk laporan morbiditas individual pasien umum
u. Formulir RL_2.1 untuk laporan morbiditas individual pasien obstetri
v. Formulir RL_2.3 untuk laporan morbiditas individual bayi baru lahir
atau lahir mati (5)
C. Sensus Harian Rawat Inap
1. Pengertian Sensus Harian Rawat Inap
Sensus Harian Rawat Inap adalah kegiatan pencatatan atau
perhitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu
ruangan rawat inap. Sensus Harian Rawat Inap berisi tentang mutasi
keluar masuk pasien selama 24 jam mulai pukul 00.00 s/d 24.00.
2. Tujuan SHRI Sensus Harian Rawat Inap
Untuk memperoleh informasi semua pasien yang masuk dan
keluar Rumah Sakit selama 24 jam.
13
3. Kegunaan Sensus Harian Rawat Inap
a. Untuk mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar dan pasien
meninggal di rumah sakit
b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur
c. Untuk menghitung penyediaan sarana atau fasilitas pelayanan
kesehatan
4. Mekanisme Pencatatan Sensus Harian Rawat Inap
a. Sensus harian diisi segera setelah pasien masuk ruangan rawat,
pindah intern Rumah Sakit dan keluar Rumah Sakit
b. Sensus harian untuk setiap hari ditutup jam 24.00 dan sesudah itu
dibuat resume sensus harian untuk hari yang bersangkutan. Jika
ada pasien masuk rumah sakit atau keluar / meninggal sesudah jam
24.00 maka harus dicatat pada formulir sensus harian berikutnya
c. Sensus harian dibuat rangkap 3 (tiga) :
1) 1 Lembar untuk Subbag Catatan Medik
2) 1 Lembar untuk P2RN (Pendaftaran Pasien Rawat Nginap)
3) 1 Lembar untuk arsip ruang rawat
d. Sensus harian dikirim pukul 08.00 setiap pagi (2)
14
D. Sistem Informasi
1. Sistem
a. Pengertian sistem
Adalah kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling
berkaitan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Karakteristik sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem yang tertentu
yaitu :
1) Komponen (Component)
2) Batas Sistem (Boundary)
3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)
4) Penghubung Sistem (Interface)
5) Masukan Sistem (Input)
6) Keluaran Sistem (Output)
7) Pengolahan Sistem (Process)
8) Tujuan Sistem (Goal)
c. Pelaku Sistem
1) Pemakai
2) Manajemen
3) Pemeriksa
4) Penganalisa Sistem
5) Pendesain Sistem
6) Programmer
7) Personel Pengoperasian
15
2. Informasi
a. Pengertian Informasi
Menurut Robert G. Murdik (1973;12) Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau mendatang.
b. Ciri-Ciri informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi yaitu
1) Benar atau salah
2) Baru
3) Tambahan
4) Korektif
5) Penegas
c. Kualitas Informasi
1) Relevan (relevancy)
Berarti
informasi
harus
memberikan
manfaat
bagi
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu
dengan yang lainnya berbeda
2) Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias
atau
menyesatkan
dan
harus jelas mencerminkan
maksudnya.
3) Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh
terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai
yang baik, sehingga jika digunakan sebagai dasar dalam
16
pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan
dalam keputusan dan tindakan.
4) Ekonomis (economy)
5) Efisien (efficiency)
6) Dapat dipercaya (reliability) (6)
E. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi
yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasional, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Dalam sistem informasi manajemen terdapat elemenelemen yang mendukung untuk menghasilkan sebuah informasi yang
akurat, tepat dan jelas. Elemen-elemen tersebut adalah penyimpanan,
penangkapan, proses komunikasi, keamanan yang digunakan untuk
informasi manajemen disebuah rumah sakit.
Informasi yang digunakan secara optimal, dengan sistem
informasi manajemen yang terencana akan mendukung keberhasilan
manajemen disebuah rumah sakit dapat dimanfaatkan untuk :
a. Meningkatkan mutu pelayanan medik
b. Mengendalikan biaya dan meningkatkan produktifitas
c. Menganalisa utilitas dan memperkirakan permintaan
d. Memudahkan sistem pelaporan
e. Penelitian medik
f. Pendidikan
17
2. Sistem Informasi Rumah Sakit Sebagai Suatu Sistem
Sistem informasi manajemen rumah sakit bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan peningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit, sehingga dicapai pemanfaatan sarana
rumah sakit secara optimal dan sekaligus dapat mengurangi subsidi
pemerintah. Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu
sistem
yang dibentuk untuk manajemen dalam
melaksanakan
fungsinya.
3. Keadaan dan Masalah SIM RS
Dalam rangka menghasilkan analisis data informasi yang cukup
dalam artian kuantitas dan kualitas. Data informasi yang diperlukan
dapat berasal dari sumber-sumber informasi yang dapat diperoleh.
Untuk mendapatkan informasi yang diperoleh, seringkali terjadi
keadaan masalah yang dijabarkan lebih rinci sebagai berikut :
a. Informasi belum berperan penuh dalam proses manajemen
b. Kurangnya dukungan pimpinan
c. Disiplin tenaga pelaksana masih kurang
d. Kedudukan unit pengelola informasi dalam organisasi rumah sakit
kurang seimbang dengan beban tanggungjawabnya
e. Kurangnya fasilitas pengelolahan
f.
Tidak adanya mekanisme kerja yang baik
(7)
18
F. DBMS (Database Management System) dan Basis Data
1. Pengertian Basis Data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang
disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan
(redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
2. Konsep Basis Data
a. Fungsi pengelolaan basis data menggunakan DBMS bertujuan
untuk memanipulasi data dari basis data sehingga diperoleh
informasi sesuai dengan yang diinginkan
b. Gabungan antara basis data dan perangkat lunak DBMS termasuk
di dalam program aplikasi yang dibuat bekerja dalam satu sistem
selanjutnya disebut sistem basis data
3. Pengertian DBMS
Yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk menyusun dan
mempertahankan database.
4. Keuntungan DBMS
a. Respon yang cepat terhadap permintaan informasi
b. Akses terhadap database dapat dilakukan berbagai cara
c. Fleksibilitas yaitu program data bersifat independent data dapat
ditambahkan maupun dikurang dari database
d. Penyimpanan berkurang secara teoritik setiap item data dapat
disimpan hanya sekali tidak ada duplikasi data
19
e. Integritas yaitu data dapat dipertahankan karena dihindari adanya
data yang saling bertentangan
f.
Menyimpan data akan lebih baik karena data disimpan secara
terpusat
5. Kerugian DBMS
a. Biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan perangkat lunak dan
perangkat keras yang tepat dan biaya pemeliharaannya sangatlah
mahal. Disamping itu dibutuhkan sumber daya manusia yang
menguasai teknologi tersebut
b. DBMS lebih kompleks daripada sistem berkas. Menurut teori
semakin komplek suatu sistem akan semakin mudah terjadi
kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data. Namun hal
itu sekarang dapat diantisipasi dengan prosedur back-up
c. Data yang terpusat dalam satu lokasi dengan selalu menjaga data
rangkap yang kecil akan terjadi resiko kehilangan data selama
proses aplikasi. Namun demikian biasanya DBMS mampu menjaga
agar resiko ini sangat kecil.(8)
G. Pendekatan SDLC (System Development Live Cycle)
Secara garis besar SDLC (System Development Live Cycle) terdiri
atas 5 tahap yaitu :
1. Perencanaan
Langkah-langkah pada tahap perencanaan yaitu:
a. Menyadari masalah
20
b. Mendefinisikan masalah
c. Menentukan tujuan sistem
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
e. Membuat studi kelayakan
f.
Mempersiapkan usulan penelitian sistem
g. Menyetujui atau menolak usulan
h. Menetapkan mekanisme pengendalian
2. Analisis
Adalah tahap mempelajari sistem yang sudah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.
3.
Perancangan
a. Menyiapkan rancangan secara terinci
b. Mengidentifikasi beberapa alternatif sistem
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sitem
d. Memilih konfigurasi terbaik
e. Menyiapkan usulan penerapan
f.
Menyetujui atau menolak penerapan sistem
4. Penerapan (Implementasi dan Uji Coba)
Adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya
fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
a. Merencanakan penerapan
b. Mengumumkan penerapan
21
c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras, perangkat lunak dan
penyiapan database
d. Menyiapkan fasilitas fisik yang lain
e. Mendidik peserta dan pemakai
f. Masuk ke sistem baru (uji coba dan testing)
5. Penggunaan dan Perawatan (Postimplementation and Maintenance)
Ini dilakukan bila sistem baru dinyatakan aman untuk dipakai.
a. Penggunaan sistem
b. Audit sistem
c.
Pemeliharaan sistem (Maintenance) (7)
H. Perancangan Sistem
Adalah suatu sistem yang digunakan untuk maksud-maksud tertentu
dalam mencapai tujuan, biasanya sistem tersebut mempunyai kelebihankelebihan diantaranya lebih akurat, tepat waktu dan relevan. Tujuan dari
perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user)
dan untuk memberi gambaran yang jelas tentang rancang bangun yang
diberikan kepada programmer. Alat perancangan sistem atau desain
sistem terdiri atas :
1. DFD (Data Flow Diagram) dan DAD (Data Arus Diagram)
Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara
fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data (disebut DFD). Sebagai perangkat analis, model ini
hanya mampu memodelkan sistem dari satu sudut pandang fungsi.
22
Model
ini
tidak
hanya
dapat
digunakan
memodelkan
sistem
pemrosesan informasi tetapi bisa juga sebagai jalan untuk memodelkan
keseluruhan organisasi, sebagai perencanaan kerja dan perencanaan
strategi.
Tabel 2.1
Data Flow Diagram Leveled (DFD)
Arus Simbol
Simbol DFD Versi Simbol DFD Versi Gane
Yurdan De Marco
dan Sarson
Arus Data
Proses
Identifikasi
Proses
Deskripsi proses
Lokasi fisik (opsional)
Penyimpanan Data
Identifikasi
Entitas Luar
Arus Material
Penyimpanan Data
yang
ditunjukan
berulang kali pada
satu diagram
Identifikasi
N baris untuk pengulangan
(tidak
pertama)
termasuk
yang
23
Simpanan
yang
luar
ditunjukan
berulang kali pada
satu diagram
2. Data Flow Diagram Context Level (Context Diagram)
Berfungsi memetakan model lingkungan yang direpresentasikan
dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context
diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem yaitu :
a. Kelompok pemakai
b. Data masuk
c. Data keluar
d. Penyimpanan data
3. Bagan Alir (Flowchart)
Yaitu bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program
atau prosedur sistem secara logika.
4. Bagan Alir Dokumen
Merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Tabel 2.2
Bagan Alir Dokumen
Simbol
Arti
Menunjukan dokumen input dan output baik
untuk
Simbol Dokumen
proses
komputer
manual
mekanik
atau
24
Menunjukan Pekerjaan manual
Simbol Kegiatan
Manual
Menunjukkan
input
atau
output
yang
menggunakan kartu plong (punched card)
Simbol Kartu Plong
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer
Simbol Proses
Menunjukkan
input
atau
output
menggunakan hardisk
Simbol Hardisk
Menunjukkan proses pengurutan data diluar
proses komputer
Simbol Penggunaan
off line
Menunjukkan
input
atau
output
menggunakan drum magnetic
Simbol Drum
Magnetik
Menunjukkan output yang ditampilkan di
monitor
Simbol Display
Menunjukkan
penghubung
ke
halaman
yang masih sama atau halaman lain
Simbol Penghubung
25
Menunjukkan
input
atau
output
menggunakan on-line keyboard
Simbol Keyboard
5. Entity Relasionship Diagram (ERD)
ERD
merupakan
model
konseptual
yang
mendiskripsikan
hubungan antara penyimpanan (dalam DFD) yang digunakan untuk
memodelkan struktur hubungan antara data karena relative kompleks.
Dengan ERD dapat engui model dengan mengabadikan proses yang
harus dilakukan. Pada saat ini ERD dibuat sebagai perangkat khusus
(versi CASE) karena itu tidak ada bentuk tunggal standart dari ERD
(suatu saat mungkin akan menemukan sebagian dari versi ERD).
ERD
menggunakan
sejumlah
notasi
dan
simbol
untuk
menggambarkan struktur dan hubungan antara data.
Tabel 2.3
Entity Relasionship Diagram (ERD)
No.
Simbol
Arti
1.
Himpunan entisitas
2.
Himpunan relasi
3.
Atribut
(Atribut
yang
berfungsi
sebagai key digaris bawah)
4.
Link, sebagai penghubung relasi dan
himpunan
etitas
dan
entitas dengan atributnya
himpunan
26
6. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk
tabel atau bentuk relasi atau file untuk menyatakan esensitas dan
hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang
mudah dimodifikasi.
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan
mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat
menginput.
b. Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form / 1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen
yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi
diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut mempunyai
nilai data yang atomic (bersifat atomic value).
c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF)
Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki
composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua
atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribut untuk
primary key nya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2NF.
d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF)
Bentuk
normal ketiga digunakan untuk menghilangkan
ketergantungan transitif.
27
7. Kamus Data
Kamus data atau dictionary harus dapat mencerminkan keterangan
yang jelas tentang data yang dicatatnya. Maka kamus data harus
memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Nama arus data
b. Alias
c. Bentuk data
d. Arus data
e. Penjelasan (8)
Tabel 2.4
Kamus Data
Notasi
Keterangan
=
Terdiri dari
+
And (dan)
()
Pilihan (boleh ya boleh tidak)
{}
Interasi/pengulangan proses
[]
Pilih salah satu
*
Keterangan atau catatan
@
Petunjuk
8. Tabel Penyimpanan
Perancangan basis data yang baik harus memperhitungkan tempat
simpanan atau dengan kata lain basis data tersebut menghemat
penyimpanan.
Penggunaan
tabel
serta
kolom
yang
banyak
mempengaruhi pengaksesan baris data itu sendiri. Apalagi dengan
semakin banyak record maka kecepatan akses terhadap basis data itu
menjadi lambat. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka seorang
28
analis harus mampu merancang basis data yang normal sehingga
didapatkan tabel yang optimal tapi dari tabel-tabel yang ada biasa
menghasilkan banyak informasi dan tidak mempengaruhi kecepatan
akses terhadap basis data. Salah satu teknik perancangan basis data
untuk mendapatkan tabel yang normal adalah dengan normalisasi. (5)
9. Desain Input
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk
menangkap data yang terjadi akibat transaksi, yang dapat membantu
dalam penanganan arus data sebagai berikut :
a. Dapat menunjukkan macam data yang harus dikumpulkan atau
ditangkap
b. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat
c. Dapat mendorong kelengkapan data
d. Bertindak sebagai pendistribusian data
e. Dapat membantu dalam pembuktian transaksi untuk audit trail
f.
Dapat digunakan sebagai cadangan file yang ada dikomputer
10. Desain Output
Perancangan output fungsi akan menjelaskan secara lebih rinci
tentang bagaimana dan seperti apa bentuk dari output yang
dibutuhkan.
a.
Laporan berbentuk tabel
Laporan berbentuk tabel dapat berupa :
1) Notice report atau rekapitulasi
29
Harus dibuat sesederhana mungkin jelas, dengan maksud
supaya permasalahan yang terjadi tampak jelas sehingga
dapat langsung ditangani.
2) Equipoised report
Berisi tentang hal-hal yang bertentangan, biasanya
digunakan untuk maksud perencanaan atau pengambilan
keputusan.
3)
Varience report
Laporan ini menunjukkan selisih antara standar yang
ditetapkan dengan hasil nyata yang diperoleh.
4) Comperative report
Membandingkan satu hal dengan hal yang lain
b.
Laporan berbentuk grafik
Laporan bentuk grafik dapat berupa bagan garis, bagan
batang
atau
bagan
pastel.
Laporan
bentuk
grafik
harus
mempertimbangkan tentang kemudahan pembacaan ketepatan
skala, dimensi, hubungan antar variabel. (9)
I.
Personal Home Page (PHP)
PHP singkatan dari Personal Home Page adalah sebuah piranti yang
biasa dipakai untuk membuat aplikasi web. Aplikasi web adalah aplikasi
yang dijalankan melalui browser.
PHP yang merupakan sumber banyak digunakan untuk keperluan
umum. Terbuka bahasa scripting yang sangat cocok untuk pengembangan
web dan dapat tertanam ke dalam HTML. Sintaks yang mengacu pada C,
30
Java dan Perl dan mudah dipelajari. Tujuan utama dari bahasa adalah
untuk memungkinkan pengembang web untuk menulis halaman web yang
dihasilkan secara dinamis dengan cepat, tetapi bisa melakukan lebih
banyak lagi dengan PHP.
Secara khusus PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web
dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan
permintaan terkini. Misalnya menampilkan isi database ke halaman web.
Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip
ASP (Activ Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun perlu
diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line.
Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun
browser.
1. Skrip PHP
Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML.
Sebagai mana diketahui, HTML (Hyper Text Markup Language) adalah
bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Kode PHP
diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?> pasangan kedua kode
inilah yang berfungsi sebagai tag, kode PHP. Berdasarkan tag inilah
pihak
server
dapat
memahami
kode
PHP
dan
kemudian
memprosesnya , hasilnya dikirim ke browser.
2. Variabel PHP
Semua
bahasa
pemrograman
menyediakan
variable
yang
berfungsi untuk menyimpan suatu nilai dan nilai yang ada didalamnya
dapat diubah sewaktu-waktu.
31
3. Tipe data dasar pada PHP ada 4 macam yaitu :
a. Integer
Integer
menyatakan
tipe
data
bilangan
bulat
dengan
jangkauan kira-kira dari -2 miliar hingga +2.
b. Double
Double menyatakan tipe data bilangan real atau titik
mengambang yaitu bilangan yang mempunyai bagian pecahan.
c. String
Menyatakan tipe data teks (sederetan karakter yang tidak
menyatakan bilangan), misalnya berupa nama barang atau nama
orang.
d. Boclean
Dipakai untuk menyatakan nilai kebenaran. Nilainya dapat
berupa TRUE yang berarti benar atau FALSE yang berarti salah.
4. Operator Aritmatika
Operator aritmatika adalah operator yang digunakan dalam
operasi matematika. (10)
Tabel 2.5
Operator Aritmatika
Operator
Kegunaan
+
Penjumlahan
-
Pengurangan
/
Pembagian
*
Perkalian
++
Penaikan
32
--
Pengurangan
%
Sisa pembagian
5. Pernyataan Kontrol
Tabel 2.6
Pernyataan Kontrol
Pernyataan
Kegunaan
If
Dipakai untuk mengambil keputusan berdasarkan
suatu kondisi
Switch
Digunakan pada saat melibatkan banyak alternatif
dalam skrip
?:
Digunakan untuk pengambilan keputusan dalam
bentuk ekspresi
While
Digunakan
pada
saat
melakukan
sebuah
pengulangan
Do While
For
Kegunaan sama dengan while
Pernyataan
yang
biasa
digunakan
untuk
menangani proses
Break
Kegunaannya untuk keluar dari suatu kalangan
(proses yang berulang)
Continue
Digunakan untuk menuju ke interaksi (putaran)
Exit
Digunakan untuk mengakhiri pengeksekusian
33
J.
Kerangka Teori
URI
Data URI
1. Data Pasien Masuk
2. Data Pasien Keluar
3. Data Pasien Dirujuk
4. Data Pasien Meninggal
Database
1. Pasien Masuk
2. Pasien Keluar
3. Pasien Dirujuk
4. Pasien Meninggal
Sistem
Info
SHRI
Pendekatan SDLC
1. Perencanaan
2. Analisis
3. Perancangan
4. Penerapan
5. Penggunaan
dan Perawatan
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Informasi
1. Pasien masuk dari URJ
2. Pasien masuk dari bangsal
3. Pasien masuk dari UGD
4. Pasien Keluar
a. Pulang Paksa
b. Dropping
c. Atas Persetujuan Sendiri
d. Lari
e. Mati
5. Pasien dirujuk
6. Pasien meninggal
Kualitas Informasi
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Relevan
4. Ekonomis
5. Mudah
34
K. Kerangka Konsep
URI
Data URI
1. Data Pasien Masuk
2. Data Pasien Keluar
3. Data Pasien Dirujuk
4. Data Pasien Meninggal
Database
1. Pasien Masuk
2. Pasien Keluar
3. Pasien Dirujuk
4. Pasien Meninggal
Sistem
Info
SHRI
Pengembangan SDLC
1. Perencanaan
2. Analisis
3. Perancangan
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Informasi yang dihasilkan :
1. Pasien masuk dari URJ
2. Pasien masuk dari bangsal
3. Pasien masuk dari UGD
4. Pasien Keluar
a. Pulang Paksa
b. Dropping
c. Atas Persetujuan Sendiri
d. Lari
e. Mati
5. Pasien dirujuk
6. Pasien meninggal
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menjelaskan kondisi yang
diteliti, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi dan wawancara, pendekatan yang digunakan secara
cros sectional yaitu data yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan.
B. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan adalah sistem informasi sensus
harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting
dan petugas bangsal.
C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
No. Variabel
Definisi
1.
Mencatat mutasi pasien rawat inap yaitu
URI
keluar masuknya pasien di bangsal rawat
inap
2.
Data URI
Kegiatan yang dilakukan di RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang untuk
memasukan data pasien masuk, data
35
36
pasien keluar,data pasien dirujuk, data
pasien meninggal yang diperlukan
3.
Sistem
sensus
informasi Suatu sistem dimana suatu organisasi
harian yang
rawat inap
mempertemukan
kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi bersifat menejerial dan kegiatan
strategi organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan
untuk
proses
penginputan
sensus harian harian inap di RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang.
4.
Informasi yang
Informasi yang dihasilkan di RSJD Dr.
dihasilkan
Amino Gondohutomo Semarang yaitu
Pasien masuk dari URJ, pasien masuk
dari bangsal,pasien masuk dari UGD,
pasien keluar pulang paksa, dropping,
atas persetujuan sendiri, lari, mati, pasien
dirujuk, pasien meninggal
5.
Database
Kumpulan
berhubungan
dari
data
yang
yang
saling
disimpan
secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan (redudansi) yang tidak perlu
untuk
memenuhi
berbagai
kebutuhan
tentang pasien rawat inap di RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang yang
terdiri dari pasien masuk,pasien keluar,
pasien dirujuk,pasien meninggal
6.
Pendekatan SDLC
Suatu bentuk yang digunakan untuk
menggambarkan tahapan tersebut dalam
proses penggembangan sistem di RSJD
Dr.
Amino
dengan
perancangan
Gondohutomo
Semarang
perencanaan,
analis,
37
D. Instrumen Penelitian
1.
Pedoman Wawancara
Yaitu penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung (tatap
muka) dengan pemberi data, sehingga diperoleh data yang jelas
yaitu mengenai sistem informasi sensus harian rawat inap. Yang
diwawancarai dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting
dan petugas bangsal sehingga diperoleh data yang jelas mengenai
sistem informasi sensus harian rawat inap.
2.
Pedoman Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati
objek yang diteliti secara langsung pada saat penelitian, digunakan
untuk mendapatkan data :
a. Mengetahui kebijakan-kebijakan sistem yang bersangkutan
dengan sistem informasi sensus harian rawat inap
b. Mengetahui pihak yang mengolah data Sensus Harian Rawat
Inap (SHRI)
c. Mengetahui hambatan sistem informasi sensus harian rawat inap
d. Mengetahui harapan pihak yang terkait dengan sistem informasi
sensus harian rawat inap
e. Mengetahui pelaku sistem yang terkait dengan sistem informasi
sensus harian rawat inap
f. Mengetahui Sensus Harian Harian Rawat Inap (SHRI) yang
masih manual
38
E. Cara Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang benar-benar objektif maka digunakan
metode observasi yaitu penelitian dengan melihat secara langsung
dengan melakukan pengamatan objek sistem informasi sensus harian
rawat inap. Sumber datanya adalah :
1.
Data Primer
Data yang diperoleh kepada petugas analising reporting dan
petugas bangsal untuk menjawab tujuan penelitian.
2.
Data Sekunder
Data
yang
diperoleh
berdasarkan
catatan
yang
ada
berhubungan dengan penelitian.
F. Pengolahan Data
1. Editing
Mengoreksi kembali data-data yang telah dikumpulkan meliputi
data pasien masuk, data pasien keluar, data pasien dirujuk dan data
pasien meninggal.
2. Klasifikasi
Mengelompokkan data-data yang telah terkumpul yaitu data yang
tercantum dalam Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang meliputi:
a.
Data pasien masuk terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin,
pasien masuk dari dan kelas perawatan.
39
b.
Data pasien keluar terdiri dari no.rm, nama pasien, kelas
perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke ruang lain dan
pasien keluar.
c.
Data pasien dirujuk terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin,
tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari
rujuk dan keterangan.
d.
Data pasien meninggal terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis
kelamin,
tanggal
masuk,
tanggal
keluar,
diagnosa,
sebab
meninggal dan keterangan.
G. Langkah-Langkah Perancangan Sistem Informasi
Data
yang
sehubungan
diperoleh
dengan
dengan
menggunakan
komputerisasi
sensus
tahapan-tahapan
harian
rawat
inap.
Dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, hambatan, kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di
usulkan perbaikannya dengan pendekatan SDLC yaitu :
1. Perencanaan (Analisis Masalah dan Kebutuhan)
Pada
tahap
ini
pembuat
sistem
mencoba
memahami
permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci,
kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem.
2. Desain Sistem
Desain sistem dibagi menjadi 2 sub tahapan yaitu perancangan
konseptual
dan
perancangan
fisik.
Target
tahap
ini
adalah
menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan
40
selama tahapan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi
rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat
pemrograman.
a. Flow Of Document
Bagan yang menunjukkan alir dalam program, yang digunakan
untuk alat komunikasi dan untuk dokumentasi.
b. Diagram Konteks (Context Diagram)
Berisi gambaran keseluruhan dan hubungan entinitas luarnya
dengan menyoroti karakteristik sistem yaitu kelompok data masuk,
data keluar dan penyimpanan datanya dalam sistem informasi
sensus harian rawat inap.
c. Overview Diagram
Menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses
dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan
digunakan oleh bagan proses. Bagan proses berisi sejumlah
langkah-langkah yang menggambarkan kerja dan fungsi. Bagan
output dengan item-item data yang dihasilkan atau di modifikasi
oleh langkah-langkah proses.
d. Data Flow Diagram (DFD) Leveled
Berisi gambaran atas data dalam sistem informasi sensus
harian rawat inap yang terstruktur dan jelas sebagai sistem jaringan
kerja antar fungsi yang saling berhubungan.
41
e. Normalisasi
Proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi
atau file untuk menyatakan entensitas dan hubungan mereka
sehingga terwujud satu database yang mudah untuk dimodifikasi.
f.
Kamus Data
Kamus data (data dictionary) adalah suatu penjelasan tertulis
tentang suatu data yang berada di dalam database.
g. Desain Input
Berisi gambaran bentuk tampilan dari yang dibuat pada sistem
informasi sensus harian rawat inap.
H. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan dalam penelitian adalah analisis deskriptif
dimana memaparkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu rancangan
sistem informasi sensus harian rawat inap dibandingkan dari sensus harian
rawat inap secara manual di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Rumah Sakit
1. Sejarah RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Pertama kali berdiri pada tahun 1848 di Jln. Sompok Semarang,
sebagai
tempat
penampungan
bagi
pasien
psikotik
akut
(Doorgangshuizen). Tahun 1912 Doorgangshuizen Sompok dipindah
ke gedung Kleedingmagazijn, sebuah gedung tua yang dibangun
kurang lebih pada tahun 1878 di Jln. Cendrawasih, Tawang dengan
nama Doorgangshuizen Tawang. Kemudian pada tanggal 21 Januari
1928 Doorgangshuizen Tawang berubah status menjadi Rumah Sakit
Jiwa Pusat Semarang (Kranzinnigenggestichten). Menerima perawatan
pasienpsikotik mulai tanggal 2 Februari 1928.Tanggal tersebut
kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Rumah Sakit Jiwa Pusat
Semarang.
Pada tanggal 4 Oktober 1986 seluruh kegiatan Rumah Sakit Jiwa
Pusat Semarang dipindahkan ke gedung baru di Jln. Brigjend.Sudiarto
No. 347 Semarang. Tanggal 9 Februari 2001 Rumah Sakit Jiwa Pusat
Semarang berubah nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat dr. Amino
Gondohutomo Semarang. dr. Amino Gondohutomo adalah nama
psikiater pertama di Indonesia kelahiran Surakarta,Jawa Tengah.
Tanggal 1 Januari 2002 Rumah Sakit Jiwa Pusat dr. Amino
Gondohutomo Semarang berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah
42
43
dr. Amino Gondohutomo Semarang Provinsi Jawa Tengah sesuai
dengan SK Gubernur No. 440/09/2002 Februari 2002.
Sebagai Rumah Sakit Jiwa Daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah, yang telah mendapatkan status penuh sebagai Rumah Sakit
LBUD (Badan Layanan Umum Daerah ) maka RSJD dr. Amino
Gondohutomo Semarang berupaya secara terus menerus untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan kemandirian
Rumah Sakit dalam pengelolaan keuangan. Dengan status ini maka
inovasi dan kreatifitas seluruh jajaran direksi dan manajemen dituntut
untuk dapat makin mengembangkan keanekaragaman pelayanan
(diversifikasi).
2. Letak Geografis
Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang
terletak di Jalan Brigjend. Sudiarto No. 347 Semarang, Kelurahan
Pedurungan, Kecamatan Pedurungan. Bangunan fisik berdiri diatas
tanah seluas ± 60.000 m2. Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino
Gondohutomo Semarang memiliki wilayah kerja yang luas yaitu
sepanjang jalur pantura Jawa Tengah.
3. Visi, Misi, Motto dan Budaya Rumah Sakit
a. Visi
“Menuju Pelayanan Kesehatan Jiwa Paripurna Yang Bermutu”
b. Misi
1) Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa paripurna
44
2) Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi untuk mendukung
pelayanan
3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
4) Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan jiwa
untuk memperbaiki kualitas hidup
c. Motto
APIK : Aman, Profesional, Inovatif, Kebersamaan
d. Budaya Kerja
P = Profesional
A = Akurat, sesuai standar pelayanan
T = Tepat dan cepat dalam memberikan pelayanan
R = Ramah terhadap pelanggan
I
= Indah dan rapi baik pribadi maupun lingkungan kerja
O = obyektif dalam memberikan pelayanan
T = Tanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban
I
= Ikhlas
K = Komunikatif
B.
Hasil Penelitian
1. Sarana Prasarana SHRI
Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam pengolahan
dan pencatatan SHRI menggunakan bahan dari kertas seperti formulir
SHRI. Isi yang ada pada formulir tersebut mudah dipahami sehingga
memudahkan dalam pengisian, antara lain :
45
a. Pasien masuk
Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis
kelamin, pasien masuk dari dan kelas perawatan.
b. Pasien keluar
Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, kelas
perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke ruang lain dan
pasien keluar.
c. Pasien dirujuk
Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis
kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali
dari rujuk, keterangan.
d. Pasien meninggal
Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis
kelamin,
tanggal
masuk,
tanggal
keluar,
diagnosa,
sebab
meninggal dan keterangan.
2. Perencanaan (Analisis Masalah dan Kebutuhan)
Proses pembuatan sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang dalam pelaksanaannya kurang adanya
ketelitian dalam pencatatan datanya hal ini disebabkan karena petugas
ruangan sibuk mengurusi pasien, pencatatan sensus harian rawat inap
secara manual dirasa memakan waktu yang cukup banyak sehingga
pekerjaannya tidak semua terselesaikan.
46
3. Desain Sistem
Sistem Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang terkomputerisasi
akan memudahkan dalam pelayanan pasien untuk mengetahui datadata mutasi masuknya pasien selama 24 jam. Dengan adanya sistem
komputerisasi maka informasi yang didapatkan akan akurat, pelayanan
akan lebih cepat, relevan dan sistematis. Keberadaan komputerisasi
dalam rumah sakit sangat membantu sekali dalam pengelolaan data
untuk pembuatan laporan.
a. Flow Of Document
Pasien
Pendaftaran
Pasien Rawat Inap
Identitas
pasien
Identitas
pasien
Ruang
URM
Direktur
B
B
C
Membuat
rekap SHRI
Lap.SHRI
Dok. Diisi
A
KIB
Pencatatan
(RM 1)
Pendaftara
n
Pencatatan
Identitas pasien
Dok. RM
Rekap. Lap 1
KIB
Lap.SHRI 1
A
2
B
SHRI
C
Tabel 4.1
Flow Of Document
Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
2
3
47
Keterangan :
: Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses
manual mekanik atau komputer
: Menunjukan pekerjaan manual
: Untuk kegiatan pemindahan atau transportasi
: Menandakan adanya penyimpanan dokumen
b. Diagram Konteks (Context Diagram)
Context diagram adalah diagram yang menggambarkan
sistem dalam satu lingkaran dan menunjukkan hubungan antara
proses dengan entitas lainnya. Sistem ini berada pada sensus
harian rawat inap, jadi sistem ini adalah sistem informasi sensus
harian rawat inap maka untuk membuat perancangan sistem perlu
uraian sebagai berikut:
1) Identifikasi data yang diolah dalam sistem informasi sensus
harian rawat inap adalah sebagai berikut :
a) Data pasien masuk
b) Data pasien keluar
c) Data pasien dirujuk
d) Data pasien meninggal
2) Identifikasi informasi yang diolah dalam sistem informasi
sensus harian rawat inap adalah sebagai berikut :
a) Data pasien masuk ke bangsal dirumah sakit
48
b) Data pasien keluar dari bangsal dirumah sakit
c) Data pasien dirujuk dari bangsal dirumah sakit ke rumah
sakit lain
d) Data pasien meninggal dari bangsal dirumah sakit
3) Identifikasi pelaku yang diolah dalam sistem informasi sensus
harian rawat inap adalah sebagai berikut :
a)
Petugas rekam medis (analising reporting)
b)
Petugas ruang
4) Identifikasi sumber data dan tujuan informasi yang diolah dalam
sistem informasi sensus harian rawat inap adalah sebagai
berikut :
a)
Data yang diolah dalam sistem informasi sensus harian
rawat inap bersumber dari:
b)
(1) Data pasien masuk
pendaftaran rawat inap
(2) Data pasien keluar
ruang rawat inap
(3) Data pasien dirujuk
ruang rawat inap
(4) Data pasien meninggal
ruang rawat inap
Informasi yang dihasilkan ditujukan untuk pendaftaran
rawat inap dan petugas ruang
49
datapasienmasuk
0
Pendaftaran
idpasien
datapasienkeluar
Sistem
Rawat Inap
Ruang
Informasi
datapasiendirujuk
SHRI
datapasienmeninggal
laporankunjunganpasien
Petugas
laporanrekapshri
Analising reporting
Gambar 4.1
Diagram Konteks
Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
c. Overview Diagram
Diagram dekomposisi menggambarkan tingkat proses dalam
sistem yang dibuat berdasarkan context diagram yang dihasilkan.
Sistem informasi sensus harian rawat inap berada pada top level yang
kemudian diturunkan lagi kedalam level-level yaitu :
1) Level 0 meliputi :
a) Data pasien
b) Laporan SHRI
2) Pada level 1 proses data pasien meliputi :
a) Data pasien masuk
b) Data pasien keluar
c) Data pasien dirujuk
d) Data pasien meninggal
50
3) Pada level 1 proses pelaporan meliputi :
a) Laporan kunjungan pasien rawat inap
b) Laporan rekapitulasi SHRI
0
Sistem
Informasi
Sensus Harian
Rawat Inap
Top Level
Level 0
2
pelaporan
1
Data
pasien
Level 1
1.1
Data
pasien
masuk
1.2
Data
pasien
keluar
1.3
Data
pasien
dirujuk
1.4
Data
pasien
meninggal
2.1
Laporan
kunjungan
pasien rawat
inap
Gambar 4.2
Overview Diagram
Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
2.2
Laporan
Rekapitulasi
SHRI
51
d. Data Flow Diagram (DFD) Leveled)
1) DFD Level 0 proses SHRI
datapasienmasuk
Petugas
Ruang
datapasienmasuk
datapasienmasuk
datapasienkeluar
datapasiendirujuk
datapasienmeninggal
Pendaftaran
Rawat Inap
datapasienkeluar
1
Data
Pasien
datapasienkeluar
datapasiendirujuk
r
datapasiendirujuk
idpasien
Masuk
Keluar
Dirujuk
r
datapasienmeninggal
datapasienmeninggal
Meninggal
datapasienmeninggal
Analising
Reporting
laporanrekapshri
laporankunjunganpasien
2
Laporan
SHRI
datapasiendirujuk
rdatapasienkeluar
datapasienmasuk
Gambar 4.3
DFD Level 0 proses SHRI
DFD Level 0 diatas menggambarkan proses sistem informasi
sensus harian rawat inap yang terbagi dalam dua proses yaitu :
a) Data pasien
Proses data pasien merupakan proses master yang berisi data
pasien masuk, data pasien keluar, data pasien dirujuk dan data
pasien meninggal.
52
b) Laporan SHRI
Laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi sensus harian
rawat inap terdiri dari laporan kunjungan pasien rawat inap, laporan
rekapitulasi SHRI.
2)
DFD Level 1 Proses Data Pasien
DFD Level 1 proses data pasien adalah proses data pasien yang
pertama yaitu :
a) Data pasien yang pertama
Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas
memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan
file yang disimpan dengan nama data pasien masuk.
b) Data pasien yang kedua
Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas
memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan
file yang disimpan dengan nama data pasien keluar.
c) Data pasien yang ketiga
Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas
memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan
file yang disimpan dengan nama data pasien dirujuk.
d) Data pasien yang keempat
Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas
memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan
file yang disimpan dengan nama data pasien meninggal.
53
datapasienmasuk
Pendaftaran
Rawat Inap
1.1
Data
Pasien
Masuk
idpasien
datapasienmasuk
Masuk
Petugas
Ruang
datapasienkeluar
Keluar
datapasienkeluar
1.2
Data
Pasien
Keluar
datapasienkeluar
datapasienkeluar
Petugas
Ruang
datapasiendirujuk
1.3
Data
Pasien
Dirujuk
datapasiendirujuk
datapasiendirujuk
Dirujuk
datapasiendirujuk
Petugas
Ruang
datapasienmeninggal
datapasienmeninggal
1.4
Data
Pasien
Meninggal
datapasienmeninggal
datapasienmeninggal
Meninggal
Gambar 4.4
DFD Level 1 proses Data Pasien
54
3) DFD Level 1 Proses Laporan
Pada DFD level 1 proses laporan pada sistem informasi
sensus harian rawat inap yaitu merekap dan melaporkan.
datapasiendirujuk
Dirujuk
Meninggal
datapasienmeninggal
2.1
Laporan
kunjungan
pasien
rawat inap
datapasienmeninggal
2.2
Laporan
Rekapitulasi
SHRI
datapasiendirujuk
datapasienmasuk
Masuk
datapasienkeluar
Keluar
datapasienkeluar
datapasienmasuk
laporanrekapshri
Petugas
Analising
Reporting
laporankunjunganpasien
Gambar 4.5
DFD Level 3 (Proses Laporan)
e.
Perancangan Database
1) Bentuk Normal Pertama (INF)
Bentuk normal pertama dikenakan pada tabel yang belum
ternormalisasi (masih memiliki atribut yang berulang). Suatu relasi
dikatakan sudah memenuhi bentuk normal pertama bila setiap data
bersifat atomic yaitu setiap baris dan kolom hanya mempunyai satu
nilai data.
55
a) Tabel Pasien Masuk
no bangsal namap
norm Nam
etugas
a
Jnskelami
pasienmasu
kelasper
n
kdari
awatan
b) Tabel Pasien Keluar
no bangsal namap
norm nama Kelas Jnskelamin pasiendipin
etugas
dahkan
pasienke
luar
c) Tabel Pasien Dirujuk
No
bang
nam
sal
apet
norm nama Jnskel
amin
Tglma
Tglkel
Diag
suk
uar
nosa
rujukke kembalida
ket
rirujuk
ugas
d) Tabel Pasien Meninggal
no bangsal namap
Norm nama Jnskel
etugas
amin
Tglm
Tglkel
asuk
uar
diagnosa sebabme
ninggal
Tabel 4.2
Bentuk Normal Ke Satu
2) Bentuk Normal Kedua
Bentuk normal pertama (1NF) tidak menjamin suatu relasi
terbebas dari redundancy atau pengulangan data.
ket
56
tbpasienkeluar
Tbpasienmasuk
no *
no *
Bangsal**
Bangsal**
Namapetugas**
Namapetugas**
Norm
Norm
Nama
Nama
Kelas**
Jnskelamin
Jnskelamin
Pasienmasukdari
pasiendipindahkan
Kelasperawatan**
Pasienkeluar
Tbpasienrujuk
Tbpasienmeninggal
no *
no *
Bangsal
Bangsal
Namapetugas**
Namapetugas**
Norm
Norm
Nama
Nama
Jnskelamin
Jnskelamin
Tglmasuk
Tglmasuk
Tglkeluar
Tglkeluar
Diagnosa
Diagnosa
Rujukke
Sebabmeninggal
Kembalidarirujuk
Ket
Ket
Keterangan :
*=kunci utama
**=kunci tamu
Tabel 4.3
Bentuk Normal Kedua
57
3) Bentuk Normal Ketiga
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah
dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan prime tidak
mempunyai hubungan yang transitif.
Tbpasienmasuk
tbpasienkeluar
no *
no *
Bangsal**
Bangsal**
Namapetugas**
Namapetugas
Norm
Norm
Nama
Nama
Jnskelamin
Kelas
Pasienmasukdari
jnskelamin
Kelasperawatan
pasiendipindahkan
pasienkeluar
Tbpasienrujuk
no *
tbpasienmeninggal
Bangsal**
no *
Norm
Bangsal**
Nama
Norm
jnskelamin
Nama
Tglmasuk
jnskelamin
Tglkeluar
Tglmasuk
Diagnosa
Tglkeluar
Rujukke
Diagnosa
Kembalidarirujuk
sebabmeninggal
Ket
Ket
Tabel 4.4
Bentuk Relasi Tabel
Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap
58
f. Kamus Data
1) Data Pasien Masuk
pasienmasuk=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskelamin
+pasienmasukdari+ kelasperawatan
no={numeric} 5
bangsal={varchar}20
namapetugas={varchar}25
norm={varchar} 20
nama={varchar} 20
jnskelamin={varchar} 20
pasienmasukdari={varchar} 20
kelasperawatan={varchar} 20
2) Data Pasien Keluar
pasienkeluar=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+kelas+jnske
lamin+pasiendipindahkan+pasienkeluar
no={numeric} 5
bangsal={varchar}20
namapetugas={varchar}25
norm={varchar} 10
nama={varchar} 20
kelas={varchar} 20
jnskelamin={laki-laki}{wanita}
pasiendipindahkan={varchar} 20
pasienkeluar={varchar} 20
59
3) Data Pasien Dirujuk
pasiendirujuk=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskelamin
+tglmasuk+tglkeluar+ diagnosa+rujukke+kembalidarirujuk+ket
no={numberic} 5
bangsal={varchar}20
namapetugas={varchar}25
norm={varchar} 10
nama={varchar} 20
jnskelamin={laki-laki}{perempuan}
tglmasuk={varchar} 20
tglkeluar={varchar} 20
diagnosa={varchar} 20
rujukke={varchar} 20
kembalidarirujuk={varchar} 20
ket={varchar} 20
4) Data Pasien Meninggal
Pasienmeninggal=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskela
min+tglmasuk+tglkeluar+ diagnosa+sebabmeninggal+ket
no={character} 5
bangsal={varchar}20
namapetugas={varchar}25
norm={varchar} 10
nama={varchar} 20
jnskelamin={laki-laki}{wanita}
tglmasuk={varchar} 20
60
tglkeluar={varchar} 20
diagnosa={varchar} 20
sebabmeninggal={varchar} 20
ket={varchar} 20
g. Desain Input dan Output SHRI
1) Desain Tampilan Login
Gambar 4.6
Tampilan Login
Form login ada 2 yaitu login untuk petugas bangsal dan
petugas analising reporting yang terdiri dari nama dan password,
selanjutnya petugas memilih login. Nama user dan password harus
diisi dengan benar, jika tidak benar maka menu utama tidak dapat
ditampilkan.
61
2) Desain Tampilan Utama Petugas Bangsal
Gambar 4.7
Tampilan Utama Petugas Bangsal
Tampilan utama untuk petugas bangsal terdiri dari input SHRI,
input pasien masuk,input pasien keluar, input pasien dirujuk, input
pasien meninggal, tampilan pasien masuk, tampilan pasien keluar,
tampilan pasien dirujuk dan tampilan pasien meninggal.
62
3) Desain Tampilan Utama Petugas Analising Reporting
Gambar 4.8
Tampilan Utama Petugas Analising Reporting
Tampilan utama untuk petugas analising reporting terdiri dari
input user, input pasien masuk,input pasien keluar, input pasien
dirujuk, input pasien meninggal, tampilan pasien masuk, tampilan
pasien keluar, tampilan pasien dirujuk, tampilan pasien meninggal,
laporan kunjungan pasien rawat inap dan laporan rekapitulasi
SHRI.
63
4) Desain Input Data Pasien Masuk
Gambar 4.9
Desain Input Data Pasien Masuk
Dalam input data pasien berfungsi untuk memasukkan data
pasien rawat inap yaitu nomor urut, bangsal, nomor rekam medis,
nama pasien, jenis kelamin, pasien masuk dari dan kelas
perawatan. Tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan data
pasien masuk yang telah dimasukan. Tombol batal yang berfungsi
untuk membatalkan data pasien masuk yang telah dimasukan.
5) Desain Input Data Pasien Keluar
Gambar 4.10
Desain Input Pasien Keluar
64
Dalam input pasien keluar berfungsi untuk mengetahui data
pasien yang keluar di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
yang terdiri dari nomor urut, bangsal, nomor rekam medis, nama
pasien, kelas perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke
ruang lain dan pasien keluar. Tombol simpan yang berfungsi untuk
menyimpan data pasien keluar yang telah dimasukan. Tombol batal
yang berfungsi untuk membatalkan data pasien keluar yang telah
dimasukan.
6) Desain Input Data Pasien Dirujuk
Gambar 4.11
Desain Input Data Pasien Dirujuk
Dalam input data pasien dirujuk berfungsi untuk mengetahui
data atau jumlah pasien dirujuk di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang yang terdiri dari nomor urut, bangsal, nomor rekam
65
medis, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar,
diagnosa, rujuk ke, kembali dari rujuk, keterangan. Tombol simpan
yang berfungsi untuk menyimpan data pasien dirujuk yang telah
dimasukan. Tombol batal yang berfungsi untuk membatalkan data
pasien dirujuk yang telah dimasukan.
7) Desain Input Data Pasien Meninggal
Gambar 4.12
Desain Data Pasien Meninggal
Dalam
input
data
pasien
meninggal
berfungsi
untuk
mengetahui data atau jumlah pasien yang meninggal di RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang yang terdiri dari nomor urut,
bangsal, nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, tanggal
masuk,
tanggal
keluar,
diagnosa,
sebab
meninggal
dan
keterangan. Tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan data
pasien meninggal yang telah dimasukan. Tombol batal yang
berfungsi untuk membatalkan data pasien meninggal yang telah
dimasukan.
66
8) Desain output data pasien masuk
Gambar 4.13
Tampilan Data Pasien Masuk
Dalam tampilan data pasien masuk terdiri dari nomor,
bangsal, no rm, nama pasien, jenis kelamin, pasien masuk dari,
kelas perawatan. Tombol tambah yang berfungsi untuk menambah
data
pasien
masuk.
Tombol
hapus
yang
berfungsi
untuk
menghapus data pasien masuk yang sudah di input. Tombol cetak
yang berfungsi untuk mencetak tampilan data pasien masuk yang
sudah di input.
67
9) Desain output data pasien keluar
Gambar 4.14
Tampilan Data Pasien Keluar
Dalam tampilan data pasien keluar terdiri dari nomor, bangsal,
no rm, nama pasien, kelas, jenis kelamin, pasien dipindahkan,
pasien keluar. Tombol tambah yang berfungsi untuk menambah
data
pasien
keluar.
Tombol
hapus
yang
berfungsi
untuk
menghapus data pasien keluar yang sudah di input. Tombol cetak
yang berfungsi untuk mencetak tampilan data pasien keluar yang
sudah di input.
10) Desain output data pasien dirujuk
Gambar 4.15
Tampilan Data Pasien
Dirujuk
68
Dalam tampilan data pasien dirujuk terdiri dari nomor,
bangsal, no rm, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk,
tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari rujuk dan
keterangan. Tombol tambah yang berfungsi untuk menambah data
pasien dirujuk. Tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus
data pasien dirujuk yang sudah di input. Tombol cetak yang
berfungsi untuk mencetak tampilan data pasien dirujuk yang sudah
di input.
11) Desain output data pasien meninggal
Gambar 4.16
Tampilan Data Pasien Meninggal
Dalam tampilan data pasien meninggal terdiri dari nomor, no
rm, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar,
diagnosa, sebab meninggal dan keterangan. Tombol tambah yang
berfungsi untuk menambah data pasien meninggal. Tombol hapus
yang berfungsi untuk menghapus data pasien meninggal yang
sudah di input. Tombol cetak yang berfungsi untuk mencetak
tampilan data pasien dirujuk yang sudah di input.
69
12) Desain output tampilan sensus harian rawat inap
Dalam output tampilan sensus harian rawat inap terdiri dari
jumlah kapasitas tempat tidur, pasien baru, pasien keluar, sisa
pasien dirawat, nama bangsal, jumlah pasien masuk, jumlah pasien
keluar dan tombol cetak.
Gambar 4.17
Desain Output Tampilan Sensus Harian Rawat Inap
70
13) Desain output laporan kunjungan pasien rawat inap
Dalam laporan kunjungan pasien rawat inap terdiri dari no.rm,
nama pasien, jenis kelamin, bangsal, jumlah pasien masuk dan
tombol cetak.
Gambar 4.18
Desain Output Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap
71
14) Desain laporan rekapitulasi SHRI
Dalam laporan kunjungan pasien rawat inap terdiri dari nama
bangsal, kapasitas tempat tidur, jumlah tempat tidur yang terisi dan
tombol cetak.
Gambar 4.19
Desain Output Laporan Rekapitulasi SHRI
72
C. Pembahasan
Rancangan sistem informasi sensus harian rawat inap bisa memudahkan
petugas analising reporting supaya setiap pagi petugas tidak mengambil
sensus kesetiap bangsal. Petugas bangsal cukup menginput pasien status
pasien apakah pasien masuk, pasien keluar, pasien dirujuk, pasien
meninggal, cara bayar dll menggunakan komputer. Dan petugas analising
reporting cukup menerima laporan
dari setiap bangsal. Sistem informasi
sensus harian rawat inap mudah penggunaannya dan diharapkan dapat
memberikan alternatif pemecahan masalah serta memanfaatkan beberapa
unit komputer yang terdapat disetiap bangsal serta dapat memanfaatkan
sumber daya manusia yang cukup potensial.
Gambaran desain login sistem informasi sensus harian rawat inap terdiri
dari login untuk petugas bangsal dan login untuk petugas analising reporting.
Tampilan untuk petugas bangsal terdiri dari input data pasien masuk, input
data pasien keluar, input data pasien dirujuk, input data pasien meninggal,
tampilan pasien masuk, tampilan pasien keluar, tampilan pasien dirujuk,
tampilan pasien meninggal, tampilan rekap shri. Tampilan rekap shri dan
tampilan data pasien untuk petugas bangsal tidak bisa mencetak, hanya bisa
ditampilkan, dihapus dan ditambah. Dan pada tampilan untuk petugas
analising reporting terdiri dari input data pasien masuk, input data pasien
keluar, input data pasien dirujuk, input data pasien meninggal, tampilan pasien
masuk, tampilan pasien keluar, tampilan pasien dirujuk, tampilan pasien
meninggal, tampilan laporan rekapitulasi shri dan tampilan laporan kunjungan
pasien rawat inap. Untuk tampilan petugas analising reporting semuanya bisa
dicetak, dihapus dan ditambahkan.
73
Perbedaan sensus harian rawat inap manual dan sensus harian rawat
inap secara komputerisasi. Pengisian SHRI secara manual ada baiknya yaitu:
a. Petugas lebih teliti dalam memantau distribusi keluar masuknya pasien
selama 24 jam
b. Tidak adanya hambatan oleh gangguan teknis seperti kerusakan
komputer
c. Dapat mudah dilaksanakan oleh setiap petugas
Adapun sisi kejelekannya dari sistem lama (sensus harian rawat inap secara
manual) yaitu :
a. Informasi yang dihasilkan kurang akurat
b. Memakan waktu yang cukup lama
c. Informasi yang disampaikan kadangkala terlambat
d. Dokumen mudah rusak
e. Tulisan atau pencatatannya biasanya tidak jelas
Sedangkan keuntungan pengisian SHRI secara komputerisasi yaitu:
1. Petugas tidak perlu mengambil sensus kesetiap bangsal
2. Informasi yang dihasilkan akurat
3. Menghemat waktu
4. Informasi yang disampaikan cepat
Kelemahan penggunaan SHRI secara komputerisasi yaitu :Adanya hambatan
oleh gangguan teknis seperti kerusakan komputer dan listrik mati.
74
Alur pencatatan SHRI di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yaitu
sebagai berikut :
a. Dari TPPRI didapat informasi tentang identitas pasien yang meliputi no.
RM, nama pasien, tanggal lahir, alamat, umur, jenis kelamin dan lain-lain.
Identitas pasien kemudian dicatat dibuku register pendaftaran pasien.
b. Dokumen yang sudah tersedia untuk pasien (DRM) dibawa keruang
perawatan untuk diisi lebih lengkap oleh dokter dan perawat. Setiap
harinya petugas ruangan melaporkan pasiennya ke URM yang berupa
laporan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang berisi tentang mutasi
keluar masuk pasien selama 24 jam mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
c. SHRI dibuat rangkap 3 (tiga) yaitu satu untuk Kasir (Pembayaran), satu
untuk Kabid Perawatan dan satu lagi disimpan sendiri oleh URM sebagai
arsip. Hasil rekapitulasi sensus dikirim untuk :
1)
Direktur
2)
Wadir Pelayanan
3)
Kabid Pelayanan
4)
Kabid Penunjang
5)
Kabid Perawatan
6)
Poliklinik Anak Remaja dan Geriatri
7)
Pembayaran (Kasir)
8)
UGD
9)
UPIP
10) Poli Dewasa
11) Ruang X
12) Ruang Informasi
75
Berdasarkan pengamatan dari sistem informasi sensus harian rawat inap
maka diketahui bahwa Sistem Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang
terkomputerisasi
akan
memudahkan
dalam
pelayanan
pasien
untuk
mengetahui data-data mutasi masuknya pasien selama 24 jam. Dengan
adanya sistem komputerisasi maka informasi yang didapatkan akan akurat,
pelayanan
akan
lebih
cepat,
relevan
dan
sistematis.
Keberadaan
komputerisasi dalam rumah sakit sangat membantu sekali dalam pengelolaan
data untuk pembuatan laporan.
Proses pembuatan SHRI di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
melibatkan beberapa bagian yaitu pendaftaran rawat inap, ruang perawatan
dan unit rekam medis.
a.
Pendaftaran Rawat Inap
Petugas pendaftaran rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo
Semarang mempunyai 2 petugas dan dibagi menjadi 3 shift yaitu shift
pagi, siang dan shift malam. Tugas dan tanggung jawab petugas
pendaftaran rawat inap adalah melakukan penerimaan pasien rawat inap,
setiap pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit harus memberikan
identitas pribadinya seperti nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan dan
lain-lain. Setiap pasien baru berkunjung diberikan KIB, identitas tersebut
di inputkan ke komputer (billing system) dan identitas pasien tersebut
otomatis terkirim ke ruang rawat inap untuk dibuat laporan SHRI.
b.
Ruang Perawatan
Dari hasil penelitian di dapatkan petugas ruangan melakukan
pelayanan sesuai dengan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Laporan SHRI yang telah dibuat selama 24 jam yang akan di ambil
76
petugas analising reporting dengan keliling bangsal untuk mengambil
SHRI yang telah dibuat oleh petugas bangsal (perawat), dalam
pengambilan SHRI petugas analising reporting melakukan validasi data
SHRI.
c.
Unit Rekam Medis
Hasil penelitian dalam unit rekam medis dibagian analising reporting
dengan adanya pencatatan SHRI secara manual banyak menjumpai
masalah yaitu kurang jelas dalam pencatatan dan kadangkala pengiriman
laporan SHRI terlambat. Maka dengan adanya sistem ini perlu digunakan
teknologi komputerisasi sehingga masalah keterlambatan dapat teratasi
sehingga informasi yang dihasilkan menjadi efisien.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan
sebagai berikut :
1. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang waktu pengambilan di bangsal dimulai dari
pukul
07.00-08.00
WIB
setiap
harinya,
yang
bertujuan
untuk
mendapatkan data pasien rawat inap yaitu pasien masuk, pasien keluar,
pasien hidup dan mati dan pasien dipindahkan.
2. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang melibatkan berbagai pihak yaitu petugas
pendaftaran pasien rawat inap, petugas ruang perawatan dan petugas
rekam medik, khususnya bagian analising reporting.
3. Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) harus diisi lengkap oleh masingmasing petugas ruang rawat inap setelah jam 00.00 WIB. Kemudian
dilaporkan kebagian Rekam Medis paling lambat pukul 07.00 WIB, dan di
ambil oleh petugas rekam medis (analising reporting) untuk dilakukan
checking dan pelaporan.
4. Sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) berbasis
komputer mempunyai beberapa database sistem yaitu pasien masuk
untuk menyimpan identitas pasien yang masuk dirawat inap, database
pasien keluar untuk menyimpan data pasien yang keluar, database
77
78
pasien dirujuk untuk menyimpan data pasien yang dirujuk dan data
pasien meninggal untuk menyimpan data pasien yang meninggal, pasien
lari, pasien pulang paksa dan pasien yang dipindahkan.
B. Saran
Untuk mempermudah dalam menggunakan sistem informasi sensus
harian rawat inap yang telah dibuat, maka penulis memberikan saran-saran
sebagai berikut :
1. Sistem informasi yang dibuat hanya dibatasi pada sistem informasi
sensus harian rawat inap, hendaknya dapat dikembangkan lagi sesuai
dengan kebutuhan yang ada seperti perhitungan indikator BOR, LOS,
TOI, BTO, NDR dan GDR.
2. Petugas pendaftaran rawat inap dalam menginput data pasien masuk
hendaknya lebih teliti dan harus sesuai dengan data pasien yang masuk,
sehingga untuk pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) tidak
salah informasi dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
3. Dengan adanya sistem informasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI)
yang berbasis komputer petugas hendaknya dalam penggunaannya
harus tepat dalam menginput data agar informasi yang dihasilkan
relevan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi
manipulasi data dan hasilnya dapat berkesinambungan.
79
DAFTAR PUSTAKA
1. Shofari, Bambang. 2008. PSRM I ( Dasar-dasar Pelayanan Rekam
Medis). Semarang. Tidak dipublikasikan
2. Sudra, Rano Indradi. Statistik Rumah Sakit. Graha Ilmu. Yogyakarta.
2010
3. Kurniawan, Agung. 2010. Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian
Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi. Jurnal Kesehatan. IV(2): 62-86
4. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. 1997.
Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta
5. Shofari, Bambang. 2008. PSRM II (Rekam Medis di Pelayanan
Kesehatan). Semarang. Tidak dipublikasikan
6. Nugraha, Diyardi. Dasar-Dasar SIM RS Dirjen Yamed Depkes (tidak
dipublikasikan)
7. Kurniadi, Arif. 2010. PSIK X (Analisa dan Perancangan Sistem Informasi).
Semarang. Tidak dipublikasikan
8. Kusnanto, Hari. Pengantar Sistem Informasi Management Rumah Sakit,
Magister Managemen Rumah Sakit, UGM
9. Fatansyah , Sistem Basis Data, 1999
10. Kadir, Abdul. 2009. Mudah Menjadi Programmer PHP. Yogyakarta
11. Husni Iskandar Pohan dan Kunastiyanto Saeful Bakri, Pengantar
Perancangan Sistem, Erlangga. Jakarta. 1997
80
12. Kusnanto, Hari. Sistem Informasi Manajemen, Megister Manajemen
Rumah Sakit, UGM.
13. Astuti, Retno. Koordinator KTI/TA 2013/2014. Panduan Karya Tulis/
Tugas Akhir. Semarang. Tidak dipublikasikan
14. Protap RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
15. Profil Rumah Sakit di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
Download