RANCANGAN SISTEM INFORMASI SENSUS HARIAN RAWAT INAP BERBASIS WEB DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG KARYA TULIS ILMIAH Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (Amd, PK) dari Program Studi DIII RMIK Oleh: UMI LATIFAH D22.2011.01148 PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTOROSEMARANG 2014 i HALAMAN HAK CIPTA 2014 Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Peneliti ii HALAMAN PERSETUJUAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI SENSUS HARIAN RAWAT INAP BERBASIS WEB DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Disusunoleh : UMI LATIFAH D22.2011.01148 Disetujui untuk dipertahankan dalam ujian karya tulis ilmiah Tanggal : 18 Juli 2014 Pembimbing (Arif Kurniadi, M.Kom) iii HALAMAN PENGESAHAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI SENSUS HARIAN RAWAT INAP BERBASIS WEB DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG KARYA TULIS ILMIAH TAHUN 2014 Disusun oleh : UMI LATIFAH D22.2011.01148 Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang Semarang, Juli 2014 Tim Penguji Ketua : Arif Kurniadi, M.Kom (..................................) Anggota : 1. Sigit Susilo Aji, SE, S.Kom, MM (..................................) 2. Maryani Setyowati, M.Kes (..................................) Mengetahui, Dekan Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes iv HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini untuk orang-orang yang kusayangi : Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua Junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir kelak Papah dan Mamahku yang telah mencurahkan seluruh doa, dukungan dan selalu bertanya kapan wisudaku Adikku tersayang yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepadaku Dita, Pita, Tika, Neti, Desi, Tuti, Iis, Cipit, Dilla kalian semua sahabat terbaik ku, susah senang kita hadapi bersama,, thanks buat doa dan semangat kalian tak pernah ku lupakan masa-masa bahagia bersama kalian Sahabat-sahabat seperjuangan RMIK 2011 yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu, for u all I miss u forever... Almamater tercinta, Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang semoga lebih banyak karya yang dihasilkan dan mencetak mahasiswa yang berguna. GBU.. v RIWAYAT HIDUP Nama : Umi Latifah Tempat & Tanggal Lahir : Semarang, 28 Januari 1993 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : JL. Plongkowati No.41 Rt 04 Rw 13 Kel. Krobokan Kec. Semarang Barat 50141 No. HP Riwayat Pendidikan : 085640005931 : 1. TK PGRI Tahun 1997-1999 2. SDN KIP Karangayu Tahun 1999-2005 3. SMPN 40 Semarang Tahun 2005-2008 4. SMKN 8 Semarang Tahun 2008-2011 5. Program Studi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang Tahun 2011-2014 vi KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul Rancangan Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap Berbasis Web di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu : 1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 3. Arif Kurniadi, M.Kom selaku Kaprogdi DIII RMIK Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 4. Arif Kurniadi, M.Kom selaku dosen pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Segenap staf dan dosen program studi DIII RMIK Universitas Dian Nuswantoro Semarang 6. Dr. Sri Widyayati, Sp.PK, M.Kes Selaku Direktur RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 7. J. Caturwati, Amd.Pk selaku Kepala Rekam Medis di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 8. Karyawan-karyawati RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 9. Semua teman-teman yang rela berkorban dan membantu vii Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna untuk semua pihak, serta dapat dipergunakan untuk mendapatkan wawasan dibidang ilmu rekam medis. Penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di kemudian hari. Semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang rekam medis dan informasi kesehatan. Terimakasih. Semarang, Juli 2014 Penyusun Umi Latifah D22.2011.01148 viii Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2014 ABSTRAK RANCANGAN SISTEM INFORMASI SENSUS HARIAN RAWAT BERBASIS WEB DI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG UMI LATIFAH INAP Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, pada survei awal diketahui terdapat kesalahan dalam pengisian data dan pencatatan jumlah pasien masuk. Hal ini disebabkan karena sistem yang digunakan masih manual. Akibatnya informasi yang dihasilkan tidak akurat dan tidak sistematis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebijakankebijakan sistem yang bersangkutan, mengetahui proses pengisian data sensus harian rawat inap dan mengetahui database sistem informasi sensus harian rawat inap untuk perancangan sistem informasi sensus harian rawat inap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pedoman wawancara yaitu peneliti bertanya langsung kepada petugas, metode yang digunakan adalah metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan cross sectional yang terkait. Objek penelitian yang digunakan adalah sistem informasi sensus harian rawat inap dan subjek dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting dan petugas bangsal. Variabel penelitian ini meliputi data pasien masuk, pasien keluar, pasien dirujuk dan pasien meninggal. Pengolahan data yang digunakan yaitu editing dan klasifikasi. Hasil penelitian diketahui bahwa pengelolaan sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang melibatkan bagian pendaftaran, ruang perawatan dan unit rekam medis. Alurnya dimulai dari pendaftaran rawat inap yang mendata pasien kemudian dikirimkan keruang perawatan, dari ruang perawatan kemudian dibuat laporan sensus harian rawat inap kemudian petugas analising reporting mengambil sensus harian ke setiap bangsal. Pengelolaan sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang waktu pencatatan data pukul 07.00 setiap harinya. Diisi lengkap oleh masing-masing petugas ruang perawatan,dilaporkan kebagian penerimaan pasien paling lambat jam 07.00 dan diambil oleh petugas rekam medis untuk dilakukan pengecekan dan pelaporan. Sistem pengelolaan sensus harian rawat inap berbasis komputer mempunyai database sistem yaitu database pasien masuk, database pasien keluar, database pasien dirujuk dan database pasien meninggal. Dengan adanya sistem informasi sensus harian rawat inap diharapkan pencatatan data menjadi akurat dan pengiriman laporan tidak terlambat lagi. Kata Kunci : Sistem Informasi SHRI Kepustakaan : 15 (1997-2010) ix DIII Studi Program Medical Record and Health Information Of Medical Faculty Dian Nuswantoro University Semarang 2014 ABSTRACT DESAIN OF INFORMATION SYSTEM FOR CENCUS DAILY INPATIENT WEBBASED RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG UMI LATIFAH Inpatient Daily Census Management in Dr. RSJD. Amino Gondohutomo Semarang, at the beginning of the survey it is evident that errors in data entry and recording the number of incoming patients. This is because the system used is still manual. As a result of information produced inaccurate and not systematic. The purpose of this study was to determine the policies of the system in question, knowing the process of charging daily inpatient census data and determine information system databases daily inpatient census for the design of information systems daily inpatient census. This research is a descriptive interview guides that researchers ask the officer, the method used is the method of observation and interview method with the associated cross-sectional approach. The object of research is the system used daily inpatient census information and subject in this study is the reporting analising officer and the officer ward. The variables of the study include patient data entry, patient out, the patient was referred and the patient died. Processing of the data used, namely editing and classification. Results reveal that the management of the daily inpatient census at RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang involves the registration part, the treatment room and medical records. The plot starts from the registration records of hospitalized patients were then shipped chamber treatment, of the treatment room and then made daily inpatient census report analising reporting officer then took daily census for each ward. Management of inpatient daily census in RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang data recording time of 07:00 every day. Stuffed completed by each room attendant care, reported patient acceptance no later than 07.00 and taken by medical record officer for checking and reporting. Manajement system daily inpatient census possessed a computer-based database system that is database patients entry, database patients out, database patients are referred, database patients died. With this information system daily inpatient census is expected to be an accurate recording of data and delivery reports are not late again. Keyword Literature : Information System SHRI : 15 (1997-2010) x DAFTAR ISI Halaman Judul............................................................................................ i Halaman Hak Cipta..................................................................................... ii Halaman Persetujuan ................................................................................. iii Halaman Pengesahan ................................................................................ iv Halaman Persembahan .............................................................................. v Halaman Riwayat Hidup ............................................................................. vi Kata Pengantar ........................................................................................... vii Abstrak ....................................................................................................... ix Daftar Isi ..................................................................................................... xi Daftar Tabel ................................................................................................ xiv Daftar Gambar ............................................................................................ xv Daftar Lampiran .......................................................................................... xvi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4 E. Lingkup Penelitian ............................................................... 5 F. Keaslian Penelitian .............................................................. 6 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis....................................................................... 7 xi B. Unit Rawat Inap (URI).......................................................... 9 C. Sensus Harian Rawat Inap .................................................. 12 D. Sistem Informasi .................................................................. 14 E. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ........... 16 F. DBMS (Database Manajement System) dan Basis Data ..... 18 G. Pendekatan SDLC (System Development Live Cycle) ......... 19 H. Perancangan sistem ............................................................ 21 I. Personal Home Page (PHP) ................................................ 29 J. Kerangka Teori .................................................................... 33 K. Kerangka Konsep ................................................................ 34 BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................... 35 B. Objek dan Subjek Penelitian................................................ 35 C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional ...................... 35 D. Instrumen Penelitian ............................................................ 37 E. Cara Pengumpulan Data .................................................... 38 F. Pengolahan Data................................................................. 38 G. Langkah-Langkah Perancangan Sistem Informasi .............. 39 H. Analisa Data ........................................................................ 41 BAB IV : HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit .......................................... 42 B. Hasil Penelitian ................................................................... 44 C. Pembahasan ....................................................................... 72 xii BAB V : PENUTUP A. Simpulan ............................................................................ 77 B. Saran .................................................................................. 78 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 79 LAMPIRAN................................................................................................. 80 xiii DAFTAR TABEL 1. Tabel 1.1 : Keaslian Penelitian ........................................................ 6 2. Tabel 2.1 : Data Flow Diagram Leveled (DFD) ................................ 22 3. Tabel 2.2 : Bagan Alir Dokumen ...................................................... 23 4. Tabel 2.3 : Entity Relasionship Diagram (ERD) ............................... 25 5. Tabel 2.4 : Kamus Data................................................................... 27 6. Tabel 2.5 : Operator Aritmatika ....................................................... 31 7. Tabel 2.6 : Pernyataan Kontrol ........................................................ 32 8. Tabel 4.1 : Flow Of Document ......................................................... 46 9. Tabel 4.2 : Bentuk Normal Ke Satu ................................................. 55 10. Tabel 4.3 : Bentuk normal kedua ..................................................... 56 11. Tabel 4.4 : Bentuk Relasi Tabel ...................................................... 57 xiv DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 : Kerangka Teori ........................................................ 33 2. Gambar 2.2 : Kerangka Konsep .................................................... 34 3. Gambar 4.1 : Diagram Konteks ..................................................... 49 4. Gambar 4.2 : Overview Diagram ................................................... 50 5. Gambar 4.3 : DFD Level 0 proses SHRI........................................ 51 6. Gambar 4.4 : DFD Level 1 proses Data Pasien ............................. 53 7. Gambar 4.5 : DFD Level 3 (Proses Laporan) ................................ 54 8. Gambar 4.6 : Tampilan Login ........................................................ 60 9. Gambar 4.7 : Tampilan Utama Petugas Bangsal........................... 61 10. Gambar 4.8 : Tampilan Utama Petugas Analising Reporting ......... 62 11. Gambar 4.9 : Desain Input Data Pasien Masuk ............................. 63 12. Gambar 4.10 : Desain Input Data Pasien Keluar ............................. 63 13. Gambar 4.11 : Desain Input Data Pasien Dirujuk ............................ 64 14. Gambar 4.12 : Desain Data Pasien Meninggal ................................ 65 15. Gambar 4.13 : Tampilan Data Pasien Masuk .................................. 66 16. Gambar 4.14 : Tampilan Data Pasien Keluar .................................. 67 17. Gambar 4.15 : Tampilan Data Pasien Dirujuk ................................. 67 18. Gambar 4.16 : Tampilan Data Pasien Meninggal ............................ 68 19. Gambar 4.17 : Desain Output Tampilan Sensus Harian Rawat Inap .............................................................. 69 20. Gambar 4.18 : Desain Output Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap .......................................................................... 70 21. Gambar 4.19 : Desain Output Laporan Rekapitulasi SHRI .............. 71 xv DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 2. Surat Ijin Penelitian 3. Surat Persetujuan Responden untuk Diwawancarai 4. Pedoman Wawancara 5. Hasil Pedoman Wawancara 6. Lembar Sensus Harian Rawat Inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 7. SPO Pelaporan Hasil Kegiatan Rumah Sakit (Analising Reporting) 8. SPO Sensus Harian Rawat Inap Rekam Medis xvi 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era teknologi informasi ini sistem informasi kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pada setiap tingkatan manajemen kesehatan harus akurat, tepat waktu dan relevan. Komputerisasi atau penggunaan komputer di Rumah Sakit merupakan salah satu cara mengantisipasi penyajian informasi agar akurat, tepat waktu dan relevan dalam mengambil sebuah keputusan. (1) Rumah sakit merupakan bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang erat kaitannya dengan rekam medis yang didalamnya membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu unsur penting adalah pengelolaan sensus harian rawat inap. Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) merupakan kegiatan pencatatan dan perhitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruang rawat inap yang berisi tentang mutasi keluar masuk pasien selama dua puluh empat jam mulai pukul 00.00 s/d 24.00. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) juga mempunyai arti penting dalam penyediaan informasi rumah sakit yaitu mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar, pasien dirujuk dan pasien meninggal di rumah sakit. Sensus harian untuk setiap hari ditutup jam 24.00 dan sesudah itu dibuat resume sensus harian untuk hari yang bersangkutan. Jika ada pasien masuk rumah sakit atau keluar / meninggal sesudah jam 24.00 1 2 maka harus dicatat pada formulir sensus harian berikutnya. Sensus harian dibuat rangkap tiga yaitu 1 lembar untuk Subbag catatan medik, 1 lembar untuk P2RN (Pendaftaran Pasien Rawat Nginap) dan 1 lembar untuk arsip ruang rawat inap. Sensus harian dikirim pukul 08.00 setiap pagi. (2) Sistem informasi di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang khususnya pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) dalam pengambilan masih menggunakan manual karena tidak ada petugas lain (kurir) untuk mengambilkan sensus harian ke setiap bangsal sehingga petugas analising reporting setiap pagi harus mengambil sensus harian ke setiap bangsal dengan jarak yang cukup jauh dan memakan waktu yang cukup lama sehingga pembuatan sensus menjadi terlambat dari yang seharusnya sensus harian dikirim pukul 07.00 setiap pagi tetapi dikirim lebih dari pukul 07.00 setiap pagi, selain itu untuk ketepatan dan kecepatan pelaporan rekap Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) menjadi kurang tepat waktu. Dalam sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) tidak mudah karena petugas harus teliti dalam mencocokan satu persatu data yang ada baik itu dalam menuliskan jumlah pasien awal, jumlah pasien masuk, jumlah pasien dirujuk, jumlah pasien pulang, pasien pindahan, dipindahkan, pasien meninggal, pasien yang masih dirawat dibangsal perawatan. Dalam hal ini apabila terjadi kesalahan dalam pengisian data maka akan dapat mengakibatkan pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) tidak akurat. Karena sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) masih banyak kelemahan-kelemahan, perlu penempatan teknologi komputerisasi 3 guna pengelolaan data untuk menunjang sistem ini peneliti akan membuat sistem informasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang mana diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah serta memanfaatkan beberapa unit komputer yang terdapat disetiap bangsal serta dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang cukup potensial. B. Rumusan Masalah Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) dalam pengambilan masih menggunakan manual karena tidak ada petugas lain (kurir) untuk mengambilkan sensus harian ke setiap bangsal sehingga petugas analising reporting setiap pagi harus mengambil sensus harian ke setiap bangsal dengan jarak yang cukup jauh dan memakan waktu yang cukup lama sehingga pembuatan sensus menjadi terlambat dari yang seharusnya sensus harian dikirim pukul 07.00 setiap pagi tetapi dikirim lebih dari pukul 07.00 setiap pagi, selain itu untuk ketepatan dan kecepatan pelaporan rekap Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) menjadi kurang tepat waktu. Maka ini dapat menimbulkan suatu pernyataan penelitian mengenai “Bagaimana bentuk rancangan sistem informasi sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang”. 4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menghasilkan rancangan sistem informasi sensus harian rawat inap berbasis web yang ada di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui kebijakan-kebijakan sistem yang bersangkutan b) Mengetahui hambatan sistem informasi sensus harian rawat inap c) Mengetahui harapan pihak yang terkait d) Mengetahui proses pengisian data sensus harian rawat inap e) Mengetahui informasi yang dihasilkan f) Mengetahui pelaku sistem yang terkait g) Mengetahui database sistem informasi sensus harian rawat inap h) Merancang sistem informasi sensus harian rawat inap D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Dapat meningkatkan pengembangan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah sehingga dapat menambah wawasan pengalaman sehingga memungkinkan kemampuan tentang studi sistem informasi berbasis komputer. 2. Bagi Rumah Sakit Dengan adanya sistem komputerisasi sensus harian rawat inap dapat memungkinkan bahan masukan dalam pengambilan kebijakan di 5 Unit Rekam Medis (URM) khususnya pengelolaan sensus harian rawat inap. 3. Bagi Akademik Diharapkan dapat berguna bagi Universitas Dian Nuswantoro Semarang sebagai bahan referensi mengenai sistem informasi sensus harian rawat inap. E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keilmuan Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 2. Lingkup Materi Materi dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Rumah Sakit khususnya Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) 3. Lingkup Lokasi Penelitian ini mengambil lokasi dibagian analising reporting di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara 5. Lingkup Objek Objek penelitian ini adalah sistem informasi sensus harian rawat inap 6. Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2014 6 F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No 1. Peneliti Judul Penelitian Nurul Indah Faktor-Faktor Feri Diana berhubungan Pelu Hasil yang Keakuratan antara dengan sensus harian rawat keakuratan sensus harian inap manual dengan rawat inap manual dan elektronik karena elektronik di RSIA Gunung hasilnya tidak sama Sawo Semarang 2. Agung Analisis Kurniawan Data Rawat atau tidak sesuai. Pemanfaatan Penggunaan Sensus Inap Pelaporan Harian tidak SHRI maksimal Untuk sehingga Indikator keberadaannya hanya Pelayanan Rawat Inap sebagai pelengkap Di Rumah Sakit Umum atau formalitas. (3) Daerah Dr. Soeroto Ngawi Perbedaan peneliti ini dengan penelitian diatas adalah: 1. Penulis melakukan penelitian di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang sedangkan penelitian di atas dilakukan di RSIA Gunung Sawo Semarang dan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi. 2. Peneliti melakukan perancangan sensus harian rawat inap secara komputerisasi sedangkan penelitian di atas objek yang diteliti adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan keakuratan sensus harian inap manual dan elektronik dan pemanfaatan data sensus harian rawat inap untuk pelaporan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Menurut Edna K Huffman: Rekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. (1) 2. Tujuan Rekam Medis Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit 3. Kegunaan Rekam Medis a. Aspek Administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung 7 8 jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. b. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. c. Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan. d. Aspek Keuangan Suatu bekas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. e. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan. f. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya menyangkut data atau informasi tentang 9 perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien. g. Aspek Dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus di dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. (4) B. Unit Rawat Inap (URI) Unit Rawat Inap (URI) atau Instalasi Rawat Inap (IRNA) adalah salah satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien karena keadaannya harus dirawat selama 1 hari atau lebih. 1. Tugas Pokok Unit Rawat Inap a. Mencatat semua hasil-hasil pelayanan ke dalam formulir rawat inap yang sesuai b. Mencatat mutasi pasien pada formulir SHRI pada waktu yang telah ditentukan yang disebut cut off time (batas waktu pencatatan) c. Mencatat kegiatan rawat inap pada register pasien rawat inap d. Membuat laporan kegiatan rawat inap 2. Fungsi-fungsi yang terkait dengan pelayanan rekam medis di URI a. Fungsi penerimaan pasien rawat inap (TPPRI) yang bertanggung jawab terhadap penerimaan pasien yang akan rawat inap, penyediaan formulir-formulir rawat inap yang sesuai dengan 10 penyakit pasien dan mengambil SHRI dan DRM pasien rawat inap yang sudah dinyatakan keluar dari rumah sakit. b. Fungsi assembling yang bertanggung jawab terhadap perakitan formulir rekam medis pada setiap folder DRM yang diterimanya, penelitian kelengkapan isi data pada setiap formulir rekam medis, pengembalian DRM yang isi datanya tidak lengkap, pengendalian DRM yang isi datanya tidak lengkap c. Fungsi filing yang bertanggung jawab terhadap penyediaan DRM bila diperlukan oleh dokter rawat inap untuk mengetahui riwayat keluarga pasien yang bersangkutan. d. Fungsi pelayanan pemeriksaan penunjang (IPP) yang bertanggung jawab terhadap pencatatan hasil-hasil pemeriksaan atau terapi penunjang, pengiriman hasil-hasil pemeriksaan atau terapi penunjang. 3. Informasi yang dihasilkan URI a. Jumlah pasien yang masuk dirawat yang diperoleh dari menjumlahkan pasien awal, pasien masuk dan pasien pindahan. b. Jumlah pasien yang dinyatakan keluar (hidup dan mati) yang diperoleh dari menjumlahkan pasien pulang, pasien dirujuk, pasien pindah ke rumah sakit lain, pulang paksa (APS), pasien melarikan diri, pasien dipindahkan, pasien mati <48 jam, pasien mati > 48 jam. c. Jumlah pasien yang masih dirawat yaitu selisih jumlah pasien masuk dengan jumlah pasien keluar. 11 d. Jumlah pasien masuk dan keluar pada hari yang sama yaitu pasien yang masuk pada hari tertentu dan keluar pada hari yang sama. e. Melaporkan kegiatan pelayanan rawat inap setiap bulan. f. Menghitung tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur dan membuat grafik Barber Johnson. 4. Formulir, catatan dan laporan yang digunakan di URI a. Ringkasan riwayat masuk keluar b. Formulir perjalanan penyakit/instruksi/tindakan/terapi c. Daftar pengobatan/form catatan pemberian obat d. Grafik S,N,T (observasi) e. Permintaan pemeriksaan penunjang dan hasil penunjang f. Resume keluar (hidup/mati) g. Formulir spesialisasi sesuai jenis spesialisasinya h. Keseimbangan cairan i. Laporan Anasthesi j. Laporan Operasi k. Laporan persalinan dan identifikasi bayi l. Laporan identifikasi bayi lahir m. Konsultasi n. Informed Consent o. Salinan resep p. Sebab kematian q. Surat Pulang Paksa pemeriksaan 12 r. Formulir asuhan keperawatan meliputi : 1) Formulir pengkajian data dan diagnosa keperawatan 2) Formulir rencana keperawatan 3) Formulir tindakan keperawatan 4) Formulir evaluasi keperawatan 5) Formulir perencanaan pulang s. Formulir rawat inap khusus lainnya sesuai dengan kasus penyakit yang diderita pasien t. Formulir RL_2.1 untuk laporan morbiditas individual pasien umum u. Formulir RL_2.1 untuk laporan morbiditas individual pasien obstetri v. Formulir RL_2.3 untuk laporan morbiditas individual bayi baru lahir atau lahir mati (5) C. Sensus Harian Rawat Inap 1. Pengertian Sensus Harian Rawat Inap Sensus Harian Rawat Inap adalah kegiatan pencatatan atau perhitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari pada suatu ruangan rawat inap. Sensus Harian Rawat Inap berisi tentang mutasi keluar masuk pasien selama 24 jam mulai pukul 00.00 s/d 24.00. 2. Tujuan SHRI Sensus Harian Rawat Inap Untuk memperoleh informasi semua pasien yang masuk dan keluar Rumah Sakit selama 24 jam. 13 3. Kegunaan Sensus Harian Rawat Inap a. Untuk mengetahui jumlah pasien masuk, pasien keluar dan pasien meninggal di rumah sakit b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur c. Untuk menghitung penyediaan sarana atau fasilitas pelayanan kesehatan 4. Mekanisme Pencatatan Sensus Harian Rawat Inap a. Sensus harian diisi segera setelah pasien masuk ruangan rawat, pindah intern Rumah Sakit dan keluar Rumah Sakit b. Sensus harian untuk setiap hari ditutup jam 24.00 dan sesudah itu dibuat resume sensus harian untuk hari yang bersangkutan. Jika ada pasien masuk rumah sakit atau keluar / meninggal sesudah jam 24.00 maka harus dicatat pada formulir sensus harian berikutnya c. Sensus harian dibuat rangkap 3 (tiga) : 1) 1 Lembar untuk Subbag Catatan Medik 2) 1 Lembar untuk P2RN (Pendaftaran Pasien Rawat Nginap) 3) 1 Lembar untuk arsip ruang rawat d. Sensus harian dikirim pukul 08.00 setiap pagi (2) 14 D. Sistem Informasi 1. Sistem a. Pengertian sistem Adalah kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. b. Karakteristik sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik sistem yang tertentu yaitu : 1) Komponen (Component) 2) Batas Sistem (Boundary) 3) Lingkungan Luar Sistem (Environment) 4) Penghubung Sistem (Interface) 5) Masukan Sistem (Input) 6) Keluaran Sistem (Output) 7) Pengolahan Sistem (Process) 8) Tujuan Sistem (Goal) c. Pelaku Sistem 1) Pemakai 2) Manajemen 3) Pemeriksa 4) Penganalisa Sistem 5) Pendesain Sistem 6) Programmer 7) Personel Pengoperasian 15 2. Informasi a. Pengertian Informasi Menurut Robert G. Murdik (1973;12) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. b. Ciri-Ciri informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi yaitu 1) Benar atau salah 2) Baru 3) Tambahan 4) Korektif 5) Penegas c. Kualitas Informasi 1) Relevan (relevancy) Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda 2) Akurat (accuracy) Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. 3) Tepat Waktu (timeliness) Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga jika digunakan sebagai dasar dalam 16 pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. 4) Ekonomis (economy) 5) Efisien (efficiency) 6) Dapat dipercaya (reliability) (6) E. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) 1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasional, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Dalam sistem informasi manajemen terdapat elemenelemen yang mendukung untuk menghasilkan sebuah informasi yang akurat, tepat dan jelas. Elemen-elemen tersebut adalah penyimpanan, penangkapan, proses komunikasi, keamanan yang digunakan untuk informasi manajemen disebuah rumah sakit. Informasi yang digunakan secara optimal, dengan sistem informasi manajemen yang terencana akan mendukung keberhasilan manajemen disebuah rumah sakit dapat dimanfaatkan untuk : a. Meningkatkan mutu pelayanan medik b. Mengendalikan biaya dan meningkatkan produktifitas c. Menganalisa utilitas dan memperkirakan permintaan d. Memudahkan sistem pelaporan e. Penelitian medik f. Pendidikan 17 2. Sistem Informasi Rumah Sakit Sebagai Suatu Sistem Sistem informasi manajemen rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan peningkatkan mutu pelayanan rumah sakit, sehingga dicapai pemanfaatan sarana rumah sakit secara optimal dan sekaligus dapat mengurangi subsidi pemerintah. Sistem informasi manajemen rumah sakit adalah suatu sistem yang dibentuk untuk manajemen dalam melaksanakan fungsinya. 3. Keadaan dan Masalah SIM RS Dalam rangka menghasilkan analisis data informasi yang cukup dalam artian kuantitas dan kualitas. Data informasi yang diperlukan dapat berasal dari sumber-sumber informasi yang dapat diperoleh. Untuk mendapatkan informasi yang diperoleh, seringkali terjadi keadaan masalah yang dijabarkan lebih rinci sebagai berikut : a. Informasi belum berperan penuh dalam proses manajemen b. Kurangnya dukungan pimpinan c. Disiplin tenaga pelaksana masih kurang d. Kedudukan unit pengelola informasi dalam organisasi rumah sakit kurang seimbang dengan beban tanggungjawabnya e. Kurangnya fasilitas pengelolahan f. Tidak adanya mekanisme kerja yang baik (7) 18 F. DBMS (Database Management System) dan Basis Data 1. Pengertian Basis Data Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 2. Konsep Basis Data a. Fungsi pengelolaan basis data menggunakan DBMS bertujuan untuk memanipulasi data dari basis data sehingga diperoleh informasi sesuai dengan yang diinginkan b. Gabungan antara basis data dan perangkat lunak DBMS termasuk di dalam program aplikasi yang dibuat bekerja dalam satu sistem selanjutnya disebut sistem basis data 3. Pengertian DBMS Yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk menyusun dan mempertahankan database. 4. Keuntungan DBMS a. Respon yang cepat terhadap permintaan informasi b. Akses terhadap database dapat dilakukan berbagai cara c. Fleksibilitas yaitu program data bersifat independent data dapat ditambahkan maupun dikurang dari database d. Penyimpanan berkurang secara teoritik setiap item data dapat disimpan hanya sekali tidak ada duplikasi data 19 e. Integritas yaitu data dapat dipertahankan karena dihindari adanya data yang saling bertentangan f. Menyimpan data akan lebih baik karena data disimpan secara terpusat 5. Kerugian DBMS a. Biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat dan biaya pemeliharaannya sangatlah mahal. Disamping itu dibutuhkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi tersebut b. DBMS lebih kompleks daripada sistem berkas. Menurut teori semakin komplek suatu sistem akan semakin mudah terjadi kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data. Namun hal itu sekarang dapat diantisipasi dengan prosedur back-up c. Data yang terpusat dalam satu lokasi dengan selalu menjaga data rangkap yang kecil akan terjadi resiko kehilangan data selama proses aplikasi. Namun demikian biasanya DBMS mampu menjaga agar resiko ini sangat kecil.(8) G. Pendekatan SDLC (System Development Live Cycle) Secara garis besar SDLC (System Development Live Cycle) terdiri atas 5 tahap yaitu : 1. Perencanaan Langkah-langkah pada tahap perencanaan yaitu: a. Menyadari masalah 20 b. Mendefinisikan masalah c. Menentukan tujuan sistem d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem e. Membuat studi kelayakan f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem g. Menyetujui atau menolak usulan h. Menetapkan mekanisme pengendalian 2. Analisis Adalah tahap mempelajari sistem yang sudah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. 3. Perancangan a. Menyiapkan rancangan secara terinci b. Mengidentifikasi beberapa alternatif sistem c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sitem d. Memilih konfigurasi terbaik e. Menyiapkan usulan penerapan f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem 4. Penerapan (Implementasi dan Uji Coba) Adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. a. Merencanakan penerapan b. Mengumumkan penerapan 21 c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras, perangkat lunak dan penyiapan database d. Menyiapkan fasilitas fisik yang lain e. Mendidik peserta dan pemakai f. Masuk ke sistem baru (uji coba dan testing) 5. Penggunaan dan Perawatan (Postimplementation and Maintenance) Ini dilakukan bila sistem baru dinyatakan aman untuk dipakai. a. Penggunaan sistem b. Audit sistem c. Pemeliharaan sistem (Maintenance) (7) H. Perancangan Sistem Adalah suatu sistem yang digunakan untuk maksud-maksud tertentu dalam mencapai tujuan, biasanya sistem tersebut mempunyai kelebihankelebihan diantaranya lebih akurat, tepat waktu dan relevan. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai (user) dan untuk memberi gambaran yang jelas tentang rancang bangun yang diberikan kepada programmer. Alat perancangan sistem atau desain sistem terdiri atas : 1. DFD (Data Flow Diagram) dan DAD (Data Arus Diagram) Model ini menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data (disebut DFD). Sebagai perangkat analis, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari satu sudut pandang fungsi. 22 Model ini tidak hanya dapat digunakan memodelkan sistem pemrosesan informasi tetapi bisa juga sebagai jalan untuk memodelkan keseluruhan organisasi, sebagai perencanaan kerja dan perencanaan strategi. Tabel 2.1 Data Flow Diagram Leveled (DFD) Arus Simbol Simbol DFD Versi Simbol DFD Versi Gane Yurdan De Marco dan Sarson Arus Data Proses Identifikasi Proses Deskripsi proses Lokasi fisik (opsional) Penyimpanan Data Identifikasi Entitas Luar Arus Material Penyimpanan Data yang ditunjukan berulang kali pada satu diagram Identifikasi N baris untuk pengulangan (tidak pertama) termasuk yang 23 Simpanan yang luar ditunjukan berulang kali pada satu diagram 2. Data Flow Diagram Context Level (Context Diagram) Berfungsi memetakan model lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Context diagram menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem yaitu : a. Kelompok pemakai b. Data masuk c. Data keluar d. Penyimpanan data 3. Bagan Alir (Flowchart) Yaitu bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. 4. Bagan Alir Dokumen Merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Tabel 2.2 Bagan Alir Dokumen Simbol Arti Menunjukan dokumen input dan output baik untuk Simbol Dokumen proses komputer manual mekanik atau 24 Menunjukan Pekerjaan manual Simbol Kegiatan Manual Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plong (punched card) Simbol Kartu Plong Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer Simbol Proses Menunjukkan input atau output menggunakan hardisk Simbol Hardisk Menunjukkan proses pengurutan data diluar proses komputer Simbol Penggunaan off line Menunjukkan input atau output menggunakan drum magnetic Simbol Drum Magnetik Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor Simbol Display Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau halaman lain Simbol Penghubung 25 Menunjukkan input atau output menggunakan on-line keyboard Simbol Keyboard 5. Entity Relasionship Diagram (ERD) ERD merupakan model konseptual yang mendiskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD) yang digunakan untuk memodelkan struktur hubungan antara data karena relative kompleks. Dengan ERD dapat engui model dengan mengabadikan proses yang harus dilakukan. Pada saat ini ERD dibuat sebagai perangkat khusus (versi CASE) karena itu tidak ada bentuk tunggal standart dari ERD (suatu saat mungkin akan menemukan sebagian dari versi ERD). ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antara data. Tabel 2.3 Entity Relasionship Diagram (ERD) No. Simbol Arti 1. Himpunan entisitas 2. Himpunan relasi 3. Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawah) 4. Link, sebagai penghubung relasi dan himpunan etitas dan entitas dengan atributnya himpunan 26 6. Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau bentuk relasi atau file untuk menyatakan esensitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah dimodifikasi. a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. b. Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form / 1NF) Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2NF) Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribut untuk primary key nya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2NF. d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3NF) Bentuk normal ketiga digunakan untuk menghilangkan ketergantungan transitif. 27 7. Kamus Data Kamus data atau dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut : a. Nama arus data b. Alias c. Bentuk data d. Arus data e. Penjelasan (8) Tabel 2.4 Kamus Data Notasi Keterangan = Terdiri dari + And (dan) () Pilihan (boleh ya boleh tidak) {} Interasi/pengulangan proses [] Pilih salah satu * Keterangan atau catatan @ Petunjuk 8. Tabel Penyimpanan Perancangan basis data yang baik harus memperhitungkan tempat simpanan atau dengan kata lain basis data tersebut menghemat penyimpanan. Penggunaan tabel serta kolom yang banyak mempengaruhi pengaksesan baris data itu sendiri. Apalagi dengan semakin banyak record maka kecepatan akses terhadap basis data itu menjadi lambat. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka seorang 28 analis harus mampu merancang basis data yang normal sehingga didapatkan tabel yang optimal tapi dari tabel-tabel yang ada biasa menghasilkan banyak informasi dan tidak mempengaruhi kecepatan akses terhadap basis data. Salah satu teknik perancangan basis data untuk mendapatkan tabel yang normal adalah dengan normalisasi. (5) 9. Desain Input Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap data yang terjadi akibat transaksi, yang dapat membantu dalam penanganan arus data sebagai berikut : a. Dapat menunjukkan macam data yang harus dikumpulkan atau ditangkap b. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat c. Dapat mendorong kelengkapan data d. Bertindak sebagai pendistribusian data e. Dapat membantu dalam pembuktian transaksi untuk audit trail f. Dapat digunakan sebagai cadangan file yang ada dikomputer 10. Desain Output Perancangan output fungsi akan menjelaskan secara lebih rinci tentang bagaimana dan seperti apa bentuk dari output yang dibutuhkan. a. Laporan berbentuk tabel Laporan berbentuk tabel dapat berupa : 1) Notice report atau rekapitulasi 29 Harus dibuat sesederhana mungkin jelas, dengan maksud supaya permasalahan yang terjadi tampak jelas sehingga dapat langsung ditangani. 2) Equipoised report Berisi tentang hal-hal yang bertentangan, biasanya digunakan untuk maksud perencanaan atau pengambilan keputusan. 3) Varience report Laporan ini menunjukkan selisih antara standar yang ditetapkan dengan hasil nyata yang diperoleh. 4) Comperative report Membandingkan satu hal dengan hal yang lain b. Laporan berbentuk grafik Laporan bentuk grafik dapat berupa bagan garis, bagan batang atau bagan pastel. Laporan bentuk grafik harus mempertimbangkan tentang kemudahan pembacaan ketepatan skala, dimensi, hubungan antar variabel. (9) I. Personal Home Page (PHP) PHP singkatan dari Personal Home Page adalah sebuah piranti yang biasa dipakai untuk membuat aplikasi web. Aplikasi web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser. PHP yang merupakan sumber banyak digunakan untuk keperluan umum. Terbuka bahasa scripting yang sangat cocok untuk pengembangan web dan dapat tertanam ke dalam HTML. Sintaks yang mengacu pada C, 30 Java dan Perl dan mudah dipelajari. Tujuan utama dari bahasa adalah untuk memungkinkan pengembang web untuk menulis halaman web yang dihasilkan secara dinamis dengan cepat, tetapi bisa melakukan lebih banyak lagi dengan PHP. Secara khusus PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip ASP (Activ Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. 1. Skrip PHP Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Sebagai mana diketahui, HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web. Kode PHP diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?> pasangan kedua kode inilah yang berfungsi sebagai tag, kode PHP. Berdasarkan tag inilah pihak server dapat memahami kode PHP dan kemudian memprosesnya , hasilnya dikirim ke browser. 2. Variabel PHP Semua bahasa pemrograman menyediakan variable yang berfungsi untuk menyimpan suatu nilai dan nilai yang ada didalamnya dapat diubah sewaktu-waktu. 31 3. Tipe data dasar pada PHP ada 4 macam yaitu : a. Integer Integer menyatakan tipe data bilangan bulat dengan jangkauan kira-kira dari -2 miliar hingga +2. b. Double Double menyatakan tipe data bilangan real atau titik mengambang yaitu bilangan yang mempunyai bagian pecahan. c. String Menyatakan tipe data teks (sederetan karakter yang tidak menyatakan bilangan), misalnya berupa nama barang atau nama orang. d. Boclean Dipakai untuk menyatakan nilai kebenaran. Nilainya dapat berupa TRUE yang berarti benar atau FALSE yang berarti salah. 4. Operator Aritmatika Operator aritmatika adalah operator yang digunakan dalam operasi matematika. (10) Tabel 2.5 Operator Aritmatika Operator Kegunaan + Penjumlahan - Pengurangan / Pembagian * Perkalian ++ Penaikan 32 -- Pengurangan % Sisa pembagian 5. Pernyataan Kontrol Tabel 2.6 Pernyataan Kontrol Pernyataan Kegunaan If Dipakai untuk mengambil keputusan berdasarkan suatu kondisi Switch Digunakan pada saat melibatkan banyak alternatif dalam skrip ?: Digunakan untuk pengambilan keputusan dalam bentuk ekspresi While Digunakan pada saat melakukan sebuah pengulangan Do While For Kegunaan sama dengan while Pernyataan yang biasa digunakan untuk menangani proses Break Kegunaannya untuk keluar dari suatu kalangan (proses yang berulang) Continue Digunakan untuk menuju ke interaksi (putaran) Exit Digunakan untuk mengakhiri pengeksekusian 33 J. Kerangka Teori URI Data URI 1. Data Pasien Masuk 2. Data Pasien Keluar 3. Data Pasien Dirujuk 4. Data Pasien Meninggal Database 1. Pasien Masuk 2. Pasien Keluar 3. Pasien Dirujuk 4. Pasien Meninggal Sistem Info SHRI Pendekatan SDLC 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Perancangan 4. Penerapan 5. Penggunaan dan Perawatan Gambar 2.1 Kerangka Teori Informasi 1. Pasien masuk dari URJ 2. Pasien masuk dari bangsal 3. Pasien masuk dari UGD 4. Pasien Keluar a. Pulang Paksa b. Dropping c. Atas Persetujuan Sendiri d. Lari e. Mati 5. Pasien dirujuk 6. Pasien meninggal Kualitas Informasi 1. Akurat 2. Tepat waktu 3. Relevan 4. Ekonomis 5. Mudah 34 K. Kerangka Konsep URI Data URI 1. Data Pasien Masuk 2. Data Pasien Keluar 3. Data Pasien Dirujuk 4. Data Pasien Meninggal Database 1. Pasien Masuk 2. Pasien Keluar 3. Pasien Dirujuk 4. Pasien Meninggal Sistem Info SHRI Pengembangan SDLC 1. Perencanaan 2. Analisis 3. Perancangan Gambar 2.2 Kerangka Konsep Informasi yang dihasilkan : 1. Pasien masuk dari URJ 2. Pasien masuk dari bangsal 3. Pasien masuk dari UGD 4. Pasien Keluar a. Pulang Paksa b. Dropping c. Atas Persetujuan Sendiri d. Lari e. Mati 5. Pasien dirujuk 6. Pasien meninggal BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menjelaskan kondisi yang diteliti, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara, pendekatan yang digunakan secara cros sectional yaitu data yang diperoleh pada saat penelitian dilakukan. B. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah sistem informasi sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting dan petugas bangsal. C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional No. Variabel Definisi 1. Mencatat mutasi pasien rawat inap yaitu URI keluar masuknya pasien di bangsal rawat inap 2. Data URI Kegiatan yang dilakukan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang untuk memasukan data pasien masuk, data 35 36 pasien keluar,data pasien dirujuk, data pasien meninggal yang diperlukan 3. Sistem sensus informasi Suatu sistem dimana suatu organisasi harian yang rawat inap mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat menejerial dan kegiatan strategi organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan untuk proses penginputan sensus harian harian inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. 4. Informasi yang Informasi yang dihasilkan di RSJD Dr. dihasilkan Amino Gondohutomo Semarang yaitu Pasien masuk dari URJ, pasien masuk dari bangsal,pasien masuk dari UGD, pasien keluar pulang paksa, dropping, atas persetujuan sendiri, lari, mati, pasien dirujuk, pasien meninggal 5. Database Kumpulan berhubungan dari data yang yang saling disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan tentang pasien rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang terdiri dari pasien masuk,pasien keluar, pasien dirujuk,pasien meninggal 6. Pendekatan SDLC Suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan tersebut dalam proses penggembangan sistem di RSJD Dr. Amino dengan perancangan Gondohutomo Semarang perencanaan, analis, 37 D. Instrumen Penelitian 1. Pedoman Wawancara Yaitu penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung (tatap muka) dengan pemberi data, sehingga diperoleh data yang jelas yaitu mengenai sistem informasi sensus harian rawat inap. Yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting dan petugas bangsal sehingga diperoleh data yang jelas mengenai sistem informasi sensus harian rawat inap. 2. Pedoman Observasi Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati objek yang diteliti secara langsung pada saat penelitian, digunakan untuk mendapatkan data : a. Mengetahui kebijakan-kebijakan sistem yang bersangkutan dengan sistem informasi sensus harian rawat inap b. Mengetahui pihak yang mengolah data Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) c. Mengetahui hambatan sistem informasi sensus harian rawat inap d. Mengetahui harapan pihak yang terkait dengan sistem informasi sensus harian rawat inap e. Mengetahui pelaku sistem yang terkait dengan sistem informasi sensus harian rawat inap f. Mengetahui Sensus Harian Harian Rawat Inap (SHRI) yang masih manual 38 E. Cara Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang benar-benar objektif maka digunakan metode observasi yaitu penelitian dengan melihat secara langsung dengan melakukan pengamatan objek sistem informasi sensus harian rawat inap. Sumber datanya adalah : 1. Data Primer Data yang diperoleh kepada petugas analising reporting dan petugas bangsal untuk menjawab tujuan penelitian. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh berdasarkan catatan yang ada berhubungan dengan penelitian. F. Pengolahan Data 1. Editing Mengoreksi kembali data-data yang telah dikumpulkan meliputi data pasien masuk, data pasien keluar, data pasien dirujuk dan data pasien meninggal. 2. Klasifikasi Mengelompokkan data-data yang telah terkumpul yaitu data yang tercantum dalam Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang meliputi: a. Data pasien masuk terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin, pasien masuk dari dan kelas perawatan. 39 b. Data pasien keluar terdiri dari no.rm, nama pasien, kelas perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke ruang lain dan pasien keluar. c. Data pasien dirujuk terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari rujuk dan keterangan. d. Data pasien meninggal terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, sebab meninggal dan keterangan. G. Langkah-Langkah Perancangan Sistem Informasi Data yang sehubungan diperoleh dengan dengan menggunakan komputerisasi sensus tahapan-tahapan harian rawat inap. Dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan, kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikannya dengan pendekatan SDLC yaitu : 1. Perencanaan (Analisis Masalah dan Kebutuhan) Pada tahap ini pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem. 2. Desain Sistem Desain sistem dibagi menjadi 2 sub tahapan yaitu perancangan konseptual dan perancangan fisik. Target tahap ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan 40 selama tahapan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman. a. Flow Of Document Bagan yang menunjukkan alir dalam program, yang digunakan untuk alat komunikasi dan untuk dokumentasi. b. Diagram Konteks (Context Diagram) Berisi gambaran keseluruhan dan hubungan entinitas luarnya dengan menyoroti karakteristik sistem yaitu kelompok data masuk, data keluar dan penyimpanan datanya dalam sistem informasi sensus harian rawat inap. c. Overview Diagram Menunjukkan secara garis besar hubungan dari input, proses dan output. Bagian input menunjukkan item-item data yang akan digunakan oleh bagan proses. Bagan proses berisi sejumlah langkah-langkah yang menggambarkan kerja dan fungsi. Bagan output dengan item-item data yang dihasilkan atau di modifikasi oleh langkah-langkah proses. d. Data Flow Diagram (DFD) Leveled Berisi gambaran atas data dalam sistem informasi sensus harian rawat inap yang terstruktur dan jelas sebagai sistem jaringan kerja antar fungsi yang saling berhubungan. 41 e. Normalisasi Proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entensitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu database yang mudah untuk dimodifikasi. f. Kamus Data Kamus data (data dictionary) adalah suatu penjelasan tertulis tentang suatu data yang berada di dalam database. g. Desain Input Berisi gambaran bentuk tampilan dari yang dibuat pada sistem informasi sensus harian rawat inap. H. Analisa Data Analisa data yang dilakukan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dimana memaparkan hasil penelitian yang diperoleh yaitu rancangan sistem informasi sensus harian rawat inap dibandingkan dari sensus harian rawat inap secara manual di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit 1. Sejarah RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang Pertama kali berdiri pada tahun 1848 di Jln. Sompok Semarang, sebagai tempat penampungan bagi pasien psikotik akut (Doorgangshuizen). Tahun 1912 Doorgangshuizen Sompok dipindah ke gedung Kleedingmagazijn, sebuah gedung tua yang dibangun kurang lebih pada tahun 1878 di Jln. Cendrawasih, Tawang dengan nama Doorgangshuizen Tawang. Kemudian pada tanggal 21 Januari 1928 Doorgangshuizen Tawang berubah status menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang (Kranzinnigenggestichten). Menerima perawatan pasienpsikotik mulai tanggal 2 Februari 1928.Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang. Pada tanggal 4 Oktober 1986 seluruh kegiatan Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang dipindahkan ke gedung baru di Jln. Brigjend.Sudiarto No. 347 Semarang. Tanggal 9 Februari 2001 Rumah Sakit Jiwa Pusat Semarang berubah nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat dr. Amino Gondohutomo Semarang. dr. Amino Gondohutomo adalah nama psikiater pertama di Indonesia kelahiran Surakarta,Jawa Tengah. Tanggal 1 Januari 2002 Rumah Sakit Jiwa Pusat dr. Amino Gondohutomo Semarang berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah 42 43 dr. Amino Gondohutomo Semarang Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan SK Gubernur No. 440/09/2002 Februari 2002. Sebagai Rumah Sakit Jiwa Daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang telah mendapatkan status penuh sebagai Rumah Sakit LBUD (Badan Layanan Umum Daerah ) maka RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dalam pengelolaan keuangan. Dengan status ini maka inovasi dan kreatifitas seluruh jajaran direksi dan manajemen dituntut untuk dapat makin mengembangkan keanekaragaman pelayanan (diversifikasi). 2. Letak Geografis Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang terletak di Jalan Brigjend. Sudiarto No. 347 Semarang, Kelurahan Pedurungan, Kecamatan Pedurungan. Bangunan fisik berdiri diatas tanah seluas ± 60.000 m2. Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang memiliki wilayah kerja yang luas yaitu sepanjang jalur pantura Jawa Tengah. 3. Visi, Misi, Motto dan Budaya Rumah Sakit a. Visi “Menuju Pelayanan Kesehatan Jiwa Paripurna Yang Bermutu” b. Misi 1) Mengembangkan pelayanan kesehatan jiwa paripurna 44 2) Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi untuk mendukung pelayanan 3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia 4) Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan jiwa untuk memperbaiki kualitas hidup c. Motto APIK : Aman, Profesional, Inovatif, Kebersamaan d. Budaya Kerja P = Profesional A = Akurat, sesuai standar pelayanan T = Tepat dan cepat dalam memberikan pelayanan R = Ramah terhadap pelanggan I = Indah dan rapi baik pribadi maupun lingkungan kerja O = obyektif dalam memberikan pelayanan T = Tanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban I = Ikhlas K = Komunikatif B. Hasil Penelitian 1. Sarana Prasarana SHRI Di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam pengolahan dan pencatatan SHRI menggunakan bahan dari kertas seperti formulir SHRI. Isi yang ada pada formulir tersebut mudah dipahami sehingga memudahkan dalam pengisian, antara lain : 45 a. Pasien masuk Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, pasien masuk dari dan kelas perawatan. b. Pasien keluar Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, kelas perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke ruang lain dan pasien keluar. c. Pasien dirujuk Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari rujuk, keterangan. d. Pasien meninggal Antara lain berisi nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, sebab meninggal dan keterangan. 2. Perencanaan (Analisis Masalah dan Kebutuhan) Proses pembuatan sensus harian rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dalam pelaksanaannya kurang adanya ketelitian dalam pencatatan datanya hal ini disebabkan karena petugas ruangan sibuk mengurusi pasien, pencatatan sensus harian rawat inap secara manual dirasa memakan waktu yang cukup banyak sehingga pekerjaannya tidak semua terselesaikan. 46 3. Desain Sistem Sistem Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang terkomputerisasi akan memudahkan dalam pelayanan pasien untuk mengetahui datadata mutasi masuknya pasien selama 24 jam. Dengan adanya sistem komputerisasi maka informasi yang didapatkan akan akurat, pelayanan akan lebih cepat, relevan dan sistematis. Keberadaan komputerisasi dalam rumah sakit sangat membantu sekali dalam pengelolaan data untuk pembuatan laporan. a. Flow Of Document Pasien Pendaftaran Pasien Rawat Inap Identitas pasien Identitas pasien Ruang URM Direktur B B C Membuat rekap SHRI Lap.SHRI Dok. Diisi A KIB Pencatatan (RM 1) Pendaftara n Pencatatan Identitas pasien Dok. RM Rekap. Lap 1 KIB Lap.SHRI 1 A 2 B SHRI C Tabel 4.1 Flow Of Document Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap 2 3 47 Keterangan : : Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual mekanik atau komputer : Menunjukan pekerjaan manual : Untuk kegiatan pemindahan atau transportasi : Menandakan adanya penyimpanan dokumen b. Diagram Konteks (Context Diagram) Context diagram adalah diagram yang menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan menunjukkan hubungan antara proses dengan entitas lainnya. Sistem ini berada pada sensus harian rawat inap, jadi sistem ini adalah sistem informasi sensus harian rawat inap maka untuk membuat perancangan sistem perlu uraian sebagai berikut: 1) Identifikasi data yang diolah dalam sistem informasi sensus harian rawat inap adalah sebagai berikut : a) Data pasien masuk b) Data pasien keluar c) Data pasien dirujuk d) Data pasien meninggal 2) Identifikasi informasi yang diolah dalam sistem informasi sensus harian rawat inap adalah sebagai berikut : a) Data pasien masuk ke bangsal dirumah sakit 48 b) Data pasien keluar dari bangsal dirumah sakit c) Data pasien dirujuk dari bangsal dirumah sakit ke rumah sakit lain d) Data pasien meninggal dari bangsal dirumah sakit 3) Identifikasi pelaku yang diolah dalam sistem informasi sensus harian rawat inap adalah sebagai berikut : a) Petugas rekam medis (analising reporting) b) Petugas ruang 4) Identifikasi sumber data dan tujuan informasi yang diolah dalam sistem informasi sensus harian rawat inap adalah sebagai berikut : a) Data yang diolah dalam sistem informasi sensus harian rawat inap bersumber dari: b) (1) Data pasien masuk pendaftaran rawat inap (2) Data pasien keluar ruang rawat inap (3) Data pasien dirujuk ruang rawat inap (4) Data pasien meninggal ruang rawat inap Informasi yang dihasilkan ditujukan untuk pendaftaran rawat inap dan petugas ruang 49 datapasienmasuk 0 Pendaftaran idpasien datapasienkeluar Sistem Rawat Inap Ruang Informasi datapasiendirujuk SHRI datapasienmeninggal laporankunjunganpasien Petugas laporanrekapshri Analising reporting Gambar 4.1 Diagram Konteks Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap c. Overview Diagram Diagram dekomposisi menggambarkan tingkat proses dalam sistem yang dibuat berdasarkan context diagram yang dihasilkan. Sistem informasi sensus harian rawat inap berada pada top level yang kemudian diturunkan lagi kedalam level-level yaitu : 1) Level 0 meliputi : a) Data pasien b) Laporan SHRI 2) Pada level 1 proses data pasien meliputi : a) Data pasien masuk b) Data pasien keluar c) Data pasien dirujuk d) Data pasien meninggal 50 3) Pada level 1 proses pelaporan meliputi : a) Laporan kunjungan pasien rawat inap b) Laporan rekapitulasi SHRI 0 Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap Top Level Level 0 2 pelaporan 1 Data pasien Level 1 1.1 Data pasien masuk 1.2 Data pasien keluar 1.3 Data pasien dirujuk 1.4 Data pasien meninggal 2.1 Laporan kunjungan pasien rawat inap Gambar 4.2 Overview Diagram Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap 2.2 Laporan Rekapitulasi SHRI 51 d. Data Flow Diagram (DFD) Leveled) 1) DFD Level 0 proses SHRI datapasienmasuk Petugas Ruang datapasienmasuk datapasienmasuk datapasienkeluar datapasiendirujuk datapasienmeninggal Pendaftaran Rawat Inap datapasienkeluar 1 Data Pasien datapasienkeluar datapasiendirujuk r datapasiendirujuk idpasien Masuk Keluar Dirujuk r datapasienmeninggal datapasienmeninggal Meninggal datapasienmeninggal Analising Reporting laporanrekapshri laporankunjunganpasien 2 Laporan SHRI datapasiendirujuk rdatapasienkeluar datapasienmasuk Gambar 4.3 DFD Level 0 proses SHRI DFD Level 0 diatas menggambarkan proses sistem informasi sensus harian rawat inap yang terbagi dalam dua proses yaitu : a) Data pasien Proses data pasien merupakan proses master yang berisi data pasien masuk, data pasien keluar, data pasien dirujuk dan data pasien meninggal. 52 b) Laporan SHRI Laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi sensus harian rawat inap terdiri dari laporan kunjungan pasien rawat inap, laporan rekapitulasi SHRI. 2) DFD Level 1 Proses Data Pasien DFD Level 1 proses data pasien adalah proses data pasien yang pertama yaitu : a) Data pasien yang pertama Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan file yang disimpan dengan nama data pasien masuk. b) Data pasien yang kedua Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan file yang disimpan dengan nama data pasien keluar. c) Data pasien yang ketiga Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan file yang disimpan dengan nama data pasien dirujuk. d) Data pasien yang keempat Data yang mana entitas yang berhubungan yaitu petugas memberikan data berupa data pasien diproses dan menghasilkan file yang disimpan dengan nama data pasien meninggal. 53 datapasienmasuk Pendaftaran Rawat Inap 1.1 Data Pasien Masuk idpasien datapasienmasuk Masuk Petugas Ruang datapasienkeluar Keluar datapasienkeluar 1.2 Data Pasien Keluar datapasienkeluar datapasienkeluar Petugas Ruang datapasiendirujuk 1.3 Data Pasien Dirujuk datapasiendirujuk datapasiendirujuk Dirujuk datapasiendirujuk Petugas Ruang datapasienmeninggal datapasienmeninggal 1.4 Data Pasien Meninggal datapasienmeninggal datapasienmeninggal Meninggal Gambar 4.4 DFD Level 1 proses Data Pasien 54 3) DFD Level 1 Proses Laporan Pada DFD level 1 proses laporan pada sistem informasi sensus harian rawat inap yaitu merekap dan melaporkan. datapasiendirujuk Dirujuk Meninggal datapasienmeninggal 2.1 Laporan kunjungan pasien rawat inap datapasienmeninggal 2.2 Laporan Rekapitulasi SHRI datapasiendirujuk datapasienmasuk Masuk datapasienkeluar Keluar datapasienkeluar datapasienmasuk laporanrekapshri Petugas Analising Reporting laporankunjunganpasien Gambar 4.5 DFD Level 3 (Proses Laporan) e. Perancangan Database 1) Bentuk Normal Pertama (INF) Bentuk normal pertama dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi (masih memiliki atribut yang berulang). Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal pertama bila setiap data bersifat atomic yaitu setiap baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data. 55 a) Tabel Pasien Masuk no bangsal namap norm Nam etugas a Jnskelami pasienmasu kelasper n kdari awatan b) Tabel Pasien Keluar no bangsal namap norm nama Kelas Jnskelamin pasiendipin etugas dahkan pasienke luar c) Tabel Pasien Dirujuk No bang nam sal apet norm nama Jnskel amin Tglma Tglkel Diag suk uar nosa rujukke kembalida ket rirujuk ugas d) Tabel Pasien Meninggal no bangsal namap Norm nama Jnskel etugas amin Tglm Tglkel asuk uar diagnosa sebabme ninggal Tabel 4.2 Bentuk Normal Ke Satu 2) Bentuk Normal Kedua Bentuk normal pertama (1NF) tidak menjamin suatu relasi terbebas dari redundancy atau pengulangan data. ket 56 tbpasienkeluar Tbpasienmasuk no * no * Bangsal** Bangsal** Namapetugas** Namapetugas** Norm Norm Nama Nama Kelas** Jnskelamin Jnskelamin Pasienmasukdari pasiendipindahkan Kelasperawatan** Pasienkeluar Tbpasienrujuk Tbpasienmeninggal no * no * Bangsal Bangsal Namapetugas** Namapetugas** Norm Norm Nama Nama Jnskelamin Jnskelamin Tglmasuk Tglmasuk Tglkeluar Tglkeluar Diagnosa Diagnosa Rujukke Sebabmeninggal Kembalidarirujuk Ket Ket Keterangan : *=kunci utama **=kunci tamu Tabel 4.3 Bentuk Normal Kedua 57 3) Bentuk Normal Ketiga Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan prime tidak mempunyai hubungan yang transitif. Tbpasienmasuk tbpasienkeluar no * no * Bangsal** Bangsal** Namapetugas** Namapetugas Norm Norm Nama Nama Jnskelamin Kelas Pasienmasukdari jnskelamin Kelasperawatan pasiendipindahkan pasienkeluar Tbpasienrujuk no * tbpasienmeninggal Bangsal** no * Norm Bangsal** Nama Norm jnskelamin Nama Tglmasuk jnskelamin Tglkeluar Tglmasuk Diagnosa Tglkeluar Rujukke Diagnosa Kembalidarirujuk sebabmeninggal Ket Ket Tabel 4.4 Bentuk Relasi Tabel Sistem Informasi Sensus Harian Rawat Inap 58 f. Kamus Data 1) Data Pasien Masuk pasienmasuk=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskelamin +pasienmasukdari+ kelasperawatan no={numeric} 5 bangsal={varchar}20 namapetugas={varchar}25 norm={varchar} 20 nama={varchar} 20 jnskelamin={varchar} 20 pasienmasukdari={varchar} 20 kelasperawatan={varchar} 20 2) Data Pasien Keluar pasienkeluar=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+kelas+jnske lamin+pasiendipindahkan+pasienkeluar no={numeric} 5 bangsal={varchar}20 namapetugas={varchar}25 norm={varchar} 10 nama={varchar} 20 kelas={varchar} 20 jnskelamin={laki-laki}{wanita} pasiendipindahkan={varchar} 20 pasienkeluar={varchar} 20 59 3) Data Pasien Dirujuk pasiendirujuk=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskelamin +tglmasuk+tglkeluar+ diagnosa+rujukke+kembalidarirujuk+ket no={numberic} 5 bangsal={varchar}20 namapetugas={varchar}25 norm={varchar} 10 nama={varchar} 20 jnskelamin={laki-laki}{perempuan} tglmasuk={varchar} 20 tglkeluar={varchar} 20 diagnosa={varchar} 20 rujukke={varchar} 20 kembalidarirujuk={varchar} 20 ket={varchar} 20 4) Data Pasien Meninggal Pasienmeninggal=no+bangsal+namapetugas+norm+nama+jnskela min+tglmasuk+tglkeluar+ diagnosa+sebabmeninggal+ket no={character} 5 bangsal={varchar}20 namapetugas={varchar}25 norm={varchar} 10 nama={varchar} 20 jnskelamin={laki-laki}{wanita} tglmasuk={varchar} 20 60 tglkeluar={varchar} 20 diagnosa={varchar} 20 sebabmeninggal={varchar} 20 ket={varchar} 20 g. Desain Input dan Output SHRI 1) Desain Tampilan Login Gambar 4.6 Tampilan Login Form login ada 2 yaitu login untuk petugas bangsal dan petugas analising reporting yang terdiri dari nama dan password, selanjutnya petugas memilih login. Nama user dan password harus diisi dengan benar, jika tidak benar maka menu utama tidak dapat ditampilkan. 61 2) Desain Tampilan Utama Petugas Bangsal Gambar 4.7 Tampilan Utama Petugas Bangsal Tampilan utama untuk petugas bangsal terdiri dari input SHRI, input pasien masuk,input pasien keluar, input pasien dirujuk, input pasien meninggal, tampilan pasien masuk, tampilan pasien keluar, tampilan pasien dirujuk dan tampilan pasien meninggal. 62 3) Desain Tampilan Utama Petugas Analising Reporting Gambar 4.8 Tampilan Utama Petugas Analising Reporting Tampilan utama untuk petugas analising reporting terdiri dari input user, input pasien masuk,input pasien keluar, input pasien dirujuk, input pasien meninggal, tampilan pasien masuk, tampilan pasien keluar, tampilan pasien dirujuk, tampilan pasien meninggal, laporan kunjungan pasien rawat inap dan laporan rekapitulasi SHRI. 63 4) Desain Input Data Pasien Masuk Gambar 4.9 Desain Input Data Pasien Masuk Dalam input data pasien berfungsi untuk memasukkan data pasien rawat inap yaitu nomor urut, bangsal, nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, pasien masuk dari dan kelas perawatan. Tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan data pasien masuk yang telah dimasukan. Tombol batal yang berfungsi untuk membatalkan data pasien masuk yang telah dimasukan. 5) Desain Input Data Pasien Keluar Gambar 4.10 Desain Input Pasien Keluar 64 Dalam input pasien keluar berfungsi untuk mengetahui data pasien yang keluar di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang terdiri dari nomor urut, bangsal, nomor rekam medis, nama pasien, kelas perawatan, jenis kelamin, pasien dipindahkan ke ruang lain dan pasien keluar. Tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan data pasien keluar yang telah dimasukan. Tombol batal yang berfungsi untuk membatalkan data pasien keluar yang telah dimasukan. 6) Desain Input Data Pasien Dirujuk Gambar 4.11 Desain Input Data Pasien Dirujuk Dalam input data pasien dirujuk berfungsi untuk mengetahui data atau jumlah pasien dirujuk di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang terdiri dari nomor urut, bangsal, nomor rekam 65 medis, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari rujuk, keterangan. Tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan data pasien dirujuk yang telah dimasukan. Tombol batal yang berfungsi untuk membatalkan data pasien dirujuk yang telah dimasukan. 7) Desain Input Data Pasien Meninggal Gambar 4.12 Desain Data Pasien Meninggal Dalam input data pasien meninggal berfungsi untuk mengetahui data atau jumlah pasien yang meninggal di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yang terdiri dari nomor urut, bangsal, nomor rekam medis, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, sebab meninggal dan keterangan. Tombol simpan yang berfungsi untuk menyimpan data pasien meninggal yang telah dimasukan. Tombol batal yang berfungsi untuk membatalkan data pasien meninggal yang telah dimasukan. 66 8) Desain output data pasien masuk Gambar 4.13 Tampilan Data Pasien Masuk Dalam tampilan data pasien masuk terdiri dari nomor, bangsal, no rm, nama pasien, jenis kelamin, pasien masuk dari, kelas perawatan. Tombol tambah yang berfungsi untuk menambah data pasien masuk. Tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data pasien masuk yang sudah di input. Tombol cetak yang berfungsi untuk mencetak tampilan data pasien masuk yang sudah di input. 67 9) Desain output data pasien keluar Gambar 4.14 Tampilan Data Pasien Keluar Dalam tampilan data pasien keluar terdiri dari nomor, bangsal, no rm, nama pasien, kelas, jenis kelamin, pasien dipindahkan, pasien keluar. Tombol tambah yang berfungsi untuk menambah data pasien keluar. Tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data pasien keluar yang sudah di input. Tombol cetak yang berfungsi untuk mencetak tampilan data pasien keluar yang sudah di input. 10) Desain output data pasien dirujuk Gambar 4.15 Tampilan Data Pasien Dirujuk 68 Dalam tampilan data pasien dirujuk terdiri dari nomor, bangsal, no rm, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, rujuk ke, kembali dari rujuk dan keterangan. Tombol tambah yang berfungsi untuk menambah data pasien dirujuk. Tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data pasien dirujuk yang sudah di input. Tombol cetak yang berfungsi untuk mencetak tampilan data pasien dirujuk yang sudah di input. 11) Desain output data pasien meninggal Gambar 4.16 Tampilan Data Pasien Meninggal Dalam tampilan data pasien meninggal terdiri dari nomor, no rm, nama pasien, jenis kelamin, tanggal masuk, tanggal keluar, diagnosa, sebab meninggal dan keterangan. Tombol tambah yang berfungsi untuk menambah data pasien meninggal. Tombol hapus yang berfungsi untuk menghapus data pasien meninggal yang sudah di input. Tombol cetak yang berfungsi untuk mencetak tampilan data pasien dirujuk yang sudah di input. 69 12) Desain output tampilan sensus harian rawat inap Dalam output tampilan sensus harian rawat inap terdiri dari jumlah kapasitas tempat tidur, pasien baru, pasien keluar, sisa pasien dirawat, nama bangsal, jumlah pasien masuk, jumlah pasien keluar dan tombol cetak. Gambar 4.17 Desain Output Tampilan Sensus Harian Rawat Inap 70 13) Desain output laporan kunjungan pasien rawat inap Dalam laporan kunjungan pasien rawat inap terdiri dari no.rm, nama pasien, jenis kelamin, bangsal, jumlah pasien masuk dan tombol cetak. Gambar 4.18 Desain Output Laporan Kunjungan Pasien Rawat Inap 71 14) Desain laporan rekapitulasi SHRI Dalam laporan kunjungan pasien rawat inap terdiri dari nama bangsal, kapasitas tempat tidur, jumlah tempat tidur yang terisi dan tombol cetak. Gambar 4.19 Desain Output Laporan Rekapitulasi SHRI 72 C. Pembahasan Rancangan sistem informasi sensus harian rawat inap bisa memudahkan petugas analising reporting supaya setiap pagi petugas tidak mengambil sensus kesetiap bangsal. Petugas bangsal cukup menginput pasien status pasien apakah pasien masuk, pasien keluar, pasien dirujuk, pasien meninggal, cara bayar dll menggunakan komputer. Dan petugas analising reporting cukup menerima laporan dari setiap bangsal. Sistem informasi sensus harian rawat inap mudah penggunaannya dan diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah serta memanfaatkan beberapa unit komputer yang terdapat disetiap bangsal serta dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang cukup potensial. Gambaran desain login sistem informasi sensus harian rawat inap terdiri dari login untuk petugas bangsal dan login untuk petugas analising reporting. Tampilan untuk petugas bangsal terdiri dari input data pasien masuk, input data pasien keluar, input data pasien dirujuk, input data pasien meninggal, tampilan pasien masuk, tampilan pasien keluar, tampilan pasien dirujuk, tampilan pasien meninggal, tampilan rekap shri. Tampilan rekap shri dan tampilan data pasien untuk petugas bangsal tidak bisa mencetak, hanya bisa ditampilkan, dihapus dan ditambah. Dan pada tampilan untuk petugas analising reporting terdiri dari input data pasien masuk, input data pasien keluar, input data pasien dirujuk, input data pasien meninggal, tampilan pasien masuk, tampilan pasien keluar, tampilan pasien dirujuk, tampilan pasien meninggal, tampilan laporan rekapitulasi shri dan tampilan laporan kunjungan pasien rawat inap. Untuk tampilan petugas analising reporting semuanya bisa dicetak, dihapus dan ditambahkan. 73 Perbedaan sensus harian rawat inap manual dan sensus harian rawat inap secara komputerisasi. Pengisian SHRI secara manual ada baiknya yaitu: a. Petugas lebih teliti dalam memantau distribusi keluar masuknya pasien selama 24 jam b. Tidak adanya hambatan oleh gangguan teknis seperti kerusakan komputer c. Dapat mudah dilaksanakan oleh setiap petugas Adapun sisi kejelekannya dari sistem lama (sensus harian rawat inap secara manual) yaitu : a. Informasi yang dihasilkan kurang akurat b. Memakan waktu yang cukup lama c. Informasi yang disampaikan kadangkala terlambat d. Dokumen mudah rusak e. Tulisan atau pencatatannya biasanya tidak jelas Sedangkan keuntungan pengisian SHRI secara komputerisasi yaitu: 1. Petugas tidak perlu mengambil sensus kesetiap bangsal 2. Informasi yang dihasilkan akurat 3. Menghemat waktu 4. Informasi yang disampaikan cepat Kelemahan penggunaan SHRI secara komputerisasi yaitu :Adanya hambatan oleh gangguan teknis seperti kerusakan komputer dan listrik mati. 74 Alur pencatatan SHRI di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang yaitu sebagai berikut : a. Dari TPPRI didapat informasi tentang identitas pasien yang meliputi no. RM, nama pasien, tanggal lahir, alamat, umur, jenis kelamin dan lain-lain. Identitas pasien kemudian dicatat dibuku register pendaftaran pasien. b. Dokumen yang sudah tersedia untuk pasien (DRM) dibawa keruang perawatan untuk diisi lebih lengkap oleh dokter dan perawat. Setiap harinya petugas ruangan melaporkan pasiennya ke URM yang berupa laporan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang berisi tentang mutasi keluar masuk pasien selama 24 jam mulai pukul 00.00-24.00 WIB. c. SHRI dibuat rangkap 3 (tiga) yaitu satu untuk Kasir (Pembayaran), satu untuk Kabid Perawatan dan satu lagi disimpan sendiri oleh URM sebagai arsip. Hasil rekapitulasi sensus dikirim untuk : 1) Direktur 2) Wadir Pelayanan 3) Kabid Pelayanan 4) Kabid Penunjang 5) Kabid Perawatan 6) Poliklinik Anak Remaja dan Geriatri 7) Pembayaran (Kasir) 8) UGD 9) UPIP 10) Poli Dewasa 11) Ruang X 12) Ruang Informasi 75 Berdasarkan pengamatan dari sistem informasi sensus harian rawat inap maka diketahui bahwa Sistem Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang terkomputerisasi akan memudahkan dalam pelayanan pasien untuk mengetahui data-data mutasi masuknya pasien selama 24 jam. Dengan adanya sistem komputerisasi maka informasi yang didapatkan akan akurat, pelayanan akan lebih cepat, relevan dan sistematis. Keberadaan komputerisasi dalam rumah sakit sangat membantu sekali dalam pengelolaan data untuk pembuatan laporan. Proses pembuatan SHRI di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang melibatkan beberapa bagian yaitu pendaftaran rawat inap, ruang perawatan dan unit rekam medis. a. Pendaftaran Rawat Inap Petugas pendaftaran rawat inap di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang mempunyai 2 petugas dan dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi, siang dan shift malam. Tugas dan tanggung jawab petugas pendaftaran rawat inap adalah melakukan penerimaan pasien rawat inap, setiap pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit harus memberikan identitas pribadinya seperti nama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan dan lain-lain. Setiap pasien baru berkunjung diberikan KIB, identitas tersebut di inputkan ke komputer (billing system) dan identitas pasien tersebut otomatis terkirim ke ruang rawat inap untuk dibuat laporan SHRI. b. Ruang Perawatan Dari hasil penelitian di dapatkan petugas ruangan melakukan pelayanan sesuai dengan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Laporan SHRI yang telah dibuat selama 24 jam yang akan di ambil 76 petugas analising reporting dengan keliling bangsal untuk mengambil SHRI yang telah dibuat oleh petugas bangsal (perawat), dalam pengambilan SHRI petugas analising reporting melakukan validasi data SHRI. c. Unit Rekam Medis Hasil penelitian dalam unit rekam medis dibagian analising reporting dengan adanya pencatatan SHRI secara manual banyak menjumpai masalah yaitu kurang jelas dalam pencatatan dan kadangkala pengiriman laporan SHRI terlambat. Maka dengan adanya sistem ini perlu digunakan teknologi komputerisasi sehingga masalah keterlambatan dapat teratasi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi efisien. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang waktu pengambilan di bangsal dimulai dari pukul 07.00-08.00 WIB setiap harinya, yang bertujuan untuk mendapatkan data pasien rawat inap yaitu pasien masuk, pasien keluar, pasien hidup dan mati dan pasien dipindahkan. 2. Pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang melibatkan berbagai pihak yaitu petugas pendaftaran pasien rawat inap, petugas ruang perawatan dan petugas rekam medik, khususnya bagian analising reporting. 3. Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) harus diisi lengkap oleh masingmasing petugas ruang rawat inap setelah jam 00.00 WIB. Kemudian dilaporkan kebagian Rekam Medis paling lambat pukul 07.00 WIB, dan di ambil oleh petugas rekam medis (analising reporting) untuk dilakukan checking dan pelaporan. 4. Sistem pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) berbasis komputer mempunyai beberapa database sistem yaitu pasien masuk untuk menyimpan identitas pasien yang masuk dirawat inap, database pasien keluar untuk menyimpan data pasien yang keluar, database 77 78 pasien dirujuk untuk menyimpan data pasien yang dirujuk dan data pasien meninggal untuk menyimpan data pasien yang meninggal, pasien lari, pasien pulang paksa dan pasien yang dipindahkan. B. Saran Untuk mempermudah dalam menggunakan sistem informasi sensus harian rawat inap yang telah dibuat, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Sistem informasi yang dibuat hanya dibatasi pada sistem informasi sensus harian rawat inap, hendaknya dapat dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan yang ada seperti perhitungan indikator BOR, LOS, TOI, BTO, NDR dan GDR. 2. Petugas pendaftaran rawat inap dalam menginput data pasien masuk hendaknya lebih teliti dan harus sesuai dengan data pasien yang masuk, sehingga untuk pengelolaan Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) tidak salah informasi dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. 3. Dengan adanya sistem informasi Sensus Harian Rawat Inap (SHRI) yang berbasis komputer petugas hendaknya dalam penggunaannya harus tepat dalam menginput data agar informasi yang dihasilkan relevan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi manipulasi data dan hasilnya dapat berkesinambungan. 79 DAFTAR PUSTAKA 1. Shofari, Bambang. 2008. PSRM I ( Dasar-dasar Pelayanan Rekam Medis). Semarang. Tidak dipublikasikan 2. Sudra, Rano Indradi. Statistik Rumah Sakit. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2010 3. Kurniawan, Agung. 2010. Analisis Pemanfaatan Data Sensus Harian Rawat Inap Untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi. Jurnal Kesehatan. IV(2): 62-86 4. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta 5. Shofari, Bambang. 2008. PSRM II (Rekam Medis di Pelayanan Kesehatan). Semarang. Tidak dipublikasikan 6. Nugraha, Diyardi. Dasar-Dasar SIM RS Dirjen Yamed Depkes (tidak dipublikasikan) 7. Kurniadi, Arif. 2010. PSIK X (Analisa dan Perancangan Sistem Informasi). Semarang. Tidak dipublikasikan 8. Kusnanto, Hari. Pengantar Sistem Informasi Management Rumah Sakit, Magister Managemen Rumah Sakit, UGM 9. Fatansyah , Sistem Basis Data, 1999 10. Kadir, Abdul. 2009. Mudah Menjadi Programmer PHP. Yogyakarta 11. Husni Iskandar Pohan dan Kunastiyanto Saeful Bakri, Pengantar Perancangan Sistem, Erlangga. Jakarta. 1997 80 12. Kusnanto, Hari. Sistem Informasi Manajemen, Megister Manajemen Rumah Sakit, UGM. 13. Astuti, Retno. Koordinator KTI/TA 2013/2014. Panduan Karya Tulis/ Tugas Akhir. Semarang. Tidak dipublikasikan 14. Protap RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang 15. Profil Rumah Sakit di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang