Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 ISSN : 2301-5268 PERANAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN SESUAI DENGAN PSAK No. 24 ( STUDI KASUS PT. SEMEN PADANG) Yosi Yulia, SE, MM, Ak, CA, Fakultas Ekonomi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail : Abstrak - Penggajian dan pengupahan merupakan aktivitas utama dalam memotivasi setiap karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peranan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada PT. Semen Padang dan untuk mengetahui apakah penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan oleh perusahaan sudah sesuai PSAK No.24. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Semen Padang sudah melaksanakan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dengan baik dalam mendukung pengendalian intern gaji dan upah. Selain itu perusahaan juga sudah melakukan pencatatan, pengakuan dan pengungkapannya sesuai dengan PSAK No.24. Hal ini baik karena perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai tingkatan dan memberikan imbalan atas jasa mereka berupa gaji dan upah sehingga perusahaan memilki sistem akuntansi yang efektif. 1. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, di era globalisasi sekarang ini, membawa dampak yang sangat besar bagi dunia usaha yang ada. Situasi ini dapat memicu persaingan antar perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Semakin besar sebuah perusahaan maka akan semakin banyak aktivitas perusahaan, ini berarti akan semakin banyak pula sumber daya manusia yang terlibat didalamnya. Dengan begitu dibutuhkan suatu pengendalian intern untuk menjaga sumber daya perusahaan. Pengendalian intern berarti kebijakan yang dibuat untuk melindungi kekayaan perusahaan dari adanya kesalahan dan juga memastikan dipatuhinya kebijakan manajemen. Untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang baik sangat erat kaitannya dengan sistem akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Sistem akuntansi yang baik memperlihatkan dengan jelas setiap proses yang berlangsung di perusahaan. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani perhitungan gaji dan upah karyawan serta pembayarannya. Sistem akuntansi yang efektif juga penting untuk menjaga hubungan yang baik antara karyawan dengan perusahaan. PT. Semen Padang bergerak di bidang manufaktur semen, yang mana dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya tidak terlepas dari peranan para karyawannya. Perusahaan ini banyak mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkatan. Jumlah karyawan yang relatif banyak menyebabkan pengeluaran untuk gaji dan upah cukup besar dan penting, sehingga perlu mendapatkan perhatian yang memadai dari pihak manajemen. PT. Semen Padang sudah menjalankan sistem akuntansi penggajian dan pengupahannya sesuai dengan PSAK No. 24. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada PT. Semen Padang, maka penulis mengadakan suatu penelitian yang akan disusun dengan judul “Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan dalam Mendukung Pengendalian Intern sesuai dengan PSAK No.24 (Studi Kasus PT. Semen Padang)”. 2. LANDASAN TEORI Pengertian sistem menurut James Hall (2011:6), sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfunngsi dengan tujuan yang sama. Menurut Rudianto (2012:16), akuntansi merupakan aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas dan melaporkan aktivitas atau transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan. Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 35 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 Menurut Narko (2007:3), Sistem akuntansi pada umumnya diartikan sebagai jaringan yang terdiri dari formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, alat-alat, dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pngambilan keputusan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Unsur-unsur sistem akuntansi menurut Mulyadi (2010:3), yaitu: 1. Formulir Dengan formulir, transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. 2. Jurnal Jurnal digunakan untuk mencatat, mengkalsifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. 3. Buku Besar Buku besar digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya di dalam jurnal. 4. Buku Pembantu Buku pembantu merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. 5. Laporan Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Menurut Soemarsono (2010:288), Gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan. Pada umumnya jumlah gaji ditetapkan secara bulanan atau tahunan. Imbalan yang diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan phisik biasanya disebut upah. Pada umumnya jumlah upah ditetapakan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Tujuan pemberian gaji dan upah menurut Rivai (2009:762) sebagai berikut: 1. Ikatan kerja sama 2. Kepuasan kerja 3. Pengadaan efektif 4. Motivasi 5. Stabilitas karyawan 6. Disiplin 7. Pengaruh serikat buruh Menurut Prianthara (2010:137), sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam perusahaan jasa kontruksi melibatkan fungsi karyawan, keuangandan fungsi akuntansi. ISSN : 2301-5268 Menurut Mulyadi (2010:374), dokumen yang digunakan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah 2. Kartu jam hadir 3. Kartu jam kerja 4. Daftar gaji dan daftar upah 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah 6. Surat pernyataan gaji dan upah 7. Amplop gaji dan upah 8. Bukti kas keluar Catatan akuntansi dalam transaksi penggajian dan pengupahan adalah: 1. Jurnal umum 2. Kartu harga pokok produk 3. Kartu biaya 4. Kartu penghasilan karyawan Fungsi-fungsi yang saling terkait dengan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2010:382) antara lain: 1. Fungsi Kepegawaian Bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan. 2. Fungsi Pencatat Waktu Hadir Bertanggung jawab atas penyelenggaraan catatan waktu hadir. 3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji. 4. Fungsi Akuntansi Bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji. 5. Bagian utang Bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji. 6. Bagian Kartu Biaya Bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk. 7. Bagian Jurnal Bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum. Jaringan prosedur penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2010:385) adalah: 1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir 2. Prosedur pencatat waktu 3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 36 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah 5. Prosedur pembayaran gaji dan upah Menurut Winarno (2006:292), Sistem Pengendalian Intern adalah rencana organisasi dan semua ukuran dan metode terkoordinasi yang diterapkan dalam suatu perusahaan untuk melindungi aktiva, menjaga keakurasian dan keterpercayaan data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. COSO memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern dalam buku Sistem Informasi Akuntansi oleh Anastasia dan Lilis (2011:83) yang meliputi: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) 2. Penilaian Resiko (Risk Assesment). 3. Aktivitas pengendalian (Control Procedure) 4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) 5. Pemantauan (Monitoring) . Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2010:386) adalah sebagai berikut: 1. Organisasi. Adanya pemisahan fungsi pada suatu organisasi. 2. Sistem Otorisasi. Pemberian wewenang untuk melakukan aktivitas atau mengambil keputusan tertentu. 3. Prosedur Pencatatan. Menyiapkan dokumen transaksi, membuat rekonsiliasi dan menyusun laporan. 4. Praktik yang sehat. Melaksanakan aktivitas dengan nilai kejujuran, ketepatan, dan keadilan. Pengakuan dan Pengukuran Seluruh Imbalan Kerja Jangka Pendek Ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada entitas dalam suatu periode akuntansi, entitas mengakui jumlah tidak terdiskonto atas imbalan kerja jangka pendek yang diperkirakan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut: 1. sebagai liabilitas (beban terakru), 2. sebagai beban. Cuti Berimbalan Jangka Pendek Entitas mengakui biaya ekspektasian imbalan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berimbalan yang diatur di paragraf 10 sebagai berikut: ISSN : 2301-5268 1. dalam hal cuti berimbalan dapat diakumulasi, adalah pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak cuti berimbalan di masa depan; dan 2. dalam hal cuti berimbalan nonakumulasi, adalah pada saat cuti tersebut terjadi. Entitas mengakui biaya ekspektasian atas pembayaran bagi laba dan bonus yang diatur di paragraf 10 jika, dan hanya jika: 1. entitas mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran beban tersebut sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; dan 2. kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. 3. Walaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan spesifik atas imbalan kerja jangka pendek, PSAK lain mungkin mewajibkan pengungkapan tersebut. Misalnya, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk anggota manajemen kunci. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada PT. Semen Padang yang berlokasi di Indarung Padang Sumatera Barat, 25237, Telp. 075132250, Fax. 0751-34590, 28973. Definisi Operasional Variabel Untuk menghindari terjadinya pemahaman yang berbeda, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sistem akuntansi gaji dan upah merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. 2. PSAK NO. 24 Pengakuan dan pengukuran gaji dan upah di dalam PSAK No.24 yaitu ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada entitas dalam suatu periode akuntansi, entitas mengakui jumlah tidak terdiskonto atas imbalan kerja jangka pendek yang diperkirakan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut. Sedangkan untuk Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 37 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 pengungkapan gaji dan upah, pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan spesifik atas imbalan kerja jangka pendek. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Deskriptif yaitu penelitian yang menguraikan tentang sifat-sifat, karakteristik, dan keadaan sebenarnya dari objek penelitian. Jenis Data yang dikumpulkan penulis adalah data primer dan data sekunder. 4. HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN DAN Kebijakan perusahaan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja Bersama PT. Semen Padang dengan Serikat Buruh PT. Semen Padang untuk periode 2011 – 2013. Imbalan kerja yang disebut take home pay, terdiri dari: 1. Gaji, komponennya terdiri dari GDP dan GDPN. 2. Pakaian, satu set pakaian setiap sekali dalam setahun. 3. Premi lembur, yang berhak memperoleh uang lembur adalah karyawan eselon V (pelaksana). 4. Tunjangan Jabatan, diberikan karena fungsi dan statusnya pada perusahaan. 5. Tunjangan presensi, diberikan kepada seluruh karyawan atas dasar kehadirannya. 6. Tunjangan khusus, diberikan kepada karyawan yang memenuhi kriteria. 7. Santunan dan bantuan fasilitas. Dokumen yang Digunakan 1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji Dokumennya antara lain: Surat Keputusan Direksi Kenaikan Gaji dan Surat dari Biro Perencanaan Bagian SDM. 2. Daftar Hadir Perusahaan sudah menggunakan kartu jam hadir (clock card) dan finger print. 3. Daftar gaji dan Upah Dokumen ini dibuat oleh bagian sumber daya manusia dan natinya akan didistribusikan untuk departemen perbendaharaan yaitu biro pengelolaan, pendanaan dan perpajakan. 4. Rekapitulasi daftar gaji dan Upah Dokumen ini berisi total gaji per departemen, tunjangan-tunjangan, ISSN : 2301-5268 potongan gaji berupa PPh Pasal 21, iuran dan lain sebagainya. 5. Bukti Kas Keluar Merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi tepatnya bagian akuntansi utang kepada fungsi keuangan. Sistem yang digunakan oleh PT. Semen Padang saat ini adalah sistem SAP. Adapun catatan akuntansi yang digunakan perusahaan adalah: 1. Buku jurnal SDM melakukan running data gaji di dalam modul HRIS per masingmasing karyawan yang akan membentuk rekapitulasi gaji dan dari rekap yang keluar tersebut sudah terbentuk jurnal secara otomatis. 2. Buku besar Pada tahap awal, dilakukan simulasi terhadap jurnal yang telah dihasilkan dan review dilakukan oleh bagian akuntansi. 3. Kartu penghasilan karyawan Perusahaan menggunakan kartu penghasilan karyawan untuk mencatat penghasilan dan potongan yang diterima setiap karyawan. Jaringan Prosedur Sistem Penggajian dan Pengupahan 1. Prosedur personalia a. Prosedur penerimaan karyawan b. Proses Pemutusan Hubungan Kerja 2. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir Setiap hari karyawan diwajibkan untuk mengisi daftar hadir dengan menggunakan kartu jam hadir (clock card) dan finger print. 3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah Pembuatan daftar gaji dan upah dilakukan oleh bagian sumber daya manusia (SDM) tepatnya fungsi personalia. 4. Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah Prosedur pembayaran gaji dan upah dilakukan oleh departemen perbendaharaan yaitu dibagian kas dan bank. 5. Proses Pencatatan Daftar Gaji dan Upah Sebelum melakukan pencatatan gaji dan upah, terlebih dahulu dilakukan verifikasi antara rekening koran dengan daftar gaji dan upah setiap bulannya oleh bagian perbendaharaan. Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 38 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 Fungsi-fungsi yang terkait sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan: 1. Fungsi Kepegawaian Fungsi kepegawaian bertanggung jawab melaksanakan rencana penerimaan karyawan baru, penempatan, mutasi dan pemberhentian karyawan. 2. Fungsi Pencatat Waktu Hadir Bagian ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. 3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Bagian ini bertanggung jawab untuk menghitung penghasilan dan membuat daftar gaji dan upah tiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. 4. Fungsi Akuntansi Bagian ini bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul atas hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan. 5. Fungsi Keuangan Bagian ini bertanggung jawab membuat validasi dan mengirimnya ke bank beserta lampiran gaji per masingmasing karyawan. Dari hasil penelitian sistem pengendalian intern gaji dan upah yang diterapkan oleh PT. Semen Padang adalah sebagai berikut : 1. Organisasi a. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah terpisah dari fungsi pembayaran gaji dan upah. b. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. 2. Sistem Otorisasi a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan. b. Setiap perubahan gaji dan upah karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada SK Direksi. c. Bukti kas keluar pembayaran gaji dan upah diotorisasi fungsi keuangan dan disampaikan kepada fungsi keuangan. d. Kartu jam hadir diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. e. Setiap potongan atas gaji dan upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan didasarkan f. g. 3. ISSN : 2301-5268 surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. Perintah lembur diotorisasi oleh kepala departemen dari karyawan yang bersangkutan. Daftar gaji dan telah diotorisasi oleh fungsi kepegawaian. Prosedur Pencatatan a. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan. b. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya. c. Praktik yang Sehat d. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung. e. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus tidak diawasi oleh fungsi pencatat waktu. f. Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. g. Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. h. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Dokumen yang digunakan oleh PT. Semen Padang sudah cukup efektif dalam mendukung pengendalian intern gaji dan upah karena sesuai dengan landasan teori yang ada. Ini dapat terlihat dengan adanya tanda tangan pada dokumen oleh pejabat yang mempunyai wewenang di bagiannya. Catatan akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan ini cukup efektif untuk pengendalian intern gaji dan upah. Pencatatan di dalam jurnal biasanya lebih lengkap dan lebih terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi dan pengupahan pada PT. Semen Padang juga cukup efektif dalam mendukung pengendalian intern gaji dan upah. Hal ini dapat terlihat sebagai berikut: a. Prosedur Personalia Pemutusan hubungan kerja ini jarang terjadi, karena sejak awal penerimaan karyawan, perusahaan telah benarbenar menyeleksi secara ketat setiap pelamar yang menghasilkan karyawan Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 39 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 yang bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. b. Prosedur Pencatatan Waktu Setiap hari karyawan melakukan check clock absen dan finger print dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder machine) dilakukan melalui check clock dengan menggunakan magnetic card ketika karyawan saat masuk dan pulang kerja dan saat karyawan ijin keluar untuk melaksanakan tugas atau ijin dikarenakan ada keperluan lain di saatsaat jam kerja maupun pada saat karyawan bekerja diluar jam kerja (kerja lembur). c. Prosedur Penggajian dan Pengupahan 1) Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Daftar gaji dan upah pada perusahaan dibuat oleh bagian sumber daya manusia. 2) Prosedur distribusi biaya gaji dan upah Pendistribusian gaji dan upah diberikan kepada tiap-tiap bagian yang menikmati manfaat tenaga kerja. 3) Prosedur pembayaran gaji dan upah Dari keterangan penulis mengambil kesimpulan bahwa secara umum perusahaan telah melakukan setiap prosedur dengan baik. Untuk itu, perusahaan perlu mempertahankan hal ini. Dari hasil penelitian penulis dan setelah dibandingkan dengan landasan teori yang terdapat maka unsur pengendalian intern pada perusahaan ini telah cukup memadai, dimana hal ini dapat dijelaskkan sebagai berikut : 1. Struktur Organisasi Dalam struktur organisasi PT. Semen Padang terlihat bahwa adanya pembagian fungsi yang jelas antar tiap bagian. Hal ini akan menyebabkan disiplin yang tinggi karena harus melaporkan hasil tugasnya tepat waktu kepada atasannya. Dengan demikian maka pengendalian terhadap karyawan mudah dilakukan. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan Dari segi pemisahan tugas, maka setiap kegiatan dalam persiapan, perhitungan, serta pendistribusian ISSN : 2301-5268 gaji dan upah harus mendapat persetujuan dari yang berwenang, yang beguna untuk menghindari adanya transaksi yang menyimpang dari semestinya. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Daftar hadir diotorisasi oleh bagian sumber daya manusia sebagai fungsi pencatat waktu. Daftar gaji dan upah diotorisasi oleh fungsi sumber daya manusia. 3. Prosedur Pencatatn Perubahan yang terjadi dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan. Tarif upah dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi. 4. Praktik-praktik yang sehat Perusahaan telah menjalankan praktik-praktik yang sehat. Bagian sumber daya manusia sebagai fungsi pembuat daftar gaji dan upah, menyimpan catatan penghasilan karyawan. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Bagian akuntansi memverifkasi kebenaran dan ketelitian pehitungan pembuatan daftar gaji dan upah sebelum dilakukan pembayaran. Pengisian absensi dan kartu jam hadir diawasi oleh orang yang berwenang. Imbalan kerja berupa gaji dan upah pada PT. Semen Padang dihitung dan didistribusikan setiap bulannya kepada karyawannya sesuai dengan pengakuan pada PSAK No.24 yang menyatakan entitas harus mengakui jasa pekerja dalam suatu periode akuntansi. Imbalan atas jasa tersebut sudah ditambahkan tunjangan dan dikurangi potongan setiap bulannya. Pada PSAK No. 24 paragraf 10 gaji dan upah diakui sebagai beban. Hal ini telah dilakukan oleh perusahaan dengan mencatat gaji dan upah pada perusahaan sebagai biaya gaji dan upah. Gaji dan upah pada perusahaan diungkapkan dalam laporan keuangan pada laporan laba rugi sebagai beban usaha. Berdasarkan analisa penelitian di atas, maka dapat di interpretasikan sebagai berikut: 1. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh PT. Semen Padang telah sesuai dengan teori yang ada. Dapat dilihat dari penggunaan sistem SAP (System Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 40 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 Application and Product in data processing) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya menjadikan pekerjaan lebih efisien dan efektif dengan penggunaan alat teknologi. Dokumen-dokumen yang digunakan antara lain: Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah, Daftar Hadir, Dokumen pembayaran gaji dan upah, Rekapitulasi daftar gaji dan upah, dan Bukti Kas Keluar. Adapun catatan akuntansi yang digunakan PT. Semen Padang dalam melakukan pencatatan yaitu: jurnal umum, buku besar, dan kartu penghasilan karyawan. Pencatatan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan teori yang berlaku. Prosedur yang membentuk sistem serta fungsi yang terkait dengan sistem penggajian dan pengupahan sudah sesuai denga teori yang ada. Hal ini dapat dilihat dari keefektifan sistem untuk gaji dan upah yang berlangsung di perusahaan. Prosedur yang digunakan antara lain: Prosedur personalia, Prosedur Pencatatan Waktu Hadir, Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah, Prosedur Pembayaran Gaji dan Upah, dan Proses Pencatatan Daftar Gaji. Sistem pengendalian intern untuk gaji dan upah yang ada pada PT. Semen Padang ini setelah dilakukan pengamatan langsung pada perusahaan tersebut dan wawancara terhadap para pegawai yang ada dikantor tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern gaji dan upahnya telah sesuai dengan teori yang ada. Untuk pengakuan, pengukuran serta pengungkapan biaya gaji dan upah, PT. Semen Padang sudah melaksanakannya sesuai dengan PSAK No. 24 yang menyatakan perusahaan harus mengakui gaji dan upah dalam suatu periode akuntansi dan mencatatnya sebagai beban. Ini dilihat dari pemberian gaji yang dikeluarkan secara rutin oleh perusahaan setiap bulannya dicatat sebagai biaya gaji/upah dan diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai beban usaha. 2. 3. 4. 5. 6. 5. KESIMPULAN Secara keseluruhan dari hasil penelitian terhadap sistem akuntansi pengajian dan pengupahan pada PT. Semen Padang ISSN : 2301-5268 sudah memadai guna dijadikan sebagai alat bantu pengendalian intern terhadap gaji dan upah. Hal-hal yang dapat mendukung penulis membuat kesimpulan adalah: 1. PT Semen Padang merupakan salah satu badan usaha milik negara terbesar di Sumatera Barat dan pabrik semen tertua di Indonesia. 2. Sistem akuntansi yang ada di PT Semen Padang telah teraplikasi dengan baik karena di perusahaan ini telah menggunakan SAP (System Application and Product in data Processing). 3. Adanya dokumen-dokumen serta catatan-catatan akuntansi yang memadai seperti dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, daftar hadir, dokumen pembayaran gaji dan upah, rekapitulasi daftar gaji dan upah, dan bukti kas keluar. Catatan akuntansi yang digunakan PT. Semen Padang dalam melakukan pencatatan yaitu: jurnal umum, buku besar, dan kartu penghasilan karyawan. Keseluruhan dokumen tersebut sudah terprogram dalam komputer, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam pembayaran gaji dan upah. 4. Sistem wewenang dan prosedur penggajian dan pengupahan pada perusahaan ini sudah baik. Dapat dilihat dari setiap transaksi yang berhubungan dengan gaji dan upah harus mendapat otorisasi dari bagian yang berwewenang. Contoh: daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh bagian sumber daya manusia dan pembayaran gaji harus diotorisasi oleh bagian kas dan bank. 5. Pembayaran gaji dilakukan dengan cara mentransfer ke rekening masingmasing karyawan oleh bank yang telah ditunjuk perusahan. Dalam hal ini pembayaran gaji dan upah menjadi lebih efektif dan efisien. 6. Kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur kepegawaian yang diterapkan oleh perusahaan sangat mendukung terhadap pengendalian intern gaji dan upah. Salah satunya adalah bahwa setiap karyawan diangkat dan diberhentikan dan dipindah tugaskan melalui surat keputusan. Prosedur yang ada dalam perusahaan ini terdiri dari prosedur personalia, prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur pembayaran gaji dan upah, dan proses pencatatan daftar gaji. Dan Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 41 Jurnal EKOBISTEK Fakultas Ekonomi, Volume 3, No. 2, Oktober 2014 ISSN : 2301-5268 setiap prosedur tersebut dilaksanakan oleh pihak yang berwewenang. 7. Pengakuan, pengukuran serta pengungkapan biaya gaji dan upah pada perusahaan dilaksankan setiap bulannya dengan perhitungan yang telah ditetapkan dan diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai beban usaha. 6. DAFTAR PUSTAKA Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta Andi, 2011 Hall, James. A. 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia. 2012, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi. Edisi 3. Cetakan Kelima, Jakarta : Salemba Empat Narko, 2007, Sistem Akuntansi, Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama Rivai, Veithzal, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Prakti,. Edisi Kedua, Jakarta : Rajawali Pers Rudianto, 2012, Pengantar Akuntansi : Konsep dan Teknik Penyususnan Laporan Keuangan, Jakarta : Erlangga Soemarsono, S. R. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Cetakan Keempat. Jakarta : Salemba Empat Winarno, Wing Wahyu, 2006, Sisem Informasi Akuntansi, Edisi 2, Yogyakarta : UPP STIM YKPN Peranan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan . . . 42